• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF..."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………....………..……….………..…………...

KATA PENGANTAR ……… ...

IKHTISAR EKSEKUTIF …...

1 2 3

BAB I PENDAHULUAN ………….……….……...

A. LATAR BELAKANG .….………..………...

B. KONDISI DAN SUMBER DAYA MANUSIA ……….

C.TUGAS POKOK DAN FUNGSI ..………...

D. STRUKTUR ORGANISASI .………

E. PERMASALAHAN DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019……….

F. MAKSUD DAN TUJUAN………..

E. DASAR HUKUM ……….

F. SISTEMATIKA LAPORAN……….

6 6 7 8 9 12 14 15 16

BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA ...

A. PERENCANAAN KINERJA DAN ANGGARAN ...

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2019 ...

18 18 25

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ...

A. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2019 ...…………...

B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019………...

29 29 32

BAB IV KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT CAPAIAN KINERJA...

A. KESIMPULAN ...

B. RENCANA TINDAK LANJUT CAPAIAN KINERJA ...

57 57 58

LAMPIRAN

DOKUMEN FORMULIR PENETAPAN KINERJA 2019 LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA

(3)

2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaah, puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang professional, akuntabel, sinergi, transparan dan inovatif sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran serta dalam rangka pelaksanaan good governance, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta telah dapat merumuskan dan menyusun Laporan Kinerja Tahun 2019.

Sesuai dinamika perkembangan yang terjadi.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan yang baru yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dimana peraturan tersebut telah menggantikan peraturan yang lama yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana kedua peraturan yang lama tersebut dinyatakan sudah tidak berlaku lagi.

Laporan Kinerja ini merupakan deskripsi atas hasil kinerja dari seluruh kebijakan, program, kegiatan yang didasarkan pada visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan, termasuk didalamnya aspek keuangan.

Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam penyelesaian Laporan Kinerja Tahun 2019 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ini, kami sampaikan ucapan terima kasih, dan mohon sumbang saran untuk penyempurnaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun anggaran yang akan datang.

Yogyakarta, 31 Desember 2019 K E P A L A,

SATRIYO WALUYO NIP.196411101990031001

(4)

3

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik.

Sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai mana telah dituangkan dalam Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2015 – 2019 merupakan arah bagi peningkatan kinerja dan fungsi yang dijalankan berdasarkan tugas dan fungsi yang dijalankan serta urusan yang menjadi kewenangannya. Dengan perubahan rencana strategis tersebut, otomatis terdapat perubahan indikator kinerja dan target capaian kinerja yang ditetapkan oleh masing-masing unit eselon I.

Penjabaran target kinerja yang ditetapkan dalam rencana strategis kedalam rencana tahunan yang dituangkan dalam rencana kerja dievaluasi melalui penyampaian Laporan Kinerja yang dilakukan setiap tahun.

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta, dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya berupa anggaran dan SDM, maka sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2019 ditetapkan dengan dokumen Perencanaan Kinerja. Dokumen Perencanaan Kinerja tersebut digunakan sebagai dasar untuk melaporkan capaian kinerja, dan menilai keberhasilan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta tahun 2019. Dalam dokumen perencanaan kinerja tersebut diuraikan sasaran-sasaran dalam Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM RI yang diturunkan kepada Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis dibawahnya yang diprioritaskan untuk dicapai, indikator kinerja yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran beserta target yang harus dicapai dalam periode 2015 - 2019, program-program, dan anggaran yang disediakan untuk mendukung pencapaian masing-masing sasaran.

Pada tahun 2019, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta memperoleh alokasi anggaran dari APBN sebesar Rp. 13,403,879,000,-.

Pengukuran kinerja yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dilakukan pada 1 program dengan menggunakan 6 sasaran kegiatan serta untuk pengukurannya menggunakan 14 indikator kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019.

Program yang dilaksanakan pada tahun 2019 antara lain:

1. Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan;

(5)

4 Sedangkan sasaran kegiatan yang dilaksanakan adalah:

1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemasyarakatan

2. Meningkatnya Pelayanan Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan di Wilayah Sesuai Standar;

3. Meningkatnya Pelayanan Perawatan Narapidana/ Tahanan di wilayah sesuai standar;

4. Meningkatnya Pelayanan Pembinaan Narapidana di wilayah sesuai standar;

5. Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di wilayah sesuai standar;

6. Layanan Perkantoran.

Dari sasaran tersebut, terdapat indikator-indikator yang akan dicapai antara lain:

1. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan pemasyarakatan;

2. Menurunnya Residivis

3. Persentase layanan informasi dan kerjasama sesuai standar;

4. Persentase data pemasyarakatan di DP sesuai standar;

5. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar;

6. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan dasar, lanjutan dan penyuluhan kesehatan sesuai;

7. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan khusus;

8. Persentase Narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian, latihan keterampilan dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar;

9. Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan Administrasi Narapidana sesuai standar;

10. Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan integrasi (Asimilasi, PB, CB, CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai standar;

11. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar;

12. Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan sesuai standar;

13. Persentase ganguan Keamanan yang di tindak dan ditanggulangi sesuai standar;

14. Jumlah Layanan Perkantoran.

(6)

5 Dari indikator - indikator tersebut, ada indikator kinerja (kegiatan) yang tercapai maksimal dan ada juga yang belum tercapai secara maksimal. Belum tercapainya indikator tersebut secara maksimal disebabkan beberapa hal, antara lain:

Dalam mengoptimalisasi pencapaian indikator kinerja dimaksud Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta akan melakukan upaya pemberdayaan dan pengelolaan SDM secara efektif yaitu dengan menata pengorganisasian dan penempatan pegawai secara tepat sesuai kebutuhan dan mengembangkan sistem teknologi informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta agar terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat.

Demikian penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Kiranya dapat bermanfaat bagi para pihak yang terkait dengan penggunaan informasi dan data yang memuat dalam laporan ini.

(7)

6 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan harus berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab.

Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Perjanjian Kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah Dokumen yang berisi gambaran, perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga sedangkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat AKIP adalah perwujudan kewajiban suatu Intansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Tahun 2019 pada dasarnya dilatarbelakangi oleh tekad dan kesungguhan untuk melaksanakan tugas yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan yang ada serta ikut memenuhi tuntutan kebijakan, program, kegiatan yang didasarkan pada visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan.

Untuk mencapai akuntabilitas instansi Pemerintah yang baik, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja.

Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta tugas dan fungsi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2019.

(8)

7 B. KONDISI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Sebagaimana diketahui sumber daya manusia yaitu Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang sangat penting dalam dinamika suatu organisasi mengingat tugas-tugas dalam sistem pemerintahan yang makin kompleks. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta, berikut disampaikan kondisi sumber daya manusia pada tahun 2019.

1. Jumlah Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Berdasarkan Jenis Kelamin

Pria Wanita Jumlah

114 30 144

2. Jumlah Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Berdasarkan Tingkat Pendidikan

SD SMP SMU D3 S1 S2 JUMLAH

0 0 76 6 52 10 144

3. Jumlah Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Berdasarkan Sub Seksi

Tempat Tugas

Pegawai

Jumlah Laki-Laki Perempuan

Kepala Lapas 1 1

Tata Usaha 19 6 25

Binapi 18 17 35

Keamanan dan Ketertiban 6 3 9

Kegiatan Kerja 8 1 9

KPLP 62 3 65

Jumlah 114 30 144

(9)

8

KALAPAS

SATRIYO WALUYO,Bc.IP.,S.H.,M.Si.

KASUBBAG TU ANDREAS WISNU SAPUTRO, .

Amd.IP., SIP

KAUR KEPEG & KEUANGAN SUHARTADI, S.H.

KAUR UMUM ,

KASI BINAPI HERIYANTO, Bc.IP, SH

KASI GIATJA DJOKO SETIAWAN,SH.

KASI ADM.KAMTIB.

BOWO SULISTYO, S.H.M.H., KA. KPLP.

MARJIYANTO, A.Md.ip., s.sOS.

PETUGAS PENGAMANAN

KASUBSI BIMASWAT DIAH ROSANITA, A.Md.IP, S.H

KASUBSI REGISTRASI DESY AFNELIZA, A.Md. IP

KASUBSI BIMKER DAN HAKER DRs. NGATIMAN ,

KASUBSI SARANA KERJA R JATI SURYONO.

KASUBSI PELAPORAN DAN TATIB ARMUNANTA D, S.Pd. M.Hum.

, . .

KASUBSI KEAMANAN EMON YUDHO D,

SH

, .

SUYADI, AKS

STRUKTUR LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta memiliki daya tampung/kapasitas penghuni sebanyak 470 orang yang dibagi kedalam 8 (delapan) blok hunian.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia nomor M.01- PR.07.03 tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi manusia, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta mempunyai tugas melaksanakan pemasyarakatan narapidana/anak didik, dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Melakukan pembinaan narapidana atau anak didik;

2. Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana, dan mengelola hasil kerja;

3. Melakukan bimbingan sosial/kerohanian narapidana/ anak didik;

4. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas; dan 5. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

D. STRUKTUR ORGANISASI

(10)

9 Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dipimpin oleh seorang Kepala Lembaga Pemasyarakatan yang membawahi :

1. Sub Bagian Tata Usaha

Mempunyai tugas melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Lembaga Pemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Sub bagian Tata Usaha memiliki fungsi:

a. Melakukan urusan kepegawaian b. Melakukan urusan keuangan c. Melakukan urusan surat menyurat

Sub Bagian Tata Usaha dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh :

a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan

Urusan Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan urusan keuangan.

b. Urusan Umum

Urusan Umum mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga.

2. Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Seksi Binapi)

Mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pemasyarakatan narapidana.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Binapi memiliki fungsi :

a. Melakukan registrasi dan membuat statistik serta dokumentasi sidik jari narapidana.

b. Memberikan bimbingan kemasyarakatan.

c. Mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana

3. Seksi Binapi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh : a. Sub Seksi registrasi

Sub Seksi Registrasi mempunyai tugas melakukan pencatatan dan membuat statistic serta dokumentasi sidik jari narapidana.

b. Sub Seksi bimbingan Pemasyarakatan dan Perawatan (Sub Seksi Bimaswat) Sub Seksi Bimaswat mempunyai tugas memberikan bimbingan dan penyuluhan rohani serta memberikan latihan olah raga, peningkatan pengetahuan asimilasi, cuti dan pelepasan narapidana. Di samping itu Sub Seksi bimaswat juga mempunyai tugas mengurus kesehatan dan memberikan perawatan bagi narapidana.

(11)

10 4. Seksi Kegiatan Kerja

Mempunyai tugas memberikan bimbingan kerja, mempersiapkan sarana kerja dan mengelola hasil kerja. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi giatja memiliki fungsi :

a. Memberikan bimbingan latihan kerja bagi narapidana;

b. Mempersiapkan fasilitas sarana kerja;

c. Mengelola hasil kerja.

Seksi Kegiatan Kerja dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh :

a. Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja

Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja mempunyai tugas memberikan petunjuk dan bimbingan latihan kerja bagi narapidana.

b. Sub Seksi Sarana Kerja

Sub Seksi Sarana Kerja mempunyai tugas mempersiapkan fasilitas sarana kerja dan mengelola hasil kerja

5. Seksi Administrasi Keamanan dan tata Tertib.

Mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan, menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta menyusun laporan berkala di bidang keamanan dan menegakan tata tertib. Dalam melaksanakan tugasnya Seksi Minkamtib memiliki fungsi :

a. Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan;

b. Menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala di bidang keamanan dan menegakan tata tertib.

Seksi Minkamtib dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibantu oleh : a. Sub Seksi Keamanan

Sub Seksi Keamanan mempunyai tugas mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan, dan pembagian tugas pengamanan;

b. Sub Seksi Pelaporan dan tata Tertib

Sub Seksi Pelaporan dan tata Tertib mempunyai tugas menerima laporan harian dan berita acara dari satuan pengamanan yang bertugas serta mempersiapkan laporan berkala di bidang keamanan dan menegakan tata tertib.

(12)

11 6. Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP)

Mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban Lapas. Dalam melaksanakan tugasnya Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan memiliki fungsi :

a. Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap narapidana;

b. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban;

c. Melakukan pengawalan penerimaan, penempatan, dan pengeluaran narapidana;

d. Melakukan pemeriksaan terhadappelanggaran keamanan;

e. Membuat laporan harian dan berita acara pelaksanaan pengamanan.

Kesatuan Pengamanan Lapas dipimpin oleh seorang Kepala dan membawahi petugas pengamanan Lapas. Kepala Kesatuan Pengamanan lapas berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan.

E. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019 Permasalahan / Hambatan, Upaya dan Saran Pelaksanaan Tugas dan Fungsi / Pelayanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakartaantara lain :

SEKSI PERMASALAHAN 2019 CAPAIAN TAHUN 2019 CAPAIAN TAHUN 2018

Sub Bagian Tata Usaha

1. Surat yang dikirim dari Kanwil beberapa kali sangat mendesak dan harus segera direspon 2. Pengelolaan dokumen

/ berkas kepegawaian baru dimulai sesuai kaidah kearsipan dan masih banyak yang belum terkelola sesuai prosedur, serta belum ada pemusnahan arsip sesuai dengan jadwal retensi arsip;

3. Tanda tangan Tunjangan Kinerja sering diabaikan oleh para pegawai;

4. Kurangnya koordinasi dalam pengumpulan data pembuatan laporan WBK dan WBBM.

1. Tersusunnya

Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2019 2. Tercapainya

Penyerapan

Anggaran Tahun Anggaran 2019 sebesar 99,58 %;

3. Melakukan realokasi kelebihan pagu Belanja Pegawai ke UPT lain di Yogyakarta;

4. Tercapainya penyusunan

Rencana Penyerapan Anggaran, Rencana Pengadaan

Barang/Jasa dan Agenda Kalender Kerja TA 2019;

5. Tercapainya penyusunan

dokumen Rencana Kerja Anggaran

1. Tersusunnya Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2018 2. Sebanyak 24 pegawai

diusulkan kenaikan pangkat, terealisasi 19 pegawai. 5 pegawai belum bisa naik pangkat 3. Sebanyak 318 pegawai

mendapatkan haknya melaksanakan cuti 4. Tercapainya penyusunan

Rencana Penyerapan Anggaran, Rencana Pengadaan Barang/Jasa dan Agenda Kalender Kerja TA 2018;

5. Tercapainya penyusunan dokumen Rencana Kerja Anggaran (RKA-K/L) TA 2019 tepat waktu;

6. Tercapainya penyusunan dokumen Program Aksi dan SPIP Tahun 2018;

7. Tercapainya surat menyurat antar lembaga

(13)

12 (RKA-K/L) TA 2020

tepat waktu;

6. Tercapainya penyusunan

dokumen Program Aksi dan SPIP Tahun 2019;

7. Tercapainya surat menyurat antar lembaga via TNDE di lingkungan

Kemenkumham RI;

8. Tercapainya update data SIMPEG NEW Versi 0.15

9. Tersusunnya laporan WBK dan WBBM

via TNDE di lingkungan Kemenkumham RI;

8. Tersusunnya laporan WBK

Seksi Keamanan dan Ketertiban

1. Perlunya peningkatan pemahaman petugas dalam pelaksanaan pemeriksaan dan penggeledahan;

2. Kurangnya fasilitas pengamanan;

3. Tidak disiplinnya beberapa anggota tim posko Pengawasan Internal;

4. Sarana dan Prasarana serta anggaran yang masih sangat terbatas;

1. Terlaksananya program mapenaling;

2. Terlaksananya sarana pengaduan masyarakat dan WBP;

3. Terlasananya laporan hasil penggeledahan;

4. Terlaksananya pemeriksaan pelanggaran tata tertib WBP;

5. Terlasananya pembuatan buku laporan harian, laporan regu, laporan perwira kontrol dan laporan bantuan jaga malam;

6. Terlaksananya pengawasan internal untuk pegawai.

7. Terlaksananya Pemeriksaan Tes Urine bagi WBP dan Petugas;

8. Terlaksananya Pemeriksaan dan Penggeledahan di Lapas.

1. Terlaksananya program mapenaling;

2. Terlaksananya sarana pengaduan masyarakat dan WBP;

3. Terlasananya laporan hasil penggeledahan;

4. Terlaksananya pemeriksaan

pelanggaran tata tertib WBP;

5. Terlasananya

pembuatan buku laporan harian, laporan regu, laporan perwira kontrol dan laporan bantuan jaga malam;

6. Terlaksananya pengawasan internal untuk pegawai.

7. Terlaksananya

Pemeriksaan Tes Urine bagi WBP dan Petugas;

8. Terlaksananya

Pemeriksaan dan Penggeledahan di Lapas.

Seksi Binadik 1. Terbatasnya kapasitas file untuk paperless dokumen usulan PB pada aplikasi PB (SDP Versi 3)

2. Belum tersedianya

1. Terlaksananya

kegiatan pembinaan rohani Islam, Nasrani dan Budha bagi WBP;

2. Terlaksananya

kegiatan Pramuka bagi

1. Terlaksananya kegiatan pembinaan rohani Islam, Nasrani dan Budha bagi WBP;

2. Terlaksananya kegiatan Pramuka bagi WBP;

(14)

13 data akurat tentang

realisasi usulan PB dalam aplikasi PB.

3. Terlambatnya petikan putusan hakim dan pelaksanaan putusan eksekusi;

4. Terhambatnya pelaksanaan

Pemberian Remisi untuk jenis tindak pidana korupsi yang ditangani oleh KPK

karena tidak

dikeluarkan Justice Collaborator .

WBP;

3. Terlaksananya

kegiatan pembinaan olahraga bagi WBP;

4. Terlaksananya

kegiatan konseling bagi WBP;

5. Terlaksananya

kegiatan perpustakaan;

6. Terlaksananya

kegiatan PKBM kejar Paket B;

7. Terlaksananya skrining bagi setiap WBP baru;

8. Terlaksananya

pemeriksaan rontgen bagi WBP yang terindikasi TB/HIV;

9. Terlaksananya

kegiatan pemeriksaan rawat jalan/rawat inap di poliklinik Lapas;

10. Terselenggaranya pemberian makanan sesuai standar bagi WBP;

11. Terselenggaranya pemberian pakaian bagi WBP dan Andik Pas;

12. Optimalisasi usulan PB, Cb dan CMB tahun 2019;

13. Aplikasi PB (SDP versi 3) sudah online.

14. Terlaksananya Sidang TPP.

15. Terlaksananya SDP secara Online;

16. Terlaksananya layanan informasi;

17. Terlaksananya SMS Gateway SDP;

18. Terlaksananya

pemberian Remisi Umum dan Remisi Khusus;

3. Terlaksananya kegiatan pembinaan olahraga bagi WBP;

4. Terlaksananya kegiatan konseling bagi WBP;

5. Terlaksananya kegiatan perpustakaan;

6. Terlaksananya kegiatan PKBM kejar Paket B;

7. Terlaksananya skrining bagi setiap WBP baru;

8. Terlaksananya

pemeriksaan rontgen bagi WBP yang terindikasi TB/HIV;

9. Terlaksananya kegiatan pemeriksaan rawat jalan/rawat inap di poliklinik Lapas;

10. Terselenggaranya

pemberian makanan sesuai standar bagi WBP;

11. Terselenggaranya

pemberian pakaian bagi WBP dan Andik Pas;

12. Optimalisasi usulan PB, Cb dan CMB tahun 2018;

13. Aplikasi PB (SDP versi 3) sudah online.

14. Terlaksananya Sidang TPP.

15. Terlaksananya SDP secara Online;

16. Terlaksananya layanan informasi;

17. Terlaksananya SMS Gateway SDP;

18. Terlaksananya pemberian Remisi Umum dan Remisi Khususs;

Seksi Giatja 1. Terbatasnya anggaran pada seksi Giatja untuk tahun 2019;

2. Gedung Bengkel Kerja

belum mampu

menampung secara optimal WBP yang berminta mengikuti pembinaan

kemandirian;

1. Terlaksananya

kegiatan pembinaan melukis bagi WBP;

2. Terlaksananya

kegiatan pembinaan budidaya sayuran bagi WBP;

3. Terlaksananya

kegiatan pembinaan sablon bagi WBP;

1. Terlaksananya kegiatan pembinaan melukis bagi WBP;

2. Terlaksananya kegiatan pembinaan budidaya sayuran bagi WBP;

3. Terlaksananya kegiatan pembinaan sablon bagi WBP;

4. Terlaksananya kegiatan

(15)

14 3. Dibutuhkan 7 Pembina

kemandirian dan terealusasi 4 pembina;

4. Kurangnya peralatan yang dimilliki untuk pelatihan pembinaan bagi WBP.

4. Terlaksananya

kegiatan pembinaan pangkas rambut bagi WBP.

5. Terlaksananya

kerjasama dengan instansi

6. Mengikuti pameran dan demo keterampilan dari WBP

7. Terlaksananya

kegiatan pembuatan roti dan kuliner bagi WBP

8. Terlaksananya

kegiatan pembuatan handy craft bagi wbp

pembinaan pangkas rambut bagi WBP.

5. Terlaksananya kerjasama dengan instansi

6. Mengikuti pameran dan demo keterampilan dari WBP

7. Terlaksananya kegiatan pembuatan roti dan kuliner bagi WBP

8. Terlaksananya kegiatan pembuatan handy craft bagi wbp

F. MAKSUD DAN TUJUAN

Esensi dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) bagi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi manajemen untuk memastikan bahwa visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Kementerian Hukum dan HAM RI dapat dipenuhi melalui pelaksanaan strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras.

Atas dasar hal tersebut, siklus sistem AKIP Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta diawali dengan implementasi Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM RI yang mendefinisikan visi, misi, tujuan dan sasaran Kementerian Hukum dan HAM RI. Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian sasaran untuk mewujudkan misi dan visi yang hendak dicapai. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan guna menilai sejauh mana kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dalam pencapaian sasaran kinerja yang ditetapkan.

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2019 ini adalah untuk melaporkan kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dalam pencapaian target kinerja tahun 2019 yang telah ditetapkan didalam Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2015-2019. Adapun tujuannya adalah untuk : (1) penyediaan bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, (2) penyempurnaan dokumen perencanaan pada periode yang datang, (3) penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan periode yang akan datang, serta (4) penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

(16)

15 Dengan demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah memiliki dua fungsi utama yaitu selain sebagai sarana menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders juga merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dalam upaya untuk memperbaiki kinerja perencanaan dan melaksanakan program dan kegiatan pada tahun yang akan datang.

G. DASAR HUKUM

1. Undang – undang Nomor 1 tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

2. Undang – undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

4. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER / 09 / M.PAN / 5 / 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah

6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 28 tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja , Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 7 tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Tahun 2015-2019

H. SISTEMATIKA LAPORAN

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta :

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan latar belakang disusunnya laporan, penjelasan umum organisasi seperti kondisi sumber daya manusia, tugas dan fungsi organisasi, struktur organisasi, permasalahan dan capaian, maksud dan tujuan penyajian

(17)

16 laporan, landasan hukum, serta sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta.

2. Bab II Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja

Dalam bab ini menguraikan ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjjian kinerja (dokumen penetapan kinerja). Pembahasan pada bab ini antara lain perencanaan strategis tahun 2015-2019, Perencanaan kinerja tahun 2015-2019, Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Sebelum Revisi, Perjanjian Kinerja Tahun 2019 setelah Revisi.

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja a) Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

 Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini,

 Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini,

 Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi,

 Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan,

 Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya,

 Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.

b) Akuntabilitas Kinerja Keuangan (Realisasi Anggaran)

Pada sub bab ini menguraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

4. Bab IV Penutup Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut Capaian Kinerja

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta tahun 2019 serta langkah yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi.

5. Lampiran

 Perjanjian Kinerja 2019

 Lain-lain yang dianggap perlu

(18)

17

“Mengedepankan Lembaga Pemasyarakatan yang bersih,kondusif, tertib, dan transparan dengan dukungan petugas yang berintegritas dan berkompeten dalam

pembinaan WBP”

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2015-2019

Perencanaan Strategis merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan perencanaan dan kebijakan, yaitu dengan memanfaatkan sebanyak- banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik.

Disusunnya perencanaan strategis sebagai acuan dalam pengelolaan sumber daya. Diharapkan dengan adanya Perencanaan Strategis tersebut, pengelolaan sumber daya dapat dilakukan secara lebih terarah dan terkendali serta dapat mengakomodasi dan mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan eksternal yang terjadi.

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Kementerian Hukum dan HAM RI mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan.

Dalam Perencanaan Strategis yang meliputi pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang berupa kebijakan dan program kerja.

Rencana Strategis yang meliputi berbagai komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. VISI, MISI DAN TATA NILAI

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta adalah instansi vertikal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, berkedudukan di provinsi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan HAM RI. Oleh karena itu, sebagai instansi vertikal dari Kementerian Hukum dan HAM RI, maka Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta mendukung dan melaksanakan visi dan misi Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2015-2019 yaitu :

Visi merupakan keinginan ideal dan pencapaiannya bersifat jangka panjang, maka untuk merealisasikannya dibutuhkan misi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta juga mendukung dan melaksanakan misi Kementerian Hukum dan HAM RI yaitu :

(19)

18 1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.

2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.

3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada setiap warga.

8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya.

9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

Pernyataan visi, misi dan tujuan perlu didukung oleh penerapan tata nilai yang memberi arah bagi seluruh pegawai dalam bersikap dan berperilaku ketika menjalankan tugas dan fungsinya. Tata nilai tersebut juga akan menyatukan hati dan pikiran dalam usaha mewujudkan seluruh program yang telah direncanakan. Untuk itu, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta telah mengidentifikasi nilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiap pegawai (personal values), diterapkan dalam melaksanakan pengelolaan proses pelayanan prima (process values), dan dikembangkan oleh pimpinan unit kerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta(leadership values).

Tata nilai yang bersumber dari Kementerian Hukum dan HAM RI ini perlu dikembangkan dalam diri setiap pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dalam rangka mencapai keunggulan. Tata nilai tersebut antara lain:

1. Profesional, Aparat Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.

2. Akuntabel, Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

3. Sinergi, Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat dan berkualitas.

4. Transparan, Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan

(20)

19 pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.

5. Inovatif, Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreativitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

2. TUJUAN

Dalam penyusunan rencana strategis tujuan adalah kondisi yang akan atau harus dicapai dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan apa yang telah dibayangkan sebelumnya baik dalam konteks visi terutama dalam perspektif misi organisasi.

Tujuan akan menjadi acuan dalam perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan. Sesuai dengan misi yang telah dirumuskan dikaitkan dengan analisis strategis maka tujuan yang akan dicapai oleh Kementerian Hukum dan HAM RI adalah :

Hubungan Antara Misi dan Tujuan

No. Misi Tujuan

1

Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang melindungi kepentingan nasional,

Mencegah terjadinya disharmoni peraturan perundang-undangan

Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang harmonis

Terciptanya ketertiban dan keamanan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

2

Menyelenggarakan pelayanan publik di bidang hukum yang berkualitas

Mewujudkan layanan Kementerian Hukum dan HAM yang Prima.

3

Mendukung Penegakan hukum di bidang kekayaan intelektual, keimigrasian, administrasi hukum umum dan

pemasyarakatan yang bebas dari korupsi, bermartabat dan terpercaya

Mendorong inovasi kreativitas masyarakat melalui peningkatan permohonan kekayaan intelektual, Mengkontribusi peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional melalui kemudahan, pemberian ijin pendirian badan usaha. Terpenuhinya hak-hak masyarakat yang berhadapan dengan hukum.Mencegah penyalahgunaan dokumen keimigrasian oleh WNI dan WNA yang melintas dan tinggal di Indonesia.

4

Melaksanakan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia yang berkelanjutan

Terlindunginya hak asasi manusia

5

Melaksanakan tata laksana pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dan

kelembagaan,

Mewujudkan ASN Kementerian Hukum dan HAM yang kompeten, Terlaksananya reformasi Birokrasi di Kementerian Hukum dan HAM

(21)

20

No. Misi Tujuan

6 Melaksanakan peningkatan kesadaran hukum masyarakat

Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.

7

Ikut serta menjaga stabilitas keamanan melalui peran kemigrasian dan

pemasyarakatan

Menciptakan wilayah perbatasan yang aman dari perlintasan WNA/WNI yang tidak

mempunyai dokumen sesuai prosedur, Menciptakan keamanan dan ketertiban di seluruh Lapas/Rutan

3. SASARAN STRATEGIS

Didalam Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Tahun 2015-2019 terdapat sasaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan kegiatan, maka sasaran harus menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Sasaran Strategis pembangunan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2015-2019, antara lain :

No. Tujuan Sasaran Strategis

1

Menyusun peraturan perundang-undangan yang berkualitas dan melindungi kepentingan nasional

Meningkatkan peran dalam memberikan keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum (SS1) memastikan terpenuhinya

peraturanperundang-undangan yang sesuai dengan azas pembentukan peraturan perundang (SS3)

2

Menyelenggarakan pelayanan publik dibidang hukum yang berkualitas

Memastikanpelayanan publik di bidang hukum sesuai dengan asaz penyelenggaraan

pelayananpublik (SS4)

3

Melaksanakan penegakan hukum yang menjadi

pendorong inovasi, kreativitas, dan pertumbuhan ekonomi nasional, serta berperan dalam menjaga stabilitas keamanan negara

Memastikan penegakkan hukum yang mampu menjadi pendorong inovasi dan kreativitas dalam pertumbuhan ekonomi nasional (SS5) ikut berperanserta dalam menjaga stabilitas keamanandan kedaulatanNKRI (SS6)

4

Melaksanakan peningkatan kesadaran hukum,

penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia yang berkelanjutan

Mengoptimalkan peran dalam penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM (SS2) meningkatnya kesadaran hukum dan pemajuan HAM bagi masyarakat dan masyarakat dan aparatur (SS7)

5

Melaksanakan tata laksana pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dan kelembagaanAsasi Manusia yang professional.

Meningkatnya SDM kementerian hukum dan HAM yang unggul dan berdaya saing (ss8) membangunbudaya kerja yang berorientasi kinerja dan pelayanan (SS9) meningkatkan efektivitas organisasi (SS10) meningkatkan

(22)

21

No. Tujuan Sasaran Strategis

pemanfaatan TI

untuk layanan hukum dan HAM (SS11) mengoptimalkan pemanfaatan anggaran (SS12)

4. PROGRAM DAN ANGGARAN

Berdasarkan sasaran strategis tersebut diatas, ditetapkan program-program Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2015-2019. Sebanyak 1 (satu) program yang dijalankan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta dalam rangka pencapaian tujuan sasaran yang terkait. Untuk mendukung ketercapaian sasaran sebagaimana tersebut di atas, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta mengalokasikan anggaran pada tahun 2019 untuk program tersebut dengan rincian sebagai berikut :

Program dan Alokasi Anggaran

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA YogyakartaTahun 2019

No. Program Nomor dan

Tanggal DIPA PAGU SEMULA

PAGU ANGGARAN

SETELAH REVISI TERAKHIR

PELAKSANA

1.

Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan

SP DIPA- 013.05.2.404591 /2019

Tanggal 05 Desember 2018

13.366.814.000 13,403,879,000

Lembaga

Pemasyarakatan Kelas IIA

Yogyakarta

Program dan Alokasi Anggaran

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA YogyakartaTahun 2019

No. Program Nomor dan Tanggal DIPA Pagu Anggaran

1. Program Pembinaan dan

Penyelenggaraan Pemasyarakatan

SP DIPA- 013.05.2.404591 /2019

Tanggal 05 Desember 2018

13.366.814.000

Implementasi Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Tahun 2015-2019 untuk tahun 2019 mencakup pelaksanaan berbagai kegiatan dan program Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta. Untuk melaksanakan program tersebut telah disediakan anggaran awal Pagu DIPA Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 13.366.814.000,-. Sehubungan dengan adanya perubahan, Pagu anggaran setelah Revisi menjadi Rp 13,403,879,000,-.

(23)

22 5. INDIKATOR KINERJA SASARAN

Indikator kinerja dalam hal ini diartikan sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu program atau kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Setiap indikator kinerja sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing- masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategis.

Proses penetapan indikator kinerja merupakan proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program instansi. Penetapan indikator kinerja program/sasaran dan kegiatan didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisir. Indikator kinerja dimaksud adalah : (1) spesifik dan jelas, (2) dapat diukur secara obyektif, (3) relevan dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan (4) tidak bias.

Adapun indikator kinerja sasaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Tahun 2015-2019 terlampir pada formulir perencanaan kinerja dibawah ini.

(24)

23 PERENCANAAN KINERJA KEPALA LAPAS KELAS IIA YOGYAKARTA

Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Tahun : 2019

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA 2019

1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemasyarakatan

Indeks kepuasan masyarakat terhadap

layanan pemasyarakatan 90%

2.

Meningkatnya Pelayanan Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan di wilayah sesuai standar

Menurunnya residivis

Baseline Persentase layanan informasi dan kerja

sama sesuai standar

90%

Persentase data pemasyarakatan di SDP sesuai Standar

90%

3.

Meningkatnya Pelayanan Perawatan Narapidana/

Tahanan di wilayah sesuai standar

Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar

90%

Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan, lanjutan dan penyuluhan kesehatan sesuai standar

90%

Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan khusus dan rehabilitasi sesuai standar

90%

4.

Meningkatnya Pelayanan Pembinaan Narapidana di wilayah sesuai standar

Persentase Narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian, latihan keterampilan

dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar 90%

Jumlah Mantan narapidana yang bekerja dan mandiri

Baseline

Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan administrasi narapidana sesuai

standar 90%

Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan integrasi (Asimilasi, PB, CB, CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai standar

90%

5. Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di wilayah sesuai standar

Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti

sesuai standar 90%

Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan sesuai standar

90%

Persentase ganguan Keamanan yang di

tindak dan ditanggulangi sesuai standar 90%

6 Layanan Dukungan Manajemen

Jumlah layanan internal perkantoran 12 Bulan

(25)

24

No Kegiatan Anggaran (Rp)

1 2 3

1 Layanan pembinaan narapidana 51.300.000

2 Layanan perawatan narapidana/tahanan 2.878.139.000

3 Layanan Keamanan dan Ketertiban 8.000.000

4 Layanan Dukungan Manajemen Satker 21.450.000

5 Layanan Perkantoran 10.407.925.000

Jumlah 13.366.814.000

B. PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA TAHUN 2019

Nilai prosentase target suatu perencanaan kinerja yang telah dibuat pada tabel sebelumnya, ditentukan oleh perjanjian kinerja yang telah dibuat diawal sebelum tahun anggaran berjalan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta telah membuat suatu perjanjian kinerja pada awal Januari 2019.

Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima amanah/tanggung jawab/kinerja pihak yang memberikan amanah/tanggung jawab/kinerja. Dengan demikian, perjanjian kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.

Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Dasar Hukum yang digunakan dalam penyusunan Perjanjian Kinerja yaitu :

 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1. Tujuan

Tujuan umum ditetapkannya Perjanjian Kinerja adalah :

 Intensifikasi pencegahan korupsi

 Peningkatan kualitas pelayanan publik

(26)

25

 Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Sedangkan tujuan khususnya adalah :

 Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur

 Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah

 Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi

 Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur

 Sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi 2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup perjanjian kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi suatu organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan organisasi serta menggambarkan issue strategic yang sedang dihadapi organisasi.

3. Keterkaitan dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Perjanjian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana telah digambarkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan kontrak kinerja ini diharapkan dapat mendorong keberhasilan kinerja instansi pemerintah. Secara ringkas, keterkaitan antara penetapan kinerja dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Gambar Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(27)

26 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Berasaskan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Lampiran I Huruf E Tentang Revisi dan Perubahan Perjanjian Kinerja, dinyatakan bahwa Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi sebagai berikut :

 Terjadi pergantian atau mutasi pejabat,

 Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran),

 Perubahan prioritas atau asumsi yang beraki

FORMULIR PERJANJIAN KINERJA SETELAH REVISI Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta

Tahun : 2019

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA 2019

1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemasyarakatan

Indeks kepuasan masyarakat terhadap

layanan pemasyarakatan 90%

2.

Meningkatnya Pelayanan Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan di wilayah sesuai standar

Menurunnya residivis

5%

Persentase layanan informasi dan kerja sama sesuai standar

90%

Persentase data pemasyarakatan di SDP sesuai Standar

90%

3.

Meningkatnya Pelayanan Perawatan Narapidana/

Tahanan di wilayah sesuai standar

Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar

90%

Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan, lanjutan dan penyuluhan kesehatan sesuai standar

90%

Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan khusus dan rehabilitasi sesuai standar

90%

4.

Meningkatnya Pelayanan Pembinaan Narapidana di wilayah sesuai standar

Persentase Narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian, latihan

keterampilan dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar

90%

Jumlah Mantan narapidana yang bekerja dan mandiri

90%

(28)

27

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA 2019

Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan administrasi narapidana sesuai

standar 90%

Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan integrasi (Asimilasi, PB, CB, CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai standar

90%

5. Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di wilayah sesuai standar

Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti

sesuai standar 90%

Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan sesuai standar

90%

Persentase ganguan Keamanan yang di

tindak dan ditanggulangi sesuai standar 90%

6 Layanan Dukungan Manajemen

Jumlah layanan internal perkantoran 12 Bulan

No Kegiatan Anggaran (Rp)

1 2 3

1 Layanan pembinaan narapidana 51,300,000

2 Layanan perawatan narapidana/tahanan 2,579,204,000

3 Layanan Keamanan dan Ketertiban 8.000.000

4 Layanan Dukungan Manajemen Satker 21,450,000

5 Layanan Perkantoran 10,743,925,000

Jumlah 13,403,879,000

(29)

28 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/ badan hukum/

pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta merupakan satuan kerja dibawah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM D.I Yogyakarta merupakan instansi vertikal Kementerian Hukum dan HAM RI yang berkedudukan di Propinsi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia propinsi dengan berdasarkan dari kebijakan Menteri Hukum dan HAM RI yaitu perundang- undangan yang berlaku. Dalam memberikan laporan pertangungjawaban atas tugas yang diberikan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta diwajibkan untuk membuat Laporan Kinerja (LAPKIN) yang berpedoman peraturan yang berlaku.

LAPKIN Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta Tahun Anggaran 2019 ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat Pencapaian Kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta yang telah dicapai maupun kegiatan yang belum berhasil/terlaksana pada periode/tahun tersebut.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Untuk menjalankan kewajiban negara dalam konteks pelayanan publik, telah terbit Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pelayanan Publik dan juga ketentuan pelaksananya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 pada bulan Oktober. Sebelumnya pada bulan Juni Tahun 2012 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebagai salah satu organisasi penyelenggara dalam pelayanan publik memiliki satuan kerja penyelenggara yang berada di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, di Divisi Pemasyarakatan dan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan. Meski pun demikian jika dilihat kembali ketentuan Pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan selaku salah satu organisasi penyelenggara pelayanan perlu

Gambar

Gambar Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Tabel   Data Kerjasama
Tabel  diatas  menyatakan  bahwa  pada  Tahun  2019  tenaga  kesehatan  pada  Lembaga  Pemasyarakatan  Kelas  IIA  Yogyakarta yaitu  dokter  umum  yang  bekerja  purna  waktu  sebanyak  1  orang
Tabel  diatas  menjelaskan  tentang  jenis  penyakit  yang  ada  di  dalam  Lembaga  Pemasyarakatan  Kelas  IIA  Yogyakarta
+7

Referensi

Dokumen terkait

peternak unggas di dekat pabrik dan dekat dengan tujuan pasar; (2) Melaui integrasi vertikal yang dilakukan oleh perusahaan Peter- nakan dari hulu hingga kehilir untuk mewujud-

1) Dilakukan pewarnaan Gram, kultur, dan tes sensitivitas sebelum memulai terapi antibiotik. 2) Terapi empirik harus berdasarkan data epidemiologi setempat. 3) Terapi definitif

1 Ma'rifah, A.Ma PNS SDN 05 Banyumudal Jl, Pemuda Komplek Masjid Al Hidayah, Pemalang.. 2 Waniroh PNS SD Negri 02 Gunungjaya Jl, Pemuda Komplek Masjid Al

Target kinerja IKU Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran KPPN yang ditetapkan dalam Kontrak Kinerja Tahun 2020 adalah sebesar 95% dengan periode pelaporan secara triwulanan

PPPPTK Penjas dan BK mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan sesuai dengan bidangnya, oleh karena itu tahun

Kegiatan pelaksanaan sertifikasi media pembawa yang dilalulintaskan melalui tempat pemasukan dan pengeluaran pada wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Selama tahun 2015, setidaknya 37 pertemuan dan perundingan Economic Partnership Agreement dilakukan, antara lain: Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA),

Identifikasi dan perancangan petunjuk pelaksanaan dan prosedur teknologi informasi dan komunikasi sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Luar Negeri Republik