• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengatalogan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengatalogan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEMM PENGAT DAN D

U

PR

TALOGAN DOKUME

K

RIZK

UNIVERSI FAKU ROGRAM S

PADA KA NTASI KO

KERTAS K

Oleh

KY ARDIA

1122010

ITAS SUM ULTAS ILM STUDI D-3

MEDA 2014

ANTOR PE OTA TEBIN

KARYA

:

ANSYAH P

056

MATERA U MU BUDAY

3 PERPUST AN

4

ERPUSTAK NG TINGG

P

UTARA YA

TAKAAN

KAAN, AR

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmad dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Kertas karya ini berjudul “SISTEM PENGATALOGAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA TEBING TINGGI” yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar ahli madya Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam kertas karya ini masih belum sempurna baik segi materi, pembahasan maupun penyusunan bahasanya. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis mendapat bantuan, bimbinngan, dan dorongan dari berbagai pihak sehingga Penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibuk Hotlan Siahaan, S.Sos, M.I.Kom., selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Drs. Belling Siregar M.Lib., selaku dosen pembaca penulis yang telah memberikan bimbingan mengenai kesalahan isi kertas karya penulis sehingga hasilnya dapat lebih baik lagi.

5. Seluruh staf pengajar di Program Studi D-III Perpustakaan dan Informasi Kearsipan yang telah mendidik penulis selama perkuliahan sampai dapat menyelesaikan kertas karya ini.

6. Ibu Nina Zahara, MZ, S.H, M.AP., selaku Kepala Perpustakaan, kakanda Febrianto yang telah membantu dalam melakukan observasi dilokasi dan seluruh staf Perpustakaan Kota Tebing Tinggi yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan observasi di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dan membantu penulis dalam mengumpulkan data sehingga kertas karya ini dapat diselesaikan.

7. Buat ayahanda Junaidi Pasaribu, ibunda Suci Armaini, abang Abdul Aziz P, dan adik Mutia Ananda P. Terima kasih atas dukungan dan doanya selama ini.

(3)

memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan kertas karya ini.

Demikian pengantar yang penulis sampaikan, semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin. Akhir kata Penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuannya.

Medan, Oktober 2014 Penulis

Rizky Ardiansyah P

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah 1

1.2 Tujuan Penulis 2

1.3 Ruang Lingkup 2

1.4 Metode Pengumpulan Data 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertia Katalog 4

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog 5

2.2.1 Tujuan Katalog 5

2.2.2 Fungsi Katalog 5

2.3 Pengatalogan Buku 6

2.3.1 Deskripsi Bibliografi 6

2.3.2 Penentuan Tajuk Subjek 9

2.3.3 Menentukan Tajuk Entri Utama 9

2.3.4 Klasifikasi 11

2.4 Pengetikan Kartu Katalog Secara Manual 13

2.5 Katalog Komputer 14

2.6 Penyusunan kartu katalog 15

BAB 3. SISTEM PENGATALOGAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUENTASI KOTA TEBING TINGGI

3.1 Sejarah Singkat Kantor Perpustakaan, Arsip

dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi 16

3.1.1 Visi dan Misi 17

3.1.2 Tugas dan Fungsi 21

3.2 Struktur Organissasi 21

3.2.1 Staf Perpustakan 22

3.3 Koleksi Perpustakaan 24

3.4 Katologasasi Perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip

dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi 26

3.5 Pengatalogan Buku 26

3.6 Penentuan Tajuk Entri Utama 27

3.7 Deskripsi Bibliografi 30

3.8 Penentuan Tajuk Subjek 31

3.9 Klasifikasi 32

3.10 Pelabelan (Labeling) 33

3.11 Penyusunan Buku di Rak 34

3.12 Sistem OPAC 35

3.12.1 Entri Data 35

(5)

4.1 Kesimpulan 36

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Umum, Arsip,

dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi 22 Gambar 3.2 Contoh Katalog karya pengarang tunggal 28 Gambar 3.3 Contoh Katalog lebih dari tiga orang28

Gambar 3.4 Contoh Katalog karya editor tanpa pengarang utama 29 Gambar 3.5 Contoh Katalog karya badan korporasi 30 Gambar 3.6 Contoh deskripsi bibliografi 31 Gambar 3.7 Contoh tajuk subjek menggunakan daftar tajuk subjek yang

diterbitkan perpustakaan nasional RI edisi ke V . 32

Gambar 3.8 Contoh pelabelan buku 33

(7)

DAFTAR TABEL

(8)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan manusia untuk dapat hidup dan bersaing di tengah-tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Perpustakaan merupakan lembaga yang melayani kepentingan umum dan sebagai salah satu sumber informasi yang dapat tersedia dalam berbagai bentuk baik tercetak maupun noncetak, tergantung dari pencarian informasi yang di sediakan. Sumber informasi dalam bentuk tercetak adalah buku, majalah, jurnal, surat kabar dll. Sedangkan non tercetak adalah slide, microfilm, microfis dll. Walaupun informasi tersedia dalam bentuk tercetak dan non tercetak yang terpenting adalah isi dari sumber informasinya.

Sumber informasi yang paling mudah ditemukan diperpustakaan adalah adalah buku. Kata lain dari informasi tercetak dan non cetak adalah bahan pustaka. Untuk memudahkan pencarian informasi dalam temu balik informasi diperlukan penyusunan dan penataan bahan pustaka. Bahan-bahan pustaka yang merupakan koleksi utama yang ada sekarang ini seharusnya terorganisir dan disusun secara sistematis agar dapat ditelusur dan temu balik oleh pengguna perpustakaan dengan mudah, cepat dan tepat apabila diperlukan.

(9)

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi merupakan suatu perpustakaan yang menyediakan berbagai koleksi yang relevan. Perpustakaan ini menyediakan berbagai koleksi yang terdiri dari buku fiksi dan non-fiksi, buku referensi, pengetahuan umum, sosial, bahasa, ekonomi dan juga dilengkapi surat kabar dan majalah. Dalam menentukan tajuk subjek perpustakaan menggunakan DDC 23 yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Dikarenakan ingin mengetahui lebih dalam lagi sistem pengatalogan yang digunakan oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi maka penulis tertarik untuk mengobservasi dan memaparkannya kedalam kertas karya yang berjudul “Sistem Pengatalogan Pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi.”

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah:

Untuk mengetahui sistem pengatalogan buku pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan adalah penentuan tajuk entri utama, deskripsi bibliografi, penentuan tajuk subjek dan klasifikasi.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penulisan kertas karya ini adalah:

1. Studi pustaka (Library Research)

Dengan membaca beberapa literatur yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

2. Studi lapangan (Field Research)

(10)
(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Katalog

Pengatalogan ( cataloging ) berasal dari kata katalog yang berarti suatu daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan yang disusun secara sistematis, sedangkan pengatalogan adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam mempersiapkan cantuman (record) bibliografi untuk pembuatan katalog yang digunakan sebagai sarana temu balik koleksi perpustakaan. Biasanya sebuah perpustakaan memiliki katalog untuk menunjukan ketersediaan koleksi perpustakaan tersebut. Dalam hal ini katalog memegang peranan penting sebagai alat bantu penelusuran bahan pustaka. Alat penelusuran bahan pustaka yang digunakan perpustakaan antara lain adalah katalog.

Menurut Eva Philip (1992: 138) katalog perpustakaan adalah “daftar yang berisi buku-buku, peta, majalah, kaset dan bahan pustaka lainya yang merupakan suatu koleksi perpustakaan”. Pendapat ini ingin menjelaskan bahwasanya katalog tidak terbatas oleh bahan-bahan tercetak seperti : buku, majala, peta akan tetapi dapat juga dalam bentuk rekaman seperti kaset.

Sedangkan menurut Soetminah (1992: 96) dalam buku perpustakaan, kepustakawanan, dan pustakawan, katalog adalah,”daftar pustaka buku dan non-buk milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan dalam mencari dan menemukan koleksi perpustakaan secara cepat dan mudah”. Pendapat ini menegaskan bahwa penyusunan yang sistematis dan penemuan kembali informasi (information retrieval) oleh pengguna.

Pengertian diatas pada dasarnya adalah sama yaitu katalog perpustakaan merupakan daftar bahan pustaka yang ada di perpustakaan. Melalui katalog, perpustakaan dapat memberikan pelayanan pada pengguna dalam menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna

2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog 2.2.1 Tujuan Katalog

(12)

perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan sebaik-baiknya. Menurut pendapat Sulistyo-Basuki (1994: 316) tujuan katalog adalah sebagai berikut:

1. Memungkinkan seseorang dapat menemukan buku yang diketahuinya berdasarkan:

 Pengarang  Judul atau  subjek

2. Menunjukan bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan  Berdasarkan pengarang

 Berdasarkan subjek tertentu  Dalam jenis literature tertentu 3. Membantu dalam pemilihan buku

 Berdasarkan edisinya  Berdasarkan karakternya

Tujuan pertama menegaskan bahwa katalog perpustakaan bertindak sebagai daftar temuan bagi dokumen tertentu. Tujuan kedua menegaskan bahwa katalog perpustakaan sebagai daftar temuan bagi kelompok dokumen, ini memerlukan entri seragam bagi setiap kelompok. Tujuan ketiga berhubungan dengan deskripsi dalam katalog sehingga pengguna dapat membedakan berbagai edisi buku dan memungkinkan pemilihan buku dengan penyediaan ciri khusus. 2.2.2 Fungi Katalog

Pengatalogan bahan pustaka juga berfungsi sebagaai bahan penunjuk atau rujukan bagi pengguna perpustakaan terhadap koleksi yang di butuhkan, apakah koleksi tersedia dan dimana tempatnya, serta apa jenisnya. Menurut Lasa (1990: 23), fungsi katalogisasi bahan pustaka adalah:

1. Mencatat suatu koleksi yag dimiliki oleh perpustakaan

2. Memudahkan pembaca dalam mencari bahan pustaka milik perpustakaan 3. Mengembangkan standar-standar bibliografis secara internasional

2.3 Pengatalogan Bahan Pustaka

Pengatalogan bahan pustaka merupakan tugas pokok perpustakaan. Kegiatan pengatalogan ini dilakukan oleh pustakawan bidang pelayanan teknis. Pengatalogan ini mempunyai dua kegiatan penting yang harus dilakukan yaitu katalogisasi dan klasifikasi. Dengan demikian, proses katalogisasi mencangkup kegiatan katalogisasi deskriptif dan katalogisasi subjek.

(13)

Menurut Tairas (1981: 177) pengertian “ deskripsi bibliografi adalah satu set data bibliografi dan fisik dari bahan pustaka”. Bagian-bagian deskiripsi bibliografi dibagi dalam tujuh unsur dimana peraturan dasarnya sudah ditetapkan dalam ISBD (M) (International Standard Bibliografic Description for Monographi). ISBD (M) merupakan basis deskripsi bahan monograf dalam AACR2.

International Standard Bibliographic Description for Monographi disingkat ISBD (M) bertujuan memberikan suatu kerangka metode pembuatan secara international. Menurut Sulistyo-Basuki (1993: 334) ISBD (M) dibuat untuk memenuhi tiga hal utama:

1. Agar informasi yang dikeluarkan oleh suatu Negara atau dalam suatu bahasa dapat mudah dikenal di Negara lain ataupun dengan yang berbahasa lain.

2. Agar informasi yang dikeluarkan oleh suatu Negara dapat di campurkan dengan informasi bibliogarafi dari Negara lain dalam satu jajaran.

3. Agar informasi bibliogarfi dicatat dalam bentuk yang mudah dialihkan kedalam bentuk yang dipakai oleh mesin, dengan peredaksian sedikit-dikitnya.

Untuk semua ini ditemukan suatu cara, sehingga berbagai unsur-unsur satuan informasi bibliografi dapat lebih mudah untuk dialihkan atau di kenali dengan mata ataupun dengan mesin tanpa seseorang harus mengerti isinya.

Alat yang digunakan adalah tanda baca. Setiap daerah dari data bibliografi dipisahkan oleh tanda baca yakni tanda baca titik (.) dan tanda hubung (.-) dan setiap daerah dibatasi oleh tanda baca yang mudah dimengerti. Daerah yang ada dalam deskripsi bibliografi adalah :

1. Daerah Judul dan Pernyataan Kepengarangan

(14)

al), antara pengarang pertama dengan pengarang kedua atau penerjemah, editor maka digunakan tanda baca titik koma (;).

2. Daerah Edisi

Daerah edisi terdapat unsur-unsur yang terdiri dari pernyataan edisi dan pernyataan pengarang yang berhubungan dengan edisi. Untuk memisahkan antara pernyataan pengarang dengan edisi tanda baca yang digunakan adalah titik dan garis penghubung rangkap (.-) untuk memisahkan antara edisi dengan pernyataan pengarang yang berhubungan dengan edisi tanda baca yang digunakan adalah garis miring (/) dan untuk memisahkan antara pengarang dengan pengarang berikutnya tanda baca yang digunakan adalah titik koma (;).

3. Daerah Publikasi

Daerah publikasi berisikan unsur-unsur kota terbit, penerbit, tahun terbit. Untuk memisahkan antara daerah edisi dengan daerah publikasi tanda baca yang digunakan adalah titik dan garis penghubung rangkap (.-), untuk memisahkan kota terbit dengan penerbit tanda baca yang digunakan adalah titik koma (;), untuk memisahkan penerbit dengan tahun terbit tanda baca yang digunakan adalah koma (,). Sineloco [s.l] digunakan apabila kota terbit tidak terdapat di dalam dokumen, sinenomine [s.n] digunakan apabila penerbit tidak terdapat didalam dokumen dan sineanino[s.a] digunakan apabila tahun terbit tidak terdapat di dalam dokumen.

4. Daerah Deskripsi Fisik

(15)

5. Daerah Seri

Daerah seri terdiri dari unsur-unsur pernyataan seri, peryantaan sub seri dan nomor seri. Tanda baca yang digunakan untuk mengawali daerah seri adalah tanda baca titik dan garis hubung rangkap (.-), untuk judul seri dan sub seri menggunakan tanda baca titik dua (:), untuk nomor seri menggunakan tanda baca titik koma (;), setiap seri ditulis dalam tanda kurung biasa (0).

6. Daerah Catatan

Dalam daerah ini berisikan unsur-unsur yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna perpustakaan. Unsur-unsur ini tidak tercantum dalam deskripsi bibliografi seperti judul asli karya terjemahan, bentuk karya akademis, keterangan abstrak, bibliografi, indeks semua entri yang terdapat didaerah catatan ini disusun berdasarkan abjad.

7. Daerah Nomor Standar (ISBN) dan Harga

Dalam daerah ini khusus mencatat nomor standar sebuah karya. Untuk bahan pustaka monograf (buku) disebut dengan ISBN (International Standard Number Book). Kegunaan ISBN adalah untuk mencatat semua terbitan yang ada di seluruh dunia serta digunakan sebagai sarana temu balik informasi. Harga merupakan unsur kedua dari ISBN dan harga terbitan yang dicantumkan dengan angka serta lambang resmi mata uangnya.

2.3.2 Penentuan Tajuk Subjek

Subjek merupakan tema, isi, topik yang dibahas dalam suatu karya oleh pengarang. Isi dari karya tersebut diungkap dengan istilah atau kata-kata yang dapat mewakili dokumen yang diambil dalam daftar tajuk subjek atau tesaurus. Kegiatan ini sering juga disebut dengan mengindeks.

Menurut pendapat Philips dalam buku yang berjudul membina perpustakaan (1992), “mengindeks adalah seni menentukan subjek suatu karya, dan mencari istilah yang sama untuk subjek tersebut dalam daftar tajuk subjek”.

(16)

sudah ditetapkan oleh perpustakaan, agar tidak terjadi kesalahan terhadap judul buku yang sama tetapi ditempatkan pada tajuk subjek yang berlainan.

Pedoman untuk menetukan tajuk subjek pada perpustakaan pada umumnya banyak memakai pedoman Library of Congres Subject Headings (LSCH), Searlist Subject Heading, daftar tajuk subjek dan lain-lain.

2.3.3 Menetukan Tajuk Entri Utama

Tajuk entri utama berfungsi untuk menentukan posisi kartu dalam penyusunan katalog. Sumber yang dapat dipakai untuk memperoleh tajuk suatu buku adalah buku itu sendiri secara keseluruhan, mulai dari halaman judul, halaman depan dan kulit.

Menurt Tairas Soekarman (1981 :128) entri utama adalah “uraian katalog lengkap dari suatu bahan yang memberikan informasi yang diperlukan untuk mengindentifikasi suatu karya. Dalam katalog, entri ini juga memberikan jejakan dari semua entri tambahan yang dibuatkan untuk suatu karya”. Tajuk entri utama berfungsi untuk menentukan posisi kartu dasar dalam susunan katalog pengarang dan katalog judul, karena pada umumnya katalog pengarang atau katalog judul disusun berdasarkan abjad. Pada umunya yang menjadi tajuk entri utama adalah pengarang (nama orang, badan korporasi, badan pemerintah atau swasta) maupun yang bertanggung jawab atas isi dari suatu buku tersebut.

Dalam memilih tajuk entri utama, kita harus memperhatikan ketentuan berikut yaitu :

1. Karya Pengarang Tunggal

Karya pengarang tunggal adalah karya yang disusun oleh seorang pengarang, yang menjadi tajuk entri utama adalah pengarang itu sendiri.

2. Karya Pengarang Ganda

Untuk karya pengarang ganda yang perlu di perhatikan adalah sebagi berikut:

(17)

 Jika pengarang lebih dari tiga orang maka yang menjadi tajuk entri utama adalah judul dan pengarang sebagai entri tambahan.

3. Karya Editor

Apabila karya tersebut pengarangnya lebih dari tiga maka dibawah pimpinan seorang editor. Dalam hal ini ketentuan yang harus diperhatikan adalah:

 Karya yang dibawah pimpinan seorang editor yang mempunyai judul berserta entri utamanya diletakan dibawah judul. Sedangkan entri tambahannya adalah editor.

 Jika tidak mempunyai judul bersama, entri utamanya ialah pengarang atau judul pertama dari karya tersebut. Sedangkan tajuk tambahannya adalah editor.

4. Karya Anonim

Karya anonim adalah karya yang tidak memiliki nama seorang pengarang ataupun nama pengarang yang tidak jelas, maka yang menjadi tajuk entri utamanya adalah judul dari karya itu sendiri.

5. Karya Badan Korporasi

Yang menjadi tajuk entri utama untuk badan korporasi adalah nama badan itu sendiri apabila badan tersebut bertanggung jawab atas karyanya. Tajuk entri utama untuk badan korporasi dibuat atas nama perkumpulan organisasi, bank dan lembaga penelitian. Untuk pemerintahan seperti yudikatif, legislatif dan eksekutif tajuk entri utama dengan mencantumkan nama negara didepan nama badan sebagai tajuk.

6. Karya Terjemahan

Karya terjemahan yang menjadi tajuk entri utamanya adalah pengarang asli dan entri tambahan adalah penerjemah.

2.3.4 Klasifikasi

Sumber-sumber yang dapat menjadi acuan untuk mengetahui pengertian klasifikasi adalah:

(18)

kegiatan mengelompokan buku-buku yang subjeknya berbeda.”

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993 :395) klasifikasi adalah “proses pengelompokan artinya mengumpulkan benda atau entitas yang tidak sama”. Secara umum dapat diartikan bahwa batasan klasifikasi adalah usaha dalam menata ilmu pengetahuan kedalam urutan sistematis.

Dari pengertian klasifikasi diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi adalah mengelompokan benda atau objek kedalam kelas tertentu menurut ciri-ciri yang sama. Didalam dunia perpustakaan lainya pengertian klasifikasi bisa lebih khusus lagi sesuai dengan objek yang dimiliki perpustakaan tersebut.

Menurut Phlips (1992 :43) “klasifikasi perpustakaan merupakan sistem klasifikasi dimana subjek yang disusun berdasarkan hirarki dari subjek-subjek yang lain.” Yang artinya terdapat dua sistem klasifikasi yaitu sistem klasifikasi umum dan sistem klasifikasi khusus. Klasifikasi umum mencakup semua aspek cabang ilmu pengetahuan sedangkan klasifikasi khusus hanya mencakup beberapa subjek saja.

Sistem klasifikasi umum yang sering digunakan adalah: 1) Sistem DDC (Dewey Decimal Classification)

2) Sistem UDC (Uiversal Decimal Classification) 3) Sistem LCC (Library of Congress Classification) 4) Sistem CC (Colon Classification)

Sistem yang banyak digunakan di perpustakaan di Indonesia adalah sistem DDC ( Dewey Decimal Classification) karena kebanyakan perpustakaan di Indonesia cukup puas menggunakan sistem DDC. Klasifikasi dewey hanya menggunakan angka didalam sistemnya, angka menunjukan tempat yang ada didalam sistem klasifikasi yang disebut juga dengan notasi. DDC membagi cabang ilmu pengetahuan menjadi sepuluh kelas utama yaitu :

(19)

700 Kesenian dan Olah Raga 800 Kesusasteraan

900 Sejarah dan Geografi

Pada DDC edisi 19 sistem klasifikasi terbagi menjadi tiga volume yaitu: volume pertama terdapat introduction, volume ke-2 terdapat bagan atau schedule dengan notasi dari 000-999, volume ke-3 terdapat indeks relatif yang berisikan sujek yang disusun secara alfabetis yang disertai nomor klasifikasi, sedangkan pada DDC edisi ke 20 klasifikasi terbagi menjadi empat volume yaitu: volume pertama terdapat table subdivisi, volume ke-2 dan ke-3 terdapat bagan notasi terdiri dari klas 000-599 dan 600-999 dan volume ke-4 terdapat indeks relatif dan pada DDC edisi ke 21 sistem klasifikasi sama seperti dengan edisi ke 20 yang terbagi menjadi empat volume.

2.4 Pengetikan Kartu Katalog Secara Manual

Sebelum mengetik kartu katalog terlebih dahulu harus mempersiapkan T-Slip (Temorary T-Slip). T-T-Slip merupakan kertas buram yang berukuran ¼ folio dengan ukuran 7,5 x 12,5. Fungsi dari T-Slip adalah sebagai konsep untuk peembuatan kartu katalog berisikan keterangan-keterangan mengenai dengan buku yang bersangkutan.

T-Slip bersifat sementara karena hanya merupakan suatu konsep untuk memudahkan kataloger pada saat pengetikan kartu katalog. Isi dari T-Slip antara lain :

 Nomor klas  Nama pengarang  Judul

 Impresium  Deskripsi fisik  Notasi

 Tracing

(20)

a. Kartu katalog pengarang b. Kartu katalog judul c. Kartu katalog subjek d. Kartu katalog shelflist

2.5 Katalog komputer

Katalog komputer (Online Komputer Katalog) sering disebut juga Online Public Access Catalugue (OPAC), adalah bentuk katalog baru yang sudah digunakan oleh sejumlah perpustakaan tertentu. OPAC cepat menjadi pilihan katalog yang digunakan oleh berbagai jenis perpustakaan. Dari berbagai bentuk fisik katalog yang telah digunakan perpustakaan, OPAC dianggap paling fleksibel dan paling mutakhir (Taylor 199 : 11)

Online Public Access Cataluge (OPAC) merupakan katalog yang berisikan cantuman bibliografi dari koleksi satu atau beberapa perpustakaan, disimpan dalam magnetic disk atau media rekam lainnya, dan dibuat secara onlain kepada pengguna. OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum dan dapat dipakai pengguna untuk menelusuri data katalog untuk memastikan apakah perpustakaan tersebut menyimpan karya tertentu untuk mendapatkan informasi tentang lokasinya dan jika sistem katalog dihubungkan dengan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui bahan pustaka yang sedang dicari tersedia diperpustakaan atau sedang dipinjam.

Berbagai perpustakaan mulai menggunakannya sebagai perangkat lunak untuk membuat katalog. Untuk format katalog digunakan format indomarc. Secara umum, OPAC adalah suatu sistem temu kembali informasi berbasis komputer yang digunakan pengguna untuk menelusuri koleksi suatu perpustakaan atau informasi lainnya.

2.6 Penyusunan Kartu Katalog Pada Laci Katalog

Kartu-kartu katalog yang sudah selesai diolah, disusun agar pengguna dapat melakukan penelusuran dengan mudah. Menurut pendapat Sulistyo-Basuki (1991:319) penyusunan kartu katalog secara garis besar yaitu:

(21)

b. Katalog judul c. Katalog subjek

d. Katalog leksikal (dictionary catalogue) 2. Katalog kelas (classified catalogue) 3. Katalog terbagi (devided catalogue)

(22)

BAB III

SISTEM PENGATALOGAN PADA KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA TEBING TINGGI

3.1 Sejarah Singkat Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

Perpustakaan umum kota tebing tinggi telah ada sejak tahun 1978. Dibentuk atas dasar gagasan putra putri tebing tinggi yang berada di pulau jawa dengan membangun gedung yang disebut dengan nama Gedung Perpustakaan Gelora pemuda yang terletak pada jalan T. Imam Bonjol Tebing Tinggi.

Gedung perpustakaan gelora pemuda diresmikan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan Dr. Daoed Yoesoef pada tanggal 19 April 1982 yang dihadiri oleh walikotamadya Tebing Tinggi Drs. Amirudin Lubis.

Sejak tahun 1985 sampai tahun 2000 perpustakaan tersebut tidak beroperasi. Walikota Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan menugaskan kepala sub bagian perpustakaan H. Rachmad Suprapto, SH untuk mengoperasikan kembali Perpustakaan Gelora Pemuda pada tanggal 23 Maret 2001.

Selanjutnya Walikota Tebing Tinggi menugaskan kembali kasubag perpustakaan untuk membentuk struktur organisasi kantor perpustakaan umum Kota Tebing Tinggi berdasarkan Peraturan Daerah No. 01 Tahun 2002 tanggal 30 Desember 2002.

Pada tanggal 01 Juli 2003 Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi yang terletak di jalan Sutomo No. 40 diresmikan oleh Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Abdul Hafiz Hasibuan.

Selanjutnya berdasarkan Perda Nomor 14 tahun 2008 tanggal 14 Nopember 2008, Kantor Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi diubah menjadi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi.

(23)

Tebing Tinggi mengoperasikan mobil keliling dari Perpustakaan Nasional, sebagai hadiah dari juara II tingkat nasional tahun 2005 dan bus keliling bantuan dari Perpustakaan Daerah Sumatera Utara.

Adapun Perpustakaan Umum Kota Tebing Tinggi sejak didirikan pada tahun 2002 sampai dengan Juni 2009 dipimpin oleh Alm. H. Rachmad Suprapto, SH., kemudian dari bulan Juli 2009 s/d Januari 2010 dipimpin oleh Redawaty Nasution, mulai Januari 2010 s/d Februari 2011 dipimpin oleh Zahidin, S.Pd, M.Pd, dan mulai Maret 2011 s/d saat ini Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dipimpin oleh Hj. Nina Zahara MZ, SH, MAP.

3.1.1 Visi dan Misi Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi A. Visi

Visi adalah pandangan jauh kedepan kemana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.

Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi sebagai organisasi perlu secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi. Meningkatnya persaingan, tantangan dan tuntutan masyarakat mendorong Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi untuk terutama dalam bidang informasi dan komunikasi yang semakin canggih sehingga harus mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah perbaikan yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi.

Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan. Visi pada dasarnya adalah gambaran bersama mengenai masa depan, yang merupakan komitmen murni dari seluruh anggota organisasi yang harus dilaksanakan dengan penuh kesungguhan.

Visi Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi adalah :

(24)

B. Misi

Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan oleh setiap organisasi harus mempunyai Misi yang jelas. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh organisasi Pemerintah sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Suatu pernyataan Misi secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai oleh suatu instansi Pemerintah dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan dalam pencapaian hal tersebut.

Misi sebagai pernyataan cita-cita, merupakan landasan kerja yang harus dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh jajaran instansi Pemerintah bersama dengan masyarakat.

Adapun Misi Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi adalah:

1. Memberdayakan sumber informasi yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat.

2. Meningkatkan minat baca agar dapat menjadi budidaya pada masyarakat.

3. Meningkatkan penggunaan teknologi dan komunikasi guna menunjang modrenisasi perpustakaan berbasisi TIK.

4. Meningkatkan pelayanan perpustakaan, arsip dan informasi guna meningkatkan suberdaya yang beriman, bertaqwa, cerdas dan sejahtera.

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dalam Renstra Tahun 2011 adalah Meningkatkan kualitas dan Pendidikan Sumber Daya Masyarakat Melalui Sumber Daya yang Dimiliki oleh Perpustakaan dengan menitik beratkan pembangunan peningkatan sarana dan prasarana terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya manusia yang kompeten dalam menangani perpustakan yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi.

(25)

Sasaran yang akan diraih oleh Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dengan telah ditetapkannya tujuannya, antara lain :

1. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui perpustakaan 2. Meningkatkan layanan prima kepada masyarakat pemakai

perpustakaan akan kebutuhan informasi.

3. Meningkatkan kualitas perpustakaan untuk menuju perpustakaan yang berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Mewujudkan peningkatan Minat Baca menjadi Budaya Baca pada masyarakat.

E.Startegi

Strategi yang diambil oleh Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dalam mewujudkan tujuannya adalah meningkatkan sarana dan prasarana kerja modern yang berorientasikan Teknologi Informasi serta membangun sumber daya alam pengelola perpustakaan yang profesional terutama dalam bidang ilmu teknologi dalam memberikan layanan prima kepada masyarakat serta mendukung program pemerintah Kota Tebing Tinggi. Dalam hal ini dibutuhkan kebijakan dan program untuk lebih terarah dan teraturnya pencapaian tujuanya dengan melaksanakan:

1. Kebijakan

 Membangun sumber daya manusia aparatur yang profesional dalam mengelola perpustakaan.

 Mengadakan, memelihara dan memaksimalkan perangkat kerja yang dibutuhkan dalam pelayanan perpustakaan.

 Memberdayakan dan Membangun sarana dan prasarana yang menunjang penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam perpustakaan.

 Membina dan meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dalam bidang Perpustakaan.

(26)

 Jumlah koleksi buku yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi serta Stake Holder yang terkait dengan Bidang Perpustakaan.

 Jumlah Pengunjung Perpustakaan.

 Sistem Automasi yang digunakan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi.

 Layanan Internet yang tersedia pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi.

3. Program Sosialisasi

 Pengadaan Perlombaan-perlombaan.

 Pemilihan Pengunjung Perpustakaan Teladan.

 Operasional Perpustakaan Khusus Hari Minggu/ Libur.

 Orientasi Teknis Perpustakaan Berbasiskan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

 Pameran Buku.

 Pemilihan Perpustakaan Sekolah Terbaik. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

 Pengadaan Prasarana Perpustakaan.

 Pengadaan serta Pemeliharaan Website dan Sistem Automasi Perpustakaan.

 Pengadaan Layanan Internet.  Pengadaan Prasarana Rumah Baca.

 Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan, Rumah Baca, Perpustakaan Keliling dan Perpustakaan Rumah Ibadah serta koleksi Perpustakaan Sekolah Binaan.

3.1.2 Tugas dan Fungsi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Teing Tinggi

(27)

1. Pe do 2. Pe per 3. Pe

do 4. Pe tug

3.2 Strukt Ka kantor, ya Usaha dan dan Kerja Eselon IV kelompok Ba Dokument dapat dilih Gambar 3 Kota Tebi

rumusan k kumentasi. mberi duku rpustakaan, mbinaan da kumentasi. laksanaan t gas dan fung

tur Organi antor perpu ang berkedu n tiga (3) se asama dan V. Kepala K

k jabatan fun agan struk tasi Kota T hat pada bag

.2 Struktur ing Tinggi

kebijakan

ungan atas , arsip dan d

an pelaksan

tugas laen gsinya.

isasi Kanto ustakaan, ar udukan pada

eksi yaitu S Seksi Arsip Kantor Perpu ngsional per ktur organ Tebing Ting gaan beriku

Organisasi

teknis dib

penyelengg dokumentas naan tugas

yang diber

or Perpusta rsip, dan d a Eselon III Seksi Akuisi p dan Doku ustakaan, A

rpustakaan. nisasi Kan ggi sekaligu ut:

Kantor Per

bidang per

garaan peme si.

dibidang p

rikan oleh w

aakan, Arsi dokumentasi I dan memb i dan Pengo umentasi ya Arsip dan Do

ntor Perpu us pejabat

rpustakaan,

rpustakaan,

erintah dae

perpustakaa

walikota se

ip, dan Dok i dipimpin bawahi sub olahan, Sek ang berkedu okumentasi

ustakaan, struktural p

Arsip dan D

arsip da

rah dibidan

an, arsip da

esuai denga

kumentasi oleh kepa b bagian Tat ksi Pelayana udukan pad membawah

Arsip da pada saat in

(28)

3.2.1 Staf Perpustakaan

Salah satu penunjang perpustakaan menjadi lebih baik adalah dengan adanya tenaga kerja pustakawan dan pustakawani yang menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. Pustakawan merupakan orang yang berperan secara langsung dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang ada di perpustakaan. Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi memiliki kurang lebih 40 (empat puluh) pegawai yang berlatar belakang sebagai pustakawan maupun yang tidak belatar belakang sebagai pustakawan.

No. NAMA GO

L PENDI DIKAN JABATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.

Hj. NINA ZAHARA MZ, SH,,MAP RENNY PUJI HASTUTI, SE DAMERIA

UMMI SYAHTI, SE SAFARUDDIN, S.Sos. KHAIRANI, SH

SARIAHMAN DAMANIK, A.Md. ROSFITA br. PURBA, A.Md. IKA AMRI DAYANI, A.Md. ARIANI FEBRIDA SINAGA,A.Md. FEBRIANTO SIHOMBING, A.Md. MASITA PURNAMA SARI RIDWAN NASUTION LATIFAH HANIM HALIDA CHAIRUL AZWAR TAUFIK HIDAYAT SUBOWO, SE IV/a III/c III/d III/c III/c III/a II/d II/d II/d II/d II/c II/b II/b II/b II/a THL THLT HL THLT S2 S1 SMA S1 S1 S1 DIII DIII DIII DIII DIII SMU SMU SMU SMU SMU SMA MA S1 Kepala Kantor Kasubbag Tata Usaha Kasi Arsip dan Dokumentasi Kasi Akuisi dan Pengolahan Kasi Pelayanan dan Kerjasama

(29)

20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

NURMALA SARI LUBIS, A.Md. ANDRI MAULANA RANGKUTI MARSHA OKTINA, A.Md. AGUS CHANDRA SRI WAHYUNI DARA NURINTAN SAPTA FAHAZAR NELY FITRA NUR AFRIA LUBIS ANGGI RIANGGI HALIMAH NASUTION HALIMAH SARAGIH KHAIRUL ANWAR, SE RINA YOLANDA KRISTINAWATI, A.Md. KIKI REZEKINTA GINTING RAHMAYANI

BAYU RESTU ADISTY, SE JEFRIANTO

ANAN FUTU HIDAYAT, A.Md. ADI SAPUTRA HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HLT HL DIII SMU DIII SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA SMA S1 SMA DIII SMA SMA S1 SMA DIII SMA Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Staf Table 3.1 Data Pegawai atau Staf Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi.

3.3 Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan seharusnya lengkap dalam arti memadai serta subjeknya, agar dapat memenuhi segala tuntutan pengguna. Selain itu, jumlah koleksi yang bervariasi juga menentukan mutu dan tingkat kepuasan, baik petugas maupu pengguna yang dilayani.

(30)

Koleksi bahan pustaka pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi adalah sebagai berikut :

1. Buku :16.024 Judul 45.996

Eksemplar

2. Majalah :17 Judul + 43 Eks / bulan

3. Tabloid :9 Judul + 54 Eks / bulan

4. Surat kabar harian :14 Judul 15 Eks / hari 5. Surat kabar mingguan :9 Judul 9 Eks / minggu 6. Bahan audio visual (CD dan VCD) :90 Judul 90 Buah

Koleksi yang terdapat pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi yaitu sebagai berikut :

1. Koleksi Umum, terdiri dari; a. Karya Umum

b. Filsafat c. Ilmu Sosial d. Bahasa e. IPA/MM f. Ilmu Terapan g. Seni Budaya h. Kesusastraan i. Sejarah j. Agama k. Cerita

2. Koleksi Refrensi, terdiri dari; a. Kamus

b. Ensiklopedia

c. Peraturan/ Undang-Undang d. Koleksi Khusus Daerah e. Tafsir

(31)

b. Filsafat c. Ilmu Sosial d. Bahasa e. IPA/MM

f. Ilmu Terapan g. Seni / budaya h. Kesusasteraan i. Sejarah j. Agama k. Cerita

3.4 Katalogisasi Perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

Katalogisasi adalah proses pembuatan katalog sebagai sarana temu kembali bahan pustaka. Kegiatan ini dilaksanakan agar katalog sebagai wakil ringkas dari bahan pustaka dan sebagai alat penelusur suatu informasi dapat digunakan pemakai sebagai referensi untuk mencari bahan pustaka yang dibutuhkan. Dalam pengklasifikasian Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi sudah menggunakan DDC 23, akan tetapi dalam menentukan deskripsi bibliografi masih menggunakan KDT (Katalog Dalam Terbitan) akan tetapi bila terdapat buku yang tidak memiliki KDT maka bibliografi buku tersebut tidak dicantumkan kedalam format katalog dan di dalam menentukan tajuk subjek berpedoman kepada daftar tajuk subjek yang diterbitkan oleh perpustakaan nasional RI.

(32)

3.5 Pengatalogan Buku

Katalogisasi adalah proses pembuatan sebuah katalog lengkap dengan uraian-uraianya. Kegiatan ini dilaksanakan agar katalog sebagai wakil ringkas dari bahan pustaka dan sebagai alat penelusuran informasi dapat digunakan pemakai sebagai referensi untuk mencari bahan pustakan yang dibutuhkan.

Untuk pengatalogan bahan pustaka perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi sudah tidak dilakukan dengan cara manual tetapi sudah dengan cara automasi. Perpustakaan Kantor Perpustakaan, arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi sudah menerapkan prinsip-prinsip pengolahan perpustakaan, seperti inventaris, koleksi dan pengatalogan. Pengatalogan buku buku dilakukan dalam beberapa tahap sampai buku siap dilayankan. Setiap buku yang diterima perpustakaan terlebih dahulu di cek pada kartu shelf-list. Apakah sudah di olah atau belum. Bahan pustaka yang belum pernah di olah terlebih dahulu diberi nomor inventaris, stempel tanda terima dan stempel tanda milik perpustakaan.

3.6 Penentuan Tajuk Entri Utama

Pada umumnya yang menjadi tajuk entri utama adalah pengarang atau yang bertanggung jawab atas karangan tersebut. Pengarang yang dimaksud dalam hal ini adalah pengarang perseorangan, lembaga/badan dan karya kumpulan. Dalam menentukan tajuk entri utama perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi tidak menggunakan pedoman akan tetapi para pustakawan dalam menentukan tajuk entri utamanya berdasarkan dari ilmu yang mereka dapat dari pendidikan perpustakaan mereka. Tajuk entri utama dapat berupa :

 Pengarang  Judul

 Badan Kooperasi

(33)

A. Karya pengarang tunggal yang menjadi entri utamanya adalah pengarang itu sendiri.

658 Han

P Handayaningrat, Soewarno

Pengantar studi ilmu administrasi dan manajemen / Soewarno Handayaningrat.—cet.10.—Jakarta : Haji masagung , 1990

Xi , 167 hal . : ilus. ; 21 cm.— Index

Bibliografi

[image:33.612.162.508.165.375.2]

ISBN : 979-412-019-7

Gambar 3. Contoh katalog karya pengarang tunggal

Pada gambar 3, yaitu pada daerah fisik buku, dimana angka romawinya tidak dicantumkan padahal didalam buku tertera angka romawinya.

B. karya yang dilakukan oleh lebih dari tiga pengarang yang menjadi tajuk entri utama karya tersebut adalah:

657.7

Ilm Ilmu penyakit mata : untuk dokter dan mahasiswa kedektoran/ R.K. Tamin Radjamin.—[et al].—surabaya : Airlangga University, 1993

X, 218p, : ilus, ; 24 cm Bib. : p. 203-208 Ind. : p.209-218

[image:33.612.158.515.507.651.2]
(34)

Pada gambar 4, penulis deskripsi bibliografi tidak sesuai menurut AACR2 dimana nama pengarang yang lebih dari tiga orang, maka ditulis nama pengarang yang pertama kali disebutkan dan ikut dengan [et al] dengan menggunakan tanda (.--) sedangkan menurut AACR2 seharusnya memakai tanda ….[et al]

C. Karya editor tanpa pengarang utama, maka tajuk entrinya utama adalah judul.

658

Pen Pemberdayaan disiplin teknik industri dalam upaya mendukung Perkembangan industri nasional.- - / editor : Sg Ferryanto Stevanus A.Tjandra.- - Yogyakarta Andi,1997

Viii, 292 p. : ilus ; 28 cm ISBN : 979-533-499-9

[image:34.612.157.513.184.438.2]

1.Industries 1. Ferryanto Sg II. Tjandra, stevanus

(35)

D. Karya badan korporasi dan badan itu sendiri yang bertanggung jawab atas karya tersebut, maka tajuk entri utamanya pada badan itu sendiri. 618.5

Ind Indonesia Depkes RI

P Penilaian resiko antenatal dan pengobatan / departemen

Kesehatan RI.—Jakarta : Depkes RI, 1996

Xvii, 28 p. ; 31 cm

1. Kehamilan 2. Kandungan 1. Title

Gambar 6. Contoh katalog karya badan korporasi

Pada gambar 6, penulisan subjek menggunakan huruf kecil yang sebaiknya memakai huruf besar ( huruf kapital).

3.7 Deskripsi Bibliografi

[image:35.612.126.505.118.334.2]
(36)

634.9

Had Hadi, Abdul Qadir

S 10 Tanaman investasi pendulang rupiah/ Abdul Qadir Hadir, Rodame M.Napitupulu.—cet.2.— Jakarta : penebar swadaya, 2012.

[image:36.612.125.512.76.261.2]

204 hal.: ilus .; 23 cm Bibliografi ,; p 203-204 ISBN : 979-002-456-7 1. Tanam hutan 1. judul

Gambar 7. Contoh deskripsi bibliogrfi

3.8 Penentuan Tajuk Subjek

Menentukan tajuk subjek bukanlah pekerjaan yang mudah akan tetapi membutuhkan pustakawan yang handal dalam bidangnya dan menurut pedoman subjek yang ada. Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dalam penentuan subjek berpedoman pada daftar tajuk subjek yang diterbitkan oleh perpustakaan nasional RI edisi ke V.

613.2

Har Hartono Andry

P Prinsip diet penyakit ginjal : ditinjau dari sudut

Kedokteran dan gigi / Andry Hartono ; editor Rianti Bhakti

Yani.—cet 3—Jakarta : Arcan, 1993

Vii, 84 p. : ilus, ; 19 cm

ISBN : 979-431-134-0

1. DIET- HEALTH

(37)

Gambar 8. Contoh tajuk subjek menggunakan daftar tajuk subjek yang diterbitkan perpustakaan nasional RI edisi ke V

Pada gambar 8, didalam penentuan tajuk subjek tidak menggunakan pedoman LCSH sehingga dalam pembuatan nomor klasnya berdasarkan daftar Tajuk Subjek yang diterbitkan oleh perpustakaan nasional yang tertera disamping sebelah kanan subjeknya.

3.9 Klasifikasi

Klasifikasi merupakan pemberian nomor panggil atau notasi buku. Proses klasifikasi yang dilakukan oleh perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi sangat kompleks , buku-buku yang diklasifikasi mencakup semua bidang ilmu seperti buku-buku referensi, kedokteran, agama dan lain-lain.

Ada beberapa pedoman yang digunakan petugas sebagai acuan dalam mengklasifikasi buku seperti DDC 23 yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan juga sudah menggunakan E-DDC 23 (Elektronic Dewey Decimal Catalog 23) yang juga sudah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia, sehingga semakin mempermudah dan mempersingkat waktu pustakawan dalam mengolah bahan pustaka di perpustakaan tersebut. Koleksi buku perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi sudah cukup baik dan buku-bukunya sudah dikelompokan berdasarkan nomor klasifikasinya dan buku yang diletakan kedalam rakpun berdasarkan dengan nomor klasnya.

3.10 Pelabelan (labeling)

Proses pelabelan (labeling) merupakan pembuatan kelengkapan fisik buku yang meliputi pemberian label nomor panggil buku, kartu buku, kantong buku, lembar tanggal kembali buku, serta penyampulan buku. Pelabelan dapat dilakukan saat pengatalogan dan klasifikasi selesai.

(38)

1. Buku yang telah dikatalog, diberi label nomor panggil buku dan label tersebut ditempelkan pada punggung buku dengan jarak 3cm dari tepi bawah punggung buku.

634.9 Had

s

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Kota Tebing Tinggi

Contoh pelabelan buku

2. Pembuatan kartu dan kantong buku yang berisi judul buku, pengganrang dan nomor panggil buku. Kantong buku ditempel pada halaman terkhir buku dan kartu buku dimasukan kedalam kantong buku.

3. Menempelkan lembar slip tanda kembali buku pada halaman depan buku.

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi

Kembalikan buku ini sebelum atau pada tanggal yang tertera dibawah ini

Tanggal harus kembali

(39)

Contoh : Slip Pengembalian

4. Menyampul buku agar buku terhindar dari kotoran dan kerusakan buku. Penyampulan buku ini dilakukan untuk merawat buku agar buku dapat bertahan lama.

Setelah pelabelan selesai, buku-buku tersebut dapat dilanyankan kepada para pengguna perpustakaan. Buku yang telah diproses tersebut, dapat diperoleh pengguna pada rak buku yang tersedia diperpustakaan.

3.11 Penyusunan Buku di Rak

Kegiatan terakhir yang dilakukan pada bagian pengolahan buku perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi adalah penyusunan bahan pustaka kedalam rak. Bahan pustaka yang sudah diberi kelengkapan fisik, kemudian dikelompokan dan disusun berdasarkan subjek dan nomor panggil buku, sesuai dengan nomor klasifikasi yang terdapat di DDC.

Penyusunan bahan pustaka tersebut dimulai dari nomor klas terkecil sampai klas yang terbesar, yaitu dari nomor klas 000 sampai nomor klas 900. Untuk koleksi yang tidak diolah seperti karya ilmiah, disusun berdasarkan tahun terbitnya. Sedangkan untuk terbitan berkala seperti majala disusun berdasarkan jangka waktu terbitnya.

(40)

3.12 Sistem OPAC

Perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi menggunakan katalog komputer untuk membantu pengguna mencari bahan pustaka ke rak dan juga sebagai data inventarisasi bagi pustakawan. Sistem yang mereka gunakan dengan memakai sistem perangkat lunak CDS/ISIS. Dalam sistem OPAC perpustakaan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi belum digunakan dengan semestinya sehingga pengguna harus mencari buku langsung kedalam seluruh rak tanpa melihat ke OPAC terlebih dahulu, sehingga pengujung tidak mengetahui bahan pustaka yang dicari tersedia atau tidak didalam rak. Sebaiknya Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mempergunakan OPAC secara maksimal dan para pengguna tidak lagi mencari bahan pustaka keseluruh rak dan pengguna dapat mengetahui bahan pustaka tersedia atau sedang di pinjam oleh pengguna lain.

3.12.1 Entri Data

(41)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah diperoleh penulis dari hasil observasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pedoman yang digunakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dalam mengolah bahan pustaka dalam klasifikasi bahan pustaka adalah DDC 23 dan E-DDC 23.

2. Pedoman yang digunakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi dalam menentukan tajuk subjek dalam mengolah bahan pustaka adalah daftar tajuk subjek yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI.

3. Pedoman yang digunakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggidalam menentukan deskripsi bibliografi dalam mengolah bahan pustaka adalah KDT.

(42)

4.2 Saran

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi, maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya dalam menentukan deskripsi bibliografi oleh perpustakaan berpedoman pada standard international yaitu AACR 2

2. Sebaiknya perlu ada penambahan tenaga pengelola yang banyak dibagian pengolahan bahan pustaka adalah pustakawan.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Hasana, Lasa. 1993. Kamus Istilah Perpustakaan. Yogyakarta : Kansius

Philips, Eva. 1992. Membina Perpustakaan. Jakarta : German Appropraite Technologi Exchange

Sulistyo – Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Depdihbud

Sulistyo – Basuki. 1994. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka Utama Depdihbud

Soetminah. 1992. Perppustakaan, Kepustakawanan, Pustakawan. Yokyakarta : Kanisius

Sumardji, P. 1994. Perpustakaan Organisasi dan Tata Kerjanya. Yokyakarta : Kansius

Gambar

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kantor Perrpustakaan, Arsip dan DDokumentaasi
Table 3.1 Data Pegawai atau Staf Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi
Gambar 4. Contoh katalog lebih dari tiga orang
Gambar 5. Contoh katalog karya editor tanpa pengarang utama
+3

Referensi

Dokumen terkait

Arsip-arsip yang ditangani Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi wilayah Kabupaten Deli Serdang yaitu: arsip aktif, arsip inaktif, data-data pegawai, gaji pegawai, dan

01 Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sub Unit Organisasi

Arsip-arsip yang ditangani Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi wilayah Kabupaten Deli Serdang yaitu: arsip aktif, arsip inaktif, data-data pegawai, gaji pegawai, dan

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah : terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja staf Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebisingan dan sumber kebisingan pada ruang baca Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Evaluasi Kinerja Pegawai Perpustakaan Umum, Arsip dan Dokumentasi Kota Tebing Tinggi : Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Univeristas Sumatera

Kemudian Dalam perkembangan pemerintahan berikutnya, mengenai Kantor arsip dan perpustakaan berubah menjadi Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten

Berdasarkan pengamatan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang menunjukkan bahwa sistem layanan sirkulasi dengan