• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUD"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PENINGKATAN KINERJA SOLAR CELL CNT-ZnO NANO MATERIAL (DYE-SENSITIZED SOLAR CELL) DENGAN AUTO SCANNING POSISI

MATAHARI 3 DIMENSI

Bidang Kegiatan:

PKM-KC

Diusulkan Oleh:

ANDRI WIBOWO (NIM. 21060110120059/ Angkatan 2010) GLAR DONIA DENI (NIM. 24030111130067/ Angkatan 2011) KASTO WIJOYO T. G. (NIM.24040210060014/ Angkatan 2010)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Halaman Judul...i

Halaman Pengesahan...ii

Daftar Isi dan Gambar...iii

Latar Belakang...………...1

Rumusan Masalah...2

Tujuan...2

Luaran yang Diharapkan...3

Kegunaan... ...3

Tinjauan Pustaka... ...3

Metode Pelaksanaan...7

Jadwal Kegiatan...8

Rancangan Biaya...9

Daftar Pustaka...9

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Standar Spektrum Radiasi Surya...4

Gambar 2. Struktur Sel Surya Silikon pn-junction...5

Gambar 3. Cara kerja Sel Surya Silikon...5

Gambar 4. Status PV(fotovoltaik) yang terinstall sampai tahun 2003...7

Gambar 5.RangkaianSitemControl...8

Gambar 6. Desain DSSC...15

Gambar 7. Desain Auto Scanning...15

   

 

 

 

 

 

 

 

(5)

A. JUDUL

“Peningkatan Kinerja Solar Cell CNT-ZnO Nano Merial (Dye-sensitized Solar Cell) dengan Auto Scanning Posisi Matahari 3 Dimensi”

B. LATARBELAKANG MASALAH

Sebagai negara tropis, limpahan cahaya matahari di Indonesia sangat melimpah. Potensinya energi surya di Indoenesia yaitu sekitar 4,8 kWh/m2/hari. Namun berdasarkan data dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, tahun 2005 kapasitas panel surya yang terpasang di Indonesia baru 8 MW. Nilai ini masih sangat kecil bila dibandingkan potensi tersebut. Padahal pemanfaatan energi surya misalnya dalam benuk Solar Home System untuk daerah-daerah terpencil merupakan solusi andal untuk elektrifikasi desa-desa tersebut. Karena bagaimanapun tingkat elektrifikasi suatu bangsa menentukan derajat pengetahuan suatu bangsa, karena dengan listrik akan membuka jalan akses kepada masyrakat global dimana lintas informasi dan ilmu pengetahuan berjalan dengan sangat cepat.

Tetapi seiring dengan perkembangan nanoteknologi, dominasi tersebut bertahap mulai tergantikan dengan hadirnya sel surya generasi terbaru, yaitu dye-sensitized solar cell (DSSC). DSSC merupakan salah satu kandidat potensial sel surya generasi mendatang, hal ini dikarenakan tidak memerlukan material dengan kemurnian tinggi sehingga biaya proses produksinya yang relatif rendah. Berbeda dengan sel surya konvensional dimana semua proses melibatkan material silicon itu sendiri, pada DSSC absorbsi cahaya dan separasi muatan listrik terjadi pada proses yang terpisah. Absorbsi cahaya dilakukan oleh molekul dye dan separasi muatan oleh inorganik semikonduktor nanokristal yang mempunyai bandgap lebar.

(6)

C. PERUMUSAN MASALAH

DSSC sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia karena dalam proses produksinya tidak memerlukan fasilitas clean room yang selalu menjadi hambatan terbesar untuk mengembangkan sel surya silikon di Indonesia, selain itu produksinya relatif mudah.

Posisi matahari sangat menentukan hasil keluaran dari solar cell. Sinar matahari akan diterima secara maksimal jika menyinari solar cell secara tegak lurus. Selama ini solar cell dilatakkan pada satu arah dengan sudut kearah matahari pada saat posisi didaerah khatulistiwa. Pada posisi demikian hasil keluaran solar cell tidak optimal pada waktu tertentu.

DSSC komersial dengan menggunakan dye sintetis yaitu jenis ruthenium complex sebagai dye telah mencapai efisiensi 10%, namun ketersedian dan harganya yang mahal tidak memungkinkan untuk pengembangan penelitian ini sehingga pada penelitian ini akan digunakan ZnO dengan Dye N3 yang lebih mudah didapat dan harganya lebih murah. Perbandingan harga ZnO dengan TiO2 sekitar 1:10, sehingga memperbesar peluang solar cell untuk digunakan masyarakat pada semua kalangan. Serta untuk mengoptimalkan kinerja solar cell akan ditambahkan bahan CNT nano material pada silikon. Dikarenakan CNT merupakan material yang berbentuk tabung yang berukuran nano, sehingga akan menghasilkan jumlah muatan listrik yang lebih banyak dan daya keluaran solar cell akan meningkat. Sedangkan untuk memaksimalkan fotovoltaik digunankan auto scanning 3D untuk menjaga luas permukaan pencahayaan matahari.

D. TUJUAN

Tujuan karya ini yaitu,

1. Desain dan fabrikasi prototipe dye-sensitized solar cell (DSSC) dengan menggunakan material-material yang bisa diperoleh dari limbah-limbah di Indonesia.

2. Pembuatan kerangka dan mekanis auto sacanning yang mampu bergerak secara 3 dimensi mengikuti arah gerak matahari.

3. Pembuatan sistem kontrol electric dengan mendeteksi intensitas cahaya matahari maksimal dengan mengatur posisi soolar cell sesuai arah pencahayaan matahari.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

(7)

memasyarakatkan DSSC teknologi nano dan auto scanning posisi matahari sebagai alternatif sel surya yang murah dan power full.

F. KEGUNAAN

Kegunaan dari karya ini yaitu,

1. Menjadi alternatif pembangkit listrik solar cell yang murah, efektif, perfoma tinggi dan bebas polusi.

2. Menyediakan perangkat yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan energi matahari dengan sistem control otomatis, yang mampu mendeteksi intensitass cahaya matahari dan mengtur posisi solar cell sehingga menambah/ meningkatkan kinerja solar cell.

G. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Energi Surya

Energi surya adalah radiasi yang diproduksi oleh reaksi fusi nuklir pada inti matahari. Matahari mensuplai hampir semua panas dan cahaya yang diterima bumi untu digunakan makhluk hidup. Energi surya sampai kebumi dalam bentuk paket-paket energi yang disebut foton.

(8)

Sebagai contoh untuk intensitas radiasi 250 W/m2, nilai insolation yaitu 6 kWh/hari/m2.

Radiasi surya dipancarkan dari fotoshpere matahari pada temperatur 6000K, yang memberikan distribusi spektrumnya mirip dengan distribusi spektrum black body. Dengan melalui atmosfer bumi, radiasi surya diatenuasikan oleh berbagai partikel diantaranya molekul udara, aerosol, partikel debu, dll sehingga menghasilkan spektrum seperti ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Standar Spektrum Radiasi Surya. 2.2. Sel Surya

2.2.1. Umum

Sel surya atau fotovoltaik adalah perangkat yang mengkonversi radiasi sinar matahari menjadi energi listrik. Efek fotovoltaik ini ditemukan oleh Becquerel pada tahun 1839, dimana Becquerel mendeteksi adanya tegangan foto ketika sinar matahari mengenai elektroda pada larutan elektrolit. Pada tahun 1954 peneliti di Bell Telephone menemukan untuk pertama kali sel surya silikon berbasis p-n junction dengan efisiensi 6%. Sekarang ini, sel surya silikon mendominasi pasar sel surya dengan pangsa pasar sekitar 82% dan efisiensi lab dan komersil berturut-turut yaitu 24,7% dan 15%[2][3].

2.2.2. Prinsip Kerja Sel Surya Konvensional Silikon

(9)

Gambar 2. Struktur Sel Surya Silikon pn-junction.[4]

Semikonduktor tipe-n didapat dengan mendoping silikon dengan unsur dari golongan V sehingga terdapat kelebihan elektron valensi dibanding atom sekitar. Pada sisi lain semikonduktor tipe-p didapat dengan doping oleh golongan III sehingga elektron valensinya defisit satu dibanding atom sekitar. Ketika dua tipe material tersebut mengalami kontak maka kelebihan elektron dari tipe-n berdifusi pada tipe-p. Sehingga area doping-n akan bermuatan positif sedangkan area doping-p akan bermuatan negatif. Medan elektrik yan terjadi antara keduanya mendorong elektron kembali ke daerah-n dan hole ke daerah-p. Pada proses ini terlah terbentuk p-n junction. Dengan menambahkan kontak logam pada area p dan n maka telah terbentuk dioda.

Gambar 3. Cara kerja Sel Surya Silikon

(10)

pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material sehingga menghasilkan pasangan elektron-hole. Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir. Skema cara kerja sel surya silikon ditunjukkan pada Gambar 3.

2.2.3. Pasar Fotovoltaik Dunia

Pada tahun 2006, industri fotovoltaik dunia telah mencapai 1.744 MW, mengalami kenaikan 19% dibandingkan tahun sebelumnya[5]. Sedangkan dibandingkan tahun 2003, telah mengalami kenaikan lebih dari 2 kali lipat seperti terlihat pada Gambar 2..

Sedangkan produksi sel surya dunia telah mencapai angka 2.204 MW tahun 2006, meningkat dari 1,656 MW tahun sebelumnya. Perusahaan Jepang masih mendominasi produksi sel surya global dengan menguasai 40% sel surya yan beredar didunia saat ini, turun dari tahun sebelumnya yaitu 46%. Hal ini menunjukkan bahwa pasar sel surya dunia semakin kompetitif dan terus mengalami kenaikan pasar yang signifikan. Membuktikan bahwa kebutuhan sel surya dunia akan terus meningkat dan implikasinya akan menurunkan harga dari modul surya itu sendiri.

Gambar 4. (Status PV(fotovoltaik) yang terinstall sampai tahun 2003 beserta tipe sel suryanya

H. METODE PELAKSANAAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan alat dan penelitian ini adalah 5 bulan. Kegiatan dilakukan di tiga tempat, yaitu :

1. Laboratorium Kimia Universitas Diponegoro

(11)

4. Laboratorium Energi LIstrik Elektro Universitas Diponegoro

5. Laboratorium Instrumentasi dan Elektronika Universitas Diponegoro

2. Variabel Penelitian

Variabel tetap yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Bahan baku material(CNT,ZnO, Si)

2. Kerangka dan sistem mekanis auto scanning 3. Sistem kontrol elektronik auto scanning

Variabel tidak tetap yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Cahaya Matahari untuk fotovoltaik )

3. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilaksanakan dibagi menjadi 3 bagian yang dapat dikerjakan secara bersamaan :

1. Pembuatan solar cell

2. Pembuatan kerangka dan mekanis auto scanning 3. Pembuatan sistem kontrol auto scanning

Mulai

Fabrikasi DSSC Pengujian Mekanis Pengujian sistem control

Asembly sistem control Asembly kerangka & mekanis

Pengujian DSSC Finishing kerangka dan mekanis Finishing sistem control

(12)

4. Hasil Sementara

Sitem kontrol telah dibuat hardware, tinggal sinkronisasi saja dengan sistem mekanis. Setelah itu bisa diprogram dan uji coba. Dengan hasil jadi sitem kontrol sebagai berikut ini :

Gambar 5. rangkaian sistem kontrol

Dengan demikian maka untuk pekerjaan poembuatan sitem kontrol tinggal ke tahap asembly dan pengujian saja.

I. JADWAL KEGIATAN

Proyek penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1. Jadwal kegiatan program

No Uraian Tahap Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Pembuatan DSSC

(13)

3

Tabel 2. Rancangan biaya

No Keperluan keterangan Jumlah pengeluaran

1. Bahan

CNT 1 Kg Rp. 1.200.000,00

Silika 1 Kg Rp. 450.000,00

Kaca Fiber 1 Lembar Rp. 600.000,00

ZnO 1 liter Rp. 150.000,00

Elektroda Konduktor 1 lembar Rp. 400.000,00 Pembuatan Auto Scanning 1 unit Rp. 1.440.000,00 Bahan Lain-lain pendukung General Rp. 200.000,00 2. Alat pendukung

Spryer General Rp. 170.000,00

Kompresor General Rp. 1.740.000,00

Alat Press General Rp. 2.500.000,00

Macam-maccam Gelas Ukur Pirex Rp. 480.000,00

Solder General Rp. 130.000,00

Timah General Rp. 98.000,00

Alat Lain-lain General Rp. 200.000,00 3. Biaya Transportasi Perjalanan Rp. 400.000,00 4. Biaya Pengujian

Pengujian ZnO Di laboratorium Rp. 450.000,00 Pengujian absorsi Dye Di laboratorium Rp. 600.000,00 Pengujian efisiensi DSSC Di laboratorium Rp. 300.000,00 5. Penyusunan Laporan Printing Rp. 120.000,00 6. Publikasi dan dokumentasi Percekatakan Rp. 150.000,00

Total Rp. 11.778.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA

(14)

Green, M. A., 2001, “Solar Cell Efficiency Tables (Version 18)”, Prog. Photovolt. Res. Appl., 9, 287-93

Shah, A., et al., 1999, “Photovoltaic Technology: The Case for Thin-Film Solar Cells”, Science, 30 July, 285, 692-8.

J. Halme, 2002, “Dye sensitized Nanostructured and Organic Photovoltaic Cells : technical review and preeliminary test”, Master Thesis of Helsinki University of Technology.. Annual World Solar Photovoltaic Industry Report, Marketbuzz 2007 report.

Global Market: Current & Next Generation Solar Cell & Related Material Market Outlooks, Research and Markets reports.

G. Phani, G. Tulloch, D. Vittorio, dan I. Skyrabin, 2001, “Titania solar cells: new photovoltaic technology”, Renewable Energy.

R. Sastrawan, 2006, “Photovoltaic modules of dye solar cells”, Disertasi University of Freiburg.

Kalyanasundaram, K., Grätzel, M., 1998, “Applications of functionalized transition metal complexes in photonic and optoelectronic devices”, Coordination Chemistry Reviews, \ 177, 347-414.

H. Zhang, J.F. Banfield, 2000, “Understanding Polymorphic Phase Transformation Behavior during Growth of Nanocrystalline Aggregates: Insights from TiO2 “, J Phys Chem B, vol. 104, pp. 3481..

Wolfbauer, G., et al., 2001, “A channel flow cell system specifically designed to test the efficiency of redox shuttles in dye sensitized solar cells”, Solar Energy Materials & Solar Cells, 70, 85-101.

Jian Zhan, Peng Sun, Shan Jiang, Xiaohang Sun, “An investigation of the performance of dye-sensitized nanocrystalline solar cell with anthocyanin dye and ruthenium dye as the sensitizers”, 2006, Roskilde University Project.

L. LAMPIRAN

Lampiran 1 : Biodata Ketua

1. Nama : Andri Wibowo

2. Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang, 11 Juni 1992

3. NIM : 21060110120059

(15)
(16)
(17)

2. Tempat, tanggal lahir : Yogakarta, 21 November 1972 3. NIP : 19721121 199802 1 001

4. NIDN : 0021117203

5. Pangkat/Golongan : Penata Tk I/ III-C 6. Jabatan fungsional : Lektor

7. Fakultas : Sains dan Matematika 8. Jurusan : Fisika

9. Laboratorium : Elektronika dan Instrumentasi 10. Kepakaran : Fisika Komputasi dan Material

11. Alamat Kantor : Jl. Prof. H. Soedharto, SH. Tembalang Semarang Telp. (024) 70790933, Fax. (024) 7680822

12. Alamat Rumah : Jl. Bukit Kelapa Gading IIIAN-25 Bukit Kencana Jaya Semarang Telp. (024) 76484271

HP. 082129945550

13. Email : jatmikoendrosuseno@undip.ac.id jatmikoendro@gmail.com

14. Pendidikan Bergelar :

Jenjang

S 1 UNDIP 1997 Animasi dan Analisa Grafik Renogram 4 Probe

S 2 ITB 2002 Identifikasi Kualitas Susu dengan Spektroskopi Cahaya Tampak Menggunakan Jaringan Syaraf Tirua S3 UTM 2012 Simulation and Modeling of Curve Channel Metal Oxide Semiconducto Field Effect Transistor

(18)

No Nama Pelatihan Nama Institusi Penyelenggara Tahun 1

Media Komunikasi LPP UNDIP 2004

2

LABVIEW workshop Monash University, Malaysia 2009 3

Workshop on Journal Publications UTM, Malaysia 2009 4 Thesis Writing In English For

Postgraduates UTM, Malaysia 2009

5 Short Course On Introduction To Finite Element Method For Engineering Applications

UTM, Malaysia 2010

6 Training Course on Mathematica V7 UTM, Malaysia 2010 16. Pengalaman Penelitian

No Judul Penelitian Tahun

1 Rancang Bangun Sistem Pengukur Tingkat Tekanan Suara Berbasis

Komputer 1998

2 Rancang Bangun Sistem Pengaturan Intensitas Cahaya Berbasis Komputer

2001 3 Rancang Bangun Sistem Spektroskopi Cahaya Tampak untuk Penentuan

Komposisi Susu Sapi 2002

4 Rancang Bangun Sistem Spektroskopi Cahaya Tampak dan Identifikasi

Kualitas Minyak Pala Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan 2003 5 Rancang Bangun Monokromator Dengan Pemilihan Panjang Gelombang

Secara Otomatis Menggunakan Mikrokontroler AT89S51 2004 6 Rancang Bangun Peralatan Spektroskopi Inframerah untuk Penentuan

Kualitas Susu Sapi Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan 2005 7 Identifikasi Suatu Unsur berdasarkan Spektrum Emisi Menggunakan Jaringan

Syaraf Tiruan 2006

Semarang 30, Oktober 2012

(19)

Lampiran 3.

Gambaran umum teknologi :

Gambar 6. Desain DSSC

Gambar

Gambar 1. Standar Spektrum Radiasi Surya.
Gambar 2. Struktur Sel Surya Silikon pn-junction.[4]
Gambar 4. (Status PV(fotovoltaik) yang terinstall sampai tahun 2003 beserta tipe
Gambar 5. rangkaian sistem kontrol
+3

Referensi

Dokumen terkait

Namun berapa besar keberadaan dan kesalahan suatu tergantung pada bobot keanggotaan yang dimilikinya.Logika fuzzy memiliki derajat keanggotaan dalam rentang 0 hingga 1.Berbeda

Aquaculture, poultry and rabbit production 14 Animal food quality and safety 16.. Aquaculture, poultry and rabbit production

Pembelajaran semacam itu lebih cenderung menempatkan guru sebagai transformator yaitu orang yang menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa secara one way communication

Pada tahapan ini ketika peneliti terjun langsung ke Pondok Pesantren Tahfidh Putra Al- Ghurobaa’ Tumpangkrasak Jati Kudus sebagai tempat penelitian, maka peneliti akan

Ucapan syukur pertama penyusun berikan kepada Tuhan Yesus untuk segala kemurahan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis

KLASI FI KASI TEKNOLOGI (5) [ BERDASARKAN UNSUR]. (3) Technology of measurement, observation &

Uraian tentang kebutuhan dasar dalam Islam diatas dapat disimpulkan bahwa dari segi kebutuhan primer al-dharuriyyah, kebutuhan sekunder al- hajiyyah dan kebutuhan

Hasil estimasi parameter model kebutuhan transportasi yang dihasilkan pada kondisi pemilihan rute keseimbangan (equilibrium assignment) dan pemilihan rute