• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI FERMENTASI SIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI FERMENTASI SIN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI

FERMENTASI SINGKONG

Nama

: Zaidan Al-ghifari Fahlevi

(2)

KATA PENGNTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME , sehingga terselesainya makalah yang mengenai fermentasi pada tape singkong. Melalui makalah ini saya ingin menjelaskan secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape singkong dan manfaat yang ada di balik tape singkong sebagai proses fermentasi makanan. “ Tak ada gading yang tak retak ” itulah kata pepatah, demikian pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan saya di bidang ini.

Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu, hingga selasai makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.

Jambi , 20 Maret 2018

(3)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan.

Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.

Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

1.2 Rumusan Masalah

· Bagaimana proses fermentasi tape singkong?

1.3 Tujuan Praktikum

Ø Untuk mengetahui proses pembuatan tape.

Ø Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.

Ø Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bioteknologi

(4)

Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional.Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini.Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.

Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.

Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh produksi insulin.

2.2 Pengertian Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

2.3 Pengertian Tape Singkong

Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).

Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan

(5)

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Sabtu , 17 Maret 2018 Waktu : 14.00 s/d selesai Tempat : Rumah Nico Pratama

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Dandang

b. Baskom

c. Sendok kayu

d. Talang

e. Toples

2. Bahan

a. Ketan hitam

b. Ragi tape

c. Gula pasir halus

d. Daun pisang secukupnya

C. Prosedur Kerja

1. Mencuci ketan dan membuang kotoran yang ada pada butiran beras ketan.

2. Memasukkan beras ketan ke dalam baskom kemudian diberi air sampai menutupi beras ketan.

Membiarkan beras ketan selama 10-12 jam.

3. Mencuci kembali sampai bersih kemudian dikukus seperti cara mengukus nasi biasa. Setelah

setengah matang lalu diangkat.

4. Menaruh beras ketan yang setengah matang tersebut di atas talang kemudia diratakan. Hal

tersebut bertujuan agar nasi ketan setengah matang yang baru dipanaskan dapat dingin secara merata.

5. Menaburkan ragi yang sudah dihaluskan secara merata, menambahkan pula gula halus

secukupnya jika suka.

6. Memasukkan ketan yang telah bercampur ragi dan gula ke dalam toples.

7. Menutup toples dengan rapat agar udara dari luar tidak masuk ke dalam toples lalu diamkan

(6)

BAB IV

PEMBAHASAN

Pembahasan

Tapai merupakan hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang mengandung karbohidrat seperti beras ketan dan ubi kayu. Dalam proses fermentasi yang melibatkan aktifitas mikroorganisme ini terjadi proses pengubahan karbohidrat menjadi etanol, sehingga bahan makanan hasil fermentasi menjadi lebih enak rasanya (Sutanto, 2006).

Tapai mempunyai rasa sedikit manis dengan sedikit rasa alkohol dan aroma semerbak yang khas. Tekstur lunak dan berair serta mengasilkan cairan yang merupakan efek dari efek fermentasi. Rasa manis pada tapai dipengaruhi oleh kadar gula dari tapai itu sendiri (Oyon Suwaryono dan Yusti Ismaeni, 1987 dalam Santosa, 2010).

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa tapai yang telah disimpan selama 3 hari mengalami perubahan rasa dan aroma. Jika di analisis, hal ini berkesesuaian dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayati (2013) yang mengatakan bahwa “fermentasi hari ke 3 didapatkan pertumbuhan mikroorganisme rendah”. Hasil pengamatan menyatakan bahwa tapai memiliki aroma berbau alcohol dengan rasa yang agak manis. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Rukmana (2001) bahwa “Pada proses pembuatan tapai, khamir dan kapang merupakan mikrobia yang mengubah karbohidrat yang terkandung dalam bahan, menjadi gula. peranan ragi dalam pembuatan tape adalah mengubah gula menjadi alkohol. rasa manis pada tape dipengaruhi oleh kadar gula yang ada dalam tape tersebut”.

Perubahan-perubahan yang terjadi secara umum berkesesuain dengan teori yang ada, hasil tapai yang dibuat tidak maksimal karena tapai masih memiliki tekstur yang agak keras dan belum memiliki banyak air serta rasa yang belum terlalu manis. Hal ini dikarenakan waktu fermentasi yang singkat yaitu hanya selama 3 hari, sedangkan menurut Hidayati (2013) “fermentasi hari ke 3 didapatkan pertumbuhan mikroorganisme rendah dan didapatkan pertumbuhan dan tinggi mikroorganisme yang tertinggi adalah waktu fermentasi 9 hari”.

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, secara umum hasil pembuatan tapai berkesesuain dengan teori yang ada, hasil tapai yang dibuat tidak maksimal karena tapai masih memiliki tekstur yang agak keras dan belum memiliki banyak air serta rasa yang belum terlalu manis. Hal ini dikarenakan waktu fermentasi yang singkat yaitu hanya selama 3 hari,

B. Saran

(7)

Referensi

Dokumen terkait

variasi bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda dari satu jenis tumbuhan begitu. juga pengamatan pada keanekaragam tumbuhan ada beberapa sifat atau

Dilihat dari tabel hasil pengamatan jumlah gerakan operkulum ikan juga berbeda saat ikan berada di air dingin yaitu dengan suhu 17 o C.. Setiap percobaan dilakukan selama

Berdasarkan hasil pengamatan kelima percobaan tumbuhan Hydrilla verticillata di atas, percobaan A diletakkan di dalam ruang laboratorium (tempat teduh) selama 20 menit dengan

Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut

Percobaan dan hasil pengamatan ditinjau dari literatur yang ada yaitu dasar pemisahan komponen dari suatu campuran adalah bahwa setiap komponen memiliki perbedaan sifat

Dalam melakukan pengukuran terhadap tanaman biji kacang hijau diperlukan ketelitian agar data hasil pengamatan lebih akurat, yaitu dengan menggunakan alat pengukuran yang sama

Hasil dari pembuatan preparat dengan teknik sediaan utuh akan menghasilkan gambar yang memiliki wujud utuh seperti ketika sediaan organisme tersebut masih dalam keadaan hidup..

Pembahasan Pada hasil pengamatan dan pembuatan kali ini kita mendapati hasil yang sangat memuaskan pada praktikum pembuatan selai nanas dan juga sirop nanas yang memiliki rasa yang