• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hendra Gunawan. 25 April 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Hendra Gunawan. 25 April 2014"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MA1201 MATEMATIKA 2A MA1201 MATEMATIKA 2A

Hendra Gunawan

Semester II, 2013/2014 Semester II, 2013/2014

25 April 2014

(2)

Kuliah yang Lalu Kuliah yang Lalu

15 1 Persamaan Diferensial Linear Orde 2 15.1 Persamaan Diferensial Linear Orde 2, 

Homogen

15 2 Persamaan Diferensial Linear Orde 2 15.2 Persamaan Diferensial Linear Orde 2, 

Tak Homogen

15 3 P P Dif i l

15.3 Penggunaan Persamaan Diferensial Orde 2 

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 2

(3)

Kuliah Hari Ini Kuliah Hari Ini

15 1 Persamaan Diferensial Linear Orde 2 15.1 Persamaan Diferensial Linear Orde 2, 

Homogen

15 2 Persamaan Diferensial Linear Orde 2 15.2 Persamaan Diferensial Linear Orde 2, 

Tak Homogen (Lanjutan)

15 3 P P Dif i l

15.3 Penggunaan Persamaan Diferensial Orde 2 

(4)

15.2 PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR 

MA1201 MATEMATIKA 2A

ORDE 2, TAK HOMOGEN (LANJUTAN)

M t k l i kh d l i

Menentukan solusi khusus dan solusi umum persamaan diferensial linear orde 2 tak

h (d t d i i t )

homogen (dengan metode variasi parameter)

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 4

(5)

Ingat: Metode Koefisien Tak Tentu Ingat: Metode Koefisien Tak Tentu

Diberikan PDB linear orde 2 tak homogen Diberikan PDB linear orde 2 tak homogen

y’’ + a1y’ + a2y = k(x),

ki d i l i kh d

kita dapat mencari solusi khusus yp dengan Metode Koefisien Tak Tentu:

1. Jika k(x) polinom, maka yp juga polinom.

2. Jika k(x) = a.e( ) cx, maka, yypp = Aecx.

3. Jika k(x) = a.cos rx + b.sin rx, maka y = A cos rx + B sin rx

y = A.cos rx + B.sin rx.

(6)

Metode Variasi Parameter Metode Variasi Parameter

Untuk k(x) sembarang, solusi khusus ypp dapat diperoleh dengan Metode Variasi Parameter:

Jika u1(x) dan u2(x) adalah solusi yang saling Jika u1(x) dan u2(x) adalah solusi yang saling bebas dari PDB homogen y’’ + a1y’ + a2y = 0,  maka solusi khusus PDB tak homogen

maka solusi khusus PDB tak homogen y’’ + a1y’ + a2y = k(x) berbentuk

( ) ( ) + ( ) ( ) yp = c1(x).u1(x) + c2(x).u2(x), dengan c1’u+ c2’u2   = 0

c1’u1’+ c2’u2’ = k(x).

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 6

(7)

Contoh Contoh

Tentukan solusi umum PDB  y’’ + y = sec x.  [*]

Jawab: Solusi persamaan homogennya adalah yh = C1 cos x + C2 sin x.

yh

Karena itu, solusi khusus [*] mestilah berbentuk y = c1(x) cos x + c2(x) sin x

yp  c1(x).cos x + c2(x).sin x, dengan c1’.cos x   + c2’.sin x = 0

c ’ ( sin x)+ c ’ cos x = sec x c1 .(‐sin x)+ c2 .cos x = sec x.

Dari kedua persamaan ini, didapat

’ d ’ 1

c ’ = ‐tan x dan c ’ = 1.

(8)

Jadi

( )( ) d l | |

Jadi,

 ) (

|;

cos

| ln )

tan (

)

1

(

x dx

x c

x dx

x x

c

[Kita abaikan konstanta sembarang, karena kita

 .

)

2

( x dx x

c

g

sedang mencari sebuah solusi khusus.]

Dengan demikian, solusi khususnya adalah Dengan demikian, solusi khususnya adalah

yp = (ln |cos x|).cos x + x.sin x;

d k it l i PDB [*] d l h

dan karena itu solusi umum PDB [*] adalah y = (ln |cos x| + C1).cos x + (x + C2).sin x. 

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 8

(9)

Soal Soal

Tentukan solusi umum PDB  y’’ + y = csc x.cot x.

Jawab: Solusi persamaan homogennya adalah yh = C1 cos x + C2 sin x.

yh

Karena itu, solusi khusus [*] mestilah berbentuk y = c1(x) cos x + c2(x) sin x

yp  c1(x).cos x + c2(x).sin x, dengan c1’.cos x   + c2’.sin x = 0

c ’ ( sin x)+ c ’ cos x = csc x cot x c1 .(‐sin x)+ c2 .cos x = csc x.cot x.

Dari kedua persamaan ini, didapat

’ d ’ 2

c ’ = ‐cot x dan c ’ = cotx.

(10)

Jadi Jadi,

 ( cot ) ln | sin |;

)

1

( x x dx x

c

 cot . (csc 1 ) cot .

)

(

2 2

2

x x dx x dx x x

c

Dengan demikian, solusi khususnya adalah y = ( ln |sin x|) cos x – (x + cot x) sin x;

yp = (‐ln |sin x|).cos x – (x + cot x).sin x;

dan karena itu solusi umum PDB [*] adalah

y = (‐ln |sin x| + C1).cos x + (x + cot x + C2).sin x. 

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 10

(11)

15.3 PENGGUNAAN PERSAMAAN

MA1201 MATEMATIKA 2A

DIFERENSIAL ORDE 2

• Menentukan persamaan gerak pegas

• Menentukan persamaan gerak pegas (dengan atau tanpa redaman) 

• Menentukan persamaan muatan dan

• Menentukan persamaan muatan dan arus pada rangkaian listrik R‐L‐C 

(12)

Pegas Bergetar/Berosilasi Pegas Bergetar/Berosilasi

Diketahui sebuah pegaseta u sebua pegas digantung secara

vertikal, dan dibebani b k [ b ( )]

suatu objek A [Gbr (a)]. 

Pegas tsb ditarik sejauh y satuan di bawah titik y0 satuan di bawah titik kesetimbangannya [Gbr (b)], lalu dilepas dgn

( )] p g

kecepatan awal v0. Maka pegas akan berosilasi.

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 12

(13)

Pegas Bergetar/Berosilasi Pegas Bergetar/Berosilasi

Jika gesekan dengan udara diabaikan maka Jika gesekan dengan udara diabaikan, maka

menurut Hukum Hooke, gaya F yang cenderung mengembalikan titik ujung pegas (P) ke titik

mengembalikan titik ujung pegas (P) ke titik kesetimbangannya (0) akan sebanding dengan simpangannya yakni

simpangannya, yakni

F = –ky,

d k 0 k d k

dengan k > 0 konstanta pegas dan y menyatakan simpangan pegas (jarak P dari 0).

(14)

Pegas Bergetar/Berosilasi Pegas Bergetar/Berosilasi

Menurut Hukum II Newton F = ma = (w/g)a Menurut Hukum II Newton, F = ma = (w/g)a,  dengan m = massa objek A, w = berat objek A,   a = percepatan titik P dan g = konstanta per‐

a = percepatan titik P, dan g = konstanta per cepatan akibat gravitasi. Jadi

2

y d

w

2

ky . dt

y d

g

w  

Solusinya, y = y(t), harus memenuhi syarat awal y(0) = y0 dan y’(0) = v0.

y( ) y0 y ( ) 0

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 14

(15)

Pegas Bergetar/Berosilasi Pegas Bergetar/Berosilasi

Jika kita misalkan B2 = k.g/w = k/m, maka PDB tadi d

menjadi

.

2 0

2

2B y

dt y d

Solusi umum PDB ini adalah

y = C1 cos Bt + C2 sin Bt.

dt

y

Jika y(0) = y0 dan y’(0) = 0, maka C1 = y0 dan C= 0,  sehingga solusinya adalah

y = ycos Bt.

Dalam hal ini pegas berosilasi dgn amplitudop g g p yy00 dan

(16)

Pegas Berosilasi Teredam Pegas Berosilasi Teredam

Jika pegas mengalami gesekan sebanding dgn kecepatan dy/dt, maka persamaan gerak pegas tsb menjadi

2

,

2

dt q dy dt ky

y d

g

w   

yang dapat dinyatakan sebagai

2

dt dt

g

,

2 0

2

2   B y

dt E dy dt

y d

dengan E = q/m dan B2 = k/m.

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 16

(17)

Pegas Berosilasi Teredam Pegas Berosilasi Teredam

Persamaan karakteristik PDB tsb adalah r2 + Er + B2 = 0,

yang memiliki akar yang memiliki akar

4

2

.

2 2

1

B E

rE  

Dalam hal ini kita harus meninjau 3 kasus, 

2

2

, 1

yang terkait dengan nilai E– 4B2; apakah ia positif, nol, atau negatif. 

(18)

Kasus 1: E

2

– 4B

2

< 0 Kasus 1: E 4B < 0

Dalam kasus ini persamaan Dalam kasus ini, persamaan karakteristik mempunyai 2  akar kompleks r1 2 = ‐α ± βi akar kompleks, r1,2 =  α ± βi,  dan solusi umum PDB‐nya adalah

adalah

P h ik b h  0 bil ).

sin cos

(C1 t C2 t e

yt

Perhatikan bahwa y  0 bila t  ∞.

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 18

(19)

Kasus 2: E

2

– 4B

2

= 0 Kasus 2: E 4B  0

Dalam kasus ini persamaan Dalam kasus ini, persamaan karakteristik mempunyai 1  akar real kembar r1 2 = ‐α akar real kembar, r1,2 =  α,  dengan α = E/2, dan solusi umum PDB‐nya adalah

umum PDB nya adalah

Di i i l i

2

.

1

t

t

C te

e C

y

Di sini pegas mengalami redaman kritis.

(20)

Kasus 3: E

2

– 4B

2

> 0 Kasus 3: E 4B > 0

Dalam kasus ini, persamaan Dalam kasus ini, persamaan karakteristik mempunyai 2  akar real berbeda, r1= ‐α11 dan r= ‐α2  (dua‐duanya

bernilai negatif; mengapa?), 

d l i PDB

dan solusi umum PDB‐nya adalah

2

1t t

C

C

Pegas mengalami redaman b l bih!

.

2 1

2 1

t

t

C e

e C

y

berlebih!

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 20

(21)

Contoh/Latihan Contoh/Latihan

Sebuah pegas dengan konstanta pegasp g g p g k = 10 digantung dengan beban bermassa m = 2,5

(satuan k dan m telah disesuaikan). Jika beban tsb ditarik ke bawah sejauh 5 cm dari posisi

setimbang dan kemudian dilepaskan, tentukan simpangan pegas tsb setiap saat apabila

simpangan pegas tsb setiap saat, apabila (a) pegas tidak mengalami gesekan;

(b) l k d f k

(b) pegas mengalami gesekan dengan faktor redaman q = 0,2.

(22)

Rangkaian Listrik R‐L‐C Rangkaian Listrik R L C

PDB orde 2 juga muncul pada rangkaian listrik R‐L‐C. 

Berdasarkan Hukum Kirchhoff,  muatan Q pada kapasitor

akan memenuhi PDB

S i I dQ/d

).

1 (

2 2

t E C Q

dt R dQ dt

Q

L d

Sementara itu, arus I = dQ/dt,  memenuhi PDB

2 1

dI I

d

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 22

).

( 1 '

2 2

t E C I

dt R dI dt

I

L d

(23)

Contoh/Latihan Contoh/Latihan

Diketahui rangkaian listrik R‐L‐C dengang g R = 16, , L = 0.02, C = 2 x 10‐4, dan E = 20 (satuan telah disesuaikan). Tentukan muatan dan arus pada) p rangkaian tersebut, sebagai fungsi dari waktu. 

Asumsikan bhw Q = 0Q dan I = 0 pada saatp t = 0.

(24)

Ciao!

Sampai Jumpa!

Ciao! Jumpa!

Selamat Belajar.

Semoga Sukses!

4/25/2014 (c) Hendra Gunawan 24

Referensi

Dokumen terkait

• Menghitung nilai hampiran dari suatu fungsi Menghitung nilai hampiran dari suatu fungsi di sekitar

• Menghitung hasilkali titik dan hasilkali silang dua vektor dan mengetahui sifat. 3/7/2014

Memeriksa kekonvergenan suatu barisan dan,  bila mungkin menghitung limitnya!. bila mungkin, menghitung limitnya 9.2 Deret

Tentukan deret Maclaurin untuk sin x dan periksa bahwa deret tsb merepresentasikan sin x untuk setiap x 

Menentukan nilai rata‐rata dari suatu fungsi yang diberikan; menggunakan Teorema Nilai yang diberikan; menggunakan Teorema Nilai Rata‐Rata untuk memecahkan masalah yang 

Menentukan anti‐turunan atau integral tak tentu dari suatu fungsi yang diberikan.. tentu dari suatu

Gunakan persamaan Lagrange untuk mendapatkan persamaan gerak sistem pegas bergandeng (dua massa m digandengkan pada tiga pegas tak bermassa dengan konstanta

Menggunakan Metode Lagrange untuk menentukan nilai ekstrim fungsi dua atau tiga peubah dengan kendala tertentu.. Demikian juga soal tentang ukuran kotak ber- volume 1 yang