• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. KERTAS BASUKI RACHMAT (PERSERO) BANYUWANGI Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERANAN PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. KERTAS BASUKI RACHMAT (PERSERO) BANYUWANGI Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

SRI EN D AH H AH D ATANI

PERAIIAI! PERBICAIJAAH KEBUTUHAN TENAGA KERJA DALAM USAHA MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI Dl P . T . KERTAS

BASUKI RACHMAT (PERSERO) BAIIYUWANGI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERStTAS AIRLANGGA S U R A B A Y A

(2)

PEBANAN PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIYITAS KERJA KARYAWAN B^G"AN UODUKSI

DI P.T. KERTAS BASUKI RACHMAT (PERSERO) BANYUWANGI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN

DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

JUfiUSAN MAflAJEMEN

DIAJUKAN OLEH

SRI ENDAH HANDAYANI

No.Pokok:0485H938

EEPADA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLAN.GGA

SURABAYA

1991

(3)

S K U I P S I

PERM AN PERINCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA

DALAM USAHA MM1NGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI

DI P.T. KERTAS BASUKI RACHMAT (PERSERO) BANTUVANGT

DIAJUKAN OLEH:

SRI END AH HANDAYANI

No.Pokok:048511938

TELlAH DISETUJUI DAN D ITER IMA DENGAN BAIK OLEH

DOSEJT PEMBIMBING,

(4)

KATA PENGANIAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah member 1

kan Rahmat dan HidayahNya kepada penulis, sehingga da­

pat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih .banyak kekurangan

dalam skripsi ini, dikarenakan masih sedikitnya ilnnx

yai'g penulis millki dalam bidang manajemen khususnya da

lain bidang manaj emen aumberdaya manusia. Untuk itu penu

lie mohon peturijuk serta saran-saran kepada para pemba-

oeif texuvrjaa kepada pihak-pihak yang mempunyai ilrmi ser

ta wawnuan yang lebih luas dalara bidang ilnru yang ber

kaitaa dengan isi skripsi ini.

L'isamping itu penulis juga menyadari bahwa, skripsi

ini dapat tersusun karena bantuan dari berbagai pihak

baik. secara langsung maupun tidak langsung. TJntuk itu.,

penulis raenghaturkan terima kasih yang sedalam - dalam

nya kepada :

1. Bapak Drs. Warsono ME, selaku dosen pombimbing

yang selama ini telah meluangkan waktu* tenaga

serta pikiran untuk membimbing dan memberikan

dorongan dengan penuh kesabaran, sehingga

penu-1.1s dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Ec. Budiman Chr. M.A; Phd., selaku.

kcvtua jurucau manajemen, yang telah memberikan

(5)

versitas Airlangga, yang telah memberikan ilmu

nya selaraa penulis duduk di bangku. kuliah.

4. Bapak Asan dan Ir. Totok Sul art o dari P.T. Ker

tas Basuki Rachmat (Persero) Banyuwangi, serta

karyawan lainnya, yang telah dengan tangan ter

buka bersedia menerima dan meluangkan waktu

serta memberikan segala kemudahan kepada penu­

lis untuk melakukan penelitian*

5. Bapak dan Ibu serta adik-adik tercinta yang te

telah membantu memberikan dorongan moril ser­

ta materiil kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

6. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut

kan satu persatu.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini membe

rikan manfaat bagi para perabaca dan semoga Allah raembe-

rikan KaruniaNya kepada kita semua* Amin.

Surabaya, Desember 1991

(6)

Halaroan

KATA PENGiANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL

viii-DAFTAR GAJffiAR x

DAFTAR Ii AMP IRAN xi

BAB.*

I, PENDAHULUAN

1• Latar Belakang Masalah 1

2. Perurausan Masalah 3

3. Tujuan Penelitian 5

4. Manfaat Penelitian 6

5* Sistematika Skripsi 6

II. TINJAVA1I PUSTAKA

1. Landasan Teori 8

1.1. Arti Pentingnya Kanajercen

Personalia 8

1.2. Pengertian dan Peranan

Nanajemen Personalia 9

1.3. Perencanaan Tenaga Kerja

dan Ruang Lingkupnya 12

1.4* Pentingnya Perencanaan

Tenaga Kerja 13

i

1*5* Peramalan Permintaan

Kebutuhan Tenaga Kerja 15

(7)

Halaman

Tenaga Kerja 23

1.7* Menentukan Kebijaksanaan

dan Program Untuk Mengatasi

Masalah yang Timbul 25

1,8. Masalah Kelebihan Tenaga Kerja 29

1.9* Produktivitas 32

2. Penelitian Sebelumnya 36

3. Hipotesis 36

4. Metode Penelitian 36

4.1. Definisi Operasional 36

4.2. Identifikasi Variabel 37

4.3. Jenis dan Sumber Data 38

4.4. Prosedur Pengumpulan Data 38

4.5. Teknik Analisis 39

III. AKALISIS

1. Garabaran Umum Perusahaan 41

1.1. Sejarah dan Perkembangan . 41

Perusahaan

1.2* Struktur Organisasi 45

1.3* Aktivitas Produksi P.T. Kertas

Basuki Rachmat 52

1.4. Kekuatan Personil'Perusahaan 57

2 . Pembahasaii 60

2.1. Masalah yang Dihadapi

Perusahaan 62

(8)

70

72

73

99

99

DAFTAR KEPtJSIAKAAN

LAMP IRAN - LAMP IRAN

vii

2.3* Pembuktian Hipotesis

2.4. Pengajian Hipotesis

2.5. Pemecahan Masalah

IV . KESIMPULAN D M SARM

1* Kesimpttlan

(9)

d a f t a r t a b e l

1, Jumlah tenaga kerja unit bagian produksi P. I.. Kertas Basuki Rachmat berdasarkan beban kerja tahun 1976

2* Selisih jumlah tenaga kerja bagian produksi dl P.T Kertas Basuki Rachmat tahun 197^

3* Selisih jumlah tenaga kerja bagian pro­

duk si P.T. Kertas Basuki Rachmat tahun 1986- 1990

4* Daftar hasil penilaian dari

pertanyaan-?

ertanyaan mengenai perencanaan kebutuhan

enaga kerja tahun 19 86 - 19 9 0

5* Produktivitas tenaga kerja bagian produksi P.T. Kertas Basuki Rachmat tahun 1986-1990

6. Rencana produksi dan realisasi produksi

P.T. Kertas Basuki Rachmat tahun 1986-1990

7. Jumlah jam kerja efektif tersedia setiap tahun berdasar pada jumlah tenaga pelaksana produksi P.T. Kertas Basuki Rachmat tahun

1986-1990

8. Tingkat prosentase jam kerja karyawan yang

hilang di bagian produksi P.T. Kertas Ba­ suki Rachmat tahun 1986

9. Tingjcat prosentase jam kerja karyawan yang hilang di bagian produksi P.T. Kertas Ba­

suki Rachmat tahun 1987

10. Tingkat prosentase jam kerja karyawan yang hilang di bagian produksi P.T. Kertas Ba­

suki Rachmat tahun 1988

11. Tingkat prosentase jam kerja karyawan yang hilang di bagian produksi P.T. Kertas Ba­

suki Rachmat tahun 1989

12. Tingkat Prosentase jam kerja karyawan yang hilang di bagian produksi P.T. Kertas Ba­

suki Rachmat tahun 1990

(10)

14. Kemampuan standar setiap karyawan. pad£

tia^i unit bagian produksi 86

15* Beban kerja karyawan tiap unit bagian

produksi tahun 1986 & 1987 87

16. Beban kerja karyawan tiap unit bagian

produksi tahun 1988 87

17. Beban kerja karyawan tiap unit bagian

produksi tahun 1989 & 1990 88

18. Jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja karyawan pada tiap unit bagian

produksi tahun 1986 & 1987 89

19. Jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja karyawan pada tiap unit bagian

produksi tahun 1988 89

20. Jumlah tenaga kerja berdasarkan beban

kerja karyawan pada tiap unit bagian

produksi tahun 1989 & 1990 90

2 1. Selisih jumlah tenaga kerja bagian

produksi di P.T. Kertas Basuki Rachmat

tahun 1986 93

22. Selisih jumlah tenaga kerja bagian

■produksi di P.T* Kertas Basuki Rachmat

tahun 1987 93

23. Selisih jumlah tenaga kerja bagian produksi di P.T. Kertas Basuki Rachmat

tahun 1988 94

24. Selisih jumlah tenaga kerja bagian produksi di P.T. Kertas Basuki Rachmat

tahun 1989 94

25. Selisih jumlah tenaga kerja bagian produksi di P.T. Kertas Basuki Rachmat

tahun 1990 95

26. Daftar selisih produktivitas tenaga kerja sebelum dan setelah perencanaan kebutuhan

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Struktur organisasi P.T. Kertas Basuki

Rachmat (Persero) Banyuwangi 51

2. Proses pembuatan kertas di P.T. Kertas

Basuki Rachmat (Persero) Banyuwangi 56

(12)

D ATTAR LAMP IRAN

A* Daftar pertanyaan untuk Kepala Bagian Produksi

B. Data kemampuan standar pekerja yang ditetapkan peru­

sahaan*

C* Tabel t*

(13)

| M 1 L I

H-UNlVbiOilAb AlK^A.xCv

B A B I | S U R A B A Y A

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Dalam masa pembangunan seperti saat ini! persaingan di

dunia ueaha baik di sektor induetri maupun jasa semakin ta-

jam. Hal ini aenyebabkan setiap perusahaan berupaya lebih

keras untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya bah-

kan kalau bisa lebih berkembang, Usaha yang dilakukan olah

perusahaan antara lain, menyesuaikan diri terhadap perubah-

an-perubahan yang ter jadi di dalam maupun di luar perusaha­

an serta mengupayakan agar setiap sumber daya yang dimiliki

nya dipergunakan secara efektif dan efisien. Dengan demiki­

an perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Salah satu sumber daya perusahaan yang terpenting ada

lah tenaga kerja atau sumberdaja jaanusia, karena die&mping

sebagai obyek manajemen, sumberdayce.jnanusia juga berperan

sebagai subyek atau pelaksana dari manajemen. Sejalan deng­

an pemikiran tersebut maka produktivitas tenaga kerja perlu

nendapat perhatian agar tujuan mengoptimaeikan biaya produk

si dapat tercapai.

Untuk dapat menggunakan tenaga kerja secara .ofektif

dan efisien, salah satu upaya yang harus dilakukan perusaha

an adalah membuat perencanaan tenaga kerja yang efektif. Se

bagaimana yang telah kitaketahui, bahwa setiap kegiatan

(14)

perencanaan yang balk agar dapat diperoleh hasil eesuai de

ngan yang diharapkan. Perencanaan merupakan. Inti manajemen,

karena perencanaan membantu untuk mengurangi ketidak pasti

an di waktu yang akan datang. Dengan. demikian memungkinkan

perusahaan terhindar dari masalah-masalah yang akan merugi

kan perusahaan.

Perencanaan terhadap tenaga kerja ini sangat penting,

karena dengan perencanaan yang baik maka adanya ma6alah ke

lebihan ataupun kekurangan tenaga kerja dapat dihindari a-

tau paling tidak dapat dikurangi.

Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik adalah

apabila dalam merencanaannya perusahaan mempergunakan ana­

lisa jabatan serta anali6a tenaga kerja. Analisa '.jabatan

dipergunakan untuk menentukan kualitas dari tenaga kerja

yang dibutuhkan, sedangkan analisa tenaga kerja yang meli-

puti analisa beban kerja serta mempehitungkan tingkat ab-

sensi serta tingkat perputaran tenaga kerja, dipergunakan

untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan* De­

ngan demikian perencanaan kebutuhan tenaga kerja.yang, efek

tilj adalah apabila perencanaan.. tersebut dapat ^ nenentukan

jumlah serta kualitas tenaga kerja dengan tepat seauai ke­

butuhan perusahaan.

Melalui kebijaksanaan perencanaan kebutuhan tenaga ker

ja yang efektif, perusahaan dapat memperkerjakan karyawan -

(15)

keoam-puannya sehingga produktivitas mereka tinggi. Dengan

demikian perusahaan dapat- menjalankan usahanya dengan

efektif dan efisien.

2. Perumusan Masalah.

P.T. Kertas Basuki Rachmat (Persero) Banyuwangi /

P.T. KBR adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam

bidang pembuatan kertas. Perusahaan mengolah mulai da­

ri bah an baku, menjadi pulp (bubur kertas) sampai men

jadi bah an jadi berupa kertas. Dari tahun 1969 ( mulai

didirikannya perusahaan ) sampai tahun 1975 perusahaan

berproduksi dengan kapasitas maximum 30 ton/hari, Pro­

duksi yang dihasilkan selalu dapat diserap pasar ( ha-

bis terjual. Pada tahun berikutnya yaitu tahun 1976 pe

rusahaan menambah kapasitas produksinya menjadi 4-5 ton

per hari. Dengan bertambahnya kapasitas produksi terse

but perusahaan juga menajnbah jumlah jumlah tenaga ker-

janya, kftususnya di bagian produksi. Dalam menentukan

jumlah tenaga kerja yang akan menngani proses produk­

si sehubungan dengan pertambahan kapasitas produksi

tersebut perusahaan telah membuat perencanaan kebutuh­

an tenaga kerja dengan berdasarkan analisa beban kerja.

Karena pada saat itu perusahaan telah mempunyai stan­

dar kemampuan tenaga kerja di bagian produksi (di unit

bagian yang dapat diukur pekerjaan atau haeilnya).

Sampai tahun 1981 perusahaan masih berproduksi

(16)

terjual, sebab pada tahun-tah.ua tersebut persaingan di

bidang industri kertas belum telalu ketat sehingga be-

rapaun yang diproduksi perusahaan selalu laku terjual.

Pada tahun-tahun berikutnya, semakin banyak tumbuh pe-

rusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang pembu­

atan kertas, terutama dari pihak swasta yang mempergu-

nakan peralatan yang lebih modem serta kapasitas yang

jauh lebih besar. Dengan demikian perusahaan semakin

banyak menghadapi pesaing dalam memasarkan hasil pro-

duksinya. Hal tersebut menyebabkaa produksi yang diha-

silkan perusahaan tidak habis terserap pasar, sehingga

produksi perusahaan mengalami penurunan. Dan pada ta­

hun-tahun berikutnya perusahaan selalu berproduksi di-

bawah kapasitas maximum.

Dengan menurunnya volume produksi, berarti terja-

di pengurangan kegiatan perusahaan, khususnya di bagi­

an produksi yang berarti pula berkurangnya/ menurunnya

beban kerja karyawan di bagian tersebut. Dengan. demiki

an seharusnya jumlah tenaga kerja aibagian tersebut di

kurangi. Padahal dalam kenyataannya jumlah tenaga ker­

ja di bagian produksi relatif tetap bahkan pada saat

itu jumlahnya jauh lebih besar di bandingkan tahun 1976.

Dengan demikian di bagian tersebut terjadi kelebihan

jumlah tenaga kerja. Hal ini kurang disadari perusahaan

(17)

te-5

naga kerja di bagian tersebut, baru pada tahun 1988 pe

rueahaan mulai menggunakannya, (tetapi itupun belum se-

penuhnya artinya dalam setiap periode ( 4 bulan/ kwar-

tal ) tidak selalu digunakan.

Dengan adanya keleblhan jumlah tenaga kerja, meng

akibatkan rendahnya produktivitas kerja karyawan/tena

ga kerja di bagian tersebut* Dan hal ini tentu saja me

nyebabkan inefisiensi bag! perusahaan, dan apabila di-

biarkan terua menerus tanpa ada suatu penanganan khu-

sus dapat- roerugikan perusahaan.

Dari, uraian di atas, maka dapat penulis simpulkan

bahwa permasalahan yang terjadi di perusahaan adalah :

Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang dilaksanakan

perusahaan kurang baik, sehingga produktivitas kerja

karyawan rendah.

Dengan demikian perlu kiranya disusun suatu skrig

si mengenai perencanaan kebutuhan tenaga kerja dengan

judul :

" PERANAN PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA DAL AW

tJSAHA MENINGKATKAN PRODUKTIV IT AS KERJA KARYAWAN

BAGIAN PRODUKSI DI P.T. KERTAS BASUKI RACHMAT

(PERSERO) BANYUWANGI ".

3. Tu.juan Penelitian

Untuk mengetahui sejauh mana peranan perencanaan

kebutuhan tenaga kerja dalam meningkatkan produktivitas

(18)

4. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pada

khasauah. llmu pengetahuan, khususnya mengenai pe­

rencanaan tenaga kerja (bidang manajemen sumber

daya manusia).

2• Hasil penelitian dapat digunakan untuk menentukan

kebijaksanaan perencanaan kebutuhan tenaga kerja

yang tepat bagi perusahaan, sehingga perusahaan

dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efi-

sien.

3. Hasil penelitian dapat memberikan informasi serta

merangsang pihak lain yang akan men gad akan peneli

tian lebih lanjut.

5. Slstematika Skripsi

Sesuai dengan persyaratan penulisan ilmiah pada

umumnya, maka secara ringkas dan jelas sistematika

skripsi ini tersusun sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan.

Bab ini secara garis besar memuat hal - hal

yang mengarah pada pokok permasalahan yang di

bahas dalam skripsi ini yaitu : latar bela-

kang masalah, tujuan penelitian, manfaat pene

litian serta sistematika skripsi.

Bab II : Tinjauan Pus taka.

Bab ini antara lain memuat land as an teori,

(19)

7

penelitian.

Bab I U : Analisis.

Bab ini merauat garabaran urnum perusahaan serta

pembahaoan.

Bab IV s Kesimpulan dan Saran.

Bab Ini memuat tentang kesimpulan akkir dari

pembahasan permasalahan yang ada dalam skrip­

si beserta pemecahannya, serta saran - earan

(20)

B A B II

TINJAUAN PUSTAKA

1. LANDASAN TEORI

1.1* Arti Pentingnya Manajemen Personalia

Sumberdaya manusia atau tenaga kerja, merupakan unsur

dasar semua organisasl* Sampai saat ini belum ada satu or-

ganisaai atau perusahaan yang dapat melaksanakan tugasnya

tanpa meaerlukan tenaga kerja manusia. Suatu perusahaan

yang mempergunakan mesin-mesin atau peralatan modern yang

serDa otomatispun tidak akan terlepas dari tenaga kerja ma

nusia sebagai pelaksananya* Tanpa campur tangan manusia,

faktor produksi yang lain seperti mesin-mesin atau peralat

an, bahan baku, modal/uang, tetaplah benda aati yang ti^dak

dapat bergerak 6endiri serta tidak dapat nemberikan aanfa

at apapun bagi perusahaan* Oleh karena itu, pengelolaan te

naga kerja harus benar-benar diperhatikan dan amat penting

Dagi perusahaan.

Pengertian. peranan dan luasnya kegj-atan manajemen

personalia aersuntoer pada persoalaa pokok yang ter dapat da

lan setiap organisasl atau perusahaan, yaitu bagainana

nengusahakan agar sumberdaya nanusia yang ada dalam perusa

an dapat dikemoangkan sedenikian rupa seaingga tercapai

tingkat efisxensi, pen^esualan dan produktivitas yang tin£

gi. Oleh seoab itu kebijaksanaan personalia j^erusahaan ne-

rupakan bagian integral dari keoijaksanaan umun ^eriisanaau

(21)

9

perusahaan harus oerusaiia mengemoangkan- struktur organiaa-

jrang efektif, eemperker jakan..orang-orang yang tepat dan

menjamih bahwa.karyawann^a dapat memberikan '■ sumbangannya yang torbaik. Dengan jalan demikian perusahaan akan menye-

diakan syarat dan kondisi yang layak 6erta pekerjaan yang

memuaskan bag! mereka yang diperkerjakan.^ Dan hal ini ha-

nya dapat dicapai melalui pengelolaan personalia yang ba­

ik*

1*2. Pengertian dan Peranan Mana.iemen Personally

Manaiemen personalia diperlukan untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi sumberdaya manusia dalam organi-

sasi. Tujuannya adalah untuk memberikan kepada organisasi

satuan kerja yang efektif.^ \

Untuk mencapai tujuan ini, studi manajemen personalia

akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapat-

kan, mengembangkan, menggunakan, mengevalua6i dan memeliha

ra karyawan dalam jumlah dan tipe yang tepat*

Disamping fungsi-fungsi aenajemen yang lainnya( mana­

jemen personalia merupakan salah satu fungsi manajemen

yang vital dalam perusahaan. Karena bagaimanapun'juga

ke-berhasilan pengelolaan suatu organisasi ataupun perusahaan

sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumberdaya

^David Barber, The Practice of Personnel Management. Third Edition. Institute of Personnel Management, London,

1973, halaman 5*

2

T. Hani Handoko, Manaiemen Personalia dan Sumber Da-

(22)

oanusia* Memang harus kita akui bahwa eukses tidaknya su­

atu perusahaan tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam

bidang personalia, tetapi meskipun demikian peranan mana­

jemen personalia cukup besar andilnya terhadah sukses ti­

daknya perusahaan tersebut.

Bidang-bidang yang menjadi tugas manajemen personal!

a adalah sangat luas. Sebagaimana definisi tentang manaje

men personalia yang dikemukakan oleh Edwin B. Flippo seba

gai oerikut : "Personnel management is the planning, orga

nj^ing, directing and controlling of procurement, develop

ment, compensation, integration, maintenance and separati

on of human resources to the end that individual, organi­

zational and societal objectives are accomplished".-^

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen

personalia mempunyai tugas yang 6ecara singkat dapat dise

butkan sebagai berikut :

1. Tang berkaitan dengan fungsi manajerial :

a. Perencanaan.

Untuk manajemen personalia, perencanaan berarti me­

nentukan lebih dahulu program personalia yang akan

membantu mencapai tujuan perusahaan. Hal ini memer-

lukan partisipasi aktif dari manajer personalia se-

suai dengan pengetahuan di bidang sumberdaya nanu-

sia.

(23)

11

b. Pengorganisasian.

Jlka perusahaan telah menentukan fungsi-fuagsi yang

harus dijalankan karyawan, maka manager personalia

harus membentuk organisasl dengan kerangka susunan

berbagai hubungan antar jabatan, personalia dan fak

tor-faktor fisik.

c. Pengarahan.

Fungsi ini berusaha sedemikian rupa agar karyawan

mau bekerja sama secara efektif.

d. Pengawasan.

Dilakukan pengamatan dan perbandingan antara pelak-

sanaan dengan rencana dan mengoreksinya apabila ter

jadi penyimpangan. ^

2. Xang berkaitan dengan fungsi operasional.

a. Pengadaan.

Fungsi operasional ini berusaha untuk memperoleh

jumlah dan mutu karyawan yang tepat, terutaaa me-

nyangkut penentuan kebutuhan tenaga dan penarikan-

nya serta seleksi dan penempatannya.

b. Pengembangan. s

Setelah karyawan diperoleh, kemudian dikeabangkaa

melalui peningkatan ketrampilan lewat training, su-

paya karyawan tersebut dapat menjalankan tugae deng

an baik.

c. Pengintegrasian.

(24)

Individu dengan keinginan organieaai dan masyarakat.

Dengan demikian perlu dipahami perasaan dan sikap

dari karyawan untuk dlpertimbangkan dalam pembuatan

berbagal kebijaksanaan perusahaan.

d. Pemeliharaan.

Fungsi operasional terakhir adalah mempertahankan

dan meningkatkan kondisi karyawan yang telah ada.

Pada kondisi ini perhatian dititik beratkan pada pe

meliharaan kondisi fisik dan sikap karyawan yang ne

nyenangkan.

1*3* Perencanaan Tenaga Ker.ia dan Ruang Lingkupnya

Sesuai dengan pengertian mengenai manajemen personal

la yang telah dijelaskan Iterdahulu, 6alah. satu fungsi da­

ri manajemen personalia adalah perencanaan, dimana salah

satunya adalah. perencanaan tenaga kerja.

Perencanaan tenaga kerja dapat dibagi ke dalam ruang

lingkup makro dan mikro. Perencanaan makro membahas ten-

tang angkatan kerja nasional dan merencanakan untuk aeng-

gunak&n tenaga kerja nasional secara lebih efektif. Dima­

na hal ini dilaksanakan melaluj! program pelatihan dan pe-

ngembangan yang diprakarsai oleh pemerintah.

Sedangkan untuk perencanaan mikro lebih ditekankan

pada penentuan jumlah serta kualitas tenaga kerja yang te

pat untuk melaksanakan tujuan perusahaan. Dimana hal ini

meliputi ; menaksir sumberdaya manusia yang ada sekarang

(25)

pro-13

gran untuk menarik dan aengembangkan personalia serta meng

implementaeikan program sumberdaya maausia-^

l.Jf. Pentingnya Perencanaan Tenaga Ker.1a

Perencanaan diibaratkan eebagai lntl dari manajemen,

karena perencanaan membantu untuk mengurangi ketidak paa^*

tian di wakti yang akan da tang, sehingga memungkinkan para

pengambil keputuean untuk menggunakan sumberdaya nereka.

yang terbatas secara lebih efektif dan efisien* Demikian

pula dengan tenaga kerja yang merupakan salah eat a sumber

daya yang dimiliki perusahaan, perlu direncanakan secara

tepat dan terpadu dengan perencanaan di bidang lain, agar

tujuan perusahaan dapat tercapai secara optimum. Menurut

Dalel Yorder, pengertian perencanaan tenaga kerja adalah :

"The process (including forecasting, developing, imple­ menting, and controlling) by which a firm insure® that

it ha6 th.e right number of people, and the right kind

of people, at the right place, at the right time, do­

ing things, for which tbey are economically most use­ ful". 5

Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa perencanaan

tenaga kerja adalah merupakan suatu proses dimana perusaha

an memastikan bahwa ia mempunyai jumlah tenaga kerja yang

tepat, jenis yang tepat, waktu yang tepat, dan para tenaga

kerja tersebut mengerjakan hal-hal yang secara ekonomis sa

ngat bernanfaat.

^Dale Yorder, Personnel Management and Industrial Re­ lation* Fourth Edition. Prentice Hall, Inc. Englewood, Cliffs, New York, 1956, halaman 106 - 107.

(26)

Sedangkan menurut T. Haul Handoko, definisi perencana

an tenaga kerja adalah :

"Perencanaan sumberdaya manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi perminta- an-permintaan bisnis dan llngkungan pada organisasi di

waktu yang akan da tang dan untuk memenuhi kebutuhan-ke

butuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondiei-kon disi tersebut". 6

Pandangan Ini mengandung arti bahwa ada empat . kegiatan

yang saling berhubungan yang membentuk sistem perencanaan

tenaga kerja yang terpadu yaitu : persediaan tenaga kerja

yang ada sekarang, peramalan suplal dan permlntaan tenaga

kerja,. rencana-rencana untuk memperbesar jumlah individu

individu yang qualified dan berbagal prosedur . pengatfaoan

6erta eveluasi untuk memberikan umpan. balik pada sistem.

Iselanjutnya Hani Handoko juga meyatakan bahwa, secara

lebih sempit, perencanaan tenaga kerja berarti mengestima-

sl secara sistematik permlntaan dan suplal tenaga kerja or

ganisasi di waktu yang akan da tang, Hal ini memungkinkan

departemen personalia dapat menyediakan tenaga kerja seca­

ra lebih tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Definisi lain tentang perencanaan tenaga kerja adalah

yang dikemlxkakan oleh To do Swasono - Endang Sulistyaningsih

sebagai berikut :

"Perencanaan tenaga kerja merupakan cara berfikir dan bertindak secara sistematis dalam bidang sistem ketena ga kerjaan yang mencakup kegiatan-kegiatan merekrut da rl sumber tenaga kerja* memberikan motivasi pada nero-

ka untuk bertindak 6ecara produktif, menyediakan kesem

patan untuk bekerja, mencocokkan kesempatan dengan

(27)

15

mampuan, memberikan imhalan yang layak, aeningkatkan. kemampuan, dan mengganti tenaga kerja karena alasan

ekonoml atau pertlmbangan ueia lanjut. Dalam hal ini

terma6Uk pula berbagai usaha yang dilakukan untuk me-

lihat persoalan-persoalan yang timbul, menentukan tu- juan ketenaga kerjaan, dan. menyueun pendekatan yang eistematis untuk memecahkan persoalan dan mencapai tu juan yang telah ditentukan"*?

Dari pengertian^pengertian fcentang,parencanaan tenaga ker

ja di atas, maka di dalamnya terkandung suatu prosee pe­

rencanaan tenaga kerja yang meliputi kegiatan- kegiatan

yang menyangkut 6eluruh. pengelolaan tenaga kerja, dimana

eatu dan lainnya saling berkubungan.

Melalui pelakeanaan program perencanaan tenaga ker­

ja, perusahaan dapat memperoleh manfaat :

1* Perusahaan dapat memperoleh. dan mempertahankan jum

lah dan mutu dari tenagakerja yang dibutuhkan.

2. Perusahaan dapat memanfaatkan dengan sebaik- baik-

nya tenaga kerja yang dimilikinya*

3- Perusahaan dapat mengantisipasi masalah.' r maaalaJx

yang ditimbulkan karena adanya kekurangan dan kele

hihan tenaga kerja*

Hal-hal tersebut di atas sangat membantu dalam pencapaian

tujuan perusahaan secara lebih efektif dan efisien*

1*5* Peramalan Permintaan / Kebutuhan Tenaga Ker.ia

Adalah proses mengestimasi kualitas atau mutu -s«rta

7

yudo Swasono - Endang Sulistyaningsih, Methoda r Pe- rencanaan Tenaga Kerja, Edlsi Pertama, BPFE-* Togjakarta,

(28)

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk waktu yang akan

datang. Dari hasil peramalan tersebut perusahaan akan me­

nentukan jumlah serta kualltas tenaga kerja yang akan di-

perkerjakannya, serta menentukan kebijaksanaan mengenai

ketenaga kerjaan yang-harus diambilnya seperti ; menarik

sejumlah tenaga kerja dengan persyaratan tertentu, menga-

dakan training, mengadakan promosi atau demosi, mengada-

kan pemberhentian tenaga kerja dan sebagainya sesuai kebu

tuhan perusahaan.

1*5.1. Menentukan mutu/kualitas tenaga ker.ia yang dibutufr kan.

Agar tenaga kerja yang akan ditarik ataupun diper-

kerjakan pada suatu bagian kualitasnya sesuai deng

an kebutuhan, terlebih dahulu harus ditentukan

standar personalia yang merupakan persyaratan mini

mum yang harus dipenuhi agar seorang karyawan da­

pat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Untuk

itu perusahaan harus membuat suatu analisa jabatan

yang akan dipergunakan sebagai landasan atau pedo-

man bagi penerimaan dan penempatan tenaga kerja*

Pengertian analisa jabatan menurut Heidjirhman dan

Suad Husnan adalah, suatu proses untuk mempelajari

dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubung

an dengan operasi dan kewajiban suatu jabatan. De­

ngan demikian analisa jabatan akan mencoba meng-

(29)

17

tanyaan tentang apa yang dilakukan, bagaimana m.en-

jalankannya, serta mengapa pekerjaan tersebut ha-

rus dilakukan* Hasil dari analisa jabatan adalah

deskrlp6l atau uraian jabatn dan spesifikasi atau

syarat-syarat jabatan.

a* Uraian jabatan.

Hasil pertama yang diperoleh dari proses anali­

sa jabatan adalah uraian jabatan/job descripti­

on* Uraian jabatan ini berisi tentang tuga&-tu-

gas, tanggung jawab, wewenang dan kondisi kerja

dari suatu jabatan/pekerjaan tertentu* Dengan

adanya uraian jabatan ini, tidak akan terjadi

keeimpang siuran dalam melaksanakan tugas* kare

na terdapat batasan yang jelas antara tugaa ser

ta tanggung jawab antara satu karyawan dengan

karyawan lainnya*

Bagi perencanaan tenaga kerja dengan dibuatnya

uraian jabatan akan dapat diketahui berapa ba­

nyak tenaga kerja yang dibutuhkan eesuai dengan

pelaksanaan tugae dari jabatan tersebut.

b. Syarat-6yarat jabatan.

Syarat-syarat jabatan adalah suatu statemen da-

ri kualitas minimum tenaga kerja yang biea dite

rima agar dapat melaksanakan 6uatu jabatan/ pe-

kerjaan dengan baik. Syarat-syarat jabatan itu

(30)

pengetahuan dan ketrampilan, syarat fisik, jenis

kelamin, status perkawinan. dan usia* Dalan kalt-

annya dengan perencanaan tenaga kerja, 6yarat-

syarat jabatan tersebut sebagai pemhanding para

pelamar jabatan tersebut serta mempermudah dalam

pembentukan prosedur seleksi.

1*5.2. Menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Setelah menentukan mutu/kualitas tenaga kerja yang

dibutuhkan, maka selanjutnya perusahaan menentukan

jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Penentuan jum

lah tenaga kerja sangat erat hubungawiya dengan pe­

ramalan kondisl perusahaan di masa yang akan da-

tang. Banyak sedikitnya masing-maeing jenis tenaga

kerja yang dibutuhkan akan tergantung pada prospek

ekonomi perusahaan dan kebijaksanaan perusahaan da­

lam melakukan investasi peralatan/mesin-mesin yang

akan dipakai dalam proses produksinya. Oleh karena

itu untuk meramalkan kebutuhan akan tenaga kerja bi

asanya dimulai dari ramalan penjualan/peramalan pa-

ear. Dari ramalan penjualan yang nantinya diwujud-

kan menjadi penjualan yang harus dicapai, dibuatlah

rencana produksi-yang tentu saja harus disesuaikan

dengan kapasitas perusahaan yang tersedia. Setelah

itu bisa mulai menentukan jumlah kebutuhan tenaga

kerja.

(31)

19

butuhan jumlah- tenaga kerja tidak menyimpang dari

kenyataan yang sebenarnya, perlu dipertimbangkan

faktor-faktor seperti beban kerja, tingkat absensi,

tingkat perputaran tenaga kerja (labour turn over),

jam. kerja karyawan.- .

a. Beban kerja*

Pengertian beban kerja menurut Beanet N. Silala-

hi adalah. : "Jumlah. beban suatu jabatan ditambah

dengan waktu istirahat dan waktu untuk melakukan Q

tugas-tugas tambahan yang tidak terduga".

Salah eatu cara yang biasanya digunakan dalam me

nentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan ada

lah dengan berusaha menterjemahkan beban kerja

ke dalam man hours, dan menentukan berapa man ho

urs yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu ba

rang atau melaksanakan suatu operasi dalam satu

periode tertentu. Kemudian beban kerja yang di-

nyatakan dalam man hours tersebut dibagi dengan

man hours per satuan barang (kemampuan tenaga

kerja untuk menghasilkan satu satuan barang per

jam) akan menghasilkan berapa man hours yang di­

perlukan selama periode tersebut* Hasilnya diba­

gi dengan lama kerja tiap karyavan ( jam kerja

o

Bennet N.B. Silalahi, Perencanaan Penbinaan^_ Tenaga

Ker.ia* Cetakan Pertama* P.T. PU6taka Binaman Prssindo, Ja­

(32)

karyawan etandar yang tersedia) akan aenghasil -

kan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Cara penentuan jumlah karyawan melalui beban ker

ja ini terutama digunakan untuk menentukan jum­

lah tenaga kerja operasional, dimana pekerjaan

yang dihasilkan bisa diukur satuannya.

Ha6il yang diperoleh dari penentuan jumlah tena­

ga kerja melalui analisa beban kerja ini bukan-

lah hasil yang pasti atau eksak, sebab preatasi

kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai

macam faktor. Tetapi bagaimanapun juga, analisa

tersebut akan banyak memberikan manfaat bagi pe­

rusahaan untuk menentukan banya^nya tenaga kerja

yang dibutuhkan.

b. Tingkat absensi.

Tingkat absensi ini harus diperhitungkan dalam

menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan,

karena dengan adanya tenaga kerja yang absen ber

arti berkurangnya jumlah tenaga kerja yang meng-

erjakan pekerjaan dan berarti pula adanya jam

kerja yang hilang. Apabila tingkat absensi ting-

gi, yang berarti banyaknya tenaga kerja yang ti­

dak masuk kerja, akan mengganggu. kelancaran pro­

ses produksi sehingga perusahaan akan kesulitan

mencapai target produksinya.

(33)

21

ja yang tersedia. Hal ini dapat dinyatakan deng­

an rumus sebagal berlkut :

Tingkat absensi = Jumlah hari kerja yang hilang xlOO^

Jumlah karyawan x jumlah jam kerja

Karena tingginya tingkat absensi tenaga kerja

akan merugikan perusahaan, maka perusahaan harus

berusaha menekan tingkat absensi ini serendah

mungkin.

c. Tingkat perputaran tenaga kerja ( labour turn

over/LTO ).

Analisa terhadap tingkat LTO harus diperhitung­

kan dalam menentukan jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan, karena penentuan j^umlah tenaga ker­

ja dengan menggunakan analisa beban kerja, dida

lamnya belum diperhitungkan adanya kemungkinan

kehilangan tenaga kerja yang disebabkan pensi-

un, keluar dengan kehendak sendiri, promosi, mu

tasi ataupun meninggal dunia. Perputaran tenaga

kerja ini merupakan petunjuk dari kestabilan te

naga kerja pada suatu perusahaan. Semakin ting-

gi tingkat LTO, berarti semakin sering terjadi

pergantian tenaga kerja. Dan hal ini akan meru­

gikan perusahaan. Karena dengan adanya tenaga

kerja yang meninggalkan perusahaan, akan

memba-^Edwin B. Flippo, Mana.lemen Personalia* Edisi ke- 6.

(34)

vra berbagai biaya seperti ; blaya penarikaQ tena

ga kerja, biaya latihan, banyaknya pemboroaan,

tingkat kecelakaan tenaga kerja baru biasanya le

bih tinggi, adanya produksi yang hilang selama

masa pergantian tenaga kerja, perlu melaksanakan

kerja lembur.

Tingkat perputaran tenaga kerja /LTO dapat dinya

takan dengan rumus :

tenaga kerja yang keluar

Tingkat perputaran , ^alam periode tertentu x 1Q0 *

tenaga kerja rata-rata jumlah tenaga

kerja pada periode tertentu

SetSl&fc tingkat absensi dan tingkat perputaran tena

ga kerja dihitung, mak^ jumlah tenaga kebutuhan te­

naga kerja yang seharusnya ada dapat ditentukan me-

lalui rumus :

Jumlah tenaga H

kerja yang se- = Analisa beban kerja + % absensi + % LTO"

harusnya ada

Dengan demikian, penilaian terhadap perencanaan jum

lah tenaga kerja yang ada dan apakah jumlah tenaga

kerja yang ada pada saat ini, sudah sesuai, dapat di

tinjau dan diamati melalui beberapa langkah yang me

liputi :

1. Melakukan perhitungan rencana kegiatan yang

di-^Michael Armstrong, Personnel Management Thir (^Edition, Kogan Page Ltd., 198^, halaman 212.

(35)

23

M 1 L I K.

p L R r i > M a n a a N " U N I V t K al l A S A1RL A N GGA

S U R A B A Y A ■

pergunakan sebagai rencana produksi*

2* Menghitung tingkat labour turn over, karena ting

kat LTO ini mempengaruhi jumlah tenaga .kerja

yang dibutuhkan*

3* Menghitung jumlah jam kerja yang hilang sebagai

akibat adanya tenaga kerja yang absen. Tingkat

absensi ini perlu diperhitungkan, karena akan

mempengaruhi dalam penentuan jumlah tenaga kerja

yang dibutuhkan.

if.* Menghitung beban kerja karyawan pada masing- ma­

sing bagian*

5* Menentukan jumlah tenaga kerja tiap bagian berda

sarkan beban J^erja karyawan, kemudian menentukan

jumlah tenaga kerja yang harus ada pada tiap ba­

gian dimana selain menggunakan beban kerja juga

memperhitungkan tingkat absensi serta tingkat

perputaran tenaga kerja.

1.6. Peramalan Benawaran/Suplai Tenaga Ker.la

Adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mem-

perkirakan mengenai jumlah se,rta kualitas tenaga kerja

yang dapat diperoleh dari dalam perusahaan (persediaan te­

naga kerja yang ada di perusahaan saat ini) maupun dari lu

ar perusahaan.

Untuk memperkirakan jumlah dan mutu tenaga kerja yang

(36)

mengeta-hui keadaan tenaga kerja yang ada di perusahaannya. Untuk

itu perusahaan harus membuat inventarisasi dan - evaluasl

terhadap tenaga kerja yang ada di perusahaannya, yang ber-

tujuan untuk menilai serta mencari potensi (kekuatan) dari

tenaga kerja atau sumberdaya yang ada di perusahaan yang

ada eaat ini yang dipergunakan untuk mendukung operasi pe­

rusahaan. Penilaian tersebut meliputi ; pendidikan, ketram

pilan, kemampuan/kecakapan dan potensi pengembangannya. Se

lain itu perusahaan juga harus melakukan analisa terhadap

jumlah/katagori, keflexibelan, promo6i serta . kemungkinan

kehilangan tenaga kerja. Apabila catatan mengenai hal -hal

tersebut di atas tidak dimiliki atau tidak lengkap dalaffi

perueahaan, maka perusahaan dapat melaksanakan suatu sen-

sus (pencatatan lengkap) pada waktu pembayaran gaji ( agar

lebih praktis pelaksanaannya ). Hasil-hasil eensus terse -

but dapat ditabulasi menjadi tabel-tabel untuk memberikan

gambaran mengenai keadaan serta kekuatan tenaga kerja yang

dimiliki perusahaan pada saat ini.

Sedangkan untuk memperkirakan jumlah dan mutu tenaga

kerja yang tersedia dai;i luar perusahaan (external labour

market), perusahaan harus melakukan analisa mengenai : - perubahan jumlah dan struktur penduduk.

- perubahan tingkat pendidikan.

- lokasi perusahaan.

- tingkat kegiatan ekonomi.

- persaingan dalam pasar tenaga kerja.

(37)

25

1*7. Menentukan Kebjjakgwnflan Dan Program Pntuk Mengatasl

Masalah Yang Timbul

Setelah kebutuhan tenaga kerja ditentukan, perencana

tenaga kerja mengambil kebijaksanaan perusahaan di bidang

ke tenaga kerjaan yang diperlukan untuk mengatasl masalah

yang timbul, baik itu mengenai kelebihan tenaga kerja atau

pun kekurangan tenaga kerja. Berbagai alternatif kebijaksa

naan tersebut antara lain :

a. Kebijaksanaan penarikan/recruitment tenaga kerja.

Penarikan adalah proses pencarian dan pemikatan calon

karyawan (pelamar) yang memenuhi syarat, agar melaaar

sebagai tenaga kerja* Proses ini memerlukan biaya yang

harus ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena itu kebi­

jaksanaan ini harus diupayakan 6eefektif dan seefisien

mungkin. di dalam pelaksanaannya.' Dan perencanaan tenaga

kerja memungkinkan hal itu, karena perencanaan tenaga

kerja dapat meringkas kebutuhan penarikan di waktu yang

akan datang. Perencanaan.yang baik akan menguraikan pe-

kerjaan-pekerjaan mana yang harus dipenuhi melalui pena

rikan dan mana yang akan diisi secara internal. Dengan

demikian kebijaksanaan penarikan yang diambil perusaha­

an nemang benar-benar tepat atau sesuai dengan kebutuh­

an perusahaan sehingga dalam pelaksanaannya dapat lebih

efektif dan efisien.

b» Kebijaksanaan latihan kerja.

(38)

ningkatkan kemampuan tenaga kerja sehingga biaa menutup

gap antara kemampuan ynag dimiliki tenaga kerja dengan

permintaan jabatan. Dengan demikian diharapkan tenaga

kerja tersebut dapat melaksanakan pekerjaannya dengan

lebih baik.

Ada beberapa teknik latihan yang dapat digunakan perusa

haan, yaitu metode praktis ( on the job training ) atau

teknik-teknik presentasi informasi dan metoda-metoda si

mulasi (off the job training). Dalam pemilihan teknik

tertentu yang akan digunakan pada program latihan ada

beberapa trade-off. Ini berarti tidak ada satu teknik

yang selalu paling baik. Metoda terbaik tergantung seja

uh mana suatu teknik meme^iuhi faktor-faktor seperti efi

siensi biaya, isi program yang dikehendaki, kelayakan

fasilita6-fasilitas, preferensi dan kemampuan peserta*

serta preferensi dan kemampuan pelatih. Manajer perlu

mengenai semua teknik latihan yang tersedia, agar dapat

memilih teknik yang paling tepat untuk kebutuhan, sasar

an dan kondisi tertentu. Dengan demikian program tra­

ining tersebut dapat dilaksanalfan secara efektif dan

efieien sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai semak-

simal mungkin.

c. Kebijaksanaan kompensasi.

Merupakan salah satu kebijaksanaan yang dapat digunakan

untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuas-

(39)

27

yang diterima karyawan sebagai balae jasa untuk kerja

mereka. Program kompensasi juga penting bagi perusaha­

an, karena mencerminkan upaya mereka untuk mempertahan

kan sumberdaya manusianya.

Departemen personalia biasanya merancang dan mengadmi-

nistrasikan kompensasi karyawan. Tujuan-tujuan yang

hendak dicapai melalui administrasi kompensasi antara

lain ; memperoleh tenaga kerja yang qualified, memper-

tahankan tenaga kerja yang ada sekarang, menjamin kea-

dilan, menghargai perilaku yang diinginkan, mengendali

kan biaya-biaya serta memenuhi peraturan-peraturan le­

gal.

d. Kebijaksanaan Promosi.

Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja yang akan

diperkerjakan pada satu bagian atau untuk mengiei lo-

wongan yang ada, tidak selalu dengan menarik tenaga

kerja dari luar perusahaan. Tetapi dapat pula dari te­

naga kerja yang ada saat ini ada di perusahaan, yaitu

melalui kebijaksanaan promosi. Hal ini tentu saja ha-

nya dapat dilakukan apabila kualitas serta tipe maupun

jumlah dari tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengiei

lowongan tersebut tersedia dalam perusahaan. Dengan ka

ta lain, dalam perusahaan tersebut ada atau terdapat

tenaga kerja yang memenuhi syarat yang dibutuhkan un­

tuk memenuhi lowongan yang ada (memenuhi syarat untuk

(40)

Promosi berarti perpindahan dari 6uatu jabatan/pekerja

an tertentu ke jabatan/pekerjaan lain yang lebih ting-

gi status maupun tanggung jawabnya, dan biaeannya di-

eertai dengan peningkatan gaji/upah serta hak-hak lain

nya.

Ada berbagai dasar yang biasanya dipergunakan perusaha

an untuk menentukan promosi, yaitu ; kecakapan kerja,

senioritas ataupun membuat keseimbangan antara kedua -

nya. Beberapa pertimbangan yang menyebabkan perusahaan

memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari dalam melalui pro

mosi yaitu :

- Biaya pengadaan lebih murah.

- Tidak terlalu be6ar memakan biaya dan waktu dalam pe

ngadaan latihan.

- Memberikan motiva6i dan kepuasan kerja terhadap tena

ga kerja yang telah ada.

e. Kebijaksaan pemberhentian tenaga kerja

Banyak organisasi atau perusahaan pada satu waktu ter­

tentu dihadapkan pada suatu kenyataan yang menyulitkan

dimana harus mengadakan pengurangan, baik terhadap pe-

kerjaan maupun tenaga kerjanya. Kebijaksanaan untuk me

ngurangi jumlah tenaga kerja atau memberhentikan tena­

ga kerja ini biasanya dilakukan oleh perusahaan apabi-

la tidak ada alternatif kebijaksanaan lain yang lebih

baik. Jadi dapat dikatakan bahwa kebijaksanaan ini me­

(41)

29

rusahaan demi tercapainya tujuan ataupun kelangsungan

hidup perusahaan* Kebijaksanaan pemberhentian yang dike

nakan kepada 6eseoraag£t&u fcfckelompok karyawan, biaea-

nya dikarenakan beberapa hal antara lain :

- Bila dalam perusahaan tersebut terjadi kelebihan jum­

lah tenaga kerja, baik karena ntenurunnya aktivitas pe

rueahaan ataupun adanya perubahan dalam proses produk

si(adanya otomatieasi) dan sebab-sebab lainnya.

- Bila terdapat tenaga kerja yang indisipiner 6ehingga

menyebabkan perusahaan menderita kerugian yang cukup

besar.

- Bila terdapat tenaga kerja yang melakukan tindakan

kriminil sehingga mencemarkan nama baik ataupun meru-

gikan perusahaan.

- Sebab-sebab lain yang dilakukan oleh 6eorang atau se-

kelompok karyawan yang berakibat buruk bagi perusaha­

an sehingga karyawan tersebut sudah tidak layak lagi dipertahankan/diperkerjakan di perusahaan.

1.8. Masalah Kelebihan Tenaga Kerja

Masalah kelebihan tenaga kerja ini dapat dihindari

atau paling tidak dapat dikurangi dengan perencanaan

tenaga kerja yang baik, cermat dan teliti. Namun apa

bila masalah kelebihan tenaga kerja ini telah terja-

di pada perusahaan, maka iaebaiknya manajemen perusa­

haan menyediakan suatu cara atau jalan yang sdbanyak

(42)

orga-nisatoris yang selalu ditimbulkan oleh pengurangan pe

kerjaan* Untuk itu perusahaan dapat mengambil serang-

kaian alternatif kebijaksanaan yang harus disesuaikan

dengan situasi dan kondisi dari tiap-tiap perusahaan.

Alternatif-alternatif kebijaksanaan tersebut adalah :

1.8.1. Pembagian kerja*

Apabila pengurangan tenaga kerja yang dilaku­

kan perusahaan jumlahnya sedikit, maka perusa­

haan dapat menggunakan cara pengunduran diri

secara sukarela atau pekerja minta berhentiAe

luar dari perusahaan dengan sendirinya (karena

alasan kesehatan, meninggal dunia dsb.). Teta­

pi jika cara ini belum mencukupi, maka pilihan

berikutnya adalah diberlakukannya minggu kerja pendek (mengurangi banyaknya hari kerja) bagi

tenaga kerja pada bagian yang terdapat kelebih

an junllah tenaga kerja. Hal ini hanya dapat di

lakukan, apabila upah karyawan dapat disesuai­

kan dengan jumlah hari atau jam kerja karya­

wan.

1.8.2. Pemberhentian tenaga ker,ja.

Apabila pengurangan yang dilakukan perusahaan

jumlahnya cukup besar, maka perusahaan terpak

sa melakukan kebijaksanaan pemberhentian terha­

dap tenaga kerjanya.

Bila memungkinkan, perusahaan dapat melakukan

(43)

31

dan apabila pada suatu saat perusahaan memerlukan

tambahan tenaga kerja, perusahaan dapat menarik kem

bali tenaga kerja tersebut.

Perusahaan juga dapat melakukan pemberhentian sete-

rusnya terhadap tenaga kerja, apabila hal tersebut

tidak dapat dihindakan lagi.

Dalam hal pemberhentian tenaga kerja ini, perusaha­

an harus memberikan sejumlah biaya kerugian/peeang-

on kepada tenaga kerja yang diberhentikan sesuai

dengan apa yang tertera pada anggaran dasar perusa­

haan*

Apabila alternatif pemberhentian karyawan dipilih

maka timbul suatu masalah lagi bagi perusahaan, ya­

itu memilih siapa karyawan yang akan diberhentikan.

Untuk itu ada sejumlah alternatif bagi perusahaan,

dimana pemilihan alternatif tersebut tergantung da­

ri masing-masing perusahaan. Alternatif tersebut me

liputi :

a. Perusahaan mengadakan pemberhentian terhadap kar

yawan penghasil marginal. Karyawan yang termasuk

dalam kategori ini biasanya yang dipilih terle-

bih dahulu apabila perusahaan memutuskan untuk

mengadakan pemberhentian tenaga kerja. Hal ini

boleh saja dilakukan oleh perusahaan, namun bia­

sanya banyak karyawan yang kurang setuju, karena

(44)

b* Perusahaan mengadakan pemberhentian berdasarkan

senioritas karyawan* Kebijaksanaan ini umuanya

dapat diterima oleh hampir setiap karyawan* Mes

kipun demikian perusahaan masih dihadapkan pada

masalah bagaimana senioritas itu ditentukan. Ti

ga pilihan utama tentang senioritas yaitu :

1. Senioritas organisasi, yaitu lamanya waktu

seorang karyawan telah bekerja pada perusaha

an.

2* Senioritas bagian. yaitu lamanya waktu se­

orang karyawan telah bekerja pada suatu bagi

an tertentu di perusahaan yang bersangkutan.

3. Senioritas pekerjaan, yaitu lamanya waktu se

orang karyawan telah menjalankan suatu peker

jaan tertentu dalam suatu bagian tertentu.

1.8*3* Penempatan tenaga ker.ja di luar perusahaan*

Bagi perusahaan yang besar, apabila ia terpaksa me-

lakukan pemberhentian terhadap sejumlah karyawannya

maka perusahaan tersebut ikut bertanggung jawab un­

tuk mengusahakan pekerjaan baru bagi karyawan yang

diberhentikan* Perusahaan dapat mengusahakan untuk

menempatkan sejumlah karyawan yang diberhentikan

tersebut pada perusahaan lain yang membutuhkan tena

ga kerja.

Produktivitas

(45)

33

tem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor seper

ti tenaga kerja, modal atau kapital berupa mesin - me

sin atau peralatan kerja, bahan baku dan lain-lain di

kelola dalam suatu cara yang terorganisasi, untuk me-

wujudkan barang atau jasa secara efektif dan efisien.

Oleh karena itu harus diupayakan untuk dapat memanfa-

atkan sumberdaya tersebut secara optimal untuk mempro

duksi hasil dalam bentuk yang terbaik, antara lain de

ngan mengupayakan agar produktivitas masing - ^masing

sumberdaya tersebut tinggi.

Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas perusaha

anr-perlu mengetabui serta memperhatikan faktor-faktor

apa saja yang dapat mempengaruhi produktivitas.

1.9*1* Definisi produktivitas.

Berbicara mengenai produktivitas, maka hal ini

akan selalu dikaitkan dengan pengertian efekti

vitas dan efisiensi.

Kebanyakan definisi produktivitas yang dipakai

adalah hasil riil per jam kerja. Jadi sangat

berkaitan dengan tingkat pekerjaan di pabrik.

Pada dasarnya produktivitas dapat diidentifi- kasikan dengan efisiensi dalam arti suatu rati

o antara keluaran dan masukan. Salah satu defi

nisi produktivitas adalah sebagai berikut :

" Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jum lah barang dan jasa yang diproduksi)den|

(46)

tanah, energi dan sebagainya) yang *dipa kai untuk menghasilkan hasil tersebutv.1*^

Berdasarkan definisi tersebut, maka

produktivi-tas secara umum dapat diformulasikan sebagai be

rikut :

Produktivitas = 0utput Input

Metode pentyukuran produktivitas ker.ja karyawan.

Dalam pengukuran produktivitas, biasanya selalu

dihubungkan dengan keluaran secara fisik, yaitu

produk akhir yang dihasilkan.

Untuk mengukur produktivitas dari tenaga kerja

manusia, dapat dirumuskan sebagai berikut :

Produktivitas - Total keluaran yang dihasilkan

tenaga kerja Jumlah tenaga kerja

Disini produktivitas dari tenaga kerja ditunjuk

kan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang di­

hasilkan sebagai output dengan total tenaga ker

ja yang diperkerjakan (yang menangani pekerja­

an) sebagai inputnya. Masukan (input) disini da

pat pula dalam satuan jam orang (man hours), ya

itu jumlah jam kerja yang dipakai untuk raengha-

silkan keluaran tersebut.

^Basu Swasta DH - Ibnu Sukotjo, Penman tar Ekonomi Perusahaan Modern, Edisi revisi. Penerbit Liberty, Yogya­

(47)

35

Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam

tiga bentuk yaitu ;

- jumlah produksi meningkat dengan menggunakan

sumberdaya yang sama*

- jumlah produksi yang sama atau meningkat di­

capai dengan menggunakan sumberdaya yang le­

bih sedikit.

- jumlah tambahan hasil produksi yang dipero-

lehf jauh lebih besar daripada pertambahan

sumberdaya yang digunakan.

1*9.3. Faktor-faktor yang menentukan produktivitas te

naga ker.ia.

Produktivitas tenaga kerja banyak ditentukan

oleh berbagai faktor, baik itu faktor ekstern

(yang berasal dari perusahaan) maupun faktor

intern (yang berasal dari tenaga kerja itu sen

diri).

Faktor ekstern antara lain :

a. Upah intensif.

b. Pembagian tugas.

c. P&ngaturan lay out mesin-mesin.

d- Kondisi serta lingkungan kerja.

Sedangkan faktor intern antara lain :

a. Usia. d* Bakat.

b. Pengalaman* Jenis kelamin*

(48)

2. Penelitian Sebelumnva

Saflpai eaat ini penulis belum pernah menemukan pene

litian mengenai perencanaan tenaga kerja- Sedangkan di

P.T. Kertas Basuki Rachmat sendiri selama ini belum per-

nab ada penelitian mengenai masalah yang sama dengan yang

penulis kemukakan.

3. Hipotesis

Adapun hipotesis yang penulis ajukan sehubungan deng

an permasalahan yang ada di perusahaan adalah sebagai beri

kut : M Diduga bahwa, apabila perusahaan melaksanakan

perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik, maka pro-n

duktivitas tenaga kerja akan mehingkAt ;

4* Metode Penelitian

i+.l. Definisi Operasional.

Perencanaan kebutuhan tenaga kerja yang baik yang

penulis maksudkan disini adalah: Kegiatan yang di

lakukan perusahaan dalam menentukan jumlah kebutu

ban tenaga kerja pada periode yang akan datang de

ngan mempergunakan atau mencakup komponen-komponen:

1. Rencana produksi, yaitu berapa besar atau |»a-

nyaknya volume produksi yang akan dihasilkan /

di produksi perusahaan pada periode yang akan

datang, yang ditentu*tan berdasarkan analisa pa

sar atau peramalan penjualan serta kapasitas

pabrik yang tersedia.

2* Beban kerja karyawan : yaitu jumlah jam orang /

(49)

37

suatu pekerjaan atau haeil produksi (eesuai ren

cana produksi ) dalam periode waktu tertentu,

yang diperoleh dari hasil perbandingan antara

rencana produksi dengan standar kemampuan tiap

pekerja pada masing-masing bagian.

3. Tingkat absensi : yaitu merupakan perbandingan

antara jam kerja yang hilang akibat ketidak ha

diran karyawan di tempat kerja pada hari kerja,

dengan jam kerja karyawan standar yang telah di

tentukan perusahaan.

if. Tingkat perputaran tenaga kerja atau . labour

turn over (LTO) : yaitu besarnya tenaga kerja

yang keluar dari suatu fcagian tertentu dari su

atu perusahaan dibandingkan dengan jumlah tena

ga kerja yang ada pada bagian tersebut pada 6a

tu periode tertentu.

- Sedangkan yang dimaksud dengan Produktivitas Tenaga

kerja yaitu : Perbandingan antara hasil produksi pe

rusahaan dengan jumlah tenaga kerja yang mengerja-

kannya pada suatu perioede tertentu*

if.2. Xdentlfikasi Variabel

- Variabel tidak bebas (Y) = Produktivitas tenaga

kerja operasional bagian produksi, yang dinyata

kan dalam satuan ton/tahun,selama 5 (liama) ta­

hun berturut-turut yaitu mulai tahun 1986 saapai

dengan 19 9 0.

(50)

tena-ga kerja,' yang dinyatakan dalam nilai angka (1/

eatu untuk perencanaan kebutuhan tenaga kerja

yang 6angat jelek dan 5/lifca^untuk perencanaan

kebutuhan tenaga kerja yang baik). Nilai tsb.

diperoleh dari hasil kuisioner (dengan mempergu-.

nakan metode skoring) selama lima tahun berturut

turut yaitu mulai tahun 1986 sampai dengan 19 9 0.

Jenis dan Sumber Data

4*3*1. Jenis data yang dinerlukan.

1. Sejarah serta perkembangan perusahaan.

2. Struktur organisasi perusahaan.

3* Data produksi.

4. Jumlah tenaga kerja operasional bagian

produksi.

Standar kemampuan tiap tenaga kerja pa­

da masing-masing unit bagian produksi.

6. Absensi karyawan.

7. Data labour turn over.

8. Jam kerja karyawan.

4*3*2. Sumber data.

Dari dalam perusahaan dengan responden :

1. Kepala bagian dan etaf produksi.

2. Kepala bagian dan staf personalia.

4*4* Prosedur Pengumpulan Data

1. Wawancara.

(51)

39

3* Pengamatan.

4. Kuieloner.

4.5. Teknik Anallsls

Setelah data terkumpul, kemudian diolah, dianali-

sis dengan menggunakan metode kuantltatif dengan mema

kai rumus korelasi. Adapun rumus korelasi yang dipergu

nakan adalah rumus korelasi tunggal Product Moment, ya

itu :

n< XY - (ZX) (£Y) u

r = ,— ■ — ,,

---V n i x 2 - (iK)2 V n ^ T 2 - (.IT)2

Analisa korelasi tersebut dipergunakan untuk meng

etLhui bagaimanakah sifat hubungan (positif/searah ata

ukah negatif/herlawanan) antara variabel X (perencana­

an kebutuhan tenaga kerja) dengan produktivitas tenaga

kerja (variabel Y), yang dapat diketahui dari hasil r. p

Serta besaroya pengaruh (r ) dari perencanaan kebutuh­

an tenaga kerja terhadap produktivitas tenaga kerja.

Untuk pengujian hipotesanya digunakan uji ” t " l

yang rumusnya sebagai berikut :

15 r

V

n - 2

t =

\ { T 7 7

-14Amiruddin Umar, Sri Kusreni, M. Ititfie

Sta-tlstik I, Cetakan Pertama, Fakultas Ekonomi Universiias Airlangga 1982, halaman 107.

(52)

Ujl " t " ini dipergunakan untuk. menentukan apakah

hipotesa kerja yang diajukan penulis dalam kripsi Ini da

pat diterima kebenarannya ataukah tidak. Adapun langkah-

langkah atau prosedur dalam pengitfian. hipotesa ini sbb:

1. Perumusan hipotesa nol ( HQ) serta hipotesa alteraa-

tif ( H 1).

Hipotesa nol ( HQ) dalam skripsi ini dirumuskan sbb.:

Hq = 0 t berarti tidak ada hubungan sama sekali an-

tara perencanaan kebutuhan tenaga kerja de

ngan produktivitas kerja karyawan.

Sedangkan hipotesa kerja/hipotesa penelitian yang te­

lah penulis kemukakan pada bab I, akan dirumuskan da­

lam bentuk operasional sebagai hipotesa alternatif/E*

sebagai berikut :

> 0 t berarti ada hubungan positif/searah antara

perencanaan kebutuhan tenaga kerja dengan

produktivitas kerja karyawan/tenaga kerja.

2. Menentukan kriteria penolakan dan peneriraaan

Hq ditolak apabila

dim an a : tQ adalah t observasi atau t hitung, sedang­

kan t^ adalah t tabel,

3. Menentukan deraj at/tingkat kesalahan dan deraj at ke

bebasan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan de-

jat kebebasan n-1, dan tingkat kesalahan sebesar 0,05.

4. Melakukan perhitungan nilai tQ, serta membuat kesimpu-

(53)

41

B A B III

A N A L I S I S

1* Gambaran Umum Perusahaan

1.1. Seiarah dan. Perkembaagan. Perusahaan*

P.T. Kertas Basuki Rachmat (Persero) “ Banyuwangi

adalah salah satu perusahaan penghasil kertas di

Indonesia milik pemerintah* Perusahaan ini didiri-

kan atas dasar Ketetapan MPRS No. 11/1960 dengan.

nama Proyek Pabrik Kertas Banyuwangi, dan diresmi-

kan pada 26 april 1969 dimana sekaligus dimulainya

masa operasi percobaan.

Dengan Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 1971(Lem-

baran Negara Tahun 1971 No.72)perusahaan berstatus

Perum dengan nama lengkap Perusahaan Umum Kertas

Basuki Rachmat* Kemudian dengan Peraturan Pemerin­

tah Republik Indonesia No.16 tahun 1982 status pe­

rusahaan dialihkan menjadi Persero, dengan nama PT.

Kertas basuki Rachmat (Persero;*

Lokasi perusahaan ini berada 2 kilo meter sehelah

barat laut kota Banyuwangi, dengan menempati areal

seluas + 30 hektar. Adapun dipilihnya lokasi peru­

sahaan di daerah Banyuwangi karena di sekitar kaki

Gunung Raung terdapat hutan bambu yang cukup luas

sebagai bahan baku untuk membuat kertas, serta me-

(54)

instansi pemerintah. maupun oleh lembaga pendidikaii-

(Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan. Masyarakat Fakul

tas. EJtonomi Universitas Indonesia) •

Pendirian perusahaan ini hasil kerjasama .dengan

bangsa Jepang sebagai sumber dana utamanya* Pada

tanggal 21 Nopember 19 6 2, diadakan kontrak pembeli

an mesin-mesin serta perlengkapan pabrik antara. pe

merintah Indonesia dengan Toyo Menka Kaisha Ltd.Je

Pang(Kontrak No. MISPRI 195 (62.) DP) di Tokyo, de­

ngan nilai kontrak sebesar US 8 8*500»000 berupa

kredit jangka panjang dengan jaminan pampasan pe-

rang. Dalam kontrak ini sudah termasuk _ penglrlman

tenaga ahli Jepang ke Banyuwangi sebagai konsultan

dan untuk memberikan guidance, baik selama . .masa

pembangunan maupun dalam masa operasi percobaan

dan termasuk pula training tenaga-tenaga Indonesia

ke Jepang.

Masa operasi komersiil perusahaan dimulai pada ta­

hun 19 71 dengan kapasitas 30 ton/hari, perusahaan

berproduksi dengan kapasitas penuh dan selalu ha-

bis terjual, karena pada saat itu jumlah perusaha­

an yang bergerak dalam pembuatan kertas masih sa-

ngat sedikit.

Bahan baku utama yang digunakan oleh . peruaabaan

ini pada mulanya hanya bambu yang di peroleh dari

(55)

Ra-43

ung» Karena lama-kelamaan persediaan banbu mulai

berkurang, maka bekaa lahan bambu ditanami pinus

mercusii yang hendak dipakai sebagai bahan baku

selain bambu. Kemudian perusahaan juga memakai ba

han baku kayu turi sebagai suplesi bambu untuk

pembuatan pulp(bubur kertas.; dengan cara " . aixed

cooking. Pada tahun 1975 mulai membangun Unit

Chlor Alkali Plant (CAP) sebagai bahan pembantu u

tama dalam produksi pulp, yang sebeluranya dibeli

dari luar. Karena permintaan kertas dalam negeri

semakin meningkat, pada tahun-tahun selanjutnya

yaitu 1976 perusahaan raenambah kapasitas mesin se

hingga menjadi ton per hari. Dengan bahan baku

yang semakin bertambah, tidak hanya jenis kayu se

rat pendek seperti turi tetapi juga .menggunakan

jenis kayu serat panjang seperti pinus.

Mulai tahun 1980-an mulai bermunculan pabrik ker­

tas terutama dari pihak swasta, sehingga perusaha

an mulai menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Hal ini menyebabkan market share mulai berkurang.

Pada tahun 1977 sampai dengan tahun 1980 perusaha.

an pernah mengeksport kertas ke luar negeri, teta

pi karena ada peraturan pemerintah yang melarang

perusahaan untuk mengekspor kertas hasil produk-

sinya, maka sejak tahun itu perusahaan tidak lagi

(56)

dalam negeri, sesuai dengan misi perusahaan jakhl

sebagai stabilisator dan dinamisator, yaitu memenu

hi kebutuhan kertas nasional dengan harga yang ter

jangkau oleh pemakainya.

Pada saat ini perusahaan sedang berusaha melaksana

kan optimalisasi profitability dan produktivitas,

sehingga segala bidang yang dimiliki perusahaan di

adakan pembenahan-pembenahan. Salah satu usahanya

antara lain diadakannya komputerisasi sistem infor

masi manajeraennya, serta melaksanakan renovasi da-

lamrangka mengusahakan perbaikan kualitas pulp me­

lalui sistem "separate cooking", yaitu pemasakan

pulp serat pendek secara terpisah. Renovasi dilak-

sanakan melalui kerja sama dengan PT. Petro Kimia

Gresik. Usaha optimalisasi profitabilitas dan pro­

duktivitas juga dilakukan oleh. perusahaaa melalui

tenaga kerja yang dimilikinya, yakni dengan mengu-

saiiakan lebih efektif dan efisien dalam memperguna

kan tenaga kerja yang dimilinya. Salah satunya de­

ngan cara lebih meningkatkan kemampuan para k&rya-

wannya melaui program-program pelatihan serta beru

saha memperkerjakan karyawan yang memang benar- be

(57)

45

1.2. fftruktur Organisasl

Dalam menjalankan kegiatan operasi sehari- hari

nya PT. Kertas Basuki Rachmat (Persero) Banyuwa­

ngi mempunyai struktur organisasl yang menggam-

barkan sueunan dan hubungan antara bagian-baglan

dan poslsi dalam perusahhan. Pembagian itu mem-

perinci aktivitas kerja. Struktur organisasl ju­

ga menunjukkan hirarki organisasi dan sueunan we

wenang derta tanggung jawab antar masing- naalgg

bagian dalam perusahaan seperti tampak pada gam-

bar di halaman. berikut, yang secara garis besar^

nya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Direktur Utama.

Direktur utama sebagai pucuk pimpinan perusa­

haan bertanggung jawab atas kebijaksanaan dan

jalannya organisasl secara keseluruhan, diban

tu oleh direktur produksi dan teknik serta di

rektur komersiil.

2* Direktur Produksi dan Teknik*

Direktur Produksi dan Teknik ini : me*bawahi

departemen produksi, logistik, pemeliharaan,

erta departemen rancang bangun konstruksi.

A* Departemen Produksi.

1* Departemen produksi dipimpin oleh seo­

(58)

iawab kepada direktur Produksi dan Tek*

nik.

2. Departemen produksi terdiri dari tiga

lini dinas yaitu :

2.1. Dinas produksi I dipimpin oleh ee-

orang kepala dinas yang -bertugas

mengavasi bidang-bidang pembuatan

pulp, pembuatan kertas dan finish­

ing, yang masing-masing bidang di*

pimpin oleh kepala seksi.

2.2* Dinas Produksi II, dipimpin oleh

seorang kepala dinas yang bertugas

mengawasi bidang-bidang pekerjaan

elektrolisa dan recovery yang ma-

sing-ma6ing dipimpin oleh seorang

kepala seksi.

2*3* Dinas Produksi III, dipimpin oleh

seorang kepala dina6 yang bertugas.

mengawasi bidang-bidang pekerjaan

analisis produksi dan proses & pe-

ngawasan kualita6. dan masing- ma­

sing bidang dipimipin oleh seorang

kepala 6eksi.

B. Departemen

Logistik-Departemen logi6tik dipimpin oleh seo­

(59)

47

mengawaei bidang-bidang pengadaan bahan baku,

bahan penolong, spare part, barang-barang non

teknis dan pergudangan/penyimpanan bahan baku

dan barang jadi.

C. Departemen Pemellharaan.

1. Departemen pemellharaan dipimpin oleh eeo-

rang kepala departemen yang bertugas menga

wasi bidang pemellharaan eecara keseluruh-

an.

2. Departemen pemellharaan terdiri dari tiga

lini dlnas yaitu :

2.1. Dinas pemellharaan I, dipimpin oleh

seorang kepala dinas yang bertugas me

ngawasi bidang-bidang permesinan, la-

pangan dan pembangkit tenaga listrik

dan satui unit shift mekanik.

2.2. Dinas pemeliharaan II, dipimpin. oleh

eeorang kepala dinas yang bertugas me

ngawasi bidang-bidang perbengkelan, listrik dan instrumen. Dan masing-ma-

sing bidang dipimpin oleh seoarang ke

pala seksi.

2.3* Dinas pemeliharaan III, dipimpin oleh

seorang kepala dinas yang bertuga6 me

Gambar

SELISIH JUMLAH TENAGA KERJA BAGIAN'PRODUKSI DI P.T. KERTAS BASUKI RACHftAT BANYUWANGI TABEL 2
SELISIH JUMLAH TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI P.T. KERTAS BASUKI RACHMAT TABEL 3
DAFTAR HASIL PEN ILAIAN DARI PERTANYAAN-PERTANYAAN MEN GEN AI PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA TABEL 4
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRGDUKSI P.T. KERTAS BASUKI RACHMAT TABEL 5-
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan penerapan model pembelajaran ekspositori untuk meningkatkan hasil pembelajaran

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang ber judul ” Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Tentang Sifat –

download informasi-informasi yang berkaitan dengan tugas akhir mahasiswa. Untuk admin dapat melakukan administrasi verifikasi registrasi pendaftaran TA,.. update

Tujuan penelitian ini ialah mengetahui pengaruh reaksi saponifikasi terhadap pemurnian mono-diasilgliserol (MDAG) dari hasil proses esterifikasi asam lemak bebas

terbentuknya nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan pada jiwa pelajar, dan terbentuknya pelajar yang berakhlakul karimah dan giat dalam beragama serta terbentuknya integritas

Perempuan di Desa Tugu, terutama ibu-ibu yang sudah menikah bekerja sebagai hadamah (tukang masak) , pekerjaannya antara lain melayani kebuhutan rumah tangga

Selanjutnya berkaitan dengan sifat fisik tanah, pada horison atas area bekas kebakaran terjadi p e n m a n porositas total tanah, meningkatnya bobot isi tanah, berkurangnya

Mengembangkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun dengan menggunakan media kolase pada anak usia dini sesuai dengan prosedur, yaitu merencankan