• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Simpan dan Perendaman Asap Cair Terhadap Kualitas Daging Kerbau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Simpan dan Perendaman Asap Cair Terhadap Kualitas Daging Kerbau"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Daging merupakan salah satu jenis hasil ternak yang hampir tidak

dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sebagai bahan pangan daging

merupakan sumber protein hewani dengan kandungan gizi yang cukup lengkap.

Oleh karena itu penyediaan daging dan produk olahan yang aman, sehat, halal dan

utuh perlu diperhatikan dalam memenuhi permintaan konsumen seiring dengan

pertambahan penduduk. Daging kerbau sebagai salah satu jenis bahan pangan

hewani diharapkan dapat menjadi pilihan utama untuk dikonsumsi masyarakat

karena kandungan gizinya yang lengkap dan seimbang (Kandeepan et al., 2009).

Daging kerbau memiliki nilai karakteristik nilai pH daging 5,4%, kadar air 76,6%,

protein 19% dan kadar abu 1%. Di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara sudah

menjadi kebiasaan dalam mengkonsumsi daging kerbau.Menurut Direktoral

Jenderal Peternakan data populasi ternak kerbau di Sumatera Utara mencapai

93.658 ekordan di kabupaten Tapanuli Utara mencapai 9246 ekor.

Daging kerbau yang dipotong umumnya berasal dari ternak yang tua yaitu

berumur 8-10 tahun dan dipekerjakan untuk membajak sawah serta menarik

barang.Akibatnya daging kerbau yang dijual di pasar tidak empuk, flavornya

kurang enak sehingga tidak memenuhi syarat sebagai daging yang bermutu baik

(Direktoral Jenderal Peternakan, 2009). Masyarakat umumnya kurang dalam

mengkonsumsi daging kerbau dikarenakan pemotongan daging yang jarang

dilakukan dan sifat daging yang cepat membusuk. Selama ini masih ada

masyarakat yang menggunakan bahan pengawet yang tentunya tidak aman dan

berbahahaya bagi kesehatan tubuh dan tidak jarang pula masih ada yang

(2)

menggunakan formalin sebagai pengawet untuk mempertahankan lama simpan

dari olahan daging.

Melihat kondisi tersebut maka asap cair menjadi solusi untuk mengurangi

penggunaan bahan pengawet yang tentunya tidak aman dan berbahaya bagi

kesehatan tubuh. Asap cair merupakan pengawet alami yang terbuat dari hasil

pembakaran tempurung kelapa yang dibuat dengan mengkondensasikan asap cair

hasil dari pirolisis. Asap cair selain sebagai pengawet alami juga dapat

memberikan aroma dan cita rasa pada makanan. Berbagai usaha telah dilakukan

untuk menjaga dan meningkatkan kualitas daging salah satunya dengan metode

marinasi. Marinasi bertujuan untuk mengempukkan, meningkatkan rasa,

mengawetkan serta mempertahankan sifat fisik pada daging (Pramono, 2002).

Marinasi dengan asap cair merupakan salah satu metode marinasi berbahan alami

yang mampu meningkatkan daya simpan pada daging. Senyawa asap yang

dihasilkan dari asap cair mampu menghambat pertumbuhan bakteri,

mempertahankan flavor pada daging (Suryaningsih, 2003).

Asap memiliki kemampuan untuk mengawetkan bahan makanan karena

adanya senyawa asam, fenolat, dan karbonil. Asap cair dengan kandungan

senyawa fenol sebesar 4,13%, karbonil 11,3% dan asam 10,2% (Purnama, 2006).

Komponen pada asap cair dapat mempengaruhi cita rasa, pH dan umur simpan

produk yang direndam pada asap cair dan kandungan fenol merupakan pembentuk

utama aroma pada daging (Astuti, 2000).

(3)

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh lama simpan dan lama perendamanasap cair

terhadap pH, keempukan dan nilai organoleptik (tekstur, aroma dan rasa) daging

kerbau afkir.

Hipotesis

Penggunaan asap cair merupakan upaya untuk mempertahankan kualitas

daging yang diukur dari nilai pH, keempukan dan nilai organoleptik (tekstur,

aroma dan rasa).

Kegunaan Penelitian

Sebagai bahan informasi bagi kalangan akademis tentang pengaruh lama

simpan dan lama perendaman asap cair pada daging kerbau terhadap pH,

keempukan dan nilai organoleptik (tekstur, aroma dan rasa) dan sebagai syarat

untuk memperoleh gelar sarjana di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lama perendaman asap cair terhadap daya tahan daging domba yang diukur dari nilai susut masak, nilai keempukan dan nilai

Jaringan otot hewan pada saan hidup mempunyai nilai pH sekitar 5,1-7,2 dan menurun setelah pemotongan karena mengalami glikolisis dan dihasilkan asam laktat yang akan

Perendaman Daging Domba Garut Dengan Berbagai Konsentrasi Asap Cair Tempurung Kelapa Terhadap Jumlah Total Bakteri, Daya Awet, dan Akseptabilitas.. Fakultas Peternakan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lama perendaman asap cair terhadap daya tahan daging domba yang diukur dari nilai susut masak, nilai keempukan dan nilai

Hal tersebut disebabkan oleh kandungan senyawa antioksidan yang berupa fenol pada asap cair, semakin lama perendaman asap cair maka senyawa antioksidan akan

Mutu organoleptik pengaruh lama perendaman dengan asap cair terhadap sifat organoleptik sosis daging ayam yang diamati dalam penelitian yakni warna, aroma, tekstur, cita

Disimpulkan perendaman daging ayam dengan konsentrasi asap cair dan lama simpan asap cair berpengaruh terhadap jumlah total bakteri dan pH daging ayam, Asap cair dapat

Pemberian asap cair diberi saat pemeraman sehingga komponen komponen tersebut telah terserap ke dalam jaringan-jaringan daging dan pada saat pengasapan akan memperkuat