Laporan Praktikum ArcGIS
“ADMINISTRASI, JANGAKAUAN PELAYANAN,ANALISIS
OVERLAY,OVERLAY,GEOREFERENSI,EDITING,BUFFER DAN LAYOUT PETA ADMINISTRASI KOTA BEKASI”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studio Lab GIS
Disusun Oleh :
WANTINI TYASTUTI NIM. 1570241019
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA
2022
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perencanaan Wilayah dan Kota tidak bisa terlepas dari masalah pencitraan peta. Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi tertentu (secara matematis). Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota, mahasiswa dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal mengenai peta, baik itu mempelajari isi peta, membaca peta, ataupun membuat sebuah peta.
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu aplikasi geografis yang erat kaitannya dengan pencitraan dan lokasi. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan bumi dan sumber daya alam.
Selain itu bidang yang dipelajari oleh seorang planner erat berkaitan dengan persoalan keruangan. Planner belajar mengenai sesuatu (peta) yang berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta administrasi, peta curah hujan, peta kelerengan, peta ketinggian, dll.
Untuk memudahkan dalam pengidentifikasian maka planner ditunjang dengan penggunaan software ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis sehingga apa yang ada di peta dengan apa yang sedang planner hadapi memiliki kesamaan koordinat sesuai dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang dibuat tidak meleset. Salah satu hal yang biasa dilakukan calon-calon planner ialah membuat sebuah peta lengkap dengan ITP- nya (Informasi Tepi Peta) menggunakan software ini. Seorang planner memiliki peran penting terhadap masyarakat sekitar dan software Arcgis hadir dengan referensi geografis sehingga peta yang diolah tidak asal-asalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis yang didapat dari peta ini pun akurat dan tidak meleset.
Sistem informasi merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling berinteraksi yang menciptakan aliran informasi. Tujuan sistem informasi adalah untuk menyediakan dan mensistematikan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi. Dalam sistem informasi perlu dibedakan antara data dan informasi. Data merupakan fakta yang ada dan melekat pada
suatu obyek seperti nilai, ukuran, berat, luas, dan lain-lain. Sedangkan informasi merupakan pengetahuan tambahan yang diperoleh setelah dilakukan pemrosesan dari data tersebut. SIG atau Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem/aplikasi yang mempermudah pekerjaan para ahli dan mahasiswa dalam mempelajari dan menyajikan sebuah informasi berbasis geografi. Menurut Sugandi (2009) SIG adalah rangkaian kegiatan pengumpulan, penataan, pengolahan, dan penganalisisan data/fakta spasial sehingga diperoleh informasi spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan suatu masalah dalam ruang muka bumi tertentu. Informasi berbasis geografi dapat menjelaskan berbagai hal, mulai dari batas wilayah antar negara sampai desa, memberikan informasi sebaran infrastruktur, ketinggian dataran, kelerengan, curah hujan, informasi wilayah budidaya dan non budidaya dan lain-lain. SIG mampu menyediakan referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.
Maka dalam laporan ini penulis akan menampilkan dan menyajikan bagaimana peran SIG dalam pembuatan peta dari mulai tahapan Georeferensi, Digitasi, Editing, Input Data Atribut, dan Layouting dengan hasil akhir yaitu akan menghasilkan peta Administrasi Kota Jayapura sebagai bahan dalam pelatihan praktikum ini.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan praktikum mata kuliah Studio Lab GIS ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menerapkan hasil pembelajaran SIG yang berupa teori, kedalam praktik dasar ArcGIS untuk perencanaan
2. Mampu memperkenalkan fungsi-fungsi umum yang terdapat pada ArcGIS 3. Melatih mahasiswa dalam menggunakan fungsi software ArcGIS seperti teknik
georeferensi, digitasi, editing, input data atribut, dan pembuatan layout peta.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari : Sabtu
Tanggal : 21 juni dan 18 Juli 2022
Waktu : 09.00 s/d 12.00 WIB Tempat : wikrama
BAB 2
TAHAPAN PELAKSANAAN 2.1 Alat dan Bahan
A. Alat 1) Laptop
2) ArcGIS 10.3 termasuk didalamnya adalah ArcCatalog dan ArcMap 3) Flashdisk B. Bahan
1) Peta Administrasi Kota bekasi
2) Peta Administrasi Provinsi jawa barat 3) Modul Praktikum GIS
4) Coded Value termasuk didalamnya value untuk klasifikasi jalan, sungai, keterangan TPA, dan arahan ( dalam bentuk .shp)
2.2 Pengenalan ArcMap
Dalam praktikum ini hal yang pertama kali dilakukan ialah pengenalan software ArcGIS 10.3.
ArcGIS adalah suatu perangkat lunak yang di desain pada Graphical User Interface untuk pengolahan data spasial (Sistem Informasi Geografi) yang terbaru. Dalam menggunakan software ArcGIS peserta mampu menggunakan ArcMap sebagai dasar dalam memulai penggunaan ArcGIS.
Secara umum, ArcMap merupakan software yang berfungsi untuk membantu kita dalam membuat peta, mengedit peta, dan menampilkan hasil analisis.
1. Membuka ArcMap dan Menambahkan Layer Objek a. Membuka ArcMap
Klik Start > All Programs > ArcGIS > ArcMap atau Klik Icon pada start menu.
Klik start
Lalu all program
kemudian pilih arcgis
Tunggu hingga jendela arcmap terbuka
Setelah jendela arcmap terbuka akan muncul dialog start up
Pilih new maps untuk project baru atau pilih exsiting map untuk membuka project yang sudah di buat sebelumnya kemudian ok.
2. Menambahkan Layer Objek Cara 1 (Menambahkan Layer Objek Line) 1. Pada toolbar ArcMap, Klik tombol (Add Data)
Didalam kotak dialog Add data, arahkan folder kota bekasi 2. Double Klik administrasi
3. Pilih administrasi fix.shp 4. Klik tombol Add
Klik kanan pada layers lalu add data
Lalu klik folder kota Bekasi kemudian kill dua kali pada administrasi
Lalu pilih administrasi fix shp kemudian add
Maka akan seperti ini
Cara 2 (Menambahkan Layer Objek Point)
1. Pada Table of Contents, klik kanan frame data, kemudian pilih tombol Add Data 2. Gunakan kotak dialog Add Data, arahkan ke folder kota bekasi
3. Klik jaringan jalan lalu pilih jalan database.shp 4. Klik tombol add
Klik kanan pada data lalu pilih add data kota Bekasi
Lalu klik jaringan jalan kemudian klik dua kali
lalu pilih jalan data base kemudian add
Maka akan seperti ini
Cara 3
(Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan frame data, kemudian pilih tombol Add Data 2. Gunakan kotak dialog Add Data, arahkan ke folder kota bekasi
3. Klik perairan lalu pilih sungai line.shp 4. Klik tombol add
Klik kanan pada data lalu pilih kota Bekasi
Lalu klik perairan kemudian klik dua kali
Lalu pilih sungai line kemudian add
Maka akan seperti ini
Cara 4 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan frame data, kemudian pilih tombol Add Data 2. Gunakan kotak dialog Add Data, arahkan ke folder kota bekasi
3. Klik administrasi lalu pilih administrasi line fix.shp 4. Klik tombol add
Klik kanan pada layers lalu lalu pilih administrasi
lalu klik administrasi kemudian klik dua kali
Lalu pilih adminisrasi line fix kemudian add
Maka akan seperti ini
Cara 5 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada administrasi, kemudian pilih properties 2. Lalu pilih symbol lalu kategori lalu value fieldnya wadmkc lalu add all values lalu
apply kemudian ok
Cara 6 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada administrasi line fix, kemudian pilih properties
2. Lalu pilih symbol lalu kategori lalu value fieldnya batas wil lalu add all values lalu apply kemudian ok
Cara 7 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada jalan data-base, kemudian pilih properties 2. Lalu pilih symbol lalu kategori lalu value fieldnya status lalu add all values lalu apply
kemudian ok
Cara 8 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada sungai atau simbol, kemudian klik dua kali pada symbol di bawah sungai lalu symbol kolektor pilih river lalu color blue lalu ok
Cara 9 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di batas kecamatan, kemudian klik dua kali pada symbol di batas kecamatan lalu symbol kolektor pilih collector street lalu color black lalu ok
2. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di batas kelurahan, kemudian klik dua kali pada symbol di batas kelurahan lalu symbol kolektor pilih boundry neighborhood lalu color black lalu ok
3. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di batas kota, kemudian klik dua kali pada symbol di batas kota lalu symbol kolektor pilih boundry city lalu color black lalu ok
Cara 10 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada administrasi, kemudian pilih properties 2. Lalu pilih labels lalu label field wadmkc lalu apply kemudian ok
Cara 11 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di jalan tol, kemudian klik dua kali pada symbol di jalan tol lalu symbol kolektor pilih tool road lalu color black lalu ok
2. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di kota, kemudian klik dua kali pada symbol di kota lalu symbol kolektor pilih city limits boundry lalu color black lalu ok
3. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di national, kemudian klik dua kali pada symbol di national lalu symbol kolektor pilih boundry national lalu color black lalu ok
4. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di provinsi, kemudian klik dua kali pada symbol di provinsi lalu symbol kolektor pilih road proposed lalu color black lalu ok
Cara 12 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada jalan data-base, kemudian klik dua kali pada jalan data-base lalu pilih properties lalu pilih display transparent 45% lalu apply lalu ok
Cara 13 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada indo_kab_kot, kemudian klik dua kali pada indo_kab_kot lalu pilih properties lalu pilih label lalu ladel field kabkot lalu apply kemudian ok
2. Lalu klik kanan pada indo_kab_kot lalu centang label features
3. Lalu klik dua kali pada symbol di bawah indo_kab_kot lalu pilih edit symbol lalu pilih outline boundry lalu ok kemudian ok dan ok
Cara 14 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik insert lalu pilih data frame lalu klik kanan pada new data freme kemudian add data pilih indo_kab_kot.
Maka akan seperti ini
Cara 15 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada peta insert indo_kab_kot, kemudian pilih properties lalu frame lalu backgound warna lt blue lalu apply kemudian ok
Cara 16 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada peta insert indo_kab_kot, kemudian pilih properties lalu frame lalu lalu extent indicators lalu apply kemudian ok
Maka akan ada tanda merah seperti ini
Cara 17 Menambahkan Layer Objek 1. extrac file analisis overlay 2. buka arcgis
3. Klik kanan pada polygon lalu pilih data kemudian pilih export data lalu output feature class lalu saving data dengan name export_output lalu save kemudian ok
ulang sebanyak data yang ada
4. Lalu klik arctoolbox pilih analysis toll pilih overlay lalu pilih earaser lalu klik dua kali input feature extract 2,eraser feature extract 6,output class dengan name eraser Lalu klik save kemudian ok
5. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih identity lalu klik dua kali input feature extract 3,identity feature extract 5,output class dengan name identity Lalu klik save kemudian ok
6. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih intersect lalu klik dua kali input feature extract 1,intersect feature extract 5,output class dengan name intersect Lalu klik save kemudian ok
7. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih symmetrical difference lalu klik dua kali input feature extract 1,updet feature extract 4,output class dengan name syemmetrical difference Lalu klik save kemudian ok
8. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih union lalu klik dua kali input feature extract 2,union feature extract 5,output class dengan name union lalu klik save kemudian ok
9. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih updet lalu klik dua kali input feature extract 1,updet feature extract 5,output class dengan name updet lalu klik save kemudian ok
Cara 18. Menambahkan Layer Objek
1. Pada toolbar ArcMap, Klik tombol (Add Data)
Didalam kotak dialog Add data, arahkan folder BEKASI 2. Double Klik ANALISIS OVERLAY
3. Pilih coppy of data RS di KOTA BEKASI 4. PILIH SHEET2$
4. Klik tombol add
Langkah pertama klik kanan pada layer lalu pilih add data kemudian pilih data coppy of RS KOTA BEKASI kemudian klik dua kali lalu pilih sheet2$ kemudian add
Cara 19 (Menambahkan Layer Objek )
1. Pada Table of Contents, klik kanan pada sheet2$ lalu pilih display xy klik dua kali lalu ok
Lalu tampilan display xy akan seperti ini kemudian ok lalu ok lagi
Maka nanti hasilnya akan seperti ini
Lalu klik kanan pada sheet2$ lalu pilih data lalu pilih export data lalu output feature pilih saving data dengan name titik rumah sakit lalu save kemudian ok
Maka hasilnya akan seperti ini
2.3 buffer
Tampilan BUFFER
Sebelum melakukan buffer tampilan pada ArcMap harus menggunakan arctoolbox.
Cara menggunakan dengan Klik Icon arctoolbox di bawah windows dan help, seperti pada gambar berikut :
Lalu pilih analysis tool
Lalu pilih proximity
Lalu pilih buffer
Setlalu itu bisa melakukan buffer seperti ini setelah itu klik ok
Maka akan seperti ini hasilnya
Georeferensi
Georeferensi atau sering dikenal dengan rektifikasi adalah salah satu proses yang bertujuan untuk memberikan referensi spasial (koordinat) pada sumber data yang belum memiliki referensi spasial, data tersebut biasanya data mentah berupa citra satelit, peta digital atau peta analog hasil scan (.jpg .bmp .img .tif dll). Tujuan dari proses ini adalah untuk memberikan informasi posisi sumber data tersebut pada permukaan bumi sesuai dengan sistem koordinat, untuk selanjutnya dipakai dalam pembuatan peta.
Adapun langkah – langkah untuk melakukan proses georeferensi adalah sebagai berikut :
1. Pastikan toolbar georeference sudah aktif. Untuk mengaktifkannya klik Costumize > Klik Toolbars > Checklist pada bagian Tool Georeferencing.
2. Setelah mengaktifkan tool georeference, siapkan data yang akan digunakan dalam proses georeference. Adapun data yang diperlukan :
a. Data vektor (.shp) sebagai sumber referensi
b. Data Image (.jpg) sebagai data yang akan di georeferensi
Klik Add Data > arahkan ke folder SHP OVERLAY > Klik Peta KECAMATAN GARUT 3. Setelah terbukanya peta KECAMATAN GARUT
4. lalu add dan ok Editing
Setelah proses digitasi selesai, proses selanjutnya adalah editing data grafis. Secara Umum pada proses editing kita dapat merubah dan memperbaiki feature yang sudah kita buat. Hal-hal yang bisa dilakukan pada tahapan editing antara lain :
1. Menggeser Feature 2. Merubah Bentuk Feature 3. Memotong Feature 4. Menggabungkan Feature
Berikut merupakan langkah-langkah dari beberapa tahapan proses editing yaitu : Cara 1
Memotong Feature
Pemotongan Feature dapat dilakukan hanya pada feature jenis garis dan poligon. Tujuannya adalah untuk membagi sebuah feature menjadi dua atau lebih feature yang berbeda. Pemotongan Garis dan poligon memiliki tahapan yang berbeda, berikut ini adalah langkah-langkahnya : a. Garis (Line)
1. Pilih garis yang akan dipotong dengan menggunakan Edit Tool 2. Kemudian klik ikon split tool
yang ada pada editor toolbar
3. Klik pada bagian garis yang akan dipotong b. Poligon
1. Pilih poligon yang akan dipotong dengan menggunakan Edit Tool 2. Kemudian klik ikon Cut Polygons Tool
yang ada pada editor toolbar
3.Cari perbatasan yang akan di potong polygonnya, lalu klik dibagian luar > klik pada bagian awal yang akan dipotong > lalu digitasi seperti biasa sampai batas akhir yang akan dipotong >
setelah selesai, klik 2 kali > maka dia akan membuat polygon baru
4. Untuk mengecek nya dapat dilihat dengan cara Klik Select Feature dibagian yang kita potong sehingga dapat menampilkan polygon baru Cara 2
Menggabungkan Feature
Feature garis atau poligon yang terpisah dapat digabung menjadi satu feature dengan menggunakan perintah merge. Tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Pilih kedua feature yang akan digabungkan dengan meggunakan Edit Tool, tahan SHIFT untuk memilih dua feature
2. Klik Editor > Merge
3. Klik Yes, secara otomatis kedua feature akan menjadi satu
2.6 Input Data Atribut A. Membuka Tabel Atribut
Setiap layer memili tabel atributnya masing-masing, cara membuka tabel atribut adalah sebagai berikut :
1. Pada Table Of Content, klik kanan dan pilih Open Attribute Table 2. Maka akan muncul tabel atribut seperti pada gambar berikut ini.
B. Membuat Field Baru dan Menghapus Field 1. Klik Option pada tabel
> Pilih Add Field
2. Muncul jendela baru isi kolom name field yang akan dibuat, pilih type field sesuai dengan konten data yang diinginkan, isi precision sesuai dengan panjang karakter data
3. Klik OK
C. Mengisi Data Atribut
Pengisian data atribut pada tabel dapat dilakukan secara manual per setiap record, maupun sekaligus pada beberapa record dengan menggunakan Field Calculator.
Pengisian manual dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Klik Editor > Start Editing
2. Buka Tabel Atribut
3. Klik dua kali pada tabel yang ingin diisi, dan isi data tabel
4. Setelah selesai mengisi, Klik Editor > Stop Editing, Save D. Calculate Geometry
Calculate Geometry merupakan perintah untuk melakukan perhitungan geometri seperti panjang, luas, dan keliling dari record yang kemudian ditampilkan dalam tabel data atribut, selain itu calculate geometry juga dapat menghitung koordinat absolut pada feature titik.
Tahapan memulai Calculate Geometry adalah sebagai berikut : 1. Buat Field baru dengan tipe data double
2. Setelah field dibuat klik kanan pada nama field dan pilih Calculate Geometry. Kemudian akan muncul jendela seperti ini :
2.4 Layout Peta
Layout adalah tahapan akhir pembuatan peta sebelum dilakukan pencetakan, pada kegiata layout akan dilakukan pengaturan tata letak peta dan penambahan unsurunsur peta sehingga peta dapat lebih informatif, komunikati, dan sesuai dengan kaidah yang benar.
A. Tampilan Layout
Sebelum melakukan layout tampilan pada ArcMap harus dirubah dari data view ke layout view. Cara merubah tampilannya dengan Klik Icon Layout View di pojok kiri bawah, seperti pada gambar berikut :
B. Mengatur Halaman dan Ukuran Kertas
1. Klik kanan di tempat kosong pada layout view > Pilih Page and Print Setup
2. Maka akan muncuk Jendela Pengaturan atur kertas kedalam ukuran A4 dan orientasi dirubah menjadi landscape agar sama dengan ukuran kertas laporan
C. Memulai Proses Layouting
1. Melakukan uncheck pada peta administrasi yang didigitasi sehingga hanya tersisa hasil digitasinya saja
2. Hal yang perlu diatur adalah, mata angin (pada insert), skala (pada insert), judul dan kelengkapannya (pada insert), serta koordinat dan grid (pada view data properties)
3. Pengaturan lainnya yang perlu diperhatikan adalah pengaturan inset peta, melalui fungsi data frame, dan add data pada data frame yang sudah dibuat dalam bentuk .shp menggunakan peta Administrasi kota bekasi
4. Setelah itu add data kembali peta Administrasi kota bekasi
5. Mengubah tatanan layer agar layer yang diberi warna khusus (menunjukkan kawasan yang dilayout) muncul diatas layer peta keseluruhan.
6. Menambahkan koordinat dan skala sama dengan digitasi peta awal pada inset peta.
7. Pada langkah terakhir, penambahan judul, nama, legenda, tahun pembuatan, sumber, dan object gambar
8. Melakukan proses save dengan cara Klik File > Pilih Export Map > Tulis Nama file, atur format serta dpi seperti yang diinginkan > Lalu Klik Save.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1. Peta Kecamatan Garut
2. PETA ADMINISTRASI KOTA BEKASI
3. Peta Hasil Analisis Banjir
4. Hasil Analisis Overlay
5. Peta Hasil BUFFER
6. Peta Hasil Akhir Setelah Proses Layouting
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu aplikasi geografis yang erat kaitannya dengan pencitraan dan lokasi. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan bumi dan sumber daya alam. Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota, mahasiswa dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal mengenai peta, baik itu mempelajari isi peta, membaca peta, ataupun membuat sebuah peta. GIS hadir sebagai metode dan teknologi yang mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan pemetaan yang semula sangat sulit untuk dilakukan secara manual menjadi sangat mudah dan lebih cepat. Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan, mahasiswa diajar untuk fasih dalam melakukan langkah awal didalam merencanakan suatu kawasan atau wilayah sehingga mampu menganalisis suatu kawasan atau wilayah tersebut dengan menggunakan Software ArcGIS dari mulai tahapan BUFFER, sampai dengan Layouting.
4.2 Saran
Saya berharap untuk kegiatan praktikum Studio Lab GIS selanjutnya mengenai alat (Laptop) dan bahan (Software ArcGIS) lebih dipersiapkan lagi sehingga pada saat memulai praktek semua sudah siap dan sesuai pada estimasi waktu yang telah ditetapkan.
Selanjutnya dalam pemahaman aplikasi ArcGIS sendiri harus lebih giat lagi dalam mempelajarinya dan mempraktikan aplikasi ArcGIS, agar mahasiswa khususnya jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota memiliki tambahan skill dalam bidang teknologi untuk melakukan suatu perencanaan dengan menggunakan metode aplikasi ArcGIS di zaman sekarang menjadi lebih mudah.