• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Partisipasi Masyarakat Melalui Komite Sekolah di SD Negeri 2 Purbosari Temanggung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Partisipasi Masyarakat Melalui Komite Sekolah di SD Negeri 2 Purbosari Temanggung"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

59 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1Deskripsi Subjek Penelitian

Sekolah Dasar Negeri 2 Purbosari terletak di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, yang menempati lahan seluas 1.518 m2 dengan luas bangunan 507m3. Sekolah ini berdiri pada 1 Januari 1983, dengan ijin operasional dari Jawatan PP dan K Provinsi Jawa Tengah No.SR/KEP/PPKG/9/4, sebagai sekolah negeri di Kabupaten Temanggung. Tahun 2010 sekolah ini memperoleh nilai akreditasi predikat B dengan SK Badan Akreditasi Nasional Nomor : Dd 022710 Tanggal : 11 September 2010.

▸ Baca selengkapnya: format sk komite sekolah

(2)

60 Tabel 4.1

Data siswa SD Negeri 2 Purbosari Tahun 2014/2015

Kls Jumlah Siswa Jumlah

L P

I 10 10 20

II 11 12 23

III 9 13 22

IV 11 16 27

V 16 11 27

VI 13 14 27

70 76

146 Jumlah

Sumber: Data Siswa Th 2014/2015

(3)

61 Tabel 4.2

Data Guru dan Karyawan SD Negeri 2 Purbosari

Sumber Data Guru 2014/2015

NO NAMA / NIP GOL PEND JABATAN

1. Yuni Estri Astuti, S.Pd.

19620608 198304 2 004 IV/a S1 Kepala Sekolah

2. Surtini, S.Pd.SD

19560504 198201 2 002 IV/a S1 Guru Kelas I

3. Supriyanto,S.Pd.I

19610305 198405 1 005 IV/a S1 Guru PAI

4. Mursiti, S.Pd.SD

19650608 198702 2 002 IV/a S1 Guru Kelas V

5. Suprapti,S.Pd.SD

19660923 199211 1 001 IV/a S1 Guru Kelas VI

6. Nurkuwat, S.Pd.SD.

19681118 200604 1 005 III/a S1 Guru Kelas II

7. Aprilia Nurhidayah,S.Pd.SD.

19830414 200701 2 001 III/a S1 Guru Kelas III

8. Widyana Atmasari, A.Ma.Pd.

19860705 201001 2 037 II/c D II Guru Kelas IV

9.

Hardian Adi Susanto,

A.Ma.Pd.OR.

19811005 201406 1 001

II/b D II Guru Penjas

10. Sukiryo II/c SLTA Penjaga Sekolah

11. Dwi Ferawati - SLTA

Administrasi

12. Ruwati - SLTA

(4)

62 SD Negeri 2 Purbosari memiliki visi sekolah “Unggul dalam Prestasi berdasarkan Iman dan Taqwa,”, yang kemudian diuraikan dalam missi sekolah sebagai berikut : (1) Membimbing siswa memiliki dasar – dasar agama, berakhlak mulia dan berbudi luhur,(2) Membina siswa memiliki kemampuan akademik, kreatif, berfikir kritis, pemberani, bertanggung jawab dan mandiri, (3) Melaksanakan pelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, (4) Menumbuhkembangkan semangat prestasi pada seluruh warga sekolah, (5) Menumbuhkembangkan kegiatan yang berwawasan IPTEK.

Adapun Tujuan Sekolah adalah : (1) Tercapainya proses pembelajaran yang efektif; (2) Terbentuknya pribadi siswa yang percaya diri; (3) Terciptanya anak yang berakhlak mulia; (4) Tercapainya prestasi dan pengalaman masyarakat untuk masa yang akan datang; (5) Terciptanya siswa yang memiliki keberanian untuk lebih menanamkan kepercayaan pada diri sendiri; (6) Terciptanya sekolah sebagai pusat pengembangan kreatifitas peserta didik; (7) Terciptanya anak mampu melaksanakan dan mengkaji penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga melahirkan output yang handal, cakap dan berakhlak mulia.

4.1.2Deskripsi Hasil Penelitian

(5)

63 4.1.2.1 Konteks Program Partisipasi Masyarakat

Pada tahap ini penulis melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah SD Negeri 2 Purbosari, Komite Serkolah serta Guru SD Negeri 2 Purbosari.Selain itu juga mengadakan studi dokumentasi.Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD Negeri 2 Purbosari adalah sebagai berikut :

“Sekolah kami sangat membutuhkan peran

serta masyarakat, untuk membantu

pelaksanaan pendidikan, dengan adanya

partsipasi masyarat diharapkan dapat

membantu swekolah dalam penyelenggaraan pendidikan. Dukungan masyarakat baik berupa moril material sangat kami butuhkan untuk meningkatkan pendidikan. Dengan adanya hubungan yang baik antara sekolah

dengan masyarakat, dapat membantu

pelaksanaan program sekolah.“ ( Wawancara 15 April 2015 )

Di samping pernyataan Kepala Sekolah, juga didukung hasil wawancara dengan Ketua Komite Sekolah SD Negeri 2 Purbosari. Berdasarkan hasil wawancara terbukti bahwa pertisipasi masyarakat yang diwujudkan melalui komite sekolah sangat dibutuhkan. Ketua Komite SD Negeri 2 Purbosari menyatakan sebagai berikut:

“Kami selaku Komite Sekolah sangat

mendukung program –program

sekolah.Partisipasi yang dibutuhkan sekolah adalah bentuk partisipasi yang bisa memberi dukungan, arahan, serta masukan kepada sekolah.Kami selalu diajak musyawarah dalam mngambil kebijakan yang ada hubungannya

dengan wali murid serta masyarakat

sekitar.Partisipasi masyarakat tersebut

(6)

64 masyarakat berusaha agar bisa menjadi

penghubung antara sekolah dan masyaraka. “ ( Wawancara 18 April 2015)

Selain hal di atas, kebutuhan partisipasi masyarakat, juga dibenarkan oleh salah satu guru SD Negeri 2 Purbosari. Hasil wawancara dengan salah satu guru tentang pentingnya partisipasi masyarakat yang diwakili Komite Sekolah adalah sebagai berikut :

“ Sekolah sangat membutuhkan partisipasi dari masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh komite sekolah. Dengan adanya komite sekolah dapat membantu sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu

juga dapat membantu dalam bidang

pembangunan fisik berupa tenaga dan dana. Selain itu komite juga berfungsi sebagai penghubung dari wali murid atau masyarakat dengan guru, sebagai pemberi masukan kepada sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.”

( Wawancara 16 April 2015 )

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa kemajuan SD Negeri 2 Purbosari perlu dukungan dari masyarakat, baik bidang akademik maupun non akademik. Dukungan masyarakat sangat diperlukan dalam pemberian motivasi belajar, karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan masyarakat. Adapun dukungan lain yaitu berupa tenaga dan juga keuangan untuk membantu dalam perkembangan fisik.

(7)

65 Purbosari diwujudkan dengan pembentukan Komite Sekolah. Dengan adanya partisipasi masyarakat sangat membantu pelaksanaan pendidikan di SD Negeri 2 Purbosari. Bentuk partisipasi masyarakat yang dibutuhkan adalah berupa dukungan moril material.

4.1.2.2 Input Program Partisipasi Masyarakat 4.1.2.2.1 Pembentukan Komite Sekolah

Bentuk partisipasi masyarakat diwujudkan melaui pembentukan Komite Sekolah. Pembentukan Komite Sekolah di SD Negeri 2 Purbosari ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah nomor : 422.1/32/2012 tentang Susunan, Peran, dan Tugas Komite Sekolah Periode 2011/ 2012 sd 2014 / 2015. Anggota Komite Sekolah terdiri dari tokoh masyarakat, wali murid, juga guru yang dipilih oleh sekolah dan wali murid dalam forum rapat. Adapun susunan pengurus Komite Sekolah SD Negeri 2 Purbosari terlampir.

(8)

66 Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.

Motivasi menjadi anggota komite sekolah cukup bagus, hal ini didapat dari hasil wawancara dengan ketua dan anggota komite, kepala sekolah, serta guru. Ketua Komite Sekolah Lukito menyatakan”

“ Motivasi saya menjadi anggota komite adalah ingin berpartisipasi dalam penyelenggaraan

pendidikan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan di SD Negeri 2 Purbosari khususnya, dan di Desa Purbosari umumnya.” ( Wawancara 18 April 2015)

Hal serupa juga diungkapkan oleh salah satu anggota Komite Sekolah, Beliau menyatakan :

“Motivasi saya menjadi anggota komite adalah untuk memajukan SD Negeri 2 Purbosari, agar bisa sejajar dengan SD lain di Kecamatan Ngadirejo, selain itu agar bisa menjadi SD favored di lingkunagan desa sekitar.”( Wawancara 18 April 2015)

4.1.2.2.2 Program Kerja

(9)

67 “Komite sekolah mempunyai program kerja yang

disusun bersama antara komite sekolah dengan pihak sekolah yaitu kepala sekolah, dewan guru,

juga karyawan.Program kerja disusun

berdasarkan identifikasi kebutuhan sekolah. Antara komite dan pihak sekolah saling memberi

masukan demi baiknya program yang

tersususn.Setelah program tersusun

disosialisasikan kepada wali murid melalui rapat pleno atau dalam penerimaan rapor. Biasanya sebelum penerimaan rapor diadakan rapat terlebih dahulu untuk menyampaikan hal-hal yang penting.”( Wawancara 18 April 2015 )

Hal di atas juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah akan penyusunan program kerja tersebut. Rangkuman hasil wawancara adalah sebagai berikut :

“ Pembentukan Komite Sekolah di sekolah kami ada SKnya, pengurus komite dipilih oleh wali murid juga pihak sekolah atas dasar masukan dari berbagai pihak. Kepengurusannya berjalan baik, komite membuat program kerja bersama dengan kami pihak sekolah, berdasarkan kebutuhan sekolah.Atara komite dan sekolah saling memberi masukan.Setiap tahun kami selalu mengadakan rapat pleno, selain itu dalam penerimaan rapor kami mengundang orang tua. Hal ini kami gunakan untuk mensosialisasikan program- program komite juga program sekolah. ( Wawancara KS, 15 April 2015 )

Penyusunan program komite diperkuat dengan studi dokumen akan program kerja komite sekolah baik program jangka pendek, menengah juga jangka panjang. Adapun program kerja tersebut adalah sebagai berikut :

4.1.2.2.2.1 Program Jangka Pendek

1. Bidang Umum : (a) Pembenahan administrasi

(10)

68 Komite Sekolah, (d) Mengadakan rapat dengan pihak sekolah, paguyuban kelas dan orang tua murid, (e) Menggali dana dari masyarakat, pengusaha, donator, dan para alumi.

2.Bidang Administrasi, Pengadaan buku

administrasi yang terdiri dari : (a) Buku Notulen Rapat, (b) Buku Daftar Hadir, (c) Buku Tamu, (d) Buku Agenda, (e) Buku Keuangan

3. Bidang Organisasi : (a) Mengadakan rapat pengurus komite setiap 4 bulan sekali, (b) Mengadakan rapat dengan pihak sekolah sesuai kebutuhan, (c) Bersama- sama dengan pihak sekolah dan perwakilan orang tua murid menyususn rencana strategis pengembangan sekolah, (d) Mengadakan rapat dengan orang tua / wali murid minimal 1 tahun 2 kali, (e) Bersama dengan pihak sekolah menyusun visi dan missi sekolah, (f) Menjalin kerkasama dengan pihak pemerintah ( Pemerintahan Desa dan Dinas pendidikan ), (g) Mengikuti penataran / latihan.

4. Bidang Pengembangan / Perbaikan Sarpras: (a)

Pembangunan WC / kamar mandi, (b) Pengecatan Sekolah, (c) Pembangunan Perpustakaan, (d) Pembangunan Mushola

4.1.2.2.2.2 Program Jangka Menengah

1. Bidang Administrasi: (a) Penyempurnaan

(11)

69

2. Bidang Organisasi : (a) Mengevaluasi program

sekolah secara professional, (b) Mengelola kontribusi uang dari masyarakat yang diberikan kepada sekolah, (c) Mengupayakan rapat pengurus secara rutin, (d) Meningkatkan kerja sama yang baik dengan pihak sekolah, (e) Menggali dana dari masyarakat peduli pendidikan, (f) Mengikuti study banding ke SD yang lebih maju.

3. Bidang Pengembangan Sekolah / Sarpras: (a)

Pembangunan WC / kamar Mandi, (b)Pengecatan Sekolah, (c) Pembangunan Perpustakaan, (d) Pembangunan Mushola

4.1.2.2.2.3 Program Jangka Panjang

1. Bidang Administrasi : (a) Mengadakan

reorganisasi Pengurus Komite Sekolah, (b) Mengajak semua warga masyarakat Purbosari untuk peduli terhadap pendidikan, (c) Mengidentifikasi berbagai permasalahan dan pemecahannya bersama- sama dengan pihak sekolah dan paguyuban kelas.

2. Bidang pengembangan Sekolah / sarpras :(a)

Melengkapi sarana pembelajaran di setiap ruang kelas, (c) Membuat mushola, sarana olah raga, sarana bermain.

4.1.2.2.3 Pendanaan

(12)

70 kaitannya dengan kegiatan komite sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah benar-benar membutuhkan komite sekolah di dalam penyelenggaraan pendidikannya.

4.1.2.2.4 Sarpras

Dari hasil observasi menunjukkan sarana dan prasarana khususnya ruang kerja komite sekolah belum tersedia. Sarana dan prasarana yang tersedia hanya buku-buku administrasi seperti notulen rapat, daftar hadir, program kerja. Hal ini dikarenakan belum ada ruangan yang memungkinkan karena ruangan terbatas. Meskipun demikian tidak mengurangi semangat kerja komite sekolah.

4.1.2.2.5 Mekanisme Kerja

(13)

71 Gambar 4.2

STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SEKOLAH

Garis Koordinasi Garis Komando

Dari struktur di atas terlihat mekanisme kerja komite sekolah. Ketua Komite langsung berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan Kepala Desa.Selain itu, Ketua komite dalam kinerjanya langsung memberi komando pada sie tiap bidang.

Mekanisme Rapat :1. Pengurus komite sekolah melaksanakan rapat kerja pengurus

sekurang-KADES KET.

KOMITE

KEPALA SD

SEK. I SEK. II BEND. I BEND. II

III V

I II IV

(14)

72 kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun, 2. Apabila dalam rapat pleno anggota jumlah anggota yang hadir belum mencapai quorum, maka dapat di tangguhkan selama 2 (dua ) kali 30 (tiga puluh ) menit, 3. Apabila dalam tenggang waktu tersebut jumlah Anggota yang hadir belum juga memenuhi quorum, rapat di anggap sah dan dapat dilanjutkan, 4.Keputusan dinyatakan sah jika disetujui lebih dari 50 % anggota yang hadir.

Kerjasama :1. Pengurus komite sekolah dapat menjalin kerjasama dengan pihak instansiterkait dalam rangka upaya pencapaian tujuan kerja program kerja Komite Sekolah atas sepengetahuan pihak kepala sekolah/ penyelenggaraan pendidikan/ yayasan, 2. Pengurus komite sekolah memiliki hubungan tata kerja dengan sekolah lainnya , Organisasi profesi asosiasi dunia usaha dan industri dan kemasyarakatan dengan tetap harus memperhatikan dan mengedepankan ciri kemandirian demi menjaga kredibilitas Komite Sekolah.

Jika dilihat pada struktur organisasinya, keberadaan Komite Sekolah sejajar dengan Kepala Sekolah yang dihubungkan dengan garis koordinatif. Berdasarkan garis koordinatif di atas maka, dalam tata hubungan kepala sekolah dan komite sekolah dirumuskan sebagai berikut:

(15)

73 2. Suportif : Kepala Sekolah dan Ketua Komite saling mendukung, bahu-mambahu dalam mewujudkan dan merealisasikan program sekolah, yang tertuang dalam RKS dan RAKS. 3. Evaluatif :Kepala Sekolah dan Ketua Komite dapat saling memberi masukan, saran, dan pertimbangan yang positif – konstruktif dalam penyelenggaraan sekolah.

4. Normatif : Kepala Sekolah dan Ketua Komite selalu menjaga norma, etika, dan aturan dalam hubungan tata kerja. Hal ini dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan serasi antar pribadi antar lembaga.

5. Kolaboratif : Potensi, kepentingan, tujuan, program, dan visi Kepala Sekolah dan Ketua Komite dapat dipadukan dalam rangka mencapai tujuan lembaga. Hal ini akansangat membantu pencapaian tujuan dan target lembaga.

6. Komunikatif : Kepala Sekolah dan Ketua Komite Sekolah harus selalu menjaga dan menjalin tali silaturahmi dan komunikasi yang produktif, konstruktif dan positif. Hal ini dapat meminimalisir mispersepsi, mis understanding, dan miskomunikasi.

Selain hubungan di atas, juga terdapat hubungan horizontal. Adapun bentuk hubungan horizontal yang seringkali terjadi adalah sebagai berikut:

(16)

74 informasi, memecahkan masalah dan menyelesaikan konflik di antara sesama karyawan.

b) Kegiatan Sosial : Di dalam suatu organisasi biasanya ada kelompok kegiatan sosial. Kelompok-kelompok ini mengembangkan komunikasi horizontal dalam organisasi. Antara sekolah dengan Komite Sekolah juga terjadi hubungan social, seperti anjangsana. Hal ini akan mempererat tali persaudaraan yang pada akhirnya dapat membina hubungan yang baik antara sekolah dengan Komite Sekolah.

4.1.2.3 Proses Program Partisipasi Masyarakat

Di samping Program Kerja, keberadaan Komite Sekolah juga diperkuat dengan adanya notulen rapat komite dan daftar hadir rapat komite.Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan partisipasi masyarakat melalui komite sekolah di SD Negeri 2 Purbosari berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

(17)

75 sekolah mengalami kesulitan atau kendala, komite sekolah bisa memberi masukan sebagai jalan keluar.

Salah satu program komite adalah menggali danaswadana dari wali murid untuk pembangunan mushola. Selain berupa dana juga berupa tenaga. Hal ini terlihat dari nhasil observasi yaitu pembangunan mushola, rehab gedung, pembangunan perpustakaan, juga dalam peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini dikuatkan dengan hasil wawancara dengan komite sekolah, yaitu :

“Sekolah selalu melibatkan kami selaku wakil dari wali murid dalam penyusunan dan pengesahan program sekolah dan RAKS. Kami juga membantu sekolah dalam penggalian dana untuk program sekolah yang tidak boleh dibiayai dengan BOS, seperti pembangunan mushola yang baru saja terlaksana. Selain pendanaan, kami juga membantu melalui tenaga kerja.”( Wawancara 18 April 2015 )

Hal di atas diperkuat oleh Kepala Sekolah, dari rangkuman hasil wawancara menyatakan :

“ Kami selalu mengundang komite dalam penyusunan program. Komite banyak memberi masukan dan juga membantu kami dalam penyelenggaraan pendidikan. Bantuan berupa dana, tenaga juga masukan dalam penyelesaian masalah. Hubungan sekolah dengan komite juga masyarakat sekitar terjalin dengan baik.Hal ini menjadi kekuatan bagi sekolah.”

(18)
(19)

77 Tabel 4.3

Pelaksanaan Program Komite Sekolah

NO URAIAN KEGIATAN PELAKSANA WAKTU BIAYA KET

I Bidang Umum 100%

a. Mengadakan pembagian

tugas sesuai dengan

bidangnya.

b. Menyususn AD/ART Komite

Sekolah

c. Mengadakan rapat dengan

pihak sekolah, paguyuban kelas dan orang tua murid.

d. Menggali dana dari

masyarakat, pengusaha,

donator, dan para alumi.

Komite bersama Sekolah

(20)

78

II Bidang Administrasi 95%

a. Penyempurnaan

Administrasi Komite Sekolah

b. Menyusun RAP Komite

Sekolah

c. Membuat LPJ dana Komite

yang masuk dan

penggunaannya

d. Menginventarisir jenis

pengembangan yang telah dilaksanakan

Komite Sekolah

Komite Sekolah

Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah, sekolah

Tiap Tahun

Tiap Tahun

Selesai program

Tiap akhir tahun

Dana komite

III Bidang Organisasi 87,5%

a. Mengadakan rapat pengurus

komite setiap 4 bulan sekali.

b. Mengadakan rapat dengan

Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah,

(21)

79

pihak sekolah sesuai

kebutuhan.

c. Bersama- sama dengan

pihak sekolah dan

perwakilan orang tua murid menyusun rencana strategis pengembangan sekolah.

d. Mengadakan rapat dengan

orang tua / wali murid minimal 1 tahun 2 kali.

e. Bersama dengan pihak

sekolah menyusun visi dan missi sekolah.

f. Menjalin kerja sama dengan

pihak pemerintah (

Pemerintahan Desa dan

sekolah

Komite Sekolah,

sekolah, wali

murid

Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah,

sekolah, wali

murid

Komite Sekolah, Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah,

(22)

80 Dinas pendidikan )

g. Mengikuti penataran /

latihan.

h. Mengevaluasi program

sekolah secara professional.

i. Mengelola kontribusi uang

dari masyarakat yang

diberikan kepada sekolah.

j. Meningkatkan kerja sama

yang baik dengan pihak sekolah.

k. Menggali dana dari

masyarakat peduli

pendidikan

l. Mengikuti study banding ke

SD yang lebih maju.

sekolah

Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah, Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah, sekolah,

masyarakat, pemerintah desa Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah

(23)

81

n. Mengadakan reorganisasi

Pengurus Komite Sekolah

o. Mengajak semua warga

masyarakat Purbosari untuk peduli terhadap pendidikan.

p. Mengidentifikasi berbagai

permasalahan dan

pemecahannya bersama-

sama dengan pihak sekolah dan paguyuban kelas.

Komite Sekolah, sekolah

IV Bidang pengembangan

Sekolah / Sarpras

83,3%

a. Pembangunan WC / kamar

Mandi

b. Rehap Gedung &Pengecatan

Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah,

(24)

82 Sekolah

c. Pembangunan Perpustakaan

d. Pembangunan Mushola

e. Melengkapi sarana

pembelajaran di setiap

ruang kelas.

f. Membuat sarana olah raga,

sarana bermain.

sekolah

Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah, sekolah

Komite Sekolah, sekolah

(25)

83 Hambatan/ kendala dalam pelaksanaan program.

Pelaksanaan suatu program pasti ada hambatan atau kendala, begitu juga pada pelaksanaan program partisipasi masyarakat melalui komite di SD Negeri 2 Purbosari. Hambatan- hambatan yang dialami seperti yang disampaikan oleh Ketua Komite sebagai berikut :

“ Dalam perjalanan melaksanakan program kami mengalami hambatan, baik dari komite sendiri maupun faktor dari luar. Karena kami pengurus komite mempunyai pekerjaan sendiri, maka dalam melaksanakan tugas kami tidak bisa fokus.Kadang kegiatan di sekolah dengan kegiatan kami bersamaan sehingga kami tidak bisa datang. Hambatan lain yaitu masih ada masyarakat yang kurang sadar akan pendidikan, terutama pengembangan sekolah, hal ini mengakibatkan sumbangan yang kami kelola tidak optimal. Selain itu juga mengakibatkan program fisik tertunda.Sebagai contoh dalam pembangunan mushola butuh waktu yang cukup lama untuk merealisasi.”

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Sekolah. Beliau menyatakan :

“ Kepengurusan komite di SD kami berjalan dengan baik. Kami menyadari akan kesibukan pengurus sehingga tidak bisa fokus dalam membantu kami. Namun demikian setiap ada kegiatan pasti disempatkan untuk datang. Hambatan lain yaitu masih ada masyarakat yang belum sadar akan pendidikan, terutama akan sumbangan yang diberikan untuk pengembangan sekolah. Hal tersebut sedikit menghambat program yang telah direncanakan.Kami sangat berterima kasih pada perjuangan komite yang telah bekerja dengan iklas membantu kami.”

(26)

84 fokus dalam kegiatan. Faktor eksternal yaitu masih ada masyarakat yang kurang sadar akan pendidikan terutama sumbangan untuk pengembangan sekolah. Hal ini menyebabkan pelaksanaan program tertunda. Namun demikian, ketua Komite selalu menyempatkan untuk dapat hadir setiap ada kegiatan di sekolah, bila terpaksa tidak bisa hadir karena bersamaan dengan kegiatan pekerjaannya, maka ketua akan mendelegasikan kepada pengurus yang lain.

Selain ada hambatan, di sisi lain juga ada hal yang mendukung, diantaranya yaitu sosialisasi program sekolah ataupun program Komite Sekolah tidak hanya disampaikan pada forum rapat di sekolah, akan tetapi juga disampaikan dalam rapat dusun atau selapanan dusun. Dengan demikian semua masyarakat mengetahui program sekolah yang telah disusun atau sedang dilaksanakan. Di samping hal di atas, juga terjalin hubungan baik antara sekolah dengan pihak Pemerintahan Desa, hal ini sangat menguntungkan pihak sekolah, karena Pemerintahan Desa sering memberikan dana pendidikan kepada sekolah yang ada di Desa Purbosari, tidak terkecuali SD Negeri 2 Purbosari. Hal ini sangat membantu penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri 2 Purbosari.

4.1.2.4 Produk Program Partisipasi Masyarakat

(27)

85 menunjukkan sejauhmana ketercapaian program partisipasi masyarakat yang dilaksanakan oleh komite sekolah.Dari hasil pengumpulan data terlihat bahwa komite sekolah sangat berperan aktif dalam kinerjanya yaitu ikut dalam penyelenggaraan pendidikan.

Tabel 4.4

Ketercapaian Program Komite Sekolah

NO URAIAN KEGIATAN PRODUK KET I. Bidang Umum

a. Mengadakan pembagian

tugas sesuai dengan bidangnya.

b.Menyususn AD/ART

Komite Sekolah

c. Mengadakan rapat

dengan pihak sekolah, paguyuban kelas dan orang tua murid.

d.Menggali dana dari

masyarakat, pengusaha,

donator, dan para

II Bidang Administrasi

a. Penyempurnaan

Administrasi Komite

(28)

86 Komite yang masuk dan

penggunaannya

d.Menginventarisir jenis

pengembangan yang

telah dilaksanakan III Bidang Organisasi

a. Mengadakan rapat

pengurus komite setiap 4 bulan sekali.

b. Mengadakan rapat

dengan pihak sekolah sesuai kebutuhan.

c. Bersama- sama dengan

pihak sekolah dan

perwakilan orang tua

murid menyususn

rencana strategis

pengembangan sekolah.

d. Mengadakan rapat

dengan orang tua / wali murid minimal 1 tahun 2 kali.

e. Bersama dengan pihak

sekolah menyusun visi dan missi sekolah.

f. Menjalin kerja sama

dengan pihak

pemerintah (

Rapat Pengurus

SKL

Renstra Sekolah

Infak pemb

mushola, drumband

Visi dan Missi

(29)

87 Pemerintahan Desa dan

Dinas pendidikan )

g. Mengevaluasi program

sekolah secara

professional

h. Mengelola kontribusi

uang dari masyarakat yang diberikan kepada sekolah.

i. Meningkatkan kerja

sama yang baik dengan pihak sekolah.

j. Mengajak semua warga

masyarakat Purbosari untuk peduli terhadap pendidikan.

k. Mengidentifikasi

berbagai permasalahan

dan pemecahannya

bersama- sama dengan

hubungan yang harmonis

khususnya kls VI,

Paguyuban wali murid kls VI, Doa bersama

IV

(30)

88 Perpustakaan

d. Pembangunan Mushola

e. Melengkapi sarana

pembelajaran di setiap ruang kelas.

Tersedianya Mushola Sarana

Pembelajaran

4.2.Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1.Konteks Program Partisipasi Masyarakat

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Dengan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan pendidikan memberi tanggung jawab pada masyarakat akan keberhasilan pendidikan. Keterlibatan atau partisipasi masyarakat tersebut dapat dilaksanakan melalui komite sekolah.

(31)

89 pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.

Masyarakat adalah mitra sekolah yang dapat diandalkan. Masyarakat terkait langsung dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, karena keberadaan sekolah ada di tengah -tengah masyarakat dan menjadi tujuan masyarakat sekitar untuk menuntut ilmu. Sekolah dan masyarakat harus selalu bersinergi untuk mewujudkan outcome sekolah yang berkualitas.

Peran serta masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan permasalahan masyarakat tersebut.

Dari hasil pengumpulan data dapat dilihat bahwa keberadaan partisipasi masyarakat / peran serta masyarakat sangat dibutuhkan di SD Negeri 2 Purbosari. Partisipasi masyarakat yang diwakili oleh komite sudah berjalan sesui dengan yang diharapkan.

Sesuai pendapat Sediono dkk (2003), jenis peran serta masyarakat, termasukorangtua/wali murid, dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah diklasifikasikan dari peran serta pada tingkatan yang terendah sampai tingkatan tertinggi, yaitu dari hanya sekedar menggunakan jasa pelayanan yang disediakan oleh sekolah sampai keikut-sertaannya dalam pengambilan keputusan pada berbagai jenjang.

(32)

90 komite yaitu adanya komitmen yang tinggi dari Komite Sekolah untuk membantu sekolah, terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara sekolah dengan Komite Sekolah. Hal ini menjadi kekuatan sekolah dalam pelaksanaan program-program sekolah.

4.2.2.Input Program Partisipasi Masyarakat

Ketersediaan dokumen yang berupa SK Pembentukan Komite Sekolah, program kerja, RAKS, dan dokumen yang lain, menunjukkan kesiapan sekolah juga komite dalam pelaksanaan program. Dalam RAKS sekolah sudah menganggarkan dana akan kegiatan komite sekolah, juga kegiatan yang lain yang berhubungan dengan peran serta masyarakat. Program kerja komite menunjukkan kesiapan komite dalam penyelenggaraan pendidikan.

Program kerja komite yang tersusun menunjukkan peran komite berjalan sesuai dengan yang diharapkan sekolah. Program kerja disusun bersama dengan pihak sekolah, sehingga program kerja tidak lepas dari kebutuhan sekolah, tetapi berdasarkan skala prioritas kebutuhan sekolah. Penyusunan program kerja komite sekolah SD Negeri 2 Purbosari dalam pembagian bidang pada kenyataannya belum berdasarkan empat peran komite, namun bila dicermati kegiatan yang disusun setiap bidang sudah sesuai dengan peran komite yaitu sebagai pemberi pertimbangan, badan pendukung, badan pengontrol, dan sebagai mediator.

(33)

91 Kepmendiknas nomor :044/U/2002 adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pemberi perimbangan meliputi : a)

menyusun RAP komite sekolah, b) bersama-sama pihak sekolah dan perwakilan wali murid menyusun rencana strategis pengembangan sekolah, c) bersama pihak sekolah menyusun visi dan missi sekolah, d) mengadakan pembagian tugas sesuai dengan bidangnya, e) menyususn AD/ART, f) penyempurnaan administrasi, g) mengadakan reorganisasi.

2. Sebagai Badan Pendukung meliputi : a)

menggali dana dari masyarakat, pengusaha, donator, dan para alumni, serta masyarakat peduli pendidikan, b) mengelola kontribusi uang dari masyarakat yang diberikan pada sekolah, c) mengajak semua masyarakat Purbosari untuk peduli terhadap pendidikan, d) pembangunan WC / kamar mandi, e) rehap gedung dan pengecatan gedung sekolah, f) pembangunan perpustakaan, g) pembangunan mushola, h) melengkapai sarana pembelajaran, i) membuat srana olah raga dan sarana bermain, j) mengikuti penataran/ pelatian, k)mengikuti study banding ke sekolah lain.

3. Sebagai badan pengontrol meliputi : a)

membuatLPJ penggunaan dana komite yang masuk, b) menginventarisir jenis pengembangan yang telah dilaksanakan, c) mengevaluasi program sekolah secara professional, d) mengidentifikasi berbagai permasalahan dan pemecahannya bersama-sama dengan pihak sekolah dan paguyuban kelas.

4. Sebagai mediator meliputi : a) mengadakan

(34)

92 orang tua murid sesuai kebutuhan, b) mengadakan rapat dengan wali murid minimal 2 kali dalam 1 tahun, c) menjalin kerja sama dengan pihak Pemerintah Desa, Dinas Pendidikan, dan dinas terkait, d) meningkatkan kerja sama yang baik dengan pihak sekolah.

Di lihat dari penyusunan program kerja di atas, terlihat bahwa penyusunan program sesuai dengan kebutuhan sekolah. Selain itu juga sesuai dengan tujuh peran komite Sekolah yang diharapkan Depdiknas yaitu membantu pelaksanaan proses belajar mengajar baik sarpras maupun teknis pendidikan, pembinaan sikap, keterampilan, kesegaran jasmani dan olah raga, apresiasi seni dan budaya, mencari sumber dana, melakukan penillaian sekolah, memberi pertimbangan dalam penyusunan RAKS, mengadakan pertemuan tertentu.

(35)

93 4.2.3.Proses Program Partisipasi Masyarakat

Menurut Sediono dkk (2003), jenis peran serta masyarakat, termasukorangtua/wali murid, dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah diklasifikasikan dari peran serta pada tingkatan yang terendah sampai tingkatan tertinggi, yaitu dari hanya sekedar menggunakan jasa pelayanan yang disediakan oleh sekolah sampai keikut-sertaannya dalam pengambilan keputusan pada berbagai jenjang.

(36)

94 Hasil terlaksana program komite di atas menunjukkan bahwa, partisipasi masyarakat melalui komite sekolah sangat tinggi. Masyarakat tidak hanya menggunakan jasa pelayanan yang disediakan oleh sekolah, tetapi ikut memberikan kontribusi baik berupa dana, tenaga, juga pikiran untuk kelangsungan penyelenggaraan pendidikan.Selain itu masyarakat yang diwakili oleh komite sekolah ikut dalam pengambilan keputusan mengenai rencana kegiatan atau program-program sekolah serta konsekuensi pendanaannya.

Seperti halnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Tina Rahmawati yang menunjukkan bahwa pelaksanaan program Komite Sekolah di Kota Yogyakarta cukup efektif, hasil penelitian ini juga sama. Demikian juga dalam hal hambatan atau kendala dalam pelaksanaan program yaitu adanya kesibukan pengurus komite.

4.2.4.Produk Program Partisipasi Masyarakat

Hasil dari pelaksanaan program komite sekolah yang cukup tinggi menunjukkan bahwa peran komite berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Sesuai dengan Kepmendiknas nomor: 044/U/2002 bahwa peran Komite Sekolah sebagai berikut :

(37)

95 2. Pendukung (supporting agency), baik yang

berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan,yaitu : sumbangan sukarela dari wali murid untuk pembangunan mushola, pembelian alat drumband, pengelolaan keuangan sumbangan, pelaksanaan rehab gedung dan pengecatan,pembangunan kamar mandi / wc, pembangunan perpustakaan, pembangunan mushola, kelengkapan alat pembelajaran.

3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan, yaitu : pembuatan LPJ dana wali murid, inventarisasi pengembangan sekolah, evaluasi program sekolah, pemecahan masalah.

4. Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikanyaitu ; terjalinnya kerjasama yang baik antara sekolah dengan pemerintah desa, masyarakat, terbentuknya kesenian warok, sosialisasi akan kesadaran pendidikan melalui selapanan dusun, doa bersama menjelang ujian sekolah.

(38)

96 melalui iuran komite, sedang dana dari masyarakat sekitar seperti dari dunia usaha maupun masyarakat yang peduli akan pendidikan belum berhasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa peran komite berjalan dengan baik.Hal ini dibuktikan dengan produk dari keterlaksanaan program. Peran sebagai mediator terlihat bahwa komite bisa menjadi penghubung antara sekolah dengan masyarakat juga pemerintah. Dengan adanya hubungan yang baik, baanyak kebijakan yang dihasilkan seperti terbentuknya kesenian warok, adanya sumbangaan dari mali murid untuk pembangunan sarpras.

Gambar

Tabel 4.1 Data siswa SD Negeri 2 Purbosari Tahun 2014/2015
Tabel 4.2 Data Guru dan Karyawan SD Negeri 2 Purbosari
Gambar 4.2 STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SEKOLAH
Tabel 4.3 Pelaksanaan Program Komite  Sekolah
+2

Referensi

Dokumen terkait

 Mahasiswa mampu mengevaluasi konsep perencanaan bangunan infrastruktur air dalam suatu wilayah sungai (WS), meliputi irigasi dan saluran (drainase), waduk

Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam.. termit atau

Jika pada lembar anamnesis informasi external cause kurang lengkap atau kurang jelas tentang kronologis kejadian cedera atau kecelakaan tersebut, petugas koder mengisi kode

PEMERI NTAH KABUPATEN KUANTAN SI NGI NGI UNI T LAYANAN PENGADAAN.. KOMPLEK PERKANTORAN PEMDA KABUPATEN KUANTAN SI NGI

[r]

 Chemical Name: Niacin or Vitamin P, resp.PP or nicotinic acid  Solubility: Water.  Daily dose: 12mg

Penyakit Defisiensi "Ca" atau gejala Penyakit Defisiensi "Ca" atau gejala Anak.. Anak--anak anak : rakitis :

[r]