• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DAN PRINSIP INTEGRASI ILMU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KONSEP DAN PRINSIP INTEGRASI ILMU"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DAN PRINSIP INTEGRASI ILMU

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Islam Dalam Disiplin Ilmu Dosen Pengampu : Amirullah M.A

Kelas 6H Kelompok 4 Nama Anggota

1. Aldila Bella Yekti (1801025098) 2. Bunga Khoirudita Utamy (1801025358) 3. Farha Aulia Firdausi (1801025072) 4. Siva Setianita (1801025461) 5. Happy Ayu (1801025201)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR HAMKA

2021

(2)

i

Link Video PPT : https://youtu.be/RH1aRtREuuc

(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Islam Dalam Disiplin Ilmu dengan tema Integrasi Ilmu dan tidak lupa sholawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca, namun terlepas dari itu, kami tentu memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran nya yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Jakarta, Maret 2021

(4)

i

DAFTAR ISI ...i

KATA PENGANTAR ... ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...2

C. Tujuan ...2

BAB II PEMBAHASAN ...3

A. Konsep Integrasi Ilmu ...3

B. Prinsip Integrasi Ilmu ...5

BAB III PENUTUP ... 11

A. Kesimpulan ... 11

B. Saran ... 11

DAFTAR PUSAKA ... iii

(5)

ii

(6)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemikiran tentang integrasi ilmu pengetahuan dilakukan oleh kalangan intelektual muslim, tidak lepas dari kesadaran beragama. Secara totalitas ditengah ramainya dunia global yang sarat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan sebuah konsep umat islam akan maju dapat menyusul negara barat apabila mampu mentransformasikan dan menyerap secara aktual terhadap ilmu pengetahuan dalam rangka memahami wahyu, atau mampu memahami wahyu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Prinsip keterpaduan akal dan wahyu, ilmu dan agama merupakan genuine pendidikan Islam yang memberikan ruang dan penghargaan tinggi terhadap pendidikan rasional dan spiritual. Keterpaduan akal dan wahyu merupakan keterpaduan sumber ilmu dalam pandangan Islam.

Kemunculan integrasi ilmu dilatarbelakangi oleh adanya dualisme atau dikotomi keilmuan antara ilmu-ilmu umum di satu sisi dengan ilmu-ilmu agama disisi lain, dalam lingkungan masyarakat islam berkembang suatu kepercayaan bahwa hanya ilmu-ilmu agama islam yang pantas dan layak dikaji sementara ilmu-ilmu sekuler dipandang sebagai sesuatu yang bukan bagian dari ilmu-ilmu yang layak dan patut dipelajari. Mereka lebih cenderung memilih lembaga-lembaga pendidikan umum dengan pertimbangan jaminan mutu serta jaminan pekerjaan, karena memandang lembaga pendidikan berlabel islam cenderung bersifat tradisional dan tidak mampu menjamin mutu dan peluang pekerjaan.

(7)

2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah pada pembahasan makalah ini adalah :

1. Bagaimana konsep dari integrasi ilmu ? 2. Apa saja manfaat dan kaidah Integrasi ilmu?

3. Bagaimana prinsip dan nilai-nilai integrasi ilmu ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan makalah pada pembahasan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui konsep dari integrasi ilmu

2. Untuk mengetahui manfaat dan kaidah integrasi ilmu 3. Untuk mengetahui prinsip dan nilai- nilai integrasi ilmu

(8)

3 BAB II PEMBAHASAN A. Konsep Integrasi Ilmu

Pengertian Ilmu

Untuk memahami konsep integrasi ilmu, maka yang pertama harus dibahas lebih awal adalah pengertian dan hakikat ilmu. Ilmu berasal dari bahasa arab “Alama” yang berarti pengetahuan. Dalam KBBI ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menjelaskan mengenai bidang pengetahuan. Definisi ilmu menurut para ahli dikutip oleh Bakhtiar (Eldes, 2015) diantaranya adalah:

a. Mohamad Hatta, mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun itu menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.

b. Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan ke empatnya serentak.

c. Ashley Montagu, menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.

d. Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.

Menurut Yuyun Suriasumantri mengartikan ilmu sebagai pengetahuan yang memiliki tiga karakteristik, yaitu: rasional, empiris, dan sistematis (Akbarizan, 2014). Sedangkan menurut Amsal Bachtiar, menyatakan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang terklasifikasi, tersistem dan terukur serta

(9)

4

yang universal yakni wahyu allah yang mengandung kebenaran absolut. ilmu dalam islam tidak terbatas kepada hal- hal yang bersifat materi semata namun juga menjangkau realitas metafisika.

Integrasi Ilmu

Integrasi ilmu pengetahuan adalah proses mengaitkan diri pada prinsip tauhid. Sasaran integrasi ilmu adalah pencari ilmu, bukan ilmu itu sendiri (Akbarizan, 2014). Karena yang menentukan adalah manusia, maka manusialah yang akan menghayati ilmu. Penghayatan para pencari ilmu itulah yang menentukan, apakah ilmunya berorientasi pada nilai-nilai Islam ataukah tidak. Menurut Mahdi Ghulsyani, integrasi ilmu adalah menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan modern.

Tujuan utama integrasi ilmu (Akbarizan, 2014)adalah untuk menunjukkan mukjizat al-Qur’an sebagai sumber segala ilmu, dan untuk menumbuhkan rasa bangga kaum muslimin karena telah memiliki kitab yang sempurna ini.

Pengertian Integrasi Ilmu dapat dikatakan sikap profesionalisme dalam suatu keilmuan baik bersifat duniawi namun tetap terpondasi pada ketuhanan.

Upaya integrasi ilmu berarti pembebasan ilmu dari penafsiran-penafsiran yang didasarkan pada ideologi sekular. Yaitu menggeser dan menggantinya dengan pemahaman-pemahaman yang mengacu pada pesan-pesan Islam ketika menelaah dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Sekularisasi ilmu pengetahuan dari segi metodologi menggunakan empirisme yang memandang bahwa sumber pengetahuan yang absah adalah empiris (pengalaman). cendikiawan muslim berusaha keras dalam mengintegrasikan kembali ilmu dan agama. ilmu-ilmu keislaman pada dasarnya secara akademik dapat dibagi menjadi tiga bidang keilmuan islam yaitu ilmu islam normatif, ilmu islam historis dan ilmu islam multidisipliner (Fathul Mufid, 2013). Adapun manfaat dari pengembangan integrasi ilmu keislaman menurut (Nurhidayat, 2018) yaitu :

(10)

5

1. Mengupayakan membangun warga negara yang berpengetahuan, beriman dan bertakwa.

2. Untuk melahirkan cendikiawan muslim dan menciptakan generasi madani yang memiliki pengetahuan multi-disiplin.

3. Meningkatkan pengembangan intelektual dan spiritual.

4. Untuk membangun kembali semangat umat islam dalam mengembangkan ilmu pengetahuan melalui kebebasan penalaran intelektual dan kajian- kajian rasional empirik.

5. Untuk menghasilkan SDM profesional yang memiliki pengetahuan luas yang diilhami dengan nilai islam dan etika yang akan mengembangkan umat islam dan mencapai kemajuan itu selaras dengan cita-cita islam.

B. Prinsip Integrasi Ilmu

Prinsip utama dalam integrasi ilmu adalah Tauhid, yaitu memahami ilmu yang berasal dari Allah dan wahyu Allah dengan mempelajari ilmu tauhid yaitu ilmu yang membicarakan tentang sifat – sifat allah swt dan sifat – sifat para utusanya yang terdiri dari sifat yang wajib, sifat jaiz dan sifat yang mustahil. Selain dari itu juga menerangkan segala yang memungkinkan dan dapat diterima oleh akal, untuk menjadikan bukti dan dalil, dengan dibantu oleh masalah sam’iyat agar dapat mempercayai dalil itu dengan yakin tanpa keraguan di hati (Zulkhairi, 2014).

Integrasi ilmu juga memiliki beberapa konsep paradigma dimana keilmuan tersebut harus bermanfaat untuk seluruh umat manusia, paradigma keilmuan baru bukan hanya menyatukan atau menggabungkan wahyu tuhan dan penemuan pikiran manusia. dengan demilikian ilmu-ilmu yang diajarkan dapat menyesuaikan konteks secara global. Menurut Aminuddin (2010) Konsep paradigma keilmuan itu sendiri dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

a. Paradigma ilmu integrative ( menjadi bagian dari keseluruhan ).

Paradigma Integrasi-interkoneksi itu muncul karena adanya dikotomi

(11)

6

b. bertingkah laku tidak pada seharusnya. Ditambah pula krisis lingkungan energi dan lain lain, faktanya dikotomi pendidikan merupakan inti atau poin utama dari segala faktor munculnya paradigma integrasi-interkoneksi.

Dengan adanya paradigma integrasi-interkoneksi ini diharapkan mampu mencapai keterpaduan antara pendidikan agama, sains, dan filsafat serta dengan harapan bahwa segala krisis dalam pendidikan dapat teratasi atau paling tidak berkurang.

c. Paradigma integrasi ilmu integralistik, paradigma ilmu integralistik memandang Tuhan sebagai sumber segala ilmu, dengan tidak melebur sumber-sumber lain tetapi untuk menunjukkan bahwa sumber-sumber ilmu lainnya sebagai bagian dari sumber ilmu dari Tuhan. Dengan demikian, integrasi ilmu integralistik ialah ilmu yang menyatukan, dan bukan sekadar menggabungkan wahyu Tuhan dengan temuan pikiran manusia. Ilmu integralistik akan menghormati Tuhan dan manusia sekaligus. Integralisasi ilmu mencoba menghindari proses sekularisasi obyektif pada tingkat sosio-struktural dan sekularisasi subyektif dalam tingkat kesadaran. Integralisasi ilmu tidak berambisi untuk menggantikan ilmu-ilmu sekular, tetapi mencoba mendudukkan secara proporsional ilmu-ilmu sekular dalam kritisisme agama.

d. Paradigma ilmu dialogis, yaitu paradigma yang bersifat terbuka untuk sharing atau mengapresiasi keberadaan disiplin ilmu lainnya dengan cara pandang terhadap ilmu yang terbuka dan menghormati keberadaan jenis- jenis ilmu yang ada secara proporsional dengan tidak meninggalkan sifat kritis.

(12)

5

Nilai-nilai yang terkandung dalam integrasi ilmu

Integrasi nilai dalam pembelajaran/pendidikan merupakan proses bimbingan melalui suri tauladan guru yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai kehidupan yang di dalamnya mencakup nilai-nilai agama, budaya, etika dan estetika menuju pembentukan peserta didik yang memiliki kecerdasan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian yang utuh, berakhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, termasuk masyarakat dan negara (Sumantri, 2007: 134).

Pentingnya integrasi pendidikan nilai tersebut menjadi satu kerangka normatif dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam sebagaimana diungkapkan Ali Asraf :16 bahwa tujuan pendidikan Islam: Pertama, mengambangkan wawasan spiritual yang semakin mendalam dan mengembangkan pemahaman rasional mengenai Islam dalam konteks kehidupan modern. Kedua, membekali anak didik dengan berbagai kemampuan pengetahuan dan kebajikan, baik pengetahuan praktis, kesejahteraan, lingkungan sosial, dan pembangunan nasional. Ketiga, mengembangkan kemampuan pada diri anak didik untuk menghargai dan membenarkan superioritas komparatif kebudayaan dan peradaban Islam di atas semua kebudayaan lain. Keempat, memperbaiki dorongan emosi melalui pengalaman imajinatif, sehingga kemampuan kreatif dapat berkembang dan berfungsi mengetahui norma-norma Islam yang benar dan yang salah. Kelima, membantu anak yang sedang tumbuh untuk belajar berpikir secara logis dan membimbing proses pemikirannya dengan berpijak pada hipotesis dan konsep-konsep pengetahuan yang dituntut. Keenam, mengembangkan, menghaluskan, dan memperdalam kemampuan komunikasi dalam bahas tulis dan bahasa latin (asing).

(13)

7

Metode integrasi ilmu, dalam integrasi disiplin ilmu islam mampu memberikan penjelasan dan perspektif secara objektif sesuai fokus masing- masing mata kuliah dengan materi muatan yang sudah diintegrasikan baik secara aspek ontologi, epistemologi maupun aksiologinya. Sehingga tampak dalam kurikulum dan materi pembelajaran bahwa muatan yang disajikan merupakan kesatuan utuh dalam disiplin ilmu dengan implementasi ilmu terapan yang fokus dalam menunjukkan kedalaman ilmiah secara objektif, integratif dan holistik.

Tantangan Integrasi Ilmu

a. Dalil Geologis dan Astronomis menghancurkan posisi paragraf ayat al- Kitab tentang penciptaan Tuhan.

b. Munculnya paham Barat seperti sekularisme. Pada abad pertengahan di Eropa setiap pertemuan baru berarti tambahan senjata bagi penyerangan terhadap agama dan keberadaan Tuhan.

c. Darwinisme berkembang seiring dengan pesta pora kaum illmuan sekuler, karena sejak saat itu mereka dapat menjelaskan tentang penciptaan manusia tanpa perlu menghadirkan “ayat-ayat suci” dan Tuhan.

Contoh Nyata dalam Keseharian Terhadap Integrasi Ilmu 1. Integrasi Ilmu dan Agama

Anatara ilmu dan agama sebenarnya terdapat perbedaan yang sangat mendasar yang perlu dipertimbangkan sebelum berbicara tentang korelasi antara ilmu dan agama. Yang pertama adalah mind-set dasar keduanya yang berbeda. Kepercayaan dan kepasrahan pada kehendak otoritas lain, terutama otoritas Tuhan. Jadi dalam dunia keilmuan ketidakpercayaan (sebelum terbukti) adalah keutamaan. Sedangkan dalam keagamaan, kepercayaanlah yang utama. Kedua, ilmu bersikap terbuka terhadap hal-hal baru asalkan bersifat masuk akal dan memiliki bukti.

(14)

8

Agama sedikit berbalik dari keilmuan, meski umumnya manusia diharuskan menggunakan akal dalam memahami wahyu yang adea, tapi dalam kenyataannya agama cenderung bersikap defensif terhadap pemahaman baru. Ketiga, bahasa-bahasa agama lebih cenderung berupa bahasa mitos, penuh metafora ataupun retorika., sementara bahasa keilmuan adalah bahasa faktual, lugas, dan literal. Setelah mengetahui perbedaan mendasar antara ilmu dan agama, kini dapat diketahui

“kemungkinan” titik temu diantara keduanya.

Pertama, kesadaran kritis an sikap realistis yang dibentuk oleh ilmu sangatlah berguna untuk mengupas sisi ilusoris agama, bukanuntuk menghancurkannya, melainkan untuk menemukan hal yang lebih esensial dari agama. Kedua, kemampuan logis dan kehati-hatian kita dalam mengambil keputusan yang dipupuk di dunia ilmiah,menjadikan kita mampu menilai secara kritis bentuk tafsir baru yang kini mulai hiruk pikuk dan membingungkan. Ketiga,lewat temuan-temuan baru dari ilmu, dapat merangsang agama untuk selalu tanggap memikirkan ulang keyakinannya sacara baru, agar terhindar dari stagnasi dan pengaratan. Keempat, temuan terbaru IPTEK dapat memberi peluang agama untuk makin mewujudkan idelisme-idealismenya secara konkret, yang menyangkut kemanusiaan secara umum.

(15)

9

Sekarang yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penggabungan antar ilmu dan agama adalah Integrasi diantara keduanya.

Apabila kita membicarakan tentang integrasi antara ilmu dan agama maka kata yang sangat berkaitan erat adalah “Islamisasi” atau pengislaman, dimana objek pengislamannya adalah manusia. Sedangkan apabila pengislaman pada ilmu pengetahuan menurut Faruqy, menghendaki adanya hubungan timbal balik antara realitas dan aspek kewahyuan, dalam hal ini setiap umat islam dalam memahami nilai-nilai kewahyuan harus memanfaatkan ilmu pengetahuan, bila tidak memanfaatkannya maka umat islam akan tertinggal dari umat-umat beragama lainnya.karena realitasnya, ilmu pengetahuanlah yang membuat peradaban umat manusia berkembang.

Agama pun ikut berperan serta dalam membantu ilmu pengetahuan (sains) agar tetap bersikap manusiawi, dan selalu menyadari persoalan-persoalan konkret yang mesti dihadapi. Agama bisa selalu mengingatkan bahwa ilmu bukanlah satu-satunya jalan menuju kebenaran dan makna terdalam dari kehidupan.

(16)

10

2. Sains dan Agama

Bisa dengan mengajak siswa untuk mencari simbol-simbol harmonisasi yang terbentang di alam raya, untuk kemudian diinterpretasikan menjadi model-model integrasi antara sains dan agama.

Misalnya, dalam studi holtikultura, untuk integrasi ilmu dan agama dengan model bunga matahari. Contohnya siswa dilatih untuk mengembangkan imajinasi kreatifnya dengan menjelaskan bunga matahari, di mana siswa menjelaskan kelopaknya yang mewakili berbagai budaya, mitologi, ilmu pengetahuan, pendekatan spiritual, dan filosofi, dan semua berpusat di kepala bunga. Kemudian bahwa bunga tumbuh atas dasar pengalaman manusia dan kelopak merupakan model dan sistem pemikiran yang dibangun dari pengalaman manusia dan siswa diajak untuk memahami pengalaman itu. Dari situ akan tumbuh pemikiran tentang asumsi dasar bahwa sains dan agama bisa dan harus bekerja sama untuk menghasilkan pemahaman yang lebih kaya dari dunia kita. Kita mengajari siswa untuk belajar mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan agama pada kegiatan lapangan bahkan sambil bermain. Dengan ini, memungkinkan untuk tumbuh dalam pemahaman siswa, bahwa ilmu pengetahuan dan agama akan tumbuh bersama, untuk beradaptasi dengan satu sama lain. Lebih dari itu, proses ini akan memahamkan siswa bahwa setiap model integrasi ilmu dan agama harus mencerminkan realitas, bukan ikatan-ikatan teoretis.

(17)

11 BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

Ilmu berasal dari bahasa arab “Alama” yang berarti pengetahuan.ilmu dalam islam tidak terbatas pada hal materi saja namun menjangkau pada hal - hal terkait metafisika. Integrasi ilmu pengetahuan adalah proses mengaitkan diri pada prinsip tauhid. Tujuan utama integrasi ilmu adalah untuk menunjukkan mukjizat al-Qur’an sebagai sumber segala ilmu, serta menumbuhkan rasa bangga kaum muslimin karena telah memiliki kitab yang sempurna ini. terdapat banyak manfaat dari integrasi ilmu dalam menjalankan kehidupan.

Paradigma keilmuan yang baru bukan hanya sekedar menyatukan antara wahyu tuhan dan temuan pikiran manusia yaitu ilmu-ilmu integralistik tidak akan berakibat mengecilkan peran tuhan atau mengecilkan manusia sehingga teralienasi dari dirinya sendiri, dari masyarakat sekitar dan lingkungan hidup sekitarnya. Jadi konsep integrasi ilmu sendiri dapat kita simpulkan bahwa yaitu semua pengetahuan yang benar berasal dari Allah (all true knowledge is from Allah)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan peneliti pada integrasi keilmuan yang terdapat dalam perkembangan dunia pendidikan dapat disarankan sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat, agar mampu mengetahui perbedaan penerapan ilmu agama yang terdapat di sekolah khusus dan di sekolah umum.

2. Bagi peneliti lainnya, agar mampu meneliti lebih luas membahas mengenai konsep dasar integrasi ilmu sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih baik lagi untuk dunia pendidikan.

(18)

iii

DAFTAR PUSAKA

Akbarizan. (2014). Integrasi Ilmu: Perbandingan Antara UIN Suska Riau dan Universitas Ummu Al Quran Makkah.

Aminuddin, L. H. (2010). Integrasi Ilmu dan Agama Studi Atas Paradigma Integratif Interkonektif UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta. Kodifikasia.

Eldes, I. (2015). Ilmu Dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama. Al- Hikmah, 9(2). https://doi.org/10.24260/al-hikmah.v9i2.322

Fathul Mufid. (2013). Integrasi Ilmu-Ilmu Islam. Equilibrium, 1(1), 55–71.

Nurhidayat, 2018. (2018). Available at: http://journal.uhamka.ac.id/index.php/jei.

9(November), 169–196.

https://media.neliti.com/media/publications/121011-ID-integrasi-nilai-islam- dalam-pembelajaran.pdf

https://www.researchgate.net/publication/322575443_Integrasi_Pendidikan_Islam _Ni

https://www.kompasiana.com/ariog/integrasi-ilmu-dan- agama_54f932b1a333112d3c8b4de9

https://media.neliti.com/media/publications/69140-ID-integrasi-sains-dan-agama- serta-implikas.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  integrasi  ilmu  ghoyah  dan  ilmu  wasilah  yang  diterapkan  di  SMA  Al‐Irsyad  Al‐Islamiyyah  Cilacap  ada 

Uraian singkat di atas, dapat memperjelas perbedaan wahyu dan ilmu pengetahuan dimana wahyu bersumber dari Allah Swt, wujudnya yang paling utama adalah kitab

Dalam halnya sebagai paradigma keilmuan yang menyatu-padukan antara ilmu umum dan ilmu agama, bukan sekedar menggabungkan wahyu Tuhan dan temuan pikiran manusia (ilmu-ilmu

Integrasi Wahyu Memandu Ilmu dalam Pembelajaran bahasa Inggris artinya menyisipkan nilai-nilai Wahyu sebagimana yang tertulis dalam al Quran ke dalam proses belajar mengajar

Ide dasar Islamisasi ilmu adalah suatu keyakinan bahwa semua ilmu baik kauniyyah (scientific) maupun qauliyyah (revealed) bersumber dari wahyu Allah SWT.

Sebagai ikhtiar untuk mencapai kemajuan dalam penguasaan sains dan teknologi, agenda integrasi ilmu dan agama pada dasarnya sudah lama menjadi pembicaraan di kalangan kaum

Tujuan Pembelajaran Ilmu Tauhid di Madrasah Sistem pembelajaran ilmu tauhid bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang prinsip-prinsip tauhid kepada siswa Al-amien,

PEMBENARAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN ILMU Pemahaman tentang “Pembenaran dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Ilmu terkait Matematika dan Pendidikan Matematika” secara mendalam tidak