TEKNIK DAN APLIKASI TEKNIK DAN APLIKASI
PANDUAN PENGOLAHAN MANUAL PANDUAN PENGOLAHAN MANUAL INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN (ITP) INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN (ITP)
Oleh : Dasril* Oleh : Dasril*
A.
A. PePe!!ahah"l"l"a"a Invent
Inventori tugas ori tugas perkemperkembangan (ITP) bangan (ITP) adalah instrumadalah instrumen en yang yang digunadigunakankan unt
untuk uk memmemahamahami i titingkangkat t perperkemkembangbangan an indindiviividu. du. InsInstrutrumen men ini ini disdisusuusun n oleolehh Prof. Sunaryo Kartadinata dkk di UPI Bandung. Penyusunan ITP dimaksudkan Prof. Sunaryo Kartadinata dkk di UPI Bandung. Penyusunan ITP dimaksudkan untuk menunang kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. !amun dapat untuk menunang kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. !amun dapat uga digunakan
uga digunakan untuk mengetahui untuk mengetahui tingkat perkembangan tingkat perkembangan anak"anak panak"anak pemuda padaemuda pada umumnya. ITP disusun dalam bentuk # buku angket ( buku"inventori). $asing" umumnya. ITP disusun dalam bentuk # buku angket ( buku"inventori). $asing" masing untuk memahami perkembangan sis%a S&' STP' ST dan mahasis%a masing untuk memahami perkembangan sis%a S&' STP' ST dan mahasis%a di perguruan tinggi.Inventori tugas perkembangan sis%a S& dan STP terdiri dari di perguruan tinggi.Inventori tugas perkembangan sis%a S& dan STP terdiri dari *+ butir ' sedangkan sis%a ST dan mahasis%a PT terdiri dari ,, butir. Proses *+ butir ' sedangkan sis%a ST dan mahasis%a PT terdiri dari ,, butir. Proses penyekoran
penyekoran dan dan pengolahan pengolahan ITP ITP dapat dapat dilakukan dilakukan langsung langsung (tanpa (tanpa komputer)komputer) dengan bantuan kun-i a%aban.
dengan bantuan kun-i a%aban.
Pada makalah ini penulis mengemukan bagaimana prosedur penyekoran Pada makalah ini penulis mengemukan bagaimana prosedur penyekoran dan pengolahan ITP se-ara manual. Se-ara umum dalam makalah ini penulis lebih dan pengolahan ITP se-ara manual. Se-ara umum dalam makalah ini penulis lebih banyak
banyak meruuk meruuk pada pada pedoman pedoman pengolahan pengolahan ITP ITP yang yang dikemukakan dikemukakan oleholeh penyusunnya yaitu Sunaryo Kartadinata dkk.
penyusunnya yaitu Sunaryo Kartadinata dkk.
B.
B. LaLa!!asasa Ta Te#e#riri
Program kegiatan' enis layanan' dan isi kegiatan bimbingan dan konseling Program kegiatan' enis layanan' dan isi kegiatan bimbingan dan konseling dir
dirumuumuskaskan n ataatas s dasdasar ar kebukebutuhtuhan an nyatnyata a dan kondidan kondisi si obobektektif perkemif perkembanbangangan peserta
peserta didik. didik. Kondisi Kondisi obektif obektif ini ini dipahami dipahami melalui melalui analisis analisis tugas"tugastugas"tugas perkembangan
perkembangan dapat dapat menghasilkan menghasilkan profile profile perkembangan perkembangan sis%a sis%a dan dan mahasis%amahasis%a yang menadi dasar bagi program bimbingan dan konseling.
yang menadi dasar bagi program bimbingan dan konseling.
*
* PePe""lis lis a!a!alalah ah D#D#sese MaMa$a $a K"K"lialiah h BiBi%&%&i'i'a a !a!a K#K#sseleli' i' aa!a !a STSTAIAINN Ba$"sa'ar
Ba$"sa'ar
/ /
ayanan yang diberikan kepada peserta didik yang didasarkan atas dan berorientsi pada pen-apaian tugas"tugas perkembangan sis%a dapat menumbuhkan kesadaran guru pembimbing baha%a program dan layanan BK di sekolah mutlak berdassarkan kebutuhan dan perkembangan sis%a.
Untuk mengukur tingkat perkembangan sis%a dan mahasis%a atau pen-apaian tugas"tugas perkembangan dari setiap aspek perkembangan' teori perkembangan diri dari oevinger ( ee Knelfelkamp et al' /0,1 dan Blo-her'
/01,) dipilih sebagai kerangka kera teoritik dalam mengembangkan ITP.
oevinger merumuskan bangun perekmbangan diri ke dalam sembilan tingkat. Tingkat pertama yaitu pra"sosial yaitu tingkatan dimana individu belum mampu membedakan diri dengn lingkungan. Tingkatan terakhir yaitu integratid' merupakan tingkat yang arang di-apai oleh orang kebanyakan. 2leh karena itu bangun tingkatan terdiri dari tuuh tingkatan perkembangan dengan karakteristik
sebagai berikut 3
/). Tingkat imfulsif (imp) .
4). Tingkat Perlindungan diri (Pld) 5). Tingkat Konformistik (Kof) #). Tingkat Sadar &iri ( Sdi) *). Tingkat Seksaa (Ska)
6). Tingkat Individualistik (Ind) ,). Tingkat 2tonomi (2to)
Tingkat perkembangan itu merupakan struktur kontinum perkembangan diri dari yang sederhana sampai yang komplek. Tingkatan dapat dipergunakan untuk mendeskripsikan keberadaan individu dalam kontinum perkembangan. Setiap tingkatan dibangun atas dasar tingkatan sebelumnya dan menadi daasar tingkatan berikutnya. Peningkatan perkembangan sepananag kontinum perkembangan menggambarkan perbedaaan kualitatif tentang -ara"-ara individu berinteraksi dengan lingkungannya.
. Ase +a' Di""r
da /+ aspek perkembangan pada sis%a S& dan STP serta // aspek pada sis%a ST dan PT. spek aspek yang diungkap berdasarkan permasalahan dan kebutuhan akan perkembangan sis%a yang dihadapi dalam proses pendidikan di sekolah.
// aspek perkembangan sis%a dan mahasis%a tersebut adalah sebagai berikut 3
/. andasan hidup religius 4. landasan prilaku etis 5. Kematangan 7mosional #. Kematangan Intelektual *. Kesadaran tanggung a%ab
6. Peran sosial sebagi pria atau %anita ,. Penerimaaan diri dan pengembangannya 1. Kemadirian prilaku ekonomis
0. 8a%asan persiapan karir
/+. Kematangan hubungan dengan teman sebaya
//. Persiapan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
9ubungan , tahap perkembangan dengan # enang pendidikan dapat dilihat dalam tabel berikut 3
,. 2tonomi 6. individualistik *. seksama #. Sadar diri 5. Konformitas 4. Perlindungan &iri /. Imfulsif
Tingkat Pendidikan S& STP ST PT
&ari tabel di atas dapat dilihat bah%a tahap perkembangan sis%a sis%a S& mulai dari tingkat /"# ( Imfulsif sd sadar diri)' sis%a STP dari tingkat 4"* ( Perlindungan diri sampai dengan seksama.' sis%a ST dari tingkat 5"6
( konformitas sampai dengan individualistik) dan mahasis%a dari tingkat #", ( Sadar diri sampai 2tonomi )
D. Pe'a!%iis$rasia
Inventori Tugas Perkembangan (ITP) dapat diadministrasikan se-ara kelompok maupun se-ara individual dengan -ara yang sama yakni 3
a. Kepada mahasis%a dibagikan buku angket ( buku inventori) beserta lembar a%abannya.
b. $ahasis%a diminta mengisi identitasnya pada lembar a%aban. lat tulis yang digunakan adalah ball"pint atau alat tulis tinta lainnya.
-. Pembimbing memba-akan petunuk pengeraan' sementara mahasis%a memba-a petunuk yang terdapat dalam buku ITP.
d. Tanya a%ab dan penelasan lebih lanut bila ada mahasis%a: sis%a yang kurang: belum memahami -ara mengerakan ITP.
e. $ahasis%a dipersilakan mengerakan ITP (memba-a dengan -ermat' memilih a%aban yang paling sesuai dengan dirinya' serta menuliskan pilihannya dalam lembar a%aban.)
f. 8aktu pengeraan se-ukupnya ( sesuai kemampuan peserta) yang penting semua sis%a dalam kelompok itu mena%ab semua butir inventori. Tidak boleh ada yang mengosongkan a%aban atau mena%ab lebih dari satu pilihan dalamsatu butir. &iperkirakan paling -epat 4+ menit' paling lambat
#+ menit.
g. Khusus bagi kelompok tuina netra' tiap butir pernyataan boleh diba-akan oleh pembimbing' namun harus dihindari hal"hal yang mempengaruhi pilihan sis%a: mahasis%a. 9al ini boleh dilakukan sepanang ITP ini belum ditulis dalamhuruf braile.
h. Selesai pengeraan' lembar a%aban dan buku ITP dikumpulkan. Buku ITP diperiksa baik umlah maupun kondisinya. Buku yang telah kotor atau ditulisi mahasis%a dipisahkan untuk selanutnya dimusnahkan.
i. embaran a%aban siap dikoreksi lansung' atau di"entri ke dalam komputer.
Pada %aktu mahasis%a mengerakan ITP' ika ada satu atau dua orang sis%a atau mahasis%a yang bertanya tentang ITP. &alamhal ini pembimbing boleh mena%ab pertanyaan dengan ketentuan 3
(/) a%aban pembimbing tidak mengganggu peserta lain;
(4) a%aban pembimbing tidak mempengaruhi pilihan peserta pada butir yang ditanyakan.
(5) Pertanyaan hanya berkaitan dengan redaksi atau kalimat yang tidak elas' atau masalah teknis ( halaman kurang' huruf tidak elas' buku sudah ditulis dan lain"lain)
E. Pe+e#ra !a Pe'#laha Ma"al (Taa K#%"$er)
8alaupun membutuhkan %aktu yang relatif lama ' penyekoran tanpan menggunakan komputer dapat dilakukan dengan bantuan kun-i nilai ITP (terlampir) . Prose penyekorannya sebagai berikut 3
a. embar a%aban dikumpulkan sesuai tingkat sekolah' sebab masing" masing tingkat sekolah kun-inya berbeda.
b. $enghitung tingkat konsistensi a%aban mahasis%a
(/). ihat kesamaan a%aban terhadap dua nomor yang isi pernyataannya sama persis. Pasangan nomor yang isinya sana persis itu dapat dilihat pada kun-i"kun-i terlampir.
(4) Bila kedua a%aban sama ( karena soalnya memang sama) diberi skor /' bila a%abannya tidak sama diberi skor nol
(5). Tulislah angka / atau nol itu pada kolom konsistensi di lembar a%aban
(#) <umlahkan skor konsistensi (Ki). Skor maksimal //
(*). Skor konsistensi kurang dari separoh ( * ke ba%ah+ menunukkan bah%a mahasis%a: sis%a bersangkutan kurang serius dalam
mengerakan ITP. Sebaiknya pengeraan ITP diulang lagi.
-. $enghitung skor tiap aspek perkembangan
(/). Pada lembar a%aban tulislah skor tiap nomor disis nomor bersangkutan sesuai kun-i nilai. =ontoh
!omor / a%aban - tulis , ( kun-i ITP PT) !omor 44' a%aban b tulis #
(4). <umlahkan skor yang satu baris 3 !o / > !+ /4 > !o 45 > !o.5# > !o.#* > !o.*6. Tulis umlah itu pada kolom yang paling kanan di
lembar a%aban.
(5) akukan sampai baris terba%ah yakni umlah skor no. //' 44'55'##'**'dan 66.
(#). $asing"masing umlah skor itu dibagi #' diperoleh rata"rata skor tiap aspek. Skor tiap aspek itulah yang menuukkan tingkat perkembangan mahasis%a dalam aspek bersangkutan
d. $enghitung rata"rata skor aspek tiap mahasis%a dan rata"rata skor seluruh sis%a: mahasis%a. ?ata"rata skor ini digunakan sebagi bahan perbandingan dalam menganalisis hasil ITP.
(/). <umlahkan skor semua aspek . kemudian dibagi // ( banyaknya aspek). ngka itu adalah ra$a,ra$a s#r se%"a ase (ST) per mahasis%a.
(4) <umlahkan rata"rata skor semua aspek (ST) dari semua mahasis%a' kemudian dibagi banyaknya mahasis%a dalam kelompok itu. Itulah ra$a,ra$a s#r se%"a %ahasis-a !ala% sa$" el#%# .
e. $embuat grafik individual dan grafik kelompok.
(/) Berdasar skor $ia ase !ari se#ra' %ahasis-a dapat dibuat grafik profile individu dalam // aspek perkembangan.
(4) Berdasar rata"rata skor $ia ase !ari sel"r"h %ahasis-a dalam kelompok' dapat dibuat grafik profile kelompok dalam // aspek perkembangan.
. Pea/sira
Penafsiran hasil analisis ITP harus didasarkan pada teori perkembangan yang diuraikan dimuka ( dilandasan Teori). Skor /"# menggambarkan perkembangan sis%a S&. Skor 4" * menggambarkan perkembangan sis%a STP' skor 5"6 menggambarkan perkembangan sis%a ST' dan skor #", menggambarkan perkembangan mahasis%a diperguruan tinggi.
&alam kenyataan sehari"hari mungkin saa ada sis%a ST yang tingkat perkembangannya baru pada 4 .sehingga instrumen ini tidak mampu
mengukurnya. Kondisi itu ustru merupakan kekhususan yang perlu diungkap lebih auh melalui konseling.
9asil analisis ITP baik individual dan kelompok dikomunikasikan dengan mahasis%a: sis%a yang bersangkutan. Bila ada perbedaaan hasil ITP dengan fakta' atau dengan pengakuan mahasis%a atau sis%a se-ara subektif' diharapkan membuat kegiatan bimbingan lebih intensif .artinya pelayan BK dapat bertitik tolak dari adanya perbedaan tersebut. Begitu uga analisis kelompok setelah didiskusikan dengan pihak terkait dapat digunakan sebagai bahan dalam menyususn program yang berdasarkan data perkembangan sis%a.
G. Ke$er&a$asa
papun enis instrumen yang dibuat oleh manusia tentu punya kekurangan dan keterbatasan. ITP ini memeiliki beberapa keterbatasan yaitu 3
a. ITP belum dapat digunakan sebagai alat seleksi' baik untuk menentukan kelulusan maupun untuk penempatan.
b. Skor ITP belum diui hubungannya dengan aspek perkembangan atau aspek kepribadian lainnya' sehingga belumdapat digunakan untuk memprediksi aspek kepriobadian se-ara lengkap.
-. Penggunaaan ITP sebagai dasar pengembangan model bimbingan di S& samapai dengan perguruan tinggi telah diui se-atra empirik namun umlah sekolah dan ui"-oba masih terbatas.
d. Penggunaan ITP untuk kalangan luas masih dalam tahap a%al' sehingga masukan untuk penyempurnaan ITP masih diharapkan dari para pemakai
( Sunaryo dkk 3 4++5 3 /0)
H. Re/eresi
/. Sunaryo Kartadinata' dkk (/000) Peningkatan Mutu dan Pengembangan Sistem Manajemen Layanan BK di Sekolah. Bandung 3 aporan Penelitian Urge PPS
IKIP Bandung
4. Sunaryo dkk (4++5) Petunjuk Teknis Penggunaan ITP Mahasiswa' UPI Bandung
TEKNIK DAN APLIKASI
PANDUAN PENGOLAHAN MANUAL INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN (ITP)
$K9
&isampaikan pada -ara
Pelatihan Peningkatan 8a%asan dan Keterampilan @uru Pembimbing STP: ST Se" Kota Padang Panang
!opember 4++6 2leh
&asril' S.g $.Pd !IP 3 /*+ 561 *5#
LABORATORIUM
BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BATUSANGKAR
4++6