• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pelayanan Pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pelayanan Pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

ANGKET PENELITIAN

Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

No : ……..

Dimohon kepada Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini dengan hati yang ikhlas dan

sesuai dengan kenyataan yang dialami dalam bekerja.Angket ini hanya untuk

penelitian dan kerahasian jawaban Bapak/Ibu dijamin oleh peneliti.Terima kasih

atas segala bantuannya.

Identitas Responden

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Wanita

Usia : ...

Tingkat Pendidikan :

Lama Bekerja : a. < 1 Tahun b. 1 – 4 Tahun

c. 5 – 10 Tahun d. 11 – 15 tahun e.> 15 tahun

Petunjuk Pengisian :

1. Berikan jawaban pada pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu,

dengan cara memberikan tanda (√ ) pada kolom yang tersedia. 2. Setiap pernyataan hanya dibutuhkan 1 (satu) jawaban.

3. Bobot nilai yang digunakan dalam penilaian :

Jawaban (a) : bobot nilai = 5

Jawaban (b) : bobot nilai = 4

Jawaban (c) : bobot nilai = 3

Jawaban (d) : bobot nilai = 2

(2)

VARIABEL BEBAN KERJA (X

1

)

No Pernyatan SS S KS TS STS

1 Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan standar waktu

2 Volume pekerjaan yang diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuan saya

3 Saya bebas untuk melakukan

tindakan sesuai dengan tanggung jawab saya

4 Saya mampu memenuhi tanggung jawab jabatan

5 Saya selalu berkonsentrasi saat melakukan aktifitas dalam bekerja 6 Saya tidak merasa bingung saat

melakukan pekerjaan

7 Saya tidak merasa frustasi saat mengadapi tekanan dalam bekerja

VARIABEL LINGKUNGAN KERJA (X

2

)

No Pernyatan SS S KS TS STS

1 Penerangan dalam ruang kerja baik 2 Suhu udara di tempat kerja sudah

nyaman untuk bekerja

3 Suara bising tidak mengganggu saat bekerja

4 Ventilasi udara didalam ruangan baik

5 Penataan ruang memberikan

kenyamanan bagi karyawan saat bekerja

6 Perlengkapan yang disediakan sudah memadai

7 Peralatan yang disediakan sudah memadai

8 Hubungan baik saya dengan atasan meningkatkan semangat dalam bekerja

9 Lingkungan kerja sudah dirasakan nyaman

(3)

VARIABEL KINERJA (Y)

No Pernyatan SS S KS TS STS

1 Saya tidak pernah membuat

kesalahan saat bekerja diperusahaan ini

2 Ketelitian yang tinggi sangat besar pada diri saya saat mengerjakan tugas perusahaan

3 Saya selalu menjaga dengan baik peralatan kerja yang disediakan oleh kantor Pos Medan

4 Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja yang diberikan perusahaan

5 Setiap pekerjaan selalu diselesaikan lebih cepat dari waktu yang seharusnya

6 Jumlah pekerjaan yang diselesaikan cukup seimbang dengan waktu yang tersedia

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

(4)

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.6757 .74737 37

VAR00002 3.4595 .86905 37

VAR00003 3.7297 .83827 37

VAR00004 4.0811 .59528 37

VAR00005 3.9459 .52419 37

VAR00006 3.9459 .77981 37

VAR00007 4.0270 .68664 37

VAR00008 3.8649 .82199 37

VAR00009 4.0000 .70711 37

VAR00010 3.8108 .87679 37

VAR00011 4.0811 .64024 37

VAR00012 4.1351 .67339 37

VAR00013 3.7297 1.01786 37

VAR00014 4.0270 .64492 37

VAR00015 4.0000 .66667 37

VAR00016 4.1351 .58510 37

VAR00017 4.0811 .59528 37

VAR00018 4.0000 .47140 37

VAR00019 4.0541 .46821 37

VAR00020 3.9730 .44011 37

VAR00021 4.0270 .44011 37

VAR00022 4.0000 .47140 37

(5)
(6)

Lampiran 3

Hasil Regresi Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.874 3.383 3.805 .001

Beban Kerja -.067 .119 .094 2.564 .017

Lingkungan Kerja .235 .084 .466 3.799 .008

a. Dependent Variable: Kinerja

Lampiran 4

(7)

Lampiran 5

Lampiran 6

Uji Normalitas Pendekatan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 37

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.97585916

Most Extreme Differences Absolute .163

Positive .130

Negative -.163

Kolmogorov-Smirnov Z .994

Asymp. Sig. (2-tailed) .277

(8)

Lampiran 7

Lampiran 8

Uji Glesjer Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .658 2.434 .270 .789

Beban Kerja .109 .086 .241 1.269 .213

Lingkungan Kerja -.057 .060 -.179 -.941 .353

(9)

Lampiran 9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Lampiran 10

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 51.347 2 25.674 6.211 .005a

Residual 140.545 34 4.134

Total 191.892 36

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Beban Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja

Lampiran 11

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

(10)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja

Lampiran 12

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

a. Predictors: (Constant), beban Kerja, lingkungan Kerja

Lampiran 13

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Beban Kerja

(11)

16 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Varibel Lingkungan Kerja

(12)

17 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Kinerja

(13)

18 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

19 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

20 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0

21 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

22 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

23 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

24 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

25 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

26 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0

27 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

28 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

29 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

30 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

31 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0

32 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0

33 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0

34 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0

35 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0

36 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ishak. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Trisakti, Jakarta.

Arikunto. 2010. Prosedur PenelitianIlmiah, Rineka cipta,Jakarta.

Erlina, 2011. Metode Penelitian, USU Press, Medan.

Gibson, 2002 . Organisasi Perilaku–struktur –proses , Edisi V, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Nawawi. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang Kompetitif, Cetakan ke-7, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Handoko. 2001.Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia, Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Karjantoro. 2004, Mengelola Kinerja, PT. Mahakam, Jakarta.

Hasibuan. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ke Tujuh, edisi revisi, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Hubeis, 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Mangkunegara, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Mathis. H, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.

Jackson, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Yogyakarta.

Munandar, A.S. 2011. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

(15)

Rivai, Veithzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktik, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Robbins, Stephen P, 2003. Perilaku Organisasi,PT. Indeks KelompokGramedia, Jakarta.

Robbins, S.P. & Timothy, 2008. Organizational Behavior (Twelfth Edition), Pearson Education, Inc.NewJersey), SalembaEmpat, Jakarta.

Wirawan. 2005. Psikologi Lingkungan, Penerbit PT. Gramedia Grasindo, Jakarta.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju, Jakarta.

Subaris, H. and Haryono, Hygiene Lingkungan Kerja. 2008, Jogjakarta: Mitra Cendekia Press.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Penelitian Pendidikan (penelitian kuantitatif/kualitatif dan R&D), Bandung : Alfabeta

Suma’mur, PK, 2009. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Gunung Agung, Jakarta.

Tarwaka, 2010. Dasar – Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan Aplikasi Di Tempat Kerja, Harapan Press, Solo.

. , 2011. Ergonomi Industri, Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi Di Tempat Kerja, Harapan Press, Surakarta.

Umar, Husein, 2008. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Delapan, Rajawali Pers, Jakarta.

Skripsi

Arief Setya Sandhi. (2013) “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada RSU Puri Asih Salatiga”. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.

Febri Furqon Artadi. (2015). “Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Merapi Agung Lestari”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

(16)

Septianto, Dwi. (2010). “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stress Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Studi Pada PT. Pataya Semarang”, Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang.

Sihombing, Umberto. 2004 “Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja, htpp://www.dupdiknas.go.id, diakses 1 Maret 2010.

Jurnal

Agripa Toar Sitepu, (2013), “Beban Kerja Dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Bank Tabungan Negara Tbk Cabang Manado”, Jurnal EMBA, volume 4 nomor 1 halaman 1123- 1133 Desember.

Diah Indriani Suwondo, (2015), “Hubungan Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kinerja Karyawan Bank Di Kota Malang”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, volume 17 nomor 2 halaman 135–144 September.

Genita Lumintang, (2016), “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado”, Jurnal EMBA, volume 4 nomor 1 halaman 045-055 Maret.

Mega ArumYunanda (2011) “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Perum Jasa Tirta I Malang Bagian Laboratorium Kualitas Air” Jurnal Manajemen, volume 3 nomor halaman 543-549.

Raynald Karauwa, (2015), “Pengaruh Etos Kerja, Budaya Organisasi, dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pekerjaan Umum Minahasa Selatan”, Jurnal EMBA, volume 3 nomor 3 halaman 1196-1207 September.

Teguh Ariefiantoro (2011) Pengaruh Motivasi, Kepemipinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Wineh Pandanwangi Semarang”, Jurnal Manajemen, volume 7 nomor halaman 125-127.

(17)

Situs Web

Permendagri.(2008). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12/2008 tentangPedoman Analisis Beban Kerja Di Lingkungan Departemen Dalam Negeri

Dan Pemerintah Daer

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan jenis penelitian eksplanasi asosiatif. Penilitian

asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan dua variabel

atau lebih nuntuk melihat pengaruh (Sugiyono, 2008:11). Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Beban Kerja dan Lingkungan Kerja sebagai

variabel independen. Sedangkan variabel dependenadalah Kinerja Karyawan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Lokasi penelitian inidilakukan diPT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos

Medan20000, Jl. Pos No. 1 Medan 20111, Telp. +62 61 4568940

3.2.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli-Agustus 2016.

3.3 Batasan Operasional

Dalam penelitian ini yang menjadi batasan operasionalnya adalah sebagai

berikut:

a. Variabel bebas (independen) yang terdiri dari Beban kerja (X1) dan

Lingkungan Kerja (X2)

(19)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang menberitahukan

bagaimana cara mengukur suatu variabel. Variabel adalah objekpenelitian

atauapayangmenjadi titik perhatian suatu penelitian, (Arikunto,2010:99). Pada

penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Beban Kerja ( X1),

Lingkungan Kerja (X2) dan Kinerja sebagai variabel terikat (Y). Kedua variabel

tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

a. Beban Kerja (X1) adalah segala tugas-tugas yang diberikan pada karyawan

PT Pos Indonesia (Persero) Medan untuk diselesaikan pada waktu tertentu

dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga kerja.

b. Lingkungan Kerja (X2) adalah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat

diukur berdasarkan persepsi bersama dan berkerjasama pada karyawan PT

Pos Indonesia (Persero) Medan.

2. Variabel Terikat

Kinerja karyawan (Y) merupakan percapaian hasil kerja para karyawan

yang di lihat dari sisi kualitas, kuantitas, dan pemanfaatan waktu selama

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang di berikan demi mencapai tujuan

(20)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian

No Variabel Definisi operasional variabel

Dimensi Indikator Skala

(21)

3 Kinerja

1. Jumlah jasa yang dihasilkan 2. Kecepatan

Likert

Sumber: Munandar (2011), cikmat dalam nawawi (2003), mangkunegara(2006)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengukur masing-masing

variabel.Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel Beban Kerja,

Lingkungan Kerja, dan Kinerja. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial

Sugiyono (2012 : 132). Skala likert mengukur variabel yang akan dijabarkan

menjadi indikator tersebut digunakan sebagai acuan untuk menyusun instrument

pertanyaan. Skala likert menggunakan lima tingkat jawaban pada setiap

(22)

Tabel 3.2 Instrument Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:80) Populasi adalah wilayah yang terdiri atas

objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bertugas di Bagian

Pelayanan pada PT Pos Indonesia (Persero) Medan, yangberjumlah 37orang.

3.6.2 Sampel

Menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang di teliti.Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini

adalah sampling jenuh (sensus), yang mana seluruh populasi dijadikan sebagai

sampel yang berjumlah 37 orang (karyawan).

3.7 Jenis Data

Arikunto (2010:44) mengatakan sumber data dalam penelitian adalah

subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun data yang dipergunakan dalam

(23)

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung di

lokasi penelitian melalui kuisioner dan wawancara langsung mengenai variabel

yang diteliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang

digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder

dari literature, buku, jurnal, dan internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Kuesioner

Metode pengumpulan data dengan menggunakan daftar isi atau daftar

pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti untuk diajukan kepada subjek

penelitian. Dalam pengajukan kuesioner, peneliti menggunakan skala

pengukuran Likert.

2. Dokumentasi

Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui catatan-catatan yang ada

(24)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Tujuan dari dilakukannya uji validitas adalah untuk mengukur ketepatan

suatu instrument penelitian atau dengan kata lain bahwa uji ini dilakukan untuk

mengetahui sejauhmana item pertanyaan yang digunakan dapat menguji

suatumodel dalam penelitian ini.Adapun kriteria pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan nilai korelasi masing-masing item pertanyaan terhadap totalnya

rhitung dengan rtabel, dimana item pertanyaan dikatakan validjika rhitung lebihbesar

darirtabel (rhitung>rtabel). Pada uji validitas ini, digunakan 30 responden karyawan

kantor Pos reginal-I Medan untuk menguji kuesioner yang telah disusun untuk

(25)

Tabel 3.3

Validitas Tiap Pernyataan Item-Total Statistik

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 3.3 tersebut terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh

nilai Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai

diatas 0,361 sehingga dapat dinyatakan 23 (Dua puluh tiga) butir pernyataan pada

(26)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Pengujian rebilitas dilakukan untuk

menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan yang

digunakan, untuk keperluan pengujian tersebut. Menurut (Situmorang dan Lutfi,

2014:92), pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrument

yang dalam hal ini kuesioner dapat di gunakan lebih dari satu kali, paling tidak

oleh responden yang sama. Pada uji reliabilitas ini, digunakan 30 responden

karyawan kantor Pos reginal-I Medan untuk menguji kuesioer yang telah disusun

untuk dilihat tingkat rebilitasnya. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliable

dengan kriteria sebagai berikut :

Kriteria Penilaian

Cronbach’s Alpha> 0.80 Reliabilitas sangat baik 0,70 >Cronbach’s Alpha< 0,80 Reliabilitas baik

Cronbach’s Alpha< 0,70 Reliabilitas kurang meyakinkan

Tabel 3.4 Reliabillity Statistik

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.932 23

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrumen

kuesioner memiliki reliabel sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar

(27)

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau

karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan

karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data.

3.10.2 Metode Regresi Linier Berganda

Pengolahan data dilakukan dengan SPSS, Model analisis yang

akandigunakan dalampenelitian iniadalah analisis regresi linear berganda

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana:

Y : Kinerja Karyawan a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi variabel X1 (beban kerja)

b2 : Koefisien regresi variabel X2 (lingkungan kerja)

X1 : Beban Kerja

X2 : Lingkungan Kerja

e : Error

a. Bila Fhitung> Ftabel pada taraf signifikan 95%, maka hipotesis alternatif

diterima

b. Bila Fhitung< Ftabel pada taraf signifikan 95% maka hipotesis alternatif

ditolak.

3.11 Uji Asumsi Klasik

3.11.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model

regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.Pengujian ini

(28)

residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi dilanggar atau tidak dipenuhi

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil

(Umar,2008:175)..

3.11.2 Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah suatu konsidi dimana terjadi hubungan yang

sempurna/kuat antar variabel independen. Uji Multikolinieritas untuk mengetahui

apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolenieritas yang harus diatasi

(Umar,2008:177). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortoganal adalah variabel-variabel bebas yang nilai

korelasi antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Pengujian

multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan Variance Inflation Factor (

VIF) dan Tolerance, multikolinearitas terjadi jika VIF lebih besar dari 10 dan nilai

Tolerance lebih kecil dari 0,1.

3.11.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas di lakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas, sementara itu,

untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas (Umar, 2008:179).

Cara memprediksinya menurut Lubis dkk (2007:34) adalah jika pola

(29)

1. Titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.

2. Titik –titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3. Penyebaran titik –titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titiik – titik data tidak berpola.

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji Signifikan Simultan / Uji serentak (Uji F)

Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F) digunakan untuk menguji

apakah setiap variabel independen (X) mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap variabel dependen (Y) secara simultan. Kriteria pengujiannya

adalah sebagai berikut :

H0 : b = b = 0

Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari

variabel independen yaitu Beban Kerja (X₁), Lingkungan Kerja (X₂), terhadap

variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y).

Ha : b ≠ b≠ 0

Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel

independen yaitu Beban Kerja (X₁), Lingkungan Kerja (X₂), terhadap variabel

dependen yaitu kinerja karyawan (Y).

Kriteria pengambilan keputusannnya adalah sebagai berikut :

H0 diterima jika F hitung< F tabel pada α = 5%

(30)

3.12.2 Uji Signifikasi Parsial / Uji Individu ( Uji thitung)

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing

variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

H0 : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel

independen yaitu Beban Kerja (X₁), Lingkungan Kerja (X₂), terhadap variabel

dependen yaitu kinerja karyawan (Y).

Ha : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikn dari variabel

independen yaitu Beban Kerja (X₁), Lingkungan Kerja (X₂), terhadap variabel

dependen yaitu kinerja karyawan (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

H0 diterima apabilla thitung< t tabel pada α = 5%

Ha diterima apabilla thitung< t tabel pada α = 5%

3.12.3 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali (2011:97) koefisien determinasi pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model menerangkan variasi variabel independen”.Uji

inidilakukan untuk mengetahui seberapa besar persentase variabel Beban Kerja

dan Lingkungan Kerja mampu menerangkan variabel kinerja karyawan.

Ujiinidapat dilihat dengan menggunakan rumus determinan sebagaiberikut:

(31)

Nilai koefisien determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai

adjusted R2 karena variabel independen yang digunakan dalam penelitian in lebih

dari dua variabel. Selain itu, nilai adjusted R2 dianggap lebih baik dari nilai R2

karena nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

(32)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Pos Indonesia (Persero)

Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara

Indonesia yang bergerak di bidang layanan

Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos

Indonesia.Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995.Peraturan Pemerintah tersebut berisi

tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa

Berdiri pada tahun 1746, saham Pos Indonesia sepenuhnya dimiliki

oleh

dan kurir, tetapi juga jasa keuangan, yang didukung oleh titik jaringan sebanyak ±

Indonesia.

4.1.2 Pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero)

Dalam melaksanakan pelayanan

wilayah negar

pengoperasiannya.Pembagian divisi-divisi tersebut mencakup semua provinsi

yang ada di

(33)

1. Regional I Pusat Medan (meliputi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara)

2. Regional II Pusat Padang (meliputi Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan

Sumatera Barat)

3. Regional III Pusat Palembang (meliputi Provinsi Bengkulu, Jambi,

Lampung, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Bangka Belitung)

4. Regional IV Pusat Jakarta (meliputi provinsi D. K. I. Jakarta, Banten, dan

sebagian Jawa Barat)

5. Regional V Pusat Bandung (meliputi sebagian Provinsi Jawa Barat)

6. Regional VI Pusat Semarang (meliputi Provinsi Jawa Tengah dan D. I.

Yogyakarta)

7. Regional VII Pusat Surabaya (meliputi Provinsi Jawa Timur)

8. Regional VIII Pusat Denpasar (meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara

Barat, dan Nusa Tenggara Timur)

9. Regional IX Pusat Banjarbaru (meliputi Provinsi Kalimantan Barat,

Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan

Kalimantan Selatan)

10.Regional X Pusat Makassar (meliputi Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan,

Maluku dan Maluku Utara)

(34)

Ekspansi wilayah pelayanan Pos Indonesia tidak hanya meliputi wilayah

Indonesia saja, tetapi juga sudah meliputi dunia internasional. Pelayanan dalam

skala internasional ini memungkinkan Pos Indonesia untuk melaksanakan salah

satu tujuannya untuk bisa go international. Ekspansi wilayah pelayanan Pos

Indonesia ini dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan badan-badan usaha di

negara lain yang berskala internasional, seperti

Andil Pos Indonesia dalam melayani pelanggannya, baik di skala nasional

ataupun internasional, tidak terbatas hanya dalam dunia perposan, tetapi juga

dalam dunia keuangan. Fasilitas transfer uang melalui Pos Indonesia bisa

dinikmati oleh para pelanggannya. Fasilitas pembayaran tagihan listrik, air, dan

telepon pun bisa dinikmati di kantor-kantor Pos Indonesia.Berbagai kemudahan

yang ditawarkan dalam pelayanan Pos Indonesia terhadap pelanggannya

merupakan suatu strategi yang diambil oleh Pos Indonesia untuk memenuhi

kebutuhan pelanggannya.

4.1.3 Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero)

Visi

Menjadi raksasa logistik pos dari Timur

Misi

1. Menjadi aset yang berguna bagi bangsa dan negara

2. Menjadi tempat berkarya yang menyenangkan

(35)

4. Senantiasa berjuang untuk memberi yang lebih baik bagi bangsa, negara,

pelanggan, karyawan, masyarakat serta pemegang saham

4.1.4 Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero)

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan

dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan

bagaimana hubungna aktivitas dan fungsi dibatasi, serta menggambarkan juga

dengan jelas tugas-tugas kerja masing-masing yang harus diselesaikan tepat

waktu. Hal ini sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi tumpang tindih tugas

yang dibebankan institusi atau perusahaan.

Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan

wewenang siapa melapor kepada siapa dan siapa yang bertugas melaksanakan

suatu pekerjaan pada sebuah pos kerja di dalam sebuah institusi atau perusahaan.

Adapun struktur organisasi DinaPT. Pos Indonesia (Pesero) dapat dilihat pada

(36)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Pesero)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data

yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,

penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari

objek yang diteliti (Sugiyono,2011:29). Data utama dalam penelitian ini adalah

(37)

informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang

dirumuskan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan

(kuesioner). Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 23 butir pertanyaan yakni 7

butir pertanyaan untuk variabel beban kerja (X1), 10 butir pertanyaan untuk

variabel lingkungan kerja (X2)dan 6 butir pertanyaan untuk variabel kinerja

karyawan (Y).

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner

kepada 37 orang responden orang responden karyawan bagian pelayanan pada PT.

Pos Indonesia (Persero) Medan.Kuesioner berisikan deskripsi responden dan

jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karateristik responden dalam penelitian

ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama bekerja.

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden BerdasarkanJenis Kelamin

Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa karateristik responden berdasarkan jenis

kelamin adalah 24 orang responden (64,9%) berjenis kelamin laki-laki dan 13

orang responden (35,1%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan

bahwa jumlah pegawai laki-laki lebih dominan dibandingkan dengan Karyawan Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki laki 24 64,9

Perempuan 13 35,1

(38)

perempuan dengan tingkat perbedaan jumlah yang tidak terlalu besar, agar

karyawan laki-laki dan karyawan perempuan dapat saling melengkapi dalam

menyelesaikan pekerjaan. karyawan laki-laki cenderung mampu menghadapi

beban kerja yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan perempuan,

sedangkan karyawan perempuan cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam

menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan karyawan laki-laki, oleh karena itu

perbedaan jumlah karyawan laki-laki dan perempuan yang tidak terlalu besar

membuat karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Medandapat saling mendukung

dan saling melengkapi dalam menyelesaikan pekerjaan.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden Jumlah Responden Persentase (%)

30 16 43,2

31-40 18 48,6

41-50 3 8,2

51 0 0

Jumlah 37 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

usia mayoritas karyawan berumur 41 – 50 sebasar (48,6%) 18 orang, hal ini

menunjukkan bahwa usia rata-rata karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia

(Persero) Medanadalah usia yang sudah mulai memasuki golongan usia dimana

(39)

4.2.1.3Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan Jumlah responden Persentase %

SLTA-SMA/ sederajat 18 48,7

Diploma 8 21,6

Sarjana 11 29,7

Jumlah 37 100 %

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karateristik responden berdasarkan

tingkat pendidikan adalah 18 orang responden (48,7%) berpendidikan

SLTA/SMA sederajat, 8 orang responden (21,6%) berpendidikan Diploma, dan 11

orang responden (29,7%) berpendidikan Sarjana. Adapun jumlah perbandingan

dari tingkat pendidikan karyawan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja

pada PT. Pos Indonesia (Persero) Medan

4.2.1.4Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.4

Karateristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama bekerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)

< 1 2 5,4

1 – 4 21 56,8

5 – 9 8 21,6

> 10 6 16,2

Jumlah 37 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2016 (Data Diolah)

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karateristik responden berdasarkan lama

bekerja nya adalah 2 orang responden (5,4%) telah bekerja selama <1 tahun, 21

(40)

yang bekerja 5 – 9 tahun,dan 6 orang responden (16,2%) telah bekerja ≥ 10

tahun.

4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif

Secara deskriptif persentase hasil penelitian setiap dimensi faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan adalah

sebagai berikut :

4.2.2.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Beban Kerja

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Beban Kerja

Sumber: Hasil Penelitian(2016)

1. Pada pernyataan pertama,“Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan

standar waktu”, sebanyak 8,1% responden menyatakan sangat setuju, 59,5%

responden menyatakan setuju, 24,3% responden menyatakan kurang setuju dan

8,9% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 67,6% responden

menyatakan bahwa mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan standar waktu

yang telah ditetapkan perusahaan.

No. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(41)

2. Pada pernyataan kedua, “Volume pekerjaan yang diberikan perusahaan sesuai

dengan kemampuan saya”, sebanyak 2,7% responden menyatakan sangat

setuju, 62,2% responden menyatakan setuju, 13,5% responden menyatakan

kurang setuju dan 21,6% respomden menyatakan tidak setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

sebanyak 64,9% responden menyatakan bahwa volume pekerjaan yang

diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuannya.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya bebas untuk melakukan tindakan sesuai dengan

tanggung jawab saya”, sebanyak 13,5% responden menyatakan sangat setuju,

56,8% menyatakan setuju, 8,9% responden menyatakan kurang setuju dan

10,8% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 70,3% responden

menyatakan bahwa mereka bebas melakukan tindakan sesuai dengan tanggung

jawabnya.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya mampu memenuhi tanggung jawab jabatan”,

sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 64,9% responden

menyatakan setuju, dan 13,5% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

sebanyak 86,5% responden menyatakan bahwa mampu memenuhi tanggung

(42)

5. Pada pernyataan kelima, “Saya selalu berkonsentrasi saat melakukan aktifitas

dalam bekerja”, sebanyak 10,8% responden menyatakan sangat setuju, 73%

responden menyatakan setuju, 16,2% responden menyatakan kurang setuju dan

5,4% responden menuyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut sehingga dapat disimpulkan sebanyak 83,8 responden

menyatakan bahwa mereka selalu berkonsentrasi saat melakukan aktifitas

dalam bekerja.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya tidak merasa bingung saat melakukan

pekerjaan”, sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 56,8%

responden menyatakan setuju, 16,2% responden menyatakan kurang setuju dan

5,4% respomden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 78,4% responden

menyatakan bahwa mereka tidak merasa bingung saat melakukan

pekerjaannya.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya tidak merasa frustasi saat mengadapi tekanan

dalam bekerja” sebanyak 24,3% responden menyatakan sangat setuju, 54,1%

responden menyatakan setuju, dan 21,6% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

sebanyak 78,4% responden menyatakan bahwa mereka tidak merasa frustasi

(43)

4.2.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lingkungan Kerja

Sumber: Hasil Penelitian(2016)

1. Pada pernyataan pertama,“Penerangan dalam ruang kerja baik”, sebanyak

18,9% responden menyatakan sangat setuju, 56,8% responden menyatakan

setuju, 16,2% responden menyatakan kurang setuju dan 8,1% responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 75,7% responden menyatakan bahwa

penerangan dalam ruangan kerja baik.

2. Pada pernyataan kedua, “Suhu udara di tempat kerja sudah nyaman untuk

bekerja”, sebanyak 24,3% responden menyatakan sangat setuju, 51,4%

responden menyatakan setuju, dan 24,3% responden menyatakan kurang setuju

No. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(44)

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

sebanyak 75,7% responden menyatakan bahwa suhu udara ditempat kerja

sudah nyaman untuk bekerja.

3. Pada pernyataan ketiga, “Suara bising tidak mengganggu saat bekerja”,

sebanyak 18,9% responden menyatakan sangat setuju, 54,1% menyatakan

setuju, 16,2% responden menyatakan kurang setuju dan 10,8% responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 73% responden menyatakan bahwa

suara bising tidak mengganggu saat bekerja.

4. Pada pernyataan keempat, “Ventilasi udara didalam ruangan baik”sebanyak

24,3% responden menyatakan sangat setuju, 59,5% responden menyatakan

setuju, dan 16,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakansetuju

terhadap pernyataan tersebut. Sehinnga dapat disimpulkan sebanyak 83,8%

menyatakan bahwa ventilasi udara didalam ruangan baik .

5. Pada pernyataan kelima, “Penataan ruang memberikan kenyamanan bagi

karyawan saat bekerja”, sebanyak 29,7% responden menyatakan sangat setuju,

54,1% responden menyatakan setuju, dan 16,2% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

(45)

Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 83,8% responden menyatakan bahwa

penataan ruangan memberikan kenyamanan bagi mereka saat bekerja.

6. Pada pernyataan keenam, “Perlengkapan yang disediakan sudah

memadai”sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 48,6%

responden menyatakan setuju, 10,8% responden menyatakan kurang setuju dan

18,9% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 70,2% responden

menyatakan bahwa perlengkapan yang disediakan sudah memadai.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Peralatan yang disediakan sudah memadai”

sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju, 59,5% responden

menyatakan setuju, dan 18,9% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

sebanyak 81,1 responden menyatakan bahwa peralatan yang disediakan sudah

memadai.

8. Pada pernyataan kedelapan,“Hubungan baik saya dengan atasan meningkatkan

semangat dalam bekerja”, sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat

setuju, 56,8% responden menyatakan setuju, dan 21,6% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

(46)

hubungan baik mereka dengan atasan dapat meningkatkan semangat dalam

bekerja.

9. Pada pernyataan kesembilan, “Lingkungan kerja sudah dirasakan nyaman bagi

karyawan”, sebanyak 24,3% responden menyatakan sangat setuju, 64,9%

responden menyatakan setuju, dan 10,8% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

sebanyak 89,2% responden menyatakan bahwa lingkungan kerja sudah dirasa

nyaman bagi mereka.

10. Pada pernyataan kesepuluh, “Perusahaan memberikan jaminan keamanan

lingkungan kerja”, sebanyak 21,6% responden menyatakan sangat setuju,

64,9% menyatakan setuju, dan 13,5% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

sebanyak 86,5% responden menyatakan bahwa perusahaan memberikan

(47)

4.2.2.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kinerja

Sumber: Hasil Penelitian(2016)

1. Pada pernyataan pertama,“Saya tidak pernah membuat kesalahan saat bekerja

diperusahaan ini”, sebanyak 10,8% responden menyatakan sangat setuju,

78,4% responden menyatakan setuju, dan 10,8% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 89,2% responden menyatakan bahwa

saya tidak pernah membuat kesalahan saat bekerja diperusahaan ini.

2. Pada pernyataan kedua, “Ketelitian yang tinggi sangat besar pada diri saya saat

mengerjakan tugas perusahaan”, sebanyak 13,5% responden menyatakan

sangat setuju, 78,4% responden menyatakan setuju, dan 8,1% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 91,9% responden menyatakan bahwa

No. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(48)

ketelitian yang tinggi sangat besar pada diri mereka saat mengerjakan tugas

perusahaan.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya selalu menjaga dengan baik peralatan kerja

yang disediakan oleh kantor Pos Medan”, sebanyak 8,1% responden

menyatakan sangat setuju, 81,1% menyatakan setuju, dan 10,8% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 89,2% responden menyatakan bahwa

mereka selalu menjaga dengan baik peralatan kerja yang disediakan oleh

kantor Pos Medan.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target

kerja yang diberikan perusahaan”, sebanyak 10,8% responden menyatakan

sangat setuju, 81,1% responden menyatakan setuju, dan 8,1% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakansetuju terhadap pernyataan tersebut.

Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 91,9% responden menyatakan bahwa

mereka menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja yang diberikan

perusahaan.

5. Pada pernyataan kelima, “Setiap pekerjaan selalu diselesaikan lebih cepat dari

waktu yang seharusnya”, sebanyak 10,8% responden menyatakan sangat

setuju, 78,4% responden menyatakan setuju, dan 10,8% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

(49)

Sehingga dapat disimpulkan sebanyak 89,2 responden menyatakan bahwa

setiap pekerjaan selalu diselesaikan lebih cepat dari waktu yang seharusnya..

6. Pada pernyataan keenam, “Jumlah pekerjaan yang diselesaikan cukup

seimbang dengan waktu yang tersedia”, sebanyak 13,5% responden

menyatakan sangat setuju, 78,4% responden menyatakan setuju, dan 8,1%

responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan sebesar 91,9% responden

menyatakan bahwa jumlah pekerjaan yang diselesaikan cukup seimbang

dengan waktu yang tersedia.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan

statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti

atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%

maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

(50)

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :

a. Pendekatan Histogram

Gambar 4.2

Histogram Uji Normalitas

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak

melenceng ke kiri atau ke kanan.

(51)

b. Pendekatan Grafik

Gambar 4.3 Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada scatter plotterlihat titik yang

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual

peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis

diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov(K-S).

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel. 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 37

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.97585916

Most Extreme Differences Absolute .163

Positive .130

Negative -.163

Kolmogorov-Smirnov Z .994

Asymp. Sig. (2-tailed) .277

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Devenden Variabel Kinerja

(52)

Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah

0.277 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya

gejala multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance

value dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.

2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan

multikolinearitas

4. Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

Tabel 4.9

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah

(53)

lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini

dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu

pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu :

a. Pendekatan Grafik

Gambar 4.4

Scatterplot Heteroskedastisitas

Scatteerplot Devendent Variable : Kinerja

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Gambar 4.4 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas

serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka

(54)

layak dipakai untuk memprediksi kinerja berdasarkan masukan variabel beban

kerja dan lingkungan kerja.

b. Uji Glesjer

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap

variabel independen.Jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.10

Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .658 2.434 .270 .789

Beban Kerja .109 .086 .241 1.269 .213

Lingkungan Kerja -.057 .060 -.179 -.941 .353

a. Dependent Variable: Absut

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.10 terlihat variabel independen (beban kerja dan lingkungan

kerja) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen

absolute Ut (absUt).Hal ini terlihat dari probabilitas beban kerja (0.213)dan

lingkungan kerja (0.353) diatas tingkat signifikansi 5 % (0.05), jadi disimpulkan

model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa

(55)

variabel terikat (kinerja). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan

pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS. Adapun

bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+ e

Dimana :

Y = Kinerja

X1 = Beban Kerja

X2 = Lingkungan Kerja

α = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi

linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.874 3.383 3.805 .001

Beban Kerja -.067 .119 .094 2.564 .017

Lingkungan Kerja .235 .084 .466 3.799 .008

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui pada kolom kedua (unstandardized

Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel beban kerja sebesar -0,067 nilai

(56)

b2 dan variabel lingkungan kerja sebesar 0,235 dan nilai konstanta (a) adalah

12,874 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut

Y = 12,874 – 0,067 X1 + 0,235 X2 + e

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak

digunakann statistik F (Uji F). Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterima atau Ha

ditolak, sedangkan jika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika

tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan

output dibawah ini terilhat bahwa :

Tabel 4.12

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 51.347 2 25.674 6.211 .005a

Residual 140.545 34 4.134

Total 191.892 36

a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Beban Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai F-hitung adalah 6,211 dengan tingkat

signifikansi 0,005. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05)

adalah 3,28. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F-hitung > F-tabel dan

(57)

bebas (beban kerja dan lingkungan kerja) secara serempak adalah signifikan

terhadap kinerja karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan.

4.5.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah beban kerja dan

lingkungan kerja secara parsial apakah masing-masing berpengaruh signifikan

terhadapkinerja karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan.

Tabel 4.13

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa :

1. Konstanta (a) = 12,874 ini menunjukkan bahwa jika variabelbeban kerja dan

lingkungan kerja dianggap konstan maka tingkat variabelkinerja karyawan

bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan.

2. Variabel beban kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan, hal ini terlihat

dari nilai signifikan (0,017) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,564) lebih

besar dibandingkan t-tabel (2,03224) artinya jika variabel beban kerja

ditingkatkan maka kinerja pegawai bagian pelayanan PT. Pos Indonesia

(58)

3. Variabel lingkungan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan, hal ini

terlihat dari nilai signifikan (0,008) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (3,799)

lebih besar dibandingkan t-tabel (2,03224) artinya jika variabel lingkungan

kerja ditingkatkan maka kinerja pegawai bagian pelayanan PT. Pos Indonesia

(Persero) Medan akan meningkat sebesar 0,235.

4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa

besar kontribusi variabel bebas (beban kerja dan lingkungan kerja) terhadap

variabel terikat (kinerja kerja). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai

satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .641a .411 .474 2.60014

a. Predictors: (Constant), beban Kerja, lingkungan Kerja Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.641 sama dengan 64,1 % berarti hubungan antara variabel

beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai bagian pelayanan

PT. Pos Indonesia (Persero) Medan. sebesar 64,1 % artinya hubungannya erat.

2. Nilai Adjusted R Square0.474 berarti 47,4% kinerja pegawai bagian pelayanan

PT. Pos Indonesia (Persero) Medan dapat di jelaskan oleh variabel beban kerja

(59)

faktor-faktor selain yang diteliti dalam penelitian ini seperti kompensasi,

pengembangan karir dan sebagainya.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Nilai Standard Error of the Estimate2,60014

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja

Beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus

diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu

tertentu. Menurut Munandar (2011:385), beban kerja adalah tugas-tugas yang

diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan pada waktu tertentu

dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga kerja. Sedangkan

menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan yang

harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil kali

antara volume kerja dan norma waktu.

Berdasarkan Uji-t variabel beban kerja secara parsial berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia

(Persero) Medan. Pernyataan mengenai beban kerja yang mendapat tanggapan

cenderung setuju yang paling dominan (86,5% responden) adalah “Saya mampu

memenuhi tanggung jawab jabatan” hal ini dapat dilihat bahwa mayoritas

karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan beranggapan

bahwa mereka mampu memenuhi tanggu jawab sesuai pekerjaan dan bidang

masing-masing. Tingkat kesadaran untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai

(60)

bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan agar pekerjaan tidak

tertunda sehingga kinerja karyawan tidak maksimal.

Beban kerja yang terlalu berlebihan akan mengakibatkan stres kerja baik

fisik maupun psikis dan reaksi-reaksi emosional, seperti sakit kepala, gangguan

pencernaan dan mudah marah. Sedangkan beban kerja yang terlalu sedikit dimana

pekerjaan yang dilakukan karena pengulangan gerak yang menimbulkan

kebosanan. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan

yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya perhatian pada pekerjaan, sehingga

secara potensial membahayakan pekerja, maka diperlukan perencanaan yang baik

oleh perusahaan untuk dapat membagi beban kerja kepada seluruh pegawainya

secara adil sehingga setiap pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan

Lumintang(2016), Artadi (2015) dan Karauwan (2015) seluruhnya menyatakan

beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

4.6.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Nawawi (2003:292) menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah

serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan persepsi bersama

dari para anggota organisasi yang hidup dan bekerjasama dalam suatu

organisasi.Sedangkan menurut Sedarmayanti (2001:1) yang menyatakan bahwa

lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,

lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta

(61)

Berdasarkan Uji-t variabel lingkungan kerja secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian pelayanan PT. Pos

Indonesia (Persero) Medan. Pernyataan mengenai lingkungan kerja yang

mendapat tanggapan cenderung setuju yang paling dominan (89,2% responden)

adalah “Lingkungan kerja sudah dirasakan nyaman bagi karyawan”, hal ini

menunjukan bahwa mayoritas karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia

(Persero) Medan menyatakan lingkungan kerja mereka sudah nyaman untuk

bekerja. Menurut Ishak dan Tanjung (2003:20), manfaat lingkungan kerja adalah

menciptakan gairah kerja, sehingga produktivitas dan prestasi kerja meningkat,

sehingga apabila lingkungan kerja yang nyaman dan mendukung maka kinerja

karyawan bagian pelayanan PT. Pos Indonesia (Persero) Medan akan meningkat.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang

dilakukanSandhi (2013), Apandi (2012) dan Rofi (2011) seluruhnya menyatakan

(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel beban kerja dan variabel

lingkungan kerja secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan bidang pelayanan PT. Pos Indonesia (Pesero) Medan.

2. Berdasarkan (Uji-t) variabel beban kerja secara parsial berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan bidang pelayanan PT. Pos

Indonesia (Pesero) Medan, sedangkan variabel lingkungan kerja secara

parsial berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerja karyawan bidang

pelayanan PT. Pos Indonesia (Pesero) Medan.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2), maka diperoleh nilai

Adjusted R Squaresebesar 0,474. Angka ini menjelaskan bahwa sebesar

47,4% faktor-faktorkinerja karyawan pada PT. Pos Indonesia (Pesero)

Medandapat dijelaskan oleh variabel beban kerja (X1) dan lingkungan kerja

(X2). Sedangkan sisanya sebesar 52,7% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain

(63)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

sebagai berikut :

1. Variabel beban kerja memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai bidang pelayanan PT. Pos Indonesia (Pesero) Medan, Pada hasil

survey dengan cara memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner kepada

responden yang merupakan karyawanbidang pelayanan PT. Pos Indonesia

(Pesero) Medan, bahwa pernyataan mengenai “Volume pekerjaan yang

diberikan perusahaan sesuai dengan kemampuan saya” merupakan pernyataan

yang paling dominan mendapatkan tanggapan kurang setuju oleh responden,

oleh sebab itu PT. Pos Indonesia (Persero) Medan khusunya pada bidang

pelanyanan diaharapkan untuk mampu membagi beban kerja kepada para

karyawan sesuai dengan keahlian dari masing-masing karyawan bahkan

membentuk tim-tim kecil untuk dapat menyeselasikan pekerjaan secara tim

sehingga apabila beban kerja yang banyak dapat diatasi bersama-sama dan

pada akhirnya pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

2. Variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan bidang pelayanan PT. Pos Indonesia (Pesero) Medan dan

merupakan faktor yang paling dominan dalam penelitian ini. Pada hasil survey

dengan cara memberikan pernyataan dalam bentuk kuesioner kepada

responden bahwa pernyataan mengenai lingkungan kerja yang mendapatkan

tanggapan cenderung tidak setuju adalah “Perlengkapan yang disediakan sudah

(64)

bidang pelanyanan diharapkan untuk dapat memperbaharui perlengkapan yang

dapat menunjang kegiatan karyawan untuk bekerja sehingga diharapakan

kinerja dari setiap karyawan dapat meningkat.

3.Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur kinerja,

sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperhatikan

variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang lebih tepat atau

menambahkan variabel lainnya seperti budaya organisasi, promosi jabatan,

kompensasi, disiplin kerja dan variabel lainnya yang lebih relevan yang

memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan sehingga dapat membantu

tercapainya tujuan perusahaan pada PT.Pos Indonesia (Persero) Medan

(65)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja

2.1.1 Pengertian Kinerja

Dalam melaksanakan kerja, karyawan menghasilkan sesuatu yang

disebut kinerja. Peningkatan kinerja merupakan hal yang diinginkan baik dari

pihak pemberi kerja maupun para pekerja. Pemberi kerja menginginkan kinerja

karyawannya baik untuk kepentingan peningkatan hasil kerja dan keuntungan

perusahaan. Pada sisi yang lain, para pekerja berkepentingan untuk

pengembangan diri dan promosi jabatan.

Mangkunegara (2000:67) menyatakan bahwa kinerjaadalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Mathis dan Jackson (2002:78) berpendapat bahwa kinerja pada dasarnya adalah

apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang

mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi

yang antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output,

kehadiran ditempat kerja,dansikapkooperatif. Sedangkan Hasibuan (2004:105)

berpendapat bahwa Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankankepadanyayangdidasarkanatas

Gambar

GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Validitas Tiap Pernyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Faktor Peubah Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT

Hal ini diperkuat oleh Sedarmayanti (2001:1), yang menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana

Genita Lumintang, (2016), “Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado”, Jurnal EMBA, volume 4 nomor

3 Saya selalu menjaga dengan baik peralatan kerja yang disediakan oleh kantor Pos Medan. 4 Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target kerja yang diberikan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ Pengaruh Semangat Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ANALISIS PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN KERJA DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Kompetensi, Penempatan Kerja, dan Pengembangan Karir Karyawan

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI Saya yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul "Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja