Materi Ekonomi Teknik 62
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 APA DAN MENGAPA EKONOMI TEKNIK ITU PENTING ?
Reaksi awal dari banyak orang teknik (engineer) terhadap pernyataan itu adalah “ Urusan keuangan akan diurus oleh orang lain, bukan hal yang perlu kita pikirkan”. Dalam kenyataan, setiap proyek keteknikan tidak hanya harus mampu untuk diwujudkan (realizable) secara teknis, melainkan juga harus layak (feasible) secara ekonomis. Secara garis besar, agar rancangan teknik itu berhasil, rancangan itu harus secara teknik sehat dan menghasilkan mamfaat. Mamfaat-mamfaat itu harus lebih besar daripada biaya sehubungan dengan rancangan agar rancangan itu dapat mempunyai keuntungan. Bidang studi ekonomi teknik berurusan dengan evaluasi sitematis terhadap mamfaat dan biaya dari proyrk-proyek yang melibatkan rancangan dan analisis keteknikan . Dengan kata lain ekonomi teknik mengkuantifikasi mamfaat-mamfaat dan biaya-biaya sehubungan dengan suatu proyek keteknikanuntuk menentukan apakah proyek-proyek itu menghasilkan/ menghemat cukup banyak uang untuk membenarkan invesatsi modal. Dengan demikian ekonomi teknik memerlukan penggabungan analisis te n knis dan kelayakan ekonomis untuk menetapkan arah tindakan terbaik yang harus diambil untuk berbagai sekenario keteknikan.
Ekonomi teknik diperlukan oleh insinyur perancangan dalam memilih jenis bahan sampai denga chief executive officier yang memberi persetujuan terhadap pemakaian modal untuk suatu usaha baru.
1.2 Apa saja prinsip-prinsip ekonomi teknik ?.
Perkembangan, studi, dan aplikasi dari setiap disiplin ilmu harus dimulai dengan pondasi dasar. Kita mendepenisikan pondasi untuk ekonomi teknik sebagai suatu himpunan prinsip-prinsip, atau konsep-konsep dasar, yang menyediakan doktrin komprehensif dalam mengembangkan metodologinya. Prinsip-prinsip ekonomi teknik terdiri darai :
Materi Ekonomi Teknik 63
1. Kembangkan alternatif-alternatif
Pilihan (keputusan) ada di antara alternatif-alternatif. Alternatif-alternatif perlu diidentifikasi dan kemudian didefinisikan untuk analisis-analisis selanjutnya.
2. Berfokuslah pada perbedaan-perbedaan
Hanya perbedaan-perbedaan dalam hasil-hasil masa depan yang diharapkan yang relevan dengan perbandingannya dan yang harus dipertimbangkan dalam keputusan ini.
3. Gunakan sudut pandang yang konsistem
Hasil-hasil yang propestif dari alternatif-laternatif, ekonomi dan lainya, harus dikembangkan secara konsisten dari suatu sudut pandang (perspektif) yang telah didefinisikan.
4. Gunakan satuan pengukuran yang umum
Dengan menggunakan pengukuran yang umum untuk menghitung sebanyak mungkin hasil-hasil prospektif akan mempermudah analisis dan perbandingan alternatif-alternatif yang didapat.
5. Pertimbangkan semua kriteria yang relevan
Pemilihan alternatif (pengambilan keputusan) yang disukai memerlukan penggunaanb suatu (atau beberapa) criteria. Proses keputusan ini harus mempertimbangkan baik hasil yang dinyatakan dalam satuan moneter maupun yang dinyatakan dalam suatu satua pengukuran yang lain atau dibuat ekspelit secara deskriptif.
6. Bentuk ketidakpastian menjadi eksplisit
Ketidakpastian terkandung langsung (inherent) dalam memproyeksikan (atau memperkirakan) hasil-hasil alternatif di masa dating dan harus dikenali dalam analisis dan perbandingannya.
7. Tinjaulah kembali keputusan-keputusan anda
Tingkatkan hasil-hasil pengambilan keputusan, dari suatu proses penyesuaian (adaptive process) ke tingkat kepraktisan yang luas, hasil-hasil yang diproyeksikan semula dari alternatif terpilih harus kemudian dibandingkan dengan hasil-hasil sebenarnya yang dicapai.
Materi Ekonomi Teknik 64 Dalam melakukan usul suatu proyek yang berhubungan dengan keteknikan, maka timbul pertanyaan-pertanyaan untuk ditinjau :
- Mengapa melakukan hal ini ?
- Mangapa melakukannya sekarang ? - Mengapa melakukannya dengan cara itu ?
Mengapa melakukan hal ini ? haruskah kegiatan baru yang diusulkan
dilaksanakan ?. Haruskan kegiatan yang ada diperluas, dikurangi, atau ditinggalkan ?. Haruskah standar yang ada atau prosedur operasi diperbaiki ?.
Mengapa melakukan sekarang ?. harus kita bangun sekarang dengan
kapasitas berlebihan yang melebihi permintaan, atau hanya dengan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan yang segera dalam prospeknya ?. Apakah biaya modal dan kondisi bisnis lainnya menguntungkan bagi pembangunan saat ini ?.
Mengapa melakukannya dengan cara ini ?. Pilihan ini diantara cara alternatif
mengerjakan hal yang sama adalah biasa untuk segala macam kegiatan teknis.
1.3 Ekonomi Teknik dan Proses Rancangan
Suatu studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu prosedur terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil-hasil ekonominya kemudian digunakan dalam suatu situasi keputusan yang melibatkan dua alternatif atau lebih dan biasanya mencakup pengetahuan dan masukan teknik.
Menurut Middendorf (1986), perancangan teknik (engineering design) merupakan suatu kegiatan pengambilan keputusan yang iterative, yang disini informasi ilmu pengetahuan dan teknologi digunakan untuk menghasilkan suatu sistem, alat, atau proses yang berbeda, dalam tingkat tertentu, dari apa yang oleh perancang diketahui sudah dikerjakan sebelumnya dan dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan manusia.
Hubungan antara prosedur analisis ekonomi dan proses perancangan teknik sebagai berikut :
Materi Ekonomi Teknik 65
Prosedur Analisis Ekonomi
Langkah
1. Mengenal, merumuskan, dan mengevaluasi masalah. 2. Pengembangan alternatif-alternatif yang layak
3. Pengembangan aliran kas untuk masing-masing alternatif 4. Pemilihan suatu criteria (atau criteria-kriteria)
5. Analisis dan perbandingan dari aternatif-alternatif 6. Pemilihan alternatif yang disukai
7. Pemantauan kinerja dan pasca evaluasi
Proses Perancangan Teknik
Kegiatan
1. Masalah/defenisi keperluan
2. Masalah/formulasi dan evaluasi keperluan
3. Sintesis-sintesis dari solusi-solusi yang mungkin (alternatif-alternatif) 4. Analisis, optimasi, dan evaluasi
5. Spesifikasi dari alternatif yang disukai 6. Komonikasi
1.4 Defenisi Masalah
Tidak cukup sederhana untuk memikirkan suatu pertanyaan atau situasi yang membingungkan. Sebaliknya, suatu masalah harus dimengerti dengan baik dan dinyatakan secara eksplisit tegas sebelum insinyur melangkah pada analisis selanjutnya. Langkah pertama dari prosedur analisis ekonomi teknik (definisi masalah) adalah sesuatu yang sangat penting, karena langkah ini akan menjadi basis untuk analisis selanjutnya.
Istilah masalah disini digunakan secara umum. Masalah mencakup semua situasi keputusan yang untuk itu suatu analisis ekonomi teknik diperlukan.
Materi Ekonomi Teknik 66 Pengenalan masalah biasanya dirangsang oleh kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginan internal atau eksternal organisasi. Suatu masalah pengoperasian di dalam suatu perusahaan (kebutuhan internal) atau suatu harapan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa (kebutuhan eksternal) merupakan contoh-contohnya. Begitu dikenal, perumusan masalah itu harus dipandang dari perspektif sistem. Dengan demikian, batas-batas atau luasnya situasi perlu didefinisikan secara cermat, yang berarti menetapkan elemen-elemen masalah dan apa yang menyusun lingkungannya.
Evaluasi masalah itu mencakup penyempurnaan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan, dan informasi dari fase evaluasi dapat mengubah rumusan asli masalah. Dalam kenyataannya, pendefinisian ulang masalah itu kiranya merupakan bagian yang paling penting dari proses pemecahan masalah.
1.5. Pencarian Alternatif-Alternatif
Dalam pembahasan mengenai prinsip 1, kreativitas dan kekayaan sumber daya ditekankan sebagai sesuatu yang sangat penting untuk pengembangan alternatif-alternatif yang layak. Perbedaan antara alternatif-alternatif baik dan alternatif-alternatif hebat sangat tergantung pada efisiensi pemecahan masalah suatu individu atau kelompok. Efisiensi semacan ini dapat ditingkatkan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Kembangkan banyak pendefinisian ulang untuk masalah dalam prinsip 1 2. Berkonsentrasi pada pendefinisian ulang satu masalah pada setiap saat 3. Hindari membuat penilaian sewaktu definisi-defenisi masalah baru
terbentuk.
4. Usahakan untuk mendefinisikan kembali suatu masalah dalam cara yang secara deramastis berbeda dari pernyataan masalah yang asli pada prinsip 1.
5. Pastikan bahwa masalah yang sebenarnya telah diteliti dan dimengerti dengan baik.
Dalam penyelidikan alternatif-alternatif terdapat beberapa pembatasan yang bermacam-macam, termasuk (1) kelambatan waktu dan uang, (2) konsepsi
Materi Ekonomi Teknik 67 konsepsi awal tentang apa yang tidak akan dikerjakan, dan (3) kelambatan pengetahuan. Konsekwensinya, analis akan mengerjakan dengan kurang sempurna untuk solusi-solusi masalah dalam praktek teknik.
1.6 Akuntansi Dan Studi-Studi Ekonomi Teknik
Para insinyur dan manager harus menggunakan prinsp-prinsip dan metodologi ekonomi teknik untuk membantu pengambilan keputusan. Jadi, studi-studi ekonomi teknik menyediakan informasi mengenai bagaimana memberi dasar keputusan-keputusan di waktu sekarang yang berkaitan dengan pengoperasian suatu organisasi dimasa depan.
Setelah suatu keputusan untuk menanamkan modal dalam sebuah proyek telah diambil dan uang telah ditanamkan, maka yang memasok dan mengelola modal itu ingin mengetahui hasil-hasil keuangannya. Dengan demikian prosedur-prosedur akuntansi harus ditetapkan agar kejadian-kejadian keuangan yang berkenaan dengan investasi itu dapat dicatat dan diringkas dan kinerka keuangan (finacial performance) dapat ditetapkan. Pada saat yang sama , melalui penggunaan informasi keuangan yang baik, dapat ditetapkan kontrol-kontrol dan digunakan untuk mengarahkan operasi menuju cita-cita keuangan yang diinginkan. Akuntansi umum (general accounting) dan akutansi biaya (cost accounting) merupakan prosedur-prosedur yang menyediakan layanan-layanan yang diperlukan dalam suatu organisasi bisnis. Jadi, data akuntansi terutama berurusan dengan kejadian-kejadian keuangan di masa lalu dan sekarang, meskipun data seperti itu sering digunakan untuk membuat proyeksi-proyeksi mengenai masa depan.
Prosedur-prosedur akuntansi sama dengan pencatatan data dalam suatu eksprimen ilmiah. Suatu recorder membaca patokan dan meteran yang berkaitan dan mencatat semua data penting selama suatu eksprimen berjalan. Dari data ini dimungkinkan utnuk menentukan hasil-hasil eksprimen itu dan menyiapkan suatu laporan. Serupa dengan itu, seorang akuntan mencatat semua kejadian kejadian keuangan yang penting sehubungan dengan suatu investasi dan operasi suatu organisasi dan dari data ini ia dapat menetapkan apa yang telah
Materi Ekonomi Teknik 68 terjadi dan dapat menyiapkan laporan-laporan keuangan. Sama seperti seorang insiyur, dengan memahami apa yang terjadi selama berlangsungnya sebuah eksprimen, dan dengan mebuat koreksi-koreksi yang sesuai dapat dapat diperoleh lebih banyak informasi dan hasil-hasil yang lebih baik dari eksprimen itu, para manager juga harus mengandalkan laporan-laporan akuntansi untuk membuat keputusan-keputusan perbaikan untuk memperbaiki kinerja keuangan bisnis itu pada saat ini maupun di masa yang akan datang.
Akuntansi umum merupakan suatu data keuangan masa lalu yang diperlukan untuk memperkirakan kondisi-kondisi keuangan di masa yang akan datan. Akuntansi juga merupakan sumber data untuk menganalisis mengenai sebaik mana hasil-hasil penanaman modal yang terjadi dibandingkan hasil-hasil yang diramalkan dalam analisis ekonomi teknik.
Akuntansi biaya, atau akuntansi manajemen, merupakan bagian dari akuntansi dengan kegunaan khusus karena terutama berurusan dengan pengambilan keputusan dan pengendalian dalam sebuah perusahaan. Konsekuensinya, keduanya merupakan sumber dari beberapa data biaya yang diperlukan dalam studi-studi ekonomi teknik. Akuntansi modern harus memenuhi salah satu atau semua tujuan-tujuan berikut :
1. Untuk menentukan biaya produk atau jasa
2. Untuk menyediakan suatu basis yang rasional dalam penetapan harga barang atau jasa.
3. Untuk menyediakan suatu cara untuk mengendalikan pengeluaran.
4. Untuk menyediakan informasi yang mungkin menjadi dasar keputusan keputusan pengoperasian dan hasil-hasil yang dievaluasi.
Meskipun tujuan-tujuan dasar akuntansi biaya itu sederhana, penentuan yang persis dari biaya-biaya biasanya tidak sederhana. Sebagai hasilnya, beberapa prosedur yang digunakan merupakan konvensi-konvensi yang diambil begitu saja (arbitrary conventions) yang memungkinkan mendapatkan biaya-biaya yang boleh dikatakan cukup akurat dalam beberapa situasi, tetapi dalam banyak hal
Materi Ekonomi Teknik 69 yang lain, informasi ini tidak terinci dan terdistorsi sehingga tidak relevan dalam perencanaan manajerial dan keputusan-keputusan pengendalian.
Bebarapa ketidakakuratan teknik-teknik akuntansi biaya tradisional telah diperbaiki oleh suatu metode yang relatif baru yang akuntansi berdasarkan kegiatan (activity-based accounting). Metodologi ini diarahkan untuk menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat dan tepat waktu terutama dengan : (1) dengan cermat melacak overhead ke kegiatan-kegiatan penyebabnya, dan (2) menerapkan biaya-biaya teknologi sama besar terhadap keseluruhan siklus hidup produk.Karena biaya overhead dan teknologi bertanggung jawab sampai sebesar 60% dari biaya produk total dalam kebanyakan industri, perbaikan laporan dan pengendalian biaya dimungkinkan dengan adanya kemampuan untuk melacak kedua komponen utama biaya ini sampai ke kegiatan-kegiatannya, dan seterusnya produk-produk yang benar-benar membentuknya.
BAB II
KONSEP KONSEP BIAYA DAN LINGKUNGAN EKONOMI
2.1 Terminology biaya
2.1.1 Biaya-Biaya Tetap, Variabel, dan Inkremental
Biaya-biaya tetap (fixed costs) adalah baiya-biaya yang tidak terpengaruh oleh tingkat kegiatan di atas jangkauan pengoperasian yang layak untuk kapasitas atau kemampuan yang tersedia. Biaya-biaya tetap yang khas termasuk asuransi dan pajak terhadap pasilitas, gaji manajemen umum dan administrative, biaya lisensi, dan baiaya bunga terhadap pinjaman modal.
Biaya-biaya variabel (variable costs) adalah biaya-biaya yang dihubungkan terhadap pengoperasian yang secara total berubah-ubah sesuai dengan banyaknya keluaran (output) atau ukuran-ukuran tingkat kegiatan yang lain. Sebagai contoh, biaya material dan biaya buruh yang digunakan dalam suatu produk atau jasa.
Biaya incremental (incremental cost) atau pendapatan inkeremental (incremental revenue) adalah biaya atau pendapatan tambahan yang diakibatkan dari peningkatan keluaran dari suatu sistem dengan satu unit atau lebih. Biaya incremental sering kali dihubungkan dengan keputusan-keputusan “go/no go” yang mencakup perubahan terbatas terhadap keluaran atau tingkat kegiatan.
Materi Ekonomi Teknik 70
2.1.2 Biaya-biaya Langsung, Tidak Langsung, dan Overhead
Biaya-biaya langsung (direct costs) adalah biaya-biaya yang secara beralasan dapat diukur dan dialokasikan ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Biaya buruh dan biaya material yang dihubungkan langsung dengan produk, jasa, atau kegiatan konstruksi adalah biaya-biaya langsung.
Biaya-biaya tidak langsung (indirect costs) adalah biaya-biaya yang sulit untuk dimasukkan atau dialokasi ke suatu keluaran atau kegiatan kerja tertentu. Isttilah ini biasanya menunjukkan jenis-jenis biaya yang kiranya memerlukan terlalu banyak untuk secara langsung mengalokasikannya ke keluaran tertentu. Dalam penggunaan biaya-biaya ini adalah biaya-biaya yang dialokasikan melalui rumus-rumus tertentu (seperti, secara proporsional terhadap tenaga jam langsung, nilai uang tenaga kerja langsung, atau nilai uang material langsung) ke suatu keluaran atau kegiatan kerja. Senagai contoh, biaya-biaya peralatan umum, alat kantor, dan perawatan peralatan dalam pabrik diperlukan sebagai biaya-biaya tidak langsung.
Overhead terdiri dari biaya pengoperasian pabrik yang bukan merupakan biaya-biaya kerja langsung ataupun material langsung. Dalam hal ini istilah-istilah biaya-biaya tidak langsung, overhead, dan beban (burden) dipakai saling bertukaran satu dengan yang lain. Contoh-contoh overhead termasuk biaya listrik, perbaikan umum, pajak kepemilikan, dan supervisi
2.1.3 Biaya-biaya Standar
Biaya-biaya standar (standard costs) adalah biaya-biaya representatif per satuan keluaran yang ditetapkan sebelum produksi maupun penyampaian jasa sebenarnya. Biaya-biaya standar ini dikembangkan dari waktu ke awaktu tenaga kerja langsung, material, dan fungsi pendukung (dengan biaya yang ditetapkan untuknya per satuan) yang direncanakan untuk proses produksi dan penyampaian. Sebagai contoh, biaya standar untuk memperoduksi satu satuan suku cadang mobil, misalnya sebuah starter dapat dikembangkan sebagai berikut :
Elemen Biaya standar Sumber Data untuk biaya standar
Tanaga kerja langsung Lembaran rute proses, waktu standar, tariff tenaga
+ kerja standar
Material langsung Jumlah material per unit, biaya material satuan
+ standar
Biaya overhead pabrik Biaya overhead total pabrik yang dialokasikan ber Dasarkan biaya-biaya primer (biaya buruh langsung ditambah biaya material langsung) --- +
Biaya standar (per unit)
Biaya-biaya standar memainkan peranan yang penting dalam pengendalian biaya dan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Beberapa macam pemakaiannya adalah :
1. Memperkirankan biaya-biaya manufaktur atau penyampaian jasa di masa depan 2. Mengukur kinerja pengoperasian dengan mebandingkan biaya actual per unit
terhadap biaya standar per unit
3. Menyiapkan penawaran produk atau jasa yang diminta pelanggang
Materi Ekonomi Teknik 71
2.1.4 Biaya Tunai versus Biaya Buku
Suatu biaya yang melibatkan pembayaran tunai disebut biaya tunai /cash cost (dan berakibat pada arus kas) untuk membedakannya dari biaya lain yang tidak melibatkan transaksi tunai dan direfleksikan dalam sistem akuntansi sebagai biaya bukan tunai (noncash cost). Biaya bukan tunai ini sering dinyatakan sebagai biaya buku (book cash).
Biaya tunai diperkirakan dari perspektif yang ditetapkan untuk analisis dan merupakan beban-beban di masa depan yang terjadi untuk alternatif-alternatif yang sedang dianalisis. Biaya buku adalah biaya yang tidak melibatkan pembayaran tunai, melainkan lebih menyatakan pemulihan pengeluaran-pengeluaran di masa lalu selama suatu priode waktu yang tetap. Contoh yang paling umum dari biaya buku adalah dedpresiasi yang dibebankan pemakaian asset seperti pabrik dan peralatan.
2.1.5 Biaya Hangus
Biaya hangus (sunk cost) biaya yang terjadi di masa lalu dan tidak relevan untuk diperkirakan macam-macam biaya dan pendapatan di masa depan sehubungan dengan alternatif tindakan. Biaya ini biasanya diabaikan dalam ekonomi teknik.
2.1.6 Biaya kesempatan
Biaya kesempatan (Opportunity cost) terjadi akibat penggunaan sumber-sumber daya yang terbatas, seperti hilangnya kesempatan untuk mempergunakan sumber-sumber itu untuk mendapatkan keuntungan keuangan dengan cara lain. Jadi biaya ini adalah biaya kesempatan terbaik yang ditolak (artinya hilang) dan sering kali tersembunyi atau tersirat. Sebagai contoh, misalkan suatu proyek mencakup pemakaian ruang gudang kosong yang saat ini dimiliki perusahaan. Biaya ruang tersebut terhadap proyek seharusnya berupa pendapatan atau penghematan dari pemakaian alternatif yang mungkin dari ruang gudang tersebut untuk perusahaan.
2.1.7 Biaya operasi dan pemeliharaan ( Operation & Maintanence costs)
Biaya operasi & pemeliharaan adalah biaya tahunan untuk keperluan rutin selama umur ekonomik.
2.1.8 Biaya tak terduga ( Contingencies)
Karena semua biaya dihitung/diperkirakan jauh sebelum waktu dikeluarkan, maka selalu ada kemungkinan terdapat kesalahan dalam perhitungan, dan untuk itu perlu diadakan tambahan suatu jumlah pada biaya konstruksi. Biaya-biaya dapat lebih besar daripada yang diperlukan semula, umpamanya karena pekerjaan ternyata lebih sukar, atau memerlukan waktu yang lebih lama dari pada yang diduga semula.
2.1.9 Biaya yang tidak dapat dinyatakan dengan jelas (Biaya Intangible)
Disamping biaya-biaya tersebut di atas, sering terdapat biaya yang tidak dapat dinyatakan dengan jelas (intangible) seperti pengotoran udara, pengotoran air, suara/berisik,
Materi Ekonomi Teknik 72 rusaknya pemandangan karena adanya jaringan listrik, dan lain-lain. Biaya (cost) ini adalah riil, tetapi sulit dihitung dalam ukuran uang.
2.2 Lingkup Ekonomi Umum
Terdapat berbagai konsep ekonomi umum yang harus diperhitungkan dalam studi-studi teknik. Dalam istilah luasnya, ekonomi berhubungan dengan insteraksi antara manusia dan harta, sedangkan teknik berurusan dengan penggunaan yang efektif biaya dari ilmu pengetahuan untuk dimamfaatkan oleh umat manusia.
2.2.1 Konsumen dan Produsen Barang dan Jasa
Barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan dan diugunakan dapat dengan mudah dibagi kedua kelas. Barang-barang dan jasa-jasa konsumen (Custumer goods and services) adalah produk-produk atau jasa-jasa yang langsung digunakan ioleh manusia untuk memuaskan keinginannya. Beberapa contohnya adalah makanan, pakaian, rumah, mobil, televisi, pangkas rambut dan jasa medis. Para penghasil barang dan jasa konsumen haruslah waspada, dan terpengaruh oleh perubahan keinginan-keinginan manusia yang merupakan konsumen dari produk-produk dan jasa-jasa mereka.
Barang dan jasa produsen (producer goods and services) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa konsumen atau barang-barang produsen lainnya. Misalnya mesin-mesin perkakas, bangunan-bangunan pabrik, dan mesin-mesin pertanian. Dalam jangka panjang, barang-barang produsen berfungsi untuk memuaskan keinginan manusia, tetapi hanya sebagai cara ke arah itu.
2.2.2 Kebutuhan, Kemewahan, dan Permintaan Harga
Barang dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis : Kebutuhan (necessities) dan kemewahan (Luxuries). Senemarnya, kedua istilah ini bersifat relatif, karena untuk kebanyakan barang dan jasa, apa yang dianggap kebutuhan oleh seseorang dapat dianggap kemewahan oleh orang lain.
Untuk semua barang dan jasa, terdapat suatu hubungan antara harga yang harus dibayar dan jumlah yang akan diminta atau dibeli. Hubungan umum ini dilukiskan dalam gambar dibawah ini :
P
P= a- bD
Materi Ekonomi Teknik 73 Dengan menghitung harga jual per unit (P) maka permintaan (D) untuk produk ini akan berkurang, dan apabila harga jual turun, permintaan bertambah. Hubungan antara harga dan permintaan dapat dinyatakan sebgai suatu fungsi linier :
P = a – bD untuk 0Da/b,dan.a0,b0 (2.1)
Untuk a adalah perpotongan pada sumbu harga dan –b adalah koefisien arah. Jadi b adalah banyaknya peningkatan permintaan untuk setiap unit turunnya P. baik a maupun b adalah konstanta. Selanjutnya, dapat dinyatakan bahwa
) 0 ( , b b P a D (2.2)
Walaupun gambar tersebut melukiskan hubungan umum antara harga dan permintaan, hubungan ini mungkin akan berbeda untuk kebutuhan dan kemewahan. Konsumen dapat langsung mengabaikan konsumsi barang mewah jika harganya meningkat jauh, tetapi mereka akan lebih sulit untuk mengurangi konsumsi kebutuhan mereka yang sesungguhnya. Juga mereka akan mengurangi uang yang dihemat dengan tidak membeli barang mewah untuk membayar peningkatan biaya untuk kebutuhan ini.
2.2.3 Fungsi Pendapatan Total
Pendapatan total /total revenue (TR) yang dihasilkan dari suatu usaha bisnis selama priode waktu tertentu adalah hasil perkalian dari harga jual per unit (P) dengan banyaknya unit yang terjual (D). Jadi
TR = harga x permintaan = P (D) (2.3)
Jika hubungan antara harga dan permintaan pada pers. 2.1, maka diperoleh :
TR = (a – bD) D = aD – bD2 untuk 0 D b a
dan a 0, b 0 (2.4) Hubungan antara pendapatan total dan permintaan untuk keadaan dinyatakan dalam pers.2.4. dapat digambarkan dalam kurva seperti gambar 2.2. Secara matematis permintaan yang akan menghasilkan pendapatan total maksimum dapat diperoleh dengan menyelesaikan 0 2 a bD dD dTR (2.5) sehingga b a r 2 ^ (2.6)
Materi Ekonomi Teknik 74 Untuk menjamin bahwa
^
r yang memaksimumkan pendapatan total, periksa turunan kedua untuk memastikan hasilnya negatif :
b dD TR d 2 2 2
Sebagai contoh, jika dinyatakan sebagai 50.000 – 200D, maka permintaan yang maksimumkan apendapat total sama dengan 50.000/400 = 125 unit. Harus ditekankan bahwa, dikarenakan hubungan-hubungan biaya-volume yang akan dibahas nantinya, kebanyakan bisnis tidak akan mendapatkan laba maksimum dengan memaksimal poendapatan. Jadi hubungan antara biaya-volume harus dipertimbangkan dan dihubungkan terhadap pendapatan
2.2.5 Hubungan Biaya, Volume, dan Titik Impas
Biaya-biaya tetap bersifat konstan pada jangkauan kegiatan yang luas selama bisnis ini tidak secara permanen menghentikan operasinya, tetapi biaya-biaya variabel secara total bervariasi sesuai dengan volume output. Jadi tiap permintaan D, biaya total adalah
V F
T C C
C (2.7)
dimana CT dan C adalah biaya tetap dan biaya variabel. Dengan mengasumsikan V adanya hubungan linier, maka
) )( (c D CV V (2.8) TR Maksimum TR = aD-bD2 = b a b a b a 4 4 2 2 2 2 Harga = a - bD D‟ = b a 2 D Gambar 2.2 Pendapatan Total Fungsi Permintaan
Materi Ekonomi Teknik 75 dimana c adalah biaya variabel per unit. Dalam bagian ini kita menggunakan dua V scenario untuk mendapat titik impas. Pada scenario pertama permintaan merupakan fungsi dari harga. Skenario kedua menganggap bahwa harga dan permintaan tidak tergantung sama sekali.
Apabila pendapatan total, seperti dilukiskan dalam gambar 2.2, dan biaya total, sebagaimana diberikan pada pers 2.7. dan 2.8. dikombinasikan, hasil-hasil khasnya sebagai fungsi permintaan dapat dilukiskan pada gambar 2.3. Pada titik impas (breakeven point) D'1, pendapatan total sama dengan biaya total, dan pertambahan permintaan akan menghasilkan laba operasi. Lalu pada permintaan optimal (D*) laba dimaksimumkan (pers. 2.10). Pada titik impas D'2, pendapatan total dan biaya total sama. Tetapi volume
tambahan akan berakibat pada kerugian operasi, bukannya laba. Jelas bahwa kondisi-kondisi yang mengakibatkan terjadinya laba maksimum merupakan keinginan utama kita. Pertama pada sembarang volume permintaan (D).
Laba(rugi) = Pendapatan total – biaya-biaya total
= (aD – bD2) – (CF+cVD)
= -CF + (a - cV)D – bD2 untuk 0 D a/b (2.9)
Agar terjadi laba, berdasarkan persamaan 2.9, dan untuk mencapai hasil-hasil khas seperti dalam gambar 2.3, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi :
1. (a-cV) > 0; artinya harga per unit yang akan dihasilkan pada keadaan tanpa
permintaan harus lebih besar daripada biaya variabel per unit (hal ini untuk menghindari permintaan negatif).
2. Pendapatan total (TR) harus melebihi biaya total (CT) untuk priode yang tercakup.
TR Pendapatan total Laba Maksimum CV Rugi Laba C V CF D‟F D* D‟2 D Gambar 2.3
Materi Ekonomi Teknik 76 Jika persyaratan-persyaratan ini terpenuhi, kita dapat memperoleh permintaan optimal yang pada permintaan itu akan terjadi laba maksimum dengan cara menghitung turunan pertama dari pers. 2.9 terhadap D dan menetapkannya sama dengan nol.
0 2 ) ( a c bD dD laba d V
Nilai optimal D yang memaksimumkan laba adalah
b c a D V 2 * (2.10)
Untuk memastikan bahwa kita telah memaksimumkan laba (bukannya meminimalkan), tanda dari turunan kedua haruslah negatif. Maka diperoleh
b dD laba d 2 ) ( 2 2
yang akan menjadi negatif untuk b > 0.
Suatu titik impas ekonomis untuk suatu operasi terjadi apabila pendapatan sama dengan biaya total. Lalu untuk pendapatan total dan biaya total, seperti digunakan dalam pengembangan per 2.9 dan 2.10 dan pada tiap permintaan D.
Pendapatan total = biaya total (pada titik impas)
aD – bD2 = CF + cVD
-bD2 + (a-cV)D-CF =0 (2.11)
Karena persamaan 2.11 merupakan persamaan kuadratik dengan satu variabel yang tidak diketahui (D), kita dapat menyelesaikannya untuk mendapatkan titik impas D‟1 dan D‟2
(akar-akar persamaannya) D‟ = ) ( 2 )] )( ( 4 ) [( ) ( 2 1 2 b C b c a c a V V F (2.12)
Dengan persyaratan-persyaratan untuk laba yang terpenuhi (pers.2.9), jumlah dalam tanda kurung pembilang (diskriminan) dalam pers 2.12. akan lebih besar dari nol. Hal ini akan memastikan bahwa D1‟ dan D2‟ berupa nilai-nilai positif real.
Materi Ekonomi Teknik 77
BAB III
KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU
3.1 Ekivalensi
Umumnya persoalan di dalam ekonomi melibatkan dan menentukan apa yang ekonomis dalam jangka panjang, yaitu selama waktu yang panjang. Di dalam persoalan semacan itu perlu untuk mengenal nilai waktu dari uang; karena terdapatnya bunga, satu dollar sekarang berharga lebih banyak daripada prospek satu dollar tahun depan atau saat mendatang lainnya.
3.1.1 Defenisi Bunga
Suku bunga bisa didefenisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang dipinjam. Atau, berbicara secara luas, suku bunga bisa diperkirakan sebagai pengembalian yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif.
3.1.2 Tingkat Suku bunga
Tingkat suku bunga adalah rasio antara bunga yang dibebankan atau dibayarkan di akhir priode waktu, biasanya satu tahun atau kurang, dan uang yang dipinjam pada awal priode itu. Jadi bila bunga sebesar Rp. 6 dibayarkan per tahunnya untuk pinjaman sebesar Rp. 100, tingkat suku bunga adalah Rp.6/Rp.100 = 0,06 per tahun. Ini biasanya dinyatakan sebagai tingkat suku bunga 6% “per tahun”.
3.1.3 Cara-cara pembayaran Kembali Uang Pinjaman
Tinjau keempat cara pembayaran tabel 4.1, dimana pinjaman sebesar $ 10.000 bisa dibayar kembali dalam waktu 10 tahun dengan bunga 6% dibayar per tahun.
Tabel 3.1 Empat Cara untuk membayar kembali $ 10.000 dalam 10 tahun dengan bunga 6%
Akhir Tahun Bunga (6% dari uang pinjaman pada awal tahun) Pinjaman total sebelum pembayaran akhir tahun Pembayaran akhir tahun Uang pinjaman setelah pembayaran akhir tahun Cara 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 10.000 10.600 10.600 10.600 10.600 10.600 10.600 10.600 10.600 10.600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 10.600 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 0
Materi Ekonomi Teknik 78 Cara 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 600 540 480 420 360 300 240 180 120 60 10.600 9.540 8.480 7.420 6.360 5.300 4.240 3.180 2.120 1.060 1.600 1.540 1.480 1.420 1.360 1.300 1.240 1.180 1.120 1.060 10.000 9.000 8.000 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 0 Cara 3 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 600,00 554,48 506,23 455,08 400,86 343,40 282,48 217,91 149,46 76,90 10.600,00 9.795,80 8.943,35 8.039,75 7.081,93 6.066,65 4.990,45 3.849,68 2.640,46 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 10.000,00 9.241,32 8.437,12 7.584,67 6.681,07 5.723,25 4.707,98 3.631,77 2.491,00 1.281,78 0 Cara 4 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 600,00 636,00 674,16 714,61 757,49 802,94 851,11 902,18 956,31 1.013,69 10.600,00 11.236,00 11.910,16 12.624,77 13.382,26 14.185,20 15.036,31 15.938,49 16.894,80 17.908,49 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 17.908,49 10.000,00 10.600,00 11.236,00 11.910,16 12.624,77 13.382,26 14.185,20 15.036,31 15.938.49 16.894,80 0,00
Kita harus dengan teliti memeriksa keempat cara ini karena mewakili berbagai rencana di dalam penggunaan umum untuk membayar kembali uang yang dipinjam dalam jangka waktu tahunan.
3.1.4 Ekivalensi
Konsep bahwa pembayaran-pembayaran yang berbeda dalam jumlah totalnya tetapi yang dibayarkan di tanggal yang berbeda bisa ekivalen satu sama lain adalah salah satu hal yang penting dalam ekonomi teknik. Dalam mengembangkan konsep ini, kita bisa menempatkan secara berdampingan untuk perbandingan seperti pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Empat cara Pembayaran-pembayaran seri ekivalen
Materi Ekonomi Teknik 79 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10.000 - 600 600 600 600 600 600 600 600 600 10.600 - 1.600 1.540 1.480 1.420 1.360 1.300 1.240 1.180 1.120 1.060 - 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 1.358,68 - - - - - - - - - - 17.910
Jika bunga 6%, keempat cara pembayaran ini adalah ekivalen satu dengan yang lainnya. Hal ini ekivalen ditinjau dari pandangan prospektif si pemberi pinjaman (investor) dengan $ 10.000, karena dengan jumlah itu ia bisa memperoleh salah satu dari keempat seri pembayaran tadi di masa depan sebagai ganti untuk $ 10.000 sekarang. Dari segi perspektif sipeminjam, keempat seri masa depan tadi adalah ekivalen satu sama lainnya terhadap $ 10.000 sekarang, karena dengan menyetujui untuk mebayar dengan salah satu dari keempat seri mendatang ini, ia bisa mengamankan jumlah sekarang yang dibutuhkan.
4.1.5 Arti Ekivalen di dalam Analisa-analisa Ekonomi Teknik
Kelima kolom pada tabel 3.2 menunjukkan seri pembayaran yang ekivalen; namun jumlah pembayarannya sangat berbeda, berturut-turut berjumlah $ 10.000, $ 16.000, $ 13.300, $ 13.590 dan $ 17.910. Makin lama periode pembayaran makin besar perbedaan yang tampak. Jadi, jika periode pembayaran adalah 20 tahun, pembayaran total untuk seri ekivalen yang serupa berturut adalah $ 10.000, $ 22.000, $ 16.300, $ 17.436 dan $ 32.070.
Studi-studi ekonomi teknik biasanya melibatkan pengambilan pilihan dari beberapa rencana alternatif untuk memenuhi tujuan memberikan jasa yang ditetapkan. Jika jasa yang ditetapkan dapat diperoleh dengan ke lima alternatif tersebut. Semua alternatif tersebut akan sama ekonomis dengan bunga 6%; ialah mereka masing-masing dapat dibiayai dengan jumlah sekarang $ 10.000. Kenyataan ini bukan merupakan bukti dari perbandingan pembayaran total yang diperlukan pada cara yang berlaian, hal ini hanya akan jelas jika seri uang yang berbeda di ubah baik menjadi pembayaran-pembayaran tunggal ekivalen (misalnya nilai sekarang) atau menjadi seri uniform ekivalen.
Jumlah sekarang selalu ekivalen pada tingkat suku bunga tertentu dengan jumlah pembayaran di masa datang. Banyak persoalan ekonomi teknik, jawaban yang disukai adalah tingkat suku bunga yang akan membuat dua seri ekivalen satu sama lain; tingkat itu sering disebut dengan rate of return.
3.2 Rumus Rumus Bunga
Simbol-simbol yang digunakan mengenai rumus-rumus bunga adalah :
Materi Ekonomi Teknik 80 n : Jumlah periode bunga
P : jumlah uang sekarang
F : jumlah uang pada akhir n periode dari saat sekarang yang ekivalen dengan P dengan bunga i.
A : pembayaran pada akhir periode atau penerimaan seri uniforn yang berlanjut untuk n periode mendatang, seri seluruhnya ekivalen dengan P pada tingkat bunga i.
Rumus
Rumus bunga fundamental yang menyatakan hubungan di antara P, F dan A dalam bentuk i dan n adalah sebagai berikut :
Diketahui P, untuk mencari F (Componding Factor for One)
F = P (1+i )n
Diketahui F, untuk mencari P (Discount Factor)
P = F n i) 1 ( 1
Diketahui F, Untuk mencari A (Sinking Factor)
A = F ) 1 1 ( i n i
Diketahui P, untuk mencari A ( Capital Recovery Factor)
A = P 1 ) 1 ( ) 1 ( n n i i i atau A = P i i i n 1 ) 1 (
Diketahui A, untuk mencari F (Componding Factor for i per Annum)
F = A i i)n 1 1 (
Diketahui A, Untuk mencari P (Peresent Wort of Annuity Factor)
P = A n n i i i ) 1 ( 1 ) 1 ( atau P = A i i i n 1 ) 1 ( 1
3.2.1 Pengembangan Rumus Rumus untuk Pembayaran Tunggal
Jika P diinvestasikan pada tingkat suku bunga i, bunga pada tahun pertama ialah iP dan jumlah total pada akhir tahun pertama ialah P + iP = P (1+i). Tahun kedua bunga dari P (1+i) ialah iP (1+i)2, dan jumlah pada akhir tahun kedua adalah P(1+i) +iP(1+i) = P(1+i)2. Dengan yang sama, pada akhir tahun ke-tiga jumlahnya ialah P(1+i)3 dan pada akhir tahun ke n menjadi P(1+i)n.
Materi Ekonomi Teknik 81 Ini adalah rumus untuk jumlah majemuk, F, yang diperoleh dalam n tahun dari pokok sebesar P.
F = P(1+i)n (4.1)
Jika dinyatakan P dalam bentuk F, i dan n, maka pers 4.1 menjadi
P = F n i) 1 ( 1 (4.2)
Karena P bisa dikatakan sebagai pokok yang akan memberikan jumlah F yang diinginkan dalam n tahun dengan perkataan lain, P adalah nilai sekarang dari F, n tahun lagi.
3.2.2 Pengembangan Rumus Rumus untuk seri Tahunan Uniform
Jika A diinvestasikan pada akhir tiap tahun selama n tahun, jumlah total pada akhir tahun n adalah total dari jumlah majemuk dari investasi individu. Uang yang diinvestasikan pada akhir tahun pertama akan menghasilkan bunga selama ( n – 1) tahun, jumlahnya akan menjadi A (1+i) n-1.
Pembayaran tahun kedua akan berjumlah A(1+i)n-2, tahun ke tiga menjadi A(1+i) n-3, dan seterusnya sampai pembayaran terakhir, yang dibuat pada akhir n tahun, yang tidak mempunyai bunga. Jumlah total F adalah
A[1++(1+i)+(1+i)2+(1+i)3+…+(1+i)n-1]
Persamaan ini untuk F dalam bentuk A bisa disederhanakan menjadi bentuk biasa dengan manipulasi aljabar sebagai berikut :
F=A[1+(1+i)+(1+i)2+(1+i)3+…..+(1+i)n-2+(1+i)n-1] Dengan mengalikan ke dua sisi persamaan dengan (1+i)
(1+I)F=A[(1+i)+(1+i)2+(1+i)3+…+(1+i)n-1+(1+i)n]
dengan mengurangi persamaan asal dari persamaan kedua diperoleh
iF = A[(1+i)n-1] maka A = F 1 ) 1 ( i n i ( 4.3 )
Dana yang ditetapkan untuk menghasilkan sejumlah yang diinginkan pada akhir waktu periode yang diketahui dengan melakukan pembayaran-pembayaran seri pada akhir periode disebut sunking fund (Penyimpanan dana)
Materi Ekonomi Teknik 82 1 ) 1 ( i n i
Untuk mencari pembayaran akhir tahun yang uniform, A, yang dapat diperoleh untuk n tahun dari investasi sekarang, P (seperti di dalam cara pembayaran 3 tabel 4.2), masukkan pers 4.3 ke persamaan 4.1. A=F ) 1 (1 ) (1 ) 1 1 ( n n n i i i P i i = 1 ) 1 ( ) 1 ( n n i i i P ( 4.4 )
Atau dinyatakan sebagai
A = i i i P n 1 ) 1 ( ( 4. 4.a)
Bentuk ini disebut capital recovery factor (factor pengembalian modal). Sama dengan faktor sinking fund ditambah tingkat bunga. Jika dikalikan dengan utang sekarang (yang dari segi pandangan si pemberi pinjaman, adalah investasi sekarang), memberikan pembayaran akhir tahun yang uniform yang penting mebayar kembali (investasi si pemberi pinjaman) dalam n tahun dengan tingkat bunga i%. Faktor ini atau pendekatannya, digunakan untuk memecahkan banyak persoalan di dalam ekonomi teknik.
Persamaan (4.3) dan (4.4) bisa digunakan untuk mencari nilai F dan P dalam bentuk A adalah F = A i i)n 1 1 ( ( 4.5 ) P = A n n i i i ) 1 ( 1 ) 1 ( (4.5.a ) Bentuk i i)n 1 1 (
disebut uniform series compound amount factor (faktor jumlah majemuk seri uniform). Ini biasanya disingkat menjadi series compound amount factor (faktor jumlah mejemuk seri)
Materi Ekonomi Teknik 83 n n i i i ) 1 ( 1 ) 1 (
disebut uniform series present worth factor (faktor nilai sekarang seri uniform) atau biasa disingkat dengan series present worth factor (faktor nilai sekarang).
3.2.3 Simbol-simbol Fungsional
F/P,i%,n)
adalah single payment compound amount faktor (faktor jumlah majemuk pembayaran tunggal)n i) 1 (
P/F,i%,n)
adalah single payment present worth factor (faktor nilai sekarang pembayaran tunggal) n i i ) 1 (
A/F,i%,n
adalah sinking fund factor (faktor penyimpangan dana) 1) 1 ( i n
i
A/P,i%,n)
adalah capital recovery factor (Faktor pengembalian modal) 1 ) 1 ( ) 1 ( n n i i i
F/A,i%,n
adalah uniform series compound amount factor (faktor jumlah majemuk seri uniform)i i)n 1 1
(
P/A,i%,n
adalah uniform series present worth factor (Faktor nilai sekarang seri uniform) n n i i i ) 1 ( 1 ) 1 ( 3.2.4 Tingkat Bunga Nominal dan Efektif
Banyak tarnsaksi utang menetapkan bahwa bunga dihitung dan dibebankan lebih sering dari pada sekali setahun. Sebagai contoh, bunga dari tabungan di bank, tabungan biasa dihitung dan ditambahkan pada neraca tabungan dua belas kali setahun; hal ini disebut dengan bunga “ majemuk per per bulan”.
Misalkan ada transaksi utang di mana bunga dibebankan sebesar 1% per bulan. Kadang-kadang transaksi demikian dinyatakan dengan tingkat bunga 12% pertahun. Lebih tepat lagi, tingkat ini harus dinyatakan sebagai nominal 12% per tahun yang dimajemukkan per bulan.
Materi Ekonomi Teknik 84 Lebih disukai untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan yang nyata di antara 1% per bulan yang dimajemukkan per bulan dan 12% per tahun yang dimajemukkan per tahun. Asumsikan bahwa $ 1.000 dipinjamkan dengan bunga 1% per bulan.Dengan menggunakan tabel discound faktor, diperoleh jumlah pinjaman pada akhir 12 bulan adalah :
F = $ 1.000 (F/P,1%,12)
$ 1.000 (1,1268) = $ 1.126,8
Jika $ 1.000 yang sama dipinjam dengan 12 % per tahun dan dimajemukkan, jumlah yang dipinjam pada akhir tahun hanya akan menjadi $ 1.120, berarti $ 6,80 lebih kecil.Per bulan yang dimajemukkan pada 1% mempunyai pengaruh yang sama pada jumlah majemuk akhir tahun seperti yang dibebankan pada 12,68 % yang dimajemukkan pertahun. Dalam bahsa matematik keuangan, tingkat bunga efektif ialah 12,68 %.
Tingkat bunga efektif dan tingkat bunga nominal bisa didefenisikan lebih tepat sebagai berikut :
Jika bunga majemuk m kali setahun pada tingkat bunga m
r
per periodie majemuk, maka
Tingkat bunga nominal per tahun = r m
r m( ) Tingkat bunga efektif per tahun =(1 )m1
m r
Tingkat bunga nominal untuk jumlah pemajemukan tahunan yang berlaian tidak dapat dibandingkan satu sama lain sampai mereka telah diubah menjadi tingkat bunga efektif yang bersesuaian.
BAB IV
ANALISIS EKONOMI DAN SUMBER DANA PROYEK
3.1 Analisis Finansial Dan Analisis Ekonomi
Dalam evaluasi proyek biasanya diadakan dua macam analisis, yaitu analis finansial dan analisis ekonomi. Dalam analisis finansial proyek dilihat dari sudut badan atau orang yang menanam modalnya dalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam proyek. Dalam analisis ini yang diperhatikan adalah hasil untuk modal/saham (equity capital) yang ditanam dalam royek. Hasil finansial sering disebut "private returns". Analisis ini penting artinya dalam memperhitungkan rangsangan (incentive) bagi mereka yang turut serta dalam mensukseskan pelaksanaan proyek. Sebab tidak ada gunanya melaksanakan proyek yang menguntungkan dilihat dari sudut perekonomian sebagai keseluruhan, jika mereka yang menjalankan kegiatan produksi tidak bertambah baik keadaannya.
Yang perlu diperhatikan dalam analisis finansial adalah waktu didapatkannya hasil (returns). Negara dapat mengadakan investasi dalam suatu proyek yang menguntunkan jika dilihat dalam jangka waktu dua puluh tahun, tetapi dalam waktu lima tahun yang pertama belum meberikan hasil sama sekali. Tetapi dari seorang pengusaha swasta tidak
Materi Ekonomi Teknik 85 dapat diharapkan untuk mengadakan investasi dalam proyek-proyek semacam itu, karena dalam jangka waktu lima tahun pertama ia sudah akan kehabisan modal.
Dalam analisis ekonomi proyek dilihat dari sudut perekonomian sebagai keseluruhan. Dalam analisis ini yang diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau keuntungan yang diperoleh dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian sebagai keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek tersebut. Hasil ini disebut "the sosial return atau economic return" bagi priyek.
Bagi orang-orang yang menentukan kebijaksanaan (policy makers), yang penting adalah mengarahkan penggunaan sumber-sumber yang langka kepada proyek-proyek yang dapat memberikan hasil yang paling banyak bagi perekonomian sebagai keseluruhan; artinya, yang menghasilkan "sosial returns" atau "economic returns" yang paling tinggi.
Secara rinci analisis ekonomi dilakukan dengan alasan karena adanya :
1. Ketidak sempurnaan pasar (termasuk didalamnya berbagai distorsi yang timbul karena peraturan pemerintah). Contoh yang bisa dijumpai adalah adanya pengendalian harga (termasuk pengendalian suku bunga kredit), proteksi, kedudukan monopoli, dan sebagainya.
2. Adanya pajak dan subsidi. Pajak berarti pendistribusian sebagaian kekayaan konsumen (dalam hal pajak penjualan) atau perusahaan (dalam pajak penghasilan) ke pemerintah. Adanya pajak penghasilan akan mengurangi protabilitas proyek di mata perusahaan, tetapi meningkatkan kekayaan pemerintah.
3. Berlakunya konsep consumers surplus dan producers surplus . Pada saat terjadi penambahan supply karena adanya suatu proyek, maka mungkin sekali terjadi penurunan harga. Bagi perusahaan yang melaksanakan proyek tersebut, harga yang relevan tentu saja harga yang baru (yang lebih rendah dari harga yang lama karena terjadi penurunan harga). Dari sisi konsumen, sebaliknya, mereka diuntugkan dalam hal bisa memperoleh barang sama dengan harga yang lebih murah. Bukankah ada mamfaat yang dinikamati oleh konsumen kalau mereka bisa membeli produk dengan harga yang lebih murah ?. demikian pula kalau terjadi demand karena adanya suatu proyek (misal demand akan bahan baku meningkat) sehingga terjadi kenaikan harga. Perusahaan seponsor proyek tersebut harus membayar harga yang lebih mahal, tetapi bukankah kenaikan harga tersebut sekarang dinikmati oleh produsen bahan baku tersebut.
Ada beberapa unsur yang berbeda penilaiannya dalam kedua macam analisa tersebut di atas, ialah :
1. Harga
Dalam analisis ekonomi selalu dipakai harga bayangan (shadow prices atau accounting prices), ialah harga yang menggambarkan nilai sosial atau nilai ekonomi yang sesungguhnya bagi unsur-unsur biaya maupun hasil, sedang dalam analisis finasial selalu dipakai harga pasar.
2. Biaya
Dala analisis ekonomi biaya input proyek adalah manfaat yang hilang (the benefit foregone) bagi perekonomian karena input itu dipakai dalam proyek, atau " opportunity cost" bagi input.
Materi Ekonomi Teknik 86 3. Penbayaran Transfer
a. Pajak. Dalam analisis ekonomi pembayaran pajak tidak dikurangkan/dikeluarkan dari mamfaat proyek. Pajak adalah bagian dari hasil neto proyek yang diserahkan kepeda pemerintah untuk digunakan bagi kepentingan masyarakat sebagai keseluruhan, dan oleh karenanya tidak dianggap sebagai biaya.
b. Subsidi. Subsidi menimbulkan persoalan dalam penghitungan biaya suatu proyek. Subsidi ini sesunguhnya adalah suatu pembayaran transfer dari masyarakat kepada proyek, sehingga
i. dalam analisis finansial, sebsidi mengurangi (menurunkan)biaya proyek, jadi menambah mamfaat proyek.
ii. Dalam analisis ekonomi harga pasar harus disesuaikan untuk menghilankan pengaruh subsidi. Jika subsidi ini menurunkan harga barang-barang input, maka besarnya n subsidi harus ditambahkan pada harga pasar barang-barang input tersebut.
c. Bunga. Dalam analisis ekonomi bunga modal tidak dipisahkan atau dikurangkan dari bruto. Dalam analisis finansial diadakan perbedaan antara :
i. bunga yang dibayarkan kepada orang-orang dari luar yang meminjamkan uangnya kepada proyek. Bunag ini dianggap sebagai biaya, sedang pembayaran kembali hutang dari luar proyek dikurangkan dari hasil bruto sebelum didapatkan arus mamfaat.
ii. bunga atas modal proyek tidak dianggap sebagai biaya, karena bunga merupakan bagian dari "financiasl returns" yang diterima oleh modal proyek.
Ada babaerapa macam biaya yang dalam perhitungan mamfaat/biaya (benefit/cost) ekonomi tidak dianggap sebagai biaya, ialah :
Sunk costs.
Sunk costs adalah biaya yang sudah dikeluarkan pada waktu yang lampau untuk suatu proyek, atau biaya yang sudah dikeluarkan sebelum diambil keputusan untuk melaksanakan proyek. Biaya ini tidak dihitung dalam analisis ekonomi proyek dan tidak mempengaruhi pilihan proyek. Yang dihitung sebagai pengeluaran proyek hanya biaya-biaya dalam waktu yang akan datang (future costs) yang akan mendatangkan mamfaat dalam waktu yang akan datang.
Penyusutan
Penyusutan atau depresiasi sesungguhnya hanya merupakan pengalokasian biaya investasi setiap tahun sepanjang umur ekonomik proyek untuk menjamin bahwa biaya modal itu diperhirungkan dalam laporan/neraca rugi laba tahunan. Tetapi sesungguhnya penyusutan itu tidak merupakan pengeluaran biaya riil, sebab yang betul-betul merupakan pengeluaran biaya adalah investasi semula, atau kalau investasi proyek itu dibiayai dengan pinjaman terikat, maka yang dianggap sebagai biaya adalah arus pelunasan kredit (angsuran) beserta bunganya pada waktu kedua arus itu betul-betul dilaksanakan.
Pelunasan hutang beresta bunganya
Apakah pelunasan hutang (pembayaran angsuran) dan bunganya itu dihitung sebagai biaya ekonomik atau tidak, tergantung pada apakah penulunasan itu merupakan beban
Materi Ekonomi Teknik 87 sosial atau tidak. Dalam hal pinjaman untuk investasi ini ada pengeluaran yang dihitung sebagai biaya :
a. Pada waktu diadakan investasi, atau
b. Pada waktu pelunasan pinjaman dan bunganya
ad.a. Jika pinjaman itu tidak terikat pada suatu proyek tertentu, maka dana itu
sesungguhnya dapat dipakai untuk melaksanakan berbagai macam proyek. Hal ini berarti, bahwa jika dana itu dipakai untuk investasi dalam suatu proyek, umpamanya proyek irigasi, maka pada waktu pengeluaran untuk investasi itu perekonomian kehilangan kesmpatan untuk menggunakan dana tersebut dalam proyek lain, umpamanya proyek jembatan, proyek jalan, dan lain sebagainya, yang dapat memberikan mamfaat pada perekonomian. Artinya pada waktu penggunaan pinjaman tersebut untuk investasi pada proyek irigasi, ada mamfaat yang hilang bagi perekonomian. Dalam hal ini biaya diperhitungkan pada waktu diadakan investasi.
ad.b. Sebaliknya, jika suatu proyek dibiayai dengan pinjaman/kredit terikat, maka
pinjaman/kredit itu hanya diberikan untuk pelaksanaan proyek tertentu, umpamanya proyek rumah sakit. Artinya, jika rumah sakit itu tidak jadi dilaksanakan, pinjaman itu akan batal, dan tidak dapat dipakai untuk proyek lain. Hal ini berarti, bahwa pada waktu dana/sumber itu dinvestasikan pada proyek rumah sakit tersebut, bagi perekonomian tidak ada proyek lain yang dikorbankan (tidak ada benefit foregone), sehingga investasi pada proyek rumah sakit itu dilihat dari sudut perekonomian/ masyarakat tidak merupakan pengorbanan. Untuk proyek-proyek semacam ini beban sosial/ekonomi baru terasa pada waktu pelunasan angsuran beserta bunganya, sehingga "the social opportunity cost" dibebankan pada proyek pada waktu pelunasan pinjaman dan bunganya di kemudian hari, dan bukan pada waktu investasi.
3.2 KEBUTUHAN DAN SUMBER DANA
3.2.1 Kebutuhan Dana untuk Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang diperlukan untuk investasi bisa diklasifikasikan sebagai berikut : 1. aktiva tetap berwujud
- Tanah dan pengembangan lokasi - Bangunan dan perlengkapannya - Pabrik dan mesin-mesin
- Aktiva tetap lainnya 2. Aktiva tetap tidak berwujud
- Aktiva tidak berwujud - Biaya-biaya pendahuluan - Biaya-biaya sebelum operasi
3.2.1.1 Aktiva tetap berwujud
Tanah dan pengembangan lokasi. Biaya ini termasuk harga tanah, baiay pendaftaran, pembersihan, penyiapan tanah, pembuatan jalan ke jalan yang terdekat, pemagaran dan sebagainya.
Materi Ekonomi Teknik 88 Bangunan dan perlengkapannya. Ini termasuk bangunan untuk pabrik, bangunan untuk administrasi, gudang, pembangkit tenaga, pos-pos keamanan, jasa-jasa arsitektur, dan sebagainya.
Pabrik dan mesin-mesin. Ini merupakan komponen terbesar dari investasi. Termasuk didalamnya adalah biaya pembangunan pabrik, harga mesin, baiya pemasangan, biaya pengangkutan, suku cadang dan lain sebagainya.
Aktiva tetap lainnya. Ini termasuk perlengkapan angkutan dan material handling, perlengkapan untuk penelitian, perlengkapan kantor dan sebagaianya.
3.2.1.2 Aktiva tetap tidak terwujud
Aktiva tidak terwujud. Misalnya patent, lisensi, pembayaran "lumpsunt" untuk penggunaan teknologi, engineering fees, copyright, goodwill dan sebagainya.
Biaya pendahuluan. Biaya ini terdiri dari biaya untuk studi pendahuluan, penyiapan pembuatan laporan studi kelayakan, survey pasar, dan sebagainya.
Biaya sebelum operasi. Ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkanoleh perusahaan sebelum berproduksi secara komersial. Komponen yang utama adalah biaya penarikan tenaga kerja, biaya pelatihan, beban bunga, biaya-biaya selama masa produksi percobaan.
Seringkali pengeluaran untuk aktiva tetap ini berlangsung beberapa tahun, sehingga perlu disusun jadwal pengeluaran untuk keperluan investasi tersebut.
TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3
Rp. $ Rp. $ Rp. $
Aktiva Tetap Berwujud
Tanah dan pengembengan lokasi
Bangunan
Pabrik dan mesin-mesin Aktiva tetap berwujud lain
Aktiva tetap tidak berwujud
Aktiva tidak berwujud Biaya pendahuluan Biaya sbelum operasi
Total
Untuk menghitung kebutuhan modal kerja tersedia beberapa metode. Ketepatan metode tersebut akan tergantung pada pengertian/defenisi yang kita pergunakan. Untuk perhitungan ini, modal kerja kita artinya sebagai modal kerja bruto. Metode yang dipergunakan adalah didasarkan atas waktu keterikatan nada dalam modal kerja; yaitu waktu diperlukan sejak kita mengeluarkan kas sampai dengan kembali menjadi kas dan pengeluaran kas perhari. Contoh ;
Materi Ekonomi Teknik 89 Misalkan perusahaan akan memperoduksi sebanyak 72.000 unit dalam satu tahun. Produksi perbulan diperkiran stabil selama tahun tersebut. Biaya perunit untuk membuat 72.000 unit tersebut diperkirakan sebagai berikut :
Biaya bahan mentah Rp. 1.000,- Biaya tenaga kerja 300,- Biaya pabrik tidak langsung 400,-
--- Biaya produksi Rp. 1.700,-
Harga jual Rp. 2.500,-
Biaya produksi perbulan, untuk membuat 6.000 unit adalah sebagai berikut : Biaya bahan mentah Rp. 6.000.000,-
Biaya tenaga kerja 1.800.00,- Biaya pabrik tidak langsung 2.400.000,-
--- Total biaya Rp. 10.200.000,-
Misalkan bahwa tahap-tahap operasi adalah sebagai berikut : Tahap bahan mentah 3 bulan
Tahap barang dalam proses 1 bulan Tahap barang jadi 1 bulan Tahap dalam piutang 2 bulan
Tahap-tahap tersebut berarti bahwa rata-rata bahan ada dalam gudang selama 3 bulan, rata-rata proses produksi memerlukan 1 bulan, rata-rata barang jadi disimpan selama 1 bulan, dan rata-rata pembeli membayar pembelian mereka dalam waktu 2 bulan.
Misalnya bahwa biaya untuk mengubah (convertion cost) terjadi secara sama dalam proses produksi. Maka investasi dalam bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi, dan piutang akan nampak seperti yang tercantum pada tabel berikut .
Input Priode (bulan) Bahan Mentah Barang Dalam proses Barang Jadi Piutang Total A. Bahan mentah - Persediaan 3 18
- Pada barang dalam proses
1 6
- Pada barang jadi 1 6
- Pada piutang 2 12
42
B. Tenaga Kerja - Pada barang dalam proses
1/2 0,9
- Pada barang jadi 1 1,8
- Pada piutang 2 3,6
6,3 C. Biaya Pabrik Tidak
Materi Ekonomi Teknik 90 Langsung
- Pada barang dalam proses
1/2 1,2
- Pada barang jadi 1 2,4
- Pada piutang 2 4,8
8,4
D. Laba Kotor 2 9,6 9,6
18 8,1 10,2 30,0 66,3
Misalkan perusahaan mengiinginkan persediaan suku cadang sebesar Rp. 6.000.000,- dan persediaan kas untuk berjaga-jaga sebesar Rp. 5.000.000,- maka kebutuhan modal kerjanya adalah :
Rp. 66.300.000,- + Rp.6.000.000,- + Rp.5.000.000,- = Rp. 77.300.000,-
Dari contoh di atas terlihat bahwa besar kecilnya kebutuhan modal kerja tergantung dari lama keterikatan dana dan volume kegiatan produksi.
3.2.2 Sumber Dana
Setelah diketahui berapa banyak dana yang akan diperlukan dan kapan dana tersebut akan diperlukan untuk investasi, maka pertanyaan selanjutnya adalah dari mana atau dalam bentuk apa dana tersebut akan ditarik. Pada dasarnya pemilihan sumber dana bertujuan untuk memilih sumber dana yang pada akhirnya bisa memberikan kombinasi dengan biaya yang terendah, dan tidak menimbulkan kesulitan likuditas bagi proyek atau perusahaan yang mensponsori proyek tersebut (artinya jangka waktu pengembalian sesuai dengan jangka waktu penggunaan dana).
Sumber-sumber dana yang utama adalah ;
1. Modal sendiri yang disetor oleh pemilik perusahaan. Apabila perusahaan tidak berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang berniat go public ( artinya menjual saham di pasar modal), maka modal sendiri hanya bisa diperoleh dari pemilik perusahaan. Karena itulah bagi perusahaan yang ingin menghimpun dana yang besar mereka mungkin memilih untuk go public.
2. Saham biasa atau saham preferen (yang juga merupakan modal sendiri) yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal. Perusahaan yang memutuskan untuk go public dapat menghimpun dana masyarakat dengan jalan menerbitkan saham yang nanti akan dipeejual belikan di bursa. Secara ringkas perusahaan yang bisa menerbitkan saham di pasar modal Indonesia adalah perusahaan yang berbentuk PT, besar dan baik dalam artian menghasilkan keuntungan.
3. Obligasi, yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal. Obligasi yang diterbitkan bisa berbentuk :
a. Obligasi Biasa. Obligasi ini menawarkan suku bunga yang tetap (bungan tersebut mungkin dibayarkan per semester atau per tahun) untuk jangka waktu usia obligasi dan dicantumkan nilai pelunasannya.
Materi Ekonomi Teknik 91 b. Obligasi dengan suku bunga mengambang (floating rate). Besarnya
bungan yang dibayarkan akan tergantung pada tingkat bunga yang berlaku. Apabila suku bunga meningkat, bunga obligasi juga meningkat. Demikian pula apabila suku bunga menurun. Suku bungan yang dipakai sebagai patokan biasanya adalah suku bunga deposito (biasanya jangka waktu 6 bulan ) dari beberapa bank ditambah dengan persentase tertentu. Misalnya dikatakan bahwa bunga yang dibayar adalah 1 % di atas suku bungan deposito jangka waktu 6 bulan.
c. Obligasi Tanpa Bunga (zero coupon bonds). Meskipun resminya obligasi ini tidak membayarkan bunga, tetapi pembeli obligasi tersebut tetap menerima penghasilan karena obligasi tersebut dijual dengan discount. Misalnya obligasi akan jatuh tempo 5 tahun lagi, dengan nilai pelunasan Rp. 1.000.000,- dijual saat ini dengan harga hanya Rp. 519.000,- Dikatakan bahwa obligasi tersebut dijual dengan discount 48,1 %. Seringkali penerbitan zero coupon bonds dimaksudkan untuk menghemat present value pembayaran pajak.
d. Obligasi Konversi (convertible bonds). Ini merupakan jenis obligasi yang bisa diubah menjadi saham pada waktu tertentu (misalnya 5 tahun lagi). Kalu calon pembeli obligasi konversi mengharapkan bahwa sewaktu obligasi tersebut dikonversikan menjadi saham biasa, harga saham telah sangat tinggi, maka mereka mungkin bersedia untuk membeli obligasi tersebut meskipun bungan yang ditawarkan relatif rendah. Bagi perusahaan, membayar bunga yang rendah pada masa awal proyek mungkin akan menghindarkan diri dari kesulitan likuiditas. Misalkan obligasi biasa, dengan jangka waktu pelunasan 5 tahun, memberikan bungan 14 % per tahun. Obligasi tersebut laku terjual sesuai dengan harga pelunasan sebesar Rp. 1.000.000,-. Obligasu konversi ditawarkan hanya dengan bungan 7 % per tahun, tetapi pemilik obligasi tersebut bisa menukar obligasinya dengan 100 lembar saham biasa pada lima tahun yang akan datang atau minta dilunasi. Kalau harga saham diperkirakan akan mencapai Rp. 20.000,- per lembar, berarti pembeli obligasi konversi akan lebih beruntung dari pada pembeli obligasi biasa.
4. Kredit Bank, baik kredit investasi maupun non-investasi. Harus diakui bahwa sampai saat ini bahwa kredit bank masih merupakan sumber dana yang terbesar bagi dunia usaha. Misalnya, selama tahun 1992, jumlah kredit yang diberikan oleh bank-bank baik dalam rupiah maupun valuta asing mencapai sekitar Rp. 10,081 triliun. Sedangkan dana yang dihimpun perusahaan-perusahaan dari penerbitan saham di pasar modal mencapai hanya Rp.0,578 triliun dan untuk obligasi (termasuk obligasi konversi) sebesar Rp. 0,134 triliun. Masalahnya adalah seringkali spread yang ditentukan bank masih terlalu besar. Misalnya bank menghimpun dana masyarakat dengan membayar bungan 12 %, tetapi menyalur kannya sebagai kredit dengan bungan 18 %. Berarti spread yang diambil adalah 6 %. Semakin besar spread ini, semakin besar keinginan perusahaan untuk memotong biaya intermediasi keuangan tersebut. Cara yang dilakukan adalah dengan menerbitkan obligasi. Perusahaan mungkin menawarkan obligasi dengan bunga 15 % per tahun. Dibandingkan dengan kredit bank, obligasi tersebut lebih murah 3 % biayanya. Dari sudut pandang pembeli obligasi, obligasi tersebut memberikan keuntungan 3 % di atas tingkat bungan simpanan. Apabila risiko
Materi Ekonomi Teknik 92 membeli obligasi dipandang sama dengan resiko menyimpan uang di bank (toch bank juga bisa bangkrut), maka obligasi tersebut akan lebih menarik. Tentu saja perusahaan tidak bisa menerbitkan obligasi kalau jumlahnya terlalu kecil (di Bursa Efek Jakarta disyaratkan minimal Rp. 25 miliar) atau hanya berjangka pendek (misal hanya untuk beberapa bulan). Dalam situasi itulah perusahaan akan tetap memerlukan kredit dari bank.
5. Leasing (sewa guna), dari lembaga keuangan non bank. Beberapa lembaga keuangan (tetapi bukan bank) menawarkan jasa untuk menyediakan aktiva (misalnya mesin) yang diperlukan oleh perusahaan. Secara resmi lembaga keuangan tersebutlah yang memiliki aktiva tersebut dan perusahaan hanya menyewanya. Bagi perusahaan, tentu saja yang penting adalah apakah perusahaan bisa menggunakan kativa tersebut dan apakah biaya sewanya jatuhnya lebih kecil (setelah memoerhatikan kemungkinan penghematan pajak) dibanding dengan kalau meminjam dari bank dan membeli aktiva tersebut.
6. Project Finance. Tipe pendanaan ini merupakan tipe pendanaan yang makin banyak dipergunakan untuk membiayai proyek-proyek besar. Pada dasarnya project finance merupakan bentuk kredit yang pembayarannya didasarkan atas kemampuan proyek tersebut melunasi kewajiban finansialnya. Dengan demikian, perusahaan yang mensponsori proyek tersebut tidak akan diminta untuk melunasi kewajiban finansial dari proyek tersebut, apabila terjadi gangguan cash flow dari proyek tersebut. Jadi misalkan, PT A (yang telah mempunyai berbagai divisi dan bisnis) mendapatkan kesempatan untuk membangun dan mengelola jalan tol. Untuk membangun jalan tol tersebut diperlukan dana yang sangat besar (misalkan Rp. 200 miliar). Kalau tipe pendanaan proyek finansial digunakan, maka lembaga-lembaga keuangan yang menyediakan dana untuk proyek tersebut akan dilunasi berdasarkan atas penghasilan jalan tol tersebut. PT. A tidak perlu mengambil cash flow dari bisnis lainnya untuk memnuhi kewajiban finansial tersebut (tentu saja juga tidak diizinkan untuk mengambil cash flow proyek tersebut untuk memenuhi kewajiban finansial bisnis yang lain). Karena sifat ketergantungan hanya pada proyek tersebut saja, para sponsor pendanaan akan sangat hati-hati dalam melakukan analisis. Akan lebih disukai kalau ada kepastian arus kas (seperti adanya kontrak penjulan).
BAB V
EVALUASI PROYEK
5.1 Pengertian Proyek
Pengertian mengenai proyek banyak terdapat dalam berbagai buku yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dibawah ini dikutipkan pendapat-pendapat tersebut antara lain : 1. Menurut DR. J.B. Sumarlin didalam bukunya “ Pokok-pokok Perencanaan Proyek”
menyatakan bahwa proyek adalah ; Unit kegiatan yang direncanakan dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan sesuatu barang dan jasa yang diinginkan.
2. Menurut Ir. Sutomo Kayatmo didalam bukunya “ Uraian lengkap Metode Network Planning” mengetengahkan suatu pengertian proyek sebagai berikut; Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan-kegiatan aktifitas yang mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai saat permulaan dan saat berakhir. Jadi yang dimaksud adanya tujuan