• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan E–Business Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Penerapan E–Business Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan)"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN E–BUSINESS

TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN

(Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan)

S K R I P S I

DIAJUKAN GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diajukan oleh :

090907073

FERI KURNIAWAN

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan E–Business terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan) pada akhirnya dapat terselesaikan.

Skripsi merupakan hasil penelitian lapangan yang dituangkan dalam bentuk karya ilmiah dan dibuat sebagai syarat dalam menyelesaikan studi pada jurusan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Terselesaikannya skripsi ini tidak mungkin tanpa berkat Tuhan Yang Maha Esa dan bantuan dari berbagai pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan diiringi rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM). Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, Msi selaku Dekan Fakultas ISIP Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Jurusan Program Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(3)

5. Ibu Siswati Saragih, S.Sos, MSP selaku staf Sekretaris Jurusan Program Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Drs. Kariono, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu penulis sampai dengan selesainya skripsi ini.

7. Para Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah membekali penulis berbagai ilmu pengetahuan.

8. Para semua karyawan PTPN III yang sudah berpatisipasi dalam membantu penulis mendapatkan informasi.

9. Kepada orang tuaku tercinta, makasih atas semuanya fasilitas yang diberikan dan dukungan sampai saat ini.

10. Kepada Mentari Humaira yang selalu mendukung dan memotivasi penulis. 11. Kepada teman-teman seperjuangan khususnya Dahlina Lubis dan Marlina

(4)

Perlu disadari bahwa dengan segala keterbatasan, penelitian ini masih jauh dari sempurna, sehingga masukan dan kritikan yang konstruktif sangat penulis harapkan demi sempurnanya penelitian ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya bagi pihak yang berkepentingan.

Medan, 14 Agustus 2013

Penulis

(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh: Nama : Feri Kurniawan

NIM : 090907073

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Pengaruh Penerapan E–Business terhadap Kinerja

Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan)

Medan, Agustus 2013 Pembimbing

Drs. Kariono, M.Si NIP. 196106191987011002

Ketua Program Studi

Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA NIP. 195908161986111001 Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(6)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh :

Nama : Feri Kurniawan

NIM : 090907073

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Pengaruh Penerapan E–Business terhadap Kinerja

Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan)

Yg dilaksanakan pada :

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Ketua :

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 12

1.3 Tujuan Penelitian ... 12

1.4 Manfaat Penelitian ... 13

BAB II PENDAHULUAN 2.1 Electronic Business (E-Business) ... 14

2.1.1 Pengertian Electronic Business (E-Business) ... 14

2.1.2 Dimensi Ruang Lingkup Dalam E-Business ... 15

2.1.3 Pengukuran E-Business ... 18

2.1.4 Manfaat E-Business Terhadap Perusahaan ... 20

(8)

2.1.7 Sistem Informasi Sebagai Strategi E-Business ... 27

2.1.8 Langkah Taktis E-Business ... 29

2.2 Kinerja Perusahaan ... 30

2.2.1 Pengertian Kinerja Perusahaan ... 30

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan .... 31

2.2.3 Pengukuran Kinerja Perusahaan ... 32

2.2.4 Tujuan Penilaian Kinerja Perusahaan ... 33

2.3 Pengaruh Penerapan E-Business Terhadap Kinerja Perusahaan ... 34

2.4 Hipotesis ... 36

2.5 Definisi Konsep ... 37

2.6 Definisi Operasional ... 38

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 41

3.2 Lokasi Penelitian ... 41

3.3 Populasi dan Sampel ... 41

3.3.1 Populasi ... 41

3.3.2 Sampel ... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5 Teknik Pengumpulan Skor ... 45

3.6 Teknik Uji Instrumen ... 46

3.6.1 Uji Validitas ... 46

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 46

(9)

3.7.1 Uji Normalitas ... 47

3.8 Teknik Analisis Data ... 47

3.8.1 Metode Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 50

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan ... ` 51

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 53

4.1.3 Paradigma Baru ... 54

4.1.4 Tata Nilai (Values) Perusahaan ... 55

4.1.5 Strategi Perusahaan ... 56

4.1.6 Struktur Organisasi ... 56

4.2 Penyajian Data ... 59

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 60

4.2.2 Data Identitas Responden ... 62

4.2.3 Distribusi Jawaban Responden ... 64

4.3 Analisis Data ... 74

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 74

4.3.1.1 Uji Normalitas ... 75

4.3.2 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 76

4.3.3 Uji t ... 77

4.3.4 Koefisien Determinasi ... 78

(10)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara III ... 58

(12)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

Tabel 1.1 Anugerah BUMN Perkebunan Award 2011 (PTPN III) ... 7

Tabel 1.2 Persentase pencapaian Kinerja PTPN III ... 9

Tabel 3.1 Jumlah Sampel ... 43

Tabel 3.2 Skala Likert ... 45

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel E-Business ... 60

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Perusahaan ... 61

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel E-Business dan Kinerja Perusahaan ... 62

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ... 63

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 63

Tabel 4.7 Distribusi jawaban responden tentang e-business dapat memudahkan pelayanan konsumen maupun investor ... 64

(13)

Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden tentang e-business dapat cepat dan tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan ... 65

Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden tentang e-business dapat meningkatkan efisiensi kerja. ... 66

Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden tentang e-business dapat menciptakan inovasi baru ... 67

Tabel 4.12 Distribusi jawaban responden tentang e-business dapat memperkaya pengetahuan dalam proses pengembangan SDM ... 68

Tabel 4.13 Distribusi jawaban responden tentang pengembangan SDM berbasis teknologi ... 68

Tabel 4.14 Distribusi jawaban responden tentang konsistensi dalam penerapan teknologi ... 69

Tabel 4.15 Distribusi jawaban responden tentang sosialisasi penggunaan

teknologi baru ... 70

Tabel 4.16 Distribusi jawaban responden tentang selalu menggunakan

internet ... 70

(14)

Tabel 4.19 Distribusi jawaban responden tentang kuantitas kerja

meningkat ... 72

Tabel 4.20 Distribusi jawaban responden tentang ketepatan waktu ... 73

Tabel 4.21 Distribusi jawaban responden tentang membagi waktu ... 74

Tabel 4.22 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 76

Tabel 4.23 Hasil Uji t ... 77

(15)

DAFTAR LAMPIRAN No. Uraian

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Kuesioner

Lampiran 2 Tabulasi Data Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 3 Tabulasi Data Hasil Penelitian

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier, Uji t, dan Koefisien Determinasi

Lampiran 7 Surat Permohonan Persetujuan Judul Skripsi

Lampiran 8 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 9 Kartu Kendali

Lampiran 10 Surat Izin Pra Penelitian dari Fakultas

Lampiran 11 Surat Keterangan Pra Penelitian Lapangan dari PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan

Lampiran 12 Surat Jadwal Seminar Proposal

Lampiran 13 Surat Undangan Seminar Proposal Untuk Dosen Penguji

(16)
(17)

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN E–BUSINESS TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA

III PERSERO MEDAN)

Dunia bisnis terus menerus ditransformasi oleh IT. Penggunaan teknologi informasi diwarnai dengan e-business yaitu penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi. E-business juga mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan dan berbagai proses yang dijalankan melalui web, baik dalam jaringan perusahaan maupun jaringan pelanggan dan mitra bisnisnya. Sehubungan dengan hal tersebut, memiliki arsitektur e-business yang handal akan sangat menentukan kinerja perusahaan dalam menghasilkan produk dan jasa yang dapat memuaskan pelanggan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan e–business terhadap kinerja perusahaan (studi kasus pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan). Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan e–business berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan (studi kasus pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan).

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada karyawan yang berada di Kantor Direksi PTPN III yang telah ditetapkan sebanyak 90 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis asosiatif dengan pendekatan kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji regresi linier sederhana, uji t, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari koefisien regresi linear tersebut bernilai positif yaitu sebesar 0,246. Dengan demikian jika ditingkatkan variabel e-business (X) sebesar satu satuan maka kinerja perusahaan (Y) akan meningkat sebesar 0,246 satuan. Berdasarkan hasil uji t didapat 0,00 < 0,05, yang berarti Ha diterima. Dengan demikian e-business memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil uji koefisien determinasi (R2) adalah 0,167 yang berarti sebesar 16,7% kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel e-business sedangkan sisanya yaitu 83,3% kinerja perusahaan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(18)

ABSTRACT

INFLUENCE OF APPLICATION E-BUSINESS TO CORPORATE PERFORMANCE (CASE STUDY ON PT PERKEBUNAN NUSANTARA III PERSERO MEDAN)

The business world is constantly transformed by IT. Characterized by the use of information technology is the use of e-business networks and the internet and information technology. E-business also supports communication and collaboration companies and the processes that run through the web, both in the corporate network and the customer network and business partners. In connection with this, the architecture has a reliable e-business will largely determine the performance of the company in providing products and services to satisfy customers.

This study aims to identify and analyze the influence of application of e-business to corporate performance (case study on PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan). The hypothesis of this research is the application of e-business significant positive influence to corporate performance (case study on PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan).

Primary data were collected through a questionnaire distributed to to employees in the Directors Office of PTPN III preset as many as 90 respondents. Sampling using proportional random sampling. Data analysis method used is the method of associative analysis with a quantitative approach which consists of classical assumption test, simple linear regression, t test, and test hypotheses.

Results of this study showed that of the linear regression coefficient is positive is equal to 0.246. Thus, if enhanced e-business variable (X) of one unit then corporate performance (Y) will increase by 0.246 units. Based on results obtained the test t 0.00 <0.05, which means that Ha is accepted. Thus e-business has significant positive influence corporate performance. Test results of the coefficient of determination (R2) is 0.167, which means 16.7% of the corporate’s performance can be explained by the variable e-business while the remaining 83.3% of the company's performance is influenced by other variables not examined in this study.

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang semakin kompleks. Perkembangan teknologi yang semakin cepat sekarang ini yang tidak bisa diestimasi membuat peta dan pola persaingan bisnis yang semakin ketat. Arus perputaran informasi di dalam dunia bisnis sangatlah cepat dan bahkan sudah menjadi sebuah kepentingan yang mendesak, teknologi pun ikut berkembang di dalamnya sehingga menjadi sebuah istilah yang kita kenal dengan

Information Technology (IT). Dengan berkembangnya IT akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berkat IT sekarang yang makin canggih, maka ada perubahan perilaku organisasi yang harus disesuaikan dengan IT. Dari asumsi itu, maka perusahaan sebagai pelaku bisnis dituntut harus benar-benar meramalkan, menciptakan, dan melaksanakan alternatif strategi baru yang baik dengan memanfaatkan berbagai Information Technology (IT) yang baru ini dalam mengatasi perubahan tersebut.

(20)

jika suatu perusahaan tetap ingin mengungguli pesaing-pesaingnya. IT memenuhi banyak fungsi dalam perusahaan termasuk proses otomatis dan manajemen sistem; tetapi bagi para manajer, peran kuncinya adalah untuk memberdayakan teknologi yang dimiliki perusahaan. Manajer harus memilih dan menggunakan sistem IT untuk berkomunikasi dengan lebih efisien untuk menyederhanakan proses bisnis tersebut.

Salah satu konsep menciptakan strategi IT modern untuk menghadapi persaingan global tersebut adalah e-business yang dimana perusahaan harus sudah menggunakan internet sebagai operasional bisnis mereka. E-business saat ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan pelayanan baik itu untuk pelanggan atau dengan mitra bisnis yang lain.

E-business merupakan singkatan dari electronic business. Hal ini menjelaskan suatu perusahaan yang mengeksploitasi potensial IT sepenuhnya untuk mempersingkat kegiatan operasional, dengan tujuan untuk mempermudah kinerja perusahaan dan memberikan nilai yang terbaik bagi konsumen atau pemegang saham perusahaan. Manfaat dari e-business telah mengarahkan kepada perubahan yang mendasar pada tata cara bisnis diatur dan dilaksanakan. Dunia bisnis terus menerus ditransformasi oleh IT.

(21)

dapat meningkatkan proses bisnis yang penting dalam semua lintas fungsi perusahaan. Penggunaan teknologi informasi diwarnai dengan e-business yaitu penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung apa yang disebut e-commerce yaitu kegiatan pembelian dan penjualan melalui internet dan jaringan lainnya. E-business juga mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan dan berbagai proses yang dijalankan melalui web, baik dalam jaringan perusahaan maupun jaringan pelanggan dan mitra bisnisnya.

Peranan aplikasi menjadi hal yang sangat penting dalam menerapkan konsep

e-business. Beragamnya kebutuhan untuk melayani pelanggan memaksa perusahaan untuk mengembangkan berbagai aplikasi bisnis. Sehubungan dengan hal tersebut, memiliki arsitektur aplikasi e-business yang handal akan sangat menentukan kinerja perusahaan dalam menghasilkan produk dan jasa yang dapat memuaskan pelanggan. Kebanyakan perusahaan di masa lalu biasanya mengembangkan aplikasi yang berkonsep arsitektur sekuensial berdasarkan fungsi-fungsi yang dijalankan oleh perusahaan seperti aplikasi keuangan, aplikasi pemasaran dan aplikasi lainya. Jika perusahaan ingin mengintegrasikan berbagai aplikasi diatas untuk mengimplementasikan konsep e-business, maka yang biasa dilakukan oleh manajemen adalah menghubungkan satu aplikasi dengan lainnya sesuai dengan urut-urutan proses.

Terkait dengan e-business, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah (1) lihat perubahan menjadi e-business sebagai kebutuhan bukan sebagai pilihan (2)

(22)

untuk menggairahkan kesempatan baru (5) ingatlah bahwa perusahaan segala macam ukuran dapat menjual produk dengan biaya efektif dimana pun di dunia.

Banyak manfaat e-business bagi perusahaan yaitu memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok, menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information), memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi, menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai bertipe “pull”, yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-intime (JIT), memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan jasanya, menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk atau jasa, meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis, menekan biaya telekomunikasi dan manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus, proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi.

(23)

dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan.

Namun dalam penerapannya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan masih minimnya pengembangan e-business di perusahaan diantaranya adalah terkait dengan belum memadainya kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola teknis, keterbatasan anggaran, keterbatasan infrastruktur pendukung, masih lemahnya regulasi dan kelembagaan serta masih rendahnya komitmen keseriusan dari para pimpinan perusahaan. Seringkali ketika terdapat kelemahan implementasi e-business, lebih banyak disoroti dari sisi kemungkinan masih rendahnya kapasitas SDM dalam menggunakan teknologi e-business di perusahaan.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan penerapan e-business, dimana SDM tersebut harus mampu dan handal dibidang IT. Ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi mengakibatkan sulitnya dalam menerapkan e-business. Maka dari itu perusahaan dituntut untuk melakukan sosialisasi penuh dan pelatihan dalam rangka pengembangan e-business dan pada akhirnya akan mempengaruhi peningkatan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan tersebut dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

(24)

Promosi dapat dilakukan secara meluas. Sampai pada efesiensi tenaga kerja secara tidak langsung. Namun, bagi beberapa unit usaha penerapan e-business cenderung akan mengakibatkan kerugian. Hal ini dikarenakan biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi ini sangat tinggi. Bahkan bisa lebih tinggi daripada keuntungan yang diperoleh dari penerapan e-business itu sendiri. Sehingga hal ini tidak memenuhi teori cost and benefit. Di mana benefit yang seharusnya diperoleh lebih besar daripada cost yang dikeluarkan perusahaan.

(25)

Pada tanggal 16 Desember 2011 bertempat di Mason Pine Hotel, Kota Parahiyangan Baru, Padalarang, dilaksanakan Anugerah BUMN Perkebunan Award 2011. Pada acara ini PTPN III memperoleh 11 (sebelas) penghargaan, dengan kategori sebagai berikut :

Tabel 1.1

Anugerah BUMN Perkebunan Award 2011 (PTPN III)

Kategori Peringkat Kebun/Unit

Inovasi Kebun Kelapa Sawit Terbaik II (kedua) Kebun Hapesong Inovasi Pabrik Kelapa Sawit Terbaik II (kedua) PKS Rambutan Inovasi Karet Terbaik III (ketiga) Kebun Rambutan Pabrik Crumb Rubber Terbaik I (pertama) Kebun Gunung Para

II (kedua) Kebun Mambang Muda

Peningkatan Produktivitas Kebun Kelapa Sawit Terbaik

III (ketiga) Kebun Bandar Selamat

Pabrik Kelapa Sawit Terbaik I (pertama) PKS Rambutan II (kedua) PKS Sei Mangkei III (ketiga) PKS Sei Silau

Pabrik Karet Ribbed Smoked Sheet Terbaik I (pertama) Kebun Rantau Prapat II (kedua) Kebun Sarang Giting Sumber : http://www.ptpn3.co.id/abus.htm

(26)

Pasal 3 (tiga) Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat (www.ptpn3.co.id/pdf_files/AR_2011.pdf). Sesuai dengan pasal 3 (tiga) Anggaran Dasar Perusahaan diatas yang salah satunya berbunyi “optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat” maka PTPN III dalam hal ini terus berupaya meningkatkan kinerja SDM mereka dengan cara menerapkan kegiatan e-business di setiap kegiatan kerja perusahaan.

Dukungan e-business di PTPN III sudah mumpuni ini terbukti sudah banyaknya fasilitas elektronik dan digital pendukung e-business yang ada di meja kerja para karyawan PTPN III seperti komputer, notebook, internet, faks, serta telekomunikasi yang canggih.

(27)

Adapun e-business internal yang diterapkan PTPN III yaitu menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi dibidang produksi berbasis e-business yang terintegrasi, menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui e-business

yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal untuk menciptakan sistem intranet yang terintegrasi kuat di dalam perusahaan karena PTPN III memiliki distrik-distrik yang berada jauh dari kantor direksi yang jika dalam pertukaran informasi maka akan semakin sulit bila tidak menerapkan strategi e-business, sehingga dalam hal ini PTPN III menerapkan e-business untuk menjangkau hal tersebut demi terciptanya efisiensi anggaran, efektifitas kerja dan pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas.

Setiap perusahaan tidak terlepas dari adanya penurunan , hal ini bisa dilihat dari pendapatan perusahaan yang tidak sesuai denga realisasi pendapatanyang diperoleh, yang mana kemudian berpengaruh pada pencapaian kinerja perusahaan PTPN III dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitu mengalami penurunan. Hal ini bisa dilihat dari pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.2

Persentase pencapaian Kinerja PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Medan tahun 2009-2011

No Tahun Target Realisasi

(28)

Sumber: PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, diolah peneliti 2013 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa target pendapatan yang ingin dicapai perusahaan tidak dapat dipenuhi karena realisasi yang diperoleh masih dibawah target yang ditetapkan. Hal ini juga berdampak pada kinerja perusahaaan yang belum mencapai target 100% dan mengalami penurunan kinerja setiap tahunnya dilihat dari pencapaian kinerja perusahaan dari tahun 2009 sampai dengan 2011.

Oleh karena itu peranan e-business sebagai penunjang peningkatan kinerja sangat penting dilakukan. E-business akan menjadi keunggulan tersendiri bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan global saat ini dan memberikan efiiensi dan efektivitas serta kemudahan bagi perusahaaan dalam melakukan semua kegiatan perusahaaan demi tercapainya tujuan perusahaaan.

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti oleh penulis diantaranya adalah:

Penelitian Diana Rahmawati (Fakultas Ekonomi Studi Manajemen Universitas Diponegoro, 2011) yang berjudul : “Analisis Penerapan E-Business Studi Kasus pada PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART), Tbk”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana penerapan E-business

(29)

Penelitian Galeh Kusuma Denni (Fakultas Ekonomi Binus University, 2010) yang berjudul : “Analisis Pengaruh Penerapan E-Business dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT Arminareka Perdana”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan e-business dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen perusahaan travel agent. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 89 orang dari total responden konsumen PT Arminareka Perdana. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan teknik pengolahan regresi linier berganda untuk menguji variabel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan e-business dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen baik secara simultan maupun parsial. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas penerapan e-business dan kualitas pelayanan akan meningkatkan kepuasan konsumen.

Penelitian Rizqi Zulmiati (Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, 2012) yang berjudul : “Pengaruh Intellectual Capital

(30)

terhadap kinerja perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data dari laporan keuangan perusahaan tahun 2005-2010 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua komponen intellectual capital memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Innovation capital memiliki hubungan positif dan signifikan dengan customer capital dan human capital. Process capital memiliki hubungan positif tetapi tidak signifikan dengan customer capital. Human capital memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap customer capital serta kinerja perusahaan. Customer capital memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja perusahaan.

Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan e–business terhadap kinerja perusahaan. Pada akhirnya akan berdampak positif bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat mengembangkan terus pengetahuan tentang e-business.

Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk mlakukan penelitian dengan judul penelitian : “Pengaruh Penerapan E–Business

terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara

III Persero Medan)”.

1.2 Rumusan Masalah

(31)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Penerapan E-Business terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan)

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan masukan-masukan yang berguna dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia di perusahaan dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat saat ini yang secara tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara optimal.

2. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan studi komperatif antara pendidikan dan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah dengan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan sehingga peneliti dapat merasakan dunia kerja di perusahaan.

(32)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Electronic Business (e-business)

2.1.1 Pengertian Electronic Business (e-business)

Menurut Alter (2002) dalam Simarmata (2006:334) e-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi.

Menurut Huff (2000) dalam Simarmata (2006:334) e-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen.

Menurut Stoole (2000) dalam Simarmata (2006:335) definisi e-business

(33)

2.1.2 Dimensi Ruang Lingkup Dalam E-Business

Menurut Indrajit (2002) dalam Simarmata (2006:335) untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian e-business, cara kerap dipakai adalah dengan prinsip 4W (What, Who, Where, Why).

1. Dimensi What

Banyak orang mempertukarkan e-business dengan e-commerce. Secara prinsip, pengertian e-business jauh lebih luas dibandingkan e-commerce, bahkan secara filosofis, e-commerce merupakan bagian dari e-business. Jika e-commerce hanya memfokuskan pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik atau digital maka e-business

memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk didalamnya : a. Aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan

b. Interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya

c. Kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya

d. Pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya.

2. Dimensi Who

(34)

Paling tidak ada tujuh klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan e-business, masing-masing adalah Agent, Business, consumer, device, employee, family dan goverment.

Contohnya adalah sebuah aplikasi e-commerce B2C (business to Consumer) yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end user) atau tipe B2B (business to business) yang merupakan mekanisme hubungan perusahaan dengan mitra bisnisnya.

3. Dimensi Where

E-business dapat dilakukan dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik atau digital sebagai kanal akses (acces channel).

Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksinya biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan maka di dalam e-business, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Beberapa contoh dapat diutarakan sebagai berikut :

a. Di rumah, seorang ibu dapat menggunakan telepon atau webtv untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk dan jasa. b. Di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perangkat

komputer atau faks.

(35)

d. Di lokasi keramaian seperti mal, toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, warnet, atau kios-kios telekomunikasi (wartel) untuk melakukan hal yang sama.

Dengan kata lain istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk-muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi e-business.

4. Dimensi Why

Penerapan konsep e-business secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan implementasikan e-business, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat.

(36)

maupun besar karena menggunakan strategi efektif dalam menerapkan e-business.

2.1.3 Pengukuran E-Business

Salah satu alasan perusahaan menerapkan e-business adalah efisiensi. Kriteria penilaian efisiensi dapat didasarkan pada analisis internal perusahaan untuk melihat penerapan e-business terhadap kemampuan perusahaan meningkatkan revenue dan menurunkan biaya operasional. Menurut Phillip Kotler (1999) Simarmata (2006:335) adapun kriteria seberapa jauh perusahaan telah menerapkan e-business dilihat dari beberapa indikator dan setelah diperoleh data maka perlu dilakukan penilaian dengan melakukan pembobotan dari beberapa indikator yang ada. Beberapa kriteria yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Customer Value

Yang dimaksud customer value adalah nilai-nilai yang diterima oleh konsumen dilihat dari semua aspek nilai-nilai perusahaan yang melekat dalam produk dan atau jasa yang diberikan kepada konsumen.

2. Proses Efisiensi

(37)

Rasio ini setidaknya menggambarkan efisiensi secara umum di perusahaan, meskipun belum memberikan gambaran secara khusus efisiensi secara mendetail.

3. Inovasi

Inovasi dalam bidang teknologi informasi di perusahaan dinilai berdasarkan jenis dan frekuensi penerapan ide atau gagasan baru dalam proses bisnis maupun yang berhubungan langsung dengan produk atau jasa yang diberikan. Inovasi ini ditentukan dalam hitungan satu tahun terakhir.

4. Pengembangan SDM berbasis Teknologi

Sumber daya manusia dalam konteks penilaian pelaksanaan e-business di suatu perusahaan adalah sumber daya manusia dalam perusahaan yang dapat menunjang dan mendukung strategi perusahaan dalam menerapkan e-business. Hal yang harus dilakukan adalah melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam bidang teknologi informasi yang diberikan perusahaan dalam jangka waktu satu tahun.

(38)

Tingkat penggunaan internet untuk menunjang implementasi e-business di perusahaan juga merupakan salah satu indikator pelaksanaan e-business. Pendekatan ini dilakukan dengan melihat:

a. Tersedianya situs perusahaan.

b. Tersedianya transaksi bisnis melalui internet. 2.1.4 Manfaat E-Business Terhadap Perusahaan

Terdapat beberapa manfaat e-business bagi perusahaaan yaitu :

1) Efficiency (Efisiensi)

a. Perbaikan efisiensi perusahaan (40% (empat puluh persen) biaya operasional utk penciptaan dan penyebaran informasi)

b. E-mail, Website, Call Center, VOIP, Sistem Pendukung Keputusan dan lain-lain.

2) Effectiveness (Efektif)

a. Penerapan Supply Chain Management meningkatkan efektifitas operasional

b. Penerapan ERP (Enterprise Resource Planning) mengintegrasikan aktivitas perusahaan

c. Peningkatan kualitas pengambilan keputusan

3) Reach (Jangkauan)

(39)

4) Structure (Struktur)

a. Struktur bisnis lebih simple dan sederhana

b. Virtual Company

c. Perubahan perilaku perusahaan dalam berbisnis 5) Opportunity (Peluang)

a. Peluang yang besar untuk inovasi perusahaan

b. e-Marketing, e-Financing, e-Procurement, e-Logistics, e-Inventory, dan lain-lain.

(40)

singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi (Soegoto,2009: 348).

2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi E-Business

Jika dikaji mendalam, perkembangan implementasi konsep e-business di sebuah industri atau negara sangat ditentukan oleh desakan-desakan faktor dari luar (external driving forces). Paling tidak ada empat faktor desakan yang saling berkonvergensi satu dengan lainnya yang secara signifikan akan menentukan percepatan implementasi konsep e-business, yaitu masing-masing (Simarmata, 2006:338) :

1. Custumers Expectations (Harapan Pelanggan)

Paradigma baru menekankan pentingnya pelanggan ditempatkan sebagai titik awal atau acuan dari penyusunan bisnis sebuah perusahaan. Dewasa ini seorang pelanggan tidak cukup bisa dipuaskan hanya dengan baiknya kualitas sebuah produk yang ditawarkan, pelanggan yang bersangkutan mengharapkan adanya pelayanan pra dan pasca jual yang baik.

2. Competitive Imperativ (Persaingan)

(41)

membanding-bandingkan kualitas produk dan pelayanan antar perusahaan dari hari ke hari. Dengan prinsip selalu mencari yang murah, lebih baik, dan lebih cepat, maka secara tidak langsung perusahaan dipaksa untuk menyusun dan mengembangkan sebuah model dan strategi bisnis yang tepat.

3. Deregulation (Regulasi)

Harus diakui pula bahwa secara makro deregulasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun negara-negara lain telah turut mewarnai bentuk dunia usaha di masa mendatang, terutama yang berkaitan dengan konsep perdagangan bebas antar negara dan industri. Ditiadakannya pajak masuk produk-produk impor, dibebaskannya kuota ekspor produk, disatukannya berbagai mata uang asing (single currency), dialirkannya informasi secara bebas, tentu saja telah memaksa lingkungan dunia usaha menjadi lebih efisien dari masa ke masa.

4. Teknologi

(42)

Dengan e-business, aliran informasi dari perusahaan ke pelanggan, pemasok, pemerintah, pemilik modal dan masyarakat haruslah dikelola dengan baik. Pengelolaan informasi pada perusahaan tergantung pada strategi yang diterapkan dan dukungan eksekutif, manajer, dan karyawan. Dengan dukungan sarana dan prasarana maka diharapkan aliran informasi perusahaan akan cepat, tepat dan akurat. Dengan demikian, perusahaan akan dapat mempertahankan hidupnya, memperoleh keuntungan dan dapat berkompetensi dengan sehat.

2.1.6 Jenis-jenis E-Business

E-bussines merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan secara online atau dengan memanfaatkan internet, kegiatan dalam e-bussines tidak saja terbatas pada masalah transaksi penjualan dan pembelian barang tetapi juga masalah-masalah lain seperti pelayanan konsumen, kolega bisnis dan lain-lain. Dari sisi cakupan inilah yang membedakan antara business dan commerce dimana e-commerce cakupanya hanya terbatas pada masalah transaksi dan penjualan barang saja. Berikut adalah jenis-jenis e-bussines yang biasa dilakukan:

(43)

perusahaan A dapat mengakses situs resmi perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik PT e-Commerce Nusantara.

2. B2C (business to consumer), dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com

(44)

bekerja untuk memastikan hal ini terjadi. Contoh situs yang menggunakan konsep ini adalah www.emagister.net

4. Brokerage, adalah orang yang menyediakan pasar, brokerage memiliki peran dalam mempertemukan dan memfasilitasi transaksi antara penjual dan pembeli. Brokerage sering memainkan peran dalam bisnis-to-business (B2B), business-to-konsumen (B2C), atau konsumen-ke-konsumen (C2C). Keuntungan didapat oleh brokerage dari komisi yang diberikan oleh pihak yang terlibat dalam transaksi baik itu penjual atau pembeli. Contoh situsnya seperti www.respond.com atau www.tokobagus.com.

5. Seller Driven Market, adalah jenis pasar penjualan elektronik komoditas, dimana dalam pasar ini terjadi kelangkaan komoditas atau barang yang mendasar yang mengakibatkan harga menjadi mahal karena permintaan atas barang atau pasokan yang amat tinggi. Contoh situs yang mengaplikasikan pasar ini adalah 6. Buyer Driven Market, adalah jenis pasar elektronik yang berlawanan

(45)

2.1.7 Sistem Informasi Sebagai Strategi E-Business

Jika pada awalnya sistem informasi diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata maka kini sistem informasi menjadi strategi bisnis yang sangat hebat. Penerapan sistem informasi ini pada hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan-tekanan yang dialami oleh perusahaan. Menurut Simarmata (2006:340) banyak manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan dengan pembangunan sistem informasi, antara lain:

a. Integrasi data dan informasi

Pembangunan sistem informasi apalagi berbasis jaringan komputer, memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber. Dari data terintegrasi tersebut, dapat dieksplorasi berbagai macam laporan manajerial yang akan menjadi dasar bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan terhadap kinerja perusahaan baik secara departemental maupun secara keseluruhan.

b. Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redundasi data

(46)

mengakibatkan inkonsistensi data. Artinya, perubahan terhadap data yang satu belum tentu akan diikuti dengan perubahan data duplikatnya. c. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusunan laporan

manajerial.

Tuntutan akan ketersediaan laporan manajerial yang standar sering mengakibatkan tekanan psikologis yang sangat tinggi bagi para manajer lini tengah. Hal itu terjadi karena mereka harus menumpulkan semua data yang ada, menganalisis dan mengolah dengan prosedur yang telah ditentukan, dan kemudian menyusun menjadi sebuah laporan manajerial.

d. Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen

(47)

e. Meningkatkan citra perusahaan

Pembangunan sistem informasi akan meningkatkan citra perusahaan dari sudut pandang staf maupun pihak eksternal perusahaan. Layanan konsumen akan sangat cepat dilakukan, sementara tugas staf dalam mengolah ribuan transaksi yang terjadi juga cukup ringan. Kepercayaan masyarakat akan lebih meningkat dan akan mengalirkan simpati yang cukup besar untuk mendorong tingkat pembelian produk perusahaan tersebut.

2.1.8 Langkah Taktis E-Business

Terdapat tujuh langkah taktis yang dikemukakan untuk menjalankan bisnis, agar sukses dalam menjalankan e-business, yaitu:

1. Fokus

Produk-produk yang dijual di internet harus menjadi bagian fokus dari masing-masing manajer produk.

2. Membuat Banner Berupa Teks

Berdasarkan hasil riset, banner iklan berbentuk teks lebih banyak dikunjungi.

3. Menciptakan 2 (dua) Level Afiliasi

(48)

mengambil dari distributor utama akan mendapat 5-10% (lima sampai sepuluh persen).

4. Memanfaatkan Kekuatan E-Mail

Menggunakan e-mail sebagai media pemasaran. Dalam hal ini pemasaran melalu e-mail atas persetujuan dari pihak pelanggan, bukan

spamming. 5. Menulis Artikel

Kebanyakan penjualan adalah hasil dari proses edukasi atau sosialisasi. 6. Melakukan E-Marketing

Tim pemasaran dalam suatu perusahaan harus mengetahui teknik-teknik pemasaran secara online, jangan terlalu terpaku dengan memikirkan teknologinya.

7. Melakukan Komunikasi Secara Instan

Komunikasi perusahaan dengan pelanggan berlangsung secara cepat, jeda tidak terjadi terlalu lama. Ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan kepada perusahaan.

2.2 Kinerja Perusahaan

2.2.1 Pengertian Kinerja Perusahaan

(49)

hasil yang lebih baik untuk individu dan tim secara keterampilan, kompetensi, komitmen dan motivasi yang lebih tinggi.

Menurut Mangkunegara (2006:9) kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Tingkat keberhasilan suatu kinerja meliputi kuantitas kerja, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan, kualitas kerja yang baik, pemanfaatan waktu dalam bekerja, serta tingkat kesalahan dalam bekerja. Kinerja merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya (Sulistiyani, 2003:223).

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Perusahaan

Pembahasan mengenai permasalahan kinerja maka tidak terlepas berbagai macam faktor-faktor yang menyertainya. Timpe (2005:329-330) mengatakan : kinerja adalah kumpulan tiga eleman yang saling berkaitan antara lain:

1. Tingkat keterampilan

Keterampilan adalah “bahan mentah” yang dibawah seseorang karyawan ke tempat kerja: pengetahuan, kemampuan, kecakapan-kecakapan, interpersonal serta kecakapan teknis, karyawan yang tidak memiliki “daya kuda” yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mungkin tidak mampu menghasilkan kinerja yang baik.

2. Tingkat upaya

(50)

3. Kondisi-kondisi eksternal

Meskipun seorang karyawan mempunyai tingkat keterampilan dan upaya yang diperlukan untuk berhasil, karyawan tersebut mungkin saja tidak berhasil. Hal yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi yang tidak mendukung yang berada diluar kendali karyawan seperti; buruknya keadaan ekonomi, mesin yang tidak diperbaiki serta kekurangan pasokan.

Simanjuntak (2005:172), menyatakan bahwasannya salah satu faktor yang menyebabkan kinerja menjadi rendah adalah hambatan internal yaitu dapat berupa keterbatasan dana, keterbatasan peralatan teknologi, serta kurang efektifnya manajemen dan kepemimpinan. Mangkuprawira (2007:156) menyatakan didalam bukunya, bahwasannya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individual adalah pengetahuan, keterampilan, motivasi dan peran.

2.2.3 Pengukuran Kinerja Perusahaan

Menurut Robbins (2002:155) mengatakan hampir semua cara pengukuran kinerja perusahaan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan dengan jumlah keluaran yang dihasilkan.

(51)

kepuasan”, yaitu seberapa baik penyelesaiannya. Ini berkaitan dengan bentuk keluaran.

3. Ketepatan waktu, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesaian suatu kegiatan.

2.2.4 Tujuan Penilaian Kinerja Perusahaan

Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari sumber daya manusia organisasi. Secara lebih spesifik, tujuan dari penilaian kinerja dikemukakan oleh Mangkunegara (2006:11) sebagai berikut:

a. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan. b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga

mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang-kurangnya berprestasi sama dengan prestasi terdahulu.

c. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap pekerjaan yang diembannya.

(52)

e. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu dirubah.

2.3 Pengaruh Penerapan E-Business Terhadap Kinerja Perusahaan

Pada saat ini inovasi teknologi menjadi faktor penting yang menentukan pertumbuhan ekonomi di samping faktor modal atau investasi dan tenaga kerja. Perkembangan e-business lebih luas dari pemakaian teknologi informasi dan internet. Semua perusahaan merasa perlu membuat Sistem Informasi yang handal, beberapa perusahaan besar merasakan manfaat teknologi informasi dalam hal manajemen operasional. Bahkan di dunia pasar modal, peranan teknologi informasi ini saat diakui pengaruhnya terutama bagi para investor misalnya ketika melakukan transaksi saham, mengakses informasi keuangan dan non keuangan perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham di Indonesia (Bursa Efek Indonesia/BEI).

Aktivitas vital perusahaan dapat dilakukan melalui e-business misalnya;

(53)

saja sebagai supporting tools lagi tetapi sudah sebagai competitive advantage bagi perusahaan.

Menurut Alter (2002) dalam Simarmata (2006:334) E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi.

Sedangkan Menurut Amstrong (2003) dalam Wibowo (2007:103) kinerja perusahaan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan dengan melakukan pengelolaan kinerja yang bertujuan untuk mencapai keefektifan organisasi yang meningkat, hasil yang lebih baik untuk tim secara keterampilan, kompetensi, komitmen dan motivasi yang lebih tinggi.

Dengan adanya penerapan e-business di suatu perusahaan maka akan secara langsung akan memudahkan karyawan dalam melakukan aktifitas kerjanya sehingga sangat berpengaruh kepada kinerja yang baik, efisien dan efektif sehingga dapat tercapainya target perusahaan tersebut yang akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

(54)

perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan terhadap kinerja perusahaan yang baik secara departemental maupun secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

Sumber :

E-Business ((Alter,2002) dalam Simarmata (2006:334)) dan Kinerja ((Amstrong, 2003) dalam Wibowo (2007:103)).

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, karena rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan. Sedangkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Hipotesis penelitian dibedakan menjadi dua jenis yaitu : hipotesis penelitian dan hipotesis stastitik. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang mengunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan Pada penelititan statistik adalah penelitian yang bekerja berdasarkan sample.

Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut :

E-Business (X)

Kinerja

(55)

1) Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh positif Penerapan E–Business terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan)

2) Hipotesis Nol (Ho)

Tidak terdapat pengaruh positif Penerapan E–Business terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan)

2.5 Definisi Konsep

Menurut Prasetyo dan Jannah (2005:67) konsep merupakan suatu gagasan yang dinyatakan dalam suatu simbol atau kata. Pembatasan konsep dalam penelitian tidak saja untuk menghindari salah maksud dalam memahami konsep penelitian, tetapi batasan konsep amat diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabel (Bungin, 2005:102). Untuk dapat menentukan batasan yang lebih jelas dan juga untuk menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang penulis teliti, maka peneliti mengemukakan konsep-konsep antara lain:

(56)

2. Kinerja perusahaan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan dengan melakukan pengelolaan kinerja yang bertujuan untuk mencapai kuantitas yang semakin meningkat, kualitas yang terbaik dan tepatnya waktu dalam menyelesaikan pekerjaaan tim.

2.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat objek yang didefinisikan dan dapat diamati (Muhammad, 2008:115).

Definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (X) (independent variable). Atau disebut juga variabel prediktor, merupakan variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat dan mempunyai hubungan positif atau negatif (Suharso, 2009:37). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah e-business (X). E-Business memiliki beberapa indikator, yaitu:

a. Costumer Value (manfaat bagi Konsumen)

1. Dapat dengan mudah melayani konsumen maupun insvestor 2. Dapat cepat mendapatkan informasi dan menanggapi keluhan

konsumen yang berada di distrik b. Proses Efisiensi

1. Dapat cepat dan tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 2. Meningkatkan proses efisiensi sesuai dengan tujuan perusahaan c. Inovasi

(57)

d. Pengembangan SDM Berbasis Teknologi

1. Melakukan pelatihan untuk dapat menunjang dan mendukung strategi perusahaan dalam menerapkan e-business.

e. Komitmen Menerapkan IT

1. Besarnya perhatian manajemen perusahaan terhadap penerapan

e-business

f. Penggunaan Internet

1. Tingkat Pengunaan Internet yang tinggi 2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat (dependent variable), atau disebut juga variabel kriteria, menjadi perhatian utama (sebagai faktor yang berlaku dalam pengamatan) dan sekaligus menjadi sasaran dalam penelitian (Suharso, 2009:37). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan (Y). Kinerja perusahaan memiliki beberapa indikator, yaitu:

a. Kualitas

1. Tercapainya standar kualitas yang ditetapkan perusahaan 2. Fasilitas kerja yang mendukung pencapaian kuliatas maksimal b. Kuantitas

1. Produktivitas meningkat c. Ketepatan Waktu

(58)

2. Mampu membagi waktu dan menentukan skala prioritas Uraian yang ada dapat disederhanakan dengan bagan sebagai berikut:

E-Business

(Variabel X)

1. Costumer Value

2. Proses Efisiensi

3. Inovasi

4. Pengembangan SDM

berbasis Teknologi

5. Komitmen Menerapkan IT

6. Penggunaan Internet

Kinerja Perusahaan

(Variabel Y)

1. Kualitas

2. Kuantitas

(59)

BAB III

METODE PENELITIAN

4.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel menjadi sebab perubahan variabel lainnya (Juliandi, 2013:14).

4.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berada di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan 20122, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia.

4.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

(60)

3.3.2 Sampel

Menurut Umar dalam Juliandi (2013:62), banyak ahli riset menyarankan untuk mengambil sampel sebanyak 10% (sepuluh persen) dari populasi sebagai aturan kasar. Namun bila populasinya sangat besar maka presentasenya dapat dikurangi. Terdapat sebuah rumus yang digunakan dalam menentukan besaran sampel, yaitu dengan menggunakan rumus Slovin, rumusnya adalah sebagai berikut:

e = Nilai Kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel = 0,1%, 5%, 10%) Pengambilan sampel yang dinginkan adalah 10% (sepuluh persen). Maka sampelnya adalah sebagai berikut :

(

)

2

Berdasarkan pada teori tersebut, maka dapat diperoleh sampel sebanyak 90,421. Maka peneliti menggenapkan sampel sebanyak 90 orang karyawan PTPN III. Metode pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah dengan teknik

(61)

beberapa kelompok yang karakteristiknya berbeda dan pengambilan sampel diambil secara proporsional untuk setiap kelompok (Juliandi, 2013:60). Berbagai kelompok di PTPN III disebut sebagai divisi atau bagian. Dengan demikian saya melakukan pembagian ke masing-masing bagian yang mewakili untuk dijadikan sampel penelitian sebagai berikut :

Tabel 3.1

8 Perencanaan &

Pengkajian 19 19/944x90 = 1,8 2

16 Kantor Perwakilan

Jakarta (KPJ) 22 22/944x90 = 2,1 2

17 Satuan Pengawasan

Intern (SPI) 31 31/944x90 = 2,9 3

Total 944 90

(62)

4.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan seperti hasil wawancara, ataupun hasil pengisian kuesioner (Umar, 2008:42). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, yaitu:

a. Angket (Kuesioner)

Angket (Kuesioner) merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Umar, 2008:49).

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pun oleh pihak lain (Umar, 2008:41). Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti, yaitu:

a. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti.

(63)

4.5 Teknik Pengumpulan Skor

Melalui penyebaran kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala Likert dapat disusun dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan, dan bentuk pilihan ganda atau tabel ceklis. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor dengan bobot sebagai berikut:

Tabel 3.2

(64)

Skor Tertinggi – Skor Terendah

Banyaknya Bilangan

4.6 Teknik Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan agar dapat memenuhi ketepatan dan kebenaran data penelitian yang sudah didapat, terdapat dua persyaratan yaitu melalui uji keandalan (reliabilitas) dan kesahihan (validitas). Untuk mendapatkan hasil dengan kualitas yang baik dan terjamin maka dua pengujian ini dilakukan dengan bantuan program statistik SPSS (Statistic Product and Services Solution).

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2006:267) menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk mendapat hasil dengan kualitas yang baik dan terjamin maka dalam pengujian ini dilakukan dengan bantuan program statistik SPSS (Statistic Product and Services Solution). Umumnya pada penelitian sosial nilai α yang dipilih

adalah 0,05. Jika nilai Sig < α 0,05, maka suatu item instrumen yang diuji

korelasinya adalah valid. 3.6.2 Uji Reliabilitas

(65)

jika nilai koefisien reliabilitas ri (Spearman Brown) ≥ 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik atau reliabel atau terpercaya.

4.7 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum membahas model regresi linier sederhana maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi. Namun pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan uji normalitas saja.

3.7.1 Uji Normalitas

Tujuan pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Klomogrov Smirnov. Kriteria untuk menentukan normal atau tidaknya data, maka dapat dilihat pada nilai probabilitasnya. Data adalah normal, jika nilai Klomogrov Smirnov adalah tidak signifikan (Asymp.sig (2-tailed > α 0,05) (Juliandi, 2013:175)

4.8 Teknik Analisis Data

(66)

3.8.1 Metode Analisis Data

a. Metode Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui bagaimana variabel dependen (Y) dapat diprediksikan melalui variabel independen (X), secara individual dan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka data diubah dari ordinal ke data interval, maka dimasukkan dalam rumus sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Subjek atau nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen

X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu b. Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Individu atau Uji Parsial (Uji-t)

Juliandi (2013:181) menyatakan bahwa apabila peneliti bermaksud menganalisis regresi parsial (sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat), maka nilai yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah “nilai t”, maka dapat dilihat nilai probabilitasnya.

Peneliti bermaksud menguji sejauhmana penerapan e-business berpengaruh terhadap kinerja, maka hipotesisnya :

(67)

- Tolak H0 jika nilai Probabilitas ≤ taraf signifikan sebasar 0,05 (sig. ≤ α 0,05)

- Terima H0 jika nilai Probabilitas > taraf signifikan sebasar 0,05 (sig. > α 0,05)

2. Koefisien Determinan (R2) (Independen Determinan)

(68)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero), selanjutnya disebut “Perusahaan” atau “PTPN III”, merupakan hasil peleburan PT.Perkebunan III, IV, dan V sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Peleburan tersebut dilakukan dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan. Pendirian Perusahaan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, SH., Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-8331 HT.01.01.Th. 96 tanggal 8 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan No.8674. Kantor Direksi PTPN III terletak di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan, Telp : (061) 8452244, 8453100, Fax : (061) 8455177, 8454728, Website : www.ptpn3.com dan Kantor Perwakilan Jakarta terletak di Jl. Proklamasi No.25 Jakarta, Telp : (021) 3926578, Fax : (021) 3925740, 3922940.

(69)

KEP-183/MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Anggota Dewan Komisaris PTPN III tahun 2008 adalah :

1. Komisaris Utama : Achmad Mangga Sibarani 2. Komisaris : Deddy Suardy

3. Komisaris : Sardan Marbun 4. Komisaris : S. Herry Sucipto 5. Komisaris : Heri Sebayang 6. Komisaris : Herman Hidayat

Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Republik Indonesia Nomor: SK-88/MBU/2012, tertanggal 01 Maret 2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT.Perkebunan Nusantara III. Susunan direksi PTPN III adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama : Megananda Daryono 2. Wakil Direktur Utama : Kusumandaru NS 3. Direktur Pemasaran : Bagas Angkasa 4. Direktur Perencanaan

dan Pengembangan : Nurhidayat

5. Direktur SDM dan Umum : Rachmat Prawirakusumah 6. Direktur Produksi : Balaman Tarigan

7. Direktur Keuangan : Erman Pelawi

(70)

dengan kapasitas olah sebesar 555 (lima ratus lima puluh lima) ton tandan buah segar per jam dan 8 (delapan) pabrik karet dengan kapasitas olah sebesar 200 (dua ratus) ton karet kering per hari. Produk utama Perusahaan antara lain: Minyak Kelapa Sawit (CPO), Inti Kelapa Sawit (Kernel), dan Karet.

Sesuai dengan pasal 3 (tiga) Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan utama sebagai berikut :

a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut.

b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya.

c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

(71)

e. Lain-lain dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

PTPN III memiliki visi dan misi dalam mencapai tujuan yang telah ditargetkan manajemen perusahaan. Visi dan misi tersebut antara lain terlampir dibawah ini :

1. Visi PT Perkebunan Nusantara III :

Visi PTPN III adalah menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

2. Misi PT Perkebunan Nusantara III :

Adapun misi PTPN III antara lain :

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal.

4. Menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor.

5. Menjadi perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

(72)

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

4.1.3 Paradigma Baru

Sadar bahwa tanggung jawab pembangunan masa depan PTPN III ada pada seluruh karyawan, untuk itu PTPN III bertekad untuk mewujudkan paradigma bisnis baru, yaitu :

1. Perubahan, Perbaikan dan Peningkatan metode dan kinerja adalah salah satu keharusan.

2. Kepuasan Pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan.

3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.

4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan, kesetaraan dan kebhinnekaan.

5. Pengembangkan sumber daya manusia yang berintegrasi untuk membangun Kapital Insani (Human) dan intelektual yang dibutuhkan perusahaan.

6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membina hubungan baik dan menjadi panutan.

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah dengan pemberian insentif serta menciptakan lingkungan dan iklim kerja yang nyaman dan

Dari hasil analisa rasio modal kerja perusahaan, maka PTPN III Medan memiliki likuiditas yang cukup sebab jumlah current ratio dapat mencapai 1 : 1, oleh sebab itu

data yang dibutuhkan untuk kepentingan atau kegiatan perusahaan sehingga suatu. pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan

Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, 2010. Dari hasil pengukuran di atas, diketahui bahwa telah terjadi peningkatan rasio beban operasi terhadap pendapatan pada tahun 2008

Perkebunan Nusantara III dengan usaha kecil adalah dana kemitraan yang bersumber dari penyisihan laba PTPN III disalurkan sebagai pinjaman berupa modal kerja untuk membiayai hal-hal

PTPN III melakukan penyusutan/amortisasi terhadap tanaman perkebunan hanya pada tanaman menghasilkan dengan dasar bahwa tanaman menghasilkan telah mampu memberikan

Kredit yang diberikan oleh PTPN III dapat menambah modal usaha saya.. Dengan kredit di PTPN III dapat menambah serta meningkatkan produk yang

Tujuan jabatan bagian SPI adalah melaksanakan fungsi manajemen untuk menjalankan strategi pemeriksaan dengan tujuan memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah