• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek kerja Lapangan PT. Telkom Di Divisi Public and Marketing Communication

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek kerja Lapangan PT. Telkom Di Divisi Public and Marketing Communication"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1. Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

PT. Telkom didirikan pada tahun 1884 berawal dari sebuah badan usaha

swasta penyedia layanan pos dan telegraf dibentuk pada masa Pemerintahan Kolonial

Belanda. Penyelenggaraan telekomunikasi oleh swasta ini berlangsung sampai tahun

1906. Kemudian pada tahun 1906, Kolonial Belanda membentuk sebuah Jawatan

Pos, Telegraf dan Telepon (Post Telegraf en Telefondients) atau disebut PTT Dienst

pada tahun 1927 ditetapkan sebagai Perusahaan Negara Pemerintah Hindia Belanda.

Jawatan PTT berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 tahun 1960 yang menetapkan Jawatan

PTT untuk menjadi Perusahaan Negara. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 240 tahun 1961 Perusahaan Jawatan PTT berubah menjadi

Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. Pada tahun 1965 pemerintah

membagi PN Pos dan Telekomunkasi menjadi dua Perusahaan Negara, yaitu PN Pos

dan Giro dan Perusahaan Negara Telekomunikasi.

Pada tahun 1974 PN Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum

Telekomunikasi (PERUMTEL) sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi nasional

maupun internasional. Selanjutnya, untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa

telekomunikasi untuk publik, maka dengan Peraturan Pemerintah No. 53 tahun 1980

(2)

menetapkan PERUMTEL sebagai Badan Usaha yang diberi wewenang untuk

menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri dan PT. INDOSAT diberi wewenang

untuk menyelenggarakan telekomunikasi internasional terpisah dari PERUMTEL.

Kemudian tahun 1991 melalui Peraturan Pemerintah No. 25 tanggal 1 Mei

1991 pemerintah mengubah bentuk Perum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Sebagai bentuk pengembangan usahanya, TELKOM memberikan penawaran umum

perdana saham pada tahun 1995. Dengan begitu namanya pun berubah menjadi PT

Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Sejak November 1995 TELKOM telah berubah statusnya menjadi perusahaan

publik. Perubahan besar-besaran TELKOM terjadi pada tahun 1995, meliputi

Restrukturasi Internal, Kerjasama Operasi (KSO), dan Initial Public Offering (IPO).

Sejak saat itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta

(BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London

Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan

(3)

Gambar 1.1

HISTORIS TELKOM

Sumber : Data Public & Marketing Communications Telkom, Juli 2011

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) merupakan perusahaan

penyelenggara informasi dan telekomunikasi (info comm) serta penyedia jasa dan

jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang

terbesar di Indonesia. TELKOM disebut juga Perseroan atau Perusahaan

menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak

1882 1927 1960 1961 1965 1974 1980 1989

PTT

1906

PERJAN

PN POSTEL

PN.POS & GIRO

PN.TELEKOMUNIKASI

PERUMTEL

INDOSAT

PERSERO

KSO IPO

Belanda

14 NOV ‘95

1995

(4)

bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data dan internet

network dan inter koneksi baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi.

Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan Info Comn

terkemuka di kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka

berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul dan leading pada

seluruh produk dan layanan.

Saham TELKOM per 31 Desember 2010 dimiliki oleh pemerintah Indonesia

(51,19%) dan pemegang saham publik (48,81%) yang terdiri dari investor asing

(45,54%) dan investor lokal (3,27%). Sementara itu harga saham TELKOM di Bursa

Efek Jakarta selama tahun 2011 telah meningkat sebesar 71,2% dari Rp 5.900,-

menjadi Rp 10.100,-. Kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir 2010 lalu

sebesar USD 22,6 miliar.

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan

pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi

pertumbuhannya di masa mendatang. Saat ini TELKOM menjadi model korporasi

terbaik Indonesia.

TELKOM terbagi menjadi tujuh Divisi Regional (DIVRE) yang mewakili

wilayah sebagai berikut :

1. DIVRE I : Sumatra

2. DIVRE II : Jakarta

3. DIVRE III : Jawa Barat dan Banten

(5)

5. DIVRE V : Jawa Timur

6. DIVRE VI : Kalimantan

7. DIVRE VII : Kawasan Timur Indonesia yang terdiri dari seluruh Sulawesi, Bali,

Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.

Terdapat divisi lain disamping Divisi Regional (DIVRE) di atas, yaitu :

a. Divisi Infrastruktur Telekomunikasi (INFRATEL)

Divisi yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri

melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.

b. Divisi Research and Development Center (R dan D Center)

Divisi yang melaksanakan riset dan pengembangan telekomunikasi dan

informasi untuk kepentingan internal Telkom, baik riset pengembangan

produk baru, standardisasi perangkat, grand scenario technology dan uji

kaji laboratorium.

c. Divisi Management Consultant Center (MCC)

Divisi perusahaan yang bertanggungjawab atas pencapaian pengusahaan jasa

atelir bagi alat-alat produksi divisi-divisi regional, divisi network, dan

pengguna-pengguna lain di luar perusahaan serta jasa-jasa yang berkaitan

dengan prioritas pemenuhan pelayanan kebutuhan internal perusahaan.

d. Divisi Telkom Learning Center (TLC)

Divisi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai

Telkom untuk menunjang terwujudnya sumber daya manusia yang

(6)

e. Divisi Information System Center (ISC)

Divisi yang menyediakan sistem informasi, informasi costumer, billing,

corporate database, interkoneksi billindan proses telepon seluler.

f. Divisi Multimedia (DIVMEDIA)

Divisi yang mengelola jasa multimedia dan network provider untuk

melayani masyarakat, pelanggan dan internal Telkom, internet provider,

corporate costumer. Divisi ini bertanggungjawab pada konvergensi telepon,

televise kabel (video communication) dan internet (computer

communication).

g. Divisi Supply Center (SC)

Divisi yang melaksanakan pembangunan, konstruksi jaringan, konsultasi

pembangunan, desain proyek dan pengadaan untuk kepentingan Telkom.

1.1.1. Visi TELKOM

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai sebuah perusahaan infocom

terbesar di Indonesia tentu memiliki visi ke depan. Adapunvisi TELKOM adalah :

“To Become a Leading InfoCom Player in the Region”

TELKOM bercita-cita untuk dapat menempatkan diri menjadi perusahaan

infocom terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan

(7)

1.1.2. Misi TELKOM

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan perusahaan yang bergelut

dalam bidang pelayanan masyarakat dalam bidang jasa. TELKOM memiliki misi

yang jelas demi kepuasan pelanggannya karena yang ada di TELKOM merupakan

bagian yang sangat penting yaitu sistem telekomunikasi yang menjadi tulang

punggung untuk kemajuan komunikasi nasional.

Adapun Misi TELKOM adalah :

a. To provides one stop services with excellent quality and competitive price.

b. Managing business thru best practice, competitive advantages, and

synergy.

TELKOM berkomitmen memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk

kemudahan bagi pelanggan dengan harga yang kompetitif. Dalam mengelola bisnis,

TELKOM melakukan dengan cara-cara terbaik sesuai dengan standar internasional,

yang fokus pada optimalisasi keunggulan kompetitif perusahaan, serta membangun

(8)

1.1.3. Logo dan Arti Logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Dengan gambar sebagai berikut :

Gambar 1.2

Logo TELKOM

Sumber : http://portal telkom.co.id

1) Arti logo TELKOM

a. Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk

dan layanan dalam portofolio bisnis baru TELKOM yaitu TIME

(Telecommunication, Information, Media & Edutainment.

Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini

mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit

yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.

b. Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :

(9)

1.1.4. Kredo dan Arti Kredo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Kredo TELKOM berikut pada gambar di bawah ini :

Gambar 1.3

Kredo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Sumber : http://portal telkom.co.id

a. Arti Kredo TELKOM

Committed 2 U yang bermakna “Memberikan yang Terbaik”. Rumusan kredo

ini dianggap sebagai refeksi kepercayan fundamental atau pun pandangan

mendasar perusahaan terhadap realitas bisnis. Kandungan makna pesan secara

mendalam adalah bahwa perusahaan dan seluruh jajarannya memberikan

komitmen pelayanan dah hasil serta citra yang terbaik kepada para

stakeholders.

Stakeholders perusahaan adalah semua pihak yang berkepentingan dengan

operasi, layanan, dan kinerja perusahaan. Utamanya para stakeholders dengan

berbagai kepentingannya ini adalah :

1. Pelanggan (costumer) berkepentingan untuk memperoleh produk atau

(10)

2. Pemegang saham (stakeholders), berkepentingan dengan tingkat

pengembalian atas modal yang mereka investasikan, pertumbuhan

perusahaan, dan nilai saham yang makin meningkat.

3. Karyawan berkepentingan dengan kompensasi yang bersaing,

pengembangan diri dan ekspresi diri.

4. Pemerintah berkepentingan dengan penyelenggaraan telekomunikasi

nasional, penerimaan pajak, penyerapan tenaga kerja, dan opeasi

perusahaan yang efisien.

5. Mitra bisnis yang meliputi aliansi bisnis, konsultan. Mereka

berkepentingan untuk bersama-sama memperoleh bagian keuntungan.

Makna dibalik kredo Committed 2 U adalah :

1. Kami selalu fokus pada pelanggan.

2. Kami selalu meberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang

tinggi serta harga yang kompetitif.

3. Kami selalu melaksanakan sesuatu dengan cara-cara yang terbaik (best

practice).

4. Kami selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif, dalam

meningkatkan produktivitas dan kontribusi kerja.

(11)

1.1.5. Maskot PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan Filosofinya

Berikut pada gambar di bawah ini :

Gambar 1.4

Sumber : Data Public and Marketing Communications Telkom, Juli 2011

a. Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee

Lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerjasama, pekerja keras,

mempunyai sistem berupa pembagian peran operasional dan fungsional

menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai

pihak.

Di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaannya dan

loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang

(12)

bersama bila diganggu. Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang

sehat, liat dan kuat sehingga bisa begerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi

tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan merancang bangun

sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyiapakan

persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru

merupakan penggambaran insan TELKOM.

1.2. Sejarah Unit Public and Marketing Communications Cabang Kuningan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk mempunyai unit yang sama fungsinya

dengan Public Relations, yakni unit VP. Public and marketing communication yang

berperan sebagai jembatan komunikasi perusahaan kepada public internal dan

eksternal.

Unit ini bertanggung jawab atas ketepatan penyampaian informasi (termasuk

informasi marketing) kepada pihak eksternal (market, public dan komunitas industri),

dan respon positif dari publik atas corporate image, serta terbinanya hubungan yang

produktif dengan komunitas eksternal stakeholders.

Publik PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk terdiri dari pelanggan, pemakai,

pemegang saham/investor, pemasok atau suplier, pemerintah, lembaga, yayasan,

organisasi masyarakat, karyawan termasuk keluarganya.

Perkembangan public and marketing communication PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk mengalami beberapa kali perubahan nama dan struktur organisasi

(13)

pertama kali dipakai pada masa kepemimpinan Ir. Cacuk Sudarjanto pada tahun

1988-1992. Dalam masa kepemimpinan beliau, fungsi public relations diperkuat dan

dikepalai general manager yang membawahi manager internal dan eksternal. Setelah

kepemimpinan Ir. Cacuk Sudarjanto berakhir dan digantikan oleh Drs. Setyanto P.

Santoso, M.A., maka berdasarkan keputusan dewan direksi No.

K.053/PS/150/PROSES/1995 tanggal 22 Juni 1995, public relations (purel)

mengalami pergantian nama menjadi unit Komunikasi Perusahaan. Unit ini dikepalai

oleh seorang koordinator komunikasi perusahaan yang membawahi kepala bagian

internal dan kepala bagian eksternal sejajar dengan vice president yang

kedudukannya berada di bawah koordinasi Sekretariat Perusahaan (corporate

secretary).

Saat ini, unit Komunikasi Perusahaan menggunakan nama Public and

Marketing Communication yang kedudukannya di bawah Head Of Corporate Communication (HCC). HCC membawahi 3 (tiga) sub unit, yakni Public and Marketing Communication, Investor Relations dan Regulatory Management.

Head and Corporate Communication untuk sekarang dikepalai oleh

Rochiman Sukarno, sedangkan Vice President Public and Marketing Communication

dijabat oleh Eddy Kurnia. Dalam strukturnya, vice president membawahi empat AVP

(Assistant Vice President), yakni :

AVP internal relation, AVP eksternal and community relation, AVP news

(14)

1.3. Struktur PT. Telkom Indonesia, Tbk

Untuk lebih jelasnya, ada pun struktur organisasi unit public and marketing

communications (PMC).

Gambar 1.5

Struktur PT. Telkom Indonesia, Tbk

Head of

Sumber : Data Public and Marketing Communication TELKOM, Juli 2011 1.4. Struktur Unit Public and Marketing Communication

Pada Unit PMC di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki struktur

(15)

AVP eksternal and ommunity relation, AVP news and information management,

AVP marketing communication.

Gambar 1.6

STRUKTUR ORGANISASI PMC

STRUKTUR ORGANISASI PMC

KOMISARIS

Sumber : Data Public and Marketing Communication TELKOM, Juli 2011

1.5. Job Description

(16)

Public and marketing communication PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

dalam aktivitas kerjanya terbagi menjadi empat bagian, yaitu bagian internal relation,

eksternal and community relation, news and information management, marketing

communication. Internal relation melaksanakan segenap kegiatan public relations

yang diarahkan pada pihak-pihak dalam lingkungan perusahaan (pemegang saham,

manajemen, karyawan serta keluarganya) lebih berfokus pada aspek manusiawi yang

berkaitan dengan employee communications. Sedangkan eksternal relation

melaksanakan segenap kegiatan humas yang diarahkan pada khalayak di luar

perusahaan (masyarakat, agen, konsumen, pelanggan, pemerintah dan sebagainya).

Kegiatan humas eksternal sangat berpengaruh dalam menciptakan sekaligus

mempertahankan citra perusahaan di mata publiknya.

Adapun tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh para karyawan yang ada di

unit PMC, diantaranya ialah :

a. Mengacu pada rencana kerja anggaran perusahaan tahun berjalan.

b. Menyelenggarakan kegiatan komunikasi, publikasi dan layanan kepada

masyarakat.

c. Membangun, mengelola, mengembangkan hubungan baik dengan mitra.

d. Menyelenggarakan pembinaan hubungan internal, eksternal dan publikasi

perusahaan.

(17)

Kegiatan PR internal sama pentingnya dengan PR ekternal jika uang yang

menjadi ukurannya, maka PR internal mampu memberi kontribusi probabilitas

perusahaan yang sama besarnya dengan yang diberikan oleh PR eksternal hubungan

dengan publik internal, yaitu pemegang saham, manajemen, karyawan serta keluarga

karyawan lebih berfokus pada aspek-aspek manusiawi. Oleh karena itu, program

kerja Internal Relations (INREL) di PMC TELKOM meliputi hal-hal yang berkaitan

dengan pegawai atau employee communication, yaitu :

Kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian humas internal antara lain adalah :

a. Public Address

Merupakan kegiatan berupa pengiriman informasi (pengumuman,

penjelasan, berita duka cita, dan sebagainya) yang diperuntukkan publik

internal terutama para tenant suatu lingkungan perkantoran TELKOM

melalui media komunikasi khusus internal.

Tujuan dari kegiatan public address ini mendistribusikan informasi secara

tertib dan tidak menginterupsi kegiatan kerja sehingga dapat meningkatkan

citra dan memelihara produktivitas kerja.

b. Kegiatan Jurnalistik dalam Media Internal dan Media Online

Media cetak internal adalah penerbitan barang cetak berupa kalender, agenda

yang isinya merupakan kebijakan perusahaan, program kerja jangka panjang

dan perusahaan ataupun kegiatan operasional yang materinya sangat penting

dan perlu disebarluaskan kepada seluruh karyawan, sehingga dapat

(18)

antara manajemen dengan karyawan yang akhirnya dapat menciptakan

situasi kerja yang kondusif dan produktif. Media internal yang berbentuk

majalah dimiliki oleh TELKOM pusat adalah buletin kita patriot 135, baik

cetak maupun on line. Media dering online adalah media internal perusahaan

PT. Telkom berbentuk website yang hanya bisa diakses oleh karyawan

perusahaan. Media internal dering online dikelola oleh divisi komunikasi

untuk menjembatani perputaran arus informasi pada karyawan sehingga

karyawan mengetahui aktivitas, kebijakan, pengumuman, berita-berita

perusahaan Telkom tersebut.

Adapun rumusan masalah penelitian yang diangkat dalam penelitian ini

adalah bagaimana respon karyawan terhadap informasi yang disampaikan

dalam media internal dering online. Tujuan utama dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui bagaimana respon karyawan terhadap informasi yang

disampaikan dalam media internal dering online.

c. Penyelenggaraan Upacara

Penyelenggaraan upacara adalah kegiatan tata cara upacara yang meliputi

perencanaan dan pelaksanaan upacara, untuk memberikan keseragaman,

kelancaran dan ketertiban di dalam penyelenggaraan upacara. Dalam

menyusun suatu perencanaan meliputi : nama upacara, penanggung jawab

acara, jenis pakaian upacara dan atribut yang dipakai, tempat dan tata ruang

acara, jadwal acara dan contigency plan, tata cara pelaksanaan upacara,

(19)

Unit internal relation perusahaan bertindak sebagai penanggung jawab

terhadap pesan dalam kegiatan upacara, sedangkan pelaksanaanya

dikerjakan oleh protokoler yang ada di bawah VP regulatory management.

 PENGELOLAAN

a) Unit internal relations/PR harus menginformasikan jadwal pelaksanaan

upacara.

b) Menyusun suatu perencanaan yang meliputi : nama upacara, penanggung

jawab acara, jenis pakaian upacara dan atribut yang dipakai, tempat dan tata

ruang acara, jadwal acara dan contigency plan, tata cara pelaksanaan

upacara, latihan dan briefing sebelum acara dimulai.

c) Menyiapkan kelengkapan upacara yang meliputi pejabat upacara, petugas

upacara, peserta upacara dan pembawa acara.

d) Menyiapkan perlengkapan upacara yang meliputi bendera, sound system,

naskah, papan nama unit kerja (bila diperlukan)

e) Mengkoordinasikan dengan unit kerja terkait, bila ada acara tambahan di luar

upacara.

f) Bersama protokoler internal relations bertindak sebagai pelaksana dan

penanggung jawab kegiatan upacara.

(20)

Kegiatan ini merupakan tata cara (termasuk isi dan penyampaian informasi)

dalam menerima Tamu-Rombongan, dimana tujuan dari kegiatan ini untuk

memberikan pemahaman tentang TELKOM secara komprehensif dalam

rangka membentuk komunitas TELKOM yang dapat memberikan bussiness

impact positif kepada TELKOM.

 Tata Cara Penerimaan

a) Setiap tamu-rombongan sebelum mengunjungi Unit TELKOM diharuskan

mengajukan surat permohonan kepada Kepala Unit TELKOM terkait.

b) Setiap permohonan kunjungan dimaksud harus ditanggapi oleh pimpinan

unit TELKOM terkait paling lambat 5 hari setelah permohonan diterima,

dalam hal ini rencana kunjungan dimaksud disetujui atau tidak, maka kepada

pemohon agar dikirim surat tanggapan.

c) Bersamaan dengan jawaban persetujuan, maka dipersiapkan : tempat, para

pembicara/nara sumber, materi dan sarana presentasi, cindera mata.

 Komunikasi

a) Sebelum pembicara/narasumber menyampaikan penjelasan tentang

informasi yang diminati tamu-rombongan, agar dikomunikasikan terlebih

dahulu oleh pimpinan unit atau pejabat unit komunikasi/PR setempat tentang

profil atau overview bisnis TELKOM.

b) Materi komunikasi tentang profil TELKOM dimaksud mencakup : sejarah

TELKOM, peran strategis telekomunikasi dalam EKSOSBUD dan

(21)

TELKOM, kebijakan bisnis TELKOM, organisasi TELKOM port-folio

Bisnis TELKOM, good corporate governance dan good corporate

citizenship, product knowledge dan resume data SDM, performansi

keuangan, alat produksi.

c) Materi komunikasi dimaksud baik yang dibagikan maupun yang

dipresentasikan harus dikemas dengan mempergunakan house style standar

catatan. Data dan informasi tentang performansi harus bersumber pada data

dan informasi yang audited (berdasarkan info memo triwulan terakhir atau

sebelumnya). Materi komunikasi tersebut pada lampiran harus

dikomunikasikan pula kepada siswa PKL/magang.

 Pendataan dan Pelaporan

a) Kegiatan penerimaan Tamu-Rombongan tersebut diatas didata dan

didokumentasikan sebagai bagian dari good corporate citizenship.

b) Pendataan tersebut setiap bulan dilaporkan ke VP. PMC GKP Jl. Japati No. 1

Lantai 1 Bandung. (Sumber : Standar PR-Excellence, 2002).

(22)

Aktivitas eksternal relation yang dilakukan oleh komunikasi perusahaan

antara lain :

a. Iklan Corporate Image

Iklan corporate image adalah kegiatan ECR yang dilakukan dengan

menampilkan iklan tentang perusahaan. Iklan ini tidak menampilkan atau

mempromosikan produk tetapi memfokuskan pada upaya meningkatkan

nama baik/citra perusahaan di mata masyarakat (stakeholders), berguna

untuk mensukseskan kebijakan good corporate citizenship dan good

governance serta memelihara dan mempertahankan company image.

b. Press relations

Press relations yakni kegiatan membina hubungan baik dengan kalangan

pers yang mengelola media cetak (surat kabar/majalah) dan media

elektronik (tv/radio). Pemeliharaan hubungan baik dengan pers ini dalam

rangka membina hubungan yang harmonis dengan media untuk

memudahkan koordinasi dalam menyebarkan informasi melalui media

masa.

Kegiatan press relations yang dilakukan oleh public relations eksternal

TELKOM antara lain press release, press conference, publikasi di media massa,

press gathering serta kegiatan lain yang berhubungan dengan pers baik media cetak

maupun elektronik.

(23)

Kegitan yang dilakukan dengan merencanakan waktu penerimaan,

pembinaan, evaluasi dan kegiatan lainnya bagi siswa PKL/magang dalam rangka

meningkatkan keterampilan dan wawasan yang bersangkutan, serta mengelola

permintaan penelitian mahasiswa. Dalam melaksanakan tugas ini ECR community

relation berkoordinasi dengan NIM untuk pengeluaran melaksanakan

sponsorship/partisipasi kepada data-data komunitas TELKOM. Bersama ECR unit ini

mengelola PKL dan penelitian mahasiswa.

1.5.3. Bagian News and Information Management

Bagian news and information management (NIM) pada unit PMC mulai ada

sejak Maret 2006 lalu. Bagian NIM ini bisa dikatakan sebagai bank data TELKOM

melalui aktivitas yang dilakukan, antara lain ialah :

a. Me-manage berita, baik yang bersifat internal maupun eksternal.

b. Mengelola portal eksternal.

c. Mengakomodir berita dari luar yang menyangkut kepentingan

perusahaan.

d. Mengelola media digital sign-age, yaitu berita yang digunakan untuk

desiminasi informasi internal.

e. Membuat analisis berita dari pemberitaan media mengenai perusahaan.

f. Memonitor dan mengevaluasi berita.

g. Membuat rekapitulasi kliping berita on-line.

(24)

Kegiatan mengumpulkan berita (tulisan atau gambar) tentang TELKOM

dan perusahaan afiliasi serat perusahaan pesaing yang relevan (bila

dimungkinkan) dari surat kabar, majalah atau media lainnya, yang

disampaikan kepada manajemen, yang diterbitkan setiap hari.

1.5.4. Bagian Marketing Communications

Sama halnya dengan bagian news and information management, bagian

marketing communication juga merupakan baru dalam unit PMC, yakni sejak Maret

2006 lalu. Bagian marketing communication ialah bertugas untuk membangun produk

image terhadap produk-produk yang dikeluarkan TELKOM tetap positif. Aktivitas

yang dijalankan oleh bagian marketing communication antara lain :

a. Advertensi and Corporate Image Program

Yaitu penyelarasan dan sinergi program promosi (iklan) dan event terhadap

image public, dalam hal ini ialah pasar (market), atas corporate image yang

diciptakan jangan sampai melenceng dari penciptaan citra perusahaan yang

sebenarnya terhadap publik.

b. Marketing Event Program and Review (Strategi)

Yaitu mensinergikan “penjualan-penjualan” melalui komunikasi pemasaran

dari berbagai divre, karena setiap daerah memiliki ciri khas dan karakterisktik

yang berbeda personanya. Oleh karena itulah, maka promosi yang dilakukan

disesuaikan menurut karakteristik daerah tersebut tanpa mengabaikan

(25)

adalah menyeragamkan proses penetapan tema, creative design, strategi

penempatan iklan baik untuk print ad, TV ad, maupun out door dan in door.

c. Membangun Corporate Image

Yaitu dalam mempromosikan suatu produk TELKOM, sekaligus membangun

image perusahaan melalui produk tersebut.

d. Me-review dan Memonitor Program

Promosi yang telah dilakukan melalui media massa, dimonitor dan di review

apakah program tersebut sudah sesuai dengan produk image yang ingin

diciptakan.

1.6. Sarana dan Prasarana di Unit Public and Marketing Communication TELKOM

Tabel 1.1

Sarana da Prasarana Unit Public dan Marketing Communication

No. Prasarana Sarana Jumlah Keadaan

1. Ruang Kerja 1. Komputer/laptop 20 Baik

2. Meja komputer 20 Baik

3. Printer 1 Baik

4. Speaker 5 Baik

5. Mesin fax 2 Baik

6. Mesin foto

copy

1 Baik

7. Telepon 18 Baik

8. Lemari arsip 2 Baik

9. Alat penghancur kertas

1 Baik

9. Meja kerja 20 Baik

10.Kulkas 1 Baik

(26)

13. AC 4 Baik

2. Ruang Rapat 1. Meja 1 Baik

2. Kursi 10 Baik

3. Infocus 1 Baik

j 4. Micropon 1 Baik

5. AC 1 Baik

1.7. Waktu dan Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.7.1. Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

PKL ini dilakukan selama satu bulan (24 hari kerja) terhitung dari tanggal 4

Juli sampai dengan 12 Agustus 2011 mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.

1.7.2. Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

PKL ini dilakukan di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk pada Unit Public

and Marketing Communication Jl. Langlangbuana No. 9 Lantai 3 Kuningan 40135

Telp. 0232-209000 Fax. 0232-201800. Web : http://portal.telkom.co.id email :

(27)
(28)
(29)

27

2.1. Aktifitas Praktek Kerja Lapangan di PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk

Praktek kerja lapangan yang penulis lakukan yaitu di Unit Public and

Marketing Communication yang beralamat di Jl. Langlangbuana No. 9 Lantai

3 Kuningan 40135 Telp. 0232-209000 Fax. 0232-201800. dimulai pada

tanggal 1 Juli 2011 sampai Praktek kerja lapangan berakhir pada tanggal 25

Agustus 2011. Selama aktifitas praktek kerja lapangan penulis melakukan

pemantauan berita di media massa, ,memperat hubungan dalam internal,

penanganan call center, serta penyebaran infromasi kepada public internal

melalui press relase dan media dering online Telkom, serta pengolaan

website,desktop publishing dengan aplikasi desain.

Setiap akan melaksanakan tugas yang diberikan Unit Public and

Marketing Communication penulis selalu diberikan pengarahan dalam

melakukan aktifitas kerja. Dan diberi masukan dalam membuat sebuah

bulletin yang baik, dalam segi bahasa dan cara penulisan. Kegiatan yang

dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan di Unit Public and Marketing

Communication, dimulai dari tanggal 4 Juli sampai 12 Agustus, sesuai jam

kerja dari pukul 08.00 – 15.00 WIB, tetapi untuk jam masuk dan keluar tidak

(30)

Tabel 2.1

Jadwal Pelaksanaan Praktek Lapangan

Tanggal 4 Juli – 12 Agustus 2011

Hari/Tanggal Aktivitas Rutin Insidental

Senin, 4 Juli 2011

 Perkenalan dengan seluruh staff lingkungan PT. Telkom,Tbk Unit Public and Marketing

 Membuat kliping intern perusahaan. mengupload berita

Jumat, 8 Juli 2011

 Melakukan pemantauan ke daerah–daerah (kontrol sosial)

Senin, 11 Juli 2011

Kliping berita

 Distribusi kliping

 Distribusi surat

 Membuat surat

 Distribusi kliping

 Distribusi surat

Rabu, 13 Juli 2011

 Melakukan pengenalan internet ke desa –desa dalam progam desa pintar internet

 Melakukan kunjungan ke pemda

Kamis, 21 Juli 2011

 Menulis artikel media ICT dering online telkom

(31)

Jumat, 22 Juili 2011

 Pengarsipan Surat

 Distribusi Kliping

 Membuat Press Release

tentang “Telkom Speedy”

 Peliputan pencurian kabel Telkom di daerah-dareah

 Melakukan pencarian berita di lapangan

 Melakukan kunjungan ke kantor pemda

Senin, 8 Agustus 2011

 Pengarsipan data

 Fax Surat (CV) Ke tempo tugas dari Ibu

(32)

2.2. Deskripsi Kegiatan PKL

Selama kegiatan praktek kerja lapangan yang penulis lakukan di PT.

Telkom, Tbk Unit Public and Marketing Communication terdapat dua kegiatan

yang penulis lakukan yaitu kegiatan rutin dan kegiatan incidental, diantaranya

adalah :

2.2.1. Kegiatan Rutin PKL

Mencari berita yang berhubungan dengan PT. Telkom,Tbk lalu membuat

kliping intern perusahaan, membuar artikel yang berhubungan dengan perusahaan.

Selain itu, penulis juga banyak menerima pelajaran berharga dalam

peliputan di lapangan. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi penulis. :

1. Mencari berita (liputan) yang berhubungan dengan perusahaan atau

kegiatan perusahaan untuk masayarakat, atau untuk pantauan arus lalu

lintas, dan keamanan. Mencari berita adalah kegiatan rutin yang penulis

lakukan ketika melakukan PKL yaitu dengan cara turun ke lapangan

langsung. Liputan adalah membuat berita atau laporan secara terperinci

tentang suatu peristiwa (Poerwadarminta, 2003:711).

2. Menulis Artikel

Menulis artikel merupakan kegiatan rutin penulis setelah mencari berita

dan kunjungan.

Menurut Soewardi Idris yang dikutip dari buku Jurnalistik Televisi,

(33)

1) Penulisan naskah secara sinkron (synchrone scripting), dalam hal

ini harus ada kecocokan antara tulisan dengan gambar.

2) Penulisan secara garis besar (blocked scripting), dalam hal ini tidak

perlu ada sinkronisasi antara tulisan dengan gambar. Naskah hanya

melukiskan latar belakang peristiwa. Penulisan secara block ini

hanya dibenarkan untuk film berita yang pendek. Naskah cukup

memberikan informasi secara umum saja (1987:85-86).

3) Mengedit berita/laporan kunjungan

Dengan menganalisa hasil tulisan, penulis dapat belajar

membenarkan kata-kata yang salah oleh penulis lakukan.

2.2.2. Deskripsi Kegiatan Insidentil PKL

Kegiatan insidentil adalah kegiatan yang sifatnya kadang-kadang dan

sewaktu - waktu yang dilakukan penulis selama kegiatan PKL di PT. Telkon, Tbk

Jawa Barat.

Aktivitas Insidentil menurut W.J.S Poerwadarminta dalam buku kamus

umum Bahasa Indonesiaadalah “suatu kegiatan yang hanya terjadi atau dilakukan

pada kesempatan-kesempatan tertentu saja, tidak secara teratur atau rutin”

(2003:999).

1. Call Center

Melakukan call center adalah menerima keluhan atau pemberitahuan

(34)

menjaga relasi dengan media, pemda, dan instansi –instansi yang

bekerjasama dengan perusahaan dan lain sebagainya.

2. Kearsipan Data Kliping Berita

Setelah berita-berita tersebut dikliping dan diklasifikasikan, kemudian

kliping tersebut diarsipkan dan dimasukkan datanya ke dalam computer

berdasarkan tanggal terbit, media cetaknya, judul beritanya dan sifat

beritanya.

3. Membuat Press Release

Dalam membuat press release setidaknya harus memenuhi unsur 5W+1H

yang memiliki news value (nilai berita) dan penyusunannya mengunakan

piramida terbalik dengan kata-kata yang jujur dan mudah dimengerti.

Dalam press release terdapat identifikasi atau lembaga yang disertai

dengan waktu terjadinya peristiwa, untuk memudahkan wartawan format

tulisan dibuat dengan mengatur panjang tulisan, memberikan judul dan

mengecek kembali kebenaran dari berita tersebut.

Penulis juga diberi pemahaman tentang tugas peliputan itu sendiri adalah :

1. Melakukan pengawasan penugasan liputan dan kunjungan

2. Melakukan koreksi naskah (struktur kalimat, penggunaan 5W+1H,

keefektifan kata, dan balance beritanya) dalam bulletin perusahaan.

3. Pengolaan ke web perusahaan,

4. Editing,

(35)

Gambar 2.1

Contoh artikel yang penulis muat di Media Dering Online

Bupati Kuningan : 'Bangun Kuningan dengan Kualitas SDM'

Kabupaten Kuningan tidak boleh kalah dengan daerah lain terutama dalam

kualitas SDM,” demikian disampaikan Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda

saat membuka pelatihan CSR Telkom - Harian Umum Republika “Bagimu Guru

Kupersembahkan” tahap IV angkatan ke V. Kegiatan ini bertempat di Prima

Resort, Kuningan, Rabu (10/08).

Masyarakat Kabupaten Kuningan yang terkenal sebagai perantau, menurut

Bupati Kuningan terkenal sebagai pekerja yang ulet dan rajin. Untuk itu beliau

menghimbau agar kualitas sumber daya manusia (SDM) Kuningan harus lebih

baik dari daerah lain. Mengingat pentingnya SDM bagi masyakarat, Aang

berharap para guru yang mengikuti pelatihan CSR Telkom – Harian Umum

Republika dapat membagi ilmu dalam pelatihan ini kepada seluruh guru dan

murid di sekolah nanti. Pelatihan ini menurut Bupati Kuningan juga merupakan

suatu cara dalam meningkatkan kualitas pengajaran dengan skala prioritas yang

berbeda dari apa yang didapatkan dari pelatihan yang pernah diikuti. Pelatihan ini

juga dapat meningkatkan kompetensi guru di semua jenjang, mengingat fasilitas

IT belum optimal untuk sekolah. Namun demikian, Aang juga berpesan agar

dampak negatif dari fasilitas IT dapat ditekan dengan bimbingan yang didapat dari

para pemberi materi. Sebelumnya Assistant Vice President External And

Community Relation Telkom, Dodi M. Gozali, mengatakan bahwa pelatihan ini

merupakan wujud kontribusi sosial dari Telkom yang diambil dari sebagian

(36)

Pelatihan ini menurut Assistant Vice President External And Community Relation

Telkom bukan merupakan pelatihan yang berkaitan dengan kurikulum yang ada.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengikis kesenjangan komunikasi yang terjadi antara

guru dan murid. Materi yang diberikan meliputi komunikasi efektif, proses kreatif,

kepribadian menarik, penulisan popular serta pengenalan terhadap tren IT yang

sedang berkembang. ”Selain itu dari kegiatan ini juga diharapkan para guru dapat

memiliki komunitas guru,” ujar AVP External & Community Relations. Sementara

itu Pemred Harian Umum Republika, Nasihin Masha, menambahkan bahwa

hubungan Telkom dan Kabupaten.

Kuningan sangat dekat. Sebagai wujud dari kedekatan tersebut ruang rapat di

kantor Telkom sampai diberi nama Aula Pangeran Kuningan, jelas Nasihin. CSR

“Bagimu Guru Kupersembahkan” ini juga dihadiri Deputi GM Datel Cirebon.

Sumber : Harian Umum Community Relation Telkom, Dodi M. Gozali Republika & sistant Vice President External

2.3. Analisis Kegiatan PKL

Agustina Zubair (2006:49) (www.indoskripsi.com) menjabarkan tujuh

buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian

komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hovland, Janis dan Kelley (1953) komunikasi adalah suatu proses melalui

mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

2. Berelson dan Stainer (1964) komunikasi adalah proses penyampaian

(37)

3. Lasswell (1960) komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa?

Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel?

To whom? With what effect?)

4. Gode (1959) komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari

yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

5. Barnlund (1964) komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan

untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

6. Ruesch (1957) komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu

bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.

7. Weaver (1949) komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran

seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.

Kita lihat dari beberapa definisi tersebut saling melengkapi. Definisi

pertama menjelaskan penyampaian stimulus hanya dalam bentuk kata-kata dan

pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa berupa simbol-simbol tidak hanya

kata-kata tetapi juga gambar, angka dan lain-lain sehingga yang disampaikan bisa

lebih mewakili yaitu termasuk gagasan, emosi atau keahlian.

Definisi pertama dan kedua tidak bicara soal media atau salurannya,

definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya dengan komponen proses komunikasi

secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan seterusnya memahami komunikasi

dari konteks yang berbeda menghasilkan pengertian komunikasi yang menyeluruh

mewakili fungsi dan karakteristik komunikasi dalam kehidupan manusia. Ke-tujuh

definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian

yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan

konteks yang berbeda satu sama lainnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa definisi komunikasi secara umum adalah

suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang

(38)

tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu

komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian,

penerimaan dan pengolahan pesan.

1. Peran Jurnalistik di Dalam Unit Publik and Marketing Communication

Ada empat fungsi pers/jurnalsitik yaitu fungsi menyiarkan informasi,

mendidik, menghibur dan mempengaruhi (Effendy, 2002:65).

Beberapa fungsi Jurnalisitik :

1. Jurnaslis adalah sebagai control sosial dan menginput informasi dan

menuliskannya atau mengupload kedalam bentuk sesuai dengan media

yang di sediakan, serta management secara khusus yang mendukung

terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya.

2. Mengindentifikasi yang menyangkut opini, persepsi, dan tanggapan

terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

3. Menganalisi keinginan publiknya dan memberikan sumbangan secara

saran kepada pimpinan management demi untuk kemajuan dan manfaat

bersama.

4. Untuk mendidik. Sebagai saran pendidikan massa (mass education), pers

memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit dalam bentuk berita/feature, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita pendek atau puisi juga mengandung aspek pendidikan untuk kepetingan public internal perusahaan senidiri.

2. Definisi Jurnalistik.

Dalam kehidupan sehari-hari yang kita jalanin sekarang ini tidak terlepas

dari kegiatan jurnalistik. Memang kita tidak menyadari hal-hal yang kita perbuat

ada hubungan dengan jurnalistis seperti disekolah selalu belajar menulis atau

seperti mengarang itu adalah salah satu kegiatan yang terkait dengan jurnalistik.

(39)

bersumber pada kata journal yang merupakan terjemahan dari bahas Latin diurna

yang berarti “harian” atau “setiap hari” (Effendy, 2006:151).

“Pada mulanya kegiatan jurnalistik berkisar pada hal-hal yang sifatnya

informatif saja. Saat ini kegiatan jurnalistik merupakan suatu proses yang harus

dilihat sebagai proses komunikasi” (Effendy, 2006:153).

Dengan melihat hal tadi, maka dapat dikemukakan definisi atau

pengertian mengenai jurnalistik. Menurut A. Muis, seorang pakar hukum

komunikasi, definisi jurnalistik cukup banyak. Namun definisi-definisi tersebut

memiliki kesamaan yang bersifat umum. Semua definisi jurnalistik memasukkan

unsur media massa, penulisan berita, dan waktu yang tertentu (aktualitas).

Jurnalistik adalah tindakan diseminasi informasi, opini, dan hiburan untuk orang

ramai (public) yang sistematik dan dapat dipercaya kebenarannya melalui media

komunikasi massa modern (Roland E. Wolesely dan Laurence R. Campbell, 1949

dalam Exploring Journalism). Atau laporan tentang kejadian-kejadian yang

muncul pada saat laporan ditulis, bukan suatu kejadian yang bersifat tetap

mengenai suatu situasi. Seorang jurnalis memiliki dua fungsi utama. Pertama,

melaporkan berita dan kedua, membuat interpretasi dan memberikan pendapat

yang didasarkan pada beritanya. (Muis, 1999:24-25).

Sementara itu definisi jurnalistik menurut ilmu komunikasi adalah suatau

bentuk komunikasi yang menyiarkan berita atau ulasan berita tentang periatiwa

(40)

Dari pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

jurnalistik sangat berkaitan dengan berita dan informasi yang harus disampaikan

kepada khalayak atau public dengan benar, dapat dipercaya dan aktual.

Dalam setiap kegiatan apapun selalu menghasilkan sesuatu baik berupa

barang ataupun jasa. Dengan demikian, jurnalistik yang dikatakan sebagai suatu

kegiatan jurnalistik juga menghasilkan suatu karya yang pada disebut dengan

karya jurnalistik.

Berita merupakan salah satu hasil dari bentuk karya jurnalistik. Adapun

pengertian berita menurut Spencer adalah “setiap fakta yang akurat atau suatu ide

yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca”. Menurut Charnley

dalam bukunya Reporting, “berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai

fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi

masyarakat luas.”

Dan definisi berita lainnya, menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah

cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Adapun

pengertian berita yang lebih sempurna menurut William S. Maulsby bahwa berita

dapatlah didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak

dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik

perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.

Hampir semua ilmuan sependapat bahwa unsur-unsur yang dikandung

dalam suatu berita meliputi cakupan dari definisi di atas, yakni fakta, akurat, ide,

tepat waktu, menarik, penting, opini, dan sejumlah pembaca, merupakan hal-hal

(41)

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa “berita adalah suatu fakta

atau ide atau opini aktual yang menarik dan akurat serta dianggap penting bagi

sejumlah besar masyarakat”. Jadi, walaupun ada fakta tapi tidak dinilai penting,

aktual, dan menarik bagi sejumlah besar orang, maka hal tersebut masih belum

bisa dikemas menjadi bahan berita.

“Tujuan utama penyajian berita adalah menginformasikan peristiwa

penting sebagai upaya untuk memberikan daya tarik agar orang mau membaca,

mendengar, menonton sajian berita tersebut. Faktor daya tarik dan pentingnya

fakta sebagai bahan penulisan berita dapat dilihat dari bobot peristiwa yang

didasarkan pada eksklusivitas, keistimewaan, atau scope-nya.”

Nilai berita merupakan hal terpenting agar sebuah berita dapat dikatakan

menarik dan enak dibaca, didengar atau ditonton. Adapun nilai berita tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Timeliness (waktu yang tepat)

2. Proximity (kedekatan, baik dari segi profesi, kepercayaan, kebudayaan, dll.)

3. Prominence (orang terkenal)

4. Consequence (konsekuensi atau akibat) 5. Conflict (konflik)

6. Development (perkembangan pembangunan) 7. Disaster and Crimes (bencana dan kriminal)

8. Human interest (Minat Manusia) (Muda, 2003:29-39)

Jenis berita pada umumnya terdapat 3 bagian, yakni :

1. Hard news (berita berat)

Adalah “berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat”.

2. Soft news (berita ringan)

(42)

3. Investigative report (laporan penyelidikan)

Adalah “jenis berita yang ekskludif karena datanya tidak dapat diperoleh di permukaan, tapi dilakukan berdasarkan penyelidikan”. Sehingga

penyajian beritanya membutuhkan waktu yang lama. Di televisi Indonesia, berita penyelidikan masih relatif kecil, karena memang tidak mudah dalam penyajiannya.

Pada umumnya struktur berita dibagi menjadi 3, yakni :

1. Piramida

Penulisan dilakukan dengan mengetengahkan informasi yang kurang penting, jadi klimaksnya berada pada bagian akhir.

2. Kronologis

Masing-masing bagian dalam berita memiliki nilai yang sama, tidak bisa diselang-seling, namun harus runtut.

3. Piramida terbalik

Desain piramida terbalik didesain terutama untuk penulisan berita di televise, tujuannya agar penyajian beritanya menjadi lebih menarik karena ditulis dari hal-hal yang sangat penting ke hal-hal yang kurang penting. Dengan kata lain, pemirsanya dapat langsung memperoleh informasi isi berita yang paling inti.

Berita merupakan produk dari kegiatan jurnalistik. Menurut Adinegoro,

jurnalistik memiliki arti “kepandaian mengarang untuk memberi perkabaran pada

masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya” (Baksin,

2006:47).

Dalam media masa, kegiatan jurnalistik merupakan kegiatan utama.

Dimana kegiatan jurnalistik menghasilkan sebuah karya jurnalistik, tinggal dilihat

dari jenis medianya saja. Dalam hal ini, penulis melakukan praktek kerja lapangan

di media massa cetak. Jadi, karya jurnalistik yang dihasilkan selama penulis

melakukan Praktek Kerja Lapangan adalah berupa karya jurnalistik cetak.

Jurnalistik adalah pekerjaan mengumpulkan, menulis, menyunting, dan

menyebarkan berita dan karangan untuk surat kabar, majalah dan media massa

(43)

jurnalistik dapat diartikan sebagai keterampilan atau kegiatan mengelola bahan

berita mulai dari peliputan sampai kepada penyusunan yang layak disebarluaskan

kepada masyarakat. Hal-hal yang dikelola dalam jurnalistik dapat bersifat

informatif, mendidik atau menghibur.

Demikian halnya dengan bulletin Telkom, apa yang dilakukan orang-orang

di dalamnya merupakan bentuk riil dari kegiatan jurnalistik. Selama

melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) di divisi kegiatan yang saya

lakukan meliputi berbagai pekerjaan jurnalistik yang biasa dilakukan oleh seorang

jurnalis seperti mencari berita yang berhubungan denngan perusahaan dan

menuliskannya dalam bentuk berita terutama feature.

Kegiatan jurnalistik tidak hanya terbatas pada media atau pada media

elektronik. Media hanya merupakan salah satu dari bentuk jurnalistik, bentuk lain

dari jurnalistik adalah jurnalistik pada media online atau kegiatan menulis artikel

yakni mengumpulkan, menulis, menyunting, dan menyebarkan berita untuk

kepentingan internal perusahaan atau kepada masyarakat luas yang bermanfaat.

2.3.1. Analisis Aktivitas Kerja PT. Telkom, Tbk

Unit Public and Marketing Communication Kanwil.Kuningan dan Cirebon

terus berusaha melaksanakan tugas dan fungsi secara maksimal, yaitu dengan

membina hubungan yang harmonis antara berbagai pihak baik publik internal

maupun publik eksternalnya, baik hubungan pemerintahan ataupun

(44)

Dalam membina hubungan baik antara atasan dan karyawan dengan cara

melakukan sepak bola (futsal) setiap hari jum’at malam, mengadakan rapat

bulanan yang dihadiri oleh seluruh staff dan karyawan, mendirikan kantin

perusahaan dengan tujuan agar seluruh staff dan karyawan dapat bertemu dan

melakukan komunikasi satu sama lain setiap waktu istirahat atau makan siang.

Adaupun kegiatan internal yang dilakukan oleh Divisi Marekting Public

and Comunication antara lain, sebagai berikut :

1.

Mengikuti apel pagi yang wajib diikuti setiap hari senin dan hari rabu.

2.

Mengadakan coffee morning dengan GM. KANDATEL, DEPUTY GM.

KANDATEL dan para manager di Unit Public and Marketing

Communication Kuningan.

3.

Meliputi setiap kegiatan yang diadakan di PT. TELKOM Kuningan dan

Cirebon.

Kegiatan eksternal yang dilakukan oleh Humas/Sekretariat PT. TELKOM

Kuningan, sebagai berikut :

1.

Mengadakan konfrensi press dengan para wartawan.

2.

Mengadakan sosialisasi pada masyarakat, terkhususnya kota/pedesaan

melalui berbagai macam pameran tentang Internet dan Telekomunikasi.

3.

Mengadakan kunjungan ke daerah-daerah terpencil di Kuningan dan

Cirebon.

4.

Mengadakan pelatihan tentang internet kepada para wartawan, TNI,

POLRI, guru-guru serta masyarakat luas.

(45)

Dengan berbagai kegiatan internal dan eksternal yang dilakukan oleh

humas/sekretariat PT. TELKOM Kuningan tersebut, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa peranan humas/kegiatan jurnalsitik pada PT. TELKOM

Kuningan sudah ideal atau sudah sesuai dengan teori yang saya dapat pada

perkuliahan.

2.4. Analisis Pelayanan Terhadap Mahasiswa PKL

Selama kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan di PT Telkom,Tbk

di Unit Public and Marketing Communication Kanwil Kuningan dan Cirebon

Penulis disambut dengan lapang dada, dan dapat diterima untuk PKL. Selama

kegiatan praktek juga penulis diberikan bimbingan dengan baik, baik itu

dilapangan maupun hasil berita yang penulis dapat. Dan juga penulis merasakan

pelayanan yang tidak mempersulit dalam pencarian data-data untuk membuat

(46)
(47)

44

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Penulis telah membuat beberapa kesimpulan setelah melaksanakan

praktek kerja lapangan di PT. Telkom, Tbk unit Public and Marketing

Communication Jawa Barat. Adapun kesimpulannya sebagai berikut :

1. Dengan adanya bagian penerbitan bulletin, maka sangat membantu tugas

public relations PT. Telkom untuk mendiskripsikan serta

menginformasikan company profile karena dengan membaca bulletin

internal Telkom dapat segera mengetahui konsep PT. Telkom.

2. Bulletin internal dan media online Telkom menyajikan

informasi-informasi umum yang penting dan sangat erat hubungannya dengan

kegiatan-kegiatan yang ada di PT. Telkom.

3. Bulletin internal PT. Telkom berfungsi sebagai sarana

mendokumentasikan event yang telah dilaksanakan antara perusahaan

klien dengan PT. Telkom. Hal ini berguna agar klien-klien PT. Telkom

yang lain sebagai readers dapat melihat sejauhmana keberhasilan salah

satu perusahaan klien yang telah bekerjasama dengan PT. Telkom.

4. Dengan adanya bulletin internal PT. Telkom “peran jurnalis” sangat

membantu divisi public relations PT. Telkom dalam menyampaikan

informasi kepada perusahaan klien mengenai fasilitas-fasilitas dan

program-program baru yang ada di PT. Telkom agar perusahaan klien

(48)

5. Kegiatan yang dilakukan penulis secara umum selama PKL adalah

membuat press release, membuat kliping, dan menganalisa berita-berita

yang ada di media massa yang sudah di tentukan. Selain membuat press

release dan membuat kliping, penulis juga melakukan kegiatan-meliput

acara-acara yang diselenggarakan oleh PT. Telkom.

3.2. Saran

Setelah melaksanakan praktek kerja lapanganselama kurang lebih 1 bulan

dan melakukan kegiatan-kegiatan yang diikuti, penulis ingin memberikan

beberapa saran baik untuk perusahaan maupun untuk mahasiswa praktek kerja

lapangan.

3.2.1. Saran untuk Perusahaan

1. PT. Telkom sebagai perusahaan besar harus meningkatkan program

hubungan Publik yang mencakup kegiatan-kegiatan yang terkait dengan

proses kemunikasi dengan publik contohnya dengan lebih cepat dan tepat

dalam merespon saran/masukan/kritik dari media massa, meningkatkan

layanan kunjungan study banding/benchmark, press conference, membina

hubungan dengan komunitas industri dan asosiasi terkait seperti :

PEMDA.

2. PT. Telkom agar dapat meningkatkan eksistensinya dalam

penyelenggaraan community relationship. Dengan lebih sering melakukan

sponsorship, pembinaan usaha kecil/menengah, bina lingkungan untuk

(49)

3. Pemisahan tugas antara humas dan jurnal kerena PT. Telkom mempunyai

unit pada divisi yang sama yakni unit Public and Marketing

Communication yang sudah state of being (PR sudah melembaga)

walaupun dalam divisi yang sama, tetapi mempunyai tugas yang berbeda,

humas atau public relations berperan sebagai jembatan komunikasi

perusahaan kepada publik internal dan eksternal. Sedangkan untuk

jurnalsitik berperan sebagai pencari berita (liputan) yang berhubungan

dengan perusahaan atau kegiatan perusahaan untuk masayarakat. Serta

bertugas untuk menghendeling penerbitan, press release, editing, dan

penulisan artikel dan berita. Karena perbedaan tersebut, maka lebih baik

ada pemisahan antar kedua lembaga tersebut agar bekerja sesuai dengan

fungsinya.

3.2.2. Saran untuk Mahasiswa PKL

Untuk mahasiswa yang melakukan praktek kerja lapangan di Telkom,

saran yang dapat penulis berikan antara lain :

1. Mempersiapkan diri dengan ide, gagasan yang kreatif dan inovatif.

2. Mempersiapkan diri agar dapat senantiasa inisiatif dan memiliki tanggung

jawab yang tinggi.

3. Mempersiapkan mental yang kuat agar tidak kaget saat memulai praktek

kerja lapangan.

(50)

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)

Oleh:

Yudi Iskandar NIM. 41808088

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(51)

47

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung

: Simbiosa Rekatama Media.

Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa

Rekatama Media.

Budyatna, Muhammad. 2006. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Djuraid, Husnun N. 2007. Panduan Menulis Berita : Edisi Revisi. Malang : UMM

Press.

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Lilwery, Alo. 1991. Memahami Peranan Komunikasi Massa dalam Masyarakat

Jakarta : PT Citra Aditya Bakti.

Pratikto, Riyono. 1987. Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Bandung :CV. Remadja

Karya.

Suhirman, Iman. 2007. 30 Menit Menjadi Jurnalis Handal. Bandung : Dimensi

Publisher.

Sumber Lain :

Bulletin Telkom edisi – No. 146/43, 2011

(52)

28

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

 Nama Lengkap : Yudi Iskandar

 Jenis Kelamin : Laki-laki

 Tempat Tanggal lahir : Bandung,11 Agustus 1987

 Kewarganegaraan : Indonesia

 Agama : Islam

 Status Perkawinan : Belum Menikah

 Alamat : Jl. Dago pojok No.30/159 D Bandung 40135

 No.Telp : 085871117270

 Hobbi : Membaca, Menulis,Fotografi, Videogrphy,

(53)

29

B. PENDIDIKAN FORMAL

 Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Spesialisasi

Jurnalistik Jurusan Ilmu Komunikasi Spesialisasi tahun 2008-sekarang.

 SMU Pasundan 7 Bandung

 SMP Pasundan 6 Bandung

 SD Darul –Hikam Bandung

C. PENGALAMAN ORGANISASI

 Anggota Persatuan Amatir Fotho (PAF)

 Fotgrafi UNIKOM

 Anggota Pasific Escape Videography

(54)

ii

Segala puji bagi Allah karena kebesaran dan kekuasaan-Nya dimuliakan atas

segala yang dapat dicapai akal. Karena itu penulis dapat menyelesaikan laporan

praktek kuliah lapangan (PKL). Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan dan bahkan masih banyak kekurangan di sana-sini, baik dalam

penulisan maupun pembahasan materinya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun demi perbaikan laporan PKL ini. Selanjutnya penulis

sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh keluarga serta

semua pihak yang telah memberikan perhatiannya kepada penulis dalam penyusunan

laporan ini, Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKL ini, banyak

mendapat dorongan, bantuan dan bimbingan yang berharga dari berbagai pihak.

Untuk itu, pada kesempatan ini saya mendapat kesempatan untuk mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Yth Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M. Aselaku Dekan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. Yth Drs.Manap Solihat,M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

dan Public Relations FISIP UNIKOM.

3. Yth Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

(55)

iii

tempat yang selalu diluangkan dan diberikan untuk penulis.

5. Yth Ibu Desayu Eka Surya, S. Sos., M.Si selaku Dosen pembina

kemahasiswaan.

6. Yth Bapak Sangra Juliano S. Ikom selaku Dosen Wali Penulis.

7. Yth Ibu Astri Ikawati, A.M. Kom dan Intan Fajarini, S.I. Kom selaku

Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP

UNIKOM.

8. Yth Bapak Rakhmat Tuedjo S.I. Kom selaku pembimbing yang selalu

membantu dan memberikan masukan dalam pelaksanaan praktek kerja

lapangan.

9. Terimakasih buat teman-teman di Jurusan Jurnalistik angkatan 2008.

10.Terkhir, teruntuk Mila Halimah Marchemilawati yang telah menambah warna

cahaya dalam dunia kecil saya, terimakasih bantuannya dalam penyelesaian

laporan ini.

Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan laporan

PKL ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2011

(56)
(57)

Gambar

Gambar 1.2 Logo TELKOM
Gambar  1.4
Gambar 1.5
         Gambar 1.6   STRUKTUR ORGANISASI PMC
+3

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Muchtar Budiman, SH., MH bagian Sumber Daya Manusia yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan.. Ibu Rona Desinitafarla, Bapak Dipayana Hilman

Internal Public Relations adalah publik yang menjadi bagian dari. unit badan/perusahaan itu sendiri.Internal Public Relatons

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilakukan oleh penulis PT.Pikiran Rakyat Bandung pada bagian Public Relations .Maka hal-hal yang dikerjakan oleh penulis dalam

Dengan demikian posisi Telkom Learning Center Area III Jabar dan Banten sudah sesuai dengan apa yang telah dibicarakan di atas dan dilihat dari definisi yang ada hal

Pelayanan Divisi Customer Service di Kancatel Lembang, terhadap mahasiswa Praktek Kerja Lapangan (PKL) sudah baik, dalam hal ini penulis diberikan fasilitas yang

Dalam lingkup internal seorang Public Relations berupaya untuk mencapai suatu kondisi dimana publik internal bahwa setiap karyawan dapat lebih memiliki hubungan baik satu dengan

TELKOM Learning Center Bandung telah memiliki citra yang positif sebagai perusahaan telekomunikasi yang menyediakan layanan telekomunikasi terbaik di Indonesia,

Setelah menyelesaikan kegiatan PKL selama 22 hari kerja di unit Finance PT Telkom Indonesia Witel Bogor, praktikan dapat menyimpulkan bahwa kegiatan PKL ini dilaksanakan dalam