Brainstorming
1. Masihkah Bapak/Ibu ingat apa yang dimaksud
dengan aliran linguistik? Coba Bapak/Ibu
sebutkan!
2. Perlukah guru bahasa Indonesia mengetahui
aliran-aliran linguistik? Mengapa?
Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran struktural yang terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa. 2. Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran deskriptif yang
terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa. 3. Menjelaskan konsep, teori, dan materi aliran fungsional yang
terkait dengan pengembangan materi pembelajaran bahasa. 4. Mengembangkan materi pembelajaran bahasa berdasarkan
aliran struktural.
5. Mengembangkan materi pembelajaran bahasa berdasarkan aliran deskriptif.
Aliran struktural
Aliran deskriptif
Aliran fungsional
Pengembangan Materi Berdasarkan Aliran
Linguistik Struktural, Deskriptif, dan Fungsional dalam Pembelajaran Bahasa
MATERI
KONSEP
1. Aliran linguistik struktural mempunyai asumsi
dan hipotesis tentang bahasa berdasarkan pada
hasil pemakaian yang otonom.
2. Asumsi dan hipotesis tentang bahasa diuji atau
diverifikasi dengan data bahasa baik lisan
Tokoh
Ferdinad de Saussure dengan karyanya ”Course de linguistique Generale”.
Tokoh lain
Bally, Sachahaye, E. Nida, L. Bloomfield, Hockett, Gleason, Bloch, G.L. Trager, Lado, Hausen, Harris, Fries, Sapir,
Ciri-ciri
1. Bahasa berupa ujaran
2. Bahasa merupakan sistem tanda (signifie
dan signifiant)
3. Bahasa merupakan kebiasaan (habit)
Lanjutan.
5. Level-level gramatikal ditegakkan secara rapi
mulai dari yang morfem sampai menjadi kalimat.
6. Analisis dimulai dari bidang morfologi.
7. Bahasa merupakan deret
sintakmatik
dan
paradigmatik
8. Analisis bahasa secara deskriptif.
Dikotomi bahasa
1. Sinkronik-Diakronik
2. Bentuk-Substansi
3. Signifie-Signifiant
4. Individu-Sosial
5. Langue-Parole
Keunggulan
1. Aliran ini sukses membedakan konsep grafem
dan fonem.
2. Metode drill and practice
membentuk
keterampilan berbahasa berdasarkan kebiasaan
3. Kriteria kegramatikalan berdasarkan keumuman
sehingga mudah diterima masyarakat awam
4. Level kegramatikalan mulai rapi mulai dari
morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat.
Kelemahan
1. Bidang morfologi dan sintaksis dipisahkan secara tegas. 2. Metode drill and practice sangat memerlukan ketekunan,
kesabaran, dan sangat menjemukan.
3. Proses berbahasa merupakan proses rangsang-tanggap berlangsung secara fisis dan mekanis padahal manusia bukan mesin.
4. Kegramatikalan berdasarkan kriteria keumumam, suatu kaidah yang salah pun bisa benar jika dianggap umum. 5. Faktor historis sama sekali tidak diperhitungkan dalam
analisis bahasa.
Konsep
1. Aliran deskriptif adalah aliran yang
memberikan deskripsi (pemerian) dan
analisis bahasa.
Tokoh
Keunggulan
1. Aliran ini sudah memerikan bahasa Indian dengan cara yang baru secara sinkronis.
2. Menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu yaitu behaviorisme.
3. Aliran ini sudah mengelompokkan kategori gramatikal, verbal dan pronomina kata ganti.
4. Terjadinya hubungan yang baik antar sesama linguis.
Kelemahan
Konsep
Fungsional merupakan gerakan dalam
linguistik yang berusaha menjelaskan
fenomena bahasa dengan segala
manifestasinya dan beranggapan bahwa
mekanisme bahasa dijelaskan dengan
Tokoh
Keunggulan
1. Pada khasanah kebahasaan, linguistik Fungsional sangat
mempengaruhi tata bahasa dalam khasanah perkembangan linguistik sebelumnya, sekaligus membuka cakrawala baru agar aspek fungsional menjadi pertimbangan penelitian bahasa.
2. Sementara dalam dunia sastra, gagasan Jakobson tentang enam fungsi bahasa menjadi pijakan dalam menelaah karya sastra. Idenya tersebut melahirkan istilah model komunikasi sastra, yang memusatkan pada pesan yang terkandung
Kelemahan
1. Gagasan fungsional tidak menyentuh secara mendalam komponen fungsional untuk menentukan makna dalam penelitian bahasa.
2. Sementara dalam dunia sastra, fungsi bahasa yang dinyatakan oleh Jakobson, ketika diterapkan dalam
Berikut ini diuraikan pengembangan materi bahasa Indonesia berdasarkan aliran linguistik struktural.
1. Signifiant dan Signifie
Hubungan antara signifiant dan signifie sangat erat, karena keduanya merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Contoh: m/, /e/, /j/, /a/
(signifiant) Meja (tanda linguistik)
2. Hubungan sintagmatik dan paradigmatik
Contoh hubungan sintagmatik dalam tataran fonologi
Hubungan sintagmatik dalam tataran fonologi tampak pada
urutan fonerm-fonem dalam sebuah kata yang tidak dapat diubah tanpa merusak makna kata itu.
Contoh : /k, i, t, a/ ; /a/t/i/k ; /t/i/k/a/ ; /k/a/t/I; /i/t/a/k/
Contoh hubungan sintagmatik tataran morfologi
Hubungan sintagmatik pada tataran morfologi tampak pada urutan morfem-morfem pada suatu kata. Ada kemungkinan
maknanya berubah tetapi ada kemungkinan pula tak bermakna sama sekali.
Contoh :
segitiga ≠ tigasegi;
Contoh hubungan sintakmatik pada tataran sintaksis
Hubungan sintakmatik pada tataran sintaksis tampak pada urutan kata yang mungkin dapat diubah tetapi mungkin juga
tidak dapat diubah tanpa mengubah makna kalimat tersebut atau menyebabkan tak bermakna sama sekali.
Contohnya:
Contoh hubungan paradigmatik pada tataran fonologi
Hubungan paradigmatik pada tataran morfologi
Contoh hubungan paradigmatik pada tataran sintaksis
Hubungan paradigmatik pada tataran sindapat dilihat pada contoh antara kata-kata yang menduduki fungsi subjek,
predikat, dan objek.
Contoh :
Ani menulis surat Ani makan bakso
Berikut ini diuraikan pengembangan materi bahasa Indonesia berdasarkan aliran linguistik deskriptif
Contoh
Pelaksanaan diklat PKB Guru bahasa Indonesia jenjang SMP berjalan lancar.
Analisis
Kalimat di atas menggambarkan pelaksanaan diklat PKB guru bahasa Indonesia jenjang SMP berjalan lancar.
Simpulan
Berikut ini diuraikan pengembangan materi bahasa Indonesia berdasarkan aliran linguistik fungsional.
Fonologi Analisis
<baku> /b/, /a/, /k/, /u/
<paku> /p/, /a/, /k/, /u/
Jika dilihat dari contoh fonologi, penggunaan fonem /b/ pada kata <baku> dan /p/ pada <paku> tidak mempunyai makna. Namun
karena diposisikan bersama sebagai pasangan minimal (minimal pairs), dimana keduanya
Bidang morfologi
Morfologi Analisis
Me + tulis
Pe + tulis Dari aspek morfologi dapat dilihat contoh penggunaan awalan me- dan pe-. Awalan me-tulis dan pe-tulis memiliki fungsi pembeda. Me-tulis menjadi ‘menulis’ sebagai kata kerja dan pe-tulis menjadi ‘penulis’.
Sintaksis Sintaksis Analisis Letusan Gunung Merapi itu telah menewask an 200 orang.
Selanjutnya dari tataran sintaksis, kalimat tersebut memiliki struktur yang benar. Jika disegmentasikan kalimat itu menjadi/letusan gunung Merapi/,
Setelah Bapak/Ibu mengkaji materi aliran-aliran
linguistik yang terdapat dalam modul silakan kerjakan
LK 1.1, LK 1.2, LK 1.3, LK 1.4, LK 1.5, LK 1.6, dan LK.
1.7 pada halaman 45.
No Kode LK Nama LK
1. LK 1.1 Aliran Struktural
2. LK 1.2 Aliran Deskriptif
3. LK 1.3 Aliran Fungsional
4. LK 1.4 Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Aliran Struktural
5. LK 1.5 Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Aliran Deskriptif
6. LK 1.6 Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Aliran Fungsional
7. LK 1.7 Mengembangkan Soal HOTS (Higher Order of Thinking Skill)
Latihan
Setelah Bapak/Ibu mengerjakan LK silakan kerjakan
evaluasi untuk memperdalam pemahaman tentang
Penguatan
1. Aliran linguistik struktural mempunyai asumsi dan hipotesis tentang bahasa berdasarkan pada hasil pemakaian yang otonom.
2. Aliran deskriptif adalah aliran yang memberikan deskripsi (pemerian) dan analisis bahasa.
3. Aliran fungsional merupakan gerakan dalam linguistik yang berusaha menjelaskan fenomena bahasa dengan segala manifestasinya dan beranggapan bahwa
Fasilitator memberikan penguatan
terhadap berbagai permasalahan
yang terdapat dalam aktivitas