• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MEDIA SOSIAL INSTAGRAM DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI AKADEMIK

MAHASISWA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS TELKOM UNIVERSITY (Studi Terhadap Akun

Instagram @laakfkb)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(2)

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Aspek Akademis ... 8

1.4.2 Aspek Praktis ... 8

1.5 Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 10

2.1 Tinjauan Teori ... 10

2.1.1 Teknologi Internet ... 10

2.1.2 New Media ... 11

2.1.3 Media Sosial ... 12

2.1.4 Instagram ... 14

2.1.5 Kebutuhan Informasi... 16

2.1.6 Teori Efektifitas ... 17

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Hipotesis Penelitian ... 31

2.4 Kerangka Berpikir ... 32

BAB III METODE PENILITAN ... 33

3.1 Paradigma Penelitian ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 34

3.3.1 Subjek Penelitian... 34

3.3.2 Objek Penelitian ... 34

3.4 Operasional Variabel ... 34

3.4.1 Skala Pengukurang ... 38

3.5 Populasi dan Sampel ... 39

(3)

ii

3.5.1 Populasi ... 39

3.5.2 Sampel ... 39

3.5.3 Teknik Sampling ... 40

3.6 Pengumpulan Data ... 41

3.6.1 Data Primer ... 41

3.6.2 Data Sekunder ... 41

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 41

3.7.1 Uji Validitas ... 42

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 42

3.8 Teknik analisis Data ... 43

3.8.1 Analisis Data Deskriptif ... 43

3.9 Pengujian Hipotesis ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN... 48

(4)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Followers dari Setiap Akun Layanan Akademik Tiap Fakultas……..4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Sripsi Terdahulu)………19

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu (Jurnal Nasional)………..24

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu (Jurnal Internasional)………...28

Tabel 3.1 Operasional Variabel………..35

Tabel 3.2 Skala Pengukuran………...39

(5)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia……….1

Gambar 1.2 Penggunaan Media Sosial Paling Banyak……….2

Gambar 1.3 Akun Instagram @LAAKFKB……….5

Gambar 1.4 Salah Satu Contoh Informasi @LAAKFKB……….6

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi seperti sekarang, kehidupan manusia tidak terlepas dari yang namanya kemajuan teknologi. Dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, kehadiran teknologi mempengaruhi pola perilaku masyarakat serta lingkungan disekitarnya juga. Salah satunya contohnya adalah internet. Internet merupakan kemajuan tekhnologi yang dapat menyebarluaskan informasi di seluruh dunia.

Teknologi informasi berbasis internet yang berkembang secara pesat dapat membantu masyarakat saling tehubung tanpa batas antara satu dengan yang lainnya.

Saat ini internet menjadi salah satu bagian terpenting untuk mempermudah saat melakukan berbagai aktifitas yang dilakukan setiap individu atau masyarakat.

Internet memberikan kemudahan untuk medapatkan informasi dan juga dapat berinteraksi dengan pengguna media sosial yang lain. Perkembangan internet di Indonesia tergolong cepat, sekarang internet telah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari bagi masyarakat di Indonesia ini.

Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia Sumber : We Are Social (2021)

Dilansir Hootsuite & We Are Social, Indonesia memiliki jumlah penduduk 274,9 juta jiwa. Dengan 202,6 juta pengguna Internet, itu berarti 73,7% masyarakat Indonesia telah berselancar di dunia maya. Jumlah perangkat mobile seluler yang

(7)

2

terkoneksi ada 345,3 juta perangkat yang sekaligus terhubung serta 170 juta pengguna aktif bermedia sosial.

Dengan adanya internet, maka mulai bermunculan media-media sosial diantaranya Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, Line, Whats App dan lainnya.

Menurut Rohmah (2020), Media sosial merupakan sebuah media daring yang mampu membuat penggunanya bisa dengan gampang berpartisipasi, mengembangkan & membuat isi blog, jejaring sosial, wiki, lembaga dan forum virtual. Blog, jejaring sosial, serta wiki ialah bentuk media sosial yang paling umum dipakai oleh orang-orang di seluruh dunia. Melalui perangkat ponsel pintar, kita sebagai pengguna dapat terhubung satu dengan yang lainnya.

Media sosial membantu kita untuk berkomunikasi secara real time atau langsung pada waktu itu dan dapat dilakukan dimana saja. Media sosial menjadi tempat untuk para pemakainya bisa berhubungan, berkomunikasi, dengan berbagai kegiatan yang lain. Masyarakat Indonesia juga sudah ramai mengakses internet dengan menggunakan beragam media sosial sebagai berikut adalah Youtube, Instagram, Line, Facebook, Twitter, dan sebagainya.

Gambar 1.2 Penggunaan Media Sosial Paling Banyak Sumber : We Are Social 2021

Dari hasil survey yang sudah dilakukan telah mencatat platform jejaring sosial paling banyak digunakan di Indonesia. Bahwa Instagram menduduki posisi ketiga sebagai media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia dengan presentase 86,6%. Platform media sosial Instagram memiliki kegunaan untuk

(8)

3

berbagi foto dan video, juga mengedit atau menerapkan filter digital ke foto dan video mereka.

Menurut Evans (dalam Arifin, 2015) media sosial memakai konsep “banyak orang” untuk memungkinkan informasi terhubung bersama. Media sosial adalah media berbasis internet yang menghubungkan orang-orang di seluruh dunia satu sama lainnya yang bisa diakses melalui komputer atau pun smartphone. Menurut (Zahra & Rani, 2018) Instagram adalah platform media sosial yang sekarang sangat diminati dikalangan masyarakat. Karena platform ini dirasakan memberikan manfaat yang berguna dalam menyampaikan informasi diantara banyaknya media sosial yang digunakan oleh masyarakat modern sekarang ini.

Instagram merupakan platform aplikasi untuk berbagi foto serta video yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, merekam video, mencoba filter digital, dan kegiatan-kegiatan jejaring yang lain. Namun, Rina & Fauziyyah (2020) mengatakan kini Instagram tidak hanya untuk berbagi foto dan video, sekarang Instagram dapat digunakan sebagai tempat untuk berbagi berita. Dengan Instagram, masyarakat dapat menerima infomasi berita tergantung pada apa yang mereka ikuti, lalu ditampilkan di timeline Instagram. Jadi masyarakat sekarang tidak harus membuka portal website berita jika ingin mendapatkan informasi, karena semua berita tersebut bisa dilihat melalui hanya cukup membuka satu platform saja yaitu instagram.

Maraknya instagram yang dapat masuk pada semua kalangan masyarakat ini dikarenakan memiliki variasi fitur yang beragam dan termasuk komplit. Selain membagikan foto dan video, fitur yang ditawarkan oleh instagram yaitu ada fitur Live, fitur Explore, fitur Direct message, dan lain sebagainya. Instagram membuat penggunanya dapat memperluas dan menambah jaringan komunikasi sebagai wadah budaya populer pada masyarakat untuk bertukar informasi mulai dari aktifitas, hobi, kesukaan dan bahkan lokasi mereka saat itu juga. Para penggunanya dapat langsung berinteraksi, berbagi konten, dan membuat konten tanpa batas ruang atau waktu. Terjadinya perubahan pola kebiasaan pada kehidupan sehari- hari masyarakat pada saat ini yang membuat Instagram menarik untuk diteliti.

Dimana pada saat ini masyarakat cenderung mencari informasi melalui media sosial Instagram. Kini Instagram berevolusi menjadi media baru untuk

(9)

4

menghasilkan sesuatu dan mendapatkan sesuatu dengan secara cepat sekaligus mudah. Hal ini dapat dirasakan oleh mahasiswa dalam aktivitas sehari-hari untuk mencari informasi yang dibutuhkan.

Sebagai mahasiswa terlebih khusus mahasiswa tingkat menengah dan akhir dinilai sangat membutuhkan informasi dengan cepat dan tepat, memperoleh informasi tentang berbagai hal seperti magang, desk evaluation (DE), skripsi, tugas akhir dan lain-lain terkait informasi akademik supaya mahasiswa fakultas komunikasi dan bisnis tidak melewatkan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan mengenai jadwal atau langkah atau alur administrasi akademik. Pada masa pembatasan sosial saat ini yang dikarenakan pandemi virus covid-19 membuat semua universitas, tidak terkecuali Telkom University menerapkan metode pembelajaran daring. Dengan maksud mengurangi kemungkinan terjadinya kontak antara orang yang terinfeksi terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi virus sehingga bisa meminimalkan penularan penyakit, hal membuat mahasiswa tidak dapat datang langsung ke kampus untuk mendapatkan informasi perihal akademik.

Telkom University memiliki 7 fakultas yang berbeda, diantaranya adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Rekayasa Industri, Fakultas Industri Kreatif, Fakultas Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Fakultas Teknik Elektro dan Fakultas Komunikasi dan Bisnis. Setiap fakultas memiliki aturan dan kebijakannya tersendiri terkait kebijakan akademiknya sendiri-sendiri begitu pula memilih media menyampaikan informasi akademik.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa media informasi terkait kebutuhan informasi akademik di tiap-tiap fakultas Telkom University yang memiliki media sosial Instagram hanya 5 fakultas. Atas dasar itu, peneliti menentukan akun instagram yang memberikan informasi akademik tentang fakultasnya secara lengkap dengan jumlah followers terbanyak. Berikut data akun instagram yang menginformasikan layanan akademik secara lengkap berserta jumlah followers-nya pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Data Followers dari Setiap Akun Layanan Akademik Tiap Fakultas

No Nama Akun Instagram Jumlah Followers

1 @LAAKFBK 2.366 followers

(10)

5

2 @LAA.FIK 1.930 followers

3 @FRIHEITS 1.861 followers

4 @KEMAHASISWAANFIT 1.373 followers

5 @LAA.FEB 1.163 followers

Sumber : Data Olahan Peneliti 2021

Dari tabel 1.1 diatas terlihat bahwa akun Instagram @LAAKFKB memiliki followers tertinggi dibandingkan dengan akun lainnya. Hal ini dapat dikatakan bahwa akun @LAAKFKB lebih menarik perhatian para audiens untuk mencari informasi seputar informasi akademik. Oleh sebab itu peneliti memilih akun

@LAAKFKB untuk diteliti keefektivitasannya dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik.

Akun Instagram dengan username @LAAKFKB adalah akun media sosial Instagram resmi layanan akademik dan kemahasiswaan Telkom University Fakultas Komunikasi & Bisnis. Akun Instagram ini merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi akademik berupa pengumuman jadwal pendaftaran proposal, pengumuman disertasi dan sesi akademik, pengumuman dosen pembimbing, pengumuman daftar alumni, pengumuman magang, dan hal-hal akademik lainnya

Gambar 1.3 Akun Instagram @LAAKFKB

Sumber : https://www.instagram.com/laakfkb diakses pada 6 April 2021 Informasi tentang akademik hanya diberikan pada Instagram @LAAKFKB membuat informasi yang di upload di Instagram harus semaksimal mungkin agar

(11)

6

dapat dimengerti oleh followers-nya. Berikut ini adalah salah satu contoh informasi yang disampaikan melalui @LAAKFKB yang berupa gambar seperti berikut.

Gambar 1.4 Salah Satu Contoh Informasi @LAAKFKB Sumber : https://www.instagram.com/laakfkb diakses pada 6 April 2021 Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, Administrasi bisnis dan Digital Public Relation yang tergabung pada Fakultas Komunikasi dan Bisnis di Telkom University pastinya butuh panduan sebagai informasi yang membantu dalam menyelesaikan studi akademiknya. Instagram @LAAKFKB ini merupakan sarana media dalam menyampaikan informasi akademik yang digunakan Fakultas Komunikasi dan Bisnis. Akun Instagram @LAAKFKB menjadi media sosial berbasis internet untuk para mahasiswa memperoleh informasi akadamik yang mudah, cepat dan nyaman.

Menurut Martoyo (2007), menjelaskan efektivitas adalah “suatu keadaan atau kondisi dimana tujuan dari pilihan yang ingin dicapai melalui sarana atau perlengkapan yang dipakai dibarengi dengan adanya keterampilan yang sesuai guna tercapainya hasil yang memuaskan”. Instagram merupakan perangkat atau sarana yang dipakai oleh akun @LAAKFKB untuk menyebarluaskan informasi tersebut guna memenuhi kebutuhan mahasiswa. Menurut Tubbs & Moss (2005), komunikasi yang efektif mengarah pada pemahaman, kegembiraan, sikap yang berpengaruh, hubungan sosial dan perilaku yang baik. Komunikasi efektif dalam menciptakan pemahaman. Pemahaman adalah pemahaman yang cermat tentang pesan yang dimaksudkan oleh komuni. Dalam hal ini komunikator (penerima

(12)

7

pesan) adalah follower dari akun Instagram @LAAKFKB. Pesan yang disampaikan berlaku ketika pengikut menerima dan memahami pesan tersebut.

Pesan akun Instagram @LAAKFKB harus jelas dan ringkas agar siswa dapat dengan mudah memahaminya. Misalnya, posting-an informasi pendaftaran DE.

Posting-an ini bertujuan untuk menginformasikan kepada mahasiswa tentang komunikasi dan ekonomi saat pendaftaran DE dilakukan dan syarat apa saja yang berlaku.

Peneliti tertarik untuk meneliti pada angkatan lama yaitu mahasiswa komunikasi dan bisnis karena fenomena yang terjadi. Banyak mahasiswa yang sangat membutuhkan informasi mulai dari informasi tentang pendaftaran DE, informasi tentang magang, informasi tentang sidang skripsi, dan juga informasi tentang jadwal ujian serta pembayaran BPP mahasiswa yang terkait informasi bidan akademik dan kemahasiswaan lainnya yang perlu diperhatikan di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University.

Saat ini pengguna media sosial sangatlah luas, baik dari individu maupun dari suatu perusahaan. Oleh karena itu, pemilik akun Instagram seperti @LAAKFKB Layanan Akademik dan Administrasi Kemahasiswaan Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University harus mengetahui seberapa efektifkah akun tersebut dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik dari audience akun tersebut.

Dengan berbagai penjelasan diatas, mulai dari berkembangnya penggunaan internet, penggunaan media sosial, timbulnya media sosial Instagram sebagai sarana yang sangat berpengaruh dalam memenuhi kebutuhan informasi dan pentingnya informasi akademik bagi mahasiswa, terutama mahasiswa lama dalam mendapatkan informasi akademik. Penulis tertarik untuk meneliti efektifitas dari akun media sosial Instagram dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University yang di rangkum dalam judul “Efektivitas Media Sosial Instagram Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akademik Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University (Studi Terhadap Akun Instagram @LAAKFKB)”

1.2 Rumusan Masalah

(13)

8

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, terdapat inti permasalahan yang menjadi fokus pembahasan pada penelitian ini yaitu:

1. Seberapa efektif akun instagram @LAAKFKB dalam pemenuhan kebutuhan akademi informasi akademik mahasiswa Fakultas Bomunikasi dan Bisnis?

2. Seberapa besar pengaruh dari efektivitas akun Instagram @LAAKFKB terhadap pemenuhan kebutuhan informasi akademik mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan mengenai permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka diharapkan penelitian ini dapat memiliki tujuan yaitu:

1. Untuk mencari tahu efektivitas akun instagram @LAAKFKB dalam pemenuhan kebutuhan informasi akademik mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis.

2. Untuk mencari tahu seberapa besar pengaruh dari efektivitas akun Instagram

@LAAKFKB terhadap pemenuhan kebutuhan informasi akademik mahasiswa Komunikasi dan Bisnis.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Aspek Akademis

1. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai rujukan pada penelitian-penelitian selanjutnya mengenai kebutuhan informasi dan media sosial.

2. Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan mengenai media sosial khususnya Instagram memiliki peran selain untuk berkomunikasi, media sosial juga berperan dalam memenuhi kebutuhan informasi.

3. Penelitian ini diharap dapat menjadi referensi untuk memperoleh ilmu pengetahuan tentang media sosial.

1.4.2 Aspek Praktis

1. Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat membantu mengetahui tentang informasi akademik seperti apa yang dibutuhkan oleh mahasiswa Fakultas

(14)

9

Ekonomi dan Bisnis di Telkom University. Sehingga kebutuhan informasi akan akademik dapat terpenuhi secara maksimal.

2. Dari penelitian ini kita mengetahui seberapa besar peran media sosialInstagram dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang penelitian yang dilakukan, disusunlah penelusuran sistematis yang mencakup informasi tentang literatur dan topik yang dibahas dalam setiap bab. Sistem menulis sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I berisi mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, dan sitematika penulisan skripsi..

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab II berisi tinjauan pustaka yakni teori yang mendukung penelitian, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Bab ini akan menguraikan definisi jejaring sosial Instagram terhadap pemenuhan kebutuhan informasi tugas akhir.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab III berisikan tentang objek penelitian yang dibahas, mengenai pengaruh media sosial Instagram terhadap pemenuhan kebutuhan informasi tugas akhir.

Bab ini terdiri dari jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data.

(15)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Teknologi Internet

Di era digital dan serba informatif seperti sekarang ini menuntut masyarakat menjadi makhluk yang haus akan informasi, dan hal tersebut membuat gaya hidup masyarakat modern menjadi go mobile atau sangat membutuhkan akses internet cepat kapan saja dan dimana saja untuk mendapatkan informasi.

Menurut Vivian (2008: 266) Internet merupakan sebuah jaringan komputer interkoneksi yang bisa memberikan layanan informasi yang komprehensif. Telah terbukti bahwa internet dianggap sebagai media virtual yang bisa menjadi mitra dalam bisnis, politik, dan hiburan. Semuanya lengkap tersaji dalam media internet ini.

Hal tersebut menjadi peluang bagi perusahaan ataupun organisasi untuk menjadikan internet sebagai media promosi, iklan dan publikasi yang sangat menjanjikan. Dengan menyebarkan informasi melalui internet, setiap individu, bisnis atau organisasi dapat memanfaatkan sarana daring seperti situs web dan jejaring sosial yang saat ini disukai oleh kebanyakan orang.

Menurut Severin dan Tankard (2008:444) Internet memungkinkan sebagian besar semua orang dibelahan dunia mana pun untuk dapat saling berkomunikasi dengan mudah dan juga cepat.

Tekologi internet memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

1. Target konsumen khusus 2. Kemampuan interaktif 3. Akses informasi 4. Pesan khusus 5. Kreatifitas

(16)

11 6. Kecepatan

7. Ekspos luas

Dengan kelebihan- kelebihan tersebut, internet memberikan dampak positif dengan memberikan peluang bagi media media baru atau biasa disebut new media.

2.1.2 New Media

Media baru lahir dan memberikan manusia kemudahan terutama dibidang komunikasi dengan menggunakan teknologi yang semakin berkembang. Media baru bersifat komunikasi dua arah dan interaktif yang melibatkan teknologi digital dan sangat betentangan dengan media lama seperti televisi, radio, dan media cetak. Menurut Croteau (2003) new media yang bermunculan akibat dari ditemukannya inovasi-inovasi teknologi dibidang media seperti TV kabel, satelit, teknologi fiber optik, dan komputer. Dengan adanya teknologi-teknologi tersebut, memungkinkan pengguna untuk membuat keputusan dan bahkan beradaptasi dengan berbagai produk media.

Salah satu wujud dari lahirnya media baru ini yaitu munculnya internet. Saat ini internet digunakan oleh seluruh masyarakat umum sebagai sumber informasi, karena internet memungkinkan penggunanya untuk mengatur dan memilih informasi yang mereka ingingkan. Dibandingkan dengan media sebelumnya, internet lebih fleksibel dalam menghubungkan jarak dan waktu. Internet saat ini berperan penting sebagai media penyampaian pesan di era moden.

Dengan lahirnya new media, masyarakat dapat melalukan interaksi secara real time dan lebih efisien, cepat, serta tidak membuang banyak biaya guna mendapatkan informasi teraktual. Hanya saja kelemahannya adalah jika koneksi ineternet tidak baik maka masyarakat akan kesulitan dalam mendapatkan informasi yang ingin diakses.

(17)

12

Menurut Vivian (2008), dari berbagai macam teknologi baru, internet hadir dipertengahan 90-an sebagai media massa baru yang kuat. Pada era modern ini, internet menjadi suatu yang penting bagi kehidupan manusiakarena saat ini hampir semua aktivitas manusia menggunakan internet dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Dengan mengakses internet,siapapun bisa mendapatkan informasi yang begitu melimpah dan beragam. Akses internet tentunya memberikan kemudahan bagi manusia.

2.1.3 Media Sosial

Menurut Mandibergh (dalam Nasrullah, 2015), social mediaialahmedia yang menadahi hubungan kerja sama antar user yang melahirkan content. Van Dijk (dalam Nasrullah, 2015), menyatakan social media merupakan perangkat medium yang berfokus kepada eksistensi user yang memberikan fasilitasi dalam beraktivitas maupun berkolaborasi kepada user itu sendiri. Oleh sebab itu, social media dapat dilihat sebagai media online yang mempererat koneksi antar user dan juga sebagai sebuah ikatan sosial.

Amedie (2015) dalam The impact of social media on society menyatakan jika lewat media sosial, setiap orang yang online diberdayakan oleh arus informasi yang tak terbatas guna menambah wawasan mereka. Pada era modern seperti sekarang, tak dapat dihindari kalua social media memiliki role penting yang dapat memberi dampak culture, economy, danpoint of view kita terhadap dunia. Social media merupakan wadah baru yang menggiring para user nya untuk saling berbagi ide, terkoneksi, dan memberikan panduan.

Menurut Chris Heuer pendiri Social Media Club dan innovator media baru, berpendapat dalam buku Engage: The Complete Guide For Brands and Businesses to Build Cultivate and Measure Successs on The Web (Solis, 2010), mejelaskan bahwa adanya 4C dalam penggunaan media sosial, diantaranya memiliki:

1. Context adalah bagaimana kita membingkai cerita kita.

(18)

13

2. Communication adalah bagaimana kita berbagi cerita kita juga mendengarkan, merespons dengan berbagai cara.

3. Collaboration adalah bekerja bersama untuk membuat segalanya lebih baik, lebih efisien dan efektif.

4. Connection yaitu hubungan yang dibina dan pertahankan Dengan pemeliharaan hubungan yang baik antara pemberi pesan dan penerima pesan sehingga para penerima pesan dapat merasa lebih dekat dan terhubung dengan sebuah akun media sosial.

Social media memiliki karakteristik yang mirip dengan cyber media, sebab social media adalah bagian dari perangkat cyber media.

Akan tetapi, Nasrullah (2015) berpendapat bahwa social media memiliki enam karakter khusus, yaitu:

1. Jaringan

Berfungsi untuk mengkoneksikan komputer denganhard wareyang lain.

2. Informasi

Informasi merupakan unsur penting bagi social media, karena informasi adalah landasan user untuk mengakses internet.

3. Arsip

Maksudnya adalah, arsip media social membuat para pengguna merasa aman karena informasi yang mereka miliki dapat disimpandan diakses kapan saja.

4. Interaksi

Social media membangun hubungan yang lebih luas sehngga dapat membangun interaksi antar user-nya

5. Simulasi Sosial

Social media mempunyai sifat sebagai media untuk keberlangsungan hubungan masyarakat secara virtual.

6. Konten oleh pengguna

(19)

14

Social media memungkinkan terjadinya kesetaraan setiap pengguna untuk berpartisipasi, karena tak seperti media lama, di social media para pengaksesnya turut bertindak sebagai content creator.

2.1.4 Instagram

Instagram merupakan sebuah platform media sosial yang dirancang untuk membagikan foto dan video serta memungkinkan para penggunanya untuk memberikan filter digital pada fotonya, mengedit foto dan video. Instagram sendiri diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger melalui Burbn Inc pada tahun 6 Oktober 2010. Dengan menggunakan Instagram,para penggunanya dapat mem-posting foto dan video serta mengedit fotodan video tersebut menggunakan filter yang disediakan oleh Instagram. Para pengguna dapat mengombinasikan beberapa klip video menjadi satuvideo. Instagram memungkinkan para pengguna untuk saling berinteraksi dengan kolom komentar dan fitur direct message yang disediakan. Mencari informasi yang kita butuhkan di Instagram.

Menurut Herman (dalam Nugraha, 2015), Instagram memiliki fitur- fitur yang dapat digunakan oleh penggunanya, yaitu:

1. Instagram Users

Pengguna Instagram tebagi menjadi dua, yaitu followers dan following. Dimana followers adalah pengguna-pengguna Instagram yang mengikuti akun Instagram tertentu, sedangkan following adalah akun-akun Instagram yang diikuti oleh pengguna Instagram.

2. Users Profile

Fitur ini adalah fitur dimana berisi informasi akun Instagram seperti nama akun, username, foto profil dan galeri dari posting foto ataupun video di Instagram.

3. Mengunggah atau Posting

Setiap konten visual dapat di unggah (upload) ke dalam galeri foto Instagram kita. Jenis postingini bisa terdiri dari foto ataupun video.

4. Efek Foto

(20)

15

Fitur editing yang disediakan oleh aplikasi Instagram, dapat diterapkan pada posting foto atau video yang dilakukan, meliputi pengaturan pada efek-efek warna.

5. Home atau Timeline

Fitur home ini memungkinkan pengguna Instagram untuk dapat melihat aktivitas posting foto atau video yang dilakukan pengguna Instagram lainnya yang difollow, atau juga dikenal dengan timeline.

6. Feed

Feed merupakan hasil koleksi berupa timeline dari hasil posting foto atau video yang di unggah oleh pengguna Instagram. Dengan adanya fitur ini, kita dapat melihat foto atau video yang di posting oleh followers.

7. Komentar atau comments

Seperti media sosial yang lain, Instagram juga memiliki fitur untuk berbagi komentar antara satu pengguna dengan pengguna lainnya.

Sehingga hal ini memungkinkan adanya interaksi antara pengguna.

8. Tanda Suka atau Like

Indikator pengguna Instagram yang mengapresiasi hasil posting foto atau video ditunjukkan melalui like yang diterima. Adapun

‘like’ disini ditunjukkan melalui simbol ‘love’ yang ada pada bagian bawah hasil posting. Sehingga dengan melakukan double klik pada icon tersebut kita memberikan like pada hasil posting followers.

9. Hashtag

Simbol ‘#’ biasanya ditempatkan pada setiap caption posting di Instagram. Hashtag ini harus bermuatan kata kunci atau frasa yang relevan dengan deskripsi pada posting foto atau video yang dilakukan. Adapun hashtag ini berfungsi dan memudahkan dalam pencarian posting yang dilakukan oleh pengguna Instagram melalui keyword.

10. Notification Page

(21)

16

Fitur halaman notifikasi ini berguna untuk melihat dan mengetahui siapa yang telah menyukai dan mengomentari posting foto atau video yang telah dilakukan di Instagram serta siapa yang telah request untuk mengikuti (following) di Instagram.

11. Privacy setting

Fitur ini digunakan oleh pengguna Instagram yang ingin membatasi siapa yang dapat melihat, menyukai dan memberikan komentar terhadap posting foto atau video yang telah dilakukan. selain itu akun lain yang ingin mengikuti (following), harus mengirimkan request dan selanjutnya akan diapproveoleh pengguna instagram.

2.1.5 Kebutuhan Informasi

Masyarakat mempunyai ciri utama akan memenuhi kebutuhan informasi. Informasi menjadi salah satu sumber daya terpenting bagi kelangsungan hidup manusia yang berguna dalam menopang semua kegiatan aktivitas manusia. Semakin meningkatnya keingintahuan manusia, tentu kebutuhan terhadap informasinya pun juga ikut meningkat dikarenakan dalam diri seorang manusia akan terus muncul rasa keingintahuan untuk menambah pengetahuannya. Namun demikian, informasi dikategorikan sebagian besar oleh perilaku individu yang membutuhkan informasi.

Pencarian informasi yaitu rangkaian dari suatu tindakan dalam mengutarakan kebutuhan informasi, menemukan suatu informasi, lalu menguji informasi tersebut, menentukan informasi, sampai menggunakan informasi (Kadir, Johari, dan Hussin, 2018). Kebutuhan informasi menjawab kebutuhan dari individu, kebutuhan informasi muncul pada saat seseorang memiliki permasalahan sehingga membutuhkan jawaban atau solusi dari permasalahan tersebut.

Menurut Wilson (2000), “perilaku pencarian informasi sebagaisesuatu yang melibatkan alasan pribadi untuk mencari informasi, jenisinformasi yang dicari dan cara serta sumber dengan informasi yangdibutuhkan sedang dicari”. Paling tidak, seperti data dan fakta yang membuktikan adanya fakta, seperti penjelasan tentang hal-

(22)

17

hal yang sebelumnya diragukan, sebagai prediksi tentang kemungkinan kejadian di masa depan (Perdana, 2018). Guha (dalam Puspitadewi, Erwina, & Kurniasih, 2016) menjelaskan jenis-jenis kebutuhan akan informasi, diantaranya :

1. Current Need Approach, adalah pendekatan terhadap kebutuhan pengguna dengan informasi terbaru. Pengguna berinteraksi dengan sistem informas dengan cara yang paling umum yang bertujuan meningkatkan pengetahuan mereka. Jenis pendekatan ini membutuhkan interaksi yang konstan antara sistem informasi dan pengguna.

2. Everyday Need Approach, adalah pendekatan terhadap kebutuhan pengguna dengan informasi yang memiliki sifat cepat serta spesifik.

Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna ini adalah informasi mengenai kebiasaan yang ditemui pengguna.

3. Exhaustic Need Approach, adalah pendekatan terhadap kebutuhan pengguna mengenai informasi yang mendalam. Pengguna memiliki ketergantungan yang tinggi kepada informasi yang relevan serta dibutuhkannya.

4. Catching-up Need Approach, adalah pendekatan kepada penggunaan informasi yang ringkas namun lengkap. Terlebih khusus perihal perkembangan terbaru suatu subyek yang diperlukan.

2.1.6 Teori Efektifitas

Martoyo (2007) berpendapat bahwa, “efektivitas adalah sebagai suatu kondisi dimana tujuan dari pilihan yang ingin dicapai dan peralatan atau perlengkapan yang dipakai dibarengi dengan keterampilan yang sesuai untuk mencapai tujuan dengan hasil yang memuaskan”.

Komunikasi akan efektif jika pesan yang diberikan oleh komunikan (pemberi pesan) tersampaikan dengan baik dan dapat dipahami oleh komunikator. Pesan tersebut akan diterima dengan baik tergantung

(23)

18

bagaiman komunikator (pemberi pesan) dalam menyampaikanpesannya tersebut.

Komunikasi yang efektif terjadi apabila seseorang berhasil menyampaikan tujuannya dalam komunikasi. Menurut Tubbs & Moss (2005) dalam bukunya yang berjudul Human Communication, komunikasi efektif apabila stimulus yang dikirmkan oleh pengirim pesan berhubungan dengan stimulus yang diterima sekaligus dipahami oleh penerima pesan. Berikut lima hal yang membentuk komunikasi yang efektif, diantaranya:

1. Pemahaman

Arti utama dari pemahaman ialah penerimaan yang jelas terhadap isi stimulus sesuai dengan apa yang dituju pengirim pesan.

Komunikator dinyatakan efektif apabila penerima pesan memahami dengan jelas isi dari pesan yang disampaikannya (kadang-kadang komunikator menyampaikan pesan secara tidak sengaja, hal ini juga dipahami dengan baik). Kegagalan komunikasi ialah ketidakmampuan untuk menyampaikan isi pesan dengan jelas.

Jadi semakin banyak orang yang terlibat dalam konteks komunikasi, akan semakin sulit untuk menentukan perhatian kepada pesan yang diterima.

2. Kesenangan

Jika komunikator dan komunikan muncul rasa saling menyukai ketika berkomunikasi maka komunikasi tersebut dinilai efektif.

Komunikator merasa senang ketika menyampaikan informasi kepada komunikator, sebaliknya komunikator juga senang menerima suatu informasi. Tingkat kesenangan pada kegiatan komunikasi memiliki hubungan yang erat dengan perasaan yang kita rasakan, kepada orang-orang yang sedang berinteraksi dengan kita.

3. Mempengaruhi sikap

Dapat dibilang sebagian besar komunikasi yang kita miliki tentunya untuk saling mempengaruhi. Dalam istilah komunikasi

(24)

19

biasanya disebut komunikasi persuasif. Komunikator berusaha mempengaruhi sikap komunikator dan berusaha membuat komunikator memahami pesan yang dikomunikasikan.

4. Hubungan Sosial Yang Baik

Komunikasi bertujuan membangun hubungan sosial yang baik.

Kebutuhan sosial ini merupakan kebutuhan untuk mengembangkan hubungan dan memelihara hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi pergaulan, kontrol, kekuasaan, dan juga cinta. Kebutuhan sosial ini hanya dapat dipenuhi melalui komunikasi interpersonal yang efektif. Keefektifan komunikasi secara keseluruhan selalu membutuhkan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan.

5. Tindakan

Membuat tindakan nyata merupakan suatu indikator yang baik untuk mengukur berapa besar efektivitas yang terjalin selama proses komunikasi berlangsung. Untuk menimbulkan tindakan, kita terlebih dulu harus berhasil menanamkan pengertian dan menumbuhkan hubungan yang baik. Apabila penerima pesan bertindak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pengirim pesan, maka komunikasi tersebut dapat dikatakan efektif.

2.2 Penelitian Terdahulu

Peneliti mencantumkan lima skripsi, lima jurnal nasional, dan lima jurnal internasional yang memiliki garis besar yang serupa. Skripsi beserta jurnal nasional dan internasioanal tersebut dicantumkan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian ini.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu (Sripsi Terdahulu) Skripsi Terdahulu 1

Judul Pengaruh Efektivitas Komunikasi

Melalui Learning Management System CeLOE Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Telkom University

(25)

20

Tahun 2021

Peneliti Dewi Annisa

Sumber openlibrary.telkomuniversity.ac.id Hasil Dari hasil analisis diketahuinya hasil

perhitungan data menunjukkan bahwa penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan antara efektivitas komunikasi dengan minat belajar. Besar kecilnya pengaruh tersebut dapat dilihat dari hasil koefisien determinasi yaitu sebesar 63 sampai dengan 37%, koefisien sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.

Perbedaan Penelitian ini meneliti Learning Management System CeLOE terhadap minat belajar mahasiswa Telkom University sebagai objek penelitiannya.

Dan mahasiswa aktif Telkom University sebagai subjeknya.

Skripsi Terdahulu 2

Judul Efektifitas Komunikasi Interpersonal dalam Perkuliahan Berbasis Online (studi deskriptif kuantitatif mahasiswa program studi ilmu komunikasi FISIP UPI)

Tahun 2021

Peneliti Jerry Irawan

Sumber repository.usu.ac.id

Hasil Berdasarkan hasil analisis data, sebagian besar responden memiliki pengetahuan

“rata-rata” terhadap kedua aspek

(26)

21

penelitian ini. Pengetahuan akan sikap yang membentuk suatu komunikasi interpersonal serta karakteristik

komunikasi interpersonal menjadi efektif mendapatkan skor 55.7%. Selain itu, 46.84% dari responden percaya komunikasi interpersonal berlangsung cukup efektif sepanjang perkuliahan berbasis daring pada masa pandemi covid-19.

Perbedaan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan ialah subjek, objek, lokasi penelitian serta variabel penelitian. Penelitian yang dilakukan menggunakan efektivitas komunikasi sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah minat belajar.

Skripsi Terdahulu 3

Judul Pengaruh Efektivitas akun instagram

@infobandungraya terhadap pemenuhan Kebutuhan Informasi Followers.

Tahun 2019

Peneliti Siti Nurbaiti Fauziyyah

Sumber openlibrary.telkomuniversity.ac.id Hasil Dari hasil analisis data diketahui bahwa

hasil perhitungan data menunjukkan

@infobandungraya sebagai akun instagram dikatakan efektif terkait pemenuhan kebutuhan informasi para

(27)

22

pengikutnya. Dari hasil perhitungan didapatkan persentase poin sebesar 81%

untuk variabel efisiensi akun instagram

@infobandungraya dan 81,05% untuk variabel kebutuhan informasi.

Perbedaan Penelitian ini menjadikan akun Instagram

@inforbandungraa sebagai subjek penelitian. Dan pengikutnya sebagai subjek.

Skripsi Terdahulu 4

Judul Efektivitas akun instagram

@komplek.hindunanisah Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pesantren Tahfidz (studi deskriptif kuatitatif kepada follower akun instagram @komplek.hindunanisah)

Tahun 2018

Peneliti Shevina Griselda

Sumber digilib.uin-suka.ac.id

Hasil Hasil penelitian ini diketahui akun

@komplek.hindunisah sudah mencapai level 36 ini berarti efektif guna

memenuhi akan kebutuhan informasi para responden tentang pondok pesantren di tahfidz. Maksud dari pembuatan akun ini adalah untuk

menyebarkan informasi tentang pesantren secara lebih luas dan lebih cepat

menggunakan jejaring media sosial Instagram.

(28)

23

Perbedaan Penelitian ini meneliti akun Instagram

@komplek.hindunanisah sebagai objek penelitiannya. Teori efektivitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori efektivitas komunikasi menurut Kelman

Skripsi Terdahulu 5

Judul Pengaruh Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Finnet Indonesia.

Tahun 2018

Peneliti Ditia Tasha

Sumber openlibrary.telkomuniversity.ac.id Hasil Membuktikan efektivitas penerapan dari

sistem informasi akuntansi dan tata kelola perusahaan yang baik berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian, dalam rangka

meningkatkan efisiensi kerja pegawai maka penerapan sistem informasi akuntansi perlu ditingkatkan. Hasil koefisien determinasi sebesar 45,4%

menunjukkan bahwa untuk meningkatkan efisiensi kerja karyawan perlu

ditambahkan faktor lain.

Perbedaan Penelitian ini meneliti efektivitas penerapan sistem informasi akuntansi, good corporate governance pada PT.Finnet Indonesia sebagai objek

(29)

24

penelitiannya. Dan kinerja karyawan pada PT.Finnet Indonesia sebagai populasinya.

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu (Jurnal Nasional) Jurnal Nasional 1

Judul Instagram dan Pemenuhan

Kebutuhan pengguna Instagram di kalangan Mahasiswa Ilmu

Komunikasi FISIP USU

Tahun 2015

Peneliti Adinda Meidina Lubis

Sumber https://repository.usu.ac.id

Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alasan atau motif teratas dalam

penggunaan social media Instagram ialah untuk tujuan hiburan. Dalam penelitian ini diketahui bahwa para user social media untuk tujuan menghibur diri sendiri guna mengisi waktu kosong.

Selanjutnya kepuasan penggunaan pemenuhan kebutuhan yang didapat oleh user pengguna social media Instagram ialah pemenuhan untuk hiburan (diversi).

Mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2011 dan 2012 FISIP USU merasa terhibur dengan konten-konten menarik di social media Instagram.

Perbedaan Pada penelitian ini dalam mengetahui hubungan antara motif dengan

(30)

25

pemenuhan kebutuhan dalam penggunaan Instagram. Teori yang digunakan yaitu Teori Uses and Gratification dan motif penggunaan Media.

Jurnal Nasional 2

Judul Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas Komunikasi

Tahun 2016

Peneliti Ahmad Setiadi

Sumber ejournal.bsi.ac.id

Hasil Dalam penelitian ini terdapat tiga

kegunaan media sosial dalam efektivitas komunikasi yaitu manfaat dari media sosial perihal efektifitas komunikasi pemasaran terpadu, komunikasi politik dan komunikasi pembelajaran.

Perbedaan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

Jurnal Nasional 3

Judul Pemanfaatan Twitter TMC POLDA

Metro Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Para Pengguna Jalan Raya

Tahun 2013

Peneliti Fredrick Leica Oloo

Sumber jurnal.unpad.ac.id

Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan jika dengan memanfaatkan Twitter TMC Polda Metro dapat dikategorikan telah

(31)

26

cukup memenuhi empat pendekatan, diantaranya adalah pendekatan kebutuhan informasi yang mutakhir, pendekatan kubutuhan informasi rutin, pendekatan kebutuhan mendalam, dan pendekatan kebutuhan informasi sekilas yang sudah cukup jelas.

Perbedaan Penelitian terdahulu ini menggunakan Twitter TMC Polda Metro sebagai objek dan pengguna jalan raya sebagai subjek sedangkan penelitian saat ini

menggunaka akun Instagram

@LAAKFKB sebagai objek dan mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis sebagai subjek.

Jurnal Nasional 4

Judul Penggunaan Media Online Sebagai Sumber Informasi Akademik Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Riau

Tahun 2016

Peneliti Algu Ready

Sumber jom.unri.ac.id

Hasil Dari hasil penelitian didapatkan bahwa media online dianggap memiliki attraction yang membuat para user

senang untuk mengaksesnya dalam waktu yang lama. Yang menjadi latar belakang dalam mengakses media daring yaitu

(32)

27

memperoleh informasi mengenai akademik pada waktu senggang kegiatan yang dilakukan. Media online juga menunjang para penggunanya untuk dapat diakses dimana saja dan kapanpun.

Majunya teknologi padasaat ini tentunya memudahkan siapapun untuk bisa

mengakses internet secara mobile melalui smartphone.

Perbedaan Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini yaitu Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau.

Jurnal Nasional 5

Judul Pengaruh Penggunaan Media Sosial

Twitter Terhadap Pemenuhan Kebuuhan Informasi Tugas Akhir (Survey Terhadap Followers @TA_FEB )

Tahun 2015

Peneliti Yoga Maulana Putra

Sumber https://repository.telkomuniversity.ac.id Hasil Dalam penelitian ini, jawaban dari

respondens kepada penggunaan jejaring sosial Twitter dilihat dari empat

indikator diantaranya komunikasi

kontekstual, kolaborasi serta konektivitas memperoleh besaran umum 70.1% yaitu

(33)

28

dalam kategori termasuk baik pada garis kontinum.

Perbedaan Penelitian terdahulu ini menggunakan Twitter @TA_FEB sebagai objek dan para followersnya sebagai subjek sedangkan penelitian saat ini menggunaka akun Instagram

@LAAKFKB sebagai objek dan mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis sebagai subjek.

Tabel 2.3

Penelitian Terdahulu (Jurnal Internasional) Jurnal Internasional 1

Judul Role of Social Media in Information - Seeking Behaviour of International Students : A Systematic Literature Review

Tahun 2016

Peneliti Surya Hamid, Sri Devi, Sarah Bukhari

& Azah Anir Norman

Sumber researchgate.net

Hasil Dalam penelitian ini menyatakan bahwa media sosial adalah sumber informasi yang digunakan setiap hari, dan memainkan peran penting dalam menyediakan berbagai jenis informasi, yaitu, tentang kesehatan, pendidikan, budaya, lembaga, guru dan siswa. Media sosial umumnya memberikan informasi secara pasif untuk siswa internasional

(34)

29

setiap hari. Selanjutnya, siswa

internasional dapat terhubung di media sosial dengan siswa negara tuan rumah, siswa internasional lainnya, dan guru mereka. Koneksi ini membantu mereka mengatasi kerinduan, belajar tentang budaya baru, menyelesaikan masalah, melepaskan stres dan mempertahankan pertumbuhan emosional mereka. Dengan cara ini, media sosial berperan sebagai cara aktif bagi siswa internasional untuk mencari informasi.

Perbedaan Penelitian ini meneliti tentang peran media sosial secara umum dalam

memenuhi informasi dan objeknya yaitu siswa internasional.

Jurnal Internasional 2

Judul Social Media as Information Source:

Recency of Updates and Credibility of Information

Tahun 2014

Peneliti David Westerman, Patric R. Spence,

& Brandon Van Der Heide

Sumber academic.oup.com

Hasil Jurnal ini meneliti tenang bagaimana kekinian dari pembaruan pada halaman media sosial memengaruhi kredibilitas sumber dan elaborasi kognitif setelah pemaparan ke halaman tersebut. Karena untuk sumber informasi sekarang ini

(35)

30

media sosial lebih banyak digunakan, bahkan untuk halhal yang sama

pentingnya dengan risiko dan krisis, fungsi penjaga gerbang informasi itu juga lebih banyak jatuh ke tangan pengguna halaman, daripada pembuat halaman.

Karena itu, penting untuk terus belajar lebih banyak tentang proses ini, dan belajar tentang bagaimana dan mengapa penilaian kredibilitas dibuat tentang informasi media sosial.

Perbedaan Pada penelitian ini membahas secara umum mengenai sosial media yang saat ini digunakan sebagai sumber informasi dan kredibilitas dari informasi tersebut

Jurnal Internasional 3

Judul “Instagratification”: Uses and Gratification of Instagram by

University Students for Interpersonal Communication

Tahun 2013

Peneliti Fredrick Leica Oloo

Sumber http://i-rep.emu.edu.tr

Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa, sesuai dengan model uses and gratification bahwa pengguna sadar dan aktif dalam pilihan mereka terhadap SNS atau Social Networking Site untuk komunikasi interpersonal mereka. Dari penelitian ditarik kesimpulan SNS memiliki

(36)

31

peranan fungsi yang amat penting pada keseharian mahasiswa dan bagaimana mereka berhubungan dengan rekan-rekan mereka dan tingkat interaksi tersebut.

Perbedaan Dalam penelitian ini menggunakan teori uses & gratification.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban awal pada rumusan penelitian. Ini bersifat sementara, karena jawaban yang diberikan hanya berasal dari teori yang relevan. Hal ini tidak didasarkan pada data yang ditemukan pada saat pengumpulan data oleh peneliti (Sugiyono dalam Arifin, 2015). Hipotesis penelitian ialah:

H0: Akun instagram @LAAKFKB tidak efektif dalam pemenuhan kebutuhan informasi akademik mahasiswa Faluktas Komunikasi dan Bisnis.

H1: Akun instagram @LAAKFKB efektif dalam pemenuhan kebutuhan informasi akademik mahasiswa Faluktas Komunikasi dan Bisnis.

(37)

32 2.4 Kerangka Berpikir

Teori Efektivitas oleh Susilo Martoyo (2007)

Efektivitas Media Sosial Instagram

1. Pemahaman 2. Kesenangan 3. Mempengaruhi

Sikap

4. Hubungan Sosial Baik

5. Tindakan

Efektivitas Komunikasi Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (1996)

1. Current need approach 2. Everyday need

approach 3. Exhaustic need

approach

4. Catching-up need approach

Kebutuhan Informasi Guha dalam

(Puspitadewi, Erwina,

& Kurniasih, 2016)

Efektivitas Akun Instagram @LAAKFKB Dalam Pemenuhan Kebutuhan Informasi Akademik Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis

(38)

33 BAB III

METODE PENILITAN

3.1 Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan paradigma positivisme. Menurut Sugiyono (2009), dalam positivisme kuantitatif berdasarkan asumsi, peneliti dapat melakukan penelitian jika gejala dapat dikelompokkan dan hubungan antar gejala bersifat kausal. Penelitian hanya berfokus pada beberapa variabel. Diamastuti (2018) menerangkan bahwa paradigma positivisme yaitu pendekatan yang bertujuanguna menggambarkan hubungan sosial dengan pemikiran rasional.

Paradigma positivisme mengganggap bahwa setiap kejadian harus sesuai dengan fakta yang ada serta bisa diterima oleh akal. Setiap kejadian atau fenomenayang terjadi pasti dilandaskan oleh sebab dan akibat.

Penelitian dengan paradigma positivisme tidak boleh bertentangan dengan logika karena setiap bukti atau data yang diberikan harus benar-benar sesuai fakta dan didasarkanpada logika.

3.2 Metode Penelitian

Metode kuantitatif deskriptif dipilih dalam membuat penelitian ini.

Dimana harus memutuskan beberapa hipotesis untuk diidentifikasi kemudian diuji. Dalam hal perencanaan ini metode kuantitatif lebih terstruktur dan sistematis. Sugiyono (2009) menjelaskan, penelitian kuantitatif merupakan suatu teknik penelitian berdasarkan filsafat positivisme, guna meneliti suatu sampel tertentu maupun populasi tertentu.

Metode pengumpulan data sampel biasanya acak dan alat penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisis data statistik berperan sebagai pengujian hipotesis.

Menurut Burhan Bungin (2010), penelitian deskriptif memiliki tujuan menjelaskan dan merangkum keadaan atau variabel yang menjadi subyek penelitian berdasarkan kejadian yang terjadi di masyarakat. Peneliti ingin mencari tahu serta menjelaskan secara detail mengenai hubungan dari

(39)

34

efektivitas akun Instagram @LAAKFKB dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik bagi mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis.

Penelitian kuantitatif deskriptif mengumpulkan data dengan mengambil hasil dari kuesioner yang sudah disebarluaskan kepada pihak responden. Hasil dari kuesioner akan disajikan dengan data statistik dan dianalisis. Data-data yang dipaparkan pun harus akurat dan sistematis.

Penyebaran kuesioner ini dilakukan untuk memperkuat data penelitian serta mendapatkan data-data berguna untuk memecahkan suatu masalah.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian 3.3.1 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University. Mahasiswa Fakiltas Komunikasi dan Bisnis Telkom University mengetahui seberapa efektif akun @LAAKFKB dalam menyebarkan informasi akademik.

3.3.2 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini, yaitu seberapa efektif informasi yang disajikan akun Instagram @LAAKFKB dalam memenuhi kebutuhan informasi akademik mahasiswa fakultas komunikasi dan bisnis Telkom University dan bagaimana dampak dari akun tersebut.

3.4 Operasional Variabel

Variabel harus didefinisikan secara operasional, yang bertujuan untukmemudahkan peneliti dalam menentukan hubungan antar variabel danpengukurannya. Tentunya peneliti akan mengalami kesulitan dalammenentukan pengukuran hubungan antar variabel yang masih bersifatkonseptual jika tidak ada definisi operasional variabel (Kurniawan

& Puspitaningtyas, 2016).

Setelah ada variabel penelitian maka peneliti menetukan indicator variabel. Indikator variabel adalah bagaimana menentukan parameter untuk mengukur variabel. Pada intinya indikator variabel bermanfaat sepenuhnya untuk mendetkesi variabel yang akan diukur (Bungin, 2010).

(40)

35

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peneliti harus menentukan variable untuk menentukan indikator yang akan menjadi alat ukur untuk mengukur variabel tersebut. Operasional variabel memudahkan peneliti dalam mengobservasi suatu objek yang diteliti. Adapun definisi operasional variabel dengan dimensi dan indikatornya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Sub-Variabel Indikator Item Skala

Efektivitas akun Instagram

@LAAKFKB

Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss (1996)

Pemahaman 1. Memberikan

informasi mengenai informasi akademik 2. Pesan yang

disampaikan jelas dan mudah dipahami 3. Pesan yang

disampaikan akurat dan sesuai dengan fakta

4. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti

1-4 Ordinal

Kesenangan 1. Pesan yang disampaikan

disertai gambar atau infografis sehingga menarik

2. Saya merasa senang membaca informasi seputar akademik dari akun

@LAAKFKB

5-6 Ordinal

(41)

36 Mempengaruhi Sikap

1. Saya merasa mudah mendapatkan informasi seputar akademik dari akun Instagram

@LAAKFKB 2. Memudahkan

mahasiswa dalam mendapatkan informasi tentang akademik

7-8 Ordinal

Hubungan Yang Baik

1. Adanya feedback yang baik oleh

@LAAKFKB dengan Mahasiswa Fakultas

Komunikasi dan Bisnis melalui berbagai fitur instagram

9 Ordinal

Tindakan 1. @LAAKFKB menyediakan informasi tentang akademik secara berkelanjutan dan rutin

2. memberikan informasi tentang akademik secara

10-11 Ordinal

(42)

37

lengkap dan konsisten Pemenuhan

Kebutuhan

Informasi Akademik

Guha dalam (Puspitadewi,

Erwina & Kurniasih, 2016)

Current Need Approach

1. Mahasiswa mendapatkan informasi terbaru mengenai

akademik 2. Mahasiswa

mendapatkan feedback dari akun Instagram

@LAAKFKB dengan dijawabnya pertanyaan

mengenai suatu topik

12-13 Ordinal

Everyday Need Approach

1. Mahasiswa mendapatkan informasi akademik yang cepat

2. Mahasiswa mendapatkan informasi akademik secara rutin

3. Mahasiswa mencari informasi tentang akademik untuk kebutuhan informasi sehari- hari

14-16 Ordinal

(43)

38 Exhaustic

Need Approach

1. Mahasiswa mendapatkan informasi akademik yang mendalam 2. Mahasiswa

mendapatkan informasi akademik yang jelas

3. Mahasiswa merasa ketergatungan terhadap informasi akademik yang di berikan

17-19 Ordinal

Catching-up Need

Approach

1. Mahasiswa mendapatkan informasi akademik yang ringkas dan lengkap

2. Mahasiswa mendapatkan informasi akademik sesuai dengan kebutuhan

20-21 Ordinal

Sumber : Olahan Penulis 3.4.1 Skala Pengukurang

Skala Likert digunakan dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2009), skala likert memiliki kegunaan untuk mengukur suatu sikap, pendapat, serta persepsi individu atau kelompok orang terkait fenomena sosial. Pada skala likert ini, variabel yang diukur tersebut kemudian diubah kedalam bentuk parameter yaitu indikator variabel (Erdiansyah, 2016).

(44)

39

Peneliti mengambil empat jawaban untuk menghindari adanya jawaban yang netral karena akan sulit untuk dianalisis. Setiap jawaban dihubungkandengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap (Sudaryono, 2017). Maka skala Likert yang akan digunakan yaitu seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Skala Pengukuran

Skala Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Olahan Penulis 3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit yang akan diteliti. Populasi adalah sekumpulan dari individu yang memiliki kualitas serta ciri-ciri yang telah ditentukan sebelumnya. Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah bidang yang digeneralisasikan yang mencakup objek atau subjek dengan suatu karakteristik spesifik yang diidentifikasi untuk dipelajari oleh peneliti lalu kemudian diambil kesimpulan.

Peneliti mengambil populasi dalam penelitian ini ialah pengikut dari akun Instagram @LAAKFKB yang merupakan mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis di Universitas Telkom. Dari Instagram

@LAAKFKB bisa dilihat bahwa ada 2.366 orang pengikut.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009) sampel merupakan bagian dari sifat dan jumlah yang dikandung oleh populasi. Jika populasinya besar dan tidak memungkinkan untuk peneliti mempelajari seluruh populasi karena terbatasnya dana, tenaga, keterbatasan waktu, dan lain-lain.

Peneliti bisa menggunakan sampel yang diambilnya berdasarkan populasi tersebut. Pengambilan sampel mesti memenuhi syarat yang

(45)

40

sesuai serta mewakili dari sampel, yang artinya sampel yang diambil sudah benar-benar merepresentatif populasi yang ada (Sudaryono, 2017).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Slovin. Untuk menentukan ukuran dari sampel (Siregar, 2013). Rumus slovin tersebut adalah:

𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁𝑒2 Keterangan:

n = Sampel yang diambil peneliti N = Jumlah populasi

𝑒 = Tingkat kesalahan sampel yang ditoleransi

Selanjutnya peneliti memakai tingkat kesalahan 10% dengan jumlah pengikut @LAAKFKB sebanyak 2.366. Dengan populasi yang begitu besar jika menggunakan rumus Slovin, bisa dihitung besarnya sampel untuk penelitian ini:

𝑛 = 2.366 1 + 2.366 (0.12)

𝑛 = 2.366 24,66 𝑛 = 95,94

Didapatkan jumlah sampel minimum yang akan digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 95,94 yang kemudian dibulatkan menjadi 96 responden.

3.5.3 Teknik Sampling

Pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non probability sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang bersifat subjektif dan tidak acak. Dengan kata lain, tidak semua anggota populasi memiliki kesempataan yang sama untuk menjadi sampel

(46)

41

(Kurniawan & Puspitaningtyas, 2016). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dari anggota populasi (Kurniawan & Puspitaningtyas, 2016).

Dalam memperoleh data kuesioner, dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu peneliti mengambil anggota populasi secara sengaja yang diduga mampu memberikan informasi yang dibutuhkan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan peneliti.

3.6 Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan oleh peneliti untuk digunakan sebagai data pendukung terdapat dua jenis data yaitu sebagai berikut:

3.6.1 Data Primer

Data primer ialah data yang didapat peneliti dari sumber utama.

Sumber data dengan secara langsung memberikan data kepada peneliti, seperti hasil dari observasi, wawancara atau hasil dari pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti (Sugiyono, 2009)

Pada penelitian ini, data primer dikumpulkan dengan membagikan kuesioner kepada para responden yang telah ditentukan untuk diisi. Kuesioner ini akan dibagikan kepada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis yang mengikuti akun dari Instagram

@LAAKFKB. Dengan menyebarkan angket melalui platform Instagram atau jejaring sosial lainnya berisikan kuisioner pertanyaan.

3.6.2 Data Sekunder

Sugiyono (2009) menjelaskan, data sekunder ialah sumber yang tidak memberikan data langsung kepada pengumpul data, misal melalui orang lain atau bahkan melalui dokumen. Data sekunder merupakan data yang diambil dari sumber yang ada seperti buku, temuan dokumenter, tinjauan pustaka, internet, atau survei sebelumnya yang dilakukan sehubungan dengan survei yang sedang berlangsung.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas

(47)

42 3.7.1 Uji Validitas

Sugiyono (2014) menjelaskan uji validitas adalah tingkat keakuratan antar data yang dihasilkan dalam penelitian dengan data yang dapat disampaikan pihak peneliti. Oleh karena itu, data valid adalah data yang sama atau tidak berbeda antara data yang sebenarnya dan data yang disampaikan. Setelah itu hasil 𝑟𝑥𝑦 dicocokkan dengan harga moment kritis (r tabel) kemudian didapatkan hasil rhitung ˃ rtabel yang menjelaskan kevalidan instrumen tersebut.

Menurut Umar (2008), langkah-langkah dalam mengukur validitas ialah:

1. Uji coba kuesioner dengan paling sedikitnya tiga puluh responden untuk menjawab beberapa pertanyaan yang ada. Karena dengan minimal tiga puluh orang ini, nilai atau distribusi skornya akan lebih mendekati pada kurva normal.

2. Menyiapkan tabel tabulasi jawaban

3. Menghitung korelasi hubungan antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor nilai total, dengan memakai rumus korelasi product moment berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)

√{𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥) 2} {𝑛 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦) 2}

r = koefesien korelasi n = jumlah responden X = variabel 1

Y = variabel 2

Fungsi dari uji validitas ini adalah mengetahui sah atau tidaknya suatu kuesioner. Maka pada penelitian ini peneliti memakai perangkat lunak Software SPSS for Windows dalam menguji validitas.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas memiliki fungsi untuk mencari tahu tingkat kepercayaan akan suatu pengukuran. Alat penelitian akan lebih reliabel

(48)

43

apabila hasil dari pengujian alat tersebut menunjukan nilai yang cenderung konsisten. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan Cronbach's Alpha dengan menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal untuk mengetahui seberapa baik hubungan antar item dalam instrumen penelitian (Kurniawan & Puspitaningtyas, 2016).

Rumus untuk menentukan reliabilitas instrumen memakai teknik Cronbach’s Alpha:

Keterangan:

r11 = Instrumen koefisien reliabilitas k = Jumlah butih pertanyaan

∑𝜎2 = Jumlah varians butir 𝜎2 = Varians total

Uji reliabilitas yang dilakuan pada penelitian yaitu dengan membagikan kuesioner kepada 30 responden pertama yang dipakai sebagai uji coba sampel. Berdasarkan tabel distribusi (n = 30) dan taraf signifikan sebesar 5%, maka diperoleh r tabel = 0,361. Suatu pertanyaan dinyatakan reliabel jika nilai r hitung > r tabel.

3.8 Teknik analisis Data

3.8.1 Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif dipilih untuk menggambarkan variabel-variabel yang telah diidentifikasi. Analisis deskriptif berguna dalam menganalisis data serta mendeskripsikan data yang telah didapatkan maupun dikumpulkan. Dalam analisis deskriptif, penyajian data memakai grafik, tabel, mean, diagram lingkaran, modus dan median (Kurniawan &

Puspitaningtyas, 2016).

Dalam menanggapi pertanyaan dari rumusan masalah, peneliti memakai rumus Rank Order Mean, suatu metode statistika untuk mengukur keefektivitas. Pengukuran memakai kuesioner yang dibagikan

𝑘 𝑘

∑ 𝜎2

𝜎

2b ]

(49)

44

kepada mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bisnis yang menjadi pengikut dari akun Instagram @LAAKFKB.

Dari data yang di dapatkan empat pilihan jawaban, selanjutnya disusun tolak ukur penilaian dari setiap item-item pertanyaan berdasarkan nilai persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut (Arikunto dalam Perdana, 2018):

a. Nilai kumulatif ialah nilai dari setiap pernyataan, yakni jawaban dari tiap-tiap responden

b. Menentukan presentasi penilain dengan cara nilai kumulatif dibagi dengan bilangan nilai frekuensi lalu dikalikan 100%

c. Jumlah responden yaitu 100 orang dan nilai skala pengukuran terbesar itu adalah 4 sedangkan yang terkecil itu 1

Sehingga diperoleh:

Jumlah kumulatif terbesar = 100 x 4 = 400 Jumlah kumulatif terkecil = 100 x 1 = 100

Nilai persentase terbesar = (400/400) x 100% = 100% Nilai presentasi terkecil = (100/400) x 100% = 25%.

Nilai rentang = 100% - 25% = 75% jika nilai dibagi empat skala

pengukuran maka akan diperoleh nilai interval sebesar 18,75%. Kategori nilai jenjang untuk setiap pernyataan ditentukan berdasakan rumus.

3.9 Pengujian Hipotesis

Uji T dilakukan untuk pengujian hipotesis, yang membantu untuk menguji pengaruh hubungan Variabel Independen (X) Efektivitas Media Sosial mempengaruhi Variabel Dependen (Y) Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Y). Uji T dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel.

Dalam menentukan nilai T tabel peneliti memakai tingkat signifikan 5% dengan derajat kebebasan dk = (n-k-1) dimana n adalah jumlah responden sementara k adalah jumlah variabel.

Berikut ini ukuran untuk melalukan uji T (Sugiyono, 2010) : a. Jika T hitung > T tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima b. Jika T hitung < T tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

(50)

45

Selain itu, dalam melakukan Uji t juga dapat diketahui dari besar nilai probabilitas value (p value) yang dibandingkan dengan 0,05 (taraf signifikan yaitu a =5%). Berikut ukuran dari pengujian adalah :

a. Jika p value < 0,05 maka H0 ditolak b. Jika p value < 0,05 maka H0 diterima

Gambar

Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia  Sumber : We Are Social (2021)
Gambar 1.2 Penggunaan Media Sosial Paling Banyak  Sumber : We Are Social 2021
Tabel 1.1 Data Followers dari Setiap Akun Layanan Akademik Tiap  Fakultas
Gambar 1.3 Akun Instagram @LAAKFKB
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian pelatihan manajemen diri pada penelitian ini tidak dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Untuk

Diajukan guna memenuhi salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah yang memiliki sistem full day school tidak akan menimbulkan stres akademik pada siswa jika konsep full day school diterapkan dengan

Tabel 5.12 : Frekuensi responden memerhatikan Duta Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali 2019 menguasai informasi yang disampaikan terkait fasilitas Bandar Udara

Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi di Program Studi Marketing Communication pada Fakultas Ekonomi

PERSEPSI DAN REPUTASI PSSI MENURUT MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI REGULER UNIVERSITAS.. MERCU BUANA PASCA KONFLIK KEPEMIMPINAN DAN

Tabel 4.33 Adanya pesan iklan akses ke facebook gratis lebih lama membuat responden suka pada produk XL...68. Tabel 4.34 Lebih tertarik pada nelpon gratis

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan berupa kesehatan, kesempatan kepada peneliti sehingga mampu menyelesaikan Skripsi dengan