• Tidak ada hasil yang ditemukan

BORANG AKREDITASI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BORANG AKREDITASI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

AKREDITASI PROGRAM STUDI

SARJANA

BUKU III B

BORANG AKREDITASI

YANG DIISI OLEH FAKULTAS/SEKOLAH TINGGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2013

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI

BAN-PT

(2)

JAKARTA 2008

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

6

STANDAR 2 TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, DAN PENJAMINAN MUTU

13

STANDAR 3 MAHASISWA DAN LULUSAN 7

STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA 18

STANDAR 5 KURIKULUM, PEMBELAJARAN, DAN SUASANA AKADEMIK

22

STANDAR 6 PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA, SERTA SISTEM INFORMASI

26

STANDAR 7 PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA

32

(4)

DATA DAN INFORMASI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

IDENTITAS

Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusa Cendana

Alamat : Jl. Adisucipto Kampus Baru Penfui, Kotak Pos 104,

Kupang 85001, Provinsi NTT

No. Telepon : (0380) 881580

No. Faksimili : (0380) 881674-881586

E-Mail : puskomundana@yahoo.com

Website : http://www.undana.ac.id

Nomor dan Tanggal

SK Pendirian Institusi : Nomor 111 Tahun 1962 tanggal 28 Agustus 1962 Pejabat yang Menerbitkan SK : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Identitas berikut ini mengenai Fakultas (yang bersangkutan dengan PS) dari Perguruan Tinggi :

Nama Fakultas : Pertanian

Alamat : Jl. Adisucipto Penfui Kampus Baru Kupang 85001,

Provinsi NTT

No. Telepon : (0380) 881085

No. Faksimili : (0380) 881085

Homepage dan E-Mail : fapertaundana@rocketmail.com Nomor dan Tanggal

SK Pendirian Fakultas : Keputusan Nomor 72 Tahun 1982 tanggal 7 September 1982

Pejabat yang Menerbitkan SK : Presiden RI

Program studi yang dikelola oleh Fakultas/Sekolah Tinggi: 1. PS Agroteknologi

2. PS Agribisnis

Isian selanjutnya adalah informasi yang mencakup semua program studi dalam Fakultas/Sekolah Tinggi

Keterangan:

* Untuk Universitas atau Institut, borang ini diisi oleh Fakultas. ** Untuk Sekolah Tinggi, borang ini diisi oleh Sekolah Tinggi.

(5)

IDENTITAS PENGISI BORANG

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

Nama : Ir. Marthen R. Pellokila, MP, Ph.D

NIDN : 0017036505

Jabatan : Dekan

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Prof. Dr. Ir. I Nyoman W. Mahayasa,MP

NIDN : 0028066508

Jabatan : Pembantu Dekan Bidang Akademik

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Ir. Maria Bano,MP

NIDN : 0015086107

Jabatan : Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan Kepegawaian

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Ir. Lince Mukkun,M.Si.,Ph.D

NIDN : 0014046208

Jabatan : Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Ir. Antonius S S Ndiwa,MP

NIDN : 0010056708

Jabatan : Ketua Program Studi Agroteknologi

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Ir. Serman Nikolaus,M.Sc

NIDN : 0024105910

Jabatan : Ketua Progrm Studi Agribisnis

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

(6)

Nama : Moris Airthur,SP.,MP

NIDN : 0004067706

Jabatan : Sekretaris Program Studi Agroteknologi

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Ir. I Nyoman Sirma, M.Si

NIDN : 0010056708

Jabatan : Sekretaris Program Studi Agribisnis

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Ir. Shirly S. Oematan, MS

NIDN : 00051163077

Jabatan : Dosen Peminatan Agronomi

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Diana Y. L. Serangmo, SP, MP

NIDN : 0010077603

Jabatan : Dosen Peminatan Manajemen Sumberdaya Lahan

Tanggal Pengisian : 27-12-2013

Tanda Tangan :

Nama : Petronela Sy Nenotek

NIDN : 0002017705

Jabatan : Dosen Peminatan Perlindungan Tanaman

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Ir. Jenny E R Markus,M.App.Sc

NIDN : 0001076409

Jabatan : Dosen Peminatan Teknologi Hasil Pertanian

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

Nama : Lusia Sulo Marimpan, S.Hut, M.Sc

NIDN :

Jabatan : Ketua Program Studi Kehutanan

Tanggal Pengisian :

Tanda Tangan :

(7)

Keterangan:

* Untuk Universitas atau Institut, borang ini diisi oleh Fakultas. ** Untuk Sekolah Tinggi, borang ini diisi oleh Sekolah Tinggi.

(8)

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN SERTA STRATEGI

PENCAPAIAN

1.1 Visi, misi, tujuan, dan sasaran serta strategi pencapaian Fakultas/Sekolah Tinggi

1.1.1 Visi

Menjadikan Fakultas Pertanian sebagai pusat unggulan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di bidang Pertanian serta Perikanan dan Kelautan, yang berwawasan global.

1.1.2 Misi

Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di bidang pertanian serta perikanan dan kelautan yang tangguh dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

1.1.3 Tujuan

1. Menyiapkan peserta didik dan menghasilkan lulusan yang memenuhi kemampuan akademik secara profesional dan tangguh di bidang pertanian serta perikanan dan kelautan;

2. Mengembangkan dan menyebarluaskan IPTEK yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat;

3. Menyiapkan dan menyebarluaskan sumber informasi IPTEK;

4. Memantapkan sistem pengelolaan kelembagaan Fakultas Pertanian.

1.1.4 Sasaran dan strategi pencapaiannya

Sasaran dan strategi pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan mengacu dari Rencana Strategik Faperta Undana, sebagai berikut

A.1. Sasaran yang ingin dicapai di Bidang Pendidikan adalah: 1. Tercapainya peningkatan kualitas tenaga pengajar; 2. Tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas lulusan; 3. Tercapainya peningkatan dana untuk kegiatan PBM; 4. Tercapainya peningkatan sarana dan prasarana PBM; 5. Tercapainya peningkatan kerjasama dalam proses PBM. A.2. Strategi Pencapaian di Bidang Pendidikan adalah:

1. Dosen dan Tenaga Pendukung:

1.1. Program Peningkatan Kapasistas Staf Dosen (SDM): 1) mempertahankan beban SKS dosen (Beban Kinerja Dosen/BKD) yang ada; 2) pemberian

dorongan kepada dosen untuk meningkatkan jenjang pendidikan; 3) mendorong semua staf untuk mengikuti seminar di dalam maupun luar negeri; 4)

pengusulan ke pihak universitas untuk mengangkat tenaga honor yang sudah ada dan menyekolahnya ke jenjang S-2 untuk menjadi tenaga laboran, teknisi, dan pustakawan; 5) pengusulan ke pihak universitas untuk mengangkat tenaga dosen MK ilmu dasar; 6) peningkatan pelibatan dosen yang telah

berpengalaman dalam menyusun karya akademik; dan 7) memotivasi dosen yang masih memenuhi persyaratan usia yang melamar untuk studi lanjut.

(9)

1.2. Program Optimalisasi Sumber Dana melalui: 1) mendorong dosen untuk memanfaatkan dana beasiswa untuk program non-gelar bidang ilmu yang masih kurang jumlah dosennya; 2) pengembangan sistem pemberian insentif bagi dosen yang memiliki SKS dosen melampaui 12 (terutama untuk dharma pendidikan dan pengajaran; 3) pemberian beasiswa S-3 dana hibah kompetisi hendaknya mengutamakan dosen yang usianya melebihi persyaratan umur dari beasiswa lain; dan 4) peningkatan kemampuan dosen untuk mencari kiat-kiat memenangkan hibah pengajaran kompetisi.

1.3. Program Optimalisasi Sarana dan Prasarana melalui: berlangganan jurnal ilmiah dalam dan luar negeri;

1.4. Program Pengembangan Kerjasama melalui: pelibatan tenaga instansi sumber dana dalam kegiatan kuliah tamu dan bimbingan skripsi.

1.5. Program Pengembangan Kelembagaan melalui: 1) Sosialisasi SK Rektor Undana No 520/PP/2012 kepada dosen; dan 2) Penyediaan informasi mengenai karya akademik selain penelitian

2. Kurikulum:

2.1. Program Optimalisasi Kinerja Fakultas (Program Peningakatan Kualitas Pembelajaran): 1) pengoptimalan PBM kurikulum baru melalui penyusunan bahan ajar dan panduan praktikum ; 2) pengoptimalan peran serta dosen muda melalui pengasuhan praktikum matakuliah; 3) sosialisasi kepada stakeholders mengenai spektrum kompetensi dan spesifikasi lulusan; 4) mempertahankan

tim teaching; 5) sosialisasi keberadaan Dewan Etika ke tingkat Fakultas; 6) mempertahankan agar matakuliah pilihan dapat diambil dari matakuliah PS/jurusan lain; 7) pengoptimalan PBM dengan jalan mengintegrasikan hal-hal praktis yang dituntut oleh pasar kerja; 8) melibatkan dosen dari PS/Jurusan lain untuk mengasuh matakuliah sesuai dengan bidang keahlian yang diperlukan; 9) pelibatan tenaga dari instansi di luar Undana untuk membimbing skripsi dan PKL mahasiswa sesuai dengan bidang keahlian; 10) pembentukan wadah penegak etika tingkat Fakultas yang mengacu pada aturan Komisi/Dewan Etika Universitas; 11) revisi kurikulum harus mengakomodasi matakuliah berjiwa kewirausahaan; 12) revisi kurikulum yang benar-benar memperhatikan perkembangan kebutuhan stakeholder lokal; 13) penyusunan, revisi, dan sosialisasi GBPP dan SAP semua matakuliah; 14) dosen diharuskan membuat dan merevisi Bahan Ajar secara periodik sesuai perkembangan iptek; 15) dosen diharuskan untuk memperkaya matakuliah inti dengan materi yang spesifik lokal; 16) peningkatan peran dosen PA dalam mengarahkan mahasiswa untuk memilih matakuliah pilihan; 17) memasukkan dan mensosialisasikan matakuliah institusional baru sebagai matakuliah pilihan; 18) pengoptimalan peran dosen PA untuk memotivasi pengembangan diri mahasiswa; 19) pengadaan pelayanan bimbingan dan konseling mahasiswa; 20) mendorong dosen untuk selalu memutakhirkan materi perkuliahan sesuai perkembangan tuntutan pasar kerja; 21) dosen diharuskan agar memasukkan nilai-nilai etika di bidang ilmunya dalam PBM; 22) pengusulan supaya ada sosialisasi pokok bahasan baku dari matakuliah inti oleh tim kurikulum nasional ke fakultas dan PS; 23) pengusulan ke universitas agar dalam pembicaraan kurikulum di tingkat nasional mengenai revisi kurikulum hendaknya memperjuangkan penyeimbangan porsi kurikulum inti dan institusional; 24) perbaikan silabus/SAP dan GBPP semua mata kuliah; dan 25) peningkatan kegiatan praktikum lapangan secara langsung di lahan petani.

2.2. Pengembangan Kerjasama melalui: 1) penjalinan kerjasama pelaksanaan kuliah tamu dan penelitian skripsi mahasiswa; dan 2) dorongan komunikasi antar dan inter tim mengajar (team teaching oriented and communication). 3. Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan:

3.1. Program Optimalisasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana: 1) peningkatan kemampuan pengadaan sarana dan prasarana melalui program hibah dan kerjasama penelitian; 2) pengusulan secara aktif oleh fakultas mengenai kegiatan yang dapat didanai melalui hibah kompetisi; 3) apabila ada bantuan,

(10)

perlu dialokasikan untuk pengadaan listrik yang handal, ruang dosen, lab, rumah kaca, komputer, alat bantu perkuliahan, dan kebun percobaan; 4) penyerahan peralatan lab perlu disaksikan oleh kepala laboratorium; 5) pengusulan secara aktif oleh fakultas mengenai pengadaan sarana dan prasarana yang memadai; 6) pengadaan generator set dengan kapasitas yang mampu memenuhi kebutuhan fakultas; 7) pengusulan ke universitas untuk meningkatkan kapasitas dan kestabilan listrik; dan 8) penjadwalan penggunaan sarana dan parasana dengan memperhatikan kebutuhan.

3.2. Pengembangan Kerjasama melalui: 1) memotivasi staf untuk membangun kerjasama dengan universitas lain; 2) pengadaan sarana dan parasarana secara bertahap melalui program hibah dan kerjasama penelitian; dan 3) melakukan pendekatan penggunaan sarana dan parasarana laboratorium dan kebun percobaan instansi lain di luar Undana.

4. Proses Pembelajaran:

4.1. Peningkatan Kualitas Mahasiswa (SDM) melalui: 1) Mendorong mahasiswa untuk mempunyai kemampuan khusus seperti komputer dan bahasa Inggris; 2) pemberian pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan bidang pertanian; 3) memotivasi dosen untuk mengembangkan teknologi pembelajaran; dan 4) pemberian tutorial tambahan untuk matakuliah yang materinya sulit.

4.2. Optimalisasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana melalui: 1) pengusulan pembangunan fasilitas belajar yang memadai bagi mahasiswa di kampus; 2) mendorong mahasiswa untuk menggunakan Taman Baca dalam PBM; 3) mendorong mahasiswa untuk mengakses materi kuliah yang sama pada PT lain melalui internet; dan 4) penciptaan lingkungan Taman Baca yang lebih nyaman bagi pengguna.

4.3. Optimalisasi Sumber Dana melalui: pemanfaatan dana hibah kompetisi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

4.4. Pengembangan Kerjasana melalui: 1) peningkatan kerjasama mahasiswa dalam penelitian dosen untuk penyelesaian tugas akhir; dan 2) pelibatan mahasiswa dalam memanfaatkan peluang kerjasama dengan pihak luar untuk PBM dan penyelesaian tugas akhir.

4.5. Optimalisasi Kinerja Fakultas (Program Pengembangan Mutu Pembelajaran melalui: 1) mendorong mahasiswa peserta MAWAPRES, LKTM dan SESMAWA PERTANDA untuk mengembangkan topik karya ilmiahnya menjadi topik tugas akhir; 2) tetap menjalankan sistem penilaian kemajuan dan penyelesaian studi sesuai SK. Rektor; 3) peningkatan integrasi materi antar matakuliah yang berkaitan; 4) mendorong dosen muda untuk meningkatkan jenjang pendidikan; 5) peningkatan interaksi antar anggota tim pengasuh satu matakuliah; 6) penyisipan materi hakekat dan etika pembelajaran ketika dosen mengajar; 7) pemanfaatan LP3 untuk membantu dosen dalam mengembangkan teknologi pembelajaran; 8) mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan layanan lembaga bimbingan dan konseling universitas; 9) dosen mendorong mahasiswa untuk mengakses bahan ajar dari sumber lain; 10) pengoptimalan peran dosen PA; 11) memotivasi dosen agar mengikuti SK Rektor No. 520/PP/2012; 12) memotivasi dosen untuk selalu memperkaya materi pembelajaran dengan informasi perkembangan IPTEKS terkini; 13) pembuatan standar evaluasi belajar harus sesuai dengan SK Rektor No. 520/PP/2012; 14) mendorong mahasiswa untuk menguasai keterampilan berorganisasi dan mengembangkan hubungan sosial; 15) pemutakhiran materi pembelajaran; 16) memanfaatkan peluang kerjasama untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran (mis. kuliah lapang, studi kasus); dan 17) penciptaan suasana akademik di kampus yang nyaman untuk belajar sepanjang hari. 5. Suasana Akademik:

5.1. Program Peningkatan Kualitas Dosen dan Mahasiswa (SDM) melalui: 1) peningkatan partisipasi mahasiswa dan dosen dalam pertemuan-pertemuan ilmiah; 2) peningkatan partisipasi dosen dan mahasiswa dalam seminar dosen dan seminar mahasiswa; 3) pembentukan wadah seminar dosen dan

(11)

mahasiswa; dan 4) mendorong dosen dan mahasiswa untuk berpartisipasi dalam seminar atau pertemuan ilmiah di luar fakultas.

5.2. Program Optimalisasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana melalui: pengoptimalan fungsi kantin melalui terbentuknya koperasi mahasiswa.

5.3. Program Pengembangan Kerjasama melalui: 1) mendorong dosen untuk meningkatkan jaringan pengembangan suasana akademik dengan bekerjasama dengan instansi lain; 2) meningkatkan upaya untuk memperoleh dukungan pengembangan suasana akademik dari instansi luar PT; dan 3) melibatkan fakultas lain dan instansi lain dalam pengembangan suasana akademik.

6. Sistem Informasi:

6.1. Pengembangan SIM Fakultas melalui: 1) pemantapan sistem informasi off line

dengan menggunakan fasilitas yang ada; 2) penjajagan kemungkinan pembuatan situs Faperta dengan memanfaatkan jasa web hosting luar kampus; 3) mengusulkan ke universitas untuk menghubungkan fakultas/jurusan/PS dengan jaringan intra dan internet; dan 4) mendorong mahasiswa menggunakan jasa internet di PUSKOM dan di luar kampus untuk mendukung PBM.

6.2. Opimalisasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana melalui: pengadaan generator set yang mempunyai kapasitas cukup untuk penggunaan di fakultas.

7. Penjaminan Mutu:

7.1. Program Peningkatan Mutu Pembelajaran melalui: 1) pengoptimalan sistem penjaminan mutu yang telah dikembangkan di tingkat fakultas dan program studi ; 2) menjalankan SK Rektor No. 520/PP/2012 tentang Norma dan Tolok ukur Penyelenggaraan Pendidikan di Undana secara konsekuen; 3) pemanfaatan LP3 untuk penjaminan mutu PBM; dan 4) mendorong staf untuk berkomitmen terhadap sistem penjaminan mutu yang telah ada.

7.2. Pengembangan Kinerja Fakultas melalui: 1) sosialisasi internal PS mengenai SK Rektor No. 520/PP/2012; 2) melakukan sosialisasi sistem penjaminan mutu Faperta kepada stakeholders; dan 3) melakukan evaluasi internal jurusan/PS setiap semester dalam rangka penyesuaian-penyesuaian penjaminan mutu. 7.3. Pengembangan Kerjasama melalui: 1) inisiasi kemitraan dengan instansi terkait

dalam pengendalian mutu PBM di PS; dan 2) mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan menjalin relasi dengan instansi lain.

8. Lulusan:

8.1. Program Peningkatan Mutu Lulusan melalui: 1) peningkatan IPK lulusan melalui perbaikan PBM dan pengembangan prosedur baku pelaksanaan kegiatan; 2) mendorong mahasiswa memiliki ketrampilan tambahan komputer dan bahasa Inggris; dan 3) menjalin hubungan dengan lulusan yang telah bekerja di berbagai instansi.

8.2. Pengembangan Kerjasama melalui: penjalinan kerjasama dengan instansi lain untuk mengembangkan produk fisik selain lulusan.

8.3. Pengembangan SIM Fakultas melalui: menghimpun masukan dari para lulusan yang telah bekerja mengenai kiat-kiat khusus memperoleh pekerjaan.

8.4. Pengembangan Mutu Pembelajaran melalui: sosialisasi mengenai Faperta berkaitan dengan kompetensi lulusan S1 dan sistem penjaminan mutu.

B.1. Sasaran yang ingin dicapai di Bidang Penelitian:

1.

Tercapainya peningkatan kualitas staf peneliti;

2.

Tercapainya peningkatan mutu dan relevanasi penelitian;

3.

Tercapainya peningkatan kerjasama dalam penelitian;

4.

Tercapainya peningkatan sumber dana penelitian. B.2. Strategi Pencapaian di Bidang Penelitian adalah:

(12)

melalui pelatihan/kursus/workshop; dan 4) pelibatan semua dosen dalam berbagai kegiatan penelitian.

2. Optimalisasi Kinerja Intitusi (Peningkatan Mutu dan Relevansi Penelitian) melalui: 1) peningkatan kegiatan penelitian guna mengkaji permasalahan-permasalahan aktual yang di masyarakat; 2) peningkatan kegiatan penelitian dalam memberdayakan potensi lokal yang ada di daerah; dan 3) penerapan IPTEK sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat di bidang pertanian berbasis pemanfaatan sumberdaya lokal. 3. Pengembangan Kerjasama melalui: 1) peningkatan kemitraan dan kerjasama dengan

instansi terkait (pemerintah dan swasta) dalam kegiatan penelitian; dan 2) pengupayaan dana penelitian dari berbagai pihak untuk pengembangan potensi lokal di daerah.

4. Optimalisasi Sumber Dana melalui: 1) memberikan informasi secara merata kepada setiap dosen tentang sumber dana penelitian yang tersedia; dan 2) mengusulkan peningkatan dana penelitian di tingkat universitas.

C.1. Sasaran di Bidang Pengabdian pada Masyarakat:

1.

Tercapainya peningkatan kualitas staf dosen;

2.

Tercapainya peningkatan mutu dan relevanasi pengabdian;

3.

Tercapainya peningkatan kerjasama dalam pengabdian;

4.

Tercapainya peningkatan sumber dana pengabdian.

C.2. Strategi Pencapaian di Bidang Pengabdian pada Masyarakat adalah:

1. Program Peningkatan Kualitas Staf Dosen (SDM) melalui: 1) pemberian motivasi kepada seluruh staf dosen untuk aktif menyusun proposal pengabdian pada masyarakat; 2) pemberian kesempatan kepada dosen untuk mengikuti kegiatan pelatihan/seminar/workshop di tingkat lokal, regional dan nasional; 3) pelibatan semua dosen dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat; 4) peningkatan keterampilan dosen dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi melalui kegiatan pelatihan/workshop; dan 5) peningkatan kualitas proposal kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui pelatihan tentang kiat-kiat penulisan proposal Pengabdian pada Masyarakat.

2. Program Pengembangan SIM Fakultas (Program Pengembangan Data Base) melalui: penginventarisasian dan mengembangkan hasil-hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat.

3. Program Optimalisasi Kinerja Intitusi (Program Peningkatan Mutu dan Relevansi Pengabdian pada Masyarakat) melalui: 1) penerapan IPTEK sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat di bidang pertanian berbasis pemanfaatan sumber daya/ potensi lokal; 2) penyesuaian kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dengan jumlah dana yang tersedia; dan 3) perancangan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat yang disesuaikan dengan tingkat pengetahuan petani.

4. Program Pengembangan Kerjasama melalui: 1) pembentukan jejaring kerjasama dengan para alumni; 2) pengupayaan kerjasama secara institusi dengan berbagai instansi (pemerintah maupun swasta); dan 3) pembentukan desa binaan.

5. Program Optimalisasi Sumber Dana melalui: 1) pengusulan peningkatan dana rutin PPM ke tingkat universitas; 2) penyesuaian dana pengabdian pada masyarakat dengan jumlah dana yang tersedia; dan 3) pemberian informasi secara merata kepada setiap dosen tentang sumber dana yang tersedia untuk kegiatan pengabdian pada masyarakat.

D.1. Sasaran di Bidang Kemahasiswaan:

1. Terciptanya sikap ilmiah dan profesional mahasiswa sehingga dapat bersikap kritis, bebas dari prasangka, terbuka terhadap perbedaan pendapat dan berorientasi ke masa depan;

2. Tercapainya peningkatan kuantitas dan kualitas mahasiswa dalam kehidupan berorganisasi di kampus;

3. Tercapainya peningkatan pelayanan yang baik bagi mahasiswa di kampus. D.2. Strategi Pencapaian di Bidang Kemahasiswaan adalah:

(13)

minat mahasiswa; 2) melakukan sosialisasi kepada mahasiswa pada saat masuk kuliah tentang kehidupan kampus; dan 3) peningkatan partisipasi dosen dalam kegiatan mahasiswa.

2. Program Optimalisasi Sarana dan Prasarana melalui: 1) pengadaan sarana pendukung kegiatan mahasiswa; dan 2) penyediaan ruang dan pengadaan fasilitas untuk mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan (Ormawa).

3. Program Pengembangan SIM Ormawa melalui: penyiapan komputer dan internet untuk pengembangan SIM Ormawa di fakultas.

4. Program Optimalisasi Sumber Dana melalui: penyiapan dana bagi kegiatan Ormawa.

5. Program Program Optimalisasi Kinerja Ormawa melalui: 1) mendorong mahasiswa untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan; 2) perekruitan mahsiswa lebih banyak untuk terlibat dalam kegiatan Ormawa; 3) Melibatkan dosen dalam kegiatan Ormawa; 4) pembinaan kepada mahasiswa tentang tata cara berorganisasi; dan 5) sosialisasi kepada mahasiswa tentang tata cara berorganisasi agar tetap taat pada aturan kampus.

6. Program Pengembangan Kerjasama melalui: koordinasi antar PT untuk menyeragamkan sistem manajemen Ormawa.

E.1. Sasaran di Bidang Kelembagaan:

1. Tercapainya sistem kelembagaan yang efisien dan efektif. E.2. Strategi Pencapaian di Bidang Kelembagaan adalah:

1. Program Peningkatan Kualitas Staf Administrasi (SDM) melalui: 1) pemberian kesempatan kepada pegawai administrasi untuk mengikuti studi lanjut S1 dan S2; dan 2) pemberian dorongan kepada pegawai administrasi untuk mengembangkan diri di bidang administrasi dan kepegawaian.

2. Program Optimalisasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana melalui: 1) peningkatan pelayanan penggunaan jasa labrotaorium untuk kegiatan pendidikan, dan penelitian bagi mahasiswa, dosen serta pihak luar; 2) penyediaan fasilitas pendukung air bersih, listrik dan kantin; 3) promosi jasa laboratorium dan kebun percobaan kepada pihak luar; dan 4) pendayagunaan aset lain selain jasa laboratorium sebagai sumber pendapatan fakultas.

3. Program Optimalisasi Sumber Dana melalui: 1) pemberian peluang kepada para dosen untuk lebih berperan aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik dari dana Dikti maupun dengan pihak Pemda; 2) peningkatan kemampuan pegawai dalam memproses administrasi keuangan agar tepat waktu; 3) pendayagunaan aset lain selain jasa laboratorium sebagai sumber pendapatan fakultas; 4) pengoptimalan penggunaan dana agar tidak ada yang tersisa; 5) Pengelolaan dana di tingkat fakultas dalam bentuk apapun harus transparan; 6) pengoptimalan dana SPP dan mencari sumber dana lain untuk mencukupi kebutuhan dana praktikum dan PBM; dan 7) pencarian sumber dana untuk biaya operasional dan perawatan peralatan penunjang dan gedung.

4. Program Pengembangan SIM Fakultas melalui: pendayagunaan sistem peralatan ITC dalam manajemen administrasi.

5. Program Pengembenagan Kerjasama melalui: menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam pemanfaatan jasa laboratorium.

6. Program Optimalisasi Kinerja Fakultas melalui: 1) peningkatan kinerja pegawai administrasi sesuai diskripsi kerja pada bidang tugas masing-masing; 2) peningkatan kinerja pegawai dalam penataan adminitrasi ditingkat fakultas; 3) pemberian penghargaan kepada pegawai administrasi yang mempunyai prestasi kerja baik; 4) mendorong pegawai agar membuat pertanggungjawaban administasi keuangan tepat waktu; dan 5) penegakan aturan disiplin pegawai negeri sipil bagi pegawai administrasi yang melanggar aturan.

(14)

1.2 Uraikan upaya penyebaran/sosialisasi, serta tingkat pemahaman sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan tentang visi, misi dan tujuan Fakultas/ Sekolah Tinggi.

Penyebaran/sosialisasi tentang visi, misi dan tujuan Faperta Undana dilakukan melalui berbagai cara dan dalam berbagai forum pertemuan di dalam kampus.

Visi, Misi dan Tujuan Faperta Undana tertuang secara resmi dalam dokumen Rencana Strategik (Renstra) Faperta Undana Periode 2008-2012. Setelah Tim Penyusun menyelesaikan dokumen Renstra, dokumen tersebut dicetak dan diperbanyak lalu disimpan di perpustakaan agar dapat dibaca dan dimanfaatkan oleh dosen, mahasiswa, dan pegawai, serta pihak lain.

Visi, Misi dan Tujuan Faperta Undana juga diperbanyak dalam berbagai bentuk, antara lain dicetak dalam bentuk spanduk, leafleat, dan sebagainya lalu ditempel/dipajang di tempat yang strategis sehingga dapat dengan mudah dilihat dan dibaca (ruang rapat fakultas/ jurusan, ruang pengurus ormawa, dan sebagainya).

Khusus untuk mahasiswa, materi ini disajikan dalam kegiatan bagai mahasiswa baru, yakni dalam Program Pengenalan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKBMB). Untuk mahasiswa senior dan pengurus ormawa, materi ini juga disampaikan pada berbagai program ormawa, misalnya dalam LKMM-TD (Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tingkat Dasar). Juga dalam Rakermawa (Rapat Kerja Kemahasiswaan) yang diselenggarakan secara periodik setiap tahun, bagi pengurus baru ormawa, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Legislatif Mahasiswa (BLM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS); sebelum mereka memangku jabatannya. Dokumen Renstra juga digunakan sebagai referensi dalam berbagai penyusunan dokumen, seperti evaluasi diri, EPSBED, LAKIP Faperta, RKT, dan sebagainya, sehingga praktis dapat dengan mudah dibaca dan diakses oleh berbagai komponen akademis.

Dengan demikian, meskipun tidak dilakukan secara formal mengenai tingkat pemahaman sivitas akademika (dosen dan mahasiswa) dan tenaga kependidikan tentang Visi, Misi, dan Tujuan Faperta Undana, namun dapat diyakini bahwa hal tersebut telah dibaca dan dapat dipahami dengan baik, sehingga dapat menjadi semacam sumber inspirasi dan motivasi bagi seluruh warga Faperta Undana untuk secara bersama-sama mewujudkan ’mimpi’ dan cita-cita serta harapan yang terkandung dalam visi, misi, dan tujuan tersebut.

(15)

STANDAR 2. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN

PENJAMINAN MUTU

2.1 Tata Pamong

Tata pamong adalah suatu sistem yang dapat menjadikan kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu berjalan secara efektif di dalam universitas/institusi yang mengelola program studi. Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong termasuk bagaimana kebijakan dan strategi disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan terpilihnya pemimpin dan pengelola yang kredibel dan sistem penyelenggaraan program studi secara kredibel, transparan, akuntabel, tanggung jawab, dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan.

Organisasi dan sistem tata pamong yang baik (good governance) mencerminkan kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggungjawab, dan keadilan Fakultas/Sekolah Tinggi dalam mengelola program studi.

Uraikan secara ringkas sistem dan pelaksanaan tata pamong di Fakultas/Sekolah Tinggi untuk memilih pemimpin dan membangun sistem tata pamong yang kredibel, akuntabel, transparan, bertanggung jawab, dan adil.

Dari segi kepemimpinan, proses-proses rekruitmen, pembinaan, dan pengembangan sumberdaya manusia (baca: dosen), termasuk suksesi kepemimpinan, dapat dikatakan telah berjalan secara baik dan memenuhi kaidah-kaidah tata pamong yang disyaratkan, seperti kredibel, transparan, akuntabel, tanggung jawab, dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan. Sebagai contoh, proses pemilihan dan penetapan dekan, para pembantu dekan, para ketua jurusan, para ketua program studi, para kepala laboratorium/rumah kaca/ kebun percobaan, dan jabatan-jabatan lainnya, selalu dimulai dari bawah, baik melalui rapat para dosen pada tingkat jurusan/program studi untuk para calon ketua ketua jurusan/program studi. Usulan para calon para kepala laboratorium/rumah kaca/kebun percobaan berasal dari ketua jurusan dimana laboratorium tersebut bernaung. Untuk calon dekan/pembantu dekan, Senat Faperta menyebarluaskan secara terbuka formulir kesediaan kepada setiap dosen (tanpa diskriminasi) melalui para ketua jurusan (yang juga secara ex-officio adalah anggota Senat Faperta), dengan harapan agar semua dosen yang memenuhi syarat sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku, dapat mencalonkan diri untuk mengikuti seluruh proses dan tahapan (pencalonan dan) dan pemilihan. Meskpun pada akhirnya, semua usulan tersebut diputuskan melalui pemberian pertimbangan anggota Senat Faperta Undana, tetapi dengan langkah-langkah ini (baca: proses dari bawah atau bottom-up), diharapkan semua sivitas akademika (baca: dosen) juga ikut bertanggung jawab untuk mengambil peran aktif, tidak hanya dalam hal pengawasan kepemimpinan tetapi juga ikut memelihara stabilitas dan keberlanjutan (sustainability) kepemimpinan di fakultasnya sendiri.

Dan sejauh pengamatan kami, hingga saat ini nyaris tidak pernah muncul keberatan yang sangat signifikan mengenai berbagai hasil pencalonan dan pemilihan yang merupakan produk dari Senat Faperta, karena dalam Senat sudah terwakili sejumlah unsur yang dapat menjadi aspiran (pembawa aspirasi) dari pada dosen (dan mahasiswa). Dalam Senat, selain ada unsur ex-officio (Dekan, para Pembantu Dekan, para Ketua Jurusan, dan para guru besar), juga terdapat wakil-wakil dosen dari setiap jurusan, sehingga semua informasi dapat disebarluaskan ke jurusan masing-masing, namun secara simultan dapat membawa aspirasi para dosen (dan mahasiswa) dalam berbagai tahapan pengambilan keputusan dalam Senat. Aspek akuntabilitas juga terjaga karena para ketua dan wakil dosen jurusan, dapat secara langsung melakukan pengawasan dan meminta pertanggungjawaban kepada para pimpinan fakultas (baca: Dekan dan para Pembantu Dekan).

Selain itu, karena ada unsur-unsur ketua dan wakil dosen jurusan dalam Senat, sehingga pemantauan dan pengawasan terhadap kinerja program studi dapat dilaksanakan optimal, karena jika diperlukan, Senat Faperta dapat meminta penjelasan atau klarifikasi dan para Ketua Program Studi dan/atau para dosen yang berkompeten.

(16)

2.2 Struktur Organisasi, Koordinasi dan Cara Kerja Fakultas/Sekolah Tinggi

Gambarkan struktur organisasi Fakultas/Sekolah Tinggi serta tugas/fungsi dari tiap unit yang ada.

KAPRO KEHUTANAN

Klab THP

Gambar 1. Struktur organisasi Fakultas pertanian Universitas Nusa Cendana

15

Minat Manj. Agribisnis

Minat Penyuluhan & Kom. Pert

Minat Ekonomi Pertanian

Minat. Iltan/Mnj. SD Lhn Minat. Agronomi

Minat. IHPT/Perlintan

Klab.ProdTekb en

Klab.Km Tnh

Klab. IHT

KebPerc&R Kc

Klab. IPT

Klab.Fsk Tnh

Klab. Mkrblogi

Klab. Agribnis

Klab. KPnyl&PM

Ksb. Kmhswn Ksbg. Um. &

Prlngk Ksbg. Keu. &

kepg. Ksbg.

Akademik

KTU

KAPRO AGROTEK KAPRO AGRIB

SEKPRO. AGROTEK SEKPRO

SOSEK DEKAN

PD 1 PD 2 PD 3

SENAT FAKULTAS

Minat Tek. Hsl. Pertanian

(17)

2.3 Kepemimpinan

Kepemimpinan efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan cepat.

Kepemimpinan mampu memprediksi masa depan, merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistis, kredibel, serta mengkomunikasikan visi ke depan, yang menekankan pada keharmonisan hubungan manusia dan mampu menstimulasi secara intelektual dan arif bagi anggota untuk mewujudkan visi organisasi, serta mampu memberikan arahan, tujuan, peran, dan tugas kepada seluruh unsur dalam perguruan tinggi.

Jelaskan pola kepemimpinan dalam Fakultas/Sekolah Tinggi.

Pola kepemimpinan yang diterapkan di Faperta Undana bersifat terbuka, objektif, dan menghindari sejauh mungkin diskriminasi. Agar prinsip-prinsip tersebut dapat dilaksanakan secara tepat dan benar, perilaku semua unsur dalam program studi selalu diarahkan agar dalam menerapkan seluruh program dan kegiatan, senantiasa mengacu dari amanat produk hukum yang sah (peraturan perundang-undangan yang berlaku, keputusan Kemendiknas dan turunannya, dan sebagainya), Statuta Undana, Renstra Undana, Renstra dan RKT Faperta yang merupakan produk bersama dari semua komponen, keputusan Senat/Pimpinan Fakultas, arahan dan keputusan rapat universitas/fakultas/jurusan/program studi, dan sebagainya; agar dapat tercipta langgam kerja yang teratur dan senada, sekaligus dapat mengeliminasi penafsiran-penafsiran yang bersifat individualistik.

Pimpinan Faperta juga secara jujur dan terbuka senantiasa membuka diri terhadap berbagai usul, saran, koreksi, dan kritik dari berbagai komponen yang ada di dalam fakultas, baik dapat secara langsung maupun melalui perwakilannya dalam Senat Faperta. Selain itu, Pimpinan Faperta juga senantiasa mendorong rapat-rapat periodik pada tingkat program studi/jurusan untuk melakukan evaluasi yang jujur dan objektif terhadap seluruh tugas dan peran yang diemban setiap komponen tersebut, baik untuk rapat semesteran maupun tahunan; selain rapat-rapat yang dilakukan secara insidentil sesuai kebutuhan. Pimpinan Faperta juga tetap memanfaatkan pertemuan-pertemuan informal dan/atau pribadi dengan para dosen, karena dianggap lebih efektif untuk berkomunikasi, untuk mendiskusikan sejumlah hal yang menjadi pergumulan bersama agar dapat diperoleh masukan-masukan yang konstruktif, termasuk jika ada koreksi atau kritik yang bersifat membangun agar segera dapat diperbaiki jika memang terdapat kekeliruan atau kesalahan di dalamnya. Misalnya, dorongan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi (S2 dan S3), setelah diputuskan dalam rapat resmi mengenai arah pengembangan fakultas, selain informasinya dilanjutkan ke para ketua jurusan/program studi dan ditempel di papan pengumuman fakultas/jurusan/program studi agar dapat diketahui, biasanya pimpinan fakultas dilakukan pendekatan informasl dengan dosen yang bersangkutan untuk dapat memanfaatkan kesempatan tersebut. Mereka juga dijelaskan mengenai betapa penting dan strategisnya upaya pengembangan studi ke jenjang yang lebih tinggi, dimana hal ini selain dapat menaikkan wibawa akademik dari para dosen, tapi ia uga akan berdampak positif bagi kinerja dan wibawa lembaga, sehingga pada gilirannya akan menaikkan ’harga diri’ lembaga, yang diharapkan dapat berbanding lurus dengan minat masuk para tamatan/ lulusan SLTA.

2.4 Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional program studi mencakup planning, organizing, staffing, leading, controlling, serta operasi internal dan eksternal.

Jelaskan sistem pengelolaan Fakultas/Sekolah Tinggi serta ketersediaan Renstra dan Renop.

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Fakultas Pertanian mencakup

(18)

perencanaan dan pengelolaan kegiatan, pembinaan serta pengendalian organisasi dan staf berdasarkan rencana strategi (Renstra) yang telah disusun. Renstra tersebut dijabarkan di dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT). Pelaksanaan dari RKT disesuaikan dengan pendapatan fakultas pertahun. Keuangan fakultas didapat dari sumbangan pendidikan mahasiswa yang dibayar setiap semester. RKT disusun berdasarkan masukan dari jurusan dan program studi di lingkungan Fakultas Pertanian UNDANA. Dengan demikian jurusan dapat mengembangkan diri untuk mencapai visi dan misinya. Kegiatan ini meliputi penyelenggaraan kegiatan tridharma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian), pembinaan kemahasiswaan, operasional dan pemeliharaan sarana dan infrastruktur, pembinaan dosen dan karyawan, serta pengembangan dan promosi fakultas. pengembangan ICT, pengembangan Web, blog dosen, pengembangan diri dosen dan keterampilan karyawan dengan mendorong para dosen untuk melanjutkan sekolah, menulis artikel dan mengikuti seminar. Kegiatan tersebut diorganisir oleh Dekan dan dibantu oleh para Pembantu Dekan serta staf administrasi.

Rencana kegiatan yang terdapat pada RKT diimplementasi berdasrkan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) di setiap bagian administrasi akademik, keuangan, kemahasiswaan, administrasi umum dan perlengkapan serta kegiatan perkuliahan di masing-masing jurusan.

Pengelolaan kegiatan akademik dikoordinasi oleh Pembantu Dekan I, yang menjadi faktor penting keberhasilan belajar mahasiswa dan pengembangan fakultas dan jurusan ke depan. Keberhasilan tersebut salah satunya kegiatan aktif dosen dalam memberi perkuliahan. Salah satu kunci keberhasilan tersebut terletak pada pada keaktifan dosen dalam mengajar, pengawasan kegiatan belajar-mengajar dosen mata kuliah baik itu melalui pengawasan secara manual yakni dengan absensi, dan berita acara perkuliahan. Kemudian di evaluasi hasil belajar mahasiswa setiap semesternya. Secara administrasi sub-bagian akaemik bertugas untuk membantu tugas poko dan fungsi Pembantu Dekan I

Pengelolaan manajemen keuangan, barang dan jasa serta kepegawaian ditingkat fakultas di kelola oleh Pembantu Dekan II dan opeasionalisasinya dibantu oleh sub-bagian umum dan perlengakapan dan sub sub bagian keuangan dan kepegawaian.

Pembantu Dekan III mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam melakasnakan pembinaan kegiatan kemahasiswaan. Tugas PD III sehari-hari dibantu oleg sub-bagian kemahasiswaan. Pembinaan kegiatan mahasiswa melipiuti semua kegiatan co-curikuler kemahasiswaan yang berada di bawah pengawasan fakultas.

2.5 Sistem Penjaminan Mutu Fakultas/Sekolah Tinggi

Jelaskan sistem penjaminan mutu dalam Fakultas/Sekolah Tinggi. Jelaskan pula standar mutu yang digunakan.

(19)

dibentuk Gugus kendali Mutu (GKM) berdasarkan SK Rektor Nomor; 599A/PP/2012 tentang Pengangkatan Pengelola Kegiaan Gugus Penjaminan Mutu (GPM) dan Gugus Kendali Mutu (GKM) di Unit Universitas Nusa Cendana. Tugas Gugus Penjamainan Mutu (GPM) di tingkat Fakultas adalah mempersiapkan dokumen akademik yang gunanya membantu jurusan agar mudah memonitor dan meningkatkan mutu akademik/pendidikan di Fakultas Pertanian UNDANA secara berkelanjutan dan memberikan pendampingan untuk melaksanakan penjaminan mutu perkuliahan dengan melaksanakan evaluasi perkuliahan. Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan borang kuisioner pada mahasiswa peserta kuliah pada pertengahan dan akhir semester berjalan. Dengan menggunakan skala 0-4, borang akan menilai keberhasilan dosen dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di mata kuliah bersangkutan dalam satu semester berjalan.

Sementara untuk penjaminan mutu di tingkat jurusan direncanakan dalam hal ini Gugus Kendali Mutu (GKM) ialah memberikan penguatan pada pengelolaan jurusan/PS serta laboratorium.

Tim Penjaminan Mutu tingkat Universitas bertugas untuk memonitoring dan mengevaluasi kinerja fakultas, jurusan dan laboratorium. Evaluasi akan melihat mutu penyelenggaran fakultas, jurusan atau laboratorium di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, aset, sarana dan prasarana, keuangan, dan manajemen. Standar mutu yang digunakan dalam kegiatan penjaminan mutu ini mengikuti standar mutu yang dimiliki oleh Lembaga Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (LPMPT) UNDANA yaitu Manual Mutu UNDANA. Dengan adanya kegiatan penjaminan mutu dibawah koordinasi LPMPT diharapkan kinerja jurusan dan laboratorium di lingkungan Fakultas Pertanian dapat lebih baik.

(20)

STANDAR 3. MAHASISWA DAN LULUSAN

3.1 Mahasiswa

3.1.1 Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa Baru dan Efektivitasnya

Kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa (mencakup mutu prestasi dan reputasi akademik serta bakat pada jenjang pendidikan sebelumnya, equitas wilayah, kemampuan ekonomi dan jender).

Efektivitas implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa untuk menghasilkan calon mahasiswa yang bermutu diukur dari jumlah peminat, proporsi pendaftar terhadap daya tampung dan proporsi yang diterima dan yang registrasi.

Jelaskan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa baru yang diterapkan pada Fakultas/Sekolah Tinggi ini, serta efektivitasnya.

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana diperoleh melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dibagi dalam 3 (tiga) jalur yakni (1) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), 2) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Ujian Mandiri (UM) yang penyelenggaraanya diserahkan masing-masing ke perguruan tinggi negeri yang bersangkutan.

Seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Ujian Mandiri (UM) dilaksanakan dan dikoordinasikan pada tingkat universitas tanpa melihat jenis kelamin, kecacatan tubuh, agama, suku, ras, kedudukan, sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa. Dengan pola penerimaan mahasiswa baru seperti ini diharapkan fakultas akan mendapatkan calon mahasiswa dengan prioritas pada kualitas prestasi akademik dan bakat, dengan prinsip persamaan perwakilan wilayah, jender dan kemampuan ekonomi. khusus untuk kemampuan ekonomi mulai dari tahun 2011 ditetapkajn oleh undang-undang bahwa dalam perekrutan mahasiswa harus memberikan akses kepada mahasiswa yang berasal adari keluarga kurang mampu sebesar 20% dari tota perekrutan mahasiswa baru.

Saat ini mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana sebagian besar berasal dari berbagai daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian kecilnya berasal dari luar NTT

Proses seleksi mahasiswa baru dimulai dengan penentuan daya tampung setiap program studi. Daya tampung ditentukan berpedoman pada standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Dikti dan kemampuan Program studi. Proses penetapan daya tampung dimulai dari usul setiap program studi, kemudian dibahas di tingkat fakultas dan universitas. Sementara porsi calon mahasiswa yang direkrut dari masing-masing kategori seleksi dipertimbangkan setiap tahun akademik dengan memperhatikan porsi mahasiswa yang daftar ulang dari setiap kategori penerimaan, daya tampung setiap program studi, dan minat masyarakat. Selama ini porsi terbesar calon mahasiswa yang direkrut adalah dari seleksi tulis nasional (SNMPTN dan SBMPTN) yakni sebesar 60%.

(21)

3. 1.2 Tuliskan data mahasiswa reguler dan mahasiswa transfer untuk masing-masing program studi S1 pada TS (tahun akademik penuh yang terakhir) di Fakultas/Sekolah Tinggi sesuai dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Hal

(1) Mahasiswa program reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan secara penuh waktu (baik kelas pagi, siang, sore, malam, dan di seluruh kampus).

(2) Mahasiswa program non-reguler adalah mahasiswa yang mengikuti program pendidikan secara paruh waktu.

(3) Mahasiswa transfer adalah mahasiswa yang masuk ke program studi dengan mentransfer matakuliah yang telah diperolehnya dari PS lain, baik dari dalam PT maupun luar PT.

3.1.3 Uraikan alasan/pertimbangan Fakultas/Sekolah Tinggi dalam menerima mahasiswa transfer. Jelaskan pula alasan mahasiswa melakukan transfer.

Alasan/pertimbangan Faperta Undana dalam menerima mahasiswa transfer adalah untuk memberi kesempatan kepada para lulusan D3 untuk dapat melanjutkan studi S1-nya. Jumlah mahasiswa yang diperkenankan untuk melalui jalur transfer akan disesuaikan dengan daya tampung yang tersedia dan harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan, antara lain paling tidak telah dua tahun menyelesaikan pendidikan D3 dan IPK mimimum adalah 2.75.

Alasan yang paling umum dan utama dari para calon mahasiswa transfer adalah untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi (S1), untuk pengembangan karier dari yang bersangkutan, karena biaya yang relatif lebih murah dibanding jika mereka harus melanjutkan ke luar NTT atau ke perguruan tinggi swasta, dan karena Faperta Undana dianggap cukup kredibel dalam mendidik dan melahirkan laumni, yang terukur melalui kinerja para laumniya.

(22)

3. 2 Lulusan

3.2.1 Tuliskan rata-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan selama tiga tahun terakhir dari

mahasiswa reguler bukan transfer untuk tiap program studi S1 yang dikelola oleh Fakultas/Sekolah Tinggi dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Program Studi/minat Rata-rata masa studi

(tahun) Rata-rata IPK lulusan

(1) (2) (3) (4)

1 PS : Agroteknologi 2010/2011 4,60 3.04

2011/2012 5.10 3.16

2012/2013 5.10 3.05

2 PS : Agribisnis 2010/2011 5.05 2.99

2011/2012 4.95 3.05

2012/2013 5.10 3.11

Rata-rata di Fakultas 5.98 3.06

3.2.2 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang rara-rata masa studi dan rata-rata IPK lulusan, yang mencakup aspek: kewajaran, upaya pengembangan, dan upaya peningkatan mutu. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.

Dari data yang kami miliki, memang terdapat kecenderungan masa studi dan rerata IPK yang semakin membaik dari waktu ke waktu, namun dirasa perlu untuk dapat ditingkatkan lagi, dimana rerata masa studi jika memungkinkan dapat diturunkan menjadi antara 10-11 semester dan rerata IPK minimal 3.00, sehingga para alumni bisa lebih berkompetisi dengan alumni dari perguruan tinggi lain.

Upaya-upaya yang dapat ditempuh antara lain dengan menciptakan atmosfer akademik sehingga dapat mendorong semangat belajar para mahasiswa. Upaya ini dapat ditempuh melalui peningkatan lomba-lomba yang berhubungan dengan aspek penalaran dan keilmuan di dalam dan di luar kampus, mendorong tumbuh berkembangnya majalah atau buletin ilmiah yang dikelola mahasiswa sehingga mereka juga sekaligus dapat meningkatkan memampuan manajemen dan kepemimpinan praktis, melaksanakan pelatihan penyusunan proposal dan laporan ilmiah yang lebih praktis dan sederhana, dan sebagainya.

Menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sehingga terukur dengan pasti aktivitas apa saja yang mesti dilakukan oleh dosen dan mahasiswa serta semakin intensifnya interaksi yang lebih egaliter antara kedua komponen tersebut sehingga mahasiswa dapat lebih menikmati suasana belajar mengajar yang kondusif karena terjalinnya komunikasi dua arah yang berimbang, tanpa mengabaikan posisi dosen sebagai pendidik.

Khusus bagi dosen, mereka juga akan termotivasi untuk meningkatkan dedikasi kepada alma mater melalui transfer pengetahuan dan perilaku positif bagi mahasiswa, terutama bagi yang telah memperoleh sertifikasi profesional sebagai dosen, yang kelak dapat berkorelasi positif antara peningkatan kesejahteraan pada satu sisi dan peningkatan kualitas pengabdian pada sisi yang lain. Cara lain yang akan ditempuh adalah dengan mengaktifkan kembali seminar ilmiah dosen sehingga selain dosen terdorong untuk meningkatkan kualitas akademiknya, forum juga dapat dimanfaatkan oleh para dosen sebagai wahana lain untuk melakukan transfer pengetahuan kepada mahasiswa.

Upaya lain adalah melalui peningkatan jumlah dan mutu sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan yang lebih memadai sehingga dapat mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang lebih optimal.

(23)

bagi staf administrasi, yang penting langkah tersebut halal karena tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, misalnya melalui pembentukan koperasi, usaha ekonomis-produktif, dan sebagainya.

Kendala-kendala yang sering dihadapai dalam upaya membumikan gagasan-gagasan di atas antara lain terletak pada perubahan paradigm berpikir dan persepsi sivitas akademika; informasi, komunikasi, dan koordinasi kelembagaan antara fakultas dan jurusan/program studi yang belum optimal; informasi, komunikasi, dan koordinasi antara fakultas dan jurusan/program studi dengan dosen secara individual yang belum optimal, agar mereka dapat memiliki tanggung jawab moral yang tinggi dalam membesarkan alma mater; sarana, prasarana, fasilitas, dan biaya pendidikan yang belum memadai; motivasi belajar mahasiswa yang relatif rendah; menurunnya minat lulusan SLTA untuk melanjutkan studi di fakultas/jurusan/program studi yang berbasis pertanian; sosialisasi/promosi yang belum optimal; penciptaan dan perwujudan atmosfer akademik yang belum optimal atau belum memenuhi apa yang diharapkan, dimana kegiatan-kegiatan yang bernuansa penalaran dan keilmuan relatif masih kurang; networking atau jaringan kerja dengan berbagai lembaga di luar kampus, yang bisa mendukung pencapaian tujuan pendidikan, yang belum terbangun secara baik dan optimal; dan sebagainya.

(24)

STANDAR 4. SUMBERDAYA MANUSIA

4.1 Dosen Tetap

Dosen tetap dalam borang akreditasi BAN-PT adalah dosen yang diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan; termasuk dosen penugasan Kopertis, dan dosen yayasan pada PTS dalam bidang yang relevan dengan keahlian bidang studinya. Seorang dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu perguruan tinggi, dan mempunyai penugasan kerja minimum 20 jam/minggu.

Dosen tetap dipilah dalam 2 kelompok, yaitu:

1. dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS 2. dosen tetap yang bidang keahliannya di luar PS

4.1.1 Tuliskan jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan masing-masing PS di lingkungan Fakultas/Sekolah Tinggi, berdasarkan jabatan fungsional dan pendidikan tertinggi, dengan mengikuti format tabel berikut:

No. Hal

Jumlah Dosen Tetap yang bertugas pada Program Studi:

3 Lektor Kepala 24 18 42

4 Guru Besar/Profesor 2 1 3

TOTAL 52 33 85

4.1.2 Tuliskan banyaknya penggantian dan perekrutan serta pengembangan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan program studi pada Fakultas/Sekolah Tinggi dalam tiga tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:

(25)

memperoleh gelar S3/Sp-2

4.1.3 Uraikan pandangan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang data pada butir 4.1.1 dan 4.1.2, yang mencakup aspek: kecukupan, kualifikasi, dan pengembangan karir. Jelaskan kendala yang ada dalam pengembangan tenaga dosen tetap.

Sampai saat ini Fakultas Pertanian UNDANA mempunyai dosen dengan kualifikasi 77% berpendidikan S2 dan atau S3. Pada 3 tahun terakhir ini beberapa staf dosen Fakultas Pertanian UNDANA yang melanjutkan studi S2 dan terutama S3, di dalam dan luar negeri. Kesempatan untuk melaksanakan tugas belajar ini diperoleh melalui beasiswa yang disediakan pemerintah Republik Indonesia maupun pemerintah Negara tempat sekolahnya. Diharapkan dengan kualifikasi dosen yang meningkat dapat memperbaiki layanan tridharma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masayarakat. Dengan kualifikasi dosen yang lebih tinggi juga dapat menunjang pengembangan karir dosen kedepan karena secara langsung akan meningkatkan jabatan fungsional akademiknya. Pada 3 tahun kedepan Fakultas Pertanian UNDANA mentargetkan 30% dosennya telah bergelar doktor. Hal ini cukup penting mengingat akan adanya kebutuhan 20% guru besar UNDANA untuk menunjang visi-misi UNDANA menjadi Global Oriented University.

Permasalahan utama pengembangan dosen ialah pada seleksi penerimaan calon dosen yang mengharuskan kualifikasi S2. Hal ini dirasa cukup sulit bagi beberapa jurusan/PS untuk mendapatkan calon dosen yang sudah S2 pada saat pendaftaran seleki penerimaan dosen..

4.2 Tenaga kependidikan

Tuliskan data tenaga kependidikan yang ada di Fakultas/Sekolah Tinggi dengan mengikuti format tabel berikut:

* Hanya yang memiliki pendidikan formal dalam bidang perpustakaan

Uraikan pandangan Fakultas tentang data di atas yang mencakup aspek: kecukupan, dan kualifikasi. Jelaskan kendala yang ada dalam pengembangan tenaga kependidikan.

Fakultas Pertanian UNDANA memiliki 29 karyawan administrasi yang mendukung kegiatan perkuliahan. Karyawan yang ada sebagian besar berpendidikan SMU dan setaranya. Sebagai akibatnya Fakultas Pertanian UNDANA kekurangan staf yang berkualifikasi untuk dapat mengelola administrasi yang lebih terampil.

Permasalahan yang dihadapi adalah kemampuan karyawan untuk melanjutkan studi lanjut baik dari segi keilmuannya maupun keuangannya sedangkan dana untuk studi lanjut karyawan sangat kurang karena minimnya dana yang tersedia yang bersumber dari

(26)

universitas

STANDAR 5. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK

5.1 Kurikulum

Jelaskan peran Fakultas/Sekolah Tinggi dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum untuk program studi yang dikelola.

Berdasarkan pada definisi, kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi.

Fakultas pertanian UNDANA melakukan evaluasi secara periodik terhadap kurikulum setiap 5 tahun. Evaluasi terhadap kurikulum dilakukan melalui penyelenggaraan workshop dengan mengundang stakeholders. Dukungan yang dilakukan oleh Fakultas Prtanian UNDANA dalam penyusunan, implementasi dan pengembangan kurikulum dilakukan dengan memfasilitasi pendanaan untuk penyusunan buku ajar, modul SAP dan silabi, serta pendanaan untuk menyelenggarakan workshop kurikulum.

Fakultas mendorong dan memfasilitasi jurusan/program studi untuk menyusun kurikulum yang diselenggarakannnya. Jurusan/PS merancang kurikulum yang relevan dengan cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills). Setiap lima tahun, urusan/PS merevisi kurikulumnya, sehingga kurikulum selalu mengikuti dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran fakultas meminta agar kurikulum yang dibuat harus bermuat kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi mata kuliah utama dan mata kuliah pendukung. Kurikulum yang disusun dapat masukan dari para alumni dan stakeholder lainnya yang berhubungan dengan jurusan. Untuk mendapatkan informasi mata kuliah/silabus yang dibutuhkan di pasaran dan sekaligus mengevaluasi kekurangan dan kelebihan kurikulum sebelumnya.

Sehingga diharapkan kompetensi dan kualifikas lulusan yang dihasilkan jurusan/PS dapat menyelaraskan dengan apa yang diharapkan dunia kerja dan relevan dengan perkembangan jaman.

5.2 Pembelajaran

Jelaskan peran Fakultas/Sekolah Tinggi dalam memonitor dan mengevaluasi proses pembelajaran.

Fakultas memonitor dan mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di jurusan/PS. Sementara jurusan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kehadiran dosen dan mahasiswa, penyusunan materi perkuliahan, serta penilaian hasil belajar. Monitoring kehadiran mahasiswa dilakukan dengan membuat daftar hadir mahasiswa untuk setiap mata kuliah. Monitoring kehadiran dosen dan materi perkuliahan dilakukan dengan membuat berita acara perkuliahan, kontrak perkuliahan, SAP dan GBPP. Fakultas mengingatkan jurusan agar dosen yang berada pada masing-masing jurusan agar dapat memenuhi penyelenggaraan perkuliahan sebanyak 16 kali tatap muka, menyelenggarakan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester tepat waktu sesuai dengan jadwal yang diterbitkan oleh fakultas . Sementara evaluasi pelaksanaan perkuliahan dilaksanakan menggunakan mekanisme pelaksanaan penjaminan mutu baik oleh GPM di

(27)

tingkat fakultas maupun GKM di tingkat Prodi yang dikoordinasi tim penjaminan mutu dari LPMPT UNDANA.

6.1.1 Suasana Akademik

Jelaskan peran Fakultas/Sekolah Tinggi dalam mendorong suasana akademik yang kondusif.

Fakultas mendorong serta memfasilitasi jurusan/PS sehingga tercipta atmosfir akademik yang kondusif. Fakultas membuat beberapa kebijakan berkaitan dengan hal ini, diantaranya yaitu peningkatan kualitas program akademik, memfasilitasi TJMF dan TJMJ dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi akademik, mempercepat pengadaan saaaran dan prasarana perkuliahan, laboratorum dan penunjang operasional akademik, mendorong dan memfasilitasi dosen dalam sistem pembelajaran berbasis TIK, memfasilitasi dosen dalam mengembangkan materi perkuliahan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

.

(28)

STANDAR 6. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM

INFORMASI

6.2 Pembiayaan

6.2.1 Tuliskan jumlah dana termasuk gaji yang diterima di Fakultas/Sekolah Tinggi selama tiga tahun terakhir dengan mengikuti format 27able berikut:

Sumber Dana Jenis Dana TS-2 Jumlah dana (juta rupiah)TS-1 TS

(1) (2) (3) (4) (5)

PT sendiri - - -

-Yayasan - - -

-Diknas APBN 11,322,334,810.00 12,410,528,534.00 12,410,528,534.00

Total 11,322,334,810.00 12,410,528,534.00 12,410,528,534.00

Penggunaan dana:

No. Jenis Penggunaan

Jumlah Dana dalam Juta Rupiah dan Persentase

TS-2 TS-1 TS

Rp % Rp % Rp %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pendidikan 1,116,197,629.00 9.86% 1,916,667,203.00 71.35% 1,688,185,142.00 76.13% 2 Penelitian 428,364,616.00 3.78% 137,937,336.00 0.78% 1,622,322,579.00 0.62% 3 Pengabdian kepada

Masyarakat 65,467,741.00 0.58% 15,594,894.00 0.10% 79,838,709.00 3.89% 4 Investasi prasarana 5,780,323,837.00 51.05% 6,302,633,261.00 1.94% 6,236,297,302.00 3.89% 5 Investasi sarana 45,921,686.00 0.41% 71,610,854.00 2.83% 70,857,142.00 1.33% 6 Investasi SDM 3,686,589,304.00 32.56% 3,966,084,986.00 0.55% 4,337,865,913.00 1.33% 7 Lain-lain 199,470,000.00 1.76% 332.875.901 22.45% 285.713.664 16.14%

TOTAL 11,322,334,810.0

0 100.00% 12,410,528,534.00 100.00% 14,035,366,787.00 100.00%

Penggunaan dana untuk penyelenggaraan kegiatan Tridharma per program studi:

No. Nama Program Studi TS-2 Jumlah Dana (rupiah)TS-1 TS

(1) (2) (3) (4) (5)

1 PS. Agroteknologi 609,674,668 774,199,890 1,312,370,436

2 PS. Agribisnis 1,000,355,318 1,295,999,543 2,077,975,994

1. Total 1,610,029,986 2,070,199,433 3,390346,430

6.1.2 Uraikan pendapat pimpinan Fakultas/Sekolah Tinggi tentang perolehan dana pada butir 6.1.1, yang mencakup aspek: kecukupan dan upaya

pengembangannya. Uraikan pula kendala-kendala yang dihadapi.

Pembiayaan Fakultas Pertanian UNDANA sebagian besar berasal dari dana PNBP dan RupiahMurni, namun semenjak tahun 2010 keseluruhan sumber dana telah disatukan menjadi DIPA Murni . Pada tiga tahun terakhir Fakultas Pertanian UNDANA mendapatkan dana dari Hibah pemerintah belanda melalui Program NUFFIC. Dimana sebagaian besar dana yang diperoleh dari hibah ini digunakan untuk pengembangan Teknologi Informasi

(29)

dan Komunikasi di fakultas serta jurusan/PS, peninkatan kualitas akademik baik itu melalui revisi kurikulum dan peningakatan SDM staf dosen. Walaupun dirasa kurang mencukupi tetapi lebih baik dalam hal penyediaan sarana pendidikan serta meningkatkan keterampilan dosen dan laboran dibidang ICT.

Permasalahan yang menyangkut pendanaan selama ini adalah untuk mencukupi kebutuhan akan danya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, pengembangan karier dosen dan karyawan serta kegiatan lainnya untuk pengenbangan fakultas dan jurusan adalah alokasi anggaran yang terbatas, biaya SPP mahasiswa relatif sangat kecil sehingga DIPA Fakultas Pertanian UNDANA yang tidak dapat membiayai semuanya. Namun demikian Fakultas Pertanian UNDANA dalam waktu ke depan terus untuk mencari hibah-hibah dan bantuan lainnya serta meningkatkan penerimaan melalui sumber-sumber lain yang tidak bertentangan dengan undang-undang.

6.2 Sarana

6.2.1 Uraikan penilaian Fakultas/Sekolah Tinggi tentang sarana untuk menjamin

penyelenggaraan program Tridharma PT yang bermutu tinggi. Uraian ini mencakup aspek: kecukupan/ketersediaan/akses dan kewajaran serta rencana pengembangan dalam lima tahun mendatang. Uraikan kendala yang dihadapi dalam penambahan sarana.

Sarana yang lengkap didalam kelas adalah harapan setiap dosen dan mahasiswa. Ketersediaan sarana untuk menjamin penyelenggaraan program tridharma PT masih terbatas walaupun masih dalam tahap kewajaran. Proses pembelajaran mahasiswa dapat dilaksanakan dengan saran dan prasarana yang ada. Dalam lima tahun kedepan, modernisasi sarana dan prasarana merupakan keharusan. Selain agar proses pembelajaran relevan dengan perkembangan jaman juga untuk memperbaiki dan mengganti sarana dan prasaran yang sudah melewati batas masa pakainya. Saat ini penambahan dan pengembangan sarana masih terbentur pada masalah klasik yaitu dana, tetapi kendala ini akan coba diatasi selain dengan mengandalkan dana dari PNBP dan juga dengan mencoba mendapatkan dana dari hiba-hibah yang disediakan Kementrian diknas dan juga dari pemerintah daerah dan kerjasama industri.

(30)

6.2.2 Tuliskan sarana tambahan untuk meningkatkan mutu penyelenggarakan program Tridharma PT pada semua program studi yang dikelola dalam tiga tahun terakhir. Uraikan pula rencana investasi untuk sarana dalam lima tahun mendatang, dengan mengikuti format tabel berikut:

1 Therhigrograf (Thermoline) Axle 3.500.000 4.500.000 APBN 2 Thermometer Dinding 10.000 25.000 APBN 3 Alat Penyulingan Air (Destilator) 6.680.000 7.650.000 APBN 4 Microskope, Stereo 10.000.000

5 Timbangan Neraca, Ohaus 500.000 650.000 APBN 6 Timbangan Lengan, Ohaus 700.000 950.000 APBN 7 Radio Aktive Material 6.600.000 8.000.000 APBN 8 Timbangan Elektrik / PM.3000 2.500.000 3.750.000 APBN 9 Microskope, RRC Model L301/Nikon 6.500.000 8.000.000 APBN 10 Microskope, Binokuler 500.000 750.000 APBN 11 Micro Evaporator 200.000 250.000 APBN 12 Neraca Lengan / Ohaus 400.000 550.000 APBN 13 Thermoline, SE. PTY. NTD/ 0-50 c, Axle 1.000.000 1.350.000 APBN 14 Vacum Aspirator 400.000 575.000 APBN 15 Ultrasonic Clianer 500.000 750.000 APBN 16 Inkubator 1.500.000 2.250.000 APBN 17 Wer Shaker 2.000.000 3.000.000 APBN 18 Blender 50.000 100.000 APBN 19 Speed Germinator 2.000.000 3.000.000 APBN 20 Spectro Meter 500.000 750.000 APBN 21 Hot Plates 160.000 200.000 APBN 22 Magnifer 200.000 250.000 APBN 23 Microscope Hica Galen 2.000.000 3.000.000 APBN 24 Analitical Balance,Kapasitti, 220 gr,

USA

33.000.000 35.000.000 APBN

25 Soil Calor Chart 53.000 65.000 APBN 26 Soil Ring Sample 4.000.000 5.500.000 APBN 27 Sieves Set 200.000 250.000 APBN 28 Soil Thermeter 350.000 450.000 APBN 29 Analytical Balance 6.300.000 7.500.000 APBN 30 Higro Meter 220.000 250.000 APBN 31 Oven (Movel Oven) 100.000 150.000 APBN

32 Soil Texture Unit 150.000 250.000 APBN

33 Presurre Aparatur Piate 1.500.000 2.275.000 APBN 34 Furnace 2.500.000 3.750.000 APBN 35 Alat Ukur Tanah Dengan Hodrometer 450.000 650.000 APBN 36 Penjepit Tong, Lokal 574.200 1000.000 APBBN 37 Digital Thermometer, Germany 1.100.000 1.500.000 APBN

(31)

No.

38 Sieve Ayakan 4.125.000 5.500.000 APBN 39 G P S ,U S A 9.000.000 10.000.000 APBN 40 S I E V E 45 /U M ,Germany 1.500.000 2.500.000 APBN 41 Timbangan Digital 4 Kg ,Switzeland 17.500.000 22.250.000 APBN 42 Bor Tanah (Besi) , Indonesia 2.000.000 3.000.000 APBN 43 Kompas ,Germany 1.500.000 2000.000 APBN 44 Oven 750.000 1000.000 APBN 45 A A S, Unikan 1.000.000 1.500.000 APBN 46 Furnace 1.000.000 1.750.000 APBN 47 Ultra Pure Water Sistim, American 200.000 300.000 APBN 48 Snaker, American 200.000 300.000 APBN 49 Centrifugal, Selecta 200.000 300.000 APBN 50 Neraca Analitik, American 2.500.000 3250.000 APBN 51 Lemari Asam, Gerhard 200.000 500.000 APBN 52 Hot Plate, American 100.000 125.000 APBN 53 Disecting Set / Gold Gross 500.000 750.000 APBN 54 Jarum Ose / Usbect 150.000 250.000 APBN 55 Moisture Tester / JEL 3.000.000 4.500.000 APBN 56 PH. Meter, 2.00- 16.00, Singapura 8.250.000

57 Lampu Unsur AAS Unicam ,969 73.370.000

58 Selika Gell, Merck 1.012.000 2.500.000 APBN 59 Kompas, Lokal 220.000 300.000 APBN 60 GPS, German 89.250.000

61 Tabung Kjeldahl /100ML, Duran 198.000 225.000 APBN 62 Larutan Standar untuk AAS

Unsur,K,Na,Ca,Mg,AI,CU,Zn,

31.500.000 45.000.000 APBN

63 Larutan Buffer untuk Ph 4,7dan 10 2.000.000 2.500.000 APBN 64 Labu Kjedeldhal 100 ML 110.000 150.000 APBN 65 Peta Rupa Bumi NTT, Skala 1 :25.000 1.000.000 1.500.000 APBN 66 Callibrasi AAS 10.000.000

67 Thermoline, American 4.500.000 6.000.000 APBN 68 Thermologyc, American 4.500.000 6.000.000 APBN 69 Mickroscope Serangga 6.000.000 7.250.000 APBN 70 Optical Microskope/PT. MGS/Polar 7.000.000

71 Microscope Camera, Nikon 4.000.000 5.500.000 APBN 72 Lanmin Air Flow 5.000.000 6.500.000 APBN 73 Kompor Gas 400.000 650.000 APBN 74 Sentrifuge Portable 5.000.000 6.500.000 APBN 75 Blender 5.000.000 5.600.000 APBN 76 Colony Counter 7.500.000

77 Stereo Binocular Microskope 8.000.000

78 Mickrorkope Micrometer, Leka 2.000.000 3.450.000 APBN 79 Kompor Gasa dan Tabung Elpiji/Hitachi 1.500.000 2.000.000 APBN

(32)

No.

80 Lampu Spritus / 250 ML. RRC 200.000 300.000 APBN 81 Buret Schelbach / Hirscham 2.250.000 3.250.000 APBN 82 Lampu UV / Philips 900.000 1.250.000 APBN 83 Kertas Lakmus PH tester, Lokal 110.000 200.000 APBN 84 Cihorine tester, Advantec 1.375.000 2.000.000 APBN 85 Cover Glass, Mensel 55.000 1010 APBN 86 Objeck Glass, RRC 110.000 200.000 APBN 87 Hand Refraktrometer, Atogo 13.200.000 24.575.000 APBN 88 Magnetik Stirer, Brand 825.000 1.000.000 APBN 89 Kertas Kromatografi, Lokal 330.000 500.000 APBN 90 Combination PH.Cihorine Test 5.500.000 7.500.000 APBN 91 Stand Burrete & Klemp, Lokal 660.000 1.000.000 APBN 92 Gelas Ukur, Pyrex 525.000 750.000 APBN 93 Oven, Carbolite, 1500 W, Kapasitas

300 C

55.000.000

94 Oven Vacum Lengkap, Japan 92.500.000

95 Calori Meter , Japan 75.000.000

96 Alat Pengiris Kripik Pisang dan

Ubi,Sistim Motor,Ina

10.000.000 12.000.000 APBN

97 Alat Pengiris Kripik Pisang dan

Ubi,Sistim Manual, Ina. 3.000.000 3.500.000 APBN

98 Timbangan Analitik , Japan 22.000.000 35.000 APBN

99 Balance , 32000 Gram , Japan 35.000.000 45.000 APBN 100 Blender Dry Mill Jumbo , Japan 18.000.000 20.000.000 APBN

101 Kulkas Dua Pintu , Japan 5.000.000 6.500.000 APBN

102 Alat Pres Sari Buah ,Japan 10.000.000 11.000.000 APBN 103 Alat Pemadam Kebakaran Japan 5.000.000 6.000.000 APBN 104 Refrigeration/freezer, Japan 1.100.000 2.000.000 APBN 105 Analitycal Balance, Amerika 4.000.000 5.000.000 APBN

106 Colony Caunter, Amerika 1.491.600 2.000.000 APBN

107 Centrifuge, Fisher, Amerika 5.011.600 5.750.000 APBN

108 Hot Plate, Fisher, Amerika 372.000 500.000 APBN

109 Thermometer, Amerika 160.000 200.000 APBN

110 Magnifer, Amerika 25.000 35.000 APBN

111 Oven Amerika 454.400 550.000 APBN

112 Blender, Philips, Jepang 50.000 100.000 APBN

113 Incubator, Amerika 4.500.000 6.000.000 APBN

114 Aspirator Botol, Amerika 150.000 200.000 APBN

115 Bottles Wash 17.600 25.000 APBN

116 Stirer, Bibby, Amerika 120.900 200.000 APBN

117 Barner, Rexaloy, Amerika 77.000 100.000 APBN

118 Glove Rubber, Marigold, Amerika 16.500 20.000 APBN

119 Auto Clave, Microm, Amerika 4.500.000 5.000.000 APBN 120 Microskope Binokuler, Leika, Amerika 10.351.000

Gambar

Gambar 1. Struktur organisasi Fakultas pertanian Universitas Nusa Cendana

Referensi

Dokumen terkait

4.1.2 Tuliskan banyaknya penggantian dan perekrutan serta pengembangan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan program studi pada Fakultas dalam

4.1.2 Tuliskan banyaknya penggantian dan perekrutan serta pengembangan dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan program studi pada Fakultas dalam

Ruang lingkup Sistem Managemen Mutu di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya adalah melaksanakan pendidikan tinggi untuk program Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2 dan S3),

Pada akhir tahun pertama sejak mahasiswa terdaftar pada program sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (termasuk mereka yang alih program), dilakukan

Kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa (mencakup mutu prestasi dan reputasi akademik serta bakat pada jenjang pendidikan sebelumnya, equitas wilayah,

• Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukan bahwa pengaruh perlakuan kombinasi perbedaan komposisi media tanam dengan frekwensi pemberian pupuk cair (POC) krinyuh terhadap jumlah

Pimpinan Fakultas Ekonomi senantiasa berupaya untuk terus meningkatkan mutu penelitian yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa di seluruh Program Studi, baik

Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga melakukan proses pembelajaran dengan sistem yang ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang mampu