• Tidak ada hasil yang ditemukan

penentuan kadar besi dengan metode adisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "penentuan kadar besi dengan metode adisi"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET SANGOBION DENGAN METODE PENAMBAHAN STANDAR DAN METODE

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Listiana Cahya Lestari2*, Bayu Nur Cahyo1, Ajeng Widyaswari1 dan Zulhan Arif MSi1

1

Divisi Kimia Analitik, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680, Indonesia 2

Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680, Indonesia

*G44120093

Abstrak

Spektrofotometri merupakan metode yang dapat digunakan untuk analisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan dalam menentukan kadar (konsentrasi) suatu zat dalam sampel yang akan dianalisis. Metode spektrofotometri yang digunakan untuk mengukur kadar besi melalui spektrofotometri UV dan spektrofotometri serapan atom (SSA). Zat besi dalam tubuh mempunyai peranan penting dalam pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh, dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan keracunan, sedangkan dalam keadaan rendah dapat menyebabkan anemia. Anemia dapat diobati dengan mengonsumsi obat penambah darah, salah satunya adalah obat multivitamin sangobion. Hasil pengukuran kadar besi dalam tablet sangobion menggunakan metode SSA sebesar 27.1099 mg/tablet memperoleh hasil yang lebih besar dibandingkan dengan metode spektrofotometri UV sebesar 8.3144 mg/tablet. Pengukuran menggunakan SSA berdasarkan radiasi atomik dan spektrofotometri UV berdasarkan intensitas sinar terhadap warna. Setelah dilakukan uji t memperoleh hasil yang tidak berbeda signifikan.

Kata Kunci: UV, SSA, besi, kualitatif, kuantitatif, obat multivitamin

Pendahuluan

(2)

elektromagnet yang mengakibatkan perpindahan elektron dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi (Ali 2005).

SSA adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas (Skoog et al. 2004). Prinsip dasar SSA adalah interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan sampel. SSA merupakan metode yang sangat tepat untuk analisis zat pada konsentrasi rendah. Penentuan kadar besi dengan spektrofotometer UV-Vis didasarkan pada cahaya yang diabsorbsi atau ditransmisikan oleh sampel. Larutan besi (Fe) yang tidak berwarna harus dikomplekskan terlebih dahulu sehingga larutan menjadi berwarna agar dapat dianalisa menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Spektrofotometri dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi suatu zat di dalam larutan berdasarkan absorbansi terhadap warna dari larutan pada panjang gelombang tertentu. Metode spektrofotometri memerlukan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan standar terdiri dari beberapa tingkat konsentrasi mulai yang rendah sampai konsentrasi tinggi (Khopkar 2003).

Tujuan Pecobaan

Membandingkan hasil penentuan kadar besi dalam sampel obat multivitamin sangobion dengan dua metode yaitu spektrofotometri serapan atom dan spektrofotometri UV-Vis.

Metode Percobaan

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam percobaan diantaranya spektrofotometri serapan atom (SSA), spektrofotometri UV-Vis, labu takar 25 mL, labu takar 50 mL, labu takar 100 mL, lampu katode berrongga Fe, Corong, gelas pengaduk, pipet mohr 1 mL, pipet mohr 10 mL , gelas piala 50 mL, gelas ukur 10 mL, gelas arloji, pipet tetes, sudip, dan kertas saring. Bahan yang digunakan adalah HCl pekat, larutan standar Fe 100 ppm, air deionisasi, tablet sangobion, larutan standar Fe3+ 10 ppm, H2SO4

pekat, larutan K2S2O8 jenuh, KSCN 3 N, dan akuades.

Prosedur Percobaan

Spektrofotometri Serapan Atom Preparasi Larutan Standar Besi

Standar induk besi 100 ppm dipipet sebanyak 50 ml ke dalam labu takar 100 ml, lalu ditera dengan akuades kemudian dihomogenkan. Larutan tersebut dipipet sebanyak 1,00; 2,00; 3,00; 4,00; dan 5,00 ml ke dalam labu takar 25 ml, lalu masing-masing larutan ditera dengan akuades kemudian dihomogenkan. Larutan standar diukur absorbansinya dengan spektrofotometer serapan atom.

Preparasi larutan sampel

(3)

dipanaskan hingga larut (di ruang asam) kemudian disaring ke dalam labu takar 100 ml. masing-masing larutan sampel ditera dengan akuades, lalu dihomogenkan. Absorbans sampel diukur dengan spektrofotometer serapan atom.

Spektrofotometri UV-Vis

Persiapan larutan sampel standar adisi

Sampel obat sebanyak 0.0100 g ditimbang ke dalam gelas piala bersih dan kering, ditambahkan sedikit akuades dan 1.00 ml H2SO4 pekat (di ruang asam), lalu

diaduk sampai larut. Larutan dipindahkan ke dalam labu takar 50 ml, lalu ditera dengan akuades dan dihomogenkan. Larutan sampel dipipet ke dalam 6 labu takar 25 ml masing-masing sebanyak 10.00 ml. Kemudian ke dalam labu takar tersebut ditambahkan larutan standar besi sebanyak 2.50, 5.00, 7.50, 10.00, 12.50, 17.50 ml, lalu ditambahkan 1.00 ml H2SO4 pekat ke dalam masing-masing labu takar.

Masing-masing labu dikocok, ditera dengan akuades lalu dihomogenkan. Pipet 10 ml masing-masing larutan ke dalam gelas piala 50 ml yang betul-betul kering. Tambahkan 10 ml air, 1ml K2S2O8 dan 4 ml KSCN , aduk baik-baik. Dibuat larutan blanko seperti perlakuan di atas tanpa penambahan larutan standar dan sampel. dibuat spektrum serapan dengan menggunakan salah satu larutan standar, dan tentukan panjang gelombang maksimumnya. ukur serapan semua larutan, pada panjang gelombang Panjang gelombang maksimum ditentukan, kemudian absorbansi larutan diukur.

Hasil dan Pembahasan

Prinsip kerja spektrofotometri seapan atom adalah absorpsi cahaya oleh atom. Mekanisme yang terjadi untuk penetapan kadar besi dalam sampel adalah larutan sampel diaspirasikan ke suatu nyala dan unsur-unsur di dalam sampel diubah menjadi uap atom sehingga nyala mengandung atom unsur-unsur yang dianalisis. Beberapa diantara atom akan tereksitasi secara termal oleh nyala, tetapi kebanyakan atom tetap tinggal sebagai atom netral dalam keadaan dasar (ground state). Atom-atom keadaan dasar kemudian menyerap energi radiasi yang diberikan oleh sumber radiasi yang terbuat dari unsur-unsur bersangkutan. Panjang gelombang yang dihasilkan oleh sumber radiasi sama dengan panjang gelombang yang diabsorpsi oleh atom dalam nyala (Atomssa dan Gholap 2011).

(4)

1) dengan konsentrasi besi dalam sampel tablet multivitamin sangobion sebesar 27.1099 mg/tablet dengan ketelitian sebesar 89.05% terdapat dalam Tabel 2.

Percobaan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dilakukan dengan menyiapkan larutan standar besi 1, 2, 3, 4, 5, dan 7 ppm dengan penambahan 10 ml larutan sampel dan H2SO4 pekat dalam labu takar 25 ml. Kemudian diambil

sebanyak 10 ml tiap konsentrasi lalu ditambahkan K2S2O8 dan KSCN. Fungsi

penambahan H2SO4 untuk mengekstrak besi dalam sampel, K2S2O8 untuk

mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+, dan KSCN untuk membentuk kompleks Fe3+ sehingga menghasilkan warna dengan intensitas berbeda untuk pengukuran menggunakan spektrogenesis. Percobaan dilakukan dengan mencari panjang gelombang maksimum yang diperoleh sebesar 477 nm (Gambar 2). Selanjutnya, standar berisi sampel diukur pada panjang gelombang yang telah ditentukan sehingga diperoleh konsentrasi besi dalam tablet multivitamin sebesar 8.3144 mg/tablet. Hasil dari pengukuran menggunakan dua metode kemudian dibandingkan dengan melakukan uji-t ditunjukkan dalam Tabel 5. Hasil dari uji-t tidak berbeda signifikan sehingga kedua metode spektrofotometri UV dan spektrofotometri serapan atom dapat digunakan dalam menentukan kadar besi dalam sampel tablet multivitamin. Namun AAS memiliki sensitifitas yang lebih besar, sehingga menghasilkan kadar besi yang lebih besar.

Simpulan

Berdasarkan hasil percobaan pengukuran konsentrasi besi dalam tablet multivitamin, metode spektrofotometri serapan atom memiliki tingkat ketelitian analisis yang lebih tinggi dibandingkan dengan spektrofotometri UV. Hasil yang diperoleh pada kedua metode dibandingkan dengan uji-t. Uji-t yang dihasilkan tidak berbeda signifikan sehingga kedua metode dapat digunakan untuk analisis kadar besi dalam sampel.

Daftar Pustaka

Ali MF. 2005. Handbook of Industrial Chemistry Organic Chemicals. Sydney(AR): The Mc Graw-Hill Inc.

Atomssa T, Gholap AV. 2011. Characterization of caffeine and determination of caffeine in tea leaves using UV-Visible spectrometer. African Journal of Pure and Applied Chemistry. 3(1): 1-8.

Khopkar SM. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta(ID): UI Press.

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan kadar kedua mineral dilakukan dengan menggunakan alat spektrofotometer serapan atom menggunakan nyala udara-asetilen pada panjang gelombang 422,7 nm untuk kalsium dan

Dilakukan pengukuran absorbansi larutan sampel pada panjang gelombang maksimum dengan spektrofotometer UV-Vis Diukur absorbansi salah satu larutan standar pada rentang

Lalu sinar yang berasal dari lampu katoda dengan panjang gelombang dengan sesuai unsur yang di uji, akan di lewatkan ke dalam atom dalam nyala api sehingga

Spektrofotometri yang digunakan tepatnya adalah spektrofotometri cahaya tampak, karena logam besi mempunyai panjang gelombang lebih dari 400nm, sehingga jika

Pada percobaan ini, panjang gelombang 510 nm digunakan sebagai panjang gelombang untuk menganalisis kadar besi di dalam larutan karena pada panjang gelombang ini, absorbansi

Untuk menentukan kandungan unsur secara spektrofotometri serapan atom, perlu dilakukan preparasi cuplikan sesuai dengan jenis sampel yang akan dianalisis. Metode ,n, dilakukan

Larutan sampel diukur dengan menggunakan Spektrofotometri serapan atom pada panjang gelombang 422,7 nm dengan cara dimasukan ke dalam nyala sebagai suatu aerosol

Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik