BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, serta memungkinkan para warganya untuk megembangkan diri baik yang berkenaan dengan aspek jasmani maupun rohani. Upaya tersebut harus selalu ditingkatkan antara lain dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, diperlukan adanya keterpaduan dari semua komponen pendidikan yang saling berkaitan. Komponen-komponen tersebut antara lain: pendidik, peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Suatu satuan pendidikan akan dapat mencapai tujuannya apabila para personilnya dapat membangun jalinan kerjasama demi terwujudnya visi dan misi sekolah yakni meningkatkan kualitas anak didik. Aktivitas kerjasama tersebut dilaksanakan antara kepala sekolah, guru, serta karyawan bahkan dengan siswa pula.
budaya yang beraneka ragam. Oleh karena itu, perlu pertimbangan baik-baik dalam memperbaik-baiki dan mempertinggi hubungan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat yaitu dengan melibatkan orang tua dan masyarakat serta isu-isu yang ada yang ditimbulkan dan bagaimana menyelesaikan isu-isu tersebut.
Kondisi yang terlihat dalam gairah kerja yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai kontribusi bagi tercapainya tujuan organisasi dipengaruhi pula oleh sarana sekolah, karena dengan sarana kerja yang tersedia dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan kegiatan belajar mengajar. Menurut Muhroji (2002: 55) mengatakan
bahwa “Sarana sendiri dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu kegiatan dalam
rangka mencapai tujuan”. Sarana yang disediakan oleh sekolah sudah memadai, dengan adanya sarana yang memadai mampu menambah kesenangan dan meningkatkan kerja para guru, menurut Mudhoffir (1992: 84):Fungsi sarana adalah untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan program pusat sumber belajar agar semua kegiatan tersebut dalam
berjalan dengan efisien, dengan sarana yang baik, sumber-sumber belajar
seolah-olah memiliki kekuatan, semua peralatan dapat berdaya guna dan
siswa semakin rajin serta akan tekun belajar dengan fsarana yang ada.
laboratorium dengan penuh tanggung jawab. Guru seperti itulah yang diharapkan oleh sekolah tersebut, tetapi di sekolah itu ada juga guru yang dalam memafaatkan laboratorium tanpa dilandasi rasa tanggung jawab, selain itu ada juga guru yang tidak memanfaatkan laboratorium yang telah disediakan. Seharusnya ada mata beberapa materi pembelajaran menggunakan laboratorium guru. Disini guru kadang-kadang menggunakan laboratorium, bahkan tidak menggunakan laboratorium sama sekali. Kenyataan tersebut mengindikasikan bahwa pemanfaatan laboratorium yang ada masih perlu ditingkatkan, jika tidak ditingkatkan, maka sekolah akan sulit mencapai hasil seperti yang diharapkan.
Berdasarkan dari kenyataan bahwa di suatu organsiasi, pemanfaatan sarana pembelajaran yang dirasakan masih kurang optimal, hal tersebut akan menghambat terciptanya hasil belajar para guru dalam melaksanakan tugas. Uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas, untuk itu perlu dilakukan penelitian “PEMANFAATAN SARANA PEMBELAJARAN DIKALANGAN GURU SMP NEGERI 1 PRINGAPUS”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan gejala problematik diatas,maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan:
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
Mengetahui tingkat pemanfaatan sarana pembelajaran dikalangan guru SMP N 1 Pringapus.
1.4 Signifikansi masalah 1.4.1 Signifikansi Teori
Menurut Mudhoffir (1992: 84):Fungsi sarana adalah untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan program pusat sumber
belajar agar semua kegiatan tersebut dalam berjalan dengan
efisien, dengan sarana yang baik, sumber-sumber belajar
seolah-olah memiliki kekuatan, semua peralatan dapat berdaya guna dan
siswa semakin rajin serta akan tekun belajar dengan fsarana yang
ada.
1.4.2 Signifikansi Praktis 1.4.2.1 Secara umum
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan perbandingan baik dalam keadaan sebelumnya maupun yang akan datang.
1.4.2.2 Secara khusus
1.5 Keterbatasan