PASAR WISATA DAN RUMAH DIORAMA
TEMBAKAU DELI
LAPORAN AKHIR SKRIPSI
RTA 4231 –SKRIPSI SARJANA SEMESTER B TAHUN AJARAN 2014 / 2015
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur
Oleh :
TRY APRILIASIH S S
110406074
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PASAR WISATA DAN RUMAH DIORAMA
TEMBAKAU DELI
LAPORAN AKHIR SKRIPSI
RTA 4231 –SKRIPSI SARJANA SEMESTER B TAHUN AJARAN 2014 / 2015
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur
Oleh :
TRY APRILIASIH S S
110406074
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
PERNYATAAN
PASAR WISATA DAN RUMAH DIORAMA TEMBAKAU DELI
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juli 2015
Judul Skripsi : Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
Nama Mahasiswa : Try Apriliasih S S
Nomor Pokok : 110406074
Program Studi : Arsitektur
Menyetujui
Dosen Pembimbing
(Ir. N. Vinky Rahman, MT)
NIP. 196606221997021001
Koordinator Skripsi, Ketua Program Studi,
(Ir. N. Vinky Rahman, MT ) (Ir. N. Vinky Rahman, MT)
Tanggal Lulus :
Telah diuji pada
Tanggal: 27 Juli 2015
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Ir. N. Vinky Rahman, MT
Anggota Komisi Penguji : 1. Agus Jhonson, ST. MT
SURAT HASIL PENILAIAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR
(SHP2A)
Nama : Try Apriliasih S S
NIM : 110406074
Judul Perancangan Tugas Akhir : Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
Tema : Arsitektur Kontekstual
Rekapitulasi Nilai :
A B+ B C+ C D E
Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan:
No. Status
2. Lulus Melengkapi
3. Perbaikan Tanpa Sidang
4. Perbaikan Dengan Sidang
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
kasih karunia-Nya yang senantiasa menyertai sehingga penulis mampu
menyelesaikan seluruh proses penyusunan skripsi ini sebagai persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berisikan pengumpulan data melalui studi literatur dan dari
berbagai narasumber, telaah, analisa dan penyusunan landasan - landasan teoritis
(konseptual) bagi tahap perancangan serta gambar - gambar rancangan. Selama
proses penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari pihak yang turut ambil
bagian dalam menyukseskannya. Maka, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang besar kepada :
1. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, ST. MT. sebagai Dosen Pembimbing, Koordinator
Perancangan Arsitektur VI, Kepala Jurusan Departemen Arsitektur USU atas
kritikan, bimbingan, dukungan, dan semangat yang sangat berarti dan serta
motivasi dari awal hingga akhir.
2. Bapak Agus Jhonson, ST. MT dan Bapak Chichi Asda, ST. MT selaku dosen
penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran, dan kritik membangun.
3. Bapak Ir. Rudolf Sitorus, MLA sebagai Sekretaris Jurusan Arsitektur USU serta
seluruh Staf Pengajar Arsitektur Universitas Sumatera Utara atas ilmu yang
diberikan.
4. Orang tua saya Bapak M.Samosir dan Ibu Sri Wahyuning. Serta abang, kakak
dan adik : Donny, Elisabeth, Indah dan George. Terimakasih atas kasih, doa dan
dukungan kalian.
5. Sahabat-sahabat di Arsitektur; Chaterine, Ruth, Risma, Hana, Grace, Christy.
6. Teman-teman se-koordinator. Risma, Guna, Fitri. I believe we can fly, guys.
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
7. Joshua, Bepe, Dana, Robert, Rejeki, Rajaian. Sangat beruntung mengenal
kalian.
8. Reni, Faizah, Dian, Atikah (2011) atas data-data yang sangat berguna serta
teman-teman Arsitektur USU 2011 yang keren dan hebat.
9. Kak Reni Ardilla Sinaga yang selalu menyemangati kelompok kami saat-saat
asistensi dan preview. Juga pegawai-pegawai Arsitektur USU lainnya.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana
dimaksud. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di
lingkungan Departemen Arsitektur USU.
Hormat penulis,
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR DIAGRAM ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang Perancangan Kawasan Wisata Tembakau Deli... 1
I.2 Kerangka Berpikir ... 3
I.3 Sistematika Penulisan Laporan ... 4
BAB II. ISU PERANCANGAN KAWASAN KAWASAN WISATA SEJARAH TEMBAKAU DELI ... 4
II.1 Rumusan Masalah ... 4
II.2 Maksud dan Tujuan ... 4
II.3 Metode ... 4
BAB III. DESKRIPSI PERANCANGAN ... 7
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
BAB IV. HASIL PERANCANGAN KAWASAN ... 61
BAB V. PENGANTAR FUNGSI ... 65
BAB VI. PASAR WISATA DAN RUMAH DIORAMA TEMBAKAU DELI .. 66
VI.1 Rumusan Masalah ... 66
VI.2 Maksud dan Tujuan ... 66
VI.3 Metode ... 67
BAB VII. DESKRIPSI PASAR WISATA DAN RUMAH DIORAMA TEMBAKAU DELI ... 69
VII.1 Pasar Wisata ... 69
VII.2 Rumah Diorama ... 86
VII.3 Analisa Pengunjung dan Parkir ... 93
VII.4 Analisa Kelayakan dan Investasi ... 95
BAB VIII. HASIL PERANCANGAN PASAR WISATA DAN RUMAH DIORAMA TEMBAKAU DELI ... 97
BAB IX. KESIMPULAN... 106
DAFTAR PUSTAKA ... ix
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3 1 Victorian Homes ... 9
Gambar 3 2 Gudang Pemeraman dengan Rumah Manajer PTPN II ... 10
Gambar 3 3 Galeri East Wing ... 11
Gambar 3 4 Pyramide de Louvre ... 11
Gambar 3 5 Ponte Vecchio ... 12
Gambar 3 6 Kota Tua Jakarta... 14
Gambar 3 7 Peta Kawasan Sejarah Pasir Salak ... 17
Gambar 3 8 JWW Birch ... 17
Gambar 3 9 Faslititas di Pasir Salak ... 19
Gambar 3 10 Peta Lokasi Eks Pemeraman Tembakau PTPN II ... 20
Gambar 3 11 Tata Guna Lahan ... 22
Gambar 3 12 Rumah Manajer dan Gudang Eks PTPN II pada masa Belanda .... 25
Gambar 3 13 Rumah Manajer dan Gudang Eks PTPN II saat ini ... 25
Gambar 3 14 Kawasan Sekitar ... 27
Gambar 3 15 Ekisting K awasan ... 28
Gambar 3 16 Titik yang dipertahankan padas site ... 40
Gambar 3 17 Rumah manajer dan gudang pemeraman ... 42
Gambar 3 18 Pusat Komunitas ... 43
Gambar 3 19 Penginapan ... 43
Gambar 3 20 Pasar Wisata ... 44
Gambar 3 21 Rumah Diorama ... 44
Gambar 3 22 Taman rekreasi ... 45
Gambar 3 23 Plaza ... 45
Gambar 3 24 Area Promenade ... 46
Gambar 3 25 Zoning yang dihasilkan oleh analisa ... 53
Gambar 3 26 Matriks hubungan antar fungsi ... 54
Gambar 3 27 Konsep perancangan zoning... 55
Gambar 3 28 Konsep sirkulasi ... 56
Gambar 3 29 Konsep massa bangunan ... 57
Gambar 3 30 Konsep RTH ... 58
Gambar 3 31 Konsep Orientasi ... 59
Gambar 3 32 Skenario Kawasan ... 60
Gambar 7 1 Floral Deco ... 70
Gambar 7 2 Streamline Deco ... 71
Gambar 7 3 Zigzag Deco ... 71
Gambar 7 4 Neo Classical Deco ... 72
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
Gambar 7 6 Tampak Pasar Beringharjo ... 73
Gambar 7 7 Interior Pasar Beringharjo ... 74
Gambar 7 8 Pasar Triwindu ... 77
Gambar 7 9 Peletakan pasar pada kawasan... 77
Gambar 7 10 Analisa Sirkulasi Pasar ... 79
Gambar 7 11 Konsep makro pasar ... 83
Gambar 7 12 Orientasi dan pencapaian pasar ... 83
Gambar 7 13 Konsep Tapak Pasar ... 84
Gambar 7 14 Zoning pasar berdasarkan barang dagangannya ... 84
Gambar 7 15 Konsep kulit bangunan pasar ... 85
Gambar 7 16 Layout kios ... 85
Gambar 7 17 Museum Angkut ... 87
Gambar 7 18 Rahmat Gallery ... 88
Gambar 7 19 Peletakan rumah diorama ... 88
Gambar 7 20 Analisa pencapaian rumah diorama ... 89
Gambar 7 21 Konsep orientasi dan pencapaian rumah diorama ... 92
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
DAFTAR TABEL
Tabel 3 1 Tabel hubungan rumah manager dengan gudang pemeraman ... 31
Tabel 3 2 Hubungan kantor distrik dengan gudang pemeraman ... 32
Tabel 3 3 Hubungan rumah staff dengan gudang pemeraman ... 33
Tabel 3 4 Hubungan gudang minyak dengan gudang pemeraman ... 34
Tabel 3 5 Hubungan pos jaga dengan gudang pemeraman ... 35
Tabel 3 6 Hubungan gudang pupuk kayu dengan gudang pemeraman ... 36
Tabel 3 7 Hubungan taman kanak-kanak dengan gudang pemeraman ... 37
Tabel 3 8 Hubungan pohon beringin dengan gudang pemeraman ... 38
Tabel 3 9 Hubungan pepohonan dengan gudang pemeraman ... 39
Tabel 3 10 Tabel analisa pencapaian ... 47
Tabel 3 11 Analisa kebisingan lingkungan sekitar ... 48
Tabel 3 12 Analisa view dari dalam ke luar ... 50
Tabel 3 13 Analisa view dari dalam ke luar ... 50
Tabel 3 14 Analisa view dari luar ke dalam ... 51
Tabel 3 15 Analisa Sirkulasi ... 52
Tabel 3 16 Tabel penentu zoning fungsi ... 53
Tabel 7 1Pengelompokan dan keutuhan ruang ... 80
Tabel 7 2 Program ruang ... 81
Tabel 7 3 Failitas Pengelola ... 90
Tabel 7 4 Falilitas pameran ... 90
Tabel 7 5Fasilitas Pendukung ... 91
Tabel 7 6 Fasilitas penunjang ... 91
Tabel 7 7 Ruang luar ... 91
Tabel 7 8 Kebutuhan dan kapasitas parkir ... 95
Tabel 7 9 Analisa Investasi ... 95
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 1 Kerangka Berpikir ... 3Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
ABSTRAK
Sumatera Utara memiliki banyak situs bersejarah yang sangat potensial. Namun tak sedikit dari situs itu kini terkesan luput dari perhatian. Salah satu kasus adalah Kawasan Pemeraman tembakau Eks.PTPN II Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli yang dulunya digunakan sebagai kawasan pengolahan Tembakau Deli. Kawasan ini perlu dihidupkan kembali untuk tetap menjaga kelestarian situs bersejarah dan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Utara. Salah satu caranya adalah dengan perancangan Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli. Tema yang diharapkan pada Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli ini adalah arsitektur kontekstual harmoni dengan mengambil langgam Art Deco pada bangunannya yang digabung dengan unsur modern.
Langkah-langkah seperti pengumpulan data dan analisa dimaksudkan agar menghasilkan konsep kawasan yang terintegrasi dengan baik, baik itu dari segi terbentuknya fungsi-fungsi dalam kawasan dan susunannya, view, dan akses dari luar ke dalam maupun di dalam kawasan itu sendiri.
Pengenalan sejarah dapat ditemukan pada Pasar Wisata dengan konsep jual beli secara tawar menawar serta barter. Selain itu sejarah Tembakau Deli juga dapat ditemukan pada Rumah Diorama, sejenis museum yang menyuguhkan perjalanan Tembakau Deli di Sumatera Utara dan eksistensinya hingga saat ini.
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
ABSTRACT
North Sumatra has a lot of potential historic sites. But many of them are abandoned. One of the cases is the former of PTPN’s tobacco rippening area at Desa Helvetia, District Labuhan Deli which was used as a cultivating area of Tobacco Deli. This area needs to be revived to keep the preservation of historic sites and welfare in North Sumatra.
One of the solution is by design Tobaco Deli Historical Tourism Area. The theme which is expected in Tobaco Deli Historical Tourism Area is a contextual architectural harmony by taking the Art Deco style of the building combined with modern elements.
Steps such as data collection and analysis is intended to produce the concept of a well-integrated area, like the process of the functions and an how to arrange that well, view, and access from outside to inside and inside the area itself.
The introduction of the history can be found on the Travel Market with the concept of buying and selling by bargaining and bartering. Beside of that the history of Tobacco Deli can also be found on the Diorama House, presenting the heyday of Tobacco Deli in North Sumatra and its existence until today.
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
ABSTRAK
Sumatera Utara memiliki banyak situs bersejarah yang sangat potensial. Namun tak sedikit dari situs itu kini terkesan luput dari perhatian. Salah satu kasus adalah Kawasan Pemeraman tembakau Eks.PTPN II Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli yang dulunya digunakan sebagai kawasan pengolahan Tembakau Deli. Kawasan ini perlu dihidupkan kembali untuk tetap menjaga kelestarian situs bersejarah dan kesejahteraan masyarakat di Sumatera Utara. Salah satu caranya adalah dengan perancangan Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli. Tema yang diharapkan pada Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli ini adalah arsitektur kontekstual harmoni dengan mengambil langgam Art Deco pada bangunannya yang digabung dengan unsur modern.
Langkah-langkah seperti pengumpulan data dan analisa dimaksudkan agar menghasilkan konsep kawasan yang terintegrasi dengan baik, baik itu dari segi terbentuknya fungsi-fungsi dalam kawasan dan susunannya, view, dan akses dari luar ke dalam maupun di dalam kawasan itu sendiri.
Pengenalan sejarah dapat ditemukan pada Pasar Wisata dengan konsep jual beli secara tawar menawar serta barter. Selain itu sejarah Tembakau Deli juga dapat ditemukan pada Rumah Diorama, sejenis museum yang menyuguhkan perjalanan Tembakau Deli di Sumatera Utara dan eksistensinya hingga saat ini.
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
ABSTRACT
North Sumatra has a lot of potential historic sites. But many of them are abandoned. One of the cases is the former of PTPN’s tobacco rippening area at Desa Helvetia, District Labuhan Deli which was used as a cultivating area of Tobacco Deli. This area needs to be revived to keep the preservation of historic sites and welfare in North Sumatra.
One of the solution is by design Tobaco Deli Historical Tourism Area. The theme which is expected in Tobaco Deli Historical Tourism Area is a contextual architectural harmony by taking the Art Deco style of the building combined with modern elements.
Steps such as data collection and analysis is intended to produce the concept of a well-integrated area, like the process of the functions and an how to arrange that well, view, and access from outside to inside and inside the area itself.
The introduction of the history can be found on the Travel Market with the concept of buying and selling by bargaining and bartering. Beside of that the history of Tobacco Deli can also be found on the Diorama House, presenting the heyday of Tobacco Deli in North Sumatra and its existence until today.
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Perancangan Kawasan Wisata Tembakau Deli
Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang menyimpan berbagai
potensi kekayaan alam dan sumberdaya, diantaranya industri perkebunan. Industri
perkebunan yang sangat berpengaruh di Kota Medan antara lain perkebunan Deli
yang menghasilkan varietas Tembakau Deli. Kontribusi perkebunan ini terhadap
Kota Medan dan Sumatra Utara sangatlah besar hingga mampu mengakselerasi
pembangunan Kota Medan sebagai kota warisan kolonial dengan basis
perkebunan. Namun sekarang ini, kawasan ini sudah tidak digunakan lagi untuk
pengolahan tembakau dan hanya menyisakan gudang pemeraman tembakau dan
rumah manajer sebagai bangunan yang mengandung nilai sejarah.
Banyaknya bangunan bersejarah di Kota Medan khususnya PTPN II Desa
Helvetia Kecamatan Labuhan Deli tidak serta merta seimbang dengan penanganan
dan perawatan yang akif dilakukan, padahal upaya perlindungan terhadap
bangunan/kawasan bersejarah di Kota Medan sudah dilakukan oleh Pemerintah
Kota Medan dengan menerbitkan Perda Nomor 6 Tahun 1988 tentang Pelestarian
Bangunan dan Lingkungan yang Bernilai Sejarah, Arsitektur, Kepurbakalaan,
serta Penghijauan dalam Daerah Kota Medan.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang harus di lakukan adalah revitalisasi
melalui perancangan Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli yang merupakan
upaya untuk mengembalikan suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
revitalisasi sebuah kawasan mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan
aspek sosial. Dalam konteks revitalisasi perlu dikembangkan fungsi campuran
yang bisa mendorong terjadinya aktivitas ekonomi dan sosial (vitalitas baru).
Perancangan Kawasan Wisata Tembakau Deli ini bertujuan untuk
menghidupkan kembali PTPN II Desa Helvetia yang sudah lama menjadi lahan
tidur dan juga untuk membuka kembali wawasan masyarakat maupun menarik
perhatian investor agar tetap mempertahankan nilai sejarah bangunan tersebut.
Tema yang diharapkan pada Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli ini
adalah arsitektur kontekstual harmoni dengan mengambil langgam Art Deco pada
bangunannya yang digabung dengan unsur modern.
Langkah-langkah seperti pengumpulan data dan analisa dimaksudkan agar
menghasilkan konsep kawasan yang terintegrasi dengan baik, baik itu dari segi
terbentuknya fungsi-fungsi dalam kawasan dan susunannya, view, dan akses dari
luar ke dalam maupun di dalam kawasan itu sendiri.
Salah satu bagian dari Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli adalah
pasar wisata dan rumah diorama. Bangunan ini merupakan perwujudan benang
merah dari inti kegiatan Tembakau Deli, yakni kegiatan perkebunan dan
perdagangan. Dengan adanya bangunan ini, kegiatan jual-beli dan barter yang
terjadi di Tembakau Deli mampu direfleksikan. Demikian halnya dengan rumah
diorama, di mana karya 3 dimensi mampu membawa pengunjung mengarungi
waktu dan mendapatkan edukasi melalui penggambaran Tembakau Deli pada
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
I.3 Sistematika Penulisan Laporan
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut :
BAB I. Pendahuluan
Menjelaskan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan perancangan yang
meliputi : latar belakang, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan.
BAB II. Isu Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli
Merupakan spesifikasi dasar perumusan perancangan berupa rumusan masalah,
maksud dan tujuan, serta metode berupa pendekatan masalah, asumsi serta
lingkup dan bahasan perancangan.
BAB III. Deskripsi Perancangan Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli
Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, tema, studi bandiing tema
dan kawasan sejenis, analisa secara fisik meliputi lokasi, eksisting, tata guna
lahan, potensi dan kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa
kegiatan, pengguna, jumlah pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang serta
konsep perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai alternatif
pemecahan masalah.
BAB IV. Hasil Perancangan Masterplan
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
BAB V. Pengantar Fungsi
Merupakan bahasan peralihan dari perancangan masterplan menuju fungsi
masing-masing dalam kawasan.
BAB VI. Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
Merupakan spesifikasi dasar perumusan perancangan berupa rumusan masalah,
maksud dan tujuan, serta metode berupa pendekatan masalah, asumsi serta
lingkup dan bahasan perancangan.
BAB VII. Deskripsi Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, studi bandiing kawasan
sejenis, analisa secara fisik meliputi lokasi, eksisting, tata guna lahan, potensi dan
kondisi site, dan analisa secara non fisik, meliputi analisa kegiatan, pengguna,
jumlah pengunjung, bentuk, dan deskripsi besaran ruang serta konsep
perancangan hasil analisa komprehensif yang digunakan sebagai alternatif
pemecahan masalah.
BAB VIII. Hasil Perancangan
Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket.
BAB IX. Kesimpulan
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
BAB II. ISU PERANCANGAN KAWASAN KAWASAN
WISATA SEJARAH TEMBAKAU DELI
II.1 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam perencanaan perancangan Kawasan
Wisata Sejarah Tembakau Deli Medan Sumatera Utara adalah :
Bagaimana merancang suatu kawasan agar terbentuk satu kesatuan.
Bagaimana pengolahan ruang dalam satu kawasan yang saling berintegrasi
antar berbagai fungsi dengan kegiatan yang berbeda.
Bagaimana menerapkan tema arsitektur kontekstual dalam rancangan
master plan kawasan lokasi perancangan.
Bagaimana merencanakan sirkulasi pencapaian/aksebilitas yang mudah
untuk dilalui berbagai transportasi dan pejalan kaki.
II.2 Maksud dan Tujuan
Menyediakan kawasan wisata yang mengandung nilai edukasi bagi
masyarakat Kota Medan, dalam bidang pengelolaan dan sejarah Tembakau
Deli.
Merancang dan mengembangkan lahan tidur PTPN II Desa Helvetia
menjadi lahan yang bernilai, melalui Kawasan Wisata Sejarah Tembakau
Deli.
II.3 Metode
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
Adapun pendekatan perancangan yang dapat dilakukan untuk pemecahan
masalah perancangan ini adalah :
Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih adalah kawasan pemeraman
Tembakau Deli Eks.PTPN II Medan.
Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan kasus
yang memiliki kesamaan dalam perancangan sejenis maupun tema dalam
judul perancangan ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku,
internet, media cetak dan lainnya dan sumber-sumber yang dianggap
penting.
Survey lapangan, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan
data-data yang akurat dari data-data yang didapat di lokasi tersebut.
II.3.2 Asumsi
Asumsi adalah landasan berpikir agar kiranya dianggap benar. Asumsi
pada perancangan kawasan ini antara lain :
Kawasan difungsikan sebagai kawasan wisata buatan.
Lahan milik Pemerintah dan dikelola oleh pihak swasta.
Pelebaran jalan pada Gang Melati menjadi 12 meter.
Kondisi fisik sungai Deli dalam keadaan baik, bersih dan jernih.
II.3.3 Lingkup dan Batasan Perancangan
Masalah sosial, budaya dan ekonomi dalam kasus ini tidak dibahas secara
Pasar Wisata dan Rumah Diorama Tembakau Deli
Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah yang berada dalam lingkup
disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur
apabila dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan
akan diusahakan untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi,
pemikiran-pemikiran, studi banding pada bangunan sejenis dengan melihat
perkembangan teknologi serta menggunakan logika sederhana sesuai
dengan kemampuan yang ada.
Perancangan Kawasan Wisata Tembakau Deli tidak membahas Rencana
Anggaran Biaya secara mendetail. Hanya disajikan dalam pembahasan
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
BAB III. DESKRIPSI PERANCANGAN
III.1 Terminologi Judul
Terminologi judul adalah pembahasan mengenai pengertian dan makna
dari sebuah kata judul agar bisa dipahami tujuan ataupun sasarannya.
Adapun judul dari kasus Perancangan Arsitektur VI ini adalah “Kawasan
Wisata Sejarah Tembakau Deli”. Berikut merupakan penjelasan terhadap judul
kasus:
Kawasan wisata adalah suatu tempat atau keadaan alam yang memiliki
sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga
mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi
wisatawan (SK. MENPARPOSTEL No.: KM. 98 / PW.102 / MPPT-87).
Sejarah adalah bentuk penggambaran pengalaman kolektif di masa lalu,
dan pengungkapannya dapat dilakukan melalui aktualisasi dan penetasan
pengalaman masa lalu (Sartono Kartodirjo).
Tembakau Deli adalah tembakau terbaik yang terkenal hingga tingkat
mancanegara dengan masa kejayaan pada abad ke-19(Departemen
Pertanian, 1994).
Berdasarkan pengertian di atas maka Kawasan Wisata Sejarah Tembakau Deli
adalah suatu kawasan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali sumber daya
wisata berupa nilai historis Tembakau Deli dengan wujud kegiatan pariwisata
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
III. 2 Tema Perancangan
Tema perancangan yang digunakan kawasan adalah Arsitektur
Kontekstual. Menurut Bill Raun, arsitektur kontekstual menekankan bahwa
sebuah bangunan harus mempunyai kaitan dengan lingkungan (bangunan yang
berada di sekitarnya). Spesifikasi Arsitektur Kontekstual terbagi atas:
Kontekstual Kontras
Menurut pendapat Brent C. Brolin, bahasanya kontras bangunan modern
dan kuno bisa merupakan sebuah harmoni, namun bila terlalu banyak
yang timbul sebagai akibat kontras, maka efektifitas yang dikehendaki
akan menurun
Kontekstual Harmony
Bangunan baru lebih menghargai dan memperhatikan konteks / lingkungan
dimana bangunan itu berada.
Spesifikasi Arsitektur Kontekstual Harmoni antara lain :
Irama
Bangunan baru lebih menghargai dan memperhatikan konteks / lingkungan
dimana bangunan itu berada.
Datum
Datum adalah garis, bidang atau ruang acuan untuk menghubungkan
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
III.3 Studi Banding
III.3.1 Studi Banding Tema Sejenis
Victorian Homes
Di San Fransisco penggemar gaya victoria menghiasi rumahnya dengan
mengecat warna-warni pelangi. Yang menarik meskipun pemiliknya mempunyai
gaya, simbol dan selera berbeda-beda. Namun tetap konteks terhadap bangunan
disekitarnya. Sehingga yang terlihat adalah bangunan yang harmonis/selaras.
Gambar 3 1 Victorian Homes
Sumber : wikipedia
Bangunan dengan fungsi baru tersebut akan tetap kontekstual harmonis
dengan bangunan yang sudah telah berdiri didalam eksisting (kolonial dan
Melayu), baik dari segi bentukan dan detail fungsi, seperti halnya Victorian
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
selera berbeda-beda, namun tetap konteks terhadap bangunan disekitarnya
sehingga yang terlihat adalah bangunan yang harmonis/selaras.
Gambar 3 2 Gudang Pemeraman dengan Rumah Manajer PTPN II
Sumber : dokumentasi pribadi
East Wing, National Gallery
Lokasi : Washington, D.C.
Arsitek : I. M. Pei
Galeri East Wing merupakan galeri dengan benda-benda peninggalan
patung dan kesenian di kota yang dianggap suci serta merawat dan memperbaiki
peninggalan seperti aslinya. Struktur post-tension dengan batu pualam sebagai
penutup luar dinding, serta kaca sebagai material bukaan gedung. Tapak berada di
persilangan antara dua jalan, yaitu Pennsylvania dan Constitutions. Tapak
berbentuk trapesium, diselesaikan dengan membagi bentuk trapesium menjadi dua
buah segitiga dengan menarik garis diagonal. Hal ini dilakukan untuk
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Sumber : wikipedia
Pembentukan ruang didasarkan pada grid yang berbentuk segitiga. Konsep
geometri bentuk dasar segitiga tidak hanya diterapkan pada pembentukan massa
bangunan tetapi juga interior ruang dalamnya.
Pyramide du Louvre
Lokasi : Paris, Prancis
Arsitek : I.M. Pei
Pyramide du Louvre merupakan
sebuah museum dengan bentuk
piramida, terdapat tiga piramida
kecil yang mengelilingi piramida
utama. Piramida Utama merupakan
Sumber : wikipedia
pintu masuk utama ke museum. Ketinggian dari piramida ini mencapai 20,6 m
dengan bagian dasar memiliki panjang sisi 35 m. Tersusun atas 603 kaca belah
Gambar 3 3 Galeri East Wing
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
utama. Pengunjung yang masuk melalui Pyramide du Louvre akan memasuki lobi
kemudian naik ke bangunan utamanya. Sebagian orang menganggap museum ini
sangat kontras dengan bangunan di sekitarnya yang berlanggam arsitektur klasik.
Namun sebagian orang berpendapat bahwa Pyramide du Louvre kontras sebagai
penggabung antara bangunan lama dan baru.
Ponte Vecchio, Florence, Italia
Lokasi : Florence, Italia
Salah satu pendekatan yang dapat
dilakukan dalam konteks
arsitektur kontekstual adalah
mengambil motif-motif desain
setempat, seperti bentuk massa,
Sumber : wikipedia
pola atau irama bukaan, dan ornamen desain yang digunakan. Rumah-rumah
Ponte Vecchio di Florence, Italia, merupakan bangunan baru yang mengadaptasi
gaya Renaisans yang ingin menggantikan bangunan lama yang hancur saat Perang
Dunia ke-2. Kontinuitas visual terlihat dari bentuk massa dan irama bukaan atau
jendela.
Tanggapan :
Penerapan elemen-elemen bangunan lama pada desainnya merupakan wujud dari
kekontekstualan yang dibuat oleh arsitek. Dengan pendekatan arsitektur
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
kontekstual yang harmonis, nilai-nilai bangunan lama yang pernah ada kembali
dimunculkan secara visual pada bangunan baru.
III.3.2 Studi Banding Kawasan Sejenis
Kota Tua Jakarta
Kota Tua Jakarta juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud
Batavia). Kota Tua Jakarta atau yang akrab disebut Kota Tua adalah sebuah
wilayah kecil di Jakarta yang memiliki luas 1,3 kilometer persegi yang melintasi
Jakarta Utara dan Jakarta Barat, mencakup daerah Pinangsia, Taman Sari dan Roa
Malaka. Jakarta memiliki sejarah panjang, dimulai dari kawasan yang sekarang
disebut Kotatua, bercikal bakal Pelabuhan Jayakarta dibawah kerajaan Banten,
dengan bentuk, pola dan arsitektur-nya, merupakan hasil dari proses sejarah,
politik dan pemerintahan didukung oleh letaknya yang strategis di Nusantara,
bahkan di Asia Tenggara. (Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Dr. Ing. H. Fauzi
Bowo, Desember 2007). Kawasan Kota Tua Jakarta terkenal sebagai salah satu
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Sumber : kompas
Pada abad ke-18, kawasan ini adalah pusat kota Batavia. Pada masa itu,
bangunan yang sekarang menjadi museum sejarah Jakarta adalah Balai Kota.Kini,
bangunan-bangunan tua peninggalan jaman Belanda menjadi daya tarik utama
Kota Tua. Bangunan-bangunan ini dipertahankan sebagai cagar budaya. Kawasan
Kota Tua Jakarta adalah lokasi yang sangat popular untuk berwisata juga sering
digunakan sebagai tempat pemotretan dan loksi syuting film. Kondisi sebagian
besar bangunan di Kota Tua memang tampak kuno, karena pemerintah sengaja
membiarkan bangunan-bangunan itu sesuai aslinya. Akan tetapi, beberapa
bangunan tampak memprihatinkan. Beberapa bangunan di kawasan Kota Tua
tampak rapuh dan tidak aman bagi wisatawan dan juga penduduk yang berada di
sekitar wilayah itu. Kota Tua Jakarta merupakan sebuah kawasan yang masih
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
kental unsur sejarah dan budaya baik itu peninggalan Belanda maupun China.
Wilayah Kota Tua ini telah resmi dijadikan sebagai situs warisan oleh Gubernur
Jakarta Ali Sadikin pada tahun 1972. Peresmian Kota Tua sebagai situs budaya
ini bertujuan untuk menjaga arsitektur yang berada di dalam wilayah Kota Tua.
Arsitektur bangunan yang berada di kawasan ini memang sangat melegenda dan
kental dengan nuansa Belanda.
Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Kota Tua. Pengunjung yang
datang tak hanya bisa menikmati sejarah serta arsitektur kota tempo dulu. Banyak
penjual jasa yang menawarkan „suasana‟ bak Jakarta tempo dulu dengan menyewakan sepeda ontel atau kostum menyerupai orang-orang Belanda seperti
baju atau topi.Tak hanya itu, Kota Tua merupakan tempat yang bagus untuk
berfoto, apalagi di malam hari.Selain karena arsitektur bangunannya yang sangat
bersejarah, pemandangan Kota Tua di malam hari dengan lampu-lampu khas
Belanda menambah suasana romantis.Selain menjadi tempat wisata, kawasan
Kota Tua juga sering menjadi tempat digelarnya berbagai festival budaya.
Revitalisasi Kota Tua Jakarta memiliki visi “Terciptanya kawasan bersejarah Kota Tua Jakarta sebagai daerah tujuan wisata budaya yang
mengangkat nilai pelestarian dan memiliki manfaat ekonomi yang tinggi”. Hal ini
menunjukkan Jakarta ingin menghidupkan kawasan bersejarahnya sebagai
pariwisata yang diandalkan.
Kawasan yang telah dilakukan revitalisasi adalah sekitar kawasan Taman
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Syahbadar, Kawasan Kali Besar, cafe Galangan dan Restoran Padang. Untuk
upaya revitalisasi yang menyeluruh hal yang perlu dilakukan adalah:
Pengembangan kawasan revitalisasi di Kota Tua Jakarta yang
berkelanjutan yaitu mengembangankan wilayah revitalisasi ke beberapa
titik zona sekitar area yang telah dilakukan revitalisasi dan dapat
dimanfaatkan sebagai obyek wisata budaya.
Perbaikan-perbaikan bangunan dan sarana prasarana yang ada di dalam
kawasan revitalisasi yang mengalami kerusakan atau butuh percepatan
dalam penanganan harus sesegera mungkin untuk dilakukan perbaikan
sehingga tidak terjadi kerusakan atau hancurnya bangunan ataupun sarana
yang telah dilakukan sebelumnya.
Perbaikan dan perencanaan akses-akses yang jelas, sehingga pencapaian
pengunjung akan lebih mudah. Akses tersebut dapat berupa pedestrian
untuk pejalan kaki dengan tujuan agar pengendara motor tidak dapat
melewati area tersebut.
Penyediaan kantong-kantong parkir yang tidak memanfaatkan badan atau
sisi bangunan tua sehingga tidak menggangu keberadaan bangunan
tersebut bahkan untuk menghindari terjadinya kerusakan bangunan tua.
Penataan kembali pedagang kaki lima agar tidak memanfaatkan sisi
bangunan untuk berjualan, dan tidak terkesan kumuh dan semrawut.
Tindakan dan program yang tegas dari pihak pemerintah untuk
memelihara, mengatur dan mengembangkan kawasan Kota Tua sebagai
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
adanya kerjasama dengan berbagai pihak yang konsen ke kawasan Kota
Tua.
Kawasan Wisata Sejarah Pasir Salak, Malaysia
Kawasan Wisata Sejarah Pasir Salak adalah kompleks bangunan
tradisional Melayu yang membentang di sepanjang Sungai Perak sekitar 50
kilometer selatan dari Ipoh.
Gambar 3 7 Peta Kawasan Sejarah Pasir Salak
Sumber : wikipedia
a. Sejarah
Pasir Salak merupakan wujud
pemberontakan orang Melayu terhadap
kekejaman Residen Inggris yang pertama,
J.W.W.Birch. Setelah J.W.W.Birch meninggal
karena pembunuhan yang dilakukan oleh
orang-orang Melayu di sana, Si Puntum dan Dato Sri
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
saat itu dijatuhi hukuman mati oleh pihak Inggris. Sejak saat itu, masyarakat
melayu mengangkat Si Puntum dan Dato Maharaja Lela sebagai pahlawan
Melayu dan Pasir Salak dianggap sebagai salah satu tempat bersejarah. Atas
inisatif yang diambil oleh Kerajaan Negeri untuk menjaga warisan bersejarah,
Pasir Salakdibuka untuk memberi kemudahan kepada wisatawan yang ingin
menginap sambil menikmati kawasan-kawasan bersejarah di Pasir
Salak.Kompleks ini secara resmi dibuka untuk umum pada tahun 2004.
b. Fasilitas
Terowongan Waktu
Daya tarik utama di Kawasan Wisata Sejarah Pasir Salak adalah Terowongan
Waktu. Terdiri atas bangunan tradisional Melayu dengan serangkaian diorama
yang diatur dalam urutan kronologis, yang menggambarkan peristiwa-peristiwa
penting dalam sejarah Melayu dan Malaysia dimulai dengan peristiwa Kuala
Selingsing. Gedung ini juga memamerkan banyak koleksi keris.
Menara jam
Belotah (panggung tarian panen)
Lela Rentaka (sejenis meriam yang digunakan oleh orang Melayu)
Rumah Kutai
Masjid kayu
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Sumber : wikipedia
III.4 Data Kawasan
III.4.1 Letak Geografis
Letak geografis site adalah sebagai berikut :
RESORT AND HOTEL
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Gambar 3 10 Peta Lokasi Eks Pemeraman Tembakau PTPN II
Sumber : Google Earth
Pemilihan lokasi perancangan berdasarkan pada letak site sangat strategis
untuk dijadikan kawasan wisata, potensi yang sangat besar pada site baik dari segi
historis dan topografinya dan mampu membangkitkan nilai sejarah Tembakau
Deli dengan cara memanfaatkan kembali Eks Pemeraman Tembakau yang
merupakan lahan tidur.
Lokasi : Desa Helvetia Kec. Labuhan Deli Kab. Deli
Serdang, Sumatera Utara
Nama Kawasan : Desa Helvetia
Tipe Kawasan : Pemukiman, perkebunan
Luas Wilayah : 1027 Ha
Batas Wilayah :
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Karang Berombak, Medan.
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Sebelah Timur berbatasan dengan Kel. Tanjung Mulia dan Pulo Brayan
Medan.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Helvetia Sunggal dan Kelambir
Lima Hamparan Perak.
Lokasi Perancangan
Lokasi : Jl. Helvetia by Pass Desa Helvetia Kec. Labuhan Deli
Kab. Deli Serdang Sumatera Utara
Luas Area Perancangan : ± 8,2 Ha
Kontur Lahan : Datar
Batas Lokasi Perancangan :
Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Karya dan Karya Ujung
Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Helvetia by Pass.
Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Deli.
Sebelah Barat berbatasan dengan Gang Melati.
III.4.2 Tata Guna Lahan
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
III.4.3 Sejarah Eks Pemeraman Tembakau PTPN II
Perkebunan memiliki banyak arti yang berbeda tergantung berdasarkan
fungsi, pengelolaan, jenis tanaman, dan produk yang dihasilkan perkebunan
tersebut. Berdasarkan fungsinya sendiri perkebunan dapat diartikan sebagai usaha
untuk menciptakan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan dan devisa
negara, dan pemeliharaan kelestarian sumber daya alam (Murdiyati, 2010).
Guna Lahan Warna
Pemukiman Kuning
Sekolah Coklat
Mesjid Merah muda
Komersil Ungu
Pemukiman Kumuh Oranye
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Tembakau merupakan salah satu hasil bumi yang memiliki arti penting di
Indonesia dikarenakan penjualan tembakau itu sendiri dapat dipergunakan sebagai
sumber devisa dan pendapatan negara dalam aktivitas ekonomi dan cukup banyak
menyerap tenaga kerja.
Indonesia memiliki berbagai macam tembakau dengan mutu-mutu yang
terbaik.Salah satu nya tembakau yang terkenal di pasar internasional adalah
tembakau Deli yang berasal dari salah satu negara di Indonesia yakni Sumatera
Utara. Tembakau Deli merupakan tembakau terbaik dibandingkan
tembakau-tembakau daerah lain, bahkan hal ini sudah terkenal hingga mancanegara.
(Departemen Pertanian, 1994).
Tembakau ditanam untuk pertama kalinya di Tanah Deli oleh pegawai
Belanda yang bernama Jacobus Nienhuyspada tahun 1864. Ternyata, tembakau
Deli menunjukkan prospek yang baik.Pada bulan Maret 1869, contoh daun
tembakau Deli yang pertama tiba di Rotterdam, Belanda. Sambutan para
pedagang tembakau atas daun tembakau Deli sangat memuaskan, karena kualitas
daun baik, dengan daya bakar ”dekblad”3 yang baik.
Keberhasilan ini mendorong berdirinya perusahaan tembakau yang diberi
nama Deli Maatscappij (Deli Company). Dalam waktu singkat, pohon-pohon di
hutan ditebang untuk menyiapkan lahan dan banyak kebun tembakau didirikan.
Setelah berdirinya Deli Maatschappij, pada tahun 1875 berdiri pula perusahaan
Deli Batavia Maatschappij, Tabak Mij Arendburg tahun 1877 dan Senembah Mij
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
telah tercatat 170 buah perkebunan besar maupun kecil.Ke-170 perkebunan
tersebut tersebar pada wilayah Siak, Asahan, Serdang, Deli dan Langkat.
Tetapi kemudian jumlah perkebunan semakin tahun semakin menyusut.
Beberapa perkebunan tidak dapat bertahan dalam persaingan dengan
perkebunan-perkebunan yang berada pada tanah-tanah yang baik, yaitu tanah-tanah yang
terletak di antara dua sungai besar, Sungai Ular (Serdang) dan Sungai Wampu
(Langkat). Di luar kawasan itu, satu per satu perusahaan gulung tikar dan
mengalihkan usahanya pada budidaya lainnya, seperti kelapa sawit atau karet
karena tanahnya tidak cocok untuk tanaman tembakau.
Tembakau Deli sendiri di produksi dan di proses di sebuah perkebunan
milik Negara yakni PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN II), Medan, Sumatera
Utara. Kebun Helvetia dibuka pada tahun 1869 yang diusahakan oleh pemerintah
Belanda dengan nama Perusahaan Deli Maatschappij. Pada masa sebelum
kemerdekaan Indonesia, Perusahaan ini lebih dikuasai oleh pihak Belanda
sepenuhnya. PT. Perkebunan Nusantara II kebun Helvetia merupakan salah satu
dari 22 unit perusahaan perkebunan milik PT. Perkebunan Nusantara II dimana
pada awal tahun 2008 terjadi penggabungan antara kebun Kelambir Lima dengan
kebun Helvetia yang diharapkan dapat meningkatkan efisien dan efektivitas
kinerja BUMN dan Pemerintah.
Pada Tahun 1958 Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih
Perusahaan dan diberi nama PPN BARU (Pusat Perkebunan Negara Baru). PT.
Perkebunan Nusantara II kebun Helvetia ini sendiri terletak di Kabupaten Deli
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Perak dan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang. Dan juga kebun ini terdiri dari
HGU (Hak Guna Usaha) nomor : 111 dan 102 dengan luas lahan seluruhnya
3.372,76 Ha. Kebun Helvetia adalah salah satu kebun tembakau yang tetap
dipertahankan keberadaannya disebabkan oleh faktor produktivitas yang dinilai
masih tinggi guna menutupi tingginya biaya produksi tembakau Deli.
PT. Perkebunan Nusantara II kebun Helvetia terdiri dari gedung
fermentasi I unit yang berfungsi untuk memisahkan hasil tembakau yang telah
dikeringkan dan disusun menurut tembakau yang masih bagus daunnya dan yang
sudah jelek mutunya.
Sumber : kitlv
Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar 3 12 Rumah Manajer dan Gudang Eks PTPN II pada masa Belanda
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
PT. Perkebunan Nusantara II lebih memilih melakukan pemasaran ke luar
negeri yaitu Jerman dan Amerika Serikat (AS) dikarenakan Tembakau Deli lebih
populer di pasar Eropa. PT. Perkebunan Nusantara II dinilai telah berhasil
merawat dan mengembangkan mutu tembakau hal ini terbukti dengan diakuinya
mutu tembakau pada lelang di Bremen pada tahun 2007.Mutu yang bagus
membuat harga jual tembakau Deli di pasar lelang memiliki harga yang cukup
tinggi (Portal Indonesia, 2010).
Seiring dengan perkembangan zaman, produksi perkebunan tembakau Deli
semakin menurun.Hal ini disebabkan krisis global yang terjadi di dunia yang
memberikan efek dengan permintaan pasar terhadap cerutu. Dan juga pada tahun
2008, terjadi pembatasan di Negara Eropa yang melarang masyarakat untuk
merokok (Portal Indonesia, 2010). Untuk mengantisipasi kerugian yang
disebabkan larangan tersebut pihak manajemen PTPN II lebih memilih melakukan
penjualan di Indonesia (MedanPunya.com, 2011). Penjualan Tembakau Deli yang
dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara II mulai dipasarkan di Indonesia pada
bulan Juni 2011. Disebabkan sebelumnya tembakau masih dikemas di dalam
gedung untuk dipasarkan dipasar Eropa (Medan Punya.com, 2011).
Penurunan penjualan pada tembakau Deli di pasar Eropa dikarenakan
beberapa factor antara lain:
1. Permintaan yang menurun karena adanya kampanye anti merokok,
“smoking can cause cancer, heart attack, impotency, pregnancy and
embryo disorder”. Kemudian Negara menaikkan cukai cerutunya,
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
2. Produsen sengaja menurunkan produksinya sesuai dengan kemampuan
serapan pasar.
3. Bisa juga lingkungan di Negara produsen sendiri, polusi lingkungan,
pemakain areal yang terus menerus, dosis pemupukan dan penggunaan
obat-obatan yang yang tidak tepat dosis, serta iklim yang susah diprediksi
akan sangat mempengaruhi kualitas dari tembakau sendiri disatu pihak,
dipihak pembeli tuntutan akan kualitas makin tinggi.
4. Terpinggirkannya areal-areal yang sesuai dengan tanaman tembakau
karena perkembangan kota (Lembaga Pendidikan Perkebunan, 2009).
III.4.4 Aspek Fisik Kawasan Eks Pemeraman Tembakau PTPN II
III.4.4.1 Kawasan Sekitar
Peruntukkan lahan di sekitar kawasan eks PTPN II cukup bervariasi, namun
pada umumnya didominasi oleh perumahan warga dengan ekonomi menengah
ke bawah. Deretan ruko dan pertokoan setinggi kurang lebih 3 lantai terdapat
padasisi barat laut kawasan.
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
III.4.4.2 Eksisting Kawasan
Sumber : dokumentasi pribadi
Pada kawasan eks PTPN II, terdapat beberapa bangunan dengan fungsi
gudangpemeraman, kantor pengelola, taman kanak-kanak dan rumah pekerja.
III.4.4.3 Kriteria Penilaian Bangunan yang Dipertahankan / Tidak
Dipertahankan pada Kawasan Kompleks PTPN II Medan
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Kriteria-kriteria fisik-visual
o Estetika, yaitu berkaitan dengan nilai keindahan arsitektural, khususnya
dalam hal penampakan luar bangunan, yaitu:
- Bentuk (sesuai dengan fungsi bangunannya
- Struktur (ditonjolkan sebagai nilai estetis)
- Ornamen (mendukung dari gaya arsitektur bangunan)
o Keistimewaan, yaitu berkaitan dengan nilai keistimewaan, keunikan dan
kelangkaan bangunan, yaitu:
- Sebagai landmark kawasan
- Kelangkaan bangunan (gaya arsitektur umum, dominan, atau satu-satunya)
- Umur bangunan
- Skala Monumental (berdasarkan bangunan dan ruang luar)
- Perletakan yang menonjol (terhadap lingkungan maupun bangunan di
sekitarnya)
o Memperkuat citra kawasan, berkaitan dengan pengaruh kehadiran suatu
obyek terhadap kawasan sekitarnya yang sangat bermakna untuk
meningkatkan atau memperkuat kualitas dan citra lingkungan :
- Sesuai dengan fungsi kawasan
- Kesatuan / kontinuitas
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
o Keaslian bentuk, berkaitan dengan tingkat perubahan bentuk fisik, baik
melalui penambahan atau pengurangan:
- Jumlah ruang
- Element struktur dan konstruksi
- Detail/Ornamen
o Keterawatan, berkaitan dengan kondisi fisik bangunan :
- Tingkat kerusakan
- Persentase sisa bangunan
- Kebersihan
Kriteria-kriteria non fisik
o Peran sejarah, berkaitan dengan nilai sejarah yang dimiliki, peristiwa
penting yang mencatat peran ikatan simbolis suatu rangkaian sejarah dan
babak perkembangan suatu lokasi, sehingga merujuk pada :
Sejarah Perkembangan Arsitektur
Sejarah Perkembangan Kota
Sejarah Perjuangan Bangsa
o Komersial, berkaitan dengan nilai ekonomi yang berpotensi untuk
dikembangkan, dilihat dari aspek formal dan informal.
o Sosial budaya, berkaitan dengan nilai-nilai sosial-budaya khas kawasan
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
1. Rumah Manager Distrik
Tabel 3 1 Tabel hubungan rumah manager dengan gudang pemeraman
Hubungan dengan Gudang Pemeraman Jenis Kegiatan Kriteria Bangunan Penilaian
Tahun 1869 - Tahun 2008 Tahun 2008 - Sekarang
Dibangun atas nama pemerintah Belanda dengan nama Perusahaan Deli Maatschappij
Memiliki akses jalan bawah tanah yang
berhubungan langsung dengan sungai
Struktur dan konstruksi bangunan merupakan
arsitektur Belanda
Bangunan bersejarah sebagai ciri khas/penanda padakomplek PTPN II Medan Helvetia
Rumah hunian yang di
tempati oleh pemilik kebun
yaitu tuan belanda
perkebunan tembakau pada masa itu
Secara berkala, rumah ini dihuni oleh manager distrik di setiap pergantian periode kerja
Sebagai tempat beristirahat manajer distrik, tetapi tidak sebagai hunian tetap
Dikelola oleh beberapa
penjaga, termasuk dengan tugas melayani tamu
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
2. Kantor Distrik
Tabel 3 2 Hubungan kantor distrik dengan gudang pemeraman
Hubungan dengan Gudang Pemeraman Jenis Kegiatan Kriteria Bangunan Penilaian
Tahun 1869 - Tahun 2008 Tahun 2008 - Sekarang Dibangun bukan pada masa Belanda, akan tetap
pada saat itu gudang pemeraman tembakau masih aktif digunakan
Berada di depan bangunan gudang pemeraman
tembakau
Sebagai tempat administrasi pendistribusian
tembakau
.
Belum didirikan pada masa pemerintahan Belanda Setelah beralih ke PTPN II
Medan, kantor ini
digunakan untuk mengurus administrasi kantor
tembakau
Sudah di non-aktifkan Kriteria Fisik-Visual:
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
3. Rumah Staff
Tabel 3 3 Hubungan rumah staff dengan gudang pemeraman
Hubungan dengan Gudang Pemeraman Jenis Kegiatan Kriteria Bangunan Penilaian
Tahun 1869 - Tahun 2008 Tahun 2008 - Sekarang Dibangun bukan pada masa Belanda, akan tetap
pada saat itu gudang pemeraman tembakau masih aktif digunakan
Berada di depan bangunan gudang pemeraman
tembakau
Sebagai tempat administrasi pendistribusian
tembakau
Belum didirikan pada masa pemerintahan Belanda Setelah beralih ke PTPN II
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
4. Gudang Minyak
Tabel 3 4 Hubungan gudang minyak dengan gudang pemeraman
Hubungan dengan Gudang Pemeraman Jenis Kegiatan Kriteria Bangunan Penilaian
Tahun 1869 - Tahun 2008 Tahun 2008 - Sekarang Sebagai akses kegiatan antar-gudang
Struktur dan konstruksi massa bangunan yang sama
Fasade berupa papan kayu
Menyimpan pasokan
minyak
Menyimpan pasokan
minyak yang akan di didistribusikan ke eks pemeraman dan
gudang minyak
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
5. Pos Security
Tabel 3 5 Hubungan pos jaga dengan gudang pemeraman
Hubungan dengan Gudang Pemeraman Jenis Kegiatan Kriteria Bangunan Penilaian
Tahun 1869 - Tahun 2008 Tahun 2008 - Sekarang
Dibangun pada masa Belanda bersamaan dengan
Gudang Pemeraman Tembakau
Sebagai tempat pos bagi penjaga keamanan kebun tembakau pada masa itu
Sebagai tempat pos bagi penjaga keamanan kebun tembakau
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
6. Gudang Pupuk Kayu
Tabel 3 6 Hubungan gudang pupuk kayu dengan gudang pemeraman
Hubungan dengan Gudang Pemeraman Jenis Kegiatan Kriteria Bangunan Penilaian
Tahun 1869 - Tahun 2008 Tahun 2008 - Sekarang Sebagai akses kegiatan antar-gudang
Dibangun pada masa Belanda bersamaan dengan
Gudang Pemeraman Tembakau
Struktur dan konstruksi massa bangunan yang sama
Fasade berupa papan kayu
Menyimpan pasokan pupuk
kayu
Sudah di non-aktifkan Kriteria Fisik-Visual:
Estetika
Tata letak gudang eks pemeraman
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
7. Taman Kanak-Kanak
Tabel 3 7 Hubungan taman kanak-kanak dengan gudang pemeraman
Hubungan dengan Gudang Pemeraman Jenis Kegiatan Kriteria Bangunan Penilaian
Tahun 1869 - Tahun 2008 Tahun 2008 - Sekarang
Beberapa Manager komplek merupakan
alumni di TK ini Di bangun pada tahun 90 an
Adanya aktivitas belajar dan fasilitas bermain pada masa itu
Masih ada aktivitas belajar dan bermain di taman kanak-kanak
Hanya ada kegiatan di pagi hari ketika ada aktivitas taman kanak-kanak eks Pemeraman dan
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
8. Pohon Beringin
Tabel 3 8 Hubungan pohon beringin dengan gudang pemeraman
Hubungan dengan Gudang Pemeraman Jenis Kegiatan Kriteria Bangunan Penilaian
Tahun 1869 - Tahun 2008 Tahun 2008 - Sekarang
Sudah ada sejak pertama kali kompleks ini di bangun, sehingga memiliki nilai sejarah
Sebagai salah satu icon PTPN II Medan Helvetia yang harus dipertahankan
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
9. Pepohonan
Tabel 3 9 Hubungan pepohonan dengan gudang pemeraman
Hubungan dengan Gudang Pemeraman Jenis Kegiatan Kriteria Bangunan Penilaian
Tahun 1869 - Tahun 2008 Tahun 2008 - Sekarang
Sudah ada sejak pertama kali kompleks ini di bangun, sehingga memiliki nilai sejarah
Sebagai salah satu icon PTPN II Medan Helvetia yang layak dipertahankan
Masih bertahan Kriteria Fisik-Visual:
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Titik-titik yang dipertahankan pada site antara
lain :
o Gudang pemeraman tembakau
o Rumah manager
o Pohon beringin dan pepohonan yang
menciptakan vista
o Gudang minyak
III.5 Analisa
Untuk menciptakan sebuah masterplan, diperlukan analisa sebagai bahan
pertimbangan peletakan bangunan agar suasana yang akan terjadi sesuai dengan
fungsi yang akan diletakkan. Analisa yang dipakai untuk menciptakan masterplan
tersebut adalah :
Analisa Fungsi
Analisa fungsi ditujukan untuk mengetahui fungsi apa saja yang diperlukan dan
nantinya akan diterapkan pada kawasan ini berdasarkan pertimbangan dari data
yang ada beserta asumsi yang diambil.
Analisa peletakan fungsi bangunan
Analisa peletakan fungsi bangunan diperlukan untuk membuat beberapa
kemungkinan yang akan diambil sebagai zona peletakan bangunan. Adanya zona
peletakan bangunan ini berdasar kepada rekomendasi beberapa analisa seperti
analisa view, kebisingan, aksesibilitas.
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Analisa Sirkulasi
Analisa sirkulasi yang dimaksud adalah analisa yang berkaitan dengan sirkulasi
yang terjadi di dalam site kawasan.
III.5.1 Analisa Fungsi
Kawasan eks pemeraman tembakau PTPN II adalah merupakan kawasan
yang dulunya terkenal dengan penghasilan tembakau yang sampai diekspor ke
luar negeri, dan Kota Medan menjadi terkenal karena penghasil tembakau dengan
mutu tinggi. Namun, semakin lama ketenaran akan tembakau memudar dan kini
yang tinggal hanyalah bangunan lama yang berdiri dengan kokoh namun tidak ada
kegiatan lagi didalamnya. Karena nilai kawasan ini sangat tinggi, tentu saja
kawasan ini butuh penyegaran dan hidup kembali walaupun bukan merupakan
tempat perindustrian tembakau seperti yang dahulu tetapi sudah menjadi kawasan
wisata sejarah bagi pengguna.
Fungsi yang ditawarkan juga berkenaan dengan fungsi wisata. Karena nilai
historis yang menjadi ciri khas dari kawasan ini maka perlunya bangunan seperti
museum dan rumah diorama untuk mempertahankan historis dari perkebunan dan
bangunan peninggalan dari zaman dulu. Kemudian didukung oleh fasilitas
komunitas untuk mengembangkan nilai kawasan ini dan faktor penginapan juga
penting untuk para pengunjung yang ingin berlama-lama menikmati kawasan ini.
Fungsi wisata air dan kuliner juga mendukung fasilitas yang ada dan juga
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
MUSEUM
Museum dijadikan salah satu fungsi dalam kawasan ini karena adanya
bangunan bersejarah yang masih berdiri pada kawasan ini yaitu bangunan gedung
pemeraman tembakau dan rumah manager dari perkebunan ini. Nilai sejarah
tinggi terlihat dari eksterior bangunan yang sudah kelihatan berumur puluhan
tahun dan juga teknologi bangunan yang masih dipakai pada zaman kolonial. Hal
ini yang membuat fungsi museum layak untuk dijadikan fungsi bangunan pada
kawasan ini sehingga bangunan ini bisa menjadi beroperasi dan terus menerus
dapat digunakan.
Sumber : dokumentasi pribadi
PUSAT KOMUNITAS
Pusat komunitas cukup banyak berkembang di Kota Medan contohnya
adalah komunitas Medan Heritage, Medan Berkebun, komnuitas fotografi,
komunitas art dan pertunjukan dan lai sebagainya. Sebagai kawasan yang akan
dijadikan kawasan wisata bersejarah maka pusat komunitas perlu diletakkan pada
kawasan ini dikarenakan ini menjadi wadah para komunitas untuk belajar banyak
tentang sejarah dan juga kebun tembakau atau tanaman lainnya. Selain itu adanya
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
komunitas membuat kawasan ini menjadi wisata masyarakat untuk melihat
komunitas yang ada di Medan dan berkesempatan ikut dalam komunitas tersebut.
Gambar 3 18 Pusat Komunitas
Sumber : wikipedia
PENGINAPAN
Penginapan adalah fasilitas yang disiapkan pada kawasan ini untuk para
pengunjung yang mau menetap sementara untuk lebih merasakan suasana wisata
sungai dan bersejarah yang tidak dapat dirasakan ditempat yang lain. Penginapan
nantinya akan berupa bangunan yang bertingkat banyak dan juga berupa cottage
kecil sehingga keluarga sekalipun dapat menetap pada kawasan ini.
Gambar 3 19 Penginapan
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Karena berada dikawasan wisata, maka pasar ini berfungsi menjadi pasar
wisata yang menyediakan souvenir.
Gambar 3 20 Pasar Wisata
Sumber : yogyes.com
RUMAH DIORAMA
Menyerupai museum, rumah diorama bertujuan untuk mengingatkan
kembali kegiatan yang terjadi pada masa kejayaan Tembakau Deli. Tetap
edukatif namun lebih bersifat menghibur.
Gambar 3 21 Rumah Diorama
Sumber : museumangkut.com
TAMAN REKREASI & KULINER
Taman rekreasi dan kuliner menjadi fungsi wisata terakhir yang berada di
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
waterpark dibuat untuk menambah daya tarik wisata bagi pengunjung yang hadir
dikawasan ini. Fungsi lainnya adalah fungsi wisata kuliner yang dipertimbangkan
karena banyaknya masyrarakat yang hadir memerlukan wadah untuk menikmati
bermacam kuliner yang ada di kawasan ini dengan suasana kolonial dan suasana
alam terbuka.
Gambar 3 22 Taman rekreasi
Sumber : wikipedia
RTH / PLAZA
RTH (Ruang Terbuka Hijau) adalah lahan yang difungsikan untuk
kegiatan publik tanpa ada bangunan tinggi di dalamnya. Lahan ruang terbuka
hijau memang berupa lahan dengan taman-taman.
Sumber : wikipedia
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
AREA PROMENADE
Area promenade adalah area yang difungsikan berjalan-jalan. Fungsi ini
muncul karena adanya fungsi sungai Deli yang berada di sekitar kawasan. Area
ini berjarak 15 meter dari pinggiran sungai sesuai dengan ketetapan garis
sempadan sungai. Area ini akan dimanfaatkan dengan aktivitas bersantai dan
berolahraga seperti jogging track dan bicycle track. Selain itu, terdapat gazebo
yang berada dipinggiran sungai sebagai tempat duduk bagi pengunjung yang ingin
beristirahat sambil melihat pemandangan sungai Deli.
Sumber : wikipedia
I.5.2 Analisa Peletakan Bangunan
Analisa peletakan bangunan yang diperlukan untuk mendapatkan zona
peletakan fungsi didalam siteberdasarkan pertimbangan dari analisa aksesibilitas,
view dan kebisingan.
Berdasarkan aksesibilitas
Analisa aksesibilitas diperlukan untuk mengetahui jalur untuk mencapai
kawasan site. Data yang terdapat pada kawasan adalah terdiri dari 3 sirkulasi yang
dapat dilalui oleh kendaraan yaitu jalan Helvetia By Pass, Gg. Melati, jalan Karya
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
dan pinggiran sungai. Keeempat jalur tersebut memiliki potensi untuk dijadikan
jalur masuk kedalam kawasan.
Tabel 3 10 Tabel analisa pencapaian
ZONA POTENSI REKOMENDASI
Helvetia By
Merupakan jalan dengan lalu lintas
2 arah.
Lebar jalan sangat mendukung
sebesar 8 meter.
Jarang terjadi kemacetan pada jalur
ini
Banyak kendaraan umum melewati
jalan ini.
Jalan dengan lalu lintas 2 arah
Jarang menjadi sumber kemacetan
Banyak kendaraan umum melewati
jalan ini
Jalan dengan lalu lintas 2 arah
Jarang terjadi kemacetan karena
tidak ada aktivitas angkutan kota
pada jalan ini.
Tidak dilalui oleh pengguna
kendaraan
Jalan cukup lebar
Pasar Wisata dan Rumah DioramaTembakau Deli
Berdasarkan kebisingan
Analisa kebisingan diperlukan untuk mengetahui peletakan kawasan
dengan mempertimbangkan fungsi yang menyebabkan kebisingan tinggi dengan
fungsi yang menyebabkan kebisingan rendah.
Ada 2 jenis analisa kebisingan yang menjadi pertimbangan yaitu analisa
kebisingan yang disebabkan oleh bangunan sekitar dan analisa kebisingan yang
disebabkan oleh antar fungsi yang berada di dalam kawasan.
Analisa kebisingan yang disebabkan bangunan sekitar
Tabel 3 11 Analisa kebisingan lingkungan sekitar
ZONA POTENSI REKOMENDASI
Helvetia By
Kebisingan yang disebabkan dijalan ini
cukup tinggi karena akses lalu lintas yang
padat dan banyak di lewati oleh truk besar.
Kebisingan yang disebabkan dijalan ini
cukup tinggi karena akses lalu lintas yang
padat dan banyak pemukiman padat
penduduk
Tingkat kebisingan rendah karena hanya
berupa pemukiman warga
Tingkat kebisingan rendah karena tidak
ada aktivitas di area ini