ANGKET PENELITIAN
Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN
No : ……..
Dimohon kepada Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini dengan hati yang ikhlas dan
sesuai dengan kenyataan yang dialami dalam bekerja.Angket ini hanya untuk
penelitian dan kerahasian jawaban Bapak/Ibu dijamin oleh peneliti.Terima kasih
atas segala bantuannya.
Identitas Responden
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Wanita
Usia : ...
Tingkat Pendidikan :
Lama Bekerja : a. < 1 Tahun b. 1 – 4 Tahun
c. 5 – 10 Tahun d. 11 – 15 tahun e.> 15 tahun
Petunjuk Pengisian :
1. Berikan jawaban pada pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu,
dengan cara memberikan tanda (√ ) pada kolom yang tersedia. 2. Setiap pernyataan hanya dibutuhkan 1 (satu) jawaban.
3. Bobot nilai yang digunakan dalam penilaian :
Jawaban (a) : bobot nilai = 5
Jawaban (b) : bobot nilai = 4
Jawaban (c) : bobot nilai = 3
Jawaban (d) : bobot nilai = 2
VARIABEL BEBAN KERJA (X
1)
No Pernyatan SS S KS TS STS
1 Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan standar waktu
2 Volume pekerjaan yang diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuan saya
3 Saya bebas untuk melakukan
tindakan sesuai dengan tanggung jawab saya
4 Saya mampu memenuhi tanggung jawab jabatan
5 Saya selalu berkonsentrasi saat melakukan aktifitas dalam bekerja 6 Saya tidak merasa bingung saat
melakukan pekerjaan
7 Saya tidak merasa frustasi saat mengadapi tekanan dalam bekerja
VARIABEL LINGKUNGAN KERJA (X
2)
No Pernyatan SS S KS TS STS
1 Penerangan dalam ruang kerja baik 2 Suhu udara di tempat kerja sudah
nyaman untuk bekerja
3 Suara bising tidak mengganggu saat bekerja
4 Ventilasi udara didalam ruangan baik
5 Penataan ruang memberikan
kenyamanan bagi karyawan saat bekerja
6 Perlengkapan yang disediakan sudah memadai
7 Peralatan yang disediakan sudah memadai
8 Hubungan baik saya dengan atasan meningkatkan semangat dalam bekerja
9 Lingkungan kerja sudah dirasakan nyaman
VARIABEL KINERJA (Y)
No Pernyatan SS S KS TS STS
1 Saya tidak pernah membuat
kesalahan saat bekerja diperusahaan ini
2 Ketelitian yang tinggi sangat besar pada diri saya saat mengerjakan tugas perusahaan
3 Saya selalu menjaga dengan baik peralatan kerja yang disediakan oleh kantor Pos Medan
4 Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja yang diberikan perusahaan
5 Setiap pekerjaan selalu diselesaikan lebih cepat dari waktu yang seharusnya
6 Jumlah pekerjaan yang diselesaikan cukup seimbang dengan waktu yang tersedia
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 3.6757 .74737 37
VAR00002 3.4595 .86905 37
VAR00003 3.7297 .83827 37
VAR00004 4.0811 .59528 37
VAR00005 3.9459 .52419 37
VAR00006 3.9459 .77981 37
VAR00007 4.0270 .68664 37
VAR00008 3.8649 .82199 37
VAR00009 4.0000 .70711 37
VAR00010 3.8108 .87679 37
VAR00011 4.0811 .64024 37
VAR00012 4.1351 .67339 37
VAR00013 3.7297 1.01786 37
VAR00014 4.0270 .64492 37
VAR00015 4.0000 .66667 37
VAR00016 4.1351 .58510 37
VAR00017 4.0811 .59528 37
VAR00018 4.0000 .47140 37
VAR00019 4.0541 .46821 37
VAR00020 3.9730 .44011 37
VAR00021 4.0270 .44011 37
VAR00022 4.0000 .47140 37
Lampiran 3
Hasil Regresi Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.874 3.383 3.805 .001
Beban Kerja -.067 .119 .094 2.564 .017
Lingkungan Kerja .235 .084 .466 3.799 .008
a. Dependent Variable: Kinerja
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Uji Normalitas Pendekatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 37
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.97585916
Most Extreme Differences Absolute .163
Positive .130
Negative -.163
Kolmogorov-Smirnov Z .994
Asymp. Sig. (2-tailed) .277
Lampiran 7
Lampiran 8
Uji Glesjer Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .658 2.434 .270 .789
Beban Kerja .109 .086 .241 1.269 .213
Lingkungan Kerja -.057 .060 -.179 -.941 .353
Lampiran 9
Uji Nilai Tolerance dan VIF
Lampiran 10
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 51.347 2 25.674 6.211 .005a
Residual 140.545 34 4.134
Total 191.892 36
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Beban Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja
Lampiran 11
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja
Lampiran 12
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
a. Predictors: (Constant), beban Kerja, lingkungan Kerja
Lampiran 13
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Beban Kerja
16 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Varibel Lingkungan Kerja
17 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Kinerja
18 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
19 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
20 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
21 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
22 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
23 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
24 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
25 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
26 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0
27 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
28 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
29 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
30 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
31 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0
32 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0
33 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0
34 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0
35 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0
36 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ishak. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Trisakti, Jakarta.
Arikunto. 2010. Prosedur PenelitianIlmiah, Rineka cipta,Jakarta.
Erlina, 2011. Metode Penelitian, USU Press, Medan.
Gibson, 2002 . Organisasi Perilaku–struktur –proses , Edisi V, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Nawawi. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Cetakan ke-7, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Handoko. 2001.Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Karjantoro. 2004, Mengelola Kinerja, PT. Mahakam, Jakarta.
Hasibuan. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ke Tujuh, edisi revisi, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hubeis, 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.
Mangkunegara, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
Mathis. H, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.
Jackson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Yogyakarta.
Munandar, A.S. 2011. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Rivai, Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Robbins, Stephen P, 2003. Perilaku Organisasi,PT. Indeks KelompokGramedia, Jakarta.
Robbins, S.P. & Timothy, 2008. Organizational Behavior (Twelfth Edition), Pearson Education, Inc.NewJersey), SalembaEmpat, Jakarta.
Wirawan. 2005. Psikologi Lingkungan, Penerbit PT. Gramedia Grasindo, Jakarta.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju, Jakarta.
Subaris, H. and Haryono, Hygiene Lingkungan Kerja. 2008, Jogjakarta: Mitra Cendekia Press.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Penelitian Pendidikan (penelitian kuantitatif/kualitatif dan R&D), Bandung : Alfabeta
Suma’mur, PK, 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Gunung Agung, Jakarta.
Tarwaka, 2010. Dasar – Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi Di Tempat Kerja, Harapan Press, Solo.
. , 2011. Ergonomi Industri, Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi Di Tempat Kerja, Harapan Press, Surakarta.
Umar, Husein, 2008. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Delapan, Rajawali Pers, Jakarta.
Skripsi
Arief Setya Sandhi. (2013) “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada RSU Puri Asih Salatiga”. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.
Febri Furqon Artadi. (2015). “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Merapi Agung Lestari”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Septianto, Dwi. (2010). “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada PT. Pataya Semarang”, Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.
Sihombing, Umberto. 2004 “Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja, htpp://www.dupdiknas.go.id, diakses 1 Maret 2010.
Jurnal
Agripa Toar Sitepu, (2013), “Beban Kerja Dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Manado”, Jurnal EMBA, volume 4 nomor 1 halaman 1123- 1133 Desember.
Diah Indriani Suwondo, (2015), “Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Karyawan Bank Di Kota Malang”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, volume 17 nomor 2 halaman 135–144 September.
Genita Lumintang, (2016), “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado”, Jurnal EMBA, volume 4 nomor 1 halaman 045-055 Maret.
Mega ArumYunanda (2011) “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Perum Jasa Tirta I Malang Bagian Laboratorium Kualitas Air” Jurnal Manajemen, volume 3 nomor halaman 543-549.
Raynald Karauwa, (2015), “Pengaruh Etos Kerja, Budaya Organisasi, dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pekerjaan Umum Minahasa Selatan”, Jurnal EMBA, volume 3 nomor 3 halaman 1196-1207 September.
Teguh Ariefiantoro (2011) Pengaruh Motivasi, Kepemipinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Wineh Pandanwangi Semarang”, Jurnal Manajemen, volume 7 nomor halaman 125-127.
Situs Web
Permendagri.(2008). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12/2008 tentangPedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri
Dan Pemerintah Daer
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan jenis penelitian eksplanasi asosiatif. Penilitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua variabel
atau lebih nuntuk melihat pengaruh (Sugiyono, 2008:11). Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Beban Kerja dan Lingkungan Kerja sebagai
variabel independen. Sedangkan variabel dependenadalah Kinerja Karyawan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Lokasi penelitian inidilakukan diPT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos
Medan20000, Jl. Pos No. 1 Medan 20111, Telp. +62 61 4568940
3.2.1 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli-Agustus 2016.
3.3 Batasan Operasional
Dalam penelitian ini yang menjadi batasan operasionalnya adalah sebagai
berikut:
a. Variabel bebas (independen) yang terdiri dari Beban kerja (X1) dan
Lingkungan Kerja (X2)
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang menberitahukan
bagaimana cara mengukur suatu variabel. Variabel adalah objekpenelitian
atauapayangmenjadi titik perhatian suatu penelitian, (Arikunto,2010:99). Pada
penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Beban Kerja ( X1),
Lingkungan Kerja (X2) dan Kinerja sebagai variabel terikat (Y). Kedua variabel
tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Variabel Bebas
a. Beban Kerja (X1) adalah segala tugas-tugas yang diberikan pada karyawan
PT Pos Indonesia (Persero) Medan untuk diselesaikan pada waktu tertentu
dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga kerja.
b. Lingkungan Kerja (X2) adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat
diukur berdasarkan persepsi bersama dan berkerjasama pada karyawan PT
Pos Indonesia (Persero) Medan.
2. Variabel Terikat
Kinerja karyawan (Y) merupakan percapaian hasil kerja para karyawan
yang di lihat dari sisi kualitas, kuantitas, dan pemanfaatan waktu selama
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang di berikan demi mencapai tujuan
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Definisi operasional variabel
Dimensi Indikator Skala
3 Kinerja
1. Jumlah jasa yang dihasilkan 2. Kecepatan
Likert
Sumber: Munandar (2011), cikmat dalam nawawi (2003), mangkunegara(2006)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur masing-masing
variabel.Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel Beban Kerja,
Lingkungan Kerja, dan Kinerja. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial
Sugiyono (2012 : 132). Skala likert mengukur variabel yang akan dijabarkan
menjadi indikator tersebut digunakan sebagai acuan untuk menyusun instrument
pertanyaan. Skala likert menggunakan lima tingkat jawaban pada setiap
Tabel 3.2 Instrument Skala Likert
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2010:80) Populasi adalah wilayah yang terdiri atas
objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun yang
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bertugas di Bagian
Pelayanan pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan, yangberjumlah 37orang.
3.6.2 Sampel
Menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang di teliti.Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini
adalah sampling jenuh (sensus), yang mana seluruh populasi dijadikan sebagai
sampel yang berjumlah 37 orang (karyawan).
3.7 Jenis Data
Arikunto (2010:44) mengatakan sumber data dalam penelitian adalah
subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun data yang dipergunakan dalam
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di
lokasi penelitian melalui kuisioner dan wawancara langsung mengenai variabel
yang diteliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang
digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder
dari literature, buku, jurnal, dan internet.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Kuesioner
Metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar isi atau daftar
pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti untuk diajukan kepada subjek
penelitian. Dalam pengajukan kuesioner, peneliti menggunakan skala
pengukuran Likert.
2. Dokumentasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui catatan-catatan yang ada
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Tujuan dari dilakukannya uji validitas adalah untuk mengukur ketepatan
suatu instrument penelitian atau dengan kata lain bahwa uji ini dilakukan untuk
mengetahui sejauhmana item pertanyaan yang digunakan dapat menguji
suatumodel dalam penelitian ini.Adapun kriteria pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai korelasi masing-masing item pertanyaan terhadap totalnya
rhitung dengan rtabel, dimana item pertanyaan dikatakan validjika rhitung lebihbesar
darirtabel (rhitung>rtabel). Pada uji validitas ini, digunakan 30 responden karyawan
kantor Pos reginal-I Medan untuk menguji kuesioner yang telah disusun untuk
Tabel 3.3
Validitas Tiap Pernyataan Item-Total Statistik
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 3.3 tersebut terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh
nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai
diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 23 (Dua puluh tiga) butir pernyataan pada
3.9.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Pengujian rebilitas dilakukan untuk
menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan yang
digunakan, untuk keperluan pengujian tersebut. Menurut (Situmorang dan Lutfi,
2014:92), pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrument
yang dalam hal ini kuesioner dapat di gunakan lebih dari satu kali, paling tidak
oleh responden yang sama. Pada uji reliabilitas ini, digunakan 30 responden
karyawan kantor Pos reginal-I Medan untuk menguji kuesioer yang telah disusun
untuk dilihat tingkat rebilitasnya. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliable
dengan kriteria sebagai berikut :
Kriteria Penilaian
Cronbach’s Alpha> 0.80 Reliabilitas sangat baik 0,70 >Cronbach’s Alpha< 0,80 Reliabilitas baik
Cronbach’s Alpha< 0,70 Reliabilitas kurang meyakinkan
Tabel 3.4 Reliabillity Statistik
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.932 23
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrumen
kuesioner memiliki reliabel sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau
karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan
karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data.
3.10.2 Metode Regresi Linier Berganda
Pengolahan data dilakukan dengan SPSS, Model analisis yang
akandigunakan dalampenelitian iniadalah analisis regresi linear berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana:
Y : Kinerja Karyawan a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi variabel X1 (beban kerja)
b2 : Koefisien regresi variabel X2 (lingkungan kerja)
X1 : Beban Kerja
X2 : Lingkungan Kerja
e : Error
a. Bila Fhitung> Ftabel pada taraf signifikan 95%, maka hipotesis alternatif
diterima
b. Bila Fhitung< Ftabel pada taraf signifikan 95% maka hipotesis alternatif
ditolak.
3.11 Uji Asumsi Klasik
3.11.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model
regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian ini
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi dilanggar atau tidak dipenuhi
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil
(Umar,2008:175)..
3.11.2 Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah suatu konsidi dimana terjadi hubungan yang
sempurna/kuat antar variabel independen. Uji Multikolinieritas untuk mengetahui
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolenieritas yang harus diatasi
(Umar,2008:177). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortoganal adalah variabel-variabel bebas yang nilai
korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Pengujian
multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (
VIF) dan Tolerance, multikolinearitas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai
Tolerance lebih kecil dari 0,1.
3.11.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas di lakukan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu,
untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas (Umar, 2008:179).
Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007:34) adalah jika pola
1. Titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.
2. Titik –titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
3. Penyebaran titik –titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4. Penyebaran titiik – titik data tidak berpola.
3.12 Uji Hipotesis
3.12.1 Uji Signifikan Simultan / Uji serentak (Uji F)
Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F) digunakan untuk menguji
apakah setiap variabel independen (X) mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependen (Y) secara simultan. Kriteria pengujiannya
adalah sebagai berikut :
H0 : b₁ = b₂ = 0
Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu Beban Kerja (X₁), Lingkungan Kerja (X₂), terhadap
variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y).
Ha : b₁ ≠ b₂≠ 0
Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
independen yaitu Beban Kerja (X₁), Lingkungan Kerja (X₂), terhadap variabel
dependen yaitu kinerja karyawan (Y).
Kriteria pengambilan keputusannnya adalah sebagai berikut :
H0 diterima jika F hitung< F tabel pada α = 5%
3.12.2 Uji Signifikasi Parsial / Uji Individu ( Uji thitung)
Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing
variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
H0 : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel
independen yaitu Beban Kerja (X₁), Lingkungan Kerja (X₂), terhadap variabel
dependen yaitu kinerja karyawan (Y).
Ha : bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikn dari variabel
independen yaitu Beban Kerja (X₁), Lingkungan Kerja (X₂), terhadap variabel
dependen yaitu kinerja karyawan (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :
H0 diterima apabilla thitung< t tabel pada α = 5%
Ha diterima apabilla thitung< t tabel pada α = 5%
3.12.3 Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen”.Uji
inidilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase variabel Beban Kerja
dan Lingkungan Kerja mampu menerangkan variabel kinerja karyawan.
Ujiinidapat dilihat dengan menggunakan rumus determinan sebagaiberikut:
Nilai koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
adjusted R2 karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian in lebih
dari dua variabel. Selain itu, nilai adjusted R2 dianggap lebih baik dari nilai R2
karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia (Persero)
Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara
Indonesia yang bergerak di bidang layanan
Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos
Indonesia.Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995.Peraturan Pemerintah tersebut berisi
tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa
Berdiri pada tahun 1746, saham Pos Indonesia sepenuhnya dimiliki
oleh
dan kurir, tetapi juga jasa keuangan, yang didukung oleh titik jaringan sebanyak ±
Indonesia.
4.1.2 Pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero)
Dalam melaksanakan pelayanan
wilayah negar
pengoperasiannya.Pembagian divisi-divisi tersebut mencakup semua provinsi
yang ada di
1. Regional I Pusat Medan (meliputi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara)
2. Regional II Pusat Padang (meliputi Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan
Sumatera Barat)
3. Regional III Pusat Palembang (meliputi Provinsi Bengkulu, Jambi,
Lampung, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung)
4. Regional IV Pusat Jakarta (meliputi provinsi D. K. I. Jakarta, Banten, dan
sebagian Jawa Barat)
5. Regional V Pusat Bandung (meliputi sebagian Provinsi Jawa Barat)
6. Regional VI Pusat Semarang (meliputi Provinsi Jawa Tengah dan D. I.
Yogyakarta)
7. Regional VII Pusat Surabaya (meliputi Provinsi Jawa Timur)
8. Regional VIII Pusat Denpasar (meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara
Barat, dan Nusa Tenggara Timur)
9. Regional IX Pusat Banjarbaru (meliputi Provinsi Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan
Kalimantan Selatan)
10.Regional X Pusat Makassar (meliputi Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara,
Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,
Maluku dan Maluku Utara)
Ekspansi wilayah pelayanan Pos Indonesia tidak hanya meliputi wilayah
Indonesia saja, tetapi juga sudah meliputi dunia internasional. Pelayanan dalam
skala internasional ini memungkinkan Pos Indonesia untuk melaksanakan salah
satu tujuannya untuk bisa go international. Ekspansi wilayah pelayanan Pos
Indonesia ini dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan badan-badan usaha di
negara lain yang berskala internasional, seperti
Andil Pos Indonesia dalam melayani pelanggannya, baik di skala nasional
ataupun internasional, tidak terbatas hanya dalam dunia perposan, tetapi juga
dalam dunia keuangan. Fasilitas transfer uang melalui Pos Indonesia bisa
dinikmati oleh para pelanggannya. Fasilitas pembayaran tagihan listrik, air, dan
telepon pun bisa dinikmati di kantor-kantor Pos Indonesia.Berbagai kemudahan
yang ditawarkan dalam pelayanan Pos Indonesia terhadap pelanggannya
merupakan suatu strategi yang diambil oleh Pos Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan pelanggannya.
4.1.3 Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero)
Visi
Menjadi raksasa logistik pos dari Timur
Misi
1. Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan negara
2. Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan
4. Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik bagi bangsa, negara,
pelanggan, karyawan, masyarakat serta pemegang saham
4.1.4 Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero)
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungna aktivitas dan fungsi dibatasi, serta menggambarkan juga
dengan jelas tugas-tugas kerja masing-masing yang harus diselesaikan tepat
waktu. Hal ini sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi tumpang tindih tugas
yang dibebankan institusi atau perusahaan.
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan
wewenang siapa melapor kepada siapa dan siapa yang bertugas melaksanakan
suatu pekerjaan pada sebuah pos kerja di dalam sebuah institusi atau perusahaan.
Adapun struktur organisasi DinaPT. Pos Indonesia (Pesero) dapat dilihat pada
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Pesero)
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data
yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari
objek yang diteliti (Sugiyono,2011:29). Data utama dalam penelitian ini adalah
informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang
dirumuskan.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 23 butir pertanyaan yakni 7
butir pertanyaan untuk variabel beban kerja (X1), 10 butir pertanyaan untuk
variabel lingkungan kerja (X2)dan 6 butir pertanyaan untuk variabel kinerja
karyawan (Y).
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner
kepada 37 orang responden orang responden karyawan bagian pelayanan pada PT.
Pos Indonesia (Persero) Medan.Kuesioner berisikan deskripsi responden dan
jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karateristik responden dalam penelitian
ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.
4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden BerdasarkanJenis Kelamin
Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis
kelamin adalah 24 orang responden (64,9%) berjenis kelamin laki-laki dan 13
orang responden (35,1%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan
bahwa jumlah pegawai laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan Karyawan Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
Laki laki 24 64,9
Perempuan 13 35,1
perempuan dengan tingkat perbedaan jumlah yang tidak terlalu besar, agar
karyawan laki-laki dan karyawan perempuan dapat saling melengkapi dalam
menyelesaikan pekerjaan. karyawan laki-laki cenderung mampu menghadapi
beban kerja yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan perempuan,
sedangkan karyawan perempuan cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam
menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan karyawan laki-laki, oleh karena itu
perbedaan jumlah karyawan laki-laki dan perempuan yang tidak terlalu besar
membuat karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Medandapat saling mendukung
dan saling melengkapi dalam menyelesaikan pekerjaan.
4.2.1.2 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden Jumlah Responden Persentase (%)
≤ 30 16 43,2
31-40 18 48,6
41-50 3 8,2
≥51 0 0
Jumlah 37 100 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan
usia mayoritas karyawan berumur 41 – 50 sebasar (48,6%) 18 orang, hal ini
menunjukkan bahwa usia rata-rata karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia
(Persero) Medanadalah usia yang sudah mulai memasuki golongan usia dimana
4.2.1.3Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan Jumlah responden Persentase %
SLTA-SMA/ sederajat 18 48,7
Diploma 8 21,6
Sarjana 11 29,7
Jumlah 37 100 %
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan adalah 18 orang responden (48,7%) berpendidikan
SLTA/SMA sederajat, 8 orang responden (21,6%) berpendidikan Diploma, dan 11
orang responden (29,7%) berpendidikan Sarjana. Adapun jumlah perbandingan
dari tingkat pendidikan karyawan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja
pada PT. Pos Indonesia (Persero) Medan
4.2.1.4Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4
Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
< 1 2 5,4
1 – 4 21 56,8
5 – 9 8 21,6
> 10 6 16,2
Jumlah 37 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama
bekerja nya adalah 2 orang responden (5,4%) telah bekerja selama <1 tahun, 21
yang bekerja 5 – 9 tahun,dan 6 orang responden (16,2%) telah bekerja ≥ 10
tahun.
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif
Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan adalah
sebagai berikut :
4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Beban Kerja
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Beban Kerja
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama,“Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan
standar waktu”, sebanyak 8,1% responden menyatakan sangat setuju, 59,5%
responden menyatakan setuju, 24,3% responden menyatakan kurang setuju dan
8,9% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 67,6% responden
menyatakan bahwa mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan standar waktu
yang telah ditetapkan perusahaan.
No. Item
Sangat Setuju Setuju Kurang
2. Pada pernyataan kedua, “Volume pekerjaan yang diberikan perusahaan sesuai
dengan kemampuan saya”, sebanyak 2,7% responden menyatakan sangat
setuju, 62,2% responden menyatakan setuju, 13,5% responden menyatakan
kurang setuju dan 21,6% respomden menyatakan tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
sebanyak 64,9% responden menyatakan bahwa volume pekerjaan yang
diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuannya.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya bebas untuk melakukan tindakan sesuai dengan
tanggung jawab saya”, sebanyak 13,5% responden menyatakan sangat setuju,
56,8% menyatakan setuju, 8,9% responden menyatakan kurang setuju dan
10,8% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 70,3% responden
menyatakan bahwa mereka bebas melakukan tindakan sesuai dengan tanggung
jawabnya.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya mampu memenuhi tanggung jawab jabatan”,
sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 64,9% responden
menyatakan setuju, dan 13,5% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
sebanyak 86,5% responden menyatakan bahwa mampu memenuhi tanggung
5. Pada pernyataan kelima, “Saya selalu berkonsentrasi saat melakukan aktifitas
dalam bekerja”, sebanyak 10,8% responden menyatakan sangat setuju, 73%
responden menyatakan setuju, 16,2% responden menyatakan kurang setuju dan
5,4% responden menuyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut sehingga dapat disimpulkan sebanyak 83,8 responden
menyatakan bahwa mereka selalu berkonsentrasi saat melakukan aktifitas
dalam bekerja.
6. Pada pernyataan keenam, “Saya tidak merasa bingung saat melakukan
pekerjaan”, sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 56,8%
responden menyatakan setuju, 16,2% responden menyatakan kurang setuju dan
5,4% respomden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 78,4% responden
menyatakan bahwa mereka tidak merasa bingung saat melakukan
pekerjaannya.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya tidak merasa frustasi saat mengadapi tekanan
dalam bekerja” sebanyak 24,3% responden menyatakan sangat setuju, 54,1%
responden menyatakan setuju, dan 21,6% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
sebanyak 78,4% responden menyatakan bahwa mereka tidak merasa frustasi
4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Kerja
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama,“Penerangan dalam ruang kerja baik”, sebanyak
18,9% responden menyatakan sangat setuju, 56,8% responden menyatakan
setuju, 16,2% responden menyatakan kurang setuju dan 8,1% responden
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 75,7% responden menyatakan bahwa
penerangan dalam ruangan kerja baik.
2. Pada pernyataan kedua, “Suhu udara di tempat kerja sudah nyaman untuk
bekerja”, sebanyak 24,3% responden menyatakan sangat setuju, 51,4%
responden menyatakan setuju, dan 24,3% responden menyatakan kurang setuju
No. Item
Sangat Setuju Setuju Kurang
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
sebanyak 75,7% responden menyatakan bahwa suhu udara ditempat kerja
sudah nyaman untuk bekerja.
3. Pada pernyataan ketiga, “Suara bising tidak mengganggu saat bekerja”,
sebanyak 18,9% responden menyatakan sangat setuju, 54,1% menyatakan
setuju, 16,2% responden menyatakan kurang setuju dan 10,8% responden
menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 73% responden menyatakan bahwa
suara bising tidak mengganggu saat bekerja.
4. Pada pernyataan keempat, “Ventilasi udara didalam ruangan baik”sebanyak
24,3% responden menyatakan sangat setuju, 59,5% responden menyatakan
setuju, dan 16,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakansetuju
terhadap pernyataan tersebut. Sehinnga dapat disimpulkan sebanyak 83,8%
menyatakan bahwa ventilasi udara didalam ruangan baik .
5. Pada pernyataan kelima, “Penataan ruang memberikan kenyamanan bagi
karyawan saat bekerja”, sebanyak 29,7% responden menyatakan sangat setuju,
54,1% responden menyatakan setuju, dan 16,2% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 83,8% responden menyatakan bahwa
penataan ruangan memberikan kenyamanan bagi mereka saat bekerja.
6. Pada pernyataan keenam, “Perlengkapan yang disediakan sudah
memadai”sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 48,6%
responden menyatakan setuju, 10,8% responden menyatakan kurang setuju dan
18,9% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 70,2% responden
menyatakan bahwa perlengkapan yang disediakan sudah memadai.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Peralatan yang disediakan sudah memadai”
sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 59,5% responden
menyatakan setuju, dan 18,9% responden menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
sebanyak 81,1 responden menyatakan bahwa peralatan yang disediakan sudah
memadai.
8. Pada pernyataan kedelapan,“Hubungan baik saya dengan atasan meningkatkan
semangat dalam bekerja”, sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat
setuju, 56,8% responden menyatakan setuju, dan 21,6% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
hubungan baik mereka dengan atasan dapat meningkatkan semangat dalam
bekerja.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Lingkungan kerja sudah dirasakan nyaman bagi
karyawan”, sebanyak 24,3% responden menyatakan sangat setuju, 64,9%
responden menyatakan setuju, dan 10,8% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
sebanyak 89,2% responden menyatakan bahwa lingkungan kerja sudah dirasa
nyaman bagi mereka.
10. Pada pernyataan kesepuluh, “Perusahaan memberikan jaminan keamanan
lingkungan kerja”, sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju,
64,9% menyatakan setuju, dan 13,5% responden menyatakan kurang setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
sebanyak 86,5% responden menyatakan bahwa perusahaan memberikan
4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja
Sumber: Hasil Penelitian(2016)
1. Pada pernyataan pertama,“Saya tidak pernah membuat kesalahan saat bekerja
diperusahaan ini”, sebanyak 10,8% responden menyatakan sangat setuju,
78,4% responden menyatakan setuju, dan 10,8% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 89,2% responden menyatakan bahwa
saya tidak pernah membuat kesalahan saat bekerja diperusahaan ini.
2. Pada pernyataan kedua, “Ketelitian yang tinggi sangat besar pada diri saya saat
mengerjakan tugas perusahaan”, sebanyak 13,5% responden menyatakan
sangat setuju, 78,4% responden menyatakan setuju, dan 8,1% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 91,9% responden menyatakan bahwa
No. Item
Sangat Setuju Setuju Kurang
ketelitian yang tinggi sangat besar pada diri mereka saat mengerjakan tugas
perusahaan.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya selalu menjaga dengan baik peralatan kerja
yang disediakan oleh kantor Pos Medan”, sebanyak 8,1% responden
menyatakan sangat setuju, 81,1% menyatakan setuju, dan 10,8% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 89,2% responden menyatakan bahwa
mereka selalu menjaga dengan baik peralatan kerja yang disediakan oleh
kantor Pos Medan.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target
kerja yang diberikan perusahaan”, sebanyak 10,8% responden menyatakan
sangat setuju, 81,1% responden menyatakan setuju, dan 8,1% responden
menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 91,9% responden menyatakan bahwa
mereka menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja yang diberikan
perusahaan.
5. Pada pernyataan kelima, “Setiap pekerjaan selalu diselesaikan lebih cepat dari
waktu yang seharusnya”, sebanyak 10,8% responden menyatakan sangat
setuju, 78,4% responden menyatakan setuju, dan 10,8% responden menyatakan
kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 89,2 responden menyatakan bahwa
setiap pekerjaan selalu diselesaikan lebih cepat dari waktu yang seharusnya..
6. Pada pernyataan keenam, “Jumlah pekerjaan yang diselesaikan cukup
seimbang dengan waktu yang tersedia”, sebanyak 13,5% responden
menyatakan sangat setuju, 78,4% responden menyatakan setuju, dan 8,1%
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebesar 91,9% responden
menyatakan bahwa jumlah pekerjaan yang diselesaikan cukup seimbang
dengan waktu yang tersedia.
4.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :
a. Pendekatan Histogram
Gambar 4.2
Histogram Uji Normalitas
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Gambar 4.3 Plot Uji Normalitas
Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada scatter plotterlihat titik yang
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis
diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov(K-S).
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel. 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 37
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.97585916
Most Extreme Differences Absolute .163
Positive .130
Negative -.163
Kolmogorov-Smirnov Z .994
Asymp. Sig. (2-tailed) .277
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Devenden Variabel Kinerja
Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah
0.277 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel residual berdistribusi normal.
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya
gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance
value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.
2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan
multikolinearitas
4. Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.
Tabel 4.9
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah
lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini
dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas
yaitu :
a. Pendekatan Grafik
Gambar 4.4
Scatterplot Heteroskedastisitas
Scatteerplot Devendent Variable : Kinerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
layak dipakai untuk memprediksi kinerja berdasarkan masukan variabel beban
kerja dan lingkungan kerja.
b. Uji Glesjer
Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap
variabel independen.Jika variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.10
Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .658 2.434 .270 .789
Beban Kerja .109 .086 .241 1.269 .213
Lingkungan Kerja -.057 .060 -.179 -.941 .353
a. Dependent Variable: Absut
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.10 terlihat variabel independen (beban kerja dan lingkungan
kerja) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen
absolute Ut (absUt).Hal ini terlihat dari probabilitas beban kerja (0.213)dan
lingkungan kerja (0.353) diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi disimpulkan
model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa
variabel terikat (kinerja). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan
pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun
bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = α + b1X1 + b2X2+ e
Dimana :
Y = Kinerja
X1 = Beban Kerja
X2 = Lingkungan Kerja
α = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
e = Standar eror
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi
linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :
Tabel 4.11
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.874 3.383 3.805 .001
Beban Kerja -.067 .119 .094 2.564 .017
Lingkungan Kerja .235 .084 .466 3.799 .008
a. Dependent Variable: Kinerja
Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui pada kolom kedua (unstandardized
Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel beban kerja sebesar -0,067 nilai
b2 dan variabel lingkungan kerja sebesar 0,235 dan nilai konstanta (a) adalah
12,874 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut
Y = 12,874 – 0,067 X1 + 0,235 X2 + e
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima atau Ha
ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika
tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan
output dibawah ini terilhat bahwa :
Tabel 4.12
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 51.347 2 25.674 6.211 .005a
Residual 140.545 34 4.134
Total 191.892 36
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Beban Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai F-hitung adalah 6,211 dengan tingkat
signifikansi 0,005. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)
adalah 3,28. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung > F-tabel dan
bebas (beban kerja dan lingkungan kerja) secara serempak adalah signifikan
terhadap kinerja karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan.
4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah beban kerja dan
lingkungan kerja secara parsial apakah masing-masing berpengaruh signifikan
terhadapkinerja karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan.
Tabel 4.13
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :
1. Konstanta (a) = 12,874 ini menunjukkan bahwa jika variabelbeban kerja dan
lingkungan kerja dianggap konstan maka tingkat variabelkinerja karyawan
bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan.
2. Variabel beban kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan, hal ini terlihat
dari nilai signifikan (0,017) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,564) lebih
besar dibandingkan t-tabel (2,03224) artinya jika variabel beban kerja
ditingkatkan maka kinerja pegawai bagian pelayanan PT. Pos Indonesia
3. Variabel lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan, hal ini
terlihat dari nilai signifikan (0,008) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (3,799)
lebih besar dibandingkan t-tabel (2,03224) artinya jika variabel lingkungan
kerja ditingkatkan maka kinerja pegawai bagian pelayanan PT. Pos Indonesia
(Persero) Medan akan meningkat sebesar 0,235.
4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa
besar kontribusi variabel bebas (beban kerja dan lingkungan kerja) terhadap
variabel terikat (kinerja kerja). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai
satu (0 ≤ R2≥ 1).
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .641a .411 .474 2.60014
a. Predictors: (Constant), beban Kerja, lingkungan Kerja Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :
1. Nilai R sebesar 0.641 sama dengan 64,1 % berarti hubungan antara variabel
beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai bagian pelayanan
PT. Pos Indonesia (Persero) Medan. sebesar 64,1 % artinya hubungannya erat.
2. Nilai Adjusted R Square0.474 berarti 47,4% kinerja pegawai bagian pelayanan
PT. Pos Indonesia (Persero) Medan dapat di jelaskan oleh variabel beban kerja
faktor-faktor selain yang diteliti dalam penelitian ini seperti kompensasi,
pengembangan karir dan sebagainya.
3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang
diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate2,60014
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja
Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu
tertentu. Menurut Munandar (2011:385), beban kerja adalah tugas-tugas yang
diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu
dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga kerja. Sedangkan
menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan yang
harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali
antara volume kerja dan norma waktu.
Berdasarkan Uji-t variabel beban kerja secara parsial berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia
(Persero) Medan. Pernyataan mengenai beban kerja yang mendapat tanggapan
cenderung setuju yang paling dominan (86,5% responden) adalah “Saya mampu
memenuhi tanggung jawab jabatan” hal ini dapat dilihat bahwa mayoritas
karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan beranggapan
bahwa mereka mampu memenuhi tanggu jawab sesuai pekerjaan dan bidang
masing-masing. Tingkat kesadaran untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan agar pekerjaan tidak
tertunda sehingga kinerja karyawan tidak maksimal.
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres kerja baik
fisik maupun psikis dan reaksi-reaksi emosional, seperti sakit kepala, gangguan
pencernaan dan mudah marah. Sedangkan beban kerja yang terlalu sedikit dimana
pekerjaan yang dilakukan karena pengulangan gerak yang menimbulkan
kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan
yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan, sehingga
secara potensial membahayakan pekerja, maka diperlukan perencanaan yang baik
oleh perusahaan untuk dapat membagi beban kerja kepada seluruh pegawainya
secara adil sehingga setiap pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan
Lumintang(2016), Artadi (2015) dan Karauwan (2015) seluruhnya menyatakan
beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
4.6.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Nawawi (2003:292) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah
serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi bersama
dari para anggota organisasi yang hidup dan bekerjasama dalam suatu
organisasi.Sedangkan menurut Sedarmayanti (2001:1) yang menyatakan bahwa
lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
Berdasarkan Uji-t variabel lingkungan kerja secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian pelayanan PT. Pos
Indonesia (Persero) Medan. Pernyataan mengenai lingkungan kerja yang
mendapat tanggapan cenderung setuju yang paling dominan (89,2% responden)
adalah “Lingkungan kerja sudah dirasakan nyaman bagi karyawan”, hal ini
menunjukan bahwa mayoritas karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia
(Persero) Medan menyatakan lingkungan kerja mereka sudah nyaman untuk
bekerja. Menurut Ishak dan Tanjung (2003:20), manfaat lingkungan kerja adalah
menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat,
sehingga apabila lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung maka kinerja
karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan akan meningkat.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang
dilakukanSandhi (2013), Apandi (2012) dan Rofi (2011) seluruhnya menyatakan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel beban kerja dan variabel
lingkungan kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan bidang pelayanan PT. Pos Indonesia (Pesero) Medan.
2. Berdasarkan (Uji-t) variabel beban kerja secara parsial berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan bidang pelayanan PT. Pos
Indonesia (Pesero) Medan, sedangkan variabel lingkungan kerja secara
parsial berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan bidang
pelayanan PT. Pos Indonesia (Pesero) Medan.
3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2), maka diperoleh nilai
Adjusted R Squaresebesar 0,474. Angka ini menjelaskan bahwa sebesar
47,4% faktor-faktorkinerja karyawan pada PT. Pos Indonesia (Pesero)
Medandapat dijelaskan oleh variabel beban kerja (X1) dan lingkungan kerja
(X2). Sedangkan sisanya sebesar 52,7% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran
sebagai berikut :
1. Variabel beban kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai bidang pelayanan PT. Pos Indonesia (Pesero) Medan, Pada hasil
survey dengan cara memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner kepada
responden yang merupakan karyawanbidang pelayanan PT. Pos Indonesia
(Pesero) Medan, bahwa pernyataan mengenai “Volume pekerjaan yang
diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuan saya” merupakan pernyataan
yang paling dominan mendapatkan tanggapan kurang setuju oleh responden,
oleh sebab itu PT. Pos Indonesia (Persero) Medan khusunya pada bidang
pelanyanan diaharapkan untuk mampu membagi beban kerja kepada para
karyawan sesuai dengan keahlian dari masing-masing karyawan bahkan
membentuk tim-tim kecil untuk dapat menyeselasikan pekerjaan secara tim
sehingga apabila beban kerja yang banyak dapat diatasi bersama-sama dan
pada akhirnya pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.
2. Variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan bidang pelayanan PT. Pos Indonesia (Pesero) Medan dan
merupakan faktor yang paling dominan dalam penelitian ini. Pada hasil survey
dengan cara memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner kepada
responden bahwa pernyataan mengenai lingkungan kerja yang mendapatkan
tanggapan cenderung tidak setuju adalah “Perlengkapan yang disediakan sudah
bidang pelanyanan diharapkan untuk dapat memperbaharui perlengkapan yang
dapat menunjang kegiatan karyawan untuk bekerja sehingga diharapakan
kinerja dari setiap karyawan dapat meningkat.
3.Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur kinerja,
sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan
variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang lebih tepat atau
menambahkan variabel lainnya seperti budaya organisasi, promosi jabatan,
kompensasi, disiplin kerja dan variabel lainnya yang lebih relevan yang
memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan sehingga dapat membantu
tercapainya tujuan perusahaan pada PT.Pos Indonesia (Persero) Medan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja
2.1.1 Pengertian Kinerja
Dalam melaksanakan kerja, karyawan menghasilkan sesuatu yang
disebut kinerja. Peningkatan kinerja merupakan hal yang diinginkan baik dari
pihak pemberi kerja maupun para pekerja. Pemberi kerja menginginkan kinerja
karyawannya baik untuk kepentingan peningkatan hasil kerja dan keuntungan
perusahaan. Pada sisi yang lain, para pekerja berkepentingan untuk
pengembangan diri dan promosi jabatan.
Mangkunegara (2000:67) menyatakan bahwa kinerjaadalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Mathis dan Jackson (2002:78) berpendapat bahwa kinerja pada dasarnya adalah
apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang
mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi
yang antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output,
kehadiran ditempat kerja,dansikapkooperatif. Sedangkan Hasibuan (2004:105)
berpendapat bahwa Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankankepadanyayangdidasarkanatas