• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA. beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang 4941.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA. beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang 4941."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

4.1.1. Lokasi Penelitian

Penulis mengadakan penelitian pada PT. Pratama Abadi Industri yang

beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang 4941.

4.1.2. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Pratama Abadi Industri merupakan industri manufaktur yang

memproduksi sepatu untuk berlari (running shoes). Data umum mengenai

perusahaan dapat digambarkan sebagai berikut :

Nama perusahaan : PT. Pratama Abadi Industri

Bentuk badan usaha : Perseroan Terbatas (PT)

Status : Penanaman Modal Asing (PMA)

Status pemilik : Presiden Direktur

Tanggal berdiri : 12 Juni 1989

Alamat : Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang-Banten

4941, Indonesia.

Usaha inti : Nike contractor, manufaktur sepatu nike untuk pasar

(2)

Produk : Nike running shoes

Sepatu dewasa : Street mas cat, kennedy XC, xecellerator, dll.

Sepatu anak : A max iconic, nike impax turn, nike sharksin, dll.

Berdirinya PT. Pratama Abadi Industri berdasarkan akta pendirian yang

telah disetujui oleh menteri kehakiman republic Indonesia dengan surat keputusan

tanggal 3 oktober 1989 No. 02-9337.HT.01.01.1989 yang diubah dengan akta

No.94 tanggal 23 oktober 1992, dan terakhir diubah dengan akta berita acara rapat

No.7 tanggal 2 februari 1993 No. 02-7344.HT.01.04.1993.

PT. Pratama Abadi Industri merupakan penanaman modal asing (PMA)

yang dipimpin oleh seorang presiden direktur, yang juga merupakan pemiik

perusahaan. Perusahaan ini merupakan perusahaan pembuat sepatu olahraga

dengan merek NIKE dengan spesialis sepatu untuk berlari atau running shoes.

4.1.3. Struktur Organisasi

PT. Pratama Abadi Industri telah melakukan restrukturisasi organisasi

sebagai upaya pembenahan organisasi dalam menghadapi persaingan dan tantangan

di dunia industri sepatu. Upaya ini juga bertujuan untuk meningkatkan sistem

manajemen dan kinerja seluruh komponen yang berada pada PT. Pratama Abadi

Industri.

Presiden direktur dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,

terutama dalam mendukung pelaksanaan proses produksi secara independen

dibantu oleh tiga wakil presiden, yaitu :

1. Pratama Vice President

(3)

Ketiga Vice President diatas merupakan pimpinan tertinggi untuk tiga

komponen, dimana masing-masing komponen membawahi bidang khusus yang

mempunyai tanggung jawab yang khusus. Pembentukan tiga orang wakil prsiden

tersebut merupakan restrukturisasi manajemen yang semula presiden direktur

dibantu oleh Department Industrial Engineering Dan Department Quality

Assurance.

Tugas dari Pratama Vice President yaitu memimpin Operational Division

dan Manufrakturing Division pada PT. Pratama Abadi Industri, atau dengna kata

lain tugas utama dari Pratama Vice President adalah memimpin jalannya produksi

di PT. Pratama Abadi Industri.

Indonesia Development Center merupakan designer sepatu NIKE yang akan

diproduksi oleh PT. Pratama Abadi Industri. Sesuai dengan peran tersebut, maka

tugas dari IDC yaitu memimpin NIKE Designer Team. Dalam mendesigner sepatu

diperlukan studi market, bagaimanakah permintaan design sepatu yang diinginkan

oleh international market dengan memperhatikan fungsi seni dan ergonomis.

Mold shop bekerja sama dengan IDC membuat cetakan (Molding) sesuai

dengan permintaan IDC. Cetakan baru untuk setiap inovasi baru tersebut diberikan

pada pratama untuk membuat sepatu. Berdasarkan peran tersebut, maka tugas dari

Mold Shop Vice President yaitu memimpin Mold Shop Atas Mold Shop

Department Administrasi, Mold Shop Department Production, dan Mold Shop

Departement Supporting.

IDC Vice President dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Head of

IDC, Development Team 1, Development Team 2, Development Team 3, dan

(4)

Pratama Vice President dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh

Departement CR, Departement Unit Bussiness, dan Departement Costing. Secara

umum Pratama terdiri atas dua divisi utama, yaitu :

- Division Manufakturing - Division Operational 1. Division Manufakturing

Division Manufakturing yaitu divisi pada Pratama yang bertugas

bertanggung jawab terhadap kegiatan manufaktur di Pratama Abadi Industri.

Dalam menjalankan tugasnya, division manufacturing dibantu oleh Departement

QA, Departement MPE, Team NOS, dan Departement PPIC. Divisi manufakturing

terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu Manufakturing Operation dan

Manufakturing Support.

— Manufakturing Operation

Manufakturing operation yaitu bagian dari manufaktur yang

bertanggung jawab terhadap operasi kegiatan produksi di Pratama Abadi

Industri.

Manufacturing operation terdiri dari 5 factory, dimana masing-masing

factory merupakan Direct Line, NOS Line, gabungan Direct Line, NOS Line,

dan bottom. Adapun susunan manufakturing operation adalah sebagai berikut :

1. Factory 1 (Direct Line 1-4), terdiri atas :

a. Departement Production

b. Departement Production Supporting

(5)

4. Factory 4 (NOS Line 7-10 dan Direct Line 9-10), terdiri atas

a. Departement Production

5. Factory 5 (Bottom), terdiri atas :

a. Departement Mixing

b. Departement Outsole Press

c. Departement phylon

d. Departement PU

e. Departement PU Puck

f. Departement Pre Stock Fit

— Manufakturing Support

Manufakturing Support yaitu manufakturing yang mendukung kegiatan

manufakturing operational. Adapun susunan organisasi dari manufacturing

support sebagai berikut :

1. Departement CE

2. Departement E2

3. Departement Maintenance

4. Departement UPS

2. Division Operational

Division Operational sebagai bagian dari Pratama, yaitu divisi yang

menangani kegiatan operasional dari kegiatan manufaktur, seperti keuangan,

persediaan, ekspor, informasi teknologi, personalia, pengembangan sumber daya

manusia, dan departemen urusan umum.

Secara umum, struktur dari Division Operational Pratama, yaitu sebagai

(6)

1. Departement Human Research General Affairs, Terdiri Atas :

a. Departement Human Research

b. Departement Personel

c. Departement General Affairs

2. Departement Accounting

3. Departement Logistic

4. Departement Informasi Teknologi

a. Departement Eksport

b. Departement Import

Struktur organsasi keseluruhan PT. Pratama Abadi Industri dapat dilihat

pada lampiran.

4.1.4. Proses Produksi Sepatu

Proses produksi sangat penting sekali didalam industri manufaktur terutama

pada proses pembuatan sepatu di PT. Pratama Abadi Industri untuk menghasilkan

produk sepatu yang diharapkan. Disini akan dijelaskan bagaimana proses

pembuatan sepatu dari mulai bahan baku, setengah jadi sampai bahan jadi. Proses

penyimpanan sepatu dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Material uppershoes

2. Material bahan-bahan kimia

3. Material bottom shoes

4.1.4.1. Proses Material Uppershoes

(7)

a. Cutting, yaitu proses pemotongan bahan-bahan baku sepatu sesuai

dengan bentuk komponenya dengan menggunakan mesin cutting

hidraulik. Proses cutting terdiri dari :

- Skyping, yaitu untuk menipiskan bahan agar waktu dilem tidak terjadi jendolan pada waktu dijahit.

- Buffing, yaitu penyasaran bahan baku.

b. Laminating, yaitu proses pelapisan dari beberapa kain menjadi

beberapa lapis, sesuai dengan permintaan (demand) buyer.

c. Sewing, terdiri dari 2 proses, yaitu :

- Preparation, proses kerja yang diperlukan sebelum komponen siap masuk line.

- Ttitcing, proses penjahitan masing-masing komponen yang telah dipotong, dalam proses ini dilakukan proses perakitan

bahan-bahan yang telah dipotong sesuai dengan jenis sepatu atau

komponen lainnya.

4.1.4.2. Proses Material Bottom Shoes

Proses material ini terdiri dari :

a. Midsole, yaitu bagian tengah sepatu yang dibuat dari 2 buah macam

bahan baku EVA (ethyle vinny asetate) yang mengalami proses

sebagai berikut :

1. Kneader : proses pencampuran bahan baku EVA dan bahan baku

pembantu lainnya. Didalam mesin kneader dengan cara di filing

dalam ruang tertutup dan hasil akhirnya berupa

(8)

2. Rolling : gumpalan-gumpalan tersebut dilanjutkan dengan proses

gumpalannya menjadi sempurna.

3. Calendaring : proses penyempurnaan dan akan menghasilkan

lembaran-lembaran EVA compound.

4. Press sponge : dari beberapa lembaran ini dilakukan proses press

untuk memperoleh lembaran-lembaran yang berbentuk sponge.

5. Skyping : untuk menghilangkan bagian-bagian yang tidak terpakai

lagi kemudian dihilangkan.

6. Cutting sponge : setelah di skyping, kemudian dilakukan proses

cutting sesuai dengan jenis komponennya.

7. Grinding buffing : untuk menghilangkan sudut-sudut hasil sponge

cutting, gunanya untuk memperoleh berat yang ideal, yang

merupakan syarat untuk mengepress phyon.

8. Press phylon : dari beberapa lembar ini dilakukan proses press

memperoleh hasil yang lebih baik.

9. Washing phylon : setelah terbentuk phylon, maka setelah itu baru

dilakukan pencucian, agar bentuknya dapat terlihat dengan bagus

dan sempurna.

b. Outsole, yaitu bagian akhir sepatu ytang dibuat dari 1 macam bahan

baku yaitu rubber sole dimana proses pembuatannya bagian bawah

sepatu yang mengalami proses sebagai berikut :

1. Banbury mixer : Pengadukan bahan-bahan kimia untuk membuat

(9)

2. Rolling1 : Penggilingan bahan baku yang sudah diaduk untuk

dibuat menjadi catakan-catakan rubber.

3. Cooling 1 : Setelah cetakan sudah jadi maka dilakukan

pendinginan

4. Rolling 2 : Penggilingan bahan baku dan dicampur dengan sulfur

agar hasilnya terlihat sempurna lagi.

5. Sheeting : Lembaran-lembaran yang sudah jadi yang berbentuk

segi empat.

6. Cooling 2 : Dilakukan pendinginan kembali.

7. Cutting kompon : Setelah dilakukan pendinginan kedua, kemudian

dilakuakn proses cutting sesuai dengna jenis atau komponennya.

8. Hot press : Setelah dipotong sesuai dengna komponennya maka

tahap selanjutnya adalah di press panas agar hasilnya tidak

berlubang-lubang.

9. Trimming : Setelah di hot press maka selanjutnya diberi

pelengkap sesuai dengan jenis sepatunya.

4.1.5. Sistem Pengadaan Bahan Baku

Sistem pengadaan bahan baku pada PT. Pratama Abadi Industri biasanya

diawali dengan kegiatan melihat persediaan yang ada dibagian material, setelah

jenis dan jumlah bahan baku diketahui, bagian keuangan akan menghitung

besarnya alokasi dana yang diperlikan untuk pengadaan bahan baku tersebut dan

kemudian membuat Production schedule planning sebagai petunjuk dalam

(10)

Pertama-tama bagian material hanya menerima bahan baku yang

selanjutnya dikelola oleh bagian material tersebut. Pengadaan bahan baku yang

dipakai oleh perusahaan khususnya dibagian material yaitu menerima dan

mengelola bahan baku sesuai dengan pesanan.

Bahan baku yang dipakai didatangkan dari negara korea, yaitu dalam tiap

minggu dalam setiap kali datang sesuai dengan pesanan. Bahan baku ini langsung

masuk ke purchase order (PO), kemudian dikirim kebagian material yaitu sebagai

pengelola untuk di chek berapa banyak bahan baku datang setiap kali pesan. Bagian

cutting memesan bahan baku dan material untuk dilaksanakannya pemotongan

yang selanjutnya dikirim ke bagian produksi bahan baku yaitu membuat suatu

lempengan kain untuk bahan baku sepatu NIKE dengan menggunakan mesin

lempeng, berupa mesin listrik dan mesin uap dan selanjutnya dikirim ke bagian

proses assembly sepatu NIKE (proses produksi).

4.1.6. Data-data Input MRP

Berikut ini adalah data-data yang diperlukan untuk input MRP:

1. Struktur produk dan Bill Of Material (BOM)

2. Data biaya persediaan bahan baku sepatu

3. Data produksi sepatu NIKE

4. Waktu tenggang

4.1.6.1. Struktur Produk dan Bill Of Material (BOM)

Bill of Material menunjukkan berapa besarnya jumlah kebutuhan akan

material untuk membuat satu produk sepatu NIKE Scramble TR II 313395-431

(11)

maka berikut ini diberikan data struktur produk (bill of material) untuk pembuatan

produk yang dimaksud yaitu sepatu NIKE Scramble TR II 313395-431 sebagai

berikut :

Gambar 4.1. Struktur Produk NIKE Scramble TR II 313395-431

Tabel 4.1. Bill Of Material

INDUK : NIKE Scramble TR II 313395-431 Level Deskripsi Jumlah per Pasang Satuan Sumber

1 Upper 1 Pasang Buat

2 Textile 0,74 m² Beli

2 Synthetic 0,96 m² Beli

1 Bottom 1 Pasang Beli

1 Sockliner 1 Pasang Beli

Sumber : Bagian Pembelian PT. Pratama Abadi Industri

4.1.6.2. Data Biaya Persediaan Bahan Baku Sepatu

Jenis-jenis bahan baku berikut harga per jenis-jenis bahan baku yang

(12)

Tabel 4.2. Elemen Biaya Persediaan No Nama Material Harga (Rp./Satuan Material) Biaya Pemesanan/ Setup* (Rp./Pesan) Biaya Simpan** (Rp./Bulan/Satuan Material) 1 Upper 55260 9670 690 2 Textile 14000 2450 175 3 Synthetic 25260 4421 200 4 Bottom 21870 3827 273 5 Sockliner 5360 938 67

Sumber : Bagian Pembelian PT. Pratama Abadi Industri

CATATAN :

*) Biaya Pemesanan atau Setup = Harga x 17,5%.

Angka 17,5% adalah persentase dari harga per sekali pesan (Sumber: Wawancara dengan Manager Pembelian)

**) Biaya Simpan per Bulan = (Harga x 15%) / 12 bulan

Angka 15% adalah risiko penyimpanan per tahun per harga satuan material, dengan estimasi sebagi berikut:

1. Biaya penurunan barang/bongkar muat : 0,04% 2. Biaya penyusutan dan rusak barang digudang : 0,35% 3. Biaya pemeliharaan barang : 0,11% 4. Biaya modal tertanam dalam perusahaan : 14,5% +

Jumlah : 15%

***) Sedangkan untuk biaya NIKE Scramble TR II 313395-431 adalah : Pesan/Setup : 250000 x 17,5% = 43750

Simpan : 250000 x15% = 37500

= 37500 / 12 = 3125

4.1.6.3. Data Rencana Produksi Sepatu NIKE

Berikut data produksi sepatu NIKE yang penulis dapatkan dari rencana

produksi tingkat aggregat tahun 2009 :

Tabel 4.3. Data Rencana Produksi (Tingkat Aggregat) Tahun 2009

No Bulan Volume (pasang)

1 Januari 640000 2 Februari 601200 3 Maret 607200 4 April 698400 5 Mei 638400 6 Juni 600000 7 Juli 960000 8 Agustus 960000 9 September 806400 10 Oktober 720000 11 November 668400

(13)

Sedangkan untuk rencana produksi NIKE Scramble TR II 313395-431

(tingkat disaggregate) didapatkan dari persentase keseluruhan produk yang sebesar

0,5% sebagaimana ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4. Data Rencana Produksi (Tingkat Disaggregat) Untuk NIKE Scramble

TR II 313395-431 Tahun 2009

Bulan Rencana Produksi = Kebutuhan Kotor

Januari 640000 x 0,5% = 3200 Februari 601200 x 0,5% = 3006 Maret 607200 x 0,5% = 3036 April 698400 x 0,5% = 3492 Mei 638400 x 0,5% = 3192 Juni 600000 x 0,5% = 3000 Juli 960000 x 0,5% = 4800 Agustus 960000 x 0,5% = 4800 September 806400 x 0,5% = 4032 Oktober 720000 x 0,5% = 3600 November 668400 x 0,5% = 3342 Desember 659000 x 0,5% = 3295

Catatan: Jumlah Scramble TR II 313395-431 adalah 0,5% dari keseluruhan produk

4.1.6.4. Waktu Tenggang

Waktu tenggang (lead time) adalah waktu yang dibutuhkan pada saat awal

pemesanan dilakukan sehingga bahan baku sampai ke pabrik. Lead time tersebut

berbeda untuk setiap pemesanan, tergantung pada jarak tempuh dan prosedur yang

diberlakukan. Bahan baku yang didatangkan dari luar negeri mempunyai waktu

tenggang selama 1 bulan sekali.

4.2. Pengolahan Data

4.2.1. Langkah-langkah MRP

Dalam penerapan metode MRP ada empat langkah dasar yang diperlukan,

(14)

4.2.1.1. Netting

Merupakan proses perhitungan kabutuhan bersih suatu item untuk suatu

periode yang tercakup dalam horison perencanaan. Besarnya kebutuhan bersih

merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan status persediaannya.

Dalam pesanan matematis :

0 OH SR GR bila 0 NR t OH t SR t GR t NR < − − = − − = Keterangan :

NRt = Net Requirement untuk t adalah kebutuhan bersih pada periode t’ GRt = Gross Requirement untuk t adalah kebutuhan kotor pada periode t' SRt = Scheduling Receipt untuk t adalah jadwal penerimaan pada periode t’ OHt = On Hand Inventory untuk t adalah persediaan di tangan pada periode t’

4.2.1.2. Offsetting

Waktu tunggu (lead time) yang diperlukan untuk menentukan saat / tanggal

perintah pesanan., dengan cara menghitung kebutuhan bersih yang harus tersedia

dengan LEAD TIME.

4.2.1.3. Lotting

Pengolahan di sini menggunakan tiga metode yaitu :

a. FOQ (Fixed Oreder Quantity)

b. EOQ (Economomic Order Quantity)

c. FPR (Fixed Periode Requirement)

4.2.1.4. Exploding

Exploding merupakan proses perhitungan kebutuhan untuk tingkat yang

lebih bawah yang didasarkan dari struktur produk dari item utama/induk.

(15)

4.2.1.3.1. FOQ (Fixed Order Quantity)

Biaya Simpan :

Biaya Pesan :

Biaya Total Persediaan :

Biaya Simpan : Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

MRP for Produk jadi (level 0)

Lead Time : 1 Lot Size :FOQ (Max)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 3200 3006 3036 3492 3192 3000 4800 4800 4032 3600 3342 3295 42795

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 1600 3394 358 1666 3274 274 274 274 1042 2242 3700 405 18503

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 3200 3006 3036 3492 3192 3000 4800 4800 4032 3600 3342 3295

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 9

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 4800 4800 0 4800 4800 0 4800 4800 4800 4800 4800 0

3125 x 18503 = 57821875

43750 x 9 = 393750

= Rp 58,215,625

MRP for Upper (level 1)

Lead Time : 1 Lot Size : FOQ (Max)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 4800 - 4800 4800 - 4000 4800 4800 4800 4800 - - 38400

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 4800 0 4800 4800 0 4800 4800 4800 4800 4800 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 8

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 4800 0 4800 4800 0 4800 4800 4800 4800 4800 0 0

690 x 0 = 0

(16)

Biaya Simpan : Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

Biaya Simpan :

MRP for Textile (level 2)

Lead Time : 1 Lot Size : FOQ (Max)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 0 3552 3552 0 3552 3552 3552 3552 3552 0 0 0 24864

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 0 3552 3552 0 3552 3552 3552 3552 3552 0 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 3552 3552 3552 3552 3552 3552 3552 7

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 3552 0 3552 3552 3552 3552 3552 0 0 0

175 x 0 = 0

2450 x 7 = 17150

= Rp 17,150

MRP for Synthetic (level 2)

Lead Time : 1 Lot Size : FOQ (Max)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 0 4608 4608 0 4608 4608 4608 4608 4608 0 0 0 32256

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 0 4608 4608 0 4608 4608 4608 4608 4608 0 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 4608 4608 4608 4608 4608 4608 4608 7

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 4608 0 4608 4608 4608 4608 4608 0 0 0

(17)

Biaya Simpan : Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

Biaya Simpan : Biaya Pesan :

MRP for Bottom (level 1)

Lead Time : 1 Lot Size : FOQ (Max)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 4800 0 4800 4800 0 4800 4800 4800 4800 4800 0 0 38400

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 4800 0 4800 4800 0 4800 4800 4800 4800 4800 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 8

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 4800 0 4800 4800 0 4800 4800 4800 4800 4800 0 0

273 x 0 = 0

3827 x 8 = 30616

= Rp 30,616

MRP for Sockliner (level 1)

Lead Time : 1 Lot Size : FOQ (Max)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 4800 0 4800 4800 0 4800 4800 4800 4800 4800 0 0 38400

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 4800 0 4800 4800 0 4800 4800 4800 4800 4800 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 4800 8

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 4800 0 4800 4800 0 4800 4800 4800 4800 4800 0 0

67 x 0 = 0

(18)

4.2.1.3.2. EOQ

Perhitungan lot untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis untuk

Ukuran kuantitas pemesanannya (Lot size), penentuan lot untuk semua material

adalah sebagai berikut :

- EOQ NIKE Scramble TR II 313395

Sebelumnya diketahui Permintaan (d) = 12 42795

= 3566

Simpan (i) = 3125

Pesan (c) = 43750

Dimana : EOQ = Economic Order Quantity

d : Penggunaan Rata-rata pertahun

c : Biaya pesan I : Biaya simpan

-i

c

d

2

EOQ

=

3125

43750

x

3566

x

2

=

=315,9

dibulatkan à 316 pertahun untuk sepatu NIKE Scramble TR II 313395-431

- Upper = i c d 2 690 9670 x 3292 x 2 = = 304 - Textile = i c d 2 175 2450 x 2249,6 x 2 = = 251 - Synthetic = i c d 2 200 2800 x 2918,4 x 2 = = 286 - Bottom = i c d 2 273 3827 x 3291,7 x 2 = = 304 - Sockliner = 2 d c = 2 x 3293,3 x 938

(19)

EOQ (Economic Order Quantity)

MRP untuk Produk jadi (level 0)

Lead Time : 1 Lot Size :EOQ (316 x 9 = Kelipatan Lot)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 3200 3006 3036 3492 3192 3000 4800 4800 4032 3600 3342 3295 3566

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Project On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 276 114 238 222 190 34 290 230 938 182 0 181 2895

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 3200 3006 3036 3492 3192 3000 4800 4800 4032 3600 3342 3295

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 3476 2844 3160 3476 3160 2844 5056 4740 4740 2844 3160 3476 12

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 3476 2844 3160 3476 3160 2844 5056 4740 4740 2844 3160 3476 Biaya Simpan :

Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

MRP untuk Upper (level 1)

Lead Time : 1 Lot Size :EOQ (304 x 10 = Kelipatan Lot)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 2844 3160 3476 3160 2844 5056 4740 4740 2844 3160 3476 3292

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Project On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 196 76 248 128 324 132 256 76 272 152 20 20 1900

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 2844 3160 3476 3160 2844 5056 4740 4740 2844 3160 3476 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 3040 3040 3648 3040 3040 4864 4864 4560 3040 3040 3344 11

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 3040 3040 3648 3040 3040 4864 4864 4560 3040 3040 3344 0 Biaya Simpan :

Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

3125 x 2895 = 9046875 43750 x 12 = 525000 = Rp 9,571,875 690 x 1900 = 1311000 9670 x 11 = 106370 = Rp 1,417,370

(20)

MRP for Textile (level 2)

Lead Time : 1 Lot Size :EOQ (251 x 9 = Kelipatan Lot)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 2249.6 2699.52 2249.6 2249.6 3599.36 3599.4 3374.4 2249.6 2249.6 2474.56 0 0 2249.6

Project On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 9.4 70.88 80.28 89.68 4.32 169.96 58.56 67.96 77.36 112.8 112.8 112.8 967

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 2249.6 2699.52 2249.6 2249.6 3599.36 3599.4 3374.4 2249.6 2249.6 2474.56 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 2259 2761 2259 2259 3514 3765 3263 2259 2259 2510 10

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 2259 2259 3514 3765 3263 2259 2259 2510 0 0 Biaya Simpan :

Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

MRP for Synthetic (level 2)

Lead Time : 1 Lot Size :EOQ (286 x 11 = Kelipatan Lot)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 2918.4 3502.08 2918.4 2918.4 4669.44 4669.4 4377.6 2918.4 2918.4 3210.24 0 0 2918.4

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Project On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 227.6 157.52 99.12 40.72 233.28 139.84 52.24 279.84 221.44 157.2 157.2 157.2 1923

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 2918.4 3502.08 2918.4 2918.4 4669.44 4669.4 4377.6 2918.4 2918.4 3210.24 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 3146 3432 2860 2860 4862 4576 4290 3146 2860 3146 10

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 2860 2860 4862 4576 4290 3146 2860 3146 0 0 Biaya Simpan :

Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

175 x 967 = 169190 2450 x 10 = 24500 = Rp 193,690 200 x 1923 = 384640 2800 x 10 = 28000 = Rp 412,640

(21)

MRP for Bottom (level 1)

Lead Time : 1 Lot Size :EOQ (304 x 10 = Kelipatan Lot)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 2844 3160 3476 3160 2844 5056 4740 4740 2844 3160 3476 0 3291.7

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Project On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 196 76 248 128 20 132 256 76 272 152 20 20 1596

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 2844 3160 3476 3160 2844 5056 4740 4740 2844 3160 3476 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 3040 3040 3648 3040 2736 5168 4864 4560 3040 3040 3344 11

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 2844 3160 3476 3160 2844 5056 4740 4740 2844 3160 3476 0 3291.7 Biaya Simpan :

Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

MRP for Sockliner (level 1)

Lead Time : 1 Lot Size :EOQ (304 x 11 = Kelipatan Lot)

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 3040 3040 3648 3040 3040 4864 4864 4560 3040 3040 3344 0 3293.3

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Project On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 304 304 304 304 304 304 304 304 304 304 0 0 3040

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 3040 3040 3648 3040 3040 4864 4864 4560 3040 3040 3344 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 3344 3040 3648 3040 3040 4864 4864 4560 3040 3040 3040 11

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 3344 3040 3648 3040 3040 4864 4864 4560 3040 3040 3040 0 Biaya Simpan :

Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

273 x 1596 = 435708 3827 x 11 = 42097 = Rp 477,805 67 x 3040 = 203680 938 x 11 = 10318 = Rp 213,998

(22)

4.2.1.3.3. FPR (Fixed Periode Quantity)

MRP for Produk jadi (level 0)

Lead Time : 1 Lot Size :FPR

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 3200 3006 3036 3492 3192 3000 4800 4800 4032 3600 3342 3295 42795

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 6042 3036 0 6192 3000 0 8832 4032 0 6637 3295 0 41066

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 3200 3006 3036 3492 3192 3000 4800 4800 4032 3600 3342 3295

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 9242 9684 13632 10237 4

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 9242 0 0 9684 0 0 13632 0 0 10237 0 0

Biaya Simpan : Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

MRP for Upper (level 1)

Lead Time : 1 Lot Size : FPR

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements - - 9684 - - 13632 - - 10237 - - - 33553

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 0 0 9684 0 0 13632 0 0 10237 0 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 9684 13632 10237 3

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 0 0 9684 0 0 13632 0 0 10237 0 0 0

Biaya Simpan : Biaya Pesan : 3125 x 41066 = 128331250 43750 x 4 = 175000 = Rp 128,506,250 690 x 0 = 0 9670 x 3 = 29010

(23)

MRP for Textile (level 2)

Lead Time : 1 Lot Size : FPR

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 0 0 7166.16 0 0 10087.68 0 0 7575.38 0 0 0 0 24829.22

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 0 7166.16 0 0 10087.68 0 0 7575.38 0 0 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 7166.16 10087.68 7575.38 3

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 0 0 10087.68 0 0 7575.38 0 0 0 0

Biaya Simpan : Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

MRP for Synthetic (level 2)

Lead Time : 1 Lot Size : FPR

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 0 0 9296.64 0 0 13086.72 0 0 9827.52 0 0 0 0 32210.88

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 0 9296.64 0 0 13086.72 0 0 9827.52 0 0 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 9296.64 13086.72 9827.52 3

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 0 0 13086.72 0 0 9827.52 0 0 0 0

Biaya Simpan : Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

175 x 0 = 0 2450 x 3 = 7350 = Rp 7,350 200 x 0 = 0 2800 x 3 = 8400 = Rp 8,400

(24)

MRP for Bottom (level 1)

Lead Time : 1 Lot Size : FPR

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 0 0 9684 0 0 13632 0 0 10237 0 0 0 33553

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 0 0 9684 0 0 13632 0 0 10237 0 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 9684 13632 10237 3

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 0 0 9684 0 0 13632 0 0 10237 0 0 0

Biaya Simpan : Biaya Pesan : Biaya Total Persediaan :

MRP for Sockliner (level 1)

Lead Time : 1 Lot Size : FPR

Quantity On Hand : 0 Safety Stock : 0

Periode Total

Description

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Kotor / Gross Requirements 0 0 9684 0 0 13632 0 0 10237 0 0 0 33553

Pesanan Tetap / Scheduled Receipts

Projected On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Persediaan Ditangan / Inventory On Hand 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kebutuhan Bersih / Net Requirements 0 0 9684 0 0 13632 0 0 10237 0 0 0

Rencana Penerimaan Pesanan / Planned Order Receipts 9684 13632 10237 3

Rencana Pelaksanaan Pesanan / Planned Order Releases 0 0 9684 0 0 13632 0 0 10237 0 0 0

Biaya Simpan :

273 x 0 = 0

3827 x 3 = 11481

= Rp 11,481

Gambar

Gambar 4.1. Struktur Produk NIKE Scramble TR II 313395-431
Tabel 4.2. Elemen Biaya Persediaan No Nama Material Harga (Rp./Satuan Material) Biaya Pemesanan/Setup*(Rp./Pesan) Biaya Simpan** (Rp./Bulan/SatuanMaterial) 1 Upper 55260 9670 690 2 Textile 14000 2450 175 3 Synthetic 25260 4421 200 4 Bottom 21870 3827 273 5
Tabel 4.4. Data Rencana Produksi (Tingkat Disaggregat) Untuk NIKE Scramble TR II 313395-431 Tahun 2009

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, seluruh jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku jabatan di Lingkungan Kantor UPBU Kalimarau berdasarkan Peraturan

nama calon pengganti antarwaktu dari Komisi Pemilihan Umum Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pimpinan DPRD menyampaikan nama Anggota DPRD yang diberhentikan

Melihat fenomena media sosial ini, maka tidak sedikit orang yang membuat kampanye berupa audio-video dan menyebarluaskan pesan yang mengandung propaganda di dalamnya

HUBUNGAN ANTARA KOAGULOPATI DAN KADAR SERUM LAKTAT SEBAGAI INDIKATOR MORBIDITAS DAN MORTALITAS PADA KASUS MULTIPEL TRAUMA DI RSUP H1. ADAM

Pemerintah desa di Desa Datah Bilang Ulu dan Lembaga Adat selain memiliki fungsi untuk melaksanakan penyelenggaraan, pembangunan dan pemberdayaan dan tugasnya

Adapun yang dimaksud dengan sistem dalam istilah filsafat sistem adalah sebuah pendekatan filsafat sistem yang memandang bahwa penciptaan dan fungsi dari alam dan semua

Adalah bahan hukum yang diperoleh dari hukum positif atau bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat, bahan hukum primer yang digunakan adalah Putusan Hakim

Jendana Blok E-7 Punjang Hijau Sandik Batu