• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2021 Asisten Deputi Fiskal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Laporan Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2021 Asisten Deputi Fiskal"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2021 Asisten Deputi Fiskal

A. Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2021

Hasil pengukuran kinerja Asisten Deputi Fiskal sampai dengan Triwulan III Tahun 2021 dapat ditampilkan pada Tabel 1, sebagai berikut:

Tabel 1. Ringkasan Capaian Kinerja Asisten Deputi Fiskal Triwulan III Tahun 2021

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Tahun 2021

Realisasi Triwulan

III

Capaian (%) I Sasaran Kegiatan 1. Terwujudnya

Kebijakan Fiskal yang Responsif terhadap Pandemi Covid-19

1.1 Indikator 1.1 Persentase Penyelesaian Kebijakan Insentif Perpajakan untuk Dunia Usaha

Persentase 100 100 100

II Sasaran Kegiatan 2. Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan di Bidang Fiskal yang Berkualitas

2.1 Indikator 2.1 Persentase Rekomendasi Kebijakan di Bidang Fiskal yang diterima Deputi

Persentase 100 (target TW-III sebesar 75%)

75 100

III Sasaran Kegiatan 3. Terwujudnya Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola yang Optimal Indikator 3.1 Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta AdministrasI Program dan Tata Kelola

Indeks 3 dari 4 N/A N/A

Kinerja Asisten Deputi Fiskal sampai dengan Triwulan III Tahun 2021 sebagaimana tercantum dalam ringkasan Tabel 1 dapat diuraikan sebagai berikut:

1

Sasaran Kegiatan 1: Terwujudnya Kebijakan Fiskal yang Responsif terhadap Pandemi Covid-19

Pencapaian Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Kebijakan Fiskal yang Responsif terhadap Pandemi Covid- 19 ditunjukkan oleh pencapaian satu indikator kinerja yaitu Persentase Penyelesaian Kebijakan Insentif Perpajakan untuk Dunia Usaha

Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1.1. Persentase Penyelesaian Kebijakan Insentif Perpajakan untuk Dunia Usaha

Latar Belakang

Pada tahun 2020, dunia menghadapi kejadian tidak terduga dan luar biasa.

Pandemic covid-19 berdampak hebat ke seluruh dunia, memicu karantina wilayah dan memakan banyak korban jiwa. Dunia merespon cepat dengan

(2)

mengeluarkan berbagai kebijakan non konvensional untuk penyelamatan jiwa dan ekonomi.

Optimisme pertumbuhan ekonomi pada awal tahun 2020 berubah arah, ekonomi global diprediksi terkontraksi tajam. Berbagai lembaga terus merevisi proyeksinya ditengah ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi.

Namun, pada tahun 2021 ekonomi global diproyeksikan rebound.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun tertekan pada tahun 2020 perlahan mulai bangkit. Pada Q2-2021 mencapai 7,07%(YoY) merupakan pertumbuhan triwulanan tertinggi sejak 16 tahun terakhir (capaian 7,16%

terjadi pada Q4-2004). Daya tahan ekonomi Indonesia didukung berbagai kebijakan cepat, terukur, dan extra ordinary.

Sebagai upaya mengatasi pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah membentuk “Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional” berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020. Pemerintah berharap semua upaya dan langkah dalam merumuskan dan melaksanakan program serta kebijakan, dapat dilakukan secara lebih terkoordinasi dan terintegrasi, sehingga dapat mengintegrasikan kebijakan ekonomi dan kesehatan.

Dalam rangka mendukung eksistensi dan kelangsungan dunia usaha yang terdampak covid-19, serta pemberian stimulus untuk mendorong perekonomian. Pemerintah mengeluarkan kebijakan dan strategi perpajakan yang ditujukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Langkah kebijakan tersebut yaitu memberikan insentif perpajakan yang dimaksudkan untuk mengurangi beban pelaku usaha serta stimulus perpajakan untuk mendorong perekonomian. Beberapa kebijakan insentif perpajakan untuk dunia usaha yaitu (i) Insentif pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Covid-19; (ii) Insentif PPnBM DTP Kendaraan Bermotor untuk Sektor Otomotif; (iii) Insentif PPN DTP untuk Sektor Perumahan; dan (iv) Insentif PPN DTP Jasa Sewa Ruangan untuk Sektor Ritel.

Berdasarkan hal tersebut diatas, sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Fiskal mempunyai tugas menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan ke empat jenis insentif perpajakan tersebut.

(3)

Hasil Pengukuran Kinerja

Target kinerja terwujudnya kebijakan fiskal yang responsif terhadap pandemi covid-19 pada tahun 2021 sebesar 100%

Hingga Triwulan III Tahun 2021, terwujudnya kebijakan fiskal yang responsif terhadap pandemi covid-19 pada tahun 2021 sebesar 100%

dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja IKU-1.1

1.1. Persentase Penyelesaian Kebijakan Insentif Perpajakan untuk Dunia Usaha

persent

ase 100 100 100

Hingga Triwulan III Tahun 2021 persentase penyelesaian kebijakan insentif perpajakan untuk dunia usaha dengan ringkasan sebagai berikut:

1. Insentif pajak yang diberikan kepada Wajib Pajak dalam rangka membantu meringankan beban dunia usaha dari dampak pandemi Covid-19 meliputi pembebasan PPh Pasal 22 Impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25, percepatan restitusi PPN, PPh final ditanggung Pemerintah untuk UMKM, PPh final ditanggung Pemerintah untuk sektor jasa konstruksi tertentu (P3TGAI). Insentif juga diberikan dalam rangka membantu menjaga daya beli masyarakat melalui pemberian insentif PPh Pasal 21 ditanggung Pemerintah (PPh 21 DTP). Kebijakan pemberian insentif pajak tersebut pertama kali diatur dalam PMK Nomor 23 Tahun 2020 dan telah beberapa kali dirubah/diganti menyesuaikan dinamika perkembangan dunia usaha dan kondisi Covid-19.

Perubahan/penggantian tersebut meliputi PMK 44/2020, PMK 86/2020, PMK 110/2020, PMK 9/2021, dan terakhir dengan PMK 82/2021. Kemenko Perekonomian mengkoordinasikan usulan- usulan sektor yang akan mendapatkan insentif dan usulan perpanjangan pemberian insentif dan diputuskan dalam Rakor di Kemenko Perekonomian.

2. Insentif PPnBM yang diberikan pada sektor industri otomotif dan juga masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan dari sisi demand/konsumsi masyarakat dan peningkatan sisi supply/produksi industri kendaraan bermotor.

(4)

Kebijakan pemberian insentif PPnBM tersebut pertama kali diatur dalam PMK 20/2021 dan diganti dengan PMK 31/2021, kemudian dirubah dengan PMK 77/2021 dan terakhir dirubah dengan PMK 120/2021. Dalam perubahan tersebut dilakukan perpanjangan waktu dan besaran insentif dengan mempertimbangkan antusiame masyarakat yang cukup besar dan dampaknya yang telah mendorong pertumbuhan ekonomi sektor industri alat angkutan melalui peningkatan penjualan/produksi kendaraan bermotor roda empat. Kemenko Perekonomian mengoordinasikan usulan pemberian dan perpanjangan insentif dan diputuskan dalam Rakor di Kemenko Perekonomian.

3. Insentif PPN DTP yang diberikan pada sektor properti dan juga masyarakat dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan dari sisi demand/konsumsi masyarakat dan peningkatan sisi supply/pembangunan dan penjualan rumah dan unit hunian rumah susun baru. Kebijakan pemberian insentif PPnBM tersebut pertama kali diatur dalam PMK 21/2021 dan dirubah dengan PMK 103/2021. Dalam perubahan tersebut dilakukan perpanjangan waktu pemberian insentif sampai dengan Desember 2021 dengan pertimbangan antusiame masyarakat yang cukup besar dan dampaknya yang telah mendorong pertumbuhan ekonomi sektor properti melalui peningkatan penjualan/pembangunan rumah dan unit hunian rumah susun baru. Kemenko Perekonomian mengoordinasikan usulan pemberian dan perpanjangan insentif dan diputuskan dalam Rakor di Kemenko Perekonomian.

4. Insentif pada sektor ritel berupa PPN DTP untuk jasa sewa ruangan/bangunan diberikan dalam rangka memberikan dukungan bagi para pelaku usaha di sektor ritel untuk segera pulih dari dampak Pandemi Covid-19. Kebijakan pemberian insentif PPN DTP diatur dalam PMK 102/2021 berupa pemberian fasilitas PPN DTP atas jasa sewa ruangan selama 3 (tiga bulan) yaitu dari bulan Agustus s.d Oktober 2021. Kemenko Perekonomian mengoordinasikan usulan pemberian dan perpanjangan insentif dan diputuskan dalam Rakor di Kemenko Perekonomian.

Berdasarkan hasil capaian triwulan III tahun 2021, Asisten Deputi Fiskal/Sekretaris Deputi memperkirakan bahwa target terwujudnya kebijakan fiskal yang responsif terhadap pandemi covid-19 dapat terpenuhi.

(5)

Pelaksanaan Rencana Aksi TW III

Adapun rencana aksi yang telah dilaksanakan untuk mencapai target Triwulan III tahun 2021 adalah sebagai berikut:

No Rencana Aksi TW III Status Keterangan

1 Rapat Koordinasi Perluasan KLU Penerima Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Covid-19

Terlaksana Telah dilakukan rapat koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait tentang perluasan KLU penerima insentif pajak untuk wajib pajak terdampak covid-19 2 Rapat Koordinasi

Perpanjangan Pemberian Insentif PPnBM yang

Diberikan Pada Sektor Industri Otomotif

Terlaksana Telah dilakukan rapat koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait tentang

perpanjangan pemberian insentif PPnBM yang diberikan pada sektor industri otomotif 3 Rapat Koordinasi

Pemberian

Perpanjangan Insentif PPN DTP untuk Sektor Perumahan

Terlaksana Telah dilakukan rapat koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait tentang

perpanjangan pemberian insentif PPN DTP untuk sektor perumahan 4. Rapat Koordinasi

Pemberian Insentif PPN DTP Jasa Sewa Ruangan untuk Sektor Ritel.

Terlaksana Telah dilakukan rapat koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait tentang pemberian insentif PPN DTP jasa sewa ruangan untuk sektor ritel.

5 Monitoring dan Evaluasi Efektivitas Pemanfaatan Insentif Perpajakan untuk Dunia Usaha

Terlaksana Telah dilakukan FGD dan monitoring dalam rangka evaluasi efektivitas pemanfaatan insentif perpajakan untuk dunia usaha di Jawa Barat

(6)

Capaian Output Kegiatan

Realisasi output dalam rangka rekomendasi kebijakan insentif perpajakan untuk dunia usaha sampai dengan Triwulan III Tahun 2021 mencapai 100% dari total paket rekomendasi sebanyak 1 paket rekomendasi pada Tahun 2021. Adapun ringkasan singkat mengenai realisasi output disajikan ke dalam table sebagai berikut:

No Output Target

Tahun 2021

Realisasi TW III

% Capaian

Output 1 Rekomendasi

Kebijakan Insentif Perpajakan untuk Dunia Usaha

1 paket rekomendasi

1 paket rekomendasi

100

Adapun kegiatan dalam upaya rekomendasi kebijakan insentif fiskal sampai dengan triwulan III 2021 sebagai berikut:

a. Rapat koordinasi pembahasan perpanjangan pemberian Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Covid-19 (PMK 82/2021)

b. Rapat koordinasi pembahasan perluasan Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) penerima Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak Terdampak Covid-19 (revisi PMK 82/2021)

c. Rapat Koordinasi pembahasan perpanjangan pemberian insentif PPnBM DTP sektor otomotif (PMK 77/2021 dan PMK 120/2021)

d. Rapat koordinasi pembahasan perpanjangan pemberian insentif PPN DTP untuk sektor perumahan (PMK 103/2021)

e. Rapat koordinasi pembahasan pemberian insentif PPN DTP jasa sewa ruangan untuk sektor ritel (PMK 102/2021)

f. Monitoring dan evaluasi efektivitas pemanfaatan insentif perpajakan untuk dunia usaha

Kendala Pencapaian Target

Sampai dengan Triwulan III Tahun 2021, terdapat beberapa kendala atau hambatan yang dihadapi dalam mencapai target yang telah ditetapkan.

Adapun berikut kendala yang dihadapi dalam mencapai target yaitu masih rendahnya pemanfaatan insentif PPh Final UMKM DTP yang disebabkan oleh masih adanya pelaku UMKM yang belum mengetahui adanya insentif serta masih rendahnya kesadaran pelaku UMKM untuk membayar pajak

(7)

2

Sasaran Kegiatan 2: Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan di Bidang Fiskal yang Berkualitas

Pencapaian Sasaran Kegiatan 2: Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan di Bidang Fiskal yang Berkualitas ditunjukkan oleh pencapaian satu indikator kinerja yaitu Persentase rekomendasi kebijakan di bidang fiskal yang diterima Deputi

Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1.1 Persentase rekomendasi kebijakan di bidang fiskal yang diterima Deputi

Latar Belakang

Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah terkait pendapatan dan belanja negara untuk mencapai tujuan-tujuan pemerintah. Pendapatan negara terdiri dari Penerimaan Perpajakan dimana kontributor terbesar adalah Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Sementara itu PNBP merupakan sumber lain selain penerimaan perpajakan dalam pendapatan negara.

Selain berfungsi sebagai instrumen pendapatan negara, fungsi pajak dapat digunakan sebagai instrumen pengaturan perekonomian negara seperti pemberian insentif fiskal dalam rangka mendorong investasi. Upaya pemberian insentif fiskal telah terealisasi dengan diterbitkannya regulasi insentif fiskal Tax Holiday, Tax Allowance, Investment Allowance, Superdeduction Vokasi dan Superdeduction Litbang.

Kebijakan fiskal tertuang setiap tahunnya di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), APBN memiliki 3 fungsi utama yaitu alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Sehingga diperlukan analisis terkait dengan kebijakan fiskal terutama APBN.

Berdasarkan hal tersebut diatas, sesuai dengan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Asisten Deputi Fiskal mempunyai tugas menyiapkan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang fiskal.

Rekomendasi Kebijakan di Bidang Fiskal yang Diterima Deputi adalah usulan kebijakan yang dihasilkan bersama stakeholder terkait yang disusun oleh Asisten Deputi Fiskal dan disampaikan kepada/ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan/Menko perekonomian/K/L terkait.

(8)

Paket rekomendasi yang dihasilkan adalah 4 paket rekomendasi bidang fiskal yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Perhitungan realisasi kinerja didasarkan pada perbandingan atau persentase antara Realisasi Capaian Output Paket Rekomendasi dengan Target yang terdapat dalam dokumen Perjanjian Kinerja.

Berdasarkan hasil capaian triwulan III tahun 2021, Asisten Deputi Fiskal/Sekretaris Deputi memperkirakan bahwa target tersusunnya rekomendasi kebijakan di bidang fiskal yang berkualitas dapat terpenuhi.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan III Tahun 2021, Persentase rekomendasi kebijakan di bidang fiskal yang diterima Deputi terealisasi sebesar 75% atau mencapai 100% dari target Tahun 2021 sebesar 4 paket rekomendasi dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target

TW.III Realisasi % Kinerja IKU-2.1

2.1. Persentase rekomendasi kebijakan di bidang fiskal yang diterima Deputi

Persent

ase 75% 75% 100%

Pelaksanaan Rencana Aksi TW III

Adapun rencana aksi yang telah dilaksanakan untuk mencapai target Triwulan III tahun 2021 adalah sebagai berikut:

No Rencana Aksi TW III Status Keterangan

1 Rapat Pembahasan Terkait Pajak

Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai

Terlaksana Telah dilakukan rapat terkait pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai seperti insentif pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai untuk pelaku usaha terdampak covid-19, Pajak

Penghasilan untuk bunga obligasi, PPh Final sektor kontruksi, PPh atas Pengalihan Participating Interest, Insentif PPnBM DTP untuk Kendaraan Bermotor, insentif PPN DTP untuk sektor Properti

(9)

2 Monitoring dan evaluasi Terkait Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai

Terlaksana Telah dilakukan

monitoring dan evaluasi efektivitas pemanfaatan insentif pajak untuk wajib pajak terdampak pandemi Covid-19 (PMK 9/2021), 3 Rapat Pembahasan

Terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Pajak Lainnya

Terlaksana Telah dilakukan rapat pembahasan terkait penerimaan negara bukan pajak dan pajak lainnya seperti penyusunan rancangan peraturan pemerintah tentang jenis dan tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian/Lembaga, serta Bea Materai 5 Sosialisasi Terkait

Kebijakan Insentif Fiskal

Terlaksana Telah dilakukan sosialisasi kebijakan insentif fiskal supertax deduction vokasi 6 Monitoring Insentif

Fiskal

Terlaksana Telah dilakukan monitoring efektivitas insentif fiskal kepada pelaku usaha yang telah mendapatkan insentif tax holiday

7 FGD Terkait Analisis Kebijakan Fiskal

Terlaksana Telah dilakukan FGD Efektivitas Kebijakan APBN terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional

8 Monitoring Terkait Analisis Kebijakan Fiskal

Terlaksana Telah dilakukan

monitoring realisasi APBN setiap bulannya.

Capaian Output Kegiatan

Realisasi output dalam rangka rekomendasi kebijakan yang terkait bidang fiskal sampai dengan Triwulan III Tahun mencapai N/A dari total paket rekomendasi sebanyak 4 paket rekomendasi pada Tahun 2021. Adapun ringkasan singkat mengenai realisasi output disajikan ke dalam table sebagai berikut:

(10)

No Output Target Tahun 2021

Realisasi TW.III

% Capaian

Output 1 Rekomendasi Terkait

Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai

1 paket rekomendasi

75 100

2 Rekomendasi Terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Pajak Lainnya

1 paket rekomendasi

75 100

3 Rekomendasi Terkait Kebijakan Insentif Fiskal dan Analisis Kebijakan Fiskal

1 paket rekomendasi

75 100

Adapun kegiatan dalam upaya rekomendasi kebijakan yang terkait bidang fiskal sampai dengan triwulan III 2021 sebagai berikut:

1. Rekomendasi Terkait Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai

a. RPP tentang Pajak Penghasilan atas Bunga Obligasi

b. RPP perubahan kedua PP 51/2008 tentang PPh atas penghasilan dari usaha jasa konstruksi

c. RPP Pajak Penghasilan atas pengalihan participating interest sektor hulu Migas

d. RPP tentang Perubahan PP No. 73/2019 tentang Tarif PPnBM Kendaraan Bermotor

e. RPMK tentang Perubahan Kedua PMK No. 31/2021 tentang PPnBM atas Penyerahan BKP yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021 f. RPMK tentang Perubahan PMK No 9/2021 tentang Insentif Pajak

untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Covid-19

g. RPMK tentang PPN atas Penyerahan Jasa Sewa Ruangan/Bangunan kepada Pedagang Eceran yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggran 2021 (PMK 103 Tahun 2021)

h. RPMK tentang tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Rumah Tapak dan Unit Hunian Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021 (Penggantian PMK 21/2021) i. RPP tentang Perubahan Kedua PP No.51 /2008 tentang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi

j. Monitoring dan evaluasi efektivitas pemanfaatan insentif pajak untuk wajib pajak terdampak pandemi Covid-19 (PMK 82/2021)

k. Usulan perpanjangan masa pengkreditan PPN Masukan

l. Tempat Terdaftar NPWP PT BSI Banyuwangi alokasi DBH Pajak m. Sengketa PPN PT PGN

(11)

2. Rekomendasi Terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak dan Pajak Lainnya

a. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Jenis dan Tarif PNBP:

• Penyusunan RPP tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian

• Penyusunan RPP tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku padaKementerian Komunikasi dan Informatika

• Kementerian Dalam Negeri

• Penyusunan RPP tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

• Penyusunan RPP tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

• Penyusunan RPP tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Perhubungan

• Penyusunan RPP tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Badan Pengawas Tenaga Nuklir

• Penyusunan RPP tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

• Harmonisasi RPP Jenis dan Tarif PNBP pada Badan Tenaga Nuklir Nasional

• Harmonisasi RPP Jenis dan Tarif PNBP pada Kementerian Perdagangan

• Harmonisasi RPP Jenis dan Tarif PNBP pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

b. Harmonisasi RPP tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan dan Pengenaan Bea Meterai

3. Rekomendasi Terkait Kebijakan Insentif Fiskal dan Analisis Kebijakan Fiskal

a. Sosialisasi kebijakan insentif fiskal supertax deduction vokasi b. Kajian/telaahan terkait Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2019

tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu (insentif fiskal tax allowance)

c. SOP (Standar Operasional Prosedur) Fasilitas Pajak Penghasilan di Kawasan Ekonomi Khusus

d. Monitoring realisasi insentif fiskal bulan Juni 2021 e. Monitoring realisasi insentif fiskal bulan Juli 2021 f. Monitoring realisasi insentif fiskal bulan Agustus 2021

g. Monitoring efektivitas insentif fiskal kepada pelaku usaha yang telah mendapatkan insentif tax holiday

(12)

h. Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pembiayaan Kesehatan

i. Pembahasan outlook Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2021, 2022, dan Jangka Menengah

j. Tindaklanjut Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung (MA) terkait Penggantian Kerugian bagi Pengungsi Kerusuhan Maluku 1999 k. Penyusunan Konsep Bahan Sidang Kabinet Paripurna tentang Nota

Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022

l. Efektivitas Kebijakan APBN terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional m. Tanggapan Pemandangan Umum Fraksi DPR-RI atas Rancangan

Undang-Undang (RUU) APBN 2022 dan Nota Keuangan n. Tanggapan Draft Lampiran Pidato Presiden

o. Penetapan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2021 tentang Dana Bersama Penanggulangan Bencana

p. Monitoring Capaian Fiskal Juli 2021 q. Monitoring Capaian Fiskal Juni 2021 r. Monitoring Capaian Fiskal Agustus 2021 s. Monitoring Tax Ratio Semester 2 2021

t. Persiapan Substansi Rangkaian Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BIMP-EAGA ke-14 Tahun 2021

u. Laporan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) Tahun Anggaran 2020 dan Triwulan II 2021 serta Perkembangan Perubahan Perpres 12 Tahun 2019 tentang Dana Abadi Pendidikan

v. Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Perubahan PP 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan RKA-K/L

Kendala Pencapaian Target

Sampai dengan Triwulan III Tahun 2021, terdapat beberapa kendala atau hambatan yang dihadapi dalam mencapai target yang telah ditetapkan.

Adapun berikut beberapa kendala yang dihadapi dalam mencapai target tersebut:

1. Pandemi Covid-19 yang diikuti dengan pengurangan aktivitas masyarakat membuat kegiatan monitoring lapangan menjadi terbatas 2. Keterbatasan dalam mengakses database

3. Belum maksimalnya pengimplementasian Inpres 7/2017 yang merupakan dasar hukum dalam pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi.

(13)

3

Sasaran Kegiatan 3: Terwujudnya Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola yang Optimal

Pencapaian Sasaran Kegiatan 3: Terwujudnya Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola yang Optimal ditunjukkan oleh pencapaian satu indikator kinerja yaitu Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola

Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

3.1 Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola

Latar Belakang

Layanan dukungan administrasi dan tata kelola meliputi : penyiapan penyusunan rencana program dan anggaran, pengelolaan anggaran dan administrasi keuangan, pengelolaan ketatausahaan, pelaksanaan dukungan administrasi kepegawaian, pengelolaan sistem informasi, penyiapan bahan hubungan masyarakat, pemberian dukungan administrasi penyusunan peraturan perundang-undangan, dan penyiapan bahan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja.

Perhitungan realisasi kinerja didasarkan pada perbandingan antara Realisasi Capaian Output Layanan dengan target yang terdapat dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan Rencana Aksi. Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola, diperoleh dari hasil survey terkait layanan yang diberikan oleh unit kerja Asisten Deputi Fiskal / Sesdep.

Layanan Program menghasilkan output-output, yaitu : Rencana Strategis Deputi, Rencana Kerja, Kerangka Acuan Kerja dan Rencana Anggaran Biaya (TOR/RAB), Petunjuk Operional Kegiatan (POK), Laporan e-monev, sedangkan Layanan Tata Kelola menghasilkan output-output yaitu: Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Ekon-Go, penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah (LAKIP) serta kebutuhan sarana di lingkungan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan. Indeks kepuasan diukur satu tahun sekali yaitu pada akhit Triwulan IV.

Hasil Pengukuran Kinerja

Hingga Triwulan III Tahun 2021, Indeks Kepuasan Layanan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola terealisasi sebesar N/A atau mencapai N/A dari target tahun 2021 sebesar 3 dari 4 dengan ringkasan sebagai berikut:

Indikator Kinerja

Utama Satuan Target Realisasi %

Kinerja IKU-3.1

3.1. Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola

Indeks 3 dari 4 N/A N/A

(14)

Narasi Capaian IKU

Berdasarkan nilai indeks kepuasan layanan kegiatan deputi serta administrasi Program dan Tata Kelola pada Triwulan III tahun 2021 masih belum ada atau N/A dikarenakan survei tersebut telah dilakukan pada semester II dan akan dilaksanakan Kembali pada akhir tahun.

Pelaksanaan Rencana Aksi TW III

Adapun rencana aksi yang telah dilaksanakan untuk mencapai target Triwulan III tahun 2021 adalah sebagai berikut:

No Rencana Aksi

TW III Status Keterangan

1 Rapat Evaluasi Kinerja dan Anggaran

Terlaksana dengan Perubahan

Rapat Evaluasi dilaksanaakan setiap pekan di hari Senin via zoom yang dipimpin oleh Deputi dan dihadiri oleh Para Asdep dan Pegawai Deputi I 2 Rapat Evaluasi

Pelaksanaan RB Deputi I Triwulan III di Jakarta

Terlaksana Rapat Evaluasi dihadiri

langsung oleh Deputi dan Para Asisten Deputi, Tim RB dan Agen Perubahan Deputi I pada tanggal 17 Sepetember 2021 via zoom dan terpusat di Ruang Rapat Biro Umum V, Gedung Pos Lt.5

3 Experience

Knowledge Sharing di Jakarta

Terlaksana Experience Knowledge dilakukan dalam bentuk

sosialisasi penggunaan e-office yang diikuti oleh segenap pegawai Deputi I pada rapat internal Kedeputian I via zoom 4 Laporan Posisi

Persediaan

Terlaksana Upload data persedian habis pakai pada menu upload melalui Aplikasi Persediaan dan telah mengirimkan ADK kepada BMN sebagai bahan e- Rekon UAKPB, sesuai dengan batas waktu yang telah

ditentukan

5 Laporan e-Monev Terlaksana Upload laporan capaian output bagian bulan Juli s.d.

September pada aplikasi e- Monev Bappenas sebagai bahan e-rekon dengan DJA, sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan 6 Revisi DIPA dan

Refocusing Anggaran

terlaksana Monitoring usulan Revisi DIPA menyesuaikan kegiatan

masing-masing unit Keasdepan sesuai dengan tugas pokok

(15)

dan kegiatan teknis masing- masing

7 Pengelolaan Tatausaha Kedinasan

Terlaksana Mengelola ketatausahaan dan sistem informasi, dengan melaksanakan distribusi surat dinas, nota dinas, laporan, disposisi pimpinan selama triwulan III tahun 2021 8 Penyusunan SKP

Bulanan

Terlaksana Tersusunnya SKP bulanan dan rekapitulasi absensi seluruh pegawai di lingkungan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan

Capaian Output Kegiatan

Realisasi output untuk pencapaian IKU Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola sampai dengan Triwulan III Tahun 2021 adalah sebanyak 2 layanan atau mencapai 100% dari target output IKU Indeks Kepuasan Layanan Kegiatan Deputi serta Administrasi Program dan Tata Kelola sampai dengan Triwulan III Tahun 2021. Adapun ringkasan singkat mengenai realisasi output disajikan ke dalam tabel sebagai berikut:

No Output Target

Tahun 2021

Realisasi TW III

% Capaian

Output 1 Layanan Program dan

Tata Kelola

1 Layanan 1 Layanan 75%

2 Layanan Dukungan Kegiatan

1 Layanan 1 Layanan 75%

Ada jenis dokumen yang dihasilkan selama proses pencapaian output kegiatan adalah sebagai berikut adalah sebagai berikut:

1. Revisi TOR, RAB dan POK Tahun 2021

2. Narasi Capaian Kinerja Triwulan III Tahun 2021

3. Dokumen Evaluasi RB Unit Kedeputian I s.d. Triwulan III Tahun 2021 yang mencakup 8 area perubahan

4. Laporan Persediaan sampai dengan Triwulan III Tahun 2021 5. Laporan e-Monev hingga Triwulan III Tahun 2021

6. Laporan SKP masing-masing pegawai s.d. Triwulan III Tahun 2021

(16)

Kendala Pencapaian Target

Sampai dengan Triwulan III Tahun 2021, terdapat beberapa kendala atau hambatan yang dihadapi dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun berikut kendala yang dihadapi dalam mencapai target tersebut:

1. Pandemi Covid-19 sedikit banyak menghambat beberapa rapat koordinasi yang harus dilakukan secara fisik

2. Dukungan sarana Barang Milik Negara yang belum memadai untuk sistem kerja tatanan baru

Rekomendasi Pencapaian Target

Adapun rekomendasi dalam mencapai target kinerja kedepan, sebagai berikut:

1. Pentingnya sinkronisasi dan koordinasi di segala kondisi dengan memanfaatkan teknologi yang ada ditengah keterbatasan bertemu secara fisik

2. Akan dilakukan pengadaan sewa peralatan untuk menunjang kinerja semua pegawai dengan tetap mengedepankan efisiensi dan tepat guna.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Realisasi output untuk pencapaian IKU Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis yang diterima Deputi sampai dengan

Perbandingan Realisasi Capaian Jumlah Nelayan/Awak Kapal Perikanan yang Ditingkatkan Pengetahuan/Kompetensinya Triwulan III 2021 dengan Target Menengah

Realisasi output untuk pencapaian IKU Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Hortikultura yang Diterima Deputi sampai dengan Triwulan III Tahun 2021

Laporan realisasi capaian kinerja sampai dengan Triwulan III tahun 2021, presentase dosen yang dibina dalam moderasi beragama pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta baru

Dalam Laporan Kinerja Interim Triwulan III Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Mataram Tahun 2021 tertuang perjanjian kinerja dan indikator kinerja yang

Realisasi Kinerja pada triwulan Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran RKPD Kabupaten Kepulauan Selayar tahun 2021

Indikator Kinerja yang realisasinya telah mencapai atau melebihi target triwulan III tahun 2021 yang telah ditetapkan (capaian ≥ 100) antara lain : (1) Nilai Investasi

Persentase paket rekomendasi kebijakan terkait bidang perekonomian daerah dan sektor riil meliputi dokumen-dokumen usulan kebijakan hasil dari kegiatan koordinasi