• Tidak ada hasil yang ditemukan

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI ALOKASI BAHAN BAKU DENGAN

PENDEKATAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DI PT. SRI INTAN KARPLAS INDUSTRY

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

STIFEN TANKAS 1 2 0 4 0 3 0 7 7

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

2 0 1 7

(2)

OPTIMASI ALOKASI BAHAN BAKU DENGAN

PENDEKATAN FUZZY GOAL PROGRAMMING DI PT. SRI INTAN KARPLAS INDUSTRY

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

STIFEN TANKAS 1 2 0 4 0 3 0 7 7

Disetujui oleh

Dosen Pembimbing I , Dosen Pembimbing II,

(Ir. Ukurta Tarigan, MT) (Ikhsan Siregar, ST, M Eng)

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini.

Tugas sarjana ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di Departemen Teknik Industri, khususnya program studi Reguler Strata Satu, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Judul untuk tugas sarjana ini adalah “Optimasi Alokasi Bahan Baku dengan Pendekatan Fuzzy Goal Programming di PT. Sri Intan Karplas Industry”.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas sarjana ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan tugas sarjana ini. Semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi penulis, perpustakaan Universitas Sumatera Utara, dan pembaca lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS MEDAN, DESEMBER 2016

(4)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Departemen Teknik Industri USU serta telah menyertai penulis selama proses perkuliahan dan penulisan Tugas Sarjana ini.

Dalam proses penulisan Tugas Sarjana ini sampai dengan selesainya Tugas Sarjana ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan dan Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan memberikan ilmu, bimbingan, pengarahan serta motivasi untuk penulis dalam penyelesaian laporan Tugas Sarjana ini.

2. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan dan Dosen Pembimbing II Tugas Sarjana yang juga telah meluangkan waktu dan memberikan ilmu, bimbingan, pengarahan serta motivasi untuk penulis dalam penyelesaian laporan Tugas Sarjana ini.

3. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT selaku Koordinator Tugas Sarjana yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan yang mendukung penyelesaian laporan Tugas Sarjana ini.

(5)

4. Kedua Orang tua penulis dan keluarga besar penulis yang tiada hentinya mendukung penulis baik secara moril maupun materil sehingga laporan ini dapat diselesaikan.

5. Pimpinan serta seluruh staf dan karyawan PT. Sri Intan Karplas Industry yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian.

6. Seluruh staf dan karyawan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah menyalurkan bantuan dan tenaga dalam memperlancar Tugas Sarjana ini.

7. Rekan seperjuangan penyelesaian Tugas Sarjana di PT. Sri Intan Karplas Industry, Jeffrey Gunawan dan Sharen Septiani, yang telah memberikan bantuan yang cukup besar dalam pengumpulan data perusahaan dan proses pengerjaan laporan tugas akhir ini.

8. Seluruh rekan-rekan angkatan 2012 (DUA BELATI) Teknik Industri FT. USU yang juga terus memotivasi penulis dalam penyelesaian laporan ini.

Kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

(6)

ABSTRAK

PT. Sri Intan Karplas Industry merupakan perusahaan yang bergerak dalam proses manufaktur yaitu pengolahan biji plastik PP (Polyprophylene) dan biji plastik PE (Polyetheline) sebagai bahan baku utama untuk menjadi produk karung plastik. PT. Sri Intan Karplas Industry melakukan pemesanan bahan baku terhadap 3 supplier dengan sistem konvensional dimana keputusan didasarkan pada harga yang ditawarkan dan kualitas bahan baku secara subjektif. Akibatnya, terkadang terjadi over budget, terdapat banyak order cacat dan seringnya terjadi keterlambatan pengiriman. Metode Fuzzy Goal Programming adalah salah satu metode untuk menghasilkan solusi optimal dalam menentukan alokasi pemesanan baku berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian bahan baku yaitu harga, kualitas dan ketepatan waktu pengiriman dari setiap supplier dengan tujuan meminimalkan total biaya pembelian bahan baku. Hasil penelitian diperoleh jumlah alokasi pemesanan bahan baku pada masing-masing supplier yaitu alokasi pesanan bahan baku polyprophylene. (1)PT. PE sejumlah 222,805 ton, (2) PT. AT sejumlah 183,689 ton, (3) PT. SC sejumlah 52,652 ton, dengan pengurangan biaya pembelian bahan baku polyprophylene sebesar Rp. 22.653.268,-. Alokasi pesanan bahan baku polyetheline . (1) PT. UP sejumlah 126,107 ton, (2) PT. PO sejumlah 42,340 ton, (3) PT. SC sejumlah 28,279 ton, dengan pengurangan biaya pembelian bahan baku polyetheline sebesar Rp. 10.173.669,-.

Kata Kunci : Alokasi Pemesanan, Fuzzy Goal Programming

(7)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR SAMPUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Perumusan Masalah ... I-9 1.3. Tujuan Penelitian ... I-10 1.4. Manfaat Penelitian ... I-10 1.5. Batasan Masalah dan Asumsi ... I-11 1.6. Sistematika Laporan ... I-11

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1 2.1. Sejarah Perusahaan... II-1 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... II-2 2.3. Lokasi Perusahaan ... II-2 2.4. Daerah Pemasaran ... II-2

(8)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

2.5. Dampak Lingkungan dan Sosial Ekonomi ... II-3 2.6. Organisasi dan Manajemen ... II-3 2.6.1. Struktur Organisasi... II-3 2.6.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-5 2.6.3. Pembagian Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... II-15 2.6.3.1. Jumlah Tenaga Kerja... II-15 2.6.3.1. Jam Kerja ... II-16 2.7. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya ... II-17 2.7.1. Sistem Pengupahan ... II-17 2.7.2. Fasilitas-Fasilitas dari Perusahaan ... II-17 2.8. Proses Produksi ... II-18 2.8.1. Standar Mutu Bahan/Produk ... II-18 2.8.2. Bahan yang Digunakan ... II-19 2.8.2.1. Bahan Baku ... II-19 2.8.2.2. Bahan Penolong ... II-19 2.8.2.3. Bahan Tambahan ... II-20 2.8.3. Uraian Proses Produksi ... II-20

III LANDASAN TEORI ... III-1 3.1. Perencanaan dan Pengendaliaan Produksi ... III-1 3.1.1. Tujuan Perencanaan Produksi ... III-1

(9)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

3.2. Fungsi Perencanaan dan Pengendalian Produksi ... III-2 3.3. Bahan Baku ... III-4 3.3.1. Pengendalian Persediaan Bahan Baku ... III-5 3.3.2. Tujuan Pengendalian Persediaan Bahan Baku .. III-7 3.4. Goal Programming ... III-8 3.4.1. Bentuk Umum Model Goal Programming ... III-13 3.4.2. Penyelesaian Model Goal Programming

Menggunakan Software LINDO ... III-14 3.5. Fungsi Keanggotaan Fuzzy ... III-17 3.6. Fuzzy Goal Programming ... III-18

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... IV-1 4.2. Jenis Penelitian ... IV-1 4.3. Objek Penelitian ... IV-1 4.4. Variabel Penelitian ... IV-1 4.5. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3 4.6. Rancangan Penelitian ... IV-3 4.7. Pengumpulan Data ... IV-5 4.8. Pengolahan Data ... IV-6 4.9. Analisis Pemecahan Masalah ... IV-8

(10)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

4.10. Kesimpulan dan Saran ... IV-8

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA... V-1 5.1. Pengumpulan Data Goal Programming ... V-1 5.1.1. Data Kebutuhan Bahan Baku ... V-1 5.1.2. Data Minimum dan Maksimum Order ... V-2 5.1.3. Data Tingkat Penolakan Bahan Baku

(Incoming Material) ... V-2 5.1.4. Data Harga Pembelian Bahan Baku dan Total

Biaya Pembeliaan ... V-5 5.1.5. Data Tingkat Ketepatan Waktu Pengiriman ... V-6 5.2. Pengolahan Data ... V-6 5.2.1. Formulasi Goal Programming ... V-6 5.2.2. Formulasi Fuzzy Goal Programming ... V-32

5.2.2.1. Formulasi Fuzzy Goal Programming

pada Bahan Baku Polyprophylene .... V-32 5.2.2.2. Formulasi Fuzzy Goal Programming

pada Bahan Baku Polyetheline ... V-44 5.2.3. Penyelesaian Fuzzy Goal Programming

dengan LINDO ... V-57

(11)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

5.3. Analisis Sensitivitas ... V-61 5.3.1. Analisis Sensitivitas dengan Perubahan Harga

Bahan Baku ... V-62 5.3.1.1.Analisis Sensitivitas dengan Perubahan

Harga Bahan Baku Polyprophylene ... V-62 5.3.1.2.Analisis Sensitivitas dengan Perubahan

Harga Bahan Baku Polyetheline ... V-63 5.3.2. Analisis Sensitivitas dengan Perubahan

Tingkat Penolakan Bahan Bahan Baku ... V-65 5.3.2.1.Analisis Sensitivitas dengan

Perubahan Tingkat Penolakan Bahan

Baku Polyprophylene ... V-65 5.3.2.2.Analisis Sensitivitas dengan

Perubahan Tingkat Penolakan Bahan

Baku Polyetheline ... V-67

VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ... VI-1 6.1. Analisis Hasil Alokasi Pesanan dengan Fuzzy Goal

Programming ... VI-1

(12)

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB HALAMAN

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1 7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-1

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1. Data Kebutuhan Bahan Baku per Lembar Karung Goni . I-2 1.2. Data Kebutuhan Bahan Baku Januari – Desember 2015 . I-2 1.3. Alokasi Pemesanan Bahan Baku Polyprophylene Tahun

2015 ... I-3 1.4. Alokasi Pemesanan Bahan Baku Polyetheline Tahun

2015 ... I-4 1.5. Harga Bahan Baku Tiap Supplier ... I-5 1.6. Penolakan Bahan Baku Polyprophylene... I-6 1.7. Penolakan Bahan Baku Polyetheline ... I-6 1.8. Total Biaya Pembelian Bahan Baku Januari – Desember

2015 ... I-7 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Sri Intan Karplas Industry ... II-15 2.2. Jam Kerja Karyawan Produksi dengan Sistem Kerja Per

Shift ... II-17 5.1. Data Kebutuhan Bahan Baku Tahun 2015 ... V-1 5.2. Data Minimum dan Maksimum Order Bahan Baku

Tiap Bulan ... V-2 5.3. Data Penolakan Bahan Baku (Incoming Material)

Polyprophylene ... V-3

(14)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.4. Data Penolakan Bahan Baku (Incoming Material)

Polyetheline ... V-4 5.5. Data Harga Bahan Baku Tiap Supplier ... V-5 5.6. Data Total Biaya Pembelian Tahun 2015 ... V-5 5.7. Tingkat Ketepatan Waktu Pengiriman Bahan Baku ... V-6 5.8. Jumlah Minimum Bahan Baku Polyprophylene

berdasarkan Ketepatan Waktu pengiriman (Wt) Tahun

2015 ... V-11 5.9. Tingkat Penolakan Maksimal (Qt) Polyprophylene

Tahun 2015 ... V-13 5.10. Alokasi Pemesanan Bahan Polyprophylene Tahun 2015 V-16 5.11. Jumlah Minimum Bahan Baku Polyetheline

berdasarkan Ketepatan Waktu pengiriman (Wn) Tahun

2015 ... V-24 5.12. Tingkat Penolakan Maksimal (Qn) Polyetheline Tahun

2015 ... V-26 5.13. Alokasi Pemesanan Bahan Polyetheline Tahun 2015 ... V-28 5.14. Nilai Perhitungan Goal Programming Total Pembelian

Polyprophylene ... V-34

(15)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.15. Nilai Perhitungan Goal Programming Jumlah

Pengiriman Bahan Baku Polyprophylene ... V-36 5.16. Nilai Perhitungan Goal Programming Tingkat

Penolakan Bahan Baku Polyprophylene... V-38 5.17. Alokasi Pemesanan Bahan Polyprophylene Tahun 2015 V-40 5.18. Nilai Perhitungan Goal Programming Total Pembelian

Polyetheline ... V-47 5.19. Nilai Perhitungan Goal Programming Jumlah

Pengiriman Bahan Baku Polyetheline ... V-49 5.20. Nilai Perhitungan Goal Programming Tingkat

Penolakan Bahan Baku Polyetheline ... V-51 5.21. Alokasi Pemesanan Bahan Polyetheline Tahun 2015 ... V-53 5.22. Rekapitulasi Alokasi Order Pesanan Bahan Baku

Polyprophylene dan Polyetheline ... V-60 5.23. Perhitungan Keuntungan Alokasi Bahan Baku dengan

Pendekatan Fuzzy Goal Programming ... V-61 5.24. Harga Bahan Baku Analisis Sensitivitas ... V-62 5.25. Hasil Analisis Sensitivitas dengan Perubahan Harga

Bahan Baku Polyprophylene ... V-63

(16)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.26. Hasil Analisis Sensitivitas dengan Perubahan Harga

Bahan Baku Polyetheline... V-64 5.27. Tingkat Penolakan Bahan Baku Analisis Sensitivitas ... V-65 5.28. Hasil Analisis Sensitivitas dengan Perubahan Tingkat

Penolakan Baku Polyprophylene ... V-66 5.29. Hasil Analisis Sensitivitas dengan Perubahan Tingkat

Penolakan Baku Polyetheline ... V-68 6.1. Alokasi Order Pesanan Bahan Baku Polyprophylene ... VI-2 6.2. Alokasi Order Pesanan Bahan Baku Polyetheline ... VI-2 6.3. Perhitungan Total Biaya Pembelian dengan Pendekatan

Fuzzy Goal Programming ... VI-3

(17)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1. Persentase Ketepatan Jadwal Pengiriman ... I-7 2.1. Struktur Organisasi PT. Sri Intan Karplas Industry .... II-4 2.2. Block Diagram Proses Produksi ... II-24 3.1. Representasi Linear Naik ... III-17 3.2. Representasi Linear Turun ... III-18 3.3. Fungsi Keanggotaan Linear Naik ... III-19 3.4. Fungsi Keanggotaan Linear Turun ... III-19 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... IV-3 4.2. Langkah-langkah Proses Penelitian ... IV-5 4.3. Flow Chart Pengolahan Data ... IV-7 5.1. Fungsi Keanggotaan Fuzzy Biaya Pembelian

Polyprophylene ... V-35 5.2. Fungsi Keanggotaan Fuzzy Jumlah Pengiriman

Bahan Baku Polyprophylene ... V-37 5.3. Fungsi Keanggotaan Fuzzy Tingkat Penolakan

Bahan Baku Polyprophylene ... V-39 5.4. Fungsi Keanggotaan Fuzzy Biaya Pembelian

Polyetheline ... V-47 5.5. Fungsi Keanggotaan Fuzzy Jumlah Pengiriman

Bahan Baku Polyetheline ... V-49

(18)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.6. Fungsi Keanggotaan Fuzzy Tingkat Penolakan

Bahan Baku Polyetheline ... V-51 5.7. Input Data dalam Software LINDO ... V-56 5.8. Solver Status dalam Software LINDO ... V-56 5.9. Output pada Software LINDO ... V-57

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kompetisi dalam dunia industri semakin ketat pada era globalisasi. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan pasar global yang bebas dan munculnya teknologi informasi. Perusahaan berupaya untuk meningkatkan performansinya agar dapat bertahan dalam era kompetisi tersebut. Faktor- faktor yang mempengaruhi performansi kegiatan produksi meliputi bahan baku, mesin dan peralatan, sumber daya manusia, modal uang, dan sistem manajemen. Pengelolaan dilakukan terhadap faktor – faktor kegiatan produksi sehingga dihasilkannya output baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau serta disampaikan tepat pada waktunya.

1Bahan baku merupakan unsur terpenting dalam proses produksi.

Ketiadaan bahan baku akan mengakibatkan terhentinya proses produksi.

Kekurangan bahan baku tentu akan menghambat proses produksi, dan jika mengalami kelebihan maka akan menyebabkan modal produksi tertahan dan merugikan perusahaan. Upaya yang dilakukan untuk menghindari hal tersebut

1 Agus Ahyari. 2002. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. (h. 53)

(20)

adalah optimasi terhadap alokasi bahan baku. 2Banyak perusahaan manufaktur memutuskan untuk menggunakan kompetensi perusahaan lain dan bisnis kepada supplier untuk mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas produk.

2 Soheil Hassanzadeh. 2016. Suppliers Selection In Manufacturing Industries And Associated Multi-Objective Desicion Making Methods: Past, Present And The Future. European Scientific Journal.

(21)

PT. Sri Intan Karplas Industry merupakan perusahaan yang bergerak dalam proses manufaktur yaitu pengolahan biji plastik PP (Polyprophylene) dan biji plastik PE (Polyetheline) sebagai bahan baku utama untuk menjadi produk karung plastik. Proses awal pembuatan produk karung goni membutuhkan campuran 70% biji plastik PP (Polyprophylene) dan 30% biji plastik PE (Polyetheline) dalam menghasilkan serat goni. Data kebutuhan bahan baku per lembar dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Data Kebutuhan Bahan Baku per Lembar Karung Goni Bahan Baku Polyprophylene (gr) Polyetheline (gr) Karung Goni 30 Kg

Karung Goni 50 Kg

Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry

Data Kebutuhan bahan baku PT. Sri Intan Karplas Industry dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data Kebutuhan Bahan Baku Januari – Desember 2015 Periode Polyprophylene (Kg) Polyetheline (Kg)

Januari Februari

Maret April Mei Juni Juli Agustus September

Tabel 1.2. Data Kebutuhan Bahan Baku Januari – Desember 2015 (Lanjutan)

Periode Polyprophylene (Kg) Polyetheline (Kg)

(22)

Oktober November

Desember Total

Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry

PT. Sri Intan Karplas Industry melakukan pemesanan bahan baku polyprophylene dan polyetheline masing-masing terhadap 3 supplier. Pemesanan bahan baku polyprophylene terhadap 3 supplier yaitu PT. SC, PT. PE, dan PT.

AT. Alokasi pemesanan bahan baku polyprophylene pada ketiga supplier dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Alokasi Pemesanan Bahan Baku Polyprophylene Tahun 2015

Bulan Supplier

PT. SC (Kg) PT. PE (Kg) PT. AT (Kg) Januari

Februari Maret

April Mei Juni Juli Agustus September

Oktober November

Desember Total

Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry

Pemesanan bahan baku polyetheline terhadap 3 supplier yaitu PT. BP, PT.

UP, dan PT. PO. Alokasi pemesanan bahan baku polyetheline pada ketiga supplier dapat dilihat pada Tabel 1.4.

(23)

Tabel 1.4. Alokasi Pemesanan Bahan Baku Polyetheline Tahun 2015

Bulan Supplier

PT. BP (Kg) PT. UP (Kg) PT. PO (Kg) Januari

Februari Maret

April Mei Juni Juli Agustus September

Oktober November

Desember Total

Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry

Harga yang ditetapkan dari masing – masing supplier dapat dilihat pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5. Harga Bahan Baku Tiap Supplier

No Bahan Baku Supplier Harga Bahan Baku (Rp)

1. Polyprophylene (Kg)

PT. SC PT.PE PT. AT 2. Polyetheline

(Kg)

PT. BP PT.UP PT. PO

Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry

Variasi harga yang ditetapkan dari masing – masing supplier dan alokasi jumlah pemesanan terhadap supplier mempengaruhi total biaya pembelian bahan baku. PT. Sri Intan Karplas Industry melakukan total pembelian baku terbesar

(24)

terhadap supplier dengan penawaran harga terendah. Pemesanan bahan baku yang dilakukan PT. Sri Intan Karplas Industry belum menunjukan adanya jumlah pemesanan yang tetap. Hal itu dapat dilihat dari Tabel 1.3. dan Tabel 1.4.

Kelancaran proses produksi dipengaruhi oleh jumlah bahan baku yang tersedia. Ketiadaan bahan baku akan menghambat proses produksi dan tidak mampu memenuhi permintaan konsumen terhadap produk. Untuk menjaga kelancaran dari proses produksi maka perlu diperhatikan pengadaan bahan baku dari pihak supplier. Permasalahan yang banyak ditimbulkan oleh pihak supplier adalah tingkat penolakan bahan baku dan ketepatan jadwal pengiriman bahan baku. Penolakan bahan baku menyebabkan kekurangan bahan baku sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Tingkat penolakan bahan baku polyprophylene tiap supplier pada PT. Sri Intan Karplas Industry dapat dilihat pada Tabel 1.6. dan Tabel 1.7.

Tabel 1.6. Penolakan Bahan Baku Polyprophylene

Bulan Supplier

PT. SC (Kg) PT. PE (Kg) PT. AT (Kg) Januari

Februari Maret

April Mei Juni Juli Agustus September

Oktober

Tabel 1.6. Penolakan Bahan Baku Polyprophylene (Lanjutan)

Bulan Supplier

PT. SC (Kg) PT. PE (Kg) PT. AT (Kg) November

Desember

(25)

Total

Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry

Tingkat penolakan bahan baku polyetheline tiap supplier pada PT. Sri Intan Karplas Industry dapat dilihat pada Tabel 1.7.

Tabel 1.7. Penolakan Bahan Baku Polyetheline

Bulan Supplier

PT. BP (Kg) PT. UP (Kg) PT. PO (Kg) Januari

Februari Maret

April Mei Juni Juli Agustus September

Oktober November

Desember Total

Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry

Persentase ketepatan jadwal pengiriman tiap supplier pada PT. Sri Intan Karplas Industry dapat dilihat pada Gambar 1.1.

(26)

Gambar 1.1. Persentase Ketepatan Jadwal Pengiriman

PT. Sri Intan Karplas Industry melakukan pemesanan bahan baku dengan sistem konvensional dimana keputusan didasarkan pada harga yang ditawarkan dan kualitas bahan baku secara subjektif. Akibatnya, terkadang terjadi over budget, terdapat banyak order cacat dan seringnya terjadi keterlambatan pengiriman. Kecacatan bahan baku dan keterlambatan pengiriman sering dikenai biaya pinalti oleh pihak perusahaan. Total biaya pembelian bahan baku pada tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 1.8.

Tabel 1.8. Total Biaya Pembelian Bahan Baku Januari – Desember 2015

Periode Total Biaya Pembelian

Polyprophylene Polyetheline Januari

Februari Maret

April

(27)

Tabel 1.8. Total Biaya Pembelian Bahan Baku Januari – Desember 2015 (Lanjutan)

Periode Total Biaya Pembelian

Polyprophylene Polyetheline Mei

Juni Juli Agustus September

Oktober November

Desember Total

Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry

3Penelitian yang dilakukan Wiwik Anggraeni (2015) menerapkan metode goal programming dalam melakukan optimasi perencanaan produksi perusahaan konveksi di Habibah Busana yang awalnya dengan tingkat keuntungan sebesar 20% dari total penjualan Hasil penelitian menunjukkan mampu meningkatkan keuntungan dengan meminimalkan biaya produksi seperti bahan baku kain.

4A.K.Bhargava melakukan penelitian dengan metode goal programming dalam hal pengalokasian distribusi produk makanan beku. Penelitian yang dilakukan bertujuan dapat memenuhi permintaan konsumen, memaksimakan tingkat keuntungan dan meminimalkan biaya produksi.

3 Wiwik Anggraeni. 2015. Production Planning Optimization Using Goal Programming Method in Habibah Busana. Journal of Advanced Management Science.

4 A.K.Bhargava. 2015. A Fuzzy Goal Programming Approach for Food Product Distribution of Small and Medium Enterprises. Annals of Pure and Applied Mathematics.

(28)

5Animesh Biswas melakukan penelitian menggunakan metode fuzzy goal programming dalam hal pengelolaan limbah padat di perkotaan dengan tujuan meminimalkan biaya sistem pengelolaan dan memaksimumkan total pendapatan yang dihasilkan dari fasilitas pengolahan limbah.

6Achraf Touil melakukan penelitian dengan menggunakan model fuzzy goal programming memaksimalkan keuntungan dengan mempertimbangkan umur simpan produk dan total biaya, termasuk produksi, penyimpanan, dan distribusi, serta memaksimalkan tingkat layanan yang berhubungan dengan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.

Fuzzy Goal Programming dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk meminimalkan biaya bahan baku dengan menentukan alokasi pemesanan bahan baku yang tepat dan mempertimbangkan jumlah kebutuhan bahan baku, harga bahan baku, kapasitas pesanan minimum dan maksimum yang ditetapkan oleh supplier dan tingkat ketepatan waktu pengiriman.

1.2. Perumusan Masalah

Masalah yang terjadi yaitu jumlah pemesanan bahan baku belum sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian bahan baku yaitu harga, kualitas dan ketepatan waktu pengiriman dari setiap supplier. Sehingga diperlukan sebuah metode penyelesaian dengan mengevaluasi ulang biaya pembelian bahan

5 Animesh Biswas. 2016. A Fuzzy Goal Programming Approach for Solid Waste Management under Multiple Uncertainties. Procedia Enviromental Sciences.

6Achraf Touil. 2016.Fuzzy Goal Programming Approach for Integrating Production and

Distribution Problem in Milk Supply Chain. International Conference on Management of Innovation and Technology.

(29)

baku sehingga perusahaan mampu mengoptimalkan alokasi pemesanan bahan baku dari supplier.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah merencanakan alokasi pemesanan aloaksi bahan baku dengan mengoptimalkan total biaya pembelian, tingkat penolakan bahan baku dan ketepatan waktu pengiriman.

Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah

1. Meminimalkan total biaya pembelian bahan baku.

2. Meminimalkan tingkat penolakan bahan baku.

3. Memaksimalkan ketepatan waktu pengiriman.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya saing mahasiswa dalam melakukan pengamatan menganalisis dan mengevaluasi suatu permasalahan di dalam perusahaan dengan menggunakan disiplin ilmu teknik industri.

2. Memberikan alternatif pemesanan bahan baku yang optimal dalam peningkatan efisiensi biaya dan kinerja perusahaan.

3. Menjalin hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, USU.

(30)

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan hanya pada masalah bahan baku pembuatan karung berukuran 30 Kg dan 50 Kg.

2. Bahan baku yang diteliti yakni biji plastik polypropylene dan polyetheline.

3. Biaya pinalti dari pihak perusahaan sebesar Rp. 500,- per Kg

4. Penyelesaian model Fuzzy goal programming dilakukan dengan menggunakan software LINDO.

Asumsi yang digunakan pada penelitian ini yaitu tidak terjadi perubahan kebijakan terkait harga, jumlah kebutuhan, dan kebijakan lainnya yang signifikan baik dari luar perusahaan maupun dari dalam selama penelitian dilakukan.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Laporan tugas akhir ini dibagi ke dalam sejumlah bab, yang isi setiap bab- nya adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, menjelaskan gambaran mengenai latar belakang diadakannya penelitian, perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat dari penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian serta sistematika penulisan tugas akhir.

Bab II Gambaran Umum Perusahaan, menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan secara keseluruhan meliputi sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, struktur organisasi, bahan baku, bahan penolong,

(31)

dan bahan tambahan yang digunakan, serta uraian proses produksi yang dilakukan.

Bab III Landasan Teori, menguraikan mengenai tinjauan pustaka yang berisi teori-teori mengenai pengendalian bahan baku, Goal Programming,penggunaan software LINDO dan logika fuzzy.

Bab IV Metodologi Penelitian, memaparkan metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi penentuan lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, variabel penelitian, instrumen penelitian, dan prosedur penelitian.

Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi data yang diperoleh dari penelitian, yakni data jumlah kebutuhan bahan baku, data harga dan biaya pembelian bahan baku, data jumlah penolakan bahan baku, serta data minimum dan maksimum order pada supplier. Pengolahan data yang akan dibahas untuk menghitung jumlah alokasi pemesanan bahan baku yang sesuai dengan metode Goal Programming.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, berisi analisis hasil alokasi pesanan dengan metode Fuzzy Goal Programming.

Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya.

(32)
(33)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT. Sri Intan Karplas Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan karung plastik yang digunakan untuk mengemas beras ataupun pupuk. Perusahaan ini didirikan oleh keluarga bapak Henry Wijaya pada tahun 1989 yang terletak di Jl. Sunggal kecamatan Medan Helvetia.

Perusahaan ini bergerak dalam proses manufaktur yaitu pengolahan biji plastik sebagai bahan baku utama untuk menjadi produk karung plastik yang digunakan untuk mengemas beras ataupun pupuk. Perusahaan ini juga sempat mengalami beberapa kegagalan. Hal tersebut dikarenakan sulit menentukan kadar pencampuran biji plastik dan bahan penolong lainnya agar dapat dihasilkan karung plastik yang berkualitas baik. Penggunaan mesin manual juga turut menjadi penghambat berkembangnya perusahaan ini. Namun, saat ini perusahaan sudah mulai mengganti dan menambah mesin baru seperti yang awalnya menggunakan mesin potong dan mesin jahit manual yang terpisah diganti dengan mesin potong yang langsung dapat menjahit dan mesin ini lebih semiotomatis.

Seiring perkembangan perusahaan, jumlah mesin, tenaga kerja dan luas daerah perusahaan juga bertambah. Hal ini dikarenakan jumlah pemesanan karung plastik yang kian meningkat setiap harinya. Oleh karena itu, dibutuhkan mesin-mesin yang lebih otomatis dan tenaga kerja yang memadai.

(34)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Produk yang dihasilkan oleh PT. Sri Intan Karplas Industry adalah karung plastik untuk beras dan pupuk dengan berbagai ukuran mulai dari karung plastik berukuran 5 kg, 10 kg, 30 kg, 50 kg, 100 kg. Bahan baku yang digunakan antara lain berupa biji plastik (polypropylene).

Produk-produk yang dihasilkan PT. Sri Intan Karplas Industry ini antara lain berupa kemasan beras, kemasan pupuk, kemasan tepung dan kemasan plastik lainnya.

2.3. Lokasi Perusahaan

Pabrik PT. Sri Intan Karplas Industry berlokasi di Jalan Sunggal no 220, Medan Helvetia. Lokasi pabrik ini sudah termasuk kantor yang terdiri dari 2 lantai, gudang untuk bahan baku dan produk jadi serta segala fasilitas pendukung lainnya seperti pos satpam, tempat parkir, power house dan lain sebagainya.

2.4. Daerah Pemasaran

Hasil produksi PT. Sri Intan Karplas Industry dipasarkan ke beberapa pabrik dan perusahaan lokal yang bergerak di bidang manufaktur lainnya. Lokasi pemasaran PT. Sri Intan Karplas Industry adalah Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Aceh, dan provinsi lain di Pulau Sumatera bahkan sampai ke Jakarta sesuai permintaan order.

Kemasan karung plastik yang diproduksi dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal. Selain jenis-jenis dan ukuran yang telah ada (umumnya dari

(35)

pelanggan tetap), pabrik ini juga menerima pesanan atau permintaan jenis kemasan plastik lainnya apabila memungkinkan untuk diproduksi.

2.5. Dampak Lingkungan dan Sosial Ekonomi

Dampak sosial ekonomi terhadap llingkungan penduduk sekitar PT Sri Intan Karplas Industry adalah pemberian lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar baik itu sebagai buruh tetap ataupun sebagai buruh harian lepas.

Keberadaan perusahaan juga membantu usaha masyarakat yang bergerak di bidang jasa menjahit untuk membantu perusahaan menjahit karung plastik. Selain itu, keberadaan perusahaan juga memberikan peluang bagi penduduk sekitar untuk berwirausaha seperti membuka warung-warung makanan agar mudah diperoleh kebutuhan istirahat pekerja atau buruh perusahaan.

2.6. Organisasi dan Manajemen 2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi seringkali disamakan dengan rancangan organisasi.

Struktur adalah bentuk pengaturan formal dari bagian-bagian yang ada dalam sebuah organisasi. Struktur dari sebuah organisasi yang dirancang dengan baik akan bisa menggambarkan secara jelas pembagian kegiatan dalam unit-unit yang dibentuk sesuai dengan pengelompokan fungsi dan spesialisasi serta koordinasi antar unit tersebut.

Struktur organisasi pada PT. Sri Intan Karplas Industry adalah struktur organisasi lini-fungsional, yakni tugas dan wewenang serta tanggung jawab

(36)

berjalan secara vertikal menurut garis lurus antara pimpinan dan bawahan juga dengan mengawasi dan memberikan saran antara staff divisi yang satu dengan yang lainnya. Bagan struktur organisasi PT. Sri Intan Karplas Industry dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Dewan Penasehat

Dewan Direksi

Direktur Utama

Ass. Dirut Direktur

Kepala Pengawas Lapangan Humas

Bag. Umum Kabag.

Keuangan

Kasir

Pembukuan/

Pembelian Pemasaran

Hutang/

Piutang Sales

Asisten Ka.

Lapangan Ka. Personalia

Kabag.

Gudang

Kabag.

Listrik

Kabag.

Bengkel

Kabag.

Extruder

Bagian Spreparts

Kabag.

Cir.looms

Kabag.

Printing

Kabag.

Finishing

Wakabag

Kepala Group

Operator

Wakabag

Kepala Group

Operator Operator

Wakabag

Kepala Group Adm

Montir

Adm Adm

Anggota/

Supir Anggota Anggota Operator Kepala Group Wakabag

Montir Adm Adm

Satpam

Gambar 2.1. Stuktur Organisasi PT. Sri Intan Karplas Industry

(37)

2.6.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan PT. Sri Intan Karplas Industry adalah sebagai berikut.

1. Dewan penasehat

Tugas dan tanggung jawab dewan penasehat adalah:

a. Mengkoordinir tugas-tugas perencanaan, pengorganisasian dan pemberian pengarahan kerja.

b. Memberikan nasehat terhadap kegiatan operasional perusahaan.

c. Mengawasi dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pendayagunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan perusahaan.

d. Bertanggung jawab untuk setiap kegiatan dalam perusahaan untuk pencapaian visi perusahaan.

2. Dewan Direksi

Tugas dewan direksi adalah:

a. Menetapkan setiap perundang-undangan perusahaan dan norma-norma yang berlaku dalam perusahaan.

b. Menjadi wakil perusahaan dalam urusan pengadilan.

c. Bertanggung jawab penuh terhadap kepengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan serta mewakili perusahaaan baik di dalam maupun di luar pengadilan

d. Setiap dewan direksi bertanggung untuk kepentingan dan usaha perusahaan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Direktur Utama

Tugas direktur utama adalah:

a. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan perusahaan

(38)

b. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan dan melaporkan laporan pada pemegang saham

c. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan

d. Memilih, menentukan, mengawasi pekerjaan karyawan

e. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan

4. Asisten Direktur

Tugas asisten direktur adalah:

a. Membantu tugas direktur utama

b. Melakukan monitoring, evaluasi dan review terhadap kualitas seluruh rekapitulasi pembiayaan yang telah diberikan dalam rangka pengamanan setiap pembiayaan yang telah diberikan

c. Menyampaikan pendapat, saran dan opini kepada direktur utama

d. Bertanggung jawab menjelaskkan kondisi perusahaan kepada direktur utama.

e. Bertanggung jawab atas pembiayaan dalam perusahaan.

5. Direktur

Tugas direktur adalah:

a. Bertugas menganalisis dan mengevaluasi seluruh fungsi atau bagian organisasi yang dibawahi oleh masing-masing manajer sub-sub divisi.

b. Bertugas memimpin rapat manajemen dan rapat kerja.

c. Mengkoordinasi dan mengarahkan setiap kegiatan perusahaan.

d. Bertanggung jawab atas pengaturan atau keteraturan koordinasi dalam perusahaan.

e. Bertanggung jawab menjelaskan hasil kinerja perusahaan kepada asisten direktur.

(39)

6. Bagian Umum perusahaan ini membawahi langsung ke bagian divisi Humas yang bertugas sebagai berikut:

a. Menghadiri setiap kegiatan sosial dari masyarakat atau dari instansi terkait b. Menerima dan melayani tamu- tamu perusahaan

c. Melayani dan menjembatani setiap permasalahan sosial di perusahaan d. Mengoordinasikan kegiatan yang berkesinambungan dengan tokoh

masyarakat atau adat, organisasi masyarakat serta LSM yang berkaitan dengan perusahaan

e. Menyalurkan bakti sosial dari perusahaan kepada masyarakat atau instansi terkait, seperti sumbangan hari – hari kemerdekaan dan lain-lain.

7. Kepala Bagian Keuangan

Tugas kepala bagian keuangan adalah a. Merencanakan modal awal perusahaan.

b. Melakukan pengawasan penggunaan dana, barang dan peralatan pada masing-masing departemen dalam perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan keuangan dan administrasi perusahaan.

8. Kasir

Tugas bagian kasir adalah

a. Mencatat semua pembelian barang untuk proses produksi.

b. Menjalankan tugas yang direncanakan oleh bagian keuangan

c. Mengatur dan menyimpan penyediaan kas untuk keperluan kegiatan sehari-hari d. Melaksanakan penerimaan, penyimpangan yang sesuai dengan ketentuan dan

kebijakan yang telahdigariskan,

(40)

e. Menyetor seluruh hasil tagihan secara lengkap kepada Bank dan perusahaan sesuai dengan ketentuan

9. Bagian Pembukuan / pembelian

Bagian pembukuan / pembelian membawahi langsung divisi hutang piutang yang memiliki tugas:

a. Melaksanakan tata pembukuan keuangan menyimpan dan melaporkan dana operasional transaksi secara harian dan bulanan

b. Melaksanakan penyelesaian administrasi keuangan melaksanakan pembayaran gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya

c. Berkoordinasi dengan kasir untuk validasi seluruh transaksi sebelum melakukan rekapitulasi yang terkomputerisasi

10. Bagian Hutang Piutang

Tugas bagian hutang piutang adalah

a. Memeriksa nomor seri faktur penjualan, mengarsipkan faktur penjualan urut tanggal, mencatat berkurangnya piutang di transaksi pelunasan piutang oleh debitur

b. Mencocokkan dokumen,mengecek perhitungan, menyetujui pembayaran faktur c. Mengotorisasi bukti penerimaan kas masuk menerima tembusan order

pembelian dari departemen pembelian serta laporan penerimaan barang- dari bagian gudang yang dokumen tersebut diarsipkan urut nomor

d. Mengarsipkan seluruh dokumen pendukungnya (faktur asli, laporan penerimaan barang, pemesanan pembelian dan dan permintaan pembelian)

11. Bagian pemasaran

Bagian pemasaran membawahi langsung bagian sales. Tugas bagian pemasaran adalah:

(41)

a. Menentukan daerah pemasaran produk b. Mengusulkan progam-progam promosi

c. Menentukan sarana-sarana dalam mempromosikan produk d. Menentukan pemasangan iklan terkait promosi produk

e. Bekerja sama dengan bagian pemasaran mengenai konsep promosi produk 12. Kepala Lapangan

Kepala lapangan bertugas di bagian produksi pada perusahaan ini, dan membawahi unit-unit bagian lainnya seperti kepala bagian gudang (administrasi dan anggotanya), kepala bagian listrik dan anggotanya, kepala bagian bengkel dan anggotanya, bagian spareparts, kepala bagian extruder, kepala bagian cirloom, kepala bagian printing, kepala bagian finishing beserta wakil kepala bagian, administrasi, kepala group, montir dan operator masing- masing. Tugas kepala lapangan adalah:

a. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan dan hasil kerja bagian produksi b. Mengkoordinir dan mendelegasi tugas di bagian produksi

c. Bertanggung jawab terhadap kegiatan produksi perusahaan 13. Asisten Kepala Lapangan

Tugas asisten kepala lapangan adalah menyortir dan menentukan kadar biji plastik bahan baku.

14. Kepala Personalia

Tugas asisten kepala personalia adalah

a. Mengelola kegiatan bagian personalia dan umum

b. Mengatur kelancaran kegiatan ketenagakerjaan, hubungan industri dan umum

(42)

c. Menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan perusahaan dan bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan perusahaan.

d. Membantu pimpinan dalam promosi dan mutasi karyawan.

e. Mengadakan pengangkatan dan pemberhentian (pemecatan) karyawan dan menyelesaikan konflik sesama karyawan, antara atasan dan bawahan.

f. Mengatur hal yang berhubungan dengan pihak luar terhadap perusahaan 15. Operator

Tugas operator yaitu sebagai karyawan pelaksana bagian produksi pembuatan karung plastik.

16. Supir

Tugas supir yaitu mengantarkan produk karung plastik ke tangan konsumen maupun distributor.

17. Satpam

Tugas satpam yaitu menjaga keamanan perusahaan.

18. Bagian Devisi Humas

Tugas Bagian Devisi Humas adalah menjembatani setiap permasalahan sosial di perusahaan.

19. Sales

Tugas Sales adalah memasarkan produk karung goni ke daerah pemasaran 20. Kepala Bagian Gudang

Tugas Kepala Bagian Gudang adalah mengatur kegiatan yang berhubungan dengan pergudangan yang menyangkut penyimpanan bahan baku, peralatan dan lain- lain.

21. Bagian Ad ministrasi Gudang

(43)

Tugas Bagian Administrasi Gudang adalah mengurus administrasi yang berhubungan dengan gudang.

22. Kepala Bagian listrik

Tugas Kepala Bagian Gudang adalah mengatur kegiatan yang berhubungan dengan aliran listrik pada perusahaan

23. Anggota Bagian listrik

Tugas Anggota Bagian listrik adalah membantu kepala bagian dalam pemeriksaan dan memperbaiki aliran listrik pada perusahaan.

24. Kepala Bagian Bengkel

Tugas Kepala Bagian Bengkel adalah melakukan perbaikan terhadap mesin mesin produksi pada perusahaan.

25. Anggota Bagian Bengkel

Tugas Anggota Bagian Bengkel adalah membantu kepala bagian dalam perbaikan mesin mesin produksi pada perusahaan.

26. Kepala Bagian Extruder

Tugas Kepala Bagian Extruder adalah melakukan pengawasan terhadap mesin extruder pada perusahaan.

27. Wakil Kepala Bagian Extruder

Tugas Kepala Bagian Extruder adalah mewakili kepala bagian dalam melakukan pengawasan terhadap mesin extruder pada perusahaan.

28. Bagian Ad ministrasi Bagian Extruder

Tugas Bagian Administrasi Extruder adalah mengurus administrasi yang berhubungan dengan mesin ex truder

(44)

29. Kepala Group Bagian Extruder

Tugas Kepala Group Bagian Extruder adalah mengatur montir dan operator yang bekerja pada mesin extruder.

30. Montir Bagian Extruder

Tugas Montir Bagian Extruder adalah melakukan perbaikan pada mesin extruder jika terjadi kerusakan mesin.

31. Operator Bagian Extruder

Tugas Operator Bagian Extruder adalah mengoperasikan mesin extruder.

32. Bagian Spareparts

Tugas Bagian Spareparts adalah menyediakan sparepart mesin yang dibutuhkan oleh montir.

33. Kepala Bagian Cirlooms

Tugas Kepala Bagian Cirlooms adalah melakukan pengawasan terhadap mesin Cirlooms pada perusahaan.

34. Wakil Kepala Bagian Cirlooms

Tugas Kepala Bagian Cirlooms adalah mewakili kepala bagian dalam melakukan pengawasan terhadap mesin Cirlooms pada perusahaan.

35. Bagian Ad ministrasi Bagian Cirlooms

Tugas Bagian Administrasi Cirlooms adalah mengurus administrasi yang berhubungan dengan mesin Cirlooms.

36. Kepala Group Bagian Cirlooms

Tugas Kepala Group Bagian Cirlooms adalah mengatur montir dan operator yang bekerja pada mesin Cirlooms.

(45)

37. Montir Bagian Cirlooms

Tugas Montir Bagian Extruder adalah melakukan perbaikan pada mesin Cirlooms jika terjadi kerusakan mesin.

38. Operator Bagian Cirlooms

Tugas Operator Bagian Cirlooms adalah mengoperasikan mesin Cirlooms.

39. Kepala Bagian Printing

Tugas Kepala Bagian printing adalah melakukan pengawasan terhadap mesin printing pada perusahaan.

40. Wakil Kepala Bagian Printing

Tugas Kepala Bagian Printing adalah mewakili kepala bagian dalam melakukan pengawasan terhadap mesin Printing pada perusahaan.

41. Bagian Ad ministrasi Bagian Printing

Tugas Bagian Administrasi Printing adalah mengurus administrasi yang berhubungan dengan mesin Printing.

42. Kepala Group Bagian Printing

Tugas Kepala Group Bagian Printing adalah mengatur operator yang bekerja pada mesin Printing.

43. Operator Bagian Printing

Tugas Operator Bagian Cirlooms adalah mengoperasikan mesin Printing.

44. Kepala Bagian Finishing

Tugas Kepala Bagian Finishing adalah melakukan pengawasan terhadap proses pengepakan pada perusahaan.

45. Wakil Kepala Bagian Finishing

(46)

Tugas Kepala Bagian Finishing adalah mewakili kepala bagian dalam melakukan pengawasan terhadap proses pengepakan pada perusahaan.

46. Bagian Ad ministrasi Bagian Finishing

Tugas Bagian Administrasi Finishing adalah mengurus administrasi yang berhubungan dengan pengepakan.

47. Kepala Group Bagian Finishing

Tugas Kepala Group Bagian Finishing adalah mengatur operator yang bekerja pada pengepakan.

48. Operator Bagian Finishing

Tugas Operator Bagian Cirlooms adalah mengoperasikan mesin pengepakan.

2.6.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja 2.6.3.1.Jumlah Tenaga Kerja

PT. Sri Intan Karplas Industry memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 215 orang yang dibagi ke dalam tenaga kerja bagian kantor dan pabrik. Untuk tenaga kerja bagian pabrik umumnya memiliki tingkat pendidikan SMU sederajat sedangkan untuk bagian kantor memiliki tingkat pendidikan SMU sederajat dan S1 ke atas. PT. Sri Intan Karplas Industry juga mengadakan training bagi tenaga kerja baru selama tiga bulan sebelum menjadi karyawan tetap. Untuk lebih jelasnya jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut ini.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Sri Intan Karplas Industry

No Jabatan Jumlah

1 Dewan Penasehat 1

2 Dewan Direksi 1

(47)

3 Direktur Utama 1

4 Asisten Direktur 1

5 Direktur 1

6 General Manager 1

7 Kepala Bagian Keuangan 1

8 Kepala Bagian Accounting 1

9 Kepala Bagian Pembelian 1

10 Kepala Bagian Pemasaran 1

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Sri Intan Karplas Industry (Lanjutan)

No Jabatan Jumlah

11 Kasir 3

12 Staff Humas 5

13 Staff Pembelian 5

14 Staff Accounting 5

15 Staff Pemasaran 5

16 Kepala Lapangan 1

17 Asisten Kepala Lapangan 1

18 Kepala Personalia 1

19 Operator 168

20 Supir 5

21 Satpam 6

Total 215

Sumber: PT. Sri Intan Karplas Industry

2.6.3.2.Jam Kerja

Perusahaan menerapkan dua sistem kerja bagi karyawannya, yaitu sistem kerja per shift dan non shift. Jumlah hari kerja perusahaan untuk staff bekerja selama lima hari dalam satu minggu yaitu dari hari Senin sampai dengan hari Jumat, dan untuk karyawan bagian produksi dan buruh pabrik bekerja selama

(48)

enam hari dalam satu minggu dari mulai hari senin sampai sabtu. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada penjelasan berikut ini:

1. Karyawan bagian produksi dan buruh pabrik memiliki dua jenis sistem kerja yakni : Pekerja bagian produksi dan buruh pabrik memiliki jam kerja yang terbagi dalam tiga shift dan setiap shift-nya diberi waktu istirahat selama satu jam.

Jam kerja karyawan produksi dapat lihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan Produksi dengan Sistem Kerja Per Shift

Hari Jam Kerja

Shift 1 Shift 2 Shift 3 Senin-Sabtu 07.00-15.00 16.00-23.00 23.00-07.00

Istirahat 12.00-13.00 18.00-19.00 03.00-04.00

2. Pekerja bagian selain produksi dan buruh pabrik memiliki sistem kerja nonshift.

Waktu kerjanya adalah dari hari Senin sampai dengan hari Jumat adalah sama yakni dari jam 08.00-17.00.

2.7. Sistem Pengupahan & Fasilitas Lainnya 2.7.1. Sistem Pengupahan

Sistem pengupahan pada PT. Sri Intan Karplas Industry adalah upah bulanan sesuai dengan jam kerja dan jabatan karyawan. Selain itu, perusahaan juga memberlakukan sistem upah borongan untuk beberapa karyawan produksi tidak tetap seperti bagian pemotong karung dan sistem pengupahan sesuai dengan UMK (Upah Minimum Kota) untuk karyawan tetap sesuai dengan wilayah kota Medan dan jabatan fungsional karyawan.

(49)

2.7.2. Fasilitas- Fasilitas dari Perusahaan

Disamping upah pokok yang diterima karyawan, perusahaan memberikan jaminan sosial dan tunjangan kepada karyawan. PT. Sri Intan Karplas Industry menyediakan beberapa fasilitas yang dibutuhkan guna meningkatkan kesejahteraan dari karyawan. Fasilitas-fasilitas yang diberikan berupa:

1. Pemberian tunjangan hari raya, bonus tahunan, dan tunjangan uang makan.

2. Karyawan dapat menerima BPJS setelah 3 bulan bekerja.

3. Karyawan menerima jamsostek.

2.8. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik menghasilkan atau menambah nilai dari suatu barang/ jasa menggunakan sumber daya tertentu seperti tenaga kerja, mesin, peralatan dan dana sehingga memiliki manfaat yang lebih baik.

Teknologi mesin yang digunakan dalam proses produksi di PT. Sri Intan Karplas Industry ada dua yaitu semi otomatis dan otomastis. Pada salah satu proses produksinya, PT. Sri Intan Karplas Industry menggunakan mesin mixer dan pada proses lainnya menggunakan mesin blower.

2.8.1. Standar Mutu Bahan/ Produk

PT. Sri Intan Karplas Industry melakukan standar mutu terhadap mutu produk. Uji mutu yang dilakukan oleh PT. Sri Intan Karplas Industry adalah

(50)

dengan melakukan uji penggunaan karung plastik. Cara yang dilakukan adalah dengan mengisi karung plastik dengan pasir sebanyak mungkin hingga karung terisi penuh. Kemudian, karung plastik ditutup dengan cara dijahit. Lalu karung plastik dilemparkan dari atas sebuah mobil truk pengangkut. Indikator keberhasilan uji mutu produk ini adalah apabila karung plastik yang berisi pasir pecah atau rusak ketika dilemparkan maka karung plastik dinyatakan tidak layak untuk dipasarkan.

2.8.2. Bahan yang Digunakan 2.8.2.1.Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan mengalami perubahan.

Dalam memproduksi kemasan karung plastik, PT. Sri Intan Karplas Industry menggunakan bahan baku yang diperoleh dari perusahaan lain sesuai dengan mutu yang diharapkan. Apabila bahan baku tidak memenuhi standar yang ada maka perusahaan ini berhak untuk mengembalikannya ke perusahaan pemasok bahan baku.

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan tampak di bagian akhir produk. Bahan baku yang digunakan adalah:

1. Biji plastik original, yakni biji plastik PP (Polyprophylene)

2. Biji plastik recycle, yakni biji plastik PE (Polyetheline) dan Polyolefin.

(51)

2.8.2.2.Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang ditambahkan pada proses pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu proses produksi dan merupakan bagian dari produk akhir produk dan ikut dalam proses produksinya tetapi pemakaiannya relatif sedikit. Kehadiran bahan ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

Bahan penolong yang digunakan adalah air yang digunakan untuk mendinginkan lembaran plastik dan zat kimia untuk pencampuran bahan baku.

2.8.1.2.3.Bahan Tambahann

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung dalam produk dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai pelengkap produk dan memudahkan dalam melakukan proses. Adapun bahan tambahan yang digunakan antara lain:

1. Karung plastik, digunakan untuk mengepak tumpukan karung plastik yang siap dipasarkan

2. Cat, digunakan untuk proses printing

3. Tali Merah, digunakan untuk penjahitan tepi karung plastik 4. Inner Bag, diguakan untuk plastik tambahan pada karung plastik 5. Benang, digunakan untuk penjahitan tepi karung plastik

2.8.3. Uraian Proses

Proses produksi adalah teknik atau metode yang digunakan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa sehingga nilainya bertambah dengan

(52)

menggunakan sumber-sumber daya (resources) yang tersedia, antara lain: tenaga kerja, mesin, bahan baku, modal, metode dan energi.

Uraian proses pembuatan karung plastik di PT. Sri Intan Karplas Industry adalah sebagai berikut:

1. Proses Pencampuran Bahan (Mixing)

Tahap ini adalah tahap awal pencampuran bahan baku pembuatan karung plastik.

Bahan baku yang digunakan terbagi dua jenis yaitu bahan baku original dan bahan baku daur ulang. Kedua bahan ini dicampur lalu dialirkan pada oven. Kemudian seluruh bahan baku dilelehkan hingga membentuk cairan.

2. Proses Pencetakkan Lembaran Plastik

Cairan yang telah dilelehkan kemudian dicetak menjadi lembaran plastik yang panjang.

3. Proses Pendinginan Lembaran Plastik

Lembaran plastik tersebut kemudian didinginkan dengan air. Caranya adalah dengan mengalirkan lembaran plastik dari mesin pencetak menuju bak berisi air, kemudian lembaran plastik tersebut akan terendam sesaat dan kemudian ditarik keluar dari bak air.

4. Proses Pemotongan Lembaran Plastik Menjadi Benang (Cutting)

Setelah lembaran plastik didinginkan kemudian dialirkan menuju tahap pemotongan.

Tahap ini adalah tahap pemotongan lembaran plastik menjadi untaian benang.

Untaian benang ini tetap dibiarkan mengalir agar benang tidak kusut dan tetap rata.

Benang yang kusut atau patah akan disedot oleh mesin blower.

5. Proses Penggulungan Benang

Benang-benang tersebut kemudian dialirkan pada proses penggulungan benang.

Benang tersebut akan digulung menjadi satu gulungan. Ketika gulungan tersebut

(53)

sudah penuh maka mesin akan otomatis mati dan lampu peringatan akan menyala.

Maka operator akan mengganti gulungan yang baru.

6. Proses Penenunan Benang Menjadi Karung Plastik

Seluruh gulungan benang kemudian ditempatkan pada mesin tenun. Tahap ini adalah tahap penenunan benang menjadi karung plastik dengan spesifikasi yang berbeda- beda. Plastik yang telah dihasilkan akan langsung tergulung otomatis setelah selesai ditenun.

7. Proses Pemotongan Gulungan Karung Plastik

Setelah karung plastik dihasilkan, maka gulungan karung plastik dibawa ke tempat pemotongan. Gulungan karung plastik dipotong sesuai ukuran yang berbeda-beda.

8. Proses Penjahitan Karung Plastik

Setelah gulungan karung plastik dipotong menjadi karung plastik maka selanjutnya karung platik dijahit tepi dan bagian dasar .

9. Proses Printing

Setelah penjahitan, karung plastik dialirkan pada dua line yaitu langsung menuju proses pengepakan dan satu lagi menuju proses printing. Proses ini adalah proses pencetakan logo pada karung plastik.

10. Proses Pengepakan

Proses pengepakan dilakukan setelah karung plastik selesai dicetak atau setelah selesai dijahit. Karena terdapat beberapa karung plastik yang tidak mengalami proses printing.

11. Proses Penyimpanan

(54)

Setelah seluruh karung plastik selesai dikepak, maka karung plastik tersebut kemudian disimpan di gudang penyimpanan produk akhir untuk dilanjutkan ke pengiriman.

Block diagram proses produksi kemasan karung goni plastik dapat dilihat pada Gambar 2.2.

(55)

Penerimaan Pesanan

Bagian produksi menerima pesanan

Proses Pencampuran Bahan

Proses Pencetakan Lembaran Plastik

Proses Pendinginan Lembaran Plastik

Proses Pemotongan Lembaran Plastik

menjadi Benang

Proses Penggulungan Benang

Proses Penenunan Benang menjadi Karung

Plastik

Proses Pemotongan Gulungan Karung

Plastik

Proses Penjahitan Karung Plastik

Proses Printing

Proses Pengepakan

Proses Pengiriman Produk

Gambar 2.2. Block Diagram Proses Produksi

(56)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Perencanaan dan Pengendalian Produksi7

The American Production and Inventory Society mendefinisikan perencanaan produksi sebagai berikut:

1. Perencanaan produksi ialah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi dan apa sumber daya yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

2. Pengendalian produksi ialah fungsi yang mengarahkan atau mengatur pergerakan material (bahan, part/ komponen/ subassembly dan produk) melalui seluruh siklus manufacturing mulai dari permintaan bahan baku sampai pada pengiriman produk akhir pada pelanggan.

3.1.1. Tujuan Perencanaan Produksi8 Tujuan perencanaan produksi adalah:

1. Sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas produksi, yaitu sebagai referensi perencanaan lebih rinci dari rencana agregat menjadi item dalam jadwal induk produksi.

2. Sebagai masukan rencana sumber daya sehingga perencanaan sumber daya dapat dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi.

7 Sukaria Sinulingga. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Yogyakarta. Graha Ilmu: .2009.

Hal: 26

8 Rosnani Ginting, Sistem Produksi, Edisi Pertama (Cet.1; Yogyakarta:Graha Ilmu,2007), h.69-70

(57)

3. Meredam (stabilisasi) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan.

3.2. Fungsi Perencanaan dan Pengendalian Produksi9

Fungsi perencanaan dan pengendalian produksi (production planning and control) yang sering disingkat sebagai pengendalian produksi (production control) mencakup perencanaan produksi dan pengadaan, pengendalian produksi, dan penyimpanan bahan.

1. Perencanaan produksi meliputi:

a. Mempersiapkan rencana produksi mulai dari tingkat agregat untuk seluruh pabrik yang meliputi perkiraan permintaan pasar, dan proyeksi penjualan.

b. Membuat jadwal penyelesaian setiap produk.

c. Merencanakan produk dan pengadaan komponen yang dibutuhkan dari luar (bought-out items) dan bahan baku.

d. Menjadwalkan proses operasi setiap order pada stasiun kerja terkait.

e. Menyampaikan jadwal penyelesaian setiap order kepada para pemesan.

2. Perencanaan persediaan meliputi:

a. Mempersiapkan rencana persediaan bahan pada tingkat agregat yang meliputi bahan baku, work-in-progress dan produk akhir.

9 Ibid, h. 26-28.

Gambar

Gambar 1.1. Persentase Ketepatan Jadwal Pengiriman
Gambar 2.2. Block Diagram Proses Produksi
Gambar 3.1. Representasi Linear Naik
Gambar 3.4. Fungsi Keanggotaan Linear Turun
+6

Referensi

Dokumen terkait

Judul untuk tugas sarjana ini adalah “ Penerapan Concurrent Engineering Dengan Menggunakan Tools Quality Function Deployment (QFD), Failure Mode And Effect Analysis (FMEA)

Dalam Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data diuraikan data-data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian yaitu aktivitas pekerja pengangkutan galon, identifikasi

1. Pada Current State Map terdapat aktivitas yang merupakan non-value added activity sebanyak 6 aktivitas yaitu kedatangan raw material, menunggu antrian penimbangan,

Sinar Sosro adalah terjadinya kesalahan dalam penulisan spesifikasi material kepada pihak supplier, hal ini terjadi karena ada kesalahan pada pekerja (human error)

Data yang diperlukan untuk membuat tata letak usulan salah satunya adalah mesin-mesin yang ada di lantai produksi yang dapat dilihat pada Tabel 1.1, selain itu data jarak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kinerja manufaktur halal pada UMKM Noerlen dengan menggunakan Metode SCOR (Supply Chain Operation Reference dan

Berdasarkan hasil analisis Cause and Effect Diagram yang telah dilakukan, diketahui penyebab kecacatan cacat fisik yaitu mesin rolling mill tidak bekerja optimal, terdapat

Domusindo Perdana karena permintaan harga bahan baku yang berfluktuatif, maka dengan menggunakan metode Markov Chain dapat menghubungkan antara permintaan sekarang