• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Pekalongan tahun 2016 didasarkan pada Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 17 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2016 yang berisikan arah kebijakan dan prioritas pembangunan Kabupaten Pekalongan tahun 2016. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diterjemahkan ke dalam pelaksanaan urusan wajib dan urusan pilihan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Adapun pelaksanaan Program pembangunan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan di Kabupaten Pekalongan selama tahun 2016 mencakup pelaksanaan kegiatan urusan wajib dan pilihan, dengan pembiayaan APBD Tahun Anggaran 2016 yang pada prinsipnya merupakan program-program yang telah direncanakan dalam Kebijakan Umum APBD dan RKPD Tahun 2016. Program dan kegiatan pembangunan yang direncanakan dalam RKPD Tahun 2016 dirumuskan sebagai program dan kegiatan untuk mengatasi permasalahan dengan memperhatikan daya dukung potensi dan sumber daya yang tersedia. Kebijakan Umum APBD memuat komponen-komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang diharapkan pada setiap urusan pemerintahan yang dilaksanakan pada satu tahun anggaran. Komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan tersebut disusun berdasarkan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan Kabupaten Pekalongan.

Penyelenggaraan urusan pemerintahan beserta anggaran belanja langsung urusan, baik wajib maupun pilihan (tidak termasuk belanja langsung program non urusan/rutin SKPD) yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pekalongan tahun 2016, akan

(2)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 2 diuraikankan berdasarkan pembagian urusan dimana ada satu urusan yang ditangani oleh beberapa SKPD dan sebaliknya ada beberapa urusan yang ditangani oleh satu SKPD.

Program non urusan/rutin SKPD merupakan program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan kewenangan SKPD, baik urusan wajib ataupun pilihan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; dan

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan. Realisasi program dan kegiatan non urusan untuk masing-masing SKPD di Kabupaten Pekalongan tahun 2016 disampaikan dalam forum terpisah berupa Laporan Keuangan Daerah (LKD). Adapun realisasi anggaran dan capaian pelaksanaan program dan kegiatan setiap urusan yang dilaksanakan SKPD secara terinci terbagi dalam 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan sebagai berikut :

A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PENDIDIKAN

Penyelenggaraan Urusan Pendidikan ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Pekalongan cerdas, kreatif, berbudaya, berkarakter dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi berdasarkan nilai - nilai kearifan lokal. Pelaksanaan program pendidikan telah menyebabkan makin berkembangnya kegiatan belajar mengajar di berbagai jenjang pendidikan. Dengan dilaksanakannya program pendidikan, pelayanan pendidikan diharapkan dapat menjangkau semua daerah di Kabupaten Pekalongan.

(3)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 3

1.1. Program dan Kegiatan

Urusan Pendidikan pada tahun 2016 dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan melalui program dan kegiatan sebagai berikut :

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan kegiatan:

1) Rehab Sedang/berat Ruang Kelas Sekolah; 2) Pelatihan Guru PAUD Kabupaten Pekalongan; 3) Penyelenggaraan Gebyar PAUD (Propinsi); 4) Kesejahteraan Pendidik PAUD (Propinsi);

5) Peningkatan Kualifikasi ke S1/D4 Pendidik PAUD (Propinsi); 6) Penyelenggaraan Lomba Gugus PAUD dan Lomba KB/TK

(Propinsi)

7) Penyelenggaraan Apresiasi PTK PAUDNI berprestasi tingkat Kabupaten dan Pameran Produk desa Vokasi;

8) Lomba Anak Usia Dini Tingkat Kabupaten dan Tingkat Provinsi; 9) Pengembangan Sarana Prasarana PAUD (Propinsi);

10) Penyelenggaraan Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI Berprestasi (Propinsi);

11) Operasional Penyelenggaraan PAUD;

12) DAK Operasional Penyelenggaraan PAUD (DAK Non Fisik); 13) Fasilitasi Keaksaraan Dasar (Provinsi);

14) Fasilitasi Keaksaraan Lanjutan (Provinsi);

15) Fasilitasi Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) (Provinsi);

16) Fasilitasi Kelompok Belajar Usaha (KBU) Desa Vokasi (Provinsi); 17) Fasilitasi Rintisan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Desa Vokasi

(Provinsi);

18) Fasilitasi Keaksaraan Dasar 2015 (Provinsi); 19) Fasilitasi Keaksaraan Lanjutan 2015 (Provinsi);

20) Fasilitasi Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) 2015 (Provinsi);

(4)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 4 21) Fasilitasi Kelompok Belajar Usaha (KBU) Desa Vokasi 2015

(Provinsi);

22) Pembangunan Unit Gedung Baru (UGB) PAUD (Provinsi); 23) Fasilitasi Penyelenggaran Pendidikan Paket A, B, C (Provinsi); 24) Pembangunan Gedung Sekolah dan Pagar;

25) Pengadaan Peralatan Pendidikan dan Meubelair PAUD;

b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dengan

kegiatan:

1) Pembangunan Rumah Dinas Kepala Sekolah, Guru, Penjaga Sekolah;

2) Penambahan Ruang Kelas Sekolah;

3) Pengadaaan Alat Praktik Dan Peraga Siswa; 4) Pengadaan Mebeluer Sekolah;

5) Peningkatan Sarpras Sanitasi SD/SDLB dan SMp/SMPLB (Propinsi);

6) Fasilitasi Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) (Propinsi);

7) Rehab Ruang Kelas Rusak SMP/SMPLB ( Propinsi); 8) Pembangunan Perpustakaan Sekolah SD/SDLB (Propinsi); 9) Pembinaan Minat Bakat dan Kreativitas Siswa;

10) Operasional TKN, UPT Pendidikan dan SKB; 11) DAK SD/SMP dan Pendampingan 2014; 12) Pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah (US/M); 13) Jasa Konsultan Perencana dan Pengawasan;

14) Fasilitasi Pembinaan Potensi siswa SD/SDLB (Propinsi); 15) Rehab dan Pembangunan Gedung Sekolah;

16) Rehab Ruang Kelas Rusak SD/SDLB (Propinsi); 17) DAK SD/SMP 2013 (sisa tender);

18) Bintek Tiga Mata Pelajaran Ujian Sekolah;

19) Pembangunan Talud dan Peninggian Bangunan Halaman SD dan SMP;

(5)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 5 20) Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal

Pendidikan dasar (PKP-SPM Dikdas) (APBN); 21) Lomba Jenjang Pendidikan Dasar;

22) DAK dan Pendampingan SD/SDLB 2015; 23) DAK dan Pendampingan SMP/SMPLB 2015; 24) Pendampingan BOS SD/SDLB/MI (Provinsi); 25) Pendampingan BOS SMP/SMPLB/MTs (Provinsi); 26) Peningkatan Penguasaan Materi UN;

27) Pelatihan Guru Pembina Olimpiade Sains Nasional (OSN); 28) Pelatihan Kurikulum 2013 Jenjang Pendidikan Dasar; 29) Pelatihan Guru Pembimbing Khusus Inklusi;

30) Pengadaan Mebelair SD (Provinsi); 31) Pengadaan Alat Kesenian (Provinsi); 32) Rehab Bangunan Sekolah SD/MI;

33) Pembangunan Pagar dan Penataan Halaman Sekolah;

c. Program Pendidikan Menengah, dengan kegiatan:

1) Penambahan Ruang Kelas Sekolah;

2) Pembangunan Sarana Dan Prasarana Olahraga; 3) Pengadaaan Alat Praktik Dan Peraga Siswa; 4) Pelatihan Kurikulum 2013 SMA/SMK;

5) Penyediaan Beasiswa Bagi Keluarga Tidak Mampu; 6) Pengadaan Alat Bengkel SMK (Propinsi);

7) Fas Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (Propinsi);

8) Beasiswa SMA/SMK dari Keluarga Kurang Mampu (Propinsi); 9) Bimbingan Teknis Ujian Nasional;

10) Beasiswa Siswa Berprestasi Tingkat Provinsi dan Nasional; 11) Oliampiade Sains Nasional Guru;

12) Lomba Kompetensi Siswa SMK; 13) DAK dan Pendampingan SMA 2015; 14) DAK dan Pendampingan SMK 2015;

15) Kursus Mahir Tingkat Dasar Pramuka (Provinsi); 16) Lomba Jenjang Pendidikan Menengah;

(6)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 6 17) Peningkatan Sarpras SMA/SMK (Provinsi);

18) Pengadaan Mebelair SMA/SMK/MA;

19) Pembangunan Pagar dan Penataan Halaman Sekolah.

d. Program Pendidikan Non Formal, dengan kegiatan:

1) Penyelenggaraan Paket B Setara SMP dan Paket C Setara SMA; 2) Fasilitasi Hari Aksara Internasional (HAI) Dinas Pendidikan

(Propinsi);

3) Operasional Pendidikan Non Formal dan Informal;

4) Pameran Produk Desa Vokasi Tingkat Provinsi Dalam Memperingati Hari Aksara Internasional;

e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

dengan kegiatan:

1) Lomba Kreativitas Guru ,Kepala Sekolah, dan Pengawas; 2) Pengiriman Pelatihan Calon Kepala Sekolah;

3) Kesejahteraan Pendidik Wiyata Bhakti Pendidikan Formal (Propinsi);

4) Peningkatan Kualifikasi Ke S1 Pendidik Formal (Propinsi); 5) Sosialisasi Program Induksi Guru Pemula;

6) Fasilitasi Peningkatan Guru Seni Budaya;

7) Penunjang Proses Penetapan Penilaian Angka Kredit (PAK) Guru PNS;

8) Pengelolaan Media Publikasi Ilmiah;

f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan, dengan kegiatan:

1) Pengelolaan Prasarana Jaringan Pendidikan Nasional; 2) Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan; 3) Pelatihan Pengelolaan Data Pokok Pendidikan;

4) Manajemen Pendataan Pendidikan (Propinsi);

5) Fasilitasi Penyelenggaraan UN dan UNPK (Propinsi);

6) Fasilitasi Pembinaan Nasionalisme dan Karakter Bangsa Melalui Jalur Pendidikan (Propinsi);

7) Operasional Akademi Komunitas;

(7)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 7 9) Pembelajaran Wisata Edukasi (Propinsi);

10) Fasilitasi Akreditasi Sekolah;

11) Fasilitasi Penguatan Kelembagaan/Lembaga Kursus Pendidikan (LKP) untuk;

12) Fasilitasi Penguatan Manajemen Desa Vokasi (Provinsi); 13) Fasilitasi Kursus Kewirausahaan Desa (KWD) (Provinsi); 14) Fasilitasi Kursus Kewirausahaan Desa (KWD) 2015 (Provinsi); 15) Peningkatan Kelembagaan Pangarusataman Gender;

16) Pengarusutamaan Gender (Propinsi).

1.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Anggaran pelaksanaan program dan kegiatan Urusan Pendidikan merupakan bagian anggaran Belanja Langsung (tidak termasuk belanja langsung non urusan/rutin SKPD) sebesar Rp66.186.401.900,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp64.234.701.870,00 (97,05%) dengan capaian indicator kinerja sebagai berikut :

Tabel 4.1

Capaian Urusan Pendidikan Tahun 2016 URUSAN DAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN CAPAIAN 2015 2016 TARGET REALISASI % TK dan PAUD APK PAUD % 52,28 62,00 52,38 84,48

Jumlah TK/RA sesuai standar Unit 4 4 4 100,00

SD/MI

APK SD/MI % 103,73 103,75 103,74 99,99

APM SD/MI % 92,61 92,70 92,65 99,92

Angka Lulus UASBN SD/MI % 100 100 100 100,00

Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI (%)

% 0,33 0,31 0,31 100,00

Jumlah SD/MI sesuai Standar Nasional Pendidikan Unit 45 47 45 95,74 SMP/MTs APK SMP/MTs % 99,85 99,88 99,88 100,00 APM SMP/MTs % 81,34 81,50 81,37 99,84 Angka kelulusan UN SMP/MTs (%) % 100 100 100 100,00

Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs (%)

% 0,19 0,19 0,18 94,74

Jumlah SMP/MTs RSBI (unit) Unit 0 4 0 0

SMA/SMK/MA

(8)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 8 URUSAN DAN INDIKATOR

KINERJA SATUAN CAPAIAN 2015 2016 TARGET REALISASI % Angka kelulusan UN SMA/SMK/MA % 100 100 100 100,00

Angka Putus Sekolah (APTS) SMA/SMK/MA

% 0,38 0,36 0,38 105,56

Jumlah SMA/SMK/MA RSBI Unit 0 2 0 0

Pendidikan Kesetaraan a. 7% mendukung capaian

APK Dikdas

% 9,3 7 9 128,57

b. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket A 97%

% 99 98 99 101,02

c. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket B 95%

% 90 100 91 91,00

d. Angka lulus pendidikan kesetaraan Paket C 90% % 99 94 99 105,32 e. 60% usia 15 – 44 th belum sekolah terlayani pendidikan kesetaraan % 25 60 20 33,33 Pendidikan Masyarakat (Dikmas)

a. Angka Buta Aksara usia 15 tahun keatas selesai tahap pelestarian

Orang 99 99,50 90,00 90,45

b. 15% Desa/Kelurahan di Jawa Tengah memiliki Taman Bacaan Masyarakat

% 56 30 56 186,67

Kursus dan Kelembagaan a. 5% pengangguran usia 15-44 th memperoleh layanan pendidikan Kecakapan Hidup % 9 5 9 180,00 b. 10% lembaga PNF terakreditasi % 12 10 12 120,00

Jumlah Lembaga kursus yang bersertifikasi

Unit 65 95 65 68,42

Angka Melek Huruf % 99,73 99,89 99,74 99,85

Pendidik dan Tenaga kependidikan

a. Jumlah Guru TK/RA Layak Mengajar

% 65 50 66 132,00

b. Persentase Guru SD/MI layak Mengajar

% 80 100 81 81,00

c. Persentase Guru SD/MI Sertifikasi % 78 100 79 79,00 d. Persentase Guru SMP/MTs layak Mengajar % 100 100 100 100,00 e. Persentase Guru SMP/MTs Sertifikasi % 86 100 87 87,00 f. Prosentase Guru SMK Layak mengajar % 100 100 100 100,00

(9)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 9 Kebijakan bidang pendidikan telah dicetuskan beberapa pilar dalam pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional oleh Menteri Pendidikan Nasional yakni “Pilar Pembangunan Pendidikan” yang terdiri dari :

a. Ketersediaan

Pilar pertama adalah availability atau ketersediaan layanan pendidikan yang memadai sesuai dengan standar, baik standar pelayanan minimal (SPM) ataupun standar nasional pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan. Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan ketersediaan dijelaskan sebagai berikut:

1) Jumlah Sekolah

Pada tahun 2016 di Kabupaten Pekalongan memiliki sekolah PAUD sebanyak 362 unit, SD sebanyak 629 unit, SMP sebanyak 125 unit, dan SMA sebanyak 60 unit. Apabila dibandingkan dengan target tahun 2016, hanya realisasi jumlah sekolah SD yang mengalami penurunan seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Jumlah Sekolah di Kabupaten Pekalongan

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

PAUD - 362 - 362

SD/MI 662 629 662 629

SMP/MTs 125 125 125 125

SMA/SMK/MA 60 60 60 60

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.Pekalongan, 2017

Berdasarkan tabel tersebut di atas memberikan informasi bahwa jumlah unit sekolah di Kabupaten Pekalongan dari tahun 2015 hingga 2016 untuk jenjang PAUD sampai SMA tidak mengalami penambahan, sedangkan untuk jenjang SD mengalami penurunan dikarenakan ada 33 sekolah dasar yang merger per Juli 2016. Berdasarkan hasil kajian bahwa sekolah yang dimerger karena sekolah tersebut terletak pada satu lokasi atau letaknya berdekatan, akan tetapi jumlah siswa mengalami penurunan, sehingga harus

(10)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 10 dimerger untuk efisiensi baik itu sarpras maupun tenaga pendidiknya.

2) Jumlah Guru

Berkaitan dengan jumlah guru di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 jumlah guru PAUD sebanyak 2.719 orang, guru SD 6.172 orang, guru SMP 2.564 orang dan guru SMA 1.869 orang. Pada tahun 2016 jumlah guru yang melampaui target di tahun 2016 adalah guru PAUD, guru SMP, dan guru SMA, sedangkan jumlah guru di bawah target yang ditentukan adalah guru SD. Lebih detail jumlah guru di kabupaten Pekalongan seperti yang tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Jumlah Guru di Kabupaten Pekalongan

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

PAUD 1.980 2.719 1.980 2.719

SD/MI 6.795 6.172 6.795 6.172

SMP/MTs 2.495 2.564 2.495 2.564

SMA/SMK/MA 1.460 1.869 1.460 1.869

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. .Pekalongan, 2017

Berdasarkan tabel di atas memberikan informasi bahwa jumlah guru sekolah di Kabupaten Pekalongan dari tahun 2015 sampai 2016 tidak mengalami penambahan jumlah pada semua jenjang pendidikan baik jumlah guru pada tingkat PAUD, SD, SMP, dan SMA.

3) Jumlah Murid

Berkaitan dengan jumlah murid di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 memiliki 21.902 siswa pada tingkat PAUD, berjumlah 76.666 siswa SD, SMP sebanyak 32.299 siswa, serta SMA berjumlah 26.362 siswa. Adapun jumlah murid pada tahun 2016 yang melebihi target ada pada tingkat PAUD dan SMA, pada SD dan SMP realisasi ada di bawah target, hal ini tergambar seperti yang tertera pada tabel berikut ini:

(11)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 11 Tabel 4.4

Jumlah Murid di Kabupaten Pekalongan

TINGKAT

2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

PAUD 11.555 21.902 11.555 21.902

SD/MI 108.500 98.270 108.500 76.666

SMP/MTs 41.415 41.342 41.415 32.299

SMA/SMK/MA 21.354 24.023 21.354 26.362

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pekalongan, 2017

Berdasarkan informasi tabel diatas bahwa jumlah murid yang mengenyam pendidikan sekolah dari tahun 2015 hingga 2016 mengalami penambahan jumlah murid pada jenjang PAUD, SD, dan SMA, tetapi jumlah murid menurun pada jenjang SMP.

4) Ratio Guru dan Murid

Rerata rasio guru dan murid di Kabupaten pekalongan pada tahun 2016 pada semua jenjang pendidikan adalah PAUD 1:05, SD 1:16, SMP 1:16, dan SMA 1:13. Realisasi rasio guru dan murid yang tidak sesuai dengan target adalah jenjang SMP dan SMA. Realisasi menunjukkan dibawah target.

Tabel 4.5 Ratio Guru dan Murid

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

PAUD 1:05 1:05 1:05 1:05

SD/MI 1:16 1:16 1:16 1:16

SMP/MTs 1:17 1:16 1:17 1:16

SMA/SMK/MA 1:15 1:14 1:15 1:13

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pekalongan, 2017

Berdasarkan tabel rasio guru dan murid menunjukkan bahwa pada tahun 2015 dan 2016 rasio guru dan murid masih tetap sama baik pada jenjang PAUD, SD, dan SMP, kecuali SMA mengalami penurunan.

(12)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 12

5) Kondisi Ruang Kelas dalam Kondisi Baik

Pada tahun 2016 kondisi ruang kelas dalam kondisi baik di Kabupaten Pekalongan pada jenjang PAUD sebesar 50%, jenjang SD 85%, SMP sebesar 88% dan jenjang SMU sebesar 90%. Pencapaian realisasi tahun 2016 kondisi ruang kelas dalam kondisi baik pada semua jenjang sekolah melebihi target, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.6

Persentase Kondisi Ruang Kelas dalam Kondisi Baik

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

PAUD 45 45 45 50

SD/MI 82 83 82 85

SMP/MTs 87.5 87,5 87,5 88

SMA/SMK/MA 86 87 86 90

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

Berdasarkan tabel diatas persentase kondisi ruang kelas dalam kondisi baik pada jenjang pendidikan PAUD sampai dengan jenjang SMA dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan.

6) Ratio Sekolah terhadap Murid

Rasio sekolah terhadap murid pada jenjang SD sampai dengan SMA di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 berturut-turut sebesar 1: 116 pada jenjang SD, 1:258 pada jenjang SMP, dan 1:265 pada jenjang SMA. Perbandingan antara target yang telah ditentukan dan realisasi tahun 2016 pada semua jenjang pendidikan rasio sekolah terhadap murid mengalami penurunan.

Tabel 4.7

Ratio Sekolah Terhadap Murid

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 1:163 1:116 1:163 1:116

SMP/MTs 1:365 1:258 1:365 1:258

SMA/SMK/MA 1:540 1:265 1:540 1:265

(13)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 13 Berdasarkan tabel diatas persentase rasio sekolah terhadap murid pada tahun 2015 dan tahun 2016 pada semua jenjang pendidikan dari SD, SMP, dan SMA masih tetap sama.

b. Keterjangkauan

Pilar kedua, affordability atau keterjangkauan. Pilar ini menitikberatkan kepada prinsip pemenuhan hak dan keadilan untuk memperoleh pendidikan bagi semua warga negara tanpa terkecuali, khususnya untuk daerah-daerah terdepan dan terpencil. Keterjangkauan ini juga termasuk faktor kenyamanan dalam pemberian layanan pendidikan bagi peserta didik.

Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan keterjangkauan dijelaskan sebagai berikut:

1) Angka Partisipasi Kasar (APK)

Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SMP, SMA dan sebagainya) dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Hasil perhitungan APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK bisa lebih besar dari 100% karena terdapat murid yang berusia di luar usia resmi sekolah, atau berasal dari luar wilayah kabupaten. APK ini juga digunakan sebagai indikator pendidikan, mengingat masih tingginya siswa berusia lebih tua dari kelompok usia yang semestinya

(14)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 14 Tabel 4.8

Angka Partisipasi Kasar (APK)

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 103,73 103.73 103,75 103,74

SMP/MTs 99.70 99.85 99,88 99,86

SMA/SMK/MA 70 67.95 68 100,07

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

Berdasarkan tabel diatas persentase Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami peningkatan. Peningkatan ini memberi arti bahwa ada peningkatan partisipasi masyarakat usia sekolah untuk mengenyam pendidikan meskipun tidak cukup signifikan. Adapun pencapaian realisasi angka partisipasi kasar (APK) di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 jenjang SD, SMP, dan SMA realisasinya tidak memenuhi target yang di tentukan.

2) Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Indikator APM ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan yang sesuai. Semakin tinggi APM berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah pada tingkat pendidikan tertentu, Nilai ideal APM = 100%.

Tabel 4.9

Angka Partisipasi Murni (APM)

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 92,30 92,61 92,70 92,63

SMP/MTs 81,00 81,34 81,50 81,35

SMA/SMK/MA 45,20 46,93 45,2 47,00

(15)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 15 Berdasarkan tabel diatas persentase Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan SD dan SMP mengalami peningkatan di tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 walaupun tidak cukup signifikan. Pada tahun 2015 APM SD sebesar 92,61 meningkat dari 92,63 di tahun 2016. Sedangkan APM SMP sebesar 81,34 di tahun 2015 meningkat menjadi 81,35 di tahun 2016. APM SMA tahun 2015 sebesar 46,93 dan tahun 2016 naik menjadi 47,00. Adapun pencapaian realisasi APM di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 jenjang SD, dan SMP, realisasinya tidak memenuhi target yang di tentukan, hanya realisasi APM SMA yang melebihi target yang ditentukan.

3) Angka Putus Sekolah (APTS)

Angka Putus Sekolah adalah proporsi anak menurut anak usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu. Adapun kelompok umur yang dimaksud adalah kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun.

Tabel 4.10

Angka Putus Sekolah (APTS)

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 0,35 0,33 0,31 0,31

SMP/MTs 0,4 0,19 0,19 0,18

SMA/SMK/MA 0,8 0,38 0,36 0,38

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

Berdasarkan tabel diatas bahwa perbandingan tahun 2015 dan tahun 2016 persentase angka putus sekolah pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan, kecuali jenjang SMA yang mengalami kenaikan. Pada tahun 2016 pencapaian realisasi APTS pada jenjang SD sebesar 0,31%, SMP sebesar 0,18% dan APTS SMA sebesar 0,38%.

(16)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 16

4) Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs

Persentase angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar 87,00% menjadi 91,50% pada tahun 2016. Pencapaian realisasi angka melanjutkan dari SD ke SMP tahun 2016 melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 88,00% atau naik 3,98%

Tabel 4.11

Angka Melanjutkan dari SD ke SMP

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD ke SMP 85,50 87,00 88,00 91,50

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

5) Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

Persentase angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebesar 75,40% menjadi 78,00% pada tahun 2016. Adapun pencapaian realisasi angka melanjutkan SMP ke SMA tahun 2016 melebihi dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 78,00% naik 3,45%.

Tabel 4.12

Angka Melanjutkan dari SMP ke SMA

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SMP ke SMA 74,50 75,40 76,50 78,00

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

c. Aspek Kualitas

Pilar ketiga, quality atau kualitas pendidikan. Pilar peningkatan kualitas pendidikan merupakan pilar yang penting. Pilar peningkatan kualitas pendidikan merupakan kesinambungan yang tak terpisahkan dengan pilar pemerataan dan peningkatan akses pendidikan.Setelah keberhasilan program penuntasan wajib belajar 9 tahun sebagai wujud keberhasilan pilar pemerataan dan peningkatan akses pendidikan, pilar peningkatan mutu pendidikan kini harus menjadikan perhatian utama.

(17)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 17 Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan kualitas dijelaskan sebagai berikut:

1) Angka Kelulusan

Persentase angka lulusan pada semua jenjang pendidikan SD, SMP, SMA mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016 yang mencapai 100%.

Tabel 4.13 Angka Kelulusan

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 100 100 100 100

SMP/MTs 98 100 100 100

SMA/SMK/MA 98 100 100 100

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017 2) Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV

Persentase guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV pada semua jenjang pendidikan baik SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA mengalami peningkatan yang cukup signifikan, bahkan pada jenjang pendidikan SMA semua guru sudah memenuhi kualifikasi S1/DIV. Pencapaian realisasi guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV pada tahun 2016 melebihi dari target yang ditentukan kecuali untuk jenjang SMP/MTs.

Tabel 4.14

Guru yang Memenuhi kualifikasi S1/DIV

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 45 60 50 86

SMP/MTs 89 92,5 93 87

SMA/SMK/MA 97 98 98 100

(18)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 18

3) Guru Bersertifikasi

Persentase guru yang bersertifikasi dari tahun 2015 sampai tahun 2016 pada semua jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA mengalami peningkatan. Pencapaian realisasi guru bersertifikasi pada tahun 2016 melebihi dari target yang ditentukan.

Tabel 4.15 Guru Bersertifikasi

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 40 78 45 78

SMP/MTs 40 86 45 86

SMA/SMK/MA 96,2 96,5 96,5 97

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

4) Pencapaian Nilai Rata Rata UASBN dan UN

Nilai rata rata pada jenjang SD, SMP, SMA mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Pencapaian realisasi nilai rata-rata UASBN dan UN pada semua jenjang pendidikan pada tahun 2016 melebihi dari target yang telah ditentukan.

Tabel 4.16

Pencapaian Nilai Rata Rata UASBN/UN

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 7 7,0 7 7,1

SMP/MTs 7 6,8 7 7,0

SMA/SMK/MA 7 7,75 7 7,8

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

5) Guru Layak Mengajar

Persentase guru layak mengajar pada jenjang pendidikan PAUD, SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Pencapaian realisasi guru layak mengajar pada semua jenjang pendidikan pada tahun 2016 melebihi dari target yang ditentukan.

(19)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 19 Tabel 4.17

Persentase Guru Layak Mengajar

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

PAUD 30 45 40 65

SD/MI 75 75 85 100

SMP/MTs 85 100 90 100

SMA/SMK/MA 85 100 90 100

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

d. Kesetaraan

Kesetaraan dapat dilihat dengan Indeks Paritas Gender. Indeks Paritas Gender menunjukkan ada tidaknya kesetaraan gender antara partisipasi perempuan dan laki laki pada angka partisipasi Kasar (APK), APM, angka putus sekolah, angka kelulusan dan guru layak mengajar.

Indikator Kesetaraan ini merupakan indikator keseimbangan kesempatan memperoleh pendidikan antara perempuan dan laki-laki diukur yang menunjukkan kesetaraan dan keadilan gender di bidang pendidikan, dapat digunakan untuk memantau pencapaian tujuan keseimbangan gender dalam mendapatkan kesempatan pendidikan pada semua jenjang sekolah.

Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan kesetaraan gender dapat dilihat dari Indeks Paritas Gender pada beberapa indikator pendidikan yang dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.18

Indeks Paritas Gender APK, APM, APS, Angka Kelulusan, dan Guru Layak Mengajar

INDIKATOR TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

APK SD 103,73 103,73 103,75 103,74 SMP 99,85 99,85 99,88 99,86 SMA 64 67,96 64 67,98 APM SD 90,5 92,61 92,70 92,65 SMP 83 81,34 81,50 81,37 SMA 63 46,93 63 47,00

(20)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 20

INDIKATOR TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

APS SD 0,35 0,33 0,31 0,31 SMP 0,28 0,19 0,19 0,18 SMA 0,35 0,28 0,36 0,38 Angka Kelulusan SD 88,75 100 100 100 SMP 90,5 100 100 100 SMA 97,5 100 100 100 Guru Layak Mengajar SD 75 75 85 100 SMP 85 100 90 100 SMA 85 100 90 100

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kesetaraan gender antara perempuan dan laki laki mengalami perbaikan tiap tahunnya. Angka ideal yang menunjukkan adanya kesetaraan gender adalah 100%.

Sedangkan indeks Paritas Gender pada Angka partisipasi kasar, dan Angka Partisipasi Murni pada jenjang SMP dan SMA sudah baik, walau tingkat partisipasi masih lebih banyak oleh perempuan. Sementara Angka Putus Sekolah pada semua jenjang pendidikan baik SD, SMP dan SMA didominasi oleh laki laki. Pada indikator angka kelulusan telah terjadi kesetaraan gender, dan tidak terlalu signifikan perbedaan antara perempuan dengan laki laki. Pada partisipasi penduduk usia SMA untuk menempuh studi di jenjang pendidikan SMA/SMK/MA, penduduk perempuan lebih dominan dibandingkan penduduk laki-laki. Angka putus sekolah didominasi oleh siswa laki-laki.Kondisi ini menunjukkan bahwa laki-laki putus sekolah lebih banyak dibandingkan dengan perempuan.

Sementara untuk partisipasi guru layak mengajar masih didominasi oleh perempuan pada jenjang pendidikan SMP dan lebih dominan dominasi laki laki pada jenjang pendidikan SD dan SMA.

(21)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 21

e. Keterjaminan

Pilar kelima, assurance atau penjaminan mutu pendidikan.Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) merupakan lembaga formal yang dibentuk dengan tanggung jawab utama untuk meningkatkan penjaminan mutu pendidikan. Jaminan mutu pendidikan harus lebih banyak dilakukan dengan berbagai studi dan evaluasi tentang faktor-faktor apa yang besar pengaruhnya untuk meningkatkan mutu pendidikan

Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan ketersediaan dijelaskan sebagai berikut:

1) Jumlah Sekolah Terakreditasi A

Jumlah unit sekolah yang terakreditasi A pada semua jenjang pendidikan SD, SMP, SMA mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Pencapaian realisasi jumlah sekolah terakreditasi A pada semua jenjang pendidikan pada tahun 2016 melebihi dari target yang ditetapkan.

Tabel 4.19

Jumlah Sekolah Terakreditasi A

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 76 80 77 82

SMP/MTs 31 33 32 35

SMA/SMK/MA 26 27 28 29

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

2) Jumlah Sekolah Terakreditasi B

Jumlah unit sekolah yang terakreditasi B pada jenjang pendidikan SD tahun 2015 sebanyak 501 unit menurun menjadi 500 unit pada tahun 2016. Pada Jenjang Pendidikan SMP tahun 2015 jumlah sekolah terakreditasi B sebanyak 71 unit menurun di tahun 2016 menjadi 70 unit. Adapun jenjang pendidikan SMA jumlah sekolah terakreditasi B pada tahun 2015 sebanyak 14 unit naik menjadi 15 unit pada tahun 2016. Pencapaian realisasi jumlah

(22)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 22 sekolah terakreditasi B pada pendidikan SD dan SMA melebihi dari target yang ditentukan, sedangkan pencapaian realisasi jumlah sekolah terakreditasi B pada jenjang pendidikan SMA pada tahun 2016 melebihi dari target yang ditentukan.

Tabel 4.20

Jumlah Sekolah Terakreditasi B

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 484 501 485 500

SMP/MTs 71 71 70 70

SMA/SMK/MA 12 14 13 15

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

3) Jumlah Sekolah Terakreditasi C

Jumlah unit sekolah yang terakreditasi C pada semua jenjang pendidikan mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Pencapaian realisasi jumlah sekolah terakreditasi C pada jenjang pendidikan SMP dan SMA sesuai dengan target yang ditentukan, sedangkan realisasi jumlah sekolah terakreditasi C pada jenjang pendidikan SD dibawah target yang ditetapkan.

Tabel 4.21

Jumlah Sekolah Terakreditasi C

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 90 90 89 85

SMP/MTs 26 26 25 25

SMA/SMK/MA 27 27 26 26

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

4) Jumlah Sekolah Belum Terakreditasi

Jumlah unit sekolah yang belum terakreditasi tidak mengalami penurunan. Jenjang SD masih sama dikarenakan kondisi sekolah yang tidak memadai sehingga tidak mungkin terakreditasi, yaitu sekolah di daerah atas. Jenjang SMP dan SMA telah tercapai targetnya.

(23)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 23 Tabel 4.22

Jumlah Sekolah Belum Terakreditasi

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

SD/MI 2 2 2 2

SMP/MTs 0 0 0 0

SMA/SMK/MA 0 0 0 0

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

5) Jumlah RSBI

Jumlah sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA pada tahun 2015 dan 2016 tidak ada dikarenakan kebijakan untuk sekolah RSBI sudah dihapus.

f. Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan. Pendidikan nonformal dimaksudkan sebagai satu bentuk layanan pendidikan yang bertujuan sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Adapun jenis pendidikan nonformal dapat berupa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja. Pendidikan kesetaraan meliputi Paket A, Paket B dan Paket C, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, majelis taklim, sanggar, dan lain sebagainya, serta

(24)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 24 pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Indikator pendidikan dalam kaitannya dengan pendidikan nonformal dijelaskan sebagai berikut:

1) Jumlah Kelompok Belajar Masyarakat (KBM)

Jumlah KBM (Kelompok Belajar Masyarakat) tiap tahunnya tidak mengalami penurunan maupun peningkatan. Hal ini berdampak baik, karena masyarakat beralih dan mengenyam pendidikan formal. Capaian realisasi jumlah KBM (Kelompok Belajar Masyarakat) sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Tabel 4.23 Jumlah KBM

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

KBM 108 108 108 108

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

2) Jumlah Peserta

Jumlah peserta Program Paket A,B dan C mengalami penurunan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Peserta program paket A pada tahun 2015 mencapai 220 orang menurun menjadi 80 pada tahun 2016, demikian halnya pada program paket B, 1.280 orang pada tahun 2015 menurun cukup tajam pada tahun 2016 menjadi 1.033 orang. Sementara pada program paket C, pada tahun 2015 peserta mencapai 2.395 orang, naik menjadi 2.487 orang pada tahun 2016. Penurunan jumlah peserta program Paket A, B dan C ini berarti masyarakat telah beralih pada pendidikan formal. Adapun pencapaian realisasi pada tahun 2016 peserta Paket B, dan paket C melebihi target yang ditetapkan sedangkan peserta paket A sesuai dengan target yang tetapkan.

(25)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 25 Tabel 4.24

Jumlah Peserta KBM

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

PAKET A 220 220 80 80

PAKET B 1.100 1.280 1.000 1.033

PAKET C 2.300 2.395 2.200 2.487

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

3) Jumlah Tutor

Jumlah tutor pada paket A pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016 tidak mengalami perubahan yaitu masih tetap 28 orang, hal tersebut karena peserta paket A berkurang. Sementara jumlah tutor paket B dan paket C mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016 . Pencapaian realisasi jumlah turor pada tahun 2016 pada paket A, B, dan C melebihi dari target yang ditentukan.

Tabel 4.25 Jumlah Tutor

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

PAKET A 28 28 28 28

PAKET B 156 158 158 160

PAKET C 715 720 718 721

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017 4) Persentase Angka Lulusan

Persentase angka lulusan program paket mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016. Persentase angka lulusan kejar paket B dan paket C melebihi target yang ditentukan kecuali kejar paket A.

Tabel 4.26

Persentase Angka Lulusan

TINGKAT 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

PAKET A 91 88 92 90

PAKET B 90 90 91 92

PAKET C 93 93 92 95

(26)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 26

5) Jumlah Lembaga Kursus

Jumlah lembaga kursus tiap tahunnya meningkat dimana jumlahnya pada tahun 2015 sejumlah 66 unit, meningkat menjadi 69 unit di tahun 2016. Hal ini berdampak baik bagi masyarakat, dimana mereka bisa mengenyam ketersediaan lembaga pendidikan keterampilan. Pencapaian target tahun 2016 melebihi dari target yang ditentukan.

Tabel 4.27 Jumlah Lembaga Kursus

URAIAN

2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

Lembaga Kursus 64 66 67 69

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

6) Jumlah Lembaga Kursus Bersertifikasi

Jumlah lembaga kursus yang bersertifikasi meningkat dari tahun 2015 yang berjumlah 37 unit menjadi 38 unit pada tahun 2016. Pencapaian jumlah lembaga kursus bersertifikasi sesuai dengan target yang ditetapkan.

Tabel 4.28

Jumlah Lembaga Kursus Bersertifikasi

URAIAN

2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI Lembaga Kursus

Bersertifikasi 37 37 38 38

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

Selain indikator bidang pendidikan yang dikelompokkan kedalam enam aspek tersebut diatas, terdapat dua indikator pendidikan yang dipakai sebagai indikator pembangunan pendidikan pada level nasional yaitu:

a. Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf didapat dengan membagi jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat

(27)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 27 membaca dan menulis dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas kemudian hasilnya dikalikan dengan seratus.

Angka Melek Huruf di Kabupaten Pekalongan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.29

Persentase Angka Melek Huruf

URAIAN 2015 2016

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

Angka Melek Huruf 90 97,6 95 99,7

Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, 2017

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa persentase angka melek huruf di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2015 sebesar 97,6% meningkat menjadi 99,7% pada tahun 2016. Pencapaian melebihi target yang telah ditetapkan, dan bahkan pada tahun 2016 pencapaian melebihi target yaitu 99,7% telah melek huruf. Hal ini menandakan keberhasilan program program pemerintah kabupaten terkait dengan pemberantasan buta huruf, baik dengan program wajib belajar 9 tahun, program pendidikan formal maupun pendidikan non formal.

b. Angka Rata- Rata Lama Sekolah

Yang dimaksud dengan Angka Rata Rata Lama Sekolah adalah lama sekolah (tahun) penduduk usia 15 tahun ke atas. Pada tahun 2016 Angka Rata Rata Lama Sekolah laki laki yakni 7,5 dan untuk perempuan 7,2 tahun.

1.3. Prestasi

Perolehan prestasi pendidikan tingkat provinsi dan nasional tahun 2016 sebagai berikut :

a. Juara I Tingkat Propinsi Apresiasi PTK Paudni berprestasi Kategori Hantaran Pengantin a.n Imawati galih Ayu Panca putri, S.Pd

(28)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 28 b. Juara II Tingkat Propinsi Apresiasi PTK Paudni Breprestasi kategori

Tutor paket C a.n. Rizaly Rahmat Hani, S.Pd

c. Juara I Tingkat Propinsi Lomba Menggambar Sekolah Dasar a.n. Deffa Aji Permana SDN 01 Kesesi

d. Juara II Tingkat Propinsi Lomba Menggambar Sekolah Dasar a.n Dasinun Mufidah SDN Purwodadi Sragi

e. Juara III Tingkat Provinsi Lomba Menggambar Sekolah Dasar a.n. karisma Ismi Jevita Putri SDN 06 Kedungwuni

f. Juara III Tingkat Provinsi Lomba Menggambar Poster Sekolaevita Putri SDN 06 Kedungwuni

g. Kejuaraan POPDA Tingkat Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut :

 Istinap SD Plus wonokerto prestasi bidang Kids Atletik Kangas Escape Putri Juara 1 dengan medali emas;

 Khozin SDN Sijambe Wonokerto prestasi bidang Kids Atletik Kangas Escape Putra juara 1 dengan medali emas;

 Widuri Kamila SDN Sukosari Karanganyar prestasi bidang Kids Atletik Kangas Escape Putra juari 1 dengan medali emas;

 Ardiyanto SDN Gembong Kandangserang prestasi bidang Kids Atletik Kangas Escape Putra juara 1 dengan medali emas;

 Putri Arbaeta SDN Limbangan Karanganyar prestasi bidang Kids Atletik Kangas Escape Putra juara 1 dengan medali emas;

 Meila Safira Lumasha SMAN 1 Wiradesa prestasi bidang Renang 50 M Gaya Bebas juara 1 dengan medali emas;

 Meila Safira Lumasha SMAN 1 Wiradesa prestasi bidang Renang 50 M Gaya Dada juara 1 dengan medali emas;

 Meila Safira Lumasha SMAN 1 Wiradesa prestasi bidang Renang 100 M Gaya Dada juara 1 dengan medali emas;

 Isman Raharjo SMAN 1 Wiradesa prestasi bidang Atletik Lompat Tinggi juara 1 dengan medali emas;

 Tri Susilo SMP 3 Kesesi prestasi bidang Atletik Lompat Jauh putra juara II dengan medali perak;

(29)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 29

 Hanif Irfando SMPN 1 Wiradesa prestasi bidang Pencak Silat Kelas E (42-45 kg ) Putra juara II dengan medali perak;

 Muhammad Hasan SMPN 2 Kedungwuni prestasi bidang Senam Palang Tunggal Putra juara II dengan medali perak;

 M. Firkri Pradana SMAN 1 Bojong prestasi bidang Bulu Tangkis juara II dengan medali perak;

 Meila safira Lumasha SMAN 1 Wiradesa prestasi bidang Renang Gaya 50 M Gaya Kupu-kupu Juara II dengan medali Perak;

 Isman Raharjo SMAN 1 Wiradesa prestasi bidang Atelik Lompat Tinggi ( Nasional ) O2SN Juara II dengan medali Perak;

 Arafi SMPN 1 Wonokerto prestasi bidang Atletik Lari 400 M Juara II dengan medali Perak;

 Naufal Abiyu Mahardhewa SMPN 1 Kajen prestasi bidang Taekwondo Over 52-55kg Putra Juara III dengan medali Perunggu:

 Asad Ubadilah SMPN 2 Wiradesa prestasi bidang Pencak Silat Kelas H (51-54 kg ) Putra Juara III dengan medali Perunggu;

 Rifda Muthy Zahrani SMPN 1 Wiradesa prestasi bidang Renang Gaya bebas Estafet ( 4 X 100 M ) Putri Juara III dengan medali Perunggu;

 Ranum Anggraeni SMPN 1 Kajen prestasi bidang Renang Gaya bebas Estafet ( 4 X 100 M ) Putri Juara III dengan medali Perunggu;

 Dini Okti Fabela SMP 2 Wonokerto prestasi bidang Renang Gaya bebas Estafet ( 4 X 100 M ) Putri Juara III dengan medali Perunggu;

 Karina Febriani SMPN 1 Wiradesa prestasi bidang Renang Gaya bebas Estafet ( 4 X 100 M ) Putri Juara III dengan medali Perunggu;

 Nur Aeni SMA 1 Kesesi prestasi bidang Atletik Jalan Cepat Putri Juara III dengan medali Perunggu;

 Ulin Nuha SMA 1 Kesesi prestasi bidang Atletik Lempar lembing Juara III dengan medali Perunggu;

 Abu Sofyan SMK N Sragi prestasi bidang Karate Kumite - 55 kg Juara III dengan medali Perunggu;

 Miftakhul Anam SMAN1 Bojong prestasi bidang Taekwondo Under 59 kg Putra Juara III dengan medali Perunggu;

(30)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 30

 Milenia Arum Shyahfitri SMA Muh. Pekajangan prestasi bidang Juara III dengan medali Perunggu;

 Khoirul Umaroh SMPN 1 Wonopringgo prestasi bidang Atletik Juara II dengan medali perak 1;

 M. Firkri Pradana SMAN 1 Bojong prestasi bidang Bulu Tangkis juara II dengan medali Perak 2.

1.4. Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan

1) Masih banyak sekolah yang belum memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) pendidikan, sementara anggaran untuk pemenuhan SPM terbatas dan sekolah dilarang melakukan pemungutan;

2) Masih belum merata kualitas dan kuantitas pemenuhan tenaga pendidik pada semua jenjang pendidikan;

3) Regulasi DAK, BOS, Bantuan Keuangan APBD Provinsi dan APBN sudah jelas pengaturan peruntukkannya sehingga tidak bisa digunakan selain yang telah ditentukan dalam petunjuk teknis; 4) Petunjuk teknis tentang pelaksanaan DAK maupun bantuan

keuangan bidang pendidikan terbit setelah proses penetapan APBD, sehingga dilaksanakan dengan proses mendahului perubahan anggaran maupun perubahan anggaran akibatnya waktu efektif untuk melaksanakan kegiatan sangat singkat;

b. Solusi

1) Mengoptimalkan penggunaan dana APBD baik dari sumber Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat untuk pemenuhan SPM Pendidikan dan mengusulkan perubahan regulasi tentang sumbangan/iuran pendidikan di sekolah agar memudahkan masyarakat dalam berkontribusi untuk meningkatkan pendidikan 2) Pembinaan tenaga pendidik melalui bimbingan teknis/workshop dan

mengoptimalkan pengawas dalam pendampingan proses pembelajaran;

(31)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 31 3) Mengusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan

Provinsi Jawa Tengah agar petunjuk teknis pelaksanaan DAK dan Bankeu lebih awal;

2. URUSAN KESEHATAN

Penyelenggaraan Urusan Kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal. Sehat selain sebagai salah satu hak dasar manusia, juga merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), yang bersama faktor pendidikan dan ekonomi menjadi ukuran untuk menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sehat dimulai dari janin dalam kandungan, anak balita, remaja, dewasa dan usia lanjut juga perlu diupayakan dan diperjuangkan. Upaya pencapaian tujuan tersebut ditempuh melalui berbagai kebijakan diantaranya dengan peningkatan upaya promosi kesehatan, budaya hidup bersih dan sehat, penyehatan lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau, penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin dan penyandang masalah sosial lainnya serta peningkatan SDM bidang kesehatan yang trampil dan profesional dibidangnya.

Tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pekalongan adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Pekalongan. Adapun sasaran pembangunan bidang kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya derajat kesehatan ibu dan anak

b. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin melalui Jamkesmas dan Jamkesda

c. Menurunnya angka gizi buruk

d. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dalam pencapaian keluarga sadar gizi

e. Menurunnya angka kesakitan penduduk

(32)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 32 g. Meningkatkan cakupan imunisasi dasar dan penangulangan KLB serta

menurunkan angka kematian akibat penyakit tidak menular

h. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan i. Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan j. Terpenuhinya kebutuhan perbekalan kesehatan dan farmasi k. Terpantaunya keamanan pangan dan bahan berbahaya

l. Terbentuknya Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan

m. Meningkatnya kualitas Tenaga Kesehatan

n. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarpras air bersih sampai ke desa. o. Meningkatnya kualitas sanitasi dan lingkungan hidup serta lingkungan

pemukiman

2.1. Program dan Kegiatan

Pelaksanaan Urusan Kesehatan di Kabupaten Pekalongan dilaksanakan oleh 3 (tiga) Satuan Kerja Perangkat Daerah, yaitu Dinas Kesehatan, RSUD Kajen dan RSUD Kraton. Program dan kegiatan yang dilaksanakan berkenaan dengan penyelenggaraan urusan kesehatan tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Dinas Kesehatan

a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan kegiatan:

1) Operasional dan Penunjang Kegiatan UPT Labkesda

2) Pemenuhan dan Pemerataan kebutuhan Obat dan Perbekalan Kesehatan

b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan kegiatan:

1) Pelayanan Kesehatan Kegawatdaruratan 2) Peningkatan Upaya Kesehatan Khusus

3) Bantuan Operasional Kesehatan (DAK Non Fisik) 4) Pengadaan Alat Laboratorium Kesehatan

5) Pengadaan Mobil Unit untuk Kegiatan Kuratif (DBHCHT) 6) Pengadaan alat kesehatan X-Ray Mobil (DBHCHT) 7) Pengadaan Alat Kesehatan Penunjang (DBHCHT)

(33)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 33 8) Pengadaan Alat Suku Cadang Spirometer dan Smoker Analyzer

(DBHCHT)

9) Pengadaan Refregreted Centrufuge (DBHCHT)

c. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayan Masyarakat

dengan kegiatan:

1) Pengembangan media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat 2) Revitalisasi Posyandu

3) Pemberdayaan Masyarakat (Desa Siaga, UKK, Poskestren dan SBH)

4) Pengadaan Media Promosi Kesehatan Penanggulangan Penyakit Akibat Dampak Rokok (DBHCHT)

d. Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan kegiatan:

1) Peningkatan Gizi Masyarakat

e. Program Pengembangan Lingkungan Sehat kegiatan:

1) Peningkatan Kesehatan Lingkungan MAsyarakat (kesling, Klinik Sanitasi)

f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit dengan

kegiatan :

1) Pemberantasan Penyakit Menular (TB Paru, Kusta, ISPA, Diare dan Kelamin)

2) Pemberantasan Penyakit Menular Bersumber Binatang (DBD, Malaria, Filariasis dan Flu burung)

3) Pengamatan Penyakit dan pelayanan Imunisasi 4) Pengadaan alat fogging

g. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan:

1) Pelayanan perijinan pelayanan kesehatan Bidang Kesehatan 2) Akreditasi Puskesmas (Standart ISO)

3) Penilaian Angka Kredit jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan 4) Akreditasi Puskesmas (DAK Non Fisik)

h. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin dengan kegiatan:

(34)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 34

i. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas /Pustu dan Jaringannya dengan kegiatan:

1) Pembangunan dan Rehabilitasi Puskesmas/ Puskesmas Pembantu/ Rumah dinas (DAK)

2) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Online 3) Pengadaan Kendaraan Operasional Roda-4

4) Pengadaan Konstruksi dan Instalasi Pengolahan air Limbah (IPAL) (Provinsi)

j. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dengan

kegiatan:

1) Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah

k. Program Pengawasan Obat dan Makanan dengan kegiatan:

1) Peningkatan Pengawasan keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

l. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

dengan kegiatan:

1) Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 2) Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik)

m. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan kegiatan:

1) Peningkatan Mutu Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Puskesmas BLUD

n. Program Pengembangan Data dan Informasi dengan kegiatan:

1) Penyusunan Profil kesehatan Daerah, Survey Indeks Kepuasan Masyarakat, RENSTRA Perangkat Daerah, Sistem Kesehatan Daerah, Standar Operasional Prosedur dan Laporan Tahunan

RSUD Kajen

a. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata, dengan kegiatan:

1) Pembangunan Gedung Fisioteraphy

2) Pembangunan Gedung Sterilisasi Sentral Rumah Sakit (CSSD) 3) Pengadaan Alat Serilisasi Sentral Rumah Sakit

(35)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 35 4) Pengadaan Alat Kesehatan dan Kedokteran

b. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit BLUD, dengan kegiatan;

1) Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD

RSUD Kraton

a. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

1) Akreditasi Rumah Sakit (DAK Non Fisik)

b. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata

1) Pengadaan Alat – alat Rumah Sakit (DAK)

c. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD

1) Pelayanan Pendukung Pelayanan BLUD

2.2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Anggaran belanja langsung (diluar program dan kegiatan non urusan/rutin SKPD) untuk mendukung Urusan Kesehatan pada tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, RSUD Kraton dan RSUD Kajen sebesar Rp120.492.579.078,00 dengan realisasi Rp103.295.539.795,61 (85,73%), dengan capaian target indikator kinerja tercermin dari realisasi indikator kinerja berupa indikator SPM dan derajat kesehatan yang menunjukan keberhasilan pembangunan kesehatan melalui pelaksaan program-program dan kegiatan yang mendukungnya. Capaian Indikator kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi pelayanan kesehatan yang telah dicapai urusan kesehatan tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.30

Pencapaian Indikator Kinerja Urusan Kesehatan Tahun 2016

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN CAPAIAN 2015 TAHUN 2016 TARGET REALISASI % 1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 % 94,9 95,00 90,94 95,73 2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 148,4 100 97,19 97,19

(36)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 36 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN CAPAIAN 2015 TAHUN 2016 TARGET REALISASI % 3 Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % 105,03 100 92,93 92,93 4 Cakupan Pelayanan Nifas % 100 100 96,2 96,20 5 Cakupan neonatus komplikasi yang ditangani % 80,49 85,00 86,03 101,21 6 Cakupan kunjungan bayi % 100,63 100 80,53 80,53 7 Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI) % 100 100 100 100,00 8 Cakupan Pelayanan Anak Balita % 81,11 85 80,53 94,74 9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

% 100 100 100 100,00

10 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan % 100 100 100 100,00 11 Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat % 92,2 100 100 100,00 12 Cakupan peserta KB aktif % 79,8 80,6 79,4 98,51 13 Accute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun per 100.000 penduduk 4 2 5 250,00 14 Cakupan penemuan dan penanganan penderita Pneumonia Balita % 87 91,5 136,9 149,62 15 Cakupan penemuan dan penganganan pasien baru TB BTA positif % 92 82,5 86,6 104,97 16 Angka Kesembuhan TB paru (%) % 86 95 94 98,95 17 CDR TB % 87 100 87 87,00 18 Cakupan Penderita DBD yang ditangani % 100 100 100 100,00 19 CFR DBD 2.5 <1 2 0.97 20 IR DBD (per 10,000 penduduk) 2.2 <1 3.6 360,00 21 Cakupan Penemuan dan penanganan Penemuan Penderita Diare % 87 90 101 112,00

(37)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 37 NO INDIKATOR KINERJA SATUAN CAPAIAN 2015 TAHUN 2016 TARGET REALISASI % 22 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin % 51,87 77,30 51.87 67,10 23 Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam % 100 100 75.00 75.00 24 Cakupan Desa/ Kelurahan Siaga Aktif % 100 100 100 100.00 25 Cakupan penemuan HIV/ AIDS tertangani

% 100 100 100 100.00 Derajat Kesehatan 26 Angka kelangsungan hidup bayi per 1000 KLH 991.93 988,20 991.93 100.38 27 Angka usia harapan

hidup

tahun 73.33 73,43 73,43 100,00

28 Persentase Balita Gizi buruk

% 0,07 0,07 0,07 100,00

29 AKI per 100.000 KLH per 100.000

KLH

141.06 137,50 115.02 83,65

30 AKB per 1.000 KLH per 1000 KLH

8.07 11,80 10.99 93,14

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Pekalongan, 2017

a. Kondisi Mortalitas

Secara umum angka mortalitas tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.31

Indikator Angka kematian Tahun 2015 dan tahun 2016

NO INDIKATOR SATUAN 2015 2016

1 Angka kelangsungan hidup bayi per 1000 KLH 991.93 989.01

2 AKI per 100.000 KLH per 100.000

KLH

141.06 115.02

3 AKB per 1.000 KLH per 1000 KLH 8.07 10.99

Sumber ; Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2017 1) Angka Kelangsungan Hidup Bayi

Angka kelangsungan hidup bayi per 1.000 penduduk dihitung dari Jumlah bayi yang hidup tiap 1000 bayi dibagi kelahiran hidup diwilayah tersebut pada kurun waktu yang sama dikali 1000. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu 126 kasus menjadi 172

(38)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 38 kasus dari 15.649 kelahiran hidup. Sehingga terjadi penurunan Angka Kelangsungan Hidup Bayi dari semula 991,93 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 989,01 per 1.000 kelahiran hidup

2) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup

Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan sampai dengan paska persalinan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula.

Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambatnya mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan. Selain itu penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 4 “terlalu” yaitu terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas (<2 tahun).

Jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 sebanyak 18 kasus, mengalami penurunan dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2015 yang mencapai 22 kasus. Dengan demikian angka kematian ibu Kabupaten Pekalongan juga mengalami penurunan dari 141,06 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 115,02 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016

(39)

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pekalongan Akhir Tahun Anggaran 2016 IV - 39

3) Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 Kelahiran Hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelaanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Apablia AKB di suatu wialayah tinggi berarti status kesehaatan di Wilayah tersebut rendah. Angka Kematian Bayi di Kabupaten Pekalongan tahun 2016 sebesar 10,99 per 1.000 kelahiran hidup. Terjadi penurunan

4) Kondisi Morbiditas

Angka morbiditas tahun 2015 dan 2016 sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :

Tabel 4.32

Indikator Angka Morbiditas Tahun 2015-2016

NO INDIKATOR 2015 2016

1 Incident rate DBD per 10.000 penddk 2.2 3.6

2 CFR DBD 2.5 2

3 Cakupan penemuan dan penanganan Penderita DBD 100 100 4 Cakupan penemuan Penderita TBC BTA (+) 92 86.6

5 Angka Kesembuhan TB Paru 96 96,12

6 Cakupan penanganan HIV/AIDS 100 100

7 AFP Rate per 100.000 penduduk< 15 thn 5 3 8 Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam 100 66.67 9 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization

(UCI)

100 100

11 Balita Gizi Buruk 0.06 0.07

Sumber ; Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, 2017

5) Incident Rate DBD per 10.000 Penduduk

Angka kesakitan (IR) penyakit DBD di Kabupaten Pekalongan selama 2 (dua) tahun terakhir mengalami fluktuasi yang perlu diwaspadai agar tidak terjadi Kejadian Luar Biasa. Pada tahun 2015, Angka Kesakitan penyakit DBD sebesar 21,5 per 10.000 penduduk (199 kasus). Pada tahun 2016, angka Kesakitan DBD menjadi 3,6 per 10.000 penduduk (77 kasus).

Gambar

Tabel 4.5  Ratio Guru dan Murid
Tabel 4.13  Angka Kelulusan
Tabel 4.15  Guru Bersertifikasi
Tabel 4.23  Jumlah KBM
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisa semua perbanding maka dapat disimpulkan pada missile boat kecepatan 70 knots bisa direkomendasikan menggunakan propulsi propeller supercavitating Newton

Dari kendala yang dialami oleh pemilik usaha tersebut, maka dilakukan kegiatan pengabdian yaitu pelatihan tentang service excellence dengan tujuan adanya

Baru kita bermula, bagaimana nak cari produk berdasarkan minat &amp; kepakaran anda..

Dari yang telah dipaparkan diatas, seperti perbedaan dari hasil penelitian,, hasil wawancara dan fenomena yang terjadi pada Universitas X tersebut, serta

Penyelenggara Raimuna adalah :.. Pelaksana Raimuna adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, dengan dewan Kerja Penegak dan Pandega sebagai inti dan koordinator, sedangkan

Penigkatan efektivitas (keberhasilan) kelompok sebagai saluran penyampaian aspirasi kelompok dan kebutuhan kelompok. Dengan adanya informasi berupa ilmu pengetahuan yang

Mereka yang cukup puas dengan CD TAP ADPU4500 menyatakan sebagai berikut: (1) Tampilannya bagus dan menarik serta materinya mudah untuk dipelajari, (2) Isi CD interaktif

Berdasarkan hasil analisis pendahuluan dan diskusi dengan guru, peneliti dan guru merencanakan mengadakan dua kali pertemuan dan satu kali tes berpikir kritis untuk