Pengaruh literasi informasi dan literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA se-Kota Yogyakarta
Teks penuh
(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.
(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.
(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan rasa tulus, karya ini saya persembahkan sebagai ungkapan rasa terimakasih saya kepada: 1. Kedua orangtua terkhusus ibu saya, Ibu Nicola Widyaningsih atas doa,. dukungan, semangat, kesabaran dan segalanya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Kedua kakak saya Nugrahanstya Cahya Widyanta dan Dionysius Putra. Nugraha yang selalu memberikan dukungan, doa, dan semangat tiada henti. 3. Kedua adik saya Silvester Putra Widya Nugraha dan Felicitas Satria Panca. Nugraha yang sudah memberikan dukungan, doa, dan semangat. 4. Teman-teman Pendidikan Ekonomi 2014. 5. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma.. iv.
(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. “Sebab itu jangalah khawatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” -Matius 6:34-. Janganlah berkeluh kesah karena apa yang kita alami sebuah proses untuk kita menjadi dewasa dalam banyak hal, sebaliknya perbanyaklah berdoa kepada Tuhan. Sesuatu yang terbaik pasti datang untuk siapa yang tidak pernah menyerah, jangan pernah takut menghadapi hidup ini, karena Tuhan menguatkan ketika kita lemah. -Bonifacius Heru-. v.
(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vi.
(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. vii.
(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGARUH LITERASI INFORMASI DAN LITERASI KOMPUTER TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU EKONOMI DI SMA SEKOTA YOGYAKARTA. Leonardus Nove Nugraha Universitas Sanata Dharma 2019. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh literasi informasi dan literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi yang dilaksanakan di SMA Se-Kota Yogyakarta, pada bulan Agustus 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah guru ekonomi. Sampel diambil menggunakan sampel jenuh. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) literasi informasi berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi SMA Se-Kota Yogyakarta; (2) literasi komputer berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi; (3) literasi informasi dan literasi komputer bersama-sama berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi SMA Se-Kota Yogyakarta.. Kata kunci: literasi informasi, literasi komputer, kemampuan mengajar. viii.
(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE EFFECT OF INFORMATION LITERACY AND COMPUTER LITERACY ON ABILITY TO TEACH OF ECONOMICS TEACHER IN HIGH SCHOOLS TROUGHOUT THE CITY OF YOGYAKARTA. Leonardus Nove Nugraha Sanata Dharma University 2019. This research aims to test and analyze the effect of information literacy and computer literacy on ability to teach of economics teachers in high schools troughout the city of Yogyakarta. This research is a explanation research which conducted in hight schools troughout the city of Yogyakarta. The respondents of this study are economics teachers. The research sampling technique is saturated sampling. The data collection method is a questionare. The data analysis technique is multiple linear regression analysis. The result of data analysis showed that: (1) the information literacy affected ability to teach; (2) the computer literacy also affected ability to teach, and (3) both information literacy and computer literacy had effect on ability to teach economics teachers.. Keywords: information literacy, computer literacy, ability to teach.. ix.
(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kelimpahan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH LITERASI INFORMASI DAN LITERASI KOMPUTER TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU EKONOMI DI SMA SEKOTA YOGYAKARTA”. Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, kepada yang terhormat: 1.. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dan sekaligus Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi.. 2.. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 3.. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi.. x.
(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4.. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang sudah memberikan ilmu dan pengetahuan selama mengikuti perkuliahan kurang lebih empat tahun.. 5.. Pak Sunu selaku tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang selalu membantu dan memberikan informasi akademik selama proses perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.. 6.. Kedua orangtua terutama ibu saya, Ibu Nicola Widyaningsih yang sudah memberikan motivasi dan semangat terhadap penulis selama menunjang pendidikan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 7.. Kedua kakak saya Nugrahanstya Cahya Widyanta dan Dionysius Putra Nugraha yang telah memberikan dukungan dan semangat.. 8.. Kedua adik saya Silvester Putra Widya Nugraha, dan Felicitas Satria Panca Nugraha yang telah memberikan semangat tanpa henti.. 9.. Sahabat-sahabat saya Eko, Wawan, Febrita, Lis, Floren, Dina, dan Yuli yang sudah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.. 10.. Teman-teman seperjuangan saya, mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan tahun 2014 yang selalu bersama baik suka maupun duka selama belajar di Prodi PE kurang lebih empat tahun.. 11.. Adik tingkat saya, mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2015 yang selalu memberikan dukungan dan semangat.. 12.. Kakak tingkat saya, mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2013 yang selalu memberikan bantuan dan masukkan dalam menyelesaikan skripsi ini.. 13.. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu, terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan.. xi.
(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. xii.
(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv HALAMAN MOTTO............................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................. vii. ABSTRAK................................................................................................. viii. ABSTRACT................................................................................................ ix. KATA PENGANTAR............................................................................... x. DAFTAR ISI............................................................................................. xiii. DAFTAR TABEL..................................................................................... xvi. DAFTAR GAMBAR................................................................................ xvii. DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xviii. BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1 A. Latar Belakang................................................................................ 1 B. Batasan Masalah............................................................................. 5 C. Rumusan Masalah........................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian............................................................................ 6 E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 6. xiii.
(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORITIK................................................................... 8. A. Era Digital...................................................................................... 8. B. Kemampuan Mengajar Guru.......................................................... 11. C. Literasi Informasi........................................................................... 23. D. Literasi Komputer.......................................................................... 30. E. Penelitian Sebelumnya................................................................... 32. F. Kerangka Berpikir.......................................................................... 33. BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................ 37 A. Jenis Penelitian.............................................................................. 37. B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 37. C. Objek dan Subjek Penelitian.......................................................... 38. D. Populasi dan Sampel...................................................................... 38. E. Operasionalisasi Variabel dan Pengukurannya.............................. 39. F. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 42. G. Pengujian Instrumen Penelitian...................................................... 43 H. Teknik Analisis Data....................................................................... 48. BAB IV GAMBARAN UMUM............................................................... 61. A. Peringkat Akreditasi Sekolah......................................................... 61. B. Kepemilikan dan Penggunaan Sarana TIK..................................... 62. C. Gerakan Literasi Sekolah................................................................ 63. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................... 67. A. Deskripsi Data.............................................................................. 67. B. Analisis Data................................................................................. 70. xiv.
(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Uji Prasyarat............................................................................. 71. 2. Uji Asumsi Klasik................................................................... 73. 3. Pengujian Hipotesis dan Analisis Variabel............................. 75. C. Pembahasan..................................................................................... 79. BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN.............. 84 A. Kesimpulan..................................................................................... 84 B. Keterbatasan.................................................................................... 84. C. Saran............................................................................................... 85 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 86. LAMPIRAN............................................................................................. 89. xv.
(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1. Kisi-Kisi Kemanpuan Mengajar Guru Ekonomi................ 40. Tabel 3.2. Kisi-Kisi Literasi Informasi................................................ Tabel 3.3. Kisi-Kisi Literasi Komputer............................................... 42. Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Mengajar Guru.. 43. Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Variabel Literasi Informasi.................. Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Variabel Literasi Komputer................. 46. Tabel 3.7. Hasil Uji Reliabilitas........................................................... 48. Tabel 3.8. Interval Skor Literasi Informasi.......................................... 49. Tabel 3.9. Interval Skor Literasi Komputer......................................... 51. Tabel 3.10. Interval Skor Kemampuan Mengajar.................................. 52. Tabel 5.1. Interval Skor Literasi Informasi.......................................... 65. Tabel 5.2. Interval Skor Literasi Komputer......................................... 66. Tabel 5.3. Interval Skor Kemampuan Mengajar.................................. 67. Tabel 5.4. Hasil Uji Normalitas……………………………………... Tabel 5.5. Hasil Uji Linearitas Literasi Informasi………………....... 69. Tabel 5.6. Hasil Uji Linieritas Literasi Komputer…………………... 70. Tabel 5.7. Uji Multikolinieritas…………………………………........ 71. Tabel 5.8. Uji Heterokedastisitas.................……………………........ 72. Tabel 5.9. Tabel Koefisien Regresi...........………………………....... 73. Tabel 5.10. Tabel Uji F..............................………………………........ 75. Tabel 5.11. Tabel Koefisien Determinan...................……………........ 76. xvi. 41. 44. 68.
(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1. Hubungan Literasi Informasi dan Literasi Komputer dengan Kemampuan Mengajar Guru….………………………... xvii. 36.
(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Mentah....................................................................... 89. Lampiran 2. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian………………………. 93. Lampiran 3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas……………………... 106. Lampiran 4. Uji Prasyarat Regresi…..........………………………....... 111. Lampiran 5. Uji Asumsi Klasik…......................…………………........ 112. Lampiran 6. Analisis Regresi Berganda............…………………........ 113. Lampiran 7. Daftar Akreditasi Sekolah................................................ 115. Lampiran 8. Daftar Fasilitas Penunjang Literasi TIK........................... 117. Lampiran 9. Gerakan Literasi Sekolah................................................ 118. Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian......................................................... 122. xviii.
(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A.. Latar Belakang Perkembangan teknologi di era digital berkembang begitu pesat. Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semua aspek kehidupan (Pribadi, 2017: 29). Sebagian besar orang telah memanfaatkan kecanggihan teknologi. Mulai dari komputer, smartphone, dan lain-lain. Kini smartphone dimiliki oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dengan smartphone seseorang mampu dengan mudah mencari informasi atau mempermudah kegiatan lainnya. Hampir setiap bidang menggunakan teknologi, tidak terkecuali bidang pendidikan. Di dunia pendidikan sekarang sudah memaksimalkan penggunaan teknologi, misalnya dalam kegiatan pembelajaran sudah menggunakan perangkat komputer hingga layar proyektor.. Kadangkala. guru. mempersilahkan. siswa. menggunakan. smartphonenya untuk mencari bahan pelajaran. Teknologi, khususnya teknologi informasi memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap cara manusia dalam melakukan proses belajar mengajar memperoleh informasi dan pengetahuan. Teknologi informasi dapat berperan sebagai media pembelajaran yang dirancang dan dikembangkan agar dapat menyampaikan informasi dan pengetahuan yang diperlukan oleh khalayak atau audience (Pribadi, 2017).. 1.
(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Pengajaran pada Kurikulum 2013, menuntut para pendidik untuk dapat menguasai TIK. Guru yang baik dapat menggunakan teknologi dan sumber informasi. Dalam perspektif nasional, pemerintah telah merumuskan keempat jenis kompetensi guru, sebagaimana tercantum dalam peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional. Kompetensi pedagogis adalah kemampuan guru dalam mengelola peserta didik. Selain kompetensi tersebut, guru pada era digital saat ini juga harus memiliki kemampuan literasi informasi dan literasi komputer. Guru yang gagap teknologi akan menurunkan derajat kredibilitasnya di hadapan siswa sehingga para siswa cenderung bersikap under estimate, seolah-olah guru adalah orang yang “dungu” di era digital. Siswa lebih paham dan senang dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi sehingga guru harus dapat beradaptasi dengan keadaan tersebut. Di mana pun dan kapanpun seorang guru harus lebih pintar dengan para siswanya, tidak hanya dalam konteks pedagogik saja tetapi juga harus update dalam segala bidang. Guru adalah tempat berpijak siswa, jika guru tidak ada gairah untuk meningkatkan potensi dirinya, sudah pasti guru akan kalah dari tingkat keilmuan siswanya, mengingat sumber belajar saat ini sudah bertebaran di dunia maya setiap detiknya. Menyikapi hal tersebut, guru tidak boleh gagap teknologi dan harus selalu berupaya memotivasi dirinya dalam dunia.
(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. teknologi. Guru tidak boleh malas mengakses informasi dan teknologi jika tidak mau tertinggal. Literasi informasi merupakan kemampuan yang penting bagi guru ditengah era digital saat ini. Literasi informasi adalah seperangkat keterampilan. yang. diperlukan. untuk. mencari,. menganalisis,. dan. memanfaatkan informasi (Hasugian, 2009: 200). Pentinglah bagi seorang guru untuk menguasai literasi informasi di era globalisasi sehingga pintar saja tidak cukup tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar secara terus menerus. Agar mampu belajar terus menerus bahkan mampu menciptakan pengetahuan baru, seseorang perlu memiliki literasi informasi dan kapan itu diperlukan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan,. memanfaatkan. mengomunikasikannya.. secara. Rangkaian. efektif kemampuan. dan. etis,. tersebut. serta meliputi. keseluruhan siklus pengetahuan, yaitu mulai dari penciptaan sampai ke penciptaan kembali pengetahuan (Gunawan, 2008: 3). Literasi informasi diperlukan agar seseorang dapat hidup sukses dalam masyarakat informasi, secara khusus dalam penerapan kurikulum di sekolah. Literasi komputer adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan komputer guna mencapai suatu tujuan termasuk penggunaan perangkat lunak untuk tujuan tertentu (Moh Asri, 2006: 56). Brock (1992: 24) mendefinisikan literasi komputer sebagai pengetahuan komputer dan dapat memahami bagaimana setiap komponen komputer beroperasi. Literasi komputer adalah kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan komputer.
(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. guna mencapai satu tujuan tertentu termasuk penggunaan perangkat lunak. Di dalam pembelajaran, literasi komputer dapat diterapkan pada penggunaan program komputer seperti power point, adobe flash, dan program yang lain supaya lebih menarik saat guru mengajar. Pengaruh literasi informasi dan literasi komputer telah menjadi perhatian beberapa penelitian sebelumnya. Elphira (2018) menemukan bahwa literasi digital berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru di SMA Negeri 6 Banda Aceh. Data dikumpulkan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Data dianalisis dengan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan literasi digital terhadap peningkatan pembelajaran siswa di SMP Negeri 6 Banda Aceh. Nilai koefisien determinasi disesuaikan sebesar 0,448 artinya 44% kemampuan mengajar guru dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Adityar (2017), yang meneliti tentang “Pengaruh Literasi Digital terhadap Perilaku Internet Beresiko di Kalangan Siswa SMA dan MA di Kota Makassar”. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Hasil penelitian adalah ada pengaruh signifikan literasi digital terhadap perilaku internet beresiko di kalangan siswa SMA dan MA di Kota Makassar. Literasi informasi memberikan pengaruh terhadap kemampuan mengajar guru sebesar 75%, sedangkan 25% dipengaruhi faktor-faktor lain. Sebagian besar SMA di kota Yogyakarta telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Fasilitas yang dimiliki antara lain laboratorium komputer,.
(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. layar proyektor, Wifi, dan lain-lain. Dengan sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran tentu seharusnya guru dan siswa dapat nyaman dalam kegiatan belajar mengajar. Agar guru dapat memaksimalkan fasilitas yang ada untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tentu seorang guru harus memiliki literasi informasi dan literasi komputer untuk menggunakan fasilitas tersebut. Dari fenomena dan permasalahan yang telah di uraikan di atas dapat disimpulkan judul “Pengaruh Literasi Informasi dan Literasi Komputer terhadap Kemampuan Mengajar Guru Ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta”.. B.. Batasan Masalah Penelitian ini, difokuskan pada variabel Literasi TIK yang mencakup literasi informasi dan literasi komputer dengan kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.. C.. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1.. Bagaimana pengaruh literasi informasi terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta?. 2.. Bagaimana pengaruh literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta?.
(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 3.. Bagaimana pengaruh literasi informasi dan literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta?. D.. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Menguji dan menganalisis pengaruh literasi informasi terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. 2. Menguji dan menganalisis pengaruh literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. 3. Menguji dan menganalisis pengaruh literasi informasi dan literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA SeKota Yogyakarta.. E.. Manfaat Penelitian Berdasarkan fenomena dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka manfaat penelitian ini yaitu: 1. Bagi Guru Manfaat bagi guru adalah dapat meningkatkan kemampuan literasi informasi dan literasi komputer dalam mengajar. 2. Bagi Peneliti selanjutnya Menjadi referensi untuk para peneliti di masa depan yang tertarik untuk mendalami masalah literasi informasi dan literasi komputer..
(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 3. Bagi Perpustakaan Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan sekaligus masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menjadi referensi tambahan dan informasi bagi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma..
(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II KAJIAN TEORITIK. A.. Era Digital dan Implikasinya dalam Pendidikan Perkembangan teknologi di era digital berkembang begitu pesat. Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semua aspek kehidupan (Pribadi, 2017: 29). Sebagian besar orang telah memanfaatkan kecanggihan teknologi. Mulai dari komputer, smartphone, dan lain-lain. Kini smartphone dimiliki oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang tua. Dengan smartphone orang dengan mudah mencari informasi atau membantu mempermudah kegiatan lainnya seperti belanja online, alat transportasi, dan lain sebagainya. Hampir setiap bidang menggunakan teknologi, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Sekarang ini, di dalam bidang pendidikan juga telah memaksimalkan penggunaan teknologi yang ada. Dalam kegiatan pembelajaran sudah menggunakan perangkat komputer hingga layar proyektor. Guru juga dapat memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran, misalnya word, powerpoint, dan sebagainya. Kadangkala guru mempersilahkan peserta didik untuk menggunakan smartphonenya untuk mencari bahan pembelajaran. Alvin Tofler, seorang ilmuan dan futuris terkemuka, mengemukakan tiga gelombang penting perkembangan peradaban manusia dalam buku The Third Waves, yaitu: (1) gelombang pertama: teknoloagi pertanian; (2) gelombang kedua: teknologi industri; dan (3) gelombang ketiga: teknologi. 8.
(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. elektronik (Pribadi, 2017: 1). Setiap tahap perkembangan atau gelombang peradaban memiliki karakteristik penting yang menandai berlangsungnya era tersebut. Pada setiap era peradaban tergambar pola perilaku manusia yang menonjol dan penggunaan teknologi untuk melakukan kegiatan. Gelombang pertama ditandai dengan berkembangnya teknologi pertanian. Era ini berlangsung pada masyarakat pertanian atau agraris sesudah masa revolusi neolitik. Contoh teknologi yang digunakan pada era ini adalah peralatan-peralatan pertanian mulai dari yang sederhana sampai kepada yang canggih, misalnya alat untuk membajak sawah dan traktor (Pribadi, 2017: 2). Gelombang kedua dimulai bersamaan masa revolusi industri di Eropa. Pada masa ini, penggunaan peralatan dan teknologi pada sektor industri sangat dominan. Era ini juga ditandai dengan penerapan konsep tentang efektivitas dan efisiensi dalam aktivitas produksi. Semua kegiatan pada era ini diselenggarakan dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang optimal atau efektif dengan penggunaan sumberdaya yang relatif minimal atau efisien (Pribadi, 2017: 2). Gelombang ketiga merupakan era berkembangnya teknologi elektronik pada masyarakat. Era ini berlangsung pada masyarakat informasi yang ditandai dengan frekuensi pertukaran informasi yang tinggi dan berlangsung sangat cepat. Masyarakat pada tahap ini menganggap informasi sebagai kekuatan atau power yang menentukan banyak aspek dalam kehidupan manusia (Pribadi, 2017: 3)..
(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Industri elektronik yang dianggap sebagai saran masa depan atau tools of tomorow telah menjadi tulang punggung industri gelombang ketiga ini. Perkembangan industri elektronik dan komputer telah memberi pengaruh yang besar terhadap sektor ekonomi, sosial, dan politik (Miarso, 2003: 3). Teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari semua aspek kehidupan manusia. Hampir setiap kehidupan menggunakan teknologi, baik yang sederhana maupun yang canggih. Penciptaan teknologi, sesuai dengan esensinya, yang dilakukan untuk memudahkan dan membantu kegiatan hidup manusia. Walaupun mampu memberikan kontribusi positif, dampak dari penciptaan sebuah teknologi sering pula memberi warna negatif terhadap kehidupan. Manusia harus memandang teknologi sebagai sesuatu yang bersifat netral yaitu membantu dalam melaksanakan tugas dan aktivitas pekerjaan. Demikian pula halnya dengan komputer yang merupakan perangkat teknologi yang berkembang pesat, yang terbukti telah banyak membantu dalam peningkatan kinerja manusia dalam banyak bidang. Perkembangan teknologi komputer telah memicu pesatnya penggunaan teknologi informasi di masyarakat. Perkembangan teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat dalam dua dekade belakangan ini telah memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali aktivitas belajar dan pembelajaran manusia. Perkembangan teknologi dalam bentuk digital telah membuat bentuk perangkat keras dan perangkat lunak komputer menjadi lebih kecil.
(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. secara fisik dan bersifat portabel. Walaupun berbentuk portabel, perangkat tersebut mampu menyimpan informasi dalam kapasitas yang besar. Kondisi di atas telah mengubah pola belajar dan pembelajaran yang dilakukan oleh manusia ke arah yang lebih luwes atau fleksibel. Individu dapat memanfaatkan media teknologi dan melakukan proses belajar tanpa terikat oleh faktor ruang dan waktu. Perkembangan teknologi informasi juga telah menghasilkan ragam dan variasi jumlah media yang berisi aneka informasi dan pengetahuan yang dapat dipelajari. Siswa dan guru dapat memilih ragam dan variasi jumlah media yang berisi aneka informasi dan pengetahuan yang dapat dipelajari. Siswa dan guru dapat memilih ragam media dan juga informasi dan pengetahuan yang dapat dipelajari sesuai dengan keperluan (Pribadi, 2017: 5).. B. Kemampuan Mengajar Guru 1. Pengertian Kemampuan mengajar Menurut Rusmini (Sanjaya, 2008: 45), kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru dalam mengelola pembelajaran. Barth (1990: 25) mendefinisikan kemampuan mengajar sebagai suatu metode, teknik dan strategi mengajar guru yang bertujuan untuk memfokuskan dan menjaga perhatian siswa melalui pengajaran yang efektif. Lapp (Ali, 2000: 11) mengemukakan bahwa kemampuan mengajar adalah keanekaragaman perilaku mengajar guru yang membentuk pola umum interaksi antara guru, bahan pelajaran, dan siswa. Dalam persepektif nasional, pemerintah telah merumuskan.
(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. keempat jenis kompetensi guru sebagaimana telah tercantum dalam peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2009 tentang standar nasional Pendidikan, yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional. Guru diharapkan dapat menjalankan tugasnya secara profesional dengan memiliki dan menguasai keempat kompetensi tersebut. a. Kompetensi Pedagogik Tugas guru yang utama adalah mengajar dan mendidik murid di kelas dan di luar kelas. Guru selalu berhadapan dengan murid yang memerlukan pengetahuan, keterampilan, dan sikap utama untuk menghadapi hidupnya di masa depan. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 88), yang dimaksud kompetensi pedagogis adalah kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: 1) Pemahaman Wawasan atau Landasan Kependidikan Seorang guru harus memahami hakikat pendidikan dan konsep yang terikat dengannya. Diantaranya yaitu fungsi dan peran lembaga pendidikan, konsep pendidikan seumur hidup dan berbagai implikasinya, peranan keluarga dan masyarakat dalam pendidikan, pengaruh timbal balik antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, sistem pendidikan nasional, dan inovasi pendidikan..
(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. 2) Pemahaman Tentang Peserta Didik; Pemahaman tentang peserta didik. “Guru harus mengenal dan. memahami. perkembangan. siswa yang. dengan telah. baik,. dicapainya,. memahami. tahap. kemampuannya,. keunggulan dan kekurangannya, hambatan yang dihadapi dan faktor dominan yang mempengaruhinya.” (Sukmadinata, 2006: 197). 3) Pengembangan Kurikulum/Silabus Pengembangan. kurikulum/silabus.. Setiap. guru. menggunakan buku sebagai bahan ajar. Buku pelajaran banyak tersedia,. demikian. pula. buku. penunjang.. Guru. dapat. mengadaptasi materi yang akan diajarkan dari buku-buku yang telah. distandardisasi. oleh. Depdiknas,. tepatnya. Badan. Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Singkatnya, guru tidak perlu repot menulis buku sesuai dengan bidang studinya. 4) Perancangan Pembelajaran Perancangan pembelajaran. Menurut Naegie (2002: 8), “Guru efektif mengatur kelas mereka dengan prosedur dan mereka menyiapkannya. Di hari pertama masuk kelas, mereka telah memikirkan apa yang mereka ingin siswa lakukan dan bagaimana hal itu harus dilakukan.” Jika guru memberitahu siswa sejak awal bagaimana guru mengharapkan mereka bersikap dan.
(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. belajar di kelas, guru menegaskan otoritasnya, maka mereka akan serius dalam belajar. 5) Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Pada anak-anak dan remaja, inisiatif belajar harus muncul dari para guru, karena mereka pada umumnya belum memahami pentingnya belajar. Maka, guru harus mampu menyiapkan pembelajaran yang bisa menarik rasa ingin tahu siswa, yaitu pembelajaran yang menarik, menantang, dan tidak monoton, baik dari sisi kemasan maupun isi atau materinya. 6) Evaluasi Hasil Belajar dan Pengembangan Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang Dimilikinya. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. “Belajar merupakan proses di mana pengetahuan, konsep, keterampilan dan perilaku diperoleh, dipahami,. diterapkan,. dan. dikembangkan.. Anak-anak. mengetahui perasaan mereka melalui rekannya dan belajar. Maka, belajar merupakan proses kognitif, sosial, dan perilaku.” tulis Pollard (2005: 141). Pengajaran memiliki dua fokus, yaitu perilaku siswa yang berhubungan dengan kurikulum, juga membantu perkembangan kepercayaan siswa sebagai pelajar..
(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. b. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang: 1) Berakhlak Mulia “Pendidikan nasional yang bermutu diarahkan untuk pengembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, dan kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” (BSNP, 2006: 74). Arahan pendidikan nasional ini hanya mungkin terwujud jika guru memiliki akhlak mulia, sebab murid adalah cermin dari gurunya. 2) Mantap, Stabil, dan Dewasa; Menurut Husain dan Ashraf (1979: 106), “Jika disepakati bahwa pendidikan bukan hanya melatih manusia untuk hidup, maka karakter guru merupakan hal yang sangat penting.” Itu sebabnya, menurut Husain dan Ashraf (1989: 107), “Meskipun murid pulang meninggalkan sekolah atau kampus guru mereka, mereka tetap mengenangnya dalam hati dan pikiran mereka, kenangan tentang kepribadian yang agung di mana mereka pernah berinteraksi dalam masa tertentu dalam hidup mereka”..
(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 3) Arif dan Bijaksana; “Guru bukan hanya menjadi seorang manusia pembelajar tetapi menjadi pribadi bijak, seorang saleh yang dapat memengaruhi pikiran generasi muda.” tulis Husain dan Ashraf (1979: 104). Seorang guru tidak boleh sombong dengan ilmunya, karena merasa paling mengetahui dan terampil dibanding guru yang lainnya, sehingga menganggap remeh dan rendah rekan sejawatnya. 4) Menjadi Teladan Mulyasa (2007: 117) menyatakan, “Pribadi guru sangat berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk mencontoh pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya.” Secara teoritis, menjadi teladan merupakan bagian integral dari seorang guru, sehingga menjadi guru berarti menerima tanggung jawab menjadi teladan.” tambah Mulyasa (2007: 128). 5) Mengevaluasi Kinerja Sendiri Pengalaman adalah guru terbaik (experience is the best teacher). Demikian pepatah Inggris. Pengalaman mengajar merupakan modal besar guru untuk meningkatkan mengajar di kelas. Pengalaman di kelas memberikan wawasan bagi guru untuk menghadapi keragaman tersebut. Guru jadi tahu metode.
(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. apa yang terbaik bagi mata pelajaran apa, karena ia pernah mencobanya berkali-kali. 6) Religius Penulis menambahkan ciri religiositas pada kompetensi kepribadian, karena ia erat kaitannya dengan akhlak mulia dan kepribadian. 7) Mengembangkan diri. Di antara sifat yang harus dimiliki guru ialah pembelajar yang baik atau pembelajar yang mandiri, yaitu semangat yang besar untuk menuntut ilmu. Sebagai contoh kecil yaitu kegemarannya membaca dan berlatih keterampilan yang dapat menunjang profesinya sebagai pendidik. Berkembang dan bertumbuh hanya dapat terjadi jika guru mampu konsisten sebagai pembelajar mandiri, yang cerdas memanfaatkan fasilitas pendidikan yang ada di sekolah dan lingkungannya. c. Kompetensi Sosial Seorang guru adalah makhluk sosial, yang dalam hidupnya berdampingan memberikan. dengan contoh. manusia baik. lainnya.. terhadap. Guru. diharapkan. lingkungannya,. dengan. menjalankan hak dan kewajibannya sebagai bagian dari masyarakat sekitarnya. Guru harus berjiwa sosial tinggi, mudah bergaul, dan suka menolong, bukan sebaliknya, yaitu individu yang tertutup dan tidak memedulikan orang-orang disekitarnya. Kompetensi sosial.
(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk: 1) Berkomunikasi lisan dan tulisan; 2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; 3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik; dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar (BSNP, 2006: 88). d. Kompetensi Profesional Tugas guru ialah mengajarkan pengetahuan kepada murid. Guru tidak sekedar mengetahui materi yang akan diajarkannya, tetapi memahaminya secara luas dan mendalam. Oleh karena itu, murid harus selalu belajar untuk memperdalam pengetahuannya terkait mata pelajaran yang diampunya. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006: 88) kompetensi profesional adalah: Kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: 1) Konsep, struktur, dan metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; 2) Materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah 3) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; penerapan konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan.
(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 4) Kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Mengajar Kemampuan seorang guru dalam mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jenkins (2008: 132) dalam bukunya “The Act of Teaching” menjelaskan bahwa kemampuan mengajar dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu karakteristik guru, karakteristik siswa, dan konteks pembelajaran. Ketiga faktor tersebut yaitu: a. Karakteristik Guru Perbedaan cara mengajar yang terjadi pada masing-masing guru tentu faktor utamanya berasal dari dalam diri guru itu sendiri. Baik karakter yang terbentuk oleh lingkungan dan faktor eksternal lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi, gender, usia, serta pengalaman mengajar. Faktor. gender. cukup. berpengaruh. dalam. proses. pembelajaran. Setidaknya bagi negara-negara timur masih sangat mempertimbangkan etika perilaku antara laki-laki dan perempuan. Di Indonesia, setidaknya faktor usia guru berpengaruh dalam penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Meskipun tidak selalu, rata-rata guru yang berusia tua masih menggunakan cara mengajar gaya lama, yaitu dengan metode ceramah dan kurang memanfaatkan teknologi, baik audio maupun visual. Beda dengan guru-guru muda yang karena memang dibesarkan pada zaman.
(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. melek teknologi sehingga mampu menyesuaikan diri dengan pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran. Faktor ketiga adalah faktor kepribadian. Faktor kepribadian yang dimiliki oleh seorang guru sangat berpengaruh dalam pengajaran yang dilakukannya. Kepribadian yang dimaksud mencakup totalitas karakter dan sikap khas pada diri seseorang tidak ada dua orang yang memiliki kepribadian yang sama, meskipun kembar identik. Secara alami, kepribadian akan mempengaruhi semua hal yang dilakukan, termasuk cara mengajar dan kepuasan melakukannya. Faktor keempat adalah motivasi. Motivasi para guru dapat menjadikan proses pembelajaran terasa lebih hidup atau bahkan sebaliknya. Motivasi yang penulis maksud adalah kayakinan dan kepercayaan guru kepada para siswanya. Wawasan. merupakan. faktor. yang. berikutnya. dari. kemampuan mengajar. Pengetahuan dan segenap wawasan yang dimiliki seorang guru pasti menjadi faktor yang menentukan bagaimana guru tersebut mengajar para siswanya. Guru yang hanya menguasai bidangnya dirasa belum cukup. Karena, sejatinya seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas agar mampu membangun relasi yang konsisten dengan siswanya. Gaya belajar adalah faktor yang berikutnya, tentu guru pernah merasakan menjadi seorang siswa. Ketika guru tersebut.
(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. menjadi siswa, cara pengajaran yang sebelumnya akan berpengaruh kelak ketika menjadi seorang guru yang akan mempengaruhi cara mengajarnya. b. Karakteristik Siswa Karakteristik siswa yaitu faktor-faktor internal yang ada pada diri pribadi siswa, seperti gender, perkembangan usia dan minat. Meskipun bagi seorang guru yang kurang wawasan, tidak mau tahu kondisi siswanya dan hanya mengajarkan materi pelajaran sebagai rutinitasnya sehari-hari, tetapi karakter siswa tetap dapat mempengaruhi cara mengajarnya. Sebagaimana setiap guru memiliki karakteristik yang berbeda sehingga hal itu membuat cara mengajarnya juga berbeda. Perbedaan karakteristik siswa juga menuntut untuk dipahami guru dan guru menyesuaikan cara mengajarnya dengan keberagaman siswa. c. Konteks Pembelajaran Setelah mengetahui karakteristik guru dan siswa yang mempengaruhi kemampuan mengajar guru, selanjutnya ada faktor di. luar. keduanya. yaitu. konteks. pembelajaran.. Konteks. pembelajaran yaitu faktor-faktor lain yang berasal dari guru dan siswa meliputi materi dan peralatan, persiapan mengajar, dan ruang belajar, materi, dan kesiapan materi..
(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. 3. Aspek Kemampuan Mengajar Mengajar adalah aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya sehingga menciptakan kesempatan bagi anak untuk melakukan proses belajar secara efektif. Hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses belajar adalah kemauan siswa yang tinggi untuk belajar dengan mudah dan efektif. Menurut Kunandar (2009: 351), kemampuan mengajar adalah kemampuan membantu siswa memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir, cara untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara bagaimana belajar. Kemampuan mengajar menurut Wina Sanjaya (Sanjaya, 2008: 74) adalah proses penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian itu juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu. Dalam mengajar tentu dibutuhkan kemampuan untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar. Kemampuan mengajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan guru dalam merencanakan program pembelajaran, menguasai bahan pelajaran, melaksanakan atau mengelola proses belajar mengajar, dan menilai kemajuan proses belajar mengajar siswa (Putri, 2013: 38)..
(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. C. Literasi Informasi 1. Pengertian Literasi Informasi Literasi informasi merupakan kemampuan yang cukup penting bagi guru di tengah era digital saat ini. Guru yang gagap teknologi akan menurunkan derajat kredibilitasnya dihadapan para murid sehingga para murid cenderung bersikap underestimate. Seolah-olah guru adalah orang yang “dungu” di tengah era digital. Siswa lebih paham dan senang dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi sehingga guru harus mampu beradaptasi dengan keadaan tersebut. Istilah literasi informasi mungkin masih jarang terdengar di masyarakat kita. Kata “literasi” masih belum didefinisikan artinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan tahun 2006. Namun berita-berita pendidikan mulai sering menggunakan kata yang sepadan dengan literasi informasi, yaitu melek informasi (Gunawan, 2008: 1). Menurut Atmanta (2005) dalam tulisannya di kompas, literasi dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis atau melek aksara, dan artinya secara luas adalah melek teknologi, politik, berpikiran kritis, dan peka terhadap lingkungan sekitar. Secara luas informasi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca indera yang kemudian dapat membuat proses berpikir kita berjalan terus. Wujud informasi dalam arti ini dapat berupa apa saja, tidak hanya teks tertulis tapi juga gambar, benda, suasana, rasa, suara, bau, dan sebagainya. Jadi, literasi informasi adalah serangkaian.
(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi dan kapan informasi diperlukan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan, memanfaatkannya secara efektif, legal dan etis, serta mengomuikasikannya (Permanasari, 2007: 29). Menurut Bundy dalam Hasugian (2009: 200) “Literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menganalisis dan memanfaatkan informasi”. Menurut Jesus Lau (2008: 19), literasi informasi sebagai seperangkat kemampuan yang dibutuhkan bagi setiap individu untuk membantu dalam berbagai aspek kehidupan baik pendidikan, kesehatan, hubungan bermasyarakat maupun pada saat bekerja. Menurut Lasa HS (2009: 190) mendefinisikan bahwa literasi informasi disebut juga melek informasi. Seseorang yang melek informasi adalah yang bisa mengakses informasi secara efektif dan efisien, mampu mengevaluasi informasi secara kritis dan menggunakan informasi secara akurat dan kreatif. Menurut Weber dan Johnston (2000: 35), literasi informasi adalah kemampuan mencari informasi, memilih sumber informasi secara cerdas, menilai dan memilah-milah sumber informasi, menggunakan serta menyajikan informasi secara etis. Dari beberapa definisi para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa literasi informasi adalah kemampuan mencari, menganalisis,.
(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. dan. mengidentifikasi. suatu. informasi. kemudian. mengomunikasikannya. 2. Tujuan Literasi Informasi Menurut UNESCO (2005: 1) literasi informasi memampukan seseorang untuk menafsirkan informasi sebagai pengguna informasi dan menjadi penghasil informasi bagi dirinya sendiri. UNESCO juga mengatakan bahwa tujuan literasi informasi adalah memampukan seseorang agar mampu mengakses dan memperoleh informasi mengenai kesehatan, lingkungan, pendidikan, pekerjaan mereka, dan lain-lain, memandu mereka dalam membuat keputusan yang kritikal mengenai kehidupan mereka lebih bertanggungjawab terhadap kesehatan dan pendidikan mereka. Literasi informasi dibutuhkan di era globalisasi informasi agar pengguna memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi dan teknologi komunikasi dan aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi. Misalnya kemampuan dalam menggunakan alat penelusuran di internet. 3. Manfaat Literasi Informasi Menurut Gunawan (2008: 3) literasi informasi bermanfaat dalam persaingan di era globalisasi informasi sehingga pintar saja tidak cukup tetapi yang utama adalah kemampuan dalam belajar terus menerus..
(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. Berikut adalah manfaat literasi informasi menurut Adam (2009:1) yaitu: a) Membantu mengambil keputusan Literasi informasi membantu kita dalam mengambil keputusan untuk memecahkan masalah. Ketika orang tersebut memiliki informasi yang cukup maka orang tersebut dapat mengambil keputusan dengan tepat. b) Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetaahuan Dengan memiliki kemampuan literasi informasi maka semakin terbuka kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri. c) Menciptakan pengetahuan baru Seseorang yang memiliki kemampuan literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah. Sehingga tidak mudah percaya dengan informasi yang diperoleh dan dengan begitu akan muncul pengetahuan baru. Menurut Hancock (2004: 1) manfaat literasi informasi adalah: a. Untuk Guru dan Pelajar Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam proses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di lingkungan belajar. Mahasiswa yang literat juga akan berusaha belajar.
(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. mengenai berbagai sumber daya informasi dan cara penggunaan sumber-sumber informasi. Patricia Breivik (1991) menyatakan agar literasi informasi menjadi bagian dalam pendidikan setiap siswa. Ia membuat satu catatan penting bahwa paling tidak guru-guru harus dapat menerapkan literasi informasi setiap kegiatan belajar mengajar dan kehidupan pribadinya sehingga dapat menjadi contoh bagi yang lain (Phil Candy, 1995: 65). Menurut Boyer (1997: 87), memberdayakan peran informasi merupakan tujuan penting dari pendidikan. Ia menyatakan bahwa informasi merupakan sumber yang sangat berharga. Pendidikan harus dapat memberdayakan semua orang untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Di dunia pendidikan, dimana penelitian adalah salah satu tugas utama yang harus dijalankan, maka pengetahuan dan hasil penelitian sebelumnya menjadi kebutuhan dalam rujukan. Seorang peneliti akan mencurahkan segenap daya upaya untuk mengeksplor informasi yang terkait dengan proyek penelitiannya. Seberapa banyak dan luas pengetahuan itu diperoleh tergantung dari kemampuan mereka mencari, menelusur, menemukan, mengevaluasi informasi dari berjuta-juta sumber dan ragamnya. Dari apa yang diperolehnya. (informasi. tentang. suatu. pengetahuan). akan. menghasilkan satu pengetahuan baru. Kualitas satu pengetahuan baru yang dihasilkan tergantung dari kualitas pengetahuan sebelumnya yang.
(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. diperoleh melalui literasi informasinya. Dari sini dapat dipahami bahwa pengetahuan tentang literasi informasi ini bukan hal yang sepele. Mengutip dari hasil konklusi yang dibuat oleh Tim dari California State University (2001) bahwa kompetensi literasi informasi bermanfaat bagi kalangan perguruan tinggi karena: a) menyediakan metode yang teruji untuk memandu sivitas akademika terutama dosen dan mahasiswa kepada sumber informasi yang terus berkembang. b) mendukung usaha nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan. c) menyediakan perangkat tambahan untuk memperkuat isi perkuliahan. d) meningkatkan pembelajaran seumur hidup. Dengan memastikan bahwa setiap individu memiliki kemampuan intelektual dalam berpikir secara kritis yang ditunjang dengan kompetensi informasi yang dimilikinya, maka individu dapat melakukan pembelajaran seumur hidup secara mandiri. Sekarang ini kita menyadari bahwa disetiap lini kehidupan secara otomatis menghasilkan informasi. Semakin hari informasi tersebut akan semakin dirasakan perkembangan dan pertambahannya. Akibatnya akan memaksa setiap pengelola informasi untuk mengelola jutaan informasi tersebut menjadi sebuah arsip atau dokumen yang tertata, aman cepat ditemukan, mudah diakses yang bukan sekedar basis kertas, namun juga berbasis digital. Pengelolaan informasi semacam ini tentu membutuhkan sarana penelusuran praktis, cepat, dan tepat, meski ibarat.
(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. satu subyek, informasi tersebut harus ditemukan. Dari sinilah peran pengetahuan tentang literasi informasi sebagai jawaban atas permasalahan itu. Salah satu peran tenaga pengajar adalah sebagai mediator pengetahuan. Sudah selayaknya, mereka memiliki kompetensi yang memadai agar dalam memediasi pengetahuan yang mendunia ini mampu mencapai hasil yang memuaskan sehingga mampu bersaing dalam kancah global nantinya (Boyer, 1997: 85). 4. Aspek Literasi Informasi Aspek dari literasi informasi adalah merumuskan masalah, mengidentifikasi informasi yang diperlukan, menentukan sumber, memilih sumber terbaik, melokasikan sumber secara intelektual, dan fisik, menemukan informasi di dalam sumber tersebut, membaca dan mendengar. informasi,. mengekstrasi. informasi. yang. relavan,. mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber, mempresentasikan Informasi tersebut, mengevluasi hasil, dan mengevaluasi proses (Gunawan, 2008: 4). Untuk mengukur tingkat literasi informasi guru dibutuhkan indikator-indikator mengenai literasi informasi. Menurut Doyle, dengan memiliki keterampilan literasi informasi maka seseorang individu mampu (Wijetunge, 2005: 33); a) menentukan informasi yang akurat dan lengkap yang akan menjadi dasar dalam membuat keputusan. b) menentukan batasan informasi yang dibutuhkan.
(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. c) memfokuskan kebutuhan informasi d) mengidentifikasi sumber informasi potensial e) mengembangkan strategi penelusuran yang sukses f) mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien g) mengevaluasi informasi h) mengorganisasikan informasi i) menggabungkan informasi yang dipilih menjadi dasar pengetahuan seseorang j) menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu.. D. Literasi Komputer 1. Pengertian Literasi Komputer Literasi. komputer. adalah. kemampuan. seseorang. untuk. berinteraksi dengan komputer guna mencapai suatu tujuan tertentu (Moh Asri, 2006: 26). Menurut Smith & Necessary (1996: 24) menjelaskan tingkat literasi komputer sebagai kemampuan seseorang untuk memahami karakteristik komputer, mempelajari sejarah perkembangan komputer, menguasai basis operasi komputer dan dapat menggunakan beberapa perangkat lunak untuk mengimplementasikan suatu tujuan. Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa literasi komputer. adalah. kemampuan. seseorang. menggunakan. atau.
(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. mengoperasikan komputer baik perangkat lunak komputer maupun perangkat keras komputer. Dari pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa literasi komputer. adalah. kemampuan. seseorang. menggunakan. atau. mengoperasikan komputer baik perangkat lunak komputer maupun perangkat keras komputer. Literasi komputer adalah kemampuan untuk menggunakan suatu perangkat komputer. Menurut Moh. Asri, literasi komputer adalah kemampuan menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) pada komputer. 2. Aspek Literasi Komputer Hjetland (1995) dalam Ting Kung Shiung (2005) menyatakan bahwa literasi komputer dapat mempermudahkan tugas serta meningkatkan prestasi guru seperti penggunaan teknologi untuk kegiatan pengajaran dan pembelajaran. Penggunaan CD-ROM juga dapat membantu meningkatkan pengajaran guru dan menarik minat murid. Aspek dari literasi komputer meliputi pengetahuan tentang komputer di dalam kehidupan sosial, kemampuan pemrograman, dan kontrol yang dirasakan (Kay, 1994: 25)..
(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. E. Penelitian sebelumnya Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh literasi informasi dan literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru. Pada tahun 2018, Bella Elpira (2018), meneliti tentang “Pengaruh Penerapan Literasi Digital terhadap Peningkatan Pembelajaran Siswa di SMP Negeri 6 Banda Aceh”. Data dikumpulkan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Data dianalisis dengan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan literasi digital terhadap peningkatan pembelajaran di SMP Negeri 6 Banda Aceh. Nilai koefisien determinasi disesuaikan sebesar 0,448 artinya 44% peningkatan pembelajaran dipengaruhi oleh penerapan literasi digital sedangkan sisanya sebesar 56% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Adityar (2017), yang meneliti tentang “Pengaruh Literasi Digital terhadap Perilaku Internet Beresiko di Kalangan Siswa SMA dan MA di Kota Makassar”. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Hasil penelitian adalah ada pengaruh signifikan literasi digital terhadap perilaku internet beresiko di kalangan siswa SMA dan MA di Kota Makassar. Literasi informasi memberikan pengaruh terhadap kemampuan mengajar guru sebesar 75%, sedangkan 25% dipengaruhi faktor-faktor lain. Pada tahun 2017, Ervina Nurjanah meneliti tentang “Hubungan Literasi Digital dengan Kualitas Penggunaan E-Resources di SMA Se-Kota Bandung”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara.
(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. literasi digital terhadap kualitas penggunaan e-resources. Masing-masing guru memiliki literasi digital yang berbeda-beda. Sebaliknya literasi digital juga mempengaruhi kualitas guru, karena apabila guru memiliki literasi digital juga mempengaruhi kualitas mengajarnya, karena apabila literasi digital guru rendah maka kualitas e-resources akan semakin rendah.. F. Kerangka Berpikir 1. Pengaruh literasi informasi terhadap kemampuan mengajar guru Literasi. informasi. adalah. kemampuan. untuk. mencari,. menganalisis dan memanfaatkan informasi. Literasi informasi berguna untuk kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini literasi informasi sangat dibutuhkan. Literasi informasi dibutuhkan untuk menambah wawasan guru serta dapat menjadi tambahan sumber belajar untuk diberikan bagi murid. Literasi informasi berguna untuk semakin memantapkan materi yang akan diberikan kepada peserta didik oleh guru tersebut. Semakin mampu seorang guru dalam mencari informasi, memanfaatkan, dan menganalisisnya maka guru semakin luas wawasannya. Semakin banyak dan valid informasi yang dimiliki sehingga guru semakin mampu dalam mengajarnya. Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut: Ho: literasi informasi tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta..
(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. Ha: literasi. informasi. berpengaruh. terhadap. kemampuan. mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. 2. Pengaruh literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru Literasi komputer juga cukup berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru. Literasi komputer adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan perangkat lunak komputer untuk mengimplementasikan suatu tujuan. Literasi komputer bisa membantu seorang guru dalam menggunakan media pembelajaran misalnya, penggunaan powerpoint, word, exel dan sebagainya. Semakin mahir menggunakan perangkat komputer dalam pembelajaran maka proses belajar semakin menarik. Semakin menarik proses pembelajaran maka semakin baik kemampuan guru dalam mengajar. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut. Ho: literasi komputer tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. Ha: literasi. komputer. berpengaruh. terhadap. kemampuan. mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. 3. Pengaruh literasi informasi dan literasi komputer bersama-sama terhadap kemampuan mengajar guru Literasi informasi adalah keterampilan untuk mencari dan mengidentifikasi informasi untuk menambah sumber belajar peserta didik. Setelah menemukan sumber belajar tambahan untuk peserta.
(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. didik, selanjutnya guru perlu mengolahnya menjadi menarik. Guru dapat mengolah informasi dengan menggunakan program word, exel, maupun powerpoint. Semakin mampu seorang guru dalam mencari, menganalisis, dan memanfaatkan informasi semakin luas wawasannya, semakin banyak dan valid informasi yang dimiliki sehingga guru semakin mampu dalam mengajar. Semakin mampu seorang guru mengemas informasi dengan menggunakan komputer maka semakin mampu seorang guru dalam mengajar. Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut. Ho: tidak ada pengaruh literasi informasi dan literasi komputer secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. Ha: ada pengaruh literasi informasi dan literasi komputer secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. Dari penjelasan di atas, maka kerangka pemikiran penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:.
(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. H1 Literasi Informasi. H2. Kemampuan Mengajar. Literasi Komputer. Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Teoritik Pengaruh Literasi Informasi dan Literasi Komputer terhadap Kemampuan Mengajar Guru Ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.
(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanation, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain (Sugiyono, 2011: 10). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara literasi informasi dan literasi komputer dengan kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta. Berdasarkan permasalahan dan tujuan dalam penelitian ini, maka penelitian ini berusaha menjelaskan informasi yang mendalam mengenai pengaruh literasi informasi dan literasi komputer terhadap kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.. B.. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMA Bopkri 1 Yogyakarta, SMA Bopkri 2 Yogyakarta, SMA Taman Madya Jetis, SMA N 2 Yogyakarta, SMA N 3 Yogyakarta, SMA N 4 Yogyakarta, SMA N 5 Yogyakarta, SMA N 6 Yogyakarta, SMA N 10 Yogyakarta, SMA N 11 Yogyakarta, dan SMA Budya Wacana. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan AgustusSeptember 2018.. 37.
(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. C.. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang yang diminta untuk memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Subjek penelitian ini adalah guru ekonomi kelas X, XI, dan XII SMA Se-Kota Yogyakarta yang berjumlah 30 orang. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah literasi informasi, literasi komputer dan kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se-Kota Yogyakarta.. D.. Populasi dan Sampel 1.. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2014: 49) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah semua guru ekonomi kelas X, XI, dan XII di SMA Se-Kota Yogyakarta.. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2006: 149) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada.
(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. penelitian ini berjumlah 30 orang guru ekonomi yang tersebar di 11 SMA Se-Kota Yogyakarta. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sangadji, 2010:189).. E.. Operasionalisasi Variabel dan Pengkurannya Operasional variabel adalah definisi yang menjelaskan variabelvariabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, definisi operasional yang digunakan yaitu: 1. Kemampuan Mengajar Guru Kemampuan mengajar adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan (Mustafa, 2011: 27). Kemampuan mengajar guru ini ditinjau dari 4 aspek yaitu kemampuan guru dalam merencanakan. pembelajaran,. menguasai. bahan. pelajaran,. melaksanakan/mengelola proses belajar mengajar, dan menilai kemajuan program belajar mengajar. Instrumen untuk mengukur kemampuan. mengajar. guru. menggunakan. instrumen. yang. dikembangkan oleh Tina Lisa Putri (2011). Instrumen terdiri atas 24 item dan diukur dengan menggunakan skala likert 4 pilihan terdiri dari selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah, secara rinci aspek-.
(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. aspek variabel kemampuan mengajar dan item-item pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut:. No.. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kemampuan Mengajar Guru Ekonomi Indikator Nomor Item Jumlah Butir Pernyataan. 1. Kemampuan Merencanakan Pembelajaran. Guru Program. 2. Menguasai Bahan Pelajaran. 3. Melaksanakan/mengelola Proses Belajar Mengajar. 4. Menilai Kemajuan Belajar Mengajar. 1, 7, 21, 22. 4. 2, 3, 4, 5, 6, 8, 13, 14, 15, 16, 17, 18. 12. 9, 10, 11, 12. 4. Proses 19, 20, 21, 22, 23, 24. 6. Sumber: Tina Lisa Putri (2011) 2. Literasi Informasi Menurut Bundy dalam Hasugian (2009: 200) literasi informasi adalah seperangkat keterampilan yang diperlukan untuk mencari, menganalisis dan memanfaatkan informasi. Literasi informasi tinjau dari beberapa aspek yaitu merumuskan masalah, mengidentifikasi informasi yang diperlukan, menentukan sumber, memilih sumber terbaik, melokasikan sumber secara intelektual dan fisik, menemukan informasi di dalam sumber tersebut, membaca dan mendengar informasi, mengekstrasi informasi yang relevan, mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber, mempresentasikan informasi tersebut, mengevaluasi hasil, dan mengevaluasi proses. Instrumen untuk.
(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. mengukur. literasi. informasi. menggunakan. instrumen. yang. dikembangkan oleh Michael B. Eisenberg. Instrumen terdiri atas 36 item dan diukur dengan menggunakan skala likert 4 pilihan, terdiri dari selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Secara rinci aspek-aspek variabel literasi informasi dan item-item pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Literasi Informasi No. Item Jumlah Butir Pernyataan. No.. Indikator. 1.. Merumuskan Masalah. 1, 2, 3. 3. 2.. Mengidentifikasi Informasi yang Diperlukan. 4, 5, 6. 3. 3.. Menentukan Sumber. 7, 8. 2. 4. Memilih Sumber Terbaik. 9, 10, 11, 12. 4. 5. Melokasikan Sumber Secara Intelektual Dan Fisik. 13, 14, 15. 3. 6. Menemukan Informasi di dalam Sumber Tersebut. 16, 17, 18. 3. 7. Membaca, Mendengar, Meraba, dan Sebagainya. 19, 20, 21, 22. 4. 8. Mengekstrasi yang Relevan. 23, 24, 25, 26. 4. 9. Mengorganisasikan Informasi dari Berbagai Sumber. 27, 28, 29. 3. 10. Mempresentasikan Informasi Tersebut. 30, 31, 32. 3. 11. Mengevaluasi (Efektivitas). 33, 34. 2. Informasi. Hasil.
(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. 12. Mengevaluasi (Efisiensi). Proses. 35, 36. 2. Sumber: Gunawan (2008) 3. Literasi Komputer Brock & Thomson (1992) mendefinisikan literasi komputer sebagai pengetahuan komputer dan dapat memahami bagaimana setiap komponen komputer beroperasi. Literasi informasi ini ditinjau dari 3 aspek yaitu pengetahuan tentang komputer, kemampuan pemrograman, dan kontrol yang dirasakan. Instrumen untuk mengukur literasi komputer menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Kay (1994). Instrumen terdiri atas 24 item dan diukur dengan menggunakan skala likert 4 pilihan, terdiri dari selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Secara rinci aspek-aspek variabel literasi komputer dan itemitem pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Literasi Komputer No. Item. No.. Indikator. Jumlah Butir Pernyataan. 1. Pengetahuan Komputer di Kehidupan Sosial. tentang dalam. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10. 10. 2. Kemampuan Pemrograman (programming skills). 11, 12, 13, 14, 15. 5. 3. Kontrol yang dirasakan (perceived control). 16, 17, 18, 19, 20, 21. 6. Sumber: Kay (1994).
(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. F.. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpukan data dalam penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2004: 135). Tujuan menggunakan kuesioner adalah memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak. G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Berikut hasil validitas instrumen penelitian dengan SPSS:.
(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. a. Untuk Variabel Kemampuan Mengajar Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Mengajar No. Item r hitung r tabel Kesimpulan Item_1 0,361 Valid 0,481 Item_2 0,361 Valid 0,843 Item_3 0,361 Valid 0,821 Item_4 0,361 Valid 0,889 Item_5 0,361 Valid 0,889 Item_6 0,361 Valid 0,774 Item_7 0,361 Valid 0,781 Item_8 0,361 Valid 0,826 Item_9 0,361 Valid 0,820 Item_10 0,361 Valid 0,733 Item_11 0,361 Valid 0,800 Item_12 0,361 Valid 0,834 Item_13 0,361 Valid 0,897 Item_14 0,361 Valid 0,883 Item_15 0,361 Valid 0,870 Item_16 0,361 Valid 0,867 Item_17 0,361 Valid 0,863 Item_18 0,361 Valid 0,901 Item_20 0,361 Valid 0,866 Item_21 0,361 Valid 0,856 Item_22 0,361 Valid 0,891 Item_23 0,361 Valid 0,863 Item_24 0,361 Valid 0,875 Sumber: data diolah, 2018 Uji coba instrumen dilakukan oleh guru non ekonomi dan guru ekonomi. Butir pertanyaan pertama menunjukkan bahwa nilai r hitung adalah 0,481 jika dibandingkan dengan r tabel 0,361 maka r hitung lebih besar dari r tabel. Sehingga dapat dikatakan butir pertanyaan kuesioner tersebut valid. Butir pertanyaan kedua menunjukkan bahwa r hitung adalah 0,843 lebih besar dari r tabel 0,361. Sehingga butir pertanyaan.
(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. kedua dapat dikatakan valid. Butir pertanyaan ketiga, menunjukkan bahwa nilai r hitung adalah 0,821 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan keempat menenunjukkan bahwa r hitung adalah 0,889 lebih besar dari r tabel. Butir pertanyaan kelima menunjukkan bahwa r hitung adalah 0,894 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan keenam, ketujuh berturut-turut menunjukkan bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Dengan demikian, seluruh butir pertanyaan kuesioner tersebut valid atau dapat mengukur variabel kemampuan mengajar. b. Untuk Variabel Literasi Informasi.
(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Literasi Informasi No. Item r hitung r tabel Kesimpulan Item_1 0,361 Valid 0,747 Item_2 0,361 Valid 0,811 Item_3 0,361 Valid 0,823 Item_4 0,361 Valid 0,809 Item_5 0,361 Valid 0,809 Item_6 0,361 Valid 0,740 Item_7 0,361 Valid 0,652 Item_8 0,361 Valid 0,816 Item_9 0,361 Valid 0,796 Item_10 0,361 Valid 0,768 Item_11 0,361 Valid 0,826 Item_12 0,361 Valid 0,850 Item_13 0,361 Valid 0,736 Item_14 0,361 Valid 0,782 Item_15 0,361 Valid 0,847 Item_16 0,361 Valid 0,886 Item_17 0,361 Valid 0,844 Item_18 0,361 Valid 0,916 Item_19 0,361 Valid 0,798 Item_20 0,361 Valid 0,759 Item_21 0,361 Valid 0,813 Item_22 0,361 Valid 0,805 Item_23 0,361 Valid 0,705 Item_24 0,361 Valid 0,776 Item_25 0,361 Valid 0,798 Item_26 0,361 Valid 0,845 Item_27 0,361 Valid 0,826 Item_28 0,361 Valid 0,739 Item_29 0,361 Valid 0,762 Item_30 0,361 Valid 0,785 Item_31 0,361 Valid 0,815 Item_32 0,361 Valid 0,785 Item_33 0,361 Valid 0,777 Item_34 0,361 Valid 0,830 Item_35 0,361 Valid 0,840 Item_36 0,361 Valid 0,810.
(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. Sumber: data diolah, 2018 Butir pertanyaan pertama menunjukkan bahwa nilai r hitung adalah 0,747 jika dibandingkan dengan r tabel 0,361 maka r hitung lebih besar dari r tabel. Sehingga dapat dikatakan butir pertanyaan pertama kuesioner tersebut valid. Butir pertanyaan kedua menunjukkan bahwa r hitung adalah 0,807 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan ketiga menunjukkan bahwa r hitung adalah 0,823 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan keempat menunjukkan r hitung adalah 0,805 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan kelima, keenam berturutturut menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r tabel 0,361. Sehingga butir pertanyaan tersebut valid. Dengan demikian, dapat dikatakan seluruh butir pertanyaan kuesioner tersebut valid atau dapat mengukur variabel literasi informasi..
(66) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. c. Untuk Variabel Literasi Komputer Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Literasi Komputer No. Item r hitung r tabel Kesimpulan Item_1 0,361 Valid 0,792 Item_2 0,361 Valid 0,878 Item_3 0,361 Valid 0,855 Item_4 0,361 Valid 0,856 Item_5 0,361 Valid 0,887 Item_6 0,361 Valid 0,870 Item_7 0,361 Valid 0,781 Item_8 0,361 Valid 0,886 Item_9 0,361 Valid 0,858 Item_10 0,361 Valid 0,780 Item_11 0,361 Valid 0,750 Item_12 0,361 Valid 0,781 Item_13 0,361 Valid 0,853 Item_14 0,361 Valid 0,849 Item_15 0,361 Valid 0,852 Item_16 0,361 Valid 0,900 Item_17 0,361 Valid 0,867 Item_18 0,361 Valid 0,902 Item_19 0,361 Valid 0,815 Item_20 0,361 Valid 0,880 Item_21 0,361 Valid 0,856 Sumber: data diolah, 2018 Butir pertanyaan pertama menunjukkan bahwa nilai r hitung adalah 0,792 jika dibandingkan dengan r tabel 0,361 maka r hitung lebih besar dari r tabel. Sehingga dapat dikatakan butir pertanyaan kuesioner tersebut valid. Butir pertanyaan kedua menunjukkan bahwa r hitung adalah 0,874 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan ketiga menunjukkan bahwa nilai r hitung adalah 0,852 lebih besar dari r tabel 0,361. Butir pertanyaan keempat, kelima, berturut-turut menunjukkan.
(67) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel 0,361. Dengan demikian, dapat dikatakan seluruh butir pertanyaan kuesioner tersebut valid atau dapat mengukur variabel literasi komputer. 2.. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009). Berikut hasil uji reliabilitas dengan SPSS: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Mengajar Literasi Informasi Literasi Komputer. Cronbach's Alpha 0,977. Keterangan Reliabel. 0,985 0,982. Reliabel Reliabel. Sumber: data diolah, 2018 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha variabel kemampuan mengajar 0,960; literasi informasi 0,979; dan literasi komputer 0,959 lebih besar dari 0,70 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian yang digunakan reliabel..
(68) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50. H.. Teknik Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Teknik analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mencari hubungan literasi informasi, literasi komputer dengan kemampuan mengajar guru ekonomi di SMA Se Kota Yogyakarta yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik dalam regresi berganda. Langkah dalam analisis regresi berganda adalah dengan menentukan persamaan garis regresi berganda dengan rumus sebagai berikut: Y. = B0+B1X1+B2X2+e. Keterangan: Y. = kemampuan mengajar. X1. = literasi informasi. X2. = literasi komputer a.. Variabel Kemampuan Mengajar Data yang diperoleh untuk variabel literasi informasi dalam. pengisisan kuesioner pada 30 guru ekonomi, dengan 36 item pertanyaan dengan skor 1-4 butir. Dan diperoleh skor maksimal ideal 144 dan skor minimal ideal adalah 36. Skor ideal tertinggi = 36 x 4 = 144 Skor ideal terendah = 36 x 1 = 36 Sehingga jarak interval dapat dihitung sebagai berikut..
Gambar
Garis besar
Dokumen terkait
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya yang senantiasa dianugerahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat, karunia dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum/skripsi ini
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan judul
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang brejudul
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Literasi Keuangan, Percaya
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Buddha Maitreya atas berkat, rahmat, kasih, serta bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul