1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mutu pendidikan merupakan hal yang harus selalu
ditingkatkan, salah satunya dengan cara peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia. Namun banyak sekali
permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan di
Indonesia, salah satunya adalah rendahnya mutu
pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,
khususnya jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Umaidi (1999:2) mengatakan salah satu indikator
rendahnya mutu tersebut adalah adanya Nilai Ujian Akhir
Nasional siswa untuk berbagai mata pelajaran yang tidak
menunjukkan kenaikan yang berarti, bahkan boleh
dikatakan konstan dari tahun ke tahun.
Menurut Depdiknas (2001:1,2), peran serta
masyarakat, Komite Sekolah khususnya orang tua siswa
dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat
sedikit. Hal ini mengakibatkan timbulnya persepsi bahwa
penyelenggaraan pendidikan sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Pemerintah sehingga tidak mengherankan apabila
partisipasi masyarakat selama ini pada umumnya lebih
banyak bersifat kewajiban untuk mendukung input
pendidikan tertentu (dana), bukan proses pendidikan
(pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan
2 Dalam paradigma lama, hubungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat dipandang sebagai institusi yang
terpisah-pisah. Pihak keluarga dan masyarakat dipandang tabu
untuk ikut campur tangan dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, apalagi sampai masuk ke wilayah
kewenangan profesional para guru. Dalam paradigma baru
(new paradigm) hubungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat harus terjalin secara sinergis untuk
meningkatkan mutu layanan pendidikan, termasuk untuk
meningkatkan mutu hasil belajar siswa di sekolah.
Proses penyelenggaraan pendidikan kini
menggunakan pola manajemen yang dikenal dengan
manajemen berbasis sekolah (MBS), yang dalam aspek
teknis edukatif dikenal dengan manajemen peningkatan
mutu berbasis sekolah (MPMBS).
Secara umum, Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah (MPMBS) merupakan model manajemen
yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah,
memberikan fleksibelitas atau keluwesan besar kepada
sekolah dan mendorong partisipasi secara langsung warga
sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu sekolah
berdasar kebijakan-kebijakan nasional serta peraturan
perundangan yang berlaku (Depiknas, 2002) MPMBS
merupakan bagian dari Manajemen Berbasis Sekolah. Jika
MBS bertujuan untuk meningkatkan kinerja sekolah
(efektivitas, kualitas, efisiensi, inovasi, relevansi dan
pemerataan serta akses pendidikan) maka MPMBS lebih
3 kenyataan bahwa mutu pendidikan nasional kita saat ini
sangat memprihatinkan sehingga memerlukan perhatian
yang lebih serius. Itulah sebabnya sejak tanggal 2 Mei 1998
Menteri Pendidikan Nasional telah mencanangkan program
pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah (MPMBS).
Oleh karena itu untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan supaya MPMBS di setiap satuan pendidikan
benar-benar berjalan dengan baik, maka perlu dibentuk
Komite Sekolah. Dengan dibentuknya Komite Sekolah maka
akan mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen
masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu dan mendorong orang tua dan masyarakat
terhadap partisipasi dalam pendidikan guna mendukung
peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
Untuk itu, maka orangtua siswa, khususnya yang
tergabung dalam Komite Sekolah juga harus memahami
pola manajemen sekolah tersebut.
Permasalahan yang dihadapi sekarang ini dan alasan
penulis tertarik melakukan penelitian ini bahwa kinerja
Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung belum bisa
menunjukkan kinerja yang baik sesuai dengan yang
diharapkan oleh pemerintah, sekolah, dan wali murid.
Fenomena-fenomena yang muncul antara lain Komite
Sekolah yang terbentuk di SD Masehi Temanggung kurang
berfungsi dengan baik atau kehadiran Komite Sekolah
hanya bersifat formalitas semata, komite sekolah
4 Permasalahan ini yang menyebabkan tujuan pendidikan di
sekolah tersebut menjadi tidak optimal, karena tanpa
dukungan yang nyata dari Komite Sekolah, sekolah tidak
bisa mengembangkan potensi yang ada pada sekolah
tersebut.
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan
kepala sekolah di SD Masehi Temanggung, penulis
menemukan kinerja Komite Sekolah yang berbeda dengan
tugas dan fungsi Komite Sekolah yang sebenarnya dan
cenderung menyimpang dari tugas dan fungsinya sebagai
Komite Sekolah. Berikut adalah pernyataan dari kepala
sekolah di SD Masehi Temanggung yang mengatakan
bahwa:
“Komite sekolah tidak pernah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik terutama dilihat dari kinerja komite sekolah yang masih sangat rendah. Komunikasi dengan sekolah juga jarang dilakukan karena alasan yang kurang jelas sehingga keputusan-keputusan yang ditetapkan tidak melibatkan komite sekolah”.
Selain dari informasi kepala sekolah di SD Masehi
Temanggung, penulis penulis menemukan perbedaan
persepsi antara Yayasan dengan Komite Sekolah. Dari hasil
wawancara penulis dengan Yayasan, Yayasan mengatakan
bahwa Komite Sekolah tidak pernah terlibat dalam
penentuan kebijakan sehingga kinerja Komite Sekolah tidak
nampak. Sebaliknya, Komite Sekolah mengatakan bahwa
setiap program yang diajukan kepada sekolah dan Yayasan
sering tidak sejalan dengan program yang dibuat Yayasan.
5 sehingga manajemen sekolah dapat berjalan dengan baik.
(Wawancara Tanggal 11 Februari 2013)
Berdasarkan latar belakang ini, penelitian ini akan
menguraikan tentang kinerja komite sekolah dasar negeri
dan swasta, faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
rendahnya kinerja Komite Sekolah dalam meningkatkan
mutu pendidikan di SD Masehi Temanggung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fakta di atas
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
kinerja Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung tahun
pelajaran 2012-2013 dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kinerja
Komite Sekolah di SD Masehi Temanggung.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan dapat dispesifikasikan yaitu
manfaat akademis, teortis, dan manfaat praktis. Manfaat
akademis, menjadi pedoman dalam menjalankan
manajemen sekolah.
Manfaat teoritis, menjadi bahan rujukan bagi
penelitian berikutnya, kajian teori tentang peran
6 Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu; bermanfaat
bagi sekolah untuk menjadi acuan dalam peningkatan