iv
STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 890K/PDT.SUS/2012 TAHUN 2013 MENGENAI PEMBATALAN MEREK WHITE HORSE DIHUBUNGKAN
DENGAN UU NO. 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK Mario Marulian Saragih
110111090162
ABSTRAK
Seiring perkembangan ekonomi, arus perdagangan bertumbuh semakin pesat. Dalam kegiatan perdagangaan, merek merupakan unsur yang paling penting sebagai salasah satu bentuk Hak Kekayaan Intelektual. Merek mempunyai fungsi sebagai daya pembeda suatu produk dengan produk lainnya. Suatu merek tidak jarang memiliki persamaan dengan merek lainnya, sehingga membingungkan masyarakat selaku konsumen. Meskipun telah dilindungi oleh Undang-Undang, kasus peniruan merek tetap banyak terjadi, salah satu contoh adalah kasus merek terkenal WHITE HORSE milik WHITE HORSE CERAMIC CO, LTD dengan merek WHITE HOSE milik PT. WHITE HORSE CERAMIC INDONESIA. Dalam kasus sengketa merek dengan Putusan 890K/PDT.SUS/2012 Majelis Hakim memutuskan untuk membatalkan merek WHITE HORSE milik PT. WHITE HORSE CERAMIC CO, LTD, yang oleh karenanya putusan ini sangat penting untuk dianalisis.
Metode penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah bersifat deskriptif analitis, guna memperoleh gambaran yang menyeluruh dan sisematis mengenai norma hukum, asas hukum, dan pengertian hukum yang terdapat pada pengertian hukum yang berlaku, yang diterapkan dalam menganalisis hak atas merek. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, yaitu dititikberatkan pada studi dokumen untuk mempelajari data sekunder yang terkumpul berupa literatur-literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti. Studi kasus ini adalah untuk menganalisis sejauh mana pembenaran yuridis atas putusan Mahkamah Agung tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.