• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEBAYA TERHADAP KESIAPAN MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEBAYA TERHADAP KESIAPAN MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEBAYA TERHADAP KESIAPAN MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh :

ANKE RESTY SEPTIANY 0901250

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

LEMBAR HAK CIPTA

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butik

Oleh

Anke Resty Septiany

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjaba pada fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

©Anke Resty Septiany 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Febuari 2014

Hak Cipta dilindungi undang – undang

(3)

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ANKE RESTY SEPTIANY

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEBAYA TERHADAP KESIAPAN MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Dra. As-as Setawati, M.Si 19540726 198002 2 002

Pembimbing II

Dra. Hj. Astuti, M.Pd 19601205 198703 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pend. Tata Busana

(4)

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA KEBAYA TERHADAP KESIAPAN MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK

Anke Resty Septiany, As As Setiawati, Astuti

Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI

Email: resty.anke@yahoo.com, setiawatiasa@gmail.com, astutieman@yahoo.co.id

ABSTRAK : Penelitian ini mengkaji tentang kontribusi hasil belajar membuat pola kebaya terhadap kesiapan menjadi pattern maker di butik. Tujuan untuk mengetahui hasil belajar membuat pola kebaya jawa, sunda, encim, dan betawi di tinjau dari pengetahuan dan keterampilan terhadap kesiapan menjadi pattern maker di butik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan alat pengumpul data berupa skala penilaian. Sampel yang digunakan yaitu sampel total sebanyak 32 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar membuat pola kebaya pada kompetensi pengertian kebaya, faham gambar, analisis model, cara mengukur, tanda – tanda pola dan pecah pola berada dalam kategori tinggi dan memberikan kontribusi positif dan signifikan terhadap kesiapan menjadi pattern maker di butik. Simpulan menunjukan bahwa peserta didik sudah menguasai pembuatan pola kebaya sunda, kebaya jawa, kebaya encim, dan kebaya betawi terhadap kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Kata kunci : Hasil belajar, membuat pola kebaya, kesiapan, pattern maker, butik

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF KEBAYA PATTERN LEARNING OUTCOME TOWARD THE READINESS OF BEING A PATTERN MAKER IN BOUTIQUE

This research investigates the contribution given by kebaya pattern learning outcome toward the readiness of being a pattern maker in boutique. The aim of this research is to find out the learning outcome of learning the pattern of jawa, sunda, encim, and betawi kebayas based on the knowledge and skill of being a pattern maker in boutique. The method used in this study is descriptive analytic method by employing scoring scale as the instrument of collecting data. 32 people are involved in this study as the total samples. The findings of this study show that the outcome of learning how to make kebaya pattern in the competence of the definition of kebaya, picture understanding, model analysis, measuring ways, the pattern signs and the pattern development are on the high category. Therefore, the learning outcome signitificantly and positively gives contribution to the readiness of being a pattern maker in boutique. To conclude, the learning outcome of learning pattern making process of kebaya sunda, kebaya jawa, kebaya encim and kebaya betawi show some contribution toward the readiness of being a pattern maker in boutique.

(5)

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah ……….…….

C.Tujuan Penelitian ………

A.Standar Kompetensi Membuat Pola Kebaya ………..

1. Model kebaya ………..

B.Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya ……….

1. Pengertian Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya ……… 2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil belajar Membuat Pola Kebaya ………… C.Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butik ………

1. Pengertian Kesiapan ………

2. Prinsip –Prinsip Kesiapan ……….

3. Faktor –Faktor Kesiapan ………

4. Pattern Maker di Butik ………

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ………

1.Lokasi Penelitian ………..……….

F. Tekhnik Pengumpulan Data Penelitian ……….………...………..

(6)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pemaparan data ……….

1.Identitas Responden ………...

2.Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Sebagai Variabel X ………. 3.Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butik ……… 4.Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan

Menjadi Pattern Makerdi Butik ………

5.Besarnya Kontribusi Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Makerdi Butik Pada Peserta Didik Kejuruan Tata Busana SMKN 2 Baleendah Kab. Bandung ………..

B. Pembahasan Penelitian………...

1.Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Sebagai Variabel X ………. 2.Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butik ……… 3.Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan

Menjadi Pattern Maker di Butik ………

4.Besarnya Kontribusi Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Makerdi Butik Pada Peserta Didik Kejuruan Tata Busana SMKN 2 Baleendah Kab. Bandung ………..

67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN ………..………

1.Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Sebagai Variabel X ………. 2.Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butik ……… 3.Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan

Menjadi Pattern Maker di Butik ………

4.Besarnya Kontribusi Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Makerdi Butik Pada Peserta Didik Kejuruan Tata Busana SMKN 2 Baleendah Kab. Bandung ………..

B. SARAN …...……….

1.Peserta Dididk Kejuruan Tata Busana SMKN 2 Baleendah ……….. 2.Pengajar Bidang Studi Membuat Pola Kebaya ………..

(7)

1

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu kegiatan interaksi antara peserta didik dengan

para pendidik, serta berbagai sumber pendidikan untuk mengoptimalkan

perkembangan potensi, kecakapan, dan karakter pribadi peserta didik.

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dilakukan dalam tiga jalur, yaitu

formal, informal dan non-formal. Perwujudan tujuan dari pendidikan formal

merupakan pendidikan yang diselengarakan secara berjenjang dan

berkesinambungan mulai dari Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah Pertama ,

Pendidikan Menengah Atas dan Pendidikan Tinggi, salah satu Pendidikan

Menengah Atas ialah Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan

formal jenjang Pendidikan Menengah Atas yang mempersiapkan peserta didik

untuk menjadi tenaga kerja yang mampu menciptakan peluang – peluang kerja

atau mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap

professional, sehingga lulusan SMK dituntut memiliki potensi sesuai dengan

kebutuhan industry (Kurikulum SMKN ).

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Baleendah Bandung

merupakan salah satu SMK Negeri yang berada di Kabupaten Bandung, yang

memiliki beberapa Program Keahlian diantaranya, Program Keahlian Tata Busana

dengan mata pelajaran kompetensi kejuruan salah satu standar kompetensi yang di

pelajari ialah membuat pola kebaya, bertujuan menyiapkan peserta didik yang

mampu berkomunikasi dan mengembangkan pendidikan dalam lingkungan

keahlian tata busana, sebagaimana yang tercantum pada kurikulum SMK program

(8)

Secara khusus tujuan program keahlian Tata Busana adalah membekali

peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten

dalam bidang busana dalam hal :

1. Mengukur, membuat pola, menjahit dan menyelesaikan busana 2. Memilih bahan tekstil dan bahan pembantu secara tepat

3. Menggambar macam – macam busana sesuai kesempatan 4. Menghias busana sesui desin

5. Mengelola usaha di bidang busana (Dirdiknasmenjur 2004: 1)

Kurikulum Program Keahlian Tata Busana SMKN 2 Baleendah diperangkati

dengan beberapa mata diklat yang di kelompokan ke dalam tiga program, yaitu :

Program Normatif, Program Adaptif dan Program Produktif. Salah satu program

produktif dengan standar kompetensi membuat pola busana yang diikuti oleh

peserta didik kelas XII ialah dengan kompetensi dasar membuat pola kebaya.

Membuat pola kebaya dimulai dari mempelajari pola dasar wanita sampai pecah

pola kebaya sesuai dengan model kebaya yang akan dibuat. Pola kebaya yang

dipelajari Peserta didik seperti pola kebaya sunda, pola kebaya encim, pola

kebaya jawa, pola kebaya betawi, dan pola kebaya kartini.

Kebaya menjadi kebutuhan berpakaian wanita Indonesia untuk acara – acara

tertentu seperti pada pesta pernikahan, wisuda, serta acara lainnya yang dianggap

istimewa. Kebaya memiliki ciri bukaan di depan, pas di badan, dengan lengan

panjang, panjang kebaya pas panggul atau dibawah panggul. Salah satu penunjang

kenyamanan dalam memakai kebaya ditentukan oleh kualitas pola, sehingga

dalam proses pembuatan pola kebaya harus cermat dalam mengambil ukuran,

pembuatan pola dasar, analisis model, sampai ketelitian dalam membuat pecah

pola kebaya.

Kompetensi yang harus dicapai siswa dalam membuat pola kebaya dapat

ditunjukan dengan penguasaan kompetensi dasar yaitu, pengetahuan model

kebaya, pengetahuan variasi kerah kebaya, pengetahuan variasi lengan kebaya dan

keterampilan membuat pola kebaya. Pencapaian kompetensi dasar tersebut harus

(9)

3

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

kompetensi yang diharapkan sesuai pendapat (Sudjana, 2004 : 22) bahwa hasil

belajar adalah “kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajar”.

Kompetensi dasar yang dikuasai dalam membuat pola kebaya merupakan

hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Hasil belajar tersebut harus

memberikan kontribusi pada kesiapan peserta didik untuk bekerja, salah satunya

menjadi pattern maker di butik. Kesiapan merupakan faktor penunjang

keberhasilan seseorang baik dalam kesiapan belajar maupun kesiapan bekerja.

Kesiapan peserta didik untuk bekerja, selain ditunjang oleh hasil belajar peserta

didik harus memiliki kondisi fisik, kesehatan, emosional, keterampilan, dan

pengalaman. Seperti yang diungkapkan oleh Slameto (2010 : 113), bahwa :

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seorang yang membuatnya siap untuk memeberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang mencakup tiga aspek: kondisi fisik, mental dan emosional sebagai kesiapan internal, kebutuhan motifasi dan tujuan sebagai kesiapan eksternal, keterampilan dan pengetahuan.

Pattern maker merupakan salah satu jabatan pekerjaan yang bersifat profesi

dalam pembuatan pola. Seorang pattern maker harus memiliki pengetahuan, sikap

dan keterampilan yang dapat menunjang dalam melaksanakan tugasnya, yaitu

mengukur badan, membuat pola dasar, paham gambar, analisis gambar pecah pola

dan pemberian tanda pola. Pattern maker termasuk dalam pekerjaan inti di butik,

karena pekerjaan ini menentukan kualitas pembuatan pola busana. Butik adalah

toko busana yang membuat dan menjual berbagai busana dengan kualitas tinggi.

Pengertian butik menurut Rulanti Satyodirgo (1979 : 120) yaitu, “Butik adalah

toko busana berkualitas tinggi dan menyediakan bahan – bahan yang halus

bermutu tinggi dan mutahir serta pelengkap busana”, Menurut Arifah A. Riyanto

(2003:120) mengemukakan bahwa “Butik suatu usaha pembuatan busana dengan

jahitan kualitas tinggi dengan penjualan pelengkap busananya”.

Butik kebaya adalah toko kebaya yang membuat dan menjuat kebaya

dengan kualitas tinggi. Tenaga kerja yang dibutuhkan di butik kebaya ialah tenaga

(10)

SMK yang telah belajar kompetensi membuat pola kebaya merupakan lulusan

yang siap menjadi tenaga kerja pattern maker di butik.

Pemikiran yang telah diuraikan dalam latar belakang maslah di atas

mendorong penulis untuk meneliti tentang “Kontribusi Hasil belajar Membuat

Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Patter Maker Di Butik ” (Penelitian

terhadap siswa SMK 2 Baleendah kelas XII Program Studi Tata Busana).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah diperoleh untuk mengetahui sejauhmana masalah yang

akan diteliti agar lebih terarah. Masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk

mempermudah dan mengetahui masalah yang akan di kaji dalam penelitian ini.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka Identifikasi dalam penelitian ini

adalah:

1. Membuat pola kebaya merupakan kompetensi dasar yang diajarkan pada

peserta didik kelas XII Program Keahlian Tata Busana SMK 2 Baleendah

Kabupaten Bandung.

2. Materi pada kompetensi membuat pola kebaya terdiri dari : pengetahuan

tentang pola kebaya, variasi lengan kebaya, variasi kerah kebaya dan

pembuatan pola kebaya.

3. Hasil belajar membuat pola kebaya dapat ditunjukan dengan penguasaan

pengetahuan model kebaya dan penguasaan keterampilan membuat pola

kebaya.

4. Hasil belajar yang diperoleh diharapkan memberikan kontribusi terhadap

kesiapan menjadi patter maker di butik. Patern maker adalah salah satu

jabatan pekerjaan yang bersifat professional dalam pembuatan pola.

Rumusan masalah disusun berdasarkan latar belakang masalah dan alasan

pemilihan masalah yang telah diuraikan, seperti yang dikemukanan oleh

Suharsimi Arikunto (2002:44) bahwa “Perumusan masalah merupakan langkah dalam menentukan suatu problematika penelitian dan bagian pokok dalam

(11)

5

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

Kontribusi hasil belajar membuat pola kebaya terhadap kesiapan menjadi Patter

Maker di butik pada peserta didik SMK Negeri 2 Baleendah ?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh

data tentang hasil belajar membuat pola kebaya terhadap kesiapan menjadi pattern

maker di butik di tinjau dari :

1. Kompetensi dasar penguasaan pengetahuan model kebaya

2. Kompetensi dasar penguasaan keterampilan pembuatan pola kebaya

3. Kesiapan menjadi pattern maker di butik

4. Kontribusi Hasil belajar membuat Pola kebaya Terhadap kesiapan menjadi

Pattern Maker di butik

5. Besarnya Kontribusi Hasil belajar membuat Pola kebaya Terhadap kesiapan

menjadi Pattern Maker di butik.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada berbagai pihak khususnya peneliti dalam program studi tata busana pada

umumnya baik secara langsung ataupun tidak langsung adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan wawasan tentang membuat pola kebaya serta pengalaman penulis dalam

melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah khususnya mengenai

kontribusi hasil belajar membuat pola kebaya terhadap kesiapan menjadi

pattern maker di butik

2. Secara praktis, dengan melakukan penelitian ini penulis banyak mempelajari

pembuatan pola kebaya dan penulis memiliki pengetahuan melakukan

penelitian hasil belajar. Penulis mengharapkan hasil penelitian ini bermanfaat

sebagai masukan untuk pengembangan pembelajaran, yang memberikan

pengalaman belajar bagi siswa SMK, sehingga mereka memiliki kesiapan

(12)

E.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan dalam penelitian mengenai Kontribusi Hasil

Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menajdi Pattern Maker di

Butik pada peserta didik Kelas XII di SMKN 2 Baleendah. Penulisan skripsi

terdiri dari lima bab, masing – masing bab berisi pemaparan setiap bagian yang

ada dalam skripsi.

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi

skripsi.

Bab II Kajian pustaka, berisi tentang tinjauan pembelajaran membuat pola

kebaya, hasil belajar membuat pola kebaya, dan kesiapan menjadi pattern maker

di butik.

Bab III Metode penelitian berisi penjabaran rinci mengenai metode penelitian

termasuk beberapa komponen seperti lokasi, populasi dan sample penelitian,

desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian,

proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari dua hal utama yaitu:

pengolahan data dan pembahasan atau analisis temuan.

(13)

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Setiap penelitian membuatuhkan data atau informasi dari sumber – sumber

yang dapat dipercatat agar dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian

atau menguji hipotesis. Populasi dan sample dalam penelitian diperlukan sebagai

data atau informasi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data

yang berasal dari responden. Lokasi dalam penelitian ini yaitu Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Baleendah Kabupaten yang beralamat di Jl. RAA

Wiranata Kusumah No. 11 Baleendah Kabupaten Bandung. Lokasi ini dipilih

dengan tujuan agar memudahkan peneliti mengumpulkan responden secara

langsung karena jarak lokasi yang dekat dan penulis ingin mengetahui seberapa

besar kontribusi hasil belajar membuat pola kebaya terhadap kesiapan menjadi

pattern maker di butik

2. Populasi Penelitian

Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang

dapat dipercaya agar data dan informasi tersebut dapat digunakan untuk

menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis. Data yang diperoleh

merupakan respon dari populasi atau sampel penelitian. Populasi dalam penelitian

ini adalah peserta didik kelas XII jurusan Tata Busana di SMKN 2 Baleendah

angkatan 2013 – 2014 dengan jumlah 32 orang.

3. Sample Penelitian

(14)

sebagai acuan bahwa yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah peserta

didik kelas XII di SMKN 2 Baleendah sebanyak 32 peserta didik.

B.Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu metode deskrtiptif

analitik, bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang

serta berpusat pada permasalahan yang aktual, sesuai dengan pendapat tentang:

Ciri-ciri metode deskrtiptif yaitu:

1.Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada zaman sekarang dan masalah-maslah yang aktual.

2.Data yang dikumpulkan, mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa karena itu metode ini sering disebut metode analitik.

(Winarno Surakhmad 2004:140)

Penggunaan metode ini, diharapkan memperoleh jawaban atas permasalahan

yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun,

menjelaskan, dan menganalisis data tentang kontribusi hasil belajar membuat pola

kebaya terhadap kesiapan menjadi pattern maker di butik.

C.Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan dalam penelitian ini sebagai upaya untuk

menghindari salah pengertian tentang istilah-istilah yang digunakan dalam

penelitian, khususnya istilah yang ada pada judul skripsi ini.

Istilah-istilah tersebut adalah:

1. Hasil Belajar Membuat Pola kebaya

a. Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2010:22) adalah “Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor”.

b. Membuat pola kebaya

Pola kebaya adalah salah satu standar kompetensi yang harus ditempuh oleh

(15)

53

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

pengetahuan variasi lengan kebaya, variasi kerah kebaya dan keterampila pola

kebaya. Pengertian hasil belajar membuat pola kebaya pada penelitian ini

mengacu pada pengertian di atas, yaitu kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor peserta didik kelas XII di SMKN 2 Baleendah.

2. Kesiapan menjadi Pattern Maker di Butik

a. Kesiapan

Kesiapan sangat berpengaruh dalam membentuk kepercayaan diri seseorang

melakukan pekerjaan baik. Kesiapan menurut Tomdike dalam Slameto (2033:

114) adalah “Prasyarat untuk belajar berikutnya“ selanjutnya pengertian kesiapan

yaitu:

Keseluruhan kondisi seseorang yang membuat siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kondisi tersebut mencakup tiga aspek, yaitu :

a) Kondisi Fisik, Mental, dan Emosional b) Kebutuhan – kebutuhan, motif dan tujuan

c) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari. (Slemeto 2003:114)

b. Pattern Maker

Pattern maker merupakan salah satu jabatan pekerjaan yang berfrofesi

dalam pembuatan pola. Seorang pattern maker harus memiliki pengetahuan, sikap

dan keterampilan yang dapat menunjang dalam melaksanakan tugasnya, yaitu

menganalisis model kebaya, mengukur badan, menciptakan induk kebaya dan

membuat pola kebaya. Pada usaha busana Pattern Maker memiliki peran penting,

seperti yang dikemukakan oleh Sri Rahayu Djayandi (1993:54) yaitu :

Sebagai penentu proses (langkah) awal dari produksi busana jadi dan sebagai pembuatan laporan untuk menentukan dan mengetahui bahan baku apa saja yang dipergunakan dan berapa banyak, kemudian laporannya diserahkan ke bagian cutting.

c. Butik

Butik merupakan gerai pembelanjaan kecil, terutama yang mengkhususkan

dalam produk busana elite dan fashionable yang dapat mencakup busana serta

(16)

“ suatu usaha pembuatan busana dengan jahitan kualitas tinggi dengan penjualan pelengkap busananya”.

Beragamnya model busana dan macam – macam jenis busana, maka

perkembangan butik sudah beragam salah satunya butik kebaya. Butik kebaya

dengan menyediakan produksi kebaya dan penyewaan kebaya untuk acara pesta,

wisuda dan pernikahan.

Pengertian kesiapan menjadi pattern maker di butik pada penelitian ini

mengacu pada pengertian kesiapan, pattern maker, dan butik yang dikemukakan

diatas, sehingga pengertiannya adalah kecenderungan yang menatap pada diri

peserta didik untuk mempersiapkan diri untuk mengembangkan kemampuan

dalam bidang industry sebagai tenaga ahli pola kebaya.

D.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes (X)

dan angket (Y) yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan di lapangan,

instrument penelitian menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2012: 97) “Instrumen

penelitian merupakan alat pengumpul data yang dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya”. Umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak menggunakan instrument, sebab data yang

diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji

hipotesis diperoleh melalui instrumen, untuk lebih memudahkan penyusunan

instrument terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrument.

Tujuan penggunaan instrument adalah memperoleh data mengenai

kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi

Pattern Maker di Butik pada peserta didik kelas XII di SMKN 2 Baleendah.

E.Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen yang baik meliputi: pengkajian masalah

(17)

55

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

soal, penyunting, mengadakan revisi terhadap butir-butir soal yang kurang baik,

penyebaran instrument kepada responden.

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah suatu proses penerapan metode penelitian

pada masalah yang sedang diteliti. Langkah pertama yang ahrus ditempuh dalam

mengumpulkan data yaitu menentukan teknik pengumpulan data, menentukan

pertanyaan dan langkah selanjutnya adalah pengumpulan data sampai data

terkumpul kembali untuk diolah. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Tes

Pengertian tes sebagaimana dikemukakan oleh Nana Sudjana (2012:100) “Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan.”. Tes yang dibuat dalam penelitian ini merupakan pertanyaan tertulis dalam bentuk tes objektif. Tes yang dibuat dalam penelitian ini merupakan

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar

membuat pola kebaya.

2. Angket

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket

untuk memperoleh data tentang kesiapan menjadi pattern maker di Butik.

Suharsimi Arikunto (2002:128) mengungkapkan angket adalah “Sejumlah

petanyaan tertulis yang digunakan untuk memeproleh informasi dari responden

dalam arti laporan pribadinya atau hal –hal yang ia ketahui”.

Anget yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar yang

dirancang dalam bentuk pertanyaan tertulis yang digunakan untuk mengetahui

kesiapan menjadi pattern makerdi butik pada peserta didik kelas XII di SMKN 2

(18)

G. Analisis Data

1. Verifikasi Data

Verifikasi data yaitu memeriksa dan memilih lembar jawaban yang benar

dan dapat diolah lebih lanjut.

2. Pemberian Skor atau Scoring

Pemberian skor atau scoring pada setiap jawaban untuk setiap item dari

seluruh pertanyaan instrumen berdasarkan pedoman penilaian instrumen

penelitian yang telah ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Pemberian skor untuk hasil belajar sesuai indikator yang benar adalah 1 jadi

skornya adalah 1-0

b. Pemberian skor untuk hasil belajar sesuai indikator dan kompetensi

berpedoman pada skala likert yaitu dengan skor 1-1.

c. Pemberian skor untuk hasil belajar sesuai indikator dan kompetensi

berpedoman pada skala likert yaitu dengan skor tertinggi 5 dan terendah 1.

3. Mentabulasi Nilai

Mentabulasi nilai disetiap jawaban responden untuk memperoleh skor

mentah dari seluruh responden unuk variable X dan Y.

4. Penjumlahan Skor

Penjulahan skor dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan yang dibuat

untuk memperoleh skor mentah.

5. Menentukan Rumus Statistik

Menentukan rumus statistika yang akan digunakan dalam pembuktian

hipotesis penelitian melalui uji normalitas distribusi frekuensi untuk variabel X

dan varibel Y, menghitung persamaan regresi linier sederhana dan menghitung

kebenaran regresi, mencari koefisien korelasi dan koefisien determinasi.

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas ini dimaksudkan apakah instrument penelitian mempunyai

kelas kebenaran, ketepatan atau tidak sebagai alat ukur, yang dilakukan dengan

(19)

57

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi momen produk (product moment) atau metode Pearson yang diberi notasi “r”, sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

 X = Jumlah skor item

 Y = Jumlah skor total n = Jumlah responden

Harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t

untuk menentukan taraf signifikannya menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Kriteria pengujian: Instrumen penelitian dikatakan valid bila t hitung > t total

dengan derajat kebebasan dk = n – 2. Pada taraf kepercayaan 95%.

Hasil perhitungan uji validitas instrumen hasil belajar kriya tekstil (variabel

X), sebagai contoh pada item nomor 1 terlihat bahwa nilai r terdapat sebesar 0,058

dan setelah dilakukan uji–t diperoleh nilai t hitung= 2.174 > t tabel 95%=1,77 dengan

taraf kepercayaan 95% sehingga dapat dikatakan bahwa item no.1 pada variabel X

dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan yang berjumlah

30 dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk= 13

Hasil perhitungan uji validitas instrumen kesiapan perintisan usaha

cinderamata (variabel Y), sebagai contoh pada item nomor 1 terlihat bahwa nilai r

terdapat sebesar 0.458 dan setelah dilakukan uji –t diperoleh nilai t hitung = 1,785 >

t table (95%)=1,77 dengan taraf kepercayaan 95% sehingga dapat dikatakan bahwa

(Nana Sudjana dan Ibrahim, 2012: 148)

(20)

item no.1 pada variabel Y dinyatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item

pertanyaan yang berjumlah 30 dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95%

dan dk=13.

b. Uji Realibilitas Instrumen

Uji realibilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrument

cukup dapat dipercaya atau tidak. Uji realibilitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus Internal Consistency sebagi berikut:

a) Rumus Sperman Brown (Split Half)

Keterangan:

ri = Reliabilitas internal seluruh instrument

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

b) Rumus KR. 20 (Kuder Richardson)

Keterangan:

ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen

k = Jumlah item dalam instrument

Pi = Proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

qi ` = 1 – P2

s = Varians total

c) Rumus KR. 21

Keterangan:

ri = Reliabilitas internal seluruh instrument

k = Jumlah item dalam instrument M = Means skor data

s2 = Varians total

(Sugiyono, 2010:185)

(Sugiyono, 2010:186)

(21)

59

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

d) Analisis Varians Hoyt (Anova Hoyt)

Keterangan:

ri = Reliabilitas instrument

MKs = Mean kuadrat antara subyek

MKe = Mean kuadrat kesalahan

Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas menggunakan

bahan interpretasi nilai r dari JP. Guilford (Riduwan, 2004:98) sebagai berikut:

Tabel 3.1 Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi 0,800-1,000 Sangat tinggi

menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya dengan rumus

sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Kriteria pengujian instrument penelitian untuk mengetahui siginifikansinya

yaitu jika pada tingkat kepercayaan 95%, berarti instrumen

penelitian tersebut reliabel.

Hasil perhitungan reliabelitas variabel X diperoleh nilai r11 = 0,51 yang

berada pada kriteria cukup dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai t hitung =

2,635 > t table(95%) =1,77 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk=13, maka

(22)

variabel X dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul

data.

Hasil perhitingan reliabelitas variabel Y diperoleh nilai r11 = 0,876 yang

berada pada kriteria sangat tinggi dan setelah dilakukan pengujian dengan uji-t

diperoleh nilai t hitung= 8,96 > t tabel (95%) = 1,77 pada taraf kepercayaan 95%

dengan dk =13, variabel Y dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai

alat pengumpul data

6. Pengolahan Data Identitas Responden

Pengolahan data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat

besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan pada responden, karena

jumlah jawaban responden tiap item berbeda. Rumus yang digunakan untuk

mencari persentase mengutip pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim (2012:129)

sebagai berikut:

Keterangan:

P = Persentase (jawaban responden yang dicari) f = Frekuensi jawaban yang dicari

n = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap

Kemudian data dirafsirkan setelah dipersentasikan dengan menggunakan

kriteria sebagai berikut:

100% : Seluruhnya 76% - 99% : Sebagian besar

51% - 75% : Lebih dari setengahnya

50% : Setengahnya

26% - 49% : Kurang dari setengahnya 25% - 1% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorang pun

Keterangan : Skor data yang ditafsirkan adalah skor data yang

(23)

61

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

7. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi skor dilakukan sebagai syarat analisis korelasi yaitu

untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau penentuan mempunyai

penyebaran yang normal dengan menggunakan uji Chi-kuadrat. Langkah-langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

b) Menentukan banyaknya kelas (Bk) interval dengan menggunakan aturan

sturgess

Keterangan:

BK = Banyaknya kelas n = Jumlah responden

c) Menggunakan panjang interval (P)

Keterangan:

P = Panjang kelas

R = Rentang skor tertinggi – skor terendah BK = Banyakny kelas

d) Membuat table distribusi frekuensi variable X dan variable Y

e) Menghitung Mean (M) skor

Keterangan:

= Nilai rata-rata

fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x Xi = Tanda kelas interval

f) Membuat table distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dan uji

chi-kuadrat, yaitu:

(Nana Sudjana dan Ibrahim, 2012:130) (Sudjana, 2005:47)

(Sudjana, 2005:47)

(24)

1) Menentukan batas kelas interval

2) Menentukan angka baku Z-score dengan rumus :

Z= (Riduwan,2004:121)

3) Menghitung luas interval (L) dengan rumus:

L = - (Riduwan,2004:121)

4) Menghitung frekuensi Ekspansi (fe) dengan cara mengalikan luas kelas

interval dengan jumlah responden (n).

Fe = L x n (Riduwan,2004:121)

5) Menghitung besarnya distribusi Chi-kuadrat dengan rumus :

(Riduwan,2004:121)

Keterangan :

= Nilai Chi-Kuadrat

fo = frekuensi yang diperoleh berdasarkan data fe = Frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika

hitung < tabel

dengan derajat kebebasan (dk = d-3) dengan taraf nyata = 0,05

begitu juga sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika hitung < tabel

jika pada uji pada uji normalitas diketahui variabel X dan Y berdistribusi normal,

maka uji statistik yang digunakan adalah uji statistik parametrik. Sebaliknya jika

salah satu atau kedua variabel X dan Y berdistribusi tidak normal maka analisis

non parametrik.

8. Uji Linieritas Regresi

Uji linieritas regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data tersebar

disekitar garis linier atau tidak. Pengujian linieritas regresi menggunakan rumus

fisher (F), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(25)

63

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

b) Uji linier dan keberartian regresi, dengan rumus:

1) Menghitung jumlah kuadrat regresi

2) Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a

3) Menghitung jumlah kuadrat residu

4) Menghitung kuadrat kekeliruan

5) Menghitung jumlah kuadrat ketidakcocokan

6) Menghitung derajat kebebasan kekeliruan

7) Menghitung derajat kebebasan ketidakcocokan

(Margono, 2009:222)

(Margono, 2004:222)

(Margono,2004:222)

(Sudjana, 2005:332) (Margono, 2009:224)

(26)

8) Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan

9) Menghitung rata-rata kuadrat ketidakcocokan

10) Menghitung nilai ketidakcocokan

11) Menentukan derajat kebebasan regresi b terhadap a

12) Menentukan derajat kebebasan residu

13) Menentukan RJKL (b/a) = JK b/a

14) Menentukan jumlah rata-rata kuadrat residu

15) Mencari korelasi dengan menghitung Ftabel dan Fhitung

16) Perolehan hasil penelitian regresi linieritas diuji dengan menggunakan uji

fisher, dengan maksud untuk mengetahui kelas keberartian perolehan

persamaan linieritas regresi.

Kriteria pengujian: Jika F hitung < Ftabel, maka linieritas data signifikan

(27)

65

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

9. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

cara mencari koefisien korelasi antara kedua variabel, dengan menggunakan

rumus korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

 X = Jumlah skor item

 Y = Jumlah skor total n = Jumlah responden

Jika data tidak berdistribusi normal, maka pengolahan data dilakukan

dengan menggunakan rumus Rank Spearman sebagai berikut:

Keterangan:

Rho = Koefisien korelasi

D2 = Jumlah beda rangking antara variabel X dan variabel Y n = Jumlah responden

Harga r yang diperoleh dari perhitungan, kemudian diuji menggunakan uji

t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai t hitung

r = Koefisien korelasi hasil r hitung

n = Jumlah responden

Kriteria pengujian hipotesis : Tolak Hipotesis Nol (Ho) apabila >

pada taraf kepercayaan 95%.

Besar koefisien korelasi menurut Suharsimi Arikunto (2002:245) diinterpretasikan

sebagai berikut :

(Nana Sudjana dan Ibrahim, 2012: 148)

(Nana Sudjana dan Ibrahim, 2012: 149)

(28)

Tabel 3.2

Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi r

10.Perhitungan Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya

hubungan variabel X dengan variabel Y. Rumus koefisien menurut Suprian A. S

(2007:40), sebagai berikut:

Keterangan:

KD = Koefisien determinasi yang dicari r2 = Kuadrat koefisien korelasi

Kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi, yaitu:

80,00  KD  100,00% : Sangat besar

Tahap persiapan dilakukan untuk merencanakan dan mengumpulkan

bahan bekal penelitian. Sebelum mengadakan penelitian penulis mengadakan

kegiatan sebagai berikut:

a. Melakukan pengamatan lapangan dan mempelajari literatur – literature yang menjadi acuan pembuatan outline penelitian.

b. Pemilihan masalah dan merumuskan masalah c. Pembuatan outline penelitian

d. Pengajuan bimbingan

e. Penyusunan desain penelitian

Korelasi (r) Intrepretasi

Antara 0,800 – 1,00

(29)

67

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

f. Seminar tahap I g. Uji coba instrument

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap selanjutnya setelah dilakukan seminar I dan hasil perbaikan desain

skripsi disetujui, dilanjutkan tahap pelaksanaan sebagai beriku:

a. Penyebaran instrument penelitian

b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian c. Pemeriksaan data dan pengolahan data penelitian d. Penyusunan draf skripsi

e. Seminar tahap II

f. Tahap perbaikan draf skripsi hasil seminar II.

3. Tahap Akhir

Draf skripsi yang telah disetujui dijadikan bahan untuk ujian sidang

(30)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian hasi

pengolahan data pembahasan hasil penelitian berdasarkan judul “Kontribusi Hasil

Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker di

Butik”. (Penelitian terbatas pada peserta didik program kejuruan tata busana

SMKN 2 Baleendah kelas XII) kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya

Hasil penelitian tentang hasil belajar membuat pola kebaya yang diperoleh

peserta didik ditinjau dari kompetensi Pengertian kebaya, menunjukan bahwa

setengahnya responden berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian tersebut

menunjukan bahwa setengahnya peserta didik memiliki kemampuan memahami

pengertian kebaya dan modifikasi bagian bawah kebaya.

Hasil penelitian tentang hasil belajar membuat pola kebaya yang diperoleh

peserta didik ditinjau dari kompetensi faham gambar, menunjukan bahwa

setengahnya responden berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian tersebut

menunjukan bahwa setengahnya peserta didik memiliki kemampuan dan

keterampilan dalam memahami pengertian faham gambar, perkembangan kerah,

cirri khas kebaya dan bentuk bagian bawah kebaya.

Hasil belajar membuat pola kebaya ditinjau dari kompetensi analisis model

busana, menunjukanan setengah pada responden berada para kriteria tinggi. Hasil

penelitian tersebut menunjukan bahwa setengah jumlah peserta didik memiliki

kemampuan dan keterampilan dalam memahami pengertian menganalisis model

dan menentukan garis – garis busana pada tubuh sesuia model busana.

Hasil belajar membuat pola kebaya ditinjau dari kompetensi mengukur

badan menunjukan sebagain besar responden berada pada kriterian tinggi. Hasil

(31)

82

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

kemampuan dan keterampilan dalam memasang body line dan mengukur lingkar

panglal lengan dengan tepat dan benar.

Hasil penelitian membuat pola kebaya ditinjau dari kompetensi memahami

tanda – tanda pola menunjukan, bahwa seluruh responden berada pada kriteria

tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa seluruh peserta didik memiliki

kemampuan dan keterampilan dalam menentukan simbol- simbol arah serat

memanjang dan, tanda symbol potongan dan kerutan yang berfungsi sebagai

informasi kepada juru potong dan bagian penjahitan.

Hasil belajar membuat pola kebaya ditinjau dari kompetensi pecah pola

kebaya menunjukan bahwa setengah jumlah responden berada pada kriteria tinggi.

Hasil penelitian tersebut meunjukan bahwa setengah jumlah peserta didik

memiliki kemampuan dan keterampilan dalam merubah pola dasar menjadi pola

sesuai dengan model busana seperti pola lengan, pola garis leher, pola bagian

bawah, dan kerah. Kemampuan peserta didik setelah mendapatkan materi

membuat pola kebaya merupakan kemampuan nyata, karena kemampuan tersebut

dapat ditunjukan langsung oleh pesrta didik dalam kegiatan praktikum secara aktif

yang diikuti peserta didik dalam kegian pembelajaran membuat pola kebaya.

2. Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butik

Hasil penelitian mengenai kesiapan peserta didik menjadi pattern maker di

butik sebagian besar berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa peserta didik telah memiliki kesiapan untuk menjadi pattern maker di

butik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam membuat pola

kebaya khususnya kebaya jawa, kebaya sunda, kebaya encim dan kebaya betawi

3. Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya

Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisiensi korelatif yang positif

dan signifikan pada taraf kepercayaan 95% sehingga terdapat kontribusi positif

yang signifikan dari hasil belajar membuat pola kebaya.(X) terhadap kesiapan

(32)

4. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap

Kesiapan Menjadi Pattern Maker di Butik

Hasil belajar membuat pola kebaya memberikan kontribusi yang positif dan

signifikan sebesar (62.45%) terhadap kesiapan menjadi pattern maker di butik.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar Membuat Pola Kebaya

memberikan sumbangan/kontribusi yang besar terhadap kesiapan menjadi maker

di butik.

B.Saran

Saran peneliti disusun berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian. Penulis

mengajukan saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan

masukan bagi pihak yang berkepentingan dalam perkuliahan Membuat Pola

Kebaya. Saran ini penulis tujukan kepada :

1. Peserta Didik Kejuruan Tata Busana SMKN 2 Baleendah Bandung

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar Membuat Pola Kebaya

pada kompetensi pengertian kebaya, faham gambar, analisis kebaya, cara

mengukur, tanda – tanda pola dan pecah pola berada pada kriteria sangat tinggi,

walaupun masih ada peserta didik dengan hasil belajarnya dalam kriteria rendah,

oleh sebab itu hendaknya peserta didik harus lebih banyak belajar lebih giat,

memanfaatkan potensi yang dimiliki dan bersungguh – sungguh dalam

pembelajaran sehingga hasil belajar dapat dijadikan modal untuk menjadi pattern

maker di butik.

2. Pengajar Bidang Studi Membuat Pola kebaya

Hasil penelitian bahwa hasil belajar membuat pola kebaya terhadap kesiapan

menjadi pattern maker di butik berada pada kriteria tinggi, tetapi terdapat hasil

belajar dalam kriteria rendah hendaknya keadaan ini menjadi perhatian guru dan

masukan dalam pembelajaran, sehingga semua siswa memperoleh hasil belajar

(33)

Anke Resty Septiany, 2014

Kontribusi Hasil Belajar Membuat Pola Kebaya Terhadap Kesiapan Menjadi Pattern Maker Di Butik

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Astuti.,W,N,D. (2012). Pesona kebaya Modern. Jakarta: Of Niaga Swadaya

Departemen Pendidikan Nasional (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka utama

Dwiyanti, V. (2000), Gambar Kebaya Pendek Panjang :Yogyakarta.KANSIUS (anggota IKAPI)

Jurusalem,A.M. (2012). Membuka Usaha Butik. Sleman: PT. Intan Sejati Klaten

Maeliah,M dan Tresna, P.(2010). Inovasi Busana Etnik. Bandung: Gapura Press.

Muliawan, P. (2000). Analisis Pecah Pola Busana Wanita. BPK Gunung Mulia

Pratiwi,D. (2010). Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kansius

Poespo, S. (2000). Puspa Ragam Kebaya: Yogyakarta. KANSIUS

, (2002). Kebaya Modern: Yogyakarta. KANSIUS

Poespo, G. (2005). Panduan Teknik Menjahit. Kansius :Yogyakarta

. (2001). Model dan Pola Pakaian santai. Kansius :Yogyakarta

Pujiwanti, F,S,S. (2009). Kebaya pengantin Modifikasi. Surabaya: Tiara Aksa

Riduawan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Riyanto, A (2003). Desain Busana. Bandung: Yapendo.

(2003). Teori Busana. Bandung: Yapendo.

(34)

Setiawati, A (2010). Modul Perkuliahan Analisis Model Busana. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Setiawan F, (2009), 50 Galeri Kebaya Eksotik dan Cantik: Semarang. Penerbit Plus

Slameto. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Soekarno. (2002). Buku Penuntut Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Surya, M. (2009). Minat dalam Penelitian Karier. Bandung : UPI. Tidak Diterbitka.

Syaodih, N. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Tidak Diterbitka.

Triyanto. 2011. Eksistensi Kebaya Dari Masa Ke Masa. Yogyakarta: KTSP

Wancik. H.M. 1992. Bina Busana. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Skripsi :

Ambarwati,D (2013). Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker di Butik.. Skripsi Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Tata Busana PKK FPTK UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

Variabel bebas sebagai X dalam penelitian ini adalah hasil belajar manajemen usaha busana sedangkan variabel terikat sebagai variabel Y yaitu kesiapan perintisan

Pengertian hasil belajar Membuat Hiasan Pada Busana pada penelitian ini mengacu pada pengertian di atas yaitu perubahan tingkah laku mencakup kemampuan kognitif, afektif,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pelatihan bordir berdasarkan kompetensi konsep dasar bordir, pengetahuan alat dan bahan bordir, pengetahuan bentuk motif bordir,

Luasnya masalah dalam penelitian ini dibatasai pada manfaat hasil belajar busana pengantin ditinjau dari kompetensi pengertian kebaya pengantin Sunda, karakteristik kebaya

Pengolahan data berorientasi pada permasalahan penelitian yaitu untuk mengetahui kontribusi hasil belajar membuat busana pria terhadap kesiapan kerja di usaha tailoring

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hasil belajar membuat pola siswa kelas X SMK Negeri 1 Laguboti (2) hasil belajar membuat pola siswa menggunakan LKS berbantuan

Penerapan Hasil Belajar Membuat Pola Kemeja Di Atas Kain Ditinjau Dari Membuat Pola Di Atas Kain Sesuai Dengan Tanda Pola Dan Teknik Yang Digunakan Pada

Temuan penelitian menunjukan bahwa penerapan hasil belajar longtorso ditinjau dari karakteristik, faham gambar, analisis model, cara mengukur, dan pecah pola pada