• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum ArcGIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Laporan Praktikum ArcGIS"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum ArcGIS

“ADMINISTRASI, JANGAKAUAN PELAYANAN,ANALISIS

OVERLAY,OVERLAY,GEOREFERENSI,EDITING,BUFFER DAN LAYOUT PETA ADMINISTRASI KOTA BEKASI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studio Lab GIS

Disusun Oleh :

WANTINI TYASTUTI NIM. 1570241019

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA JAKARTA

2022

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan Wilayah dan Kota tidak bisa terlepas dari masalah pencitraan peta. Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka bumi baik yang terletak di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi tertentu (secara matematis). Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota, mahasiswa dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal mengenai peta, baik itu mempelajari isi peta, membaca peta, ataupun membuat sebuah peta.

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu aplikasi geografis yang erat kaitannya dengan pencitraan dan lokasi. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan bumi dan sumber daya alam.

Selain itu bidang yang dipelajari oleh seorang planner erat berkaitan dengan persoalan keruangan. Planner belajar mengenai sesuatu (peta) yang berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta administrasi, peta curah hujan, peta kelerengan, peta ketinggian, dll.

Untuk memudahkan dalam pengidentifikasian maka planner ditunjang dengan penggunaan software ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis sehingga apa yang ada di peta dengan apa yang sedang planner hadapi memiliki kesamaan koordinat sesuai dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang dibuat tidak meleset. Salah satu hal yang biasa dilakukan calon-calon planner ialah membuat sebuah peta lengkap dengan ITP- nya (Informasi Tepi Peta) menggunakan software ini. Seorang planner memiliki peran penting terhadap masyarakat sekitar dan software Arcgis hadir dengan referensi geografis sehingga peta yang diolah tidak asal-asalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis yang didapat dari peta ini pun akurat dan tidak meleset.

Sistem informasi merupakan kesatuan elemen yang tersebar dan saling berinteraksi yang menciptakan aliran informasi. Tujuan sistem informasi adalah untuk menyediakan dan mensistematikan informasi yang merefleksikan seluruh kejadian atau kegiatan yang diperlukan untuk mengendalikan operasi-operasi organisasi. Dalam sistem informasi perlu dibedakan antara data dan informasi. Data merupakan fakta yang ada dan melekat pada

(3)

suatu obyek seperti nilai, ukuran, berat, luas, dan lain-lain. Sedangkan informasi merupakan pengetahuan tambahan yang diperoleh setelah dilakukan pemrosesan dari data tersebut. SIG atau Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem/aplikasi yang mempermudah pekerjaan para ahli dan mahasiswa dalam mempelajari dan menyajikan sebuah informasi berbasis geografi. Menurut Sugandi (2009) SIG adalah rangkaian kegiatan pengumpulan, penataan, pengolahan, dan penganalisisan data/fakta spasial sehingga diperoleh informasi spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan suatu masalah dalam ruang muka bumi tertentu. Informasi berbasis geografi dapat menjelaskan berbagai hal, mulai dari batas wilayah antar negara sampai desa, memberikan informasi sebaran infrastruktur, ketinggian dataran, kelerengan, curah hujan, informasi wilayah budidaya dan non budidaya dan lain-lain. SIG mampu menyediakan referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan.

Maka dalam laporan ini penulis akan menampilkan dan menyajikan bagaimana peran SIG dalam pembuatan peta dari mulai tahapan Georeferensi, Digitasi, Editing, Input Data Atribut, dan Layouting dengan hasil akhir yaitu akan menghasilkan peta Administrasi Kota Jayapura sebagai bahan dalam pelatihan praktikum ini.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan praktikum mata kuliah Studio Lab GIS ini adalah :

1. Mahasiswa dapat menerapkan hasil pembelajaran SIG yang berupa teori, kedalam praktik dasar ArcGIS untuk perencanaan

2. Mampu memperkenalkan fungsi-fungsi umum yang terdapat pada ArcGIS 3. Melatih mahasiswa dalam menggunakan fungsi software ArcGIS seperti teknik

georeferensi, digitasi, editing, input data atribut, dan pembuatan layout peta.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari : Sabtu

Tanggal : 21 juni dan 18 Juli 2022

Waktu : 09.00 s/d 12.00 WIB Tempat : wikrama

(4)

BAB 2

TAHAPAN PELAKSANAAN 2.1 Alat dan Bahan

A. Alat 1) Laptop

2) ArcGIS 10.3 termasuk didalamnya adalah ArcCatalog dan ArcMap 3) Flashdisk B. Bahan

1) Peta Administrasi Kota bekasi

2) Peta Administrasi Provinsi jawa barat 3) Modul Praktikum GIS

4) Coded Value termasuk didalamnya value untuk klasifikasi jalan, sungai, keterangan TPA, dan arahan ( dalam bentuk .shp)

2.2 Pengenalan ArcMap

Dalam praktikum ini hal yang pertama kali dilakukan ialah pengenalan software ArcGIS 10.3.

ArcGIS adalah suatu perangkat lunak yang di desain pada Graphical User Interface untuk pengolahan data spasial (Sistem Informasi Geografi) yang terbaru. Dalam menggunakan software ArcGIS peserta mampu menggunakan ArcMap sebagai dasar dalam memulai penggunaan ArcGIS.

Secara umum, ArcMap merupakan software yang berfungsi untuk membantu kita dalam membuat peta, mengedit peta, dan menampilkan hasil analisis.

1. Membuka ArcMap dan Menambahkan Layer Objek a. Membuka ArcMap

Klik Start > All Programs > ArcGIS > ArcMap atau Klik Icon pada start menu.

(5)

Klik start

Lalu all program

kemudian pilih arcgis

(6)

Tunggu hingga jendela arcmap terbuka

Setelah jendela arcmap terbuka akan muncul dialog start up

(7)

Pilih new maps untuk project baru atau pilih exsiting map untuk membuka project yang sudah di buat sebelumnya kemudian ok.

(8)

2. Menambahkan Layer Objek Cara 1 (Menambahkan Layer Objek Line) 1. Pada toolbar ArcMap, Klik tombol (Add Data)

Didalam kotak dialog Add data, arahkan folder kota bekasi 2. Double Klik administrasi

3. Pilih administrasi fix.shp 4. Klik tombol Add

Klik kanan pada layers lalu add data

Lalu klik folder kota Bekasi kemudian kill dua kali pada administrasi

(9)

Lalu pilih administrasi fix shp kemudian add

Maka akan seperti ini

Cara 2 (Menambahkan Layer Objek Point)

1. Pada Table of Contents, klik kanan frame data, kemudian pilih tombol Add Data 2. Gunakan kotak dialog Add Data, arahkan ke folder kota bekasi

3. Klik jaringan jalan lalu pilih jalan database.shp 4. Klik tombol add

(10)

Klik kanan pada data lalu pilih add data kota Bekasi

Lalu klik jaringan jalan kemudian klik dua kali

lalu pilih jalan data base kemudian add

(11)

Maka akan seperti ini

Cara 3

(Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan frame data, kemudian pilih tombol Add Data 2. Gunakan kotak dialog Add Data, arahkan ke folder kota bekasi

3. Klik perairan lalu pilih sungai line.shp 4. Klik tombol add

(12)

Klik kanan pada data lalu pilih kota Bekasi

Lalu klik perairan kemudian klik dua kali

Lalu pilih sungai line kemudian add

(13)

Maka akan seperti ini

Cara 4 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan frame data, kemudian pilih tombol Add Data 2. Gunakan kotak dialog Add Data, arahkan ke folder kota bekasi

3. Klik administrasi lalu pilih administrasi line fix.shp 4. Klik tombol add

Klik kanan pada layers lalu lalu pilih administrasi

(14)

lalu klik administrasi kemudian klik dua kali

Lalu pilih adminisrasi line fix kemudian add

(15)

Maka akan seperti ini

Cara 5 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada administrasi, kemudian pilih properties 2. Lalu pilih symbol lalu kategori lalu value fieldnya wadmkc lalu add all values lalu

apply kemudian ok

(16)

Cara 6 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada administrasi line fix, kemudian pilih properties

2. Lalu pilih symbol lalu kategori lalu value fieldnya batas wil lalu add all values lalu apply kemudian ok

(17)

Cara 7 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada jalan data-base, kemudian pilih properties 2. Lalu pilih symbol lalu kategori lalu value fieldnya status lalu add all values lalu apply

kemudian ok

(18)

Cara 8 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada sungai atau simbol, kemudian klik dua kali pada symbol di bawah sungai lalu symbol kolektor pilih river lalu color blue lalu ok

(19)

Cara 9 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di batas kecamatan, kemudian klik dua kali pada symbol di batas kecamatan lalu symbol kolektor pilih collector street lalu color black lalu ok

2. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di batas kelurahan, kemudian klik dua kali pada symbol di batas kelurahan lalu symbol kolektor pilih boundry neighborhood lalu color black lalu ok

(20)

3. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di batas kota, kemudian klik dua kali pada symbol di batas kota lalu symbol kolektor pilih boundry city lalu color black lalu ok

Cara 10 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada administrasi, kemudian pilih properties 2. Lalu pilih labels lalu label field wadmkc lalu apply kemudian ok

(21)

Cara 11 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di jalan tol, kemudian klik dua kali pada symbol di jalan tol lalu symbol kolektor pilih tool road lalu color black lalu ok

(22)

2. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di kota, kemudian klik dua kali pada symbol di kota lalu symbol kolektor pilih city limits boundry lalu color black lalu ok

3. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di national, kemudian klik dua kali pada symbol di national lalu symbol kolektor pilih boundry national lalu color black lalu ok

(23)

4. Pada Table of Contents, klik kanan pada symbol di provinsi, kemudian klik dua kali pada symbol di provinsi lalu symbol kolektor pilih road proposed lalu color black lalu ok

Cara 12 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada jalan data-base, kemudian klik dua kali pada jalan data-base lalu pilih properties lalu pilih display transparent 45% lalu apply lalu ok

(24)

Cara 13 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada indo_kab_kot, kemudian klik dua kali pada indo_kab_kot lalu pilih properties lalu pilih label lalu ladel field kabkot lalu apply kemudian ok

(25)

2. Lalu klik kanan pada indo_kab_kot lalu centang label features

3. Lalu klik dua kali pada symbol di bawah indo_kab_kot lalu pilih edit symbol lalu pilih outline boundry lalu ok kemudian ok dan ok

(26)
(27)

Cara 14 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik insert lalu pilih data frame lalu klik kanan pada new data freme kemudian add data pilih indo_kab_kot.

Maka akan seperti ini

(28)

Cara 15 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada peta insert indo_kab_kot, kemudian pilih properties lalu frame lalu backgound warna lt blue lalu apply kemudian ok

(29)

Cara 16 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada peta insert indo_kab_kot, kemudian pilih properties lalu frame lalu lalu extent indicators lalu apply kemudian ok

(30)

Maka akan ada tanda merah seperti ini

Cara 17 Menambahkan Layer Objek 1. extrac file analisis overlay 2. buka arcgis

3. Klik kanan pada polygon lalu pilih data kemudian pilih export data lalu output feature class lalu saving data dengan name export_output lalu save kemudian ok

(31)

ulang sebanyak data yang ada

(32)

4. Lalu klik arctoolbox pilih analysis toll pilih overlay lalu pilih earaser lalu klik dua kali input feature extract 2,eraser feature extract 6,output class dengan name eraser Lalu klik save kemudian ok

(33)

5. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih identity lalu klik dua kali input feature extract 3,identity feature extract 5,output class dengan name identity Lalu klik save kemudian ok

6. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih intersect lalu klik dua kali input feature extract 1,intersect feature extract 5,output class dengan name intersect Lalu klik save kemudian ok

7. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih symmetrical difference lalu klik dua kali input feature extract 1,updet feature extract 4,output class dengan name syemmetrical difference Lalu klik save kemudian ok

8. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih union lalu klik dua kali input feature extract 2,union feature extract 5,output class dengan name union lalu klik save kemudian ok

9. Lalu klik arctoolbox pilih analysis tool pilih overlay lalu pilih updet lalu klik dua kali input feature extract 1,updet feature extract 5,output class dengan name updet lalu klik save kemudian ok

Cara 18. Menambahkan Layer Objek

1. Pada toolbar ArcMap, Klik tombol (Add Data)

Didalam kotak dialog Add data, arahkan folder BEKASI 2. Double Klik ANALISIS OVERLAY

3. Pilih coppy of data RS di KOTA BEKASI 4. PILIH SHEET2$

4. Klik tombol add

Langkah pertama klik kanan pada layer lalu pilih add data kemudian pilih data coppy of RS KOTA BEKASI kemudian klik dua kali lalu pilih sheet2$ kemudian add

(34)
(35)

Cara 19 (Menambahkan Layer Objek )

1. Pada Table of Contents, klik kanan pada sheet2$ lalu pilih display xy klik dua kali lalu ok

Lalu tampilan display xy akan seperti ini kemudian ok lalu ok lagi

(36)

Maka nanti hasilnya akan seperti ini

Lalu klik kanan pada sheet2$ lalu pilih data lalu pilih export data lalu output feature pilih saving data dengan name titik rumah sakit lalu save kemudian ok

(37)
(38)

Maka hasilnya akan seperti ini

2.3 buffer

Tampilan BUFFER

Sebelum melakukan buffer tampilan pada ArcMap harus menggunakan arctoolbox.

Cara menggunakan dengan Klik Icon arctoolbox di bawah windows dan help, seperti pada gambar berikut :

(39)

Lalu pilih analysis tool

Lalu pilih proximity

(40)

Lalu pilih buffer

Setlalu itu bisa melakukan buffer seperti ini setelah itu klik ok

(41)

Maka akan seperti ini hasilnya

Georeferensi

Georeferensi atau sering dikenal dengan rektifikasi adalah salah satu proses yang bertujuan untuk memberikan referensi spasial (koordinat) pada sumber data yang belum memiliki referensi spasial, data tersebut biasanya data mentah berupa citra satelit, peta digital atau peta analog hasil scan (.jpg .bmp .img .tif dll). Tujuan dari proses ini adalah untuk memberikan informasi posisi sumber data tersebut pada permukaan bumi sesuai dengan sistem koordinat, untuk selanjutnya dipakai dalam pembuatan peta.

Adapun langkah – langkah untuk melakukan proses georeferensi adalah sebagai berikut :

(42)

1. Pastikan toolbar georeference sudah aktif. Untuk mengaktifkannya klik Costumize > Klik Toolbars > Checklist pada bagian Tool Georeferencing.

2. Setelah mengaktifkan tool georeference, siapkan data yang akan digunakan dalam proses georeference. Adapun data yang diperlukan :

a. Data vektor (.shp) sebagai sumber referensi

b. Data Image (.jpg) sebagai data yang akan di georeferensi

Klik Add Data > arahkan ke folder SHP OVERLAY > Klik Peta KECAMATAN GARUT 3. Setelah terbukanya peta KECAMATAN GARUT

4. lalu add dan ok Editing

Setelah proses digitasi selesai, proses selanjutnya adalah editing data grafis. Secara Umum pada proses editing kita dapat merubah dan memperbaiki feature yang sudah kita buat. Hal-hal yang bisa dilakukan pada tahapan editing antara lain :

1. Menggeser Feature 2. Merubah Bentuk Feature 3. Memotong Feature 4. Menggabungkan Feature

Berikut merupakan langkah-langkah dari beberapa tahapan proses editing yaitu : Cara 1

Memotong Feature

Pemotongan Feature dapat dilakukan hanya pada feature jenis garis dan poligon. Tujuannya adalah untuk membagi sebuah feature menjadi dua atau lebih feature yang berbeda. Pemotongan Garis dan poligon memiliki tahapan yang berbeda, berikut ini adalah langkah-langkahnya : a. Garis (Line)

1. Pilih garis yang akan dipotong dengan menggunakan Edit Tool 2. Kemudian klik ikon split tool

yang ada pada editor toolbar

3. Klik pada bagian garis yang akan dipotong b. Poligon

1. Pilih poligon yang akan dipotong dengan menggunakan Edit Tool 2. Kemudian klik ikon Cut Polygons Tool

yang ada pada editor toolbar

(43)

3.Cari perbatasan yang akan di potong polygonnya, lalu klik dibagian luar > klik pada bagian awal yang akan dipotong > lalu digitasi seperti biasa sampai batas akhir yang akan dipotong >

setelah selesai, klik 2 kali > maka dia akan membuat polygon baru

4. Untuk mengecek nya dapat dilihat dengan cara Klik Select Feature dibagian yang kita potong sehingga dapat menampilkan polygon baru Cara 2

Menggabungkan Feature

Feature garis atau poligon yang terpisah dapat digabung menjadi satu feature dengan menggunakan perintah merge. Tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Pilih kedua feature yang akan digabungkan dengan meggunakan Edit Tool, tahan SHIFT untuk memilih dua feature

2. Klik Editor > Merge

3. Klik Yes, secara otomatis kedua feature akan menjadi satu

2.6 Input Data Atribut A. Membuka Tabel Atribut

Setiap layer memili tabel atributnya masing-masing, cara membuka tabel atribut adalah sebagai berikut :

1. Pada Table Of Content, klik kanan dan pilih Open Attribute Table 2. Maka akan muncul tabel atribut seperti pada gambar berikut ini.

B. Membuat Field Baru dan Menghapus Field 1. Klik Option pada tabel

> Pilih Add Field

2. Muncul jendela baru isi kolom name field yang akan dibuat, pilih type field sesuai dengan konten data yang diinginkan, isi precision sesuai dengan panjang karakter data

3. Klik OK

C. Mengisi Data Atribut

Pengisian data atribut pada tabel dapat dilakukan secara manual per setiap record, maupun sekaligus pada beberapa record dengan menggunakan Field Calculator.

Pengisian manual dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Klik Editor > Start Editing

2. Buka Tabel Atribut

3. Klik dua kali pada tabel yang ingin diisi, dan isi data tabel

(44)

4. Setelah selesai mengisi, Klik Editor > Stop Editing, Save D. Calculate Geometry

Calculate Geometry merupakan perintah untuk melakukan perhitungan geometri seperti panjang, luas, dan keliling dari record yang kemudian ditampilkan dalam tabel data atribut, selain itu calculate geometry juga dapat menghitung koordinat absolut pada feature titik.

Tahapan memulai Calculate Geometry adalah sebagai berikut : 1. Buat Field baru dengan tipe data double

2. Setelah field dibuat klik kanan pada nama field dan pilih Calculate Geometry. Kemudian akan muncul jendela seperti ini :

2.4 Layout Peta  

Layout adalah tahapan akhir pembuatan peta sebelum dilakukan pencetakan, pada kegiata layout akan dilakukan pengaturan tata letak peta dan penambahan unsurunsur peta sehingga peta dapat lebih informatif, komunikati, dan sesuai dengan kaidah yang benar.

A. Tampilan Layout

Sebelum melakukan layout tampilan pada ArcMap harus dirubah dari data view ke layout view. Cara merubah tampilannya dengan Klik Icon Layout View di pojok kiri bawah, seperti pada gambar berikut :

B. Mengatur Halaman dan Ukuran Kertas

1. Klik kanan di tempat kosong pada layout view > Pilih Page and Print Setup

(45)

2. Maka akan muncuk Jendela Pengaturan atur kertas kedalam ukuran A4 dan orientasi dirubah menjadi landscape agar sama dengan ukuran kertas laporan

C. Memulai Proses Layouting

1. Melakukan uncheck pada peta administrasi yang didigitasi sehingga hanya tersisa hasil digitasinya saja

(46)

2. Hal yang perlu diatur adalah, mata angin (pada insert), skala (pada insert), judul dan kelengkapannya (pada insert), serta koordinat dan grid (pada view data properties)

(47)
(48)
(49)

3. Pengaturan lainnya yang perlu diperhatikan adalah pengaturan inset peta, melalui fungsi data frame, dan add data pada data frame yang sudah dibuat dalam bentuk .shp menggunakan peta Administrasi kota bekasi

4. Setelah itu add data kembali peta Administrasi kota bekasi

5. Mengubah tatanan layer agar layer yang diberi warna khusus (menunjukkan kawasan yang dilayout) muncul diatas layer peta keseluruhan.

6. Menambahkan koordinat dan skala sama dengan digitasi peta awal pada inset peta.

7. Pada langkah terakhir, penambahan judul, nama, legenda, tahun pembuatan, sumber, dan object gambar

(50)

8. Melakukan proses save dengan cara Klik File > Pilih Export Map > Tulis Nama file, atur format serta dpi seperti yang diinginkan > Lalu Klik Save.

(51)

BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

1. Peta Kecamatan Garut

2. PETA ADMINISTRASI KOTA BEKASI

(52)

3. Peta Hasil Analisis Banjir

4. Hasil Analisis Overlay

5. Peta Hasil BUFFER

(53)

6. Peta Hasil Akhir Setelah Proses Layouting

(54)
(55)

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan   

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah salah satu aplikasi geografis yang erat kaitannya dengan pencitraan dan lokasi. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan bumi dan sumber daya alam. Dalam Perencanaan Wilayah dan Kota, mahasiswa dituntut untuk dapat mengetahui hal-hal mengenai peta, baik itu mempelajari isi peta, membaca peta, ataupun membuat sebuah peta. GIS hadir sebagai metode dan teknologi yang mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan pemetaan yang semula sangat sulit untuk dilakukan secara manual menjadi sangat mudah dan lebih cepat. Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan, mahasiswa diajar untuk fasih dalam melakukan langkah awal didalam merencanakan suatu kawasan atau wilayah sehingga mampu menganalisis suatu kawasan atau wilayah tersebut dengan menggunakan Software ArcGIS dari mulai tahapan BUFFER, sampai dengan Layouting.

4.2 Saran  

Saya berharap untuk kegiatan praktikum Studio Lab GIS selanjutnya mengenai alat (Laptop) dan bahan (Software ArcGIS) lebih dipersiapkan lagi sehingga pada saat memulai praktek semua sudah siap dan sesuai pada estimasi waktu yang telah ditetapkan.

Selanjutnya dalam pemahaman aplikasi ArcGIS sendiri harus lebih giat lagi dalam mempelajarinya dan mempraktikan aplikasi ArcGIS, agar mahasiswa khususnya jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota memiliki tambahan skill dalam bidang teknologi untuk melakukan suatu perencanaan dengan menggunakan metode aplikasi ArcGIS di zaman sekarang menjadi lebih mudah.

Referensi

Dokumen terkait

Buku Percepatan Rezeki ini bisa dikatakan kelanjutan buku karya Ippho yang sebelumnya yaitu Buku 7 Keajaiban Rezeki, namun bukan berarti harus membaca secara berurutan yaitu Buku

Perlu juga anda ketahui bahwa meskipun penyakit kutil kelamin ini, Umumnya tumbuh di daerah genital tapi juga bisa tumbuh di Anus, Bibir, Mulut dan Tenggorokan atau bagian tubuh

Di lihat dari pengertian dan unsur trafficking itu sendiri adalah perekrutan, pemaksaan, penjualan dan eksploitasi, maka ayat tersebut juga berbicara unsur-

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) belum semua guru menggunakan rubrik penilaian menulis puisi, (2) rubrik penilaian menulis puisi membantu guru dalam memberikan penilaian

Koordinator Pusat Penyelenggara adalah staf pendidik yang telah memenuhi syarat sebagai Koordinator Pusat Penyelenggara UK OSCE yang kemudian ditetapkan dengan

Poligon yang letaknya tidak bersebelahan dengan h1 dapat diselesaikan dengan operator spasial disjoint , sedangkan poligon yang terbentuk bersamaan dengan poligon h1 dapat

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-K saya dengan judul: BROKUPIS : BROWNIES KULIT PISANG SEBAGAI MAKANAN BERGIZI YANG BERNILAI EKONOMISa. diusulkan untuk tahun anggaran

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membuat Sistem Informasi Depot Isi Ulang Sadulur Air Bersih Berbasis SMS GATEWAY, sehingga dapat membantu pegawai dalam mengelola