• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Studi di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Studi di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua.Hubungan sekolah dengan masyarakat termasuk salah satu substansi manajemen pendidikan yang sangat krusial. Melalui hubungan yang harmonis tersebut diharapkan dapat terlaksananya proses pendidikan di sekolah secara efisien dan efektif, sehingga menghasilkan lulusan sekolah yang produktif dan berkwalitas. Lulusan yang berkwalitas ini tampak dari segi penguasaan peserta didik terhadap ilmu pengetahuan, ketrampilan serta sikap yang dimiliki siswa, yang dapat dijadikan bekal hidup di masyarakat sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup (Mulyasa, 2009:52).

(2)

masyarakat berusaha sekuat tenaga bertaggung jawab sepenuhnya dalam penyelenggaraan pendidikan.

Hubungan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat pada hekekatnya adalah suatu sarana yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan, pertumbuhan, dan pengembangan siswa di sekolah. Dengan adanya hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, dapat dicapai perpaduan antara sarana sekolah dengan masyarakat (Permadi, 2010: 25).

Salah satu usaha pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan tertera dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional yang menyebutkan bahwa, upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan dibentuknya Komite Sekolah yang mewadahi peran serta masyarakat untuk membantu sekolah meningkatkan mutu pendidikan. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu dalam hal ini mengacu kepada proses dan hasil pendidikan.

(3)

mengetahui program-program pendidikan sesuai dengan yang diinginkan. Dengan adanya jalinan yang harmonis tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang diinginkan.

Dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah menyebutkan bahwa: a) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional melalui upaya peningkatan mutu pendidikan, pemerataan, efisiensi penyelengaraan pendidikan, dan tercapainya demokratisasi pendidikan, perlu adanya dukungan dan peran serta masyarakat yang lebih optimal; b) bahwa dukungan dan peran serta masyarakat perlu didorong untuk bersinergi dalam suatu wadah Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah yang mandiri; c) bahwa sehubungan dengan huruf a dan b serta memfasilitasi terbentuknya Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dipandang perlu menetapkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

(4)

sarana yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha pembinaan, pertumbuhan, dan pengembangan siswa di sekolah.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tanggal 2 April 2002 menyatakan bahwa peran Dewan Pendidikan dan Komite Sekolahadalah: 1) advisory agency (pemberi pertimbangan); 2)supporting agency (pendukung kegiatan layanan pendidikan); 3) controlling agency

(pengontrol kegiatan layanan pendidikan) dan 4)

mediatoragency, penghubung atau pengait tali

komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah. Dari hasil penelitian terdahulu, mempunyai pendapat yang berbeda tentang Komite Sekolah , ada peneliti yang menyebutkan Komite Sekolah sudah berperan dengan baik, tetapi penelitian lain menyebutkan Komite Sekolah belum bisa berperan dengan baik. Diantaranya adalah studi terdahulu yang dilakukan oleh Armansyah (2009) yang menyimpulkan bahwa Komite Sekolah belum mampu melaksanakan peranannya sebagai pemberi pertimbangan, sebagai badan penghubung, badan pengontrol dan sebagai badan pendukung. Berbeda lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh Ninik (2011) yang menyimpulkan bahwaKomite Sekolah SMA Negeri I Tuntang telah menjalankan fungsinya sebagai badan pertimbangan

(Advisory Agency) dalam penyusunan biaya pendidikan

(5)

penelitian yang dilakukan oleh Mawan Kriswantono (2013) yang menyimpulkan bahwa Komite Sekolah SDN Sumberporong 03 berperan aktif dalam memberikan pertimbangan, dukungan, Disamping itu juga ada peneliti lain yaitu A.T.Alabi (2012) yang berpendapat bahwa hubungan yang harmonis di sekolah menengah oleh kepala sekolah melalui pemanfaatan sistem komite membantu dalam meningkatkan standar pendidikan dan meningkatkan hasil pendidikan secara obtimal. Sedangkan menurut Joyce Nyandoro (2013), menyimpulkan bahwa Pengembangan Komite Sekolah tidak efektif dalam mengelola dana untuk sekolah mereka karena kurangnya ketrampilan dalam berbagai aspek manajemen keuangan seperti persiapan dan penggunaan anggaran untuk membuat keputusan, menjaga aset inventarisasi sekolah dan penggalangan dana.

(6)

pelajaran 2010/2011hasil ujianSD Negeri Sukomarto tidak pernah masuk 10 besar di tingkat kecamatan. Sedangkan dibidang non akademik, dari tahun 2010/2011 sampai tahun 2014/2015 banyak sekali mendapat kejuaraan di tingkat kecamatan yaitu juara 1 khitobah, juara 1 khot dan kaligrafi, juara 2 rebana, juara 3 tilawah dan masih banyak lagi kejuaraan-kejuaraan yang bisa diraihnya. Dibidang sarana dan prasarana juga banyak sekali peningkatan diantaranya adalah adanya sambungan listrik, WC siswa, tempat parkir, wastafel kelas, almari kelas, mushola, laptop dan sebagainya. Selain itu jumlah siswa yang semula hanya 60 siswa sedikit demi sedikit sudah mulai meningkat, sehingga pada tahun 2014/2015 ini sudah mencapai 74 siswa. Keberhasilan tersebut diduga karena adanya hubungan yang harmonis antara sekolah denganKomite Sekolah. Fenomena tersebut sangat menarik untuk dikaji lebih mendalam melalui sebuah penelitian tentang kinerja Komite Sekolah, baik kinerjaKomite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan

(advisory agency), pendukung (supporting agency),

pengontrol (controlling agency), maupun sebagai badan penghubung (mediator agency)

1.2.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

(7)

2.Bagaimana kinerja Komite Sekolahsebagai badan Pendukung (supporting agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung?

3.Bagaimana kinerja Komite Sekolahsebagai badan Pengontrol (controlling agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung?

4.Bagaimana kinerja Komite Sekolah sebagai badan penghubung(mediatoragency)

di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung?

1.3.

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1.Untuk mengevaluasi kinerja Komite Sekolahsebagai badan Pemberi Pertimbangan (advisory agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung.

2.Untuk mengevaluasi kinerja Komite Sekolahsebagai badan Pendukung (supporting agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung.

3.Untuk mengevaluasi kinerja Komite Sekolah sebagai badan Pengontrol (controlling agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung.

4.Untuk mengevaluasi kinerja Komite Sekolahsebagai badan penghubung(mediatoragency)

(8)

1.4.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dapat debedakan menjadi dua, yaitu:

1.Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu administrasi pendidikan, terutama mengenai kinerja Komite Sekolah. Hal lain yang dapat digali dari penelitian ini adalah kemungkinan munculnya pengembangan konsep-konsep kontektual yang berkenaan dengan kinerja Komite Sekolah tersebut.

2.Manfaat Praktis

Manfaat penelitian secara praktis diharapkan dapat memiliki kemanfaatan sebagai berikut :

1. Sebagai bahan evaluasi bagi Komite Sekolah yang bersangkutan untuk mengembangkan kinerjanya pada lembaga yang dikelolanya.

2. Sebagai bahan rujukan bagi sekolah dalam merumuskan rencana kegiatanpengembangan sekolah terkait dengan peningkatan mutu pendidikan, serta meningkatkan kerjasama dengan Komite Sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

mengadakan pendekatan kepada orang tua dan masyarakat yang dipandang mampu untuk dapat menjadi narasumber dalam kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik2. Memberikan

(5) Hambatan: faktor yang menjadi kendala pada kinerja komite di SD Negeri Purwosari 1 Sayung Demak diantaranya kurang adanya sosialisasi dan pelatihan terkait sumber

Program pendidikan dibuat oleh sekolah, kita memberikan usulan jika ada hal-hal yang perlu untuk disampaikan, dan kita ikut melaksanakan program kerja tersebut

Visi: pemberdayaan dan peningkatkan kompetensi guru sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat yang berkembang secara dinamis Misi: Untuk meningkatkan mutu

Selain pasal di atas, pada pasal 56 disebutkan sebagai berikut: (1) Masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan,

20/2003 pasal 56 ayat (3) menyatakan bahwa Komite Sekolah/Madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan

Ketersediaan dokumen yang berupa SK Pembentukan Komite Sekolah, program kerja, RAKS, dan dokumen yang lain, menunjukkan kesiapan sekolah juga komite dalam

“ Untuk melaksanakan program-program sekolah, SD kami sangat membutuhkan keberadaan Komite Sekolah, karena komite sebagai wakil dari wali murid dan masyarakat akan