FORM-1
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3/S-1/S2/PROFESI
A. IDENTITAS
Nama Program Studi PROFESI NERS Tgl. Direvisi:
Nama Mata Kuliah (MK) GAWAT DARURAT Kode/Bobot MK: 15WP09106
Semester 2
Dosen Pengampu 1. Siswanto Agung W, S.Kep.Ns (PJMK) 2. Nugroho Ari, S.Kep.Ns.,M.Kep
3. Suyatno Hadi Saputra, S.Kep.Ns.M. Ked. Trop 4. Fatin Lailatul B, S.Kep.Ns.,M.Kep
Waktu Perkuliahan 1. 4 Minggu
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
No Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Program Studi Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 1 Pengetahuan ( Knowledge)
1. Menguasai teori keperawatan, khususnya konseptual model dan middle range theories;
2. Menguasai nilai-nilai kemanusiaan (humanity values) 3. Menerapkan konsep dan teknik penegakkan diagnosis
asuhan keperawatan
4. Menerapkan pengetahuan faktual tentang sistem informasi asuhan keperawatan dan kesehatan
5. Mengembangkan pola piker kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan
6. Menerapkan prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi kegawatdaruratan dan bencana
7. Menerapkan dan mengevaluasi teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktek keperawatan berbasis bukti yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , pada bidang keilmuan keperawatan kritis
8. Menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang berkaitan dengan keperawatan
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan gawat darurat mahasiswa mampu :
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klie dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada berbagai tingkat usia dala keadaan gawat darurat akibat gangguan :
a. Termoregulasi : truma kapitis.
b. Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal napas, trauma thoraks.
c. Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis, Krisis tiroid.
d. Keamanan fiisk : keracunan, sengatan binatang berbisa.
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klie dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
6. Mengklaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
7. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan stndar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisienn dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat : resusitasi/RJP/BHD.
8. Mengembangkan pola pikir kritis, logis 2 Sikap (Attitude)
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius berdasarkan Alquran dan Sunnah
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama dan Akhlakul Karimah
3. menginternalisasi nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan, norma, dan etika akademik 4. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta
tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada Agama, negara dan bangsa;
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, khilafiyah, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
6. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Agama dan Pancasila
7. Menunjukkan sikap bertanggungjawab dan amanah atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri 8. mampu bertanggung gugat terhadap praktik
profesional meliputi kemampuan menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan perundangan
9. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia
10. memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya
dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat ( Triage ).
9. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan yntuk dirinya.
10. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsistensi melalui penggunaan stategi maanjemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dala keadaan gawat darurat.
11. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan.
12. Memberikan dukungan kepada tim asuhan keperawatandengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.
13. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
14. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan profesional.
15. Berkontribusi dalam mengembangakan profesi keperawatan
16. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.
3 Ketrampilan Umum (General Skills)
1. Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya
2. Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif 3. Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada
bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja
4. Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya;
5. Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya
6. Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan Kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya
4 Ketrampilan Khusus (Specific Skills)
1. mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum tersedia
2. mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa atau keperawatan komunitas) sesuai dengan delegasi dari ners spesialis
3. mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan
4. mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan
5. mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang
peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien individu, keluarga dan masyarakat
6. mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain
7. mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat utnuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya
8. mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan 9. mampu melakukan upaya pencegahan terjadinya
pelanggaran dalam praktik asuhan keperawatan 10. mampu melaksanakan prosedur penanganan
trauma dasar dan jantung (basic trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana sesuai standar dan kewenangannya
11. mampu melaksanakan penanganan bencana sesuai SOP
C. KOMPETENSI MATA KULIAH
Kemampuan Akhir yang diharapkan (KA)/Kompetensi Dasar Mata Kuliah
No.
KA Rumusan KA
1 Mahasiswa mampu Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klie dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
2 Mahasiwa Mampu Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3 Mahasiwa Mampu Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.
4 Mahasiswa mampu Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien gawat darurat dan kritis ditatanan klinik meliputi :
a) Asuhan keperawatan pasien syok b) Asuhan keperawatan pasien trauma dada c) Asuhan keperawatan pasien gagal nafas d) Asuhan keperawatan pasien infark miokardium e) Asuhan keperawatan pasien trauma kepala f) Asuhan keperawatan pasien trauma abdomen g) Asuhan keperawatan pasien musculoskeletal h) Asuhan keperawatan pasien obstetric
i) Asuhan keperawatan pasien overdosis dan keracunan
j) Asuhan keperawatan pasien DM dengan ketoasidosis / kegawadaruratan hiperglikemia
k) Asuhan keperawatan pasien dengan hipoglikemia l) Asuhan keperawatan pasien krisis tiroid
m) Asuhan keperawatan pasien sengatan binatang berbisa 5 Mahasiwa Mampu Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
6 Mahasiwa Mampu Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
7 Mahasiwa Mampu Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat: resusitasi/RJP/BHD.
8 Mahasiwa Mampu Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat (Triage).
9 Mahasiwa Mampu Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
10 Mahasiwa Mampu Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
11 Mahasiwa Mampu Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan.
12 Mahasiwa Mampu Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
.
13 Mahasiwa Mampu Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
14 Mahasiwa Mampu mengembangkan potensi diri untuk meningkatka kemampuan professional.
15 Mahasiwa Mampu berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
16 Mahasiwa Mampu Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.
Deskripsi MK Praktik profesi keperawatan gawat darurat merupakan program yang menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang berkaitan dengan keperawatan gawat darurat. Praktik Profesi Keperawatan Gawat darurat mencakup asuhan keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.
Sistem Pembelajaran a. Model
b. Metode
: Preceptorship 1. Pre Conference 2. Post Conference 3. Diskusi Kasus
4. Bedside Teaching (BST) – tutorial 5. Direct Observed Procedural Skills (DOPS) 6. Presentasi Jurnal
7. Presentasi / Seminar Kasus 8. PKMRS
9. Ujian / Mini Cex.
Media Pembelajaran : Praktik klinik , E learning ( online/ Daring)
Penilaian Pre Conference 10%
Post Conference 10%
Bedside Teaching (BST) – tutorial 15%
Direct Observed Procedural Skills (DOPS) 15%
Presentasi Jurnal 10%
Presentasi / Seminar Kasus 10%
PKMRS 10%
Ujian / Mini Cex 20%
Total 100%
A : ≥ 80 AB : 70-79 B : 66-69 BC : 60-65
C : 55-59 D : 40-54 E : <49
Pustaka Buku Utama :
1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : PPNI
2. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : PPNI
3. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Buku Pendukung :
4. Wongkar, Max F. 2015. Ketrampilan Perawatan Gawat Darurat dan Medikal Bedah. Gosyen Publishing.
5. Kartikawati N, Dewi.2014. Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Salemba Medika.
6. Panacea dan Tim Bantuan Medis. 2013. Basic Life Support : Buku Panduan ed. 13. EGC.
7. Pemeriksaan Klinis Macleod : Macleod's Clinical Examinatiton; Elsevier 8. EGC.2013. Prosedur Penting dalam Kedaruratan.EGC.
9. Junaidi, Iskandar.2011. Pedoman Pertolongan Pertama yang harus dilakukan saat Gawat dan Darurat Medis. Andi.
10. Musliha.2010. Keperawatan Gawat Darurat. Nuha Medika.
11. Oman, Kathleen S.2008. Panduan Belajar Keperawatan Emergensi. EGC.
12. Departemen Kesehatan RI.2006. Penanggulangan Kegawatdaruratan Sehari-hari & Bencana : Modul 3. Departemen Kesehatan.
13. Boswick, John A. 2001. Perawatan Gawat Darurat.EGC.
14. Lynda Juall Carpenito. 2000. Buku Saku: Diagnosa Keperawatan; EGC 15. Lynn S. Bickley; Peter G. Szilagyi.2018. Bates: Buku Saku Pemeriksaan
Fisik dan Riwayat Kesehatan ed. 8; EGC
16. Lynn S. Bickley; Brahm U. Pendit.2015. Bates : Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan; EGC
17. Anne Wough. 2014. Anatomi dan Fisiologi : Ross dan Wilson Buku Kerja Ed.3; Salemba Medika
D. RINCIAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Minggu Ke-
Sub-CPMK
(Kemampuan Akhir yg Diharapkan)
Penilaian
Bentuk Pembelajaran, Metode dan Penugasan (Estimasi
Waktu)
Materi pembelajaran (Pustaka)
Bobot Penilai an (%)
Indikator Kriteria & Bentuk Tatap muka
(Luring)
Daring
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Pertem uan 1
1. Mahasiwa mampu menyebutkan pengertian kasus, pembuatan patobiologi / perjalanan penyakit, / webs of caution secara sistematik, ketepatan penatalaksanaan kasus dan komplikasi.
2. Mahasiwa mampu dalam penentuan diagnose keperawatan, kemampuan pembuatan tujuan dan criteria hasil, ketepatan dalam rencana tindakan, kemampuan merasional rencana tindakan
3. Mampu mengemukakan argument dengan tepat dan mengemukakan sikap dan argument selama Tanya jawab
4. Mampu membuat laporan dalam penulisan, sesuai kaidah penulisan, penggunaan referensi terbaru / relevansi
1. Aspek Teoritis dan Kasus
Ketepatan pengertian kasus yang diambil, kemampuan pembuatan patobiologi / perjalanan penyakit, / webs of caution secara sistematik, ketepatan penatalaksanaan kasus dan komplikasi
2. Aspek Teoritis Keperawatan
Ketepatan dalam penentuan diagnose keperawatan, kemampuan pembuatan tujuan dan criteria hasil, ketepatan dalam rencana tindakan, kemampuan merasional rencana tindakan
3. Tanya Jawab
Ketepatan menjawab. Kemempuan mengemukakan argument dan sikap mahasiswa selama tanya jawab 4. Laporan Tertulis
Ketepatan dalam penulisan, sesuai kaidah penulisan, penggunaan referensi terbaru / relevansi
Kriteria:
Pedoman penskoran (Marking Scheme)
A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39
Bentuk Non tes:
1. Pre conference
Diskusi kasus Asuhan Keperawatan dengan masalah klien gawat darurat dan kritis:
a) Asuhan keperawatan pasien syok
b) Asuhan keperawatan pasien trauma dada
c) Asuhan keperawatan pasien gagal nafas
d) Asuhan keperawatan pasien infark miokardium
e) Asuhan keperawatan pasien trauma kepala
Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik
http://ganjil2 020.um- surabaya.ac.id /
f) Asuhan keperawatan pasien trauma abdomen
g) Asuhan keperawatan pasien musculoskeletal
h) Asuhan keperawatan pasien obstetric
i) Asuhan keperawatan pasien overdosis dan keracunan j) Asuhan keperawatan pasien
DM dengan
ketoasidosis/kegawadarurat an hiperglikemia
k) Asuhan keperawatan pasien dengan hipoglikemia l) Asuhan keperawatan pasien
krisis tiroid
m) Asuhan keperawatan pasien sengatan binatang berbisa
Pertem uan 2
1. Mahasiswa mampu Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klie dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
2. Mahasiswa mampu Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Mahasiswa mampu Menggunakan teknologi dan informasi
kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.
4. Mahasiswa mampu Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada berbagai tingkat usia dalam keadaan
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klie dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat
Kriteria:
Pedoman penskoran (Marking Scheme)
A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39
Bentuk Non tes:
1. Melakukan Asuhan
Keperawatan gawat darurat dan kritis:
a) Asuhan keperawatan pasien
Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik
http://ganjil2 020.um- surabaya.ac.id /
gawat darurat akibat gangguan:
-
Termoregulasi : trauma kapitis.- Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, trauma thoraks - Pemenuhan kebutuhan cairan
dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis , krisis tiroid.
- Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa.
5. Mahasiswa mampu Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
6. Mahasiswa mampu
Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
7. Mahasiswa mampu
Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat:
resusitasi/RJP/BHD.
8. Mahasiswa mampu Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan
gangguan:
-
Termoregulasi:trauma kapitis.- Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, trauma thoraks - Pemenuhan kebutuhan cairan
dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis , krisis tiroid.
- Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa.
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
7. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat:
resusitasi/RJP/BHD.
8. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat (Triage).
syok
b) Asuhan keperawatan pasien trauma dada
c) Asuhan keperawatan pasien gagal nafas
d) Asuhan keperawatan pasien infark miokardium
e) Asuhan keperawatan pasien trauma kepala
f) Asuhan keperawatan pasien trauma abdomen
g) Asuhan keperawatan pasien musculoskeletal
h) Asuhan keperawatan pasien obstetric
i) Asuhan keperawatan pasien overdosis dan keracunan j) Asuhan keperawatan pasien
DMdengan ketoasidosis / kegawadaruratan
hiperglikemia
k) Asuhan keperawatan pasien dengan hipoglikemia
l) Asuhan keperawatan pasien krisis tiroid
m) Asuhan keperawatan pasien sengatan binatang berbisa
2. Melakukan pencapaian kompetensi gawat darurat dan kritis ditatanan klinik:
a) melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat (Triage).
9. Mahasiswa mampu Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
10. Mahasiswa mampu
Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
11. Mahasiswa mampu Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan .
12. Mahasiswa mampu Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
13. Mahasiswa mampu Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
14. Mahasiswa mampu Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
15. Mahasiswa mampu Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
16. Mahasiswa mampu Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan
9. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
10. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
11. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan .
12. Memberikan dukungan
kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
13. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
14. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
15. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
16. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.
dalam keadaan gawat darurat b) melakukan proses keperawatan
dalam menyelesaiakn masalah klien pada berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan termoregulasi kasus trauma kapitis, oksigenasi: infark miokard, gagal nafas, trauma thoraks, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit: DM dengan ketoasidosis, krisis tiroid.
c) perawatan pasien dengan menggunakan ventilator mekanik.
d) melakukan triage
e) pengkajian kegawadaruratan f) pembidaian
g) pembebasan jalan nafas h) control cervical
i) needle decompression j) occlusive dressing k) BCLS
dalam pemberian asuhan keperawatan.
Pertem uan 3
1. Mahasiswa mampu Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klie dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
2. Mahasiswa mampu Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Mahasiswa mampu Menggunakan teknologi dan informasi
kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.
4. Mahasiswa mampu Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan:
-
Termoregulasi : trauma kapitis.- Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, trauma thoraks - Pemenuhan kebutuhan cairan
dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis , krisis tiroid.
- Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa.
5. Mahasiswa mampu Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klie dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung jawab.
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan:
-
Termoregulasi:trauma kapitis.- Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas, trauma thoraks - Pemenuhan kebutuhan cairan
dan elektrolit : DM dengan ketoasidosis , krisis tiroid.
- Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang berbisa.
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
Kriteria:
Pedoman penskoran (Marking Scheme)
A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39
Bentuk Non tes:
1. Melakukan Asuhan
Keperawatan gawat darurat dan kritis:
a) Asuhan keperawatan pasien syok
b) Asuhan keperawatan pasien trauma dada
c) Asuhan keperawatan pasien gagal nafas
d) Asuhan keperawatan pasien infark miokardium
e) Asuhan keperawatan pasien trauma kepala
f) Asuhan keperawatan pasien trauma abdomen
g) Asuhan keperawatan pasien musculoskeletal
h) Asuhan keperawatan pasien
Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik
http://ganjil2 020.um- surabaya.ac.id /
keadaan gawat darurat.
6. Mahasiswa mampu
Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
7. Mahasiswa mampu
Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat:
resusitasi/RJP/BHD.
8. Mahasiswa mampu Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat (Triage).
9. Mahasiswa mampu Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
10. Mahasiswa mampu
Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko
darurat.
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
7. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat:
resusitasi/RJP/BHD.
8. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam
mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat (Triage).
9. Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya.
10. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
11. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang
obstetric
i) Asuhan keperawatan pasien overdosis dan keracunan j) Asuhan keperawatan pasien
DMdengan ketoasidosis / kegawadaruratan
hiperglikemia
k) Asuhan keperawatan pasien dengan hipoglikemia
l) Asuhan keperawatan pasien krisis tiroid
m) Asuhan keperawatan pasien sengatan binatang berbisa
2. Melakukan pencapaian kompetensi gawat darurat dan kritis ditatanan klinik:
a) melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
b) melakukan proses keperawatan dalam menyelesaiakn masalah klien pada berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat
akibat gangguan
termoregulasi kasus trauma kapitis, oksigenasi: infark miokard, gagal nafas, trauma thoraks, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit: DM dengan
pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
11. Mahasiswa mampu Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam bidang kesehatan .
12. Mahasiswa mampu Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
13. Mahasiswa mampu Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
14. Mahasiswa mampu Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
15. Mahasiswa mampu Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
16. Mahasiswa mampu Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.
berlaku dalam bidang kesehatan .
12. Memberikan dukungan
kepada tim asuhan dengan mempertahankan akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
13. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
14. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional
15. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
16. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan.
ketoasidosis, krisis tiroid.
c) perawatan pasien dengan menggunakan ventilator mekanik.
d) melakukan triage
e) pengkajian kegawadaruratan f) pembidaian
g) pembebasan jalan nafas h) control cervical
i) needle decompression j) occlusive dressing k) BCLS
Pertem uan 4-6
1. Mahasiwa mampu melakukan Ketrampilan komunikasi terapeutik 2. Mahasiwa mampu melakukan
Ketrampilan Ketrampilan pemeriksaan fisik
3. Mahasiwa mampu melakukan Ketrampilan sikap Prefesionalisme 4. Mahasiwa mampu melakukan
Ketrampilan pengumpulan dan interpretasi data
5. Mahasiwa mampu melakukan Ketrampilan Ketrampilan
1. Melakukan Ketrampilan komunikasi terapeutik
2. Melakukan Ketrampilan pemeriksaan fisik
3. Melakukan Prefesionalisme
4. Berkemampuan pengumpulan dan interpretasi data
5. Melakukan Ketrampilan pengambilan keputusan Klinis/intervensi keperawatan 6. Melakukan Organisasi/efisiensi
proses bedside teaching dan
Kriteria:
Pedoman penskoran (Marking Scheme)
A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39
Bentuk Non tes:
pengambilan keputusan Klinis/intervensi keperawatan 6. Mahasiwa mampu melakukan
Ketrampilan Organisasi/efisiensi proses bedside teaching dan presentasi
7. Mahasiwa mampu melakukan Ketrampilan tehnis managemen keperawatan secara keseluruhan 8. Mahasiwa mampu melakukan
berpartisipasi selama diskusi 9. Mahasiwa mampu melakukan
Ketrampilan persiapan pengetahuan/knowledge selama diskusi
10. mampu mendiskusikan prinsip- prinsip dasar terhadap skill/kasus yang didiskusikan
11. mampu melakukan Performance mahasiswa : critical thinking, attitude dan logical thingking dalam menyampaikan
pendapat/pertanyaan.
presentasi
7. Melakukan Ketrampilan tehnis managemen keperawatan secara keseluruhan
8. Melakukan Partisipasi selama diskusi
9. Melakukan persiapan pengetahuan/knowledge selama diskusi
10. BerKemampuan mendiskusikan prinsip-prinsip dasar terhadap skill/kasus yang didiskusikan
11. Melakukan Performance mahasiswa : critical thinking, attitude dan logical thingking dalam menyampaikan pendapat/pertanyaan.
Bedside Teaching-Tutorial :
Pertem uan 7- 11
1. Mahaswia mampu
Mendemonstrasikan pemahaman tentang indikasi, anatomi yang relevan dan prosedur tehnik kepada preceptor 2. Mahaswia mampu Mendapatkan inform consent pasien dan atau keluarganya tentang prosedur yang akan dilakukan kepada klien
3. Mahaswia mampu
Mendemonstrasikan persiapan prosedur yang sesuai
1. Mendemonstrasikan pemahaman tentang indikasi, anatomi yang relevan dan prosedur tehnik kepada preceptor 2. Mendapatkan inform consent pasien dan atau keluarganya tentang prosedur yang akan dilakukan kepada klien
3. Mendemonstrasikan persiapan prosedur yang sesuai
4. Melakukan prosedur tindakan keperawatan madiri/kolabratif untuk
Kriteria:
Pedoman penskoran (Marking Scheme)
A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39
Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik
1.
4. Mahaswia mampu Melakukan prosedur tindakan keperawatan madiri/kolabratif untuk memberikan rasa nyaman kepada klien
5. Mahaswia mampu Melakukan tindakan secara berurutan, efektif dan waktu yang efisien
6. Mahaswia mampu melkukan Tehnik aseptic (Mencuci tangan, Menggunakan sarung tangan (steril/bersih) dan menjaga kesterilan alat
7. Mahaswia mampu melakukan Manajemen sesudah prosedur (Memonitor hasil tindakan, merapikan alat dengan memperhatikan Universal Precaution, Mencuci tangan, Mendokumentasikan tindakan) 8. Mahaswia mampu berkomunikasi
terapeutik (Memberikan kesempatan pada pasien untuk klarifikasi atau bertanya dan menjawab pertanyan yang diutarakan klien, Berbicara dengan ramah, Menghindari istilah yang tidak dimengerti klien, Mengeksplor pasien (memberikan pertanyaan terbuka))
9. Mahaswia mampu
Mempertimbangkan kondisi pasien/profesionalisme (Responsif, empati, percaya kepada pasien, Sadar akan keterbatasan pasien/klien, Memodifikasi alat saat diperlukan (kreatifitas mahasiswa)
10. Mahaswia mampu secara
memberikan rasa nyaman kepada klien
5. Kemampuan tehnik Melakukan tindakan secara berurutan, efektif dan waktu yang efisien
6. Tehnik aseptic (Mencuci tangan, Menggunakan sarung tangan (steril/bersih) dan menjaga kesterilan alat
7. Manajemen sesudah prosedur (Memonitor hasil tindakan, merapikan alat dengan memperhatikan Universal Precaution, Mencuci tangan, Mendokumentasikan tindakan) 8. Kemampuan komunikasi terapeutik
(Memberikan kesempatan pada pasien untuk klarifikasi atau bertanya dan menjawab pertanyan yang diutarakan klien, Berbicara dengan ramah, Menghindari istilah yang tidak dimengerti klien, Mengeksplor pasien (memberikan pertanyaan terbuka)) 9. Mempertimbangkan kondisi
pasien/profesionalisme (Responsif, empati, percaya kepada pasien, Sadar akan keterbatasan pasien/klien, Memodifikasi alat saat diperlukan (kreatifitas mahasiswa)
10. Kemampuan secara umum dalam menjalankan prosedur dengan mepertimbangkan patients safety dari tahap pre interaksi hingga terminasi
Bentuk Non tes:
Direct Observed Procedural Skills (DOPS)
umum dalam menjalankan prosedur dengan mepertimbangkan patients safety dari tahap pre interaksi hingga terminasi
Pertem uan 12
1. Mahaswia mampu mempersiapakan SAP (kesesuaian struktur penulisan SAP, isi materi sesuai judul PKRS, keaktifan konsul SAP pada pembimbing), kemampuan mempersiapkan sarana dan prasarana audience dan tempat, kemampuan mempersiapkan lingkungan pasien
2. Mahaswia mampu melaksanakan teknik komunikasi terapeutik, kemampuan mengemukakan penyuluhan sesuai dengan materi yang ditentukan, kemampuan teknik penyajian secara keseluruhan, sesuai waktu, kelancaran dan kejelasan dalam penyajian
3. Mahaswia mampu menjawab pertanyaan audience, kemempuan mengemukakan argument, sikap mahasiswa selama tanya jawab, aktif dalam kegiatan penyuluhan
1. Persiapan
Kemampuan mempersiapakan SAP (kesesuaian struktur penulisan SAP, isi materi sesuai judul PKRS, keaktifan konsul SAP pada pembimbing), kemampuan mempersiapkan sarana dan prasarana audience dan tempat, kemampuan mempersiapkan lingkungan pasien
2. Penyajian
Kemampuan melaksanakan teknik komunikasi terapeutik, kemampuan mengemukakan penyuluhan sesuai dengan materi yang ditentukan, kemampuan teknik penyajian secara keseluruhan, sesuai waktu, kelancaran dan kejelasan dalam penyajian
3. Tanya Jawab
Ketepatan menjawab pertanyaan
audience, kemempuan
mengemukakan argument, sikap mahasiswa selama tanya jawab, aktif dalam kegiatan penyuluhan.
Kriteria:
Pedoman penskoran (Marking Scheme)
A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39
Bentuk Non tes:
PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit)
Pertem uan 13
1. Mamahasiwa mampu menyajikan ( Sesuai waktu, kemampuan mengemukakan inti sari kasus, kelancaran dan kejelasan dalam penyajian, penampilan)
2. Mamhasiwa mampu menyampaiakan Isi makalah mulai dari pengkajian data (data lengkap relevan dan akurat, perumusan masalah), perencanaan (prioritas, tujuan dan sasaran, rencana tindakan, rasional), pelaksanaan (berbentuk narasi, penulisan tindakan sesuai standar, respond an tindakan, adanya waktu, pengkajian waktu/masalah), evaluasi (menilai efektifitas tindakan sesuai rencana, perkembangan klien)
3. Mahaswia mampu melakukan tanya jawab (Ketepatan menjawab, kemampuan mengemukakan argument, sikap mahasiswa selama Tanya jawab)
1. Penyajian
Kesesesuai waktu, kemampuan mengemukakan inti sari kasus, kelancaran dan kejelasan dalam penyajian, penampilan.
2. Isi tulisan
Ketepatan Pengkajian data (data lengkap relevan dan akurat, perumusan masalah), perencanaan (prioritas, tujuan dan sasaran, rencana tindakan, rasional), pelaksanaan (berbentuk narasi, penulisan tindakan sesuai standar, respond an tindakan, adanya waktu, pengkajian waktu/masalah), evaluasi (menilai efektifitas tindakan sesuai rencana, perkembangan klien)
3. Tanya jawab
Ketepatan menjawab, kemampuan mengemukakan argument, sikap mahasiswa selama Tanya jawab
Kriteria:
Pedoman penskoran (Marking Scheme)
A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39
Bentuk Non tes:
Seminar Kasus
Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik
Pertem uan 13
1. Mahasiwa mampu mempresentasikan resume jurnal
2. Mahasiwa mampu melakukan analisa jurnal berdasarkan critical appraisai 3. Mahasiwa mampu penguasaan
pengetahuan selama presentasi 4. Mahasiwa mampu mengkolerasikan isi
jurnal dengan seting klinik/komunitas berdasarkan evidence based nursing 5. Mahasiwa mampu melakukan
orgnisasi/efisiensi dalam proses penyampaian resume jurnal
1. Kemampuan mempresentasikan resume jurnal
2. Kemampuan melakukan analisa jurnal berdasarkan critical appraisai
3. Kemampuan penguasaan
pengetahuan selama presentasi 4. Kemampuan mengkolerasikan isi
jurnal dengan seting klinik/komunitas berdasarkan evidence based nursing 5. Orgnisasi/efisiensi dalam proses
penyampaian resume jurnal
6. Performance mahasiswa : attitude,
Kriteria:
Pedoman penskoran (Marking Scheme)
A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39
Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik
6. Mahasiwa mampu menunjukkan Performance mahasiswa : attitude, sistematik, dan skill komunikasi
sistematik, dan skill komunikasi Bentuk Non tes:
Seminar Jurnal
Pertem uan 14
1. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik (Memfasilitasi pasien menceritakan riwayat kesehatannya, Kemampuan memyampaikan pernyataan yang efektif dan tepat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat, Kemampuan untuk memberikan respon yang sesuai terhadap reaksi verbal maupun non verbal)
2. Mahasiswa mampu melakukan Ketrampilan pemeriksaan fisik (Efisiensi, Kelogisan, Kesesuaian pemeriksaan dengan masalah kesehatan yang ada, Kemamapuan memberikan penjelasan kepada pasien, Kesopanan)
3. Mahasiswa mampu melakukan intervensi keperawatan (Menunjukan sikap hormat, Kesensitifan terhadap penyakit atau penderitaan klien, Empati, Membangun sikap percaya, Kepercayaan diri, Perilaku yang menunjukan nilai nilai etik, Kemampuan melihat kerangka kerja yang legal di tempat itu, Kemampuan melihat keterbatasan) 4. Mahasiswa mampu melakukan
Kemampuan membuat intervensi
1. Ketrampilan komunikasi terapeutik (Memfasilitasi pasien menceritakan riwayat kesehatannya, Kemampuan memyampaikan pernyataan yang efektif dan tepat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan adekuat, Kemampuan untuk memberikan respon yang sesuai terhadap reaksi verbal maupun non verbal)
2. Ketrampilan pemeriksaan fisik (Efisiensi, Kelogisan, Kesesuaian pemeriksaan dengan masalah kesehatan yang ada, Kemamapuan memberikan penjelasan kepada pasien, Kesopanan)
3. Profesionalisme klinis / intervensi keperawatan (Menunjukan sikap hormat, Kesensitifan terhadap penyakit atau penderitaan klien, Empati, Membangun sikap percaya, Kepercayaan diri, Perilaku yang menunjukan nilai nilai etik, Kemampuan melihat kerangka kerja yang legal di tempat itu, Kemampuan melihat keterbatasan) 4. Kemampuan membuat intervensi
keperawatan (Kemampuan membuat diagnose kperawatan yang tepat, Membuat prioritas yang sesuai kondisi klien, Kemampuan
Kriteria:
Pedoman penskoran (Marking Scheme)
A : ≥ 80 AB : 70 – 79 B : 66 – 69 C : 55 – 59 D : 40 – 54 E : <39
Bentuk Non tes:
Mini C ex
Praktek Klinik di RS Siti Khotdijang cabang Sepanjang, RSU Haji Surabaya, RS Darus Syifa, RS Ibnu Sina, RS Muh Gresik
keperawatan (Kemampuan membuat diagnose kperawatan yang tepat, Membuat prioritas yang sesuai kondisi klien, Kemampuan membuat criteria Tindakan, Membuat perencanaan yang susuai) 5. Mahasiswa mampu memberikan
konsultasi atau pendidikan
Kesehatan (Kemampuan
memberikan pendidikan kesehatan sesuai sengan kebutuhan klien, Kemampuan mengevaluasi pemahaman klien, Kemampuan menggunakan media yang sesuai) 6. Mahasiswa mampu melakukan
Organisasi dan efisiensi (Struktur dan keruntutan Tindakan, Keefektifan waktu dan Tindakan, Keefektifan alat, Keefektifan tempat) 7. Mahasiswa mampu melakukan Kompetensi klinis Keperawatan secara umum (Kemampuan mendemonstrasikan kemampuan putusan klinis yang memuaskan,
Kemampuan mensietas,
Kemampuan merawat, Efektivitas, Efisiensi, Penggunanaa alat yang sesuai, Keseimbangan antara manfaat dan resiko, Kesadaran atas keterbatasan diri)
membuat criteria Tindakan, Membuat perencanaan yang susuai) 5. Kemampuan memberikan konsultasi
atau pendidikan Kesehatan (Kemampuan memberikan pendidikan kesehatan sesuai sengan kebutuhan klien, Kemampuan mengevaluasi pemahaman klien, Kemampuan menggunakan media yang sesuai)
6. Organisasi dan efisiensi (Struktur dan keruntutan Tindakan, Keefektifan waktu dan Tindakan, Keefektifan alat, Keefektifan tempat) 7. Kompetensi klinis Keperawatan secara umum (Kemampuan mendemonstrasikan kemampuan putusan klinis yang memuaskan,
Kemampuan mensietas,
Kemampuan merawat, Efektivitas, Efisiensi, Penggunanaa alat yang sesuai, Keseimbangan antara manfaat dan resiko, Kesadaran atas keterbatasan diri)