• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENABUR BAKTI MENEBAR KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENABUR BAKTI MENEBAR KARYA"

Copied!
228
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

MENABUR BAKTI MENEBAR KARYA

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami di

Cikasungka

Editor

Dr. Sandra Hermanto, M.Si

Tim Penulis

(4)

LEMBAR TIM PENYUSUN

MENABUR BAKTI MENEBAR KARYA Sepenggal Kisah Pengabdian Kami di Cikasungka

Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

©SOLARITY2016_KelompokKKN199 xxiv + 171 hlm. + 28 lampiran. ISBN 978-602-6628-43-5

Tim Penyusun

Editor Dr. Sandra Hermanto, M.Si Penyunting Dr. Tantan Hermansyah, M.Si

Penulis Ahmad Rafiqi S., Alfira Maya Jelita, ST. Rohmah, Irma Apriyanti, Hodari, Chika Cintia Ayu.

Layout Ahmad Rafiqi S, Chika Cintia Ayu. Design Cover Ahmad Rafiqi S.

Kontributor Ahmad Rafiqi S, Muhammad Iqbal, Alfira Maya Jelita, ST. Rohmah, Chika Cintia Ayu, Irma Apriyanti, Denny Aprianto, Nuzullina Azka Robbani, Indah Pertiwi T, Bapak Toto, Bapak Hepren, Ibu Aulia, Bapak (Alm) Hasanuddin.

Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)- LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan Kelompok KKN SOLARITY

(5)
(6)

iv | Menabur BAKTI Menebar KARYA

“Belajar tak melulu membaca buku dan

duduk di atas kursi, belajar juga bisa berupa

pengabdian kepada masyarakat”

(7)

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, atas rahmat dan karunia-Nya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) hingga penyusunan buku laporan hasil KKN ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallahu ‘alayhi wa salam dan para sahabatnya, yang telah memberikan tauladan baik berupa akal dan pikiran, sehingga penyusun mampu menyelesaikan laporan pertanggung jawaban Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, semoga kita termasuk umatnya yang kelak mendapatkan syafa’at dalam menuntut ilmu.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan pertanggung jawaban Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diantaranya:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan izin dalam pelaksanaan KKN. 2. Bapak Djaka Badranaya M.E., selaku Kepala PpMM Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang memberikan arahan KKN. 3. Bapak Eva Nugraha, M.Ag., selaku Koord. Program KKN-PpMM dan

penyunting buku laporan KKN ini, sehingga kami dapat menyusun buku laporan ini dengan baik.

4. Bapak Dr. Sandra Hermanto, M.Si., selaku Dosen Pembimbing KKN yang telah mendukung dan membantu dalam menjalankan KKN ini. 5. Bapak M. Hasanuddin, S.Sos., selaku Kepala Desa Cikasungka dan

para Staf Kelurahan Desa Cikasungka Kecamatan Solear yang telah banyak mengarahkan kami sejak awal survei hingga berakhirnya rangkaian kegiatan KKN kami.

6. Bapak Toto Martosoemito, SE., selaku Tokoh Masyarakat di Desa Cikasungka yang telah membimbing kami sehari-hari sekaligus pemilik tempat tinggal kami selama kegiatan KKN berlangsung. 7. Para guru-guru PAUD Auliya yang telah mengizinkan kami

(8)

vi | Menabur BAKTI Menebar KARYA

8. Seluruh masyarakat Desa Cikasungka Kecamatan Solear yang telah membantu menyukseskan kegiatan KKN SOLARITY.

9. Serta teman-teman kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) SOLARITY Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah bekerja sama dalam kegiatan KKN.

Kemudian, penulis sangat berterimakasih kepada orang tua atas dukungan dan do’anya sehingga kegiatan KKN selama sebulan dapat berjalan lancar.

Penyusunan laporan KKN ini, kami susun berdasarkan realita yang ada di Desa Cikasungka, pemikiran serta masukan dari dosen pembimbing dan anggota KKN SOLARITY UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Laporan ini masih banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisannya, karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.

Akhir kata, semoga buku laporan hasil kegiatan KKN ini bermanfaat bagi berbagai pihak baik akademisi maupun non akademisi serta dapat menjadi inspirasi bagi peneliti selanjutnya.

Jakarta, 22 Mei 2017

(9)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xiii

TABEL IDENTITAS KELOMPOK ... xv

RINGKASAN EKSEKUTIF ... xvii

PROLOG ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran ... 1

B. Kondisi Umum Desa Cikasungka ... 3

C. Permasalahan/Aset Utama Desa ... 3

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 199 ... 5

E. Fokus atau Prioritas Program ... 8

F. Sasaran dan Target ... 10

G. Jadwal Pelaksanaan Program ... 13

H. Pendanaan ... 14

I. Sistematika Penulisan ... 15

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial ... 17

B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 18

BAB III KONDISI DESA CIKASUNGKA KECAMATAN SOLEAR A. Sejarah Singkat Desa Cikasungka ... 21

B. Letak Geografis ... 22

C. Struktur Penduduk ... 24

D. Sarana Dan Prasarana ... 26

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah ... 31

B. Bentuk Dan Hasil Kegiatan Pelayanan Pada Masyarakat ... 39

C. Bentuk Dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat ... 47

(10)

viii | Menabur BAKTI Menebar KARYA BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 65

B. Rekomendasi ... 65

EPILOG A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM ... 69

B. Penggalan Kisah Inspiratif KKN SOLARITY ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 163

SHORT BIO ... 165

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1: Fokus atau Prioritas Program ... 9

Tabel 1.2: Sasaran dan Target ... 10

Tabel 1.3: Jadwal Kegiatan Pra KKN-PpMM 2016 ... 13

Tabel 1.4: Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Program di Desa Cikasungka 13 Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program ... 14

Tabel 1.6: Uraian Pendanaan Kelompok KKN 199 ... 14

Tabel 1.7: Uraian Asal Sumbangan ... 14

Tabel 3.1: Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Cikasungka ... 25

Tabel 3.2: Mata Pencaharian Masyarakat Desa Cikasungka ... 26

Tabel 4.1: Matriks SWOT Bidang Keagamaan ... 31

Tabel 4.2: Matriks SWOT Bidang Pendidikan & Olahraga ... 33

Tabel 4.3: Matriks SWOT Bidang Ekonomi ... 35

Tabel 4.4: Matriks SWOT Bidang Sosial & Lingkungan ... 36

Tabel 4.5: Matriks SWOT Bidang Infrastruktur ... 38

Tabel 4.6: Kegiatan Mengajar Mengaji ... 39

Tabel 4.7: Kegiatan Pengajian Ba’da Subuh ... 41

Tabel 4.8: Kegiatan Tabligh Akbar & Malam Renungan ... 42

Tabel 4.9: Kegiatan Revitalisasi Posyandu ... 44

Tabel 4.10: Kegiatan Kepanitiaan HUT RI ke-71 ... 46

Tabel 4.11: Kegiatan Motivation Class ... 47

Tabel 4.12: Kegiatan Senam Sehat dan Olahraga ... 49

Tabel 4.13: Kegiatan Taman Baca Anak ... 50

Tabel 4.14: Kegiatan Pendidikan Lingkungan ... 52

Tabel 4.15: Kegiatan Pengenalan Koperasi Syariah ... 53

Tabel 4.16: Kegiatan Pengembangan Hasil Alam Daerah ... 54

Tabel 4.17: Kegiatan Bakti Sosial Pertanian ... 56

Tabel 4.18: Kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) .... 57

Tabel 4.19: Kegiatan Peremajaan PAUD Auliya ... 59

(12)

x | Menabur BAKTI Menebar KARYA

“Kadang-kadang mahasiswa lupa

bahwa mereka terlahir dari rahim

masyarakat”

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Peta Desa Cikasungka ... 22

Gambar 3.2: Peta Jarak UIN Jakarta – Cikasungka ... 23

Gambar 3.3: Peta Lokasi Posko Kelompok KKN 199 ... 24

Gambar 3.4: Sarana Pemerintahan Desa Cikasungka ... 27

Gambar 3.5: Sarana Pendidikan ... 27

Gambar 3.6: Sarana Publik ... 28

Gambar 3.7: Sarana Peribadatan ... 28

Gambar 3.8: Sarana Olahraga ... 29

Gambar 4.1: Kegiatan Mengajar Mengaji ... 41

Gambar 4.2: Kegiatan Tabligh Akbar dan Malam Renungan ... 42

Gambar 4.3: Kegiatan Revitalisasi Posyandu ... 45

Gambar 4.4: Kegiatan Kepanitiaan HUT RI ke-71 ... 47

Gambar 4.5: Kegiatan Motivation Class ... 49

Gambar 4.6: Kegiatan Senam Sehat dan Olahraga ... 50

Gambar 4.7: Kegiatan Taman Baca Anak ... 51

Gambar 4.8: Kegiatan Pengenalan Koperasi Syariah ... 54

Gambar 4.9: Kegiatan Pengembangan Hasil Alam Daerah ... 56

Gambar 4.10: Kegiatan Bakti Sosial Pertanian ... 57

Gambar 4.11: Kegiatan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 59 Gambar 4.12: Kegiatan Peremajaan PAUD Auliya ... 60

(14)

xii | Menabur BAKTI Menebar KARYA

“Kenangan yang indah adalah

Saat-saat mendampingi keluh kesah

masyarakat”

(15)

xiii

DAFTAR GRAFIK

(16)

xiv | Menabur BAKTI Menebar KARYA

“Pengabdian, proses untuk mengetahui

tingkat keikhlasan manusia”

(17)

xv

TABEL IDENTITAS KELOMPOK

Kode :02/Tangerang/Solear/199 Desa :Cikasungka [29] Kelompok :KKN SOLARITY 2016 Dana :Rp 15.000.000,- J. Mahasiswa :10 Orang J. Keg. :15 kegiatan J. Pembangunan Fisik :4 kegiatan: Penanaman TOGA, Renovasi (cat) PAUD Auliya, Taman Baca, Pembuatan Gapura

2.4.29.

199

(18)

xvi | Menabur BAKTI Menebar KARYA

“Hidup itu sederhana, yang membuat

semuanya rumit adalah keinginan”

(19)

xvii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Cikasungka Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang selama 32 hari. Ada 10 orang mahasiswa yang terlibat di kelompok ini, yang berasal dari 8 Fakultas yang berbeda. Kami menamakan kelompok ini SOLARITY dengan nomor kelompok 199. Kami dibimbing oleh Bapak Dr. Sandra Hermanto, M.Si, beliau adalah salah seorang dosen tetap di Fakultas Sains dan Teknologi. Tidak kurang dari 15 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian besar merupakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat dan sisanya adalah kegiatan pemberdayaan. Kegiatan-kegiatan yang kami lakukan terfokus pada salah satu dusun yakni Dusun III Taman Adiyasa dan menghabiskan dana sekitar 15 juta rupiah. Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp 1.000.000,- dan dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh KKN (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar Rp 5.000.000,-.

Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih antara lain yaitu:

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membangun jalinan silaturrahmi dan membangun desa bersama-sama.

2. Bertambahnya motivasi siswa-siswi SD, SMP dan SMA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 3. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu Universitas Islam Negeri terbaik di Indonesia.

4. Meningkatnya rekonstruksi desa berupa pembangunan fisik dan renovasi bangunan, seperti: lahan tanaman TOGA, gapura selamat datang, taman baca, dan interior gedung PAUD.

5. Bertambahnya pengetahuan masyarakat dalam memanfaatkan hasil alam daerah menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomi lebih. Walaupun sepintas kegiatan ini dianggap telah berhasil namun masih terdapat beberapa kendala yang kami hadapi, antara lain:

1. Minimnya dana yang terkumpul untuk dapat merealisasikan rencana kegiatan dan program yang telah disusun.

2. Minimnya waktu untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal anggota kelompok.

(20)

xviii | Menabur BAKTI Menebar KARYA

Secara geografis Desa Cikasungka adalah salah satu desa yang paling besar di wilayah Tangerang. Maka dengan adanya kendala geografis ini, masih banyak wilayah yang tidak terjamah dengan kegiatan-kegiatan dan program-program KKN yang kami rencanakan.

Namun demikian, pada akhirnya kami mampu merampungkan hampir seluruh rencana program kerja yang telah kami buat. Untuk itu semoga buku laporan KKN ini bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai acuan dan tolak ukur kelompok KKN berikutnya yang akan melakukan kegiatan serupa di desa ini.

(21)

xix

PROLOG

Selama bertahun-tahun, kesenjangan ekonomi telah meluas di Indonesia. Laporan Bank Dunia berjudul Indonesia’s Rising Divine (2015) menunjukkan kesenjangan ekonomi di Indonesia melompat lebih cepat daripada di sebagian besar negara tetangga di Asia Timur. Ketimpangan pendapatan di Indonesia misalnya sekarang ini lebih buruk dari Thailand, Vietnam, Kamboja dan Laos. Meskipun Indonesia mengalami pertumbuhan tingkat tinggi, Rasio Gini Indonesia masih tinggi di tingkat 0,40 pada tahun 2015 (semakin tinggi koefisien Gini, semakin tidak merata distribusi pendapatan). Pertumbuhan ekonomi yang terjadi hanya menguntungkan 20 persen penduduk Indonesia, sementara 80 persen (sekitar 205 juta orang) tertinggal.

Kesenjangan tidak hanya di sektor ekonomi tetapi juga sosial. Globalisasi, perbedaan sumber daya, kebijakan pemerintah serta demografi merupakan diantara faktor mengapa kesenjangan terjadi. Kesenjangan pembangunan misalnya masih sangat dirasakan di berbagai wilayah, meski pemerintah saat ini sudah berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Namun tingginya angka kemiskinan akibat adanya kesenjangan tersebut masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Diantara daerah-daerah miskin tersebut adalah Kabupaten Tangerang. Meski secara keseluruhan wilayah penyangga ibukota mengalami pertumbuhan secara signifikan, pada praktiknya masih banyak desa dan kecamatan dari wilayah-wilayah tersebut yang belum mendapatkan perhatian serius dalam pembangunan ekonomi, infrastruktur dan pendidikannya. Sehingga terjadi gap/kesenjangan cukup tinggi dibandingkan dengan penduduk di wilayah lainnya. Diantaranya adalah Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang.

Secara geografis, Desa Cikasungka berada hampir di perbatasan antara Kabupaten Tangerang & Kabupaten Serang. Seperti pada umumnya daerah perbatasan, biasanya kurang diperhatikan secara infrastruktur dan sarana lainnya. Secara demografi, Desa Cikasungka dapat dikategorikan sebagai daerah rural. Namun secara sosial sesungguhnya sudah terjadi urbanisasi di mana semakin banyaknya pendatang yang menetap dikarenakan sebagian besar mereka merupakan para pekerja di industri-industri yang tersebar di beberapa wilayah Kabupaten Tangerang, Serang

(22)

xx | Menabur BAKTI Menebar KARYA

juga DKI Jakarta. Arus urbanisasi seringkali tidak dibarengi dengan kesiapan mental masyarakat. Yang demikian dapat dilihat dari cara berpikir masyarakatnya. Masyarakat terutama kaum perempuan seolah menjadi kelompok marginal yang terisolir dari pembangunan di wilayah-wilayah sekitarnya. Belum lagi persoalan pendidikan dan sarana pendidikan yang terbatas, juga persoalan kesehatan dan ekonomi.

Persoalan-persoalan di atas perlu diselesaikan. Yang terpenting perlu dibenahi dalam pembangunan desa sesungguhnya bukan hanya persoalan fisik atau infrastruktur, tetapi perlu perubahan mindset masyarakat mengenai perilaku hidup mereka. Masalah ini tentu saja bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab dari masyarakat Desa Cikasungka sendiri. Akan tetapi, mereka tetap perlu dibantu oleh adanya keterlibatan civil society diantaranya adalah kampus.

Kampus atau Perguruan Tinggi tidak hanya memiliki kewajiban pengajaran. Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi salah satu aktivitasnya adalah pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh seluruh civitas academica kampus, termasuk mahasiswa. Program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa tersebut umumnya dilakukan dalam bentuk program KKN (Kuliah Kerja Nyata). Program KKN sesungguhnya bukan hanya program pemenuhan kewajiban studi mahasiswa, tetapi seharusnya diarahkan sebagai sebuah program pemberdayaan masyarakat. Tujuan pemberdayaan masyarakat sendiri adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, memecahkan berbagai persoalan terkait dengan upaya peningkatan kualitas hidup, menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.

Secara kapasitas mahasiswa sesungguhnya memiliki potensi dan kemampuan untuk dapat melakukan pemberdayaan masyarakat tersebut. Cara pendekatan mahasiswa seperti dalam kegiatan KKN umumnya dilakukan dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang justru menjadi elemen utama dalam kegiatan pemberdayaan dan dapat menjadi indikator keberhasilannya. Dalam program KKN, mahasiswa umumnya memiliki kemampuan beragam karena berasal dari Fakultas berbeda, sehingga dapat membuat program alternative yang variatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri memiliki kepedulian terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berada di wilayah-wilayah yang relatif dekat dengan kampus, diantaranya adalah Kabupaten

(23)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | xxi Tangerang. Karenanya, salah satu target sasaran kegiatan KKN mahasiswa diarahkan untuk memberdayakan masyarakat di sana, salah satunya adalah di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Persoalan mendasar yang terjadi di Desa Cikasungka seperti terdeskripsi di atas sesungguhnya lebih banyak pada persoalan kualitas sumber daya manusianya. Karenanya pada program kegiatan KKN mahasiswa UIN Jakarta kelompok KKN SOLARITY kegiatannya lebih banyak mengarah pada peningkatan kapasitas individu warga yang sangat mendasar seperti perubahan perilaku hidup konsumtif, selain kegiatan pendidikan, pengajaran dan perbaikan fasilitas pendidikan, serta kegiatan pelatihan pemanfaatan hasil alam yang ada di desa tersebut sehingga menjadi nilai tambah bagi perekonomian masyarakat di sana.

Buku ini disusun sebagai gambaran umum mengenai kegiatan KKN yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 31 hari di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang. Adapun Nama kelompok KKN kami adalah SOLARITY yang merupakan singkatan dari Solidarity and Charity. Dengan nama tersebut kami mengangkat tema kegiatan KKN ini “Memberdayakan Masyarakat Desa Cikasungka melalui Kebersamaan dalam Bakti dan Karya sebagai bagian dari keikhlasan beramal yang terjalin erat diantara Mahasiswa dan Masyarakat” sebagaimana terlihat dalam logo kelompok kami. Logo kami dapat berarti jabatan tangan menyimbolkan kerja sama tim yang kompak dan solid. Ada pun matahari di atas melambangkan pengetahuan yang akan kita bagikan kepada masyarakat dan begitu pun sebaliknya.

Buku yang berjudul “Menabur Bakti Menebar Karya Sepenggal Kisah Pengabdian Kami di Cikasungka” merupakan jejak rekam dari kegiatan KKN kelompok SOLARITY di Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang. Buku ini kurang lebih menjelaskan kondisi-kondisi riil yang terjadi di masyarakat Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, serta bentuk intervensi pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh kelompok KKN mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah kelompok SOLARITY. Pengalaman pengabdian masyarakat yang dirasakan oleh para mahasiswa tersebut telah memberikan kesan mendalam sehingga pemilihan judul buku ini adalah “Menabur Bakti Menebar Karya Sepenggal Kisah Pengabdian Kami di Cikasungka”. Kesan tersebut tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa, masyarakat juga merasakan hal yang sama. Kesan baik tersebut

(24)

xxii | Menabur BAKTI Menebar KARYA

tidak hanya karena program yang di jalankan telah memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga karena kesan baik dan hubungan kekeluargaan yang terjalin selama proses KKN. Lebih khusus bagi mahasiswa sendiri, program KKN ini telah memberikan pembelajaran hidup di masyarakat yang sangat bermanfaat bagi mereka, meningkatkan rasa empati, kepedulian terhadap orang lain dan komunitas yang berbeda dengan latar belakang mereka. Karenanya mengapa buku ini diberi judul demikian.

Buku ini selain merupakan hasil laporan kegiatan KKN kelompok SOLARITY, juga dapat memberikan gambaran mengenai kondisi sosiologis, perekonomian masyarakat, tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Desa Cikasungka Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang. Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai kondisi program kegiatan KKN yang telah di jalankan di desa tersebut. Sehingga buku ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan untuk melakukan intervensi program selanjutnya di desa tersebut baik oleh pemerintah, masyarakat dan khususnya program KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di masa mendatang.

Dosen Pembimbing

(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Pada era globalisasi sekarang ini, dengan semakin berkembangnya teknologi, ilmu pengetahuan, dan keterbukaan informasi, harus disadari bahwa bangsa Indonesia perlu mempunyai suatu pemikiran yang maju dan cerdas. Hal ini diperlukan agar bangsa kita tidak tertinggal dari bangsa lain dan mendapatkan penghidupan yang layak. Jika setiap masyarakat Indonesia sudah mempunyai pandangan berfikir yang lebih baik, maka tidak akan sulit bagi masyarakat Indonesia untuk memposisikan diri menjadi bangsa yang lebih maju dan lebih baik lagi sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia.

Salah satu penunjang utama kemajuan suatu bangsa adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif. Dengan sumber daya manusia yang seperti ini, masyarakat mampu mengembangkan segala sesuatu yang mereka miliki menjadi hal yang bernilai dan bermanfaat. Demi mengeksplorasi potensi dan kualitas yang terpendam dalam diri, mereka tidak boleh diam ditempat, melainkan melangkah maju di dunia yang nyata dan dalam tataran global.

Selain merupakan tugas tersendiri bagi pemerintahan, mahasiswa sebagai kalangan terdidik dan terpelajar juga memiliki tanggung jawab dalam pengembangan SDM yang berimbas pada peningkatan kemampuan masyarakat melalui kebutuhan hidup tersebut. Mereka berkewajiban menjadi media transformasi pengetahuan dan informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini, diperlukan integrasi antar mahasiswa dan masyarakat.

Keistimewaan yang dimiliki mahasiswa tidak dapat diukur dari sisi materi, melainkan dari sisi wawasan dan intelektualitas yang dimilikinya. Mahasiswa selalu mencoba berpikir ideal dan rasional dalam menghadapi masa depan bangsa. Dengan demikian masyarakat dan mahasiswa yang merupakan elemen yang ada di dalamnya, diharapkan dapat bersikap bijak dan berfikir panjang dalam usaha menyelesaikan permasalahan yang akan

(26)

2 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

dihadapi. Dan teori yang dimiliki mahasiswa serta pengalaman hidup masyarakat perlu diselaraskan untuk dapat mencapai tujuan yang lebih baik.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang berupaya untuk membawa mahasiswa memahami kenyataan-kenyataan yang berkembang dalam masyarakat khususnya masyarakat desa, dengan menggunakan teori keilmuan yang dipelajarinya di bangku kuliah. Kenyataan yang hidup dalam masyarakat diharapkan dapat memperluas wawasan dan cakrawala pemikiran interdisipliner atau multidisipliner yang saling memerlukan dalam studi integral. Di samping itu, kehadiran mahasiswa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di pedesaan dan di perkotaan diharapkan dapat mendorong dan mengembangkan swadaya masyarakat, karena pembangunan masyarakat perlu ditingkatkan, terutama melalui perkembangan kemampuan sumber daya masyarakat.

Kegiatan kuliah kerja nyata tidak lepas dari kultur akademik perguruan tinggi yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan program KKN harus dilaksanakan secara sinergis, profesional, dan ilmiah, yang merupakan ciri kerja para akademisi. Melalui pengalaman KKN mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan life skills (kecakapan/keterampilan hidup) seperti kemampuan berfikir dan bernalar.

Dengan dasar pemikiran di atas, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kami kepada masyarakat. Program ini lahir dari suatu pemikiran bahwa dalam menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif serta menciptakan masyarakat yang lebih kreatif, bukanlah tugas dari pemerintah semata, namun tugas seluruh lapisan masyarakat termasuk di dalamnya Perguruan Tinggi beserta Civitas Akademika-nya. Untuk itu, kami mahasiswa-mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun Akademik 2015/2016 dibawah bimbingan ketua jurusan dan dosen pembimbing berkenan untuk memprakarsai kegiatan kami.

(27)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 3 B. Kondisi Umum Desa Cikasungka1

Desa Cikasungka terletak di Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Desa ini memiliki banyak lahan seperti persawahan, perkebunan, dan peternakan. Desa ini juga cukup mudah untuk dikunjungi. Akses dari pusat kota ke desa sangat mudah. Cukup dengan naik kereta dari kota hanya membutuhkan waktu sekitar 60 menit untuk sampai di Desa Cikasungka. Secara geografis Desa Cikasungka memiliki batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Desa Cikuya

 Sebelah Barat : Kecamatan Rangkas Bitung, Kab. Lebak  Sebelah Timur : Kecamatan Tigaraksa

 Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor

Desa Cikasungka adalah desa yang paling luas di Kabupaten Tangerang. Hal ini pun juga didukung dengan perkembangan Desa Cikasungka yang terbilang cukup pesat jika dibandingkan dengan desa-desa lain di Tangerang. Di antara empat dusun yang ada, dusun 2 merupakan wilayah yang paling tertinggal jika dibandingkan dengan tiga dusun lainnya.

Di sisi lain, “kondisi kehidupan sosial masyarakatnya sudah mulai individualistis, dengan seperti itu kami banyak mengadakan kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan untuk menjalin silaturrahmi antar masyarakat. Akan tetapi, semua masyarakat Desa Cikasungka adalah peramah dan tidak segan untuk saling menolong satu sama lain.”2

C. Permasalahan/Aset Utama Desa Cikasungka

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh kelompok KKN SOLARITY di Desa Cikasungka selama satu bulan, kami menemukan beberapa permasalahan yang terdapat di desa tersebut.

Permasalahan yang kami amati di sekitar tempat kami melakukan kegiatan KKN dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu:

1 Profil Desa Cikasungka tahun 2015, Dokumen tidak dipublikasikan

2 Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Cikasungka, Bapak Hasanuddin, 11 Juni 2016

(28)

4 | Menabur BAKTI Menebar KARYA 1. Bidang Ekonomi

Masyarakat Desa Cikasungka memiliki lahan produksi umbi-umbian yang apabila dimaksimalkan dengan beragam aneka cara pengolahan dapat mendongkrak perekonomian warga setempat. Selain itu adanya usaha kecil menengah berupa konveksi rumahan dapat terus dilestarikan dan dikembangkan. Untuk itu, adanya penyuluhan tentang mengolah produksi umbi-umbian dan mengembangkan usaha konveksi sangat disarankan.

Lahan pertanian yang cukup luas baik berupa persawahan maupun kebun tanaman menjadikan pertanian sebagai mata pencarian pokok mayoritas penduduk Desa Cikasungka. Hasil panen pertanian tiap tahunnya di jual di sebuah pasar induk yang terletak di dalam desa bernama Pasar Adiyasa. Namun mayoritas penduduk yang berpendidikan rendah diiringi dengan sedikitnya penyuluhan tentang pemberdayaan di bidang pertanian mengakibatkan proses pertanian yang dilakukan hanya dengan cara manual, belum adanya pendidikan terintegrasi untuk menghasilkan panen yang lebih unggul. Untuk itu, perlu adanya penyuluhan pertanian yang memberikan edukasi kepada para petani untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pertaniannya agar memiliki daya saing yang lebih baik.

2. Bidang Pendidikan dan Olahraga

Mayoritas warga Desa Cikasungka memiliki latar belakang pendidikan dasar dan menengah. Banyak siswa sekolah menengah yang tidak meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi. Di samping itu, dengan luas desa dan jumlah penduduk yang sedemikian banyak, jumlah lembaga pendidikan yang ada di Desa Cikasungka terbilang masih minim, terutama sekolah menengahnya. Hal ini berdampak pada para remaja yang harus belajar di sekolah-sekolah desa seberang, atau berhenti dan bekerja menolong orang tua mereka mencari nafkah. Untuk itu, perlu adanya stimulus yang akan menyadarkan para siswa akan pentingnya pendidikan dan juga imbauan bagi pemerintah untuk mengakomodasi sarana prasarana belajar yang memadai.

3. Bidang Sosial-Keagamaan

Desa Cikasungka memiliki komposisi profesi penduduk yang terbilang bervariasi. Mulai dari petani, buruh dan pegawai negeri. Bagi mereka yang menempati wilayah perumahan, kebanyakan dari mereka

(29)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 5 adalah pekerja di luar daerah, seperti di Jakarta. Mereka hanya memiliki waktu untuk beristirahat dan menikmati suasana kampung halaman pada hari-hari libur saja, sehingga antara satu warga dengan yang lain tidak mempunyai cukup waktu untuk banyak berinteraksi. Karenanya, butuh lebih banyak kegiatan-kegiatan atau acara sosial yang dapat mendekatkan mereka satu sama lain.

Pendidikan agama sudah berjalan dan terdapat kelompok pengajian orang tua di setiap masjid dan TPA untuk anak-anak. Mereka juga memiliki kajian rutin mingguan dan bulanan. Untuk anak-anak, pengajian rutin TPA dilakukan setiap hari. Namun keterbatasan tenaga pengajar menjadi kendala tersendiri terhadap kelangsungan pengajian tersebut. Selebihnya, terutama untuk pengajian orang tua, juga sangat berpotensi untuk terus dikembangkan dengan mendatangkan para ulama ke pusat pengajian agar mengajarkan ilmu agama terutama pengajaran kemasyarakatan dari sudut pandang agama.

4. Bidang Infrastruktur

Desa Cikasungka terdiri dari 4 dusun yang tersebar di wilayah yang berbeda kondisi alam dan lingkungannya. Dua dusun diantaranya terletak pada daerah perumahan yang dapat dikatakan lebih maju dibandingkan dua daerah lainnya yang terletak di pelosok bukit. Hal ini menyebabkan pembangunan daerah di masing-masing dusun tidak merata. Di saat sebagian penduduk telah hidup layak dengan sistem sanitasi, pengairan, dan jalan yang sudah diaspal, masih ada sebagian desa yang tidak memiliki sanitasi dan sistem pengairan, bahkan jalan menuju beberapa dusun masih berbatu. Untuk itu, pemerataan pembangunan daerah sangat diharapkan agar seluruh masyarakat Cikasungka bisa merasakan kehidupan yang layak.

Dalam bidang infrastruktur khususnya keagamaan, sudah tersedia sarana ibadah agama Islam berupa masjid dan mushalla yang sangat mengakomodasi kelancaran aktivitas beribadah warga. Namun, fasilitas dan sarana ibadah tersebut belum difungsikan secara maksimal untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan.

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 199

Kami, kelompok KKN-PpMM 199 menamakan diri kami sebagai SOLARITY, yang merupakan singkatan dari Solidarity and Charity. Makna

(30)

6 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

dari nama tersebut menunjukkan solidaritas yang terjalin di antara kami sebagai sebuah tim yang harus tersalurkan dalam bentuk kebaikan yakni pengabdian kepada masyarakat. Menurut kami, untuk melakukan pengabdian yaitu turut serta melakukan perbaikan dan pembangunan desa, maka segala sesuatu yang ada pada diri kami harus menyatu dengan segala sesuatu yang ada di Desa Cikasungka.

Lambang kelompok kami terdiri dari dua tangan yang sedang berjabat dan di atasnya terdapat buku kecil. Arti dari jabatan tangan adalah kebersamaan dan kerja sama yang terjalin antar seluruh anggota kelompok KKN SOLARITY dan masyarakat. Kami berharap dapat menjadi sebuah komunitas mahasiswa yang mampu merangkul dan membantu rakyat Indonesia.

Adapun buku kecil di bagian atas bermakna ilmu. Kami sebagai mahasiswa yang memiliki jiwa akademik, harus menjunjung ilmu yang kami miliki sebagai panduan kami untuk mengabdi kepada masyarakat. Solidarity and Charity, itulah motto kami, senantiasa berbuat kebaikan bersama-sama dalam kondisi apapun.

Kelompok KKN SOLARITY ini terdiri dari mahasiswa/mahasiswi yang berasal dari 6 Fakultas yang berbeda. Diantaranya, FEB, FIDIKOM, FISIP, FST, FSH dan FU yang terdiri dari 10 orang anggota. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap individu mempunyai kompetensi yang berbeda-beda, yakni sebagai berikut:

1. Ahmad Rafiqi S. – Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan khususnya di konsentrasi Otonomi Daerah ini mempunyai kompetensi di bidang pengelolaan suatu organisasi maupun kelompok. Hal lainnya yaitu mempunyai hobi di bidang programmer, design website dan seorang blogging meskipun dia mahasiswa ekonomi. Dengan potensi tersebut, Kiki bisa mengatur kelompok KKN ini dari awal sampai akhir kegiatan.

2. Alfira Maya Jelita – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Sosial

Mahasiswi Jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Fira memiliki kompetensi akademik pada bidang

(31)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 7 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), khususnya dalam menganalisa isu-isu internasional, serta menguasai bahasa inggris. Selain itu, Fira juga berkompeten pada bidang seni seperti bernyanyi, sehingga dapat mencairkan suasana di kelompok KKN ini.

3. Denny Aprianto – Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Mahasiswa Jurusan KPI (Jurnalistik) di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Denny memiliki kompetensi di bidang jurnalistik. Selain itu Denny juga berkompeten pada bidang seni, terutama bidang fotografi. Dengan kemampuan tersebut, diapun menjadi orang yang selalu mengabadikan momen-momen KKN SOLARITY.

4. Chika Cintia Ayu – Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Mahasiswi Jurusan KPI (Jurnalistik) di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Chika memiliki potensi dalam hal public speaking, dan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain. Dalam kelompok KKN ini, Chika yang selalu berperan menjadi MC setiap ada kegiatan.

5. Hodari – Fakultas Ushuluddin

Mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama di Fakultas Ushuluddin. Hodari memiliki kompetensi akademik dalam bidang agama dan ketuhanan. Selain itu, Hodari memiliki bakat dalam bidang seni yaitu melukis dan juga cakap dalam berdakwah. Dengan kemampuan mengaji yang cukup mahir, Hodari cukup mahir dalam mengajar mengaji terhadap anak-anak di lokasi KKN.

6. Indah Pertiwi Tanjung – Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Mahasiswi Jurusan Ekonomi Pembangunan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Indah memiliki kompetensi akademik dalam bidang perekonomian, sehingga dalam urusan program bidang ekonomi yang ada dalam kelompok ini, dia bisa diandalkan.

7. Irma Apriyanti – Fakultas Syariah dan Hukum

Mahasiswi Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) di Fakultas Syariah dan Hukum. Irma memiliki kompetensi akademik dalam bidang pengaturan keuangan. Selain di bidang ekonomi, Irma sangat suka dengan

(32)

8 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

dunia fotografy dan adventure bersama vespa. Dengan hobi tersebut, Irma bisa bersosialisasi dengan mudah bersama masyarakat sehingga mempererat tali silaturrahmi masyarakat dengan kelompok ini.

8. Muhammad Iqbal – Fakultas Syariah dan Hukum

Mahasiswa Jurusan Muamalat di Fakultas Syariah dan Hukum. Iqbal memiliki kompetensi akademik dalam bidang ekonomi dan perbankan syariah. Iqbal juga memiliki kompetensi dalam bidang agama. Selain itu, Iqbal aktif dalam keorganisasian di luar kampus, sehingga terbiasa menyelesaikan masalah-masalah khususnya dalam bidang kemasyarakatan.

9. Nuzullinna Azka Robbani – Fakultas Ushuluddin

Mahasiswi Jurusan Tafsir Hadits di Fakultas Ushuluddin. Azka memiliki kompetensi akademik dalam agama dan ilmu hadits. Selain itu Azka mahir dalam bahasa Arab sehingga dapat di praktekkan di dalam kegiatan KKN di setiap ada bimbingan belajar dengan anak-anak desa. Disamping itu, Azka merupakan orang Sunda satu-satunya di kelompok kami sehingga dia dapat dengan mudah bersosialisasi dengan masyarakat setempat.

10. ST Rohmah – Fakultas Sains dan Teknologi

Mahasiswi Jurusan Fisika di Fakultas Sains dan Teknologi. Rohmahmemiliki kompetensi akademik dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), terutama dalam bidang fisika. Selain itu, Rohmah sangat mahir dalam membaca mushaf mushaf al-Qur’an dikarenakan dari sejak kecil ia sudah besar di lingkungan di mana masyarakatnya sudah terbiasa membaca mushaf mushaf al-Qur’an. Dengan kemampuan tersebut, Rohmah dapat mengajarkan anak-anak desa dengan mudah memahami bacaan mushaf mushaf al-Qur’an.

E. Fokus atau Prioritas Program

Setelah adanya identifikasi masalah, maka untuk menyelesaikan masalah yang ada, Kelompok SOLARITY menyusun prioritas program dan kegiatan untuk membantu masyarakat dalam meminimalisir maupun mengurangi permasalahan yang ada di Desa Cikasungka. Dalam

(33)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 9 melaksanakan kegiatan KKN, kami telah membuat sejumlah rencana program (proposal kegiatan).

Adapun program-program yang kami rencanakan dikemas dalam bentuk pelayanan dan pemberdayaan masyarakat yang kami berikan, antara lain:

Tabel 1.1: Fokus atau Prioritas Program

Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan

Bidang Keagamaan

Cikasungka Mengaji Mengajar Mengaji Pengajian Ba'da Subuh

Tabligh Akbar dan Malam Renungan

Bidang Pendidikan dan Olahraga

Adiyasa Pintar dan Sehat Motivation Class

Senam Sehat dan Olahraga Taman Baca Anak

Pendidikan Lingkungan

Bidang Ekonomi

Cikasungka Maju

Pengenalan Koperasi Syariah Pengembangan hasil potensi alam daerah

Bidang Sosial dan Lingkungan

Masyarakat Peduli Bakti Sosial Pertanian Revitalisasi Posyandu Kepanitiaan HUT RI

Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

(34)

10 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

Peremajaan PAUD Auliya Pembangunan Gapura

Adapun program yang menjadi unggulan yang kami usung selama mengabdi di Desa Cikasungka adalah pendirian Fasilitas Taman Baca dikarenakan minimnya anak-anak Desa Cikasungka yang suka akan budaya membaca, hal tersebut dikarenakan fasilitas yang menyediakan buku maupun bahan bacaan lainnya masih minim di Desa Cikasungka. F. Sasaran dan Target

Dalam menjalankan program-program yang telah kelompok kami rencanakan untuk Desa Cikasungka, tentulah perlu adanya sasaran dan target (output) apa yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan tersebut, berikut adalah penjabarannya:

Tabel 1.2: Sasaran dan Target

No. Kegiatan Sasaran Target

1 Mengajar Mengaji Ustadz Masjid Darussalam di Desa Cikasungka 5 orang ustadz Masjid Darussalam terbantu dalam kegiatan belajar mengajar membaca mushaf al-Qur’an 2 Pengajian Ba’da Subuh Warga RW 07 Desa Cikasungka 30 orang warga di RW 07 mendapatkan pemahaman terhadap masalah fiqh yang kemudian dapat dipraktekkan dalam ibadah keseharian mereka 3 Tabligh Akbar Cikasungka Warga Desa

100 warga Desa Cikasungka menerima pesan

(35)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 11 tentang cara menumbuhkan rasa Nasionalisme kepada Negara Indonesia 4 Kelas Motivasi

Siswa/i kelas XII SMK Dharma Bhakti 20 orang siswa/i kelas XII SMK Dharma Bakti mendapatkan motivasi dan semangat untuk meningkatkan kemauan dalam belajar

5 Peremajaan PAUD Gedung PAUD

Auliya

Satu gedung PAUD Auliya direnovasai dan diremajakan dengan mengecat ulang gedung tersebut

6 Senam Sehat dan Olahraga Masyarakat Desa Cikasungka 50 masyarakat Desa Cikasungka mendapat pelatihan senam sehingga tertarik dan terbiasa untuk berolahraga 7 Pengadaan Taman Baca Fasilitas Taman Baca 1 fasilitas taman baca tersedia di TPA Al-Hidayah Desa Cikasungka

8

Penyuluhan Pengembangan Potensi Hasil Alam Daerah

Kader ibu PKK Desa Cikasungka

15 orang kader ibu PKK mendapatkan infornasi sekaligus demonstrasi tentang pengolahan hasil alam desa sehingga menambah nilai

(36)

12 | Menabur BAKTI Menebar KARYA ekonomisnya 9 Pengenalan Koperasi Syariah Ibu-ibu di lingkungan RW 07 30 ibu-ibu di lingkungan RW 07 mendapatkan informasi tentang simpan pinjam yang berbasis sistem syariah 10 Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tanaman Obat Keluarga Tanaman Obat Keluarga (TOGA) tersedia di RW 07 Desa Cikasungka 11 Bakti Sosial Pertanian Petani Desa Cikasungka 50 petani Desa Cikasungka terbantu dalam proses pemanenan hasil pertanian mereka 12 Pengadaan Lomba-Lomba untuk peringatan HUT RI ke 71 Perlombaan 9 perlombaan dalam rangka HUT RI ke 71 terselenggara. 13 Pendidikan Lingkungan

Siswa/i PAUD dan TK 30 siswa/i PAUD dan TK berpartisipasi untuk lebih mengenal lingkungan sekitar di Desa Cikasungka 14 Mengaktifkan Kembali Kegiatan Rutin Posyandu Kader Posyandu Desa Cikasungka 5 orang kader Posyandu Desa Cikasungka terbantu dalam memberikan pelayanan kesehatan

(37)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 13 masyarakat sehingga mengingatkan untuk juga agar masyarakat bisa menjaga kesehatan dan rutin mengecek kondisi tubuh anak dan dirinya sendiri. 15 Membangun Gapura Gapura pembatas

desa / RW 07

Satu Gapura

pembatas / penanda pintu masuk yang didirikan di RW 07 G. Jadwal Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program KKN-PpMM SOLARITY ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Pra KKN-PpMM, Implementasi Program di Lokasi KKN Desa Cikasungka, dan Laporan & Evaluasi Program.

1. Pra-KKN PpMM 2016 (Mei-Juli 2016)

Tabel 1.3: Jadwal Pra-KKN PpMM 2016

No. Uraian Kegiatan Waktu

1. Pembentukan Kelompok 15-31 Maret 2016

2. Penyusunan Proposal 27 April – 14 Mei 2016

3. Pembekalan 16 April 2016

4. Survei 30 April 2016 11 Mei 2016

09 Juni 2016

5. Pelepasan 25 Juli 2016

2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli-25 Agustus 2016)

Tabel 1.4: Jadwal Pelaksanaan Program di Lokasi KKN

No. Uraian Kegiatan Waktu

1 Pembukaan di Lokasi KKN 28 Juli 2016

(38)

14 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

3 Implementasi Program 29 Juli – 22 Agustus

2016

4 Penutupan 25 Agustus 2016

5 Kunjungan Dosen Pembimbing

26 Juli 2016 10 Agustus 2016 23 Agustus 2016 3. Laporan dan Evaluasi Program ( September – Desember 2016 )

Tabel 1.5: Laporan dan Evaluasi Program

No. Uraian Kegiatan Waktu

1. Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 1 September – 30 Desember 2016 2. Penyelesaian dan Pengunggahan Film

Dokumenter 1-30 Desember 2016

3. Pengesahan dan Penerbitan Buku Laporan Juni 2017 4. Pengiriman Buku Laporan Hasil KKN-PpMM Juni 2017

H. Pendanaan dan Sumbangan 1. Pendanaan

Tabel 1.6: Pendanaan Kelompok KKN 199

No. Uraian Asal Dana Jumlah

1 Kontribusi mahasiswa anggota

kelompok, @Rp 1.000.000,- Rp 10.000.000,-

2 Dana penyertaan Program Pengabdian

Masyarakat oleh Dosen (PpMD) Rp 5.000.000,- 2. Sumbangan

Tabel 1.7: Sumbangan

No. Uraian Asal Sumbangan Jumlah/Bentuk

1 Mahasiswa anggota kelompok 50 Buku

(39)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 15 I. Sistematika Penyusunan

Buku ini disusun dalam tujuh bagian, yaitu:

Bagian I: Prolog berisikan tentang refleksi Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan kegiatan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait, agar program KKN selanjutnya menjadi lebih baik.

Bagian II: adalah BAB I bagian Pendahuluan yang menjelaskan tentang dasar pemikiran, kondisi umum tempat KKN serta permasalahan umum baik di bidang sosial, pendidikan, agama, ekonomi, pembangunan infrastruktur dan kesehatan. Bab ini juga memaparkan secara singkat kompetensi setiap anggota kelompok KKN SOLARITY serta fokus dan prioritas program yang akan dilaksanakan selama kegiatan KKN-PpMM berlangsung pada periode yang telah ditentukan.

Bagian III: adalah BAB II merupakan bagian yang menjelaskan pendekatan metode yang dianggap efektif dalam menopang dan mendukung pelaksanaan program selama kegiatan KKN-PpMM berlangsung yakni dengan metode intervensi dan interaksi sosial.

Bagian IV: adalah BAB III yang merupakan bagian yang menjelaskan kondisi khusus wilayah Desa Cikasungka sebagai tempat pelaksanaan KKN-PpMM berikut sejarah, letak geografis, kependudukan dan saran prasarana yang dimiliki.

Bagian V: adalah BAB IV yang merupakan penjelasan secara rinci tentang rangkaian kegiatan dalam bentuk pemberdayaan dan hasil pelayanan di lokasi KKN, dimulai dengan kerangka pemecahan masalah berupa analisis SWOT, deskripsi hasil pelayanan dan pemberdayaan masyarakat serta penjelasan mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program.

Bagian VI: Bab V yang merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan serta rekomendasi untuk pemerintah setempat, pemangku kebijakan di tingkat kecamatan/kabupaten dan rekomendasi untuk LPM dan mahasiswa yang akan melaksanakan KKN di tempat yang sama di tahun mendatang.

Bagian VII: adalah Epilog, menjelaskan testimoni (kesan dan pesan) masyarakat Desa Cikasungka khususnya dusun Taman Adiyasa terhadap pelaksanaan KKN-PpMM SOLARITY 2016 serta beberapa penggalan kisah dan pengalaman inspiratif mahasiswa selama pelaksanaan KKN-PpMM SOLARITY 2016.

(40)

16 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

“Suatu bangsa akan maju bilamana

pemudanya sadar akan masa depan”

(41)

17

BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Intervensi Sosial

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah merupakan sebuah bentuk bukti nyata pengabdian kepada masyarakat, berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian yang dilakukan pada masyarakat tentunya harus tepat sasaran. Program yang sudah dilakukan seharusnya sudah melalui tahap survei agar berguna pada masyarakat. Hal ini merupakan langkah awal dalam menentukan strategi intervensi berdasarkan prioritas masalah yang dihasilkan.

Program pemberdayaan masyarakat kerap membutuhkan metode intervensi sosial. Isbandi Rukminto Adi mendefinisikan nya (metode intervensi sosial) sebagai “agenda perubahan oleh agen perubahan (agent of change) untuk ragam sasaran (target of change). Bentuknya bermacam-macam. Level mikro terdiri dari individu, keluarga, dan kelompok kecil. Level mezzo, ada komunitas dan organisasi. Terakhir, level makro: masyarakat luas, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, negara, bahkan global.”3

Tujuan penggunaan metode tersebut ialah mempersempit jarak harapan (ideal) dengan kenyataan (real) dan dibagi tiga tingkatan: intervensi mikro, mezzo, dan makro. Ketiganya diterapkan sesuai sasaran masing-masing.

Intervensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) diartikan sebagai campur tangan dalam suatu masalah. Selanjutnya yang dimaksud dengan Intervensi Sosial dalam (Kamus Social Work Dictionary Edisi 3) adalah keterlibatan pekerja sosial dalam penyelesaian masalah antar kelompok, dalam kejadian-kejadian baik dalam perencanaan kegiatan-kegiatan atau kelompok konflik individu. Sedangkan Intervensi dalam kerangka pekerjaan sosial adalah membantu individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan adanya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan pada ketahanan sosial yang mereka hadapi.

3 Isbandi Rukminto Adi, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat sebagai upaya

(42)

18 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

Metode intervensi sosial yang kami terapkan di Desa Cikasungka merupakan level mezzo dan makro. Yang pertama mengenai terapi kelompok. Terakhir terbagi tiga: pengembangan masyarakat (community development), pelayanan kemanusiaan (human service management), dan analisis kebijakan sosial (social policy analysis). Tentu sesuai problem masyarakat yang ada. Di antaranya adalah pengembangan karang taruna di RW 07, ekonomi kreatif desa, gotong royong, mencegah individualism, meningkatkan kualitas pendidikan agama dan umum, dan motivasi moral.

B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Bruhn dan Rebach, “Setiap intervensi yang dilakukan maka harus dimulai dengan melakukan asesmen atau pemetaan. Baik yang berupa pemetaan pemecahan masalah (problem solving) ataupun pemetaan asset masyarakat yang lebih mengutamakan melihat sisi lebih atau positif asset yang dimiliki masyarakat atau disebut dengan Asset Based Approach.”4

Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang kami lakukan selama program KKN-PpMM ialah problem solving. Problem Solving merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menemukan suatu masalah dengan suatu pendekatan identifikasi masalah untuk tahap syntetist dan kemudian dianalisis dengan memilih seluruh permasalahan yang ada sehingga mencapai tahap application, selanjutnya comprehension dan tahap akhirnya yaitu mendapatkan solusi yang diinginkan.5

Dalam metode pendekatan, kita dapat menemukan jawaban dari suatu masalah yang kemudian dapat dijadikan rekomendasi pada setiap keputusan atau kebijakan yang akan diambil.

Fredian Tonny Nasdian mengasumsikan, “ada beberapa pendekatan dalam pemecahan masalah dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain: 1. Pendekatan pemecahan masalah memandang manusia sebagai

makhluk yang rasional.

2. Manusia dan komunitasnya mampu menggabungkan masalah-masalah dan mencari solusi untuk kepentingan warga komunitas.

4 John G. Bruhn and Howard M. Rebach, “Bab 2, Problem Solving Approach”

Sociological Practice: Intervention and Social Change, 2nd edition (New York: Springer, 2007), h.21

5 Hammalik, Pengertian problem solving, diakses pada 15 November 2016 dari: http://www.sarjansaya.com/2011/03/pengertian-problem-solving.html.

(43)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 19 3. Keberhasilan pendekatan ini bergantung pada ketersediaan dan kemampuan peneliti, penyebaran informasi, keahlian, dan kemampuan organisasi.”6

Setelah menemukan solusi dari permasalahan yang ada, diperlukan konsep pemberdayaan masyarakat sebagai alat untuk membawa individu, kelompok dan masyarakat supaya mereka mampu mengelola lingkungan dan mencapai tujuan mereka, sehingga mampu bekerja dan membantu diri mereka dan orang lain untuk memaksimalkan kualitas hidup.

Surjono dan Nugroho memberikan definisi terhadap “pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses di mana masyarakat didorong untuk meningkatkan kemandirian dalam mengembangkan perikehidupan mereka.”7

Problem solving dan pemberdayaan masyarakat dapat dijadikan pijakan untuk melaksanakan program kerja dan menjadi landasan untuk mengabdi. Jika solving yang di jalankan masih belum bisa berjalan sebagaimana yang telah direncanakan, maka setiap orang harus menyusuri kembali masalah dan merumuskan pemecahan yang lebih matang sampai permasalahan selesai.

6 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat, cet 2 (Jakarta: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fsayaltas Ekologi Manusia IPB dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), h. 73.

7 Agus Surjono, & Trilaksono Nugroho, Paradigma, Model Pendekatan Pembangunan dan

(44)

20 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

“Segala sesuatu yang kita lakukan ini ialah

hanya satu tujuan, yakni Mengabdi”

(45)

21

BAB III

KONDISI DESA CIKASUNGKA

A. Sejarah Singkat Desa Cikasungka

Desa Cikasungka adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Cikasungka adalah desa yang paling luas di Kecamatan Solear Tangerang. Cikasungka terdiri dari 4 dusun dan terbagi menjadi 12 RW. Desa Cikasungka termasuk desa yang paling maju jika dibandingkan dengan desa-desa lainnya di Tangerang, dengan tingkat kesejahteraan yang sudah mulai tinggi dan dikatakan layak.

Hal ini dibuktikan dengan adanya kawasan komplek di dalam desa, tepatnya di dusun 3, yaitu komplek Adiyasa. Kependudukan Desa Cikasungka bukan hanya terdiri dari orang-orang pribumi saja, tetapi sebagian adalah orang keturunan China. Kedatangan orang-orang keturunan cina ini diawali dengan relokasi yang terjadi di Jakarta Pusat ke Desa Cikasungka di mana kebanyakan warga yang teralokasi adalah warga keturunan cina. Pekerjaan yang paling mainstream di desa ini adalah petani, pedagang dan pengusaha konvensional.

Berdasarkan data Monografi Desa pada Januari 2014, Desa Cikasungka memiliki 8.470 KK dengan jumlah laki-laki 21.376 jiwa dan wanita 7.930 jiwa. Seluruh penduduk Desa Cikasungka adalah Warga Negara Indonesia. Mayoritas agama yang dianut adalah Islam sedangkan sisanya beragama Kristen Protestan. Adapun jumlah penduduk yang masuk pada kategori kurang mampu di desa ini berjumlah 1.279 jiwa atau 412 KK.8

(46)

22 | Menabur BAKTI Menebar KARYA B. Letak Geografis Desa Cikasungka

Desa Cikasungka terletak di Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Desa yang memiliki luas tanah sebesar 7.874 m2 ini

sebagian besar berupa persawahan, perkebunan, dan peternakan. Desa Cikasungka memiliki jarak 5,2 km dari pemerintahan kecamatan, 13 km dari pemerintahan kabupaten, dan 52 km dari pemerintahan provinsi. Desa ini terdiri dari 4 dusun yang terbagi menjadi 12 RW. Dua dusun terletak di daerah kompleks perumahan, sedangkan selebihnya masih berupa perkampungan yang terletak di sekitar pinggiran desa.9 Dengan rincian

sebagai berikut:

Gambar 3.1: Peta Desa Cikasungka10

Batas wilayah11

 Sebelah Utara : Desa Cikuya

 Sebelah Barat : Kecamatan Rangkas Bitung, Kab. Lebak

9 Profil Desa Cikasungka tahun 2015, Dokumen tidak dipublikasikan

10 “Cikasungka, Tangerang”, diakses pada 30 November 2016 dari: https://goo.gl/maps/46FV8HzieCr.

(47)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 23  Sebelah Timur : Kecamatan Tigaraksa

 Sebelah Selatan : Kabupaten Bogor

Jarak yang ditempuh dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuju Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang dengan menggunakan jalur mobil adalah 49,5 KM dan memakan waktu perjalanan sekitar 1 jam 47 menit.

Gambar 3.2: Peta jarak tempuh UIN Syarif Hidayatullah-Cikasungka12

Sedangkan lokasi posko tempat tinggal kelompok KKN 199 bertempat sangat strategis dikarenakan berada ditengah-tengah pemukiman penduduk sehingga sangat memudahkan kelompok 199 merealisasikan program-program yang sudah direncanakan dan lokasi tersebut juga memiliki akses yang sangat mudah dalam melakukan kegiatan sehari-hari dikarenakan terdapat beberapa tempat publik seperti pasar dan puskesmas, dapat digambarkan sebagai berikut:

12 “Cikasungka, Tangerang”, diakses pada 30 November 2016 dari: https://goo.gl/maps/46FV8HzieCr.

(48)

24 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

Gambar 3.3: Peta lokasi posko kelompok 199 C. Struktur Penduduk13

1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan data Monografi Desa pada Januari 2015, Desa Cikasungka memiliki 8.470 KK dengan jumlah laki-laki 21.376 jiwa dan perempuan 7.930 jiwa. Seluruh penduduk Desa Cikasungka adalah Warga Negara Indonesia.

Grafik 3.1: Persentase penduduk berdasarkan jenis kelamin.

13 Profil Desa Cikasungka tahun 2015, Dokumen tidak dipublikasikan.

73%

27%

(49)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 25 Dari grafik diatas menunjukkan bahwa persentase jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin yaitu didominasi oleh penduduk laki-laki sebesar 73 persen sedangkan penduduk perempuan hanya sebesar 27 persen.

2. Keadaan Penduduk Menurut Agama

Mayoritas penduduk Desa Cikasungka menganut agama Islam sedangkan sisanya beragama Kristen Protestan, hal tersebut terbukti bahwa Desa Cikasungka memiliki sarana ibadah berupa 12 masjid, 21 mushalla, dan 1 gereja.

3. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Desa Cikasungka sangat beragam sehingga menentukan tingkat mata pencaharian penduduk Desa Cikasungka. Hal tersebut dapat dilihat dari data tabel berikut:

Tabel 3.1: Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Cikasungka

Jenis Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah

Lulusan Pendidikan Umum

Taman Kanak-kanak 2.129 orang

Sekolah Dasar/sederajat 2.916 orang Sekolah Menengah Pertama/sederajat 1.011 orang Sekolah Menengah Atas/sederajat 1.210 orang Diploma 372 orang Sarjana 298 orang Magister 17 orang Doktoral 4 orang Lulusan Pendidikan Khusus

Pondok Pesantren 212 orang

Pendidikan Keagamaan 179 orang

Sekolah Luar Biasa 6 orang

Kursus Keterampilan 1.337 orang

Tidak Lulus / Tidak Sekolah

Tidak Lulus 78 orang

Tidak Sekolah 249 orang

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Cikasungka masih sangat minim, hal tersebut dapat

(50)

26 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

dibuktikan dengan tingkat pendidikan terakhir warganya sebagian besar cuma di tingkat lulusan Taman Kanak-kanak sebesar 2.129 orang dan di tingkat Sekolah Dasar sebesar 2.916 orang dan yang Tidak Sekolah sekitar 249 orang.

4. Menurut Mata Pencaharian

Keadaan ekonomi penduduk Desa Cikasungka dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa jenis mata pencaharian, yakni:

Tabel 3.2: Menurut Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah

1. Karyawan  PNS  TNI / POLRI  Swasta 1.492 orang 123 orang 2.789 orang 2. Wiraswasta 621 orang 3. Petani 3.511 orang 4. Peternak 94 orang

5. Tukang Bangunan 209 orang

6. Buruh Tani 412 orang

7. Jasa 167 orang

8. Pengrajin 22 orang

9. Pekerja Seni 72 orang

10. Lainnya 423 orang

11. Pensiunan 207 orang

12. Tidak Bekerja 1.129 Orang

Dari data tabel diatas terlihat bahwa mayoritas penduduk Desa Cikasungka berprofesi sebagai Petani dengan jumlah 3.511 orang dan disusul oleh Swasta dengan 2.789 orang. Namun tingkat penduduk yang tidak bekerja masih lumayan tinggi yaitu 1.129 orang.

D. Sarana Dan Prasarana 1. Sarana Pemerintahan

 Kantor Desa : 1 Unit  Balai Desa : 1 Unit

(51)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 27

Gambar 3.4: Sarana Pemerintahan Desa Cikasungka 2. Sarana Pendidikan

 Gedung PAUD : 15 Unit  Gedung TK : 15 Unit  Gedung SD : 6 Unit  Gedung SMP : 2 Unit

 Gedung SMA : 1 Unit

Gambar 3.5: Sarana Pendidikan 3. Sarana Publik

 Puskesmas : Tidak Ada

(52)

28 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

Gambar 3.6: Sarana Publik 4. Sarana Peribadatan

 Masjid : 12 Unit

 Mushalla : 21 Unit

 Gereja : 1 Unit

Gambar 3.7: Sarana Peribadatan 5. Sarana Olahraga

 Lapangan Sepak Bola : 4 Unit  Lapangan Bulu Tangkis : 12 Unit

(53)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 29

(54)

30 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

“Ketika kamu memutuskan BERHENTI

untuk mencoba, saat itulah kamu

memutuskan untuk GAGAL”

(55)

31

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN

A. Kerangka Pemecahan Masalah

Seperti yang telah dijelaskan di BAB pertama bahwa terdapat beberapa program yang dilaksanakan oleh KKN SOLARITY. Program-program tersebut terdiri dari beberapa Program-program pelayanan dan Program-program pemberdayaan masyarakat.

Setiap program yang dilaksanakan memiliki pertimbangan masing-masing untuk dilaksanakan. Berikut ini Matrikss argumentasi berdasarkan kekuatan dan kelemahan lokasi KKN serta potensi dari KKN SOLARITY: 1. Bidang Keagamaan

Tabel 4.1: Matriks SWOT Bidang Keagamaan

Internal Eksternal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)  Anak-anak Desa Cikasungka memiliki kemampuan dasar dalam memahami mushaf al-Qur’an dan Buku Juz ‘Amma yang mumpuni.  Kegiatan shalat berjamaah di lingkungan desa sangat diprioritaskan.  Mayoritas penduduk beragama muslim.  Terdapat banyak lembaga pendidikan Islam di Desa Cikasungka seperti TPA.  Tidak adanya wadah yang cukup untuk melatih kemampuan anak-anak Desa Cikasungka dalam hal pengajian.  Minimnya pengetahuan warga terhadap tata cara membaca mushaf al-Qur’an yang baik dan benar.

OPPURTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

 Adanya

mahasiswa dan mahasiswi KKN UIN Syarif

 Membantu mengajar mengaji di salah satu masjid/mushalla di Desa

 Saling berbagi pengetahuan tentang keagamaan dengan seluruh

(56)

32 | Menabur BAKTI Menebar KARYA

Hidayatullah Jakarta yang siap membantu dalam program

keagamaan  Kemampuan di

bidang keagamaan yang dimiliki oleh setiap anggota KKN.  Adanya bantuan dana dari PPM maupun sumbangan anggota KKN. Cikasungka  Memberikan motivasi terhadap anak-anak Desa Cikasungka untuk semangat mengaji ba’da maghrib  Memberikan tausiah

dan ceramah kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya ibadah pada setiap ba’da shubuh. lapisan masyarakat Desa Cikasungka.  Memberikan pengetahuan baru tentang metode bacaan mushaf al-Qur’an yang baik dan benar.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

 Adanya ancaman berupa era

globalisasi di mana agama menjadi hal yang dikesampingkan oleh sebagian masyarakat.  Media informasi dan teknologi semakin maju sehingga membuat banyak anak-anak malas untuk pergi mengaji.

 Memberikan

pembelajaran mengaji pada waktu yang tidak mengganggu aktivitas lainnya yaitu pada ba’da shalat maghrib.  Membangun

kesadaran betapa pentingnya belajar agama khususnya belajar membaca mushaf al-Qur’an bagi anak-anak maupun warga desa.

 Mengajari anak-anak tentang cara membaca mushaf al-Qur’an dengan metode baru maupun sesuai dengan Qo’idul Fiqh yang benar dan tepat.

 Selalu membina hubungan

silaturrahmi antar warga dan sekaligus mensosialisasikan tentang adanya kegiatan pengajian ba’da shubuh.  Menyediakan kebutuhan penunjang dalam proses pembelajaran ini.

(57)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 33 Dari Matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

1. Mengajar Mengaji 2. Pengajian Ba’da Subuh

3. Tabligh Akbar dan Malam Renungan

2. Bidang Pendidikan dan Olahraga

Tabel 4.2: Matriks SWOT Bidang Pendidikan dan Olahraga

Internal

Eksternal

STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

 Desa Cikasungka memiliki jumlah sekolah dan institusi pendidikan yang sudah lebih dari cukup  Anak-anak memiliki

semangat belajar.  Jarak tempat tinggal

dengan sekolah relatif dekat.

 Lokasi desa mempunyai banyak tanah lapang sehingga sangat memungkinkan untuk dijadikan tempat berolahraga.  Kurangnya pemahaman anak-anak terhadap fungsi dari internet.  Prasarana sekolah

yang masih minim.  Kesadaran orang tua tentang pendidikan masih kurang.  Kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga.

OPPURTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

 Para anggota KKN mempunyai skill dalam mengajar.  Adanya dukungan dari institusi pendidikan lainnya seperti universitas ataupun organisasi pendidikan yang masih peduli akan

 Kerjasama antara aparatur desa dengan institusi pendidikan dalam mengadakan program guna meningkatkan kualitas pendidikan.  Masing-masing skill anggota KKN digunakan dalam  Mengoptimalkan ketersediaan tenaga pengajar terhadap kemajuan pendidikan.  Memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak untuk membantu mengatasi kurangnya

(58)

34 | Menabur BAKTI Menebar KARYA pendidikan desa.  Latar pendidikan yang beragam yang dimiliki semua anggota KKN.  Jiwa muda anggota KKN dalam berolahraga masih sangat besar. mengajar.  Melakukan olahraga bersama anggota KKN setiap minggu sekali.

ketersediaan tenaga kerja  Berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mengadakan sesi motivasi  Berkoordinasi dengan komunitas peduli kesehatan sekitar untuk mengadakan senam sehat bersama.

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

 Kurangnya perhatian pemerintah pusat terhadap pendidikan di daerah.  Kurangnya perhatian pemerintah terhadap ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan di sekolah  Memberikan masukan kepada institusi pendidikan di Desa Cikasungka bahwa perlu adanya pengadaan sosialisasi bahwa pendidikan harus ditingkatkan setinggi-tingginya.  Memanfaatkan komunitas kesehatan di Desa Cikasungka untuk terus mengajak masyarakat untuk peduli kesehatan.  Memanfaatkan lahan

terbuka untuk diciptakan sarana dan prasarana olahraga.  Menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.  Menciptakan budaya berolahraga di lingkungan desa.

Dari Matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut:

1. Motivation Class

2. Mendirikan Taman Baca 3. Senan Bersama

(59)

Sepenggal Kisah Pengabdian Kami Di Cikasungka | 35 4. Pendidikan Lingkungan

3. Bidang Ekonomi

Tabel 4.3: Matriks SWOT Bidang Ekonomi

Internal Eksternal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)  Adanya lembaga koperasi di Desa Cikasungka walaupun tidak terlalu besar.  Komunitas Ibu-Ibu

PKK masih aktif dan memiliki acara rutin setiap minggunya.  Adanya hasil alam desa

yang dapat

dikembangkan sebagai dagangan.

 Terdapat beberapa warga yang mempunyai usaha sendiri seperti Toko Sembako maupun usaha Tekstil.  Pengetahuan masyarakat tentang pengembangan ekonomi masih minim.  Masih adanya ketimpangan pendapatan antar masyarakat di Desa Cikasungka.

OPPURTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)

 Adanya

mahasiswa dan mahasiswi KKN UIN Jakarta yang siap membantu dalam program ekonomi kreatif.  Terdapat dana PPM dalam proses pengembangan ekonomi kreatif ini.  Konstribusi lembaga keuangan dalam membantu  Melakukan sosialisasi tentang peran penting Koperasi Syariah dalam perekonomian

masyarakat.  Menciptakan hasil

olahan yang dijadikan produk khas asli desa tersebut.  Memberikan pengarahan dan sosialisasi tentang langkah-langkah pengembangan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam desa yaitu berupa singkong, dan juga memanfaatkan lembaga koperasi desa.

 Melakukan demo cara mengolah hasil

Gambar

Tabel 1.1: Fokus atau Prioritas Program
Tabel 1.3: Jadwal Pra-KKN PpMM 2016
Gambar 3.1: Peta Desa Cikasungka 10 Batas wilayah 11
Gambar 3.2: Peta jarak tempuh UIN Syarif Hidayatullah-Cikasungka 12
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap bahan hukum, bahan non hukum serta data primer akan diolah dengan menggunakan metode kualitatif.Tujuan penelitian ini adalah menemukan formulasi model

3. Menciptakan konsep bagi sekolah dengan visi, misi, dan strategi sekolah berkarakter Supaya dapat melaksanakan program sekolah yang berkarakter dengan berlandaskan

Ke!amilan menyebaban sediit peruba!an pada sistem pernapasan% arena uterus yang membesar dapat mendorong dia'ragma dan paru e atas serta sisa udara dalam paru urang% namun

Jadi dapat diartikan bahwa semua hipotesis penelitian yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara pemberian upah pungut terhadap motivasi kerja, motivasi

The teacher gave vocabulary to help students for production (in speaking and writing) and recognition (as in listening and reading). From the data in the table can

Tujuan Pengabdian Pada Masyarakat ini adalah mengetahui pengelolaan koperasi sekolah di SMK Yadika Natar dan memberikan tambahan pengetahuan tentang

gagal  jantung kongestif dan udem pulmoner (akibat airan berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh toksik! pruritis! anoreksia! mual!

Untuk mengantisipasi ancaman serangan ulat grayak pada tanaman kedelai perlu diketahui: 1) perkembangan ekobiologi populasi hama, 2) tingkat kerusakan tanaman yang terserang,