PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA
Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)
(Skripsi)
Oleh
NURUL HASANAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRAK
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA
Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)
Oleh
NURUL HASANAH
Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 13 Bandar Lampung diketahui
bahwa nilai rata-rata siswa kelas XI IPA tahun pelajaran (2010/2011) pada
materi pokok Sistem Gerak pada Manusia masih rendah hal ini dapat terjadi
karena kurangnya kesesuaian model pembelajaran yang digunakan guru dengan
adanya variasi gaya belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
(1) pengaruh gaya belajar terhadap peningkatan penguasaan materi pokok Sistem
Gerak pada Manusia melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing; (2) gaya
belajar yang menghasilkan penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia
yang paling tinggi melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan desain penelitian berupaOne
Group Pretest-Posttest Design. Data penelitien ini berupa data kuantitatif dan
diperoleh dari nilai pretest, posttest danN-gainyang dianalisis secara statistik
menggunakan uji anova pada taraf kepercaaan 5% melalui program SPSS 17.
Data kualitatif berupa data gaya belajar siswa peroleh melalui pengisian angket
oleh siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 13
Bandar Lampung yang memiliki gaya belajr visual sebanyak 10 siswa, auditori 17
siswa dan kinestetik 8 siswa dari jumlah keseluruhan 35 siswa. Setelah dilakukan
pembelajaran diperoleh nilai rata-rataN-gainpenguasaan materi siswa pada
ketiga kelompok gaya belajar visual, auditori dan kinestetik berturut-turut adalah
82,32; 76,69; dan 74,90. Penguasaan materi siswa yang memiliki gaya belajar
visual berbeda signifikan dengan kinestetik. Namun antara siswa yang memiliki
gaya belajar visual dengan auditori maupun kinestetik dengan auditori tidak
berbeda nyata. Kelompok siswa yang memiliki gaya belajar visual menghasilkan
N-gainpaling tinggi dibandingkan dengan gaya belajar auditori maupun
kinestetik. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa gaya belajar siswa (visual,
auditori dan kinestetik) berpengaruh nyata terhadap penguasaan materi pokok
Sistem Gerak pada Manusia.
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA
Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012)
Oleh
Nurul Hasanah
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Judul Skripsi : PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).
Nama Mahasiswa : NURUL HASANAH
Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024040
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI, 1.Komisi Pembimbing
Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si. Pramudiyanti, S.Si. M.Si.
NIP 19700327 199403 2 001 NIP 19730310 199802 2 001
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA
Dr. Caswita, M.Si.
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Neni Hasnunidah,S.Pd., M.Si. ………..
Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si, M.Si ……….…...
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si. .……….……….
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi.Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini adalah :
Nama : Nurul Hasanah
NPM : 0643024040
Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA
Program Studi : Pendidikan Biologi
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripisi saya adalah hasil pekerjaan saya
sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali dosen pembimbing dan sepanjang
pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh
orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian
studi pada universitas ataupun institut lain.
Bandar lampung, Mei 2012 Yang menyatakan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Tanjung Karang pada hari jum’at 5
Agustus 1988, yang merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara
pasangan Bapak Sabaruddin dan Ibu Karsih.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah Pendidikan Taman Kanak-kanak
aisiyah kedaton Bandar lampung diselesaikan tahun 1994, Sekolah Dasar (SD)
Muhammadiyah I Bandar Lampung diselesaikan tahun 2000, Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) Muhammadiyah 3 Bandar Lampung diselesaikan tahun
2003, Sekolah Menengah Atas (SMA) Arjuna Bandar Lampung diselesaikan
tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan
Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
Pada tahun 2010 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di
SMP Negeri 11 Bandar Lampung, dan pada tahun 2011 penulis melakukan
penelitian di SMA Negeri 13 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana
Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang (Alfatihah 1)
Persembahan
Aku bersyukur kepadamu ya Allah.
Keberadaanku saat ini adalah takdir ALLOH. SWT , dan segala apa yang telah aku miliki dan aku dapatkan
adalah berkat Izin dan Ridho dari -NYA Dan do a dari orang-orang yang mencintaiku
Kupersembahkan karya ini teruntuk:
Ayahanda Sabaruddin dan Ibunda Karsih tercinta
Terima kasih atas segala do a, pengorbanan, kesabaran, tetes keringat, cinta kasih Yang takkan pernah terbalaskan. Semoga Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk
bisa selalu membahagiakan kalian....
Imamku lutfi Miftakhussalam, SE.
Terima kasih atas kasih sayang dan doa tulus untuk keberhasilan ku smoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga ini
Bidadari kecil ku Sahla Nur Aqila
Yang selalu mewarnai hari-hari ku, semoga kelak menjadi anak yang sholehah dan menjadi kebanggaan keluarga Amin
Seluruh keluargaku
Terimakasih atas kasih sayang, doa dan perhatiannya untukku. Tawa, canda dan dukungan kalian adalah semangat bagiku.
Motto
Tersenyumlah untuk hidup.
(
Penulis)
Sesungguhnya Allah tidak mengengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
SANWACANA
Puji syukur pada Allah SWT, atas segala nikmat dan kehendak-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA,
FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH GAYA BELAJAR
TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING”(Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester
Ganjil T.P. 2011/2012).
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Biologi dan selaku Pembimbing I atas kesabaran, arahan dan waktu yang
diluangkan untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini;
4. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembahas atas saran dan arahan untuk membantu
penulis dalam menyusun skripsi ini;
5. Pramudiyanti, S.Si., M.Si., selaku pembimbing II dan Ketua Referensi P.
6. Triyatmo, S.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 13 Bandar Lampung dan Junaidi ,
S.Pd., selaku guru mitra yang telah memberikan izin dan bantuan selama
penelitian;
7. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas XI IPA1SMA Negeri 13
Bandar Lampung atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;
8. Ayahanda Sabaruddin, ibunda Karsih atas doa, perhatian, dan kasih sayang
yang tak terhingga selama ini;
9. Suami dan anakku, yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian dan doa
yang tulus;
10. Keluarga Besarku, Terima kasih untuk do’a,dan dukungan yang telah
diberikan;
11. Teman seperjuangan (Vie, Hesti, Ranggi, Inay, dan Eci) atas kebersamaan
kita.Temen dekat ku: Tia, Leni, Cika, Riki, terima kasih untuk kebersamaan
kalian;
12. Teman-temanku di Pendidikan Biologi angkatan 2006, kakak tingkatku dan
adik tingkatku, terima kasih untuk persaudaraan, motivasi, dan kritikannya;
13. Almamater tercintaku, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Bandar Lampung, Mei 2012
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .. 1
B. Rumusan Masalah ... .. 5
C. Tujuan Penelitian ... .. 5
D. Manfaat Penelitian ... .. 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ... .. 6
F. Kerangka Pemikiran ... .. 7
G. Hipotesis ... .. 9
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar... .. 10
B. Model Pembelajaran Inkuiri... 13
C. Penguasaan Materi ... 19
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel ... 21
C. Desain penelitian ... 22
D. Prosedur penelitian... 22
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis data.. ... 26
2. Teknik Pengambilan Data ... 27
F. Teknik Analisis data 1. Uji Prasyarat... 29
2. Pengujian Hipotesis... 30
3. Pengolahan Data Aktivitas Siswa ... 31
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34
B. Pembahasan ... 38
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN ... 52
1. Perangkat Pembelajaran ... 53
2. Data Hasil Penelitian... 89
3. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian... 92
4. Foto-foto Pelaksanaan Pembelajaran ... 95
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Lembar observasi aktivitas siswa ... 28
2. Klasifikasi indeks aktivitas siswa ... 30
3. Hasil uji normalitas dan homogenitas data pretes, postes danN-gain
penguasaan materi siswa pada setiap gaya belajar ... .. 35
4. Hasil uji anova satu faktor terhadap nilai pretes, postes, dan N-gain
penguasaan materi siswa pada tiga gaya belajar ... 36
5. Hasil uji Tukey terhadap N-gainpenguasaan materi pada tiga kelompok Gaya belajar ... 37
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka pikir... 9
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
dinamis dan sarat perkembangan. Pendidikan yang mampu mendukung
pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu
menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa
ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Pendidikan tidak
semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, tetapi bagaimana memperoleh
hasil atau proses belajar yang terjadi. Dengan demikian, dalam pendidikan
antara proses dan hasil belajar harus berjalan secara seimbang (Sanjaya, 2010:
2).
Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar
dapat diindikasi dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan dan
kemampuan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang
Biologi merupakan salah satu mata pelajaran sains yang diujikan secara
nasional bagi siswa SMA jurusan IPA. Ini seharusnya dipersiapkan sejak awal,
bahkan sejak kelas X. Guru hendaknya memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa agar mereka mampu mencapai prestasi yang maksimal
dan memperoleh manfaat bagi kehidupan pribadi maupun di masyarakat.
Namun, jika dilihat dari data kementrian pendidikan nasional tahun 2011 yang
menyatakan bahwa nilai rata-rata penguasaan materi UN untuk matapelajaran
biologi dibeberapa daerah masih rendah. Hal ini menunjukkan adanya indikasi
bahwa siswa kurang mampu memahami setiap materi yang disampaikan.
Seperti pada SMAN 7 Tidore kepulauan Maluku Utara dengan nilai rata-rata
yaitu 4,78.
Begitu pula di SMA Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia masih rendah. Hal ini
diketahui dari nilai hasil ulangan harian siswa kelas XI pada materi ini masih
rendah, hanya 58,5% siswa yang mendapatkan nilai≥70. Hasil ulangan tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan sekolah yaitu 100% siswa yang harus mencapai nilai≥70.
Beberapa hal yang diduga menjadi faktor yang mempengaruhi rendahnya
penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia pada siswa kelas XI
SMA Negeri 13 Bandar Lampung adalah: (1) guru belum menggunakan model
yang dapat menggali gaya belajar sehingga siswa menganggap materi tersebut
sulit untuk dipahami; (2) guru tidak mengetahui gaya belajar siswa; (3) siswa
sehingga minat dan aktivitas belajar siswa masih rendah; (4) media
pembelajaran yang digunakan kurang mendukung dalam proses pembelajaran.
Guru harus bijaksana dalam menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai
agar dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan tujuan yang diharapkan serta dapat
memfasilitasi gaya belajar siswa.
Pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia yang melibatkan gambar
anatomis dengan menggunakan bahasa latin, mengaitkan struktur, fungsi
organ dan proses mekanisme gerak. Sementara setiap siswa memiliki
kemampuan yang tingkatannya berbeda untuk memahami dan menyerap
pelajaran, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa
memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Fenomena tersebut
menjelaskan bahwa tidak semua siswa mempunyai gaya belajar yang sama,
ada yang visual, auditori dan kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual
mudah untuk menerima informasi atau pelajaran dengan visualisasi dalam
bentuk tulisan, gambar, tabel, diagram, grafik, peta pikiran, goresan atau
simbol-simbol. Untuk siswa yang memiliki gaya belajar auditorial senang jika
pembelajaran dilakukan dalam bentuk cerita, lagu, syair atau senandung.
Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik akan mudah untuk menerima
pelajaran yang diiringi dengan aktifitas motorik, seperti dalam konsep
penerapan/percobaan, drama dan gerak (Gunawan, 2003: 144).
Beberapa studi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan prestasi akademik dan
cocok atau selaras (matched) dengan metode dan media pendukung
pembelajaran (Dunn and Dunn, 1993:393). Para peneliti menyimpulkan bahwa
kesesuaian gaya mengajar dengan gaya belajar mempertinggi efektivitas
belajar (Nasution, 2008:93). Jika guru memahami perbedaan gaya belajar
setiap siswa dan dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat, maka
diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal bagi siswa. Terdapat
beberapa model pembelajaran kooperatif yang langkah-langkahnya
kemungkinan dapat memfasilitasi setiap gaya belajar siswa. Salah satunya
adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Dalam penggunaan model pembelajaran inkuiri ini siswa dibentuk dalam tiga
kelompok gaya belajar (visual, auditori dan kinestetik). Model ini memiliki
tahapan observasi (mengamati), pada tahap ini siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok untuk melakukan pengamatan dan berdiskusi dengan kelompoknya.
Siawa yang memiliki gaya belajar visual melakukan pengamatan dengan
menggunakan media video dalam pengumpulan data agar dapat menjaring
informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan, siswa yang
memiliki gaya belajar auditori melakukan pengamatan dengan menggunakan
rekaman suara dan saling mendengarkan pendapat dari kelompoknya,
sedangkan siswa yang memilki gaya belajar kinestetik melakukan pengamatan
dengan menggunakan media torso dan model.
Berdasarkan hasil penelitian Wijayanti (2009; 26) model pembelajaran inkuiri
terpimpin mampu meningkatkan penguasaan konsep pada siswa kelas X SMA
yang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi siswa
jika guru menggunakan model pembalajaran inkuiri terbimbing. Oleh sebab
itu, dilakukanpenelitian ini yang berjudul “Pengaruh Gaya Belajar Terhadap
Penguasaan Materi Pokok Sistem Gerak Pada Manusia Melalui Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.” (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI
SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh gaya belajar siswa terhadap peningkatan penguasaan
materi pokok Sistem Gerak pada Manusia dalam pembelajaran melalui
model pembelajaran inkuiri terbimbing?
2. Manakah gaya belajar yang menghasilkan penguasaan materi paling tinggi
pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model
pembelajaran inkuiri terbimbing?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh gaya belajar siswa terhadap penguasaan materi pokok Sistem
Gerak pada Manusia melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. Gaya belajar yang menghasilkan penguasaan materi paling tinggi pada
materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model pembelajaran
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa, untuk menciptakan suasana baru yang dapat meningkatkan
penguasaan materi siswa sesuai dengan gaya belajar pada model
pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. Guru, sebagai sumbangan pemikiran dan alternatif pembelajaran dalam
usaha untuk meningkatkan penguasaan materi siswa dengan
memperhatikan gaya belajar melalui model pembelajaran inkuiri
terbimbing.
3. Peneliti, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman sebagai calon
guru tentang gaya belajar siswa melalui model pembelajaran inkuiri
terbimbing.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian mencakup:
1. Gaya belajar adalah suatu proses gerak laku, penghayatan, serta
kecenderungan seorang pelajar mempelajari atau memperoleh suatu ilmu
dengan cara yang tersendiri. Dalam penelitian ini gaya belajar yang
digunakan adalah visual, auditori, dan kinestetik.
2. Model pembelajaran inkuiri yang digunakan memiliki langkah-langkah
kagiatan sebagai berikut: orientasi, merumuskan masalah, mengajukan
hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan
3. Penguasaan materi yang diukur meliputi aspek kognitif meliputi
kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3),
menganalisis (C4), evaluasi (C5).
4. Materi pokok yang diteliti sebagai bahan penelitian adalah Sistem Gerak
pada Manusia.
5. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1
Semester Ganjil di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2011/2012.
F. Kerangka Pikir
Belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang melalui pengalaman
berulang-ulang yang merupakan suatu proses mencapai tujuan. Sehingga
dalam proses belajar diperlukan suatu cara yang memudahkan seseorang untuk
mempelajari dan memahami suatu pelajaran. Dalam kenyataanya setiap siswa
mampu memahami materi yang diajarkan guru dengan gaya belajar tersendiri
sesuai dengan kepribadian yang dimiliki siswa. Artinya, masing-masing siswa
memiliki gaya belajar yang berbeda (visual, auditori dan kinestetik). Guru
diharapkan dapat memfasilitasi gaya belajar siswa yang bermacam-macam
sehingga setiap siswa dapat berpastisipasi aktif sesuai cara belajar mereka dan
dapat meningkatkan penguasaan materinya.
Siawa dengan gaya belajar visual lebih mudah untuk menerima informsi atau
pelajaran dengan visualisasi dalam bentuk tulisan, gambar, tabel, peta pikiran
atau simbol-simbol. Dalam penelitian ini siswa gaya belajar visual diberikan
memiliki karakteristik yaitu, lebih mudah jika pembelajaran dilkukan dalam
bentuk cerita, lagu, atau syair. Dalam penelitian ini, siswa dengan gaya belajar
auditori diberikan media rekaman suara. Lain halnya dengan siswa bergaya
belajar kinestetik yang lebih mudah menerima pelajaran jika diiringi dengan
aktivitas motorik, seperti dalam konsep penerapan atau percobaan, darama dan
gerak, dalam penelitian mereka diberikan media torso dan model. Dengan ini
diharapkan siswa dapat terfasilitasi dalam menerima informasi yang
disampaikan selama proses pembelajaran.
Pembelajaran yang dilakukan dengan memperhatikan gaya belajar siswa dapat
meningkatkan penguasaan materi. Namun demikian belum diketahui gaya
belajar mana yang paling berpengaruh terhadap penguasaan materi pokok
Sistem Gerak pada Manusia. Setelah melakukan proses pembelajaran maka
diperoleh nilai pretest, posttest dan N-Gain. Dari nilai tersebut dapat diketahui
pengaruh gaya belajar siswa terhadap penguasaan materi pokok Sistem Gerak
pada Manusia.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, sebagai variabel bebas dalam
penelitian ini adalah gaya belajar siswa (X1,X2,X3), sedangkan variabel
terikatnya adalah penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia (Y).
Untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat .
Keterangan: X(1= auditori, 2= visual, 3= kinestetik) = Pengaruh gaya belajar pada model pembelajaran inkuiri terbimbing; Y = Penguasaan materi siswa.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka pikir diatas, maka dapat diajukan
hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
1. H0: Tidak ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap peningkatan
penguasaan materi siswa melalui model pembelajaran inkuiri
terbimbing.
H1: Ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap peningkatan penguasaan
materi siswa melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. H0: Semua gaya belajar menghasilkan penguasaan materi yang sama pada
materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model
pembelajaran inkuiri terbimbing.
H1: Salah satu gaya belajar menghasilkan penguasaan materi paling tinggi
pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model
pembelajaran inkuiri terbimbing.
X1
X2
X3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Gaya Belajar(Learning Styles)
Gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang murid
dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan
memecahkan soal. Tidak semua orang mengikuti cara yang sama.
Masing-masing menunjukkan perbedaan, namun para peneliti dapat
mengolong-golongkannya. Gaya belajar ini berkaitan erat dengan pribadi seseorang, yang
tentu dipengaruhi oleh pendidikan dan riwayat perkembangannya (Nasution,
2008: 94).
Gaya belajar merupakan suatu proses gerak laku, penghayatan, serta
kecenderungan seorang pelajar mempelajari atau memperoleh suatu ilmu
dengan cara yang tersendiri (Susilo, 2009: 15). Gaya belajar merupakan cara
yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan
dan memproses informasi tersebut. Penetapan gaya belajar ditentukan melalui
penelitian mandiri gaya pembelajaran siswa. Para ahli dibidang pendidikan
mencoba mengembangkan teori mengenai gaya belajar sebagai cara untuk
mencari jalan agar belajar menjadi hal yang mudah dan menyenangkan.
Sebagaimana kita ketahui belajar memerlukan konsentrasi. Situasi dan kondisi
(Susilo, 2010: 94). Proses pembelajaran yang ada pada seorang siswa dengan
siswa yang lain berbeda. Menurut DePorter (2002:110), gaya belajar
seseorang adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan
kemudian mengatur serta mengolah informasi. Selanjutnya DePorter
(2002:112) mengatakan secara umum ada dua kategori tentang bagaimana
seseorang belajar. Pertama, bagaimana seseorang menyerap informasi dan
kedua, cara seseorang mengatur dan mengolah informasi tersebut.
Salah satu hal yang sering dilupakan oleh para guru adalah bahwa setiap anak
dengan latar belakang berbeda mempunyai keunikan tersendiri dalam belajar.
Mereka mempunyai cara masing-masing dalam memperoleh dan mengolah
informasi. Cara inilah yang disebut dengan gaya belajar (learning style). Gaya
belajar adalah cara kita menyerap informasi melalui indera yang kita miliki.
Masing-masing orang mempunyai kecenderungan berbeda-beda dalam
menyerap informasi. Susilo (2009: 149-151) Terdapat tiga gaya belajar, yaitu
sering disingkat dengan VAK: Visual, Auditori, Kinestetik.
1. Gaya Belajar Visual(Visual Learners)
Ada beberapa karakteristik yang khas bagi orang-orang yang memiliki
gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu
(informasi/ pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau
memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna,
ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik,
keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima
terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara
Untuk mengatasi ragam masalah di atas, ada beberapa pendekatan yaitu
dengan menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan
informasi atau materi pelajaran. Perangkat grafis itu bisa berupa film,
slide, gambar ilustrasi, kartu bergambar, catatan dan kartu-kartu gambar
berseri yang bisa digunakan untuk menjelaskan suatu informasi secara
berurutan.
2. Gaya Belajar Auditori(Auditori Learners)
Auditori Learners atau gaya belajar yang mengandalkan pada
pendengaran untuk biasa memahami dan mengingatnya. Karakteristik
gaya belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai
alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, seseorang
harus mendengar, baru kemudian bisa mengingat dan memahami
informasi. Karakter orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua
informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, memiliki kesulitan
untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung,
memiliki kesulitan menulis atau membaca.
Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan belajar tersebut. Pertama, menggunakan tape perekam
sebagai alat bantu. Alat ini digunakan untuk merekam bacaan atau
catatan yang dibacakan atau ceramah pengajar di depan kelas untuk
kemudian didengarkan kembali. Kedua, dengan wawancara atau terlibat
dalam kelompok diskusi. Ketiga, dengan membaca informasi, kemudian
dan dipahami. Langkah terakhir adalah dengan melakukan review secara
verbal dengan teman atau pengajar.
3. Gaya Belajar Kinestetik(Kinestethic Learners)
Ada beberapa karakteristik pada gaya belajar kinestetik yang tak semua
orang bisa melakukannya. Pertama adalah menempatkan tangan sebagai
alat penerima informasi utama agar dapat terus mengingatnya. Kedua,
hanya dengan memegang dapat menyerap informasinya tanpa harus
membaca penjelasannya. Karakter ketiga adalah tidak bisa/ tahan duduk
terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. Keempat, dapat belajar lebih
baik bila disertai dengan kegiatan fisik. Kelima, orang- orang yang
memiliki gaya belajar ini memiliki kemampuan mengkoordinasikan
sebuah tim dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh (atheletic
ability). Untuk orang-orang yang memiliki karakteristik tersebut,
pendekatan yang mungkin bisa dilakukan adalah belajar berdasarkan atau
melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model atau peraga,
bekerja di laboratorium atau bermain sambil belajar.
B. Model pembelajaran Inkuiri.
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses
berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan
Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis
kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan
bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan
sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan
menemukan, apapun materi yang diajarkannya.
Sumiati dan Asra (2008:103) mengusulkan pelaksanaan model inkuiri dengan
3 macam cara yaitu:
1. Inkuiri terbimbing
Pada inkuiri terbimbing pelaksanaan penyelidikan dilakukan oleh siswa
berdasarkan petunjuk-petunjuk guru. Petunjuk yang diberikan pada
umumnya berbentuk pertanyaan membimbing. Pelaksanaan pembelajaran
dimulai dari suatu pertanyaan inti. Dari jawaban yang dikemukakan, siswa
melakukan penyeledikan untuk membuktikan pendapat yang telah
dikemukakan.
2. Inkuiri bebas
Dalam hal ini siswa melakukan penelitian bebas sebagaiman seorang
scientis. Masalah dirumuskan sendiri, eksperimen (penyelidikan)
dilakukan sendiri, dan kesimpulan konsep diperoleh sendiri.
3. Inkuiri bebas yang dimodifikasi.
Berdasarkan masalah yang diajukan guru, dengan konsep atau teori yang
sudah di pahami siswa melakukan penyelidikan untuk membuktikan
Sanjaya (2010: 202-204) mengemukakan bahwa proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam
tahapan orientasi adalah:
• Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa.
• Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa
untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah
inkuiri.
• Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan
dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Teka-teki yang mengandung
konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya:
• Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan
memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam
merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru
rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan
sebaiknya diserahkan kepada siswa.
• Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat
merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah
ada, tinggal siswa mencari dan mendapat jawabannya secara pasti.
• Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah
diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu
dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih
dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang
konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang
dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan
berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat
merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
Perkiraan sebagai hipotesis harus memiliki landasan berfikir yang kokoh,
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan
untuk mengujin hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting
dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga
membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berfikirnya. Oleh sebab itu tugas guru dalam tahapan ini adalah
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
berfikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti
mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran
jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi
harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung
jawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan
merupakangog-nya dalam proses pembelajaran. Banyaknya data yang
terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, untuk
mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan
pada siswa data yang relevan.
C. Penguasaan Materi
Materi pembelajaran (bahan ajar) merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar (Depdiknas, 2003).
Dengan materi pembelajaran memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu
kompetensi atau kompetensi dasar secara runtun dan sistematis, sehingga
secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan
terpadu. Materi pembelajaran merupakan informasi, alat dan teks yang
diperlukan guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran (Awaluddin, 2008:1).
Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar
dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun
tingkat-tingkat yang dimaksud adalah : (1) Informasi non verbal, (2) Fakta dan
pengetahuan verbal, (3) konsep dan prinsip, dan (4) pemecahan masalah dan
kreativitas. Informasi non verbal dikenal atau dipelajari dengan cara
penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung .
Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara
mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting
untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu penting
didalam pemecahan masalah atau didalam kreativitas (Slameto,1991:131).
Menurut Anderson, dkk (2000:67-68), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis
prilaku sebagai berikut:
1. Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang dipelajari dan
tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa,
pengertian, kaidah, teori, prinsip, dan model.
2. Understandmencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang
dipelajari.
3. Applymencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk
menghadapi masalah yang nyata dan baru.
4. Analyzemencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam
bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
Misalnya: mengurai masalah menjadi bagian yang telah kecil.
5. Evaluatemencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa
hal berdasarkan kriteria tertentu.
6. Createmerupakan kemampuan untuk membentuk suatu pola baru.
Penguasaan materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan
evaluasi. Menurut Thoha (1994:1) evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan
instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh
kesimpulan. Instrument atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi
Menurut Arikunto (2001:53) tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan
aturan-aturan yang sudah ditentukan. Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa
persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali
pertemuan adalah post test atau tes terakhir. Disebut tes akhir karena sebelum
memulai pelajaran guru mengadakan tes awal atau pretest. Kegunaan tes ini
ialah terutama untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki
rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada November semester ganjil Tahun Pelajaran
2011/2012 di SMA Negeri 13 Bandar Lampung.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester
ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012 di SMAN 13 Bandar Lampung. Sedangkan
sampelnya adalah siswa di kelas XI IPA 1. Kelas ini dipilih sebagai sampel
karena merupakan kelas dengan siswa yang memiliki prestasi akademik yang
terendah dibandingkan kelas lainnya.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalahpurposive
sampling.Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri–ciri antara lain :
siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama; siswa
dibimbing oleh guru yang sama; siswa yang menjadi objek penelitian duduk
pada tingkat kelas yang sama.Purposive samplingmerupakan salah satu
contohnonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan
desainOne Group Pretes-Postes Design. Peneliti mempunyai sampel, yaitu
siswa yang memiliki gaya belajar yang berbeda (visual, auditori, dan
kinestetik). Ketiga macam sampel diberi perlakuan yang sama yaitu dengan
model pembelajaran inkuiri. Lalu ketiga sampel diberi soal pretes dan postes
yang sama untuk mengetahui penguasaan materi siswa. Pretes dilakukan
sebelum ketiga kelompok melakukan kegiatan pembelajaran pada pertemuan
pertama dan postes setelah usai pembelajaran pada pertemuan terakhir.
Desain tersebut digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar 2. DesainOne Group Pretes-Postes Design.
Keterangan : I = kelompok gaya belajar visual; II = kelompok gaya belajar auditori; III = kelompok gaya belajar kinestetik;O1=
Pretes;O2=Postes; X = gaya belajar siswa pada model inkuiri
terbimbing (1= visual; 2= auditori; 3= kinestetik). (dimodifikasi dari Sugiyono, 2010:110)
D. Prosedur Penelitian
Penelitia ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan saat prapenelitian adalah :
I O1 X1 O2
II O1 X2 O2
a. Membuat izin penelitian ke sekolah tempat diadakannya penelitian.
b. Mengadakan observasi kesekolah tempat diadakannya penelitian.
c. Menetapkan sampel penelitian.
d. Memodifikasi angket gaya belajar siswa. Angket dimodifikasi dari
DePorter (2005:166) dengan menggunakan skalaLikert. Dari
pengisian angket tersebut, akan diperoleh tiga kelompok sesuai gaya
belajar yang dominan, yaitu kelompok visual, kelompok auditori dan
kelompok kinestetik.
e. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Kelompok (LKK).
f. Membuat instrumen tes, yaitu soal pretes dan postes berupa pilihan
uraian yang disesuaikan dengan penguasaan materi siswa, serta lembar
observasi untuk pengamatan aktivitas belajar siswa.
g. Melakukan uji ahli instrument tes dan uji ahli angket gaya belajar
kepada seorang konselor.
h. Membagikan angket gaya belajar siswa untuk menentukan gaya belajar
yang paling dominan pada setiap siswa. Angket gaya belajar ini telah
diuji validitas dan reabilitasnya pada siswa dengan tingkat akademik
yang sama.
i. Melakukan analisis angket gaya belajar setelah angket diisi oleh siswa.
j. Membuat kelompok belajar siswa berdasarkan gaya belajar siswa.
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran dalam kelas tersebut diperhatikan
terbimbing. Penelitian ini direncanakan sebanyak tiga kali pertemuan.
Adapun langkah–langkah pembelajarannya sebagai berikut :
a. Pendahuluan
1) Siswa mengerjakan soal pretest untuk penilaian kemampuan awal
siswa.
2) Siswa mendengarkan guru membacakan Indikator dan tujuan
pembelajaran.
3) Siswa memperhatikan pembagian kelompok diskusi yang di
tentukan oleh guru.
4) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model
pembelajaran inkuiri.
5) Siswa mendengarkan motivasi dan menjawab pertanyaan dari guru,
“Tahukah kalian mengapa kitabisa berdiri dengantegak?”. Siswa
mendengarkan penjelasan bahwa tubuh kita memiliki rangka
sehingga kita bisa berdiri dengan tegak (pada pertemuan 1). Siswa
mendengarkan pertanyaan guru,” Mengapa kita dapat menoleh ke
kanan dan ke kiri”.Siswa mendengarkan penjelasan dari guru bahwa
terdapat sendi pada bagian tubuh tertentu sehingga tubuh dapat di
gerakkan ke berbagai arah (pada pertemuan II). Siswa
mendengarkan pertanyaan dari guru, “Mengapa kita bisa berjalan
dan mengambil makanan?”. Guru menjelaskan bahwa terdapat otot
yang menggerakkan rangka sehingga kita bisa melakukan banyak hal
6) Siswa memperhatikan penjelasan guru yang dapat menggali
pengetahuan awal siswa dengan mengajukanpertanyaan : “Sebutkan
fungsi tulang berdasarkan strukturnya?” (pada pertemuan ke I);
“Sebutkan macam–macam sendi dan kelainan/penyakit pada sendi
yang kalian ketahui?” (pada pertemuan II); “Apa sajajenis-jenis
otot dan kelainan/penyakit yang terjadi pada otot?” (pada pertemuan
III).
b. Kegiatan Inti
1) Siswa duduk dalam beberapa kelompok sesuai dengan gaya belajar
masing–masing.
2) Siswa mendapatkan LKK (Pertemuan I: Rangka dan fungsinya,
Pertemuan II: Hubungan antar tulang dan macam-macam
persendian, pertemuan III: Otot) yang berisi permasalahan yang
akan dikaji dan didiskusikan.
3) Siswa berdiskusi sesuai kelompok masing-masing dan dibimbing
guru dalam mengerjakan LKK
4) Siswa mengamati media pembelajaran yang sesuai dengan
kelompok gaya belajanya. Kelompok siswa yang memiliki gaya
belajar visual melakukan pengamatan dengan menggunakan media
video, kelompok siswa yang memiliki gaya belajar auditori
melakukan pengamatan dengan menggunakan media rekaman suara
sedangkan kelompok siswa yang memiliki gaya belajar kinesteti
melakukan pengamatan dengan menggunakan torso dan model.
6) Beberapa siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka
dan kelompok lain memberi pendapat ataupun sanggahan dari
penjelasan yang disampaikan kelompok tersebut. Siswa membahas
masalah-masalah yang ada dalam LKK yang belum dapat
dipecahkan bersama guru.
7) Siswa diminta untuk mengumpulkan LKK yang telah dikerjakan.
c. Penutup
1) Siswa dibimbing oleh guru untuk menarik kesimpulan dari materi
yang telah dibahas (Pertemuan I: Rangka dan fungsinya, Pertemuan
II: Hubungan antar tulang dan macam-macam persendian,
pertemuan III: Otot).
2) Siswa mengerjakan soal postest mengenai materi yang telah
dipelajari.
3) Siswa mendengarkan informasi tentang materi untuk pertemuan
yang akan datang(Pertemuan II: Hubungan antar tulang dan
macam-macam persendian, pertemuan III: Otot).
4) Siswa mendengrkan dan menjawab salam dari guru.
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data
Jenis dan teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah :
1. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa data nilai penguasaan materi pokok Sistem Gerak
selisih antara nilai pretes dengan postes, lalu dianalisis secara statistik
menggunakan SPSS 17. Untuk mendapatkan N-gainmenggunakan rumus
Meltzer (dalam Coletta dan Phillips, 2005: 1172) yaitu:
N-gain= 100
Keterangan : X = nilai postes; Y = nilai pretes; Z = skor maksimal; N-gain= selisih nilai postes dan pretes yang di
normalisasi.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data gaya belajar siswa yang diperoleh melalui
pengisian angket oleh siswa, serta data aktivitas siswa yang diperoleh
melalui lembar observasi yang diisi oleh observer. Adapun aktivitas yang
diamati adalah mengamati/mengobservasi, kemampuan berdiskusi
(mengerjakan LKK), kemampuan bertanya, mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
2. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Pretes dan Postes
Data tingkat penguasaan materi berupa nilai pretes dan postes. Nilai pretes
yang diambil pada pertemuan pertama pada setiap kelompok, sedangkan
nilai postes diambil sesudah pembelajaran pada pertemuan terakhir. Bentuk
soal yang diberikan adalah berupa soal uraian. Teknik penskoran nilai
S=R x 100
Keterangan : S = nilai yang diharapkan (dicari); R = jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar; N = jumlah skor maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008 : 112).
b) Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati
pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang
dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai
dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang diamati yaitu:
mengamati/mengobservasi, kemampuan berdiskusi (mengerjakan LKK),
kemampuan bertanya, mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
c) Angket Gaya Belajar Siswa
Angket gaya belajar berisi pernyataan yang sesuai dengan kebiasaan siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam angket ini terdapat tiga puluh enam
pernyataan yang mencerminkan gaya belajar. Pernyataan nomor 1, 4, 8, 10,
13, 17, 18, 22, 25, 28, 30, dan 32 merupakan pernyataan yang
mengidentifikasikan gaya belajar visual. Pernyataan nomor 2, 5, 9, 14, 15,
20, 23, 27, 31, 33, dan 35 mengidentifikasikan gaya belajar auditori.
Sedangkan pernyataan nomor 3, 6, 11, 12, 16, 19, 21, 24, 26, 29, 34, dan 36
mengidentifikasikan gaya belajar kinestetik.Tiap-tiap pernyataan memiliki
lima pilihan jawaban, yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak
pernah. Kategori pilihan jawaban tersebut memiliki bobot :selalu = 5, sering
= 4, kadang-kadang = 3, jarang = 2, dan tidak pernah = 1. Angket gaya
belajar ini telah di ujivaliditas dan reabilitasnya pada siswa dengan tingkat
dilakukan analisis angket gaya belajar. Skor tertinggi di antara ketiga gaya
belajar pada angket gaya belajar masing-masing siswa menunjukkan gaya
belajar yang paling tinggi pada siswa tersebut. Gaya belajar siswa diketahui
dari skor terbanyak yang diperoleh, dengan kategori sebagai berikut :
a. Visual : Jika skor total pernyataan aspek visual lebih tinggi
dibandingkan skor total pernyataan aspek auditori
dan kinestetik.
b. Auditori : Jika skor total pernyataan aspek auditori lebih tinggi
dibandingkan skor total pernyataan aspek visual dan
kinestetik.
c. Kinestetik : Jika skor total pernyataan aspek kinestetik lebih tinggi
dibandingkan skor total pernyataan aspek visual dan
auditori.
Dimodifikasi dari De Porter (2003: 166-167).
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat
Uji prasyarat terhadap nilai pretes, postes dan N-gaindianalisis
menggunakan program SPSS 17. Uji prasyarat yang dilakukan berupa:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dengan ujiLilieforsmenggunakan program SPSS
17. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pretes dan
Hipotesis
Ho: Sampel berdistribusi normal
H1: Sampel tidak berdistribusi normal.
Kriteria Pengujian
Terima Hojika Lhitung< Ltabel atau p-value > 0,05; tolak Hountuk
harga yang lainnya (Nurgiantoro dkk, 2002:118).
b. Uji Homogenitas
Apabila masing-masing data berdistribusi normal, maka uji prasyarat
dilanjutkan dengan uji homogenitas (uji F) menggunakan program
SPSS 17. Tujuan uji homogenitas adalah untuk mengetahui bahwa
setiap kelompok yang dibandingkan memiliki varians yang sama atau
tidak.
Hipotesis
Ho: Setiap kelompok mempunyai varians sama.
H1: Setiap kelompok mempunyai varians berbeda.
Kriteria uji
Jika Fhitung< Ftabelatau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima
Jika Fhitung> Ftabelatau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak.
(Pratisto, 2004:13)
2. Pengujian Hipotesis
Apabila masing-masing data berdistribusi normal dan homogen, maka
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata untuk lebih dari dua
kelompok sampel.
Hipotesis
Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata pada ketiga sampel.
H1 :Ada perbedaan rata-rata antara ketiga sampel.
Kriteria Uji
- Jika Fhitung< Ftabelatau probabilitasnya > 0,05 maka Ho diterima
- Jika Fhitung> Ftabelatau probabilitasnya < 0,05 maka Ho ditolak
(Priyatno, 2010: 46).
Jika Ho ditolak, maka dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui sampel
mana yang terdapat perbedaan secara signifikan dengan ujiTukey
menggunakan SPSS 17.
a. Hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata pada sampel.
H1 :Ada perbedaan rata-rata pada sampel.
b. Kriteria Uji
- Jika signifikansinya> 0,05 maka Ho diterima
- Jika signifikansinya< 0,05 maka Ho ditolak
(Sugiyono, 2010:280).
3. Pengolahan Data Aktivitas Siswa
Data kualitatif berupa aktivitas siswa selama proses pembelajaran
oleh observer. Data tersebut dianalisis dalam bentuk persentase dengan
langkah sebagai berikut:
1) Mengisi tabel hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran :
Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas siswa
Keterangan :
A. Kemampuan mengamati/mengobservasi media.
1. Tidak mengamati/ mengobservasi media (diam saja).
2. Mengamati/ mengobservasi namun tidak mengungkapkan
pendapatnya.
3. Mengamati/ mengobservasi dan mengungkapkan pendapatnya sesuai
dengan pembahasan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia.
B. Kemampuan berdiskusi (mengerjakan LKK)
1. Tidak melakukan diskusi.
2. Melakukan kegiatan diskusi namun tidak mengarah pada
permasalahan pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia.
3. Melakukan kegiatan diskusi dan sesuai dengan permasalahan pada
materi pokok Sistem Gerak pada Manusia.
C. Kemampuan Bertanya
1. Tidak mengajukan pertanyaan
No Nama A B C D
2. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan
pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia.
3. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan
permasalahan pada materi pokok Sistem Gerak pada Manusia.
D. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
1. Siswa kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara sistematis dan tidak dapat menjawab pertanyaan.
2. Siswa kurang dapat mempresentasikan hasil diskusi kelompok
dengan cara yang tidak sistematis dan dapat menjawab pertanyaan
dengan benar.
3. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan cara sistematis
dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan ilmiah.
2) Menghitung rata–rata persentase aktivitas menggunakan rumus:
Keterangan X; Rata-rata skor aktivitas siswa,∑xi; Jumlah skor yang
diperoleh,n; Jumlah skor maksimum (12) (Sudjana, 2002: 69).
3) Menafsirkan atau menentukan persentase aktivitas siswa sesuai
klasifikasi:
Tabel 2.Klasifikasi persentase aktivitas siswa
Interval (%) Kategori
0,00–29,99 Sangat Rendah
30,00–54,99 Rendah
55,00–74,99 Sedang
75,00–89,99 Tinggi
90,00–100,00 Sangat Tinggi
Dimodifikasi dari Hake (dalam Coletta dan Phillips 2005: 1176).
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Gaya belajar siswa (visual, auditori, dan kinestetik) berpengaruh terhadap
peningkatan penguasaan materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui
model pembelajaran inkuiri terbimbing.
2. Gaya belajar visual menghasilkan penguasaan materi paling tinggi pada
materi pokok Sistem Gerak pada Manusia melalui model pembelajaran
inkuiri terbimbing.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang diperoleh,
maka penulis menyampaikan saran yaitu sebaiknya :
1. Bagi penelitian selanjutnya yang akan meneliti pengaruh gaya belajar
siswa, sebaiknya menggunakan kelas dengan jumlah siswa yang relatif
merata pada setiap kelompok gaya belajarnya.
2. Dalam menentukan gaya belajar siswa sabaiknya dilakukan di luar
penelitian dengan melakukan survey atau tes gaya belajar secara berulang
kemudahan belajar bagi siswa.
4. Peneliti sebaiknya memotivasi siswa yang aktivitasnya masih rendah
DAFTAR PUSTAKA
A’izah, Nur futchatil. 2011. Skripsi.Analisis Peningkatan Hasil Belajar Ranah Kognitif Dikaitkan Dengan Gaya Belajar Siswa Setelah Diterapkan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. UPI. Bandung.
Anderson, dkk. 2000.A Taxonomy For Learning, Teaching, ans Assesing, (A Revision of Blooms Taxonomy of Educational Ogjectives, Abridged Edition). Longman. Newyork
Arikunto, S. 2001.Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan. Bimi Aksara. Jakartara. Awaludin, A. 2008.Materi Ajar. 10 maret http://andhysastetera.blogspot.com/.
Colleta, V.P dan Phillips J.A. 2005.Interpreting FCI scores: Normalized Gain, Preinstruction Scores, and Scientific Reasoning Ability. Department of Physics, Loyola Marymount University. California.
Daryanto, H. 1999.Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta
DePorter, Bobbi and Hernacki, Mike.2003.Quantum Learning:Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. PT Mizan Pustaka. Bandung.
______. 2005.Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Terjemahan AlwiyahAbdurrahman. Kaifa. Bandung.
Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta kerjasama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta. 298 hlm.
Dunn, Rita and Keenth Dunn. 1993.Teaching Secondary Student Through Their Individual Learn Style:Practical Approaches For Grade 7-12.
Massachussetts: Allyn and Bacon.27 april 2011 http://docs.google,com/www.akademik.unsri.ac.id/ .
Gunawan, A.W. 2004.Genius Learning Strategy. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Nasution. 2008.Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara. Jakarta.223 hlm.
Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.
Priyatni, Dwi. 2010.PahamAnalisaStatistik Data dengan SPSS.MediaKom. Yogyakarta.
Wijayanti, Okta. 2009. Skripsi.Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
TerpimpinTerhadap Penguasaan Konsep Ekosistem Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sidomulyo. Bandar Lampung. UNILA
Sanjaya, H. Wina. 2010.Srategi Pembelajaran Berorientasi srandar proses Pendidikan. Jakarta
Slameto. 2003.Belajar dan Faktor–Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta
Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Sudjana, Nana. 2005.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algensindo.
Sukarsih, Rahmawati. 2010.Perbedaan Pengaruh Antara Pembelajaran Inkuiri dan Pembelajaran Ekspositori Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar.29 april 2011 http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/169150709201001131.pdf
Sumiati dan Asra. 2008.Metode Pembelajaran. CV Wacana Prima. Bandung
Suparlan. 2004. Fasilitator : Guru Sekolah Dasar Mengenal Tipe Kecerdasan dan gaya belajar pada siswanya. Jakarta.
Suryabrata, Sumadi. 1989.Psikologi Pendidikan. Rajawali. Jakarta
Susilo, Joko. 2009.Sukses Dengan Gaya Belajar. Pinus. Yogyakarta
Thabrany, H. 1994.Rahasia Kunci Sukses Belajar. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta.
Thoha, M. 1994.Tekhnik Evaluasi Pendidikan. Grafindo Persada. Jakarta
Udie. 2010.Macam-macam Gaya Belajar. 2 Februari 2011
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003.Sistem Pendidikan Nasional. 28 April 2011 http://docs.google.com/www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf.
Widyastuti, R. 2010.Hakikat Pengalaman Belajar. 10 maret 2011
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERBIMBING (Quasi EksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA
Negeri 13 Bandar Lampung Semester GanjilTahunPelajaran 2011/2012)
Oleh
NURUL HASANAH
Berdasarkanhasilobservasiawal di SMA Negeri 13 Bandar Lampung diketahuibahwa nilai
rata-rata siswakelas XI IPA tahunpelajaran (2010/2011)
padamateripokokSistemGerakpadaManusiamasihrendahhalinidapatterjadikarenakurangnyake
sesuaian model pembelajaran yang digunakan guru denganadanyavariasigayabelajarsiswa.
Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahui: (1)
pengaruhgayabelajarterhadappeningkatanpenguasaanmateripokokSistemGerakpadaManusia
melalui model pembelajaraninkuiriterbimbing; (2) gayabelajar yang
menghasilkanpenguasaanmateripokokSistemGerakpadaManusia yang paling tinggimelalui
model pembelajaraninkuiriterbimbing.
PenelitianinimerupakankuasieksperimendengandesainpenelitianberupaOne Group
Pretest-Posttest Design.Data penelitien ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
berupa data nilai penguasaan materi yang diperoleh dari nilai pretest, posttest danN-gain
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 13 Bandar
Lampung yang memiliki gaya belajr visual sebanyak 10 siswa, auditori 17 siswa dan
kinestetik 8 siswa dari jumlah keseluruhan 35 siswa. Setelah dilakukan pembelajaran
diperoleh nilai rata-rataN-gainpenguasaan materi siswa pada ketiga kelompok gaya belajar
visual, auditori dan kinestetik berturut-turut adalah 82,32; 76,69; dan 74,90.
Penguasaanmaterisiswa yang memilikigayabelajar visual berbedasignifikandengankinestetik.
Namunantarasiswa yang memilikigayabelajar visual
denganauditorimaupunkinestetikdenganauditoritidakberbedanyata. Kelompoksiswa yang
memilikigayabelajar visual menghasilkan N-gainpaling
tinggidibandingkandengangayabelajarauditorimaupunkinestetik.
Dengandemikiandapatdinyatakanbahwagayabelajarsiswa (visual, auditoridankinestetik)
berpengaruhnyataterhadappenguasaanmateripokokSistemGerakpadaManusia.
(Quasi EksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester
GanjilTahunPelajaran 2011/2012)
(Skripsi)
Oleh
NURUL HASANAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
(Quasi EksperimenpadaSiswaKelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester
GanjilTahunPelajaran 2011/2012)
Oleh
NurulHasanah
Skripsi
Sebagai Salah SatuSyaratuntukMencapaiGelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Penulis dilahirkan di Kota Tanjung Karang pada hari jum’at 5 Agustus 1988, yang
merupakan anakbungsu dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sabaruddin dan
Ibu Karsih.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah Pendidikan Taman
Kanak-kanak aisiyah kedaton Bandar lampung diselesaikan tahun 1994,Sekolah Dasar (SD)
Muhammadiyah I Bandar Lampung diselesaikan tahun 2000, Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) Muhammadiyah 3 Bandar Lampung diselesaikan tahun 2003, Sekolah
Menengah Atas (SMA) Arjuna Bandar Lampungdiselesaikan tahun 2006. Pada tahun 2006
penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan
Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
Pada tahun 2010 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP
Negeri 11 Bandar Lampung, dan pada tahun 2011 penulis melakukan penelitian di SMA
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .. 1
B. Rumusan Masalah ... .. 5
C. Tujuan Penelitian ... .. 5
D. Manfaat Penelitian ... .. 6
E. Ruang Lingkup Penelitian ... .. 6
F. Kerangka Pemikiran ... .. 7
G. Hipotesis ... .. 9
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar... .. 10
B. Model PembelajaranInkuiri... 13
C. Penguasaan Materi ... 19
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel ... 21
C. Desain penelitian ... 22
D. Prosedur penelitian... 22
E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis data.. ... 26
2. Teknik Pengambilan Data ... 27
F. Teknik Analisis data 1. Uji Prasyarat... 29
2. PengujianHipotesis... 30
3. Pengolahan Data AktivitasSiswa ... 31
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34
B. Pembahasan ... 38
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 49
LAMPIRAN ... 52
1. Perangkat Pembelajaran ... 53
2. Data Hasil Penelitian... 89
3. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian... 92
4. Foto-foto Pelaksanaan Pembelajaran ... 95
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Lembarobservasiaktivitassiswa ...28
2. Klasifikasiindeksaktivitassiswa ...30
3. Hasilujinormalitasdanhomogenitasdata pretes, postesdanN-gain
penguasaanmaterisiswapadasetiapgayabelajar ... ..35
4. Hasilujianovasatufaktorterhadapnilaipretes, postes,
danN-gainpenguasaanmaterisiswapadatigagayabelajar ...36
5. HasilujiTukeyterhadap N-gainpenguasaanmateripadatigakelompok
Gayabelajar ...37
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka pikir...9
Tersenyumlah untuk hidup.
(
Penulis)
Sesungguhnya Allah tidak mengengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri.
1. Tim Penguji
Ketua : Neni Hasnunidah,S.Pd., M.Si. ………..
Sekretaris :Pramudiyanti,S.Si, M.Si……….…...
Penguji
BukanPembimbing : Dr. Tri Jalmo, M.Si. .……….……….
2. DekanFakultasKeguruan dan IlmuPendidikan
Dr. Hi.BujangRahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003
Yang bertandatangan di bawahiniadalah :
Nama : NurulHasanah
NPM : 0643024040
Fakultas / Jurusan : KIP / Pendidikan MIPA
Program Studi : PendidikanBiologi
Denganinisayamenyatakanbahwaskripisisayaadalahhasilpekerjaansayasendiri,
tanpabantuanpihaklain,
kecualidosenpembimbingdansepanjangpengetahuansayatidakberisimateri yang
telahdipublikasikanatauditulisoleh orang lain
atautelahdipergunakandanditerimasebagaipersyaratanpenyelesaianstudipadauniversitasataupu
ninstitut lain.
Bandar lampung, Mei 2012 Yang menyatakan
Persembahan
Aku bersyukur kepadamu ya Allah.
Keberadaanku saat ini adalah takdir ALLOH. SWT , dan segala apa yang telah aku miliki dan aku dapatkan
adalah berkat Izin dan Ridho dari -NYA Dan do a dari orang-orang yang mencintaiku
Kupersembahkan karya ini teruntuk:
Ayahanda Sabaruddin dan Ibunda Karsih tercinta
Terima kasih atas segala do a, pengorbanan, kesabaran, tetes keringat, cinta kasih
Yang takkan pernah terbalaskan. Semoga Allah memberikan kesempatan kepadaku untuk bisa selalu membahagiakan kalian....
Imamku lutfi Miftakhussalam, SE.
Terima kasih atas kasih sayang dan doa tulus untuk keberhasilan ku smoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dalam keluarga ini
Bidadari kecil ku Sahla Nur Aqila
Yang selalu mewarnai hari-hari ku, semoga kelak menjadi anak yang sholehah dan menjadi kebanggaan
keluarga Amin
Seluruh keluargaku
Terimakasih atas kasih sayang, doa dan perhatiannya untukku. Tawa, canda dan dukungan kalian adalah semangat bagiku.
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (Quasi Eksperimen padaSiswa Kelas XI di SMA Negeri 13 Bandar Lampung Semester Ganjil T.P. 2011/2012).
Nama Mahasiswa : NURUL HASANAH
Nomor Pokok Mahasiswa : 0643024040
Program Studi : Pendidikan Biologi
Jurusan : Pendidikan MIPA
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI, 1.KomisiPembimbing
Neni Hasnunidah,S.Pd., M.Si. Pramudiyanti, S.Si. M.Si.
NIP19700327 199403 2 001 NIP 19730310 199802 2 001
2. KetuaJurusanPendidikan MIPA
Dr. Caswita, M.Si.