• Tidak ada hasil yang ditemukan

The 3 third Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "The 3 third Proceeding Annual National Conference for Economics and Economics Education Research"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA YANG MEMPENGARUHI KETERAMPILAN KOMUNIKASI MAHASISWA

PENDIDIKAN EKONOMI

Oleh

Ati Sadiah1), Welly Nores Kartadireja2), Gugum Gumilar 3) 1)Jurusan Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Siliwangi

Email: atisadiah@unsil.ac.id

2)Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, Universitas Siliwangi Email: wellykartadireja@unsil.ac.id

3)Jurusan Pendidikan Ekonomi, FKIP, Universitas Siliwangi Email: gugumgumilar@unsil.ac.id

Submitted: 2020-12-01 Reviewed: 2021-03-08 Accepted: 2021-03-08 Abstract

One of the skills that must be possessed in the era of the industrial revolution 4.0 is communication skills. A communication is a process of conveying ideas or messages that are conveyed in a way so that the recipient of the message can understand the message. Important communication skills are possessed by a prospective teacher, because the teacher will convey information, direction and guidance to their students. In this study focused on socio-cultural environmental factors that affect communication skills. It is important to research this in order to create an environment that can have a positive effect on student communication skills. The research was conducted with a quantitative approach, by teaching questionnaires to students of class 2016, then the data was processed with statistical analysis according to the data found. that the socio-cultural environment has a positive relationship with communication skills, the resulting coefficient of determination is 2.6%. This small influence causes the accepted hypothesis is the null hypothesis that the accepted social environment does not have a significant effect on student communication skills.

Abstrak

Salah satu keterampilan yang harus dimiliki pada era revolusi industry 4.0 yaitu keterampilan komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian ide gagasan atau pesan yang disampaikan dengan berbagai cara agar penerima pesan dapat memahami pesan tersebut. Keterampilan komunikasi penting dimiliki oleh seorang calon guru, sebab guru akan menyampaikan berbagai informasi, arahan dan bimbingan kepada peserta didiknya. Pada penelitian ini penulis memfokuskan pada faktor lingkungan social budaya yang mempengaruhi keterampilan komunikasi. Hal ini penting diteliti agar dapat menciptakan lingkungan yang dapat berpengaruh positif terhadap keterampilan komunikasi mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dengan cara menyebarkan angket kepada mahasiswa angkatan 2016, bahwa lingkungan sosial budaya memiliki hubungan yang positif dengan keterampilan komunikasi, koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 2,6%. Kecilnya pengaruh tersebut menyebabkan hipotesis yang diterima adalah hipotesis nol yaitu lingkungan sosial budaya tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan komunikasi mahasiswa.

Jel Classification: A13; A14

(2)

PENDAHULUAN

Setiap gerak manusia tidak lepas dari komunikasi. Baik itu komunikasi antar personal maupun intrapersonal. Komunikasi secara formal maupun informal disetiap saat, komunikasi tentang bisnis ataukah komunikasi antara pimpinan dan bawahan dalam rangka memberikan motivasi kerja. Komunikasi menjadi sangat penting karena berpengaruh pada sebagian besar unsur kehidupan. Begitu pentingnya komunikasi, maka dalam era revolusi industri 4.0 pun komunikasi menjadi salah satu kompetensi atau keterampilan yang utama selain kompetensi berpikir kreatif dan inovatif,,kompetensi berpikir kritis, dan kompetensi berkolaborasi. Keterampilan komunikasi perlu dimiliki agar manusia mampu beradaptasi dengan revolusi industri 4.0

Keterampilan komunikasi merupakan keterampilan sesorang dalam menuangkan atau menyampaikan pesan kepada orang lain, agar pesan yang disampaikan memiliki makna yang sama. Keterampilan ini penting bagi seorang calon guru, keterampilan ini mendukung tugas guru dalam membimbing, melatih siswa atau mahasiswa menuju kearah kematangannya, baik secara intelegensi maupun social. Guru harus memberikan teladan, oleh karena itu guru harus dapat mengkomuikasikan keteladanannya baik dalam verbal maupun non verbal.

Mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Siliwangi angkatan 2016 sebagian memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Rata-rata mereka mampu melakukan presentasi dengan jelas dan pemaparan yang sistematis. Begitu juga dalam hal menyanggah atau menyampaikan pertanyaan ketika diskusi. Hal itu menarik perhatian untuk diteliti karena kemampuan komunikasi yang dimilikinya. Keterampilan komunikasi dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal teramasuk tingkat kematangan individu, intelegensi dan bakatnya, persepsi dan emosi. Sedangkan faktor eksternal dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial maupun budaya, faktor pendidikannya, faktor sarana/media dan lain-lain

Teori sibernetik menjelaskan suatu sistem pengontrol yang didasarkan pada komunikasi antara sistem dengan lingkungannya. Selanjutnya, teori norma dan budaya yang menyoroti pengaruh kuat dari media massa terhadap kondisi sosial budaya. Media massa mampu memperkuat norma yang ada di masyarakat dan juga mampu menciptakan norma baru dalam masyarakat. Berdasarkan pada teori komunikasi diatas, penulis tertarik meneliti tentang bagaimana pengaruh lingkungan sosial budaya yang ada di masyarakat mempengaruhi keterampilan komunikasi mahasiswa pendidikan ekonomi yang selanjutnya akan menjadi guru atau pendidik ekonomi. Judul penelitian ini ; “ Analisis

Faktor Lingkungan Sosial Budaya yang Mempengaruhi Keterampilan Komunikasi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi “

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantiataif yaitu penelitian ex post facto. Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menetili peristiwa

(3)

dapat menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono;2007). Berkaitan dengan variable yang dibahas dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan antara lingkungan sosial budaya dan keterampilan komunikasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis, yang pertama dilakukan analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai keadaan variabel penelitian. Kedua, pengujian hipotesis penelitian hal ini bertujuan untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima. Data dianalisis menggunakan uji regresi linier sederhana, uji determinasi dan uji hipotesis yang semua proses itu dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Responden pada penelitian ini yaitu mahasiswa semester 7 atau angkatan 2016 pada jurusan pendidikan ekonomi. Penulis melakukan pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner dalam bentuk google form agar proses penyebaran lebih efektif dan efisien. Penulis menyebarkan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan tentang variable X yaitu lingkungan social budaya dan variable Y yaitu keterampilan komunikasi. Untuk memperjelas jawaban dalam kuesioner, penulis pun menambahkan pertanyaan tentang kondisi responden yang terangkum dalam table sebagai berikut ;

Tabel 1;Deskripsi Lingkungan Sosial Budaya Dan Keterampilan Komunikasi Responden

Rekapitulasi Pertanyaan dengan Jawaban Ya / Tidak

No Pertanyaan

Ya (%)

Tidak (%)

1 Pernah belajar di pesantren 44.50% 55.50%

2 Saat ini masih belajar di pesantren 4.50% 95.50%

3 Pernah aktif di Organisasi di SMP /SMA 86.40% 13.60%

4 Saat ini masih aktif di organisasi 24.50% 75.50%

5

Aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan di lingkungan sekitar tempat

tinggal 52.70% 47.30%

6 Aktif mengikuti seminar/ pelatihan 43.60% 56.40%

7 Orang tua selalu mengajak berdiskusi 78.20% 21.80%

8 Di rumah bebas mengeluarkan pendapat 93.60% 6.40%

9 Memiliki kemampuan komunikasi verbal yang baik 81.80% 18.20%

10 Tulisan anda lebih bagus 48.20% 51.80%

11 Tulisan anda mudah dipahami oleh siapa pun 75.50% 24.50%

12 Anda senang berbicara di dalam forum 49.10% 50.90%

Sumber: Olahan Data Primer 2020

Selanjutnya untuk mengetahui keadaan lingkungan social budaya responden, penulis melakukan pengkategorian dengan menggunakan nilai jenjang interval sebagai berikut :

(4)

Untuk variabel X lingkungan sosial budaya penulis menggunakan 19 item pernyataan berdasarkan data yang valid dalam uji validitas data. Selanjutnya untuk pengkategoriannya penulis menggunakan perhitungan NJI sebagai berikut;

Nilai tertinggi 19 X 109 X 5 = 10355 Nilai terendah 19 X 109 X 1 = 2071 Jumlah kriteria pernyataan = 5

Nilai jenjang interval = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 5

Nilai jenjang interval = 10355−2071 5 Nilai jenjang interval =8284

5 = 1656,8 = 1657

Dengan nilai NJI tersebut dapat dibuat kategori sebagai berikut : 2071 sampai 3728 dikategorikan kurang sekali

3729 sampai 5386 dikategorikan kurang 5387 sampai 7044 dikategorikan cukup baik 7045 sampai 8702 dikategorikan baik

8703 sampai 10360 dikategorikan baik sekali

Dengan total skor pada kuesioner variabel lingkungan sosial budaya sebesar 6428 maka keadaan lingkungan sosial budaya responden yaitu mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2016 terdapat dalam kategori cukup baik

b. Keterampilan komunikasi responden

Untuk variabel Y yaitu keterampilan komunikasi penulis menggunakan 20 item pernyataan berdasarkan data yang valid dalam uji validitas data. Selanjutnya untuk pengkategoriannya penulis menggunakan perhitungan NJI sebagai berikut;

Nilai tertinggi 20 X 109 X 5 = 10900 Nilai terendah 20 X 109 X 1 = 2180 Jumlah kriteria pernyataan = 5

Nilai jenjang interval = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 5

Nilai jenjang interval = 10900−2180 5 Nilai jenjang interval =8720

5 = 1744

Dengan nilai NJI tersebut dapat dibuat kategori sebagai berikut : 2180 sampai 3924 dikategorikan kurang sekali

3925 sampai 5669 dikategorikan kurang 5670 sampai 7414 dikategorikan cukup baik 7415 sampai 9159 dikategorikan baik

9160 sampai 10904 dikategorikan baik sekali

Dengan total skor pada kuesioner variabel keterampilan komunikasi sebesar 8150 maka keterampilan komunikasi responden yaitu mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2016 terdapat dalam kategori baik/ bagus.

(5)

Lingkungan sosial budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan komunikasi seseorang. Dalam komunikasi yang utama adalah bahasa, selanjutnya bahasa itu sendiri adalah bagian dari budaya itu sendiri. Bermacam ragam budaya yang ada di Indonesia turut mempengaruhi cara-cara komunikasi pada lingkungan yang bersangkutan. Dadang S Ansori ( 2017 : 200) mengatakan “ Untuk dapat berkomunikasi dengan baik diperlukan pemahaman budaya (culture understanding) karena bahasa lahir ditengah budaya…..semakin melek kita pada budaya orang lain akan semakin lancer komunikasi yang dilakukan “Edward T Hall yang disadur oleh Roudhonah (2019:222) mengatakan komunikasi adalah kebudayaan dan kebudayaan adalah komunikasi. Para ilmuwan social lain pun berpendapat bahwa komunikasi dan budaya itu mempunyai hubungan yang timbal balik. Budaya akan mempengaruhi dalam perilaku komunikasi seseorang karena budaya-budaya yang berbeda memiliki system nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitiannya yaitu mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2016. Pada angkatan ini banyak mahasiswa yang pernah belajar atau sedang belajar dipesantren dan sebagian besar pernah aktif di organisasi. Seperti yang diketahui bahwa pada dua lingkungan tersebut secara langsung maupun tidak langsung dapat mengasah, melatih atau mengembangkan keterampilan komunikasi. Berdasarkan nilai jenjang interval pada lingkungan sosial budaya menghasilkan kategori cukup baik. Artinya lingkungan ssosial budaya mahasiswa pendidikan ekonomi cukup mampu menunjang pada kemampuan komunikasi. Sedangkan untuk keterampilan komunikasi mahasiswa pendidikan ekonomi terdapat dalam kategori baik. Artinya mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2016 telah memiliki keterampilan komunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Hasil analisa data menghasilkan persamaan regresi Y = 67,89 +0,117 X, persamaan itu menandakan adanya hubungan yang positif meskipun dari hasil uji determinasi pengaruhnya hanya 2,6%. Dan secara uji hipotesis ternyata lingkungan social budaya tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan komunikasi mahasiswa. Sebagian besar keterampilan komunikasi dipengaruhi oleh faktor lain seperti perkembangan, persepsi, nilai, pengetahuan dan faktor lainnya.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka penulis dapat membuat kesimpulan sebagai berikut keadaan lingkungan sosial budaya responden yaitu mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2016 terdapat dalam kategori cukup baik, diantaranya adanya kesempatan yang diberikan oleh orang tua untuk mengeluarkan pendapat saat berdiskusi, pernah aktif di organisasi-organisasi sekolah memberikan pengalaman latihan berkomunikasi yang baik. Keterampilan komunikasi responden yaitu mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2016 terdapat dalam kategori baik/ bagus. Sebagian besar telah memiliki kemampuan komunikasi verbal yang bagus dan tulisan yang dapat dipahami oleh orang lain. Selanjutnya berdasarkan analisa data yang dilakukan diperoleh gambaran

(6)

lingkungan sosial budaya memiliki pengaruh yang positif terhadap keterampilan komunikasi mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2016. Meskipun hanya sebesar 2.6% dan 97,4 % merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Dadang S, 2017, Etnografi Komunikasi: Perspektif Bahasa, Jakarta, Rajawali Pers

Arikunto, Suharsimi, 2013, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta

Arbi, Armawati, 2019, Komunikasi Intrapribadi;Integrasi Komunikasi spiritual, Komunikasi Islam dan Komunikasi lingkungan, Jakarta, Prenadamedia Group Herimanto dan Winanro, 2011, Ilmu social dan Budaya Dasar, Jakarta, Bumi Aksara Ghozali, Imam, 2011, aplikasi analisis Multivaria dengan program IBM SPSS19, Jakarta,

Badan Penerbit-Undip

Purba, Jonny, 2015, Pengelolaan Lingkungan Sosial Budaya, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia

Saifuddin, Azwa, 2003,Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Sugiyono , 2007, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta Suryadi, Edi, dkk, 2019, Metode Penelitian Komuniksi, Bandung, Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta penyertaan hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir

Bentuk-bentuk dari ke-7 desain elemen estetis interior berornamen kearifan lokal yang dikembangkan pada Masjid Imaduddin Tancung mengusung konsep dan filosofi

(1) Penyelenggara telekomunikasi yang memiliki menara, penyedia menara dan atau pengelola menara yang telah memiliki izin dan telah membangun menaranya sebelum

Tidak sampai disitu saja, tidur yang berkualitas baik juga memberi manfaat pada sistem kekebalan tubuh yang akan bekerja lebih baik.. Pada saat anda sedang tidur

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

Dalam beberapa artikel yang membahas tentang gerak Brown fraksional, proses stokastik tidak didefinisikan melalui integral representasi melainkan klasifikasi gerak Brown

Presiden (SBY 1 dan SBY 2), JCI akan mulai rally 2-3 bulan sebelum hasil pengumuman dan berlanjut hingga 3 bulan setelah (chart diatas).. Kekuatiran atas kemampuan Jokowi

Untuk variabel tingkat pendidikan dengan sub variabel ( pendidikan tinggi ) : pada indikator pendidikan tinggi yang pernah diikuti mampu meningkatkan kualitas pelayanan di tempat