LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
(Biogenesis)
DISUSUN OLEH:
Nama : MUSFIRAH Nim : 60300113026 Kelompok : IV (Empat) Asisten : Ramlah
LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKONOLOGI UNVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui asal usul kehidupan melalui suatu rangkaian percobaan sederhana yang meliputi: Percobaan Fransisco Redi, percobaan Lazaro Spalanzani, percobaan Louis Pasteur.
B. Dasar Teori
Pada awalnya orang-orang mempercayai bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk tak hidup (abiogenesis). Teori ini awalnya dikemukakan oleh Aristoteles yang meyakini bahwa ikan berasal dari lumpur. Teori ini bertahan cukup lama yaitu semenjak zaman Yunani kuno hingga pertengahan abad ke 17. Teori ini juga didukung oleh ilmuwan Inggris, John Nedham. Saat itu Nedham melakukan percobaan dengan menggunakan air kaldu dan menyimpulkan bahwa mikroba yang yang tumbuh berasal dari air kaldu itu sendiri. Anthony van Leeuwenhoek juga merupakan penganut teori abiogenesis, hal itu diperkuat saat dia menemukan mikroskop sederhana dan menemukan adanya benda-benda yang sangat kecil dalam setetes air rendaman jerami (Declowdy, 2012).
Orang yang menentang pendapat Aristoteles dan Needham adalah Lazaro Spalanzani pada tahun 1768. Dia mengatakan bahwa perebusan dan penutupan botol-botol berisi air rebusan yang dilakukan oleh Needham tidak sempurna. Spalanzani sendiri merebus sepotong daging sampai berjam-jam lamanya, kemudian air rebusan itu ditutup rapat-rapat di dalam botol, dengan demikian tidak diperoleh mikroorganisme baru (Hafzah, 2012).
Louis Pasteur (1822-1895) melakukan eksperimen yang lebih cermat daripada Spalanzani. Ia membuktikan bahawa kaldu yang dipanaskan dan ditutup, tidak akan mengandung mikroba. Kaldu yang sudah dipanaskan, dipanaskan Pasteur dalam gelas labu yang ujungnya kecil dan tertekuk, berbentuk huruf S yang panjang. Dengan demikian mikroba atau debu tak dapat masuk tapi udara bisa. Kaldu itu tetap segar berbulan-bulan. Setelah ujung berbentuk S itu diecahkan, dalam sehari saja kaldu itu pun jadi berwarna gelap krena membusuk. Setelah diperiksa ternyata mengandung mikroba. Seperti halnya Spalanzani, Pasteur juga mengukuhkan pendapat, bahwa dalam udara terkandung benih mikroba (Yatim, 1994).
Teori lain yang membahas mengenai asal usul makhluk hidup adalah teori evolusi kimia yang dicetuskan oleh Stanley Miller dan Harold Urey. Urey mengatakan bahwa di atmosfer kaya akan zat NH3, H2O, H2 dan CH4, apabila senyawa ini bergabung dan dengan bantuan energy dari sinar kosmik maka akan terbentuk asam amino yang menjadi substansi dasar kehidupan dan penyusun protoplasma (Kimball, 1983).
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah: Hari/ Tanggal : Rabu/ 06 November 2013
Pukul : 15.00 - 17.00 WITA
Tempat : Laboraturium Biologi Dasar Lantai 1 Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Samata – Gowa 2. Alat dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol jam (botol selai) dengan penutupnya, kain kasa, tabung reaksi/ labu erlenmeyer, sumbat gabus, bunsen, dan pipa kapiler dengan diameter 0,5 cm (dibuat dengan model leher angsa).
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah aquades, daging sapi segar, lilin, kaldu, tissue, dan korek api.
3. Cara kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah: 1. Percobaan Fransisco Redi
a. Mengisi tiga tabung (botol selai) dengan sekerat daging segar.
b. Mengisi tabung I dengan daging tanpa ditutup.
c. Mengsis tabung II dengan daging lalu ditutup dengan kain kasa.
e. Mengamati tabung tersebut setiap hari selama seminggu.
f. Mengamati apa yang terjadi kemudian mencatat hasilnya pada kertas lembar pengamatan.
2. Percobaan Lazaro Spalanzani
a. Menyiapkan empat buah tabung reaksi yang bersih dan steril kemudian mengisi keempat tabung dengan air kaldu.
b. Mengisi tabung I dengan 10 ml air kaldu kemudian ditutup tanpa dipanaskan.
c. Mengisi tabung II dengan 10 ml air kaldu kemudian dipanaskan dan tanpa ditutup.
d. Mengisi tabung III dengan 10 ml air kaldu kemudian dipanasakan dan ditutup.
e. Mengisi tabung IV degan 10 ml air kaldu kemudian tanpa ditutup dan dipanaskan.
f. Mengamati setiap tabung setiap hari selama seminggu. g. Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan. 3. Percobaan Louis Pasteur
a. Menyipkan tabung reaksi atau labu yang kemudian diisi dengan 10 ml air kaldu kemudian ditutup dan menghubungkannya dengan pipa berbentuk leher angsa dan dipanaskan sampai steril.
b. Membiarkan tabung/ labu tersebut selama 3 pengamatan, kemudian mengamati apa yang terjadi pada air kaldu.
d. Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan. D. Hasil Dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum ini adalah: a. Percobaan Fransisco Redi
Hari/ tanggal
Perubaha
n Botol I Botol II Botol III Kamis/
10-Botol I : Dibiarkan terbuka.
Botol II : Ditutup dengan kain kasa. Botol III : Ditutup rapat.
b. Percobaan Lazaro Spalanzani Hari/
tangal
Perubah an
me
Tabung I ditutup tanpa dipanaskan. Tabung II dipanaskan tanpa ditutup. Tabung III ditutup dan dipanaskan.
Tabung IV tanpa ditutup dan dipanaskan. c. Louis Pasteur
Hari/ tanggal
Warna Endapan Organism e
endapan Tidak ada organisme
endapan Tidak ada organisme
Belum dimiringk an
Sabtu/
9/11/2013 Keruh
Terdapat
endapan Tidak ada organisme
endapan Tidak ada organisme
Dimiringk an
11/11/201 3
endapan
organisme an Keterangan:
Pengamatan pada percobaan Loius Pasteur hanya bias dilakukan sampai hari ke-5 karena terjadi masalah yaitu tabung terjatuh dan air kaldu di dalamnya tumpah.
2. Pembahasan
a. Percobaan Fransisco Redi
Pada botol selai I yang diisi dengan daging tanpa ditutup, daging tersebut berbau sehingga lalat hinggap diatas daging, beberapa hari kemudian terdapat banyak belatung diatas daging dan sebagian menempel pada botol. Kondisi daging juga lembab, bau yang menyengat dari daging merupakan proses pembusukan yang dilakukan oleh bakteri pengurai. Ketika daging mulai membusuk maka datanglah lalat di sekitar botol selai. Beberapa hari kemudian terlihat beberapa ekor belatung. Begitupun pada botol selai II yang diisi daging dan ditutup dengan kain kasa, daging tersebut juga berbau sehingga lalat hanya hinggap diatas kain kasa beberapa hari kemudian muncul belatung diatas kain kasa begitupun didaging. Sedangkan pada botol selai III yang diisi daging dan ditutup rapat tidak terdapat belatung. Hal ini disebabkan kerena sulit untuk dihinggapi lalat, belatung muncul jika lalat hinggap pada daging untuk bertelur. Percobaan ini membuktikan bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati, tetapi semua makhluk hidup terbentuk dari makhluk hidup juga.
Pada tabung I air kaldu yang berada di dalam berubah warna, mengendap dan berbau walau tabung tersebut ditutup tetapi karena air kaldu tidak disetelikan maka terdapat mikroorganisme didalamnya. Pada tabung II air kaldu yang berada didalam tabung juga berubah warna,mengendap, dan berbau menandakan adanya mikroorganisme walau sudah diseterilkan tetapi karena tabug tidak ditutup maka mikroorganisme yang berada diudara masuk ke dalam tabung. Pada tabung III juga berubah warna, mengendap, dan berbau juga menandakan adanya miroorganisme walau sudah ditutup dan disterilkan, mungkin itu merupakan kesalahan pada saat pengamatan, pada saat diamati gabus yang menutup tabung dibuka untuk melihat adanya organisme walau mungkin oganisme tersebut tidak ada tetapi karena selalu dibuka saat diamati maka udara masuk dan mikroorganisme juga masuk. Pada tabung IV air kaldu berubah warna, berbau dan mengandung banyak organisme karena tabung tersebut tidak ditutup dan disterilkan sehingga udara yang membawa mikoorganisme mudah masuk dan mengembangbiakkan mikroorganisme yang berada didalamnya.
c. Percobaan Louis Pasteur
berwarna keruh, terdapat endapan namun tidak terdapat organisme dan tabung dalam kondisi dimiringkan hingga air kaldu menyentuh leher angsa. Hari kelima air kaldu berwarna keruh, terdapat endapan dan mulai terdapat organisme dan tabung dalam kondisi dimiringkan hingga air kaldu menyentuh leher angsa. Pada prinsipnya, udara masuk kedalam tabung tetapi partikel debu hinggap pada pipa yang berbentuk leher angsa. Setelah dimiringkan, airnya menjadi lebih keruh kerena air kaldu yang awalnya sudah keruh bercampur dengan partikel debu yang menempel pada leher angsa pada saat udara masuk, itu mendakan adanya mikroorganisme.
E.
KesimpulanAdapun kesimpulan dari praktikum ini adalah :
1. Pada percobaan Fransisco Redi menggunakan daging, pada mulanya hanya berupa daging tetapi lama-kelamaan muncul belatung akibat lalat yang hinggap pada daging untuk bertelur.
2. Percobaan Lazaro Spalanzani yang menggunakan air kaldu yang berubah dari yang jernih menjadi keruh itu menandakan bahwa muncul organisme dalam air kaldu tersebut akibat pertumbuhan kuman yang terbawa oleh udara.
Buktikan-bukti eksperimen ketiga ilmuan tersebut akhirnya menghasilkan teori tentang biogenesis yang menyatakan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Teori ini memiliki tiga semboyan, yaitu:
a. Omne vivum ex ovo yang berarti semua makhluk hidup berasal dari telur
b. Omne ovum ex vivo yang berarti semua telur berasal dari makhluk hidup
c. Omne vivum ex vivo yang berarti makhluk hidup berasal dai makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Hifzah, Amriana. Mikrobiologi Ternak. Makassar. Alauddin University Press. 2012