• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Studi di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan (Studi di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung)"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.

Profil SD Negeri Sukomarto

SD Negeri Sukomarto merupakan sebuah sekolah yang terletak di pinggiran kota Temanggung, tepatnya di Desa Sukomarto Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung. Sekolah ini berdiri pada tahun 1979 di atas tanah seluas 1600M² dengan luas bangunan 744M².

Pada tahun pelajaran 2014/2015 ini SD Negeri Sukomarto memiliki 6 rombongan belajar, dengan jumlah siswa 74 siswa yang terdiri dari kelas I16 siswa, kelas II 12 siswa, kelas III 9 siswa, kelas IV 13 siswa, kelas V 12 siswa dan kelas VI 12 siswa.

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri Sukomarto pada Tahun Pelajaran 2014/2015berjumlah 12 orang, dengan perincian sebagi berikut: 1 orang Kepala Sekolah, 10Guru kelas/bidang studi yang terdiri dari 7Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 3Guru Tidak Tetap (GTT) serta 1 orang penjaga sekolahyangberstatus tenaga tidak tetap.

Sarana prasarana yang dimiliki SD Negeri Sukomarto adalah 6 ruang kelas, 1 ruang UKS,1 ruang perpustakaan, 1 ruang guru,1 ruang kepala sekolah, 1 buah musholla, dan 3 WC siswa serta 2 WC guru.

(2)

2011 tingkat Kecamatan jumo, juara1 cerita bergambar putra tahun 2014 tingkat Kecamatan Jumo, juara 1 seni lukis putri tahun 2014 tingkat Kecamatan Jumo, juara 3 seni tari putra dan putri tingkat Kecamatan Jumo, dan masih banyak lagi kejuaraan lainya yang dapat diraih. Namun sayang belum pernah meraih kejuaraan di tingkat kabupaten Temanggung.

SD Negeri Sukomarto memiliki visi dan misi sekolah untuk mewujudkan tujuan sekolah. Adapun visi SD Negeri Sukomarto adalah “Terwujudnya Warga Sekolah yang Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berprestasi, Trampil dan Berbudaya”. Dan misi sekolah adalah sebagai berikut: meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa; memupuk kesadaran menjalankan ibadah dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing; menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang efektif; menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler dan kokurikuler.

(3)

meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni budaya dalam kehidupan sehari-hari sebagai hasil pembelajaran.

Sesuai dengan Kepmendiknas Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, maka pada tanggal 25 Juli 2011 dilaksanakan pembentukan Komite Sekolah sekaligus pemilihan pengurus untuk periode 2011-2015.

4.2.

Hasil Penelitian

4.2.1.Kinerja Komite Sekolah Sebagai Badan Pemberi Pertimbangan (Advisory Agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung

(4)

RAPBS disusun oleh kepala sekolah dan guru atau tenaga pendidik, tetapi Komite Sekolah juga memberikan masukan dan pertimbangan dalam penyususnanya. Setelah konsep tersusun, sekolah mengundang pengurus lainya untuk membahas konsep tersebut. Terjadilah kesepakatan antara pihak sekolah dan Komite Sekolah. Kemudian pihak sekolah mengundang orang tua murid untuk membahas konsep RAPBS yang telah disetujui oleh sekolah dan Komite Sekolah. Setelah orang tua murid setuju dengan konsep itu, maka sekolah beserta Komite Sekolah mengesahkan RAPBS tersebut. (wawancara tanggal 28 Maret 2015)

Hal tersebut dipertegas lagi dengan Yatiman kepala sekolah SD Negeri Sukomarto sebagai berikut:

Komite Sekolah selalu diikutkan dalam penyusunan RAPBS, dan mereka kami beri kesempatan untuk memberikan masukan dan pertimbangan. Kemudian pihak sekolah mengundang orang tua murid untuk membahas konsep RAPBS. Setelah orang tua murid setuju dengan konsep tersebut, sekolah beserta Komite Sekolah mengesahkan RAPBS itu. (wawancara tanggal 1 April 2015)

Budiyarti, S.Pd selaku guru kelas tiga dan juga sekaligus Bendahara satuKomite Sekolah juga mengatakan bahwa “Komite Sekolah selalu diikutkan dalam menentukan dan merumuskan program sekolah, dan komite juga ikut menetapkan program sekolah tersebut”.(wawancara tanggal 6 April 2015).

Disamping dari hasil wawancara diatas, hal ini juga dapat dilihat dari dokumen RAPBS dan daftar hadir rapat penentuan program sekolah yang peneliti temukan di lokasi penelitian.

(5)

sekolah, misalnya memberikan masukan agar sekolah mengadakan program tambahan jam pelajaran. Seperti hasil wawancara dengan beberapa informan yang peneliti peroleh di lapangan, misalnya pernyataan dari Ketua Komite Sekolah

Dalam rangka menghadapi Ujian Nasional,kami pernah memberikan masukan tentang program tambahan jam pelajaran, khususnya untuk kelas enam, dan dalam hal ini pihak sekolah sangat menyetujui sehingga sampai sekarang masih dilaksanakan. (wawancara tanggal 28 Maret 2015).

Hal ini dipertegas lagi dengan jawaban dari Nok Sarofah selaku guru kelas enam yang menyatakan bahwa:

Komite sekolah kami sangat memperhatikan tentang mutu lulusan di sekolah ini. Misalnya tentang jam-jam tambahan seperti pramuka, rebana, tari maupun jam-jam tambahan tentang materi pelajaran untuk persiapan ujian kelas VI, dengan cara memberikan saran atau masukan-masukan tentang guru yang akan memberikan jam-jam tambahan ataupun tentang materi tambahan yang sebaiknya diberikan kepada siswa (wawancara tanggal 6 April 2015)

Dengan adanya program tersebut sedikit demi sedikit prestasi SD Negeri Sukomarto semakin meningkat baik dibidang akademik maupun non akademik. Diantaranya adalah hasil ujian kelas enam semakin meningkat yaitu tahun 2010/2011 peringkat 11 kecamatan tahun 2011/2012 peringkat 10 kecamatan , tahun 2012/2013 peringkat 8 kecamatan, serta yang terakhir tahun 2013/2014 peringkat 8 kecamatan. Padahal sebelum tahun 2010/2011 SD Negeri Sukomarto belum pernah menduduki peringkat sepuluh besar kecamatan.

(6)

walaupun ditingkat kecamatan, akhir-akhir ini banyak sekali mendapatkan kejuaraan seperti dapat penulis uraikan pada tabel di bawah ini

Tabel 4.1

Kejuaraan yang di Peroleh SD Negeri Sukomarto Dari TahunPelajaran 2010/2011 s.d 2014/2015

NO JENIS LOMBA PERINGKAT TINGKAT TAHUN 1 Khitobah PA I Kecamatan 2011 2 Khot dan Kaligrafi PI I Kecamatan 2011 3 Khot dan Kaligrafi PA II Kecamatan 2011 4 Rebana II Kecamatan 2011

5 Tilawatil Qur’an PA II Kecamatan 2011

6 Tilawatil Qur’an PI III Kecamatan 2011

7 Khitobah PI III Kecamatan 2011

8 Musabaqoh Tilawatil Qur’an III Kecamatan 2012

9 Seni Lukis I Kecamatan 2014 10 Cerita Bergambar I Kecamatan 2014 11 Seni Tari Daerah PA III Kecamatan 2014 12 Seni Tari Daerah PI III Kecamatan 2014

13 Musabaqoh Tilawatil

Qur’an I Kecamatan 2014

14 Khot dan Kaligrafi PA I Kecamatan 2014 15 Khot dan Kaligrafi PA II Kecamatan 2015 16 Khitobah PA I Kecamatan 2015 17 Tilawah PA III Kecamatan 2015 18 Khot dan Kaligrafi PI III Kecamatan 2015 19 Menyanyi Tunggal PI II Kecamatan 2015 20 Pantomom III Kecamatan 2015 21 Lukis II Kecamatan 2015

Hal ini berarti salah satu tujuan sekolah SD Negeri Sukomarto sudah tercapai yaitu meraih prestasi akademik maupun non akademik siswa minimal masuk peringkat sepuluh tingkat kecamatan.

(7)

Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto aktif memberikan pertimbangan. Anggota Komite Sekolah mayoritas warga asli penduduk sekitar sekolah, bahkan ketua Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto adalah perangkat desa tersebut, sehingga untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya masyarakat dapat dilakukan dengan mudah. Misalnya sewaktu sekolah akan mencari dana untuk membangun mushola, Komite Sekolah mengusulkan agar hal tersebut dilakukan setelah musim tembakau, seperti yang disampaikan Budiyarti Guru kelas tiga sekaligus bendahara satu Komite Sekolah sebagai berikut:

Dulu waktu mau membangun mushola Komite Sekolah mengusulkan untuk permohonan dana pembangunan mushola sebaiknya jangan dilakukan sekarang, karena masyarakat disini sebagaian besar petani tembakau dan sekarang baru musim tanam, sehingga uangnya baru untuk biaya penanaman tembakau. Sebaiknya permohonan dana ini dilakukan setelah musim panen saja (wawancara tanggal 6 April 2015).

Dalam pengelolaan sarana dan prasarana serta anggaran sekolah, Komite selalu memberikan pertimbangan baik yang bersifat teknis maupun anggaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembahasan bersama antara sekolah dengan Komite Sekolah dalam rencana pengadaan laptop, wastafel, pembangunan mushola sekolah dan lain-lain. Seperti yang disampaikan Rohmadi selaku bendahara dua Komite Sekolah

(8)

mengadakan musyawarah dengan Komite Sekolah dan Komite selalu memberikan solusinya sehingga dapat direalisasikan (wawancara tanggal 4 April 2015).

Dari beberapa uraian diatas menunjukkan bahwa kinerja Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto sebagai badan pemberi pertimbangan dalam menjalankan fungsi perencanaan sekolah, pelaksanaan program, dan pengelolaan sumberdaya pendidikan telah berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan amanat pemerintah yang tertuang dalam indikator kinerja Komite Sekolah oleh tim Pengembangan Komite Sekolah Ditjen Dikdasmen sebagai badan pertimbangan.

4.2.2. Kinerja Komite Sekolah Sebagai Badan Pendukung (Supporting Agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung

Kinerja Komite Sekolah sebagai badan pendukung

(supporting agency) di SD Negeri Sukomarto, dalam hal pengelolaan sumber daya sekolah dilakukan dengan memantau kondisi ketenagaan pendidikan di sekolah, mobilisasi guru sukarelawan untuk menangggulangi kekurangan guru di sekolah, serta mobilisasi tenaga kependidikan non guru untuk mengisi kekurangan di sekolah. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah bahwa:

Jika terdapat kekurangan guru, Komite Sekolah mengusulkan kepada Dinas Pendidikan melalui Kepala Sekolah. Apabila Dinas tidak memberikan tenaga guru itu, maka dicari guru honorer/GTT untuk melengkapi kekurangan guru tersebut (wawancara tanggal 1 April 2015).

Komite Sekolah juga menyampaikan hal yang sama

(9)

Sekolah. Apabila Dinas tidak memberikan, maka dicari guru honorer (wawancara tanggal 28 Maret 2015).

Dari hasil pengamatan juga memperkuat hal tersebut, karena di sekolah itu ada empat tenaga honorer yang terdiri dari tiga orang guru dan satu orang penjaga sekolah. Sedangkan untuk pengelolaan sarana dan prasarana Komite Sekolah mamantaunya bersamaan dengan rapat-rapat di sekolah. Seperti yang disampaikan oleh Novia Widiastuti selaku sekretaris Komite Sekolah yang menyatakan bahwa:

Sewaktu ada rapat, komite sering menyempatkan untuk memantau, dan melihat kondisi sarana dan prasarana sekolah yang ada. Apabila ada sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah, maka komite sekolah akan musyawarah dengan pihak sekolah untuk mengusahaanya (wawancara tanggal 4 April 2015).

Hal tersebut diperkuat dengan jawaban dari Kepala Sekolah yang menyatakan bahwa:

Sewaktu ada rapat Komite Sekolah sering sekalian memantau, dan melihatnya secara langsung kondisi sarana dan prasarana sekolah yang ada. Apabila ada sarana dan prasarana yang kami butuhkan tetapi belum punya, maka kita bahas bersama (wawancara tanggal 1 April 2015).

(10)

menyikapi hal tersebut maka pihak sekolah mengadakan rapat dengan Komite Sekolah. Hasil rapat memutuskan akan membangun mushola dengan cara infak dari dewan guru dulu sebagai modal pembangunan. Kemudian kepala sekolah beserta Komite Sekolah mengadakan kerjasama dengan pemerintah Desa Sukomarto dan bersama-sama membuat proposal sederhana. Dalam hal ini kepala desa sangat mendukung dan langsung menyumbang batu-bata sebanyak yang dibutuhkan untuk pembangunan mushola tersebut. Bahkan komite dan perangkat desa sendiri yang mencarikan dana ke masyarakat lewat pertemuan-pertemuan di desa, sampai terkumpul dana yang cukup untuk pembangunan mushola. Seperti yang disampaikan oleh Budiyarti, S. Pd guru kelas tiga dan juga bendahara satu Komite Sekolah

Tentang sarana dan prasarana yang diperbantukan di sekolah komite selalu memberikan dukungan, bahkan waktu pembangunan mushola, Komite Sekolah yang berusaha mencari dana dan mengurusinya sampai pembangunan selesai. Dan sekarang Komite Sekolah sedang merencanakan membuka tembok antara ruang kelas empat dan kelas lima, agar dapat untuk rapat-rapat atau pertemuan, dan kemarin komite sudah mendapatkan bantuan dari desa sebesar 1,5 juta rupiah. (wawancara tanggal 6 April 2015)

(11)

bangunan, karena kebetulan waktu itu SD Negeri Sukomarto baru saja menerima bantuan berupa ruang kelas baru dari DAK, maka bungkaran yang masih bisa dipakai dikumpulkan kemudian dilelang oleh Komite Sekolah dan hasilnya untuk membeli laptop dan printer, seperti yang disampaikan oleh kepala sekolah SD Negeri Sukomarto Yatiman, S. Pd

Untuk sarana dan prasana, Komite Sekolah kami sangat berperan penting. Bahkan waktu sekolah kami butuh laptop, Komite Sekolah yang mempunyai ide untuk melelang bungkaran gedung yang sudah tidak terpakai, dan hasil lelangan tersebut diserahkan kepada kami untuk membeli laptop (wawancara tanggal 1 April 2015).

(12)

Tabel 4.2

Sarana Prasarana Hasil Kerjasama Antara Komite Sekolah dengan Pihak Sekolah Dari Tahun 2010 s.d 2015

NO SARANA DAN

PRASARANA SUMBER DANA

1 Sambungan aliran

listrik Pengembangan DAK Th 2010 2 Tempat parkir Wali murid

3 WC siswa Sumbangan dari desa

4 Wastafel Komite Sekolah kerjasama dengan PAMSIMAS

5 Almari kelas I

Kenang-kenangan dari wali murid kelas VI tahun pelajaran 2010/2011

6 Almari kelas II Kenang-kenangan dari wali murid kelas VI tahun pelajaran 2011/2012

7 Almari kelas III Kenang-kenangan dari wali murid kelas VI tahun pelajaran 2012/2013

8 Mushola Infak dari para guru, wali murid dan masyarakat sekitar

Dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana yang dimiliki SD Negeri Sukomarto, maka akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, sehingga akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan.

(13)

dukungan terhadap anggaran pendidikan di sekolah, beliau menjawab

Komite Sekolah selalu mengajak semua fihak khususnya wali murid untuk mendukung anggaran yang telah ditetapkan oleh komite dan sekolah, bahkan setiap akhir tahun ajaran, Komite Sekolah mengkoordinir wali murid kelas enam untuk memberikan kenang-kenangan ( wawancara tanggal 1 April 2015).

Hal itu sama dengan jawaban dari ketua Komite Sekolah, Sariyadi

Kami menganjurkan kepada semua fihak khususnya wali murid untuk mendukung anggaran yang telah ditetapkan oleh komite dan sekolah, yang dikelola oleh sekolah, dan Komite Sekolah hanya memantau saja. Bahkan setiap akhir tahun ajaran, Komite Sekolah mengkoordinasikan wali murid kelas enam untuk memberikan kenang-kenangan (wawancara tanggal 28 Maret 2015).

Komite Sekolah juga mengevaluasi pelaksanaan dukungan anggaran dua kali dalam setahun, seperti yang disampaikan oleh kepala sekolah “Evaluasi anggaran dilakukan rata-rata setiap tahunya dua kali, yaitu di tengah tahun dan akhir tahun” (wawancara dan yang telah digunakan, serta kendalanya. Sedangkan di akhir tahun bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketercapaianya dan untuk merencanakan RAPBS tahun berikutnya (wawancara tanggal 28 Maret 2015).

Dari hasil wawancara, dokumentasi dan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa kinerja Komite Sekolah sebagai badan pendukung (supporting agency)

(14)

4.2.3. Kinerja Komite Sekolah Sebagai Badan Pengontrol (Controlling Agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung

Kinerja Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto sebagai badan pengontrol (controlling agency) dilakukan dengan mengontrol perencanaan pendidikan di sekolah yang meliputi proses pengambilan keputusan, kualitas kebijakan, proses perencanaan pendidikan, pengawasan terhadap kualitas perencanaan sekolah, dan pengawasan terhadap kualitas program sekolah.

Komite Sekolah mengontrol perencanaan pendidikan tersebut bersamaan dengan rapat. Misalnya waktu rapat penentuan RAPBS di sekolah, rapat pleno dan sebagainya. Disamping itu Komite Sekolah juga mengetahui dari laporan kepala sekolah tentang perencanaan pendidikan tersebut. Jadi tidak ada jadwal khusus mengontrol, sehingga tidak bisa dilaksanakan secara periodik (terencana). Sebagaimana disampaikan oleh kepala sekolah sewaktu peneliti menanyakan apakah Komite Sekolah pernah mengontrol kualitas kebijakan di sekolah, jawabanya “Pernah, tetapi hanya dilakukan bersamaan dengan rapat-rapat di sekolah, tidak ada waktu-waktu khusus untuk itu” (wawancara tanggal 1 April 2015). Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan guru kelas enam, Nok Sarofah, S.Pd yang menyatakan bahwa “Komite Sekolah hanya sekali-kali saja mengontrol, itu

saja bersamaan waktu ada rapat”(wawancara tanggal 6

(15)

sekolah tetapi itu kami lakukan bersamaan dengan kalau ada rapat-rapat di sekolah, tidak pada waktu-waktu khusus” (wawancara tanggal 28 Maret 2015). Hal ini diperkuat dengan data dokumentasi yang diperoleh, karena dalam dokumentasi tidak ditemukan daftar hadir pengontrolan program. Ini disebabkan Komite Sekolah mempunyai kesibukan sendiri sesuai dengan profesinya, karena memang di SD Negeri Sukomarto tidak ada anggaran untuk operasional Komite Sekolah.

Kinerja Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam hal memantau pelaksanaan program sekolah, yang terdiri dari memantau organisasi sekolahmemantau penjadwalan program sekolahmemantau alokasi anggaran untuk pelaksanaan program sekolah memantau sumber daya pelaksana program sekolah memantau partisipasi stakeholder pendidikan dalam pelaksanaan program sekolah, juga dilaksanakan melalui laporan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah. Dalam hal ini Komite Sekolah memberikan masukan atau saran-saran tentang proses belajar mengajar kepada sekolah, misalnya menyarankan untuk selalu memberi tugas rumah kepada siswa agar siswa tersebut setiap harinya belajar. Dan juga menyarankan agar setiap tugas rumah yang sudah dikerjakan siswa, untuk di koreksi biar siswa tidak malas untuk mengerjakan tugas rumah. Seperti yang disampaikan oleh Novia Widiastuti sekretaris komite

(16)

memantaunya pada saat kami diundang untuk mengikuti rapat saja (wawancara tanggal 8 April 2015).

Hal itu sejalan dengan jawaban dari kepala sekolah

Komite memantau organisasi sekolah berdasarkan laporan kami pada saat rapat. Komite Sekolah tidak ikut terjun langsung dalam setiap kegiatan siswa, komite hanya datang pada saat diundang saja” (wawancara tanggal 1 April).

Dan dipertegas lagi dengan jawaban dari ketua Komite Sekolah Sariyadi

Kami memantau organisasi sekolah berdasarkan laporan kepala sekolah pada saat rapat. Komite Sekolah tidak ikut terjun langsung dalam setiap kegiatan siswa, kami datang pada saat diundang saja, karena kami juga mempunyai pekerjaan sendiri (wawancara tanggal 28 Maret 2015).

Pemantauan terhadap output pendidikan merupakan bagian dari kinerja Komite Sekolah dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai badan pengontrol. Sebagaimana yang dilakukan oleh Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam memantau hasil ujian akhir sekolah, angka partisipasi sekolah, memantau angka mengulang sekolah dan memantau angka bertahan di sekolah dilakukan secara berkelanjutan. Komite melakukan pemantauan melalui laporan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah

Hasil wawancara diperoleh data bahwa kinerja Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam hal memantau output pendidikan sudah baik. Komite selalu memperhatikan hasil ujian akhir sekolah. Apabila hasilnya kurang baik komite selalu mencari penyebabnya dan berusaha mencari solusinya. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Komite Sekolah

(17)

selalu sms-an terus sehingga siswanya kurang diperhatikan, maka hal tersebut saya adukan kepada kepala sekolah. Tidak lama kemudian kepala sekolah melakukan tindakan, sehingga guru tersebut tidak melakukanya lagi. Itu semua kami lakukan demi kemajuan pendidikan serta kelancaran proses belajar mengajar (wawancara tanggal 28 Maret 2015).

Untuk meningkatkan mutu lulusan Komite Sekolah juga mengusulkan sebelum ujian dilaksanakan untuk mengadakan mujahadah bersama dengan wali murid, siswa, dan juga Komite Sekolah, serta guru di mushola sekolah. Komite Sekolah juga sangat memperhatikan angka partisipasi sekolah, mereka selalu menganjurkan kepada wali murid kelas enam untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih lanjut, sehingga waktu ada anak yang tidak melanjutkan ke SMP/MTs Komite Sekolah datang ke sekolah untuk melaporkanya, sehingga kepala sekolah dan guru kelas enam datang ke rumah siswa tersebut untuk menanyakan apa penyebabnya. Ternyata penyebabnya karena tidak ada biaya dan setelah diberikan solusinya, siswa tersebut bisa melanjutkan ke SMP. Hal tersebut di sampaikan oleh guru kelas enam Nok Sarofah, S. Pd

Dulu kami pernah mendapat laporan dari ketua komite bahwa ada anak yang tidak melanjutkan ke SMP, kemudian saya beserta kepala sekolah datang kerumah orang tua siswa tersebut. Setelah ditanyakan katanya tidak punya biaya, padahal sebetulnya anaknya ingin sekali melanjutkan sekolah, maka kami berdua mencoba bernegosiasi dengan SMP terdekat. Dan syukurlah SMP tersebut mau menerima anak ini tanpa ditarik biaya apapun, bahkan dari pihak SMP memberikan tiga setel sragam beserta buku-buku secara gratis. (wawancara tanggal 6 April 2015)

(18)

alasanya tidak ada biaya. Kemudian pihak sekolah mengusahakan agar anak tersebut bisa sekolah, tanpa biaya (gratis).

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa kinerja Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai badan pengontrol (controlling agency) sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun belum maksimal karena dilaksanakan bersamaan dengan rapat dan melalui laporan dari pihak sekolah. Hal itu dikarenakan Komite Sekolah mempunyai kegiatan sendiri sesuai profesinya masing-masing. Sebab memang SD Negeri Sukomarto tidak punya anggaran untuk operasional Komite Sekolah, sehingga sifatnya hanya pengabdian belaka.

4.2.4. Kinerja Komite Sekolah Sebagai Badan Penghubung (Mediator Agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung

(19)

belum dapat menjalin hubungan dengan Dewan Pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Sekolah

Komite Sekolah menjembatani kepentingan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan melalui rapat pleno maupun surat edaran. Namun kalau dengan Dewan Pendidikan belum pernah kami lakukan (wawancara tanggal 1 April 2015).

Hal tersebut dipertegas lagi dengan jawaban dari Rohmadi Bendahara dua Komite Sekolah

Komite Sekolah memang selalu menampung keluhan dan aspirasi masyarakat sebagai bahan dalam penyusunan program kerja sekolah, tetapi belum pernah mengadakan musyawarah dengan Dewan Pendidikan (wawancara tanggal 4 April 2015)

Terkait dengan aspirasi dan usulan kebijakan program pendidikan kepada sekolah, Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto secara terbuka menerima segala aspirasi masyarakat demi peningkatan kualitas sekolah serta kebutuhan masyarakat. Hal ini telah dibuktikan oleh Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto yang saat ini sedang membahas dan mengkaji dengan pihak sekolah sehubungan dengan adanya masukan dari wali murid untuk membuka dinding antara kelas lima dan kelas enam, agar bisa untuk ruang pertemuan. Dalam hal ini Komite Sekolah sudah mengadakan musyawarah dengan pihak sekolah dalam hal sumber dananya. Hasil musyawarah memutuskan bahwa anggaran untuk membuka dinding tersebut akan diambil dari wali murid kelas enam yang lulus tahun ini ditambah bantuan dari desa. Seperti yang disampaikan oleh Komite Sekolah

(20)

sekitar enam juta rupiah. Biaya rencananya akan diambilkan dari wali murid kelas enam yang lulus tahun ini, dan pemerintah desa sudah sanggup untuk membantunya (wawancara tanggal 25 Maret 2015).

Sedangkan kinerja Komite Sekolah terkait dengan peran dan fungsi Komite dalam pelaksanaan program , turut serta dalam mensosialisasikan kebijakan dan program sekolah kepada masyarakat, memfasilitasi berbagai masukan, menampung pengaduan terhadap kebijakan sekolah, serta mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarkat kepada sekolah. Jadi setiap keputusan yang dihasilkan dalam rapat tersebut adalah aspirasi atau keinginan yang muncul dari masyarakat. Kemudian hasil rapat tersebut disampaikan kepada sekolah untuk ditindak lanjuti dan seterusnya akan dilaksanakan. Seperti yang dikatakan oleh ketua komite

Komite Sekolah menampung keluhan dan aspirasi masyarakat, dalam penyusunan program kerja sekolah. Aspirasi masyaraka dibawa kedalam sebuah rapat, kemudian dipecahkan secara bersama-sama. (wawancara tanggal 28 Maret 2015)

Dalam pelaksanaan program ini apa yang dihasilkan dalam musyawarah Komite Sekolah, setelah disetujui pihak sekolah, komite kembali menyampaikan kepada orang tua siswa baik melalui rapat maupun melalui surat kepada orang tua. Dan semua keluhan yang disampaikan orang tua siswa, ditampung oleh Komite Sekolah yang selanjutnya akan disampaikan kepada pihak sekolah, seperti yang di sampaikan kepala sekolah

(21)

edaran, agar masyarakat mengetahui program kerja sekolah tersebut (wawancara tanggal 1 April 2015).

Jawaban tersebut sama dengan jawaban Komite Sekolah

Program kerja, kami sosialisasikan kepada masyarakat melalui rapat pleno. Selain itu juga kami sosialisasikan malalui surat edaran, agar masyarakat mengetahui program kerja sekolah tersebut (wawancara tanggal 28 Maret 2015).

Sedangkan Kinerja Komite Sekolah sebagai penghubung dalam hal pengelola sumber daya pendidikan dilakukan melalui mengindentifikasi kondisi sumber daya di sekolah dan masyarakat, sekaligus mobilisasi dan mengkoordinasikan bantuan masyarakat. Sehubungan mayoritas pengurus Komite Sekolah adalah warga di lingkungan sekolah, maka komite lebih memahami kondisi sumberdaya masyrakatnya dan memudahkan melakukan mobilisasi dan mengkoordinasikan bantuan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya bantuan dari berbagai pihak kepada sekolah saat kegiatan persami se Kecamatan Jumo yang dilakukan di lingkungan SD Negeri Sukomarto. Komite sekolah memobilisasi dan mengkoordinasikan kebutuhan dan bantuan masyarakat, seperti kebutuhan lampu/penerangan, kebutuhan air dan keamanan. Seperti pernyataan dari kepala sekolah

Dulu sewaktu ada persami yang diadakan di sekitar sekolah ini, Komite Sekolah ikut memobilisasi dan mengkoordinasikan kebutuhan kami, dengan cara mengajak masyarakat sekitar untuk membuatkan MCK sementara, penerangan dan minta bantuan Hansip untuk menjaga keamanan (wawancara tanggal 1 April 2015).

(22)

pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh ketua Komite Sekolah

Dalam pengelolaan sumberdaya pendidikan, Komite Sekolah selalu mengkoordinasikan bantuan masyarakat baik dari orang tua siswa maupun masyarakat sekitar yang peduli dengan pendidikan. Bahkan waktu sekolah akan mendapatkan bantuan gedung perpustakaan dari profinsi, warga masyarakat dan wali murid bergotong royong untuk membungkar gedung tua yang akan dijadikan tempat untuk pembangunan gedung tersebut (wawancara tanggal 28 Maret 2015).

Dari uraian di atas, maka, dapat disimpulkan bahwa Kinerja Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto sebagai badan penghubung sudah berjalan sebagaimana peran dan fungsinya, namun belum ada hubungan yang baik dengan Dewan Pendidikan.

4.3.

Pembahasan

4.3.1.Kinerja Komite Sekolah Sebagai Badan Pemberi Pertimbangan (Advisory Agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung

Dalam indikator kinerja Komite Sekolah dalam peranya sebagai badan petimbangan (advisory agency)

(23)

kinerja Komite Sekolah di SD Negeri Sukomarto dalam perencanaan sekolah, sudah berjalan sesuai dengan peran dan fungsinya. Sekolah selalu mengundang Komite Sekolah dalam penyusunan RAPBS. Dalam rapat tersebut Komite sekolah memberikan masukan, pertimbangan dan juga ikut mengesahkan RAPBS. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 BAB IV pasal 1 yang menyebutkan bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.

Kinerja Komite Sekolah dalam peranya sebagai badan pertimbangan yang kedua adalah pelaksanaan program. Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto sering memberikan masukan terhadap proses pengelolaan pendidikan, dan juga memberikan masukan-masukan terhadap proses pengelolaan dan pembelajaran di sekolah, misalnya memberikan masukan agar sekolah mengadakan program tambahan jam pelajaran, dan sekolah sangat mendukung hal tersebut sehingga sampai sekarang masih berjalan. Dengan adanya program tersebut sedikit demi sedikit prestasi SD Negeri Sukomarto semakin meningkat baik dibidang akademik maupun non akademik.

(24)

Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto adalah perangkat desa tersebut, sehingga untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya masyarakat dapat dilakukan dengan mudah.

Dalam pengelolaan sarana dan prasarana serta anggaran sekolah,Komite selalu memberikan pertimbangan baik yang bersifat teknis maupun anggaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembahasan bersama antara sekolah dengan Komite Sekolah dalam rencana pengadaan laptop, wastafel, pembangunan mushola sekolah dan lain-lain.

(25)

4.3.2. Kinerja Komite Sekolah Sebagai Badan Pendukung (Supporting Agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung

Kinerja Komite Sekolah sebagai badan pendukung

(supporting agency) di SD Negeri Sukomarto, dalam hal pengelolaan sumber daya sekolah dilakukan dengan memantau kondisi ketenagaan pendidikan di sekolah, mobilisasi guru sukarelawan untuk menangggulangi kekurangan guru di sekolah, serta mobilisasi tenaga kependidikan non guru untuk mengisi kekurangan di sekolah. Dari hasil pengamatan dan dokumentasi juga menunjukkan bahwa di sekolah itu ada empat tenaga honorer yang terdiri dari tiga orang guru dan satu orang penjaga sekolah. Hal tersebut menunjukkan bahwa Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto sudah berperan aktif dalam menangggulangi kekurangan guru di sekolah, serta mobilisasi tenaga kependidikan non guru untuk mengisi kekurangan di sekolah tersebut.

(26)

Dukungan yang diberikan oleh Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto tidak hanya sebatas dukungan dana saja, tetapi juga dukungan tenaga dan pikiran. Seperti pada waktu SD Negeri Sukomarto belum punya laptop, padahal semua laporan dianjurkan untuk diketik memakai laptop, maka Komite Sekolah mengusahakanya dengan cara melelang bungkaran bangunan, karena kebetulan waktu itu SD Negeri Sukomarto baru saja menerima bantuan berupa ruang kelas baru dari DAK, maka bungkaran yang masih bisa dipakai dikumpulkan kemudian dileleng oleh Komite Sekolah dan hasilnya untuk membeli laptop dan printer. Ini sesuai dengan pendapat (Haryanto, 2008: 82) yang menyatakan bahwa: “Penekanan peran Komite Sekolah seharusnya bukan pada aspek dana saja tetapi juga aspek lainya, terutama berupa gagasan dalam rangka penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan”.

(27)

bahwa: “Dengan adanya hubungan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat, dapat dicapai perpaduan antara sarana sekolah dengan masyarakat”.

Kinerja Komite Sekolah sebagai badan pendukung dalam pengelolaan anggaran dilakukan dengan memantau kondisi anggaran sekolah dari laporan yang diberikan oleh Kepala Sekolah. Dalam hal mobilisasi dukungan anggaran sekolah dilakukan oleh Komite Sekolah dengan mendorong perhatian dan bantuan dana dari masyarakat. Komite Sekolah juga mengevaluasi pelaksanaan dukungan anggaran dua kali dalam setahun, yaitu di tengah tahun dan akhir tahun. Evaluasi di tengan tahun dengan tujuan untuk mengetahui jumlah anggaran yang telah masuk dan yang telah digunakan, serta kendalanya. Sedangkan di akhir tahun bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketercapaianya dan untuk merencanakan RAPBS tahun berikutnya.

Dari hasil wawancara, dokumentasi dan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa kinerja Komite Sekolah sebagai badan pendukung (supporting agency)

di SD Negeri Sukomarto sudah dilaksanakan sesuai peran dan fungsinya yaitu dengan mengelola sumberdaya, sarana dan prasarana serta mengelola anggaran.

(28)

Sekolah telah melaksanakan peranya sebagai badan pendukung.

4.3.3. Kinerja Komite Sekolah Sebagai Badan Pengontrol (Controlling Agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung

Kinerja Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto sebagai badan pengontrol (controlling agency) dilakukan dengan mengontrol perencanaan pendidikan di sekolah yang meliputi proses pengambilan keputusan, kualitas kebijakan, proses perencanaan pendidikan, pengawasan terhadap kualitas perencanaan sekolah, dan pengawasan terhadap kualitas program sekolah.

Komite Sekolah mengontrol perencanaan pendidikan tersebut bersamaan dengan rapat. Misalnya waktu rapat penentuan RAPBS di sekolah, rapat pleno dan sebagainya. Disamping itu Komite Sekolah juga mengetahui dari laporan kepala sekolah tentang perencanaan pendidikan tersebut. Jadi tidak ada jadwal khusus mengontrol, sehingga tidak bisa dilaksanakan secara periodik (terencana). Ini disebabkan Komite Sekolah mempunyai kesibukan sendiri sesuai dengan profesinya, karena memang di SD Negeri Sukomarto tidak ada anggaran untuk operasional Komite Sekolah.

(29)

memantau partisipasi stakeholder pendidikan dalam pelaksanaan program sekolah, juga dilaksanakan melalui laporan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah. Dalam hal ini Komite Sekolah memberikan masukan atau saran-saran tentang proses belajar mengajar kepada sekolah, misalnya menyarankan untuk selalu memberi tugas rumah kepada siswa agar siswa tersebut setiap harinya belajar. Dan juga menyarankan agar setiap tugas rumah yang sudah dikerjakan siswa, untuk di koreksi biar siswa tidak malas untuk mengerjakan tugas rumah.

Pemantauan terhadap output pendidikan merupakan bagian dari kinerja Komite Sekolah dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai badan pengontrol. Sebagaimana yang dilakukan oleh Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam memantau hasil ujian akhir sekolah, angka partisipasi sekolah, memantau angka mengulang sekolah dan memantau angka bertahan di sekolah dilakukan secara berkelanjutan. Komite melakukan pemantauan melalui laporan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah

(30)

siswa, dan juga Komite Sekolah, serta guru di mushola sekolah.

Komite Sekolah juga sangat memperhatikan angka partisipasi sekolah, mereka selalu menganjurkan kepada wali murid kelas enam untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang lebih lanjut, sehingga waktu ada anak yang tidak melanjutkan ke SMP/MTs Komite Sekolah datang ke sekolah untuk melaporkanya, sehingga kepala sekolah dan guru kelas enam datang ke rumah siswa tersebut untuk menanyakan apa penyebabnya. Ternyata penyebabnya karena tidak ada biaya dan setelah diberikan solusinya, siswa tersebut bisa melanjutkan ke SMP.

Dari uraian diatas menunjukkan bahwa kinerja Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai badan pengontrol (controlling agency) sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun belum maksimal karena dilaksanakan bersamaan dengan dengan rapat dan melalui laporan dari pihak sekolah. Hal itu dikarenakan Komite Sekolah mempunyai kegiatan sendiri sesuai profesinya masing-masing. Sebab memang SD Negeri Sukomarto tidak punya anggaran untuk operasional Komite Sekolah, sehingga sifatnya hanya pengabdian belaka.

(31)

tersebut. Ini sudah sesuai dengan amanat pemerintah yang tertuang dalam indikator kinerja Komite Sekolah oleh tim Pengembangan Komite Sekolah Ditjen Dikdasmen sebagai badan pertimbangan.

4.3.4. Kinerja Komite Sekolah Sebagai Badan Penghubung (Mediator Agency) di SD Negeri Sukomarto Jumo Temanggung

Kinerja Komite Sekolah sebagai badan penghubung (Mediator Agency) dilakukan melalui fungsi manajemen pendidikan dalam perencanaan, pelaksanaan program, dan pengelolaan sumberdaya pendidikan. Dalam perencanaan Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto menjadi penghubung antara Komite Sekolah dengan masyarakat, Komite Sekolah dengan sekolah dan Komite Sekolah dengan Dewan Pendidikan. Sebagai penghubung Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto menjalin hubungan yang baik dengan semua pihak, sehingga memudahkkan dalam berbagai kegiatan dan permasalahan sekolah. Tetapi sayangnya sampai saat ini Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto belum dapat menjalin hubungan dengan Dewan Pendidikan.

Terkait dengan aspirasi dan usulan kebijakan program pendidikan kepada sekolah, Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto secara terbuka menerima segala aspirasi masyarakat demi peningkatan kualitas sekolah serta kebutuhan masyarakat.

(32)

program sekolah kepada masyarakat, memfasilitasi berbagai masukan, menampung pengaduan terhadap kebijakan sekolah, serta mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarkat kepada sekolah. Jadi setiap keputusan yang dihasilkan dalam rapat tersebut adalah aspirasi atau keinginan yang muncul dari masyarakat. Kemudian hasil rapat tersebut disampaikan kepada sekolah untuk ditindak lanjuti dan seterusnya akan dilaksanakan. Ini sesuai dengan pendapat (Haryanto, 2008:81) yang menyatakan “TujuanKomite Sekolah adalah: (1) Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan; (2) Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan di satuan pendidikan; (3) Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan”.

Dalam pelaksanaan program ini apa yang dihasilkan dalam musyawarah Komite Sekolah, setelah disetujui pihak sekolah, komite kembali menyampaikan kepada orang tua siswa baik melalui rapat maupun melalui surat kepada orang tua. Dan semua keluhan yang disampaikan orang tua siswa, ditampung oleh Komite Sekolah yang selanjutnya akan disampaikan kepada pihak sekolah.

(33)

sumber daya di sekolah dan masyarakat, sekaligus mobilisasi dan mengkoordinasikan bantuan masyarakat. Sehubungan mayoritas pengurus Komite Sekolah adalah warga di lingkungan sekolah, maka komite lebih memahami kondisi sumberdaya masyrakatnya dan memudahkan melakukan mobilisasi dan mengkoordinasikan bantuan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan adanya bantuan dari berbagai pihak kepada sekolah saat kegiatan persami se Kecamatan Jumo yang dilakukan di lingkungan SD Negeri Sukomarto. Komite sekolah memobilisasi dan mengkoordinasikan kebutuhan dan bantuan masyarakat, seperti kebutuhan lampu/penerangan, kebutuhan air dan keamanan.

Berdasarka hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto dalam peran dan fungsinya sebagai badan penghubung di SD Negeri Sukomarto, sudah berjalan sebagaimana peran dan fungsinya, namun belum ada hubungan yang baik dengan Dewan Pendidikan.

Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja Komite Sekolah SD Negeri Sukomarto sebagai badan pertimbangan (advisory agency), Badan Pendukung (supporting agency), badan pengontrol

(controlling agency) dan sebagai badan penghubung

(34)

ditemukan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumahtangga (AD/ART). Padahal menurut (Satori, 2001: 71) menyebutkan bahwa salah satu tugas dan fungsi Komite Sekolah adalah menetapkan AD dan ART. (A.T.Alabi, 2012) dengan penelitianya yang berjudul Utilization of Committee System and Secondary

School Principals’ Administrative Effectiveness in Ilorin

Gambar

Tabel 4.1  Kejuaraan yang di Peroleh SD Negeri Sukomarto
Tabel 4.2

Referensi

Dokumen terkait

Kesehatan sangat di pengruhi oleh lingkungan bersih jika lingkungan kotor akan timbulkan penyakit yg melebar. Nama :Elvana Amelia NO,Absen:4

Dalam bagian yang membicarakan pemikiran Marx tentang India, berseberangan dengan gosip yang beredar dari tafsir atas kutipan Manifesto Komunis 1848 bahwa Marx seorang

Dengan demikian pemberian seduhan kopi dapat meningkatkan kadar VEGF, yang selanjutnya dapat meningkatkan jumlah osteoklas dan resorpsi tulang serta meningkatkan jumlah

Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam.. termit atau

Prodi PGMI Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dalam mempertahankan komitmenya untuk memajukan kualitas lulusanya selalu berusaha memperbaruai dan mengupdate berbagai

2) menjadikan Wakatobi menjadi daerah tujuan wisata bahari dengan fasilitas yang tidak merusak terumbu karang 3) melestarikan terumbu karang dengan melarang siapapun menjamah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dibawah ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan yang patut ditelaah dari penelitian ini

[r]