• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH"

Copied!
228
0
0

Teks penuh

(1)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-1 BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

A. Urusan Wajib Yang Dilaksanakan 1. URUSAN PENDIDIKAN

a) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Peningkatan akses dan kualitas Layanan Pendidikan TK dan SD di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 77.337.795.520,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya sistem aplikasi database terpada TK, SD di Jawa Barat. school mapping TK, SD Terpadu di Jawa Barat, Sistem Standar Nasional (SSN) pengelolaan TK, SD di Jawa Barat, pelaksanaan Kurikulum KTSP oleh TK, SD di Jawa Barat, peningkatan prafesionalisme Guru, Pengawas dan Kepala TK, SD di Jawa Barat; meningkatnya kelengkapan dan kualitas sarana prasarana TK dan SD di Jawa Barat;

terwujudnya koordinasi dan sinergitas program/kegiatan Provinsi dan Kabupaten/kota mengenai TK, SD di Jawa Barat; terkendalinya Program/Kegiatan Provinsi, Kabupaten/kota TK dan SD di Jawa Barat, pengembangan sarana/prasarana guna peningkatan Akses Layanan;

terlaksananya pembinaan dan pengembangan TK/SD, worshop pengelolaan bantuan program sarana dan prasarana untuk sekolah sebanyak 15 orang, terlaksananya lomba gugus TK dan SD,;

terlaksananya worshop/ pembekalan guru bantu SD/MI di Daerah Terpencil dan Perbatasan sebanyak 1.534 orang.

(2) Kegiatan Pemerataan Peningkatan Layanan Pendidikan SMP yang berkualitas yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 22.947.400.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya kajian dan telaahan kebijakan pengembangan dan penyelenggaraan SMP yang berkualitas terfasilitasinya pengembangan dan pemberdayaan 8 SNP dalam Penyelenggaraan SMP berkualitas; terbinanya pengembangan KSF Kurikulum PLH pada wilayah bencana alam 104 orang Pembinaan Kurikulum Budi Pekerti pada jenjang SMP di Jawa Barat;

terselenggaranya OSN, O2SN dan FLS2N SMP serta Lomba Motivasi Belajar Mandiri (LOMOJARI) serta SMP/MTs/SMP Terbuka sebanyak

(2)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-2 1.680 orang; terlaksananya pengembangan Kurikulum Pendidikan Dasar;

tersalurkannya bantuan untuk Operasional SMP Terbuka dan Kesejahteraan guru PNS dan Non PNS Daerah Terpencil dan Perbatasan Provinsi Jawa Barat; terlaksananya workshop kurikulum keselamatan berlalu lintas jenjang SMP sebanyak 130 orang; terlaksananya pembinaan olah raga unggulan di 8 kabupaten diikuti oleh 200 orang, terlaksananya peningkatan SMP berkualitas di Jawa Barat.

(3) Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SSN-SBI pada SD dan SMP yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 29.079.982.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pendataan Kuantitas dan Kualitas SSN/SBI di Jawa Barat, verifikasi dan pemetaan potensi SD dan SMP berstandar RSBI/SBI di Jawa Barat oleh 543 orang, verifikasi dan pemetaan SD, SMP SBI di Jawa Barat; terlaksananya workshop Statistik Pendidikan daerah penyelenggaraan SSN/SBI 104 orang, workshop IPM dan indek pendidikan daerah penyelenggaraan SSN/SBI 104 orang; tersusunnya kajian dan telaahan kebijakan penyelenggaraan/pengelolaan SD, SMP SBI di Jawa Barat 120 orang; terlaksananya workshop implementasi kebijakan pembinaan pendidikan SSN/SBI sebanyak 120 orang;

terlaksananya workshop implementasi kebijakan kurikulum SSN/SBI sebanyak 120 orang, workshop implementasi kebijakan pengelolaan guru, pengawas dan kepala sekolah SSN/SBI sebanyak 120 orang, workshop implementasi kebijakan penerimaan siswa baru SSN/SBI sebanyak 120 orang; terlaksananya workshop implementasi kebijakan pengelola sarana/prasarana SSN/SBI sebanyak 120 orang, pengembangan dan pemberdayaan 8 SNP dan unsur.

2) Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu (1) Masih tingginya penduduk usia taman kanak-kanak belum masuk TK.

(2) Rawan drop out (DO) SD dan SMP yang lokasi rumah siswa jauh dari sekolah terutama dipedesaan.

(3) APM SMP/Sederajat dan APK masih di bawah target.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah : (1) Perluasan memperoleh kesempatan pendidikan TK melalui :

(a) Membangun UGB TK.

(b) Rehabilitas gedung TK

(3)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-3 (2) Sekolah Dasar (SD).

Perluasan memperoleh kesempatan belajar melalui : (a) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS);

(b) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya wajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.

(3) Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Perluasan kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui : (a) Membangun RKB;

(b) Penambahan SMP Terbuka;

(c) Rehabilitasi;

(d) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS);

(e) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya wajar pendidikan dasar 9 tahun.

b) Program Pendidikan Menengah dan Tinggi 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Optimalisasi Pendidikan Kejuruan melalui Pemberdayaan Lembaga Tri Parti Bidang Pendidikan dan Penyelenggaraan Expo Bidang Pendidikan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya workshop pendidikan menengah dan tinggi yang diikuti oleh 156 orang; terlaksananya Expo pendidikan kejuruan Jawa Barat 2010 yang diikuti oleh kantor dinas dan SMK dari 26 Kabupaten dan Kota.

(2) Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi bagi Siswa dan Guru Kejuruan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.101.802.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya workdhop peningkatan keahlian Teknis Guru SMK sebanyak 840 orang, workshop peningkatan keahlian teknisi bengkel praktek SMK yang diikuti oleh 264 orang; terlaksananya sertifikasi kompetensi teknisi guru SMK sebanyak 130 orang; dan terlaksananya pelatihan kompetensi siswa SMK yang diikuti oleh 2.080 siswa SMK.

(3) Kegiatan Perencanaan dan Evaluasi Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.018.979.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya terlaksananya Pelatihan Penyusunan Naskah Bahan Ajar Berbasis TIK yang diikuti oleh

(4)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-4 196 orang; terlaksananya pelatihan desain produksi bahan ajar sebanyak 196 orang, pendampingan penyusunan Kurikulum SMK diikuti oleh 180 orang, workshop penyusunan bahan ajar dengan peserta sebanyak 75 orang dan penggandaan serta destribusi bahan ajar berbasis TIK sebanyak 8.448 keping CD.

(4) Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Aksebilitas SMA dan SMK SSN dan RSBI/SBI dan Fasilitasi PTS Penegrian PTS Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 70.855.292.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya aplikasi database terpadu SMA/SMK SSN/RSBI; terlaksananya sistem pemetaan SSN dan RSBI SMA dan SMK; terlaksananya penyusunan kegiatan dan pelatihan kebijakan teknis pengelolaan SMA/SMK SSN/RSBI;

terlaksananya fasilitasi pengembangan dan pemberdayaan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP); terlaksananya penyusunan dan implementasi KTSP dan muatan lokal; terlaksananya peningkatan prafesionalisme guru, pengawas dan kepala sekolah SMA/SMK berstatus SSN RSBI/SBI;

terpenuhinya kelengkapan dan kualitas sarana/prasarana SMA/SMK;

terlaksananya rapat koordinasi sinergitas program kegiatan tripartit kabupaten/kota sekolah SSN/RSBI; terlaksananya pengendalian dan pengawasan akuntabilitas dan pencitraan positif penyelenggaraan/

pengelolaan SMA/SMK SSN/RSBI.

(5) Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas SMA Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 89.247.478.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk 351.507 orang;

terakreditasinya SMA Negeri dan Swasta sebanyak 250 sekolah;

terlaksananya pelatihan kewirausahaan untuk siswa sebanyak 100 kelompok; terlaksananya pengadaan buku pelajaran ( 9 mata pelajaran) sebanyak 125 eks; terlaksananya diklat kepada tenaga pendidik, MKKS, Musyawarah Guru Masa Pelajaran (MGMP), TPK dan Keativitas Siswa (OSN) sebanyak 1.390 orang dan pengadaan sarana dan prasarana kepada 100 sekolah melalui Bantuan Keuangan.

(6) Kegiatan Peningkatan Kualitas, Aksebilitas dan Relevansi SMK di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 59.485.775.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya beasiswa bagi siswa SMK berpreatasi dan tidak mampu sebanyak 9.362 siswa; terakredetasinya SMK negeri dan swasta

(5)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-5 berjumlah 175 sekolah; terusulkannya pengadaan buku pelajaran SMK dan buku Basa Sunda; terlaksananya fasilitasi penyelenggaraan sistem evaluasi belajar tahap akhit ujian kompetensi keahlian dan ijazah SMK;

terlaksananya Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK dan Vokasional Awed 2010 Tingkat Provinsi; terlaksananya pemberian bantuan sarana dan prasarana SMK, terlaksananya pengembangan kewirausahaan SMK sebanyak 1000 siswa; dan tersalurkannya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK untuk 579.908 siswa.

(7) Kegiatan Koordinasi Pencanangan Program Wajar 12 Tahun di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 320.850.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi pencanangan wajar 12 tahun sebanyak 2 kali yang diikuti 268 peserta.

(8) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 213.700.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Rakor RSBI/SBI sebanyak 1 kali yang diikuti 121 orang peserta.

2) Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu

(1) Rawan drop Out (DO) mengacu kepada jumlah penduduk pra sejahtera dan sejahtera I.

(2) Siswa yang masuk ke SMK mayoritas berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah padahal kegiatan proses belajar mengajar memerlukan dukungan biaya yang cukup tinggi.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah : (1) Sekolah Menengah Atas (SMA).

Perlu kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui : (a) Pemberian beasiswa.

(b) Pemerataan pendidikan.

(c) Pemerataan dan pengangkatan guru baru.

(2) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Perluasan kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui : (a) Membangun USB;

(b) Rehabilitas;

(c) Membangun RKB;

(6)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-6 (d) Pemberian beasiswa

(e) Pemerataan dan pengangkatan guru baru;

c) Program Pendidikan Non Formal 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Peningkatan Pendidikan Masyarakat Gender dan Kesetaraan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.548.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) dengan kabupaten/kota diikuti oleh 78 orang, pelatihan Tutor UKM sebanyak 100 orang, pelatihan Paket B dan Paket C sebanyak 200 orang, pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Paket A, B dan C sebanyak 100 orang, pelatihan tes penempatan program kesetaraan 104 orang, pembinaan Lembaga PKBM 1750 lembaga, lomba keteladanan Pendidikan Non Formal (PNF) di 26 Kabupaten/kota;

terlaksananya Jambore Pendidikan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal (PTK-PNF) diikuti oleh 364 Tenaga Pendidik PNF, pelaksanaan Hari Aksara Internasional di Cianjur; terlaksananya Sosialisasi Pengarus Utamaan Gender (PUG) bagi pejabat Tingkat Kabupaten/kota diikuti oleh 78 orang, pelatihan PSBG bagi Guru dan Kepala Sekolah SD, SMP, SMA 156 orang, pelatihan PSBG bagi pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebanyak 52 orang dan penyusunan Profil Gender.

(2) Kegiatan Perluasan Layanan PAUD Non Formal yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.045.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Sosialisasi Program PAUD sebanyak 100 orang, lomba Keteladanan Lembaga dan Pengelola sebanyak 5 program, workshop evaluasi kinerja layanan PAUD di Jawa Barat diikuti oleh 270 orang tenaga pembina, ureantasi pengelola PAUD 500 orang, orientasi pendidik PAUD 500 orang, workshop Pendidikan Untuk Semua (PUS) 74 orang; dan tersalurkannya bantuan sosial untuk lembaga PAUD.

(3) Kegiatan Peningkatan Mutu Kursus dan Kelembagaan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.614.185.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi evaluasi program dan kelembagaan diikuti oleh 60 orang, rapat koordinasi kursus program kursus dan kelembagaan diikuti oleh 86 orang, workshop organisasi mitra dan konsorsium kursus diikuti oleh 60

(7)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-7 orang; terlaksananya pelatihan pengelola kursus program kursus wirausaha kota sebanyak 112 orang, pelatihan Pengelola Kursus Program kursus wirausaha desa 60 orang, pelatihan pengelola tenaga pendidik tata rias pengantin 60 orang, pelatihan tenaga pendidik akuntabilitas 60 orang, pelatihan tenaga pendidik hantaran 60 orang, lomba Keteladanan Kursus 1 kegiatan, pengadaan buku direktori dari lembaga kursus 2500 eks, leaflet Kursus 3750 eks, poster kursus 2500 lembar, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tata kecantikan kulit 1000 eks, KBK tata kecantikan rambut 1000 eks, KBK tata rias pengantin 1500 eks, KBK Komputer 1000 eks, KBK merangkai bunga 1000 eks, KBK Menjahit 1000 eks, KBK mekanik otomotif 1000 eks, KBK Tata Boga 1000 eks, buku profil lembaga kursus Berprestasi 1000 eks.

(4) Kegiatan Fasilitasi dan Apresiasi kepada Para Teladan Tingkat Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 288.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi dan Apresiasi kepada para teladan Tingkat Jawa Barat.

2) Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu ;

Tempat domisili warga belajar yang berpartisipasi berjarak cukup jauh dari tempat pusat kegiatan belajar, dan sebagian besar banyak yang lebih tertarik bekerja dari pada melanjutkan pendidikan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah : Pendidikan Non Formal.

Pemerataan dan demokratisasi pendidikan luar sekolah.

(a) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kelompok belajar Paket A setara SD dan Paket B setara SLTP dalam pelaksanaan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.

(b) Memberikan penghargaan secara selektif kepada pemuda/pelajar dalam rangka memotivasi untuk berprestasi.

(c) Meningkatkan kemampuan perencanaan pada tingkat kantor Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/kota/Kecamatan, dan SKB.

(8)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-8 d) Program Pendidikan Luar Biasa

1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Peningkatan Program Kesejahteraan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Pengembangan Kurikulum PK PLK yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.474.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Ujian Sekolah (US) SDLB, SMPLB dan SMALB yang diikuti oleh 1628 siswa;

rapat koordinasi teknis pengurus gugus SLB diikuti 184 orang; advokasi pembelajaran untuk layanan pendidikan Inklusif di Jawa Barat 120 orang;

advokasi pembelajaran untuk layanan cerdas istimewa bakat istimewa di Jawa Barat 90 orang; penyusunan analisis materi pembelajaran oleh 100 orang; advokasi penyusunan KTSP SLB di Jawa Barat sebanyak 138 orang; penyusunan RPP pembelajaran pendidikan khusus sebanyak 138 orang; pemberian beasiswa bagi pendidik dan tenaga kependidikan 168 orang; pemberian insentif bagi guru sukwan dan TU PLB se Jawa Barat sebanyak 1000 orang; lomba kreatifitas pembelajaran dan seni serta olah raga PTK PLB diikuti 276 orang dan pemilihan guru SLB Berdedikasi Jawa Barat diikuti 46 orang.

(2) Kegiatan Peningkatan Bina Promosi dan Kompetensi Sisiwa Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.030.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya workshop bantuan Gubernur untuk Siswa; pembinaan kompetensi dan keterampilan siswa jenis menjahit sebanyak 260 siswa; pembinaan kompetensi dan keterampilan siswa jenis handycraft sebanyak 546 orang; pertemuan raimuna penegak PLB dan karang pamitra pembina PLB se Jawa Barat sebanyak 46 orang; lomba kreatifitas hasil belajar, seni dan olahraga PK dan PLK sebanyak 1120 siswa; dan pemantapan persiapan pemberangkatan atlet untuk perlombaan tingkat LKS tingkat Nasional.

(3) Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana SLB di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.648.760.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengadaan tanah sarana pendidikan luar biasa khusus;

pengadaan perlengkapan kantor; pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) 5 USB; dan terlaksananya pengadaan Brile buku keagamaan sebanyak 500 eksemplar.

(9)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-9 (4) Kegiatan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PK, PLK dan

Inklusif Negeri dan Swasta di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.650.782.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus dan inkulif negeri dan swasta di jawa barat sebanyak 1450 orang; terlaksananya pertemuan gugus sebanyak 20 kali untuk 46 gugus.

2) Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program di atas, ditemukan permasalahan yaitu ; Pendidikan Luar Biasa.

(1) Masih banyaknya anak berkelainan usia sekolah belum masuk SLB.

(2) Rawan drop out (DO) yang disebabkan oleh watak dan karakter anak berkelainan.

(3) Rendahnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang memiliki kelainan/kecacatan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, solusi yang dilakukan adalah : Perluasan memperoleh kesempatan belajar melalui :

(1) Membangun USB;

(2) Rehabilitasi gedung;

(3) Pemberian beasiswa

(4) Pemerataan dan pengangkatan guru baru;

(5) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya SLB.

e) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Peningkatan Kualifikasi Pendidik dan Pelatihan Manajerial Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.500.000.000,-.

Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelatihan manajerial kepala SD, SMP, SMA dan SMK sebanyak 376 orang, pelatihan pemberdayaan perpustakaan SD, SMP, SMA dan SMK sebanyak 528 orang, pembinaan kesadaran lingkungan hidup bagi guru pembina LKS SD angkatan II sebanyak 132 orang, pembinaan kesadaran lingkungan hidup bagi guru pembina LKS SD, SMP, SMA dan SMK sebanyak 528 orang; terlaksananya kualifikasi akademik guru untuk beasiswa sebanyak 1052 orang.

(10)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-10 (2) Kegiatan Pendamping Penyelenggaraan Ujian Nasional Dasar dan

Menengah di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.896.387.200,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pendataan

calon peserta Ujian Akhir Standar Bertaraf Nasional (UASBN), pengolahan data calon peserta UASBN pengadaan buku panduan UASBN sebanyak 6525 eksemplar, pendampingan distribusi naskah soal; terselenggaranya UASBN di Kabupaten/kota se Jawa Barat, terlaksananya pemindaian (scaning) di Kabupaten/kota dan validasi hasil pemindaian di tingkat Provinsi, pendampingan pemindaian (scaning) monitoring pelaksanaan UASBN; dan terlaksanaannya rapat evaluasi UN dan UASBN diikuti oleh 150 orang.

(3) Kegiatan Pemilihan Pendidik, Tenaga Kependidikan, Berprestasi dan Berdedikasi TA. 2010 yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.000.000.000,-.

Hasil kegiatan adalah terlaksananya sosialisasi tentang pemilihan pendidik dan tenaga pendidikan yang diikuti oleh 76 orang dari Dinas Pendidikan Kabupaten/kota; terlaksananya pemilihan Kepala SD, pengawas SD, guru SD daerah terpencil berdedikasi sebanyak 64 orang, verifikasi/validasi yang dilaksanakan 97 orang; terlaksananya pemilihan guru TK berprestasi 26 orang, guru SD berprestasi 26 orang, guru SMP berprestasi 26 orang, guru SMA berprestasi 26 orang, pemilihan Kepala TK, Kepala SD, Kepala SMP, Kepala SMA berprestasi sebanyak 104 orang, pemilihan Pengawas TK/SD, pengawas SMP, pengawas SMA sebanyak 78 orang, pemilihan kabaran SMA berprestasi 26 orang, pemilihan Pustakawan SMP berprestasi 26 orang, pemilihan Kepala Sekolah berwawasan lingkungan berprestasi jenjang SD, SMP, SMA sebanyak 78 orang, persiapan dan pembinaan untuk pemilihan Pemberian Penghargaan kepada 60 orang.

(4) Kegiatan Pelatihan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Program Hibah Kompetetif Institusi (PHK-I) TA.2010 yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.700.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya penyusunan model dan materi pelatihan disusun oleh 52 orang, TOT MGMP Matematika SMP 48 orang, TOT Reflikasi Program bermutu 48 orang, TOT Peningkatan Profesionalisme guru melalui KKG sebanyak 48 orang, TOT MGMP Matematika SMA 48 orang, reflekasi Program bermutu (Batter

(11)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-11 Education Tronght Reformed Manajement Universal Teacher Upgrading) diikuti oleh 330 orang; terlaksananya pelatihan peningkatan profesionalisme guru MP melalui MGMP sebanyak 240 orang, pelatihan peningkatan profesionalisme guru MP melalui KKG sebanyak 240 orang, membangun persepsi stakeholders tentang pembinaan guru berkelanjutan melalui implementasi Lesson Study sebanyak 120 orang, peningkatan pemahaman Kepala Sekolah dan Pengawas tentang implementasi Lesson Study sebanyak 800 orang, pelatihan fasilitator MGMP sebanyak 640 orang, Joint Coordination Committee Meeting 35 orang, management meeting 70 orang, pengadaan buku Pemberdayaan guru SMP/MTs melalui implementasi Lesson Study berbasis MGMP 1280 eks, buku pemberdayaan guru SMA/SMK/MA melalui implementasi Lesson Study berbasis sekolah (LBS) 2000 eks, pengembangan sistem Benchmarking melalui konferensi Lesson Study diikuti oleh 200 orang, management program, peningkatan Prafosionalisme guru melalui On Line berbasis IT diikuti oleh 50 orang Pembinaan dan Pengembangan MGMP 78 orang.

(5) Kegiatan Revitalisasi SIM Dinas Pendidikan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Rapat Koordinasi yang diikuti oleh 52 orang, Penjaringan Data melalui ICT Center di 26 Kabupaten/kota, pengembangan aplikasi pengendalian kegiatan dan keuangan kerjasama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UNPAD, pengolahan data dan pembuatan profil pendidikan sebanyak 1600 eksemplar; monitoring dan evaluasi ke kabupaten/kota.

(6) Kegiatan Fasilitasi Pertemuan Forum Penyelenggara Pendidikan Swasta Jenjang Pendidikan Dasar Menengah (DIKDASMEN) se-Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 242.250.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pertemuan/rakor penyelenggara pendidikan swasta jenjang dikdasmen sebanyak 2 kali yang diikuti 182 orang peserta.

(7) Kegiatan Fasilitasi dan Insentif Guru Madrasah Diniyah di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 46.460.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya kegiatan yang diikuti sebanyak 75 orang

(12)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-12 peserta serta fasilitasinya dan memonitor penyampaian insentif kepada Guru Madrasah diniyah di 26 Kabupaten/kota.

2. URUSAN KESEHATAN

a) Program Upaya Kesehatan 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.500. 000.000,-. Hasil pelaksanaan kegiatan diantaranya tersedianya 27 billboard untuk 26 kabupaten/kota dan 1 buah pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, penyebaran informasi melalui televisi, radio, media cetak; tersusunnya Petunjuk teknis PHBS, rumah tangga, sekolah, perkantoran, tempat-tempat umum, dan institusi kesehatan; serta tersusunnya Buku Saku Desa Siaga yang didistribusikan ke Kabupaten/kota.

(2) Kegiatan Desa Peradaban yang dilaksanakan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 219.085.560,-. Hasil kegiatan adalah terbinanya 35 Desa menjadi

Desa Siaga Aktif di 6 Kabupaten.

(3) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.300.000.000,-. Hasil pelaksanaan Kegiatan yaitu tercapainya 28 Rumah Sakit Daerah yang mampu melaksanakan pelayanan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK).

(4) Kegiatan Pemeriksaan Sarana Kesehatan Tertentu Dalam Rangka Sertifikasi yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 87.635.824,-. Hasil kegiatan adalah terdeteksi dan terperiksanya sarana kesehatan dalam rangka persyaratan perizinan di bidang kefarmasian; tersusunnya berita acara perizinan baik izin maupun non-izin; dan penerbitan sertifikat yang bersifat rekomendasi sebanyak 272 sertifikat untuk sarana kesehatan.

(5) Kegiatan Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Obat Rasional Peredaran Sediaan Farmasi, Kosalkes dan Mamin yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 256.137.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya

(13)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-13 kegiatan dengan dokumen pendukung penggunaan obat Generik berlogo di Rumah Sakit dan Apotik; tersedia dan tersebarkannya 6000 lembar leaflet bahaya penyalahgunaan NAPZA pada hari Narkotika Internasional;

terbinannya 26 kabupaten/kota tentang sistem pelaporan sarana produksi serta distribusi obat dan peralatan kesehatan; tersedianya 15 sampel alat kesehatan dan 15 sampel Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) dalam hal uji kualitas produk obat, obat tradisional, kosmetik, dan alat kesehatan di sarana distribusi swasta; terlaksananya pengujian kualitas produk obat dan alat kesehatan di sarana distribusi pemerintah (gudang/instalasi); tersosialisaikannya bahan berbahaya pada produk pangan jajanan anak sekolah di wilayah I Jawa Barat;

terlaksananya monitoring evaluasi penggunaan bahan berbahaya pada produk pangan di 5 kabupaten/kota.

(6) Kegiatan Pemantauan Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 236.112.818,-. Hasil pelaksanaan kegiatan yaitu tersusunnya 1.250 buku kumpulan resep menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil kurang gizi dengan berbasis makanan lokal; tersusunnya pedoman kerja bagi tenaga pelaksana gizi Puskesmas; tervalidasi, teridentifikasi dan terverifikasinya kasus gizi buruk.

(7) Kegiatan Pembinaan Pengelola Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 814.224.500,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya bahan penyusunan perencanaan program kesehatan ibu dan anak tahun 2011; tersedianya 300 Buku Pedoman Pelayanan KIA Terintegrasi; tersedianya 500 buku Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Kesehatan Ibu dan tersedianya 300 buku pedoman Penyediaan Fasilitatif Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak; tersusunnya laporan pencapaian program yang terdiri dari cakupan program, dukungan kabupaten/kota pada aspek KIA gizi Anak sekolah dan lansia; terbentuknya tim kajian KIA dengan melibatkan stakeholder terkait; tersusunnya instrumen pengumpulan kajian persoalan KIA (rekaman pelayanan obstetri);

tersusunnya kajian KIA di pelayanan kebidanan RSUD dengan 5.933 sampel; meningkatnya kemampuan tim provinsi dalam proses perencanaan District team problem solving Kesehatan ibu bayi baru lahir;

terbentuknya tim pendamping Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di

(14)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-14 kabupaten/kota; tersusunnya dokumen tentang langkah-langkah perencanaan kesehatan ibu dan bayi baru lahir tahun 2011 pada Kota Tasikmalaya, Kota Bogor, Kota Banjar, Kota Bekasi dan Kabupaten Karawang.

(8) Kegiatan Pelaksanaan Pendukung Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 607.638.500,-. Hasil kegiatan adalah tersalurkannya bantuan keuangan untuk pembangunan kesehatan 26 kabupaten/kota dan 6 RS Vertikal yang berada di wilayah Jawa Barat; tersusunnya 1 dokumen kesepakatan pengembangan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JKPM) Jawa Barat;

tersusunnya satu dokumen Draft Perda JPKM; tersusunnya 1 dokumen kelembagaan/kepesertaan, pembiayaan dan pelayanan kesehatan JPKM Jawa Barat.

(9) Kegiatan Fasilitasi Program Hibah Kompetensi Institusi (PHKI) dalam Pembelajaran dan Pendampingan Information, Comunication Technology (ICT) bidang Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 76.593.710,-. Hasil kegiatan adalah terdistribusikannya komputer, buku saku gizi dan alat peraga gizi (termasuk leaflet tentang gizi, rumah sehat, air dan jamban) serta pedoman pelatihan kader dan tokoh masyarakat dalam pengembangan sistem surveilans serta respon program gizi masyarakat kepada UNPAD, 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Sliyeg Kabupaten Indramayu, Puskesmas Pusaka Nagara Kabupaten Subang dan Puskesmas Gegesik Kabupaten Cirebon.

(10) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 225.982.117,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya dokumen hasil analisa data, tersempurnakannya instrumen Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tahun 2009; tersempurnakannya pedoman penyusunan standar mutu pelayanan kesehatan dasar; terlaksananya koordinasi PKP bagi pengelola program Puskesmas di 26 kabupaten/kota; terkoordinasinya standar mutu pelayanan dasar bagi pengelola program kabupaten/kota di provinsi; dan terlaksananya pembinaan, fasilitasi dan monitoring evaluasi program puskesmas ke kabupaten/kota.

(11) Kegiatan Persiapan Pengembangan Puskesmas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan Pembuatan Detail Engineering

(15)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-15 Design (DED) serta Maket Model Puskesmas PONED yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya bangunan DED dan maket model PONED berukuran 200m2 dan 364m2; terlaksananya rakor dan sosialisasi pengembangan puskesmas PONED kepada Kabupaten/kota; terverifikasinya kesiapan 26 kabupaten/kota untuk 200 puskesmas PONED tentang penyediaan lahan.

(12) Kegiatan Sosialisasi Pelatihan dan Dampak Asap Rokok yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlatihnya 30 orang konselor berhenti merokok dari Dinas Kesehatan Provinsi, BKPM, Dinas Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit dan puskesmas di Jawa Barat; tersosialisasikan bahaya merokok melalui televisi, koran, radio, banner, poster, dan kalender; tersedianya 1 buah TV media set, 2 buah laptop, 2 buah printer, 2 buah LED running text, 1 buah scanner dan 1 buah layar aktif outdoor untuk mendukung kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan.

(13) Kegiatan Penyediaan Pelayanan Bagi Pasien Keluarga Miskin (Gakin) yang dilaksanakan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.270.600.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya kebutuhan perawatan, obat-obatan dan asuransi kesehatan habis pakai bagi pasien miskin diluar Jaminan kesehatan masyarakat dan jaminan kesehatan daerah.

(14) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 136.603.900,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya penyegaran kesehatan jiwa bagi guru bimbingan konseling;

terselenggaranya familly gathering; terselenggaranya bimbingan motivasi untuk OSIS/Ekstra kulikuler; terselenggaranya pembentukan layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT); terselenggaranya pemberian kegiatan kerohanian bagi pasien rehabilitasi; terselenggaranya rujukan pasien ke RS Rujukan; terselenggaranya Supervisi yankeswa di kabupaten/kota; terselenggaranya layanan kesehatan jiwa di daerah rawan bencana, terselenggaranya home visite/dropping.

(15) Kegiatan Penyebarluasan Informasi Kesehatan Jiwa pada Masyarakat yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 153.100.000,-. Hasil kegiatan adalah

(16)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-16 tersedianya X-Banner; terselenggaranya penayangan di media elektronik;

terselenggaranya penayangan di media cetak; terselenggaranya Musrenbang; terselenggaranya Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) dan Kesehatan Jiwa Dunia; tersedianya belanja cetak buku profil RS sebanyak 100 buah; tersedianya brosur/leaflet sebanyak 1000 buah;

tersedianya pengadaan papan nama; dan tersedianya plakat dan cinderamata sebanyak 100 buah.

(16) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin yang dilaksanakan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pelayanan kesehatan masyarakat miskin.

(17) Kegiatan Penyuluhan Sadar Narkoba Kepada Kalangan Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Umum, yang dilaksanakan Badan

Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya penyuluhan

terhadap 1.600 orang (10 kegiatan) kader penyuluh P4GN dari kalangan pemuda, pelajar, mahasiswa dan masyarakat di Jawa Barat.

(18) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Terapi dan Rehabilitasi yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 258.400.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya tenaga konselor bidang adiksi sebanyak 60 orang petugas penatalaksanaan penyakit komplikasi akibat lhgun Narkoba.

(19) Kegiatan Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tingkat Provinsi yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 617.990.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya Sosialisasi Peringatan HANI tahun 2010 yang melibatkan beberapa OPD dan komunitas (perkumpulan/club/orsos/

ormas) yang dihadiri kurang lebih 5.000 orang pengunjung.

(20) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Test Urine di Jawa Barat, yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.048.610.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya kegiatan test urine terhadap aparatur Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 25 kali untuk 5000 orang.

(21) Kegiatan Family Support Group (FSG) dan grand outing mantan Pecandu, yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah

(17)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-17 terlaksananya kegiatan FSG dengan peserta sebanyak 80 orang korban penyalahgunaan narkoba.

(22) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Evaluasi Rapat Internal Kerja dan Rapat Koordinasi BNP dan BN Kabupaten/kota, yang dilaksanakan Badan Narkotika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya rakor dan evaluasi BNP–BN Kabupaten/kota se-Jawa Barat yang dihadiri 70 peserta dari 30 OPD/Instansi Provinsi dan BN Kabupaten/kota.

2) Permasalahan dan Solusi

(1) Belum semua Instansi pemerintah, swasta dan masyarakat menyadari ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dilaksanakan melalui pemberdayaan semua stakeholders untuk membangun partisipasi masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.

(2) Angka penyalahgunaan Narkoba Jawa Barat terus meningkat, terutama di kalangan generasi muda. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dengan membangun program “Generasi Bersih Penyalahgunaan Narkoba Jawa Barat (gen-B Jawa Barat).

(3) Belum mantapnya mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;

rendahnya perwujudan kepedulian perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan bermasyarakat; meningkatnya prevalensi perokok, penyalahgunaan napza, dan menurunnya lingkungan sehat bebas rokok dan bebas napza disekolah, tempat kerja, dan tempat umum;

meningkatnya persentase penduduk yang menjadi peserta pembiayaan jaminan kesehatan masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, melalui pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri serta lingkungannnya menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan produktif.

b) Program Manajemen Pelayanan Kesehatan 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Penyusunan Sistem Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 87.635.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Kesehatan.

(18)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-18 (2) Kegiatan Fasilitasi dan Penyusunan Perencanaan dan Monev

Pembangunan Bidang Kesehatan Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 319.454.942,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya rapat kerja kesehatan daerah, pertemuan lintas batas antar provinsi, Mitra Praja Utama, serta monitoring dan evaluasi program/kegiatan dari bantuan keuangan.

(3) Kegiatan Monev Bantuan Keuangan Pembangunan Bidang Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 219.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersusunnya Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) bantuan keuangan Gubernur bidang kesehatan tahun 2011.

(4) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) sebagai Centre of Excellent Pelayanan Penunjang Diagnostik dan Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 175.539.500,-. Hasil kegiatan adalah dipertahankannya akreditasi ISO 17025; terlaksananya assesmen ISO 15189; terikutinya kegiatan pemantapan mutu eksternal dari komite akreditasi nasional, kementrian kesehatan, national reference laboratory australia, dan laboratorium supra nasional untuk TB di Adelaide Australia; terlaksanannya promosi BLK melalui bina konsumen dan pembuatan brosur, kalender, agenda, penunjuk arah dan video BLK.

(5) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 306.725.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya data dan informasi komprehensif kesehatan; tersedianya profil kesehatan Jawa Barat.

(6) Kegiatan Akreditasi dan Sertifikasi Sarana Pelayanan Kesehatan, Kefarmasian dan Alat kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 317.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terbentuknya tim pembina

akreditasi sebanyak 30 orang untuk akreditasi puskesmas, laboratorium, rumah sakit dan rumah sakit khusus; tersusunnya 2 (dua) dokumen instrumen akreditasi Puskesmas dan laboratorium.

(7) Kegiatan Sosialisasi Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Tuberculosis yang dilaksanakan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil

(19)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-19 kegiatan adalah terlaksananya kegiatan sosialisasi penanggulangan dan pencegahan penyakit TB.

(8) Kegiatan Pelaksanaan Tata Kelola Rumah Sakit sesuai Standar BLUD yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 69.800.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya studi banding dalam rangka peningkatan status manajemen RS menjadi BLUD sebanyak 60 orang.

(9) Kegiatan Pengelolaan Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 158.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengelolaan kesehatan lingkungan di RSUD Al-Ihsan.

(10) Kegiatan Peningkatan Cakupan Layanan Kesehatan yang dilaksanakan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 112.650.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan cakupan layanan kesehatan.

(11) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penanggulangan HIV AIDS di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 52.230.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya koordinasi dan fasilitasi pencegahan penyakit menular, meningkatnya peran Komisi Daerah/Tim Koordinasi dalam pencegahan penyakit menular di 26 kabupaten/kota Jawa Barat.

(12) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pencegahan Penyakit Menular yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 21.800.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya koordinasi dan fasilitasi monitoring dan evaluasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi dan Kabupaten/kota, pertemuan validasi data dan pencegahan penanggulangan HIV dan AIDS, rapat koordinasi KPA Provinsi di 4 BKPP se Jawa Barat, konsultasi KPA Provinsi ke KPA Pusat, monitoring program kondom dan harm reduction di 19 kabupaten/kota se Jawa Barat.

(13) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Apresiasi Sekolah Sehat yang dilaksanakan Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 26.545.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya koordinasi TP UKS Tingkat Provinsi dan kabupaten/kota se Jawa Barat; Lomba Sekolah Sehat Tingkat BKPP se Jawa Barat dan Tingkat Provinsi; serta pertemuan evaluasi dan pelaporan program UKS serta menghasilkan Sekolah dengan katagori Sehat Tingkat TK/RA,

(20)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-20 SD/MI, SMP/MTS dan SMU/MA untuk mewakili Jawa Barat ke Tingkat Nasional tahun 2011.

2) Permasalahan dan Solusi

(1) Kurangnya sumber daya manusia diantaranya tenaga medis spesialis, Paramedis serta tenaga administrasi yang siap pakai. Masalah ini cukup memberi pengaruh yang besar terutama dari segi pelayanan kepada masyarakat serta peningkatan pendapatan rumah sakit dan tingkat ekonomi dari masyarakat sekitar Rumah sakit yang sebagian besar adalah dari kalangan ekonomi menengah dan bawah menyebabkan banyak masyarakat yang masih harus dibantu dengan program pemerintah. Hal ini sangat dirasakan dengan tingginya kunjungan pasien masyarakat miskin serta tingkat kunjungan pasien rawat jalan dengan tingkat hunian ruang perawatan inap cukup tinggi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, menambah tenaga dokter spesialis dan sub spesialis, perawat serta administrasi dan perlu adanya kesinambungan bantuan dana untuk membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin Jawa Barat.

(2) Belum tersedianya sumber daya manusia yang mampu melakukan kajian kebijakan kesehatan; belum berjalannya sistem perencanaan kesehatan melalui pendekatan wilayah dan sektoral dalam mendukung desentralisasi; belum tersedianya sistem informasi kesehatan yang akurat, tepat waktu dan lengkap sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi program kesehatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain melakukan kerjasama yang terintegrasi dan terkoordinasi antara sektor kesehatan dengan sektor-sektor terkait tidak terbatas dari instansi pemerintah, melainkan organisasi profesi kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat.

c) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah termonitor dan terevaluasinya pengurangan dampak buruk NAPZA, pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS, DBD, TB,

(21)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-21 ISPA, Diare, Malaria, Zoonosis, Filariasis, Penyakit Tidak Menular;

tertatalaksananya penyakit ISPA Diare; tertatalaksananya penyakit malaria; tersedianya sarana laboratorium yang terdiri dari slide, vaksinostil dan lakohol swab; tersedianya reagen yang terdiri dari giemsa dan imersi oil; tersedianya buku pedoman tatalaksana kasus malaria sebanyak 365 buku; terinformasikannya Penyakit Tidak Menular (PTM) kepada 26 kabupaten/kota; terlaksananya peringatan hari AIDS sedunia.

(2) Kegiatan Eliminasi Kusta yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.200.000.000,-.

Hasil kegiatan adalah tersedianya informasi mengenai penyakit kusta di tingkat Provinsi; teridentifikasinya penderita kusta secara dini melalui Rapid Survey Village.

(3) Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya Proporsi Kabupaten/kota yang melaksanakan manajemen faktor resiko kesehatan lingkungan; terbinanya kabupaten/kota dalam penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

(4) Kegiatan Peningkatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang dapat Penyakit dicegah dengan Imunisasi (PD3I) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 232.315.000,-. Hasil kegiatan adalah tercapainya Universal Child Immunization (UCI) Desa melalui pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT-HB, Polio dan Campak) 4.950 desa.

(5) Kegiatan Surveilans Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 218.547.500,-. Hasil kegiatan adalah tertanggulanginya 100% KLB skala Propinsi (40 KLB) melalui kegiatan Surveilans Penyakit dan Penanggulangan KLB.

(6) Kegiatan Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini Bencana dan Kesehatan Matra yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 258.885.000,-. Hasil kegiatan adalah tertanggulanginya masalah kesehatan akibat bencana dan pemeriksaan kesehatan haji di seluruh kabupaten/kota.

(7) Kegiatan Kemitraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 87.635.824,-. Hasil kegiatan adalah

(22)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-22 teridentifikasinya penurunan angka Drop Out, tersedianya 2 dokter konsulen (1 dokter ahli paru, 1 dokter ahli radiologi) untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

(8) Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Kesehatan Jiwa dan Kesehatan Gigi Mulut yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 512.930.286,-. Hasil kegiatan adalah tersosialisaikannya penanganan dan penanggulangan kesehatan gigi dan mulut kepada lintas program/lintas sektor, organisasi profesi dan kabupaten/kota; terlaksananya case finding pada anak remaja untuk deteksi kelainan jiwa remaja di 10 kabupaten/kota;

terlaksananya pengembangan kesehatan jiwa di 20 puskesmas;

terjaringnya forum komunikasi kesehatan jiwa; tersosialisasinya life skill kesehatan jiwa; tersosialisasinya program kesehatan indera pendengaran dan ketulian; terlaksananya pertemuan sehat jiwa, jasmani dan rohani melalui kesehatan olahraga.

(9) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja di Balai Kesehatan Kerja Masyarakat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan pelayanan kesehatan dan terlayaninya tenaga kerja.

(10) Kegiatan Upaya Kesehatan Dampak Asap Rokok bagi Tenaga Kerja yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya alat-alat kesehatan/kedokteran berupa treadmill, peralatan medik rontgen, dust sample meter, nubulizer, spirometer; tersedianya obat- obatan serta bahan kimia sebagai pendukung pelayanan kesehatan terkait dampak asap rokok.

(11) Kegiatan Deteksi Dampak Asap Rokok dan Pencegahannya bagi Masyarakat Umum yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya alat-alat kesehatan dan kedokteran serta reagen.

2) Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program diatas, ditemukan permasalahan yaitu rendahnya kesadaran dan tanggung jawab masyarakat untuk memelihara lingkungan sehat. Solusinya, fasilitasi dan pembinaan melalui Surat Edaran Kepala Dinas ke

(23)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-23 kabupaten/kota dalam hal kewaspadaan terhadap penyakit berbasis lingkungan dan binatang.

d) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Pengembangan pelayanan laboratorium kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.791.807.108,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan laboratorium berupa bahan kimia, reagen serta alat kardiologi.

(2) Kegiatan Peningkatan Layanan Kesehatan Balai Kesehatan Paru Masyarakat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya peralatan kesehatan, bahan kimia serta obat-obatan sebagai pendukung pelayanan kesehatan.

(3) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 131.453.736,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya mebelair (1 set sofa), penghias ruangan berupa gordyn, vitrase, seprai, dan selimut, 1 unit laptop, 4 unit komputer, 2 unit printer; 1 buah LCD dan 3 buah wireless; 4 buah presto dan termos air panas.

(4) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya sarana dan

prasarana pendukung pelayanan kesehatan di BKKM berupa alat-alat kedokteran (instrumen set sedang, pinset anatomis, pinset cerugis, gunting up hecting, gunting kecil, arteri clamp, kom kecil dan sedang, timbangan bayi, needle holder, gunting verband, korentang, termometer, reflexhammer, tensimeter, tongue spatel, manset anak dan penlight) bahan kimia serta reagen.

(5) Kegiatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Umum Daerah yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 36.529.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya bantuan alat kesehatan 7 (tujuh) unit peralatan laboratorium Analisa Gas Darah (AGD) untuk 7 RSD (RSD Majalaya, RSD

(24)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-24 Cianjur, RSD Cibabat, RSD dr. Slamet Garut, RSD’45 Kuningan, RSD Banjar dan RSD Sumedang); bantuan alat kesehatan 10 (sepuluh) unit alat laboratorium untuk pemeriksaan HIV/CD4 diberikan ke 10 RSD (RSD Ciawi, RSD Cianjur, RSD Karawang, RSD Kota Bekasi, RSD Subang, RSD Gunung Jati, RSD Ujung Berung Kota Bandung, RSD Kota Tasikmalaya, RSD Indramayu dan RSD Cibabat); bantuan Alat Kesehatan 10 paket peralatan Kedokteran Anak berupa alat CPAP, baby incubator, syringe pump, infant warmer dan infant resusitator, pediatric laryngoscope, untuk 10 RSD PONEK (RSD Arjawinangun, RSD Cideres, RSD Soreang, RSD Sekarwangi Kabupaten Sukabumi, RSD Pelabuhan Ratu, RSD Indramayu, RSD Majalengka, RSD Ciawi, RSD Kota Bandung dan RSD Ciamis); bantuan Alat Kesehatan 5 paket peralatan Kedokteran Kebidanan dan Kandungan yang terdiri dari alat Ultrasonograpgy (USG) dan Electro Cauter untuk 5 RSD (RSD Indramayu, RSD Cibabat, RSD Sekarwangi, RSD Ciawi dan RSD Kota Depok); bantuan Alat Kesehatan Peralatan unit Gawat Darurat untuk 3 RSD ( RSD Pelabuhan Ratu, RSD Ciamis dan RSD Patrol); bantuan Alat Kesehatan 3 paket peralatan Bank Darah RS yang terdiri dari Blood Bank Refrigerator, Serological Sentrifuse, Microscope Binoculer, Dry Incubator, Blood Cooling Box, Electric Tube Sealer, Blood Colection Mixer untuk 3 RSD (RSD Sumedang, RSD Ciamis dan RSD Subang); bantuan Alat Kesehatan X-Ray untuk pelayanan Radiologi, berupa 2 unit Mobile x-ray (untuk 2 RSD:RSD Banjar dan RSD Cideres) dan 1 unit Station x-ray untuk RS Cideres; Hasil monitoring evaluasi RS Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB), RSD Cianjur ditetapkan sebagai Juara 1 Nasional.

(6) Kegiatan Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 23.800.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terbangunnya ruang kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sesuai standar.

(7) Kegiatan Pengadaan Mobil Rumah Sakit Lapangan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 51.965.000,- yang direncanakan untuk persiapan penyediaan mobil Rumah Sakit Lapangan yang tidak terealisasi, karena kelengkapan sarana pelayanan yang direncanakan barang impor.

(8) Kegiatan Rehab Sarana dan Prasarana Gudang Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan

(25)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-25

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya rehab sarana

dan prasarana dengan luas bangunan gudang seluas 1.106 m2 bertempat di Jalan Kiaracondong; tersedianya tempat penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan serta terpenuhinya gudang obat yang sesuai dengan standar.

(9) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 99.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya sarana penunjang

Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) sebesar 80%, dengan tersedianya 2 unit komputer, 2 unit note book, 4 unit printer, 2 unit scanner, 2 buah modem dan 2 buah Flasdisk.

(10) Kegiatan Pengadaan Alat Kesehatan yang dilaksanakan Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 25.316.457.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya 17 buah alat

laboratorium untuk pelayanan kesehatan di RS dan Laboratorium kesehatan se-Jawa Barat.

(11) Kegiatan Pengadaan Peralatan/Perlengkapan penunjang pelayanan RS yang dilaksanakan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.000.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pengadaan peralatan/ perlengkapan penunjang pelayanan RS.

(12) Kegiatan Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat Dampak asap rokok yang dilaksanakan Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.810.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat Dampak asap rokok.

(13) Kegiatan Penyediaan Obat-obatan yang dilaksanakan Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.340.415.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya obat-obatan

umum dan obat-obatan psikotropika rumah sakit sebanyak 1 kegiatan.

(14) Kegiatan Penyediaan Bahan Pelayanan Terapi yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 483.909.950,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya bahan farmasi/alkes habis pakai, laboratorium, radiologi, kesehatan gigi, psikologi/

(26)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-26 psikometri, terapi keswara dan elektromedik sebanyak 7 paket (bahan farmasi/ alkes habis pakai laboratorium, radiologi, bahan dental unit, psikologi, psikometrik, terapi keswara dan elektro medik).

(15) Kegiatan Penyediaan Perlengkapan Pasien yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 616.028.250,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya peralatan kebersihan dan bahan pembersih, peralatan makan (piring/gelas/

mangkok/ cangkir/sendok/garpu), bahan baku bangunan keperluan rehabilitasi pasien, bahan untuk keperluan terapi keperluan, obat dan bibit tanaman untuk terapi pertanian, pakaian pasien untuk kegiatan dan pakaian training, pengadaan mesin las ( terapi las besi dan cetak batako), mesin bubut (terapi pertukangan kayu), alat pertanian, setrika (Setrika untuk pasien dan setrika roll), tempat tidur (kasur), dispenser, tabung, peralatan dapur, jam dinding, sound system (untuk keperluan terapi musik), mesin tik (untuk keperluan terapi keputrian dan kreatif), masing-masing 1 kegiatan.

(16) Kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan/Kedokteran dan Sanitasi Rumah Sakit yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 385.290.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya pemeliharaan alat kedokteran/

kesehatan, terselenggaranya sanitasi/kesehatan lingkungan, tersedianya pengadaan alat-alat laboratorium.

(17) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien dan Petugas Khusus yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.563.504.900,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pengadaan makanan minuman pasien dan petugas yang dinas di unit beresiko dan petugas shift malam di rumah sakit sebanyak 88.330 or/ hr dan petugas di unit beresiko dan shift malam 72.174 or/ hr.

(18) Kegiatan Pembangunan dan Renovasi Gedung Rumah Sakit Jiwa yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.506.432.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya konsultan pengawas; terlaksananya perencanaan lanjutan;

tersedianya konsultan perencana gedung rehabilitasi; tersedianya konsultan perencana riview master plan; tersedianya konsultan perencana; terlaksananya renovasi gedung RS Jiwa (gedung rehabilitasi, rumah dinas direktur, ruang pelayanan rawat akut, ruang rawat inap, aula mushola, selasar, ruang radiologi).

(27)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-27 (19) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan dalam

rangka Pencegahan Bahaya Merokok yang dilaksanakan Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 217.500.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya alat kesehatan

saturasi O2 sebanyak 1 unit; tersedianya Alat Kesehatan Suction sebanyak 2 unit; tersedianya alat kesehatan tensi meter berdiri sebanyak 4 buah; tersedianya LCD sebanyak 6 buah; tersedianya running text sebanyak 1 unit.

(20) Kegiatan Pembangunan Gedung Rawat Jalan dan Gawat Darurat yang dilaksanakan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 13.476.217.800,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya pembangunan gedung rawat jalan dan gawat darurat di RSUD Al-Ihsan.

(21) Kegiatan Peningkatan Kualitas, Kuantitas dan Fungsi Sarana dan Prasarana Kesehatan yang dilaksanakan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 23.327.835.978,-.

Hasil kegiatan adalah terlaksananya peningkatan kualitas, kuantitas dan fungsi sarana dan prasarana kesehatan.

(22) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Stroke Unit, ICCU dan Rawat Jalan yang dilaksanakan RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,-. Hasil kegiatan adalah tersedianya sarana dan prasarana stroke unit, ICCU dan Rawat Jalan.

e) Program Sumber Daya Kesehatan 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Peningkatan Kualitas Kompetensi Tenaga Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 451.269.383,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya 6 macam diklat untuk meningkatkan kualitas kompetensi tenaga kesehatan.

(2) Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM Kesehatan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 15.093.491.000,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan dokter dan dokter gigi PTT Provinsi sebanyak 2128 orang, bidan PTT Provinsi sebanyak 5778 orang, terisinya 6 puskesmas dan 2 RSUD oleh dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis

(28)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-28 dan dokter spesialis, terselenggaranya beasiswa tugas belajar sebanyak 120 orang.

(3) Kegiatan Ketersediaan, Pemerataan Keterjangkauan dan Mutu Sediaan Farmasi, Kosalkes dan Mamin yang dilaksanakan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.905.053.400,-. Hasil kegiatan adalah terpenuhinya buffer stock

obat Provinsi dan kabupaten/kota; terpenuhinya obat-obatan, vaksin, reagen, perbekes, serta bahan tambahan pangan.

(4) Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM RS Jiwa yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 94.015.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya pelatihan etos kerja keperawatan, pelatihan model pelayanan keperawatan profesional, kegawatdaruratan psikiatri, pelatihan peningkatan kemampuan kearsipan, pelatihan managemen aset, pelatihan kemampuan teknologi informasi, dan workshop clinical instruktur keperawatan; tersedianya uang lembur workshop clinical instruktur keperawatan, kebutuhan ATK, sertifikasi peserta kegawatdaruratan psikiatri, dan sertifikat MPKP sebanyak 2860 Jam.

(5) Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.164.800.000,-. Hasil kegiatan adalah terselenggaranya peningkatan mutu pelayanan, community care team, pelatihan etos kerja, bintek jabatan fungsional, bintek perencanaan/pengelolaan anggaran; terfasilitasinya 9 orang untuk mengikuti pelatihan MMPI Diagnostic, 10 orang untuk mengikuti pelatihan mind therapy, 20 orang untuk mengikuti pelatihan cognitive behaviour therapy, dan 10 orang untuk mengikuti pelatihan psychotherapy; serta terselenggaranya team Building untuk 60 orang.

2) Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan program diatas, ditemukan permasalahan yaitu adanya tenaga kesehatan yang mengundurkan diri karena diangkat menjadi CPNS dan turut suami. Solusinya, dilakukan rekruitmen tenaga kesehatan.

(29)

LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2010 IV-29 3. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

a) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan 1) Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Pemantauan Pencemaran Lingkungan yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi pemantauan kualitas air dan udara; serta pemantauan dan evaluasi kualitas air sungai lintas di 7 Daerah Aliran Sungai (DAS).

(2) Kegiatan Fasilitasi dan Pengembangan Program Environment Polution Control Manager (EPCM) yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya forum dialog lingkungan; terfasilitasinya peningkatan kapasitas dan refreshment SDM melalui pelatihan On The Job Training (OJT) sebanyak 25 orang; pelatihan dan ujian EPCM udara sebanyak 25 orang;

terlaksananya rapat koordinasi dan sosialisasi EPCM air dan udara; serta Pilot activity EPCM udara.

(3) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Pengelolaan Limbah Padat dan B3 yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.

200.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya inventarisasi potensi limbah medis, peningkatan kapasitas pengelolaan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), penyusunan mekanisme penghapusan Bahan Perusak Ozon (BPO), serta pelatihan pengelolaan sampah dalam rangka persiapan penerapan undang-undang persampahan sebanyak 40 orang.

(4) Kegiatan Peningkatan Publikasi dan Kampanye Lingkungan di Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000,-. Hasil kegiatan adalah terlaksananya lokakarya

kelompok masyarakat peduli lingkungan; tersusunnya materi sosialisasi program unggulan dari hasil pembangunan bidang lingkungan hidup;

tersusunnya materi kampanye lingkungan; terlaksananya pembuatan tanda penghargaan peduli lingkungan berupa 50 buah piala dan 50 lembar sertifikat; terpublikasikannya kampanye lingkungan melalui media massa (1 media TV nasional, 1 media TV lokal dan 1 media radio); serta terlaksananya implementasi mekanisme recycle bank di tingkat Provinsi.

Referensi

Dokumen terkait

Karena kredibilitas seluruh sistem keuangan dapat terganggu apabila kepercayaan masyarakat tidak dijaga dengan baik oleh Fintech yang notabene melakukan aktivitas

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya penyuluh agama Islam dalam meningkatkan salat berjamaah masyarakat di Desa Jojjolo Kecamatan

Angka Bebas Jentik (ABJ) di Dusun Ngebel juga masih dibawah 95% yang menandakan bahwa Dusun Ngebel adalah daerah yang belum bebas jentik sehingga daerah tersebut merupakan

Judul : Pola Budaya Matrilineal dalam Politik (Studi Kasus Keterwakilan Perempuan di DPRD Sumatera Barat Tahun 2014)..

Sebagai informasi atau masukan bagi guru, khususnya guru bidang studi matematika agar lebih memperhatikan hal- hal sekecil apapun yang berkenaan dengan proses

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembinaan sumberdaya manusia, khususnya bagi

tanah yang berbeda dengan harga pasar tanah.. b) Least cost Theories , yaitu kelompok teori lokasi yang berdasarkan analisa. pemilihan lokasi kegiatan ekonomi pada prinsip biaya

bahwa kata ke- j semakin mendekati sebaran seragam yang mana nilai tersebut selaras dengan hubungan bobot dan penyebaran kata yang memiliki korelasi negatif non linier [5]