• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Aljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Aljabar Linier Elementer

Kuliah ke-9

(2)

Materi kuliah

• Hasilkali Titik

• Proyeksi Ortogonal

(3)

Hasilkali Titik dari Vektor-Vektor

7/9/2014 3

Definisi

Jika 𝒖 dan 𝒗 adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 2 atau ruang berdimensi 3 dan 𝜃 adalah sudut antara 𝒖 dan 𝒗, maka hasilkali titik (dot product) atau hasilkali dalam Euclidean 𝒖. 𝒗 didefinisikan sebagai berikut:

𝒖. 𝒗 = 𝒖 𝒗 cos 𝜃 jika 𝒖 ≠ 𝟎 dan 𝒗 ≠ 𝟎

𝟎 jika 𝒖 = 𝟎 dan 𝒗 = 𝟎

Catatan:

𝜃 sudut antara 𝒖 dan 𝒗 dengan 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋

Yanita, FMIPA Matematika Unand

(4)

Contoh

Tentukan 𝒖. 𝒗 dengan 𝒖 = (0, 0, 1), 𝒗 = (0, 2, 2) dan 𝜃 = 45°, seperti pada gambar di bawah ini:

Penyelesaian:

𝒖. 𝒗 = 𝒖 𝒗 cos 𝜃

= 02 + 02 + 22 02 + 22 + 22 cos 45

(5)

Bentuk Komponen dari Hasilkali Titik

7/9/2014 5

Misalkan 𝒖 = 𝑢1, 𝑢2, 𝑢3 dan 𝒗 = 𝑣1, 𝑣2, 𝑣3 adalah vektor-vektor tak nol.

Ingat kembali aturan cosinus pada segitiga:

𝑐2 = 𝑎2 + 𝑏2 − 2𝑎𝑏 cos 𝜃

Rumus ini akan digunakan untuk menentukan hasilkali titik dalam bentuk komponen-komponen dari vektor tersebut.

Yanita, FMIPA Matematika Unand

(6)

Perhatikan gambar berikut ini:

Dengan menggunakan rumus cosinus pada segitiga, maka:

𝑃𝑄 2 = 𝒖 2 + 𝒗 2 − 2 𝒖 𝒗 cos 𝜃 (1)

(7)

7/9/2014 7

Oleh karena 𝑃𝑄 = 𝒗 − 𝒖 , maka persamaan 1 menjadi:

𝒗 − 𝒖

2

= 𝒖

2

+ 𝒗

2

− 2 𝒖 𝒗 cos 𝜃 Atau

𝒖 𝒗 cos 𝜃 = 1

2 𝒖

2

+ 𝒗

2

− 𝒗 − 𝒖

2

Atau

𝒖. 𝒗 =

1

2

𝒖

2

+ 𝒗

2

− 𝒗 − 𝒖

2

(2)

Yanita, FMIPA Matematika Unand

(8)

Perhatikan bahwa:

𝒖

2

= 𝑢

12

+ 𝑢

22

+𝑢

32

, 𝒗

2

= 𝑣

12

+ 𝑣

22

+ 𝑣

32

dan 𝒗 − 𝒖

2

= (𝑣

1

− 𝑢

1

)

2

+(𝑣

2

− 𝑢

2

)

2

+(𝑣

3

− 𝑢

3

)

2

Substitusi nilai ini pada persamaan (2), diperoleh

𝒖. 𝒗 = 1 2

𝑢

12

+ 𝑢

22

+𝑢

32

+ 𝑣

12

+ 𝑣

22

+ 𝑣

32

−( 𝑣

1

− 𝑢

1 2

+ 𝑣

2

− 𝑢

2 2

+ 𝑣

3

− 𝑢

3 2

)

= 𝑢

1

𝑣

1

+ 𝑢

2

𝑣

2

+ 𝑢

3

𝑣

3

(9)

7/9/2014 9

Jadi untuk hasilkali titik pada ruang berdimensi 3 dengan menggunakan komponen adalah:

𝒖. 𝒗 = 𝑢

1

𝑣

1

+ 𝑢

2

𝑣

2

+ 𝑢

3

𝑣

3

Dan hasilkali titik pada ruang berdimensi 2 dengan menggunakan komponen adalah:

𝒖. 𝒗 = 𝑢

1

𝑣

1

+ 𝑢

2

𝑣

2

Yanita, FMIPA Matematika Unand

(10)

Menentukan Sudut Antara Dua Vektor

Jika 𝒖 dan 𝒗 adalah vektor-vektor tak nol, maka sudut antara 𝒖 dan 𝒗 dapat ditentukan dengan menggunakan rumus

𝒖. 𝒗 = 𝒖 𝒗 cos 𝜃 yaitu:

cos 𝜃 = 𝒖. 𝒗

𝒖 𝒗

(11)

Contoh

7/9/2014 11

Tentukan 𝒖. 𝒗 dan sudut 𝜃 antara 𝒖 dan 𝒗, dengan 𝒖 = (1, −5,4) dan 𝒗 = (3,3,3).

Penyelesaian:

• 𝒖. 𝒗 = 𝑢1𝑣1 + 𝑢2𝑣2 + 𝑢3𝑣3

= 1 3 + −5 3 + 4 3

= 0

• cos 𝜃 = 𝒖.𝒗

𝒖 𝒗

= 0

= 0𝒖 𝒗

Jadi sudut antara 𝒖 dan 𝒗 adalah 90°

Yanita, FMIPA Matematika Unand

(12)

Teorema 3.3.1

Misalkan 𝒖 dan 𝒗 adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 2 atau ruang berdimensi 3.

a.

𝒗. 𝒗 = 𝒗 2, yaitu 𝒗 = 𝒗. 𝒗

1 2

b. Jika vektor-vektor 𝒖 dan 𝒗 adalah tak nol dan 𝜃 adalah sudut di antaranya, maka

1.

𝜃 adalah lancip jika dan hanya jika 𝒖. 𝒗 > 𝟎

2.

𝜃 adalah tumpul jika dan hanya jika 𝒖. 𝒗 < 𝟎

3.

𝜃 = 𝜋

2 jika dan hanya jika 𝒖. 𝒗 = 𝟎

(13)

Bukti Teorema 3.3.1

a. Perhatikan bahwa 𝒗. 𝒗 bermakna bahwa sudut antara 𝒗 dengan 𝒗 adalah 0, jadi

𝒗. 𝒗 = 𝒗 𝒗 cos 0 = 𝒗

2

atau 𝒗 = (𝒗. 𝒗)

1 2

b. Karena 𝜃 memenuhi 0 ≤ 𝜃 ≤ 𝜋, maka 𝜃 adalah lancip jika dan hanya jika cos 𝜃 > 0; 𝜃 adalah tumpul jika dan hanya jika cos 𝜃 < 0; dan 𝜃 =

𝜋2

jika dan hanya jika cos 𝜃 = 0. Kemudian perhatikan bahwa cos 𝜃 memiliki tanda yang sama dengan 𝒖. 𝒗, karena 𝒖. 𝒗 = 𝒖 𝒗 cos 𝜃, 𝒖 > 0 dan 𝒗 > 0.

Jadi 𝜃 adalah lancip jika dan hanya jika 𝒖. 𝒗 > 0; 𝜃 adalah tumpul jika dan hanya jika 𝒖. 𝒗 < 0; dan 𝜃 =

𝜋2

jika dan hanya jika 𝒖. 𝒗 = 0.

7/9/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 13

(14)

Contoh

Tentukan apakah 𝒖 dan 𝒗 membentuk sudut lancip, tumpul atau saling tegak lurus, dengan

a. 𝒖 = (6,1,4) dan 𝒗 = (2,0,3) b. 𝒖 = (−6,0,4) dan 𝒗 = (3,1,6) c. 𝒖 = (0,0, −1) dan 𝒗 = 1,1,1 d. 𝒖 = (2,4, −8) dan 𝒗 = 5,3,7

Penyelesaian:

a. 𝒖. 𝒗 = 𝑢1𝑣1 + 𝑢2𝑣2 + 𝑢3𝑣3 = 6 2 + 1 0 + 4 3 = 24 b. 𝒖. 𝒗 = 𝑢1𝑣1 + 𝑢2𝑣2 + 𝑢3𝑣3 = −6 3 + 0 1 + 4 6 = 6 c. 𝒖. 𝒗 = 𝑢1𝑣1 + 𝑢2𝑣2 + 𝑢3𝑣3 = 0 1 + 0 1 + −1 1 = −1 d. 𝒖. 𝒗 = 𝑢1𝑣1 + 𝑢2𝑣2 + 𝑢3𝑣3 = 2 5 + 4 3 + −8 7 = −34

(15)

Sifat-sifat Hasilkali Titik

7/9/2014 15

Teorema 3.3.2

Jika 𝒖, 𝒗 dan 𝒘 adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 2 atau berdimensi 3, dan 𝑘 adalah skalar, maka:

a. 𝒖. 𝒗 = 𝒗. 𝒖

b. 𝒖. 𝒗 + 𝒘 = 𝒖. 𝒗 + 𝒖. 𝒘 c. 𝑘 𝒖. 𝒗 = 𝑘𝒖 . 𝒗 = 𝒖. 𝑘𝒗

d. 𝒗. 𝒗 > 0 jika 𝒗 ≠ 0 dan 𝒗. 𝒗 = 0 jika 𝒗 = 0

Yanita, FMIPA Matematika Unand

(16)

Bukti Teorema 3.3.2 (dibuktikan untuk vector pada ruang berdimensi 3 ; untuk vector pada ruang berdimensi 2 dibuktikan secara analog)

a. 𝒖. 𝒗 = 𝑢1𝑣1 + 𝑢2𝑣2 + 𝑢3𝑣3 = 𝑣1𝑢1 + 𝑣2𝑢2 + 𝑣3𝑢3 = 𝒗. 𝒖 (analog untuk di ruang berdimensi 2)

b. 𝒖. 𝒗 + 𝒘 = 𝑢1(𝑣1+𝑤1) + 𝑢2(𝑣2+𝑤2) + 𝑢3(𝑣3+𝑤3)

= 𝑢1𝑣1 + 𝑢1𝑤1 + 𝑢2𝑣2 + 𝑢2𝑤2 + 𝑢3𝑣3 + 𝑢3𝑤3

= 𝑢1𝑣1 + 𝑢2𝑣2 + 𝑢3𝑣3 + 𝑢1𝑤1 + 𝑢2𝑤2 + 𝑢3𝑤3

= 𝒖. 𝒗 + 𝒖. 𝒘

c. 𝑘 𝒖. 𝒗 = 𝑘 𝑢1𝑣1 + 𝑢2𝑣2 + 𝑢3𝑣3

= 𝑘 𝑢1𝑣1 + 𝑘 𝑢2𝑣2 + 𝑘 𝑢3𝑣3

= 𝑘𝑢1 𝑣1 + 𝑘𝑢2 𝑣2 + (𝑘𝑢3)𝑣3

= 𝑘𝒖 . 𝒗

d. Jika 𝒗 ≠ 0, maka 𝒗. 𝒗 = 𝑢1𝑢1 + 𝑢2𝑢2 + 𝑢3𝑢3 = 𝑢12 + 𝑢22 + 𝑢32 > 0

𝑢 + 𝑢 𝑢 + 𝑢 𝑢 = 0, karena 𝑢 2 = 0, 𝑢 2 = 0

(17)

Vektor-Vektor Ortogonal

11/11/2014 17

• Vektor-vektor ortogonal adalah vektor-vektor yang saling tegak lurus.

• Berdasarkan Teorema 3.3.1 b., dua vektor saling tegak lurus jika dan hanya jika 𝒖. 𝒗 = 𝟎 .

• Jika 𝒖 dan 𝒗 saling tegak lurus, maka

disimbolkan 𝒖 ⊥ 𝒗 .

(18)

Proyeksi Ortogonal

Sebarang vektor 𝒖 merupakan penjumlahan dua buah vektor, misal 𝒖 = 𝒘1 + 𝒘2, dimana 𝒘1 sejajar dengan dengan vektor tak nol tertentu 𝒂 dan 𝒘2 ⊥ 𝒂.

Perhatikan gambar berikut:

Vektor 𝒘1 disebut proyeksi ortogonal 𝒖 pada 𝒂 (komponen vektor 𝑢 sepanjang 𝒂), disimbokan dengan proj𝒂 𝒖

(19)

Proyeksi Ortogonal

11/11/2014 19

Teorema 3.3.3

Jika 𝒖 dan 𝒂 adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 2 atau ruang berdimensi 3 dan jika 𝒂 ≠ 𝟎, maka:

Komponen vektor 𝒖 sepanjang 𝒂:

proj

𝒂

𝒖 = 𝒖. 𝒂 𝒂

2

𝒂

Komponen vektor 𝒖 yang ortogonal terhadap 𝒂:

𝒖 − proj

𝒂

𝒖 = 𝒖 − 𝒖. 𝒂

𝒂

2

𝒂

(20)

Bukti Teorema 3.3.2

Perhatikan gambar berikut:

𝒖 = 𝒘

1

+ 𝒘

2

(1)

Misalkan 𝒘

1

= proj

𝒂

𝒖 dan 𝒘

2

= 𝒖 − proj

𝒂

𝒖.

Karena 𝒘

1

sejajar dengan 𝒂, maka pastilah 𝒘

1

kelipatan skalar

(21)

11/11/2014 21

Jadi persamaan (1) menjadi:

𝒖 = 𝒘

1

+ 𝒘

2

= 𝑘𝒂 + 𝒘

2

(2)

Lakukan perkalian titik dengan 𝒂 pada kedua ruas persamaan (2), yaitu:

𝒖. 𝒂 = 𝑘𝒂 + 𝒘

2

. 𝒂

= 𝑘𝒂 . 𝒂 + 𝒘

2

. 𝒂

= 𝑘 𝒂. 𝒂 + 𝒘

2

. 𝒂

= 𝑘 𝒂

2

+ 0, karena 𝒂. 𝒂 = 𝒂

2

dan 𝒘

2

⊥ 𝒂 Jadi

𝑘 =

𝒖.𝒂

𝒂 2

(22)

Oleh karena 𝒘

1

= proj

𝒂

𝒖 = 𝑘𝒂, maka proj

𝒂

𝒖 = 𝑘𝒂 = 𝒖. 𝒂

𝒂

2

𝒂 dan

𝒘

2

= 𝒖 − proj

𝒂

𝒖 = 𝒖 − 𝒖. 𝒂

𝒂

2

𝒂

(23)

Contoh

11/11/2014 23

Tentukan proyeksi ortogonal 𝒖 terhadap 𝒂 dan tentukan komponen vektor 𝒖 yang ortogonal terhadap 𝒂, dengan:

a. 𝒖 = 3, 1, −7 dan 𝒂 = (1, 0, 5) b. 𝒖 = 1, 0, 0 dan 𝒂 = (4, 3, 8) Penyelesaian:

Proyeksi ortogonal 𝒖 terhadap 𝒂 adalah:

proj

𝒂

𝒖 = 𝒖. 𝒂

𝒂

2

𝒂

Jadi yang perlu dicari 𝒖. 𝒂 dan 𝒂

2

(24)

a. 𝒖 = 3, 1, −7 dan 𝒂 = (1, 0, 5) 𝒖. 𝒂 = 3, 1, −7 . (1, 0, 5)

= 3 1 + 1 0 + −7 5

= −32

𝒂 2 = 12 + 02 + 52 = 26

Proyeksi ortogonal 𝒖 terhadap 𝒂:

proj𝒂 𝒖 = 𝒖. 𝒂

𝒂 2 𝒂 = −32

26 1, 0, 5 = − 16

13 , 0, − 80 13 Komponen vektor 𝒖 yang ortogonal terhadap 𝒂:

𝑢 − proj𝒂 𝒖 = 𝒖 − 𝒖. 𝒂

𝒂 2 𝒂 = 3, 1, −7 − − 16

13 , 0, − 80 13

(25)

11/11/2014 25

b. 𝒖 = 1, 0, 0 dan 𝒂 = (4, 3, 8) 𝒖. 𝒂 = 1, 0, 0 . (4, 3, 8)

= 1 4 + 0 3 + 0 8 𝒂 2= 4= 42 + 32 + 82 = 89

Proyeksi ortogonal 𝒖 terhadap 𝒂:

proj𝒂 𝒖 = 𝒖. 𝒂

𝒂 2 𝒂 = 4

89 (4, 3, 8) = 16

89 , 12

89 , 32 89 Komponen vektor 𝒖 yang ortogonal terhadap 𝒂:

𝑢 − proj𝒂 𝒖 = 𝒖 − 𝒖. 𝒂

𝒂 2 𝒂 = 1, 0, 0 − 16

89 , 12

89 , 32 89

= − 15

89 , − 12

89 , − 32 89

(26)

Panjang dari komponen vektor 𝒖 sepanjang 𝒂

Ingat bahwa panjang dari vektor 𝒂 adalah 𝒂 . Jika 𝒂 pada ruang berdimensi 2, maka

𝒂 = 𝑎

12

+ 𝑎

22

Jika 𝒂 pada ruang berdimensi 3, maka

𝒂 = 𝑎

12

+ 𝑎

22

+ 𝑎

32

Jadi panjang dari komponen vektor 𝒖 sepanjang 𝒂 adalah:

proj

𝒂

𝒖 = 𝒖. 𝒂

𝒂

2

𝒂 = 𝒖. 𝒂

𝒂

2

𝒂 = 𝒖. 𝒂

𝒂

2

𝒂

(27)

11/11/2014 27

proj

𝒂

𝒖 = 𝒖. 𝒂

𝒂

2

𝒂 Ingat kembali:

𝒖. 𝒗 = 𝒖 𝒗 cos 𝜃 Berarti 𝒖. 𝒂 = 𝒖 𝒂 cos 𝜃

sehingga

proj

𝒂

𝒖 = 𝒖 𝒂 cos 𝜃

𝒂

2

𝒂

= 𝒖 cos 𝜃

(28)

Rumus antara jarak titik dan garis

Misalkan kita ingin mencari jarak antara titik 𝑃

0

(𝑥

0

, 𝑦

0

) dan

garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐.

(29)

11/11/2014 29

Untuk maka proj𝒂 𝒖 = 𝒖.𝒂

𝒂 2 𝒂 Maka untuk proj𝒏 𝑄𝑃0 = 𝑄𝑃0.𝒏

𝒏 2 𝒏

= 𝑄𝑃0.𝒏

𝒏

𝑄𝑃0 = (𝑥0 − 𝑥1, 𝑦0 − 𝑦1) 𝑄𝑃0. 𝒏 = 𝑎 𝑥0 − 𝑥1 + 𝑏(𝑦0 − 𝑦1)

𝒏 = 𝑎2 + 𝑏2 Jadi 𝐷 = 𝑄𝑃0.𝒏

𝒏 = 𝑎 𝑥0−𝑥1 +𝑏(𝑦0−𝑦1))

𝑎2+𝑏2

(30)

Karena titik 𝑄(𝑥

1

, 𝑦

1

) terletak pada garis 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐, maka titik ini memenuhi persamaan garis ini, sehingga:

𝑎𝑥

1

+ 𝑏𝑦

1

+ 𝑐 = 0 atau 𝑐 = −𝑎𝑥

1

− 𝑏𝑦

1

Subtitusi nilai ini ke 𝐷, diperoleh

𝐷 = 𝑎 𝑥

0

− 𝑥

1

+ 𝑏(𝑦

0

− 𝑦

1

) 𝑎

2

+ 𝑏

2

= 𝑎𝑥

0

+ 𝑏𝑦

0

+ 𝑐

𝑎

2

+ 𝑏

2

(31)

Contoh

11/11/2014 31

Tentukan jarak antara

a. Titik (−3,1) dengan garis 4𝑥 + 3𝑦 + 4 = 0 b. Titik (2, −5) dengan garis 𝑦 = −4𝑥 + 2

c. Titik (1,8) dengan garis 3𝑥 + 𝑦 = 5 Penyelesaian :

a. 𝐷 =

𝑎𝑥0+𝑏𝑦0+𝑐

𝑎2+𝑏2

=

4 −3 + 3 1 +4 42+32

= 3 4

5

(32)

Penyelesaian:

b. 𝐷 =

𝑎𝑥0+𝑏𝑦0+𝑐

𝑎2+𝑏2

=

4 2 + 1 −5 +(−2)

42+12

=

1

17

c. 𝐷 =

𝑎𝑥0+𝑏𝑦0+𝑐

𝑎2+𝑏2

=

3 1 + 1 8 +(−5)

32+12

=

6

10

Referensi

Dokumen terkait

konsep inipun analog dengan pendefinisian hasil kali dalam pada sebarang ruang vektor,. sehingga definisi sudut antara dua vektor tak nol pada sebarang ruang

jika semua pasangan vektor yang berbeda dalam himpunan tersebut adalah ortogonal (saling tegak lurus). Himpunan ortonormal  himpunan ortogonal yang setiap vektornya

Pada saat pertama kali ilmu vektor dikembangkan sekitar abad ke-17, hanya dikenal vektor-vektor di R 2 dan R 3 saja, tetapi dalam perkembangannya yakni

Letakkan titik awal salah satu vector (misalkan b) pada titik ujung vector yang Letakkan titik awal salah satu vector (misalkan b) pada titik ujung vector yang lain (dalam hal ini

Jika P adalah matrik transisi dari satu basis ortonormal ke basis ortonormal yang lain pada sebuah ruang hasil kali dalam, maka P -1 = P

Munawar.2005.Pemodelan Visual Menggunakan UML : Graha Ilmu, Yogyakarta.. Mundit, Armawi K.1986.Teori-soal penyelesaian Aljabar Linear.CV

Kemudian gunakan aturan Cramer untuk mendapatkan rumus yang serupa untuk cos 𝛽 dan cos 𝛾

Tentukan apakah 𝑢 dan 𝑣 membentuk sudut lancip, sudut tumpul atau saling tegak lurus... Buktikan identitas