• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI UPTD PLANOLOGI KEHUTANAN SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI UPTD PLANOLOGI KEHUTANAN SAMARINDA"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

DI UPTD PLANOLOGI KEHUTANAN SAMARINDA

Oleh

AZMANSYAH NIM. 090 500 131

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2012

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) di UPTD Planologi Kehutanan Samarinda

Nama : Azmansyah

NIM : 090 500 131

Program Studi : Geoinformatika Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui, Pembimbing Ir. Suparjo, MP NIP.19620817 198903 1 003 Penguji I Ir. Hasanudin, MP NIP.19630805 198903 1 005 Penguji II

Husmul Beze, S.Hut, M. Si NIP.19700915 199512 1 001

Menyetujui/Mengesahkan, Ketua Program Studi GeoInformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Dyah Widyasasi, S.Hut, MP NIP. 19710103 199703 2 001

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan KaruniaN ya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapang ini.

Adapun maksud penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III (A.md) Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Keberhasilan dan kelancaran dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapang ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Suparjo, MP selaku dosen pembimbing Praktek Kerja Lapang sekaligus dosen pengantar PKL ke UPTD Planologi Kehutanan Samarinda.

2. Bapak Ibnu Haldun selaku pembimbing lapangan selama PKL.

3. Bapak Hadi Waluyo selaku pembimbing lapangan selama PKL.

4. Bapak Ir. Goenoeng Djoko, M.Si selaku Kepala UPTD Planologi Kehutanan Samarinda.

5. Bapak Firman selaku kepala seksi Tata Usaha UPTD Planologi Kehutanan Samarinda.

6. Ibu Ir. Andi Agustina N M , M.Si selaku kepala seksi Pengukuran dan Perpetaan UPTD Planologi Kehutanan Samarinda sekaligus selaku Pembimbing lapangan selama PKL.

7. Bapak Iskandar selaku kepala seksi Inventarisasi UPTD Planologi Kehutanan Samarinda sekaligus pembimbing lapangan selama PKL.

(4)

9. Bapak Husmul Beze, S.Hut, M. Si selaku dosen penguji Praktek Kerja Lapang (PKL).

10. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP selaku Ketua Program Studi GeoInformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

11. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan seluruh staf akademik yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu.

12. Para staf pengajar, administrasi dan teknisi di Program Studi Geoinformatika.

13. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, baik dari segi moril maupun materil kepada penulis.

14. Serta teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan PKL ini.

Kami selaku mahasiswa Praktek Kerja Lapang ( PKL ) dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas partisipasi dan bimbingannya. Semoga apa yang telah di berikan kepada kami mendapatkan pahala dan berkat yang sebesar-besarnya dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin!

Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Demikian laporan ini kami buat untuk dapat dijadikan acuan pada praktek yang akan datang maupun untuk panduan para pembaca laporan ini.

Penulis

(5)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR………... vi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2

C. Hasil yang diharapkan ... 3

II. KEADAAN UMUM LOKASI A. Tinjauan Umum Tentang UPTD Planologi Kehutanaan Samarinda ... 4

B. Manajemen UPTD Planologi Kehutanan Samarinda ... 11

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL ... 13

III. HASIL DAN PEMBAHASAN (PKL) A. Menentukan Sumbu Koordinat X dan Y pada Peta dengan Koordinat UTM... 14

B. Menentukan Azimuth dan Jarak Sebenarnya di Lapangan dari Peta Dasar Secara Manual... 17

C. Pengenalan MapInfo ... 19

D. Transfer Data dan Membuat Grid Pada MapInfo ... 20

E. Pengenalan dan Pengoperasian ArcGis 10 Dalam ... 22

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 29

B. Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... vii LAMPIRAN

(6)

DAFTAR TABEL

TubuhUtama

Nomor Judul Halaman

PembagianFungsiKawasanHutan ... 10

Luas Areal Kerja UPTD PlanologiKehutananSamarinda ... 10

LuasKawasanHutan di KabupatenKutai Barat ... 11

LuasKawasanHutandi Wilayah Kerja UPTD Planologi KehutananSamarinda ,KabupatenKutai Barat ... 12

PerkembanganKawasanHutan UPTD PlanologiKehutanan…… 13

SistematikaKegiatan PKL……….. 13

Data Koordinat X dan Y ………. 15

Azimuth danJarak Di Lapangan……… 18

(7)

DAFTAR GAMBAR

TubuhUtama

Nomor Judul Halaman

1. Layout PetaKerja yang Telah di Print ... 26

Lampiran 2. Foto Peta Yang dibuat Dalam UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 32

3. Foto Peta Hutan Kalimantan Timur ... 32

4. Mengolah Data Dengan Komputer Yang Kemudian Siap Print ... 33

5. Alat Untuk Mencetak Peta (Plotter) ... 33

6. Alat Untuk Mencetak Peta (Print Peta A3) ... 34

(8)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Laju perkembangan teknologi didunia khususnya di Indonesia, dewasa ini

bermunculan barang-barang yang mutakhir dengan segala macam ragam dan ciri khas masing-masing. Demikian halnya dengan alat ukur yang berhubungan erat

dengan pengukuran pembuatan peta dan pengolahan data dari lapangan

menggunakan alat-alat yang serba canggih untuk mempercepat dalam sebuah

pekerjaaan. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka telah diciptakan berbagai alat-alat ukur yang semakin canggih sehingga akan lebih akurat data yang

diperolehnya.

Menghadapi hal tersebut dibutuhkan sebuah upaya untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia agar dapat mengikuti perkembangan tersebut. Upaya untuk memenuhi tuntutan tersebut dibutuhkan media-media yang bertugas

menggali dan mengembangkan sumber daya manusia yang tersedia. Sehingga,

pemerintah menciptakan lembaga pendidikan. Pada tingkat pendidikan tinggi dibentuk Universitas-universitas, akademik ataupun Politeknik yang tersebar di

seluruh wilayah di Indonesia.

Namun, lembaga-lembaga keilmuan tersebut tidak dapat sepenuhnya

merealisasikan keinginan mulia tersebut tanpa adanya peran serta dari elemen masyarakat, dalam hal ini adalah dunia kerja. Sebab sebuah bidang keilmuan tidak

akan berarti tanpa sebuah aplikasi yang di landasi dengan ilmu pengetahuan dan

(9)

kegiatan yang disebut dengan program Praktik Kerja Lapang (PKL). Program

kegiatan ini di laksanakan untuk menyelaraskan antara teori yang di peroleh dari

lembaga pendidikan dengan yang di peroleh di lapangan. Hal ini diharapkan agar tercipta calon lulusan mahasiswa yang kompetitif dengan ilmu dan pengalaman yang di peroleh di dunia kerja nyata.

Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Program Studi GeoInformatika hingga lulus dan mendapat gelar Ahli Madya. Selain itu laporan ini diharapkan dapat

memberikan informasi tentang proses kegiatan di UPTD Planologi Kehutanan

Samarinda.

B. Tujuan

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini bertujuan untuk:

1. Mempraktekan dan membandingkan teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan praktek yang dilakukan UPTD Planologi Kehutanan Samarinda

contohnya dalam pengolahan data melalui program atau Software dalam

pemetaan.

2. Mengetahui proses pengolahan data secara sederhana dengan menggunakan

software ArcGis 10.

3. Mengetahui cara menghitung azimuth dan jarak sebenarnya di lapangan sesuai

data yang telah ada.

4. Serta mengetahui tata cara dan metode yang digunakan dalam Pengukuran

(10)

C. Hasil yang Diharapkan

1. Memberi tambahan wawasan pengetahuan bagi mahasiswa tentang mengolah data yang benar..

2. Setelah melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan mempresentasikan hasil kegiatan yang

dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL).

3. Mahasiswa mampu mengetahui kondisi dunia kerja yang sebenarnya serta mampu melaksanakan tugas berdasarkan waktu yang telah ditentukan atau

(11)

BAB II

KEADAAN UMUM

UPTD PLANOLOGI KEHUTANAN SAMARINDA

A. Tinjauan Umum Tentang UPTD Planologi Kehutanan Samarinda 1. Sejarah Singkat

Hutan Indonesia merupakan salah satu kekayaan nasional yang

mempunyai peranan yang sangat penting dan perlu dikelola secara baik, benar

dan berkelanjutan.

Badan Planologi Kehutanan (Baplanhut) memiliki kebijaksanaan umum

dalam melaksanakan tugas pokok Pembangunan Kehutanan di bidang Planologi,

yaitu menunjang tugas Departemen Kehutanan, baik yang berada di dalam

maupun yang berada di luar kawasan hutan sesuai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri dan perundangan yang berlaku, diantaranya

melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemantapan kawasan hutan berupa

pengukuran, pengukuhan dan pemetaan areal hutan untuk mewujudkan

prakondisi pengelolaan hutan yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 093/Kpts-II/1984

tanggal 12 Mei 1984 tentang Organisasi Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan, dinyatakan bahwa Sub Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan Samarinda (Sub BIPHUT Samarinda) adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Inventarisasi dan Tata

Guna Hutan, yang selanjutnya diubah menjadi Direktorat Jenderal Inventarisasi

dan Tata Guna Hutan sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 116/Kpts-II/1989 . Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 368/Kpts-II/1990 tentang

(12)

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan terakhir dengan

Keputusan Presiden Nomor 138 Tahun 199 tentang Kedudukan, Tugas, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan dan Perkebunan.

Lebih lanjut kedudukan dan tanggung jawab Sub BIPHUT Samarinda sesuai keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 146/Kpts-II/1991 tanggal 13 Maret

1991 dinyatakan sebagai unit pelaksana teknis yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Balai Inventarisasi dan Perpetaan Hutan Wilayah IV, yang secara administrasi dibina oleh Kantor Wilayah Departemen Kehutanan

Provinsi Kalimantan Timur dan secara fungsi dibina oleh Badan Planologi

Kehutanan.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 146/Kpts-II/1991 tentang Perubahan Bab ayat (1), Bab III pasal 8 ayat (1) dan Penghapusan Bab

IV pasal 22 ayat (1) dan ayat (2) Keputusan Menteri Nomor 093/Kpts-II/1984,

telah ditetapkan bahwa tugas pokok sub BIPHUT Samarinda adalah menyusun rencana kegiatan dan laporan serta melakukan inventarisasi pengukuran dan

perpetaan hutan.

Seiring berkembangnya otonomi daerah, pada tahun 2001 Sub BIPHUT

Samarinda berubah nama menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Planologi Kehutanan Samarinda berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan

Timur Nomor : 16 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas -Dinas Provinsi

(13)

2. Visi dan Misi UPTD Planologi Kehutanan Samarinda a. Visi

Terwujudnya pengelolaan hutan yang lestari bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan kualitas lingkungan Kalimantan Timur.

b. Misi

Misi UPTD Planologi Kehutanan Samarinda, mengacu pada Misi Dinas

Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, yaitu:

- Mewujudkan Pengelolaan Hutan Lestari yang berpihak pada masyarakat. Misi

ini bertujuan untuk mewujudkan kepastian hukum/status kawasan hutan dan

mempertahankan hutan sesuai dengan fungsinya (konservasi, lindung,

produksi) untuk mendukug revitalisasi Industri Kehutanan. Terjaminnya keberadaan kawasan hutan akan mendukung pengelolaan kawasan hutan

secara optimal dan berkelanjutan untuk pencapaian kelestarian hutan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.

- Mengoptimalkan manfaat hutan. Misi ini bertujuan untuk : (1) Memulihkan

kondisi hutan yang telah rusak, (2) Meningkatkan manfaat sosial hutan, (3)

Mengoptimalkan manfaat hasil hutan pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi serta hutan diluar kawasan hutan, (4) Mencegah dari penebangan

liar (Illegal Logging) dan pengendalian kebakaran hutan. Dengan demikian

(14)

pengelolaan hutan lestari dan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

- Penguatan Kelembagaan Dinas Kehutanan. Misi ini bertujuan untuk memperkuat landasan serta dukungan bagi pencapaian misi menjamin

keberadaan hutan dan mengoptimalkan manfaat hutan. Kuatnya

kelembagaan akan memperlancar pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Penguatan ini meliputi antara lain profesionalisme organisasi dan

SDM Dinas Kehutanan efektivitas sarpras pendukung, IPTEK, perencanaan

kehutanan, kemitraan dan kerjasama DN/LN, penyampaian data/informasi,

pengawasan/pengendalian. 3. Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No. 26 Tahun

2009 tanggal 25 Februari 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.

Tugas Pokok UPTD Planologi Kehutanan mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional atau kegiatan teknis

penunjang dinas di bidang Planologi Kehutanan. 4. Fungsi

UPTD Planologi Kehutanan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana teknis operasional planologi kehutanan

b. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional planologi kehutanan c. Pemantauan urusan ketatausahaan

(15)

d. Pembinaan kelompok jabatan fungsional

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya. 5. Tujuan

a. Membantu tugas -tugas pemerintah dalam rangka dekonsentrasi, sebagian

urusan pemerintah dengan melaksanakan Penataan Kawasan Hutan dalam

rangka Pengukuhan dan Pemantapan Kawasan Hutan, sehingga terciptanya kepastian kawasan hutan, berdasarkan hukum dan undang-undang

kehutanan.

b. Mengukur dan memetakan tata batas hutan serta mengumpulkan

informasi dan penyelenggaraan inventarisasi sumber daya hutan. 6. Sasaran

1. Memperoleh hasil pelaksanaan batas hutan dan orientasi batas kawasan

hutan pada wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda.

2. Tercapainya pemantapan kawasan hutan yang clear dan clean boundary

serta memenuhi aspek legalitas dan legitimasi melalui penyuluhan dan

pelayanan kawasan hutan untuk proses pengukuhan kawasan hutan.

3. Terpenuhinya proses penetapan kawasan hutan temu gelang dalam wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda secara akurat, tepat

dan tingkat kepercayaan tinggi.

4. Terpenuhinya monitoring dan evaluasi kegiatan inventarisasi, pengukuran

dan perpetaan.

(16)

6. Terpenuhinya kualitas SDM lingkup UPTD Planologi Kehutanan Samarinda.

7. Meningkatkan sarana dan prasarana UPTD Planologi Kehutanan Samarina.

8. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dan informasi.

9. Meningkatkan kesejahteraan pegawai UPTD Planologi Kehutanan

Samarinda.

7. Wilayah Kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur No. 26 Tahun 2009:

1. UPTD Planologi Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala UPTD Planologi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Kehutanan.

2. UPTD Planologi Kehutanan Samarinda berkedudukan di Samarinda meliputi:

- Kabupaten Kutai Timur - Kota Bontang

- Kota Samarinda dan sebelah kanan Sungai Mahakam pada kabupaten

Kutai Kartanegara dan Kutai Barat.

8. Wilayah Kerja

Wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan mencakup 5 kabupaten yaitu

Kabupaten Kutai Barat (sebagian), Kabupaten Kutai Kartanegara (sebagian), Kabupaten Kutai Timur, Kota Samarinda dan Kota Bontang.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 79/KPTS-II/2001, Provinsi

(17)

69.29% dari luas wilayahnya. Pembagian fungsi kawasan hutan tersebut terinci

pada tabel 1.

Tabel 1. Pembagian fungsi kawasan hutan

Nama Kawasan Hutan Luas (Ha)

1. Kawasan Hutan Konservasi

a. Hutan Cagar Alam 173.272,00

b. Hutan Taman Nasional 1.930.076,00

c. Hutan Wisata Alam 61.850,00

2. Hutan Lindung 2.751.702,00

3. Hutan Produksi Terbatas 4.612.965,00

4. Hutan Produksi Tetap 5.121.688,00

JUMLAH 14. 652.553,00

Unit Pelaksana Teknis Dinas Planologi Kehutanan Samarinda, melaksanakan tugasnya di wilayah daerah aliran sungai sebelah utara Sungai

Mahakam sampai dengan hulu Sungai Boh sebelah timur yang berbatasan

dengan batas administrasi Kabupaten Malinau dan bagian utara berbatasan

dengan batas administrasi Kabupaten Berau dengan luas wilayah kerja seluas 6.041.000,00 Ha, dengan perincian sebagi berikut :

Tabel 2. Luas Areal Kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda berdasarkan

fungsinya.

No Fungsi Hutan Luas (Ha)

1. Hutan Lindung 598.152,00

2. Cagar Alam 65.690,00

3. Taman Nasional 198.034,00

4. Hutan Produksi Terbatas 1.605.000,00

5. Hutan Produksi Tetap 1.709.300,00

6. Hutan dengan Fungsi Khusus (HPP) 24.751,03

7. Areal Penggunaan Lain/KBNK 1.840.072,97

(18)

Kawasan hutan tersebut mempunai panjang batas ± 7.084.803,70 m

dan telah dilaksanakan kegiatan tata batas sepanjang 6.523.138,70 m atau

83,05% (sebagian telah mengalami penghapusan) dengan sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Dana Reboisasi (DR).

B. Manajemen UPTD Planologi Kehutanan Samarinda

1. Personil

Jumlah personil UPTD Planologi Kehutanan Samarinda adalah

sebanyak 48 orang, yang terdiri dari tenaga teknis pengukuran 16 orang,

tenaga risalah hutan 8 orang, tenaga perpetaan 2 orang, tenaga pembantu pengukur 3 orang, tenaga pembantu Inventarisasi dan perencanaan hutan 5

orang dan tenaga administrasi 23 orang.

2. Kegiatan Keplanologian ( Penataan Batas) a. KABUPATEN KUTAI BARAT

1. Luas Kawasan Hutan

Kabupaten Kutai Barat yang dilalui oleh aliran Sungai Mahakam

mempunyai luas wilayah 3.162.870,00 Ha. Berdasarkan penunjukan

kawasan hutan dari Menteri Kehutanan NO 79/KPTS-II/2001, kawasan hutan

di wilayah Kabupaten Kutai Barat seluas 2.267.258,00 Ha, yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.

(19)

Tabel 3. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Kutai Barat

No Fungsi Hutan Luas (Ha)

1 Hutan Lindung 743.780,00

2 Cagar Alam 5.160,00

3 Hutan Produksi Terbatas 874.740,00

4 Hutan Produksi Tetap 643.578,00

5 Luas Kawasan Hutan 2.267.258,00

6 APL/KBNK 895.612,00

7 Luas Wilayah 3.162.870,00

Kegiatan keplanologian terhadap kawasan hutan tersebut ditangani

oleh dua Unit Pelaksana Teknis yaitu UPTD Planologi Kehutanan Balikpapan yang menangani kawasan hutan sebelah selatan dan hulu mahakam,

sedangkan UPTD Planologi Kehutanan Samarinda menangani bagian utara

Sungai Mahakam sampai dengan hulu Sungai Boh sebelah timur dengan

luas wilayah kerja seluas 735.200,00 Ha, yang terdiri atas kawasan hutan seluas 557.950,00 Ha dan kawasan non Kehutanan seluas 177.250 Ha,

dengan rincian sebagi berikut :

Tabel 4. Luas Kawasan Hutan di wilayah kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda, Kabupaten Kutai Barat :

No Fungsi Hutan Luas (Ha)

1 Hutan Lindung 69.950,00

2 Hutan Produksi Terbatas 313.300,00

3 Hutan Produksi Tetap 174.700,00

4 Luas Kawasan Hutan 557.950,00

5 APL/KBNK 177.250,00

(20)

2. Perkembangan Tata Batas Kawasan Hutan

Kawasan hutan di Kabupaten Kutai Barat yang menjadi tugas UPTD

Planologi Kehutanan Samarinda memiliki panjang batas ± 638.820,28 m. Dari panjang batas tersebut telah dlaksanakan penataan batasnya sepanjang 224.745,28 meter atau 35,18%.

Perkembangan Tata Batas Kawasan Hutan di wilayah kerja UPTD

Planologi Kehutanan Samarinda (sebagian Kabupaten Kutai Barat) dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Perkembangan kawasan hutan UPTD Planologi Kehutanan Samarinda

No No.Reg Kelompok Hutan Tahun pelaksanaan Realisasi Tata Batas (m) Belum Tata Batas (m) 1. HL.1B HL. Bukit Payang - - 71.000,00 2. HL.2B HL. Sebagian Gn Batu Putih-Gn. Lilang

Medang

2003 13.405,40 78.000,00

3. HPT.1B

HPT. Timur

S.Boh-Barat S. Merah 2000 75.716,10 76.000,00

4. HPT.2B HPT.Hilir S. Merah-S.Bengen 1995/1996 92.001,28 45.375,00

5. HPT.11B HPT.Timur Bukit Payang - - 86.000,00 6. HP.3B HP.Hilir S.Merah-S.Meribu-S.Muyub - 43.662,50 38.500,00 7. HP.60B HP.S.Pari - - 16.200,00 Jumlah 224.745,28 411.075,00

Sumber : UPTD Planologi Kehutanan Samarinda

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

Program Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di UPTD Planologi Kehutanan Samarinda terhitung mulai tanggal 05 Maret 2012 sampai

(21)

Tabel 6. Sistematika kegiatan PKL

No

Kegiatan

Waktu

Hasil

1

Menentukan sumbu kooordinat

12-15 Maret

hasil perhitunganyang siap

diinput ke microsoft Excel

mengetahui azimuth dan

jarak di lapangan

3

Pengenalan dan Pengoperasian

5 April-10 April

Mengetahui

tata

cara

pengoperasian MapInfo

MapInfo

menampilkan layout

4

Pengenalan dan pengoperasian

13- 25 April

menampilkan layout dan

ArcGis 10

peta hasil

(22)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Menentukan Sumbu Koordinat X dan Y pada Peta dengan Koordinat UTM

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan menentukan sudut X dan Y pada peta dengan

koordinat UTM ini adalah sebagai berikut:

a. Mencari sudut X dan Y suatu areal yang dapat diolah menjadi sebuah

polygon atau peta

b. Mengetahui cara perhitungan X dan Y dengan koordinat UTM. 2. Teori Singkat

Sistem proyeksi koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) adalah

rangkaian proyeksi Universal Transverse Mercator untuk global di mana bumi

dibagi menjadi 60 bagian zona. Setiap zona mencakup 6 derajat bujur (latitude/longitude) dan memiliki meridian tengah tersendiri. Berbeda dengan

koordinat geografi yang satuan unitnya adalah derajat, koordinat UTM

menggunakan satuan unit meter. Setiap zona memiliki panjang x 500.000 meter

dan panjang y sebesar 10.000.000 meter. X dan Y merupakan data koordinat yang diperoleh langsung dari GPS juga melalui perhitungan menggunakan

Microsoft Excel yang kemudian data tersebut dapat dinput ke dalam ArcGis dan

akan menghasilkan suatu titik (point), garis (line) dan polygon. Namun dalam hal

(23)

seperti koordinat UTM, serta interval koordinat dan jarak di dalam peta dasar.(Anonim,2011).

3. Alat dan Bahan

Kegiatan Pengukuran Batas Blok mengunakan alat dan bahan sebagai

berikut : ? Peta kerja ? Busur derajat ? Mistar (Penggaris) ? Kalkulator fx 750 ? Pensil 4. Prosedur Kerja

Prosedur kerja kegiatan menentukan jarak dan azimuth pada peta

adalah sebagai berikut :

a. Persiapan alat dan bahan

b. Menentukan titik pada peta yang akan dicari atau dihitung sumbu X dan

Y. cat warna merah

c. Menghitung interval masing-masing koordinat UTM pada peta tersebut 5. Hasil Yang Dicapai

Kegiatan Penentuan sumbu X dan Y pada peta dengan koordinat UTM memperoleh hasil seperti pada tabel 7.

(24)

Tabel 7. Data Koordinat X dan Y No Titik 1 520867.5214 109632.4786 2 525256.4103 109914.5255 3 518329.0598 113493.1624 4 517149.5727 112938.7179 5 514551.2821 112938.7179 6 516458.1197 112393.1624

Sumbu X Sumbu Y Keterangan

6. Pembahasan

Untuk mencari sumbu koordinat X danY pada peta dengan koordinat

UTM dibutuhkan data seperti jarak di peta yang diukur dengan menggunakan penggaris/mistar, interval masing-masing koordinat UTM dan jarak dari koordinat

yang satu dengan yang lain dipeta yang diukur dengan mistar/ penggaris.

Perhitungannya sebagai berikut:

Contoh Data yang diketahui:

? Jarak sumbu X dari A – B = 10,15

? Jarak sumbu Y dari A – B = 7,4

? Jarak dari sumbu koordinat satu dengan yang lain dipeta : 11,7

? Koordinat UTM

- contoh: koordinat A 52000 - koordinat B 53000 , jadi interval antara

koordinat A – B = 1000

? Berikut adalah contoh perhitungan untuk satu titik sumbu. X = 10,15/11,7 x 1000 = 867,5213675 + 52000

(25)

Y = 7,4/11,7 x 1000 = 632,4786325 + 10900

Maka Y = 109632,4786

Sumbu X danY dapat diinput kedalam microsoft excel yang kemudian dapat diinput kedalam program untuk pengolahan peta seperti ArcGis, Arcview, AutoCad dan lain-lain.

B. Menentukan Azimuth dan Jarak Sebenarnya di Lapangan dari Peta Dasar Secara Manual

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan menentukan azimuth dan jarak sebenarnya di

lapangan dari peta dasar secara manual iniadalah sebagai berikut :

? Untuk mengetahui cara yang digunakan dalam mencari azimuth suatu areal yang sesuai dengan peta dasar.

? Untuk mengetahui cara yang digunakan dalam mencari jarak sebenarnya di lapangan berdasarkan skala yang ada.

2. Teori Singkat

Azimuth atau bearing adalah sudut antara satu titik dan arah utara dari

seorang pengamat. Perlu diingat bahwa, pengamat dimanapun berada adalah titik pusat dari suatu lingkaran imajiner. Azimuth dalam peta ini tujuannya agar

dapat menampilkan data dari suatu peta yang diinput kembali. Kemudian langkah

ini dapat digunakan untuk menentukan azimuth awal suatu areal pada sebuah peta. Penentuan jarak dari sebuah peta juga melalui beberapa langkah seperti menentukan azimuth suatu titik pada peta (Anonim, 1993).

(26)

3. Alat dan Bahan

? Peta dasar skala 1: 85.000

? Mistar busur derajat

? Mistar (penggaris)

? Balpoin ( alat tulis)

? Kalkulator scientific fx 750 4. Prosedur Kerja

? Menyiapkan alat dan bahan

? Mentukan sudut masing-masing tiap titik (point) dipeta busur derajat Contoh : sudut titk A ke titik B = 40º dan seterusnya

? Menentukan jarak antara titik A ke titik B dan selanjutnya dipeta dengan penggaris

? Contoh : jarak A ke B = 5 cm

? Setelah itu akan diketahui azimuth dan jarak sebenarnya di lapangan suatu areal.

5. Hasil Yang Dicapai

Kegiatan menentukan azimuth dan jarak sebenarnya di lapangan dari peta dasar secara manual memperoleh hasil seperti tabel berikut:

(27)

Tabel 8. Azimuth dan Jarak di Lapangan Titik Sudut dipeta(º) Jarak dipeta(c m) Azimuth dilapangan(º) Jarak dilapangan(m) 1 40 5 220 4250 2 65 7,5 245 6375 3 46 2,2 226 1870 4 47 2,3 227 1955 5 170 9,8 350 8330 6 110 12 290 10200 f. Pembahasan ? Skala peta =1 : 85.000 ? Sudut A ke B = 40º ? Jarak A ke B = 5 cm

Maka jarak = 1 cm dipeta : 85.000cm di lapangan atau 1cm :850 m

dilapangan

? Jadi , 5cm x 850 m = 4250 m atau 4,25 km di lapangan Dan azimuth = jika sudutnya 40º

Maka 40º + 180º =- 220º

? Jadi azimuthnya = 220º

C. Pengenalan MapInfo 1. Tujuan Kegiatan

Dari kegiatan pengenalan MapInfo ini bertujuan agar Mahasiswa dapat

mengenal dan mengetahui cara penggunaan MapInfo Serta dapat menggunakan MapInfo.

(28)

2. Dasar Teori

Kegiatan pengenalan MapInfo adalah tahap pertama dalam penggunaan

MapInfo.

3. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pengenalan MapInfo antara lain:

1. Laptop/ Komputer ( prosesor Core i3)

2. Software MapInfo 3. Mouse

4. Kertas A3

5. Alat Tulis 4. Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari kegiatan pengenalan MapInfo yaitu meliputi :

a. Persiapan alat dan bahan yang digunakan dalam Pengenalan MapInfo

b. Membuka Software MapInfo

c. Pengenalan menu – menu pada MapInfo 5. Hasil Yang Dicapai

Dari kegiatan pengenalan MapInfo Mahasiswa mendapat tambahan

pengetahuan serta dapan menggunakan MapInfo. 6. Pembahasan

Kegiatan pengenalan MapInfo dilakukan agar mahasiswa mengenal

dan mengetahui kegunaan menu – menu yang terdapat pada MapInfo, serta

(29)

D. Transfer Data dan Membuat Grid Pada MapInfo 1. Tujuan Kegiatan

Transfer data dan membuat grid pada MapInfo bertujuan agar

mahasiswa dapat dan mampu mentrasfer data dari Microsoft Exel kedalam

MapInfo dan membuat grid pada MapInfo. 2. Dasar Teori

Kegiatan transfer data dan membuat grid pada MapInfo bertujuan untuk

mendapatkan output yang diproses dengan menggunakan MapInfo. Peta yang dihasilkan melalui MapInfo dapat berupa point dan poligon dari hasil ukur di

lapangan.

3. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan transfer data dan membuat grid pada MapInfo antara lain :

? Laptop (Acer, Core i3)

? Software MapInfo

? Mouse

? Kertas dan Alat tulis 4. Prosedur Kerja

Adapun persiapan yang dilakukan dalam kegiatan transfer data pada MapInfo antara lain :

? Persiapan alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan transfer data pada MapInfo

(30)

? Membuka MapInfo

? Klik menu file-open table-merubah file of type menjadi Ms.Excel(*xls)

? Buka list file name dengan data exel yang telah dibuat-open

? Buka name range, centang use row above selected range for column tiles-ok

? Akan muncul data table-klik table -create point-merubah using symbol-projection-merubah kategori sesuai data- OK

? Klik menu windows-new map windows, akan muncul berupa poin hasil input data.

Adapun persiapan yang dilakukan dalam kegiatan membuat Grid pada MapInfo antara lain :

a. Persiapan alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan membuat Grid

pada MapInfo.

b. Open table-klik table-create point-set bentuk point dan ukuran-klik projection-kategori longitude latitude -WGS 84-OK

c. Klik window-new map window-klik discover-select output-setframe setup menjadi A3-configuration-centang draw grid

d. Klik discover-map grid_set pengaturan-save grid-OK 5. Hasil Yang Dicapai

Hasil dari kegiatan mentransfer data dan membuat grid adalah mahasiswa

dapat mentransfer data dari exel ke MapInfo. kemudian dilanjutkan dengan Membuat grid. Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik.

(31)

6. Pembahasan

Kegiatan mentransfer data dan membuat grid dilakukan dari tahap

mentransfer data dari excel ke MapInfo. Data yang telah di transfer ke MapInfo kemudian dilanjutkan dengan Membuat grid.

E. Pengenalan dan Pengoperasian ArcGis 10

1. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan Pengenalan ArcGis adalah sebagai berikut :

? Untuk mmperkenalkan kegunanaan atau fungsi dari software ArcGis

? Menunjukkan tata cara yang digunakan dalam mengolah dan menampilkan Peta

? Untuk mengetahui cara dalam membuat layout peta

? Untuk mengetahui cara menghasilkan peta atau peta siap Print 2. Dasar teori

Perangkat lunak ArcGis merupakan perangkat lunak SIG yang baru dari

ESRI, yang memungkinkan kita memanfaatkan data dari berbagai format data.

Dengan ArcGis pula kita dapat memakai fungsi pada level ArcView, Arc Editor,

Arc Info dengan fasilitas ArcMap, ArcCatalog, dan Toolbox. ArcGis merupakan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam menampilkan peta dalam

bentuk output. Hasil pengukuran yang dilakukan dilapangan juga dapat ditampilkan melalui ArcGis melalui beberapa langkah. Dalam mengoperasikan ArcGis juga dibutuhkan peta dasar sebagai data data penunjang selain data hasil

(32)

pengukuran lapangan. Koordinat yang dalam ArcGis adalah geografis dan UTM.(Anonim, 2001)

3. Alat Dan Bahan

Kegiatan dalam Pengenalan Dan Pengoperasian ArcGis membutuhkan alat dan bahan sebagai berikut.

1. Komputer

2. Software ArcGis 2010 3. Modul pelatihan ArcGis

4. Data-data penunjang seperti peta dasar, peta areal kerja UPTD Planologi

Kehutanan Samarinda

5. Data hasil pengukuran lapangan yang diukur dengan GPS 4. Prosedur Kerja

Prosedur dalam kegiatan Pengenalan dan Pengoperasian ArcGis ini

adalah sebagai berikut.

a. Pengenalan Kebutuhan Perangkat Keras dan Sistem Operasi

ArcGis termasuk software yang membutuhkan persyaratan perangkat

keras (hardware) dengan kualitas yang tinggi. Berikut ini disajikan persyaratan minimal perangkat keras dan sistem operasi yang dibutuhkan Software ArcGis

10.

? CPU speed 2.2 GHz dual core atau yang lebih tinggi. Penggunaan prosesor dengan dengan kecepatan tinggi akan sangat membantu

(33)

kecepatan analisis data, terutama dalam analisis spasial dengan volume

data yang besar.

? RAM (Random Acces Memory) direkomendasikan 2 GB atau lebih tinggi. Semakin tinggi kapasitas RAM yang digunakan akan semakin optimal kemampuan dan kinerja ArcGis.

? Ketersediaan ruang hard disk yang cukup. Kebutuhan sisa hard disk berbeda- beda, bergantung pada macam modul dan jumlah data yang diinstal. Program dan data membutuhkan ruang sekitar 2 GB. Diluar ruang

tersebut kita harus menyisakan free space hard disk yang memadai untuk

menyimpan dan menganalisis data. Semakin besar dan banyak volume data yang diolah semakin banyak sisa hard disk yang diperlukan

? Monitor 24-bit yang mampu akselerator grafis

? Digitizer, printer dan plotter bersifat opsional. Digitizer diperlukan apabila melakukan digitasi peta, tetapi sekarang penggunaannya diganti dengan metode “on Screen digitizing”. Printer dan plotter dibutuhkan untuk

melakukan percetakan.

? ArcGis 10 dapat dijalankan pada sistem operasi windows XP dengan service pack 3, atau versi windows yang lebih tinggi.

b. Instalasi software pada sehingga ArcGis digunakan.

c. Input Data

Langkah dalam menginput data sebagai berikut.

(34)

? Data dalam bentuk digital seperti data hasil pengukuran lapang dan data dari GPS bisa dimasukkan dalam sistem SIG ( Sistem Informasi

Geografis). Pada intinya SIG membutuhkan data spasial dalam format tertentu untuk membedakan apakah data tersebut berupa point, line atau polygon.

? Data dari GPS yang utama adalah koordinat (X,Y) dan data identity (ident), konversikan data tersebut dalam bentuk .DBF, atau .txt jika datanya dalam bentuk tabel. Format isian datanya sebagai berikut:

Tabel 9. Contoh Tabel Format Isian Data

No titik koordinat X koordinat Y keterangan

1 2 3 4 5

? Dari hasil pengukuran harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sehingga mendapatkan koordinat x,y dan z. Setelah selesai, simpan file

tesebut. Format datanya adalah .xls dan extension ini diberikan secara

otomatis oleh Excel. Berikut adalah contoh data yang sudah diolah dalam

Excel: d. Output Data

Data yang telah diinput dari microsoft Excel kedalam ArcGis akan

menampilkan sebuat peta yang dalam bentuk titik (point), garis (line), dan

polygon tergantung data ukur yang digunakan.

Berikut adalah langkah dalam mentranfer data dari Excel kedalam ArcGis :

(35)

? Klik new, kemudian pada menu utama klik Edit- paste spesial

? Delete kolom yang yang tidak diperlukan, sisakan kolom titik X, Ydan Z

? Simpan file,save as ke dalam tipe file text (Tab Delimited) (.TXT)

? Tutup Microsoft Excel, karena data tidak bisa diproses di ArcMap jika dibuka

oleh dua program

? Buka ArcMap, pilih Blank Map ? Klik View, Data Frame Properties ? Klik pada tab Coordinates System

? Pada Select a Coordinates System, pilih Pre Defined, Projected Coordinates Systems, UTM, WGS 84, Southern Hemisphere, WGS 1984 UTM Zone 50S.prj

? Klik tombol Add Data, carilah lokasi penyimpanan file yang berformat .txt tersebut

? Klik Add

? Klik kana pada data tabular, pilih Display XY Data..., akan muncul kotak dialog Display XY Data

? Klik Edit...

? Klik Select...akan muncul kotak dialog pencarian sistem koordinat

? Pilih Projected Coordinates Systems, UTM, WGS 1984, Southern Hemisphere, WGS 1984 UTM Zone 50S.prj, klik Add, OK, OK, OK

? Akan muncul titk-titk pengukuran, yang sifatnya adalah sementara. ( jika

(36)

? Jika ingin data titik tersebut tersimpan dalam format shp, maka harus di

export

? Klik kanan pada layer titk, Data Export Data ? Pilihlah lokasi penyimpanan dan nama layernya

? Klik save

? Klik OK, akan ada pertanyaannya apakah kita ingin menampilkan data ke View, Klik Yes

? Berikut adalah contoh hasil data yang telah diinput kedalam program ArcGis

dan telah menjadi point-point hasil

? Kemudian siap untuk dicetak.

5. Hasil Yang Dicapai

Hasil yang diharapkan dalam Pengenalan dan pengoperasian ArcGis ini

agar dapat menghasilkan peta output yang lebih baik, serta seni dalam

membuat peta akan semakin baik. Dari hasil Pengenalan Dan Pengoperasian ArcGis meengasilkan peta output sederhana berikut.

(37)

Gambar 1. Layout Peta Kerja yang telah di Print 6. Pembahasan

Dari hasil pengukuran dilapangan, data dapat diolah dengan

menggunakan microsoft Excel. Data dari hasil perhitungan Excel ditransfer ke dalam ArcGis yang sebelumnya Format datanya adalah .xls dan dan extension

(38)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil praktek lapang mulai dari tanggal 05 Maret sampai 03 Mei 2012

penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan secara umum mengenai UPTD Planologi Kehutanan Samarinda, adalah :

1. Hutan merupakan prioritas utama dalam areal kerja Planologi Kehutanan

2. UPTD Planologi memiliki tugas membantu tugas-tugas pemerintah dalam

rangka dekonsentrasi, sebagian urusan pemerintah dengan melaksanakan Penataan Kawasan Hutan dalam ranga Pengukuhan dan Pemantapan

Kawasan Hutan, sehingga terciptanya kepastian kawasan hutan, berdasarkan

hukum dan undang-undang kehutanan.

3. UPTD Planologi memiliki tugas mengukur dan memetakan tata batas hutan serta mengumpulkan informasi dan penyelenggaraan inventarisasi sumber

daya hutan.

B. Saran

Penulis juga menyarankan kepada pihak instansi UPTD Planologi Kehutanan

Samarinda, agar :

1. Adanya sosialisasi kepada setiap perusahaan yang bergerak dibidang kehutanan maupun yang terkait dengan pengelolaan hutan, agar perusahaan

(39)

2. Adanya evaluasi bagi pihak lembaga pendidikan kedepan dalam memberi

lokasi PKL kepada mahasiswa.

2. Sebaiknya dilakukan penambahan unit komputer yang akan digunakan dalam mengolah data hasil pengukuran.

3. Sebaiknya dilakukan penambahan jumlah tenaga kerja pada bagian lapangan

dan pengolahan data.

4. Mengikut sertakan mahasiswa dalam proses pengambilan data lapangan.

Sedangkan Menurut Penulis Kegiatan PKL ini dirasakan sangat bermanfaat

dan sangat penting bagi semua mahasiswa/i, oleh karena itu penulis menyarankan

untuk Politeknik Pertanian Negeri Samarinda umumnya dan khususnya pada

Program Studi GeoInformatika, antara lain, yaitu :

1. Mengadakan pengawasan terhadap mahasiswa dengan meninjau langsung di

lapangan sehingga mahasiswa dapat terkontrol dan dengan harapan dapat

mengatasi masalah-masalah di tempat PKL baik moril maupun materil.

2. Mengadakan kerja sama dengan pihak perusahaan negeri maupun swas ta

bukan hanya dalam hubungan sebagai tempat kegiatan PKL namun lebih

mengarah kepada hubungan kerja. Hal ini diharapkan dapat merekrut

mahasiswa sebagai karyawan di perusahaan tersebut.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Inventarisasi Tegakan Tinggal Pada IUPHHK PT. Triwira Astabharata di Kabupaten Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur, UPTD Planologi Kehutanan Samarinda.

Anonim, 2007. Struktur Organisas i UPTD Planologi Kehutanan Samarinda, Kalimantan Timur.

Anonim, 2011. Materi Pelatihan Sisitem Informasi Geografis, ArcGis Tingkat Dasar. Balai Diklat Kehutanan Samarinda.

Ariyanto. 2008. Materi Pelatihan Sistem Informasi Geografis . Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman, Samarinda.

Selamet, R. 2011. Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) di BKPH Gunung Slamet Barat KPH Banyumas Timur, Jawa Tengah.

(41)
(42)

Lampiran 1

Gambar 2. Foto Peta yang Dibuat Dalam UPTD Planologi Kehutanan Samarinda

(43)

Lampiran 2

Gambar 4. Mengolah Data dengan Komputer yang Kemudian Siap Print

(44)

Lampiran 3

Gambar 6. Alat Untuk Mencetak Peta (Print Peta A3)

Gambar

Tabel 2.  Luas Areal Kerja UPTD Planologi Kehutanan Samarinda    berdasarkan                  fungsinya
Tabel 3. Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Kutai Barat
Tabel 5. Perkembangan kawasan hutan UPTD Planologi Kehutanan Samarinda
Tabel 6. Sistematika kegiatan PKL
+5

Referensi

Dokumen terkait

Aneka Food tatarasa Industri dalam memproduksi kecap asin juga memeperhatikan kualitas bahan baku yang akan digunakan maupun bahan-bahan tambahan seperti bumbu

1) Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi minyak atsiri meliputi ketel suling, kondensor dan sepalator. Pavettia Kurnia Atsiri mempunyai 5 ketel suling yang berbeda

adalah tanah dorongan yang berasal dari sekitar persemaian yang telah. diayak dengan tujuan untuk menghaluskan. Kegiatan ini berlangsung selama 4 hari, yang meliputi

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2) Tanah yang ada di dalam largebag dilubangi terlebih dahulu sebesar ukuran polybag kecil dengan menggunakan boor tanah

Tujuan dari pembersihan lahan yaitu untuk mengetahui alat berat dan peralatan apa saja yang digunakan pada proses pembersihan lahan, mengetahui proses penimbunan hasil

Veneer face dan back serta core maupun center core yang telah diseleksi dan siap digunakan langsung disetting menjadi satu untuk memudahkan saat penyusunan plywood. Sedangkan

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda khususnya Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan memasukkan program kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini untuk membentuk ahli madya

Laptop Laptop merupakan perangkat keras yang digunakan dalam melakukan perancangan basis data pada sistem informasi kegiatan corporate social responsibility CSR yang nantinya akan