• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GUIDED NOTE TAKING DISERTAI KUIS TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 1 LEMBAH GUMANTI

𝐃𝐞𝐬𝐢 𝐑𝐞𝐟𝐳𝐚 𝐘𝐞𝐧𝐭𝐢𝟏, 𝐓𝐢𝐤𝐚 𝐒𝐞𝐩𝐭𝐢𝐚𝟐, 𝐇𝐚𝐟𝐢𝐳𝐚𝐡 𝐃𝐞𝐥𝐲𝐚𝐧𝐚𝟐 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected]

ABSTRACT

This research was done by the students not focus when the teacher explained the learning material and the lazy students recorded the learning and the students' understanding of mathematical concept is still relatively low. The purpose of this study is to determine the understanding of mathematical concepts by applying students learning strategies active Guided Note Taking accompanied by a better quiz than the understanding of mathematical concepts of students by applying conventional learning in Eight Grade of Junior High School Number One in Lembah Gumanti. This type of research is experimental, with random research design on the subject. The population of this research is the students of Eight Grade of Junior High School Number One in Lembah Gumanti of Study Year 2016/2017 except class VIIIA because it is a superior class. Random sampling technique with VIIIE experimental class and class VIIIB as control class. The instruments used are quizzes and final tests. The test statistic used for hypothesis testing is a one-party test. Hypothesis test results obtained t _count = 2.04> t_table = 1.67 then reject H0. So it can be concluded that the understanding of mathematical concepts of students by applying Active learning strategy Guided Note Taking type with quiz is better than the understanding of mathematical concepts of students by applying conventional learning in Eight Grade of Junior High School Number One in Lembah Gumanti.

Keywords: Understanding Concepts, Guided Note Taking PENDAHULUAN

Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi dimasa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 15 – 24 Agustus 2016, pada saat guru menjelaskan materi pelajaran siswa kurang fokus dan tidak konsentrasi dalam mendengarkannya. Hal ini disebabkan oleh tidak siapnya siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, seperti : catatan siswa yang tidak lengkap sehingga pada saat

(2)

guru menanyakan pelajaran sebelumnya siswa tidak mampu menjawabnya. Kemudian pada saat guru memberikan contoh soal siswa yang dibelakang terlihat lebih asik dengan kegiatan yang lain seperti : berbicara dengan teman sebangkunya dan menggangu teman yang sedang memperhatikan penjelaskan guru. Hal ini dapat menyebabkan siswa lain kehilangan konsentrasi. Selain itu ketika guru memberikan soal latihan siswa terlihat kesulitan dan mengerjakan jenis soal yang bervariasi. Siswa kurang memahami konsep dan keterkaitan antar konsep saat menyelesaikan soal. Pembelajaran matematika seperti inilah yang membuat siswa tidak memahami konsep dari materi yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan permasalahan

di atas terlihat bahwa proses

pembelajaran matematis siswa belum berjalan optimal, oleh sebab itu sebagai salah satu komponen utama dalam pendidikan hendaknya guru mampu menciptakan kondisi belajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif, dan mengembangkan pemahaman konsep

matematis siswa.

Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan strategi pembelajran aktif tipe GNT disertai kuis dalam pembelajaran aktif.

Srategi pembelajaran aktif tipe GNT merupakan sebuah strategi pembelajaran aktif yang dapat mendorong siswa melakukan kegiatan mencatat pada saat guru menjelaskan materi (Zaini 2008:32). GNT

merupakan pembelajaran yang

menggunakan panduan (handout) yang berisikan poin-poin utama dari materi pembelajaran, dan beberapa masih

dikosongkan. Poin-poin tersebut

sengaja dikosongkan bertujuan agar

diisi oleh siswa ketika guru

menjelaskan pelajaran di depan kelas. GNT bertujuan untuk memfokuskan perhatian dan konsentrasi siswa selam pembelajaran berlangsung, membuat catatan siswa lebih terstruktur dan

diharapkan dapat meningkatkan

pemahaman konsep siswa. GNT juga dapat membantu guru untuk menarik

perhatian siswa sehingga dapat

menciptakan keaktifan dan motivasi siswa. Ini berarti bahwa untuk mengisi bagian yang kosong dalam handout tersebut siswa harus berkonsentrasi dan memperhatikan penjelasan guru.

(3)

Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan strategi GNT disertai Kuis lebih baik dari pada pemahaman konsep siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 1 Lembah Gumanti dan untuk mendeskripsikan perkembangan pemahaman konsep matematis siswa selama penerapan strategi pembelajaran aktif tipe GNT disertai Kuis pada siswa kelas VIII SMPN 1 Lembah Gumanti.

Penelitian yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mai Yuni Putri tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh penerapan Strategi Pembelajaran Aktif tipe Guided Note

Taking terhadap pemahaman konsep

matematis siswa Kelas VIII SMPN 35 Padang”. Hasil yang diperoleh dengan penerapan strategi Pengaruh penerapan Strategi Pembelajaran Aktif tipe

Guided Note Taking terhadap pemahaman konsep matematis siswa Kelas VIII SMPN 35 Padang lebih baik dari hasil belajar yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dan Hasil penelitian oleh Merry Wulandari, “Pengaruh Penerapan Strategi

Pembelajaran Aktif Tipe Guided Note

Taking (GNT) Terhadap Pemahaman

Kosep Matematis Siswa Kelas VII SMPN 28 Padang”

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan total

sampling. Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lembah Gumanti Ajaran 2016/2017 kecuali kelas VIIIA karena merupakan kelas unggul, sedangkan sampel adalah VIIIE dan VIIIB. Variabel bebas adalah pelaksanaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif tipe Guided

Note Taking pada kelas eksperimen

dan pelaksanaan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, sedangkan variabel terikat adalah pemahaman konsep matematis siswa. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuis dan tes akhir.

Berdasarkan analisis soal dan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh 𝑟11 = 0,8789 dengan 𝑟𝑡 = 0,423 karena 𝑟11 > 𝑟𝑡 berarti soal reliabel. Dalam menganalis data menggunakan rubrik analitik dengan

(4)

skala 4 merujuk pada Iryanti (2004). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t satu pihak pada Sudjana (2005:239).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan skor pemahaman konsep yang diperoleh dari hasil tes akhir pada kedua kelas ini dilakukan perhitungan rata-rata (X ), simpangan baku (S), hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 1

berikut:

Tabel 1. Nilai Tes Akhir Kelas Sampel

Pada Tabel 1 dilihat bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata siswa kelas kontrol. Simpangan baku pada kelas eksperimen lebih rendah dari pada simpangan baku kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman nilai yang kecil, sehingga menyebabkan pada umumnya nilai siswa tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas.

Hasil penelitian setelah dilakukan uji hipotesis yaitu uji t satu pihak

diperoleh thitung= 2,04 dengan ttabel = 1,67 karena thitung > ttabel maka tolak H0 terima H1. Pemahaman konsep matematis siswa dengan penerepan strategi pembelajaran aktif tipe Guided

Note Taking disertai kuis lebih baik

dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas VIII SMPN 1 Lembah Gumanti. Hal ini disebabkan karena pada kelas eksperimen diterapkan suatu strategi pembelajaran aktif tipe Guided Note

Taking, dimana dengan strategi ini

siswa dapat berkonsertasi saat guru menerangkan materi dengan menggunakan handout dan membuat catatan siswa lebih terstruktur. Sedangkan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional dimana guru yang menjelaskan materi pelajaran, siswa hanya mendengarkan serta memperhatikan guru. Hal ini terlihat hanya sebagian siswa yang memperhatikan guru menjelaskan, sehingga siswa kurang paham dengan konsep yang diajarkan guru dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Kelas Sampel X S Eksperimen 77,08 18,09 Kontrol 65,83 20,47

(5)

Tabel 2.Rata-rata Kuis Pemahaman Konsep Matematis Siswa

Kuis I II III IV Rata -rata 80,6 3 84,0 3 82,5 4 89,0 2 Tabel 2 dapat dilihat bahwa pemahaman konsep siswa pada setiap pertemuan mengalami fluktuatif. Pada kuis kedua pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan dari kuis pertama dan pada kuis ketiga mengalami penurunan, hal ini disebabkan siswa kurang teliti menyelesaikan soal dalam bentuk perhitungan atau mengaplikasikan konsep kedalam pemecahan masalah. Hasil kuis keempat mengalami peningkatan, siswa sudah mampu menyelesaikan soal dalam bentuk perhitungan atau mengaplikasikan konsep kedalam pemecahan masalah.

Hasil pelaksanaan dari setiap pertemuan secara keseluruhan dengan strategi pembelajaran aktif tipe Guided

Note Taking sudah semakin membaik.

Siswa sudah mampu fokus dan konsentrasi ketika guru menjelaskan materi pelajaran dan siswa sudah mampu mencatat dengan baik dengan adanya handout catatan siswa lebih terstruktur. Siswa semakin bersemangat dengan diberikannya handout, karena

handout tersebut sangat membantu

siswa dalam mengingat materi pelajaran yang telah diberikan.

Gambar 1. Hasil Jawaban Kuis Berdasarkan Gambar 1 dapat di lihat bahwa siswa sudah mampu menyelesaikan soal menetukan luas juring dalam bentuk cerita dan siswa sudah mampu meyatakan ulang konsep dan pemecahan masalah.

Berdasarkan hasil kuis yang diperoleh pada setiap pertemuan dapat menggambarkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa mengalami peningkatan. Pada kuis pertemuan ketiga nilai kuis mengalamin penurunan, hal ini disebabkan tingkat kesukaran soal pada setiap pertemuan berbeda.

Berdasarkan hasil tes akhir siswa kelas eksperimen dan kontrol diperoleh hasil yang berbeda, berikut contoh jawaban tes akhir kelas eksperimen dan kontrol.

(6)

Gambar 2. Jawaban Tes Akhir Kelas Ekperimen Berkemampuan Tinggi

Dari jawaban pada Gambar 2 memeperlihatkan bahwa siswa berkemampuan tinggi sudah mampu mampu mengklarifikasi objek-objek menurut sifat-sifatnaya tertentu (sesuai dengan konsepnya), menyatakan ulang sebuah konsep serta sudah mampu mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah dengan tepat. Siswa mampu menetukan nama sudut keliling, besar sudut keliling, nama sudut pusat dan besar sudut pusat dengan benar sesuai bentuk soal.

Gambar 3. Jawaban Tes Akhir Kelas Kontrol Berkemampuan Tinggi Gambar 3 memperlihatkan bahwa siswa kelas kontrol juga mampu

menguasai mengklarifikasi objek-objek menurut sifat-sifatnaya tertentu (sesuai dengan konsepnya), menyatakan ulang sebuah konsep serta sudah mampu mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah dengan tepat dan benar sesuai sehingga siswa dapat menjawab soal nomor 1 dengan benar. Siswa juga dapat menetukan sudut keliling, besar sudut keliling,sudut pusat dan menentukan sudut pusat dengan benar.

Berdasarkan hasil tes akhir tersebut maka dapat disimpulkan kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.

Menurut Zaini (2008: 32) Strategi

Guided Note taking merupakan salah

satu strategi pembelajaran aktif yang menuntut siswa untuk bisa berkonsentrasi dalam memahami materi yang diajarkan dengan mengisi

handout yang sebagian isinya sengaja

dikosongkan. Setiap siswa memiliki

handout yang harus dilengkapi dengan

mendengarkan penjelasan guru. Setelah penjelasan materi dari guru selesai maka pengisian handout juga

(7)

berakhir. Siswa harus bersiap-siap ditunjuk oleh guru secara acak untuk membacakan hasil handout yang telah dilengkapi. Siswa yang lain diharapkan untuk mendengarkan sekaligus mencermati jika terdapat kesalahan pada handout yang dibacakan. Apabila hal ini terjadi maka siswa yang lain berhak untuk memberikan komentar sehingga tidak terjadi kesalah dalam pengisian

handout. Peranan guru dalam hal ini

adalah membagikan handout di awal pertemuan, mengawasi gerak-gerik siswa agar tetap terfokus dengan pengisian handout yang sudah disediakan, mengingatkan siswa untuk tidak mengerjakan kegiatan lain selain pengisian handout, memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang kurang dipahami dan memberi penguatan terhadap hasil presentasi siswa dari pengisian

handout hingga kemampuan siswa

dalam mempresentasikan jawaban latihan di depan kelas.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran aktif tipe Guided Note

Taking disertai kuis lebih baik dari

pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 1 Lembah Gumanti dan Perkembangan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran Aktif tipe Guided

Note Taking disertai kuis mengalami

peningkatan.

DAFTAR PUSTAKA

Hisyam Zaini, dkk. (2008). Strategi

Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Indah Madani.

Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk

kerja. Yogyakarta:

Depdiknas. Merry Wulandari, Zulfaneti, Mulia

Suryani “pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe

(8)

Guided Note Taking (GNT)

Terhadap Pemahaman Kosep Matematis Siswa Kelas VII SMPN 28 Padang” (jurnal). Padang:STKIP

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Yuni. Mai Putri. (2014). Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajan Aktif Tipe Guided Note

Taking Terhadap Pemahan

Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 35 Padang. Skripsi

Tidak Terbitkan. STKIP PGRI

Gambar

Gambar 2. Jawaban Tes Akhir Kelas  Ekperimen Berkemampuan Tinggi

Referensi

Dokumen terkait

lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif teknik Bertukar Pasangan memiliki dampak positif terhadap pemahaman

Artinya apabila kesiapan belajar meningkat sebesar satu satuan, maka keaktifan siswa dalam pembelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Padang akan meningkat sebesar

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang lebih baik dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap pemahan

Hal ini berarti bahwa semakin baik Pemanfaatan LKS, minat baca, kreativitas belajar dan keterampilan guru dalam mengelola kelas maka akan semakin baik pula hasil

Sehingga dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

Karena kedua kelas sampel berdistribusi normal dan homogen maka uji hipotesis yang dilakukan yaitu uji- satu pihak dengan hasil Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan Model

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan strategi Domino

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketercapaian pemahaman konsep matematis siswa selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing disertai kuis dan