• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANFAAT HASIL BELAJAR BATIK DAN IKAT CELUP SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TEXTILE DESIGNER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANFAAT HASIL BELAJAR BATIK DAN IKAT CELUP SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TEXTILE DESIGNER."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh

Nur Akmalia 0800373

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

Manfaat Hasil Belajar Batik dan Ikat Celup Sebagai

Kesiapan Menjadi Textile Designer

Oleh

Nur Akmalia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Nur Akmalia 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MANFAAT HASIL BELAJAR BATIK DAN IKAT CELUP SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TEXTILE DESIGNER

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Dra. Herni Kusantati, M.Pd NIP. 19501230 197702 2 001

Pembimbing II,

Ir. H. Supandi, M.Ds NIP. 19511008 198903 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,

(4)

MANFAAT HASIL BELAJAR BATIK DAN IKAT CELUP SEBAGAI KESIAPAN MENJADI TEXTILE DESIGNER

Penelitian ini membahas mengenai manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Kriya Tekstil dan Mode STISI TELKOM, dengan menggunakan sampling jenuh berjumlah 34 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pada umumnya lebih dari setengahnya responden mengetahui manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer ditinjau dari kompetensi dasar mempelajari perkembangan desain motif batik, mengidentifikasi penggolongan desain motif batik, dan membuat pengembangan desain motif batik. Rekomendasi ditujukan pada mahasiswa agar hasil penelitian dapat dijadikan bahan masukan untuk mengembangkan dan meningkatkan wawasan, sikap dan keterampilan mengenai pembuatan pengembangan desain motif batik, sehingga dapat meningkatkan kualitas dalam pembuatan pengembangan desain motif batik sebagai kesiapan menjadi textile designer. Kepada dosen mata kuliah batik dan ikat celup, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengembangkan materi

pembelajaran mengenai pembuatan desain motif batik sehingga mahasiswa siap untuk menjadi textile designer.

Kata Kunci: Batik dan Ikat Celup, Textile Designer.

SUMMARY

THE ADVANTAGE OF BATIK AND TIE DYE LEARNING OUTCOMES AS A READINESS TO BE A TEXTILE DESIGNER

This research shows the advantage of batik and tie dye learning outcomes as a readiness to be a textile designer. The method used descriptive method. Techniques of data collection using questionnaires. The population in this research were students of Textile and Fashion Craft STISI TELKOM, using saturated sampling totaling 34 people.. As a result shows that generally more than a half of respondent clarify, there are the advantages of batik and tie dye learning outcomes as a readiness to be a textile designer, based on competence study the development of batik design, batik design identify, and make the development of batik design. Recommendations aimed at students that research results can be used as input to develop and improve the knowledge, attitudes and skills regarding the production of batik design development, so can improve the quality in the production of batik design development as a textile designer readiness. To lecturer of batik and tie dye, the results of this research can be used as input to develop learning material about the making of batik design so the students are ready to be a textile designer.

(5)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kebutuhan manusia pada busana semakin meningkat sesuai dengan perkembangan zaman, tren, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS). Tekstil sebagai material utama memegang peranan penting untuk terciptanya suatu busana yang akan dipakai. Berbagai macam jenis dan motif tekstil diciptakan guna memenuhi kebutuhan tersebut, salah satunya yaitu motif batik. Motif batik merupakan salah satu bagian dari budaya Indonesia yang kini sedang diupayakan kelestariannya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk melestarikan batik yaitu menjadikan batik lebih diminati oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara dengan cara berkreasi dan berinovasi dalam mendesain motif batik. Berkreasi dan berinovasi dalam membuat desain batik dapat dilakukan dengan cara memodifikasi, menggabungkan atau mengembangkan motif batik tradisional. Beragam macam desain batik yang diciptakan tidak lepas dari hasil pemikiran seorang pengrajin batik maupun textile designer yang berkompetitif untuk menciptakan desain motif batik.

Upaya yang dilakukan textile designer untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap motif batik yang lebih kreatif dan inovatif membutuhkan keahlian di bidang desain tekstil, pengetahuan tentang tekstil dan batik dengan mengikuti pembelajaran di lembaga pendidikan formal maupun non formal.

(6)

STISI TELKOM memiliki beberapa program studi salah satunya adalah Program Studi Kriya Tekstil dan Mode yang mempelajari bidang tekstil baik teori maupun praktek dengan tujuan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi untuk mampu bekerja secara professional di industri tekstil atau mampu bekerja sendiri dengan membuka industri kreatif untuk memperluas lapangan pekerjaan. Salah satu mata kuliah yang menunjang untuk menjadi textile designer yaitu mata kuliah Batik dan Ikat celup yang dipelajari pada semester tiga dengan bobot tiga satuan kredit semester. Mata kuliah batik dan ikat celup mempelajari secara komperhensif mengenai batik dan ikat celup, meliputi sejarah, teori, teknik, hingga pengaplikasiannya pada produk fashion. Kompetensi dasar mata kuliah Batik dan Ikat Celup sebagaimana tercantum dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari teori dasar batik dan ikat celup

2. Mengidentifikasi penggolongan motif batik dan ikat celup 3. Membuat pengembangan desain motif batik dan motif ikat celup 4. Melakukan proses pembatikan dan proses ikat celup

5. Membuat produk fashion menggunakan kain bermotif batik atau kain bermotif ikat celup.

Mata kuliah batik dan ikat celup diselenggarakan dalam bentuk teori sebanyak 30% dan praktek sebanyak 70%. Teori yang disampaikan mengenai pengenalan batik dan ikat celup meliputi sejarah, perkembangan desain motif batik dan ikat celup, teknik serta proses pembuatan motif batik dan ikat celup. Praktek yang dilakukan yaitu pengembangan desain motif batik dan ikat celup, proses pembatikan dan proses ikat celup, simulasi perancangan desain batik dan ikat celup untuk produk fashion, pembuatan produk fashion, serta pembuatan portopolio batik dan ikat celup. Adapun tujuan dari mata kuliah batik dan ikat celup yang terdapat dalam SAP, adalah:

(7)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

Proses pembelajaran batik dan ikat celup yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan memberikan dampak yang positif dan berdampak pada perubahan-perubahan perilaku pada individu, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana, (2011:20) bahwa “Hasil Belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.” Hasil belajar batik dan ikat celup dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa dalam menguasai kompetensi dasar yang mencakup mempelajari konsep dasar batik dan ikat celup mengidentifikasi penggolongan motif batik dan ikat celup, membuat pengembangan desain motif batik dan motif ikat celup, melakukan proses pembatikan dan proses ikat celup, membuat produk fashion dengan kain bermotif batik atau kain bermotif ikat celup.

Hasil belajar batik dan ikat celup diharapkan dapat dirasakan manfaatnya bagi dirinya sendiri dan masyarakat. Manfaat untuk diri sendiri adalah mahasiswa siap bekerja di industri tekstil menjadi textile designer. Kesiapan menurut Slameto (2010:113), yaitu:

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respons atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi tertentu yang mencakup kondisi fisik, mental, dan emosional, kebutuhan motif dan tujuan, serta keterampilan, pengetahuan lain yang telah di pelajari.

Textile designer adalah seseorang yang ahli dalam merancang motif tekstil.

Seseorang yang siap bekerja sebagai textile designer di haruskan untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mendesain motif tekstil. Salah satu motif tekstil yaitu motif etnik seperti motif batik dan motif ikat celup. Seorang textile designer harus mampu menciptakan dan mengembangkan desain motif tekstil

yang kreatif dan inovatif.

Uraian di atas dijadikan titik tolak bagi penulis untuk meneliti lebih jauh bagaimana Manfaat Hasil Belajar Batik dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer pada mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil dan Mode

(8)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Eko Dudiarto (2003:120) memandang suatu identifikasi masalah timbul dari insidensi berdasarkan catatan yang lalu dan merupakan hal yang penting untuk diatasi melalui suatu penelitian, sebagaimana dikemukakannya bahwa:

Identifikasi masalah dapat dilakukan dengan mengadakan penelahaan terhadap insidensi dan prevalensi berdasarkan catatan yang lalu untuk mengetahui secara jelas bahwa masalah yang sedang dihadapi merupakan masalah yang penting untuk diatasi melalui suatu penelitian.

Identifikasi masalah yang berkaitan dengan penelitian manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer meliputi:

1. Hasil belajar batik dan ikat celup diharapkan dapat mempengaruhi perubahan tingkah laku mahasiswa, sehingga hasil belajar diharapkan dapat dijadikan bekal ilmu dan keterampilan yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk siap menghadapi dunia usaha atau kerja.

2. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi yang mencakup aspek fisik, mental, dan emosional kebutuhan motif dan tujuan, serta keterampilan, pengetahuan lain yang telah di pelajari. Mahasiswa yang siap bekerja menjadi textile designer harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam membuat desain motif tekstil khususnya motif batik.

3. Textile designer adalah seseorang yang ahli dalam mendesain motif tekstil. Job description seorang textile designer diantaranya adalah mengkonseptualisai ide

dan desain motif yang inovatif melalui pengamatan tren yang sedang berkembang, merancang desain motif tekstil, berdiskusi dengan fashion designer atau dengan buyer, membuat sample desain motif tekstil, dan

mempresentasikan hasil sample kepada konsumen. Kriteria seorang textile designer diantaranya mengerti mengenai desain tekstil, memiliki rasa seni yang

tinggi, memiliki kreatifitas dalam mengeksplorasi warna dan motif, memahami serta menguasai motif trend dan color trend, mampu merancang motif tekstil dengan baik.

(9)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

Sugiyono (2010:35) “Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data.” Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer?.” Pada mahasiswa program studi Kriya Tekstil dan Mode STISI TELKOM angkatan 2009 dan 2010.

Luasnya permasalahan yang akan diteliti maka penulis batasi agar tidak terlalu luas dan tidak menyimpang dari maksud penelitian. Oleh karena itu permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar yang mencakup mempelajari konsep dasar batik, mengidentifikasi penggolongan motif batik dan membuat pengembangan desain motif batik.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer pada mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil dan Mode angkatan

2009 dan 2010, yaitu:

1. Untuk mengetahui manfaat hasil belajar batik dan ikat celup ditinjau dari kompetensi dasar mempelajari teori dasar batik meliputi perkembangan desain motif batik sebagai kesiapan menjadi textile designer.

2. Untuk mengetahui manfaat hasil belajar batik dan ikat celup ditinjau dari kompetensi dasar mengidentifikasi penggolongan motif batik meliputi penggolongan desain motif batik tradisional sebagai kesiapan menjadi textile designer.

(10)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian menurut W. Gulo (2000:21) ”…mengandung dua manfaat penelitian yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis”, sejalan dengan pernyataan tersebut maka hasil penelitian manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer, secara teoritis dan praktis diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi mahasiswa program studi Kriya Tekstil dan Mode untuk mengembangkan ilmu dan memperkaya kepustakaan mengenai batik dan ikat celup. Menambah pengetahuan mengenai desain motif batik serta pengalaman penulis dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah khususnya mengenai manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi

bahwa manfaat hasil belajar batik dan ikat celup dapat dijadikan bekal dan dapat menumbuhkan kesiapan bagi mahasiswa program studi Kriya Tekstil dan Mode STISI TELKOM untuk menjadi textile designer.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan dalam penelitian mengenai manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi tekstil designer, secara sistematis dapat diuraikan menjadi beberapa bagian. BAB I pendahuluan, berisi mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II kajian pustaka berisi mengenai konsep pengembangan desain motif batik, konsep hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dan konsep kesiapan menjadi textile designer. BAB III metode penelitian berisi mengenai, lokasi, populasi dan sampel

(11)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Data dan informasi tersebut dapat diperoleh dari populasi dan sampel yang telah ditentukan di lokasi penelitian tersebut. Data dan informasi digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji suatu hipotesis.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih penulis adalah lembaga pendidikan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI TELKOM) yang beralamat di Kawasan Pendidikan Telkom Jl. Telekomunikasi, Terusan Buah Batu Bandung 40257. Telp: (022) 8888 4024/25/26/27, fax: (022) 8888 4028, Email:info@stisitelkom.ac.id. Website:http://www.stisitelkom.ac.id.

Alasan penulis memilih lokasi tersebut karena mudah dijangkau serta ingin mengetahui lebih jauh mengenai mata kuliah batik dan ikat celup yang dipelajari di Program Studi Kriya Tekstil dan Mode STISI TELKOM.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dan sampel dalam penelitian merupakan obyek atau subyek yang sangat diperlukan, dengan adanya populasi dan sampel maka akan didapatkan

sumber data untuk diteliti. Populasi menurut Sugiyono (2011:61) “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

(12)

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil dan Mode STISI TELKOM angkatan 2009 dan 2010 yang telah mengikuti mata kuliah Batik dan Ikat Celup berjumlah 34 orang dengan rincian sebagai berikut:

No. Nama Kelas Jumlah

1. Mahasiswa angkatan 2009 12 orang 2. Mahasiswa angkatan 2010 22 orang Jumlah Populasi 34 orang

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil dan Mode STISI TELKOM angkatan 2009 dan 2010 yang berjumlah 34 orang. Keseluruhan anggotanya dijadikan sebagai sampel atau yang dinamakan dengan sampling jenuh, ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2011:68) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel.”

B.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, metode penelitian deskriptif menurut Pauline (2007:114) bahwa “Peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara

jelas dan sistematis”. Metode penelitian deskriptif berfungsi untuk mengetahui

dan menjelaskan karakteristik variabel-variabel dari sebuah situasi atau keadaan yang sedang berlangsung saat ini. Metode deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah dan memeriksa kondisi yang sedang terjadi, dan membuat perbandingan atau evaluasi.

Tabel 3.1 Populasi Peneltitian

(13)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C.Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian sangat diperlukan untuk menghindari kesalah pahaman antara penulis dan pembaca. Adapun beberapa istilah yang harus dijelaskan dari judul penelitian “Manfaat Hasil Belajar Batik dan Ikat Celup sebagai Kesiapan menjadi Textile Designer” antara lain:

1. Manfaat Hasil Belajar Batik dan Ikat Celup

a. Manfaat diartikan sebagai guna atau faedah. (Surayin, 2011:288)

b. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya.” (Nana Sudjana,2011:22)

c. Batik dan Ikat Celup adalah salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Kriya dan Tekstil Mode STISI TELKOM yang mempelajari mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan desain motif batik dan ikat celup serta pembuatan motif tekstil dengan teknik batik dan ikat celup.

Definisi operasional dari manfaat hasil belajar batik dan ikat celup dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas, adalah faedah dari kemampuan yang dimiliki mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah batik dan ikat celup yang diaplikasikan sebagai latihan keterampilan untuk menyiapkan mahasiswa memiliki keahlian dalam mengembangkan desain motif batik dan membuat batik.

2. Kesiapan Menjadi Textile Designer

a. Kesiapan merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. (Slameto, 2010:113)

b. Textile designers are creating the patterns or motifs which adorn materials, such as geometric prints, floral prints or polka dots. (Ann Li, www.ehow.com,

2010: Jobs For Textile Designer). Kutipan tersebut menjelaskan bahwa textile designer adalah seseorang yang ahli dalam mendesain pola motif tekstil seperti

(14)

Definisi operasional dari kesiapan menjadi textile designer dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas, adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk menjadi seseorang yang ahli dalam mendesain motif tekstil salah satuya motif etnik khususnya motif batik.

D.Instrumen Penelitian

Prinsip dalam meneliti, adalah melakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur berupa instrument penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner (angket), seperti yang diungkapkan oleh Riduwan (2007:25).”Angket (Questionnaire) adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.” Kuesioner ini diisi oleh mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil dan Mode STISI TELKOM angkatan 2009 dan 2010.

Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer. Angket disebar pada mahasiswa Program Studi Kriya Tekstil dan Mode STISI TELKOM angkatan 2009 dan 2010 mengenai tahapan-tahapan proses belajar batik dan ikat celup yang meliputi rancana belajar, tujuan penelitian mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan, serta kesiapan menjadi textile designer.

E.Teknik Pengumpulan Data

(15)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dimaksud dalam penelitian ini adalah sejumlah daftar pertanyaan yang dibuat dalam bentuk pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada mahasiswa mengenai manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer.

Angket yang telah selesai dibuat kemudian diperbanyak dan dibagikan kepada seluruh responden untuk di isi. Angket yang sudah di isi kemudian dikumpulkan kembali untuk diolah. Setelah dikumpulkan kembali maka dilakukan verifikasi data. Verifikasi data dilakukan untuk memeriksa kelengkapan angket serta menghitung jumlah jawaban dari angket yang telah di isi.

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara menjabarkan hasil perhitungan prosentasi jawaban masing-masing item sesuai jawaban yang terkumpul. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data ini adalah :

1) Tabulasi Data

Tabulasi data bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai frekuensi tiap item option dalam tiap item sehingga terlihat jelas setiap frekuensi jawaban responden. Didalam pengisian angket, responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah frekuensi jawaban bervariasi.

2) Prosentase Data

(16)

Rumus yang digunakan mengacu pada pendapat Anas Sudjiono (2003:43):

3) Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang jelas dari setiap jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan sebagai berikut:

Keterangan:

p : angka persentase

f : frekuensi yang sedang dicari persentasenya

n : Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) 100 % : bilangan tetap

100% = seluruhnya 76%-99% = sebagian besar

51%-75% = lebih dari setengahnya 50% = setengahnya

26%-49% = kurang dari setengahnya 1%-25% = sebagian kecil

(17)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang dipaparkan berikut ini, disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai manfaat hasil belajar batik dan ikat celup sebagai kesiapan menjadi textile designer pada mahasiswa program studi Kriya Tekstil dan Mode angkatan 2009 dan 2010 STISI TELKOM Bandung.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Manfaat hasil belajar batik dan ikat celup ditinjau dari kompetensi dasar mempelajari perkembangan desain motif batik sebagai kesiapan menjadi textile designer, pada umumnya lebih dari setengahnya mahasiswa mengetahui

bahwa hasil belajar kompetensi tersebut bermanfaat sebagai kesiapan menjadi textile designer. Manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa yaitu penguasaan

pengetahuan untuk dapat membedakan desain bentuk motif tradisional dan desain bentuk motif kontemporer, sikap berhati-hati dalam mengembangkan bentuk motif batik tradisional menjadi bentuk motif batik kontemporer serta keterampilan dalam membuat pengembangan desain bentuk motif batik tradisional menjadi bentuk motif batik kontemporer.

2. Manfaat hasil belajar batik dan ikat celup ditinjau dari kompetensi dasar mengidentifikasi peggolongan motif batik sebagai kesiapan menjadi textile designer, pada umumnya lebih dari setengahnya mahasiswa mengetahui

bahwa hasil belajar kompetensi tersebut bermanfaat sebagai kesiapan menjadi textile designer. Manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa yaitu penguasaan

(18)

3. Manfaat hasil belajar batik dan ikat celup ditinjau dari kompetensi dasar membuat pengembangan desain motif batik sebagai kesiapan menjadi textile designer, pada umumnya lebih dari setengahnya mahasiswa mengetahui

bahwa hasil belajar kompetensi tersebut bermanfaat sebagai kesiapan menjadi textile designer. Manfaat yang dirasakan oleh mahasiswa yaitu penguasaan

pengetahuan bentuk rapor motif batik agar dalam membuat motif batik sesuai dengan bentuk rapor, sikap berhati-hati pada saat mengubah komposisi bentuk meru dengan teknik stilasi dan keterampilan dalam menyelesaikan desain

motif batik dengan tampilan hitam putih menggunakan pensil hitam.

B. Saran

Saran penulis ajukan berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian. Saran berikut ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan menjadi bahan pertimbangan untuk dijadikan masukan yang membangun bagi pihak yang bersangkutan.

1. Mahasiswa

Hasil penelitian menggambarkan secara umum lebih dari setengahnya mahasiswa mengetahui manfaat dari hasil belajar batik dan ikat celup ditinjau dari kompetensi dasar mempelajari perkembangan desaian motif batik, kompetensi dasar mengidentifikasi penggolongan motif batik, dan kompetensi dasar membuat pengembangan desain motif batik sebagai kesiapan menjadi textile designer. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk meningkatkan motivasi bagi mahasiswa agar berkemauan untuk lebih memperluas wawasan di bidang desain motif batik dengan membaca buku sumber mengenai perkembangan desain motif batik dan pembuatan desain motif batik, mengunjungi pameran batik, serta lebih banyak berlatih dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan membuat pengembangan desain motif batik sehingga lebih siap dan matang untuk berprofesi sebagai textile designer.

2. Dosen mata kuliah

(19)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Pustaka

Djaali dan Muljono, P. (2007). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Doellah, Santosa. (2002). Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan. Surakarta: Danar Hadi.

Dudiarto, E dan Anggraeni, D. (2003). Pengantar Epidemologi Edisi 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Ebdi Sanyoto, S. (2005) Dasar-Dasar Tata Rupa & Desain (Nirmana). Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Gillow, J and Sentence, B. (2004). A Visual Guide to Traditional Techniques World Textiles. UK: Thomas & Hudson.

Gulo, W. (2000). Metodologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo

Hamzuri. (1994). Batik Klasik. Jakarta: Djambatan.

Jumaeri dkk. (1974). Textile Design. Bandung: Institut Teknologi Tekstil.

Permana, D.K (2009). Desain Tekstil Menggunakan Adobe Photoshop. Bandung: Informatika.

Majid, A. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Marzuki. (2005). Metodologi Riset. Yogyakarta: Ekonisia.

Musman, A dan B. Arini, A. (2011). Batik: Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: G-Media.

Pujiastuti, P. (2004). Sosiologi Jilid 3. Jakarta: Grasindo.

Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Siswomihardjo, O dan Prawirohardjo. (2011). Pola Batik Klasik: Pesan Tersembunyi Yang Dilupakan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

(21)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Remaja. Bandung: Rosda Karya.

Sudjiono, A. (2003). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumantoro. Dkk, (2007). Silabus Sains, Pengetahuan Sosial, Matematika, Bahasa Indonesia Untuk Kelas 6 Sekolah Dasar. Yogyakarta: Kanisius.

Sunaryo, A. (2009). Ornamen Nusantara Kajian Khusus Tentang Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.

Surayin.(2011). Kamus Umum Bahasa Indonesia Cetakan VII. Bandung. Yrama Widya.

Susanto, S. (1973). Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan, Lembaga Penelitian dan Pend.Industri, Departemen Perindustrian.

Syaodih Sukmadinata, N. (2004). Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Yayasan Kesuma Karya Bandung

Toekio M, S. (2000). Mengenal Ragam Hias Indonesia. Bandung: Angkasa.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung. Tidak diterbitkan.

Van Roojen, P. (2001). Batik Design. Singapore: The Pepin Press.

Vogt, P. (2007). Career Oppurtunities In The Fashion Industry. New York: Publishing Enterprise.

Wulandari, A. (2011). Batik Nusantara. Yogyakarta: Andi.

Widodo, S dan Wardiningsih, W. (2005). Desain Tekstil. Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.

Wong, W. (1955). Beberapa Asas Merancang Dwimatra. Bandung: ITB.

Tesis

(22)

Portopolio

Andayani, I. (2011). Portopolio Batik dan Ikat Celup. Tugas pada KTM STISI TELKOM Bandung: Tidak Diterbitkan.

Ahsanul, S. (2011). Portopolio Batik dan Tie Dye. Tugas pada KTM STISI TELKOM Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nur Annisa, W. (2011). Portopolio Batik dan Ikat Celup. Tugas pada KTM STISI TELKOM Bandung: Tidak Diterbitkan.

Internet

AGCAS. (2011). Textile Designer Job Description. [Online]. Tersedia: http://www.prospects.ac.uk/textile_designer_job_description.htm [10 Oktober 2012].

Amira, S. (2010). Motif Batik Indonesia. [Online]. Tersedia: http://artscraftindonesia.com/ind/index.php?option=com_content&task=vi ew&id=74. [10 Oktober 2012].

………(2010). Motif Batik Geometris. [Online]. Tersedia:

http://artscraftindonesia.com/ind/index.php?option=com_content&task=vi ew&id=74. [10 Oktober 2012].

…………..(2010). Unsur-Unsur Motif Batik. [Online]. Tersedia:

http://artscraftindonesia.com/ind/index.php?option=com_content&task=vi ew&id=74. [10 Oktober 2012].

Azis, A. (2012). Menggambar Stilasi Atau Deformasi Ragam Hias. [Online]. Tersedia: http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/menggambar-stilasi-atau-deformasi-ragam.html. [10 Oktober 2012].

…………..(2012). Eksistensi Ornamen. [Online]. Tersedia:

http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/menggambar-stilasi-atau-deformasi-ragam.html. [10 Oktober 2012].

Diana. (2011). Parang. [Online]. Tersedia:

http://dpi476diana.wordpress.com/metodologi-penelitian/c-metode-dokumenter/motif/parang/. [31 Januari 2013].

(23)

Nur Akmalia, 2013

Manfaat Hasil Belajar Batik Dan Ikat Celup Sebagai Kesiapan Menjadi Textile Designer

Hananto, A. (2011). Batik Amerika. [Online]. Tersedia :

Nunung. (2013). Batik Mega Mendung Setengah Biru Kombinasi Kupu. [Online]. Tersedia:

http://batik-cirebon.web.id/batik-mega-mendung-setengah-biru-Tomes, M. (2010). Textile Designer - Job Description, Salaries, Benefits and Useful Links. [Online]. Tersedia:

(24)

Tri Noorastuti, p dan Abddinah, F. (2012). Batik Nusantara Citarasa Amerika. [Online]. Tersedia : http://bola.viva.co.id/news/read/290468-foto--batik-nusantara-citarasa-amerika. [18 Februari 2013]

E-mail

Ciptandi, F. (fajarciptandi@ktm.stisitelkom.ac.id). (2012, 10 Agustus). SAP Batik dan Ikat Celup. E-mail kepada Nur Akmalia (akmalia_n@yahoo.com).

……… (fajarciptandi@ktm.stisitelkom.ac.id). (2012, 10 Agustus). Teaching

Gambar

Tabel 3.1 Populasi Peneltitian

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa kurang dari setengahnya peserta didik yang memahami standar kompetensi melaksanakan pencapan kasa datar dan cara pengajar

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar Kriya Tekstil sebagai kesiapan menjadi wirausaha produk kriya tekstil ditinjau dari

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran atau data manfaat hasil belajar nail art ditinjau dari indikator konsep dasar nail art, diagnosis tangan dan kuku, alat

Kajian masalah dalam penelitian ini mengenai bagaimana manfaat hasil belajar pewarnaan rambut sebagai kesiapan menjadi beauty operator pratama yang dilakukan di SMK Negeri 9

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar fashion dan aksesoris pada indikator konsep dasar fashion dan aksesoris (definisi, sejarah perkembangan, dan

Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Sidang Skripsi Program Studi Pendidikan Tata Busana.

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Cintya

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran atau data manfaat hasil belajar nail art ditinjau dari indikator konsep dasar nail art, diagnosis tangan dan kuku, alat