KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA
DEPUTI BIDANG KOORDINASI PANGAN DAN AGRIBISNIS
ASISTEN DEPUTI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
NOTA DINAS
Nomor: AK.04.01/005/D.II.M.EKON.04/01/2022
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan arahan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Kepada Yth. : Asisten Deputi Pangan/ Sekretaris Deputi
Dari : Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Hal : Penyampaian Laporan Kinerja Asisten Deputi Triwulan IV Tahun 2021 Tanggal : 6 Januari 2022
Lampiran : 1 (satu) berkas
Tembusan : Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis
Menindaklanjuti Nota Dinas dari Kepala Biro Perencanaan Nomor AK.3.1- 249/SET.M.EKON.01/12/2021 Tanggal 30 Desember 2021, dengan hormat kami sampaikan laporan kinerja triwulan IV tahun 2021 Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan untuk dapat dipergunakan dengan sebagaimana mestinya.
Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE sehingga tidak diperlukan tandatangan dengan stempel basah
Laporan Capaian Kinerja Triwulan IV Tahun 2021
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
A. Capaian Kinerja Triwulan IV Tahun 2021
Hasil pengukuran kinerja Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan sampai dengan Triwulan IV Tahun 2021 dapat ditampilkan pada Tabel 1, sebagai berikut:
Tabel 1. Ringkasan Capaian Kinerja Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Triwulan IV Tahun 2021
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Tahun 2021
Realisasi Triwulan
IV
Capaian (%)
I Sasaran Kegiatan 1. Terwujudnya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Peternakan dan Perikanan
1.1 Indikator 1.1 Pertumbuhan Produk Domestik Burot (PDB) Subsektor Peternakan dan Perikanan
Persentase 0,5-1 1,86 100
II Sasaran Kegiatan 2. Tercapainya Kesejahteraan Petani Subsektor Peternakan dan Perikanan
2.1 Indikator 2.1 Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan dan Perikanan
Indeks 100 102,38 100
IV
3.1
Sasaran Kegiatan 3. Tersusunnya Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan yang Berkualitas
Indikator 3.1 Persentase Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan yang diterima Deputi
Persentase 100 100 100
Kinerja Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan sampai dengan Triwulan IV Tahun 2021 sebagaimana tercantum dalam ringkasan Tabel 1 dapat diuraikan sebagai berikut:
1
Sasaran Kegiatan 1: Terwujudnya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Peternakan dan PerikananPencapaian Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Peternakan dan Perikanan ditunjukkan oleh pencapaian satu indikator kinerja yaitu:
1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Peternakan dan Perikanan yang mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional
Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Peternakan dan Perikanan
Latar Belakang
Produk Domestik Bruto (PDB) subsektor peternakan merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di subsektor peternakan. PDB subsektor perikanan merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di subsektor perikanan.
PDB subsektor peternakan dan subsektor perikanan dihitung dengan pendekatan produksi. Pertumbuhan PDB subsektor peternakan dan subsektor perikanan adalah perubahan PDB subsektor peternakan dan subsektor perikanan atas dasar harga konstan atau PDB rill antar periode. Data PDB subsektor peternakan dan subsektor perikanan dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pertumbuhan PDB subsektor peternakan dan subsektor perikanan dihitung dari perbandingan antar periode (Q to Q dan Y on Y) PDB subsektor peternakan dan subsektor perikanan atas dasar harga konstan, yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi pada subsektor peternakan dan subsektor perikanan
Hasil Pengukuran Kinerja
Hingga Triwulan IV Tahun 2021, pertumbuhan PDB Subsektor Peternakan dan Perikanan yang mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional yang telah terealisasi sebesar 1,86% atau mencapai 100% dari target Tahun 2021 dengan ringkasan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja IKU-1.1
1.1. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Peternakan dan Perikanan
Persentase 0,5-1 1,86 100%
(Memuaskan)
Deskripsi data pendukung:
Pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2021 saat ini belum dirilis dikarenakan jadwal rilis BPS pada tanggal 5 Februari 2022. Namun berdasarkan laporan BPS pada tanggal 5 November 2021, nilai PDB subsektor peternakan dan perikanan pada Triwulan III 2021 tumbuh sebesar 1,86% secara year on year dibandingkan Triwulan III 2020.
Pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh terjadinya pertumbuhan subsektor perikanan yang mencapai 4,55% (year on year) walaupun subsektor peternakan mencapai sebesar -2,08%.
Berdasarkan hasil capaian triwulan IV tahun 2021, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan memperkirakan bahwa target Pertumbuhan PDB Subsektor Peternakan dan Perikanan tahun 2021 mampu mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi
nasional tahun 2021 dapat terpenuhi.
Pelaksanaan Rencana Aksi TW IV
No Rencana Aksi TW IV Status Keterangan 1 Monitoring dan Evaluasi
Kawasan Integrasi Sapi- Sawit
Tidak Terlaksana
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kawasan Integrasi Sapi-Sawit tidak terlaksana dikarenakan terdapat permasalahan perunggasan yang dinilai lebih mendesak sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan fokus. Oleh karena itu kegiatan digantikan dengan Monitoring dan Evaluasi terkait isu perunggasan tersebut.
2 Rapat Evaluasi dan Pelaporan Capaian PDB Subsektor Peternakan Triwulan II
Tidak Terlaksana
Kegiatan Rapat Evaluasi dan Pelaporan Capaian PDB Subsektor Peternakan Triwulan II tidak terlaksana dikarenakan terdapat permasalahan perunggasan yang dinilai lebih mendesak sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan fokus. Oleh karena itu kegiatan digantikan dengan Rapat Koordinasi terkait isu perunggasan tersebut.
3 Rapat Koordinasi Evaluasi Capaian PDB Sub Sektor Perikanan Triwulan III 2021 di Jakarta
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Evaluasi Capaian PDB Sub Sektor Perikanan Tahun 2021.
4 Monitoring dan Evaluasi ke Lokasi (Sulawesi Tenggara) sentra komoditas perikanan dalam mendukung peningkatan PDB Subsektor Perikanan
Terlaksana dengan Perubahan
Monitoring dan Evaluasi ke Lokasi sentra komoditas perikanan dalam mendukung peningkatan PDB Subsektor Perikanan dilakukan di lokasi produksi rumput laut olahan di Bali.
5 Monitoring dan Evaluasi Kontribusi Perikanan dalam Peningkatan Perekonomian Daerah di Maluku
Terlaksana dengan Perubahan
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kontribusi Perikanan dalam
Peningkatan Perekonomian Daerah di Maluku
dilaksanakan melalui koordinasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Banyumas.
6 Rapat Koordinasi Evaluasi Perkiraan Capaian PDB Subsektor Perikanan Tahun 2021 di Jakarta
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Evaluasi Perkiraan Capaian PDB Subsektor Perikanan Tahun 2021.
Capaian Output Kegiatan
Realisasi output untuk pencapaian IKU Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Subsektor Peternakan dan Perikanan sampai dengan Triwulan IV Tahun 2021 adalah sebanyak 2 paket rekomendasi atau mencapai 100 % dari target output IKU 2 paket rekomendasi pada tahun 2021. Adapun ringkasan singkat mengenai realisasi output disajikan ke dalam tabel sebagai berikut:
No Output Target Tahun
2021
Realisasi TWII
% Capaian
Output 1 Rekomendasi Kebijakan
Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan
2 paket rekomendasi
2 paket rekomendasi
100%
Adapun 2 (dua) paket Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan sampai dengan Triwulan IV tahun 2021 dengan rincian sebagai berikut:
1. Rekomendasi Kebijakan Pertumbuhan PDB Subsektor Peternakan - Rekomendasi stabilisasi pasokan dan harga jagung sebagai pakan
ternak untuk industri perunggasan
- Rekomendasi stabilisasi harga dan penyerapan telur ayam ras di peternak rakyat mandiri
2. Rekomendasi Kebijakan Pertumbuhan PDB Subsektor Perikanan - Perluasan pasar rumput laut melalui program 5P (Pangan, Pakan,
Pupuk, Produk Farmasi dan Produk Kosmetik) serta peningkatan ekspor untuk mendorong peningkatan produksi.
- Peningkatan produksi rumput laut melalui penyediaan lahan dan bibit rumput laut melalui penyediaan lahan dan bibit rumput laut berkualitas.
Kendala Pencapaian Target
Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2021, terdapat beberapa kendala atau hambatan yang dihadapi dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Adapun berikut beberapa kendala yang dihadapi dalam mencapai target tersebut:
1. Harga bahan baku pakan ternak yaitu jagung dan harga DOC yang mengalami peningkatan sehingga merugikan sebagian peternakan perunggasan khususnya peternak ayam broiler dan peternak ayam layer.
2. Penurunan harga telur ayam ras sebagai dampak penurunan permintaan masyarakat terhadap telur serta pembatasan kegiatan masyarakat efek pandemi COVID-19 membutuhkan penanganan yang cepat dan intensif sehingga sebagian besar waktu tercurah untuk menangani permasalahan tersebut, yang menyebabkan beberapa target yang telah ditetapkan sebelumnya tidak dapat dikerjakan secara optimal.
3. Kondisi pandemi Covid-19 serta pembatasan aktivitas industri pengolahan perikanan yang menampung hasil perikanan baik perikanan tangkap maupun budidaya menyebabkan terjadi penurunan harga ikan dan penurunan volume produksi.
4. Kelangkaan peti kemas serta peningkatan tarif peti kemas yang disebabkan pembatasan karena kondisi pandemi Covid-19.
Rekomendasi Pencapaian Target
Adapun rekomendasi dalam mencapai target kinerja ke depan, sebagai berikut:
1. Peningkatan konsumsi protein hewani yang berasal dari komoditas peternakan dan perikanan sehingga dapat berdampak terhadap peningkatan permintaan dan produksi subsektor peternakan dan perikanan.
2. Mengintensifkan rapat-rapat koordinasi dalam upaya peningkatan pertumbuhan PDB subsektor peternakan dan perikanan.
3. Keterbatasan pelaksanaan rapat koordinasi bersama K/L terkait akan diatasi dengan mengoptimalkan rapat melalui media online mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
2
Sasaran Kegiatan 2: Tercapainya Kesejahteraan Petani Subsektor Peternakan dan PerikananPencapaian Sasaran Kegiatan 2: Tercapainya Kesejahteraan Petani Subsektor Peternakan dan Perikanan ditunjukkan oleh pencapaian satu indikator kinerja yaitu:
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Peternakan dan Perikanan Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1.1 Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan dan Perikanan
Latar Belakang
Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor peternakan adalah perbandingan indeks harga komoditas peternakan yang diterima petani komoditas peternakan (It) terhadap indeks harga komoditas peternakan yang dibayar petani komoditas peternakan (Ib). Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor perikanan adalah perbandingan indeks harga komoditas perikanan yang diterima petani komoditas perikanan (It) terhadap indeks harga komoditas perikanan yang dibayar petani komoditas perikanan (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi dan konsumsi rumah tangga. Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk
spesialisasi dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan.
Data NTP dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Metode Pengukuran NTP dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:
NTP Subsektor Peternakan = Indeks harga yang diterima (It) petani subsektor peternakan dibagi indeks harga yang dibayar (Ib) petani subsektor peternakan.
NTP Subsektor Perikanan = Indeks harga yang diterima (It) petani subsektor perikanan dibagi indeks harga yang dibayar (Ib) petani subsektor perikanan.
NTP Subsektor Peternakan dan Subsektor Perikanan = Indeks harga yang diterima (It) petani subsektor peternakan dan subssektor perikanan dibagi indeks harga yang dibayar (Ib) petani subsektor peternakan dan subsektor perikanan.
NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya.
NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya.
NTP < 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya.
Hasil Pengukuran Kinerja
Hingga Triwulan IV Tahun 2021, Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan dan Perikanan telah terealisasi sebesar 102,38 atau mencapai 100% dari target Tahun 2021 sebesar 100 dengan ringkasan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja IKU-2.1
Nilai Tukar Petani Sub Sektor Peternakan dan Perikanan
Indeks 100 102,38 100 % (Memuaskan)
Berdasarkan data yang dikeluarkan BPS, rata-rata Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Peternakan dan Perikanan Bulan Oktober s.d.
Desember 2021 sebear 102,38 sehingga telah memenuhi ekspektasi dari target 100. Tingginya nilai NTP tersebut didukung oleh NTP subsektor perikanan yang nilainya selalu di atas 100 dan dari Bulan Oktober 2021 selalu mengalami kenaikan. Sementara untuk subsektor peternakan walaupun nilainya pada Bulan Oktober hingga Desember di bawah 100, namun juga selalu meningkat setiap bulannya.
Berdasarkan hasil capaianTriwulan IV Tahun 2021, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan memperkirakan bahwa target Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan dan Perikanan tahun 2021 dapat terpenuhi.
Pelaksanaan Rencana Aksi TW IV
No Rencana Aksi TW IV Status Keterangan 1 Rapat Evaluasi
Capaian NTP
Subsektor Peternakan Triwulan III
Terlaksana dengan perubahan
Rapat Evaluasi Capaian NTP subsektor peternakan terlaksana namun tidak hanya membahas triwulan III, juga membahas capaian NTP Subsektor Peternakan selama tahun 2021.
2 Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Perikanan untuk Meningkatkan NTP Subsektor Perikanan di Nusa Tenggara Barat
Terlaksana dengan Perubahan
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Perikanan untuk
Meningkatkan NTP Subsektor Perikanan dilaksanakan di Bali dengan Monev terkait
Pengembangan Hilirisasi Rumput Laut.
3 Rapat Koordinasi Evaluasi Capaian NTP Subsektor Perikanan Triwulan III 2021 di Jawa Barat
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Evaluasi Capaian NTP Subsektor Perikanan Tahun 2021.
4 Rapat Koordinasi Evaluasi Perkiraan Capaian NTP Sub Sektor Perikanan Tahun 2021 di Jakarta
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Evaluasi
Perkiraan Capaian NTP Sub Sektor Perikanan Tahun 2021.
Capaian Output Kegiatan
Realisasi output untuk pencapaian IKU Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Peternakan dan Perikanan sampai dengan Triwulan IV Tahun 2021 adalah sebanyak 2 (dua) paket rekomendasi atau mencapai 100%
dari target output IKU 2 paket rekomendasi tahun 2021. Adapun ringkasan singkat mengenai realisasi output disajikan ke dalam tabel sebagai berikut:
No Output Target Tahun
2021
Realisasi TWIV
% Capaian
Output 1 Rekomendasi Kebijakan
Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan
2 paket rekomendasi
2 paket rekomendasi
100%
Adapun 2 (dua) paket Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan sampai dengan Triwulan IV tahun 2021 dengan rincian sebagai berikut:
1. Rekomendasi kebijakan NTP Subsektor Peternakan
- Rekomendasi penyerapan telur ayam ras di tingkat peternak rakyat mandiri dalam rangka pengendalian harga telur ayam ras di tingkat peternak dan konsumen.
- Rekomendasi stabilisasi pasokan dan harga jagung dengan mobilisasi jagung dari sentra produksi ke sentra peternakan ayam petelur dengan melibatkan BUMN dan subsidi transport.
- Rekomendasi pendampingan dan evaluasi distribusi bibit ayam KUB parent stock.
2. Rekomendasi kebijakan NTP Subsektor Perikanan
- Rekomendasi untuk fokus intervensi pemerintah pada daerah yang masih mempunyai nilai NTP di bawah 100.
- Rekomendasi stabilisasi harga barang konsumsi rumah tangga pada daerah sentra perikanan.
- Rekomendasi untuk efisiensi biaya input dan stabilisasi harga jual produk perikanan.
Kendala Pencapaian Target
Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2021, terdapat beberapa kendala atau hambatan yang dihadapi dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Adapun berikut beberapa kendala yang dihadapi dalam mencapai target tersebut:
1. Tingginya harga bahan baku pakan ternak yaitu jagung dan DOC menyebabkan Harga Pokok Produksi (HPP) tinggi sehingga peternak perunggasan mengalami kerugian baik peternak ayam broiler maupun peternak ayam layer.
2. Perubahan harga komoditas perunggasan berpengaruh besar terhadap perhitungan NTP subsektor peternakan karena proporsi perunggasan menempati urutan kedua dalam komponen pembentukan NTP subsektor peternakan.
3. Kondisi pandemi, faktor iklim dan cuaca serta musim panen mempengaruhi hasil produksi perikanan tangkap maupun budidaya, yang juga berdampak terhadap perhitungan volume produksi dan harga ikan.
Rekomendasi Pencapaian Target
Adapun rekomendasi dalam mencapai target kinerja ke depan, sebagai berikut:
1. Efisiensi biaya produksi dengan menurunkan biaya-biaya yang memiliki kontribusi yang besar terhadap pembentukan NTP subsektor peternakan dan perikanan.
2. Mengintensifkan rapat-rapat koordinasi dalam upaya peningkatan NTP subsektor peternakan dan perikanan.
3. Keterbatasan pelaksanaan rapat koordinasi bersama K/L terkait akan diatasi dengan mengoptimalkan rapat melalui media online mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
3
Sasaran Kegiatan 3: Tersusunnya Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan yang BerkualitasPencapaian Sasaran Kegiatan 3: Tersusunnya Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan yang Berkualitas ditunjukkan oleh pencapaian satu indikator kinerja yaitu:
1. Presentasi Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan yang diterima Deputi
Capaian indikator kinerja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
3.1. Persentasi Rekomendasi Kebijakan Bidang
Pengembangan Agribisnis
Peternakan dan Perikanan yang diterima Deputi.
Latar Belakang
Rekomendasi kebijakan bidang pengembangan agribisnis peternakan dan perikanan yang diterima Deputi adalah rekomendasi kebijakan yang disampaikan oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan yang disetujui oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis untuk ditindak lanjuti dalam bentuk regulasi/deregulasi, policy brief pada Rapat Koordinasi Terbatas/Rapat Koordinasi Teknis dan arahan/disposisi Deputi.
Metode Pengukuran dihitung dengan menggunakan formula yaitu jumlah rekomendasi kebijakan bidang peternakan dan perikanan dari Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan yang disetujui oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis untuk dilaksanakan/ditindaklanjuti dibagi dengan jumlah rekomendasi kebijakan bidang peternakan dan perikanan yang diusulkan dikalikan 100%.
Rekomendasi kebijakan peternakan dan perikanan yang diterima Deputi bertujuan untuk memastikan rekomendasi kebijakan bidang peternakan dan perikanan yang disampaikan kepada Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis telah ditelaah dan dikaji secara mendalam serta dikoordinasikan dengan kementerian/lembaga dan stakeholder terkait dan implementatif untuk penyelesaian isu strategis di bidang peternakan dan perikanan.
Hasil Pengukuran Kinerja
Hingga Triwulan IV Tahun 2021, Persentasi Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan yang diterima Deputi. terealisasi sebesar 100% atau mencapai 100% dari target Tahun 2021 sebesar 100% dengan ringkasan sebagai berikut:
Indikator Kinerja
Utama Satuan Target Realisasi % Kinerja IKU-3.1.
Persentase Rekomendasi
Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan
% 100 100 100%
(Memuaskan)
dan Perikanan yang diterima Deputi.
Berdasarkan persentase disposisi yang diterima Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan, 100% disposisi Deputi atas Nota Dinas laporan baik rapat maupun monitoring dan evaluasi yang disampaikan Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan diterima/disetujui Deputi Koordinasi Pangan dan Agribisnis.
Berdasarkan hasil capaian triwulan IV tahun 2021, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan memperkirakan bahwa target persentase rekomendasi kebijakan pengembangan agribisnis peternakan dan perikanan yang diterima deputi tahun 2021 dapat terpenuhi.
Pelaksanaan Rencana Aksi TW IV
No Rencana Aksi TW IV Status Keterangan 1 Sosialisasi/Kampanye
Hari Ayam dan Telur (HAT) dalam upaya Peningkatan Konsumsi Protein Hewani
Terlaksana dengan perubahan
Kampanye Hari Ayam dan Telur dalam upaya peningkatan konsumsi protein hewani terlaksana namun menjadi Aksi Solidaritas Telur Ayam
Ras oleh
Kementerian/Lembaga yang bertujuan untuk stabilisasi harga telur ayam ras di tingkat peternak.
2 Rakor dan Sinkronisasi Kebijakan Peternakan
Terlaksana dengan perubahan
Koordinasi dan
sinkronisasi kebijakan peternakan terlaksana namun dengan bentuk pelaksanaan FGD membahas persusuan nasional, diskusi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Kab.
Banyumas, serta beberapa rapat koordinasi lainnya membahas isu perunggasan, komoditas sapi dan isu lainnya.
3 Rakor Tk Eselon I terkait supply demand komoditas peternakan (daging sapi, daging ayam, telur dan susu) tahun 2022 di Jakarta
Terlaksana dengan perubahan
Rakor terkait supply demand komoditas peternakan terlaksana namun sementara hanya untuk komoditas daging sapi/kerbau sebagai bahan dalam penyusunan neraca komoditas yang ditetapkan di akhir tahun 2021, yang dilaksanakan baik level Eselon 2
maupun eselon 1.
4 Rapat Koordinasi evaluasi importasi komoditas Perikanan sebagai bahan baku dan bahan penolong industri triwulan III di Jakarta
Terlaksana dengan Perubahan
Rapat Koordinasi evaluasi importasi komoditas Perikanan sebagai bahan baku dan bahan penolong industri tahun 2021 dilaksanakan pada Triwulan III.
5 Rapat Koordinasi evaluasi importasi komoditas pergaraman sebagai bahan baku dan bahan penolong industri triwulan III di Jakarta
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi evaluasi importasi komoditas pergaraman sebagai bahan baku dan bahan penolong industri.
6 Rapat Koordinasi evaluasi penyerapan garam rakyat triwulan III di Jakarta
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi evaluasi penyerapan garam rakyat.
7 Seminar capaian keberhasilan Perpres Nomor 33 tahun 2019 di Sulawesi Selatan
Terlaksana dengan perubahan
Seminar capaian keberhasilan Perpres Nomor 33 tahun 2019 di Sulawesi Selatan dilakukan dalam bentuk Rapat Koordinasi antar K/L melalui zoom meeting.
8 Rapat Koordinasi tindak lanjut Roadmap Rumput Laut di Jakarta
Terlaksana dengan Perubahan
Pembahasan tindak lanjut Roadmap Rumput Laut dilaksanakan bersama dengan Rapat Koordinasi Capaian Perpres Nomor 33 Tahun 2019.
9 Monitoring dan evaluasi stok garam lokal di Jawa Timur
Terlaksana Telah dilaksanakan Monitoring dan evaluasi stok garam lokal di Madura, Jawa Timur.
10 Monitoring dan evaluasi stok garam lokal di Jawa Tengah
Terlaksana dengan Perubahan
Monitoring dan evaluasi stok garam lokal dilakukan di Jawa Timur.
11 Rapat Koordinasi evaluasi realisasi importasi garam tahun 2021 di Jakarta
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi evaluasi realisasi importasi garam tahun 2021.
12 Rapat Koordinasi evaluasi realisasi importasi komoditas perikanan tahun 2021 di Jakarta
Terlaksana dengan Perubahan
Rapat Koordinasi evaluasi realisasi importasi komoditas perikanan tahun 2021 dilakukan pada Triwulan III.
13 Rapat Koordinasi realisasi penyerapan garam rakyat tahun 2021 di Jakarta
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi realisasi penyerapan garam rakyat tahun 2021.
14 Rapat Koordinasi pembahasan Neraca
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi pembahasan
Garam 2021 dan perkiraan kebutuhan importasi 2022
Neraca Garam 2021 dan perkiraan kebutuhan importasi 2022.
15 Rapat Koordinasi
pembahasan Neraca Ikan 2021 dan perkiraan kebutuhan importasi 2022
Terlaksana Telah dilaksanakan Rapat Koordinasi pembahasan Neraca Ikan 2021 dan perkiraan kebutuhan importasi 2022.
16 Monitoring dan evaluasi stok garam lokal di Jawa Barat
Terlaksana dengan Perubahan
Monitoring dan evaluasi stok garam lokal dilakukan di Jawa Timur.
Capaian Output Kegiatan
Realisasi output untuk pencapaian IKU persentase rekomendasi kebijakan pengembangan agribisnis peternakan dan perikanan yang diterima Deputi sampai dengan Triwulan IV Tahun 2021 adalah sebanyak 5 (lima) atau mencapai 100 % dari target output IKU 5 (lima) paket rekomendasi pada tahun 2021. Adapun ringkasan singkat mengenai realisasi output disajikan ke dalam tabel sebagai berikut:
No Output Target
Tahun 2021
Realisasi TWIV
% Capaian
Output 1 Rekomendasi Kebijakan
bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan
5 paket rekomendasi
5 konsep paket rekomendasi
100 %
Adapun 5 (lima) konsep paket Rekomendasi Kebijakan Bidang Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan sampai dengan Triwulan III tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Stabilisasi Perunggasan
- Rekomendasi penyerapan telur ayam ras di tingkat peternak mandiri - Rekomendasi stabilisasi pasokan dan harga telur ayam ras di tingkat
peternak
- Rekomendasi stabilisasi pasokan dan harga jagung dengan mobilisasi jagung dari sentra produksi ke sentra peternakan ayam petelur dengan melibatkan BUMN dan subsidi transportasi.
2. Kebijakan Pengembangan Persusuan Nasional
- Rekomendasi peningkatan SDM dalam usaha peternakan sapi perah, peningkatan pasokan bahan susu segar dalam negeri, dan sinergi antar stakeholder dalam pengembangan persusuan nasional.
3. Kebijakan Pengembangan Kawasan Peternakan Terintegrasi - Rekomendasi pembentukan sinergi desa ternak terpadu
berkelanjutan bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam rangka pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perdesaan.
4. Kebijakan Pengembangan Industri Rumput Laut Nasional
- Perluasan pasar rumput laut melalui program 5P (Pangan, Pakan, Pupuk, Produk Farmasi dan Produk Kosmetik) untuk mendorong peningkatan produksi dan ekspor produk olahan rumput laut.
5. Kebijakan Pengendalian importasi Komoditas Perikanan dan Pergaraman sebagai Bahan Baku dan Bahan Penolong Industri - Percepatan penyusunan usulan garam sebagai barang penting oleh
KKP dan Kemendag.
- Meninjau kembali SNI garam, khususnya untuk aneka pangan sehingga kualitas garam lokal dapat memenuhi standar dengan tetap mempertimbangkan kualitas dan daya saing ekspor produk industri aneka pangan.
- Mendorong unifikasi sektor hulu dan hilir untuk menjamin pasar sekaligus kualitas dan pasokan bahan baku.
Kendala Pencapaian Target
Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2021, terdapat beberapa kendala atau hambatan yang dihadapi dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Adapun berikut beberapa kendala yang dihadapi dalam mencapai target tersebut:
1. Tingginya harga dan keterbatasan pasokan bahan baku pakan ternak khususnya jagung dari dalam negeri dan DOC menyebabkan Harga Pokok Produksi (HPP) tinggi seingga peternak perunggasan mengalami kerugian khususnya peternak ayam layer.
2. Kebutuhan garam industri membutuhkan kesesuaian kuantitas, kualitas, kontinuitas suplai, dan harga yang kompetitif dalam upaya memastikan ketersediaan bahan baku bagi industri di dalam negeri yang berdaya saing.
3. Belum ditetapkannya garam sebagai barang penting menyebabkan tidak adanya harga acuan yang tidak merugikan petani maupun pelaku industri.
Rekomendasi Pencapaian Target
Adapun rekomendasi dalam mencapai target kinerja ke depan, sebagai berikut:
1. Penguatan koordinasi lintas sektor dan lintas K/L.
2. Mengintensifkan rapat-rapat koordinasi dalam upaya mencapai output kegiatan di bidang peternakan dan perikanan.
3. Keterbatasan pelaksanaan rapat koordinasi bersama K/L terkait akan diatasi dengan mengoptimalkan rapat melalui media online mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir.