• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRASI ILMU DALAM HIDUP BERMASYARAKAT & BERKEBUDAYAAN. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Islam Dalam Disiplin Ilmu (IDI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INTEGRASI ILMU DALAM HIDUP BERMASYARAKAT & BERKEBUDAYAAN. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Islam Dalam Disiplin Ilmu (IDI)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

INTEGRASI ILMU DALAM HIDUP BERMASYARAKAT & BERKEBUDAYAAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Islam Dalam Disiplin Ilmu (IDI)

Dosen Pengampu: Amirullah, S.Pd.I, M.A Kelas : 6H

Anggota Kelompok 7:

1. Aflaha Nursifa Firdaus (1901025107) 2. Lilis Sulistiowati (1901025059) 3. Ervandra Oktarianto (1901025163) 4. Desthiya Ramadhani (1901025017) 5. Fanny’s Al Ayubi (1901025003) 6. M. Fakhri Nugroho (1901025259)

POKOK BAHASAN:

a. Konsep hidup bermasyarakat dan berkebudayaan

b. Teori perubahan sosial, strategi kebudayaan, dan transaksional dalam masyarakat c. Penerimaan terhadap kasus Madinah al-Fadilah/Piagam Madinah dan Masyarakat

Islam Yang Sebenar-benarnya

PEMBAHASAN

A. KONSEP HIDUP BERMASYARAKAT DAN BERKEBUDAYAAN

Secara umum masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. menurut Soerjono Soekanto, buku Sosiologi: Suatu Pengantar (2003), masyarakat mempunyai ciri- ciri yang khas. Adapun ciri-ciri masyarakat antara lain: hidup berkelompok, melahirkan kebudayaan, mengalami perubahan, berinteraksi, oterapat kepemimpinan, setratifikasi masyrakat.

Dalam perspektif Islam, konsep dalam hidup bermasyarakat khususnya yang menyangkut hubungan antarumat beragama, bersifat sangat terbuka dan dialogis. Panggilan untuk mencari titik temu (kalimatun sawa’) antar berbagai penganut ahli kitab adalah tipikal

(2)

model panggilan Al Quran. Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya adalah Manusia yang diciptakan untuk menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.

Manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan dan lingkungan sekitarnya.

Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sansekerta, buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari Buddha (budi atau intelek), dan diartikan sebagai hal-hal yang berhubungan dengan akal dan nalar manusia.Dalam bahasa Inggris disebut culture berasal dari bahasa latin colere yang artinya mengolah atau bekerja. Bisa juga diartikan sebagai bercocok tanam atau bertani. Kata culture terkadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.Budaya adalah cara hidup yang berkembang, dibagikan oleh sekelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terdiri dari banyak elemen kompleks, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, peralatan, pakaian, bangunan, dan karya seni.Dengan perkembangan zaman, banyak budaya asing, terutama budaya Barat yang masuk ke Indonesia, perlahan-lahan menjajah, mempengaruhi dan mentransfer budaya asli Indonesia, dan secara tidak langsung mengubah kebiasaan dan konsep hidup masyarakat Indonesia. Beberapa budaya asing yang melanggar norma Pancasila yang telah masuk dan mempengaruhi budaya masyarakat Indonesia,yaitu seperti dugem atau clubbing,pergaulan bebas,fashion kekinian,etika bahasa,sikap dan perilaku.Terlepas dari pengaruh budaya asing yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai pancasila,ternyata juga terdapat tradisi atau kebiasaan suku-suku di Indonesia yang bertentangan dengan norma-norma di Indonesia.

B. TEORI PERUBAHAN SOSIAL, STRATEGI KEBUDAYAAN DAN TRANSAKSIONAL DALAM MASYRAKAT

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya.

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan adalah:

1. Keinginan-keinginan secara sadar dan keputusan secara pribadi.

2. Sikap-sikap pribadi yang dipengaruhi oleh kondisi-kondisi yang berubah.

3. Perubahan struktural dan halangan struktural.

(3)

4. Pengaruh-pengaruh eksternal.

5. Pribadi-pribadi kelompok yang menonjol.

6. Unsur-unsur yang bergabung menjadi satu.

7. Peristiwa-peristiwa tertentu.

8. Munculnya tujuan Bersama

Perubahan sosial dalam masyarakat dapat dibedakan dalam perubahan cepat dan lambat, perubahan kecil dan besar serta perubahan direncanakan dan tidak direncanakan. Tidak ada satu perubahan yang tidak meninggalkan dampak pada masyarakat yang sedang mengalami perubahan tersebut. Bahkan suatu penemuan teknologi baru dapat mempengaruhi unsur- unsur budaya lainnya. Dampak dari perubahan sosial antara lain meliputi disorganisasi dan reorganisasi sosial, teknologi serta cultural.

C. PENERIMAAN TERHADAP KASUS MADINAH AL-FADHILAH/PIAGAM MADINAH DAN MASYARAKAT ISLAM YANG SEBERNARNYA

Piagam Madinah (shahifatul madinah) juga dikenal dengan sebutan Konstitusi Madinah, ialah sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad SAW, yang merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan kaum-kaum penting di Yasthrib (kemudian bernamaMadinah) pada tahun 622. Sejarah adanya piagam Madinah ketika Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah, beliau berkeinginan untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Cita-cita tersebutyang kemudian mendorong Nabi Muhammad untuk menyusun sebuahdokumen yang disebut sebagaiMitsaq al-Madinah, dari sinilah kemudian dikenal nama Piagam Madinah. Piagam tersebut juga menjadi dasar hukum bagi kehidupan bermasyarakat di Madinah, untuk itu Piagam Madinah juga terkadang disebut sebagai Konstitusi Madinah.

Piagam Madinah disusun bukan hanya dari pemikiran Nabi Muhammad saja, tetapi meliputi gagasan-gagasan dari semua tokoh stakeholder dalam masyarakat Madinah.

Untuk itulah Piagam Madinah disusun berdasarkan konsensus bersama seluruh komponen masyarakat Madinah. Ahli hokum Islam Inggris berdarah India, Muhammad Hamidullah bahkan menyebut Piagam Madinah sebagai konstitusidemokratis modern pertama di dunia. Dalam prumusan Tindakan pertama Nabi Muhammad SAW setelah bertemu dengan masyarakat Madinah adalah mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar. Pertemuan antara dua kelompok Muslim itu diadakan dirumah Anas bin Malik.

(4)

Setelah mepersaudarakan kaum Muslimin, Nabi Muhammad kemudian menyatukan seluruh kelompok Yahudi dengan perjanjian aliansi dan kebebasan beragama. Setelah berhasil mempersatukan seluruh kelompok yang ada di Madinah, Nabi Muhammad SAW kemudian merinci perjanjian sosial-politik Madinah, perjanjian inilah yang kemudian menjadi Piagam Madinah.

1. Munawir Syazali menyimpulkan prinsip dasar Piagam ini sebagai berikut:

a. Semua pemeluk Islam meskipun berasal dari banyak suku, tetapi merupakan satu komunitas.

b. Hubungan antara anggota komunitas Islam dengan anggota komunitas yang lain didasarkan atas prinsip-prinsip

c. Bertentangga baik

d. Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama e. Membela mereka yang teraniaya

f. Saling menasehati

g. Menghormati kebebasan beragam

Melihat keterangan-keterangan dari Munawir Syazali di atas dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep Piagam Madinah yang dicetuskan oleh Rasulullah merupakan konsep yang ideal untuk sebuah negara dalam Islam, dan itu merupakan undang-undang yang pertama ditulis didunia. Muhammad Thahir Azhari mengemukakan konsep Negara dalam Islam Nomokrasi (negara hukum) bukan teokrasi. Beliau mengemukakan negara hukum (nomokrasi).

2. Islam memiliki prinsip-prinsip umum sebagai berikut:

a. Prinsip kekuasaan sebagai Amanah.

b. Prinsip keadilan.

c. Prinsip Persamaan.

d. Prinsip pengakuan dan perlindungan terhadap HAM e. Prinsip peradilan bebas

f. Prinsip perdamain g. Pripsip kesejahteraan h. Prinsip ketaatan rakyat.

Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dengan merujuk pada padanan kata khaira ummah dan Baldatun Tayyibatun tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Philip K. Hitti

(5)

(2013; 154-163) yang mengemukakan bahwa pencapaian peradaban yang pernah dibangun Oleh Muhammad SAW merupakan peradaban yang belum pernah dicapai oleh peradaban umat manusia terdahulu; dimana Bangsa Arab yang tadinya tidak menjadi bagian dari perbincangan peradaban-peradaban besar dunia mampu berkembang menjadi Imperium Besar dengan berhasil menaklukan daerah-daerah Subur Mesopotamia dan lembah-lembah sungai Nil sebagai buah penaklukan yang dilakukan terhadap Imperium Byzantium dan Persia. Padahal secara geneologis masyarakat Arab bukanlah bangsa penakluk; tidak memiliki kebudayaan mapan seperti bangsa-banga yang lainnya. Semuanya itu tidak terlepas dari bangunan masyarakat yang dibangun Rasulullah di KotaMadinah; dimana secara idividu masyarakat Madinah memiliki keimanan dan kepasrahan yang begitu kuat terhadap Allah SWT, yang dengan keimanan itulah menjadikannya tak memiliki rasa takut untuk menghadapi siapapun kecuali rasa takut itu hanyalah terhadap Allah; begitupun mereka duduk sederajat antar satu dengan yang lainnya karena keimanan mengajarkan kesederajatan antar sesama umat manusia tidak ada yang lebih superior di atas manusia yang lainnya. Individu-individu masyarakat Madinah pun memiliki ketundukan yang begitu kuat terhadap perintah-perintah Allah yang termaksud di dalam Rukun Islam, sehingga dengan ketundukannya itulah mampu melahirkan individu-individu tangguh. Sementara secara komunal masyarakat memiliki kondusivitas yang begitu kuat; karena hukum dikedepankan menggantikan system superioritas yang berlaku di masa jahiliyyah; hukum sangat menjerakan dan mampu menjadi pelajaran bagi yang lainnya.

Karakteristik spesifik lainnya menurut Philip K. Hitti (2013) dari masyarakat di masa Rasulullah adalah kecintaannya yang mendalam terhadap ilmu pengetahuan; Philil K. Hiiti (2013) bahkan sampai pada suatu kesimpulan bahwa menurutnya masyarakat Arab sebetulnya di masa jahiliyyah adalah masyarakat yang tidak memiliki peradaban apapun kecuali sastra Arab. Namun bagaimana mungkin masyarakat yang tidak memiliki tradisi keilmuan mapan tersebut kelak bisa mengembangkan filsafat Yunani yang tercecer menjadi terkompilasikan sehingga menjadi disiplin-disiplin ilmu tertentu (Madjid, 2009). Begitupun dengan ilmu kedokteran yang diambil secara cepat dari tradisi pengobatan Persia, India dan Cina; Arsitektur dari peninggalan Byzantium di Syam; pertanian dan irigasi dari peninggalan peradaban Mesopotamia di lembah sungai Tigris dan Efrat; dan administrasi pemerintahan dari sistem administrasi imperium Persia (Hitti, 2013). Oleh karenanya Nurcholis Madjid (2008: 234) mengatakan Hikmah itu miliki kaum muslimin, dimana pun berada ia harus diambil dengan terbuka, itulah makna dari the idea of progress yaitu sikap dan mental yang terbuka untuk menerima dan mengambil nilai-nilai duniawi dari mana saja asalkan mengandung kebenaran.

(6)

Bahkan kelak dikemudian hari kaum muslimin mampu membangun satu disiplin ilmu yang khas sebagai produk asli keilmuan Islam, yaitu ilmu Ushul Fiqih, hampir dipastikan setiap peradaban memiliki produk khas keilmuannya; seperti Yunani dengan Filsafatnya; maka begitupun peradaban Islam dengan Ushul Fiqihnya, dimana Ushul Fiqih lahir sebagai kebutuhan akan keberadaan qaidah-qaidah yang bisa menjadi panduan untuk mengambil kesimpulan hukum dari Nash untuk dikontekskan dengan arus perubahan masyarakat di dalam suatu wilayah atau kondisi tertentu. Selain daripada Ushul Fiqih, Ilmu lainnya yang lahir dari tradisi Keilmuan Islam yang belum pernah terlahirkan dari peradaban-peradaban lainnya adalah Ilmu periwayatan hadist sebagai metode, teknik dan proses periwayatannya.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

https://tirto.id/pengertian-masyarakat-menurut-para-ahli-serta-ciri-unsur-unsurnya-gbbv https://dinastirev.org/JMPIS/article/view/253#:~:text=Secara%20umum%20Pengertian%20 Masyarakat%20adalah,istiadat%20yang%20ditaati%20dalam%20lingkungannya.

https://m.kaskus.co.id/thread/60ebedad7b8fcd721f2745c4/integrasi-ilmu-dalam-hidup- bermasyarakat-dan-berbudaya/?ref=amp.kaskus.co.id&med=ampfooter

https://pdfcoffee.com/piagam-madinah-12-pdf-free.html

Referensi

Dokumen terkait

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan terkait hasil pengamatan mereka tentang objek ilmu pengetahuan alam; serta pengertian

Artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kami menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.”

Secara terminologis, ‘ilm- ad-dalalah sebagai salah satu cabang linguistik ‘ilm-al-lughoh yang telah berdiri sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang makna

manusia bukan ilmu pengtahuan maupun objek lainnya. 3) Epistemologi islam dalam pandangan filosof muslim, terlebih dahulu harus benar-benar dipahami bahwa pengetahuan

Misalnya ilmu hadis bercampur dengan ilmu ushhul fiqh, seperti dalam kitab Ar-Risalah yang ditulis oleh Asy-Syafi‟i atau cmapur dengan fiqh seperti kitab Al-Umm dan solusi

Pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan sosial Sejak kelahirannya belasan abad yang lalu, Islam telah tampil sebagai agama yang memberi perhatian pada keseimbangan hidup antara dunia