• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL CETAK BAHAN AJAR EPIDEMIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL CETAK BAHAN AJAR EPIDEMIOLOGI"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL CETAK BAHAN AJAR EPIDEMIOLOGI

Penyusun:

Zulham Andi Ritonga., SKM.,MKM

PROGRAM STUDI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

TAHUN AJARAN 2020/2021

Program studi D-III Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

(2)

i

VISI DAN MISI UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)

VISI

Menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan karakter kewirausahaan sehingga mampu menghasilkan produk-produk yang dapat bersaing di tingkat nasional pada tahun 2024

MISI

1. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif sesuai Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) dan KKNI, terintegrasi dengan hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat terkini untuk menghasilkan lulusan sesuai profil yang diharapkan

2. Melaksanakan penelitian ilmiah dan dipublikasikan secara nasional dan internasional.

3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terstruktur dan mengacu pada hasil penelitian.

4. Membangun kerjasama produktif dengan berbagai institusi pendidikan dan industri di Kota Medan, Sumatera Utara dan provinsi lainnya dalam pelaksanaan praktek, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat

(3)

ii

VISI DAN MISI

PRODI D-III PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

VISI

Menjadi prodi yang unggul dalam bidang manajemen rekam medis dan

informasikesehatan (RMIK) berbasis teknologi infomasi yang mengedepankan karakter kewirausahaan sehingga mampu bersaing di tingkat nasional pada tahun 2024

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan RMIK berbasis teknologi informasi sesuai dengan standar nasional dan kompentensi yang dikeluarkan oleh organisasi profesi.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi RMIK melalui penelitian ilmiah yang dapat memberikan solusi dalam pelayanan rekam medik di insitusi pelayanan kesehatan.

3. Memanfaatkan ilmu RMIK melalui pelaksanaan pengabdian masyarakat untuk menjawab tantangan persoalan di berbagai insitusi pelayanan kesehatan.

4. Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan tinggi RMIK melalui kerja sama dengan asosiasi profesi, lembaga pendidikan dan institusi lainnya di dalam negeri.

(4)

iii

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Modul Cetak Bahan Ajar Epidemiologidengan baik. Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar yang diperuntukkan kepada mahasiswa program studi D- IIIPerekam dan Informasi Kesehatan UIM khususnya pada semester IV. Dengan adanya modul ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari dan memahami materi-materiEpidemiologi.

Modul Cetak Bahan Ajar Epidemiologi ini disusun berdasarkan pada Kurikulum D-III Perekam dan Informasi Kesehatan, dengan memperhatikan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) program studi dan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). Melalui pembelajaran pada modul ini diharapkan mahasiswa dapat mencapai CPMK yang telah ditentukan. Materi di dalam buku ini berisi bahan kajian yang dibutuhkan sesuai CPMK dan kompetensi yang diajarkan kepada mahasiswa sebagai salah satu referensi Epidemiologi bagi Mahasiswa Perekam dan Informasi Kesehatan. Selain itu, modul ini juga memuat latihan atau tugas mahasiswa yaitu tugas terstruktur dan kegiatan mandiri dengan petunjuk yang spesifik sehingga memudahkan mahasiswa belajar dengan metode Student Centered Learning (SCL).

Penulis telah berusaha dalam menyusun modul ini sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan mahasiswa dengan sebaik mungkin. Namun, penulis menyadari bahwa modul ini mungkin masih memiliki kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan adanya saran atau masukan positif agar menjadi bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul bahan ajar ini. Akhirnya, penulis berharap modul ini dapat digunakan oleh mahasiswa dengan baik dan aktif sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa.

Medan, Februari 2020

Tim Dosen

(6)

v DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL

VISI DAN MISI UIM ... i

VISI DAN MISI PRODI D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

GLOSARIUM ... xi

BAB I PENGANTAR EPIDEMIOLOGI ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Pengantar Pendahuluan... . 1

B. Deskripsi Materi... . 1

C. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan ... . 1

D. Uraian Materi ... 1

Topik 1: Konsep Dasar Epidemiologi ... 2

A. Sejarah perkembangan epidemiologi ... 2

B. Pengertian... .. 4

C. Tujuan……... . 5

D. Kegunaan…………... . 5

E. Komponen……... . 6

F. Ruang lingkup ... 6

G. Prinsip epidemiologi dalam kesehatan masyarakat ... 8

H. Pendekatan epidemiologi ... 8

I. Peran epidemiologi dalam kesehatan masyarakat ... . 10

J. Jenis epidemiologi ... 10

Rangkuman ... . 11

Tugas ... 12

1. Tugas Terstruktur ... 12

2. Kegiatan Mandiri ... 12

Topik 2: Distribusi Penyakit Dan Masalah Kesehatan... 14

A. Berdasarkan karakteristik orang ... . 14

B. Berdasarkan karakteristik tempat ... 16

(7)

vi

C. Berdasarkan karakteristik waktu ... 17

Rangkuman ... 19

Tugas ... 20

1. Tugas Terstruktur ... 20

2. Kegiatan Mandiri ... 22

Topik 3: Determinan terjadinya Penyakit ... . 23

A. Faktor host, agent, dan environment ... . 23

B. Hubungan host, agent, dan environment ... . 39

C. Konsep penyebab penyakit ... 41

Rangkuman ... 42

Tugas ... 42

1. Tugas Terstruktur ... 42

2. KegiatanMandiri ... . 43

Daftar Pustaka ... 44

BAB II RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT ... 45

PENDAHULUAN ... 45

A. Pengantar Pendahuluan... . 45

B. Deskripsi Materi ... 45

C. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan... .. 45

D. Uraian Materi ... 45

I. Pengertian ... . 46

II. Tahapan perjalanan penyakit ... 46

III. Pola penyebaran penyakit... . 48

IV. Manfaat ... 50

V. Tingkat pencegahan penyakit ... 50

Rangkuman ... 52

Tugas ... 52

1. Tugas Terstruktur ... 52

2. Kegiatan Mandiri ... 53

Daftar Pustaka ... . 55

BAB III PENYAKIT MENULAR ... ... 56

PENDAHULUAN ... 56

(8)

vii

A. Pengantar Pendahuluan ... 56

B. Deskripsi Materi ... 56

C. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan ... . 57

D. Uraian Materi ... 57

Topik 1: Epidemiologi Penyakit Menular ... 58

A. Komponen proses terjadinya penyakit menular ... 58

B. Agen infeksius penyebab penyakit menular... . 62

C. Cara penularan penyakit menular ... 63

D. Masa inkubasi penyakit menular ... . 64

E. Portal of entry dan portal of exit ... .. 64

F. Pencegahan penyakit menular ... .. 65

Rangkuman ... 65

Tugas ... 66

1. Tugas Terstruktur ... 66

2. Kegiatan Mandiri ... 66

Topik 2: Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular ... 68

A. Tujuan surveilans epidemiologi penyakit menular ... 68

B. Kegiatan surveilans epidemiologi penyakit menular ... 68

Rangkuman ... . 74

Tugas ... 75

1. Tugas Terstruktur ... 75

2. Kegiatan Mandiri ... 76

Daftar Pustaka ... . 77

BAB IV UKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN .. 78

PENDAHULUAN ... 78

A. Pengantar Pendahuluan... . 78

B. Deskripsi Materi ... 78

C. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan ... . 78

D. Uraian Materi ... 78

I. Defenisi ... .. 79

II. Ukuran frekuensi ... .. 79

III. Morbiditas penyakit... . 81

IV. Mortalitas penyakit ... 83

(9)

viii

Rangkuman ... 86

Tugas ... 86

1. Tugas Terstruktur ... 86

2. Kegiatan Mandiri ... 87

Daftar Pustaka ... . 88

BAB V WABAH... . 89

PENDAHULUAN ... 89

A. Pengantar Pendahuluan... . 89

B. Deskripsi Materi ... 89

C. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan ... . 89

D. Uraian Materi ... 90

I. Kriteria KLB/ epidemi ... .. 91

II. Jenis KLB/ epidemi ... 92

III. Penetapan status wabah... 93

IV. Sistem kewaspadaan diniKLB/wabah ... 95

Rangkuman ... 98

Tugas ... 98

1. Tugas Terstruktur ... 98

2. Kegiatan Mandiri ... 99

Daftar Pustaka ... . 100

BAB VI PENYAKIT TIDAK MENULAR ... 101

PENDAHULUAN ... 101

A. Pengantar Pendahuluan ... 101

B. Deskripsi Materi ... 101

C. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan ... 102

D. Uraian Materi ... 102

Topik 1: Epidemiologi Penyakit Tidak Menular ... 103

A. Pengertian penyakit tidak menular ... 103

B. Karakteristik penyakit tidak menular... 104

C. Contoh penyakit tidak menular ... 106

D. Faktor resiko terjadinya penyakit tidak menular ... 107

E. Upaya pengendalian penyakit tidak menular ... 109

(10)

ix

Rangkuman ... 110

Tugas ... 110

1. Tugas Terstruktur ... 110

2. Kegiatan Mandiri ... 111

Topik 2: Surveilans Epidemiologi Penyakit Tidak Menular ... 113

A. Tujuan surveilans epidemiologi penyakit tidak menular ... 113

B. Pengembangan surveilans epidemiologi penyakit tidak Menular ... 113

C. Surveilans faktor resiko penyakit tidak menular dan kasus ... 113

Rangkuman ... 118

Tugas ... 118

1. Tugas Terstruktur ... 118

2. Kegiatan Mandiri ... 119

Daftar Pustaka ... 120

BAB VIIUJI SKRINING ... 121

PENDAHULUAN ... 121

A. Pengantar Pendahuluan... 121

B. Deskripsi Materi ... 121

C. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan ... 122

D. Uraian Materi ... 122

I. Pengertian skrining ... 123

II. Tujuan skrining ... 123

III. Tipe skrining... 124

IV. Karakteristik uji skrining ... 125

V. Teknik uji skrining yang baik ... 128

VI. Contoh skrining ... 129

VII. Sasaran penyakit yang di skrining ... 132

VIII. Prinsip pelaksanaan skrining ... 133

Rangkuman ... 133

Tugas ... 134

1. Tugas Terstruktur ... 134

2. Kegiatan Mandiri ... 135

Daftar Pustaka ... 136

(11)

x

BAB VIIIRANCANGAN STUDI EPIDEMIOLOGI ... 137

PENDAHULUAN ... 137

A. Pengantar Pendahuluan ... 137

B. Deskripsi Materi ... 137

C. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan ... 137

D. Uraian Materi ... 137

Topik 1: Rancangan Studi Epidemiologi Deskriptif ... 138

A. Defenisi epidemiologi deskriptif... 138

B. Kelebihan dan kelemahan studi epidemiologi deskriptif... 139

C. Ciri-ciri epidemiologi deskriptif ... 140

D. Jenis penelitian epidemiologi deskriptif ... 140

Rangkuman ... 145

Tugas ... 146

1. Tugas Terstruktur ... 146

2. Kegiatan Mandiri ... 146

Topik 2: Rancangan Studi Epidemiologi Analitik ... 148

A. Defenisi epidemiologi analitik ... 148

B. Tujuan epidemiologi analitik... 148

C. Kelebihan dan kelemahan studi epidemiologi analitik... 148

D. Jenis penelitian epidemiologi analitik ... 149

Rangkuman ... 155

Tugas ... 155

1. Tugas Terstruktur ... 155

2. Kegiatan Mandiri ... 156

Daftar Pustaka ... 157

BAB IXMETODE STANDARISASI ... 158

PENDAHULUAN ... 158

A. Pengantar Pendahuluan... 158

B. Deskripsi Materi ... 158

C. Kemampuan/Tujuan Akhir yang Diharapkan ... 158

D. Uraian Materi ... 158

I. Metode standarisasi langsung ... 159

(12)

xi

II. Metode standarisasi tidak langsung... 160

Rangkuman ... 161

Tugas ... 161

1. Tugas Terstruktur ... 161

2. Kegiatan Mandiri ... 162

Daftar Pustaka ... 163

(13)

xii GLOSARIUM

Bias

Determinan Diseminasi Ekologi

Higiene

Hipotesis

Inferensi Kausa Prospektif

Retrospektif Serokonversi

:

: : :

:

:

: : :

: :

PenyimpanganatauKesalahan sistematis dalam memilih subjek penelitian atau pengumpulan data yang menyebabkan taksiran yang salah Faktor yang menentukan

Distribusi, persebaran, sirkulasi

Ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan kondisi alam sekitarnya (lingkungan)

Upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu, seperti mencuci tangan untuk kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang telah rusak

Dugaan sementara tentang bagaimana benda, peristiwa, kenyataan atau variabel itu terjadi Deduksi, kesimpulan, konklusi

Sebab yang menimbulkan suatu kejadian Melihat proses saat ini dan proses yang sedang berjalan

Melihat ke belakang atau peristiwa masa lalu Perkembangan antibodi yang dapat dideteksi pada mikroorganisme dalam serum sebagai akibat dari infeksi atau imunisasi

(14)

1 BAB I

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

PENDAHULUAN

A. Pengantar Pendahuluan

Epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari faktoryang berhubungan dengan kesehatan dan aplikasi bagian hasil studi untuk mengendalikan masalah kesehatan. Perspektif epidemiologi menggambarkan bahwa Epidemiologi adalah sebuah cara berfikir tentang kesehatan sebagai human ekologi, selain itu epidemiologi sangat mempertimbangkan tentang konteks, heterogenity, dinamika dan inferensi. Serta lebih dari sekedar kumpulan metode tetapi bagaimana menggunakan metode tersebut.

B. Deskripsi Materi

Bab ini disusun sedemikian rupa untuk membantu mahasiswa semester IV dalam memahami materi kuliah Epidemiologi dengan beban 1 sks teori. Bab ini menguraikan pokok bahasan atau topik yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu konsep dasar epidemiologi, distribusi penyakit dan masalah kesehatan, serta determinan terjadinya penyakit.

C. Kemampuan Akhir yang Diharapkan

Pembelajaran pada bab ini bertujuan untuk membantu mahasiswa mencapai Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK), yaitumampu menerapkankonsep dasar epidemiologi.

D. Uraian Materi

Topik 1: Konsep Dasar Epidemiologi

Topik 2: Distribusi Penyakit dan Masalah Kesehatan Topik 3: Determinan terjadinya Penyakit

(15)

2 TOPIK 1

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI Zulham Andi Ritonga, SKM.,MKM

A. Sejarah Perkembangan Epidemiologi

Epidemiologi tidak berkembang dalam ruang hampa. Aneka ilmu dan peristiwa, seperti kedokteran, kedokteran sosial, revolusi mikrobiologi, demografi, sosiologi, ekonomi, statistik, fisika, kimia, biologi molekuler, dan teknologi komputer, telah mempengaruhi perkembangan teori dan metode epidemiologi.

Demikian pula peristiwa besar seperti The Black Death (wabah sampar), pandemi cacar, revolusi industri (dengan penyakit okupasi), pandemi Influenza Spanyol (The Great Influenza) merupakan beberapa contoh peristiwa epidemiologis yang mempengaruhi filosofi manusia dalam memandang penyakit dan cara mengatasi masalah kesehatan populasi. Sejarah epidemiologi perlu dipelajari agar orang mengetahui konteks sejarah, konteks sosial, kultural, politik, dan ekonomi yang melatari perkembangan epidemiologi, sehingga konsep, teori, dan metodologi epidemiologi dapat diterapkan dengan tepat.

Dalam tahun-tahun 1790-an telah dibuktikan bahwa infeksi karena cowpox dapat memberikan kekebalan terhadap penyakit cacar (smallpox), tetapi baru 200 tahun kemudian prinsip ini diterima dan diterapkan diseluruh dunia sehingga penyakit cacar dapat dibasmi dari seluruh dunia (tahun 1978 sudah tidak ada lagi kasus cacar). Program pembasmian cacar ini dikoordinasikan oleh WHO dan dimulai pada tahun 1967 (suatu program pembasmian 10 tahun).

Epidemiologi terutama berperan dalam hal: menentukan distribusi kasus, dan model,mekanisma dan derajat penyebaran, dengan jalan pemetaan meletupnya penyakit tersebut, dan melakukan evaluation program penanggulangan. Faktor- faktor yang menunjang keberhasilan pembasman cacar adalah: kemauan politik, tujuan yang jelas, jadwal yang tepat, staf yang terlatih, dan strategi yang luwes, disamping itu juga terdapatnya vaksin yang tahan terhadap panas dan efektif.

Mercury atau air raksa adalah logam yan bracun dan telah dikenal sejak abadpertengahan, sekarang dia merupakan simbol tentang bahaya polusi lingkungan. Dalam tahun 1950-an diketahui bahwa air raksa dibuang dalam limbah pabrik di Minamata, Jepang, ke dalam teluk kecil. Ini mengakibatkan

(16)

3

bertumpuknya methilmercury dalam ikan yang kemudian menyebabkan keracunan yang hebat pada penduduk yang memakannya.

Epidemiologi berperan dalam mengidentifikasi penyebabnya dan dalam penanggulangannya, suatu epidemi penyakit yang disebabkan oleh polusi lingkungan.

Rheumatic fever dan rheumatic heart disease berhubungan dengan kemiskinan, khususnya dengan perumahan yang buruk dan overcrowding, yang memudahkan penyebaran streptococcus yang menimbulkan infeksi pada jalan pernafasan bagian atas. Di negara-negara maju penyakit ini sudah hampir lenyap, tetapi di sebagian negara-negara berkembang rheumatic heart disease merupakan penyakit jantung yang umum.

Epidemiologi membantu pemahaman tantang sebab rheumatic fever dan rheumaticheart disease dan pengembangan cara-cara pencegahan rheumatic heart disease. Epidemiologi juga mengungkapkan tentang peran faktor-faktor sosial dan ekonomi dalam timbulnya kejadian luar biasa (KLB) rheumatic fever dan penyebaran infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh streptococcus. Jelas bahwa penyaebab penyakit ini kompleks bila dibandingkan dengan keracunan methilmercury, yang mempunyai satu penyebab.

Defisiensi yodium yang umumnya terdapat pada daerah pegunungan tertentu, menyebabkan hilangnya energi jasmani dan mental dihubungkan dengan tidak cukupnya hormon thyroid yang mengandung yodium. Goite dan cretinism telah digambarkan secara rinci kira-kira sejak 400 tahun yang lalu, tetapi baru di abad ke 20 diperoleh pengetahuan yang cukup untuk usaha-usaha pencegahan dan pemberantasannya. Dalam tahun 1915 endemic goitre disebut sebagai penyakit yang paling mudah dicegah, dan diusulkan untuk menggunakan garam yang diberi yodium untuk pemberantasannya. Tidak lama setelah itu dilakukan uji coba pertama yang berskala besar di Akron, Ohio, USA. Uji coba ini melibatkan 5000 gadis berusia 11 sampai 18 tahun. Efek profilaktik dan terapoetiknya sangat mengesankan dan pada tahun 1924 garam yang diberi yodium yang diberikan kepada komunitas dilakukan pada banyak negara.

Penggunaan garam beryodium dapat berhasil karena garam digunakan oleh semua kelompok masyarakat dengan kadar yang kira-kira sama sepanjang tahun. Keberhasilan usaha ini tergantung pada produksi yang efektif, distribusi garam dan pelaksaan peratura, pengendalian mutu dan kesadaran masyarakat.

(17)

4

Epidemiologi membantu mengidentifikasikan dan memecahkan masalah defisiensi yodium, mendemontrasikan tentang efektifnya usaha-usaha pencegahan yang dapat digunakan pada skala luas, dan cara-cara memantau program pemberian yodium namun demikian, masih terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan dinegara-negara berkembang dimana berjuta-juta orang menderita defisiensi yodium masih endemik.

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah masalah kesehatan yang penting, di negara maju maupun negara berkembang; sampai 20% penduduk berumur 35-64 tahun yang mempunyai tekanan darah tinggi dari Amerika Serikat sampai bagian-bagian tertentu dari Republik Rakyat Cina. Epidemiologi menjelaskan besarnya masalah,menetapkan riwayat alamiah penyakit, dan akibatnya bila hipertensi tidak diobati, menunjukan kegunaan pengobatan, dan membantu menentukan pada tekanan berapa (yang tepat) pengobatan itu harus dimulai dan mengevaluasi berbagai strategi pencegahan. Ketentuan tentang tekanan darah ini akan mempengaruhi perkiraan jumlah yang diobati dan juga biayanya. Di Amarika Serikat bila digunakan batas di atas 140/190, maka akan ada 53% penduduk kulit putih berumur 65-74 tahun yang harus diobati, padahal bila digunakan ketentuan yang lebih konservatif, angka akan sama dengan 17%

(diatas 170/95).

Kanker paru biasanya jarang, tetapi sejak tahun 1930-an terjadi kenaikan yang mencolok terutama di negara-negara industri. Penelitian epidemiologi yang pertama yang mengkaitkan kanker dengan rokok dipublikasikan pada tahun 1950.

Hasil-hasil yang kemudian menyusul menunjang kaitan ini dan ini terjadi di populasi yang berbeda-beda. Telah banyak bahan yang diidentifikasi yang dianggap dapat menyebabkan kanker paru. Sekarang ini sudah jelas bahwa rokok dapat menyebabkan kanker paru, tetapi masih bantak bahan lain yang dapat juga menyebabkan kanker paru seperti debu asbestos dan polusi udara di daerah perkotaan. Rokok dan asbestos berinteraksi, sehingga mereka yang merokok dan juga exposed terhadap asbestos mempunyai resiko tinggi.

B. Pengertian

Epidemiologi berasal dari kata yunani dan secara harfiah yakni EPI: yang diantara, DEMOS : populasi, orang, masyarakat, dan LOGOS : ilmu.

(18)

5

Jadi epidemilogi secara bebas diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sesuatu (penyakit) yang ada diantara (yang melanda) masyarakat/populasi.

Atau ilmu yang mempelajari epidemi/wabah dengan tujuan mengendalikannya dan mencegah terulangnya kembali.

Definisi ini digunakan pada saat dimana penyakit yang timbul atau mewabah adalah penyakit menular, yang penyebabnya adalah benda hidup.

C. Tujuan

Adapun tujuan epidemiologi antara lain:

• Menjelaskan etiologi (studi tentang penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi, gangguan, sindrom atau kematian melalui analiis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi sekaligus informasi yang bersasal dari disiplin ilmu yang tepat, termasuk ilmu sosial/perilaku

• Menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan hipotesis yang diajukan dengan pegetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu medis terkait

• Memberikan dasar bagi pengembangan langkah-langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang berisiko, dan untuk pengembangan langkah-langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang diperlukan yang semuanya itu akan digunakan untuk mengevaluasi keberhadilah langkah-langkah kegiatan dan program intervensi

• Mendapatkan informasi dan pengetahuan untuk dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan, penanggulangan masalah kesehatan, dan penentuan prioritas kesehatan masyarakat

• Untuk menerangkan penyebaran, riwayat rekam medis alamiah sebuah penyakit ataupun kondisi kesehatan masyarakat

• Meramalkan prediksi kejadian penyakit.

D. Kegunaan

Beberapa kegunaan dalam mempelajari epidemiologi antara lain:

• Bisa meneliti sebab suatu masalah kesehatan

• Bisa menjelaskan perkembangan alamiah suatu penyakit

(19)

6

• Bisa menjelaskan kondisi suatu masalah kesehatan

• Membantu optimalisasi pekerjaan administrasi kesehatan

E. Komponen

Meninjau dari defenisi epidemiologi untuk mencapai tujuan dan kegunaan, maka bisa dirumuskan komponen epidemiologi adalah:

• Frekuensi masalah kesehatan

• Penyebaran masalah kesehatan

• Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan

F. Ruang Lingkup Epidemiologi

Ruang lingkup epidemiologi dalam hal ini membahas berbagai aspek epidemiologi, antara lain:

1. Epidemiologi Penyakit Menular (PM)

• Memberikan peluang dalam usaha pencegahan dan penanggulangan PM

• Peranan epidemiologi survelans awalnya pada pengamatan PM secara berkala, dan ternyata telah memberikan hasil relevan dalam menanggulangi PM

2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM)

• Usaha mencari berbagai faktor yang memegang peranandlm timbulnya PTM

• Banyak digunakan terutama saat meningkatnya masalah kesehatanyang berkaitan erat dengan gangguan kesehatan akibat kemajuan industri yang mempengaruhi keadaan lingkungan, seperti fisika, biologis, dan sosial budaya

3. Epidemiologi Klinis

• Penggunaan epidemiologi klinis, para petugas medis menggunakan prinsip-prinsip epidemiologi dalam menangani kasus secara individual

• Orientasi pada penyebab penyakit dan cara mengatasi pada kasus individu

• Pada epidemiologi klinis, tidak di arahkan pada analisis sumber penyakit, cara penularan, dan sifat penyebaran pada masyarakat

(20)

7 4. Epidemiologi Kependudukan

• Menggunakan sistem pendekatan epidemiologidalam analisis permasalahan terkait demografi dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan demografi di masyarakat

5. Epidemiologi Pengelolaan Pelayanan Kesehatan

• Sistem pendekatan manajemen dalam menganalisis masalaah, mencari faktor penyebab timbulnyamasalah, serta penyusunan rencana pemecahan masalah secara menyeluruh dan terpadu

• Peranan epidemiologi manajemen dalam menganalisis biaya pengobatan dan biaya pelayanan kesehatan

6. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja

• Mempelajari dan menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerjaakibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja

7. Epidemiologi Kesehatan Jiwa

• Pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat,analisis faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat

8. Epidemiologi Gizi

• Analisis masalah gizi masyarakat, faktor yang menyangkut pola hidup masyarakat, surveilans gizi

9. Epidemiologi Perilaku

• Pendekatan faktor risiko terhadap perilaku individuserta masyarakat, seperti: kebiasaan hidup sehat, dsb

10. Epidemiologi Genetika

• Pendekatan metode-metode analisis epidemiologi pada penelitian bidang biomolekuler

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa:

• Epidemiologi mempelajari masalah kesehatan berupa penyakit yang bersifat komunitas/masyarakat

• Epidemiologi merumuskan penyebab masalah kesehatan berdasarkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang (jika diperlukan) didukung dengan uji statistik

(21)

8 G. Prinsip Epidemiologi

Adapun prinsip epidemiologi dalam proses perencanaan dan evaluasi yaitu:

1. Mengukur besarnya masalah/penyakit (burden of illness)

Burden of illness dapat diketahui dari angka prevalensi, angka insidensi, angka mortalitas atau ukuran-ukuran yang menggambarkan dari dampak penyakit seperti kecacatan atau penurunan kualitas hidup

2. Mengidentifikasi penyebab dari penyakit (causes of illness)

Setelah mengetahui besarnya masalah/penyakit, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi penyebab (causes) dari penyakit yang dapat diinetrvensi serta menentukan bentuk intervensinya. Intervensi sebisa mungkin merupakan primary intervention

3. Mengukur efektifitas intervensi

Untuk menilai efektifitas suatu intervensi di masyarakat perlu diperhatikan beberapa hal seperti:

• Seberapa baik intervensi tersebut

• Kemampuannya untuk menyaring (screening) dan mendiagnosis penyakit secara akurat

• Intervensi tersebut memberi keuntungan bagi masyarakat, artinya intervensi ini harus tersedia (available) dan diterima (acceptable) oleh semua masyarakat

4. Menilai efisiensi dari sumber-sumber yang digunakan

Efisiensi adalah suatu ukuran yang menunjukkan hubungan antara hasil- hasil yang dicapai oleh suatu intervensi atau program terhadap sumber- sumber yang dikeluarkan (uang, tenaga, dan waktu). Ada dua pendekatan yang dilakukan untuk menilai efisiensi yaitu cost effectiveness analysis dan cost benefit analysis

5. Mengimplementasikan intervensi

6. Mengawasi (monitoring) pelaksanaan intervensi 7. Mengukur kembali burden of illness

H. Pendekatan Epidemiologi

Banyak prinsip pendekatan epidemiologi terhadap kegiatan pencegahan yang dikenal empat tahap dalam pencegahan dimana tahap-tahap ini dibedakan atas dasar perkembangan dari penyakit.

(22)

9 Empat tahap tersebut adalah

1. Primordial prevention

Primordial prevention berorientasi pada kondisi-kondisi yang melatarbelakangi timbulnya suatu penyakit. Tujuannya adalah bertujuan untuk mengetahui pola budaya, ekonomi, sosial dan sebagainya yang mempunyai peranan dalam meningkatkan kejadian penyakit. Target dari tahap ini adalah populasi secara keseluruhan atau kelompok tertentu.

Sebagai contoh: peraturan pemerintah mengenai larangan merokok.

2. Primary prevention

Primary prevention bertujuan untuk menekan insidensi penyakit dengan melakukan control terhadap penyakit dan faktor resikonya. Target utama dari tahap ini adalah populasi secara keseluruhan yang bertujuan menurunkan resiko (population strategy), kelompok tertentu yang mempunyai resiko tinggi terkena penyakit (the high risk individual strategy) dan individu-individu yang sehat. Sebagai contoh: penggunaan kondom untuk mencegah infeksi HIV. Program pendidikan agar masyarakat mengetahui bagaimana penularan HIV dana pa yang harus mereka lakukan untuk mencegah penyebaran HIV merupakan bagian yang terpenting dari tahap primary prevention.

3. Secondary prevention

Secondary prevention bertujuan untuk merawat pasien yang sakit dan menurunkan komplikasi yang serius dari penyakit dengan melakukan diagnosis dan terapi. Tahap ini dapat diaplikasikan hanya pada penyakit yang masih pada tahap awal, penyakit tersebut mudah dikenali dan dapat diterapi. Sebagai contoh: kanker serviks, jika kanker ini dapat diketahui pada tahap dini maka pasien dapat dengan mudah diterapi akan terhindar dari komplikasi yang lebih lanjut.

4. Tertiary prevention

Tertiary prevention bertujuan untuk menurunkan komplikasi dan lebih lanjut dari penyakit, dan yang merupakan aspek terpentingnya adalah terapi dan rehabilitasi. Pada tahap ini tercakup penurunan ketidakmampuan (impairment), kecacatan (disability), dan mengurangi penderitaan (suffering).

(23)

10

I. Peran Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat

Epidemiologi juga menjadi salah satu fokus atau peminatan pada bidang kesehatan masyarakat yang berperan dalam:

• Menyediakan data yang diperlukan dalam analisis statistik kesehatan

• Mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan terhadap masalah kesehatan masyarakat

• Membantu memberikan gambaran efektifitas program pelayanan kesehatan yang kemudian memberikan hasil diseminasi laporan

• Mengembangkan metodologi dalam menganalisis kejadian penyakit untuk mencegah atau menanggulanginya pada masyarakat.

J. Jenis Epidemiologi

Jenis epidemiologi terdiri dari:

1. Epidemiologi Deskriptif

Epidemiologi deskriptif adalah studi epidemiologi yang menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan rate, rasio,dan proporsi (persentase) statistik morbiditas dan mortalitas. Pada epidemiologi deskriptif mendeskripsikan frekuensi dan distribusi morbiditas dan mortalitas serta seluruh karakteristik dan penyebab yang berkaitan dengan penyakit, kondisi, gangguan, ketidakmampuan, dan kematian. Variabel yang digunakan pada epidemiologi deskriptif antara lain: usia, jenis kelamin, musim, pekerjaan, lokasi geografis, pendidikan, waktu, dsb. Pada epidemiologi deskriptif juga mencakup “orang,tempat, dan waktu” sebagai konsep dasar untuk mendeskripsikan kejadian dan kegiatan yang mempengaruhi terjadinya penyakit atau masalah kesehatan.

Epidemiologi deskriptif memberikan pengetahuan, data, dan informasi tentang perjalanan penyakit, kondisi, cedera, kematian dalam populasi.

Jenis studi epidemiologi deskriptif meliputi:

• Studi korelasi populasi: studi dengan menggunakan populasi sebagai unit analisis yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara variabel masalah kesehatan

• Time series (rangkaian berkala): studi yang mendeskripsikan dan mempelajari frekuensi penyakit atau status kesehatan populasi

(24)

11

berdasarkan serangkaian pengamatan pada beberapa sekuens waktu, seperti: variasi siklik, variasi musim

• Laporan kasus (case report): laporan mengenai suatu permasalahan melalui suatu kasus yang bisa terdiri dari gejala dan tanda penyakit, usia pasien, waktu terjadi yang secara khusus berisi karakteristik demografis dari pasien

• Case series: deskripsi tentang karakteristik pada sekolompok kasus dan dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis yang akan diuji dengan desain studi analitik.

2. Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik dalam hal ini dengan menguji hubungan sebab akibat dan berpegang pada pengembangan data baru dengan:

• Menjamin bahwa studi didesain dengan tepat sehingga temuannya dapat dipercaya (reliabel) dan valid

• Menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan

Jenis studi epidemiologi analitik meliputi:

• Case control: menelaah hubungan antara efek (penyakit/masalah kesehatan) dan faktor resiko tertentu yang dimulai dengan mengidentifikasi sekelompok subjek dengan efek (penyakit/masalah kesehatan) sebagai kasus dan sekelompok subjek tanpa efek sebagai kontrol kemudian secara retrospektif diteliti ada atau tidaknya faktor resiko yang diduga berperan

• Cohort: mempelajari hubungan antara faktor resiko dan efek (penyakit dan masalah kesehatan), dengan memilih kelompok studi berdasarkan perbedaan faktor resiko, kemudian melakukan follow up sepanjang periode waktu tertentu untuk melihat berapa banyak subjek dalam masing-masing kelompok mengalami efek

(25)

12 Rangkuman

Dalam mempelajari konsep dasar epidemiologi, perlu mengetahui hal-hal mulai dari sejarah perkembangan epidemiologi, pengertian, tujuan, kegunaan, komponen, ruang lingkup, prinsip epidemiologi, pendekatan epidemiologi, peran epidemiologi dalam kesehatan masyarakat, dan jenis epidemiologi.

Tugas:

1. Tugas Terstruktur Petunjuk:

• Secara individu menuliskannarasi tentang “Peranan epidemiologi pada pandemi covid-19”

• Tugas diketikke dalam MS Word kertas A4 dengan Font Times New Roman 12 spasi 1,5 dalam bentuk laporan tugas paper dengan mencantumkan referensi saat penulisan paper tersebut dengan menggunakan Cover yang berisijudul tugas, logo uim, nama, nim, dan program studi.

• Tugas dikirim ke email [email protected] paling lama 1 minggu setelah tugas ini diumumkan.

• Bentuk laporan tugas disusun dengan mengikuti format sebagai berikut : SAMPUL DEPAN (COVER)

DAFTAR ISI BAB I

SKENARIO/TEMA : JUDUL TUGAS JURNAL PENDAHULUAN

1. Latar Belakang 2. Tujuan

BAB II

PROBLEM/ANALISIS MASALAH BAB III

PEMBAHASAN BAB IV

KESIMPULAN DAN PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

(26)

13 2. Kegiatan Mandiri

Petunjuk:

• Membuat 5 soal pilihan berganda dan jawaban tentang materi konsep dasar epidemiologi serta pembahasan masing-masing soal

• Tugasdiketik ke dalamMS Word kertas A4 dengan Font Times New Roman 12 spasi 1,5 menggunakan Cover yangberisi judul tugas, logo uim, nama, nim, dan program studi.

• Tugas dikirim ke email [email protected] dengan judul “tugas konsep dasar epidemiologi”.

(27)

14 TOPIK 2

DISTRIBUSI PENYAKIT DAN MASALAH KESEHATAN Zulham Andi Ritonga, SKM, MKM

Distribusi masalah kesehatan adalah menunjuk kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu.Keadaan tertentu yang dimaksudkan dalam epidemiologi adalah:

a) Menurut ciri-ciri manusia/orang (man) b) Menurut tempat (place)

c) Menurut waktu (time)

Tujuan mengetahui distribusi masalah kesehatan adalah

1. Memberikan gambaran kondisi kesehatan berdasarkan orang, tempat, dan waktu

2. Memberikan gambaran bagaimana penyakit bisa menyebar antar manusia, faktor apa saja yang mempengaruhi (usia, jenis kelamin, status perkawinan, dsb)

3. Memberikan gambaran kondisi masalah kesehatan antar tempat dengan membandingkan antar negara

4. Menjadi referensi untuk program pencegahan dan pengendalian infeksi

A. Berdasarkan Karakteristik Orang

Karakteristik penting dalam distribusi kejadian penyakit menurut orang meliputi: umur, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, status sosial ekonomi, etnis/suku, dsb.

Penyebaran keadaan umur dalam masyarakat mudah dilihat dengan kurva penduduk atau piramida penduduk. Umur mempunyai hubungan dengan tingkat keterpaparan,besarnya resiko, dansifat resistensitertentu.Perbedaan tingkat keterpaparan dan kerentanan menurut umur.Perbedaan dalam proses pathogenesis.Adanya perbedaan yang dimungkinkan pada rate dari prevalensi, insidensi dan kematian menurut umur.Angkakesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) umumnya berhubungan dengan umur. Umur menjadi salah satu item dalam pertimbangan terkait dengan:

• Daya tahan tubuh: daya tahan orang dewasa lebih kuat daripada daya tahan bayi

(28)

15

• Ancaman terhadap kesehatan: orang dewasa memiliki kemungkinan ancaman terhadap kesehatan karena pekerjaan dibanding anak-anak

• Kebiasaan hidup:merokok dan minum alkohol pada orang dewasa

Contoh tingkat keterpaparan dan kemudahan terserang penyakit dikaitkan dengan umur adalah penyakit campak pada anak-anak.

Perbedaan dan perubahan masalah kesehatan pada jenis kelamin tertentu dapat disebabkan:

1. Perbedaan anatomis dan fisiologispria dan wanita - Perbedaan bentuk dan fungsi organ tubuh

- Contoh: kanker payudara hanya menyerang wanita, kanker prostat hanya diderita oleh pria

2. Perbedaan kebiasaan hidup

- Contoh: penyakit kanker paru lebih banyak ditemukan pada pria disebabkan oleh kebiasaan hidup, yaitu faktor resiko merokok lebih banyak pada pria daripada wanita.

3. Perbedaan tingkat kesadaran berobatantara pria dan wanita

- Secara umum, wanita memiliki kesadaran yang lebih baik untuk berobat daripada pria

4. Perbedaan jenis pekerjaan

- Penyakit akibat kerja (yang mengenai fisik) lebih banyak di temukan pada pria

Status perkawinan yang diakui secara sah oleh peraturan perundang- undangan yang berlaku (sipil dan agama). Status perkawinan dibedakan menjadi 4 yaitu belum menikah/kawin, menikah/kawin, cerai hidup, cerai mati. Status fertilitas yang berhubungan dengan reproduksi. Perbedaan lingkungan hidup dan kebiasaan hidup yang berhubungan dengan status perkawinan.

Hubungan pekerjaan dengan masalah kesehatan secara tidak langsung disebabkan:

• Adanya risiko pekerjaan seperti paparan zat toksisdengan jenis pekerjaan tertentu

• Adanya seleksi alamiah dalam memilih pekerjaan (perbedaan dalam memilih pekerjaan yang diinginkan dimana seseorang bertubuh lemah akan menghindari pekerjaan fisik yang berat sehingga jenis penyakit yang diderita pun berbeda

(29)

16

• Adanya perbedaan status sosial ekonomidan mempengaruhi penyakit yang dideritanya.

Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi seseorang dan masalah kesehatan yg diderita.Status ekonomi berhubungan dengan daya beli pemenuhan kebutuhan hidup, seperti pemenuhan gizi seimbang.Masalah kesehatan tertentu seperti penyakit infeksi dan kekurangan gizi banyak diderita masyarakat dengan sosial ekonomi rendah pada umumnya.Penyakit kardiovaskuler banyak diderita oleh masyarakat sosial ekonomi tinggi pada umumnya. Adanya perbedaan masalah kesehatan yang berbeda, berdasarkan status sosial ekonomi dipengaruhi oleh:

• Perbedaan kemampuan ekonomidalam mencegah dan mengobati penyakit

• Keadaan sosial ekonomitinggi, mungkin mengalami kesulitan lebih sedikit dalam pencegahan dan pengobatan

• Perbedaan sikap hidup danperilakuyang dimiliki oleh karena adanya perbedaan kemampuan ekonomi. Misalnya pada keluarga yang status sosial ekonomi tinggi, terjadi perubahan pola konsumsi makan, lebih banyak makan makanan yang mengandung lemak.

Pada etnis/suku, lebih didasarkan pada: perbedaan adat, kebiasaan hidup, lingkungan hidup secara sosial dan geografis, jenis pekerjaan utama dan lainnya.

B. Berdasarkan Karakteristik Tempat

Di dalam karakteristik tempat tentu ada kaitannya dengan:

• Keadaan geografis suatu wilayah dimana dapat mnyebabkan terjadi masalah kesehatan, misalnya letak wilayah, struktur tanah, curah hujan, sinar matahari, kelembaban udara, angin dan suhu udara,

• Jumlah penduduk dimana perbedaan jumlah penduduk dapat menjadi salah satu faktor terjadinya penyebaran masalah kesehatan, seperti kepadatan penduduk maka wilayah dengan penduduk sangat padat, akan mendorong penyebaran penyakit dengan cepat dan meluas,

• Distribusi dan penyebaran penyakit menurut tempat jugadinyatakan menurut suatu lokasi yang dibatasi oleh batas-batas alam atau batas administrasi pemerintahan atau batas negara.Sebagai contoh: negara sedang berkembang berbatasan wilayah dengan negara majudan hanya jarak beberapa mil, kumpulan penyakit yang berbeda dapat terjadi.

(30)

17

Program imunisasi, water protection, pembuangan limbah cair (air kotor), pembuangan limbah padat (sampah) bergantung pada peraturan dan pengelolaan dana oleh pemerintah,

• Keadaan pelayanan kesehatan

Pentingnya memahami penyebaran menurut tempat terjadinya masalah kesehatan disebabkan oleh:

1. Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan di suatu daerah Dengan diketahui penyebaran penyakit disuatu daerah, dapat diketahui dengan tepat masalah kesehatan didaerah tersebutsehingga masalah kesehatan yang ditemukan identik dengan kebutuhan kesehatan daerah tersebut

2. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan

3. Keterangan tentang faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan yang dapat diperoleh dengan membandingkan hal-hal khusus yang ada dan tidak ada pada daerah tertentu.

C. Berdasarkan Karakteristik Waktu

Dalam karakteristik waktu, ada empat faktor waktu yang digunakan untuk melihat distribusi dan penyebaran penyakit:

1. Tren sekular(jangka panjang)

Tren sekular adalah perubahan penyakit, kondisi, mortalitas yang terjadi secara perlahan dalam periode waktu yang lama. Tren sekular dianggap berlangsung lebih dari satu tahun.

Sebagai contoh dari tren sekular pokok yang berkaitan dengan merokok adalah penelusuran kematian akibat kanker paru selama bertahun-tahun.

2. Tren jangka pendek

Tren jangka pendekdisebut juga interval jangka pendek atau kerangka waktu terbatas.Salah satu faktor waktu jangka pendek yang pertama kali diperhitungkan dalam epidemiologi adalah masa inkubasi penyakit menular. Hampir semua tren jangka pendek dibatasi dengan jam, hari, minggu dan bulan.

Sebagai contoh adalah tumpahan zat kimia di sungai sacramento, california utara yang menyebabkan kasus dermatitis dikalangan pekerja.

Kronologis singkat kasus: tanggal 14 juli 1991, kereta tanker keluar dari

(31)

18

rel dan menumpahkan 19000 galon zat natrium metam fumigan padat kesungai sacramento california utara. Zat kimia tersebut dapat mengakibatkan iritasi pada kulit dan membunuh ikan di sungai sehingga butuh upaya pembersihan agar dilakukan. Selama proses pembersihan, KLB dermatitis terjadi dikalangan narapidana dan tim pembersih yang ikut menyingkirkan ikan-ikan mati yang mengambang. Terjadi kontak dengan air yang telah tercemar zat kimia tersebut. Dilakukan studi kohort retrospektif kepada pekerja yang datang berobat (42 orang) tersebut dan menemukan ruam kulit terjadi pada 25 orang. Ruam berlangsung (0-18 hari setelah pajanan dari sungai, dan memuncak dalam 3-4 hari).

3. Tren siklus

Tren jangka pendek dan juga tren sekular dari beberapa penyakit dapat membentuk siklus.Ada siklus musiman, ada juga siklus penyakit lain yang mungkin dikendalikan oleh faktor siklus lain seperti: tahun ajaran sekolah, pola imigrasi, durasi dan perjalanan penyakit, penempatan militer, dan perang. Tren siklus disebut juga siklus sekular dan siklus musiman.Perubahan siklus mengacu pada pengubahan recurrent (berulang) dalam kejadian, interval atau frekuensi penyakit.Beberapa KLB penyakit hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu, jika kerangka atau interval waktunya dapat diprediksi, kejadian bisa berlangsung dalam jangka panjang dan dapat ditelusuri perubahan siklus sepanjang waktu.

Sebagai contoh penyakit yang siklusnya singkat adalahChickenpox (varisela) dimana dikaji sepanjang waktu, variasi siklus utama tampak jelas terjadi setiap tahunan. Chickenpox juga salah satu penyakit yang harus dilaporkan kejadiannya dan penelusuran lebih mudah dan lebih akurat daripada penyakit lain.

4. Tren musiman

Tren musiman adalah adanya pola konsisten pada penyakit atau kondisi yang terjadi dalam satu tahun kalender. Peningkatan insidensi penyakit atau kondisi pada bulan2 tertentu, dengan variasi siklus berdasarkan tahun dan musim. Perilaku penduduk pada satu musim tertentu akan mnggambarkan kondisi penyakit yang timbul secara musiman.

(32)

19

Sebagai contoh adalah pada musim panas, lebih banyak orang berenang dan terpapar pada air tercemar yang mungkin mengandung bakteri atau berbagai jenis patogen lain.

Perubahan atau variasi musiman memiliki efek besar pada penyakit, sehingga perlu dikaji studi epidemiologi untuk melihat hubungan sebab akibat seperti:

- Apakah peningkatan kasus terjadi karena pajanan terhadap sumber air yang baru,misalnya minum dari sungai di pegunungan, kapan waktunya?

- Apakah akibat berenang saat musim panasdi kolam renang umum atau danau tercemar?

- Apakah penyakit tersebuttermasuk penyakit bawaaan vektordari serangga yg hanya aktif pada musim panas?

- Apakah ada media penularan selama satu periode waktudan menghilang pada periode waktu lainnya?

- Apakah kebiasaan tertentu diterapkan selama periode waktu tertentu yang mungkin tidak diterapkan di musim lain?

Berikut ini adalah suatu keadaan yang membahas frekuensi dan penyebaran penyakit:

• Endemi adalahkeadaan dimana suatu penyakit frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama

• Epidemi adalah keadaan dimana suatu penyakit yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu singkat berada dalam frekuensi meningkat

• Pandemi adalah keadaan dimana suatu penyakit frekuensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup wilayah yang amat luas

• Sporadik adalahkeadaan dimana suatu penyakit yang disuatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu.

Rangkuman

Dalam mempelajari topik ini, bahwasannya untuk mengetahui distribusi penyakit dan masalah kesehatan maka harus menurut suatu keadaan tertentu yakni (1) berdasarkan karakteristik orang yaitu umur, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, status sosial ekonomi, etnis/suku, dsb, (2) berdasarkan karakteristik tempat yaitu keadaan geografis suatu wilayah, jumlah penduduk, distribusi dan penyebaran penyakit, dan keadaan pelayanan kesehatan, (3) berdasarkan

(33)

20

karakteristikwaktu yaitu tren sekular (jangka panjang), tren jangka pendek, tren siklus dan tren musiman.

Tugas:

1. Tugas Terstruktur Petunjuk:

• Bentuklah 4 kelompok! Masing-masing kelompok melakukan mini analisis terhadap peta distribusi masalah kesehatan.

- kelompok 1: “Air pollution death rates by age” pada link:https://ourworldindata.org/outdoor-air-pollution

- kelompok 2:“Death rate from Malaria” pada link:https://ourworldindata.org/malaria

(34)

21

- kelompok 3: “Share of the population infected wih HIV” pada link:

https://ourworldindata.org/hiv-aids

- kelompok 4: “Coronavirus: case fatality rates by age” pada link:

https://ourworldindata.org/coronavirus

Pembahasan mini analisis:

Distribusi kasus secara geografis (wilayah mana yang paling affected dan wilayah mana yang paling kecil potensi dampak) dan menyebutkan waktu.

...

...

...

...

(35)

22

• Tugas diketik ke dalam MS Word kertas A4 dengan Font Times New Roman 12 spasi 1,5 dalam bentuk hasil diskusi paper dengan mencantumkan referensi saat pengerjaan tugas tersebutdengan menggunakan Cover yang berisijudul tugas, logo uim, nama-nim anggota kelompok, dan program studi.

• Tugas dikirim ke email [email protected] paling lama 1 minggu setelah tugas ini diumumkan.

2. Kegiatan Mandiri Petunjuk:

• Membuat skema secara umum terkait distribusi penyakit dan masalah kesehatan berdasarkan orang, tempat dan waktu

• Tugasdiketik ke dalamMS Word kertas A4 dengan Font Times New Roman 12 spasi 1,5 menggunakan Cover yangberisi judul tugas, logo uim, nama, nim, dan program studi.

• Tugas dikirim ke email [email protected] dengan judul “tugas distribusi penyakit dan masalah kesehatan”.

(36)

23 TOPIK 3

DETERMINAN TERJADINYA PENYAKIT Zulham Andi Ritonga., SKM, MKM

A. Faktor Host, Agent, dan Environment

• Host/Penjamu A. Umum

Pengertian host disebut juga pejamu,adalah populasi atau organisme yang diteliti dalam suatu studi.Elemen host ini sangat penting dalam proses terjadinya penyakit ataupun dalam pengendaliannya,karena ia sangat bervariasai keadaan bila dilihat dari aspek sosial ekonomi dan budaya,keturunan,lokasi geografis,dan lain-lainya. Host juga yang sangat menentukan taraf pengetahuan,sikap,dan budaya hidupnya. Host yang akan dibahas disini secara khusus adalah manusia, akan tetapi metode epidemiologi sendiri dapat diberlakukan untuk host lainya,seperti hewan tumbuhan,dan bahkan air,udara dan lain-lain.

Faktor determinan atau penentu yang ada pada host dapat dibagi kedalam 2 klasifikasi yang besar yakni:

- Faktor-faktor yang dibawa atau sudah ada sejak lahir - Faktor-faktor yang di dapat setelah di lahirkan

B. Atribut orang yang diturunkan atau dilahirkan

Secara politis,orang dilahirkan sama dan sederajat,tetapi secara biologis hal ini tidak benar. Perbedaan atas dasar faktor biologis ini menentukan sekali terjadinya penyakit.Di dalam klasifikasi ini,yang terpenting termasuk unsur usia,jenis kelamin,bangsa,urutan kelahiran, dan keluarga.

1) Usia

Sudah banyak diketahui,bahwa ada penyakit yang disebut penyakit anak,penyakit orang tua,dan penyakit akil baliq,dan seterusnya. Hal ini disebabkan karena penyakit tertentu hanya menyerang kelompok usia tertentu pula.misalnya, penyakit morbilli,polio,pertussis, diphteri,cacar air,dan lain- lainnya disebut penyakit anak. Penyakit tersebut kebanyakan menyerang anak,disebabkan karena anak belum mempunyai kekebalan

(37)

24

terhadapnya,sehingga anak merupakan populasi beresiko tinggi terhadap penyakit sedemikian.Penyakit juga dapat dipopulasi tua. Penyakit ini tergolong degeneratif,seperti rheumatik,tulang kropos/osteoporosis kardiovaskular,syaraf, dll. Penyakit banyak pula menyerang usia akil baliq.

Penyakit sedemikian adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya imbalans hormonal. Misalnya acne,ketika mulai berfungi berbagai kelenjar hormon (misalnya kelenjar kelamin),terjadi gejolak berbagai perasaan yang dapat menyebabkan kelainan jiwa dan prilaku.

2) Jenis Kelamin

Insidensi berbagai penyakit di antara jenis kelamin kebudayaan berbeda hal ini terutama disebabkan karena paparan terhadap agen bagi setiap jenis kelamin berbeda. Misalnya anak laki-laki lebih suka aktivitas fisik dari pada anak perempuan maka penyakit yang di derita akan berbeda akibat prilaku dan fungsi sosialnya yang berbeda jenis pekerjaan pria dan wanita berbeda pembagian kerjasecara sosial antara wanita dan laki-laki menyebabkan terjadinya perbedaan paparan yang di terima orang, sehingga penyakit yang dialami berbeda pula.

3) Bangsa

Perbedaan antar bangsa ditentukan oleh perbedaan dalam komposisi genetiknya. Hal ini selanjutnya akan menentukan kepekaan ataupun kekebalannya terhadap penyakit tertentu,faktor genetik sulit dipisahkan dari faktor lingkungan, karena perubahan gen biasanya juga terjadi karena faktor lingkungan,dikatakan bahwa pada umumnya warna kulit yang gelap lebih tahan terhadap penyakit kulit. Sebaliknya, TBC lebih mudah berkembang pada yang berkulit hitam dari pada kaukasian.

4) Keluarga

Keluarga merupakan satuan terkecil dimasyarakat. Orang yang tidak dapat mengubah keluarga dimana ia berasal. Hal ini merupakan salah satu nasib, karna orang tidak dapat memilih untuk dilahirkan kedalam keluarga tertentu atau yang dikehendaki.Urutan kelahiran juga merupakan faktor yang ada didalam keluarga seseorang yang dilahirkan sebagai anak pertama,atau anak yang kesepuluh tentunya akan berbeda baik dalam potensi kesehatan maupun potensial. Kesehatan maupun potensial penyakit yang akan diderita,perilakunya keluarga terhadapnya.Faktor keluarga erat hubungan

(38)

25

dengan faktor genetik,karena tentunya apabila kelainan gen maka hal ini akan diturunkan pada anak-cucunya,seperti misalnya penyakit diabetes melitus,buta warna, hemophilia, dll.

5) Daya Tahan Natural

Daya tahan host dapat dilihat dari dua segi,yakni daya tahan alamiah atau natural dan daya tahan kultural. Daya tahan natural terdiri atas struktur dan fungsi tubuh dan sistem kekebalan yang didapat manusia sejak lahir,sedangkan daya tahan kultural akan dibicarakkan dibawah atribut yang didapat setelah lahir.Daya tahan natural terdapat berlapis mulai dari bagian luar tubuh kedalam. Struktur dan fungsi merupakan alat yang menentukan daya tahanhost terhadap berbagai penyakit,struktur dan fungsi tubuh merupakan alaat daya tahan natural yang ada pada manusia.

a. Struktur dan fungsi tubuh

Secara umum,orang yang dilahirkan dengan struktur badan yang normal dan tidak normal. Dalam kondisi sedemikian,tentunya fungsi badan akan mengikuti keadaan struktur tersebut.

b. Struktur tubuh

Struktur apapun selalu menentukan fungsinya,demikian juga strukturtubuh manusia. Kulit dan selaput lendir merupakan struktur yang terdapat paling luar tubuh,selanjutnya ada kerangka yang merupakan struktur tubuh,dan diikuti oleh struktur organ dalam.

c. Kulit selput lendir dan jaringan getah bening

Lapisan luar kulit di sebut epidedmis, tebalnya sangat bervariasi, tergantung lokasinya, misalnya berkisar antara beberapa milimeter,dariluar kedalam kulit terdiri atas stratumcorneum,stratum granulosum,stratum spinosum,dan membrana basalis.

d. Kerangka

Selain kulit terdapat juga kerangka yang terdiri atas lebih dari 300 tulang yang berfungsi membantu menegakkan dan menggerakkan badan,melindungi organ yang halus dari berbagai benturan dan ganguan dari luar. Misalnya tengkorak melindungi otak.

e. Struktur organ dalam

Organ dalam yang ada dalam tubuh seperti hati,jantung beserta sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular,limpa, sistem

(39)

26

digestivus/sistem pernapasan dengan paru-parunya, sistem persyarafan beserta otak dan sumsum tulang belakang (susunan syaraf pusat)dan susunan syaraf perifer, sistem urogenital, yaitu ginjal beserta sistemnya yang membuat urin dan sistem reproduksi beserta alat kelamin, sistem hematopoetik, dl.

6) Fungsi Tubuh a. Umum

Tubuh berfungsi secara otomatis dan tidak otomatis,kerja otomatis ini dikendalikan oleh sistem syaraf dan sistem humoral, semua sebagian badan mempunyai otot polos,akan berfungsi otomatis.

Misalnya usus,jantung dan paru-paru.

Sel adalah unit terkecil di dalam tubuh,beberapa sel akan membentuk berkas dan beberapa bentuk sel akan membentuk jaringan,beberapa jaringan akan membentuk organsetiap sel mempunyai fungsi yang spesifik,dan setiap organ mempunyai sel yang berbeda,fungsi organ bisa bermacam-macam tetapibentuk sel akan sama saja,seluruh tubuh manusia dewasa mempunyai kira-kira 75 triliun buah sel,setiap sel membutuhkan nutrien untuk memelihara dirinya. Semua sel memerlukan O2 hidrat arang,protein, lemak,mineral,dan vitamin untuk membentuk energi,sehingga bisa berfungsi dan bereproduksi.

Sistem humoral pada umumnya berfungsi dalam proses metabolisme, di seluruh badan terdapat 8 kelenjar hormon yang utama,seperti kelenjar gondok atau tiroid yang membuat hormon tiroid,kenjar pankreas membuat hormon insulin,kelenjar paratiroid membuat hormon paratiroid,kelenjar kelamin membuat berbagai hormon dan seterusnya.

b. Fungsi kulit

Kulit merupakan organ terbesar pada manusia dan mempunyai banyak fungsi. Ia merupakan daya tahan pertama terhadap zat kimia, zat fisika, dan agen hidup. Ia juga menerima berbagai sensasi terhadap panas,dingin,rasa,ikut serta dalam mengatur suhu badan menguapkan gas dan uap,mempoduksi asam dan minyak untuk mantel atau lapisan proteksi memproduksi pigmen untuk melindungi tubuh dari sebagai

(40)

27

jenis sinar matahari yang berbahaya. Oleh karena itu warna kulit menentukan mudah atau tidaknya seseorang menderita penyakit kulit.

c. Struktur dan fungsi sistem kekebalan tubuh

Daya tahan host bersifat umum dan spesifik. Daya tahan yang umum ditentukan oleh fungsi semua organ tubuh. Bila fungsinya baik,maka daya tahan umumnya baik pula,misalnya status gizi,keadaan kesehatan organ secara umum baik atau normal,maka fungsi dan daya tahan tubuhnya normal pula. Daya tahan fisik dipunyai tubuh terhadap berbagai penyakit yang disebabkan oleh benda hidup (penyakit infeksi atau parasit).

1. Berbagai jenis kekebalan

Daya tahan tubuh terhadap benda hidup disebut juga imunitas atau kekebalan. Ada 2 sistem immunitas tubuh;

immunitas alamiah dan artifisial. Bagi keduanya dapat bersifat aktif dan pasif.

Imunitas aktif adalah imunitas yang didapat karena tubuh membuat antibodi sendiri,sedangkan fungsi,berarti tubuh mendapatkan antibodi atau limfosit yang sensitized dari luar atau dari host lain atau tidak membuat sendiri. Fungsi imunitas pasif ini biasanya berkurang dengan lebih cepat dari pada imunitas aktif. Cepat lambatnya berbeda tergantung pada daya antigenetik agent.

Imunitas alamiah adalah kekebalan yang didapat secara alamiah,karena infeksi,atau mendapat antibodi dari ibu selama dalam kandungan (transplasenter)

2. Daya tahan terhadap infeksi

Tubuh manusia ini penuh dengan flora,tubuh ini hidup dalam simbiosa dengan berbagai flora,beberapa diantaranya adalah patogen. Misalnya di dalam paru-paru dapat banyak spirochaeta,pneumococcus,streptococcus. Di dalam saluran pencernaan dapat bakteri enterobacteriaceaceaea, tetapi manusia tidak menjadi sakit karena mempunyai sistem yang berfungsi

(41)

28

untuk mempertahankan kesehatannya.Daya tahan terhadap penyakit infeksi pada dasarnya dilakukan oleh fungsi badan secara umum,sistem kekebalan yang terdiri atas sistem seluler dan sistem humoral dan adanya proses inflamasi.

3. Sistem kekebalan

Sistem kekebalan berbentuk sistem seluler dan humoral;keduanya berasal dari sel yang sama,disebut stem sel yang kemudian menjadi dua jenis limfosit, disebut T limfosit,apabila proses menjadi di dalam thymus, dan B limfosit yang tempat prosesnya tidak diketahui.

- Sistem seluler

Sistem seluler dilaksanakan oleh sistem leukosit atau sel darah putih, dan sistem makrofag jaringan. Leukosit atau sel darah putih merupakan unit yang dinamis dalam sistem perlindungan tubuh.

Leukosit ini dibuat oleh jaringan limfoid, yaitu kelenjar limfe,limpa,thymus,tonsil dan sumsum tulang. Untuk pembentukan diperlakukan vitamin, asam folat,dan asam amino. Leukosit ini setelah berbentuk akan ditransfer oleh cairan extraseluler,masuk ke dalam pembuluh darah dan memasuki berbagai jaringan.

- Sistem humoral

Sistem humoralmulai bekerja segera, ada antigen yang menyebabkan aktifnya B limfosit. Di dalam kelenjar limfe berbentuk zat antigen tadi atau disebut antibodi yang dapat bereaksi dengan antigen tadi. Antibodi ini berupa protein yaitu gamma globulin atau disebut immunoglobulin (Ig) - Proses inflamasi

Proses inflamasi merupakan reaksi jejas/kerusakan.

Kerusakan sel akan disertai produksi histamin, bradikinin dan serotonin,sehingga terjadi pertambahan sirkulasi ketempat infeksi,permeabilitas pembuluh darah kapiler bertambah,sehingga fibrinogen dapat keluar bersama-sama

(42)

29

dengan makrofag,terjadi koagulasi sehingga tempat tersebut terisolasi.

C. Atribut orang yang di dapat setelah lahir

Atribut yang di dapat setelah lahir ini termasuk semua keadaan tubuh yang diperoleh atas dasar pengetahuan, kebiasaan atau budaya atau juga atribut orang yang di dapat setelah lahir,kedalam atribut ini termasauk status kesehatan umum,respons immunologis dan status kekebalan,kekebalan kelompok,dan perilaku host. Semua ini dikelompokkan dan disebut daya tahan kultural.

1) Status Kesehatan Umum

Status kesehatan umum ini bisa dipengaruhi oleh atribut yang dilahirkan,misalnya anak yang lahir cacat atau sakit karena ibu sakit,tetapi selain itu kedalam kelompok ini termasuk status fisiologis,status gizi, dan pengalaman sakit.

2) Status Fisiologis

Yang di maksud dengan status fisiologis adalah keadaaan fungsi tubuh seseorang, karena fungsi ini ditentukan oleh struktur,maka status fisiologis yang normal akan memberi status fungsi yang normal pula, tetapi fungsi yang normal itu sendiri dapat dipengaruhi manifestasi suatu penyakit,misalnya apabila seseorang hamil,maka keadaan ini secara fisiologis normal namun dapat menimbulkan berbagai keadaan sakit seperti keracunan kehamilan,hipertensi,tekanan jiwa,dan lain-lainnya.

3) Status Gizi

Status gizi di dapat dari nutrien yang diberikan padanya. Ada tiga jenis kekurangan gizi,ada yang kurang secara kualitatif dan ada yang kurang secara kuantitatif,serta kekurangan keduanya. Apabila kuantitas nutrien cukup,tetapi kualitasnya kurang maka orang dapat menderita kekurangan vitamin,mineral,protein dan lain-lainnya.

4) Pengalaman Sakit

Pengalaman sakit ikut menentukan kekuatan tubuh. Apabila ia sembuh dengan sempurna, maka ia akan bertambah pengalaman membentuk antibodi terhadap penyakit tersebut. Tetapi ada yang tidak sembuh secara sempurna,atau bahkan membuat orang menjadi rentan terhadap penyakit lainnya atau menjadi cacat.

5) Stres/Tekanan Hidup

(43)

30

Tekanan yang diderita seseorang dapat terjadi terhadap kekuatan fisik ataupun jiwanya misalnya fase fertilitas, pubertas dan ketuaan memberi tekanan fisik,demikian juga pekerja kasar yang terpapar panas,dingin,beban fisik yang keras, dan seterusnya orang dapat menderita tekanan jiwa akibat takut, tidak ada hubungan harmonis di tempat kerja ataupun di rumah dll, tekanan yang tidak cukup tinggi dapat pula membuat orang dapat mengatasinya sehingga dapat memperkuat daya tahan tubuhnya.

6) Kekebalan dan Respons Imunologis

Yang dimaksud disini adalah yang terjadi setelah manusia di lahirkan,kekebalan terhadap berbagai penyakit bisa diperoleh dari pengalaman sakit dan vaksinasi(aktif), atau mendapat strum(pasif), namun ada juga penyakit yang menyerang sisi kekebalan tubuh,sehingga tubuh tidak mampu membuat antibodi apapun terhadap penyakit apapun.

Dalam epidemiologi kekebalan individual adalah penting, tetapi untuk dapat mencegah penyakit di masyarakat, kekebalan kelompok/masyarakatmenjadi sangat penting. Kekebalan pada masyarakat inipun sama dengan kekebalan individu akan bervariasi tergantung pada antigen dan kekuatan host,proporsi orang yang kebal terhadap orang yang tidak kebal merupakan satu faktor penentu yang penting.

7) Perilaku Host

Atribut orang terlahir ini merupakan yang penting sekali,karena yang sangat menentukan terhadap atribut yang telah dibahas, terdahulu yaitu kesehatan umum dan kekebalan kelompok maupun individu,ada empat faktor yang menentukan perilaku seseorang mengapa ia berperilaku sedemikian, antara lain:

a) Panutan atau orang yang di anggap penting

Orang yang di anggap penting atau disegani seringkali menjadi panutan masyarakat,maka masyarakat akan mendengar apa yang dikatakan oleh pantutan dan coba meniru perilakunya. Beberapa orang penting (TOKOH),bagi masyarakat (TOMA) adalah orang tua nenek-kakek, tokoh masyarakat, tokoh agama (TOGA)guru, teman dekat mereka yang sangat berpengalaman,sangat pandai atau terampil, dan mereka yang seringkali dapat membantu

Gambar

Gambar 1. Trias Epidemiologi (Segitiga Epidemiologi)
Gambar 2. Keadaan berpenyakit disebabkan ketidakseimbangan segitiga epidemiologi pada  kondisi A (agen bertambah), B (kondisi pejamu rentan), C dan D (Ketidaseimbangan karena  perubahan lingkungan)
Gambar 3. Bagan Riwayat Alamiah Penyakit
Tabel 1. Beberapa Penyakit dengan Masa Inkubasi (MI)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ Hubungan Keanekaragaman Makrozoobentos dengan Karakteristik Perairan Sungai Brantas Desa Ngunut Kecamatan Ngunut

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan proses pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis dan mendeskripsikan kondisi bahan sejarah di SMA Negeri 1 Kalasan Sleman Yogyakarta (2) Menganalisis kebutuhan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk eufemisme, (2) realisasi analogi pada komentar akun facebook Presiden Joko Widodo, dan (3) pemanfaatan

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan proses pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas

Bab ini akan membahas gangguan fungsi dan penyakit pada sistem pencernaan tubuh manusia, mulai dari Rongga Mulut, Esofagus, Lambung, Usus Halus dan Usus Besar serta

Studi literatur dari penelitian yang berjudul Pengembangan Media E-Modul Mata Pelajaran Produktif Pokok Bahasan “Instalasi Jaringan LAN (Local Area Network)” untuk

Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara manajemen waktu dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan tingkat 2 Program Studi Sarjana Keperawatan