• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAHAMAN TERHADAP SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMAHAMAN TERHADAP SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KESEHATAN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

8 Dalam bab ini dijabarkan mengenai teori, spesifikasi umum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan, serta kajian terhadap proyek yang sejenis.

2.1 Pemahaman Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan

Pada tinjauan sekolah menengah kejuruan (SMK) kesehatan akan dijabarkan mengenai pengertian sekolah, pengertian sekolah menengah kejuruan (SMK), pengertian kesehatan, fungsi dan tujuan, lingkup pendidikan, kurikulum yang diajarkan, karakteristik civitas, serta standar sarana dan prasarana sekolah menengah kejuruan (SMK) .

2.1.1 Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) :

Sekolah merupakan merupakan suatu kebutuhan yang riil/nyata sebagai alasan untuk pendidikan, untuk mengubah dan fleksibilitas, kesadaran tempat anak-anak untuk belajar serta guru untuk mengajar dan belajar (menurut tingkatan serta jurusannya).1 Sekolah juga merupakan lembaga pendidikan yang

berfungsi sebagai Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) pendidikan formal, secara garis besar memiliki tugas dan bertanggung jawab sebagai berikut :

1 De Chiara, Josep & John Callender. 1983. Time Saver Standart For Building Types Second Edition.

Mc Graw Hill.

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

KESEHATAN

(2)

9 a. Melaksanakan pendidikan formal selama jangka waktu tertentu sesuai dengan

jenis, jenjang dan sifat sekolah tersebut.

b. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

c. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik di sekolah. d. Membina organisasi intra sekolah (OSIS)

e. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga sekolah.

f. Membina kerja sama dengan orang tua, masyarakat dan dunia usaha.

g. Bertanggung jawab kepada kantor wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan di provinsi.

Beberapa pengertian tentang sekolah menengah kejuruan (SMK) yang diuraikan sebagai berikut:

- Merupakan sekolah yang mempelajari standar kompetensi kejuruan dimana standar kompetensi ini dirumuskan dan disepakati melalui forum konsessus oleh seluruh stakeholder dari industri dan instansi yang terkait dalam upaya pengembangan pendidikan dan pelatihan.2

- Sekolah Menengah Kejuruan, yang selanjutnya disingkat SMK, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP atau MTs.3

Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social, ekonomis dan bukan hanya bila tidak ada penyakit dan kecacatan.4 Jadi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan di bidang kesehatan.

2 Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Standar Kompetensi Nasional Bidang

Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan.

3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 17 Tahun

2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Pasal 1

(3)

10

2.1.2 Fungsi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) :

Adapun fungsi dari sekolah menengah kejuruan (SMK), diantaranya :5

- Meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai keimanan, akhlak mulia, dan kepribadian luhur.

- Meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.

- Membekali peserta didik dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

- Meningkatkan kepekaan dan kemampuan mengapresiasi serta mengekspresikan keindahan, kehalusan, dan harmoni.

- Menyalurkan bakat dan kemampuan di bidang olahraga, baik untuk kesehatan dan kebugaran jasmani maupun prestasi.

- Meningkatkan kesiapan fisik dan mental untuk hidup mandiri di masyarakat dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi.

2.1.3 Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) :

Adapun tujuan dari sekolah menengah kejuruan (SMK), adalah untuk membentuk peserta didik menjadi insan yang :6

- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur.

- Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif. - Sehat, mandiri, dan percaya diri.

- Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

2.1.4 Standar Nasional Pendidikan

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Fungsi dan Tujuan Standar :7

5loc cit 3

6 op cit 5

(4)

11

 Sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

 Menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

 Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

2.1.4.1 Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

Adapun pengertian mengenai standar kompetensi yaitu :

- Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.8

- Standar Kompetensi adalah ukuran kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu.9

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tentang standar kompetensi kejuruan sekolah menengah kejuruan (SMK), terdapat beberapa kompetensi keahlian pada bidang studi keahlian kesehatan, yaitu :

1. Kompetensi Keahlian Keperawatan

Merupakan salah satu kompetensi bidang kesehatan yang mempelajari tentang cara-cara merawat pasien agar dapat sembuh dari penyakit yang diderita maupun hal-hal yang tidak dapat dilakukan dengan sendirinya.10

8Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 Tahun

2006 Tentang Standar Kompetensi Kelulusan

9 op cit 8

10 Wawancara dengan Bapak I Putu Sutika Patra, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Yayasan SMK Kesehatan

(5)

12 Dasar kompetensi kejuruannya yaitu :11

- Memahami dasar-dasar anatomi, fisiologi, patologi tubuh secara umum - Melaksanakan pemberian obat kepada klien/pasien

- Memahami jenis pemeriksaan laboratorium dasar yang diperlukan oleh klien/pasien

- Menunjukan kemampuan melakukan komunikasi terapeutik

- Menunjukan kemampuan mengasuh bayi, balita, anak, dan lansia sesuai tingkat perkembangan

- Menunjukan kemampuan melayani klien/pasien berpenyakit ringan - Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup

(K3LH)

Kompetensi kejuruannya yaitu :12

- Memenuhi kontinum sehat-sakit.

- Memahami dasar-dasar penyakit sederhana yang umum di masyarakat. - Memahami peningkatan kesehatan dan pelayanan kesehatan utama. - Memahami pemberian obat.

- Memahami kemampuan interpersonal dan massa. - Memahami prinsip-prinsip perkembangan manusia. - Memahami tahap-tahap perkembangan manusia.

- Memahami sikap pelayanan perawat sesuai dengan tahapan perkembangan.

- Memahami tentang stres.

- Memahami kebutuhan dasar manusia. - Memahami tentang kesehatan reproduksi. - Memahami prilaku empati.

- Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

- Melakukan mobilisasi pasif terhadap klien/pasien. - Melakukan pemberian nutrisi.

- Melaksanakan dokumentasi tindakan keperawatan.

11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28 Tahun

2009 Tentang Standar Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

(6)

13 - Melaksanakan tugas sesuai dengan etika keperawatan, dan kaidah

hukum.

2. Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan

Merupakan salah satu kompetensi bidang kesehatan yang mempelajari tentang cara-cara menganalisa penyebab-penyebab penyakit untuk dapat dijadikan bahan analisis dalam suatu pengobatan.13

Dasar kompetensi kejuruannya yaitu :14

- Melaksanakan dasar-dasar komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). - Melaksanakan pekerjaan dalam lingkup pekerjaan yang berbeda. - Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Kompetensi kejuruannya yaitu :15 - Memahami dasar-dasar penyakit.

- Menggunakan sampel untuk uji laboratorium. - Mengoperasikan peralatan laboratorium.

- Menerapkan prosedur standar keselamatan kerja.

- Melaksanakan penanganan bahan dan reagen laboratorium. - Memelihara peralatan laboratorium.

- Melakukan pemeriksaan urin, faeces dan cairan tubuh lainnya. - Melakukan pemeriksaan hematologi.

- Melakukan pemeriksaan bakteriologi. - Melakukan pemeriksaan parasitologi. - Memahami pemeriksaan non patologis.

- Memahami tentang transfusi darah dan bank darah. - Menganalisis data hasil pemeriksaan.

- Menerapkan kontrol kualitas prosedur laboratorium. - Melakukan promosi kesehatan.

13 op cit 12

14 op cit 13 15 op cit 14

(7)

14

2.1.4.2 Standar Isi/Kurikulum

Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. Adapun struktur kurikulum pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri. Struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII. Struktur kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2006 tentang Standar Isi, struktur kurikulum pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

KOMPONEN DURASI WAKTU

(JAM) A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 192 2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 3. Bahasa Indonesia 192 4. Bahasa Inggris 440 5. Matematika

5.1. Matematika Kelompok Seni, Pariwisata,

dan Teknologi Kerumahtanggaan 330

5.2. Matematika Kelompok Sosial,

Administrasi, Perkantoran, dan Akuntansi 403

5.3. Matematika Kelompok Teknologi,

Kesehatan, dan Pertanian 516

6. Ilmu Pengetahuan Alam

6.1. IPA 192

6.2. Fisika

6.2.1 Fisika Kelompok Pertanian 6.2.2 Fisika Kelompok Teknologi

192 276 6.3 Kimia

6.3.1 Kimia Kelompok Pertanian 6.3.2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan

192 192

(8)

15 Di dalam penyusunan kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu :16

1. Normatif

Komponen normatif berperan dalam pembentukan watak manusia, serta wajib memuat bahan kajian dan pelajaran Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Sejarah Nasional dan Umum, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

2. Adaptif

Komponen adaptif berperan dalam penanaman dasar dan pengembangan kemampuan profesi. Komponen ini memuat bahan kajian dan pelajaran yang memberikan konsep berpikir analitis, logis dan kreatif yang mendukung kemampuan tamatan dalam mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Pelajaran adaptif diantaranya Matematika, IPA, Fisika, Kimia, Biologi, IPS, Seni Budaya, Bahasa Inggris, dan Kejuruan.

3. Produktif

Komponen produktif berperan dalam pembekalan keterampilan produktif sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Komponen ini memuat bahan kajian

16Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 0490/U1992 Tentang Sekolah Menengah Kejuruan

6.4 Biologi

6.4.1 Biologi Kelompok Pertanian 6.4.2 Biologi Kelompok Kesehatan

192 192

7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128

8. Seni Budaya 128

9. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192

10. Kejuruan

10.1 KKPI 202

10.2 Kewirausahaan 192

10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan 140

10.4 Kompetensi Kejuruan 1044

B. Muatan Lokal 192

C. Pengembangan Diri 192

Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(9)

16 dan pelajaran yang membekali keterampilan dan sikap kerja profesional sesuai dengan kemampuan yang dituntut oleh dunia kerja.

2.1.4.3 Standar Proses

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.17

2.1.4.4 Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.18 SMK atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah.19

2.1.4.5 Standar Sarana dan Prasarana

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang

17http://bsnp-indonesia.org diakses tanggal 6 Oktober 2011, pukul 17.00 WITA 18 op cit 17

(10)

17 proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

2.1.4.5.1 Lahan

Lahan untuk satuan pendidikan SMK memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik seperti tercantum pada tabel dibawah.

Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lahan juga memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel dibawah.

No.

Banyak Rombongan

Belajar

Luas Minimum Lahan (m2)

Bangunan Satu Lantai Bangunan Dua Lantai Bangunan Tiga Lantai 1 3 2170 - - 2 4-6 2570 1420 - 3 7-9 3070 1650 1340 4 10-12 3600 1920 1400 5 13-15 4070 2190 1520 6 16-18 4500 2420 1670 7 19-21 5100 2720 1870 No. Banyak Rombongan Belajar

Rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik (m2/peserta didik) Bangunan Satu Lantai Bangunan Dua Lantai Bangunan Tiga Lantai 1 3 36,5 - - 2 4-6 22,8 12,2 - 3 7-9 18,4 9,7 6,7 4 10-12 16,3 8,7 6,0 5 13-15 14,9 7,9 5,4 6 16-18 14,0 7,5 5,1 7 19-21 13,5 7,2 4,9 8 22-24 13,2 7,0 4,8 9 25-27 12,8 6,9 4,7

Tabel 2.2 Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Peserta Didik

Tabel 2.3 Luas Minimum Lahan

Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pedidikan

(11)

18

8 22-24 5670 3050 2100

9 25-27 6240 3340 2290

Luas lahan yang dimaksud pada kedua tabel di atas adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah berupa bangunan gedung dan tempat bermain/berolahraga. Kriteria lahan yang cocok untuk satuan pendidikan SMK adalah :

1. Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

2. Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sempadan sungai dan jalur kereta api.

3. Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.

a. Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air.

b. Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor 94/MENKLH/1992 tentang Baku Mutu Kebisingan.

c. Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor 02/MENKLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

4. Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat.

5. Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.

Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pedidikan

(12)

19

2.1.4.5.2 Bangunan Gedung

Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SMK memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada tabel di bawah.

No. Banyak Rombongan Belajar

Rasio minimum luas lantai bangunan terhadap peserta didik (m2/peserta didik) Bangunan Satu Lantai Bangunan Dua Lantai Bangunan Tiga Lantai 1 3 10,9 - - 2 4-6 6,8 7,3 - 3 7-9 5,5 5,8 6,0 4 10-12 4,9 5,2 5,4 5 13-15 4,5 4,7 4,9 6 16-18 4,2 4,5 4,6 7 19-21 4,1 4,3 4,4 8 22-24 3,9 4,2 4,3 9 25-27 3,9 4,1 4,1

No. Banyak Rombongan Belajar

Luas Minimum Lantai Bangunan (m2)

Bangunan Satu Lantai Bangunan Dua Lantai Bangunan Tiga Lantai 1 3 650 - - 2 4-6 770 840 - 3 7-9 920 990 1020 4 10-12 1080 1150 1180 5 13-15 1220 1310 1360 6 16-18 1350 1450 1500 7 19-21 1530 1630 1680 8 22-24 1700 1830 1890 9 25-27 1870 2000 2060

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bangunan gedung SMK harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari:

Tabel 2.4 Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Peserta Didik

Tabel 2.5 Luas Minimum Lantai Bangunan

Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pedidikan

Nasional No. 24 Tahun 2007 Tentang Sarana dan Prasarana SMK

Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pedidikan

(13)

20

a. Koefisien dasar bangunan maksimum 30 %

b. Koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan gedung yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah

c. Jarak bebas bangunan gedung yang meliputi garis sempadan bangunan gedung dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan tegangan tinggi, jarak antara bangunan gedung dengan batas-batas persil, dan jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

2. Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan sebagai berikut :

a. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati, serta untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam lainnya. b. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk

mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.

3. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut : a. Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan

pencahayaan yang memadai.

b. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan tempat sampah, serta penyaluran air hujan. c. Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan

gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

4. Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat.

5. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kenyamanan sebagai berikut :

a. Bangunan gedung mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu kegiatan pembelajaran.

(14)

21 b. Setiap ruangan memiliki temperatur dan kelembaban yang tidak

melebihi kondisi di luar ruangan.

c. Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.

6. Bangunan gedung bertingkat memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Maksimum terdiri dari tiga lantai.

b. Dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan pengguna.

7. Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan sebagai berikut : a. Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur

evakuasi jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya. b. Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi

penunjuk arah yang jelas.

8. Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.

9. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara profesional.

10. Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.

11. Bangunan gedung sekolah baru dapat bertahan minimum 20 tahun.

12. Pemeliharaan bangunan gedung sekolah adalah sebagai berikut. a. Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan

sebagian daun jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun. b. Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka

plafon, rangka kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun.

13. Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(15)

22

2.1.4.5.3 Kelengkapan Sarana dan Prasarana SMK

Sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) sekurang-kurangnya memiliki prasarana yang diatur dalam standar setiap ruang sebagai berikut :20

1. Ruang Kelas

Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah dihadirkan. Adapun syarat-syarat dari ruang kelas sebagai berikut :

a. Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.

b. Kapasitas maksimum ruang kelas 32 peserta didik.

c. Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang kelas 30 m2. Lebar minimum ruang kelas 5 m. d. Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan

yang memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.

e. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.

f. Ruang kelas dilengkapi sarana seperti meja dan kursi peserta, meja dan kursi guru, lemari, serta perlengkapan lainnya.

2. Ruang Perpustakaan

Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca, mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan. Adapun syarat-syarat dari ruang perpustakaan sebagai berikut :

20 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24

(16)

23 a. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang

kelas. Lebar minimum ruang perpustakaan 5 m.

b. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku.

c. Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai.

d. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana seperti rak buku, meja dan kursi baca, meja dan kursi kerja, lemari serta perlengkapan lainnya. 3. Ruang Laboratorium Kejuruan

Ruang laboratorium kejuruan berfungsi sebagai ruang untuk pembelajaran secara praktik yang memerlukan peralatan khusus. Adapun syarat-syarat dari ruang laboratorium sebagai berikut :

a. Ruang laboratorium dapat menampung minimum satu rombongan belajar.

b. Rasio minimum ruang laboratorium 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang

penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar minimum ruang laboratorium biologi 5 m.

c. Ruang laboratorium memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.

d. Ruang laboratorium dilengkapi sarana seperti meja dan kursi demonstrasi, meja persiapan, lemari, bak cuci, serta perlengkapan lainnya.

4. Ruang Laboratorium Komputer

Ruang laboratorium komputer berfungsi sebagai tempat mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Adapun syarat-syarat dari ruang laboratorium komputer sebagai berikut :

a. Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum satu rombongan belajar yang bekerja dalam kelompok @ 2 orang.

(17)

24 b. Rasio minimum luas ruang laboratorium komputer 2 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruang laboratorium komputer 30 m2. Lebar minimum ruang laboratorium komputer 5 m.

c. Ruang laboratorium komputer dilengkapi sarana seperti meja dan kursi peserta, meja dan kursi guru, serta perlengkapan lainnya. 5. Ruang Pimpinan

Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah, petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya. Adapun syarat-syarat dari ruang pimpinan sebagai berikut : a. Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m.

b. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci dengan baik.

c. Ruang pimpinan dilengkapi sarana seperti meja dan kursi pimpinan, meja dan kursi tamu, lemari serta perlengkapan lainnya. 6. Ruang Guru

Ruang guru berfungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik peserta didik maupun tamu lainnya. Adapun syarat-syarat dari ruang guru sebagai berikut :

a. Rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 72 m2.

b. Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

c. Ruang guru dilengkapi sarana seperti meja dan kursi kerja, lemari, kursi tamu serta perlengkapan lainnya.

7. Ruang Tata Usaha

Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi sekolah. Adapun syarat-syarat dari ruang tata usaha sebagai berikut :

a. Rasio minimum luas ruang tata usaha 4 m2/petugas dan luas minimum 16 m2.

(18)

25 b. Ruang tata usaha mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari

luar lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.

c. Ruang tata usaha dilengkapi sarana seperti meja dan kursi kerja, lemari serta perlengkapan lainnya.

8. Tempat Beribadah

Tempat beribadah berfungsi sebagai tempat warga sekolah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah. Adapun syarat-syarat dari tempat beribadah sebagai berikut : a. Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap satuan

pendidikan, dengan luas minimum 12 m2.

b. Tempat beribadah dilengkapi sarana seperti lemari dan perlengkapan ibadah.

9. Ruang Konseling

Ruang konseling berfungsi sebagai tempat peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Adapun syarat-syarat dari ruang konseling sebagai berikut :

a. Luas minimum ruang konseling 9 m2.

b. Ruang konseling dapat memberikan kenyamanan suasana dan menjamin privasi peserta didik.

c. Ruang konseling dilengkapi sarana seperti meja dan kursi kerja, kursi tamu, lemari dan perlengkapan lainnya.

10. Ruang UKS

Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan di sekolah. Adapun syarat-syarat dari ruang UKS sebagai berikut :

a. Luas minimum ruang UKS 12 m2.

b. Ruang UKS dilengkapi sarana seperti tempat tidur, lemari, meja dan kursi dan perlengkapan lainnya.

11. Ruang Organisasi Kepeserta didikan (OSIS)

Ruang organisasi kepeserta didikan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi kepeserta

(19)

26 didikan. Adapun syarat-syarat dari ruang organisasi kepeserta didikan sebagai berikut :

a. Luas minimum ruang organisasi kepeserta didikan 9 m2.

b. Ruang OSIS dilengkapi sarana seperti meja, kursi, lemari dan perlengkapan lainnya.

12. Jamban

Jamban pada sekolah biasanya tidak berdekatan dengan kelas, sehingga banyak waktu terbuang untuk bergerak dari dan menuju jamban. Adapun syarat-syarat dari jamban sebagai berikut :

a. Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap 40 peserta didik pria, 1 unit jamban untuk setiap 30 peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru.

b. Banyak minimum jamban setiap sekolah 3 unit. c. Luas minimum 1 unit jamban 2 m2.

d. Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan.

e. Tersedia air bersih di setiap unit jamban.

f. Jamban dilengkapi sarana seperti kloset, tempat air dan tempat sampah.

13. Gudang

Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran di luas kelas, tempat menyimpan sementara peralatan sekolah yang tidak/belum berfungsi di satuan pendidikan, dan tempat menyimpan arsip sekolah yang telah berusia lebih dari 5 tahun. Adapun syarat-syarat dari gudang sebagai berikut :

a. Luas minimum gudang 21 m2. b. Gudang dapat dikunci.

c. Gudang dilengkapi sarana seperti lemari dan rak. 14. Ruang Sirkulasi

Ruang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam bangunan sekolah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan interaksi sosial peserta didik

(20)

27 di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah. Adapun syarat-syarat dari ruang sirkulasi sebagai berikut : a. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan

ruang-ruang di dalam bangunan sekolah dengan luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m.

b. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap, serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

c. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman dengan tinggi 90-110 cm.

d. Bangunan bertingkat dilengkapi tangga. Bangunan bertingkat dengan panjang lebih dari 30 m dilengkapi minimum dua buah tangga.

e. Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat tidak lebih dari 25 m.

f. Lebar minimum tangga 1,8 m, tinggi maksimum anak tangga 17 cm, lebar anak tangga 25-30 cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh dengan tinggi 85-90 cm.

g. Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan lebar minimum sama dengan lebar tangga.

h. Ruang sirkulasi vertikal dilengkapi pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

15. Tempat Bermain/Berolahraga

Tempat bermain/berolahraga berfungsi sebagai area bermain, berolahraga, pendidikan jasmani, upacara, dan kegiatan ekstrakurikuler. Tempat bermain/berolahraga dapat dilindungi di beberapa daerah tertentu yang bertujuan agar dapat melindungi

(21)

28 kegiatan outdoor peserta didik pada saat cuaca beruk.21 Adapun syarat-syarat dari tempat bermain/berolahraga sebagai berikut : a. Tempat bermain/berolahraga memiliki rasio luas minimum 3

m2/peserta didik.

b. Untuk satuan pendidikan dengan banyak peserta didik kurang dari 334, luas minimum tempat bermain/berolahraga 1000 m2. Di

dalam luas tersebut terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 30 m x 20 m diantaranya adalah olahraga bola voli, sepak bola, bola basket, senam dan atletik.

c. Tempat bermain/berolahraga yang berupa ruang terbuka sebagian ditanami pohon penghijauan.

d. Tempat bermain/berolahraga diletakkan di tempat yang tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas.

e. Tempat bermain/berolahraga tidak digunakan untuk tempat parkir.

f. Ruang bebas yang dimaksud di atas memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat pohon, saluran air, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga.

2.2.3.6 Standar Pengelolaan

Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah.22

2.2.3.7 Standar Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap, biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan

21 loc cit 1 22 loc cit 23

(22)

29 berkelanjutan dan biaya operasi satuan pendidikan meliputi gaji pendidik dan tenaga kependidikan, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.23

2.2.3.8 Standar Penilaian Pendidikan

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:24

 Penilaian hasil belajar oleh pendidik

 Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan

 Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah

2.2 Pemahaman Terhadap Proyek Sejenis

Berdasarkan hasil pemahaman teori mengenai sekolah menengah kejuruan (SMK) kesehatan, pemilihan lokasi pemahaman obyek sejenis dilakukan di beberapa obyek yaitu :

2.2.1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika 1. Gambaran Umum Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika merupakan sebuah sekolah swasta yang bergerak dibidang kejuruan kesehatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat/stake holder dan mengisi kekurangan tenaga kesehatan tingkat menengah sehingga melahirkan tenaga profesional yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai dengan bidangnya. Pengelolaan sekolah ini dilakukan oleh yayasan Bali Medika. Dalam pelaksanaan sistem pendidikan, sekolah ini lebih mengedepankan sikap moral dan kedisiplinan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika terletak di Jalan. Cargo Saridana IV No. 1 Ubung Kaja,

23 op cit 27

(23)

30 Denpasar Utara. Berikut peta lokasi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika.

2. Struktur Organisasi Yayasan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika

` Struktur organisasi untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika terbagi dalam dua struktur umum dalam yayasan dan struktur yang ada dalam masing-masing jenjang sekolah. Adapun struktur organisasi sekolah ini dapat dilihat pada Diagram 2.1.

Sumber : SMK Kesehatan Bali Medika

Diagram 2.1 Struktur Organisasi SMK Kesehatan Bali Medika Gambar 2.1 Peta Lokasi SMK Kesehatan Bali Medika Sumber : Dokumentasi Ni Ketut Ayu Erna Ernika Sari., 2011

Kepala Sekolah Ketua Yayasan

Wakasek Bidang Kurikulum

Ketua Program Studi Keahlian Keperawatan

Ketua Program Studi Keahlian Analis Kesehatan

Wali Kelas Keperawatan

Peserta didik Ketua Komite Wakasek Bidang Kepeserta didikan Wakasek Bidang Sarana & Prasarana

Wakasek Hubungan Kerjasama Industri

Tata Usaha

(24)

31

3. Penerapan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bali Medika

Kompetensi keahlian yang dibuka pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika adalah sebagai berikut :

1. Kompetensi Keahlian Keperawatan

Merupakan salah satu kompetensi bidang kesehatan yang mempelajari tentang cara-cara merawat pasien agar dapat sembuh dari penyakit yang diderita maupun hal-hal yang tidak dapat dilakukan dengan sendirinya.

2. Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan

Merupakan salah satu kompetensi bidang kesehatan yang mempelajari tentang cara-cara menganalisa penyebab-penyebab penyakit untuk dapat dijadikan bahan analisis dalam suatu pengobatan.

Struktur kurikulum yang diberikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika meliputi :

1. Mata Pelajaran a. Normatif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran normatif diantaranya adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani & Olahraga, Seni & Budaya, Muatan Lokal, dan BK/BP.

b. Adaptif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran adaptif diantaranya adalah Matematika, Bahasa Inggris, KKPI, IPA, Kewirausahaan, Fisika, Biologi, IPS dan Kimia.

c. Produktif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran produktif meliputi seluruh kompetensi kejuruan di bidang kesehatan baik teori seperti (Perawatan Kesehatan dan Analis Kesehatan) maupun praktek di rumah sakit.

2. Muatan Lokal

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok muatan lokal meliputi Pendidikan Budi Pekerti dan Bahasa Bali.

(25)

32 3. Pengembangan Diri

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran ekstra (pengembangan diri) meliputi Sepak Bola, Basket, Renang, Bulu tangkis, Futsal, Marching Band, Seni Tabuh, Seni Tari, KIR dan Pramuka.

4. Fasilitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika

Fasilitas – fasilitas yang tersedia pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Medika terbagi kedalam beberapa kelompok ruang, diantaranya :

Nama Ruang Fungsi Kelengkapan Keterangan

1. Ruang Kepala Sekolah Sebagai tempat kerja dari Kepala SMK

Kesehatan Bali

Medika

 1 set meja & kursi kerja  1 unit meja tempat

printer  1 unit rak kaca  1 set sofa dan meja

untuk tamu 2. Ruang Wakil Kepala Sekolah Sebagai tempat kerja

dari Wakil Kepala SMK Kesehatan Bali Medika

 4 set meja & kursi kerja  1 unit rak buku  1 set sofa dan meja

untuk tamu

3. Ruang Penerimaan Tamu Sebagai tempat penerimaan tamu sekaligus meja tempat guru piket.

4. Ruang Tata Usaha Sebagai tempat kerja dari staff tata usaha SMK Kesehatan Bali Medika

 9 set meja & kursi kerja  5 unit rak buku  1 set sofa dan meja

untuk tamu

5. Ruang Guru Sebagai tempat kerja

sekaligus ruang tunggu bagi para

pengajar SMK

Kesehatan Bali

Medika

 6 set meja & kursi kerja  1 unit rak buku

6. Ruang BK/BP Sebagai tempat

bimbingan konseling bagi para peserta didik SMK Kesehatan Bali Medika

 3 set meja & kursi kerja  1 unit rak buku  1 unit meja tempat

buku

(26)

33

7. Ruang UKS Sebagai tempat

perawatan bagi para peserta didik SMK

Kesehatan Bali

Medika yang sakit.

 1 unit tempat tidur  1 meja alat

8. Ruang Kelas Sebagai tempat

berlangsungnya acara pembelajaran secara teori.

 40 unit meja & kursi belajar

 1 unit meja & kursi guru 9. Ruang Laboratorium Keperawatan Sebagai tempat berlangsungnya acara pembelajaran bagi peserta didik program studi keperawatan secara praktek.

 5 unit tempat tidur rawat

 20 unit meja & kursi belajar

 1 unit meja & kursi guru

 2 unit rak kaca  1 unit meja obat  1 unit kursi roda  1 unit stretcher  1 unit meja pasien 10. Ruang Laboratorium Analis

Kesehatan

Sebagai tempat berlangsungnya acara pembelajaran bagi peserta didik program studi analis kesehatan secara praktek.

1. Kimia Klinik & Bio Kimia

 1 unit rak mikroskop  1 unit rak kaca  4 unit meja kerja 2. Serologi &

Bakteriologi  1 unit meja kerja  1 unit lemari pendingin  3 unit meja 3. Hematologi & Parasitologi 4. Gudang

11. Ruang Lab. Komputer Sebagai tempat

berlangsungnya acara pembelajaran komputer bagi seluruh peserta didik secara praktek.

 8 unit meja & kursi praktek

 1 unit meja & kursi guru

12. Perpustakaan Sebagai tempat

belajar serta mencari referensi buku.

 4 rak buku

 2 unit meja & kursi baca

13. Toilet Sebagai tempat untuk

buang air kecil maupun buang air besar.

 1 kloset jongkok  1 ember  1 tong sampah

14. Kantin Sebagai tempat

menjajakan makanan ringan bagi seluruh

(27)

34

Kesehatan Bali

Medika

15. Asrama Putri Sebagai tempat tidur

dan tempat

melakukan aktivitas lainnya bagi peserta didik putri.

 12 unit ranjang tingkat  6 unit lemari

16. Asrama Putra Sebagai tempat tidur

dan tempat

melakukan aktivitas lainnya bagi peserta didik putra.

 12 unit ranjang tingkat  6 unit lemari

17. Ruang Makan Sebagai tempat

makan peserta didik SMK Kesehatan Bali Medika

 20 unit meja makan  2 unit meja lauk

18. Dapur Sebagai tempat masak

bagi petugas dapur SMK Kesehatan Bali Medika

 3 unit kompor besar  2 unit kompor kecil  1 unit meja olahan  1 unit bak air  1 unit wastafel  1 unit pendingin

19. Gudang Makanan Sebagai tempat

penyimpanan bahan – bahan makanan yang bersifat kering.

20. Area Parkir/lapangan Sebagai tempat melaksanakan upacara bendera, bermain / olahraga, parkir kendaraan sekolah, guru dan tamu.

21. Padmasana Sebagai tempat

melaksanakan upacara persembahyangan bagi umat hindu di SMK Kesehatan Bali Medika

(28)

35

2.2.2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Kresna Medika 1. Gambaran Umum Sekolah

SMK Kesehatan Bali Khresna Medika sebagai lembaga pendidikan swasta ikut berperan serta menyiapkan insan yang memenuhi kriteria yang digariskan oleh visi Kemendiknas 2025 yakni insan yang cerdas dan kompetitif (insan kamil/insan paripurna). Secara sinergis, dalam rangka mewujudnyatakan otonomi pendidikan dan mengimplementasikan visi Kemendiknas 2025, maka SMK Kesehatan Bali Khresna Medika memiliki Kompetensi Prima yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa yang akan datang yang diwujudkan dalam visi sekolah yaitu “Pendidikan Yang Kreatif, Mandiri, Dan Profesional”. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Khresna Medika terletak di Jl. Raya Sempidi, Mangupura, Badung. Berikut peta lokasi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Khresna Medika.

2. Struktur Organisasi Yayasan SMK Bali Kresna Medika

Struktur organisasi untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesehatan Bali Kresna Medika terbagi dalam dua struktur umum dalam yayasan dan struktur yang ada dalam masing-masing jenjang sekolah. Adapun struktur organisasi sekolah ini dapat dilihat pada Diagram 2.2.

Gambar 2.2 Peta Lokasi SMK Kesehatan Bali Medika Sumber : Dokumentasi Ni Ketut Ayu Erna Ernika Sari., 2011

(29)

36

3. Penerapan Kurikulum SMK Kesehatan Bali Khresna Medika

Kompetensi keahlian yang dibuka pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Khresna Medika adalah sebagai berikut :

1. Kompetensi Keahlian Keperawatan 2. Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan

Struktur kurikulum yang diberikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Kresna Medika meliputi :

1. Mata Pelajaran a. Normatif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran normatif diantaranya adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani & Olahraga, dan Seni Budaya.

Sumber : SMK Kesehatan Bali Khresna Medika Garis Instruksi Garis Koordinasi Kepala Sekolah Ketua Yayasan Wakasek Urusan Kurikulum Ketua Kompetensi Keahlian Keperawatan Ketua Kompetensi Keahlian Analis Kesehatan

Dewan Guru Peser ta didik Ketua Komite Wakasek Urusan Kepeserta didikan Wakasek Urusan Sarana & Prasarana

Wakasek Urusan Humas Kepala Bagian Tata Usaha

(30)

37 b. Adaptif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran adaptif diantaranya adalah Bahasa Inggris, Matematika, IPA, Biologi, Fisika, Kimia, IPS, Kewirausahaan dan KKPI.

c. Produktif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran produktif meliputi Dasar kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.

2. Muatan Lokal

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran muatan lokal meliputi Budi Pekerti, Bahasa Bali dan Terapi Komplementer.

3. Pengembangan Diri

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran ekstra (pengembangan diri) meliputi KIR, PMR, Pramuka, KS-PAN, Basket, Sepak Bola, Futsal, Bulu Tangkis, Seni Tari, dan Pesantian.

4. Fasilitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bali Khresna Medika

Fasilitas – fasilitas yang tersedia pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Bali Khresna Medika, diantaranya :

Nama Ruang Fungsi Kelengkapan Keterangan

1. Ruang Kepala Sekolah Sebagai tempat kerja dari Kepala SMK Kesehatan Bali Khresna Medika

 1 set meja & kursi kerja

 1 unit rak kaca  1 set sofa dan

meja untuk tamu

2. Ruang Tata Usaha Sebagai tempat kerja

dari staff tata usaha SMK Kesehatan

Bali Khresna

Medika

 11 set meja & kursi kerja  1 unit front desk  2 unit rak kaca

Ruang tata usaha digabung dengan ruang Wakil Kepala Sekolah serta Ruang Guru.

3. Ruang UKS Sebagai tempat

perawatan bagi peserta didik SMK Kesehatan Bali Khresna Medika yang sakit

 2 unit tempat tidur  1 meja alat

(31)

38

4. Ruang Kelas Sebagai tempat

berlangsungnya acara pembelajaran secara teori.

 40 unit meja & kursi belajar  1 unit meja &

kursi guru Terdapat 3 kelas keperawatan dengan kapasitas 39 org/kelas dan 1 kelas analis kesehatan dengan kapasitas 15 org 5. Ruang Laboratorium Keperawatan Sebagai tempat

berlangsungnya acara pembelajaran bagi peserta didik secara praktek.

 5 unit tempat tidur rawat

 20 unit meja & kursi belajar  1 unit meja &

kursi guru  2 unit rak kaca  1 unit meja obat  1 unit kursi roda  1 unit stretcher  1 unit meja pasien

Laboratorium keperawatan dan analis kesehatan digabung menjadi 1.

6. Ruang Laboratorium Komputer Sebagai tempat berlangsungnya acara pembelajaran komputer bagi seluruh peserta didik secara praktek.

 14 unit meja & kursi praktek  1 unit meja &

kursi guru  1 unit rak kaca  1 unit tempat

duduk

7. Toilet Sebagai tempat

untuk buang air kecil maupun buang air besar.  2 unit urinoir  2 unit kloset  1 unit Toilet terdapat disetiap lantai dan KM asrama terletak dibawah asrama putra.

8. Asrama Putri Sebagai tempat tidur

dan tempat

melakukan aktivitas lainnya bagi peserta didik putri.  12 unit ranjang tingkat  6 unit lemari Terdapat 6 unit asrama putri dengan kapasitas 24 org / kamar

9. Asrama Putra Sebagai tempat tidur

dan tempat

melakukan aktivitas lainnya bagi peserta didik putra.  12 unit ranjang tingkat  6 unit lemari Terdapat 1 unit asrama putra dengan kapasitas 20 org.

10. Ruang Makan Sebagai tempat

makan peserta didik SMK Kesehatan Bali Medika  20 unit meja makan  2 unit meja prasmanan

11. Ruang Penerimaan Tamu Sebagai tempat

penerimaan tamu/front office dari SMK Kesehatan Bali Khresna Medika  4 set tempat duduk  1 rak TV

12. Ruang Serba Guna Sebagai ruang

serbaguna SMK Kesehatan Bali Khresna Medika

 1 meja panjang & kursi

 1 unit rak kaca  1 unit meja kesil

Ruang serbaguna ini bersifat fleksible artinya dapat difungsikan sebagai ruang apapun.

(32)

39

2.2.3 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharishi 1. Gambaran Umum Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharishi merupakan sebuah sekolah swasta yang bergerak dibidang kejuruan kesehatan. Pengelolaan sekolah ini dilakukan oleh yayasan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharishi terletak di Jalan Raya Wanalu, Bedulu, Blahbatuh, Gianyar. Berikut peta lokasi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharishi.

2. Struktur Organisasi Yayasan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharishi

Struktur organisasi untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesehatan Maharsi terbagi dalam dua struktur umum dalam yayasan dan struktur yang ada dalam masing-masing jenjang sekolah. Adapun struktur organisasi sekolah ini adalah sebagai berikut.

13. Area Parkir/lapangan Sebagai tempat

bermain / lapangan yang sekaligus menjadi tempat parkir staff, guru serta tamu SMK Kesehatan Bali Khresna Medika

Gambar 2.3 Peta Lokasi SMK Kesehatan Maharishi Sumber : Dokumentasi Ni Ketut Ayu Erna Ernika Sari., 2011 Sumber : Dokumentasi Ni Ketut Ayu Erna Ernika Sari, 2011

(33)

40

3. Penerapan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maharsi

Kompetensi keahlian yang dibuka pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharsi adalah sebagai berikut :

1. Kompetensi Keahlian Keperawatan 2. Kompetensi Keahlian Farmasi

Struktur kurikulum yang diberikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharishi meliputi kelompok mata pelajaran yang terbagi ke dalam 3 komponen yaitu :

1. Normatif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran normatif diantaranya adalah Pendidikan Agama, Pendidikan

Sumber : SMK Kesehatan Maharishi Kepala Sekolah

Ketua Yayasan

Wakasek Kurikulum

Ketua Program Keahlian

Wali Kelas Peserta didik Ketua Majelis Wakasek Kepeserta didikan Wakasek Sarana & Prasarana Wakasek Humas & Litbang Kepala Tata Usaha Ketua Dewan

Pendiri

Kepala Tata Usaha

Koordinator Training Koordinator BK Guru Instruktur Ketua Komite

(34)

41 Kewarganegaraan dan Sejarah, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani & Olahraga, Seni & Budaya, Muatan Lokal, dan BK/BP.

2. Adaptif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran adaptif diantaranya adalah Matematika, Bahasa Inggris, KKPI, IPA, Kewirausahaan, Fisika, Biologi, IPS dan Kimia.

3. Produktif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran produktif meliputi seluruh kompetensi kejuruan di bidang kesehatan baik teori seperti (Perawatan Kesehatan dan Farmasi) maupun praktek di rumah sakit.

4. Fasilitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharishi

Fasilitas – fasilitas yang tersedia pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharishi, diantaranya :

Nama Ruang Fungsi Kelengkapan Keterangan

1. Ruang Kepala Sekolah Sebagai tempat kerja dari Kepala SMK Kesehatan Maharishi

 4 set meja & kursi kerja

 1 set sofa dan meja untuk tamu Ruang kepala sekolah digabung dengan ruang wakil kepsek, dan BK

2. Ruang Tata Usaha Sebagai tempat kerja dari staff tata usaha SMK Kesehatan Maharishi

 9 set meja & kursi kerja

 3 unit rak buku

Ruang tata usaha digabung dengan ruang koperasi sekolah.

3. Ruang Kelas Sebagai tempat

berlangsungnya acara pembelajaran secara teori.

 40 unit meja & kursi belajar

 1 unit meja & kursi guru

Ruang kelas berkapasitas 35-40 peserta didik. Ruang kelas juga difungsikan sebagai aula.

4. Ruang Lab. Keperawatan Sebagai tempat

berlangsungnya acara pembelajaran bagi peserta didik secara praktek.

 2 unit tempat tidur rawat

 2 unit rak kaca  2 unit meja obat  2 unit kursi roda

(35)

42 5. Ruang Laboratorium Komputer Sebagai tempat berlangsungnya acara pembelajaran komputer bagi seluruh peserta didik secara praktek.

 20 unit meja & kursi praktek

 2 unit rak kaca

6. Toilet Sebagai tempat untuk

buang air kecil maupun buang air besar.

 1 unit kloset jongkok

 1 bak air

Terdapat toilet disetiap lantai

7. Asrama Putri Sebagai tempat tidur dan

tempat melakukan

aktivitas lainnya bagi peserta didik putri.

 20 unit ranjang besar  6 unit lemari 1 unit ranjang besar dipakai 3 orang peserta didik.

8. Asrama Putra Sebagai tempat tidur dan

tempat melakukan

aktivitas lainnya bagi peserta didik putra.

 3 unit ranjang tingkat

 1 unit lemari

9. Ruang Belajar Sebagai tempat

berkumpul sekaligus tempat belajar bagi peserta didik SMK Kesehatan Maharishi

 15 set meja & kursi belajar

 1 rak sandal

10. Ruang Penerimaan Tamu Sebagai ruang penerimaan

tamu asrama SMK

Kesehatan Maharishi

 1 set sofa & meja  2 unit rak

11. Ruang Makan Sebagai tempat kerja dari Wakil Kepala SMK Kesehatan Maharishi

 4 unit meja makan panjang & kursi

12. Dapur Asrama Sebagai tempat makan

peserta didik SMK Kesehatan Maharishi

 Meja olahan

13. Kantin Sebagai tempat

menjajakan makanan ringan bagi seluruh civitas

SMK Kesehatan

Maharishi

14. Area Parkir/lapangan Sebagai tempat bermain / lapangan yang sekaligus menjadi tempat parkir staff, guru, peserta didik

serta tamu SMK

(36)

43

2.2.4 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Sanjiwani 1. Gambaran Umum Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Sanjiwani merupakan sebuah sekolah swasta yang bergerak dibidang kejuruan kesehatan. Pengelolaan sekolah ini dilakukan oleh yayasan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Sanjiwani terletak di Jalan Rai Gianyar, Pasdalem, Gianyar. Berikut peta lokasi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Sanjiwani.

2. Struktur Organisasi Yayasan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Sanjiwani

Struktur organisasi untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kesehatan Sanjiwani terbagi dalam dua struktur umum dalam yayasan dan struktur yang ada dalam masing-masing jenjang sekolah. Adapun struktur organisasi sekolah ini dapat dilihat pada Diagram 2.4.

Medika

Sumber : Dokumentasi Ni Ketut Ayu Erna Ernika Sari, 2011

Gambar 2.4 Peta Lokasi SMK Kesehatan Sanjiwani Sumber : Dokumentasi Ni Ketut Ayu Erna Ernika Sari., 2011

(37)

44

3. Penerapan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sanjiwani

Kompetensi keahlian yang dibuka pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Maharsi adalah Kompetensi Keahlian Keperawatan. Struktur kurikulum yang diberikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Sanjiwani meliputi kelompok mata pelajaran yang terbagi kedalam 3 komponen, yaitu :

a. Normatif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran normatif diantaranya adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani & Olahraga, Seni & Budaya, Muatan Lokal, dan BK/BP.

b. Adaptif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran adaptif diantaranya adalah Matematika, Bahasa Inggris, KKPI, IPA, Kewirausahaan, Fisika, Biologi, IPS dan Kimia.

Sumber : SMK Kesehatan Sanjiwani Garis Komando Garis Koordinasi Kepala Sekolah Wakasek Kurikulum Ketua Program Keperawatan Koordinator BK

Wali Kelas & Guru

Peserta didik Ketua Komite Wakasek Kepeserta didikan Wakasek Sarana & Prasarana Wakasek Humas Kepala Tata Usaha

Wakasek Manajemen

Mutu Diagram 2.4 Struktur Organisasi SMK Kesehatan Sanjiwani

(38)

45 c. Produktif

Mata pelajaran yang termasuk kedalam kelompok mata pelajaran produktif meliputi seluruh kompetensi kejuruan di bidang kesehatan baik teori Keperawatan maupun praktek di rumah sakit.

4. Fasilitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Sanjiwani

Fasilitas – fasilitas yang tersedia pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Sanjiwani, diantaranya :

Nama Ruang Fungsi Kelengkapan Keterangan

1. Ruang Kepala Sekolah Sebagai tempat kerja dari Kepala SMK Kesehatan Sanjiwani

 4 set meja & kursi kerja

 2 set sofa dan meja untuk tamu  4 unit rak

Ruang kepsek

SMK Kesehatan Sanjiwani

digabung dengan ruang kepsek SMA Wiyatadharma

2. Ruang Tata Usaha Sebagai tempat kerja

dari staff tata usaha SMK Kesehatan Sanjiwani

 7 set meja & kursi kerja

 1 unit rak buku

3. Ruang Guru Sebagai tempat kerja

sekaligus ruang tunggu bagi para

pengajar SMK

Kesehatan Bali Medika

a. Ruang Guru Produktif

 12 set meja & kursi kerja  3 unit rak buku b. Ruang Guru

Normatif

 5 set meja & kursi kerja  2 unit meja rapat  3 unit rak buku  1 unit rak TV

Terdapat 2 buah ruang guru yang terbagi ke dalam ruang guru produktif dan normatif. Pada ruang guru normatif terdapat ruang UKS.

4. Ruang BK Sebagai tempat

bimbingan konseling bagi para peserta

didik SMK

Kesehatan Sanjiwani

 2 unit rak  1 set meja & kursi

kerja

5. Ruang Kelas Sebagai tempat

berlangsungnya acara pembelajaran secara teori.

 16 unit meja & kursi belajar panjang

 1 unit meja & kursi guru Terdapat 4 kelas keperawatan dengan kapasitas 32 peserta didik/kelas. Ruang kelas juga difungsikan sebagai aula.

6. Ruang Lab. Keperawatan Sebagai tempat

berlangsungnya acara pembelajaran bagi peserta didik

 3 unit tempat tidur rawat  1 unit stretcher Terdapat 1 toilet dan 4 washtafel pada ruang laboratorium

(39)

46  R u                           

secara praktek.  4 unit rak kaca  1 set meja & kursi

guru

 1 unit rak sepatu

keperawatan

7. Ruang Laboratorium IPA Sebagai tempat

berlangsungnya acara pembelajaran bagi peserta didik secara praktek.

 12 unit meja besar & kursi

 1 set meja & kursi guru  2 unit rak  Meja demonstrasi Ruang laboratorium ini dipakai oleh peserta didik SMK dan SMA.

8. Ruang Laboratorium Komputer Sebagai tempat berlangsungnya acara pembelajaran komputer bagi seluruh peserta didik secara praktek.

 40 set meja & kursi praktek  1 unit rak  1 set meja & kursi

guru

9. Ruang Perpustakaan Sebagai tempat

belajar serta mencari referensi buku.

 8 unit rak buku  1 unit meja

penerimaan  10 unit meja baca

Ruang

perpustakaan ini

dipakai oleh

peserta didik SMK dan SMA.

10. Ruang Yoga Sebagai tempat

berlatih yoga bagi peserta didik SMK Kesehatan Sanjiwani

 Matras  1 unit rak kaca

11. Toilet Sebagai tempat

untuk buang air kecil maupun buang air besar.

 1 unit kloset jongkok  1 bak air

12. Kantin Sebagai tempat

menjajakan makanan ringan bagi seluruh

civitas SMK

Kesehatan Sanjiwani

13. Area Parkir/lapangan Sebagai tempat

bermain / lapangan yang sekaligus menjadi tempat parkir staff, guru, peserta didik serta

tamu SMK

Kesehatan Sanjiwani

(40)

47 No SMK Kesehatan Bali Medika SMK Kesehatan Bali Khresna Medika SMK Kesehatan Maharishi SMK Kesehatan Sanjiwani 1 Kompetensi Keahlian Keperawatan √ √ √ √ Analis Kesehatan √ √ - - Farmasi - - √ - 2 Ruang SMK Kesehatan Ruang Kelas √ √ √ √ Ruang Perpustakaan √ √ √ √

Ruang Laboratorium Kejuruan √ √ √ √

Ruang Laboratorium Komputer √ √ √ √

Ruang Kepala Sekolah √ √ √ √

Ruang Wakil Kepala Sekolah √ √ √ √

Ruang Tata Usaha √ √ √ √

Ruang Guru √ √ √ √ Ruang Konseling √ - √ √ Ruang UKS √ √ - √ Ruang OSIS - - - - Aula/Serba Guna √ √ √ √ Asrama Putri √ √ √ - Asrama Putra √ √ √ - Dapur Asrama √ - √ - Ruang makan √ √ √ - Tempat beribadah √ √ √ √ Toilet √ √ √ √ Gudang √ √ √ - Ruang Sirkulasi √ √ √ √ Tempat Bermain/Lapangan √ √ √ √ Kantin √ √ √ √

Sumber : Analisis Ni Ketut Ayu Erna Ernika Sari, 2011 Kesimpulan Studi Banding

Dari ketiga objek yang dijadikan bahan studi banding di atas, maka dapat disimpulkan mengenai beberapa hal seperti lokasi, fasilitas dan gaya arsitektur yang ada pada masing-masing objek. Adapun kesimpulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Fasilitas

Objek Studi Banding

(41)

48

2.3 Spesifikasi Umum Proyek Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan 2.3.1 Pengertian

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan merupakan fasilitas/sarana dan prasarana pendidikan yang mewadahi aktivitas pendidikan di bidang kejuruan kesehatan. Adapun aktivitas yang dimaksud diantaranya penyampaian teori dan pelatihan pendidikan di bidang kesehatan dengan standar kompetensi keperawatan dan analis kesehatan. Dalam setiap kegiatan, para peserta didik dituntut untuk hidup mandiri, disiplin dan berinteraksi langsung dengan pengajaran dan permasalahan yang berhubungan dengan kesehatan melalui praktek ke rumah sakit/fasilitas penyedia jasa kesehatan lainnya.

2.3.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari pengadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan adalah diharapkan dapat mewadahi kegiatan pendidikan di bidang kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat/stake holder serta mengisi kekurangan tenaga kesehatan di tingkat menengah.

Sasaran dari pengadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan ini adalah peserta didik khususnya lulusan sekolah menengah pertama (SMP) untuk menempuh pendidikan kejuruan di bidang kesehatan sehingga dapat melahirkan tenaga profesional di bidang masing – masing.

2.3.3 Fungsi

Fungsi dari pengadaan Sekolah Menengah kejuruan ini adalah sebagai berikut sebagai tempat untuk menempuh pendidikan dan pelatihan di bidang kejuruan kesehatan baik secara teori maupun praktek, melatih moral setiap peserta didik untuk hidup secara mandiri, disiplin dan berinteraksi dengan sesama peserta didik melalui pelatihan asrama dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan pendidikan secara teori maupun praktek.

2.3.4 Ruang Lingkup Pelayanan

Lingkup pelayanan dari Sekolah Menengah kejuruan (SMK) Kesehatan ini adalah untuk peserta didik lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tabanan khususnya dan Bali pada umumnya. Namun, tidak menutup

(42)

49 kemungkinan untuk peserta didik di luar Bali secara nasional maupun internasional.

2.3.5 Fasilitas Proyek

Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Lokawisata Budaya Bali ini secara umum adalah sebagai berikut :

1. Ruang Pengelola 2. Ruang Kelas

3. Asrama Putra dan Putri 4. Fasilitas Penunjang

2.3.6 Prinsip Umum Sistem Pengelolaan Proyek

Prinsip umum sistem pengelolaan proyek dikelola oleh pihak swasta dalam bentuk yayasan dengan tetap mendapatkan monitoring dari Pemerintah Daerah. Dalam kegiatannya, terdapat tenaga kerja tetap dan tenaga kerja honorer sesuai dengan kebutuhan.

2.3.7 Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan terbagi menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Mata Pelajaran

Kelompok mata pelajaran pada sekolah menengah kejuruan (SMK) Kesehatan di Tabanan diorganisasikan ke dalam 3 komponen, yaitu : a. Normatif

b. Adaptif c. Produktif 2. Muatan Lokal 3. Pengembangan Diri

Gambar

Tabel 2.2 Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Peserta Didik
Tabel 2.5 Luas Minimum Lantai Bangunan
Diagram 2.1 Struktur Organisasi SMK Kesehatan Bali Medika Gambar 2.1 Peta Lokasi SMK Kesehatan Bali Medika Sumber : Dokumentasi Ni Ketut Ayu Erna Ernika Sari., 2011
Tabel 2.6 Fasilitas SMK Kesehatan Bali Medika
+6

Referensi

Dokumen terkait

 Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika menembus batas atas menembus batas atas (upper band) dan tetap berada di

Depends on the research result dan analsis the observation data from 2 cycles of math learning by using AIR learning model as the effor to improve math communication

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh insentif, lingkungan kerja, dan keselamatan kerja terhadap semagat kerja pada Waterboom Mulia Wisata Klambu

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan perusahaan yang diteliti dari situs resmi Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) yaitu

Based on all those facts that adding P wave dispersion (PWD) to a moderate risk DTS would yield higher sensitivity and specifi city for predicting severe stenosis in stable

Gereja merupakan sebuah organisasi non profit, yang mana gereja berada ditengah-tengah masyarakat sekaligus menjadi bagian dari masyarakat yang mengalami pertumbuhan dan perubahan

selain itu dibentuknya team khusus yang khusus menangani keluhan pasien, -yang dibekali ilmu mengenai handling complain,- dan dibuatnya pelaporan dalam bentuk laporan dan

Berdaharawan Khusus Penerima atau dengan sebutan lain adalah mereka yang diberi tugas, kewajiban dan tanggung jawab untuk menerima, menyimpan, membukukan dan menyetor