• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada CV. Agro Surya Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada CV. Agro Surya Medan"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI MINOR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA CV. AGRO SURYA MEDAN

Oleh :

MUHAMMAD NUR 052102032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI MINOR

NAMA : MUHAMMAD NUR

NIM : 052102032

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA

TETAP PADA CV. AGRO SURYA MEDAN

Tanggal : ...2009 ketua Program Studi D III Akuntansi

( Drs. Hasan Sakti Siregar, M. Si, Ak ) NIP. 131 568 370

Tanggal : ...2009 DEKAN

(3)

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI MINOR

NAMA : MUHAMMAD NUR

NIM : 052102032

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA

TETAP PADA CV. AGRO SURYA MEDAN

Medan, ...2009 Menyetujui Pembimbing

(4)

KATA PENGANTAR

bismillahirrohmanirrahiim,

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, serta salawat beriring salam kepada junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan penulis kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan menyelesaikan skripsi minor ini.

Dengan segala kerendahan hati dan kemampuan yang ada, penulis berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi minor ini semoga dapat bermanfaat bagi yang membacanya. Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi minor ini masih jauh dari kesempurnaan, namun hal itu dikarenakan kekurangan dan keterbatasan penulis sebagai manusia.

Dalam penyelesaian skripsi minor ini penulis banyak mendapat bantuan pikiran, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sekaligus Dosen Pembimbing,

(5)

4. Bapak Mahadi selaku Direktur Utama CV. AGRO SURYA MEDAN.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT atas segala karunianya yang memberikan kesehatan dan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi minor ini. kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama ini, semoga Allah SWT senantiasa memberi kebaikan dan kesehatan. Amiin yaa rabbal alamiin.

Medan, Juni 2009 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Alasan Pemilihan Judul... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penulisan ... 4

D. Manfaat Penulisan ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II CV. AGRO SURYA MEDAN ... 6

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 6

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 7

C. Deskripsi Aktiva Tetap ... 12

D. Dokumen ... 24

E. Catatan Akuntansi... 26

F. Fungsi yang Terkait ... 27

G. Jaringan Subsistem ... 39

H. Unsur Pengendalian Intern ... 31

I. Bagan Alir Dokumen Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Aktiva Tetap ... 36

BAB III ANALISIS DAN EVALUASI... 39

A. Deskripsi Aktiva Tetap ... 39

B. Dokumen ... 45

C. Catatan Akuntansi... 48

D. Fungsi yang Terkait ... 48

E. Jaringan Subsistem ... 50

(7)

G. Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi

Aktiva Tetap pada CV. AGRO SURYA MEDAN ... 57

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

NO. JUDUL HALAMAN

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Setiap organisasi memiliki sasaran yang akan dicapai, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, yaitu memperoleh laba dan menaikkan nilai perusahaan. Perusahaan tidak akan dapat mencapai sasaran tersebut tanpa adanya aktiva (Asset) yang dapat menjamin kelancaran operasional rutin perusahaan, terutama aktiva tetap (Fixed Assets). Aktiva tetap merupakan asset perusahaan yang sangat penting, tanpa adanya aktiva tetap mustahil sebuah perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasional rutinnya dengan baik.

(10)

(building), mesin (machine), kendaraan (vehicles), goodwill, hak cipta (copy rights), dan lain sebagainya.

Di dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan, proses perolehan aktiva tetap tersebut tentu memerlukan pertimbangan-pertimbangan bagi pihak perusahaan, karena kesalahan dalam mempertimbangkan cara memperoleh aktiva tetap juga akan mempengaruhi operasi perusahaan, terutama dari segi dana yang tersedia untuk memperoleh aktiva tetap tersebut. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan yang berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang tepat bagi para pengambil keputusan, tentang kebijakan apa yang perlu diambil untuk memperoleh aktiva tetap.

Seiring dengan berjalannya waktu, maka aktiva tetap yang telah dimiliki perusahaan tentunya mempunyai batas waktu tertentu untuk beroperasi, serta memerlukan perbaikan-perbaikan yang kadangkala juga membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya, disamping biaya-biaya pemeliharaan rutin agar dapat menunjang kegiatan pengoperasiannya yang berkesinambungan. Dalam hal ini perlu penetapan apakah pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap masuk kepada pengeluaran modal (Capital Expenditure) ataupun pengeluaran pendapatan (Revenue Expenditure).

(11)

Aktiva tetap juga sangat erat kaitannya dengan umur ekonomis dari aktiva tersebut sehingga perusahaan perlu menerapkan suatu sistem informasi akuntansi aktiva tetap untuk dapat mengestimasikan secara lebih akurat umur ekonomis aktiva tetap tersebut. Hal ini sangat penting karena dengan estimasi umur ekonomis yang akurat, perusahaan dapat mentaksir masa penggunaan aktiva tetap tersebut secara lebih efektif.

Mengingat pentingnya aktiva tetap (Fixed Assets) bagi sebuah organisasi/ perusahaan, maka penulis tertarik untuk menganalisis aktiva tetap tersebut kedalam sebuah skripsi minor yang diaplikasikan oleh perusahaan dengan judul “Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap Pada CV. AGRO SURYA MEDAN”.

B. Perumusan Masalah

Didalam ilmu akuntansi, pembahasan masalah dalam sistem informasi akuntansi aktiva tetap sangatlah luas, sehingga penulis merasa perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi minor ini. Dalam kesempatan ini penulis hanya akan membahas tentang aktiva tetap berwujud (Tangible Asset), khususnya pada masalah berikut “Apakah Sistem Informasi Akuntansi Aktiva Tetap yang diterapkan oleh CV. AGRO SURYA MEDAN telah sesuai dengan prinsip cepat, aman dan murah?”

C. Tujuan Penulisan

(12)

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan penulis dari penulisan skripsi minor ini adalah sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk peningkatan kualitas sistem informasi akuntansi aktiva tetap yang diterapkan.

E. Sistematika penulisan

Agar penulisan skripsi minor ini lebih terarah dan dapat mempermudah penulis dalam pengerjaan hal-hal yang dibahas, penulis membuat beberapa bab sesuai dengan kebutuhan pembahasan antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan, BAB II : CV. AGRO SURYA MEDAN

Bab ini membahas uraian tentang sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, definisi sistem, perbedaan pengertian sistem dan prosedur, deskripsi aktiva tetap, dokumentasi, catatan akuntansi, fungsi yang terkait, jaringan subsistem, unsur pengendalian intern, dan bagan alir dokumen jaringan yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap,

BAB III : ANALISIS DAN EVALUASI

(13)

catatan akuntansi, fungsi yang terkait, jaringan subsistem, unsur pengendalian intern, dan bagan alir dokumen jaringan yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap, dan indikator pengujian sistem akuntansi aktiva tetap pada CV. AGRO SURYA,

BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan kesimpulan dari apa yang telah ditulis dalam skripsi minor ini dan juga meliputi saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi perusahaan.

(14)

BAB II

CV. AGRO SURYA MEDAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat.

Dalam menguraikan sejarah dan perkembangan perusahaan, disini penulis akan menguraikannya secara singkat. CV. Argo Surya Medan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian pupuk non subsidi, perusahaan ini berkedudukan di Jl. Ir. H. juanda Baru No. 11 Medan, yang berdasarkan akte perseroan komanditer oleh notaris Muahammad Irwan Harahap. SH, M.Kn di Kabupaten Deli Serdang, dengan wilayah kerja Sumatera Utara pada hari sabtu tanggal 9 agustus 2006, Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : C-145, HT. 03.01-Th 2006. Dengan surat izin usaha pendistribusian Nomor : 9 CV. Agro Surya Medan. Perusahaan ini juga melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dan perusahaan pemerintah salah satunya yaitu PT. Sriwijaya, yang bergerak sebagai produsen pupuk.

(15)

pemerintah tentang izin usaha yang disahkan oleh kenotarisan. Dalam hal ini, CV. Agro Surya Medan memiliki visi dan misi dalam menjalankan perusahaannya. Adapun visi dan misi tersebut adalah Menjadi “Specialist Market” pupuk terhadap konsumen pengguna di Sumatera,“Specialist Market” berarti :

1. hanya melakukan usaha dalam bidang pupuk,

2. menyelenggarakan usaha secara professional dan memberikan pelayanan yang bermutu bagi seluruh pelanggan.

Misi CV. AGRO SURYA adalah, Turut membantu Pemerintah di bidang Pertanian & Perkebunan dengan sistem :

1. menyelenggarakan penjualan pupuk berdasarkan system perdagangan yang berlaku di Indonesia,

2. menyelenggarakan penjualan pupuk yang bersifat komersial khususnya bagi konsumen pengguna tetap, terutama kelompok pengguna menengah ke atas berdasarkan kemanfaatan bagi “Stakeholders” dengan skala minimal 5 (lima) ton,

3. turut membantu Pemerintah / Pihak Produsen terhadap pengendalian bentuk kemasan yang berlaku.

B. Struktur Organisasi

(16)

sehingga dapat tercipta suatu tim kerja yang baik dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan perusahaan.

Struktur organisasi yang digunakan pada CV. Agro Surya Medan adalah berbentuk organisasi garis, dimana kekuasaan berada ditangan dewan komisaris bersama dengan direktur. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi yang digunakan CV. Agro Surya Medan beserta “job descriptionnya” adalah sebagai berikut : 1. Direktur

Direktur utama sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang berfungsi memimpin keseluruhan aktivitas-aktivitas perusahaan, antar lain :

a. mengambil keputusan dalam menetapkan kebijakan dan pengendalian kegiatan perusahaan,

b. menyetujui dan menolak pengangkatan dan pemberhentian setiap bagian dalam penambahan tenaga kerja,

c. memelihara dan meningkatkan motivasi kerja karyawan,

d. mengadakan perencanaan tentang keadaan perusahaan dimasa yang akan datang,

e. menyetujui dan Memberikan pengesahan atas pembelian alat inventaris perusahaan,

f. mengkoordinasi pelaksanaan tugas setiap bagian serta menerima laporan tertulis dari setiap bagian tersebut.

(17)

Bagian perencanaan dan pengembangan bertanggungjawab memberikan pengarahan dan membantu dierktur utama dalam menjalankan tugasnya, antara lain :

a. melakukan pengawasan atas setiap bagian yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pengembangan perusahaan,

b. mengambil keputusan dalam menjalankan strategi pemasaran dengan pengumpulkan data-data dan berkomunikasi dengan direktur utama,

c. mengadakan pengawasan terhadap aktivitas kompetitor yang dapat mempengaruhi pemasaran dan mengambil langkah-langkah sepenuhnya, d. membantu direktur utama dalam menjalankan tugasnya.

3. Direktur Keuangan

Direktur keuangan sangat memiliki peranan penting dalam perusahaan. Salah satunya adalah membantu dierktur utama dalam mengambil keputusan tentang keuangan, adapun tugas-tugas direktur keuangan adalah sebagai berikut :

a. mengkoordinasi kegiatan penyusunan (budget) tahunan perusahaan sampai saat pengesahan untuk disampaikan kepada direktur utama,

b. membina serta menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan yang teratur,

c. mengkoordinasi kelancaran semua penerimaan dan pengeluaran kas, d. menetapkan sumber pendapatan dan pembiayaan perusahaan,

e. menyiapkan laporan biaya proyek dan dan laporan keuangan secara keseluruhan,

(18)

g. dalam melaksanakan tugasnya, berhak mendelegasikan wewenangnya kepada dan meminta pertanggungjawaban dari kepala bagian administrasi dan keuangan, bagian kasir dan kepala bagian umum dan personalia. 4. Bagian Operasional

Dalam hal ini bagian operasional memiliki tanggungjawab atas segala kegiatan operasi perusahaan antara lain :

a. bertanggungjawab penuh atas kegiatan operasional perusahaan secara langsung,

b. Bertanggungjawab melaksanakan wewenang yang telah didelegasikan oleh atasan demi kepentingan perusahaan.

5. Bagian Pendistribusian

Bagian operasional bertanggungjawab atas segala kegiatan operasi perusahaan antara lain :

a. bertanggungjawab terhadap barang yang didistribusikan kepada konsumen,

b. memeriksa kembali barang yang akan didistribusikan apakah sesuai dengan yang di harapkan konsumen,

c. bertanggungjawab terhadap keamanan dan menjaga setiap fisik barang akan tetap utuh apabila sampai kepada konsumen.

6. Bagian Administrasi dan Keuangan

(19)

a. melakukan Verifikasi atau pengecekan ulang atas semua bukti-bukti kas, penerimaan dan pengeluaran kas,

b. melakukan Verifikasi atas semua bukti penjualan tunai, faktur penjualan tunai dan nota pembelian barang serta bukti pemesanan barang dari perusahaan ke konsumen,

c. melakukan penyusunan laporan keuangan seperti neraca dan daftar laba rugi perusahaan,

d. melakukan penelitian dan analisa keuangan perusahaan, termasuk masalah pajak.

7. Bagian Umum dan Personalia

Adapun tugas bagian umum dan personalia adalah sebagai berikut : a. menyediakan tenaga kerja yang berkualitas sesuai minat dan ahlinya, b. melaksanakan pembayaran gaji kepada karyawan sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan perusahaan,

c. mengawasi karyawan apakah telah melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugasnya masing-masing.

8. Bagian Kasir

Bagian kasir adalah bagian yang sering berhadapan langsung dengan uang, oleh karena itu perlu orang-orang yang jujur untuk menempati posisi ini. Adapun tugas dan tanggungjawab seorang kasir adalah sebagai berikut :

a. menerima uang kas yang berasal dari penjualan barang,

(20)

c. melaksanakan penerimaan dan pengeluaran kas sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum,

d. mencatat setiap adanya terjadi transaksi perusahaan,

e. membantu bagian administrasi dan keuangan dalam membuat laporan bulanannya.

C. DESKRIPSI AKTIVA TETAP 1. Definisi Aktiva Tetap

Sebelum membahas defenisi aktiva tetap, terlebih dahulu harus penulis sampaikan pengertian sistem dan prosedur. Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi. Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur- unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dari defenisi ini dapat diuraikan lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut :

a. setiap sistem terdiri dari unsur-unsur,

b. unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, c. unsur-unsur tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem,

d. suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

(21)

klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Perbedaan sistem dan prosedur terletak pada bagian dimana sistem menjadi jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.

Prosedur terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar, antara lain :

a. menulis,

b. menggandakan, c. menghitung, d. memberi kode, e. mendaftar,

f. memilih ( mensortasi ), g. memindahkan, dan h. membandingkan.

Aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. “aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang mempunyai wujud, mempunyai masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali” ( Mulyadi : 2002: 591 ).

2. Karakteristik Transaksi Aktiva Tetap

(22)

a. frekwensi terjadinya transaksi yang mengubah aktiva tetap yang relative sedikit dibandingkan dengan transaksi yang mengubah aktiva lancer, b. pengendalian aktiva tetap dilaksanakan pada saat perencanaan perolehan

aktiva tetap, sehingga sistem otorisasi perolehan aktiva tetap diterapkan pada saat perencanaan perolehan dan pada saat pelaksanaan dan rencana perolehan aktiva tetap,

c. pengeluaran yang bersangkutan dengan aktiva tetap perlu dibedakan menjadi dua macam : pengeluaran pendapatan ( revenue expenditure ) dan pengeluaran modal ( capital expenditure ). Pengeluaran pendapatan dibebankan sebagai biaya pada periode akuntansi terjadinya, sedangkan pengeluaran modal diperlakukan sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap dan dibebankan sebagai biaya dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Oleh karena itu, manajemen perusahaan perlu merumuskan kebijakan akuntansi untuk membedakan pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap kedalam dua golongan : pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal.

3. Penggolongan Aktiva Tetap

Aktiva tetap dalam perusahaan umumnya digolongkan sebagai berikut : a. tanah dan perbaikan tanah ( land and land improvement ),

b. gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement ), c. mesin dan peralatan pabrik,

(23)

4. Transaksi Yang Mengubah Aktiva Tetap

Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok yaitu :

1) transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap,

2) transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan,

3) transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari transaksi perolehan ( pembelian , pembangunan dan sumbangan ), pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan penjualan. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi, penghentian pemakaian, penjualan dan pertukaran. Dan jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya antara lain bahan dan suku cadang, sumber daya manusia, energi, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

5. Transaksi perolehan

Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara antara lain seperti pembelian, pembangunan, dan sumbangan. Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatatdalam register buku kas keluar dengan jurnal sebagai berikut :

Aktiva Tetap xxx

(24)

Jika aktiva tetap diperoleh dengan membangun sendiri, pengeluaran modal ( capital expenditure ) yang berupa pengeluaran kas dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal :

Aktiva tetap dalam konstruksi xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx

Jika aktiva tetap diperoleh dengan pembangunan sendiri , pengeluaran modal ( capital expenditure ) yang berupa pemakaian persediaan, distribusi gaji dan upah,

dan pembebanan biaya overhead pabrik dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Aktiva tetap dalam konstruksi xxx Persediaan suku cadang xxx

Gaji dan upah xxx

Biaya Overhead Pabrik yang dibebankan xxx

Harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Aktiva tetap xxx

Aktiva tetap dalam konstruksi xxx

Jika aktiva tetap diperoleh dari sumbangan, harga pokok aktiva tetap dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Aktiva tetap xxx

Modal Sumbangan xxx

6. Transaksi Pengeluaran Modal

(25)

terjadinya, pengeluaran modal tersebut dicatat sebagai sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap yang bersangkutan, dan didepresiasikan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Transaksi pengeluaran modal ( capital expenditure ) dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berikut:

Aktiva tetap xxx

Bukti kas keluar yang akan dibayar xxx 7. Transaksi Depresiasi Aktiva Tetap

Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan kedalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi aktiva tetap. Transaksi depresiasi aktiva tetap, dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik Yang sesungguhnya xxx Biaya administrasi dan umum xxx

Biaya pemasaran xxx

Akumulasi depresiasi aktiva tetap xxx 8. Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Jika berdasarkan pertimbangan teknis atau ekonomis suatu aktiva tetap tidak lagi layak untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena aktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi, yang merupakan rekening penilai ( valuation account ), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam

(26)

dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya, penghentian pemakaian aktiva tetap menimbulkan laba atau rugi. Transaksi penghentian aktiva tetap, dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Akumulasi depresiasi xxx Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap xxx

Aktiva Tetap xxx

9. Transaksi Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap

Dalam masa pemanfaatan aktiva tetap, perusahaan melakukan pemeliharaan dan reparasi aktiva tetap untuk menjaga dan mempertahankan kondisi aktiva tetap agar layak beroperasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang dirumuskan oleh manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap digolongkan kedalam dua golongan, yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Biaya reparasi yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai pengeluaran modal, sehingga pengeluaran tersebut ditambahkan kedalam harga pokok aktiva tetap yang bersangkutan. Biaya reparasi yang bermanfaat hanya dalam tahun terjadinya diperlakukan sebagai pengeluaran pendapatan, sehingga pengeluaran tersebut disajikan sebagai biaya yang mengurangi pendapatan penjualan dalam tahun terjadinya. Biaya pemeliharaan aktiva tetap merupakan pengeluaran pendapatan yang diperlakukan sebagai biaya dalam periode terjadinya. Transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap yang merupakan pengeluaran pendapatan dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berkut:

Biaya reparasi dan pemeliharaan xxx

(27)

10. Manajemen Aktiva Tetap

Aktiva tetap menuntut pemanfaatan optimum selama taksiran umur ekonomisnya. Perlu dibentuk satu fungsi yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur penggunaan, pemindahan, pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap. Jika masing-masing fungsi memiliki wewenang untuk menggunakan, memindahkan, dan menghentikan pemakaian aktiva tetap, penggunaan aktiva tetap tidak akan optimum, karena aktiva tetap yang menganggur di suatu fungsi tidak dapat segera dimanfaatkan oleh fungsi lain. Dalam struktur organisasi, fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap berada di tangan bagian aktiva tetap. Wewenang yang dimiliki oleh bagian aktiva tetap adalah :

a. menempatkan aktiva tetap ditangan fungsi pemakai aktiva tetap,

b. memberikan otorisasi pemindahan aktiva tetap dari fungsi satu ke fungsi lainnya,

c. memberikan otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap,

d. memberikan otorisasi pengiriman aktiva tetap ke pihak luar untuk keperluan reparasi.

11. Struktur Kode Aktiva Tetap

(28)

menggunakan kode angka kelompok ( group code ), maka berikut ini disajikan struktur kode aktiva tetap.

Contoh penggunaan kode aktiva tetap disajikan sebagai berikut :

X XX XX XX XX XX

Golongan aktiva tetap Jenis aktiva tetap Tahun perolehan Fungsi

Lokasi portability

a. Golongan Aktiva Tetap

Secara umum aktiva tetap yang dimiliki perusahaan digolongkan sebagai berikut :

1) tanah dan perbaikan tanah ( land and land improvement ),

2) gedung dan perbaikan gedung ( building and building improvement ), 3) mesin dan peralatan pabrik,

4) mesin dan perlengkapan kantor, 5) mebel,

6) kendaraan, dan 7) aktiva tetap lainnya. b. Jenis Aktiva Tetap

(29)

1) mesin ketik manual, 2) mesin ketik elektronik, 3) mesin potong kertas, 4) mesin penghancur kertas, 5) mesin fotokopi,

6) mesin cetak computer, 7) komputer,

8) overhead projector, 9) tv monitor,

10) slide projector, 11) movie video,

Dan seterusnya. c. Tahun Perolehan

Tahun perolehan aktiva tetap biasanya diambil dua angka terakhir dan dicantumkan dalam kode aktiva tetap. Misalnya, mesin fotokopi diperoleh dalam tahun 2002, maka angka yang ke-4 dan ke-5 dalam kode aktiva tetap dicantumkan angka 02. Kode tahun perolehan ini akan dengan cepat memberikan informasi umur aktiva tetap sampai dengan saat tertentu.

d. Fungsi

(30)

1) produksi,

2) administrasi dan umum, 3) pemasaran.

e. Lokasi

Kode lokasi dapat dirinci sebagai berikut :

X X XX XX

Daerah Gedung Lantai

Nomor kamar f. Portability

Portability aktiva tetap digolongkan menurut mudah dan dapat atau tidaknya aktiva tetap dipindahkan dari satu tempat ke tempa lainnya. Penggolongan aktiva tetap berdasarkan portability sebagai berikut :

1) portable ( dapat dibawa dengan tangan manusia ),

2) movable ( dapat dipindahkan dengan bantuan equipment ), 3) fixtures ( melekat pada aktiva tetap lain ).

Berdasarkan struktur kode aktiva tetap tersebut, sebuah mesin fotokopi akan diberi kode sebagai berikut :

405-02-3-420806-2 Makna kode tersebut adalah

(31)

3 fungsi pemasaran

420806 lokasi di daerah 4 ( Surabaya ), gedung 2, lantai 08, kamar 06 2 Movable

D. DOKUMEN

Menurut Nugroho, formulir dokumen pada dasarnya merupakan wujud fisik rekaman transaksi perusahaan, formulir pada dasarnya digunakan untuk menetapkan tanggung jawab kegiatan untuk memulai, mencatat, atau menyelesaikan transaksi, mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, mengirim data dari satu pihak ke pihak lain, dan merekam transaksi atau meminta dilakukanya suatu kegiatan. Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan adalah :

1. surat permintaan otorisasi investasi ( expenditures authorization request atau authorization for expenditures ),

2. surat permintaan reparasi ( authorization for reparation ), 3. surat permintaan transfer aktiva tetap,

4. surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, 5. surat perintah kerja ( work order ),

6. surat order pembelian, 7. laporan penerimaan barang, 8. faktur dari pemasok,

(32)

Surat permintaan otorisasi investasi ( expenditures authorization request ). Karena investasi dalam aktiva tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relatif besar dan mencakup keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka pengendalian aktiva tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran investasi dalam dalam aktiva tetap dimulai dengan diajukannya usulan investasi kepada manajemen puncak. Melalui staff direksi, usulan investasi diteliti kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya dituangkan dalam laporan studi kelayakan. Studi kelayakan tersebut digunakan untuk menyusun anggaran investasi ( capital budget ) untuk disetujui / diotorisasi oleh rapat umum pemegang saham. Untuk melaksanakan investasi yang tercantum dalam anggaran investasi diperlukan dokumen untuk meminta dana yang telah diizinkan oleh rapat umum pemegang saham. Dokumen ini disebut surat permintaan otorisasi investasi.

Surat Permintaan Reparasi ( authorization for repair ), berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal. (contoh surat lihat di lampiran). Surat Permintaan Transfer Aktiva Tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.

(33)

Surat Order Pembelian, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva kepada pemasok. Laporan Penerimaan Barang, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

Faktur Dari Pemasok, yaitu dokumen yang merupakan tagihan dari pemasok atas aktiva tetap yang telah dibeli. Bukti Kas Keluar, merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.

Daftar Depresiasi Aktiva Tetap, berisi sejumlah biaya depresiasi aktiva tetap yang dibebankan dalam periode akuntansi tertentu, yang merupakan dasar pembuatan bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam periode akuntansi tersebut. Bukti Memorial, digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

E. CATATAN AKUNTANSI

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :

1. kartu aktiva tetap, 2. jurnal umum,

(34)

Kartu Aktiva Tetap, yaitu catatan akuntansi yang merupakan buku pembantu aktiva tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci segala data yang bersangkutan dengan aktiva tetap tertentu. Jurnal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aktiva tetap yang telah dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aktiva tetap, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan depresiasi aktiva tetap. Register Buku Kas Keluar, digunakan untuk mencatat transajsi pembelian aktiva tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas. Organisasi harus menyimpan catatan akuntansi dalam bentuk dokumen sumber, jurnal, dan buku besar, catatan ini menjadi jejak audit untuk informasi- informasi penting yang digunakan untuk menelusuri transaksi dari saat dimulai sampai pada disposisi terakhir.

F. FUNGSI YANG TERKAIT

Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :

1. fungsi pemakai,

2. fungsi riset dan pengembangan, 3. direktur yang bersangkutan, 4. direktur utama,

(35)

Fungsi Pemakai, bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham serta berfungsi mengelola pemakaian aktiva tetap.

Fungsi Riset dan Pengembangan, bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi. Fungsi ini juga bertanggung jawab melaksanakan studi kelayakan setiap usulan investasi dari fungsi lain dalam perusahaan.

Direktur yang bersangkutan, berfungsi memberikan persetujuan terhadap usulan investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi yang diajukan oleh unit organisasi yang ada dibawah wewenangnya. Direktur Utama, memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap yang dicantumkan dalam surat permintaan otorisasi investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi.

(36)

bertanggung jawab atas penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan dengan aktiva tetap ( register bukti kas keluar dan jurnal umum ).

G. JARINGAN SUBSISTEM

Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap adalah : 1. sistem pembelian aktiva tetap,

2. sistem perolehan aktiva tetap melalui pembangunan sendiri, 3. sistem pengeluaran modal,

4. sistem penghentian pemakaian aktiva tetap, 5. sistem transfer aktiva tetap,

6. sistem revaluasi aktiva tetap,

7. sistem akuntansi depresiasi aktiva tetap.

Sistem Pembelian Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian. Karena harga pokok aktiva tetap yang dibeli terdiri dari harga yang tercantum dalam faktur dari pemasok dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan aktiva tetap sampai dengan dalam keadaan siap untuk dipakai, maka dokumen sumber yang dipakai dalam prosedur ini adalah bukti kas keluar (yang dilampiri dengan surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) dan buku memorial (yang dilampiri dengan surat perintah kerja).

(37)

kerja merupakan dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan biaya kontruksi. Jika suatu aktiva tetap yang dibangun sendiri telah selesai, maka bukti memorial (yang dilampiri dengan surat perintah kerja), dipakai sebagai dokumen sumber untuk mencatat harga pokok aktiva tetap tersebut kedalam kartu aktiva tetap dan jurnal umum. Sistem Pengeluaran Modal, sistem ini dirancang untuk mencatat tambahanharga pokokaktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi investasi dari manajemen puncak. Pelaksanaan surat permintaan otorisasi investasi dilakukan berdasarkan dokumensurat perintah kerja. Pencatatan biaya yang terjadi untuk surat perintah kerja (Work Order) dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung besarnya pengeluaran modal untuk surat printah kerja tertentu, dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan.

Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap.

(38)

semua perpindahan aktiva tetap harus segera diikuti oleh fungsi akuntansi, agar fungsi ini dapat membebankan biaya-biaya tersebut beardasarkan data likasi aktiva tetap yang teliti. Dokumen untuk meminta otorisasi transfer aktiva tetap adalah surat permintaan transfer aktiva tetap. Semua transfer aktiva tetap dalam lingkungan intern perusahaan harus diotorisasi oleh bagian aktiva tetap. Surat permintaan transfer aktiva tetap dipakai sebagai dasar pencatatan kedalam kartu aktiva tetap.

Sistem Revaluasi Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial. Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

H. UNSUR PENGENDALIAN INTERN

Unsur-unsur pengendalian intern aktiva tetap meliputi struktur organisasi yang baik, sistem otorisasi, proedur pencatatan, dan praktik yang sehat.

1. Organisasi

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang melakukan pemisahan fungsi, berikut diuraikan organisasi sebagai unsur pengendalian intern antara lain :

(39)

b. Transaksi Perolehan, Penjualan, Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap Harus Dilaksanakan oleh Lebih dari Unit Organisasi yang Bekerja Secara Independen. Untuk menciptakan pengecekan intern dalam setiap transaksi yang mengubah aktiva tetap,unit organisasi dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak ada satupun transaksi yang mengubah aktiva tetap yang dilaksanakan secara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja.

2. Sistem Otorisasi

Sistem otorisasi dirancang untuk memudahkan pengendalian intern terhadap anggaran pengadaan aktiva tetap, sistem otorisasi yang baik akan diuraikan sebagai berikut :

a. Anggaran Investasi Diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Karena investasi dalam aktiva tetap umumnya meliputi jumlah rupiah yang besar dan menyebabkan keterikatan dana dalam jangka waktu yang lama, maka penggunaan anggaran investasi merupakan sasaran yang baik sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap. Anggaran investasi dalam aktiva tetap ini diotorisasi oleh pemilik perusahaansebagai dasar dalam melaksanakan perubahan terhadap rekening aktiva tetap.

(40)

c. Surat Permintaan Otorisasi Reaparasi Diotorisasi oleh Direktur Utama. Surat otorisasi reparasi yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal harus mendapat persetujuan otorisasi oleh Direktur Utama.

d. Surat Perintah Kerja Diotorisasi oleh Kepala Depertemen yang Bersangkutan. Work order yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal untuk pembangunan, reparasi, pembongkaran aktiva tetap harus mendapat otorisasi oleh kepala departemen yang bersangkutan.

e. Surat Order Pembelian Diotorisasi oleh Pejabat yang Berwenang. Jika jumlah harga beli aktiva tetap tinggi, otorisasi surat order pembelian berada ditangan Direktur Utama.

f. Laporan Penerimaan Barang Diotorisasi oleh Fungsi Penerimaan. Laporan penerimaan barang yang berisi persetujuan penerimaan aktiva tetap yang dikirimkan oleh pemasok harus mendapat otorisasi oleh fungsi penerimaan.

g. Bukti Kas Keluar Diotorisasi oleh Fungsi Akuntansi. Bukti kas keluar yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran kas untuk pembayaran harga aktiva tetap yang dibeli harus mendapat otorisasi oleh fungsi akuntansi.

(41)

3. Prosedur Pencatatan

Perubahan Kartu Aktiva Tetap Harus Didasarkan Pada Bukti Kas Keluar dan Bukti Memorial yang Dilampiri dengan Dokumen Pendukung yang Lengkap, yang Diotorisasi oleh Pejabat yang Berwenang. Setiap pemutakhiran data yang dicatat dalam kartu aktiva tetap harus dilakukan oleh fungsi akuntansi, dan harus didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang serta dilampiri dokumen pendukung yang sahih.

4. Praktik yang Sehat

Praktik yang sehat memudahkan pengendalian intern terhadap aktiva tetap. Dalam melakukan pemeliharaan aktiva tetap perlu dilakukan pencocokan aktiva tetap scara fisik dengan kartu aktiva tetap. Berikut diuraikan pengendalian intern melalui praktik yang sehat antara lain :

a. Secara periodik Dilakukan Pencocokan Fisik Aktiva Tetap Dengan Kartu Aktiva Tetap. Pengawasan intern yang baik mensyaratkan data dalam kartu aktiva tetap secara periodik dicocokkan dengan aktiva tetap secara fisik.

b. Penggunaan Anggaran Investasi Sebagai Alat Pengendalian Investasi Dalam Aktiva Tetap. Pengawasan investasi dalam aktiva tetap yang baik dilaksanakan dengan menggunakan perencanaan yang dituangkan dalam anggaran investasi. Anggaran investasi ini disusun setelah dilakukan telaah dan studi kelayakan terhadap usulan investasi.

(42)

kecelakaan, aktiva tetap harus diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai.

d. Kebijakan Akuntansi tentang Pemisahan Pengeluaran Modal (Capital Expenditures) dengan Pengeluaran Pendapatan (Revenue

Expenditures). Kebijakan akuntansi tentang pembedaan pengeluaran

modal dan pengeluaran pendapatan harus dinyatakan secara eksplisit dan tertulis untuk menjamin konsistensi perlakuan akuntansi terhadap kedua macam pengeluaran tersebut.

I. BAGAN ALIR DOKUMEN JARINGAN PROSEDUR YANG

MEMBENTUK SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP

Berikut diuraikan bagan alir dokumen jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap antara lain :

1. Sistem Pembelian Aktiva Tetap. Karena transaksi perolehan aktiva tetap berkaitan dengan anggaran modal, maka diperlukan otorisasi dari direksi. Transaksi pembelian aktiva tetap dimulai dari permintaan otorisasi investasi dari pemakai aktiva tetap yang diajukan kepada direksi. Direksi akan memberikan otorisasi berdasarkan tersedianya anggaran modal untuk pembelian aktiva tetap. Selanjutnya yang dilakukan adalah langkah pembelian. Setelah aktiva tetap diterima oleh fungsi penerimaan, aktiva tetap kemudian diserahkan kefungsi aktiva tetap untuk ditempatkan ke tangan fungsi yang mengajukan permintaan otorisasi investasi.

(43)

perusahaan dari pembangunan yang dilaksanakan sendiri oleh perusahaan. Work order merupakan dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan biaya konstruksi. Jika aktiva tetap selesai dibangun maka bukti memorial yang dilampiri dengan surat perintah kerja dipakai sebagai dokumen sumber untuk mencatat harga pokok aktiva tetap tersebut kedalam kartu aktiva tetap dan jurnal umum,

3. Sistem Pengeluaran Modal. Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan dokumen surat permintaan otorisasi reparasidari manajemen puncak. Pelaksanaan surat permintaan otorisasi reparasi dilaksanakan berdasarkan dokumen surat perintah kerja. Pencatatan biaya biaya yang terjadi untuk work order dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung besarnya pengeluaran modal untuk surat perintah kerja tertentu, dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan,

(44)

Akumulasi Depresiasi Aktiva Tetap (xxx) Rugi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap (xxx)

Aktiva Tetap (xxx)

5. Sistem Transfer Aktiva Tetap. Sistem ini dirancang untuk mencatat transfer aktiva tetap dari satu pusat pertanggung jawaban kepusat pertanggung jawaban yang lain. Dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah surat permintaan transfer aktiva tetap. Transfer aktiva tetap ini tidak mengubah harga pokok aktiva tetap dan akun depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Namun hanya dicatat data lokasi baru aktiva tetap tersebut kedalam kartu aktiva tetap,

6. Sistem Revaluasi Aktiva Tetap. Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial,

(45)

BAB III

ANALISIS DAN EVALUASI

A. DESKRIPSI AKTIVA TETAP

1. Transaksi yang Mengubah Aktiva Tetap

Berikut ini adalah transaksi yang mengubah aktiva tetap pada CV. AGRO SURYA MEDAN, namun sebelum itu penulis ingin menguraikan aktiva tetap yang dimiliki oleh CV. AGRO SURYA MEDAN antara lain :

a. bangunanan gedung dan gudang, b. peralatan kantor,

c. komputer,dan d. kendaraan.

Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok yaitu :

1) transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap,

2) transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan,

3) transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

(46)

rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya antara lain bahan dan suku cadang, sumber daya manusia, energi, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.

1) Transaksi perolehan

Aktiva tetap perusahaan diperoleh melalui berbagai cara antara lain seperti pembelian, pembangunan, dan sumbangan. CV. AGRO SURYA MEDAN memperoleh aktiva tetap berupa gedung dengan cara membeli dengan harga Rp. 500.000.000,00. Transaksi perolehan aktiva tetap dari pembelian dicatat dalam register buku kas keluar dengan jurnal sebagai berikut ;

Gedung 500.000.000,00

Bukti Kas Keluar Yang Akan dibayar 500.000.000,00 2) Transaksi Pengeluaran Modal

Transaksi pengeluaran modal adalah transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat terjadinya, pengeluaran modal tersebut dicatat sebagai sebagai tambahan harga pokok aktiva tetap yang bersangkutan, dan didepresiasikan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaat pengeluaran modal tersebut. Transaksi pengeluaran modal ( capital expenditure ) dicatat dalam register bukti kas keluar, untuk pembelian aktiva tetap berupa gedung diatas dijurnal sebagai berikut:

Gedung 500.000.000,00

(47)

3) Transaksi Depresiasi Aktiva Tetap

Secara periodik, harga pokok aktiva tetap dialokasikan kedalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan oleh aktiva tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi aktiva tetap. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis pada CV. Agro Surya Medan, metode penyusutan yang digunakan adalah menggunakan metode garis lurus (straight line method). Transaksi depesiasi yang dicatat oleh CV. Agro Surya Medan adalah sebagai berikut;

Beban penyusutan Gedung 50.000.000,00

Akumulasi penyusutan Gedung 50.000.000,00 B. Transaksi Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap

Jika berdasarkan pertimbangan teknis atau ekonomis suatu aktiva tetap tidak lagi layak untuk diteruskan pemakaiannya, manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan. Karena aktiva tetap memiliki rekening akumulasi depresiasi, yang merupakan rekening penilai ( valuation account ), maka penghentian pemakaian aktiva tetap dicatat dalam

rekening aktiva tetap dan rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan. Jika nilai jual aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya berbeda dari nilai buku aktiva tetap pada saat dihentikan pemakaiannya, penghentian pemakaian aktiva tetap menimbulkan laba atau rugi. Transaksi penghentian aktiva tetap, dicatat dalam jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut:

Akumulasi depresiasi xxx Rugi penghentian pemakaian aktiva tetap xxx

(48)

Dalam hal ini CV. Agro Surya Medan belum melakukan transaksi tersebut karena aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan masih layak untuk digunakan.

C. Transaksi Reparasi dan Pemeliharaan Aktiva Tetap

Dalam masa pemanfaatan aktiva tetap, perusahaan melakukan pemeliharaan dan reparasi aktiva tetap untuk menjaga dan mempertahankan kondisi aktiva tetap agar layak beroperasi. Berdasarkan kebijakan akuntansi yang dirumuskan oleh manajemen perusahaan, pengeluaran untuk reparasi aktiva tetap digolongkan kedalam dua golongan, yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Biaya reparasi yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai pengeluaran modal, sehingga pengeluaran tersebut ditambahkan kedalam harga pokok aktiva tetap yang bersangkutan. Biaya reparasi yang bermanfaat hanya dalam tahun terjadinya diperlakukan sebagai pengeluaran pendapatan, sehingga pengeluaran tersebut disajikan sebagai biaya yang mengurangi pendapatan penjualan dalam tahun terjadinya. Biaya pemeliharaan aktiva tetap merupakan pengeluaran pendapatan yang diperlakukan sebagai biaya dalam periode terjadinya. CV. Agro Surya Medan mengeluarkan biaya reparasi dan perbaikan yang bermanfaat untuk lebih dari satu tahun sehingga transaksi reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap yang merupakan pengeluaran modal dicatat dalam register bukti kas keluar dengan jurnal sebagai berkut:

Biaya reparasi dan pemeliharaan kendaraan 5.000.000,00

Bukti kas keluar yang akan dibayar 5.000.000,00 D. Manajemen Aktiva Tetap

(49)

mengatur penggunaan, pemindahan, pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap. Jika masing-masing fungsi memiliki wewenang untuk menggunakan, memindahkan, dan menghentikan pemakaian aktiva tetap, penggunaan aktiva tetap tidak akan optimum, karena aktiva tetap yang menganggur di suatu fungsi tidak dapat segera dimanfaatkan oleh fungsi lain. Dalam struktur organisasi, fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap berada di tangan bagian aktiva tetap. Wewenang yang dimiliki oleh bagian aktiva tetap adalah sebagai berikut :

a. menempatkan aktiva tetap ditangan fungsi pemakai aktiva tetap,

b. memberikan otorisasi pemindahan aktiva tetap dari fungsi satu ke fungsi lainnya,

c. memberikan otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap,

d. memberikan otorisasi pengiriman aktiva tetap ke pihak luar untuk keperluan reparasi.

Dalam hal ini CV. Agro Surya telah menempatkan fungsi yang bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap kepada bagian aktiva tetap dengan wewenang seperti diatas.

E. Struktur Kode Aktiva Tetap

(50)

menggunakan kode angka kelompok ( group code ), maka berikut ini disajikan struktur kode aktiva tetap.

Contoh penggunaan kode aktiva tetap disajikan sebagai berikut :

X XX XX XX XX XX

Golongan aktiva tetap Jenis aktiva tetap Tahun perolehan Fungsi

Lokasi portability

Dalam hal ini CV. Agro Surya Medan telah menggunakan metode diatas dan dapat dilihat pada pemberian kode gudang seperti dibawah ini,

Gedung 2 2 03 3 22101 0 Keterangan : 2, gedung

2 gudang

03, tahun perolehan

2, Medan, 2, Gedung, lantai 1, kamar 1 Tidak dapat dipindahkan

B. DOKUMEN

(51)

1. surat permintaan otorisasi investasi ( expenditures authorization request atau authorization for expenditures ),

2. surat permintaan reparasi ( authorization for reparation ), 3. surat permintaan transfer aktiva tetap,

4. surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap, 5. surat perintah kerja ( work order ),

6. surat order pembelian, 7. laporan penerimaan barang, 8. faktur dari pemasok,

9. bukti kas keluar, 10. bukti memorial.

(52)

Surat Permintaan Reparasi ( authorization for repair ), berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal. (contoh surat lihat di lampiran). Surat Permintaan Transfer Aktiva Tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aktiva tetap. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aktiva tetap.

Surat perintah kerja ( work order ), yaitu dokumen yang memiliki dua fungsi yaitu sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aktiva tetap dan sebagai catatan yang di pakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aktiva tetap. Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aktiva tetap yang dibeli, pembongkaran aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya.

Surat Order Pembelian, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aktiva kepada pemasok. Laporan Penerimaan Barang, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

Faktur Dari Pemasok, yaitu dokumen yang merupakan tagihan dari pemasok atas aktiva tetap yang telah dibeli. Bukti Kas Keluar, merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima dan diperiksa oleh fungsi tersebut.

(53)

dalam periode akuntansi tersebut. Bukti Memorial, digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

Dalam hal ini CV. AGRO SURYA MEDAN belum melakukan dokumentasi seperti diatas sepenuhnya, hal ini dikarenakan masih sedikitnya jumlah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Selain itu CV AGRO SURYA MEDAN adalah perusahaan yang kepemilikan sahamnya hanya dimiliki oleh satu orang saja, sehingga kebijakan untuk membeli aktiva tetap sepenuhnya merupakan wewenang dari pemilik perusahaan tersebut.

C. CATATAN AKUNTANSI

Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :

1. kartu aktiva tetap, 2. jurnal umum,

3. register bukti kas keluar.

(54)

pengeluaran kas. Dalam hal ini CV. AGRO SURYA MEDAN telah melakukan pencatatan akuntansi seperti yang diuraikan diatas.

D. FUNGSI YANG TERKAIT

Fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah :

1. fungsi pemakai,

2. fungsi riset dan pengembangan, 3. direktur yang bersangkutan, 4. direktur utama,

5. fungsi pembelian, 6. funsi penerimaan, 7. fungsi aktiva tetap, 8. fungsi akuntansi.

Fungsi Pemakai, bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva tetap dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham serta berfungsi mengelola pemakaian aktiva tetap.

Fungsi Riset dan Pengembangan, bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aktiva tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi. Fungsi ini juga bertanggung jawab melaksanakan studi kelayakan setiap usulan investasi dari fungsi lain dalam perusahaan.

(55)

organisasi yang ada dibawah wewenangnya. Direktur Utama, memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap yang dicantumkan dalam surat permintaan otorisasi investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi.

Fungsi Pembelian, memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian pengadaan aktiva tetap. Fungsi ini berada di tangan bagian pembelian. Fungsi Penerimaan, melakukan pemeriksaan terhadap aktiva tetap yang diterima dari pemasok yang hasilnya dicantumkan dalam laporan penerimaan barang. Fungsi Aktiva Tetap, bertanggung jawab atas pengelolaan aktiva tetap perusahaan. Fungsi ini memiliki weweng dalam penempatan, pemindahan, dan penghentian pemakaian aktiva tetap. Fungsi ini berada dibawah direktur utama. Fungsi Akuntansi, bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen sumber ( bukti kas keluar dan bukti memorial ) untuk pencatatan mutasi aktiva tetap dan penyelenggaraan buku pembantu aktiva tetap. Disamping itu fungsi ini juga bertanggung jawab atas penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan dengan aktiva tetap ( register bukti kas keluar dan jurnal umum ).

Dalam hal ini CV. AGRO SURYA MEDAN telah membagi fungsi-fungsi yang terkait dalam mengubah harga pokok aktiva tetap seperti yang diuraikan diatas, hanya saja pada bagian fungsi pemakai tidak diajukan usulan terhadap rapat umum pemegang saham, karena perusahaan masih berbentuk CV sehingga wewenang pembelian aktiva tetap harus disetujui oleh pemilik perusahaan saja. E. JARINGAN SUBSISTEM

Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap adalah : 1. sistem pembelian aktiva tetap,

(56)

3. sistem pengeluaran modal,

4. sistem penghentian pemakaian aktiva tetap, 5. sistem transfer aktiva tetap,

6. sistem revaluasi aktiva tetap,

7. sistem akuntansi depresiasi aktiva tetap.

Sistem Pembelian Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian. Karena harga pokok aktiva tetap yang dibeli terdiri dari harga yang tercantum dalam faktur dari pemasok dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan aktiva tetap sampai dengan dalam keadaan siap untuk dipakai, maka dokumen sumber yang dipakai dalam prosedur ini adalah bukti kas keluar (yang dilampiri dengan surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) dan buku memorial (yang dilampiri dengan surat perintah kerja).

(57)

manajemen puncak. Pelaksanaan surat permintaan otorisasi investasi dilakukan berdasarkan dokumensurat perintah kerja. Pencatatan biaya yang terjadi untuk surat perintah kerja (Work Order) dilakukan menurut nomor surat perintah kerja yang bersangkutan, sehingga dapat dihitung besarnya pengeluaran modal untuk surat printah kerja tertentu, dan dapat dihitung tambahan harga pokok aktiva yang bersangkutan.

Sistem Penghentian Pemakaian Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi depresiasi aktiva tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aktiva tetap tersebut. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan penghentian pemakaian aktiva tetap adalah bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat permintaan penghentian dan transfer aktiva tetap.

(58)

Sistem Revaluasi Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aktiva tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial. Sistem Pencatatan Depresiasi Aktiva Tetap, sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aktiva tetap tetap. Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti memorial.

Dalam hal ini CV. AGRO SURYA MEDAN juga telah menerapkan sistem-sistem yang merupakan jaringan subsistem-sistem yang membentuk sistem-sistem akuntansi aktiva tetap seperti yang diuraikan diatas.

F. UNSUR PENGENDALIAN INTERN

Unsur-unsur pengendalian intern aktiva tetap adalah sebagai berikut : 1. Organisasi

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang melakukan pemisahan fungsi, berikut diuraikan organisasi sebagai unsur pengendalian intern antara lain :

a. Fungsi Pemakai Harus Terpakai dari Fungsi Akuntansi Aktiva Tetap. Untuk mengawasi aktiva tetap dan pemakaiannya, fungsi yang mencatat semua data yang bersangkutan dengan aktiva tetap harus dipisah dari fungsi pemakai aktiva tetap.

(59)

aktiva tetap yang dilaksanakan secara penuh hanya oleh satu unit organisasi saja.

2. Sistem Otorisasi

Sistem otorisasi dirancang untuk memudahkan pengendalian intern terhadap anggaran pengadaan aktiva tetap, sistem otorisasi yang baik akan diuraikan sebagai berikut :

a. Anggaran Investasi Diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Karena investasi dalam aktiva tetap umumnya meliputi jumlah rupiah yang besar dan menyebabkan keterikatan dana dalam jangka waktu yang lama, maka penggunaan anggaran investasi merupakan sasaran yang baik sebagai alat pengendalian investasi dalam aktiva tetap. Anggaran investasi dalam aktiva tetap ini diotorisasi oleh pemilik perusahaansebagai dasar dalam melaksanakan perubahan terhadap rekening aktiva tetap.

b. Surat Permintaan otorisasi Investasi Diotorisasi oleh Direktur yang Bersangkutan. Setiap realisasi Investasi yang tercantum dalam anggaran investasi harus mendapat persetujuan dari direktur yang bersangkutan sebelum disetujui pelaksanaannya oleh direktur utama perusahaan.

(60)

d. Surat Perintah Kerja Diotorisasi oleh Kepala Depertemen yang Bersangkutan. Work order yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran modal untuk pembangunan, reparasi, pembongkaran aktiva tetap harus mendapat otorisasi oleh kepala departemen yang bersangkutan.

e. Surat Order Pembelian Diotorisasi oleh Pejabat yang Berwenang. Jika jumlah harga beli aktiva tetap tinggi, otorisasi surat order pembelian berada ditangan Direktur Utama.

f. Laporan Penerimaan Barang Diotorisasi oleh Fungsi Penerimaan. Laporan penerimaan barang yang berisi persetujuan penerimaan aktiva tetap yang dikirimkan oleh pemasok harus mendapat otorisasi oleh fungsi penerimaan.

g. Bukti Kas Keluar Diotorisasi oleh Fungsi Akuntansi. Bukti kas keluar yang berisi persetujuan dilaksanakannya pengeluaran kas untuk pembayaran harga aktiva tetap yang dibeli harus mendapat otorisasi oleh fungsi akuntansi.

h. Bukti Memorial Diotorisasi oleh Fungsi Akuntansi. Bukti memorial yang berisi persetujuan dilaksanakannya up dating terhadap kartu aktiva tetap dan jurnal umum harus diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi.

3. Prosedur Pencatatan

(61)

dicatat dalam kartu aktiva tetap harus dilakukan oleh fungsi akuntansi, dan harus didasarkan pada dokumen sumber yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang serta dilampiri dokumen pendukung yang sahih.

4. Praktik yang Sehat

Praktik yang sehat memudahkan pengendalian intern terhadap aktiva tetap. Dalam melakukan pemeliharaan aktiva tetap perlu dilakukan pencocokan aktiva tetap scara fisik dengan kartu aktiva tetap. Berikut diuraikan pengendalian intern melalui praktik yang sehat antara lain :

a. Secara periodik Dilakukan Pencocokan Fisik Aktiva Tetap Dengan Kartu Aktiva Tetap. Pengawasan intern yang baik mensyaratkan data dalam kartu aktiva tetap secara periodik dicocokkan dengan aktiva tetap secara fisik.

b. Penggunaan Anggaran Investasi Sebagai Alat Pengendalian Investasi Dalam Aktiva Tetap. Pengawasan investasi dalam aktiva tetap yang baik dilaksanakan dengan menggunakan perencanaan yang dituangkan dalam anggaran investasi. Anggaran investasi ini disusun setelah dilakukan telaah dan studi kelayakan terhadap usulan investasi.

c. Penutupan Asuransi Aktiva Tetap Terhadap Kerugian. Untuk mencegah kerugian yang timbul sebagai akibat kebakaran dan kecelakaan, aktiva tetap harus diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai.

d. Kebijakan Akuntansi tentang Pemisahan Pengeluaran Modal (Capital Expenditures) dengan Pengeluaran Pendapatan (Revenue

(62)

modal dan pengeluaran pendapatan harus dinyatakan secara eksplisit dan tertulis untuk menjamin konsistensi perlakuan akuntansi terhadap kedua macam pengeluaran tersebut.

Dalam hal ini CV. AGRO SURYA MEDAN telah melakukan seluruh unsur pengendalian intern seperti yang telah dikemukakan diatas.

G. INDIKATOR PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA CV. AGRO SURYA MEDAN

Nama Responden : Heri Santoso, S.E.

Bagian : Kepala Bagian Operasional

Perusahaan : CV. AGRO SURYA MEDAN

Bacalah tiap pertanyaan dibawah ini, kemudian berilah tanda () pada salah satu jawaban yang paling sesuai berikut ini.

No .

Pertanyaan

Pilihan jawaban

STS KS R S SS

1. Adapun dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu sebagai berikut ini

a. Surat perintah otorisasi investasi, b. Surat permintaan reparasi,

c. Surat permintaan transfer aktiva tetap,

d. Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap,

e. Surat perintah kerja ( work order

(63)

),

f. Surat order pembelian, g. Laporan penerimaan barang, h. Faktur dari pemasok,

i. Bukti kas keluar,

j. Daftar akumulasi penyusutan aktiva tetap,

k. Bukti memorial.

2. Surat permintaan otorisasi investasi diisi oleh fungsi yang mengusulkan perolehan aktiva tetap dan diotorisasi oleh direktur utama.

3. Laporan penerimaan barang diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukanbpemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aktiva tetap yang diterima dari pemasok.

4. Bukti kas keluar dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok diterima.

5. Bukti memorial digunakan sebagai dokumen untuk pencatatan transaksi depresiasi aktiva tetap, harga pokok aktiva tetap yang telah selesai dibangun, penghentian pemakaian aktiva tetap, dan pengeluaran modal.

6. Fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu sebagai berikut ini.

a. Fungsi pemakai,

b. Fungsi riset dan pengembangan, c. Direktur yang bersangkutan,

(64)

d. Direktur utama, e. Fungsi pembelian, f. Fungsi penerimaan, g. Fungsi aktiva tetap, h. Fungsi akuntansi.

7. Fungsi pemakai bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aktiva dan mengajukan surat permintaan otorisasi investasi untuk merealisasikan perolehan aktiva tetap

8. Direktur utama memberikan otorisasi terhadap semua mutasi aktiva tetap

9. Fungsi pembelian bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aktiva tetap,

10. Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aktiva tetap yaitu sebagai berikut ini

a. Sistem pembelian aktiva tetap, b. Sistem perolehan aktiva tetap

melalui pembangunan sendiri, c. Sistem perolehan aktiva tetap

secara pertukaran,

d. Sistem pengeluaran modal,

e. Sistem penghentian pemakaian aktiva tetap,

f. Sistem transfer aktiva tetap,

g. Sistem pencatatan penyusutan aktiva tetap,

h. Sistem penyajian aktiva tetap di neraca,

i. Sistem penarikan aktiva tetap (

(65)

retairment ).

11. Sistem pembelian aktiva tetap dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aktiva tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian

12. Sistem pengeluaran modal dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aktiva tetap dengan adanya pengeluaran modal

13. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyajikan informasi akuntansi secara cepat

14. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyajikan informasi akuntansi secara aman

15. Sistem Akuntansi Aktiva Tetap menyajikan informasi akuntansi secara murah

Total Skor Terendah = 15 Total Skor Tertinggi = 75 Keterangan :

STS = Sangat Tidak Setuju KS = Kurang Setuju R = Ragu-ragu S = Setuju

(66)

Kriteria Penilaian :

15- 26 = Sangat Tidak Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 27- 38 = Kurang Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 39- 50 = Cukup Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah. 51- 62 = Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.

63- 75 = Sangat Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah.

Hasil Perhitungan : STS = 1 x 1 = 1 KS = 1 x 2 = 2 R = 1 x 3 = 3 S = 5 x 4 = 20 SS = 7 x 5 = 35

Total Skor = 61 (Memenuhi Prinsip Cepat, Aman, dan Murah ).

(67)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis sampaikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba menarik beberapa kesimpulan dan saran yang mungkin akan sangat berguna bagi para pimpinan, dan seluruh pihak yang berkepentingan serta para mahasiswa yang berminat pada topik permasalahan yang diuraikan.

A. Kesimpulan

Pada bab ini penulis mencoba untuk mengambil kesimpulan berdasarkan uraian mengenai analisis dan evaluasi atas hasil-hasil dari penelitian yang telah diperoleh dari perusahaan CV. AGRO SURYA MEDAN sebagai berikut:

1. CV. AGRO SURYA MEDAN telah menerapkan sistem informasi akuntansi aktiva tetap yang memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah, 2. meskipun ada beberapa bagian dari sistem yang telah diuraikan

(68)

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka penulis mencoba dengan pengetahuan yang didapat dari pendidikan, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis adalah:

1. walaupun CV. AGRO SURYA MEDAN telah melaksanakan sistem informasi akuntansi aktiva tetap yang memenuhi prinsip cepat, aman, dan murah, sebaiknya perusahaan tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas sistem informasi akuntansi aktiva tetap untuk kemudahan mengelola aktiva tetapnya,

(69)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, H. George dan William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Edisi Ke-6, Penerjemah Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan, Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Hall, A. James, Sistem Informasi Akuntansi, Buku 2, Edisi ke- 1, Penerjemah Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Cetakan ke-3, Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Mulyadi, Auditing, Edisi ke-6, Jilid I, Salemba Empat, Jakarta, 2002.

Referensi

Dokumen terkait

10) tidak ada jawaban yang sesuai S.3.12 Kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan oleh guru IPA di sekolah kamu adalah :. 1) Menyampaikan pelajaran tidak hanya ceramah,

Tafsîr al-Quran al-‘A“îm lebih banyak menjadikan tema ortodoksi Islam sebagai isu sentral dari penafsiran-penafsirannya.Hal ini tentu bisa dimengerti karena karya tafsir

The present paper is focused on a test aimed to point clouds generation fulfilled by archaeological data; active and passive sensors techniques and related image matching systems

Agar UKM bisa bertahan di masa pandemik maka perlu untuk memiiki keunggulan bersaing yang spesial melalui penerapan prinsip operasional supply chain manajemen

STRUKTUR ORGANISASI BID HUMAS SEMESTER II TAHUN 2016. KAUR MITRA

Cakupan bina kelompok Perikanan (kelompok) adalah kelompok perikanan baik kelompok perikanan tangkap, budidaya, dan pengolahan yang mendapat pembinaan langsung dari

Dengan menggunakan Rasio Profitabilitas (ROI) dapat mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih

Secara khusus sistem pengisian recycle tinta spidol white board (bagian pengisian tinta) dibutuhkan peralatan dan bahan yaitu (1) Rangkaian catu daya, (2) Rangkaian sistem minimum