• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. ANALISIS DATA. Gambar 4.1 Logo Metro TV. 32 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. ANALISIS DATA. Gambar 4.1 Logo Metro TV. 32 Universitas Kristen Petra"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

32

Universitas Kristen Petra 4. ANALISIS DATA

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian 4.1.1 Metro TV

Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan Media Group yang dimiliki oleh Surya Paloh. Metro TV menjadi televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada 25 November 2000, setelah mendapat izin penyiaran pada 25 Oktober 1999 dari Menteri Penerangan RI, dengan surat izin siaran No. 800/MP/PM/1999.

Awalnya, Surya Paloh mengambil alih Media Indonesia pada tahun 1989 dari Teuku Yousli Syah. Kemudian Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita, melihat adanya perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik. Akhirnya, ia mewujudkan mimpinya melalui berdirinya Metro TV pada tahun 2000 dengan 12 jam tayang. Kemudian, Metro TV mengudara selama 24 jam sejak 1 April 2001.

Metro TV merupakan badan usaha swasta yang bergerak di bidang penyiaran. Produk siaran Metro TV terdiri atas 70% berita – yang ditayangkan dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin - , serta 30% program non berita yang bersifat edukatif.

Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan program informasi mengenai kemaujuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa.

Metro TV dilambangkan dengan gambar kepala burung elang dan tulisan Metro TV. seperti di bawah ini:

(2)

33

Universitas Kristen Petra Hingga saat ini, Metro TV telah melakukan kerja sama dengan beberapa televisi asing, seperti CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice of America (VOA). Kerja sama tersebut meliputi kerja sama pertukaran berita, kerja sama pegembangan tenaga kerja dan banyak lagi.

VISI

Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas dari pemirsa maupun pemasang iklan.

MISI

 Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan bangsa dan negara melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan menjunjung tinggi moral dan etika.

 Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan memberikan hiburan yang berkualitas.

 Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah aset perubahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

TARGET AUDIENCE a. Laki-laki dan perempuan b. Umur di atas 20 tahun c. Expenditure:

 A1 : di atas Rp 3.500.000/bulan

 A2 : Rp 2.500.001 – Rp 3.500.000/bulan  B : Rp 1.750.001 – Rp 2.500.000/bulan

(3)

34

Universitas Kristen Petra 4.1.2 Program Mata Najwa

Program Mata Najwa adalah program talk show Metro TV yang dipandu oleh jurnalis senior Metro TV, Najwa Shihab. Talk show Mata Najwa dibedah dengan perspektif tajam dan kritis. Program ini bertujuan membuka hal-hal yang masih tersembunyi atau yang belum dikenal secara mendalam oleh pemirsa. Program ini berdurasi satu jam dan tayang di setiap hari Rabu pukul 21.30-22.30 WIB, dengan target audiens kategori adult, mature, dan oldies dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Mata Najwa pertama kali mengudara pada 25 November 2009. Dalam setiap episodenya, Mata Najwa berusaha menyajikan tayangan yang kritis dan berbobot dengan selalu menghadirkan tokoh-tokoh utama (Tim Mata Najwa, n.d.).

Tokoh-tokoh yang pernah hadir menjadi narasumber Mata Najwa antara lain, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (episode Century Gate for Dummies), Ketua MPR Taufik Kiemas (episode DPR Uncensored), mantan Ketua KPK Antasari Azhar (wawancara eksklusif di sel tahanan dalam episode Telenovela Antasari), Mantan Presiden BJ. Habibie dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (episode Gusdurisme). Dalam episode Republik Maling, Mata Najwa menghadirkan tersangka penyuapan Anggodo Widjojo (wawancara eksklusif di Rutan Cipinang), Mantan Mensesneg Moerdiono (episode di Balik Dinding Istana), mantan Gubernur DKI Jakarta – Fauzi Bowo (episode jakarta Menagih Janji), Ketua PSSI Nurdin Halid (episode Penalti untuk Nurdin), Prabowo Subianto (episode Dalam Sandera), Sri Sultan Hamengkubuwono X (episode Sang Negarawan), serta Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Joko Widodo & Basuki Tjahaja Purnama (episode Sang Penantang).

Gambar 4.2 Logo Mata Najwa

Selama hampir tiga tahun mengudara, program ini telah berhasil mendapatkan sejumlah penghargaan, baik dari dalam, maupun luar negeri.

(4)

35

Universitas Kristen Petra Episode “Separuh Jiwaku pergi – Kisah Cinta Habibie & Ainun”, berhasil menjadi nominasi talkshow terbaik se-Asia Pasifik dalam ajang Asian Television Awards 2010. Di ajang yang sama, Najwa Shihab dinominasikan sebagai presenter Current Affairs terbaik. Di tahun 2011, Mata Najwa berhasil mendapatkan Dompet Dhuafa Award untuk kategori talkshow terbaik. Selain itu, selama dua tahun berturut-turut, di 2011 dan 2012, Mata Najwa berhasil masuk sebagai tiga besar talkshow yang paling banyak dibicarakan (Word of Mouth) dari SWA Magazine (Tim Mata Najwa, n.d).

Setiap episode Mata Najwa mempunyai pola bagian yang sama, sebagai berikut:

Program Mata Najwa diawali dengan opening bumper. Dalam bumper tersebut terdapat grafis yang bertuliskan tajam, fokus, kritis, investigatif dan kilas balik.

Gambar 4.3 Opening Bumper Mata Najwa

Setelah bumper, program akan dilanjutkan dengan salam pembuka, yang dilakukan seorang diri dalam frame kamera (single clean shot). Setelah salam pembuka, program langsung masuk ke dalam bagian tanya jawab. Bagian ini dibagi dalam beberapa segmen dengan diselingi iklan. Tanya jawab dipimpin oleh

Bumper Salam

Pembuka

Wawancara + Komentar

Catatan

(5)

36

Universitas Kristen Petra host sesuai daftar pertanyaan yang telah ditentukan oleh host dan produser. Tanya jawab akan diakhiri tanpa kata penutup dari narasumber.

Berhubungan erat dengan tanya jawab adalah pemutaran video komentar. Video komentar dapat diputar di tengah tanya jawab ataupun diputar secara terpisah setelah bagian tanya jawab. Hasil tanya jawab dan pemutaran komentar akan disimpulkan pada bagian penutup yang disebut Catatan Najwa. Catatan Najwa dibawakan oleh Najwa Shihab dalam kondisi single clean shot seperti pada salam pembuka dan menjadi kesimpulan dari keseluruhan episode tersebut. Akhirnya, program akan diakhiri dengan bagian credit title.

4.1.3 Najwa Shihab, Host Mata Najwa

Najwa Shihab adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia tahun 2000. Merintis karir di RCTI, Najwa pindah ke Metro TV pada tahun 2001 karena menilai Metro TV lebih menjawab minat besarnya terhadap dunia jurnalistik.

Nama Najwa Shihab semakin dikenal sejak laporan-laporan beritanya dari Aceh pada saat bencana tsunami terjadi, Desember 2004. Pada tahun 2005, Najwa memperoleh penghargaan dari PWI karena laporannya dinilai memberikan andil bagi meluasnya kepedulian dan empati masyarakat luas terhadap bencana tsunami tersebut.

Penghargaan yang diraih Mata Najwa kemudian terus mengalir. Pada tahun 2006 Najwa terpilih sebagai Jurnalis terbaik Metro TV dan masuk nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards. Pada tahun yang sama, bersama sejumlah wartawan dari berbagai negara, Najwa terpilih menjadi peserta Seminar Senior Journalist yang berlangsung di sejumlah kota di AS, dan menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.

Pada tahun 2007, Najwa kembali masuk dalam nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards. Najwa juga masuk nominasi Best Current Affairs/Talkshow Presenter dalam Asian Television Awards. Pada tahun 2010, sekali lagi Najwa masuk dalam nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards. Kemudian pada tahun 2011, Najwa mendapat penghargaan Young Global Leader dari World Economic Forum di Genewa, Swiss.

(6)

37

Universitas Kristen Petra Saat ini, Najwa menjadi program owner sekaligus host dalam program Mata Najwa. Najwa berperan dalam penentuan topik, pembuatan question list sampai pada penentuan kelayakan siar suatu episode Mata Najwa.

4.1.4 ER, Produser In Charge Mata Najwa Edisi Balada Perda

Eko Sri Raharjo, yang selanjutnya disebut ER, merupakan salah satu produser senior Metro TV. ER memiliki semangat dan dedikasi yang tinggi dalam praktik media, khususnya mengenai program talk show. ER memiliki tujuan memproduksi program televisi yang informatif, berguna, menghibur dan berkualitas tinggi.

ER memulai karir di news department Metro TV pada tahun 2003 . Setelah itu, ER berkesempatan berbagai pengalaman dalam beragam program talk show Metro TV sebagai produser, di antaranya Kick Andy, Today’s Dialogue, To The Point, dan Mata Najwa.

Berkat pengalamannya, ER memiliki kemampuan yang luas dalam bidang media, seperti menciptakan konsep dan format program; menyiapkan rundown, topik dan konten; manajemen alur kerja tim; editing paket berita; mengoperasikan kamera standar penyiaran; pembuatan naskah berita; mempersiapkan narasumber dan sumber-sumber lainnya untuk talk show; dan riset data untuk pendukung berita.

ER terus meningkatkan kemampuan personalnya dengan mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan. ER mengikuti journalistic training (1999), political journalism training (2004), CNN In-Country Anchor/Correspondence Training (2005), TV Broadcast Production Training (2008), dan menyelesaikan studi S2 dalam bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan (2013) di Universitas Indonesia.

4.1.5 SF, Anggota Tim riset Mata Najwa Edisi Balada Perda

Stephanie Fortunata Wijaya, yang kemudian disebut SF, merupakan anggota tim riset Mata Najwa sejak tahun 2012. Perempuan kelahiran 24 Mei 1989 ini merupakan lulusan Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya dengan konsentrasi penyiaran televisi. Ketertarikannya terhadap

(7)

38

Universitas Kristen Petra jurnalistik televisi tergambar dari motonya yang berbunyi

I still believe that if your aim is to change the world, journalism is a more immediate short-term weapon”.

SF bercita-cita menjadi pekerja profesional di bidang media. Untuk mencapai cita-citanya, SF telah melibatkan dirinya dalam dunia penyiaran sejak masa kuliah, di antaranya aktif dalam kegiatan laboratorium televisi dan mengikuti seminar serta pelatihan mengenai dunia penyiaran.

Sebelum berkarir di Metro TV, SF telah memiliki pengalaman kerja di media lokal Surabaya. Sepanjang tahun 2009-2010, SF bergabung sebagai jurnalis dan news anchor di SBO TV. Pada tahun 2010 SF melakukan magang di program Mata Najwa Metro TV. Kemudian pada tahun 2011-2012 SF menjadi penyiar 90,9 Global Female FM Radio Surabaya. Akhirnya, sejak tahun 2012 SF bergabung dalam tim Mata Najwa.

(8)

39

Universitas Kristen Petra 4.2 Temuan Data

Peneliti akan menjabarkan temuan data sesuai dengan tiga dimensi analisis wacana kritis model Van Dijk, yaitu dimensi teks, dimensi kognisi sosial, dan dimensi analisis sosial.

4.2.1 Teks A. Latar

Waktu Teks Keterangan

02.30-02.47

SY: Kita lihat aaa, aaa kita tanya dulu sama semua kita, khususnya yang di Lhokseumawe dan di Aceh. Penting gak budaya? Penting gak adat? Penting gak syariat Islam di Aceh? Kalau memang ini dikatakan penting bagi kita aaa kehidupan masyarakat di Aceh, khususnya terutama Lhokseumawe, berarti pentinglah kita duduk menyamping. Ini menyangkut dengan a kesopanan, aaa dalam melakukan sesuatu kar’na bagi kaum perempuan adalah kaum yang lemah. Dia harus menjaga daripada fitnah daripada orang lain a kar’na apabila mengundang fitnah dari orang lain yang melihat, berarti perbuatan itu dilarang dalam Islam.

Suaidi memberikan latar kepentingan aturan mengangkang yaitu pentingnya budaya, adat dan syariat Islam.

11.19-11.52

W1: Emmm sebenarnya kurang setuju kar’na itu lebih lebih ke situasi dan kondisi kita sebagai pengendara. Pertama apabila itu perjalanan jauh ya kan, agak menyulitkan pengendara wanita, dan saya pikir itu peraturan juga terlalu apa ya.. terlalu agak-agak dibuat-buat kar’na sebenarnya masih ada permasalahan yang lain yang lebih penting daripada hal yang seperti ini. Bukan berarti saya menentang syariat ya. Menegakkan Islam secara kafa itu memang penting tapi itu kembali ke hakikat dari diri manusia itu sendiri

Warga memberikan latar ketidaksetujuan bahwa menyulitkan pengendara wanita dan masih ada hal lain yang lebih penting.

(9)

40

Universitas Kristen Petra 11.53-12.31

W2: Sebenarnya gak s’tuju ya. Selain susah kalau duduk nyamping, kan kalo kita cewek susah duduk nyamping, t’rus pegel juga. T’rus kalo memang pemerintah Aceh mau buat larangan untuk aaa supaya baiknya adat di Aceh tidak mesti dengan duduk nyamping toh tempat-tempat yang lain juga mesti harus ada perbaikan itu. Jadi orang Aceh itu kita kayaknya gak perlu munafik lah gitu kar’na masih banyak juga tempat-tempat di Aceh yang sebenarnya melanggar syariat, kenapa gak tempat-tempat seperti itu diperbaiki baru larangan-larangan yang lain.

Warga memberikan latar ketidaksetujuan bahwa karena menyusahkan pengendara perempuan dan ada tempat-tempat lain yang harus diperbaiki terlebih dahulu

24.40-25.09

B: Pentingnya begini, kami tidak ingin ya budaya bangsa ini hilang. Kalau di bali otomatis dia tahu, dia Bali. Dari misalnya Ambon, otomatis itu Ambon, misalnya dari Batak, dari Sumatera Utara, oo ini dari sini, kliatan kalau dari Jawa ini, hampir bias. Banyak dari mereka yang pake nama-nama yang tidak identik dengan Indoensia, atau terutama Jawa, maka itu kami ingin ada sesuatu inisiatif agar ciri kedaerahan ini tidak hilang.

Baktiono memberikan latar bahwa nama orang di daerah-daerah lain memiliki ciri khas, tapi di Jawa bias.

35.58-36.35

T.Agama: Sebenarnya hal ini bukanlah hal yang baru. Ini adalah ibarat membangkit batang terendam. Sebab, sudah menjadi budaya masyarakat kita di Kampar, secara khusus, dan di Indonesia secara umum bahwa dulu, dari dulu, kita sudah biasa mengaji antara magrib dengan isa. Jadi bukan ada sesuatu yang baru tetapi membangkitkan gairah untuk mengaji tersebut dengan ada dukungan dan motivasi dari pemerintah daerah kita. Ini patut kita sambut

Tokoh agama

memberikan latar bahwa kegiatan mengaji merupakan budaya di Kampar dari dulu.

(10)

41

Universitas Kristen Petra dengan gembira karena di saat ini memang

banyak sekali hal-hal yang bisa melalaikan anak kita dari mengaji Al Quran.

B. Detail

Waktu Teks Keterangan

04.32-04.51

NS: Itu, itu menurut Anda syariat Islam itu yang seperti apa ya Pak Wali (SY: sya..) karena kalau misalnya kita melihat pandangan ketua PBNU atau ketua Muhammadiyah aaa dua-duanya merasa tidak ada tuh syariat Islam tidak boleh duduk mengangkang. (SY: Islam..) Ini syariat Islam versi yang mana ya?

Najwa memberikan detail partisipan dan perannya yaitu Pak Walikota, ketua PBNU dan ketua Muhammadiyah.

04.52-05.32

SY: Islam aaa menyatakan aaa berbuatlah sesuatu yang memang dianjurkan dalam Islam (NS: yaitu?) mee, meninggalkan perbuatan-perbuatan yang memang dilanggar dalam Islam. Islam atau syariat Islam itu bukannya hanya Shalat, hanya puasa, hanya naik haji, hanya a bukan hanya memberi zakat, tetapi di implementasinya, dalam ditata dalam a cu cukup rapi dalam Islam adalah tingkah perbuatan tutur kata dan aaa melakukan sesuatu itu semuanya diatur dalam Islam… Cara duduk perempuan, kesopanan, yaitu membawah marwa dan martabat perempuan itu diatur dalam Islam makanya di Aceh berlaku yaitu budaya Aceh dan Aceh yang islami.

Suaidi memberikan detail perbuatan-perbuatan yang diatur dalam Islam, termasuk cara duduk perempuan.

06.01-06.18

SY: A aa itu itu sudah memang kodratnya orang laki-laki (NS: duduk mengangkang?). Orang laki-laki memang dia agak nampaknya kasar, tetapi kelembutan, aaa mara dan martabat perempuan itu kan memang yang harus,

Suaidi memberikan detail kodrat laki-laki yang memperbolehkan

laki-laki duduk

(11)

42

Universitas Kristen Petra kesopanan yang harus dijaga.

06.19-06.35

NS: Duduk mengangkang itu aaa otomatis tidak sopan. Sa, saya ingin membaca seruan bersama yang Anda tanda tangani. “Sebagai wujud upaya pemerintah Lhokseumawe mencegah maksiat secara terbuka.“ Ini aaa, apakah dengan duduk mengangkang akan terjadi maksiat secara terbuka?

Najwa memberikan detail perkataan Suaidi dengan membacakan isi surat edaran.

08.30-08.50

SY: Misalnya contohnya kita jalan-jalan sama orang lain yang kebetulan, contohnya kita kebetulan itu isteri. Tapi orang ndak pernah melihat itu dia isteri saya. Itu sekecil itu fitnahnya. Isteri saya jalan-jalan, jadi orang ngintip-ngintip itu siapa yang bawa. Itu terjadi fitnah.

Suaidi memberikan detail duduk mengangkang mengundang fitnah dengan menggunakan contoh.

13.02-13.22

SY: Saya lihat s’karang mungkin dari, dari kemaren-kemaren, mungkin data dari kepolisian menunjuk kita boleh tahu bahwa yang banyak kecelakaan itu adalah orang yang memang duduk mengangkang. Dia gak ada kehati-hatian dalam membawa sepeda motor, dia selalu ngebut dan ataupun aaa pokoknya tidak ada kehati-hatian, yang nge nyebeng-nyebeng lagi.

Suaidi memberikan detail sikap orang yang berkendara dengan menghadap depan.

14.00-14.16

SY: Kita juga mementingkan kes’lamatan. Kes’lamatan dalam artinya luas. Keselamatan keimanan aaa itu juga penting, keselamatan budaya itu hal penting (NS: keselamatan fisik?) Keselamatan syariat itu penting, keselamatan fisik pun harus penting. Tetapi jangan mencari satu alasan meninggalkan semuanya tetapi dengan alasan yaitu keselamatan...

Suaidi memberikan detail keselamatan yang menjadi perhatiannya.

(12)

43

Universitas Kristen Petra mungkin ada dari warga Aceh yang memang

pertanyaan yang tadi yang bahwa dalam Islam memang diatur, dalam adat Aceh pun segitu rupa. Kalau memang sesuatu itu dalam keadaan mudarat, ataupun terpaksa, darurat, boleh. Seperti contoh ya itu dokter spesiais kandungan. Kalau lagi melahirkan ibu-ibu ya bolehlah dokter itu meihat semuanya (NS: Dalam konteks, dalam konteks…) setelah setelah melahirkan itu gak boleh lagi. Dalam konteks itu (NS: Dalam konteks ini jadi..) begitu juga. Kalau memang dalam suatu mudarat, misalnya lagi sakit, penumpangnya lagi sakit, bawa orang sakit, bawa anak banyak tiga, lagi memang dala perjalanan yang cukup jauh, iya kan, itu dibolehkan. Tidak ada…

kondisi-kondisi terpaksa agar perempuan boleh duduk mengangkang di atas sepeda motor.

18.45-19.37

SY: Tidak, saya tidak. Saya selaku pemimpin, ya, kepala daerah. Saya bertanggung jawab dengan Allah dan dengan rakyat. Saya wajib menyampaikan, wajib menganjurkan, wajib menginformasikan kepada rakyat, ini lakukan, ini yang memang menjurus kepada kebaikan, ini untuk kebaikan. Masalah rakyat tidak mendengarkan, komplain, tidak setuju, itu urusan rakyat. Saya sudah terlepas daripada Allah nanti dalam pengadilan Allah aaaa yang bahwa saya sudah menyampaikan seperti anak saya sudah sampaikan saya kepada anak saya adalah kamu harus mengaji, harus ibadah, harus berbuat kebaikan, harus sekolah, dan sebagainya. Saya terlepas daripda Allah. Berarti dia gak melakukan nantinya, ya, dia urusan dia dengan

Suaidi memberikan detail bagian tanggung jawabnya dan bagian tanggung jawab rakyat terhadap Allah.

(13)

44

Universitas Kristen Petra Allah. Bukan urusan dengan saya.

25.34-25.57

B: Ya, nama-nama itu yang pertama kita launching itu nama daerah karena paling, daerah itu kan kecamatan misalnya kar’na ini lingkupnya Surabaya. Ada di sana tu Kecamatan Wiyung, Kecamatan Tambak Sari, ada Benomo, trus ada Kecamatan Kenjeran yang mana akhirnya pro kontra juga... Iya, boleh diambil belakangnya kan ndak mungkin lengkap

Baktiono memberikan detail teknis pemberian nama berdasarkan kecamatan.

26.34-26.55

B: Misalnya itu di Tambak, Tambak Dono itu juga agak sulit. Atau Baktiono Tambak kan juga tidak pas gitu lo. Kalau misalnya itu di Kenjeran itu juga tidak pas karena kan juga kecamatan walaupun area itu juga area bagus dekat Suramadu, kan juga sulit misalnya Baktiono, Baktiono Kenjeran kan gak, gak pas juga gitu.

Baktiono memberikan detail pro kontra raperda dengan menggunakan contoh.

27.35-28.10

B: Ya, sank, memang setiap itu harus diatur agar masyarakat nanti ya, agaknya memang memaksa tapi sebelum ada peraturan daerah makanya kita ada launching ke masyarakat, masukan, ada uji publik, kajian akademis, itu prosesnya panjang. Jadi gak cukup kar’na ini kan ada penamban, apa, seperti budaya makanya dalam sanksi itu, sebelumnya ada harus ada asimilasi. Jadi ada kulturisasi. Jadi tidak semudah itu. Nanti akan disosialisasikan, kar’na ini ada kulturnya juga. Jadi sanksinya misalnya kalau ini…

Baktiono memberikan

detail proses

pembentukan sanksi bahwa ada asimilasi, kajian akademis, kulturisasi.

31.32-32.53

IB: Jadi pertama itu awalnya ada pertemuan dengan para pejabat, semua eselon, pengelola keuangan maupun proyek. Sesudah saya bicara panjang lebar waktu itu ketua KPK Bapak Taufik. Nah saya tes apakah mereka tahu

Iwan memberikan detail aturan mengunjungi penjara.

(14)

45

Universitas Kristen Petra dampak kalau mereka korupsi, menyalahgunakan

wewenang, mereka tahu masuk penjara Pak Bupati. Terus saya tanya siapa di antara kalian yang pernah lihat bagaimana di dalam penjara. Ndak ada satu pun. terus spontan saya bilang Bu Sekda, sekdanya perempuan, tolong ditelepon kalapas Gorontalo waktu itu apakah mungkin kita melakukan studi banding ke sana dengan semua pengelola keuangan dan proyek. Nah anda semua mengaku ke saya belum pernah, kita akan minta waktu kalapas Gorontalo untuk menerima kita dan ternyata mendapat persetujuan. Di situlah saya mengajak kurang lebih 200-an pejabat eselon 2, 3, 4 dan seluruh yang mengelola keuangan maupun proyek studi banding ke penjara istilahnya selama 4 jam. Saya berpikir pejabat ini barangkali belum tahu bagaimana siksanya, susahnya di penjara. Merubah mind set mereka agar lebih takutlah.

32.54-34.05

Sama dengan kebijakan saya bilang penjara pada waktu rapat. Saya tanyakan ke mereka apa yang menurut Anda itu miskin. Coba ceritakan dengan bahasa sendiri yang menurut Anda miskin itu bagaimana sih? Semua yang menjawab itu pakai definisi, menurut Bank Dunia, wah ini ndak kena. Oleh karena itu saya bilang begini aja. Saya perintahkan lagi Bu Sekda. Begini Bu Sekda, coba kita programkan kan PKK ada daftar orang paling miskin, miskin, dan hampir miskin, data PKK, sehingga saya bilang bagaimana kalau kita wajibkan semua yang para pejabat, pengelola program untuk orang miskin

Iwan memberikan detail aturan menginap di rumah warga miskin.

(15)

46

Universitas Kristen Petra ini, ini kita minta mereka merasakan bagaimana

kehidupan susahnya orang miskin. Ibu sekda koordinasi dengan PKK dapatlah, waktu itu yang hadir 168 para pejabat. Nah, akhirnya kita undi tanpa ditentukan dulu, desa/kecamatan. Jadi untuk kabupaten. Nah itulah latar belakang supaya mereka minimal, di mind set mereka orang miskin itu yang mereka anggarkan itu bagaimana sih orang miskin itu.

37.31-39.20

GF: Kementerian dalam negeri itu di dalam kabinet indonesia bersatu kedua punya target mengklarifikasi sekitar 20.000 perda. Ya, perda itu bisa perda yang diatur dengan UU no. 22 tahun 2009 ataupun setelah UU no.32 karena itu kita harus menjemput lagi ke belakang semua perda-perda itu. Nah di tahun 2009, kita sudah mengevaluasi sekitar 3000 perda, itu dari 3000 perda di eh 2010 itu ya, itu 400 kita batalkan. Terus 2011 kita evaluasi lagi 9000 perda. Ya kita evaluasi, lebih produktif lagi kita. nah itu kita batalkan 351 perda, kita batalkan. Di 2012 kita evaluasi lagi 3000 perda. Itu 173 kita batalkan. Tahun depan, tahun ini 2013 kita akan mengevaluasi 2500 perda lagi, dan terakhir tahun 2014 2500 perda lagi. Jadi sekarang sudah 15000 yang kita evaluasi selama 3 tahun terakhir. Ya itu dulu perlu dipahami dan 931 kita batalkan, dari 15000 itu. Nah ukuran apa yang jadi ukuran untuk pembatalan itu. Yang pertama perda itu tidak boleh melawan aturan yang lebih tinggi. Kemudian yang tidak boleh dibuat lalu dibuat itu misalnya pajak retribusi. Yang berikutnya

Gamawan memberikan

detail dengan

penggunaan angka dan tahun yang jelas.

(16)

47

Universitas Kristen Petra larangan kalau itu bertentangan dengan

kepentingan umum, bersifat diskriminatif, bias gender, misalnya. Itu tidak boleh. Karena itu sudah semua diatur dalam UU gitu.

39.28-40.28

GF: Nah kalo yang aneh-aneh saya lihat perda-perda yang aaa yang cenderung apa, bias gender, diskriminatif, karena aaa persoalan terkait dengan keyakinan, kepercayaan atau agama dan sebagainya itu. Padahal di dalam negara kita kan aaa warga negara itu harus dipandang sama dan pluralisme itu adalah keniscayaan, keragaman itu adalah keniscayaan, tidak ada aturan-aturan yang memberikan keistimewaan kepada kelompok tertentu dan orang tertentu. Walaupun ada juga teori yang mengatakan the living law of the people itu, hukum yang hidup di tengah masyarakat, tapi di negara yang berbhineka seperti ini, itu kan tidak perlu dibuat perda, mungkin bimbingan dari tokoh agama, bimbingan dari pemuka-pemuka agama. Ada peran-peran dari kelompok lain, peran dari tokoh-tokoh lain yang tidak semuanya harus diformalkan. Nanti negara ini jadi negara birokrasi lagi.

Gamawan memberikan detail penolakan terhadap perda-perda yang cenderung bias gender dan diskriminatif.

C. Maksud

Waktu Teks Keterangan

04.52-05.47

SY: Islam aaa menyatakan aaa berbuatlah sesuatu yang memang dianjurkan dalam Islam (NS: yaitu?) mee, meninggalkan perbuatan-perbuatan yang memang dilanggar dalam Islam. Islam atau syariat Islam itu bukannya

Suaidi memberikan maksud

larangan duduk

mengangkang bahwa itu sesuai yang diatur dalam Islam.

(17)

48

Universitas Kristen Petra hanya Shalat, hanya puasa, hanya naik haji,

hanya a bukan hanya memberi zakat, tetapi di implementasinya, dalam ditata dalam a cu cukup rapi dalam Islam adalah tingkah perbuatan tutur kata dan aaa melakukan sesuatu itu semuanya diatur dalam Islam… Cara duduk perempuan, kesopanan, yaitu membawah marwa dan martabat perempuan itu diatur dalam Islam makanya di Aceh berlaku yaitu budaya Aceh dan Aceh yang islami.

14.36-14.47

NS: Nah itu dia poinnya, lebih terjamin mereka yang mengendarai motornya dengan cara menghadap depan dibanding menghadap samping. Itu ya ada faktanya, ya ada studinya, ya bisa dibuktikan secara ilmiah.

Najwa memberikan maksud bahwa pendapatnya berdasarkan studi ilmiah.

15.39-16.13

SY: Ya itulah yang perlu di di dipahami oleh mungkin ada dari warga Aceh yang memang pertanyaan yang tadi yang bahwa dalam Islam memang diatur, dalam adat Aceh pun segitu rupa. Kalau memang sesuatu itu dalam keadaan mudarat, ataupun terpaksa, darurat, boleh. Seperti contoh ya itu dokter spesialis kandungan.

Suaidi memberikan maksud dari kondisi darurat yaitu sesuai dengan aturan Islam.

29.03-29.17

B: Iya. Harus diatur makanya tadi ini, kami ini beberapa berpandangan jangan sampai lah ini budaya kita ini mulai terkikis dengan budaya asing, dengan masuknya arus globalisasi yang luar biasa ini, maka dari itu mulai dari nama ini kita mau mulai.

Baktiono mengungkapkan maksud aturan nama bayi bahwa karena budaya Jawa sudah terkikis budaya asing.

34.06-34.19 NS: Bupati Kampar, Riau, Jefry Noer, mengusulkan peraturan larangan menonton

Najwa mengeluarkan maksud aturan wajib

(18)

49

Universitas Kristen Petra televisi dan wajib megaji pada jam setengah 7

hingga setengah 8 malam. Menurut Bupati, aturan ini membuat suasana margib di Kampar lebih kusyuk.

mengaji dan mematikan televisi yaitu membuat suasana magrib lebih kusyuk.

D. Praanggapan

Waktu Teks Keterangan

01.03-01.10

NS: Semenjak otonomi daerah muncul perda lokal berbagai rupa, menawarkan jalan cepat meraih ketaatan masyarakat.

Najwa memberikan praanggapan bahwa perda-perda muncul untuk meawarkan jalan cepat mendapatkan ketaatan masyarakat.

01.15-01.20 NS: Ada perda hasil aspirasi publik, atau meladeni kegenitan elit.

Najwa memberikan pra anggapan yaitu ada perda hasil aspirasi publik dan ada perda yang hanya meladeni kegenitan elit.

01.24-01.29 NS: Isinya ada yang pantas dipuji, sebagian lain, mengundang caci.

Najwa memberikan praanggapan bahwa ada perda yang isinya pantas dipuji namun ada juga perda yang isinya mengundang caci.

03.30-03.36

NS: Duduk mengangkang, itu otomatis akan mengundang fitnah, dari mana alur logikanya?

Najwa memberikan praanggapan bahwa duduk mengangkang otomatis mengundang fitnah.

03.37-03.59

SY: ha’a menyerupai laki-laki. Dalam Islam, dalam budaya Aceh, dalam adat Aceh, dia apabila seorang perempuan menyeru aaa apa menyerupai laki-laki, ya, ini akan timbul fitnah…

Suaidi memberikan praanggapan bahwa jika perempuan menyerupai laki-laki maka akan timbul fitnah.

04.32-04.51

NS: Jadi ini lebih kental nuansa, menurut Anda syariat Islam menyebutkan perempuan tidak boleh duduk mengangkang?

Najwa memberikan praanggapan Suaidi menilai syariat Islam menyatakan tidak boleh duduk mengangkang.

(19)

50

Universitas Kristen Petra 07.01-07.33

NS: Kalau saya bertanya Anda, Anda kan ini yang membuat peraturan ini. Apakah ini memang didasarbelakangi kekhawatiran Anda kar’na tidak bisa meihat perempuan duduk mengangkang di sepeda motor atau kar’na apa?

Najwa membentuk praanggapan larangan dilatarbelakangi kekhawatiran Suaidi karena tidak bisa melihat perempuan duduk mengangkang di sepeda motor.

07.01-07.33

SY: Kalau memang saya keimanannya tipis, mungkin ada dari para ulama akan aaa, ulama dan para masyarakat biasa yang mungkin keimanannya kurang, kalau melihat kayak gitu kan aaa seakan-akan itu mengundang reaksi orang lain yang memang kerap keimanannya agak lemah, itu mengundang fitnah…

Suaidi memberikan praanggapan bahwa bila keimanan lemah maka akan mengundang fitnah bila melihat perempuan duduk mengangkang di atas sepeda motor.

07.34-07.51

NS: Jadi Anda, jadi Pak Walikota merasa warga atau pria di Lhokseumawe rata-rata keimanannya lemah ya sehingga kalau melihat (SY: tidak mengatakan seperti itu) Kalau kemudian secara spesifik disebut untuk mencegah maksiat dan tadi saya tanyakan karena khawatir yang imannya lemah akan tergoda melihat perempuan duduk mengangkang di sepeda motor, jadi?

Najwa mengeluarkan praanggapan pak walikota merasa keimanan warganya lemah.

11.26-11.31

W1: Pertama apabila itu perjalanan jauh ya kan, agak menyulitkan pengendara wanita,

Warga pertama memberikan praanggapan jalan jauh akan menyulitkan pengendara wanita.

11.32-11.43

W1: dan saya pikir itu peraturan juga terlalu apa ya.. terlalu agak-agak dibuat-buat kar’na sebenarnya masih

Warga pertama memberikan praanggaan bahwa ada masalah lain yang lebih penting.

(20)

51

Universitas Kristen Petra ada permasalahan yang lain yang lebih

penting daripada hal yang seperti ini.

11.53-12.00

W2: Sebenarnya gak s’tuju ya. Selain susah kalau duduk nyamping, kan kalo kita cewek susah duduk nyamping, t’rus pegel juga.

Warga kedua memberikan praanggapan bahwa duduk menyamping menyusahkan pengendara.

12.01-12.15

W2: T’rus kalo memang pemerintah Aceh mau buat larangan untuk aaa supaya baiknya adat di Aceh tidak mesti dengan duduk nyamping toh tempat-tempat yang lain juga mesti harus ada perbaikan itu.

Warga kedua memberikan praanggapan bahwa masih ada tempat lain yang perlu dibenahi terlebih dahulu.

12.35-12.43

NS: Jadi, apakah memang keselamatan dalam berlalu lintas itu tidak menjadi bahan pertimbangan ketika merumuskan surat edaran ini?

Najwa memunculkan praanggapan bahwa keselamatan berlalu lintas tidak dipertimbangkang dalam membuat peraturan larangan duduk mengangkang.

13.02-13.12

SY: Saya lihat s’karang mungkin dari, dari kemaren-kemaren, mungkin data dari kepolisian menunjuk kita boleh tahu bahwa yang banyak kecelakaan itu adalah orang yang memang duduk mengangkang.

Suaidi memberikan praanggapan bahwa angka kecelakaan lebih tinggi pada orang yang duduk mengangkang.

13.13-13.22

SY: Dia gak ada kehati-hatian dalam membawa sepeda motor, dia selalu ngebut dan ataupun aaa pokoknya tidak ada kehati-hatian, yang nge nyebeng-nyebeng lagi.

Suaidi memberikan praanggapan bahwa pengendara sepeda motor yang menghadap depan tidak memiliki kehati-hatian.

14.56-15.02

SY: Jadi kalo di Aceh, kalo bawa keret aaa sepeda motor mengangkang, mungkin kehati-hatian itu, itu cukup kecil.

Suaidi memberikan praanggapan bahwa di Aceh kalau duduk mengangkang maka kehati-hatian menjadi kecil.

(21)

52

Universitas Kristen Petra 15.16-15.23

SY: Ya, kita lihat kan karena ini. Keselamatan yang di memang beda di Aceh Jakarta ya (NS: Apa bedanya) Aaa mungkin kalau…

Suaidi memberikan pra anggapan bahwa keselamatan naik motor di Aceh dan di tempat lain berbeda.

16.31-16.34 NS: Jadi kondisi darurat boleh duduk ngangkang itu kalo bawa anak banyak.

Najwa memberikan praanggapan kondisi darurat adalah ketika membawa banyak anak.

17.09-17.17

NS: Pak Walikota ini kan kalau seruan dan akan menjadi seruan tentunya kan akan ada sanksi. Kar’na kalau tanpa sanksi tentunya tidak akan aaa ada manfaatnya (SY: bukan peraturan) suatu peraturan.

Najwa memberikan praanggapan bahwa yang namanya aturan harrus ada sanksi.

18.26-18.32 NS: Jadi lebih sanksi sosial saja ini?

Najwa memunculkan praanggapan sanksi yang dikeluarkan lebih ke sanksi sosial.

18.39-18.44

NS: Ini lebih ke ego pribadi walikota yang mau dilihat berhasil melakukan sesuatu? Benarkah itu?

Najwa memunculkan praanggapan pembuatan larangan ini merupakan ego walikota untuk menunjukkan keberhasilan kerjanya.

19.38-19.45

NS: Jadi memang sesungguhnya Anda melihat ini lebih ke urusan privat, urusan antara manusia dengan Tuhannya?

Najwa memberikan praanggapan bahwa menurut Suaidi duduk mengangkang merupakan urusan privat.

20.03-20.16

NS: Karena tadi Anda katakana itu urusan mereka dengan Tuhannya, berarti sesungguhnya ini memang sesuatu yang tidak perlu diatur (SY: urusan, urusan saya…) dalam masalah publik (SY: adalah..) karena ini urusan privat.

Najwa memberikan praanggapan bahwa mengangkang memang bukan sesuatu yang perlu diatur dalam masalah publik.

(22)

53

Universitas Kristen Petra karena bargaining politik Anda ketika

dulu diangkat Anda mendapat dukungan dari kelompok-kelompok tertentu, ini upaya Anda untuk membalas budi dan upaya Anda untuk mengkompensasi (SY: oh, itu tidak) hubungan yang diberikan dulu ketika menjadi walikota. Benarkah itu?

bahwa ada penilaian larangan duduk mengangkang sebagai upaya membalas budi terhadap kelompok tertentu yang membantu pencapaiannya sebagai walikota.

25.10-25.15

NS: Jadi menilai aaa menurut Anda itu penting dari sekedar nama? Mempertahankan nilai-nilai kebudayaan dari sekedar nama?

Najwa membentuk praanggapan bahwa Baktiono menilai penting mempertahankan nilai kebudayaan dari sekedar nama.

26.11-26.21

NS: berarti nanti setiap kecamatan siapa pun bayi yang lahir pada kecamatan itu harus mengambil aaa unsur nama kecamatannya menjadi namanya?

Najwa membentuk praanggapan bahwa bayi yang lahir pada kecamatan tertentu harus mengambil unsur nama kecmatan sebagai unsur namanya.

28.42-28.45

NS: O, jadi dalam bayangan Anda sanksi-sanksi administratif (B: administratif aja) bisa digunakan?

Najwa membentuk praanggapan bahwa menurut Baktiono sanksi administratif bisa digunakan.

28.57-29.02

NS: Tapi menurut Anda ini memang sesuatu yang harus diatur dalam sebuah peraturan daerah? Hal-hal seperti ini?

Najwa membentuk praanggapan bahwa menurut Baktiono hal seperti nama bayi harus diatur dalam perda.

29.18-29.20 NS: Hmm. Jadi mulai dari hal yang paling gampang diatur?

Najwa membentuk praanggaapan menurut Baktiono naman bayi paling mudah diatur.

29.25-29.28 NS: Ini tidak terlalu ikut campur dalam urusan privat warga?

Najwa membentuk praanggapan aturan nama bayi mencampuri urusan privat warga.

29.47-29.50 NS: Kevin Stevano itu juga kalau ada yang menilai itu juga budaya barat tu

Najwa membentuk praanggapan nama Kevin Stevano dinilai

(23)

54

Universitas Kristen Petra

Pak Baktiono. sebagai nama asing.

30.08-30.13

NS: O jadi menunggu aturan dulu? (B: iya) Kalau Anda merasa ini penting seharusnya tidak perlu menunggu aturan (B: Saya..) yang Anda ciptakan sendiri kan?

Najwa membentuk praanggapan bahwa Baktiono menunggu aturan terlebih dahulu untuk melakukan hal yang menurutnya penting.

32.40-32.43

NS: Jadi ini memang tujuannya, maksudnya untuk menakut-nakuti supaya tidak korupsi? Jadi dibawa dulu ke penjara?

Najwa membentuk praanggapan bahwa tujuan peraturan tersebut untuk menakut-nakuti suoaya tidak korupsi.

32.44-32.53

IB: Saya berpikir pejabat ini barangkali belum tahu bagaimana siksanya, susahnya di penjara. Merubah mind set mereka supaya lebih takutlah.

Alm. Iwan memberikan pra anggapan bahwa para pejabat belum tahu susahnya hidup di penjara.

34.06-34.19

NS: Bupati Kampar, Riau, Jefry Noer, mengusulkan peraturan larangan menonton televisi dan wajib megaji pada jam setengah 7 hingga setengah 8 malam. Menurut Bupati, aturan ini membuat suasana margib di Kampar lebih kusyuk.

Najwa memberikan pra anggapan bahwa menurut Jefry, aturan tersebut akan membuat suasana magrib di Kampar lebih kusyuk.

36.36-36.40

Warga Kampar: Nanti kalau begini segala macam ini diatur semua nampaknya sama pemrintah kabupaten Kampar pak.

Warga memberikan praanggapan bahwa segala hal akan diatur oleh pemerintah Kampar.

39.46- 40.02

GF: Padahal di dalam negara kita kan aaa warga negara itu harus dipandang sama dan pluralisme itu adalah keniscayaan, keragaman itu adalah keniscayaan, tidak ada aturan-aturan yang memberikan keistimewaan kepada kelompok tertentu dan orang tertentu.

Gamawan membentuk

praanggapan bahwa di negara pluralisme tidak boleh ada aturan untuk keistimewaan kelompok tertentu.

(24)

55

Universitas Kristen Petra 40.03-40.17

GF: Walaupun ada juga teori yang mengatakan the living law of the people itu, hukum yang hidup di tengah masyarakat, tapi di negara yang berbhineka seperti ini, itu kan tidak perlu dibuat perda, mungkin bimbingan dari tokoh agama, bimbingan dari pemuka-pemuka agama.

Gamawan membentuk

praanggapan bahwa di negara yang berbhineka tidak perlu dibuat perda, karena ada bimbingan tokoj masyarakat.

40.25-40.28 GF: Nanti negara ini jadi negara birokrasi lagi.

Gamawan memberikan pra anggapan Indonesia akan menjadi negara birokrasi lagi.

40.29-40.39 NS: Banyak perda telah tersesat ketika mempublikkan urusan privat.

Najwa memberikan pra anggapan banyak perda telah tersesat mempublikkan urusan privat.

40.40-40.44 NS: Aturannya bisa sangat terlibat, mengurusi lakon dan moral individu.

Najwa memberikan pra anggapan perda bisa sangat terlibat mengurusi lakon dan moral individu.

40.45-40.48 NS: Gemar mengatur aurat warga, lalai membuat rakyat sejahtera.

Najwa memberikan pra anggaapan perda gemar mengatur aurat warga, lalai membuat rakyat sejahtera.

40.49-40.53 NS: Terjebak menjual moralitas agama, dengan selera dan harga suka-suka.

Najwa memberikan pra anggapan perda menjual moralitas agama dengan harga suka-suka.

40.54-40.59 NS: Semata menjadi jalan instan, mendongkrak politik pencitraan.

Najwa mengeluarkan pra anggapan perda semata menjadi jalan instan mendongkrak politik pencitraan.

41.00-41.05

NS: Perda seharusnya memajukan kesalehan sosial, bukan memformalkan ritual.

Najwa memberikan praanggapan bahwa perda seharusnya memajukan kesalehan sosial,

(25)

56

Universitas Kristen Petra bukan memformalkan ritual.

41.06-41.11 NS: Membela hidup bersama, bukan meruncingkan yang berbeda.

Najwa membentuk praanggapan bahwa perda harusnya membela hidup bersama, bukan meruncingkan yang berbeda.

41.12-41.18 NS: Hukum itu alat rekayasa sosial, bukan ajang pembakuan moral.

Najwa memunculkan praanggapan bahwa hukum itu alat rekayasa sosial, bukan ajang pembakuan moral.

E. Koherensi penghubung

Waktu Teks Keterangan

02.48-03.16

SY: Kalau memang ini dikatakan penting bagi kita aaa kehidupan masyarakat di Aceh, khususnya terutama Lhokseumawe, berarti pentinglah kita duduk menyamping.

Suaidi memberikan hubungan kausal antara pentingnya budaya, adat, dan syariat Islam di Aceh dengan pentingnya duduk menyamping.

03.17-03.29

SY: Dia harus menjaga daripada fitnah daripada orang lain a kar’na (NS: okei.) apabila mengundang fitnah dari orang lain yang melihat, berarti perbuatan itu dilarang dalam Islam.

Suaidi memberikan hubungan kausal antara mengundang fitnah dan perbuatan yang dilarang dalam Islam.

04.18-04.31

SY: budaya dan adat (NS: uhu) itu seimbang. Harus seimbang dengan syariat Islam, dengan Islam. Kalau kita berlaku aaa, budaya di Aceh, berarti tetap mengikuti syariat Islam.

Suaidi memberikan hubungan kausal antara budaya dan adat Aceh dengan syariat Islam.

05.33-05.47

SY: Cara duduk perempuan, kesopanan, yaitu membawa marwa dan martabat perempuan itu diatur dalam Islam makanya di Aceh berlaku yaitu budaya Aceh dan Aceh yang

Suaidi memberikan hubungan kausal antara cara duduk perempuan dengan budaya Aceh yang islami.

(26)

57

Universitas Kristen Petra islami.

06.49-06.56

NS: Saya tanya, Anda laki-laki Pak Walikota, Anda kalau melihat perempuan duduk mengangkang di sepeda motor, Anda apakah Anda merasa terganggu?

Najwa memberikan hubungan antara laki-laki melihat perempuan duduk mengangkang dengan perasaan terganggu.

07.01-07.33

NS: Kalau saya bertanya Anda, Anda kan ini yang membuat peraturan ini. Apakah ini memang didasarbelakangi kekhawatiran Anda kar’na tidak bisa meihat perempuan duduk mengangkang di sepeda motor atau kar’na apa?

Najwa membuat hubungan kausal antara kekhawatiran Suaidi tidak bisa melihat perempuan duduk mengangkang dengan munculnya aturan larangan mengangkang.

07.01-07.33

SY: Kalau memang saya keimanannya tipis, mungkin ada dari para ulama akan aaa, ulama dan para masyarakat biasa yang mungkin keimanannya kurang, kalau melihat kayak gitu kan aaa seakan-akan itu mengundang reaksi orang lain yang memang kerap keimanannya agak lemah, itu mengundang fitnah…

Suaidi membuat hubungan antara keimanan yang lemah dengan mengundang fitnah.

07.34-07.51

NS: Jadi Anda, jadi Pak Walikota merasa warga atau pria di Lhokseumawe rata-rata keimanannya lemah ya sehingga kalau melihat (SY: tidak mengatakan seperti itu) Kalau kemudian secara spesifik disebut untuk mencegah maksiat dan tadi saya tanyakan karena khawatir yang imannya lemah akan tergoda melihat perempuan duduk mengangkang di

Najwa membuat hubungan kausal antara warga Lhokseumawe memilki keimanan lemah dengan aturan larangan mengangkang.

(27)

58

Universitas Kristen Petra sepeda motor, jadi?

09.20-09.25

NS: Berarti kadar kesopanan Anda nih yang Anda gunakan (SY: iya) tolak ukurnya seperti itu.

Najwa memberikan praanggapan bahwa kadar kesopanan Suaidi yang digunakan.

09.49-09.52 NS: Hmmm, jadi kalau orang kasar biasa ya lah duduk mengangkang.

Najwa memberikan hubungan antara orang kasar dengan duduk mengangkang.

11.19-11.25

W1: Emmm sebenarnya kurang setuju kar’na itu lebih lebih ke situasi dan kondisi kita sebagai pengendara.

Warga pertama tidak setuju karena menganggap itu merupakan urusan mereka sebagai pengendara.

11.26-11.31

W1: Pertama apabila itu perjalanan jauh ya kan, agak menyulitkan pengendara wanita,

Warga pertama memberikan hubungan antara perjalanan jauh dengan kesulitan bagi pengendara wanita.

11.32-11.43

W1: dan saya pikir itu peraturan juga terlalu apa ya.. terlalu agak-agak dibuat-buat kar’na sebenarnya masih ada permasalahan yang lain yang lebih penting daripada hal yang seperti ini.

Warga pertama memberikan hubungan kausal antara banyak masalah lain untuk diatur dengan larangan mengangkan terkesan dibuat-buat.

12.44-12.56

SY: Aaa kes’lamatan itu, sebenarnya kes’lamatan orang tergantung kehati-hatian ya.. aaa, bukan dalam arti duduk nyamping itu gak s’lamat…

Suaidi memberikan hubungan antara keselamatan warga dengan kehatian-hatian.

12.57-13.01

NS: Potensi untuk mengalami kecelakaan jauh lebih besar dengan duduk menyamping, Pak Walikota.

Najwa memberikan hubungan antara duduk menyamping dengan potensi kecelakaan yang lebih besar.

13.23-13.29

NS: Tapi Anda sadar bahwa potensi untuk mengalami kecelakaan lebih besar kalau memang keseimbangan itu tidak bisa diatur?

Najwa memberikan hubungan kausal antara keseimbangan yang tidak bisa diatur dengan potensi untuk mengalami kecelakaan. 13.51-13.59 NS: Lebih pentingkah (SY: gak, gak

pernah) jadi Anda tidak merasa lebih

Najwa memberikan hubungan bertolak belakang antara larangan

(28)

59

Universitas Kristen Petra penting kes’lamatan, tidak lebih

pentingkan kes’lamatan warga Anda kota Lhokseumawe dibandingkan dengan aturan ini?

duduk mengangkang dengan keselamatan warga Lhokseumawe.

14.56-15.02

SY: Jadi kalo di Aceh, kalo bawa keret aaa sepeda motor mengangkang, mungkin kehati-hatian itu, itu cukup kecil.

Suaidi memberikan hubungan antara duduk mengangkang di Aceh dengan kehati-hatian cukup kecil.

15.03-15.15

NS: Maksudnya apa nih? Kar’na kan membawa sepeda motor dimanapun dalam posisi apa pun tidak apakah di Jakarta, di Aceh kalau potensi jauh lebih penting, jauh lebih tinggi tingkat keselamatannya aa yang duduk secara menghadap depan, Pak Walikota.

Najwa memberikan hubungan kausal antara duduk mengangkang dengan tingkat keselamatan yang tinggi.

15.53-16.00

SY: Kalau memang sesuatu itu dalam keadaan mudarat, ataupun terpaksa, darurat, boleh.

Suaidi memberikan hubungan antara keadaan mudarat dengan boleh duduk mengangkang.

16.44-16.48

NS: Kalau itu tidak apa-apa, tidak mengundang (SY: kar’na, kar’na) maksiat tuh kalau jalan puluhan kio meter dengan duduk mengangkang?

Najwa memberikan hubungan antara duduk mengangkang puluhan kilo meter dengan tidak mendapat fitnah.

16.53-16.57

NS: Jadi kalau jalan jauh tidak apa-apa ngangkang (SY: kar’na mudarat) tidak akan kena fitnah tuh ya..

Najwa memberikan hubungan antara jalan jauh sambil ngangkang dengan tidak mendapat fitnah.

16.58-17.08

SY: Kar’na mudarat. Sesuatu yang mudarat, yang memang itu sesuatu yang dalam aaa suatu mudarat atau darurat, itu mungkin dalam agama dibolehkan.

Suaidi memberikan hubungan antara mudarat dalam agama dengan diperbolehkan duduk mengangkang.

17.09-17.17 NS: Pak Walikota ini kan kalau seruan dan akan menjadi seruan tentunya kan

Najwa memberikan hubungan antara adanya sanksi dengan adanya

(29)

60

Universitas Kristen Petra akan ada sanksi. Kar’na kalau tanpa

sanksi tentunya tidak akan aaa ada manfaatnya (SY: bukan peraturan) suatu peraturan.

manfaat peraturan larangan duduk mengangkang.

17.22-17.45

SY: Masalah sanksi saya belum mengambil aaa apa namanya? Keputusan sendiri. kar’na setelah evaluasi tiga bulan nanti, ya, kita duduk dengan para ulama, dengan tokoh budaya, tokoh adat yang ada di kota Lhokseumawe dan elemen masyarakat yang lain, yang patut kita, kita aaa duduk, baru kita mengambil keputusan di sana.

Suaidi memberikan hubungan antara belum adanya sanksi dengan adanya evaluasi bersama dengan para tokoh budaya dan agama setelah tiga bulan seruan berjalan.

19.15-19.31

SY: Saya sudah terlepas daripada Allah nanti dalam pengadilan Allah aaaa yang bahwa saya sudah menyampaikan (NS: Oke) seperti anak saya sudah sampaikan saya kepada anak saya adalah kamu harus mengaji, harus ibadah, harus berbuat kebaikan, harus sekolah, dan sebagainya.

Suaidi memberikan hubungan antara menyampaikan yang baik dengan terlepas dari Allah.

19.46-19.49

NS: Berarti kalau urusan privat tidak perlulah diatur dalam ranah publik Pak Walikota.

Najwa memberikan hubungan kausal antara urusan privat dengan tidak perlu diatur dalam ranah publik.

20.03-20.16

NS: Karena tadi Anda katakana itu urusan mereka dengan Tuhannya, berarti sesungguhnya ini memang sesuatu yang tidak perlu diatur (SY: urusan, urusan saya…) dalam masalah publik (SY: adalah..) karena ini urusan

Najwa memberikan hubungan kausal antara urusan dengan Tuhan dengan sesuatu yang tidak perlu diatur dalam masalah publik.

(30)

61

Universitas Kristen Petra privat.

20.45-21.00

NS: Baik Pak Walikota ada satu pertanyaan terakhir. Aa, ada yang menilai ini lebih karena bargaining politik Anda ketika dulu diangkat Anda mendapat dukungan dari kelompok-kelompok tertentu, ini upaya Anda untuk membalas budi dan upaya Anda untuk mengkompensasi (SY: oh, itu tidak) hubungan yang diberikan dulu ketika menjadi walikota. Benarkah itu?

Najwa memberikan hubungan antara bargaining politik dengan kemunculan larangan duduk mengangkang.

22.49-22.54

NS: Ini inisiatif Anda pribadi atau dorongan dari orang sehingga merasa perlu peraturan nama bayi?

Najwa menghubungkan inisiatif pribadi dan dorongan orang dengan kata "atau" sehingga membentuk pilihan jawaban antara inisiatif pribadi atau dorongan orang.

22.55-23.12

B: Ya, kami pribadi waktu itu juga bersama teman-teman anggota komisi D DPRD Kota Surabaya di, kami cukup prihatin ya kalau lihat begitu banyak warga kota Surabaya namanya bermacam-macam tapi tidak mengidentikkan sebagai warga kota Surabaya.

Baktiono memberikan hubungan antara keprihatinan komisi D DPRD Surabaya dengan banyak warga Surabaya yang namanya tidak identik dengan kota Surabaya.

23.37-23.41

B: Ya, termasuk kalau ini ooo ini orang Surabaya, otomatis itu juga Indonesia.

Baktiono memberikan hubungan orang Surabaya otomatis orang Indonesia.

23.59-24.06

NS: Aaa latar belakang utamanya apa nih? Karena memang merasa sudah hilang nilai-nilai kedaerahan khas Surabaya sehingga seluruh nama bayi

Najwa memberikan hubungan antara raperda pengaturan nama bayi dengan perasaan Baktiono akan hilangnya nilai-nilai

(31)

62

Universitas Kristen Petra juga harus ada unsur Surabaya nya? kedaerahan.

24.07-24.18 B: Diantaranya memang seperti itu. Jadi kami cukup prihatin.

Baktiono memberikan hubungan antara hilangnya nilai-nilai kedaerahan khas Surabaya dengan keprihatinan komisi D DPRD Surabaya.

24.57-25.09

B: Banyak dari mereka yang pake nama-nama yang tidak identik dengan Indoensia, atau terutama Jawa, maka itu kami ingin ada sesuatu inisiatif agar ciri kedaerahan ini tidak hilang.

Baktiono memberikan hubungan biasnya nama orang Surabaya dengan munculnya inisiatif raperda pengaturan nama bayi.

26.28-26.33

B: Di nama b’lakang. (NS: nama b’lakang..) Kalau nama kecamatannya bagus dia bangga, pas nama kecamatannya kurang pas itu banyak yang protes juga.

Baktiono memberikan hubungan antara kecocokan nama kecamatan dengan pro dan kontra warga.

28.29-28.41

B: Selanjutnya paling tidak kalau sudah beberapa bulan atau tahun, baru seperti KTP-nya, nanti seperti apa mereka ini, ya harus KTP-nya nanti ditunda, paling tidak kan seperti itu sanksinya..

Baktiono memberikan hubungan antara tidak mengikuti peraturan dengan sanksi penundaan KTP.

29.03-29.17

B: Iya. Harus diatur makanya tadi ini, kami ini beberapa berpandangan jangan sampai lah ini budaya kita ini mulai terkikis dengan budaya asing, dengan masuknya arus globalisasi yang luar biasa ini, maka dari itu mulai dari nama ini kita mau mulai.

Baktiono memberikan hubungan antara masuknya arus globalisasi dengan perlu adanya aturan mulai dari nama bayi.

29.37-29.46

B: Namanya itu pake nama saya semua. Ba b’lakangnya itu, kar’na saya Baktiono, anak pertama namanya

Baktiono memberikan hubungan antara nama Baktiono dan nama Stevano.

(32)

63

Universitas Kristen Petra Kevin tapi belakangnya ada Kevin

Stevano.

30.00-30.01 B: Waktu itu belum punya gagasan seperti itu..

Baktiono memberikan hubungan antara belum adanya aturan dengan nama anaknya yang tidak memiliki unsur nama kecamatan.

30.02-30.07 NS: Nah s’karang ditambah saja kalau begitu.

Najwa memberikan hubungan antara gagasan nama bayi yang sudah ada dengan penambahan nama kedaerahan pada anak Baktiono.

30.02-30.07

B: Kalau nanti memang ada suatu yang diatur itu, pasti akan saya sematkan juga itu.

Baktiono memberikan hubungan kausal jika aturan sudah ada maka akan ditambahkan unsur nama kecamatan di nama anaknya.

30.08-30.13

NS: O jadi menunggu aturan dulu? (B: iya) Kalau Anda merasa ini penting seharusnya tidak perlu menunggu aturan (B: Saya..) yang Anda ciptakan sendiri kan?

Najwa memberikan hubungan antara pentingnya aturan tersebut bagi Baktiono dengan tidak perlu menunggu aturan untuk melakukannya.

30.23-30.33

B: Kar’na ini kami launching memang ada pro kontra. Kalau kontra semua ya kami optimis. Kar’na ada pro kontra perlu juga pemahaman pada seluruh warga yang masih belum paham akan inisiatif kami ini.

Baktiono memberikan hubungan antara dukungan warga dengan keyakinan komisi D DPRD Surabaya atas keberhasilan raperda aturan nama bayi.

34.34-35.31

B: Magrib itu biasanya kita pergi ke Surau atau ke Masjid kita abis sholat, magrib itu aaa magrib ke isa itu kita mengaji. Habis itu kita masuk sholat isa kita langsung ya sholat isa. Sekarang saya lihat, itu kalau magrib

Jefry memberikan hubungan antara perbedaan situasi jaman dulu dan jaman sekarang dengan dibutuhkannya perhatian dari pemerintah melalui perda.

(33)

64

Universitas Kristen Petra itu, malahan masyarakat itu,

khususnya anak-anak muda ini keluar laki-laki perempuan berboncengan ya, orang sholat dia berboncengan. Ini berarti kan memang ada something wrong. Ada satu akhlak yang kurang. Oleh sebab itulah kita memandang perlu ooo kalau begitu kita aaa pemda mesti care, mesti care, makanya kita ini perkuat dengan perda. Magrib mengaji dan mematikan televisi yaa magrib sampai isa.

36.27-36.35

T.Agama: Ini patut kita sambut dengan gembira karena di saat ini memang banyak sekali hal-hal yang bisa melalaikan anak kita dari mengaji Al Quran.

Tokoh agama memberikan hubungan antara banyak hal-hal yang bisa melalaikan anak muda dari mengaji dengan menyambut gembira aturan dari pemerintah Kampar.

36.36-36.40

Warga Kampar: Kurang stuju Pak. Soalnya sudah ditentukan waktu sholat itu pak. Dan untuk mengaji itu ndak harus waktu itu juga pak.

Warga menghubungkan

ketidaksetujuannya dengan pendapat bahwa mengaji bisa dilakukan kapan saja.

F. Koherensi kondisional

Waktu Teks Keterangan

02.13-02.17

NS: Apa latar belakang seruan, yang rencananya akan dijadikan peraturan wali kota ini?

Najwa memberikan penjelasan bahwa seruan larangan duduk mengangkang tersebut nantinya akan dijadikan peraturan wali kota.

04.32-04.51

NS: Jadi ini lebih kental nuansa, menurut Anda syariat Islam menyebutkan perempuan tidak boleh

Najwa memberikan keterangan "menurut Anda" untuk menjelaskan bahwa pernyataan tersebut menurut

(34)

65

Universitas Kristen Petra

duduk mengangkang? Suaidi.

04.32-04.51

NS: Itu, itu menurut Anda syariat Islam itu yang seperti apa ya Pak Wali (SY: sya..) karena kalau misalnya kita melihat pandangan ketua PBNU atau ketua Muhammadiyah aaa dua-duanya merasa tidak ada tuh syariat Islam tidak boleh duduk mengangkang.

Najwa memberikan keterangan "menurut Anda" untuk menjelaskan bahwa pernyataan tersebut menurut Suaidi.

05.48-05.52

NS: Menurut Anda duduk mengangkang itu tidak mencermikan kesopansantunan?

Najwa menambahkan keterangan "menurut Anda" untuk menekankan bahwa pernyataan tersebut menurut Suaidi.

05.53-06.00

NS: Kalau laki-laki yang duduk mengangkang, menurut Anda itu budaya Aceh atau?

Najwa menambahkan keterangan "menurut Anda" untuk menekankan bahwa pernyataan tersebut menurut Suaidi.

06.49-06.56

NS: Saya tanya, Anda laki-laki Pak Walikota, Anda kalau melihat perempuan duduk mengangkang di sepeda motor, Anda apakah Anda merasa terganggu?

Najwa memberikan keterangan Suaidi sebagai laki-laki.

07.01-07.33

NS: Kalau saya bertanya Anda, Anda kan ini yang membuat peraturan ini. Apakah ini memang didasarbelakangi kekhawatiran Anda kar’na tidak bisa meihat perempuan duduk mengangkang di sepeda motor atau kar’na apa?

Najwa memberikan keterangan bahwa Suaidi lah yang membuat peraturan larangan duduk mengangkang.

08.06-08.22

SY: jadi mencegah itu dalam pandangan para ulama, para ulama, tokoh budaya, tokoh Islam, dia kalau bisa aaa apa namanya mengundang

Suaidi memberikan keterangan bahwa itu adalah pendapat para tokoh budaya dan tokoh agama.

(35)

66

Universitas Kristen Petra fitnah.dalam artinya gini. Fitnah

seseorang…

09.08-09.19

SY: Dalam Islam, tidak menyatakan dal, tidak menyatakan tidak boleh duduk ngangkang (NS: Ya), tetapi dijelaskan (NS: yang mengatakan Walikota Lhokseumawe.) adalah kesopanan. Yang dikatakan dalam budaya dalam Islam adalah kesopanan…

Najwa memberikan keterangan bahwa yang mengatakan tidak boleh duduk mengangkang adalah walikota Lhokseumawe.

09.26-09.38

SY: Kesopanan yang memang ditegaskan dalam budaya Aceh dan adat Aceh yang Islami itu ditegaskan, itu budaya Aceh pada kaum perempuan harus melakukan sesuatu dengan kesopanan…

Suaidi memberikan keterangan bahwa adat dan budaya Aceh itu Islami.

09.45-09.48

SY: Aaa itu memang laki-laki memang orang yang agak-agak kasar gitu..

Suaidi memberikan keterangan bahwa laki-laki memang orang yang kasar.

13.32-13.38

NS: Ini yang mengatakan bukan, ini yang mengatakan adalah ahli transportasi yang sudah mengurusi safety driving selama bertahun-tahun jadi memang pakarnya Pak Walikota.

Najwa memberikan penjelas bahwa pernyataan datang dari ahli transportasi yang telah mengurusi safety driving selama bertahun-tahun.

14.00-14.03

SY: Kita juga mementingkan kes’lamatan. Kes’lamatan dalam artinya luas.

Suaidi memberikan penjelasan keselamatan yaitu keselamatan dalam arti luas.

14.24-14.26

NS: Menurut Anda tidak cukup penting alasan keselamatan fisik dalam (SY: penting) berkendaraan?

Najwa menambahkan keterangan "menurut Anda" untuk menekankan bahwa pernyataan tersebut menurut Suaidi.

(36)

67

Universitas Kristen Petra terjamin mereka yang mengendarai

motornya dengan cara menghadap depan dibanding menghadap samping.

bahwa poin yang dimaksudkan adalah lebih terjamin keselamatan mereka yang duduk mengangkang dibandingkan mereka yang duduk menyamping.

18.33-18.38

NS: Kalau ada yang menilai ini lebih ke ajang pembuktian seorang walikota yang baru enam bulan menjabat setelah sebelumnya menjadi wakil walikota.

Najwa memberikan keterangan mengenai walikota yaitu baru menjabat selama enam bulan dan sebelumnya merupakan wakil walikota.

18.45-18.54

SY: Tidak, saya tidak. Saya selaku pemimpin, ya, kepala daerah. Saya bertanggung jawab dengan Allah dan dengan rakyat.

Suaidi memberikan keterangan dirinya sebagai kepala daerah.

19.38-19.45

NS: Jadi memang sesungguhnya Anda melihat ini lebih ke urusan privat, urusan antara manusia dengan Tuhannya?

Najwa memberikan keterangan urusan privat, yaitu urusan antara manusia dengan Tuhannya

20.45-21.00

NS: Aa, ada yang menilai ini lebih karena bargaining politik, Anda ketika dulu diangkat Anda mendapat dukungan dari kelompok-kelompok tertentu, ini upaya Anda untuk membalas budi dan upaya Anda untuk mengkompensasi (SY: oh, itu tidak) hubungan yang diberikan dulu ketika menjadi walikota

Najwa memberikan keterangan bahwa bargaining politik adalah upaya membalas budi Suaidi kepada kelompok-kelompok yang mendukung dia menjadi walikota.

23.13-23.20

NS: Kenapa penting? Kenapa warga kota Surabaya tidak boleh namanya bervariasi sesuai orang tua? Itu kan hak prerogatif orang tua mau kasih nama anaknya siapa, Pak?

Najwa memberikan keterangan bahwa pemberian nama anak adalah hak prerogatif orang tua.

(37)

68

Universitas Kristen Petra 25.25-25.33

NS: Nah, dalam bayangan aaa komisi D DPRD yang sedang merancang ini jadi akan dibatasinya atau diaturnya namanya seperti apa?

Najwa memberikan keterangan bahwa Komisi D DPRD lah yang merancang peraturan nama bayi tersebut.

25.41-25.50

B: Ada di sana tu Kecamatan Wiyung, Kecamatan Tambak Sari, ada Benowo, trus ada Kecamatan Kenjeran yang mana akhirnya pro kontra juga.

Baktiono memberikan keterangan bahwa pengaturan nama bayi berdasarkan nama kecamatan pada akhirnya mengundang pro dan kontra.

25.58-26.10

B: Misalnya seperti itu. Trus ada juga usulan sebaiknya tokoh-tokoh masyarakat, legenda, mereka yang memang waktu itu pejuang juga, yang bisa diterma oleh masyarakat itu nanti menjadi kebanggaan sendiri.

Baktiono memberikan keterangan nama bayi berdasarkan tokoh masyarakat yang bisa diterima warga.

26.22-26.27

B: Di antaranya itu, itu gagasan yang pertama gitu. Tapi itu juga banyak menentang.

Baktiono memberikan keterangan bahwa usulan menggunakan kecamatan mengundang pro dan kontra.

26.56-27.00

NS: Oke, oke. Tapi itu salah satu yang sedang dirancang, jadi berdasarkan nama kecamatan.

Najwa memberikan keterangan bahwa salah satu yang sedang dirancang adalah berdasarkan nama kecamatan.

27.26-27.34

NS: Kenapa harus diatur kar’na kalau aturan itu kan berarti ada sanksinya kalau tidak diikuti?

Najwa memberikan keterangan bahwa peraturan membutuhkan sanksi kalau tidak diikuti.

29.51-29.53 B: Ya, tapi ada nama “no”. “no” itu dari Baktiono gitu.

Baktiono memberikan keterangan "no" dalam nama Stevano beraasal dari Baktiono.

31.10-31.22

NS: Pak Iwan dari catatan kami selama Anda aaa menjadi Bupati begitu kurang lebih sebelas tahun ada

Najwa memberikan keterangan Iwan Bokings telah menjabat selama sekitar 11 tahun. Kemudian

(38)

69

Universitas Kristen Petra banyak eksperimen yang Anda

lakukan yang, yang tidak biasa tetapi justru behasil.

memberi keterangan bahwa eksperimen yang dilakukan adalah yang tidak biasa namun berhasil.

31.23-31.31

NS: Salah satunya yang banyak dibicarakan orang adalah aaa ketika Anda mengajak PNS-PNS untuk datang ke penjara. Apa maksudnya ketika itu?

Najwa memberikan keterangan eksperimen mengajak PNS ke penjara banyak dibicarakan orang.

34.52-35.05

JN: Sekarang saya lihat, itu kalau magrib itu, malahan masyarakat itu, khususnya anak-anak muda ini keluar laki-laki perempuan berboncengan ya, orang sholat dia berboncengan.

Jefry memberi keterangan bahwa msayarakat yang dia maksudkan terutama merupakan anak muda.

36.04-36.17

T.Agama: Sebab, sudah menjadi budaya masyarakat kita di Kampar, secara khusus, dan di Indonesia secara umum bahwa dulu, dari dulu, kita sudah biasa mengaji antara magrib dengan isa.

Tokoh agama memberi keterangan bahwa sudah menjadi budaya warga Kampar untuk mengaji antara magrib dan isa.

37.08-37.22

NS: Seperti apa pendapat Menteri Dalam Negeri terhadap banyaknya Perda yang dianggap diskriminatif dan terkesan nyeleneh di berbgai daerah? Dan bagaimana pengamatan kemendagri terhadap efektivitas perda-perda tersebut?

Najwa memberi keterangan mengenai perda, yaitu bersifat diskriminatif dan terkesan nyeleneh.

39.28-39.45

GF: Nah kalo yang aneh-aneh saya lihat perda-perda yang aaa yang cenderung apa, bias gender, diskriminatif, karena aaa persoalan terkait dengan keyakinan, kepercayaan atau agama dan sebagainya itu.

Gamawan memberikan penjelasan perda-perda yang mengundang pro dan kontra adalah perda-perda yang bias gender dan diskriminatif, karena terkait dengan persoalan keyakinan dan kepercayaan.

Gambar

Gambar 4.1 Logo Metro TV
Gambar 4.2 Logo Mata Najwa
Gambar 4.3 Opening Bumper Mata Najwa
Gambar 4.4 Komentar Pembaca Berita PNS Menggunakan Baju Adat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam hal ini telah

yang memiliki nilai terendah adalah indikator “Harga jual smartphone Samsung Galaxy sesuai dengan kualitas produknya”. Untuk itu, saran yang diajukan: manajemen smartphone

4.2.4 Penerimaan Prisly Terhadap Unsur Kekerasan Verbal (Kasar) Adegan yang mengandung kata-kata kasar terlihat pada lawakan Cak Lontong yang mengatakan sebagai

tesenyum kepada jemaat. Intonasi suara pada saat Robert memberikan khotbah juga berpengaruh dalam penyampaian pesan nonverbal. Ketika Robert menganggap apa yang

Berdasarkan hasil kuesioner yang didapat maka dapat di ketahui bahwa sebanyak 178 orang responden (44,5%) pernah membaca iklan Jitu Jawa Pos lebih dari 2 kali, dan 154 (38,5%)

- Penilaian rata-rata tertinggi ketiga adalah bahwa merek SWISH cocok diperuntukkan bagi konsumen yang memiliki karakter yang berfokus pada keluarga dan anak (variabel ca-gen2

Perkataan Yohanes Pembaptis: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya

Malang Nomor 29.1.34/UN32lKPl20L5 tanggal 29 Januari zoLs, dosen yang diberitugas tambahan sebagai Kepala Pusat Pengembangan Sumber Belajar (P2SB) Lembaga