• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara persepsi siswa tentang media pengajaran dan kedisplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi studi kasus kelas XI SMK YPKK 3 Sleman"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG

MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR

DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi Kasus Kelas XI SMK YPKK 3 Sleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Rika Andarini NIM : 041334023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang

Telah diusahakannya”

(QS. An Najm: 39)

(5)

v

MOTTO

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(QS. Al-Mujadilah: 11)

”Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu

bertambah bila dibelanjakan.” (Ali bin Abi Talib)

Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tiap dari kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Maret 2010

Penulis

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Rika Andarini

Nomor Mahasiswa : 041334023

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI.

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 9 Maret 2010

Yang menyatakan

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Media Pembelajaran dan

Kedisiplinan Belajar Dengan Prestasi Belajar Akuntansi siswa kelas XI SMK

YPKK 3 Sleman Tahun Ajaran 2008/2009”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak

bimbingan, kritik, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada

kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing, yang

telah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis menyusun

(9)

ix

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Saya menghaturkan terimakasih

banyak, tanpa bimbingan dari Bapak penulis tidak bisa apa-apa.

5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji yang telah

bersedia meluangkan waktu memberikan bimbingan, dukungan, kritik, dan

saran untuk kesempurnaan skripsi ini

6. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen

Penguji yang telah bersedia meluangkan waktu memberikan bimbingan,

dukungan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini

7. Para Dosen Program Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

8. Semua karyawan di Sekretariat Pendidikan Akuntansi (Mbak Aris dan Pak

Wawik) terimakasih atas segala pelayanan dan bantuannya selama penulis

kuliah di USD.

9. Dra Nursilah, selaku Kepala SMK YPKK 3 Sleman yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10.Bapak dan Ibu Guru beserta Staf Karyawan di SMK YPKK 3 Sleman

Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dan arahan kepada penulis.

11.Siswa-siswi kelas XI Jurusan Akuntansi yang telah membantu penulis dalam

melengkapi data. Terimakasih atas kerjasamanya.

12.Bapak Rakiyo dan Ibu Tuginem tercinta, terimakasih untuk segala kasih

sayang, kesabaran, dan doa-doanya serta pengorbanannya baik moral maupun

(10)

x

13.Adikku tersayang Fransiska Oktama Wijaya dan Ilham Dhany Wijaya atas

segala doa dan dukungannya.

14. Mas Lukman Hakim, A.Md. : Terimakasih telah senantiasa menungguku

dengan setia sampai sekarang, doa, motivasi, serta dukungan yang engkau

berikan …. “I Love You” ….. Engkaulah Penyemangat Hidupku.

15.Embahku : Mbah Putri dan Mbah Kakung (Almahum) “terimakasih atas doa,

dukungannya serta telah merawatku dari kecil sampai aku bisa seperti ini,

mbah akhirnya cucu mu lulus”.

16.Keluarga Besar Almarhum Bapak Mukri (“ mbak yuni-keluarga, mas sugeng,

mas yudi-keluarga, mas wahono-keluarga, mbak wahyu, mas slamet:

terimakasih atas motivasi, doa, dan tempat tinggalnya selama aku di yogya.

Terimakasih banyak untuk semuanya”).

17.Teman– teman kos “Trembuku 4”: Mbak Puji, Mbak Tutak, dan Trie: “Terimakasih telah memberi semangat, motivasi, serta persahabat yang takkan

pernah putus walau jarak dan waktu memisahkan kita. Kapan kita reuninan

lagi, kangen masa dulu saat kita masih dikos”.

18.Teman-teman kos “Arimbo 2”: Neni, Ina, Santi, dan Imel “Terimakasih atas

kerjasamanya dan dukungannya selama kita ngekos bareng, akhirnya aku

menyusul kalian, neni dan nina cepetan ndang lulus ” .

19.Temen- temen SMA: Kenyik (wulan), Dewik, DK (diah), Mami, dan Ana “Terimakasih atas tempat curhatnya, motivasi dan doa semoga kita tetep jadi

(11)

xi

20.Sahabatku : Lia, Flori, Andri, Rina, Tety, Nenes, Tanti, Eli, Ela, Vina, Dwi

Utami, dan Dwi Indarti ( “Terimakasih atas bantuan selama kuliah, dorongan

dalam penyelesaian skripsi, tempat curhatanku, tempat berteduh disaat hujan

dan panas (kosnya), dan jangan lupakan aku, semoga kita tetap jadi sahabat

tidak terhalang oleh jarak dan waktu, yang belum lulus tetep semanagat ya…dan jangan lupa berbagi informasi lowongan kerja”).

21.Ika, Siwi, Kentik, dan Mbak Trie : “Terimakasih untuk tumpangan kosnya”.

22.Buat teman-teman seperjuangan di PAK 2004 kelas A dan B, sukses untuk

semuanya.

23.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terimakasih atas

segala bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik, dan masukan sangat diharapkan

demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang berhubungan dengan

pendidikan.

Yogyakarta, 9 Maret 2010

Penulis

(12)

xii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEDISIPLINAN BELAJAR

DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi kasus : Siswa-siswi kelas XI Jurusan Akuntansi SMK YPKK 3 Sleman, Yogyakarta

Rika Andarini

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah : (1) ada hubungan yang positif signifikan antara persepsi siswa tentang media pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi, (2) ada hubungan yang positif signifikan antara persepsi siswa tentang kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi pada siswa-siswi kelas XI jurusan akuntansi SMK YPKK 3 Sleman Yogyakarta.

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli 2009. Populasi penelitian berjumlah 57 siswa. Anggota sempel ditarik dengan teknik sampling jenuh (sensus). Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan metode analisis korelasi

Product Moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang media pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi, hal ini berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien korelasi bernilai positif dan nilai r = 0,449, α = 0,000<0,05, sedangkan hasil pengujian

t

hitung = 3,725 lebih besar dari

t

tabel = 1,681. (2) ada hubungan yang positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar akuntansi, hal ini berdasarkan hasil perhitungan nilai koefisien korelasi bernilai positif dan nilai r = 0,474, α = 0,000<0,05, sedangkan

t

hitung = 3,994 lebih besar dari

t

(13)

xiii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS LEARNING MEDIA, LEARNING DISCIPLINE AND STUDENTS’ LEARNING ACHEVEMENT IN STUDYING ACCOUNTING

A Case Study on: Students of The 11th Grade Students of Accounting Department of YPKK 3 Sleman Vocational Senior High School in

Yogyakarta

Rika Andarini Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to know whether : (1) there is any positive and significant relationship between students’ perception towards learning media and students’ learning accounting achevement; (2) there is any positive and significant relationship between students’ perception towards learning discipline and students’ learning accounting achevement students’ of the 11th grade students of accounting department of YPKK 3 Sleman Vocational Senior High School in Yogyakarta.

Data collecting was done in July 2009. The population of the research was 57 students. The samples were chosen by applying sampling technique (census). The data were collected by questionnaire and interviews methods. To analyse the hypotheses, Product Moment Correlation analysis was applied.

The result of the research shows that : (1) there is a positive and significant relationship between students’ perception towards leaning media and students’ learning accounting achievement; this positive calculation coefficient value and value of r = 0,449, α = 0,000<0,05, while the examination result is

t

count= 3,725 is

bigger than

t

table= 1,681; (2) there is a positive and significant relationship

between students’ perception about learning discipline and students’ learning accounting achievement, this positive calculation coefficient value and value of r = 0,474, α = 0,000<0,05, while the examination result is

t

count= 3,994 it is bigger

than

t

(14)

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAANPERSETUJUANPUBLIKASI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR BAGAN ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

(15)

xv

BAB II TINJAUAN TEORITIK

A. Prestasi Belajar ... 11

B. Prestasi Belajar Akuntansi ... 14

C. Persepsi ... 16

D. Media Pembelajaran ... 19

E. Disiplin Belajar ... 26

F. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 35

G. Kerangka Berfikir ... 35

H. Hipotesis ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 38

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 38

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 39

D. Populasi dan Sampel ... 39

E. Variabel penelitian dan Pengukurannya ... 40

F. Teknik Pengumpulan Data ... 44

G. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas ... 45

H. Teknik Analisis Data ... 52

I. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 54

(16)

xvi

B. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMK YPKK 3 Sleman ... 57

C. Identitas Sekolah ... 59

D. Tujuan SMK YPKK 3 Sleman ... 60

E. Visi dan Misi SMK YPKK 3 Sleman ... 60

F. Daftar dan Tugs Guru, Karyawan ... 61

G. Organisasi Sekolah SMK YPKK 3 Sleman ... 63

H. Data Siswa dan Kegiatannya ... 64

I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ... 65

J. Komite Sekolah ... 68

K. Hubungan SMK YPKK 3 Sleman dengan Instansi Lain ... 69

L. Bursa Kerja Khusus (BKK) ... 70

BAB V DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 71

B. Analisis Data ... 76

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 76

2. Pengujian Hipotesis ... 78

C. Pembahasan ... 81

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN A. Kesimpulan ... 85

B. Keterbatasan Penelitian ... 85

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Alternatif Jawaban dan Skor Variabel Media Pembelajaran dan Disiplin

Belajar ... 42

Tabel 3.2. Alternatif Tingkat Prestasi Belajar Siswa di tinjau dari Nilai Raport Semester Lalu ... 43

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Penyusunan Kuesioner ... 44

Tabel 3.4. Rangkuman Uji Validitas Media Pembelajaran ... 48

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Kedisiplinan Belajar ... 49

Tabel 3.6 Rangkuman Uji Reliabilitas ... 51

Tabel 3.7 Nilai Korelasi ... 55

Tabel 4.1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 61

Tabel 4.2 Data Siswa ... 64

Tabel 5.1. Jenis Kelamin Responden Penelitian ... 71

Tabel 5.2. Diskripsi Variabel Media Pembelajaran ... 73

Tabel 5.3. Diskripsi Variabel Kedisiplinan Belajar ... 74

Tabel 5.4. Diskripsi Variabel Prestasi Belajar ... 75

Tabel 5.5. Rangkuman Uji Normalitas ... 77

(19)

xix

DAFTAR BAGAN

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Kuisioner ... 90

Lampiran Data Prapenelitian ... 97

Lampiran Output Uji Validitas dan Reliabilitas ... 100

Lampiran Data Penelitian ... 105

Lampiran Perhitungan PAP Tipe II ... 111

Lampiran Output Normalitas ... 115

Lampiran Perhitungan Interpolasi ... 117

Lampiran Output Korelasi ... 119

Lampiran Daftar Tabel ... 120

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) turut mendukung keberhasilan

Pendidikan Nasional di Indonesia yang telah memberikan keterampilan dan

keahlian yang dibutuhkan di dunia kerja sejak dini. Pendidikan merupakan

kebutuhan yang mutlak bagi pembangunan masyarakat suatu negara, keberhasilan

pembangunan suatu negara dapat tercapai apabila didukung oleh Sumber Daya

Manusia (SDM) yang mampu mengembangkan potensi dalam dirinya dengan

baik.

Salah satu cara untuk dapat mengembangkan potensi diri adalah dengan

belajar, untuk menjadi insani pembangunan yang kreatif, kompetitif dan memiliki

wawasan yang luas, bagi peserta didik perlu ditanamkan semangat untuk terus

berprestasi, karena untuk jaman yang penuh persaingan ini bagi yang tidak

berprestasi maka ia akan tertinggal, untuk mencapai prestasi banyak hal yang

mempengaruhi anak didik antara lain peranan orang tua dalam penanaman nilai

disiplin, kemandirian, perhatiaan orang tua dalam menggunakan waktu luang,

perhatian orang tua dalam pemenuhan gizi bagi keluarga, peranan guru dalam

memotivasi belajar siswa, pengaruh lingkungan baik teman sebaya maupun

(22)

Menurut Hamalik (1982:21), belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan dan

perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku

yang baru berkat pengalaman dan latihan. Keberhasilan proses belajar mengajar

akan nampak salah satunya pada prestasi belajar yang ada.

Menurut Purwanto (1984:80), prestasi belajar adalah penguasaan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan oleh tes untuk

angka-angka yang diberikan guru. Sebagai sarana untuk melihat keberhasilan tersebut

biasanya digunakan evaluasi belajar, dengan evaluasi belajar yang dilakukan akan

dapat mengukur kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa, dan

melihat seberapa besar perubahan tingkah laku yang dimiliki sebagai hasil

belajar.

Prestasi belajar akuntansi yang dicapai siswa terkadang kurang memuaskan,

hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Purwanto (1992: 101), prestasi

belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri

siswa (Internal) dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau lingkungan

(Eksternal). Faktor Internal yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri,

contohnya: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi,

kebiasaan belajar (disiplin belajar) dan faktor pribadi (minat, perhatian, sikap).

Faktor Eksternal yaitu faktor yang berada diluar dirinya sendiri, contohnya: faktor

keluarga, guru serta cara mengajarnya, alat/media yang digunakan dalam proses

(23)

Prestasi belajar yang dipengaruhi dari faktor eksternal seperti media

pembelajaran, sangat mendukung dalam pencapaian prestasi belajar siswa, agar

tercapai prestasi belajar yang memuaskan, perlu adanya dorongan dan upaya dari

pihak sekolah dan guru dalam pemenuhan media pembelajaran, agar kegiatan

proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan proses belajar

mengajar tidak jauh dari penggunaan alat/media pembelajaran seperti OHP,

perlengkapan sekolah (papan tulis, bangku kursi), penggaris, media visual (nota,

faktur, dll), dan laboratorium komputer. Jika ketersediaan alat/media

pembelajaran tersedia dalam tiap kelas, maka prestasi belajar siswa akan

meningkat, dapat dibuktikan bahwa guru yang menggunakan media pembelajaran

yang lengkap, maka siswa akan merasa lebih jelas, termotivasi untuk belajar,

senang, tidak menimbulkan kejenuhan pada diri siswa dan mengerti apa yang

disampaikan oleh guru, hal ini guru juga harus mempertimbangkan dalam

penggunaan media pembelajaran seperti media yang dipilih harus menunjang

tujuan pembelajaran, ketepatgunaan dalam penyampaian materi sehingga siswa

merasa lebih jelas, keadaan/kecenderungan siswa dalam mengerti materi

pelajaran, ketersediaan dan biaya yang dibutuhkan dalam menunjang proses

belajar mengajar. Guru menggunakan media visual seperti mencari contoh-contoh

bukti transaksi, siswa akan merasa lebih jelas, mengerti dan bisa mengidentifikasi

bukti transaksi yang diperlukan dalam suatu perusahaan sehingga meningkatkan

keingintahuan siswa dan terdorong untuk bertanya, dan juga penggunaan media

(24)

pelajaran tanpa harus membuang-buang waktu untuk menulis di papan tulis,

siswa juga merasa lebih senang dengan penggunaan media yang bervariasi.

Media pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah alat bantu atau alat

peraga pendidikan yang dapat berupa Audio-Visual Aids dan juga perlengkapan

sekolah (papan tulis, bangku-kursi) sebagai alat bantu mengkomunikasikan antara

guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran

merupakan peralatan yang dapat digunakan atau tidak digunakan tergantung dari

tujuan instruksional materi pelajaran.

Dalam rangka pencapaian prestasi siswa, peran guru dalam belajar siswa

sangat penting, dimana cara penyampaian pelajaran seseorang sangat membantu

dan pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan prestasi siswa. Untuk itu,

dengan adanya media pembelajaran/pendidikan guru diharapkan dapat

menyampaikan materi pelajarannya secara optimal, sehingga siswa dapat

menyerap ilmu yang diberikan dengan baik, Tetapi kenyataanya sekolah tidak

bisa menyediakan media pembelajaran seperti komputer yang tidak sesuai dengan

jumlah siswa sehingga dalam penggunaanya siswa harus bergantian dengan

teman yang lainnya, tenaga guru dalam bidang akuntansi tidak memadai,

sehingga satu guru harus mengajar beberapa kelas dan itu akan memicu tingkat ke

malasan guru untuk mencari media pembelajaran yang sangat banyak dan

bervariasi, OHP tidak tersedia, padahal peranan OHP di sekolah sangatlah

membantu untuk mempermudah penyampaian materi yang membutuhkan

(25)

menyampaikan materi seperti neraca lajur, guru harus membuang-buang waktu

dalam membuat bagannya di papan tulis, sehingga siswa juga akan merasa jenuh

dan bosan, tidak memperhatikan, malah kebanyakan siswa asik berbicara sendiri,

atau sekedar mendengarkan tetapi tidak memperhatikan.

Terkadang juga guru tidak menggunakan media pembelajaran yang

bervariasi sesuai dengan kebutuhan, seperti Media Visual (nota-nota, bukti

transaksi, faktur, dll) dengan alasan sulit dalam memperoleh media yang tepat,

guru lebih cenderung menjelaskan tanpa disertai media pembelajaran yang cocok

ada juga guru yang tidak melibatkan siswa dalam mencari media pembelajaran

seperti tugas mencari bukti-bukti transaksi yang ada di bank, sehingga siswa tidak

terlibat langsung dengan demikian akan mengakibatkan siswa merasa kurang

jelas, merasa bosan, jenuh, enggan mengerjakan tugas-tugas dan malas untuk

belajar dirumah, hal itu mempengaruhi terhadap kedisiplinan belajar siswa,

sehingga prestasi siswa tersebut tidak baik dan akan berpengaruh terhadap mutu

sekolah itu sendiri.

Bahwa kenyatannya sekolah yang menegakkan disiplin akan menjadi

sekolah yang berkualitas, baik dari segi disiplin dalam belajar dan proses

mengajar yang ditunjukkan dalam tingkat prestasi siswa maupun tingkat

kelulusan (Kompas: 10 April 2007).

Nitisemito (1982:199) merumuskan kedisiplinan sebagai suatu sikap,

tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan, baik yang tertulis

(26)

individu atau siswa untuk melakukan kegiatan belajar ataupun kerja yang

menguntungkan baginya dalam mencapai tujuan yang maksimal tanpa campur

tangan orang lain (Situmorang, 1983:42).

Prestasi belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor internal seperti disiplin

belajar (kebiasaan belajar). Disiplin belajar siswa sangat berbeda-beda tergantung

dari diri anak tersebut dan juga bisa berpengaruh dari cara guru

mengkomunikasikan materi dalam proses belajar mengajar, dengan menggunakan

media pembelajaran. Hal ini dapat dilihat jika media pembelajaran yang

digunakan guru tidak sesuai dengan proses belajar mengajar yang disampaikan

atau bahkan tidak adanya variasi media pembelajaran, tidak mungkin anak tidak

ada rasa jenuh dan bosan, tidak ada motivasi untuk belajar sehingga akan memicu

anak untuk malas-malasan, belajar tidak rutin, tidak mengerjakan tugas dengan

tepat waktu atau tidak mengerjakan tugas, bahkan tidak jarang anak tidak belajar

sehingga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Masalah yang sering timbul di dalam lembaga pendidikan (sekolah) adalah

sulitnya melakukan tindakan disiplin untuk belajar baik tertulis maupun tidak

tertulis, adapun pertimbangan kebiasaan penggunaan waktu luang dan ketetapan

belajar dominan berpengaruh terhadap seorang anak dan akan menjadi hal yang

biasa. Perbedaan dalam penggunaan waktu luang dan ketepatan belajar (tanpa

menunda pekerjaan) dominan berpengaruh terhadap seorang anak akan

(27)

Disiplin belajar dapat diukur/dilihat dengan ketercapaian prestasi belajar

(nilai rapot), kenyataannya anak yang tidak belajar (tanpa menyontek) akan

mendapatkan nilai yang sangat rendah, berbeda dengan anak yang belajar dengan

rajin, anak tersebut akan mendapatkan nilai yang tinggi. Terkadang anak terpacu

untuk menyontek pada waktu ujian dikarenakan tidak bisa mengerjakan atau

bahkan tidak belajar dikarenakan tidak suka dengan mata pelajarannya. Ada juga

anak yang tidak mengumpulkan tugas dengan tepat waktu dengan alasan tidak

bisa mengerjakan atau malas. Akibat yang ditimbulkan, anak akan terbiasa

dengan kebiasannya untuk tidak belajar atau mengerjakan tugas. Dari

kebiasaannya itulah prestasi belajar siswa akan menurun.

Berdasarkan uraian tersebut dan melihat kenyataan, maka penulis tertarik

mengambil judul “Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Media

Pembelajaran dan Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi”.

B. BATASAN MASALAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI di SMK YPKK 3

Sleman. Agar peneliti lebih terarah dan mengingat waktu, biaya, dan tenaga yang

terbatas, maka penelitian hanya dibatasi pada dua faktor yaitu, persepsi siswa

(28)

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang media

pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi?

2. Apakah ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kedisiplin belajar

siswa dengan prestasi belajar akuntansi?

D. TUJUAN PENELITIAN

Dari rumusan masalah yang dikemukakan diatas dapat dirumuskan tujuan

penelitian yang akan dicapai, yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang

media pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang

kedisiplinan belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dengan hasil penelitian antara lain:

1. Bagi Siswa

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada siswa agar

siswa lebih giat belajar dan termotivasi dengan adanya kegiatan pembelajaran

(29)

melatih siswa untuk menaati peraturan sekolah dan melatih bertanggung

jawab

2. Bagi Guru

Sebagai tambahan pengetahuan dan inspirasi dengan adanya fasilitas atau

media pembelajaran.

3. Bagi Orang Tua

Sebagai tambahan pengetahuan akan perlunya pengawasan dan dorongan

yang lebih agar siswa mampu memberikan hasil prestasi belajar yang sangat

memuaskan.

4. Bagi Sekolah

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah dan para

guru dalam mengambil kebijakan dan memilih media pembelajaran yang

tepat untuk mengajar serta bentuk-bentuk kedisplinan atau peraturn sekolah

sehingga hasil yang dicapai siswa sangat memuaskan sehingga mutu sekolah

sangat baik.

5. Bagi Perguruan Tinggi

Hasil penelitian diharapkan memberikan suatu inspirasi kepada mahasiswa

lain diluar Universitas dan mampu mendorong untuk mewujudkan tingkat

kelulusan yang berkualitas dan bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa.

6. Bagi Universitas Sanata Dharma

Universitas dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk alat pengembangan

(30)

7. Bagi Peneliti

Hasil penelitian diharapkan akan banyak memberi bekal kepada penulis untuk

terjun kedunia pendidikan, khususnya berkaitan dengan penelitian yang

(31)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Hamalik (1986:21) belajar adalah suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan

dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan

latihan. Belajar merupakan rangkaian kegiatan proses belajar mengajar

di lembaga pendidikan yang pada umumnya bertujuan sebagai berikut:

1) Mengetahui suatu kepandaian kecakapan atau konsep yang

sebelumnya belum diketahui.

2) Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya

tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan.

3) Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan kedalam pengertian

baik keterampilan maupun tingkah laku.

4) Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah

diperolehnya.

Menurut Slameto (1988: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang

(32)

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Winkel (1983: 15) belajar pada manusia merupakan

suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek

dengan lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan

dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan, nilai-sikap, yang

bersifat konstan atau menetap. Perubahan itu dapat berupa sesuatu

yang baru, yang segera nampak dalam perilaku atau yang masih

tinggal tersembunyi, mungkin juga perubahan hanya penyempurna

terhadap hal yang sudah pernah dipelajari.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Winkel (1983: 161) prestasi merupakan suatu

kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari

proses yang dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk

menambah pengetahuan yang hasilnya dapat digunakan secara nyata

dan dapat diukur dengan menggunakan prestasi belajar. Prestasi

belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukan oleh nilai tes untuk angka-angka yang

diberikan guru (Purwanto, 1984: 80). Keberhasilan itu dikatakan

berhasil apa bila dari hasil belajar dan proses belajar dilakukan

evaluasi yaitu melalui pengukuran sejauh mana keduanya berjalan

(33)

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar merupakan tingkah laku seseorang dari hasil aktualisasi diri

yang dilakukan secara sadar dan nyata disertai dengan tingkatan yang

menggunakan pikiran dan otot untuk dapat memperoleh pengetahuan

dan keterampilan baru, dan hasilnya dapat diukur dengan

menggunakan alat yaitu tes, dan dapat memberikan informasi tentang

apa yang telah dikuasai oleh anak tersebut dalam bentuk angka

maupun huruf.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Sudjana (1989: 39-40), prestasi belajar siswa

dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa

itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau lingkungan. Faktor

yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimiliki siswa,

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Faktor yang datang

dari luar siswa yaitu kualitas pengajaran dipengaruhi oleh guru dan

karakteristik kelas.

Menurut Purwanto (1992:101) Tinggi rendahnya prestasi belajar

seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1) Faktor Individual, yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu

sendiri. Contohnya: Faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan,

(34)

2) Faktor sosial, yaitu faktor yang berada diluar dirinya sendiri/diluar

individual. Contohnya: faktor keluarga, guru dan cara

mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam mengajar,

lingkungan dan kesempatan yang tersedia.

Prestasi belajar pada diri seseorang ternyata dipengaruhi oleh

banyak faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar diri seseorang.

Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, fasilitas-fasilitas

pendidikan dan kemudahan-kemudahan diberbagai bidang dengan

mudah dapat diperoleh, oleh karena itu apakah faktor-faktor dari

dalam diri seseorang misalnya kedisiplinan belajar siswa, juga faktor

lingkungan sosial yaitu media pembelajaran masih memegang peranan

penting dan mampukah memberi pengaruh dalam pencapaian prestasi

belajar.

2. Prestasi Belajar Akuntansi

Bidang studi akuntansi merupakan materi yang termasuk dalam

kategori yang sulit untuk dipelajari, karena terdapat konsep-konsep

akuntansi yang sulit untuk dimengerti, sehingga untuk mempelajarinya

membutuhkan ketekunan, kejelian dalam menghitung angka-angka, dan

juga dibutuhkan suatu penalaran yang sejalan.

Prestasi belajar akuntansi adalah suatu hasil yang diperoleh siswa

(35)

hasil belajar sangat ditentukan oleh adanya evaluasi terhadap pelajaran

akuntansi.

Prestasi belajar akuntansi merupakan indikator kualitas dan

kwantitas dari pengetahuan yang dikuasai siswa. hasil evaluasi dapat

dipakai untuk meninjau kembali hasil belajar mengajar sesuai dengan

tujuan instruksional yang telah ditentukan sebelumnya. Bila hasil yang

diperoleh belum memuaskan, hal ini tidak sesuai dengan tujuan

instruksional yang telah ditentukan. Prestasi belajar akuntansi mengalami

kenaikan apa bila didukung oleh situasi proses belajar mengajar yang baik

pula, dalam hal ini kemampuan seorang guru dalam menciptakan suasana

belajar yang baik sangat diperlukan.

Dalam proses belajar mengajar akuntansi, diharapkan dapat

menghasilkan perubahan pada siswa yang berupa

kemampuan-kemampuan yang diperoleh sesuai dengan klasifikasi tujuan pengajaran.

Kemampuan yang diperoleh siswa tersebut karena adanya hasil belajar

yang nantinya harus dinyatakan dalam prestasi belajar. Prestasi belajar

yang dicapai siswa dapat memberikan petunjuk mengenai tujuan

intruksional yang telah dibuat tercapai atau tidak. Hasil belajar tersebut

terlihat dalam prestasi belajar siswa, dalam hal ini adalah prestasi belajar

(36)

3. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Menurut Davidoff (1981: 232) menyatakan bahwa persepsi

diartikan sebagai proses pemahaman yang terorganisir dan

menggabungkan data-data indera untuk dikembangkan sehingga kita dapat

menyadari sekeliling kita. Sementara menurut Thoha (1983: 138), persepsi

adalah proses pemahaman yang dialami oleh setiap orang di dalam

memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,

pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Kunci untuk

memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu

merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi. Dalam pengantar

psikologi umum, Walgito menyatakan bahwa sekalipun situmulus yang

diterima sama tetapi karena pengalaman berbeda maka ada kemungkinan

hasil persepsi akan tidak sama.

Dengan demikian, dalam proses persepsi seseorang dapat

mengorganisasikan input yang kompleks dan bervariasi yang diterima

oleh panca indra. Jadi dapat disimpulkan persepsi adalah cara pandang

seseorang dalam menilai obyek yang ada di sekitarnya sehingga dapat

(37)

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

1) Perhatian yang Selektif

Perhatian sebagai langkah persiapan dalam persepsi merupakan

pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu terhadap

suatu obyek atau sekumpulan abyek (Walgito, 1994: 98). Perhatian

pada suatu obyek tergantung dari intensitas obyek tersebut.

Perhatian memiliki intensitas yang secara intensif dan tidak

intensif terhadap suatu obyek. Perhatian dapat intensif apabila

dikuatkan oleh banyaknya rangsangan yang diterima dan perhatian

dapat tidak intensif apabila kurang dikuatkan oleh rangsang

tersebut (Soemanto, 1988: 100).

2) Ciri-ciri Rangsangan

Dalam melakukan persepsi, rangsangan yang diterima harus kuat

hingga melewati ambang rangsang. Ambang rangsang pada

kekuatan rangsang minimal dapat diterima oleh individu (Walgito,

1994: 46). Berkaitan dengan perhatian, individu lebih tertarik pada

rangsangan yang memiliki intensitas kuat karena dianggap dapat

menarik perhatian. Rangsangan dengan kontras atau warna yang

lebih menarik perhatian akan lebih mudah untuk diterima individu.

Rangsangan dengan perubahan dari keadaan statis akan lebih

(38)

dan diterima secara berulang-ulang, memudahkan individu untuk

menerimanya (Irwanto,dkk, 1988:76).

3) Nilai-nilai dan kebutuhan individu

Davidoff, 1981 (dalam Walgito, 2004: 89) mengemukakan bahwa

persepsi bersifat individual sehingga persepsi individu dapat sama

atau berbeda dengan individu lain. Perbedaan ini ditentukan oleh

nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan kebutuhan

menjadi perhatian individu dalam menerima rangsangan yang ada.

Guru bagi siswa merupakan faktor penentu dari suksesnya proses

belajar mengajar yang sedang berlangsung di kelas, karena fungsi seorang

guru adalah sebagai pengajar atau pendidik dalam setiap proses belajar di

sekolah. Dengan kecakapan dan keterampilan serta penguasaan materi

yang baik, maka tujuan dari pengajaran dapat tercapai. Guru bagi siswa

merupakan subyek yang berkepentingan dalam kegiatan belajar, untuk itu

diperlukan adanya hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Siswa

sebagai pihak yang berinteraksi langsung dalam proses belajar mengajar

mempunyai persepsi terhadap penggunaan media pemelajaran oleh guru

yang berbeda-beda. Perbedaan persepsi dari siswa terhadap penggunaan

media pembelajaran dalam proses belajar mengajar akan menimbulkan

respon individual dan hal ini akan berpengaruh pada siswa dalam

(39)

4. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Secara harfiah kata media berarti perantara atau pengantar.

Pengertian media pendidikan menurut beberapa sumber: Association

for Education and Communication Technology (AECT) mengartikan

media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses

penyaluran informasi. Sedangkan menurut National Education

Associatioan (HRL, Zainudin, 1984:35) mengartikan media sebagai

segala benda yang dapat dimanipulasi dilihat, didengar, dibaca, atau

dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan

tersebut. Menurut Hamalik (1982:14) media pembelajaran/pendidikan

adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih

mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam

proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Media yang digunakan dalam mengajar haruslah tepat karena

dapat mempengaruhi kegiatan pembelajaran dan prestasi siswa, namun

itu semua tidak jauh dari sejauh mana guru dapat mempergunakan

media dengan tepat sesuai dengan sasaran yang akan dituju.

Pentingnya pemahaman dan pengetahuan guru terhadap media

pendidikan/pembelajaran (Hamalik, 1982:15-16) diantaranya:

1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses

(40)

2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

3) Tentang proses-proses belajar.

4) Hubungan antara metode mengajar dan media

pendidikan/pembelajaran.

5) Nilai atau manfaat media pendidikan/pembelajaran dalam

pengajaran.

6) Memilih dan menggunakan media pendidikan.

7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.

8) Media pendidikan/pembelajaran dalam setiap mata pelajaran.

9) Usaha inovasi dalam media pendidikan/pembelajaran.

Dalam melakukan kegiatan pembelajaran jelas bahwa media

pembelajaran merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat

melengkapi dan merupakan bagian intergal demi keberhasilan proses

belajar, maka guru sebaiknya mempunyai pengetahuan yang lebih

luas, mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran secara

tepat untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Untuk itu guru

perlu adanya latihan-latihan praktek secara kontinu dan sistematis.

b. Kreteria Memilih Media Pembelajaran

Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam memilih media

pembelajaran dan mempertimbangkan apakah media itu tepat atau

(41)

media dan sering kali penggunaan media tidak tepat dengan materi

yang akan disampaikan.

Menurut Angkowo (2007:14-15) memilih dan menggunakan

media pembelajaran secara tepat dan baik maka harus memperhatikan

kriteria-kriteria tertentu yakni:

1) Tujuan mengajar, yaitu media yang dipilih hendaknya menunjang

tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

2) Ketepatgunaan, yaitu sesuai dengan materi yang akan

disampaikan.

3) Keadaan siswa, yaitu guru perlu memperhatikan sifat atau

kecenderungan siswa dalam mengerti materi pelajaran yang telah

disampaikan

4) Ketersediaan, yaitu alat yang akan dipergunakan dalam

menyampaikan materi harus tersedia.

5) Biaya, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan

menggunakan media, hendaknya benar-benar seimbang dengan

hasil-hasil yang akan dicapai.

Dengan adanya pertimbangan-pertimbangan khusus dalam

memilih media, maka guru harus bisa membedakan jenis media mana

(42)

c. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Menurut Angkowo (2007:12-13) antara lain: media non

proyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media komputer,

komputer multi media, hipermedia, dan media jarak jauh.

Jenis media menurut Hamalik (1982:12) diantaranya:

1) Media Visual misal: Gambar/Foto, Sketsa, Diagram, Chart, Grafik,

Kartun, Poster, Peta dan Globe.

2) Media Dengar misal: Radio, Magnetic Tape recorder, Maknetic

Sheet Recoder, Laboratorium Bahasa.

3) Projected Still Media misal: Slide, Film Strip, Overhead Projector

(OHP), Opaque Projector, Techitoscope, Microprojector,

Microfilm.

4) Projected Motion Media misal: Film, Filmloop/Loopfilm, Televisi,

CCTV (Closed Circuit Television), Video Tape Recoder.

Menurut Hamalik (1982:13) telah disadari benar akan

pentingnya alat-alat dan perlengkapan pembelajaran. Alat itu meliputi

alat bantu mengajar atau alat peraga pendidikan atau Audio-Visual

Aids dan juga perlengkapan sekolah, seperti papan tulis, bangku-kursi

dan meja serta perlengkapan kerja seperti alat tukang, alat bertani, alat

perbengkelan dan berbagai jenis alat kerja lainnya. Semua peralatan

dan perlengkapan kerja disesuaikan dengan tuntutan kurikuler dan

(43)

Dilihat dari segi penggunaanya, ada tiga kecenderungan umum

untuk penggunaan media, Latuheru (1988:15) yaitu:

1) Yang dapat dipakai secara massa, misalnya radio dan televisi.

2) Yang dapat dipakai dalam kelompok kecil maupun besar,

misalnya: film, OHP, video, tape recorder.

3) Yang dapat dipakai secara individual, misalnya komputer, kaset

recorder untuk pelajaran bahasa dan modul.

d. Ciri-Ciri Media Pembelajaran.

1) Media pendidikan identik artinya dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata “raga”, artinya suatu benda yang dapat

diraba, dilihat, didengar dan yang dapat diamati melalui panca

indra.

2) Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang bisa dilihat

dan didengar

3) Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan

(komunikasi) dalam pengajaran, antara guru dan siswa

4) Media pendidikan adalah semacam alat bantu belajar mengajar,

baik dalam kelas maupun diluar kelas

5) Media pendidikan merupakan suatu “perantara” (medium, media)

(44)

6) Media pendidikan mengandung aspek-aspek sebagai alat dan

sebagai tehnik, yang sangat erat pertaliannya dengan metode

mengajar.

Ciri-ciri khusus suatu media pembelajaran berbeda menurut

tujuan atau pengelompokannya. Ciri-ciri media dapat dilihat menurut

kemampuannya membangkitkan rangsangan pada indra penglihatan,

pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka ciri media

pembelajaran adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar

dan diamati melalui pancaindra. Media pembelajaran dapat digunakan

untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan murid,

sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, baik didalam

maupun diluar kelas.

e. Manfaat Media Pembelajaran

1) Meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir dan oleh karena itu mengurangi “Verbalisme”

2) Memperbesar perhatian para siswa

3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar

dan membuat pelajaran lebih mantap

4) Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan

kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini terdapat

(45)

6) Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu

perkembangan efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman

yang lebih banyak dalam belajar.

f. Fungsi Media Pembelajaran

Ada beberapa fungsi media pembelajaran (Roestiyah, 1982 :69) yaitu:

1) Fungsi educatif, artinya dengan media pembelajaran ini dapat

memberikan pengaruh baik yang mengandung nilai-nilai

pendidikan, pengaruh ini berguna bagi diri sendiri maupun

masyarakat.

2) Fungsi sosial, artinya dengan alat media ini hubungan antara

pribadi anak dapat lebih baik lagi, sebab mereka secara gotong

royong dapat bersama-sama mempergunakan alat media ini.

3) Fungsi ekonomis, artinya dengan satu macam alat media

pembelajaran sudah dapat dinikmati oleh sejumlah anak didik dan

bisa dipergunakan sepanjang waktu. Dapat mengurangi tenaga

manusia, sebab pada pelajaran-pelajaran tertentu tidak perlu

disajikan/diberikan oleh guru/manusia tetapi cukup dengan AVA

(Audio Visual Aid/Alat Bantu Pandang Dengar).

4) Fungsi politis, artinya dengan media pembelajaran ini berarti

sumber pendidikan atau yang lain yang berasal dari pusat akan

(46)

sehingga tidak terdapat penyimpangan-penyimpangan yang berarti

antara lain pelaksanaan di daerah sama dengan di pusat.

5) Fungsi seni (budaya), artinya dengan adanya media pembelajaran

ini berarti kita bisa mengenalkan bermacam-macam hasil budaya

manusia sehingga pengetahuan anak tentang nilai-nilai budaya

manusia makin lama makin bertambah.

g. Sistem Penyajian

Dalam memperhasilkan proses belajar mengajar, guru perlu

adanya media pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar siswa,

tapi tidak hanya media saja akan tetapi juga didukung dengan

metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan media yang dibutuhkan,

antara lain:

1) Metode diskusi sebagai metode belajar mengajar.

2) Kerja kelompok sebagai salah satu strategi belajar mengajar.

3) Penemuan sebagai strategi belajar mengajar.

4) Simulasi sebagai strategi belajar mengajar.

5) Unit teaching sebagai salah satu strategi belajar mengajar.

5. Disiplin Belajar

a. Pengertian Disiplin

Dipandang dari sudut anak didik, disiplin itu merupakan suatu

(47)

sedang dari sudut si pendidik, disiplin merupakan sistem peraturan khusus

untuk kelakuan anak didik. Pengertian disiplin menurut beberapa sumber

yaitu:

1) Menurut Kerjasama Balitbang Dikbud dan UGM (1983:26)

disiplin adalah sikap perbuatan atau tingkah laku yang sesuai

dengan ketentuan peraturan dan norma yang berlaku baik tertulis

maupun tak tertulis, perbuatan, sikap dan tingkah laku tersebut

dibentuk melalui latihan dan pendidikan sehingga membentuk

kesadaran dan keyakinan dalam dirinya (kekuatan dari dalam)

untuk berbuat (tanpa paksaan), adanya aturan-aturan, ketentuan

dan norma dari luar yang bertujuan dan menjadi pengendali

(merupakan kekuatan dari luar).

2) Menurut Schaefer (1986:3) disiplin adalah untuk mengajar atau

seseorang yang mengikuti ajaran dari seorang pemimpin.

b. Tujuan Disiplin

Menurut Schaefer (1986:3) ada beberapa tujuan disiplin adalah

untuk membuat anak-anak anda terlatih dan terkontrol dengan mengajar

mereka bentuk-bentuk tingkah laku yang pantas dan yang tidak pantas

atau yang masih asing bagi mereka (tujuan jangka pendek), perkembangan

dari pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri sendiri yaitu dalam hal

mana anak-anak dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh atau

(48)

Penanaman disiplin pada siswa menurut Kerjasama Balitbang

Dikbud dan UGM (1983:28) yaitu: cara otoriter, bebas, demokratis,

pendekatan kasih sayang, pendekatan material.

c. Fungsi Disiplin

Disiplin sangat diperlukan guna menciptakan ketertiban atau dalam

rangka pencapaian tujuan. Disiplin sangat diperlukan untuk ditanamkan

pada siswa sejak dini karena disiplin dapat tercapai melalui proses belajar.

Di sekolah siswa sebagai pelajar juga harus berlatih untuk menanamkan

sikap disiplin. Menurut Ausubel (dikutip Yulia Ayrisa 1991: 26-37)

disiplin mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting bagi

perkembangan kepribadian anak. Disebutkan ada empat (4) fungsi pokok

disiplin, yaitu:

1) Sebagai fungsi imernalisasi

2) Sebagai fungsi sosialisasi

3) Sebagai fungsi kemasakan kepribadian

4) Sebagai fungsi terhadap perasaan aman.

Dari fungsi-fungsi yang sudah disebutkan dapat penulis simpulkan

sebagai berikut:

1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar. Dengan belajar

berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa terganggu oleh

teman dan ini berarti mereka menyadari bahwa berhasil tidaknya

(49)

2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup

bermasyarakat/sosialisasi. Dengan disiplin anak akan terlatih

mengikuti dan melaksanakan norma dan aturan yang berlaku di

masyarakat.

3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu

sebaik-baiknya baik untuk belajar maupun untuk kegiatan lainnya.

4) Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antara yang

satu dengan yang lainnya sehingga akan timbul perasaan aman

dalam kehidupannya.

d. Unsur-Unsur Disiplin

Dalam disiplin terdapat unsur-unsur yang mendukung terciptannya

disiplin itu sendiri ada empat macam unsur disiplin yaitu: peraturan,

hukuman, penghargaan, dan konsistensi (Triana, 1997:13).

Dalam menjalankan disiplin seseorang pasti berhubungan dengan

peraturan. Peraturan yang dibuat pastilah bertujuan baik, maka seseorang

harus melaksanakannya dengan kesadaran. Bila seseorang telah sadar

untuk mematuhi semua peraturan yang ada maka ia akan terbiasa dengan

keadaan tersebut dan akan muncul disiplin dalam dirinya yaitu disiplin

untuk mematuhi peraturan yang berlaku.

Di dalam lingkungan sekolah diciptakan peraturan dengan

konsekuensi hukuman sebagai pelangaran, agar siswa dapat berfikir

(50)

orang akan mematuhi peraturan karena takut akan hukumannya. Dari

perasaan takut itu lama-kelamaan orang akan terbiasa mematuhi peraturan

dan akan tercipta kesadaran dan disiplin dalam dirinya.

Orang akan menaati peraturan juga dikarenakan oleh suatu

penghargaan, jadi dengan kata lain seseorang mematuhi peraturan hanya

mengenginkan penghargaan. Dari sinilah orang tersebut akan disiplin

dalam mematuhi peraturan demi penghargaan. Penghargaan disini berupa

ucapan terimakasih, pujian, barang dan sebagainya.

Dalam disiplin terdapat unsur konsistensi atau keajekan. Disiplin

dalam melaksanakan peraturan berarti secara konsisten dan kontinyu

melaksanakan peraturan tersebut. Konsisten disini juga berarti peraturan

yang ditaati juga harus mendapat penghargaan dan pujian, sedangkan

peraturan yang dilanggar juga harus mendapat hukuman sebagai mana

mestinya.

e. Pelanggaran Disiplin

Pelanggaran disiplin serta peraturan-peraturan dan norma-norma

masyarakat sebagaimana yang dikemukakan oleh Kerjasama Balitbang

Dikbud dan UGM (1983:20) sebagai berikut:

1) Perbuatan atau tingkah laku yang bersifat pelanggaran

peraturan-peraturan yang berlaku dan pelanggaran nilai-nilai moral.

2) Membolos, pergi meninggalkan sekolah tanpa sepengetahuan

(51)

3) Kabur, meninggalkan rumah tanpa seijin orang tua atau menentang

keinginan orang tua.

4) Keluyuran, pergi sendiri maupun berkelompok tanpa tujuan dan

mudah menimbulkan perbuatan iseng yang negatif dan merugikan

orang lain.

5) Berpesta pora semalam suntuk tanpa pengawasan, sehingga mudah

timbul tindakan-tindakan yang kurang bertanggung jawab.

6) Menyontek sebagai perwujudan ketidak jujuran.

Sebagai pemecahan atau cara menanggulangi pelangaran disiplin

menurut Kerjasama Balitbang Dikbud dan UGM (1983:20) adalah dengan

adanya:

1) Dengan skorsing dan mengeluarkan siswa dari sekolah

2) Skorsing, bimbingan dan penyuluhan, pembicaraan dengan orang

tua, melarang ikut berolahraga, memberi pekerjaan tambahan di

sekolah dan menyertakan dalam kepengurusan murid.

3) Siswa berpendapat bahwa pembinaan disiplin akan lebih baik jika

siswa dilibatkan dalam pembuatan peraturan, program belajar

dibuat lebih manusiawi, lebih bermakna, serta penghargaan bagi

kelakuan yang positif.

(52)

f. Pengertian Disiplin Belajar.

Menurut Slameto (1988: 2) disiplin adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Kerjasama Balitbang

Dikbud dan UGM (1983:26) disiplin adalah sikap perbuatan atau tingkah

laku yang sesuai dengan ketentuan peraturan dan norma yang berlaku baik

tertulis maupun tak tertulis, perbuatan, sikap dan tingkah laku tersebut

dibentuk melalui latihan dan pendidikan sehingga membentuk kesadaran

dan keyakinan dalam dirinya (kekuatan dari dalam) untuk berbuat (tanpa

paksaan), adanya aturan-aturan, ketentuan dan norma dari luar yang

bertujuan dan menjadi pengendali (merupakan kekuatan dari luar).

Dari pernyataan diatas, pengertian disiplin belajar dapat disimpulkan

bahwa suatu sikap perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan seseorang

untuk melakukan perubahan pada dirinya melalui latihan dan pendidikan

secara rutin dan teratur dengan ketentuan adanya aturan, dan norma dari

luar yang mempunyai tujuan dan menjadi pengendali.

g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar.

Disiplin dalam belajar pada siswa tidak selalu dapat dijalankan

(53)

1) Faktor Internal seperti:

a) Sifat malas.

Sifat malas muncul karena kebiasaan buruk pada diri siswa

yang disengaja dan dibiarkan berlarut-larut seperti kebiasaan

menunda pekerjaan, menunda belajar, dan lain sebagainya.

b) Kesehatan.

Faktor fisik dalam diri anak ini bila terganggu akan

mengakibatkan anak tidak dapat melaksanakan kegiatannya

dengan baik seperti tidak dapat melaksanakan kegiatannya

dengan baik seperti tidak terdapat berkonsentrasi dalam

belajar.

c) Minat/ kemauan.

Seorang anak yang memiliki kemauan atau minat terhadap

sesuatu hal seperti minat pada pelajaran, maka dengan

kesadarannya ia akan belajar dengan baik sehingga disiplin

dalam dirinya akan mudah tercapai.

d) Intelektualitas.

Kemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, semakin luas

pengetahuan seseorang, maka ia akan lebih memiliki kesadaran

(54)

2) Faktor Eksternal seperti:

a) Lingkungan.

Lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap anak, sifat dan

sikap anak dapat dengan mudah dipengaruhi dan di bentuk

oleh lingkungan. Dalam hal kedisiplinan belajar lingkungan

juga sangat mempengaruhi anak untuk melaksanakan disiplin.

Dalam lingkungan keluarga peran orang tua untuk mengontrol

anak sehingga anak akan mendapatkan kesempatan untuk

belajar. Dalam lingkungan sekolah peran guru dan siswa lain

juga sangat berpengaruh, bila mereka secara bersama-sama

menciptakan situasi yang konduktif maka disiplin belajar akan

tercapai.

b) Peralatan/Media Belajar.

Peralatan disini sangat berpengaruh dalam penumbuhan minat

dan kemauan untuk belajar. Disamping itu ketersediaan

peralatan atau media belajar akan mendukung siswa untuk

belajar dengan baik, bila peralatan tidak tersedia maka siswa

akan kesulitan dalam belajar sehingga ia menjadi enggan untuk

(55)

B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu.

Peneliti yang dilakukan oleh Albertus Hadi Nugroho tahun 2003 dengan

judul Hubungan antara Kedisiplinan Belajar, Media Pembelajaran dan

Kegiatan Belajar Mengajar terhadap Prestasi Belajar Siswa, studi kasus siswa

kelas XI jurusan akuntansi 1 dan akuntansi 2 SMK Bopkri 1 Yogyakarta

menunjukan adanya:

1. Kedisiplinan belajar berhubungan dengan prestasi belajar siswa.

2. Media pembelajaran berhubungan dengan prestasi belajar siswa.

3. Kegiatan belajar mengajar berhubungan dengan prestasi belajar

siswa.

4. Kedisiplinan belajar mengajar, media pembelajaran dan kegiatan

belajar mengajar secara bersama-sama berhubungan dengan prestasi

belajar siswa.

Keempat kesimpulan tersebut diperoleh dengan pengujian hipotesis

yang menunjukan hubungan tersebut signifikan karena t hitung yang

diperoleh lebih besar dari pada t tabel.

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan positif antara Persepsi Siswa tentang Media Pembelajaran

dengan Prestasi Belajar Akuntansi.

Dalam proses belajar mengajar yang berorentasi pada media

(56)

media pembelajaran akan sangat menunjang kegiatan belajar siswa,

dimana siswa akan lebih mengerti dan memahami apa yang disampaikan

oleh seorang guru untuk muridnya yang pada akhirnya akan meningkatkan

prestasi belajar siswa itu sendiri.

Dengan media yang ada disekolah, yang mana hal belajar

diprioritaskan dahulu, maka dimungkinkan siswa akan memperoleh hasil

atau prestasi yang baik oleh karena itu diharapkan dengan adanya media

yang lebih memadai dan optimal, siswa mempunyai perasaan senang

sebagai dasar untuk melaksanakan disiplin belajar untuk mencapai prestasi

belajar yang optimal. Belajar yang ditunjang dengan pengoptimalan media

pembelajaran di lingkungan sekolah-sekolah akan memungkinkan prestasi

belajar siswa tinggi.

2. Hubungan positif antara Persepsi Siswa tentang disiplin belajar siswa

dengan prestasi belajar siswa akuntansi.

Disiplin merupakan faktor dari pelajar yang bersifat subjektif karena

masing-masing orang berbeda tingkat kedisiplinannya. Kaitannya dengan

belajar, disiplin mempengaruhi prestasi belajar karena seseorang yang

teratur belajarnya maka ia mempunyai sikap positif dan merasa senang

berhasil dalam hal tersebut, sebaliknya jika seseorang dalam belajarnya

tidak teratur maka akan cenderung terhambat dalam belajar.

Disiplin berarti mengarahkan kehendak pada suatu cita-cita/tujuan

(57)

suatu tujuan, jika seseorang melaksanakan disiplin dengan baik,

kemungkinan mencapai sukses adalah besar sehingga prestasi belajarnya

meningkat, sebaliknya jika tidak melaksanakan disiplin dengan baik, maka

prestasi belajar yang dicapai adalah kecil atau tidak efektif. Anak-anak

yang memiliki disiplin belajar yang tinggi cenderung mempunyai prestasi

yang lebih baik dibanding dengan siswa/anak yang berdisiplin tinggi

bersikap positif terhadap mata pelajaran, sehingga anak dapat belajar

dengan maksimal.

D. Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang media pembelajaran

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK YPKK 3 Sleman.

2. Ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kedisiplin belajar

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK YPKK 3 Sleman.

Untuk membuktikan hipotesis tersebut, penulis memerlukan data yang

menyangkut tiga variabel yaitu:

1. Variabel persepsi siswa tentang kedisiplin belajar.

2. Variabel persepsi siswa tentang media pembelajaran.

(58)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah:

1. Asosiasi, karena bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel atau lebih (Sugiyono, 2002:86). Peneliti ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang media pembelajaran,

kedisiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi.

2. Studi Kasus, karena penelitian yang akan dilakukan hanya terbatas pada

subyek tertentu yaitu siswa kelas XI SMK YPKK 3 Sleman dan obyek

tertentu yaitu persepsi siswa tentang media pembelajaran, disiplin belajar,

maka kesimpulan yang akan diambil bersifat khusus yaitu hanya tentang

persepsi siswa tentang media pembelajaran, kedisiplin belajar dengan

prestasi belajar akuntansi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK YPKK 3 Sleman.

2. Waktu Penelitian

(59)

C. Subjek dan Obyek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam

penelitian sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan

penelitian yang dilakukan yaitu seluruh siswa SMK YPKK 3

Sleman, kelas XI.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan

dalam penelitian. Obyek yang menjadi penelitian adalah persepsi

siswa tentang media pembelajaran, kedisiplin belajar dengan

prestasi belajar akuntansi.

D. Populasi, dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006:130).

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI, SMK YPKK 3

Sleman yang berjumlah 57 siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:

131). Dalam penelitian ini, sampel ditentukan dengan Teknik Sampling

(60)

Menurut Sugiono (2008:68) sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel, bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini

sering dilakukan jika populasi lebih kecil, dengan acuan dari Suharsimi

(2006:134) apabila subjeknya besar (>100) dapat diambil antara 10%-15%

atau 20%-25% atau lebih, jika subyeknya kurang dari <100 maka

keseluruhan subyek menjadi sempel. Karena peneliti mengambil sampel

dari dua kelas berjumlah 57 siswa, sebagai perwakilan SMK YPKK 3

Sleman. Maka dari ketentuan diatas, keseluruhan subyek penelitian

dijadikan sampel.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, ada dua variabel yang menjadi objek penelitian,

yaitu:

a. Variabel bebas atau Independent Variable

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel

independen adalah variabel yang mempengaruhi (Sugiyono, 2002:3).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah: persepsi

(61)

b. Variabel Terikat atau Dependent Variable

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2002:3). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar

akuntansi.

Paradigma hubungan antara persepsi siswa tentang media

pembelajaran dan disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi:

2. Pengukuran Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini, variabel bebas di ukur dengan menggunakan Skala

Likert yaitu suatu cara sistematis untuk memberi skor dalam kuesioner

yang dibagikan. Pengukuran ini di dasarkan pada persepsi siswa tentang

media pembelajaran dan kedisiplinan belajar.

Pengukuran variabel persepsi siswa tentang media pembelajaran,

kedisiplin belajar digunakan pengukuran Skala Likert yang

dimodifikasi, dengan menggunakan empat kategori penilaian. Ketentuan

tersebut dapat dilihat dalam Tabel 3.1 X1

Media Pembelajaran

X2

Kedisiplinan Belajar

(62)

Tabel 3.1

Alternatif Jawaban dan Skor Variabel Persepsi Siswa tentang

Media Pembelajaran dan Kedisiplin Belajar.

Alternatif jawaban

Skor

Positif Negatif

Sangat Sering / Selalu 4 1

Sering 3 2

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
tabel sebesar 0,329 (N=36, α=5%) pada kelompok pertanyaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara: (1) bimbingan guru dan prestasi belajar pada pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan motivasi belajar siswa (2) hubungan antara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif: 1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI; 2) kemandirian belajar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara: (1) bimbingan guru dan prestasi belajar pada pembelajaran

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara persepsi siswa tentang profesionalisme guru dengan prestasi belajar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara: 1) Persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar akuntansi, 2) Disiplin siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara: (1) motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa, (2) disiplin belajar dengan prestasi