• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN I"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Aceh Triwulan I-2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp34,98 triliun atau sebesar US$2,62 milyar. Sementara itu PDRB tanpa migas adalah sebesar Rp33,84 triliun atau sebesar US$2,54 milyar.

 Ekonomi Aceh dengan migas triwulan I-2017 bila dibandingkan triwulan I-2016 (y-on-y) tumbuh sebesar 2,87 persen. Sementara pertumbuhan y-on-y tanpa migas adalah sebesar 3,97 persen, melambat dari periode yang sama tahun 2016 yang sebesar 4,05 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,78 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 13,86 persen.

 Ekonomi Aceh Triwulan I-2017 bila dibandingkan dengan Triwulan IV-2016 (q-to-q) turun 1,91 persen dengan migas dan turun 2,78 persen tanpa migas. Dari sisi produksi, penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya nilai tambah Konstruksi sebesar 16,32 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh menurunnya Konsumsi Pemerintah sebesar 45,82 persen.

Grafik 1. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I-2017 (y on y)

No. 22/05/Th.XX, 5 Mei 2017

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

A

CEH

T

RIWULAN

I

-

2017

EKONOMI

ACEH

TRIWULAN

I-2017

DENGAN

MIGAS

NAIK

2,87

PERSEN,

TANPA

MIGAS

TUMBUH

3,97

PERSEN

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2017 Terhadap Triwulan I-2016 (y-on-y)

Ekonomi Aceh pada triwulan I-2017 dengan migas

mengalami pertumbuhan sebesar 2,87 persen bila

dibandingkan triwulan I-2016 (y-on-y). Dengan

mengeluarkan migas, pertumbuhan ekonomi Aceh

secara y on y sebesar 3,97 persen. Pertumbuhan

terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali

Pertambangan-penggalian (B), Industri pengolahan

(C), dan Konstruksi (F). Lapangan usaha Penyediaan

Akomodasi dan makan Minum (I) merupakan

lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi

sebesar 9,78 persen, diikuti Pengadaan Air dan Pengelolaan Sampah (E) sebesar 8,73 persen dan

Real Estate (L) sebesar 8,18 persen.

(2)

Struktur perekonomian Aceh menurut lapangan usaha Triwulan I-2017 tetap didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (30,67 persen); Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (16,53 persen); dan Konstruksi (9,27 persen).

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Aceh Triwulan I-2017 y on y, Kategori Pertanian (A) memiliki kontribusi sebagai sumber pertumbuhan

tertinggi sebesar 1,43 persen, diikuti kategori

Administrasi Pemerintahan (O) sebesar 0,61persen, Kategori Perdagangan (G) seebsar 0,51 persen. Kategori Pertambangan dan penggalian (B), Industri pengolahan (C), Konstruksi (F) memberikan kontribusi pertumbuhan yang negatif, yaitu masing-masing sebesar -0,38 persen, -0,19 persen, dan -0.26 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2017 terhadap Triwulan IV-2016 (q-to-q)

Perekonomian Aceh Triwulan I-2017

dibandingkan Triwulan IV-2016 turun sebesar 1,91 persen dengan migas dan turun 2,78 persen tanpa migas. Penurunan terjadi pada 8 lapangan usaha, sedangkan 9 lapangan usaha lainnya mengalami peningkatan. Lapangan Usaha Konstruksi (F) mengalami penurunan paling dalam sebesar 16,32 persen, diikuti oleh Jasa Pendidikan (P) sebesar 6,58 persen dan Administrasi Pemerintahan (O) yang turun sebesar 6,38 persen. Penurunan ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor musiman. Sementara lapangan usaha yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah Jasa Keuangan (K) yang naik sebesar 7,32 persen diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian (B) yang naik sebesar 6,68 persen Akomodasi dan Makan Minum (I) yang tumbuh sebesar 3,69 persen. Kenaikan di lapangan usaha pertambangan dan penggalian dikarenakan mulai naiknya kembali produksi batu bara untuk keperluan ekspor seiring dengan mulai membaiknya harga. Kenaikan di Kategori I dikarenakan adanya Pilkada Bupati dan Walikota di Bulan Februari 2017.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Aceh Triwulan I-2017 q to q, Kategori Pertanian (A) memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,52 persen, diikuti Pertambangan dan Penggalian (B) sebesar 0,46 persen, dan Jasa Keuangan (K) sebesar 0,11 persen. Sementara itu Konstruksi (F) dan Administrasi Pemerintahan (O), dan Perdagangan (G) secara q to q justru memberikan kontribusi sumber pertumbuhan negatif, yaitu masing-masing sebesar -0,82 persen, -0,51 persen, dan -0,54 persen.

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB dan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan I 2017 (q to q) Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Aceh

(3)

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2017 Terhadap Triwulan I-2016 (y-on-y)

Dari sisi pengeluaran, Ekonomi Aceh di triwulan I Tahun 2017 tumbuh sebesar 2,87 persen dibandingkan triwulan I Tahun 2016 (year on year). Jika dilihat

berdasarkan komponen pembentuknya,

hampir seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan yang positif. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PKLNPRT) menjadi komponen dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 13,86 persen. Pertumbuhan PKLNPRT tersebut terutama dipengaruhi oleh adanya pemilihan kepala daerah serentak pada bulan Februari 2017, sehingga mendorong tumbuhnya konsumsi lembaga nonprofit terutama lembaga politik dan partai politik. Namun PKLNPRT masih memiliki kontribusi yang minim terhadap PDRB Aceh yaitu hanya sebesar 2,22 persen.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) tumbuh melambat sebesar 2,62 persen dibanding triwulan I-2016. Pertumbuhan yang melambat dipengaruhi oleh menurunnya konsumsi masyarakat pada komponen perabotan, peralatan dan pemeliharaan rumah tangga serta pendidikan, sedangkan pada sub-komponen penginapan dan hotel serta konsumsi makanan dan minuman tumbuh cukup signifikan. PKRT masih menjadi komponen utama dalam perekonomian Aceh dengan kontribusi sebesar 63,39 persen. Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tumbuh melambat sebesar 2,58 persen di triwulan I-2017. Pembangunan multiyears yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh sejak Tahun 2015 beberapa sudah selesai dilakukan dan banyak diantaranya sudah memasuki tahap akhir pengerjaan, sehingga peningkatan PMTB di triwulan I-2017 tidak sebesar di triwulan I-2016. PMTB menjadi komponen dengan kontribusi terbesar kedua setelah PKRT yaitu sebesar 36,34 persen. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) secara

year on year tumbuh cukup signifikan yaitu sebesar 3,80 persen. Pertumbuhan PKP tersebut disebabkan adanya peningkatan pada realisasi belanja Pemerintah dan peningkatan dana desa di triwulan I-2017 dibandingkan triwulan I-2016. Konsumsi pemerintah memiliki kontribusi sebesar 17,28 persen terhadap perekonomian Aceh.

Neraca perdagangan Luar Negeri Aceh di triwulan I-2017 juga menunjukkan hal positif, dimana komponen Ekspor Luar Negeri Aceh tumbuh cukup signifikan yaitu sebesar 5,94 persen. Peningkatan nilai ekspor tersebut terutama terjadi pada ekspor bahan bakar mineral. Disamping itu konsumsi masyarakat Aceh terhadap barang dan jasa Luar Negeri menunjukkan penurunan selama triwulan I-2017. Hal tersebut terlihat dari menurunnya nilai Impor Luar Negeri Aceh sebesar 15,48 persen. Penurunan impor selama triwulan

I-Grafik 4. Pertumbuhan PDRB y-on-y dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran 2,62 13,86 3,80 2,58 5,94 -15,48 63,39 2,22 17,28 36,34 1,69 1,46 2,87 Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah PMTB Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri

(4)

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q-to-q Menurut Pengeluaran

2017 terjadi baik pada impor migas maupun non migas seperti gandum-ganduman, Gula, Garam, Belerang, Kapur, Plastik dan Mesin-Mesin. Namun demikian, kontribusi dari komponen Ekspor dan Impor Luar Negeri masih sangat minim terhadap perekonomian Aceh yaitu masing-masing sebesar 1,69 persen dan 1,46 persen.

Bila dilihat dari sumber pertumbuhan

ekonominya (y-on-y), Komponen Konsumsi

Rumah Tangga, Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Konsumsi Pemerintah merupakan

komponen-komponen dengan sumber

pertumbuhan ekonomi tertinggi selama triwulan I-2017, yaitu masing-masing sebesar 1,51 persen, 0,87 persen dan 0,54 persen. Sumber pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa ketiga komponen tersebut merupakan komponen yang berperan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh di triwulan I Tahun 2017 secara year on year.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2017 Terhadap Triwulan IV-2016 (q-to-q)

Pertumbuhan ekonomi secara triwulanan

(q-to-q) digunakan untuk melihat trend

pertumbuhan perekonomian dari triwulan ke triwulan, hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi secara triwulanan lebih banyak dipengaruhi oleh faktor musiman. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh pada triwulan I-2017 jika dibandingkan dengan triwulan IV-2016 ( q-to-q) mengalami penurunan sebesar 1,91 persen. Minusnya pertumbuhan ekonomi Aceh tersebut terutama dipengaruhi oleh menurunnya komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan PMTB yang masing-masing turun sebesar 45,82 persen dan 8,01 persen. Penurunan yang signifikan pada Konsumsi Pemerintah di triwulan I-2017 merupakan pola musiman, dimana realisasi anggaran Pemerintah pada triwulan I-2017 masih belum optimal jika dibandingkan dengan realisasi pada triwulan sebelumnya (Triwulan IV-2016) yang merupakan akhir tahun anggaran.

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tumbuh melambat sebesar 0,10 persen sedangkan Pengeluaran Konsumsi LNPRT tumbuh signifikan sebesar 4,52 persen. Pertumbuhan yang melambat pada PKRT di triwulan I disebabkan adanya peringatan Maulid, peringatan Tsunami dan liburan akhir tahun pada triwulan sebelumnya (triwulan IV-2016). Peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT masih terkait dengan adanya pemilihan kepala daerah serentak di awal tahun 2017.

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran -0,19 0,08 0,25 0,54 0,87 1,51

Konsumsi Rumah Tangga

PMTB

Konsumsi Pemerintah

Konsumsi LNPRT Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri

-60 -40 -20 0 20 40 60 80

I-16 II-16 III-16 IV-16 I-17

Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah PMTB

Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri PDRB

(5)

Pertumbuhan Ekonomi Regional Sumatera

Jika dilihat berdasarkan pertumbuhan

ekonomi Regional se-Sumatera, ekonomi

Sumatera pada triwulan I Tahun 2017 tumbuh sebesar 4,05 persen dibanding triwulan I Tahun 2016 (y-on-y). Kepulauan Bangka Belitung dan Bengkulu merupakan Provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah Regional Sumatera, yaitu masing-masing sebesar 6,42 persen dan 5,21 persen. Sedangkan Kepulauan Riau merupakan Provinsi yang mengalami pertumbuhan ekonomi terendah se-Sumatera yaitu sebesar 2,02 persen. Pertumbuhan ekonomi Aceh yang sebesar 2,87 persen berada pada urutan ketiga terendah setelah Riau dan Kepulauan Riau.

Jika melihat pertumbuhan

ekonomi secara triwulanan (q-to-q) di triwulan I Tahun 2017, sebagian besar provinsi-provinsi di wilayah regional

Sumatera mengalami pertumbuhan

ekonomi yang menurun. Pertumbuhan ekonomi Sumatera sendiri turun sebesar

0,70 persen pada triwulan I-2017.

Lampung menjadi Provinsi dengan

pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat sebesar 6,59 persen, sedangkan Provinsi Riau menjadi yang terendah dengan pertumbuhan minus 4,88 persen. Pertumbuhan ekonomi Aceh secara triwulanan masih berada pada posisi ketiga terendah dan lebih tinggi dari Kepulauan Riau dan Riau.

Jika ditinjau berdasarkan kontribusi dari masing-masing PDRB Provinsi di wilayah regional Sumatera, Riau dan Sumatera Utara merupakan Provinsi dengan kontribusi tertinggi yaitu masing-masing sebesar 23,72 persen dan 22,75 persen. Kontribusi terkecil terhadap PDRB Sumatera adalah Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 2,03 persen. PDRB Aceh sendiri memiliki kontribusi sebesar 4.85 persen terhadap PDRB Sumatera pada triwulan I tahun 2017.

Grafik 10. Distribusi PDRB se-Sumatera

Grafik 7. Pertumbuhan PDRB y-on-y se-Sumatera

Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q se-Sumatera

6, 42 5, 21 5, 11 5, 11 4, 91 4, 50 4, 27 2, 87 2, 82 2, 02 4,05 Kep. Babel

Bengkulu Lampung Sumsel Sumbar Sumut Jambi Aceh Riau Kep. Riau

Y on Y Sumatera 6, 59 1, 08 0, 36 0, 15 -0, 03 -0, 29 -1, 44 -1, 91 -2, 76 -4, 88 -0,70

Lampung Sumsel Sumut Kep. Babel

Bengkulu Sumbar Jambi Aceh Kep. Riau Riau

Q to Q Sumatera Riau 23,72 Sumut 22,75 Sumsel 12,68 Lampung 10,47 Kep. Riau 7,65 Sumbar 7,13 Jambi 6,37 Aceh 4,84 Kep. Babel 2,36 Bengkulu 2,03

(6)
(7)

Tabel 1. PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Milyar Rupiah)

Tabel 2. PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (Milyar Rupiah)

(1) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

A 9.840,7 9.771,7 10.342,5 10.419,1 40.374,0 10.730,0

B 1.647,3 1.344,8 1.622,1 1.534,5 6.148,6 1.603,9

1 Pertambangan Minyak & Gas Bumi 843,2 555,9 751,0 649,4 2.799,5 808,4 2 Pertambangan dan Penggalian Nonmigas 804,1 788,9 871,2 885,0 3.349,1 795,5

C 1.816,5 1.723,1 2.016,7 1.800,2 7.356,5 1.849,3

1 Industri Batubara & Pengilangan Migas 321,1 309,1 322,3 303,3 1.255,8 337,5 2 Industri Nonmigas 1.495,4 1.414,0 1.694,4 1.496,9 6.100,7 1.511,8 D 41,0 40,9 41,7 43,4 167,0 46,0 E 13,1 14,3 14,5 16,1 58,1 16,1 F 3.288,0 3.362,6 3.584,6 3.859,3 14.094,5 3.243,5 G 5.356,8 5.442,3 5.684,1 5.929,0 22.412,2 5.785,4 H 2.406,8 2.431,8 2.454,2 2.463,6 9.756,3 2.418,8 I 439,8 452,7 481,3 500,5 1.874,3 523,4 J 1.043,4 1.048,0 1.057,3 1.073,3 4.222,0 1.080,5 K 642,9 659,1 749,2 650,4 2.701,7 707,2 L 1.288,3 1.331,8 1.339,1 1.371,7 5.330,9 1.427,1 M,N 197,9 201,8 215,8 219,4 834,8 214,5 O 2.886,0 3.638,7 3.327,3 3.341,7 13.193,7 3.116,7 P 764,2 862,6 832,5 918,2 3.377,6 856,9 Q 844,1 927,7 853,1 919,9 3.544,8 880,8 R,S,T,U 441,6 446,0 461,7 480,9 1.830,2 488,9 32.958,5 33.699,9 35.077,9 35.541,1 137.277,4 34.989,1 31.794,2 32.834,9 34.004,6 34.588,4 133.222,1 33.843,2 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan

Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa lainnya

PDRB PDRB NONMIGAS Transportasi & Pergudangan Penyediaan Akomodasi & Makan Minum Informasi & Komunikasi

Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi

Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor (2)

Pertanian, Kehutanan, & Perikanan

I II III IV Total I 2016 2017 Kategori Uraian (1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) A 7.978,1 7.915,1 8.240,2 8.229,4 32.362,8 8.383,7 B 2.280,0 1.702,6 2.074,4 2.034,9 8.091,9 2.170,9

1 Pertambangan Minyak & Gas Bumi 1.363,2 842,8 1.104,1 926,5 4.236,6 1.128,3 2 Pertambangan dan Penggalian Nonmigas 916,8 859,7 970,4 1.108,4 3.855,3 1.042,5

C 1.534,9 1.431,5 1.676,9 1.470,7 6.113,9 1.480,1

1 Industri Batubara & Pengilangan Migas 277,7 252,6 258,1 242,7 1.031,2 267,4

2 Industri Nonmigas 1.257,1 1.178,9 1.418,7 1.227,9 5.082,7 1.212,7 D 43,5 44,4 42,7 44,3 174,9 44,4 E 8,7 9,2 9,2 10,0 37,1 9,5 F 2.846,4 2.907,2 3.089,2 3.313,9 12.156,7 2.773,1 G 4.447,3 4.521,0 4.599,6 4.741,6 18.309,6 4.591,0 H 2.187,3 2.220,8 2.227,2 2.234,3 8.869,6 2.216,5 I 337,8 342,6 350,1 357,7 1.388,2 370,8 J 1.038,3 1.042,7 1.050,7 1.066,2 4.197,8 1.071,1 K 476,9 485,0 545,0 467,5 1.974,5 501,7 L 1.092,2 1.128,8 1.130,6 1.154,0 4.505,7 1.181,5 M,N 174,8 178,1 189,0 192,1 734,0 187,6 O 2.180,6 2.746,7 2.509,1 2.513,6 9.950,0 2.353,2 P 630,8 710,0 666,0 729,3 2.736,0 681,3 Q 774,8 849,5 778,2 834,4 3.236,8 806,3 R,S,T,U 377,5 379,3 389,1 401,4 1.547,2 404,0 28.409,9 28.614,4 29.567,2 29.795,2 116.386,7 29.226,7 26.769,0 27.518,9 28.205,0 28.626,0 111.119,0 27.831,0 PDRB PDRB NONMIGAS Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa lainnya

Informasi & Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & JSW Jasa Pendidikan

Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi

Perdagangan Besar & Eceran, & Reparasi Mobil & Sepeda Motor Transportasi & Pergudangan

Penyediaan Akomodasi & Makan Minum (2)

Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

I II III IV Total I

2016 2017

(8)

Tabel 3. Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Persen)

Lapangan Usaha

Q to Q Y on Y

TriwIV-2016 Triw I- 2017 Pertumbuhan Sumber TriwIV-2016 Triw I- 2017 Pertumbuhan Sumber

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -0,13 1,88 0,52 5,71 5,08 1,43

B Pertambangan dan Penggalian -1,91 6,68 0,46 1,65 -4,79 -0,38

C Industri Pengolahan -12,30 0,64 0,03 -2,88 -3,57 -0,19

D Pengadaan Listrik , Gas 3,66 0,31 0,00 5,68 2,06 0,00

E Pengadaan Air 9,36 -5,65 0,00 11,84 8,73 0,00

F Konstruksi 7,28 -16,32 -1,82 2,71 -2,58 -0,26

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,09 -3,18 -0,51 6,50 3,23 0,51

H Transportasi dan Pergudangan 0,32 -0,80 -0,06 -2,30 1,34 0,10

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 2,16 3,69 0,04 8,02 9,78 0,12

J Informasi dan Komunikasi 1,48 0,46 0,02 2,88 3,16 0,12

K Jasa Keuangan -14,22 7,32 0,11 -2,95 5,20 0,09

L Real Estate 2,07 2,38 0,09 7,79 8,18 0,31

M,N Jasa Perusahaan 1,65 -2,35 -0,02 8,18 7,29 0,04

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0,18 -6,38 -0,54 7,02 7,91 0,61

P Jasa Pendidikan 9,51 -6,58 -0,16 9,99 7,99 0,18

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,22 -3,36 -0,09 7,72 4,08 0,11

R,S,T,U Jasa Lainnya 3,17 0,66 0,01 9,57 7,03 0,09

PDRB (DENGAN MIGAS) 0,77 -1,91 -1,91 4,30 2,87 2,87

(9)

Tabel 4. Distribusi Persentase PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Persen)

Tabel 5. PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010(triliun rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010 Triw

I-2016 Triw IV-2016 Triw I-2017 Triw I-2016 Triw IV-2016 Triw I-2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 20,77 21,88 22,18 16,35 16,76 16,77

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,66 0,74 0,78 0,51 0,56 0,58

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 6,16 11,50 6,04 4,04 7,75 4,20

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 12,01 13,77 12,72 9,62 10,72 9,86

5. Perubahan Inventori 0,01 0,01 -0,04 0,01 0,01 -0,03

6. Ekspor Luar Negeri 0,54 0,49 0,59 0,39 0,32 0,41

7. Dikurangi Impor Luar Negeri 0,55 0,54 0,51 0,35 0,30 0,29

8. Net Ekspor Antar Daerah -6,64 -12,30 -6,77 -2,16 -6,02 -2,28

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 32,96 35,54 34,99 28,41 29,80 29,23

(1) (38) (39) (40) (41) (42) (43)

A 29,86 29,00 29,48 29,32 29,41 30,67

B 5,00 3,99 4,62 4,32 4,48 4,58

1 Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 2,56 1,65 2,14 1,83 2,04 2,31 2 Pertambangan dan Penggalian Nonmigas 2,44 2,34 2,48 2,49 2,44 2,27

C 5,51 5,11 5,75 5,07 5,36 5,29

1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas 0,97 0,92 0,92 0,85 0,91 0,96 2 Industri Nonmigas 4,54 4,20 4,83 4,21 4,44 4,32 D 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,13 E 0,04 0,04 0,04 0,05 0,04 0,05 F 9,98 9,98 10,22 10,86 10,27 9,27 G 16,25 16,15 16,20 16,68 16,33 16,53 H 7,30 7,22 7,00 6,93 7,11 6,91 I 1,33 1,34 1,37 1,41 1,37 1,50 J 3,17 3,11 3,01 3,02 3,08 3,09 K 1,95 1,96 2,14 1,83 1,97 2,02 L 3,91 3,95 3,82 3,86 3,88 4,08 M,N 0,60 0,60 0,62 0,62 0,61 0,61 O 8,76 10,80 9,49 9,40 9,61 8,91 P 2,32 2,56 2,37 2,58 2,46 2,45 Q 2,56 2,75 2,43 2,59 2,58 2,52 R,S,T,U 1,34 1,32 1,32 1,35 1,33 1,40 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 96,47 97,43 96,94 97,32 97,05 96,72 PDRB PDRB NONMIGAS Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya

Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jasa Pendidikan

Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (2)

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

III IV Total I

I II

2016 2017

(10)

Tabel 6. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen)

Tabel 7. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran

Triwulan I-2016, Triwulan IV-2016, dan Triwulan I-2017 (persen)

Lapangan Usaha 2016 Triw I-2017

Triw I Triw IV

(1) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 63,03 61,57 63,39

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,00 2,07 2,22

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 18,70 32,37 17,28

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 36,44 38,73 36,34

5. Perubahan Inventori 0,04 0,03 -0,12

6. Ekspor Luar Negeri 1,63 1,37 1,69

7. Dikurangi Impor Luar Negeri 1,68 1,52 1,46

8. Net Ekspor Antar Daerah -20,16 -34,62 -19,35

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00

Komponen Terhadap Triw Triw I- 2017 I-2016 (y-on-y) Triw I-2017 terhadap Triw IV-2016 (q-to-q) Sumber Pertumbuhan Triw I-2017 (y-on-y)

(1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2,62 0,10 1,51

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 13,86 4,52 0,25

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3,80 -45,82 0,54

4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 2,58 -8,01 0,87

5. Perubahan Inventori -409,72 -544,77 -0,13

6. Ekspor Luar Negeri 5,94 28,12 0,08

7. Dikurangi Impor Luar Negeri -15,48 -1,15 -0,19

8. Net Ekspor Antar Daerah 5,78 -62,10 -0,44

(11)

Tabel 8. PDRB ADHB, Distribusi PDRB ADHB dan Laju Pertumbuhan Regional Sumatera Triwulan I 2017

Provinsi Regional

Sumatera (Triliun Rupiah) PDRB ADHB Distribusi PDRB ADHB

Laju Pertumbuhan y-on-y q-to-q (1) (2) (3) (4) (5) Aceh 34,99 4,84 2,87 -1,91 Sumatera Utara 164,42 22,75 4,50 0,36 Sumatera Barat 51,57 7,13 4,91 -0,29 Riau 171,47 23,72 2,82 -4,88 Jambi 46,06 6,37 4,27 -1,44 Sumatera Selatan 91,67 12,68 5,11 1,08 Bengkulu 14,64 2,03 5,21 -0,03 Lampung 75,68 10,47 5,11 6,59

Kepulauan Bangka Belitung 17,06 2,36 6,42 0,15

Kepulauan Riau 55,27 7,65 2,02 -2,76

Gambar

Grafik 1.  Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha  Triwulan I-2017 (y on y)
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB dan Beberapa  Lapangan Usaha Triwulan I 2017  (q to q) Grafik 2
Grafik 4. Pertumbuhan PDRB y-on-y dan Distribusi PDRB  Menurut Pengeluaran  2,62  13,86  3,80  2,58  5,94  -15,48 63,39 2,22 17,28 36,34 1,69  1,46  2,87  Konsumsi Rumah Tangga KonsumsiLNPRT Konsumsi Pemerintah PMTB Ekspor LuarNegeri Impor LuarNegeri
Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q-to-q   Menurut Pengeluaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Cara kerja robot dalam menyapu lantai adalah dengan memutar sapu yang terdapat di sisi depan bawah serta bagian tengah dari robot dan menggunakan vacuum cleaner untuk

Tugas utama seorang pembuat laporan adalah, sebagai contoh crystal report adalah untuk mengambil data dari sebuah database ke dalam bentuk yang lebih menarik, logis dan dalam

Hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa pasta gigi ekstrak daun kemangi yang mengandung abrasif di berbagai konsentrasi (37, 42, dan 47 %) menghasilkan

Pada sub bab metodelogi penelitian ini menjelaskan langkah-langkah yang akan dilalui untuk melakukan penelitian ini dalam penerapan pengenalan penerima surat formal dengan

Dana Jumlah 1 Kesehatan Bagaimana menanamkan pemahaman kesehatan tentang pentingnya mencuci tangan dan menggosok gigi Penyuluhan Menggosok Gigi dan Mencuci Tangan 100

Tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility ) berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan dimana suatu perusahaan dalam melaksanakan

1) Proses APO08 - (Mengelola Hubungan) berada pada level 3, sedangkan target yang ingin dicapai yaitu level 5 yang artinya implementasi layanan m-banking untuk