• Tidak ada hasil yang ditemukan

( File)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "( File)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN KINERJA PETUGAS DALAM PENGEMBALIAN BERKAS RAWAT INAP DENGAN PENGGUNAAN TRACER DIRUANG

PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

NAZRA FARHANY NIM : 1313466026

AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN

(2)

GAMBARAN KINERJA PETUGAS DALAM PENGEMBALIAN BERKAS RAWAT INAP DENGAN PENGGUNAAN TRACER DIRUANG

PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2016

HASIL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

OLEH :

NAZRA FARHANY NIM : 1313466026

AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN

(3)

i

LEMBAR PERSETUJUAN

GAMBARAN KINERJA PETUGAS DALAM PENGEMBALIAN BERKAS RAWAT INAP DENGAN PENGGUNAAN TRACER DIRUANG

PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2016

OLEH :

NAZRA FARHANY NIM : 1313466026

Penelitian ini telah disetujuin oleh desen pembimbing sebagai persyaratan menyelesaikan pendidikan Ahli Madya di Akademi Perekam Medik dan

Informasi Kesehatan Imelda Medan

Disetujui : Dosen Pembimbing

(Parmen Silalahi, SKM, M.Kes)

Diketahui :

Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Imelda Medan

(4)

ii

PERNYATAAN

GAMBARAN KINERJA PETUGAS DALAM PENGEMBALIAN BERKAS RAWAT INAP DENGAN PENGGUNAAN TRACER DIRUANG

PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH

Saya mengetahui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali ada kutipan dan ringkasan yang masing - masing disebut sumbernya.

Medan, Agustus 2016

(5)

iii

LEMBAR PENGUJIAN

GAMBARAN KINERJA PETUGAS DALAM PENGEMBALIAN BERKAS RAWAT INAP DENGAN PENGGUNAAN TRACER DIRUANG

PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2016

OLEH :

NAZRA FARHANY NIM : 1313466026

Telah diuji dan dipertahankan dihadapan tim penguji pada tanggal 04 Agustus 2016

Penguji I : Sarida Surya Manurung, S. Kep, Ns, M. Kes ( )

Penguji II : Parmen Silalahi, SKM, M.Kes ( )

Penguji III : Mira Indrayani, SST ( )

Disahkan oleh :

Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Imelda Medan

(6)

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : Nazra Farhany

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 23 Februari 1996 Agama : Islam

Anak Ke : 1 dari 1 bersaudara

Alamat : Jln. Tegal Sari Lorong 9 Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

II. IDENTITAS ORANG TUA

Nama Ayah : Alm Fuji Muliono Pekerjaan : Wirasuasta

Nama Ibu : Nurida Usman

Pekerjaan : PNS

Alamat : Jln. Tegal Sari Lorong 9 Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

1999 - 2001 : Al - Qur’an Ritzki Chairani Medan 2001 - 2007 : SD Swakarya Medan

(7)

v

AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN IMELDA MEDAN

Nama : Nazra Farhany

Nim : 1313466026

Judul : Gambaran Kinerja Petugas Dalam Pengembalian Berkas Rawat Inap Dengan Penggunaan Tracer Di Ruang Penyimpanan RSUP H. Adam Malik Medan.

ABSTRAK

Kinerja petugas adalah pernyataan dari suatu kegiatan atau pola tingkahlaku atau penerapan kemampuan pembelajaran untuk melengkapi suatu proses berkaitan dengan spesifikasi atau standar yang telah ditetapkan. Penggunaan Tracer atau outguide dan kartu petunjuk yang digunakan untuk mengganti berkas rekam medis yang diambil untuk berbagai keperluan petugas di penyimpanan RSUP H Adam Malik Medan. Populasi berjumlah 12 orang dan jumlah sample 12 orang sebagai total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, sebagai responden adalah petugas di penyimpanan di RSUP H Adam Malik Medan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengaruh kinerja petugas menurut responden mayoritas dalam dikategorikan sangat setuju sebanyak 3 orang (25.0), setuju 6 orang (50.0),dan tidak setuju 3 orang (25.0), dengan penghitungan manual. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa gambaran kinerja petugas dalam pengembalian berkas rawat inap dengan penggunaan tracer di penyimpanan RSUP H Adam Malik Medan

Kata Kunci : Gambaran Kinerja Petugas, Penggunaan Tracer Di

Penyimpanan

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Gambaran Kinerja Petugas Dalam Pengembalian Berkas Rawat Inap Dengan Penggunaan Tracer Di Penyimpanan RSUP H Adam Malik Tahun 2016”.

Selama penelitian dan terselesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, baik secara moril maupin materil. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak / Ibu :

1. dr. H.R.I Ritonga, MSc selaku Ketua Yayasan Imelda Medan

2. dr. Imelda L. Ritonga, S.Kep, M.Pd, MN selaku Pendidikan Yayasan Imelda Medan

3. dr. Suheri Parulian Gultom, M.Kes selaku Direktur Akademi Perekam Dan Informatika Kesehatan (APIKES) Imelda Medan

4. Parmen Silalahi, SKM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan arahan, bimbingan dan nasehat kepada penulis mulai dari awal sampai terselesainya penelitian ini dan selaku wali kelas yang telah memberikan bimbingan.

5. Esraida Simanjuntak, SKM selaku Pudir I APIKES 6. Alisabela Hasibuan S.Kep, NS selaku Pudir II APIKES 7. Dra. Rani Robetti M.Kom selaku Pudir III APIKES

(9)

vii

9. Direktur dan seluruh staf pegawai RSUP H Adam Malik Medan khususnya Kepada Instalasi Rekam Medis dan Staf Pegawai di bagian penyimpanan rekam medis yang telah banyak membantu penulisan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

10.Teristimewa Kepada Bunda saya yang selalu mendukung dalam bentuk moril maupun material, kasih sayang, dan cinta dengan setulus hati.

11.Teman - teman III A APIKES stambuk 2013 angkatan ke VI APIKES Imelda Medan.

12.Serta semua pihak yang membantu penulisan dan memberikan dukungan dan masukan yang namanya tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kritik dan saran demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini agar dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi pembaca dan dapat meningkatkan mutu Profesi Perekam Informasi Kesehatan.

Medan, Juni 2016 Peneliti

(10)

viii

2.2.2 Peningkatan Kinerja Petugas ... 9

2.2.3 Pelatihan Kinerja Petugas Nyata ... 10

2.2.4 Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja Rekam Medis ... 10

2.2.5 Aspek - Aspek Kinerja Petugas ... 12

2.2.6 Prinsip - prinsip Penilaian Kinerja Petugas ... 13

2.3 Pengertian Pengembalian ... 14

2.3.1 Pengertian Berkas Rekam Medis ... 14

2.3.2 Batas Waktu Pengembalian Berkas Rawat Inap ... 14

2.3.3 Dampak Keterlambatan Pengembalian Berkas Rawat Inap 15 2.4 Tracer ... 15

2.4.1 Pengertian Tracer ... 15

2.4.2 Penggunaan Petunjuk Keluar atau Outguide ... 17

2.4.3 Kegunaan Tracer Dalam Perubahan Sistem Penyimpanan 18 2.4.4 Kegunaan Tracer Di Unit Penyimpanan ... 19

(11)

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 21

3.3 Populasi Dan Sample ... 21

3.3.1 Populasi ... 21

3.3.2 Sampel ... 22

3.4 Teknik Sampling ... 22

3.5 Defenisi Operasioanal ... 22

3.6 Instrumen Penelitian ... 23

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.8 Teknik Pengelolahan Data ... 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Sejarah RSUP H Adam Malik Medan ... 25

4.2 Hasil Penelitian ... 29

4.3 Hasil Pembahasan ... 33

BAB V PENUTUP ... 34

5.1 Kesimpulan ... 34

5.2 Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA

(12)

x

DAFTAR TABEL

(13)

xi

DAFTAR TABEL

(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Surat Izin Penelitian dari Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Imelda Medan

Lampiran II : Surat Balasan Izin Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Lampiran III : Surat Balasan Izin Survei Awal Penelitian dari Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang mutlak di butuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka rumah sakit di tuntut untuk memberikan pelayanan yang memadai dan memuaskan. Oleh karena itu, rumah sakit harus mampu meningkatkan kualitas pelayanannya, termaksud di antaranya peningkatan kualitas pendokumentasian rekam medis (Pamungkas,dkk,2010).

Penyelenggaraan rekam medis adalah merupakan proses kegiatan yang di mulai pada saat di terimanya pasien di rumah sakit dilanjutkan dengan kegiatan pencatatan data medis pasien oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya, yang memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada pasien. Proses pengolahan rekam medis terdiri dari beberapa tahapan antara lain di lakukannya assembling, koding, indeksing dan falling (Depkes,2006).

(16)

2

Serta peranan rekam medis, seharusnya setiap rumah sakit dan institusi pelayanan kesehatan menyimpan, menyusun dan merawat rekam medis dengan baik serta menjaga keamanannya dari kerusakan dan penyalahgunaan oleh pihak - pihak tertentu yang tidak berhak, dan juga menyediakan berkas rekam medis tersebut setiap kali dibutuhkan. Pengelolahan rekam medis di rumah sakit adalah menunjang tercapainya tertip dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Dalam rekam medis untuk menunjang pelayanan bagi rumah sakit, pengolahan perekam medis harus efektif dan efisien (Giyana,2012).

Kinerja atau performance adalah pernyataan dari suatu kegiatan atau pola tingkahlaku atau penerapan kemampuan pembelajaran untuk melengkapi suatu proses berkaitan dengan spesifikasi atau standar yang telah ditetapkan. Biasanya diukur terhadap sejumlah indikator kinerja, tergantung dari aspek kinerja yang akan dinilai. (Gemala R.Hatta, 2011).

(17)

3

rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan. Dengan adanya tracer, proses pencarian jejak atau kontrol terhadap rekam medis pasien akan lebih mudah untuk ditelusuri sehingga apabila berkas rekam medis yang dibutuhkan tidak berada di rak penyimpanan, maka dengan mudah petugas dapat mengetahui keberadaan berkas tersebut dengan bantuan tracer.

Berdasarkan surve awal penulis meneliti bahwa kinerja petugas pengembalian berkas rekam media yang melebihi waktu yang telah ditetapkan karena dokumen rekam medis rawat inap belum lengkap atau petugas ruangan yang tidak disiplin sehingga dapat menjadi beban petugas di penyimpanan dalam pengembalian berkas rekam medis rawat inap kembali ke rak penyimpanan tehadap pengambilan tracer sebagai pengganti berkas rekam medis yang kembali ke rak menjadi sulit dalam pencarian. Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Gambaran Kinerja Petugas Dalam Pengembalian Berkas Rawat Inap Dengan Penggunaan Tracer Di Ruang Penyimpanan RSUP H. Adam Malik Tahun 2016 ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah kinerja petugas terhadap penggunaan tracer sudah sesuai SPO di RSUP H. Adam Malik Medan ?

(18)

4

3. Apakah pengaruh tracer dengan pengembalian berkas rekam medis di RSUP H. Adam Malik Medan ?

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh kinerja petugas dalam keterlambatan pengembalian berkas rawat inap priode april sampai dengan mei terhadap penggunaan tracer di ruang penyimpanan RSUP H. Adam Malik Tahun 2016.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh kinerja petugas dalam keterlambatan pengembalian berkas rawat inap priode april sampai dengan mei terhadap penggunaan tracer di ruang penyimpanan RSUP H. Adam Malik Tahun 2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian

(19)

5

1.6 Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit atau tempat penelitian dengan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam kinerja petugas dengan penggunaan tracer di penyimpanan.

2. Bagi petugas rekam medis agar memahami penggunaan tracer sesuai SPO yang berlaku.

3. Bagi peneliti untuk menambah ilmu pengetahuan khusunya pada kinerja petugas dalam pengembalian berkas rawat inap di rumah sakit.

(20)

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Rekam Medis

Menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumentasi tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan pasien selama di rumah sakit,untuk melengkapin rekam medis harus memiliki data yang cukup tertulis dalam rangkaian kegiatan guna menghasilkan suatu diagnosis, jaminan, pengobatan dan hasil akhir. Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.

2.1.1 Tujuan Rekam Medis

(21)

7

2.1.2 Kegunaan Rekam Medis

Kegunaan rekam medis secara umum antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahlinya yang ikut ambil bagian didalam meberikan pelayanan pengobatan, perawatan kepada pasien.

2. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien

3. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit, dan pengobatan selama pasien berkunjung atau dirawat dirumah sakit.

4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

6. Menyediakan data - data khususnya yang sangat berguna untuk penelitian dan pendidikan.

7. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien.

(22)

8

2.2 Pengertian Kinerja Petugas Rekam Medis

Suprihanto (2006), Kinerja atau Performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing - masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Mahmudi (2005), Pegawai dinilai menunjukan kemungkinan tidak berkinerja dengan baik akan tetapi sebenarnya dia mempunyai potensi, bisa jadi lingkungan kerjanya yang tidak mendukung. Sedangkan pendapat lain menyatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhin kinerja :

1. Faktor personal atau individual

Pengetahuan, keterampilan atau Skill, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu.

2. Faktor kepemimpinan

Kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan tim leader.

3. Faktor tim

Kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kelompok dan keeratan anggota tim. 4. Faktor sistem

(23)

9

5. Faktor kontekstual

Tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal. 2.2.1 Kinerja Petugas Rekam Medis

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 55/MENKES/ SK/III/2013 tentang Pelaksanaan Pekerjaan Perekam Medis, dalam melaksanakan pekerjaannya, perekam medis mempunyai kewajiban :

1. Menghormati hak pasien atau klien.

2. Menyimpan rahasia pasien atau klien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan.

3. Memberikan data dan informasi kesehatan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang - undangan.

4. Membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

5. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional.

2.2.2 Peningkatan Kinerja Petugas

(24)

10

Indikator merupakan keharusan dalam penilaian peningkatan kinerja. (Gemala R.Hatta,2011).

2.2.3 Pelatihan Kinerja Petugas Nyata

Yang dimaksud dengan pelatihan kerja nyata ialah merupakan suatu strategi pelatihan yang diselenggarakan di tempat tugas, dalam posisi atau jabatan yang sebenarnya. Keuntungan dan manfaat strategi ini :

1. Dengan metode ini supervisor dan peserta latihan mempunyai kesempatan untuk mendiskusikan masalah - masalah yang spesifik di tempat kerja.

2. Kesempatan untuk bersosialisasi atau membaur antar staf yang baru dan dengan teman sekerjanya.

3. Pelatihan kerja nyata ini lebih efisien di bandingkan dengan mengirimkan ke institusi pelatihan.

4. Pembelajaran dengan menggunakan strategi ini dapat di lakukan oleh pelatih yang berasal dari supervisor atau teman yang akan menjadi teman kerjanya. Namun demikian diperlukan pemilihan yang teliti sehingga memerlukan perhatian khusus demi keberhasilan penggunaan strategi ini.

2.2.4 Faktor - Faktor Mempengaruhi Kinerja Rekam Medis 2.2.4.1 Karakteristik

1. Pendidikan

(25)

11

2. Masa kerja

Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang di hadapi pada masa lalu. Sehingga dapat dikatakan, semakin lama seseorang bekerja semakin baik pula dalam memberi pelayanan.

2.2.4.2Kompetensi Sumber Daya Manusia 1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek yang dimilikinya. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin baik pengetahuan seseorang maka semakin baik pula dalam memberikan pelayanan kepada klien.

2. Keterampilan

Secara psikologis keterampilan atau kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi dan reality. Oleh karena itu pegawai perlu di

tempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. 3. Komunikasi

(26)

12

4. Kerja Sama Kelompok

Kerja sama kelompok adalah sebuah tim kerja yang merupakan kumpulan individu dengan keahlian spesifik yang bekerja sama dan berinteragsi mencapai tujuan bersama.

2.2.5 Aspek - Aspek Kinerja Petugas

1. Kualitas atau Quality Artinya derajat dimana proses atau hasil yang membawa suatu aktivitas yang ideal atau mengintensifkan suatu aktivitas menuju suatu tujuan.

2. Kuantitas atau Quantitas Artinya jumlah produksi output yang dihasilkan biasa dalam bentuk suatu uang, unit barang atau mengintensifkan suatu aktivitas menuju suatu tujuan.

3. Ketetapan Waktu atau Timeliness Yaitu suatu derajat dimana aktivitas yang terselesaikan atau produk yang dihasilkan pada suatu waktu yang paling tepat, atau lebih awal khususnya antara koordinasi dengan keluaran yang lain atau sebisa mungkin memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktifitas yang lain.

4. Efektifitas Biaya atau Cost Effectiviness Yaitu derajat dimana penggunaan sumber daya yang ada di organisasi dapat untuk menghasilkan keutungan yang paling tinggi atau pengurangan kerugian. 5. Kebutuhan Supervisi atau Need For Supervision Derajat dimana kinerja

(27)

13

6. Pengaruh Hubungan Personal atau Impersonal Impact Yaitu derajat dimana kinerja mampu mengekspresikan kepercayaan diri, kemauan baik, itikat baik, kerja sama sesama karyawan maupun sub ordinatnya.

2.2.6 Prinsip - prinsip Penilaian Kinerja Petugas

1. Evaluasi pekerja sebaiknya di dasarkan pada standar pelaksanaan kerja orientasi tingkah laku untuk posisi yang ditempati. Karena diskripsi kerja dan standar pelaksanaan kerja disajikan pegawai selama orientasi sebagai tujuan yang harus diusahakan, pelaksanaan kerja sebaiknya dievaluasi berkenaan dengan sasaran - sasaran yang sama.

2. Sampel tingkah laku rekam medis yang cukup representative sebaiknya sebaiknya diamati dalam rangka evaluasi pelaksanaan kerjanya.

3. Perhatian harus diberikan untuk mengevaluasi tingkah laku umum atau tingkah laku konsistennya serta guna menghindari hal - hal yang tidak di inginkan.

4. Petugas rekam medis sebaiknya diberi salinan diskripsi kerjanya, standar pelaksanaan kerja, dan bentuk evaluasi untuk peninjauan ulang sebelum pertemuan evaluasi sehingga baik petugas rekam medis maupun supervisior dapat mendiskusikan evaluasi dari kerangka kerja yang sama.

(28)

14

6. Pertemuan evaluasi sebaiknya menjelaskan area mana yang akan diprioritaskan seiring dengan usaha petugas rekam medis untuk meningkatkan pelaksanaan kerja.

2.3 Pengertian Pengembalian

Pengembalian berkas rekam medis adalah sistem yang cukup penting di unit rekam medis karena pengembalian berkas rekam medis di mulai dari berkas tersebut berada di ruang rawat sampai dengan berkas rekam medis kembali ke unit rekam medis sesuai dengan kebijakan batas waktu pengembalian.

2.3.1 Pengertian Berkas Rekam Medis

Formulir yang menggambarkan siapa, apa, kapan dan bagaimana dalam hal Pelayanan kesehatan pasien yang merupakan bukti tertulis tentang dokumen resmi rumah sakit secara kronologis terkait keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan dalam pelayanan kepada pasien.

2.3.2 Batas Waktu Pengembalian Berkas Rawat Inap

1. Prosedur juga dicantumkan batas waktu pengembalian 1 X 24 jam setelah pasien pulang harus diserahkan ke unit assembling.

(29)

15

3. Apabila masih terdapat ketidak lengkapan maka akan dikembalikan lagi keruang rawat inap, dan baru diberikan waktu 14 hari untuk kelengkapan. 2.3.3 Dampak Keterlambatan Pengembalian Berkas Rawat Inap

1. Menyebabkan keterlambatan dalam pengolahan data untuk laporan rumah sakit.

2. Berkas rekam medis rawat inap tidak tersimpan pada rak penyimpanan sehingga menyulitkan pencarian berkas rekam medis.

3. Bagi pasien akan mempengaruhi dalam proses pengobatan selanjutnya.

2.4 Tracer

2.4.1 Pengertian Tracer

Tracer adalah suatu alat yang penting untuk mengawasi penggunaan rekam medis. Dalam penggunaannya “Petunjuk keluar” ini diletakan sebagai pengganti pada tempat berkas rekam medis yang diambil atau dikeluarkan dari rak penyimpanan. Kartu pinjam atau petunjuk keluar tetap berada di rak file tersebut. Sampai berkas rekam medis yang di ambil atau dipinjam kembali ke tempat semula.

(30)

16

Kartu pinjam atau petunjuk keluar ini dapat diberikan warna, yang maksudnya untuk mempercepat petugas melihat tempat - tempat penyimpanan kembali berkas rekam medis yang bersangkutan. Petunjuk keluar ini haruslah dibuat dari bahan yang keras dan kuat.

Kartu ini harus diisi sebelum rekam medis dipinjam sebagai pengganti rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan. Penggunaan tracer bertujuan untuk mempermudah petugas dalam menelusuri keberadaan rekam medis yang tidak berada di rak penyimpanan. Dengan adanya tracer, proses pencarian jejak atau kontrol terhadap rekam medis pasien akan lebih mudah untuk ditelusuri sehingga apabila berkas rekam medis yang dibutuhkan tidak berada di rak penyimpanan, maka dengan mudah petugas dapat mengetahui keberadaan berkas tersebut dengan bantuan tracer.

Bila rekam medis lama diambil dan dipindahkan tempatnya ke nomor yang baru, maka tempat yang lama akan diberikan petunjuk keluar atau Outguide yang menujukan rekam medis disimpan atau dipindahkan. Tanda petunjuk tersebut diletakkan menggantikan tempat rekam medis yang lama.(Hatta,2009)

Petunjuk keluar atau tracer yang baik adalah dalam bentuk kartu, biasanya ukurannya sama atau sedikit lebih besar dari rekam medis dan harus tercantum : a. Nama pasien

b. Nomor rekam medis

(31)

17

2.4.2 Penggunaan Petunjuk Keluar atau Outguide

1. Petugas pendaftaran mencatat nama pasien, nomor rekam medis, dan tujuan berkas keluar.

2. Petugas penyimpanan mengambil catatan nama pasien, nomor rekam medis dan tujuan berkas keluar yang sudah disediakan oleh petugas pendaftaran.

3. Petugas penyimpanan mencari rekam medis pada rak penyimpanan yang akan diperlukan oleh poliklinik - poliklinik sesuai dengan nama pasien, nomor rekam medisnya.

4. Jenis petunjuk keluar atau tracer harus tercantum nama pasien, nomor RM, tanggal keluar, dan tujuan RM atau peminjam yang tercantum pada petunjuk keluar atau Outguide.

5. Petugas meletakan petunjuk keluar atau Outguide di tempat rekam medis yang di keluarkan untuk pengganti rekam medis yang dikeluarkan dari penyimpanan.

6. Hanya petugas-petugas rekam medis yang di benarkan menangani rekam medis.

7. Petugas di penyimpanan menyerahkan rekam medis kepada petugas di pendistribusian untuk dikirim kepoliklinik - poliklinik.

8. Semua rekam medis harus di kembalikan dari poliklinik pada jam kerja dan pada setiap hari.

(32)

18

10.Pada saat rekam medis dikembalikan, petugas penyimpanan mengkoreksi rekam medis yang diterima dari poliklinik - poliklinik atau mencocokan dengan buku ekpedisi.

11.Petugas penyimpanan mengkoreksi rekam medis perkelompok sesuai sistem angka akhir.

12.Petugas penyimpanan mensortir rekam medis yang telah di koreksi perkelompok sesuai sistem angka akhir dan ditempatkan pada rak penyimpanan sementara.

13.Rekam medis yang telah disortir, yang ditempatkan pada rak penyimpanan sementara oleh petugas penyimpanan dimasukan ke ruang penyimpanan rekam medis dan disusun pada rak penyimpanan sesuai dengan sistem angka akhir.

14.Ketika penyimpanan kembali, tulisan yang tercantum pada petunjuk keluar atau Outguide akan dihapus atau tersedia kosong dan digantikan dengan tulisan yang baru.

2.4.3 Kegunaan Tracer Dalam Perubahan Sistem Penyimpanan

1. Rencana dengan matang tanggal mulai perubahan sistem penyimpanan, termasuk persiapan rak tempat menyimpan berkas rekam medis, prosedur penyimpanan dengan sistem yang baru, dan sumber daya manusia yang akan melakukan perubahan.

(33)

19

berkas yang dikembalikan ke ruang penyimpanan mulai disimpan di rak yang baru.

3. Tuliskan pada tracer untuk berkas rekam medis yang telah berpindah ke rak penyimpanan yang baru.

4. Selain menunggu pasien meminta berkas untuk pelayanan dan ketika dikembalikan disimpan di rak yang baru dengan sistem yang baru, lakukan secara bertahap pemindahan penyimpanan rekam medis dari rak lama ke rak baru dengan sistem yang baru dengan tetap menyisipkan tracer pada rak penyimpanan yang lama. Hal ini dilakukan untuk kontrol terhadap keberadaan berkas rekam medis.

5. Tracer yang digunakan sebagai pengganti berkas rekam medis di rak penyimpanan yang dapat digunakan untuk menelusur keberadaan berkas rekam medis.

2.4.4 Kegunaan Tracer Di Unit Penyimpanan

1. Mempermudah dan mempercepat ditemukan berkas rekam medis yang disimpan dalam rak penyimpanan.

2. Mudah menggambil dari tempat penyimpanan. 3. Mudah pengembaliannya.

(34)

20

2.5 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kinerja petugas dalam keterlambatan pengembalian berkas rawat inap priode april sampai dengan mei 2016 terhadap penggunaan tracer di ruang penyimpanan RSUP H. Adam Malik Tahun 2016.

Proses penelitian ini di laksanakan di RSUP H. Adam Malik Tahun 2016, dengan menggunakan jenis penelitan Asosiatif. Adapun kerangka konsep dari penelitian adalah sebagai berikut :

(35)

21 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Suatu metode penelitian yang bersifat induktif, objektif dan ilmiah dimana data yang diperoleh berupa angka - angka atau score , nilai atau pertanyaan - pertanyaan yang dinilai, dan dianalisis dengan analisis statistik . Metode penelitian kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui kinerja petugas dalam keterlambatan pengebalian berkas rekam medis rawat inap terhadap penggunaan tracer di rumah sakit.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik dan waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan melakukan survey awal penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016.

3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi

(36)

22

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Keterlambatan pengembalian sample dalam penelitian ini adalah total sempling yaitu kinerja petugas rekam medis di penyimpanan RSUP H. Adam Malik yang berjumlah 12 orang.

3.4 Teknik Sampling

Metode sampling yang digunakan untuk subjek penelitian yang berjumlah 12 orang kinerja petugas rekam medis di penyimpanan adalah total sampling, teknik total sampling merupakan teknik pengembalian sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan sifat atau ciri - ciri populasi yang telah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2012).

3.5 Defenisi Operasional

Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel - variabel yang diteliti atau diamati perlu sekali variabel - variabel tersebut diberi batasan atau defenisi operasional (Notoatmodjo,2010). Adapun defenisi operasional pada penelitian ini sebagai berikut :

No. Variabel Defenisi Operasional

1. Pendidikan Dapat mempengaruhi seseorang, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga lebih banyak pula pengetahuan yang di dapat

(37)

23

3 Disiplin Sikap yang selalu tepat janji, sehingga seorang lain mempercayainya, karena modal utama dalam memperoleh kepercayaan orang lain

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat - alat yang digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo,2010). Maka instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudahmatang, dimana respon dan tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda - tanda tertentu (Notoatmodjo,2010). Kuesioner yang disusun merupakan kuesioner tertutup yang diberikan kepada petugas koder.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data diperoleh dari data Primer yang dilakukan dari kuesioner yang diberikan kepada petugas Rekam Medis bagian penyimpanan berkaas Rekam Medis di RSUP H. Adam Malik Medan.

3.8 Teknik Pengelolahan Data

Setelah data terkumpul maka dilakukan pengelolahan data, data diolah secara :

1. Editing

(38)

24

2. Entry atau processing

Yaitu memasukkan jawaban-jawaban dari responden dalam bentuk kode angka atau huruf ke dalam program atau software komputer.

3. Tabulasi Data

Tabulasi data merupakan proses pengelolahan data yang dilakukan dengan cara memasukan data ke dalam table atau dapat penyajian data dalam bentuk tabel dan daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi.

4. Cleaning

(39)

25 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah RSUP H Adam Malik Medan

Sejarah RSUP H Adam Malik Medan adalah Rumah Sakit Umum Pusat yang secara teknis berada di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. RSUP H Adam Malik Medan berlokasi di jalan bunga lau No.17 Medan Tuntungan dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menteri Kesehatan No:502/Menkes/SK/IX/1991. RSUP H Adam Malik Medan pada tanggal 11 januari 1993 secara resmi menjadi Pusat Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI tepatnya pada tanggal 2 juli 1993.

Berdasarkan SK Menkes RI No. HK.00.06.3.5.5317 tanggal 31 oktober 2006 RSUP H Adam Malik Medan telah berubah status menjadi Badan Layanan Umum atau BLU bertahap berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 280/KMK.05/2007 dan surat keputusan Menteri Kesehatan dengan No. 756/Menkes/SK/VI/2007. Perubahan status RSUP H Adam Malik Medan menjadi BLU ini dilakukan secara bertahap dengan tetap mengikuti pengarahan -pengarahan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Keuangan untuk perubahan status menjadi Badan Layanan Umum atau BLU.

(40)

26

Pada tanggal 10 juni 2009 status RSUP H Adam Malik Medan telah resmi menjadi instalasi pemerintahan yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum atau BLU penuh sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No. 214/KMK.05/2009. Pada tahun 2010 RSUP H Adam Malik Medan kembali terakreditas untuk 16 pelayanan periode juli 2010 sampai dengan juli 2013 sesuai dengan SK Menkes RI No. YM.01.10/III/3696/2010 tanggal 20 juli 2010.

Pada tanggal november 2013 peresmian atau soft opening gedung baru IGD RSUP H Adam Malik Medan dan pada tanggal 2 desember 2013 diresmikan gedung Cardiac Centre RSUP H Adam Malik Medan . Pada tahun 2015 komisi Akreditasi Rumah Sakit atau KARS menetapkan RSUP H Adam Malik Medan berhasil meraih Akreditasi Tingkat Paripurna berdasarkan Surat Keputusan Komisi Akreditasi Rumah Sakit : KARS - SERT/IX/2015 tanggal 23 juni 2015. 4.1.1 Visi dan Misi RSUP H Adam Malik Medan

1. Visi

Visi RSUP H Adam Malik Medan adalah “Menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan pendidikan dan penelitian yang mandiri dan unggul di sumatera pada tahun 2015”

2. Misi

Misi tersebut diwujudkan melalui Misi RSUP Adam Malik Medan Yaitu :

(41)

27

2. Melaksanakan pendidikan, pelatihan serta penelitian kesehatan yang profesional.

3. Melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsif efektif, efisien, akuntabel dan mandiri.

4.1.2 Moto

Mengutamakan Keselamatan Pasien dengan Pelayanan “PATEN” :

P Pelayanan Cepat

A Akurat

T Terjangkau

E Efisien

N Nyaman 4.1.3 Kedudukan

1. RSUP H Adam Malik Medan adalah unit pelaksanaan teknis dilingkungan kementerian kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan. 2. RSUP H Adam Malik Medan dipimpin oleh seorang kepala yang disebut

Direktur Utama. 4.1.4 Tugas Pokok

(42)

28

pengembangan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.

4.1.5 Fungsi

Dalam melaksanakan tugas Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan menyelenggarakan fungsi :

1. Pelayanan medis.

2. Pelayanan dan asuhan keperawatan. 3. Penunjang medis dan non medis. 4. Pengelolahan sumber daya manusia.

5. Pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran dan pendidikan kedokteran berkelanjutan.

6. Pendidikan dan pelataihan di bidang kesehatan lainnya. 7. Penelitian dan pengembangan.

4.1.6 Struktur Organisasi

Susunan organisasi RSUP H Adam Malik Medan terdiri dari : 1. Direktorat medik dan keperawatan.

2. Direktorat sumber daya manusia dan pendidikan.

3. Direktorat keuangan. 4. Direktorat umum dan operasional.

(43)

29

4.2. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian terhadap 12 responden dengan judul “Pengaruh kinerja petugas dalam keterlambatan pengembalian berkas rawat inap priode april sampai dengan mei 2016 terhadap penggunaan tracer di penyimpanan RSUP H Adam Malik tahun 2016” maka disajikan dalam tabel berikut.

4.8.1 Karakter Responden

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan .

No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)

1 SMA 11 91.7 2 DIII 1 8.3

Total 12 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa responden pendidikan SMA sebanyak 11 orang (91.7 %), responden pendidikan DIII sebanyak 1 orang (8.3 %).

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengalaman Kerja .

No Pengalaman Kerja Frekuensi Persentase (%)

(44)

30

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa responden yang pengalaman kerjanya 10 - 20 sebanyak 2 orang (16.7 %), dan responden yang pengalaman kerjanya 30 - 35 Tahun adalah sebanyak 10 orang (83.3 %) .

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Disiplin Pengembalian Berkas Rekam Medis.

No Disiplin Frekuensi Persentase(%)

1. Berkas yang tepat waktu 67 78,82 2. Berkas yang tidak tepat waktu 18 21,17 Total 85 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa responden yang disiplin pengembalian berkas rekam medis yang tepat waktu 67 ( 78,82% ), pengembalian berkas rekam medis yang tidak tepat waktu 18 ( 21,17% ).

Tabel 4.4 : Tabulasi Silang Berdasarkan Pendidikan

(45)

31

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa dari 12 responden, yang berpendidikan SMA 3 responden memiliki pengaruh kinerja sangat setuju (16.7) dan 6 responden memiliki pengaruh kinerja setuju (50.0), yang tidak baik 3 responden memiliki pengaruh kinerja tidak setuju (25.0), yang DIII 1 responden memiliki pengaruh kinerja sangat baik (8.3).

Tabel 4.5 Tabulasi Silang Berdasarkan Pengalaman Kerja

(46)

32

Tabel 4.6 Tabulasi Silang Berdasarkan Disiplin Pengembalian Berkas Rekam Medis.

No

Berkas Rekam Medis

Disiplin Pengembalian Berkas Rekam Medis

Sangat Setuju

Setuju Tidak

Setuju F % F % F % 1 Tepat waktu 67 78,82 62 72,94 13 15,11 2 Tidak tepat waktu 18 21,17 23 27,05 73 84,88 Total 85 100 85 100 86 100

(47)

33

4.3. Pembahasan

4.3.1 Berdasarkan Pendidikan, Pengalaman Kerja, Dan Disiplin

Berdasarkan hasil penelitian tentang gambaran kinerja petugas dalam pengembalian berkas rawat inap dengan penggunaan tracer di penyimpanan RSUP H Adam Malik Tahun 2016 diketahui bahwa responden yang berpengaruh terdiri dari kategori pendidikan, Pengalaman kerja, dan disiplin.

1. Pendidikan

Berdasarkan gambaran kinerja petugas terhadap 2 responden berpendidikan SMA sangat setuju (16.7%), yang memiliki kinerja petugas terhadap 6 responden setuju (50.0%), yang memiliki kinerja petuga terhadap 3 responden tidak setuju (25.0%), dan DIII yang memiliki pengaruh kinerja petugas sangat baik 1 responden (8.3%).

2. Pengalaman Kerja

Berdasarkan gambaran kinerja petugas terhadap 1 responden pengalaman kerja 10 - 20 tahun memiliki pengaruh sangat setuju (8.3%), yang memiliki kinerja petugas terhadap 1 responden setuju (8,3%), dan yang memiliki kinerja petugas terhadap 2 responden pengalaman kerja 30 - 35 sangat setuju (16.7%), yang memiliki kinerja petugas terhadap 5 responden setuju (41.7%), yang memiliki kinerja petugas terhadap 3 responden tidak setuju (25.0%).

3. Disiplin

(48)

34 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “ Gambaran kinerja petugas dalam pengembalian berkas rawat inap dengan penggunaan tracer di penyimpanan RSUP H Adam Malik Tahun 2016 ” yang telah disajikan pada Bab IV dapat disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan pendidikan 12 responden, SMA sebanyak 11 orang (91.7%), responden pendidikan DIII sebanyak 1 orang (8.3%).

2. Berdasarkan pengalaman kerja responden 20 - 25 tahun sebanyak 10 orang (83.3%), berumur 30 - 35 tahun sebanyak 2 orang (16.7%).

3. Berdasarkan disiplin pengembalian berkas rekam medis yang tepat waktu 67 (78,82%), pengembalian berkas rekam medis yang tidak tepat waktu 18

(21,17%) 5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, disarankan kepada beberapa pihak yaitu: 1. Bagi RSUP H Adam Malik Medan

(49)

35

penyimpanan secara berkesinambungan sehingga kinerja petugas dapat terwujud lebih baik di RSUP H Adam Malik Medan.

2. Bagi institusi pendidikan Apikes Imelda Medan

Diharapkan agar lebih memperbanyak waktu dalam melakukan praktek kerja lapangan di berbagai rumah sakit agar lebih banyak menambah ilmu bagi mahasiswa - mahasiswa Apikes Imelda Medan.

3. Bagi peneliti

Bagi peneliti agar menjadi masukan dan bahan pembelajaran dalam memberikan pelayanan yang baik bagi pasien serta mampu mempelajari gambaran kinerja petugas dalam pengembalian berkas rawat inap dengan penggunaan tracer di penyimpanan RSUP H. Adam Malik. 4. Bagi peneliti selanjutnya

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2011. Perancangan Dan Prosedur Penggunaan Petunjuk Keluar. Dikutip pada tanggal 27 Mei pukul 20.00 wib. http://perpustakaan.files. Wordpress.com/2011/11.

Gembala, R, Hatta. 2011. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana pelayanan Kesehatan . Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Menkes RI.2013.Kepmenkes Nomor 55 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerja Perekam Medis. Jakarta: Indonesia.

Rustiyanto,Ery, 2009. Etika Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan . Yogyakarta : Graha Ilmu.

Savitri , Citra, Budi. 2011. Manajemen Unit Rekam Medis . Quantum Sinergis Medis : Yogyakarta.

(51)

KUESIONER

GAMBARAN KINERJA PETUGAS DALAM PENGEMBALIAN BERKAS RAWAT INAP DENGAN PENGGUNAAN TRACER DI PENYIMPANAN

RSUP H. ADAM MALIK TAHUN 2016

1. Petunjuk Pengisian

1. Responden diharapkan bersedia memberikan jawaban dengan memberikan tanda ceklist ( √ ) pada tempat disediakan.

2. Isi identitas responden dengan lengkap.

3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju).

4. Semua pertanyaan harus dijawab.

5. Bila ada pertanyaan - pertanyaan yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

2. Data Demografi

Nama :

Tanggal :

Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan Pendidikan Terakhir : S SMA D-III

D-IV > S-1 Umur :

(52)

No Pertanyaan - Pertanyaan SS S TS

1. Apakah pengembalian berkas rekam medis rawat inap di penyimpanan sesuai dengan batas waktu 2 x 24 jam ? 2. Apakah petugas penyimpanan mengkoreksi berkas rekam

medis perkelompok sesuai sistem angka akhir ?

3. Apakah petugas penyimpanan sudah menjalankan standar prosedur operasional yang sudah di tetapkan dalam pengembalian ?

4. Apakah penggunaan tracer mempercepat pengembalian berkas rekam medis rawat inap di rak penyimpanan ? 5. Apakah sistem sentralisasi dapat memudahkan kinerja

petugas di penyimpanan dalam pengembalian berkas rekam medis rawat inap ?

6. Kurangnya petugas rekam medis di penyimpanan mempengaruhi kinerja dalam pengembalian berkas rawat inap kembali ke rak penyimpanan ?

7. Apakah dalam melaksanakan pengembalian berkas rawat inap dan pengambalian tracer atau penyelesaian pekerjaan anda lakukan dengan tepat waktu ?

(53)

9. Apakah dalam melaksanakan tugas anda menetapkan jadwal kerja di penyimpanan ?

10. Apakah keahlian dan keterampilan yang anda miliki dipergunakan dengan baik dalam pengembalian berkas rawat inap di penyimpanan ?

11. Apakah anda mengikuti pelatihan dalam pengembalian serta penggunaan tracer di penyimpanan ?

12. Apakah anda bersedia mengerjakan tugas tambahan untuk meningkatkan keberhasilan kerja di penyimpanan ?

13. Apakah anda selalu berusaha perfeksionis dalam pengembalian berkas rawat inap ke rak penyimpanan ? 14. Apakah setelah berkas rawat inap kembali dari ruangan,

anda segera mengembalikan berkas rawat inap itu ke rak penyimpanan?

(54)

LEMBAR KOSULTASI KARYA TULIS ILMIAH (KTI) AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN

(APIKES) IMELDA MEDAN Nama mahasiswa : Nazra Farhany

NIM : 1313466026

Dosen Pembimbing : Gambaran Kinerja Petugas Dalam Pengembalian

Berkas Rawat Inap Dengan Penggunaan Tracer Di

Penyimpanan RSUP H Adam Malik Tahun 2016

NO Hari/tanggal Materi Konsultasi Hasil Konsultasi

Paraf

1 02 Juni 2016 Pengajuan Judul KTI

ACC

2 16 Juni 2016 Bab I dan Bab II Perbaikan 3 22 Juni 2016 Bab I dan Bab II Perbaikan

4 30 Juni 2016 Bab I Perbaikan

5 04 Juli 2016 Bab I,II,III Perbaikan

6 05 Juli 2016 Bab I,II,III ACC

7 21 Juli 2016 Bab IV Perbaikan

8 25 Juli 2016 Bab IV Perbaikan

9 26 Juli 2016 Bab IV ACC

(55)

BUKTI REVISI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nazra Farhany

NIM : 1313466026

KLS : III-A Apikes

Benar telah melakukan revisi Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul “Gambaran Kinerja Petugas Dalam Pengembalian Berkas Rawat Inap

Dengan Penggunaan Tracer Di Ruang Penyimpanan RSUP H. Adam Malik Medan”.

Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.

Diketahui oleh Penguji I

(56)

BUKTI REVISI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nazra Farhany

NIM : 1313466026

KLS : III-A Apikes

Benar telah melakukan revisi Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul “Gambaran Kinerja Petugas Dalam Pengembalian Berkas Rawat Inap

Dengan Penggunaan Tracer Di Ruang Penyimpanan RSUP H. Adam Malik Medan”.

Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.

Diketahui oleh Penguji II

(57)

BUKTI REVISI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nazra Farhany

NIM : 1313466026

KLS : III-A Apikes

Benar telah melakukan revisi Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul “Gambaran Kinerja Petugas Dalam Pengembalian Berkas Rawat Inap

Dengan Penggunaan Tracer Di Ruang Penyimpanan RSUP H. Adam Malik Medan”.

Demikian surat ini saya perbuat untuk dipergunakan seperlunya.

Diketahui oleh Penguji III

Gambar

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan .
Tabel 4.3 :  Distribusi
Tabel 4.5  Tabulasi Silang Berdasarkan Pengalaman Kerja
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Berdasarkan Disiplin Pengembalian Berkas

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.9 Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya Penderita Stroke Iskemik dengan Infark yang Rawat Inap di RSUP Haji Adam Malik Tahun 2012

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan karakteristik pasien sirosis hati yang di rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2014.. Metode penelitian yang

Untuk mengetahui Gambaran karakteristik pasien Tuberkulosis Paru pada pasien rawat inap Diabetes Melitus tipe 2 inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2014..

Judul Tesis : ANALISIS BEBAN KERJA KEPERAWATAN UNTUK MEMPERKIRAKAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI BAGIAN RAWAT INAP TERPADU A RSUP H.. ADAM MALIK

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa perlu untuk mengkaji karakteristik pasien gagal jantung kongestif yang menjalani rawat inap ulang di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun

FORMULIR DAYA TERIMA PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT KARDIOVASKULAR TERHADAP MAKANAN YANG DISAJIKAN RSUP H?. ADAM

Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang dengan judul Pelaksanaan Discharge Planning oleh Perawat di Ruang Rawat Inap Anak RSUP H.. Adam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik penderita dengan kejadian malaria pada pasien rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan